Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all 1445 articles
Browse latest View live

[2/2] Archangel + Get the password

$
0
0

Randomize

Halo :D

Maaf ya baru nongol dengan kelanjutan ff abal ini xD

Aku hari-hari belakangan banyak ulangan, dan sabtu besok bahkan aku juga masih ada ulangan-_-

Tapi nekat ngeprotek ff endingnya. Kenapa?

Well, ternyata masih ada silent readers._.v

Cara dapetinnya mudah. Tinggal mention @fearimaway dan sebutkan username biar aku cek, terus pwnya sampe ke kamu lewat dm. Inget, NO SHORT MESSAGE SERVICE. Jangan kesel kalau sms kalian gak aku balas, inbox aku bisa error kayak terakhir kali pembagian ff white horse ending dulu._.v

Terus, mentionnya ke @fearimaway, bukan @rimarahmi. Dan,harap sabar kalau mention tidak dibalas cepat atau bahkan tidak dibalas. Cek dulu dm kalian, jangan minta 2x karena itu bikin saya pusinggg menn x_x

Nah, happy reading buat yang sudah terima pw nanti!^^

Click To The Fanfiction.



AS – Love or Pleasure

$
0
0

Title: AS – Love or Pleasure

Author: @dinaalifa

Cast: Of Course Kyuyoung

Genre: Romance, Little bit Sad

Rated: PG-17

Length: Sequel

Annyeonghaseyo^^ *bow

Maaf kalau sequel ini justru bikin ceritanya makin remuk. Part ini sedikit berbau yadong

Sorry for the typo, or the weird story

Just read and enjoy with this fict ^^

Older Post:

Love or Pleasure | Love or Pleasure/End

Sooyoung pov

Aku bodoh, benar-benar bodoh. Aku bahkan tak kuat untuk menolaknya meskipun aku sendiri yang merasakan kepahitan itu. Dan itu semua karena Kyuhyun. Aku sudah cukup senang karena pada akhirnya ia tetap kembali padaku, lebih memilihku daripada Seohyun. Hanya dengan alasan se-simple itulah bisa membuatku senang bukan main.

Kyuhyun mengajakku untuk segera pulang kerumah. Entahlah, aku tak tahu dengan alasannya. Dia terus saja menggandeng telapak tanganku hingga sampai ke parkiran mobilnya. Tak lupa dia juga membukakan pintu mobilnya untukku. Aku sempat melongo sesaat. Aku benar-benar bingung dengan sikapnya yang tiba-tiba berubah seperti itu. “Mulai sekarang terbiasalah dengan semua yang kulakukan. Aku akan merubah semua sikapku untukmu” Ucapannya benar-benar manis, beda dari biasanya. Oh Tuhan, apa yang sebenarnya telah terjadi dengannya.

Sepanjang perjalanan aku hanya memikirkan perubahan sikap Kyuhyun hingga aku tak sadar jika aku telah sampai didepan rumahku. Kembali Kyuhyun membukakan pintu untukku dan menggenggam tanganku erat. Aku memandangnya bingung namun ia justru menampilkan senyumannya yang benar-benar manis itu padaku. “Choi Sooyoung, kemana saja kau? Kami terpaksa meninggalkanmu tadi” Kembali kudengar suara eomma yang berceloteh setelah melihat wajahku. Wajahnya seketika terkejut  melihat tubuh Kyuhyun disampingku. Syukurlah karena aku belum sempat menceritakan merenggangnya hubunganku dan Kyuhyun kepada orang tuaku.

“Annyeonghaseyo eomonim” Ucapnya dengan senyum merekahnya. Eomma membalas senyumannya itu dan berjalan mendekati kami. “Kau tak bilang jika Kyuhyun akan kemari eoh?” Gertaknya padaku. Hish,, masih saja memarahiku. Eomma tak tahu saja apa yang telah Kyuhyun lakukan padaku. “Dia juga baru datang eomma” Sahutku sedikit kesal. Eomma menyuruh kami berdua untuk duduk di ruanga tengah sementara ia pergi memanggil appa yang mungkin saja sedang berganti baju.

“Hmm.. baiklah, karena eomonim dan abeonim sudah berkumpul, saya akan langsung memulainya sekarang” Kyuhyun sedikit menghela nafasnya dalam. Wajahnya kini terlihat begitu gugup, sedikit dapat kulihat keringat dingin yang mengucur di permukaan dahinya. “Sebelumnya maaf karena aku begitu lancang datang kesini tanpa membawa buah tangan apapun-“ Dia kembali menghentikan ucapannya. Appa dan eomma benar-benar bingung sekarang ini, termasuk juga aku. “Aku ingin melamar putri anda” Kami bertiga- aku, appa, dan eomma- benar-benar terkejut. Cepat-cepat aku meliriknya tajam dan ia hanya menatap kedepan, lurus menghadap eomma dan appa. “Apa yang kau katakan?” Aku memastikan jika pendengaranku masih normal. Kyuhyun memang mengatakan jika satu bulan lagi ia menikahiku tapi aku tak menyangka jika ia akan bertindak secepat ini. Dan kini, aku hanya bisa duduk mematung menatapnya.

“Kau­ – benar ingin melamar putriku?” Appa mengulang pernyataan Kyuhyun lagi. Kyuhyun mengangguk dengan cepat, dia menarik pingganggku dan membawa tubuhku mendekat dengan tubuhnya. “Aku sungguh mencintainya abeonim. Dua tahun itu sudah begitu lama untukku” Dia mengucapkannya dengan begitu bersemangat. Entahlah, itu kenyataan atau hanya perasaanku saja. Wajah kedua orang tuaku kini berubah menjadi sangat cerah. Syukurlah jika mereka berdua merestuinya. “Apa kau yakin dengan keputusanmu? Sooyoung itu masih sangat kekanakan untuk dijadikan calon istri” Aku melirik eomma tajam dan ia hanya tersenyum menggoda. “Aku akan berusaha untuk mengimbangi sifatnya yang kekanakan dan sebaliknya, Sooyoung juga akan mengimbangi sifatku yang kaku dan keras” Aku sedikit terkesima mendengar ucapannya. Benarkah ini Cho Kyuhyun yang selama ini menjadi kekasihku?

“Jadi bagaimana – Apakah aku diterima menjadi calon menantu?” Aku melirik wajah Kyuhyun sekilas, wajahnya berubah datar kembali. “Bagaimana bisa kami berdua menolak calon menantu yang sempurna sepertimu? Iya kan yeobo?” Eomma sedikit melirik appa untuk meminta persetujuan. Appa hanya tersenyum kemudian mengangguk. Aku mendecis pelan. ‘”Tsk. Sempurna? Eomma tak tahu saja apa yang telah ia lakukan-“. “Terimakasih abeonim, eominim” Kyuhyun menyela ucapanku dengan cepat. Kedua orang tua ku terlihat bingung dengan ucapanku barusan. Tiba-tiba Kyuhyun merangkul tubuhku dan mulai mengelus rambutku lembut. Oh tidak! Kuyakin otaknya pasti tertukar!

***

Kyuhyun pov

“Ya! Kau ingin orang tuamu tidak merestui hubungan kita eoh?” Seruku langsung ketika dia mengantarku pulang hingga depan gerbang rumahnya. Sooyoung mendengus dan menampilkan wajahnya yang sedang kesal itu padaku. “Biar saja mereka tahu apa yang dirasakan anaknya selama bersamamu. Kau tahu ini, ini, dan ini?” Ia menunjukkan kedua sikunya bergantian kemudian kedua dengkulnya yang masih terlihat sedikit luka. Aku terdiam sejenak, benarkah itu yang kulakukan padanya? Rasa bersalah kini benar-benar menyerangku.

“Aku benar-benar membencimu yang justru menabrakku waktu itu. Kau tahu apa yang kurasakan? Itu benar-benar sakit dan-“ Aku menarik tengkuknya dan segera mencium bibirnya. Dia sedikit terkejut dengan apa yang kulakukan. Aku menahan tengkuknya dan bibirku kini mulai melumat lembut bibirnya. “Maafkan aku, aku benar-benar menyesal sekarang ini” Ucapku sesaat setelah aku melepaskan ciumanku. Sooyoung mengusap bibirnya yang bekas kucium itu kasar, ia juga melirikku tajam. “Inikah caramu meminta maaf? Dasar mesum” Aku tersenyum memandangnya. Segera kurengkuh tubuh kurusnya dan segera mendekapnya erat. “Aku mengaku salah dan aku meminta maaf padamu Choi Sooyoung” Aku sedikit berteriak mengucapkannya. Dia melepas pelukanku dan tertawa singkat.

“Kau benar-benar berubah” Aku mengernyit padanya. “Kau menjadi sangat protektif padaku, kau begitu baik dan lembut padaku, terlebih kau juga menjadi sangat perhatian padaku” Dia mengucapkannya diselingi senyumannya yang benar-benar manis. “Bisa dikatakan, aku ini belajar dari kesalahan bukan?” Dia mengangguk setuju. “Aku pernah melakukan kesalahan yang sangat fatal padamu dan kini aku benar-benar merasa bersalah, meskipun kutahu kau sudah memaafkanku. Oleh karena itu, sebisa mungkin aku akan berusaha untuk memperbaiki sifatku yang buruk terhadapmu. Aku akan mencoba lebih peduli kepadamu dan aku akan mengurangi kegiatan fanboying ku” Dia tertawa ketika aku menyelesaikan ucapanku.

“Kau tahu Kyu? Aku benar-benar merasa menang dari Seohyun kali ini” Aku mengerutkan dahiku bingung, menunggunya melanjutkan ucapannya kembali. “Dulu aku benar-benar iri dengannya. Meskipun kalian berdua tak saling mengenal, tetapi dia bisa mendapatkan perhatian darimu, dia bisa menyita waktumu yang benar-benar berharga itu, dan yang lebih penting, kukira dia juga akan mendapatkan hatimu” Aku menggeleng sebagai respon atas pernyataan Sooyoung. Aku sedikit meremas kedua bahunya pelan. “Sekarang keadaannya berubah, mungkin saja dia yang akan merasa iri padamu” Sooyoung tersenyum malu. Aku mengacak rambutnya asal. “Bagaimana dengan artis itu? Hmm.. maksudku Seohyun” Aku terdiam mendengarnya. Kemana ia? Bahkan aku juga tak tahu. “Sudahlah, jangan mengungkitnya lagi. Aku mengerti pasti sifatnya yang sesungguhnya dan aku akan berfikir dua kali untuk menjadikannya idola lagi” Dia terlihat tak percaya dengan ucapanku. “Kurasa aku benar-benar menang” Kami berdua tertawa bersama.

***

Author pov

Pagi-pagi sekali Sooyoung sudah harus terbangun karena dikejutkan dengan kedatangan Siwon yang begitu tiba-tiba. Cepat-cepat ia melakukan ritual mandi kilatnya dan secepat mungkin ia menyambar pakaian dan juga sisir untuk penampilan rambutnya. Sooyoung segera turun kebawah dan benar saja Siwon telah duduk menyender pada sofa ruang tamu. “Harusnya kau datang satu setengah jam lagi. Ini termasuk pagi buta untukku” Siwon tertawa mendengar omelan gratis darinya barusan. Siwon menunjukkan jam tangan yang terlilit di pergelangan tangan kirinya padaku. “Lihat! Sekarang sudah jam tujuh pagi. Kau sebut itu pagi buta huh?” Sooyoung mendecis pelan. Siwon menarik tangannya dan segera mengajaknya pergi.

Siwon mengendarai mobilnya pelan. Ia sengaja membuka setengah jendela mobilnya, membiarkan angin pagi yang sejuk memasuki ruang mobilnya. Benar-benar menyegarkan. Sooyoung menikmati setiap perjalanannya dengan Siwon riang. Lelaki didepannya itu begitu sempurna, itu menurutnya dan mungkin juga bagi setiap wanita yang lain. Hanya saja posisinya kali ini ditempat yang salah. Hatinya telah memilih orang lain dan pastinya orang itu bukanlah Siwon.

“Kau memikirkan apa?” Pertanyaan mendadak dari Siwon seketika membuat Sooyoung menoleh. Dia mengedikkan bahunya pelan. “Tidak – ada..” Sooyoung mengakhiri ucapannya dengan menyengir kuda. Siwon terkekeh pelan, ia sendiri juga tak mengerti apa yang baru saja terlintas dipikiran gadis itu. “Kau baik-baik saja semalam?” Raut mukanya ini berubah muram ketika mengucapkan pertanyaan itu. Meskipun ia tahu pasti apa yang terjadi antara Sooyoung dengan Kyuhyun semalam, entahlah, ia hanya ingin menanyakan hal ini langsung pada Sooyoung. Berharap jika penglihatannya tadi malam salah.

“Kami berdua – baik-baik saja” Ada rasa bersalah yang terselip dari jawaban Sooyoung. Siwon terdiam, berusaha memfokuskan kembali pada jalanan didepannya. Tak ada harapan lagi untuknya, Sooyoung benar-benar telah bahagia bersama namja itu – Kyuhyun, seburuk apapun perlakuannya. “Selamat” Entah dorongan darimana ia mengucapkan kata itu. Tak ada raut kebahagiaan di wajahnya, datar. Seharusnya ia memang harus tersenyum. Namun haruskah ia memaksakan diri untuk tersenyum dengan hatinya yang sesak?

Atmosfir mobil yang tadinya sejuk kini berubah menjadi senyap. Tak ada yang memulai permbicaraan lagi. Mereka berdua terlalu asyik pada fikiran masing-masing. Siwon dengan rasa remuk dihatinya, sedangkan Sooyoung, ia tak tahu pasti apa yang telah terjadi. Namun ia dapat merasakan gelagat aneh dari Siwon. Seperti, mengharapkan dirinya, mungkin.

Sooyoung sedikit terkesiap dengan keramaian yang ada didepannya. Dia melirik kearah Siwon sejenak, merasa asing dengan tempat yang dikunjunginya sekarang ini. “Kajja” Siwon membukakan pintu mobil Sooyoung. Dengan sedikit enggan akhirnya Sooyoung turun dan matanya langsung bergerak menelusuri pemandangan disekitarnya. Sejuk. Aroma dari pohon pinus yang tumbuh berjejer disekitar tempat ini menguar seketika. Baunya benar-benar menyegarkan hidungnya. “Ini dimana?” Sooyoung sedikit berlarian menuju gerbang dengan empat pilar besar didepannya.

“Beomeosa temple. Apa kau pernah kesini sebelumnya?” Sooyoung menggeleng pelan dan segera berlari menuju kedalam arena wisata tersebut. Perlahan sudut bibir lelaki itu mulai terangkat. Baginya, tak ada alasan untuk tak tersenyum jika gadis itu juga tersenyum. “Ya! Kau mau kemana?” Siwon sedikit beralari mengejar Sooyoung yang kini mulai jauh dari jangkauannya.

“Kau bisa saja tersesat jika terus berlari tak jelas seperti itu” Celotehnya membuat Sooyoung mendengus. Siwon menarik tangan Sooyoung, mengajaknya untuk segera berpindah pada padang rumput didepannya. “Kau suka?” Sooyoung mengangguk mantap. Siwon mendesah lega, sedikit keresahan dihatinya mulai terangkat. Kini ia beralih menatap Sooyoung yang masih duduk bersila disampingnya. Gadis itu tersenyum, membuatnya senang.

“Aku – ingin mengatakan sesuatu padamu” Sooyoung tiba-tiba menoleh pada Siwon. Lelaki itu memasang mimik serius dan itu membuatnya merasa bingung. Ia mengernyit heran menatap Siwon. “Sebenarnya aku sedikit ragu untuk mengatakannya – tapi, kuharap dengan ini aku mendapatkan kejelasan” Sooyoung masih terdiam mencermati setiap kata yang diucapkan Siwon. “Tanpa kau ketahui, sebenarnya aku – menyukaimu” Sooyoung terbelalak seketika. Ia menatap Siwon tak percaya sedangkan Siwon hanya memberinya senyum tipis penuh keputus asaannya. Sooyoung membuka mulutnya namun tak ada sepatah kata pun yang mampu keluar dari mulutnya. Kelu, itu yang dialaminya sekarang.

“Aku tak mengharapkan balasan, aku hanya butuh pengertianmu” Sooyoung semakin merasa tak enak dengan Siwon. Sedangkan lelaki itu, dia masih gentar dengan apa yang diucapnya. “Aku sudah kembali dengan-“. “Tak perlu kau katakan aku sudah tahu. Sudah kubilang, aku hanya butuh pengertianmu” Sooyoung menundukkan kepalanya menatapi hijaunya rumput disekitarnya.

Siwon menjulurkan tangan kirinya hingga merengkuh pundak Sooyoung yang duduk di sisi sebelah kirinya. “Sudahlah, jangan kau pikirkan pernyataanku yang tadi. Cukup untuk kau ketahui saja jika aku menyimpan rasa untukmu” Siwon berusaha bijaksana meskipun hatinya benar-benar patah. Sekuat tenaga ia berusaha untuk tegar, setidaknya tidak menangis dihadapan Sooyoung sekarang ini.

Beberapa kali Siwon menepuk bahu Sooyoung dengan senyum palsu yang dibuatnya. Sooyoung membalasnya, namun ia tahu pasti apa yang dirasakan Siwon sekarang. Jika saja lelaki itu datang padanya lebih awal, jika saja ia tak memiliki perasaan berlebih pada Kyuhyun, dan jika saja mereka memiliki takdir untuk bersama. Pastilah sekarang ini mereka berdua sama-sama tersenyum senang satu sama lain.

***

Kyuhyun pov

Sejak pukul sembilan pagi tadi aku datang kerumah Sooyoung, dan sudah dua jam aku menunggunya. Aku benar-benar resah begitu tahu jika Sooyoung dijemput Siwon pagi tadi. Khawatir jika lelaki itu melakukan sesuatu pada Sooyoung terlebih sepertinya lelaki itu juga memberikan perhatian lebih padanya. Arrgghh.. aku mengerang kesal ketika memikirkannya. Bukankah Sooyoung sudah menerimaku sebagai calon suaminya? Kenapa dia masih saja mau diajak lelaki asing itu pergi. Aish.. dasar Sooyoung bodoh.

“Kyu, kau masih disini?” Aku berusaha memasang wajahku senetral mungkin ketika eomma Sooyoung datang padaku. “Izinkan aku untuk menunggunya disini hingga Sooyoung datang eommoni” Aku berusaha membujuknya. Eommoni tersenyum kearahku. “Tentu saja. Mungkin sebentar lagi Sooyoung akan datang. Apakah lebih baik jika kau menghubunginya saja?” Aku mengecek ponselku sebentar. “Aku sudah menghubunginya beberapa kali namun ia tidak mengangkatnya. Sooyoung bahkan juga tidak membalas pesan dariku” Eommoni tersenyum dengan sedikit canggung padaku. Pelan-pelan aku mulai mendengar beberapa umpatan darinya yang ditujukan pada anak perempuannya itu.

“Apa hubungan Sooyoung dan Siwon sebenarnya eommoni?” Aku memberanikan diriku untuk bertanya padanya. Eommoni sedikit terdiam dan berfikir. “Sebenarnya sejak kecil keluarga kami dengan keluarga Siwon sering sekali bertukar foto anak kami. Aku mengirimkan foto kedua anakku namun mereka- keluarga Choi- selalu saja meminta foto Sooyoung. Mereka bilang jika Siwon menyukai wajah Sooyoung, yah meskipun mereka tidak pernah bertemu secara langsung” Eommoni sedikit menjeda ucapannya. Aku benar-benar tertarik dengan ceritanya kali ini.

“Beberapa waktu lalu keluarga Choi berniat mengajak keluarga kami untuk menjodohkan Siwon dengan Sooyoung-“ Aku menggeram kesal sekarang ini. Tanpa kusadari, aku mengepalkan tanganku kuat. “-tapi karena aku tahu jika kalian berdua telah berpacaran, maka dengan sangat menyesal keluarga kami menolaknya” Aku sedikit lega mendengarnya. Bagaimanapun juga Sooyoung hanya boleh menikah denganku. “Siwon sendiri juga pernah berterus terang kepada eommoni jika dia menyukai Sooyoung” Aku menatap eommoni tak percaya. Cih.. mencari masalah saja namja itu. “Kau ataupun Siwon, kuharap salah satu diantara kalian dapat menjadi menantu yang membanggakan” Eommoni tersenyum penuh harap padaku. “Eommoni, kumohon lain kali jangan izinkan Sooyoung pergi dengan Siwon. Aku benar-benar cemburu” Aku mulai merajuk tak jelas pada calon mertuaku sendiri. Eommoni tertawa melihatku. “Aigoo.. bahkan aku merasa tak percaya gadis ceroboh sepertinya bisa membuatmu seperti ini”

Aku kembali terdiam menerawang ke langit-langit rumah Sooyoung sembari menunggunya datang. Pikiran kotor mulai berkecamuk di otakku. Kini pikiranku mulai dipenuhi oleh asumsi-asumsi konyol yang mengatakan jika Sooyoung mulai berselingkuh dariku. Memang apa bagusnya Siwon itu daripada aku. Mungkin hanya tinggi badannya saja yang menang dariku. Selebihnya tidak ada. Aku masih jauh tampan dibandingnya dan untuk ukuran bentuk badan, kurasa aku juga hampir menyainginya. Dasar Sooyoung bodoh, bagaimana bisa dia lebih memilih namja itu daripada aku. Atau mungkin, dia berusaha balas dendam denganku? Aish.. kupastikan kau akan menerima hukuman dariku Choi Sooyoung!

***

Sooyoung pov

Hanya keheningan yang mengiringi perjalanan pulang antara aku dan Siwon. Aku masih ragu untuk bertegur sapa padanya setelah apa yang diucapkannya tadi. Kurasa Siwon juga merasakan hal yang sama denganku. Sejak tadi, dia juga hanya terdiam. Benar-benar canggung jika seperti ini. “Aku akan langsung mengantarmu pulang. Maaf jika hari ini aku membuat masalah baru untukmu” Aku sedikit tertegun ketika mendengar suaranya kembali. Sejak kejadian di candi tadi ini adalah pertama kalinya ia mengeluarkan suaranya lagi.

Seperti biasanya, Siwon selalu membukakan pintu mobil padaku jika aku akan keluar. Dia memberikan senyuman manis itu padaku meskipun aku tahu pasti jika ia memaksakan dirinya. “Kuharap setelah ini, kita tetap bisa berhubungan – sebagai teman” Aku dapat membaca keraguan yang terselip pada pola bicaranya. Aku mengangguk dan mulai turun dari mobilnya. “Terimakasih karena kau sudah mengajakku berkeliling hari ini. Maaf, aku tak bisa memberikan jawaban yang serupa dengan pernyataanmu” Siwon mengangguk pelan dengan senyum terpaksa yang selalu bertengger di sudut bibirnya. “Tidak masalah, aku pamit pulang”

Dengan sedikit lesu aku berjalan memasuki halaman depan rumahku. Pikiranku benar-benar kacau, otakku masih saja mencerna ucapan Siwon tadi. Aku mungkin akan segera gila jika terus memikirkannya.

“Sudah puas dengan kencanmu itu Choi Sooyoung?” Aku benar-benar terkejut mendengar suara itu. Kyuhyun, dia sudah berdiri tegap dengan menyender pada pintu rumah. Entah mengapa, aku mulai merasakan hawa tak mengenakkan disekitarnya. Terlebih juga dengan tatapan matanya yang benar-benar tajam menatapku.

Kyuhyun kini berjalan mendekat kearahku, dia segera menarik tanganku dan membawaku masuk kedalam mobilnya. “Kau mau membawaku kemana eoh?” Ucapku dengan sedikit histeris. Dia hanya memasang tampang serius dan cepat-cepat ia mulai melajukan mobilnya kencang. Selama perjalanan Kyuhyun hanya terdiam, matanya lurus menatap kedepan dan tubuhnya benar-benar kaku. Ucapanku pun tak ada yang direspon olehnya. Benar-benar menjengkelkan!

Kyuhyun kembali membawaku dengan paksa menuju sebuah gedung hotel yang kuyakini sebagai tempatnya menginap. Dia menggenggam tanganku erat hingga kini aku mulai merasakan nyeri. “Lepaskan aku Kyu, ini benar-benar sakit” Dia masih saja terdiam tanpa memandangku. Aku benar-benar bingung sekarang ini. Aku tidak melakukan kesalahan apapun padanya ‘kan? Kenapa dia menjadi agresif seperti ini. Pintu lift yang sedari tadi kami tunggu terbuka, Kyuhyun segera menarikku kedalam. Untungnya lift ini sepi, hanya ada kami berdua.

Tiba-tiba Kyuhyun memojokkanku pada dinding lift. Kemudian sebelum aku bisa menarik tubuhku dia terlebih dahulu mengunciku menggunakan tubuhnya. Dia menatapku begitu tajam, sorot matanya terlihat menyala-nyala dan pandangannya hanya terfokus padaku. Aku mulai merinding dengan sikapnya yang seperti ini. “Apa yang kau lakukan dengannya hingga sekarang ini, Choi Sooyoung?” Suaranya yang berat bahkan terdengar begitu menyeramkan ditelingaku. Aku tergugu untuk menjawabnya. Dadaku sedikit sesak karena dia terus saja menghimpitku hingga menghilangkan celah diantara tubuh kami.

“Bisakah kau memundurkan sedikit tubuhmu?” Kyuhyun terlihat menyeringai padaku. Aku semakin takut padanya. Lift juga terasa sangat lama sekali berjalannya ketika keadaan genting seperti ini. “Kau ingin seperti ini?” Dia semakin memajukan tubuhnya menghimpitku dan mengeluarkan seringainya. Oh Tuhan, aku benar-benar takut sekarang. Kyuhyun mempersempit jarak diantara kami, dia menempelkan dahinya pada dahiku. Menatap mataku dengan begitu tajam. Bola matanya seolah bersinar dan sungguh membuatku takut. Ini pertama kali dia seperti ini padaku.

“Kau kenapa Kyu-“ Tiba-tiba saja Kuyuhyun melumat bibirku dengan sedikit beringas. Aish.. mengapa sekarang dia menjadi agresif seperti ini padaku. Kutahan kedua dadanya agar tak semakin menghimpitku. Dia justru memajukan tubuhnya. Tangan kirinya benar-benar menekan tengkukku kedepan hingga kurasakan bibirnya menempel erat pada bibirku.

***

Kyuhyun POV

Sooyoung masih terus menggeliatkan tubuhnya untuk melepas bibirku dari bibirnya. Aku tak membiarkannya begitu saja, kutekan lagi tengkuknya hingga aku bisa lebih dalam lagi menciumnya. Kuhisap bibir tipis kemerahannya itu pelan. Namun berulang-ulang. Dia benar-benar membuatku panas. Kutelusupkan lidahku memasuki mulutnya, beradu lidah dengannya. Aku mengabsen giginya yang rapi satu persatu. Sooyoung-ah, aku benar-benar mencintaimu. Selamanya kau hanya milikku!

“Sebenarnya ada apa denganmu?” Sooyoung membentakku dengan kesal. Aku menyeringai kearahnya. Sebelum aku sempat menjawab terlebih dahulu pintu lift terbuka. Segera kuraih pinggang rampingnya dan mengajaknya keluar menuju hotel tempatku menginap.

Aku menyuruhnya masuk kedalam hotel dan mengunci pintunya. Dia menatapku penuh tanya. Aku menariknya menuju kamar dan dengan sedikit hentakan aku menutup pintu kamar. “Kau ingin ap-“ Aku menjatuhkan tubuhnya pada ranjang milikku dan dengan segera menindihnya. Dia membelalakkan matanya menatapku. Dengan sedikit hentakan aku kembali berhasil menciumnya lagi. Bibirnya benar-benar membuatku candu. Manis dan aku tak ingin begitu saja melepaskannya.

Kukunci pergerakannya dengan tubuhku. Aku tak mengerti apa yang kulakukan. Tiba-tiba rasa seperti ini datang sendiri ketika aku merasa cemburu dengannya. Kurasa kali ini aku benar-benar terjatuh pada sosoknya.

***

Author POV

Kyuhyun benar-benar mengunci setiap pergerakan Sooyoung. Kyuhyun mengeluarkan smirk nya ketika dirasanya Sooyoung mulai ketakutan. “Kenapa kau masih saja pergi dengannya?” Suara Kyuhyun terdengar mengecil. Terlihat raut kekecewaan yang terpatri dalam wajahnya. Tangan Kyuhyun terjulur mengusap seluruh permukaan wajah Sooyoung. Mulus dan tanpa celah. Kyuhyun membelai kening lebar Sooyoung, turun pada kedua alisnya. Memainkan ibu jarinya untuk bermain disana. Sooyoung benar-benar bingung dengan apa yang dilakukan Kyuhyun. Jantungnya mulai berdetak tak karuan ketika jari-jari Kyuhyun menghujam kulit wajahnya.

Sooyoung kini merasakan panas pada kedua pipinya. Oh shit! Pipi nya pasti memerah sekarang ini. Tanpa disadarinya, kini Sooyoung justru memejamkan matanya menikmati setiap sentuhan Kyuhyun. Menurutnya, ini sungguh manis. Kyuhyun nampak tersenyum menatap mata terpejam Sooyoung. Ditirunkan tangannya hingga kini membelai pipi nya yang masih merona, hidungnya, dan terus turun hingga pada bibirnya. Kyuhyun kembali tersenyum dan mulai membelainya lembut.

Sooyoung seolah tersadar pada kenyataan yang masih menimpanya. Apa yang dilakukannya dengan Kyuhyun sebenarnya? Ia mulai mendorong tubuh Kyuhyun yang masih menindihnya. “Apa yang kau lakukan Kyu?” Tanyanya dengan masih mendorong dada Kyuhyun. Kyuhyun tak bergeming meskipun Sooyoung bersusah payah menjauhkan tubuhnya, dia justru membenamkan kepalanya pada tengkuk Sooyoung kemudian mengendus disana. Sooyoung merasakan geli yang amat sangat ketika Kyuhyun dengan sengaja menghembuskan nafasnya pada leher putihnya. Tak jarang lelaki itu juga mengecup basah lehernya.

“Ya! Ada apa denganmu?” Sooyoung menuntut Kyuhyun untuk menjelaskan maksud perbuatannya. Kyuhyun semakin menyeringai lebar, sebenarnya ia sendiri bingung dengan apa yang dilakukannya. Semua ini ia lakukan karena rasa cemburunya tadi. “Aku tak suka melihatmu berdekatan dengan Siwon” Ucapnya cepat dan ia langsung membungkam mulut Sooyoung. Terkejut. Itulah hal pertama yang Sooyoung rasakan. Sedangkan Kyuhyun, ia justru semakin dalam melumat bibirnya. Sooyoung memejamkan kembali kedua matanya, mencoba meresapi setiap lumatan pada bibirnya. Dan didetik berikutnya, ia mulai membalas setiap lumatan dari Kyuhyun.

Kyuhyun semakin merasakan panas yang membuncah pada seluruh aliran darah di tubuhnya. Secepat kilat ia membuka kemeja putih yang ia gunakan kemudian membuangnya sembarang. Sooyoung terkesiap menatap dada telanjang Kyuhyun. Sebelum ia sempat memuji perut Kyuhyun yang ternyata atletis *maaf fitnah* Kyuhyun terlebih dahulu mencium bibirnya lagi. Kecupan demi kecupan Kyuhyun layangkan pada bibir tipis Sooyoung. Kyuhyun mulai berpindah dari bibir Sooyoung, kini ia mulai mengecup leher Sooyoung yang sebagian sudah berganti warna karena tingkahnya tadi. Sooyoung merasa akan melayang. Sesuatu benar-benar mendesaknya hingga kini keluarlah suara-suara aneh yang menurutnya menjijikkan.

Kyuhyun semakin kesetanan ketika mendengar suara desahan Sooyoung. Ia semakin gencar menyentuh lekuk tubuh Sooyoung. Entah apa yang merasukinya, yang pasti nafsu seksualitas lelakinya benar-benar keluar saat ini. Kyuhyun semakin nekat, tangan kirinya kini mulai menelusup dari balik kain kemeja Sooyoung sedangkan bibirnya kini masih aktif mengecup, menggigit, bahkan melumat kulit leher Sooyoung.

Sooyoung mulai merasakan pergerakan tangan Kyuhyun yang mulai mengelus perut ratanya. Ia mendorong tubuh Kyuhyun kuat. Kyuhyun memandangnya bingung dan sedikit terpancar rasa kecewa. “Aku tak ingin melakukannya sebelum kita menikah” Nafsu Kyuhyun yang berada dititik teratas seketika terhempas dan benar-benar kacau. Sooyoung menolaknya, tentu saja. Terlebih dengan status mereka yang belum sah secara agama.

Kyuhyun memandang Sooyoung dengan tatapan memelasnya. “Ayolah Soo. Aku sungguh tak kuat lagi” Ia merengek, merajuk pada Sooyoung. Kyuhyun menarik-narik kemeja Sooyoung, persis seperti anak kecil yang tidak dikabulkan permintaannya. “Andwae! Jika kau mau lakukan saja dengan Seohyun-mu itu” Ucapannya terkesan sedikit menyindir. Kyuhyun meliriknya malas. “Jangan mengungkitnya lagi. Kau mau aku meninggalkanmu lagi dan memilih bersamanya?” Kyuhyun berniat memancing kemarahan Sooyoung namun justru ia yang terpancing dengan jawaban Sooyoung. “Lakukan saja, dengan begitu aku dengan mudah bisa menerima pernyataan Siwon” Kyuhyun melotot kearahnya. Sepertinya setan dalam dirinya mulai bangun lagi.

Kyuhyun mencengkeram lengan Sooyoung kuat. Kini posisi mereka saling duduk berhadap-hadapan diatas kasur. “Kau bilang apa?” Nada bicara Kyuhyun benar-benar dingin, membuat Sooyoung merutuki kecerobohannya sendiri. “Tidak apa-apa Kyu. Aku.. hanya bercanda” Sooyoung tersenyum garing diakhir ucapannya. Kyuhyun masih tak percaya dengan ucapannya, ia masih menatap Sooyoung tajam. “Cepat katakan yang sebenarnya!” Dia sedikit meninggikan nada bicaranya. Sooyoung mulai bergidik sendiri, sorot mata tajam dari Kyuhyun benar-benar membuatnya takut.

“Kau menyukainya?” Sooyoung menggeleng cepat. “Lalu, dia yang menyukaimu?” Sooyoung hanya terdiam dan menundukkan kepalanya. Kyuhyun mengangkat dagunya cepat dan langsung melayangkan ciumannya kembali. Sedikit kasar karena memang perasaan Kyuhyun yang masih marah.

Nafas Sooyoung benar-benar habis. Kyuhyun bahkan tak memberikan waktu untuknya mengambil aba-aba terlebih dulu. Kini dirasakannya bibirnya yang semakin membengkak karena ulah Kyuhyun sedari tadi. Kyuhyun semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh Sooyoung dengan bibir yang masih saling bertaut. Wajah Sooyoung mulai terlihat lesu dan ia hanya bisa pasrah ketika Kyuhyun memaksanya seperti itu. Ya, kekuatannya dan nafasnya sudah hampir habis.

Kyuhyun baru melepaskan ciumannya setelah 3 menit berselang. Raut wajahnya masih menyiratkan kemarahan. Sooyoung terjatuh dalam dekapan Kyuhyun dan sebanyak mungkin ia mengambil nafasnya. “Hingga saat kau kembali pulang ke Seoul, kau harus tinggal disini bersamaku” Kyuhyun memerintah dengan kesal. Sooyoung mulai melirik wajahnya bingung dan ingin protes. “Kau tak boleh mengelak” Kyuhyun seolah tahu jika gadisnya itu akan segera memprotes perintahnya.

Kyuhyun menidurkan tubuh Sooyoung di kasur empuknya. “Badanmu terlihat lesu. Tidurlah” Titahnya kemudian ia menyusul Sooyoung untuk tidur disampingnya. Kyuhyun mendekap erat tubuh Sooyoung, bahkan kaki nya ia silangkan pada perut Sooyoung. Kyuhyun, rasa cemburumu sungguh berlebihan.

***

Kyuhyun POV

Pagi hari, aku terbangun ketika cahaya matahari mulai menerobos memasuki kamar hingga membuat mataku silau. Kuraba kasur sebelah kananku, kosong. Aku segera berdiri dan mulai mencari sosok Sooyoung dalam rumah. Aku menemukannya, dia sedang berdiri pada meja counter dapur. Aku segera memeluk tubuhnya tepat dibelakangnya hingga menyebabkan serbuk coklat yang hampir diseduhnya tumpah. Dia melirikku dengan tatapan tajamnya dan aku hanya membalasnya dengan seringaiku.

“Lihatlah Cho Kyuhyun! Kau mengacaukan semuanya” Ia berteriak padaku. Aku semakin mengeratkan pelukanku pada perut ratanya. Kutatap lehernya yang masih terlihat jelas kissmark buatanku semalam. Seringaiku muncul kembali dan kini aku kembali menciumi kulit lehernya. Sooyoung menggeliat dan bahkan ia mulai bereaksi dengan menarik-narik tanganku yang masih melilit di perutnya. “Geli! Apa kau tak tahu bodoh” Ia mulai mengamuk. Aku hanya tersenyum dan melanjutkan kembali kegiatanku pada lehernya. Harum dan itu sungguh membuatku mabuk kepayang!

Aku melepaskan kontak bibirku dari lehernya dan juga kaitan tanganku pada perutnya. “Kau sungguh menggiurkan sayang” Ucapku disertai tawa keki ku. Sooyoung terlihat mengamuk, ia mencubit perutku kasar dan membuatku mengaduh kesakitan. “Dasar pervert! Kenapa juga kau baru menyadarinya sekarang” Ia mulai meracau dengan bibirnya yang dimajukan. Aku kembali terdiam mendengar ucapannya. Benar juga, aku memang bodoh karena aku baru menyadari jika sebenarnya aku memiliki gadis cantik yang tak tertandingi oleh siapapun, Seohyun sekalipun.

“Kenapa diam? Kau marah aku mengatakanmu pervert?” Wajahnya terlihat bersalah saat ini. Aku tersenyum kearahnya dan kini aku membalasnya dengan mencubit kedua pipi tembamnya. “Hehe, aku tak akan marah jika kau melakukannya padaku saat ini juga” Sooyoung terlihat bingung dengan jawabanku tadi. Oh, mengapa juga nafsuku terus keluar jika aku berdekatan dengannya!

“Maksudmu bagaimana?” Langsung saja kukecup bibirnya ringan. Dia masih terdiam menatapku dan kurasa kini Sooyoung mulai menyadarinya. “Ya! Kau benar-benar pervert Cho Kyuhyun!” Teriaknya menggelegar.

***

Author POV

Kedua manusia itu- Kyuhyun dan Sooyoung- masih menikmati waktu berdua mereka untuk menonton acara televisi. Kyuhyun benar-benar tak mengizinkan Sooyoung untuk pulang, bahkan untuk mengambil baju ganti sekalipun. Oleh karena itu, hingga sekarang Sooyoung masih memakai pakaian yang sama dengan yang dipakainya kemarin.

Kyuhyun mengelus rambut panjang Sooyoung lembut. Sedari tadi ia hanya menatap wajah Sooyoung yang asyik menonton variety show didepannya. “Aku bahkan lebih lucu dari mereka. Kenapa kau tak menontonku saja?” Kyuhyun mulai berceloteh tak jelas. Yah, perubahan pada dirinya memang begitu drastis. Kini, apapun selalu dicemburuinya. Seperti saat ini, ia bahkan cemburu dengan acara yang Sooyoung tonton!

“Aku sudah menontonmu bahkan selama dua tahun ini. Hanya saja kau tak peka” Jawaban Sooyoung benar-benar mengena pada Kyuhyun. Ia mendecih sebal. “Jangan sampai mengungkitnya lagi! Itu kesalahan terbesarku dan aku berjanji akan membenahinya” Sooyoung kini menatap wajah Kyuhyun. Ia tersenyum kemudian memeluk tubuh Kyuhyun erat. “Aku mencintaimu dan mari kita mengukir kisah yang lebih baik daripada kemarin” Wajah Sooyoung memanas ketika Kyuhyun mengucapkan kata cinta untuknya. Ia mengagguk mantap, perasaannya benar-benar lega.

Mereka berdua kini telah bersiap untuk jalan-jalan sekaligus membeli baju baru untuk Sooyoung. Kyuhyun benar-benar tipe pria kaku yang tidak mempunyai selera fashion, itu yang ada di fikiran Sooyoung. Lelaki itu bahkan tak tahu bagaimana cara mencari pakaian yang pas untuk dipakai jalan-jalan. Sooyoung terpaksa menggeledah seluruh isi tas Kyuhyun dan mencoba mencari baju santai apa saja yang dibawa lelaki itu. “Pakai saja kaus dan juga celana itu. Jangan lupa memakai jaket mu, udara sedikit dingin” Sooyoung mulai memerintah Kyuhyun. “Pakaikan! Aku masih menata rambutku” Sooyoung mendesah tertahan mendengar jawaban Kyuhyun. Dengan cepat akhirnya ia mulai memakaikan kaus pada tubuh Kyuhyun.“Celananya kau pakai sendiri” Ucapnya kemudian berlalu. Kyuhyun mendecih, harapannya untuk mengerjai Sooyoung gagal.

Sooyoung membuka pintu hotel  Kyuhyun dan ia mendapati seorang wanita yang tengah berdiri tegap disana. Sooyoung membuka mulutnya sendiri ketika wanita itu membalikkan tubuhnya dan menampakkan wajah cantiknya. “Seohyun-“ Ucapnya tertahan. Kyuhyun sedikit penasaran dengan tamu yang tiba-tiba datang ke hotelnya. Dengan masih merapikan tatanan rambutnya ia mulai beranjak menuju pintu. Wajahnya berubah masam seketika melihat kehadiran Seohyun di hotel tempatnya menginap.

“Kenapa lagi kesini?” Seohyun terkejut begitu mendengar nada bicara Kyuhyun. “Oppa kenapa waktu itu kau meningalkanku sendiri? Kau tahu aku-“. “Cepat katakan tujuan kedatanganmu kemari. Aku tak memiliki cukup waktu untuk mendengarkan keluhanmu” Seohyun kembali menelan pahit perlakuan Kyuhyun terhadapnya. Gadis itu kini beralih menatap Sooyoung yang berdiri disamping Kyuhyun. Seohyun mengernyit bingung. “Dia ini-“

“Ini Sooyoung kekasihku” Kyuhyun memotong cepat pertanyaan Seohyun. Gadis itu membulatkan bola matanya tajam. “Tidak mungkin! Bagaimana bisa kau berkencan denganku jika kau memiliki kekasih” Seohyun bingung sendiri dengan kenyataan yang ada didepannya. Sooyoung berniat membuka mulutnya namun Kyuhyun segera menyelanya. “Aku berkencan denganmu itu karena sebuah undian dan tentu saja itu tidak nyata. Sedangkan aku sudah berpacaran dengan Sooyoung selama dua tahun yang lalu” Seohyun menutup kedua mulutnya rapat mendengar penjelasan Kyuhyun lagi. Ia segera beranjak pergi dari kamar hotel Kyuhyun tanpa mengucapkan salam perpisahan apapun. Ia terlalu terkejut sekarang ini.

“Kurasa dia menyukaimu. Kau sangat berani sekali hingga membentaknya seperti tadi” Sooyoung sedikit terkagum dengan pembelaan Kyuhyun atas dirinya tadi. Kyuhyun menarik pinggang Sooyoung mendekat pada tubuhnya. Ia tersenyum manis sekali. “Ini semua demi kebaikan hubungan kita berdua” Jawabnya pendek dan kemudian mereka berdua sama-sama tersenyum senang. “Yang harus kita fikirkan sekarang ini hanya satu” Ucap Kyuhyun. Sooyoung menoleh kearahnya. “Tidak. Bukan satu tapi dua” Lanjut Kyuhyun kembali. Semakin membingungkan Sooyoung.

“Apa saja?” Kyuhyun kembali mengeluarkan smirk nya. Sooyoung merasa akan ada yang aneh dengan jawabannya. Dia berniat melepaskan diri dari cengkraman Kyuhyun di pinggulnya namun lelaki itu justru bertindak lebih cepat. Kini jarak mereka bahkan menjadi lebih dekat. “Kita fikirkan rencana pernikahan kita. Dan yang kedua-“ Kyuhyun kembali tersenyum evil pada Sooyoung. “-kita membuat anak” Kyuhyun segera menggendong tubuh Sooyoung dengan gaya bridalnya. Ia memutar tubuh Sooyoung kesana-kemari hingga membuat keduanya pening. Mereka berdua saling tertawa senang. Takdir sedang berpihak kepada keduanya.

~FIN~

Maaf kalau gaje ataupun typo yang sebajek ini :P

Ditunggu responnya. Kee RCL Please~

Jangan bilang habis ini minta sequel lagi. Ahaha :D


My Crazy Sister (AS Part 2)

[FREE PASSWORD] for Archangel [2/2]

$
0
0

Haii, sebelumnya maaf karena aku yang labil._.

Aku datang kesini buat membagikan password ff yang baru kemarin aku publish, Archangel.

Karena satu dan dua pertimbangan (ceile) aku akhirnya memberikan password ini gratis buat semua readers KSI.

Sebelumnya lagi, aku minta maafff banget buat yang dirugikan. Yang udah mina pw lewat twitter lah, e-mail lah, sms lah. Sampe kalian kudu ngeadd FB aku dan follow twitter aku. Miahata:’)

Aku takut aja gak sempet ngasih PW buat kalian yang mau baca. Karena aku udah mulai (dan bahkan semakin para sibuknya) buat ulangan harian dan tugas-tugas. Aku mau masuk jalur undangan buat kuliah nanti(amiiinnn:’D), jadi harus lebih banyak waktu belajarnya. Doain ya teman-temann <3<3<3 {}:*:*

Daripada keteteran, mending aku kasih aja PWnya, dengan syarat, harus tetep tinggalin komentar dong KALAU dibaca:) Kalau kalian cuman buka FFku doang dan gak berminat dibaca, ya gausah komentar. Gapapa kok :D Aku cuman mau tahu respon kalian semuaanyaa yang membaca ff aku hehe.

Ada juga yang ngeluh kenapa dibagiin lewat twitter karena dia gak punya. Karena dari e-mail, sms, atau fb, menurutku lebih ngerepot lagi itu u,u

Jadi, atas alasan diatas, aku bagiin aja pwnya secara gratis. Mudah-mudahan, yang udah baca terdahulu sampai repot-repot follow twitter dan mention ke aku, aku bener-bener minta maaf atas kelabilanku :’)

Password : archangelll

Terima kasih <3


[SERIES] Vengeance (Part 1)

$
0
0

vengeance1

Title                       : Vengeance (Part 1)

Author                  : Chuyleez

Main Cast            : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Choi Siwon

Rating                   : 16+

Genre                   : Romance, Sad, Fantasy

Length                  : Series

Annyeong yeorobun… Author chuyleez is comeback dengan ff yang mendapat vote terbanyak sampai hari ini dan lagi – lagi bergenre fantasy. Kenapa fantasy lagi?? Soalnya author itu pintar… pintar berkhayal lebih tepatnya wkwkwk…. Di ff ini author membuat karakter yang berbeda untuk Kyuhyun dan Sooyoung. Penasaran?

Author sengaja post percepat karena takut hari minggu ga bisa post.

Jika ada kesamaan cerita harap mention di facebook Andria Chuyleez Minoz atau twitter @chuyleezluvsuju. Happy reading All.

***

 

Nami Island

Di awal musim semi sangat indah. Dedaunan kering berwarna kecoklatan memberikan kesan cantik alami pada tempat yang di kenal dalam drama stairway to heaven. Tempat ini dikenal pula sebagai salah satu tempat yang romantis.

Sepasang kekasih itu memejamkan mata menikmati semilir angin. Diiringi dengan music mp3 player yang di dengarkan melalui headset yang bersebelahan. Kepala mereka saling menempel. Menyatukan pikiran yang ada di dalam otak mereka. Tangan mereka saling berkaitan satu sama lain. Kadang senyum tercipta di wajah keduanya.

Namja itu mulai tersadar kemudian berlutut dihadapan gadisnya. Gadisnya sedikit terkejut melihat sikap namja itu. Kemudian namja itu mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah.

“Sooyoung~ah… Ayo kita menikah.” Ujar namja itu sambil membuka kotak merah berisi dua cincin.

Sooyoung merasa terharu melihat yang namjanya lakukan. Melamarnya di tempat seromantis Pulau Nami.

“Kyu…”

“Sudah hampir 3 tahun kita bersama Soo, meskipun harus bersembunyi dari kedua orang tuamu. Sekarang aku melamarmu. Aku ingin menjadikanmu milikku. Memberitahukan kepada dunia bahwa kau adalah milikku. Kau mau tinggal selamanya disisiku? Menemani masa tua-ku dan melahirkan anak – anakku kelak?”

Air mata mulai membasahi pipi chubby Sooyoung. Gadis itu mengangguk tanpa berfikir panjang. Dia sangat mencintai namja ini. Namja yang sudah 3 tahun menemani hari – harinya.

Kyuhyun tersenyum. Namja itu menyematkan cincin di tangan kiri Sooyoung. Begitu juga Sooyoung yang menyematkan cincin di tangan kiri Kyuhyun.

“Dengan ini aku mengikatmu. Kau tidak boleh melirik namja lain mulai dari sekarang.”

“Siapa yang akan kulirik? Kau selalu ada di sampingku. Kau begitu sempurna, aku tidak mungkin berpindah ke lain hati.”

Kyuhyun tersenyum dan mengelus lembut puncak kepala gadisnya.

 

***

 

Kyuhyun dan Sooyoung tiba di rumah keluarga Choi. Kyuhyun menghela nafas memberanikan diri untuk menemui kedua orang tua Sooyoung setelah tiga tahun menyembunyikan hubungan mereka.

“Kyu~ah, jangan tegang. Kau harus yakin. Appa pasti akan menerimamu.”Ujar Sooyoung menyemangati.

Kyuhyun mengangguk yakin, kemudian memasuki rumah keluarga Choi. Dari dalam rumah terdengar suara beberapa namja sedang bercengkerama.

“Apa aku menemui kedua orang tuamu besok saja? Sepertinya sedang ada tamu.” Ujar Kyuhyun berubah enggan.

“Sudah sekarang saja. Mungkin tamu – tamu itu hanya sebentar.” Ujar Sooyoung menarik tangan Kyuhyun masuk.

Appa Sooyoung membulatkan matanya kala melihat putrinya berdiri dengan seorang namja di depan pintu. Raut wajahnya mengisyaratkan kemarahan. Beberapa namja berumur yang sedang bersama dengan Tuan Choi menghentikan perbincangannya.

“Sooyoung~ah, kemarilah.” Ujar Appanya mencoba bersikap lembut.

“Appa, aku mau menikah.” Ujar Sooyoung dengan tenang.

Tuan Choi tersenyum.“ Tentu. Kau akan segera menikah sayang.”

Sooyoung mengerutkan keningnya. Appa-nya mengetahui rencananya?

“Perkenalkan, ini Choi Siwon seorang pengusaha muda. Pemilik Hyundai Departemen Store. Dia calon suami-mu.” Ujar Tuan Choi pada seorang namja yang terlihat paling muda di antara mereka.

Namja tinggi tegap dan bertubuh atletis. Wajahnya bisa dikatakan tampan. Dan terlihat berasal dari keluarga kaya dan terpandang.

Hati Kyuhyun hancur berkeping – keping mendengar penuturan Tuan Choi. Genggaman tangan mereka mengerat.

“Appa, aku ingin menikah dengan Kyuhyun. Dia namja pilihanku.” Tegas Sooyoung.

“Apa pekerjaannya?”

“Ayahnya seorang pegawai bank. Dia… masih seorang mahasiswa.” Ujar Sooyoung sedikit ragu.

“Appa tidak merestuinya.” Ujar Tuan Choi dingin.

“Mwo?? Waeyo?”

“Masa depanmu tidak akan terjamin bersamanya. Dia belum punya pekerjaan tetap. Masih seorang mahasiswa. Ayahnya hanya seorang pegawai bank.”

“Tapi aku mencintainya Appa.”

“Cinta? Apa kau mau menghidupi kebutuhan sehari – hari dengan cinta?”

Tuan Choi memandang sinis ke arah Kyuhyun membuat nyali namja itu menciut.

“Kau pulanglah. Jangan pernah temui Sooyoung lagi. Dia akan aku nikahkan dengan orang yang lebih baik daripada kau.”

Sooyoung mengeratkan genggaman tangan mereka. Seolah tidak membiarkan Kyuhyun pergi.

“Kau Soo, masuklah ke kamarmu. Tiga hari lagi pernikahanmu dilangsungkan. Aku tidak ingin mendengar penolakan.”

“Mwo? Appa…”

Kyuhyun melepas genggaman tangan Sooyoung. Namja itu berlari pergi meninggalkan rumah keluarga Choi.

“Kyuhyun!!” teriak Sooyoung memanggil namjanya.

Sooyoung hendak mengejar Kyuhyun, namun dirinya dihadang oleh dua orang bertubuh besar.

“Menyingkirlah, aku ingin bersama calon suamiku.” Ujar Sooyoung mencoba mendorong dua namja yang memiliki tubuh dua kali lebih besar dari tubuhnya.

Dengan sekuat tenaga Sooyoung mendorong benteng pertahanan kedua namja itu. Namun tangannya dicengkeram kuat dan tubuhnya di seret ke kamarnya.

“Lepaskan Aku!! Lepaskan Aku!!” ujar Sooyoung memberontak.

Dua namja itu melempar tubuh Sooyoung di atas ranjang. Kemudian segera keluar dan mengunci pintunya. Sooyoung berlari ke arah pintu dan memukulnya.

“Tolong buka pintunya. Aku harus mengejar Kyuhyun. Dia calon suamiku Appa…. Aku mencintainya Appa…” ujar Sooyoung menangis.

Siwon mendengar tangisan Sooyoung merasa sedih. Pernikahan mereka memang karena perjodohan. Surat wasiat dari Appa-nya, membuat dia terpaksa harus menikahi gadis itu. Gadis yang berusia 4 tahun lebih muda daripadanya. Namun Siwon tidak memungkiri bahwa dia tertarik pada gadis itu.

Kyuhyun merenung di depan sungai han. Air sungai sangatlah tenang namun tidak seperti perasaannya kini. Dia memandang cincinnya. Cincin pertunangannya beberapa jam lalu dengan Sooyoung. Pupus sudah harapannya untuk menikah dengan gadis itu.

Benar kata orang tua Sooyoung. Dia tidak memiliki apapun. Dia hanya seorang mahasiswa. Ayahnya hanya seorang pegawai bank dan ibunya hanya ibu rumah tangga biasa. Bagaimana dia bisa menghidupi Sooyoung nantinya?

Kyuhyun merasa kalah. Kalah hanya karena dia tidak memiliki materi yang cukup. Mengapa uang sangat berkuasa? Mengapa uang itu mampu membeli gadisnya? Mengapa uang itu menang daripada cinta yang dia punya?

Kyuhyun menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia merasa malu pada dirinya sendiri. Mengapa dia terlahir bukan dari keluarga kaya? Apa yang harus dia lakukan untuk membawa gadisnya kembali?

 

***

 

Sooyoung berdiam diri di kamarnya. Gadis itu terlihat seperti zombie sekarang. Matanya bengkak, kulitnya pucat, rambutnya tak beraturan.

“Sooyoung~ah, makanlah sayang.” Ujar Nyonya Choi membujuknya makan.

Sooyoung hanya diam memandang kosong di hadapannya. Seakan tak mendengar perkataan Omma-nya.

Nyonya Choi mendekat ke arah putri semata wayangnya.

“Soo, kumohon jangan seperti ini.” Ujar Nyonya Choi sedih melihat putrinya yang seperti mayat hidup.

“Omma, aku tidak mau dijodohkan. Aku sudah bertunangan dengan Kyuhyun.” Ujar Sooyoung menangis.

“Dengarkan aku. Omma dan Appa dahulu juga dijodohkan. Tapi kami bisa saling mencintai sampai sekarang.”

“Ini berbeda Omma. Aku mencintai Kyuhyun.”

“Soo~ah, dengarkan orang tuamu kali ini saja. Perusahaan Appa sedang dalam keadaan kritis, Sebelum meninggal Appa Siwon memberikan surat wasiat supaya menikahkan kau dengan putranya. Dengan begitu perusahaan Appa akan terselamatkan.”

“Jadi Appa mau menjualku?”

“Tidak menjual putriku. Hanya balas budi. Siwon tidak punya siapa – siapa lagi di dunia ini. Kedua orang tuanya sudah meninggal. Oleh karena itu kita bisa menjadi keluarganya dengan menikahkan kau dengannya.”

“Bagaimana dengan Kyuhyun, Omma?”

“Dia namja tampan yang baik. Dia pasti bisa mendapatkan gadis yang baik.”

Sooyoung hanya diam. Mengapa tidak ada yang membelanya? Malang mana, namja yang tidak memiliki siapapun atau namja yang ditolak hanya dikarenakan dia miskin?

 

***

 

Sejak saat itu Kyuhyun menghilang bagai ditelan bumi. Dia tidak pernah menemui Sooyoung. Sooyoung hanya diam sendiri di tengah keterpurukannya menerima pernikahannya dengan Siwon. Mimpi  – mimpi untuk merajut rumah tangga bersama sang kekasih harus berakhir dengan perjodohan konyol dengan orang kaya.

Harus dia akui, Siwon tidak pernah menuntut apapun darinya. Sepertinya namja itu hanya pasrah dan menurut. Tidak pernah sekalipun Sooyoung mendengar namja itu memberontak menolak pernikahannya. Membuat Sooyoung kesulitan untuk lari dari pernikahan ini.

Kini Sooyoung sudah berdiri di depan cermin berbalut gaun pengantin berwarna putih gading. Gadis itu terlihat cantik.

“Ah!” ringis Sooyoung saat tak sengaja penata rias itu menyentuh punggungnya yang memar di balik gaun indahnya.

“Agashi, gwenchana?” tanyanya khawatir karena melihat ekspresi wajah Sooyoung yang menyakitkan.

Sooyoung hanya tersenyum tipis.

Siapa sangka di balik gaun indahnya tersimpan beberapa luka kecil di seluruh tubuhnya. Tidak terlihat memang, karena orang yang menyiksanya, sengaja tidak meluka area yang tidak tertutup gaun. Kaki jenjang dan tubuh rampingnya terdapat luka kecil yang tertutup gaun pengantin.

 

Flashback

Sooyoung menyusun gorden – gorden mengikatnya dengan kencang supaya bisa membantunya keluar dari kamarnya yang berada di lantai 2.

“Aku harus secepatnya kabur dari sini.” Gumamnya.

Dengan berbekal keberanian yang hanya secuil. Sooyoung memejamkan mata dan perlahan turun melalui serangkaian gorden – gorden yang tersusun itu.

BRUK!

Ikatan gorden itu putus hingga Sooyoung jatuh dari ketinggian 3 meter.

“Akh!” ringisnya memegang punggungnya yang sakit.

“Siapa itu?” terdengar suara kasar Appa-nya.

Sooyoung membulatkan matanya. Haruskah dia berakhir sekarang? Dia belum melakukan apa – apa?

Sooyoung menahan rasa sakitnya dan mencoba berlari yang ternyata di lihat oleh Appa-nya.

“Jangan lari kau!”

Sooyoung berlari dengan terpincang – pincang hingga seseorang menarik rambut panjangnya.

“Appa, aku mohon lepaskan aku. Aku tidak mau menikah dengannya.” Ujar Sooyoung menangis di hadapan Appanya.

Tuan Choi menyeret Sooyoung kembali masuk ke dalam rumahnya. Sooyoung memberontak. Namun tubuh besar ayahnya membuat usahanya sia – sia.

Tuan Choi menghempaskan Sooyoung begitu saja ke dalam kamar putrinya hingga tubuhnya membentur lemari besar. Entah kemana rasa kemanusiaannya sebagai seorang ayah.

“Aku tidak akan melakukan ini jika kau tidak memberontak Soo. Aku… Tidak ingin putriku hidup menderita. Kau satu – satunya darah keturunan keluarga Choi Jungnam. Aku tidak mau kekayaan keluarga kita hanya berhenti sampai disini.”

Sooyoung hanya menunduk dan diam di tempatnya. Gadis itu mulai meneteskan air mata.

Kehidupan keluarganya memang berubah sejak perusahaan appa-nya terancam bangkrut. Appa-nya jadi sering marah – marah dan melampiaskan kemarahannya pada anak dan istrinya. Oleh karena itu Sooyoung ingin secepatnya menikah dengan Kyuhyun supaya bisa pindah dan tidak menjadi pelampiasan kekesalan appa-nya. Tentunya dia juga ingin membawa Omma tercintanya.

Flashback End.

 

“Bagaimana, sudah siap?” Sebuah Suara membuyarkan lamuanannya. Sooyoung hanya mengangguk mengiyakan.

Dirinya mulai berdiri dan melingkarkan tangannya pada lengan Appa-nya.

“Ini terakhir kalinya Appa meminta pertolonganmu. Jangan mempermalukan Appa.” Ujar Tuan Choi.

Sooyoung hanya diam. Menahan rasa nyeri di kedua kakinya saat berjalan menggunakan high heels 15 cm. Dia harus terlihat sempurna hari ini.

Dilihatnya calon suaminya berdiri di depan altar. Namja itu memang sempurna. Paras tampan, tubuh tinggi, berbadan tegap, memiliki kekayaan yang melimpah. Tetapi mengapa mau menikah dengan gadis sepertinya? Gadis yang Appa-nya nyaris bangkrut. Bukankah dia bisa mendapatkan yang lebih baik? Dia bisa mendapatkan gadis dari keluarga bangsawan.

Sooyoung tiba di altar. Appa-nya menyerahkan tangan gadis itu pada Siwon. Siwon hanya tersenyum kecil.

“Kita mulai pemberkatan pernikahannya. Choi Siwon, apa kau bersedia menerima Choi Sooyoung sebagai istrimu, mengasihinya, menemaninya dalam keadaan susah maupun senang, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan.”

“Ne, saya bersedia.” Ujar namja itu dengan suara beratnya.

“Choi Sooyoung, apa kau bersedia menerima Choi Siwon sebagai istrimu, mengasihinya, menemaninya dalam keadaan susah maupun senang, sehat maupun sakit, hingga maut memisahkan.”

Sooyoung hanya diam.

“Aku hanya ingin nama itu. Nama Kyuhyun yang disebut, bukan nama Siwon.” Batin Sooyoung.

Sooyoung meneteskan air mata.

“Ne.” ujarnya singkat.

“Kalian telah berjanji di hadapan Tuhan dan semua saksi disini. Kalian sudah resmi menjadi suami istri. Siwon~Sshi, kau bisa memberi tanda kasih untuk istrimu.”

Siwon meraih bahu Sooyoung supaya menghadap kepadanya.

“Mianhae, jika kau menderita hidup bersamaku nanti.” Bisik Siwon lembut.

Sooyoung hanya diam. Terlihat tidak berekspresi.

Siwon mengecup kening Sooyoung. Para undangan semuanya bertepuk tangan. Selesailah upacara pernikahan yang sangat tidak diinginkan Sooyoung.

“Kyuhyun, mengapa kau tidak datang dan mencegah pernikahan ini? Apa kau sudah menyerah?” batin Sooyoung perih.

 

***

 

Kyuhyun membawa tas ransel besarnya pergi dari rumahnya. Dia harus merubah hidupnya. Dia harus membawa kembali Sooyoung-nya. Dia harus menjadi kaya. Lebih kaya dari seorang Choi Siwon.

Hanya berbekal ijazah SMA dan surat pernyataan dari kampusnya bahwa dia telah menyelesaikan studinya, Kyuhyun melamar ke berbagai perusahaan. Ijazahnya belum keluar, jelas saja baru beberapa hari lalu dia menyelesaikan skripsinya. Dan dia baru di wisuda 2 bulan lagi. Prestasinya selama kuliah cukup baik, hingga dia optimis bisa masuk ke salah satu perusahaan besar itu.

Usahanya tidak sia – sia. Kyuhyun diterima di sebuah perusahaan besar meskipun baru sebagai staf administrasi.

Kyuhyun mengucap syukur. Ini adalah langkah pertamanya untuk membawa Sooyoung-nya kembali.

Dia melangkahkan kakinya menuju sebuah apartemen kecil yang baru saja di sewanya dengan hasil uang tabungannya yang tadinya dipakai untuk menikahi Sooyoung.

Kyuhyun memandang sekilas apartemen barunya. Memang terlihat lebih buruk dibanding rumahnya, namun dia harus bertahan dengan keterbatasan ini. Dia meletakkan tas ranselnya dan mendudukkan tubuhnya di atas ranjang.

Kyuhyun memandangi cincin di jari manis tangan kirinya. Baru beberapa hari lalu dia melamar gadis itu, namun saat ini gadis itu sudah menjadi milik orang lain. Kyuhyun mengepalkan tangannya kuat.

“Sooyoung~ah, tunggu aku. Aku akan membawamu kembali sayang.” Ujarnya yakin.

 

***

 

Sooyoung dan Siwon tiba di sebuah rumah besar milik Siwon. Sejak tadi Sooyoung hanya diam dan mengkutinya dari belakang.

“Kamarmu di lantai dua. Di sebelah kamarku.” Ujar Siwon singkat.

Sooyoung hanya mengangguk. Tanpa berfikir panjang gadis itu langsung melangkahkan kakinya menuju kamar yang ditunjuk Siwon.

Sooyoung membuka sebuah kamar. Kamar itu cukup luas dan banyak barang – barang mahal disana. Tempat tidur yang besar dan pastinya nyaman. Dilihatnya di dinding ada foto Siwon dan keluarganya. Sooyoung menggelengkan kepalanya. Ini bukan kamarnya.

Kemudian Sooyoung menuju kamar yang di sampingnya. Kamar itu sama luasnya dengan kamar tadi. Wallpapernya bernuansa pink cantik dan banyak boneka disana. Sooyoung lagi – lagi menggelengkan kepalanya.“Ini bukan kamarku juga.” Desisnya.

“Itu kamarmu Soo.” Ujar Siwon memberitahu.

“Tidak. Aku tidak pantas di kamar itu.”

Pandangan Sooyoung beralih pada sebuah kamar yang terletak dipojok. Dia membukanya. Terlihat sebuah tempat tidur kecil dan  sebuah lemari di dalamnya. Ruangannya cukup sempit. Lebih sempit sepuluh kali lipat dari dua kamar tadi.

“Aku akan tidur disini.” Ujarnya.

“Mwo? Ini kamar Kim Ahjumma, dia seorang pelayan.”

“Lalu apa bedanya denganku? Kau menikahiku juga karena kau ingin aku menjadi pelayanmu kan?”

Siwon geram namun dia menahannya.

“Kau istriku sekarang. Kau harus menuruti perintahku.”

Siwon menarik tangan Sooyoung menuju kamar barunya.

“Gantilah pakaianmu. Semua pakaianmu ada di lemari itu. Aku membeli beberapa pakaian baru untukmu.”

Sooyoung hanya diam dan tak bergeming. Siwon menahan emosinya dia langsung mengarahkan tangannya menuju resleting gaun Sooyoung.

“YAA!!” teriak Sooyoung menghempaskan tangan Siwon.

“Biar aku yang mengganti pakaianmu jika kau tidak mau.”

“Aku bisa menggantinya sendiri.” Ujar Sooyoung dingin.

Siwon menghela nafas. Sepertinya dia harus banyak bersabar menghadapi gadis itu. Perlahan dia melangkahkan kakinya keluar dari kamar Sooyoung dan menutupnya rapat.

Sooyoung menjatuhkan tubuhnya. Dia menutupi tangisannya dengan kedua telapak tangannya.

“Kyuhyun… Kyu… hyun…” Ujar Sooyoung memanggil nama pujaan hatinya.

 

***

 

Siwon melangkahkan kakinya mendekati kamar Sooyoung. Hari sudah mulai gelap, namun Sooyoung belum juga keluar dari kamarnya. Siwon mengetuk pintu kamar Sooyoung.

“Soo, ayo kita makan bersama.”

Hening. Tidak ada jawaban.

“Soo, apa makanan kesukaanmu? Biar aku belikan. Kau makan yah.” Siwon tak berhenti membujuknya.

Lagi – lagi hening. Siwon menghela nafas.

“Apa perlu ku bawakan makanan buatan Omma-mu? Kumohon keluar dan makanlah. Aku tidak mau kau sakit.”

Siwon mulai terlihat tidak sabar.

“Sooyoung~ah, kau mendengarku??” ujar Siwon mengeraskan suaranya.

Cklek!

Pintu kamar terbuka. Menampakkan seorang gadis dengan wajah yang kusut. Sooyoung melangkahkan kakinya tak mempedulikan Siwon. Siwon akhirnya mengikutinya.

Sooyoung mendudukkan tubuhnya pada salah satu kursi di meja makan besar itu. Ada banyak makanan disana. Namun entah mengapa jiwa shikshin Sooyoung menghilang begitu saja. Dia menyendokkan nasi dan beberapa lauk. Kemudian menyantapnya dengan tanpa ekspresi.

Siwon memandangnya intens. Dia sendiri bingung apa yang harus dia lakukan untuk meluluhkan Sooyoung.

“Bagaimana? Kau menyukainya?” tanya Siwon.

Sooyoung hanya mengangguk lemah.

“Makanlah yang banyak.” Siwon tersenyum dan mulai menyantap makanannya.

Pandangan Siwon beralih pada sebuah cincin emas putih di jari manis kiri Sooyoung. Siwon mengerutkan keningnya. Itu bukan cincin pernikahan mereka.

“Mengapa kau memakai cincin di tangan kirimu? Mana cincin pernikahan kita?” tanya Siwon.

“Ini cincin pertunanganku.” Ujar Sooyoung.

“Mwo?”

Sooyoung diam. Tak mempedulikan tatapan tajam Siwon. Siwon menghela nafasnya. Gadis itu sudah menikah dengannya, namun dia lebih memilih memakai cincin tunangannya daripada cincin pernikahannya. Mungkin memang ini salahnya karena merebutnya dari kekasihnya.

Seusai makan, Sooyoung langsung mengangkat piring kotornya mendekat ke arah Siwon. Dia mengambil piring kotor milik Siwon.

“Biar saja. Ada pelayan yang merapihkannya.” Ujar Siwon.

Sooyoung tidak mendengarkan. Dia tetap mengangkat piring – piring kotor itu ke bak cuci piring.

Siwon mengikuti Sooyoung ke dapur. Sooyoung memakai sarung tangan dan mulai mencuci piring.

“Biar pelayan saja yang melakukannya.”

Sooyoung hanya diam tak menghiraukan ucapan Siwon.

“Kalau begitu aku akan membantumu.”

Siwon langsung mengambil sarung tangan dan mulai mencuci piring.

PRANG!!

Piring ditangan Siwon jatuh. Namja itu belum terbiasa melakukannya.

“Sebaiknya kau pergi dari sini. Kau tidak akan bisa melakukannya.” Ujar Sooyoung dingin sambil memunguti pecahan – pecahan piring dan membuangnya ke tempat sampah.

Siwon merasa bersalah. Dirinya merasa tidak berguna. Wajar saja, menjadi orang kaya tidak akan membiarkan dirinya menyentuh apapun yang berhubungan dengan pekerjaan rumah tangga.

Sooyoung melanjutkan kegiatannya mencuci piring, sedangkah Siwon hanya diam memandangi kegiatan istrinya itu.

Usai mencuci piring, Sooyoung langsung pergi menuju kamarnya. Siwon mengikutinya hingga langkahnya terhenti tepat di depan kamar Sooyoung saat gadis itu menutup pintunya rapat. Siwon menunduk sejenak dan pergi ke kamarnya sendiri.

Sooyoung membaringkan tubuhnya di atas ranjangnya. Dia mendekap sebuah boneka berbentuk hati. Boneka pemberian Kyuhyun. Boneka yang harganya tidak seberapa dengan boneka – boneka mahal yang diberikan Siwon. Namun Sooyoung tidak bisa tidur jika tidak memeluk bonekanya. Baginya, aroma Kyuhyun ada disana. Cukup untuk melepas rindunya pada namja itu. Beberapa menit kemudian gadis itu memejamkan mata dan tertidur.

 

***

 

Tiga bulan berlalu. Tidak ada perubahan. Sooyoung masih tetap bersikap dingin dan Siwon masih mencoba mendekati Sooyoung. Saat Siwon pulang dari luar negeri setelah perjalanan dinasnya, Siwon selalu membawakan hadiah. Namun Sooyoung terkesan tidak suka sehingga hadiah – hadiah itu menumpuk di kamarnya.

Siwon sendiri tidak mengerti, apakah gadis itu akan selamanya membenci  dirinya?

Siwon sepertinya sudah tidak tahan lagi dengan sikap dingin Sooyoung. Perlahan namja itu mendekat ke pintu kamar Sooyoung dan mengetuknya.

“Soo… Aku ingin bicara padamu.” Ujar Siwon. “Keluarlah… Atau aku akan mendobraknya.” Ancamnya.

Ceklek!

Pintu kamar terbuka. Gadis itu muncul dari balik pintu. Siwon langsung mendorong Sooyoung masuk.

“YAA!!” teriak Sooyoung.

Siwon mencengkeram kedua tangan Sooyoung. Raut wajahnya terlihat marah.

“Wae?” tanya Sooyoung melihat sikap aneh Siwon.

“Wae??!!” bentak Siwon.“Harusnya aku yang bertanya padamu. Mengapa kau melakukan ini padaku? Mengapa kau tidak bisa melupakan namja itu huh? Kau lebih menghargai kekasihmu yang menghilang itu dibandingkan dengan aku suamimu.” Ujar Siwon menumpahkan semua kekesalannya.

“Suami? Aku tidak pernah menganggapmu suamiku. Kau telah menghancurkannya. Kau telah menghancurkan rencana pernikahanku dengan Kyuhyun.”

“Lalu dimana dia sekarang? Apakah dia muncul di hadapanmu dan menolongmu? Tidak kan?? Dia sudah melupakanmu Soo. Seharusnya kau melupakannya juga.”

“Andwae!! Kyuhyun tidak begitu.” Teriak Sooyoung histeris.

“Dia hanya namja pengecut!”

“Diam kau!!” bentak Sooyoung keras.

Siwon terperangah. Sooyoung benar – benar marah.

Siwon mencengkeram tangan Sooyoung keras.

“Akh!Lepas!” ringis Sooyoung.

Entah setan darimana, Siwon merasa dirinya liar malam ini. Dia mendorong Sooyoung ke atas ranjang dan menindihnya.

“Siwon~Sshi, lepaskan aku.” Pintanya.

“Kau milikku, Choi Sooyoung.” Ucap Siwon memandang Sooyoung dalam.

Siwon mulai mendekatkan wajahnya pada Sooyoung.

“A… apa yang kau lakukan?” tanya Sooyoung terbata – bata. Gadis itu terlihat ketakutan sekarang.

Siwon tak mempedulikan ketakutan Sooyoung, Dia tetap mendekatkan wajahnya hingga bibirnya menempel sempurna di bibir Sooyoung. Sooyoung membulatkan matanya dan mendorong tubuh Siwon, namun kekuatannya tak sebanding dengan kekuatan namja itu.

Sooyoung terus memberontak. Menggerakkan kepalanya ke kanan dan ke kiri mencoba untuk melepas ciuman itu. Namun Siwon terus melumatnya kasar.

“Hmmmppp… Lepas…”

Sooyoung merasa bibirnya perih saat Siwon menggigit bibirnya dan menelusupkan lidahnya ke dalam mulutnya. Sooyoung hanya diam pasrah.

Tangan Siwon mulai turun membelai lembut tubuh Sooyoung. Sooyoung yang tadinya diam, tahu maksud sentuhan itu  dia kembali memberontak.

“Kumohon jangan lakukan itu Siwon~Sshi.” Mohon Sooyoung.

Siwon seakan tak mendengarkan ucapannya dan tetap melancarkan aksinya. Nafsu mengalahkan segalanya.

Siwon mulai melepaskan satu persatu kancing kemeja Sooyoung. Sooyoung mencoba untuk menutup dadanya, namun tangan kekar Siwon menahannya.

“Lepaskan aku Siwon~Sshi. Ahhh…” Desah Sooyoung saat Siwon mencium lehernya.

Di balkon kamar itu, Kyuhyun terdiam shock. Bunga mawar yang dia pegang dia remas keras hingga duri mawar menusuk telapak tangannya. Namun sakitnya tidak sebanding dengan sakit hatinya.

Kyuhyun berniat untuk menemui Sooyoung dengan menyelinap masuk ke kamar Sooyoung. Dia ingin menjelaskan mengapa dia pergi selama tiga bulan ini. Dia ingin melepas rindu pada wanita yang dicintainya. Namun apa yang dia dapat, mereka sedang melakukannya.

Kyuhyun menjatuhkan tubuhnya dan menutup mulutnya dengan telapak tangannya yang berdarah ketika mendengar desahan Sooyoung.  Air mata Kyuhyun mulai mengalir deras.

“Aku terlambat Soo…. Aku terlambat membawamu kembali. Mianhae Soo…” sesal Kyuhyun dalam hati.

Malam itu terus berlanjut. Terus terdengar desahan – desahan di dalam kamar, yang membuat Kyuhyun merasa lebih baik mati daripada mendengarnya.

 

***

 

Sooyoung terus menangis. Menutupi tubuhnya yang tidak berbalut apapun. Di sampingnya, Siwon hanya diam dan membalikkan tubuhnya yang sama naked-nya membelakangi Sooyoung.

“Kau jahat Siwon~Sshi. Mengapa kau lakukan itu padaku?” ujar Sooyoung menangis.

Siwon hanya diam. Namja itu menyesali perbuatan liarnya tadi malam. Entah mengapa malam itu dia benar – benar kehilangan akal sehatnya.

“Maafkan aku.” Ucap Siwon bergetar diantara penyesalannya.

“Maaf katamu?? Kata maaf tidak akan mengembalikan semuanya.” Ucap Sooyoung marah.

Siwon hanya meringkuk. Dia dalam posisi bersalah sekarang. Memaksa berhubungan tanpa didasari cinta. Meskipun dia mencintai Sooyoung namun tidak untuk gadis itu.

Siwon bangkit dan segera memakai pakaiannya yang berserakan.

“Anggaplah itu tidak pernah terjadi.” Ujar Siwon singkat setelah memakai pakaiannya.

Namja itu pergi meninggalkan kamar Sooyoung. Sooyoung memandangnya tak percaya.

“Kau menyuruhku untuk melupakannya? Kau tahu, ini akan sangat menyakiti Kyuhyun. Tidak mungkin Kyuhyun mau menerima bekasmu.” Desis Sooyoung.

Sooyoung menarik selimutnya turun dari tempat tidur. Memunguti pakaiannya yang dibuang asal oleh Siwon tadi malam. Hingga perhatiannya tertuju pada tangan berdarah di balik pintu kaca menuju balkon kamarnya.

Sooyoung mendekati balkon dan membuka pintunya.

“Kyuhyun!!” teriak Sooyoung saat melihat Kyuhyun pingsan di balkon kamarnya.

Sooyoung menepuk – nepuk pipi Kyuhyun berharap namja itu membuka matanya. Panas, itu yang dirasa Sooyoung saat menyentuh kulit namja itu.

“Apa Kyuhyun mengetahui kejadian semalam? Apa Kyuhyun berada di balkon kamarnya sejak semalam?”

Rasa bersalah mulai menghantui Sooyoung. Dia mengguncang – guncang tubuh Kyuhyun yang memucat dan memeluknya.

“Kyu, mianhae…” tangis Sooyoung pecah.

Kyuhyun masih diam tak sadarkan diri.

 

***

 

Siwon mengguyur tubuhnya pada derasnya shower. Memorinya terus berputar pada kejadian semalam saat pikiran liarnya telah membuatnya merenggut keperawanan Sooyoung.

“Sooyoung pasti semakin membenciku.” Batin Siwon.

Siwon membasuh wajahnya kasar. Berusaha membuang memorinya. Meskipun sampai kapanpun sulit dilupakan.

Kyuhyun kini berbaring di atas ranjang milik Sooyoung. Namja itu belum sadarkan diri.

Sooyoung sudah memakai pakaiannya dan kini sedang membalut luka Kyuhyun. Tubuh namja itu sangat panas. Dia demam karena terlalu lama berada di luar.

Air mata Sooyoung terus menetes. Dia merasa bersalah pada Kyuhyun. Usai membalut luka Kyuhyun, Sooyoung mengecup tangannya pelan.

“Kumohon jangan pergi dariku setelah ini. Tolong bawa aku pergi dari sini Kyu.” Tangis Sooyoung.

Sooyoung membaringkan tubuhnya di samping Kyuhyun. Perlahan tangannya terulur memeluk tubuh Kyuhyun. Pelukan yang sangat dirindukannya.

“Bogoshippeo Kyu~ah.” Ucap Sooyoung lagi.

Sooyoung memejamkan matanya dan tertidur di samping Kyuhyun.

Kyuhyun membuka matanya. Namja itu sudah sadar ketika Sooyoung membalut lukanya. Dia mendengar semua perkataan gadis itu. Hatinya semakin sesak saat mendengar Sooyoung menangis.

Kyuhyun memegang tangan Sooyoung yang berada di atas perutnya dan membuat Sooyoung terbangun.

“Kyu, kau sudah sadar?”

Kyuhyun tersenyum tipis. Namun Sooyoung dapat melihat luka dari pancaran matanya. Ya, namja itu terluka.

Sooyoung membangkitkan tubuhnya dan menarik tangannya yang berada di genggaman Kyuhyun. Dia menunduk.

“Kau baik – baik saja?” tanya Kyuhyun cemas.

Sooyoung hanya diam dan tetap menunduk.

“Lihat aku Soo….” Ujar Kyuhyun bergetar.

“Kyu, mianhae. Aku tidak bisa menjaganya untukmu.” Tangis Sooyoung pecah.

Kyuhyun menangis. Dan meraih tubuh Sooyoung dalam pelukannya.

“Aku sudah kotor Kyu.” Ucapnya lagi.

Kyuhyun benar – benar terasa tercabik – cabik mendengar ucapan yeoja yang dicintainya itu.

“Tolong jangan membenciku Kyu…” ucap Sooyoung memohon.

“Aku tidak membencimu.” Ucap Kyuhyun sambil mengusap lembut kepala Sooyoung.

“Jangan tinggalkan aku Kyu…”

“Aku tidak akan meninggalkanmu. Aku akan membawamu pergi dari sini dan kita bisa hidup bersama.”

Sooyoung mengangguk dan tersenyum. Kyuhyun mendekatkan wajahnya pada Sooyoung. Sooyoung memejamkan matanya. Namun kemudian Kyuhyun diam memandangi sudut bibir Sooyoung yang terluka. Sooyoung membuka matanya karena kyuhyun tak kunjung menciumnya.

“Sepertinya namja itu menyakitimu. Dia menciummu terlalu kasar.”

Sooyoung menyentuh sudut bibirnya yang sedikit perih. Kyuhyun mencium kedua pipi Sooyoung.

“Aku tidak akan menyakitimu. Aku tidak akan menyakitimu seperti namja itu.”

“Aku percaya itu.”

Kyuhyun kembali memeluk tubuh Sooyoung.

“Kenapa kau menghilang selama tiga bulan ini Kyu?”

“Aku sedang berusaha untuk mengalahkan Choi Siwon.”

Sooyoung melepas pelukannya dan memandangnya tidak mengerti.

“Aku sudah bekerja sekarang. Aku ingin mengumpulkan uang sebanyak – banyaknya supaya bisa membawamu kembali padaku.”

“Kyu~ah, mianhae ini semua karena orang tuaku…”

“Gwenchana sayang.” Ujar Kyuhyun lembut memotong ucapan Sooyoung. “Aku akan memberimu rumah yang besar, lebih besar dari Choi Siwon. Aku akan menghidupimu dan anak – anak kita sampai mereka dewasa. Aku akan melanjutkan mimpi kita tiga bulan lalu.”

Sooyoung tersenyum lebar membayangkan semua yang diucapkan Kyuhyun. Semoga menjadi nyata.

Dari balik pintu kamar Sooyoung, Siwon hanya diam terpaku mendengar gelak tawa sepasang kekasih itu.

“Kau lebih bahagia bersamanya. Maaf jika aku memisahkan kalian dahulu.” Ujar Siwon.

Siwon meninggalkan kamar Sooyoung dengan hati perih. Sepertinya dia harus mencoba ikhlas melepaskan Sooyoung kembali pada namja itu. Di tengah usia pernikahan mereka yang baru seumur jagung.

 

TO BE CONTINUED…

 

Gimana readers? Gaje banget yah?? Ini akibat dari author suka dengerin lagu – lagunya Monday Kiz yang slow mellow gitu. Jadi begini deh ff’y….  Jangan lupa RCL-nya…. Gamsahamnida.


First Night

$
0
0

Reblogged from Lovesoo4ever:

Tittle : First Night

Genre : Romance

Lenght : Drabble

Cast : Kyuhyun

Sooyoung

Familly

Rating : NC 21

Autor : Iyank3

Anyeong haseyyo.. #pasang_watados! Hai semuanya.. saya mau minta maaf karena masih belum bisa melanjutkan ff yang terbengkalai karena sibuk2 yang amat gaje. Tapi pasti aku lanjut Cuma nunggu senggang. Ini aja gue bikin kilat.. untuk selingan. Dan maaf gak aku protect cz sibuk hahaa...

Read more… 2,376 more words

Marry You?! [Part 5]

$
0
0

MY

 

Author  :  Han Hyeri

Cast  :

  • Cho Kyuhyun
  • Choi Sooyoung / Summer Choi
  • Lee Donghae
  • Im Yoona
  • Jang Geun Seuk
  • Park Shin Hye
  • Choi Siwon
  • Choi Seung Hyun / Top
  • Sunny / Lee SunKyu

Genre  :  Romance, Friendship, Humor, Family

Length  :  Series

Rating  :  PG 15

 

Annyeong^^

Aku dateng lagi, moga gak bosen ya soalnya aku bakalan sering dateng disini :D

Aku bawa lanjutan Marry You?! Sebenernya aku mau nunda ngepost ni FF soalnya aku nunggu posternya yang masih dalam proses pembuatan. Tapi kalau nunggu lagi, aku takutnya gak bakal bisa ngepost FF dalam minggu ini jadi yah aku post sekarang dengan poster yang seadanya. :)

 

Happy Reading^^

Mian kalau masih ada typo.

Author POV

Jam masih menunjukkan pukul lima pagi ketika suara ribut alarm membangunkan Sooyoung dari tidurnya yang begitu pulas. Dengan mata yang masih tertutup, Sooyoung membawa tubuhnya berguling ke arah kiri kasur dimana benda dengan suara memekakkan telinga itu berbunyi. Tubuhnya berhenti berguling saat merasa tertahan sesuatu yang menurutnya sebuah guling dan kemudian menindihnya. Tangannya bergerak meraba – raba nakas dan segera menemukan benda yang menganggu tidurnya. Segera dengan masih memejamkan matanya, Sooyoung mematikan benda yang terus bergetar dan berbunyi itu dan kembali tertidur.

___

 

Kyuhyun POV

Kurasakan tubuhku agak terasa berat seperti ditindih oleh sesuatu saat aku terbangun. Dengan mata yang masih setengah terbuka aku meneliti benda yang berada tepat diatas tubuhku. Sebuah kepala mungil berambut cokelat kemerahan dengan wajah damai tertidur di dadaku. Aku tersenyum tanpa sadar memperhatikan setiap inci wajah cantik nan lembut itu. Aku tidak menyangka bahwa yeoja gila ini bisa juga terlihat begitu tenang. Eh tunggu, yeoja gila?! Mataku terbuka lebar begitu tersadar apa yang terjadi. Yeoja gila itu tengah tertidur tepat diatas tubuhku! Apa yang terjadi? Bagaimana bisa?!

“Ya! Ireona!” Aku berteriak dengan suara parau khas orang bangun tidur dan mengguncangkan tubuh kurus ceking itu agar segera terbangun dan menyingkir dari atas tubuhku. Jujur sebenarnya ia tidak begitu berat namun tetaplah berada dalam posisi seperti ini saat bangun tidur mau tak mau membuatku merasa janggal. Apalagi dia seorang yeoja walau kelakuannya tak mencerminkan itu.

“Eungh!” Terdengar rintihan suaranya yang mulai terbangun akibat goncangan tanganku di bahunya. Yeoja itu mulai mengangkat kepalanya yang sedari tadi menempel di dadaku dan menatapku dengan yang masih terbuka separuh. Perlahan namun pasti mata itu membelalak lebar dan

“KYAAAA!!!” Teriakan melengking nan cempreng pun terdengar memekakkan telingaku. Dan secara reflek dia menarik tubuhnya yang kurus itu menyingkir dari atas tubuhku.

“Apa yang kau lakukan padaku hah?!” Serunya marah dan menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya begitu ia menjauh dariku. Aku hanya bisa terbengong – bengong melihat kelakuannya. Memangnya aku melakukan apa padanya? Harusnya aku yang bertanya seperti itu.

“Seharusnya aku yang bertanya seperti itu. Aku juga tidak tahu, saat aku terbangun kau sudah berada di atas tubuhku.” Aku mencoba menjelaskan dengan tenang, tak ingin ada pertengkaran di pagi hari yang pasti akan membuat hariku menjadi buruk. Ia mengernyit bingung dan tak lama memandangku curiga.

“Kau mau menipuku ya? Jelas – jelas saat ini kita berada berdua berada dalam satu kamar. Pasti kau melakukan sesuatu padaku saat aku tak ingat apa – apa? Pasti kau memberiku obat hingga aku mau tidur bersamamu disini!” Tuduhnya.

Mwo?! Yeoja itu benar – benar sinting!

“Ya! Kau fikir aku serendah itu! Kita berdua dalam satu kamar karena tadi malam kau yang ingin tidur bersamaku disini, di kamarku! Di apartement milikku! Karena hanya ini satu – satunya kamar yang memiliki tempat tidur! Apa kau tidak ingat?!”

“Aku? Ingin tidur bersamamu? Disini?? Yang benar saja Cho Kyuhyun?! Aku yeoja baik – baik dan seumur – umur aku tidak akan pernah meminta dengan sendirinya untuk tidur bersama dengan seorang namja di apartement miliknya!” Yeoja itu membantahku dan berbicara dengan sengit namun tiba – tiba dia terdiam sendiri. “Eh! Apartementmu? Bagaimana bisa aku berada disini?”

Mwo?! Aku terpengarah menatapnya.

“Jangan bilang kau lupa apa yang terjadi kemarin?” Matanya menyipit tajam, meminta penjelasanku membuat kekesalan yang kupendam memuncak. Apa dia benar – benar bodoh? Membuatku benar – benar tidak tahan untuk menggetok kepalanya dengan tongkat bisbol yang menjadi hiasan di atas rak di dalam kamarku atau menyiramnya dengan seember air  dari kamar mandi untuk mengembalikan kesadarannya yang sepertinya belum sepenuhnya terkumpul.

“YA! APA KAU TIDAK INGAT KITA MENIKAH KEMARIN DAN ITU SEBABNYA KAU BERADA DISINI! DI APARTEMENTKU!!!”

___

 

Author POV

Teriakan namja itu benar – benar keras, membuat telinga Sooyoung sakit mendengarnya namun hal itu membuat kesadarannya  yang tadi masih mengambang kini sepenuhnya kembali. Sooyoung tersipu malu dengan sendirinya mengingat yang terjadi tadi malam.

 

#Flashback

“Kyu-ah, kenapa harus langsung pulang ke apartemenmu? Kalian bisa menginap disini untuk malam di rumah dan pulang ke apartement esok hari.” Bujuk Nyonya Cho pada putra semata wayangnya ketika namja itu bersikeras untuk pulang ke apartement miliknya setelah acara resepsi selesai.

“Sudah biarkan saja apa maunya.” Ujar Harabeoji Kyuhyun dan para orang tua terdiam, tak ada yang ingin membantah perkataan Harabeoji Kyuhyun. Semua yang ada disana menghormatinya, termasuk kedua orang tua Kyuhyun dan Sooyoung. Mereka akhirnya menyetujui Kyuhyun untuk langsung pulang ke apartementnya dan membawa pergi Sooyoung bersamanya. Dalam hati Kyuhyun bersyukur dengan kakeknya yang begitu pengertian.

“Pasangan yang baru menikah butuh privasi. Kalian harus mengerti.” Lanjut Harabeoji bermaksud menggoda kedua kedua orang yang baru saja mengikat janji pernikahan hari itu. Kyuhyun hanya tersenyum kecut menanggapi ucapan Harabeojinya dan tanggapan kedua orang tua mereka yang kini tertawa. Bukan privasi bersama anaenya yang dia inginkan, tapi privasi untuk dirinya sendiri tanpa campur tangan kedua orang tuanya.

“Aku tidur dimana?” Tanya Sooyoung begitu mereka berdua sampai di apartement milik Kyuhyun. Kyuhyun tidak menjawab dan melangkah masuk kesalah satu kamar di apartement itu. Sooyoung mendengus karena Kyuhyun tidak menjawabnya dan mengikuti namja itu masuk ke dalam kamar sambil mengangkat gaun pengantin miliknya. Kyuhyun membuka dasi kemejanya dan melepaskan jasnya kemudian mulai membuka kancing kemejanya. Namun Kyuhyun berhenti dan menghampiri lemari, mencari – cari baju tidur yang bisa dikenakannya. Begitu menemukan baju yang ingin dipakainya, Kyuhyun menutup pintu lemari dan tersadar ada sepasang mata yang sedang memandanginya.

“Kenapa kau masih disini?” Tanyanya dingin. Sooyoung lagi – lagi mendengus, memandang namja itu dengan wajah kesal.

“Aku menunggu jawabanmu, ppabo!”

“Jawaban? Jawaban apa?” Tanya namja itu polos.

Sooyoung mengepalkan tinjunya, berusaha untuk tidak meluapkan rasa kesalnya yang mulai naik kepermukaan. “Tadi aku bertanya aku tidur dimana.” Jawabnya selembut mungkin dengan senyum manis yang dibuat – buat. Kyuhyun hanya memandangnya datar tanpa ekspresi.

“Eo. Kau bisa tidur di shofa karena hanya ada satu tempat tidur disini yaitu di kamar ini. Aku yakin kau tidak ingin tidur denganku malam ini dan malam – malam selanjutnya.” Katanya acuh dan melangkah keluar pintu. “Aku mau mandi dulu. Selimut ada di dalam lemari, kau bisa mencarinya sendiri.”

Sooyoung menggeram tertahan. Namja itu membuatnya benar – benar kesal. Bagaimana bisa namja itu membiarkan dirinya tidur di shofa sementara dia berada di atas kasur? Bukankah sekarang ini mereka telah menikah dan seharusnya namja itu mengalah pada istrinya. Ah, Sooyoung hampir lupa kalau pernikahan ini bukanlah pernikahan yang mereka inginkan. Namja itu tidak menyukainya sama seperti dirinya yang juga tidak menyukai namja itu. Sepanjang hari ini pun mereka seperti musuh bebuyutan yang saling ingin saling membunuh mereka selama acara resepsi pernikahan. Berpura – pura tersenyum dengan bodoh saat tamu – tamu undangan menyapa dan menyalami mereka, namun kembali bersikap acuh tak acuh saat tidak ada seorangpun yang memperhatikan mereka.

Sooyoung menatap ranjang empuk milik Kyuhyun yang terlihat seperti memanggilnya untuk segera mengistirahatkann tubuhnya disana. Tubuhnya sudah sangat lelah hari ini dan tidur di shofa sama saja dengan membunuhnya. Persetan dengan yang namanya tidur bersama!  Dan tanpa befikir dua kali lagi, Sooyoung mengganti bajunya dan segera melangkah menghampiri kasur itu dan menidurkan dirinya. Sayup – sayup di dengarnya suara pintu kamar yang terbuka tanda sang empunya kamar sudah selesai dari acara mandinya.

“Kenapa kau masih disini dan tidur di ranjangku? Bukankah aku sudah mengatakan padamu untuk tidur di shofa?” Suara itu terdengar tak terima di telinga Sooyoung namun yeoja itu mengabaikannya. Ia sudah sangat lelah dan mengantuk untuk kembali berdebat.

“Aku lelah, Kyu. Malam ini saja biarkan aku tidur disini. Jika kau tidak suka tidur bersamaku disini, kau bisa tidur di shofa menggantikanku.” Sooyoung berkata tanpa menoleh dan setelah itu ia jatuh tertidur saking lelahnya. Kyuhyun hanya mendengus dan akhirnya memilih untuk ikut berbaring di samping yeoja itu.

#Flashback off

___

 

Sooyoung POV

Sungguh sangat memalukan mengingat hal itu. Aku sendiri yang memutuskan untuk tidur disini bersamanya. Aku ingat kalau tadi pagi, entah tepatnya jam berapa, aku mendengar suara alarm yang menganggu dan berusaha mematikannya. Aku tidak sadar bahwa benda yang kukira guling itu ternyata adalah tubuh Kyuhyun. Eomma, rasanya aku ingin melompat dari balkon apartemen ini saking malunya. Bahkan aku menuduhnya yang macam – macam. Oh God! Mau kutaruh dimana mukaku saat ini?

“Daripada kau melamun seperti itu lebih baik sekarang kau segera bangun dan menyiapkan sarapan untukku. Aku lapar!” Aku mengerucutkan bibirku kesal. Namja itu seenaknya saja memerintahku. Siapa dia? Ah, iya dia adalah suamiku sekarang meskipun aku sama sekali tidak menginginkannya. Dan tanpa banyak berbicara aku bangun dan segera pergi mencuci mukaku.

Aku memandangi sandwich isi daging hasil usahaku sendiri dengan puas. Sebenarnya aku ingin mengerjai Kyuhyun dengan memasukkan sayuran sebagai isiannya namun rencanaku gagal. Tidak ada satupun tumbuhan berwarna hijau itu berada di dalam kulkasnya. Hal yang wajar mengingat dia sangat tidak suka sayuran. Waktu membuat makanan bersama dengannya di Jeju, dia menolak untuk memasukkan sayuran atau bahkan membuang sayuran yang ada di dalam makanan. Coba saja disini ada sayuran, pasti akan langsung kujejalkan ke dalam mulutnya jika dia mencoba menolak memakannya. Hitung – hitung sebagai usaha balas dendamku. Kekeke! Tanpa sadar aku menyeringai sendiri membayangkannya.

“Ternyata kau memang benar – benar yeoja sinting ya?” Aku mengabaikan pertanyaan yang sudah pasti kutahu dari siapa dan memilih untuk berpura – pura tersenyum semanis mungkin.

Dia sudah selesai mandi dan kini duduk di hadapanku memeriksa sarapan yang kubuat. Tanpa berkata apa – apa lagi, segera disantapnya sandwich buatanku.

“Otthe?” Tanyaku penasaran.

Dia hanya memandangku sekilas. “Lumayan. Mengingat bahwa kau tak pandai memasak apapun saat di Jeju.” Ingin rasanya aku melemparkan piring dihadapanku ke wajahnya yang tanpa ekspresi itu. Sabar Soo, sabar! Yah aku sadari saat memasak bersamanya di Jeju sebenarnya aku tak bisa melakukan apapun, semua masakan dia yang mengerjakannya dan aku hanya menontonnya mengingat aku yang sama sekali tak tahu caranya memegang pisau untuk memotong. Tapi aku sudah cukup banyak belajar saat pulang ke  rumah, walaupun hanya sedikit yang bisa kulakukan. Membuat sandwich adalah hal yang paling mahir kulakukan,  karena oppadeulku yang mengajarkannya padaku.

Aku menghembuskan nafas perlahan, aku harus sabar menghadapi namja satu ini. Demi sopan santun, tak boleh ada pertengkaran di meja makan.

___

 

Kyuhyun POV

“Hahahah! Hahahah!”

Namja di depanku ini tak dapat menghentikan tawanya saat aku menceritakan kejadian yang terjadi tadi pagi di apartementku. Aku hanya memandanginya dengan tajam, menyuruhnya untuk segera berhenti tertawa dengan tatapanku karena semua mata yang berada di dalam cafe memandang ke arah kami. Tapi bukannya menghentikan tawanya, ia malah terus tergelak sambil memegangi perutnya.

“Sudah puas menertawaiku?” Tanyaku sinis begitu ia berhasil meredakan tawanya yang entah berlangsung berapa menit tadi.

“Neeh,” Dia menjawabku dengan tawa yang masih tersisa dan mengelap ujung matanya yang berair akibat terlalu banyak tertawa.

“Aku rasa dia yeoja yang cukup menarik.”

“Menarik apanya? Ahh, aku tidak percaya aku harus menikah dengan yeoja seperti itu. Aku hanya akan menjadi gila bila hidup bersamanya.”

“Lalu apa rencanamu setelah ini?”

“Aku belum merencanakan apapun. Kami baru sehari menikah sehari dan tidak mungkin langsung berpisah. Bisa – bisa appa membunuhku .”

“Jadi?”

“Aku akan mencoba menjalani pernikahan ini dan begitu ada kesempatan kami bisa mengakhiri semua kekonyolan ini.”

“Hm, terserah kaulah, kau yang menjalaninya. Ngomong – ngomong, Yoona menghubungiku kemarin. Dia ada di Seoul sekarang.” Aku menatap Geun Seuk hyung.

“Im Yoona?” Tanyaku memastikan. Dia mengangguk.

“Dia menanyakan tentangmu. Aku memberitahunya kalau kau menikah kemarin. Dan dia cukup terkejut. Sepertinya dia tidak percaya dan ingin bertemu denganmu.”

Aku mengedikkan bahu tanda tak peduli. Im Yoona, yeoja itu hoobaeku saat kuliah di Jepang. Dulu yeoja itu menyukai Geun Seuk hyung, mengikuti Geun Seuk hyung sampai kuliah di Jepang dan pada akhirnya yeoja itu berpaling menyukaiku, karena Geun Seuk hyung yang sama sekali tidak menganggap yeoja itu. Untuk apa dia datang ke Seoul? Apa dia ingin mengikuti seperti yang pernah dilakukannya pada Geun Seuk hyung?

“Ah sudahlah, hyung. Aku harus segera ke toko furniture, kau mau ikut tidak?”

“Arasseo. Aku ikut!”

___

 

Sooyoung POV

Aku agak kerepotan membawa barang – barang milikku yang baru saja kuambil dari rumah orang tuaku. Jika saja oppadeulku tidak sedang di kantor saat aku pulang tadi mungkin mereka yang akan membantuku membawa barang – barang ini ke apartement Kyuhyun. Untungnya security apartement berbaik hati membantuku membawakan barang – barangku sampai di depan pintu apartement. Kyuhyun tak bersamaku, tadi dia hanya mengantarkanku sampai rumah dan setelah itu pamit pergi karena ada urusan dengan temannya. Dia bahkan tidak menjemputku. Entah sekarang dia sudah pulang apa belum aku tidak tahu dan tidak peduli.

“Kau sudah pulang?” Suara namja itu menyambutku saat aku memasuki apartement. Ternyata dia sudah pulang dan saat ini tengah asyik bermain PSP di ruang tamu.

Aku tak menjawabnya, hanya mengangguk walapun aku sadar anggukan kepalaku takkan dilihat olehnya. Tapi sepertinya dia juga tidak memperdulikan jawabanku karena wajahnya kini tengah focus pada benda kecil ditangannya.

Akhirnya aku berhasil memindahkan semua barang – barang yang kubawa dari depan pintu apartement ke ruang tamu sendirian. Jangan harap namja itu membantuku, melirik sama sekali pun tidak. Dia masih saja sibuk dengan PSPnya itu.Dasar bocah!

“Kau bisa menaruh semua barangmu di kamar kosong yang berada di sebelah kamarku.” Oh rupanya dia menyadari kalau aku membawa setumpuk barang, tapi tetap saja dia tidak membantu sama sekali. Cih!

Aku melangkahkan kakiku menuju kamar yang dimaksud olehnya dan begitu membuka pintunya saat itu juga aku tercengang. Ini bukanlah sebuah kamar kosong seperti yang dikatakannya, tidak dengan semua benda yang telah mengisi kamar itu, sebuah tempat tidur, meja belajar, kursi bahkan lemari.

“Apa benar ini kamar kosong yang dikatakannya?” Gumamku pada diri sendiri.

“Tadinya itu kosong tapi aku sudah mengisinya dengan barang – barang yang kau butuhkan.” Jawabnya seolah mendengar gumamanku barusan. Aku menoleh menatapnya bingung.

“Apa kau tidak ingin tidur di atas ranjang? Lalu pakaianmu? Apa kau akan menaruhnya hanya di dalam kardus? Ck! Berbagi ranjang saja aku tidak mau apalagi berbagi lemari denganmu.” Aku memandangnya datar, dia mulai lagi. Baiklah mumpung suasana hatiku sedang senang dan mengingat kebaikannya padaku, aku tidak akan meladeninya bertengkar kali ini.

“Gomawo, Kyu-ah.” Kataku datar dan segera membereskan barang – barangku yang ada di ruang tamu, memindahkannya ke dalam kamar yang akan kutempati semenjak hari ini. Dan lagi aku harus berjuang sendiri. Namja itu benar – benar tidak mau membantuku.

___

 

Kyuhyun POV

Setidaknya ini yang bisa kulakukan. Aku sedikit merasa bersalah membawanya untuk tinggal bersamaku disini tanpa menyiapkan apapun. Semua terjadi begitu saja. Bagaimanapun, aku tidak tahu kalau kemarin itu aku akan dinikahkan bukan ditunangkan seperti yang aku tahu selama ini. Dan jika kedua orang tuaku berharap aku akan tinggal bersama mereka, itu tidak akan terjadi karena aku tidak mau mereka mengatur kehidupanku. Cukup mereka mengaturku dengan pernikahan yang tidak kuinginkan seperti ini.

Aku sedikit merasa lega karena ternyata aku menikah dengannya, yeoja menyebalkan itu. Dan cukup menyenangkan karena ternyata kami sama – sama tidak menginginkan pernikahan ini. Aku tidak perlu bingung dan canggung untuk bersikap seperti apa karena sudah jelas – jelas aku dan dia tidak saling menyukai satu sama lain.

___

 

Author POV

Seorang namja tengah memasuki sebuah café, matanya bergerak menelusuri isi café tersebut seolah – olah mencari sesuatu dan senyumnya melebar ketika dilihatnya dua bersaudara Choi tengah duduk di sudut café. Segera dihampirinya kedua orang yang sudah lama tidak dijumpainya itu.

“Annyeong.” Sapanya.

Siwon dan Top yang saat itu tengah serius dengan laptop dan tablet mereka serentak menoleh dan tubuh mereka membeku saat menyadari siapa yang saat itu menyapa mereka. Namja itu kembali tersenyum lebar melihat ekspresi kaget dua sahabat yang sudah lama tidak dijumpainya. “Lama tidak berjumpa. Apa kabar?”

“Hyung! Donghae hyung! Ini benar kau?” Top yang lebih dulu sadar dari kekagetannya pun langsung berdiri dan merangkul namja bernama Donghae tersebut dan segera mengajaknya duduk bersama.

“Bukankah sudah pernah kukatakan, jangan panggil aku hyung. Aku jadi terlihat lebih tua.” Kata Donghae itu begitu ia sudah duduk.

“Bukannya memang kau lebih tua dari kami?” Timpal Siwon dan disambut tawa oleh Top. Donghae menatap datar kedua namja di hadapannya dan tak lama tersenyum meremehkan.

“Aku memang lebih tua dari kalian, tapi siapapun yang melihat jika kita bertiga bersama pasti mengira aku yang paling muda. Ahahah!”

“Yah, mengingat kau lebih pendek dari kami.” Sindir Top.

“Ya!”

Ketiganya kemudian tertawa, masing – masing dari mereka tahu bahwa yang tadi hanyalah sekedar bahan candaan yang dari dulu selalu mereka lontarkan.

“Jadi, pergi kemana kau selama ini?” Tanya Siwon begitu tawa mereka mereda.

“Aku di Jepang. Berusaha membuktikan diri pada appa kalau akupun bisa sukses dengan usahaku sendiri.”

“Donghae-ah…” Siwon memandang namja dihadapannya itu sendu. Donghae tersenyum.

“Aku baik – baik saja. Ngomong – ngomong kemana anak manja itu? Kenapa kalian hanya berdua saja disini?”

Siwon dan Top kini saling berpandangan. Mereka tahu siapa yang dimaksud dengan ‘anak manja’ oleh Donghae. Dan inilah hal yang paling tidak ingin mereka beritahukan pada Donghae, karena mereka tahu bagaimana perasaan namja itu pada dongsaeng mereka.

“Wae geurae?”

Mereka lagi – lagi hanya saling pandang dan tidak menjawab pertanyaan Donghae. “Sooyoung baik – baik saja kan?” Tanya Donghae lagi. Siwon menghela nafas dan mengangguk. Dongahe menarik nafas lega, bersyukur bahwa yeoja itu ternyata baik – baik saja,

“Sooyoung baru saja menikah seminggu yang lalu.”

Seketika Donghae terdiam, membeku di tempatnya.

“Benarkah?”

___

 

Author POV

Kyuhyun menatap datar sarapan pagi yang terhidang di meja makan. Lagi – lagi menu sarapan yang sama seperti hari – hari sebelumnya selama seminggu ini.

“Sandwich lagi?” Keluh Kyuhyun. Ia benar – benar bosan memakan makanan yang sama setiap paginya.

“Sudah, tak usah cerewet. Masih untung kau kubuatkan sarapan.” Sooyoung menyahut, rupanya yeoja itu mendengar keluhan Kyuhyun tadi. Kyuhyun hanya menatapnya datar dan mulai memakan sandwichnya.

Sooyoung tertawa dalam hati, melihat ekspresi namja yang kini tengah memakan sarapannya itu. Sebenarnya selain sandwich ia masih sedikit bisa memasak yang lain, karena diam – diam ia mempelajari beberapa resep masakan dari internet saat senggang. Hanya saja ia masih ingin menyiksa namja dihadapannya itu yang selalu saja menyuruhnya untuk membersihkan apartement seperti seorang pembantu.

“Hari ini kau mulai bekerja ya?” Tanya Sooyoung saat disadarinya namja dihadapannya ini mengenakan kemeja yang ditutupi sebuah jas lengkap dengan tas kerja yang tergeletak di sampingnya..

“Hm.” Kyuhyun hanya menggumam. Membuat Sooyoung memandangnya kesal.

“Kalau kau sudah selesai, letakkan saja piringnya disitu biar nanti kubereskan. Aku juga harus bersiap.”

“Kau mau kemana?”

“Kampus. Aku harus menemui dosen pembimbingku.”

“Eo. Jangan keluyuran, ingat kau harus membersihkan apartement. Aku tidak mau apartement ini terlihat berantakan saat aku pulang nanti.”

Sooyoung mendengus sebelum beranjak dari meja makan.

“Arasseo Tuan Cho!”

___

 

Donghae POV

Aku menatapnya dari kejauhan. Ingin sekali rasanya kuhampiri yeoja itu dan memeluknya erat. Menyalurkan rasa rinduku yang terpendam selama beberapa tahun ini. Lihatlah sekarang ia terlihat semakin manis dengan rambut panjangnya yang terurai.

Mataku berkaca – kaca menatap yeoja itu. Sooyoung-ah, neomu bogoshipoyo. Apakah kau bahagia dengan pernikahan yang tidak kau inginkan ini?

Yah, aku sudah mengetahui semuanya. Top dan Siwon menceritakan semuanya padaku. Tentang perjodohan yang dilakukan oleh Ahjussi dan Ahjuma Choi yang tidak dia inginkan namun juga tidak dapat ditolak olehnya. Pernah mencoba kabur hanya untuk menghindari perjodohan itu namun bukannya terhindar tetapi malah harus segera menikah.

Seandainya saja aku datang lebih cepat dan lebih dulu menemukannya di Jeju daripada kedua oppanya, aku akan membawanya pergi jauh dari sini. Aku akan membawanya ke Jepang bersamaku, menjadikannnya milikku bukan milik orang lain seperti saat ini. Seandainya saja aku bisa memutar kembali waktu.

Aku tak sanggup menerima kenyataan bahwa kini, yeoja yang kucintai selama bertahun – tahun telah menjadi milik orang lain. Dan itu bukanlah orang yang pasti dicintainya. Aku sangsi dia akan hidup bahagia bersama nampyeonnya itu. Aku harus mengawasinya, jika dia tidak bahagia maka aku yang akan membuatnya bahagia. Aku akan merebutnya kembali, bagaimanapun caranya. Soo-ah, tunggulah aku. Aku akan melepaskanmu dari pernikahan yang tidak kau inginkan ini. Bersabarlah!

 

-TBC-

Huwaa, jeongmal mianhae readers. Aku buat part segini dulu. Ini FF udah setahunan terbengkalai dan banyak ide yang aku lupa disini. Tapi aku berusaha buat nyelesain FF ini secepat mungkin dan aku usahain partnya gak lebih dari 10 part. Untuk  yang nunggu My Kaicho mohon sabar ya, aku masih ngusahain buat ngelanjutinnya.

Mian kalau FFnya mengecewakan, aku masih belajar nulis. *bow

Keep RCL :)  

Don’t be PLAGIATOR!

Don’t BASHING!

 

 


[TWOSHOT] Love After Autumn – 2(END)

$
0
0

love after autumn

Tittle : Love After Autumn – 2(END)
Author : Fatminho
Idea of this story : Widya Pangestu
Genre : Married Life, Sad, Romance.
Length : Twoshot
Rated : PG 17
Main cast : Cho Kyuhyun – Choi Sooyoung – Choi Siwon as Choi Jin Hyuk (OC)

Disclaimer : This plot is main.

Note :

Hallo… Mianh aq kelamaan nge-post…
Seminggu ini, hatiku sedang kacau,
Makanya urusan blog ff ini agak sedikit terabaikan oleh q.
Mumpung ini yg sudah q selesaikan, makanya q post.
Jadi harap maklum jika bahasanya agak kacau juga… >,< hikxxs…

Geuraesso… kajja, read this Story !


***

Sebelumnya…

“Ekhm…”

Mereka mendengarnya. Pelukan antara mereka perlahan meregang dan akhirnya lepas. Kini yang kulihat adalah wajah Sooyoung yang basah itu sudah memunculkan ribuan ketegangan. Kedua matanya membulat dan bibir ranum yang kurindukan itu agak terbuka sedikit.

Ada apa dengan mereka berdua, kenapa hanya memandangku? Apa mereka tak percaya akan kehadiranku ini?

Tanpa basa-basi lagi, aku berjalan cepat menghampiri istriku dan meraih pinggangnya. Bukan hanya itu, aku juga melanjutkan dengan membungkam bibirnya yang setengah terbuka tadi. Sungguh, aku sangat teramat merindukannya. Aku sangat merindukanmu, sayang…

click for read

….



[ONESHOT] YMB – My Hurtness

$
0
0

sooyoung elle magazine (4)

Tittle : YMB – My Hurtness
Author : Fatminho
Genre : Married Life, Sad, Romance, a little Comady.
Length : Oneshot
Rated : PG 16
Main cast : Cho Kyuhyun – Choi Sooyoung

Disclaimer : This plot is main.

Note:

Hello knight_deul!
Aku datang kembali.

Tadi malam gx bisa tidur, gx dapet inspirasi untuk melanjutkan IBTLU , tapi malah dapet inspirasi buat ff aduhai seperti ini…

Oh iya, di Singaraja-Bali pagi ini disambut rerintik hujan lho… makanya aku post ff rada’ mellow ini agar suasananya makin mellow, Hahahaha :p

!!! Masalah ff request selanjutnya, ide dari ‘Fia’, masih dalam proses. Sabar ya… 

Attention!
Masih ingat ff ‘Vignette-You are my breath’ yg sempat q post tempo lalu ?
Nah ini adalah cuplikan kecil kisah mereka lainnya.

Maaf ya, jika banyak typo nantinya… 
.
.
then… please had an happy reading … \(^,*)/

***

Umurku dua puluh empat tahun dan hari ini juga aku melepas status lajangku. Yah, kalian benar, aku sudah menikah. Seorang pria rupawan yang sangat aku kagumi sejak dulu kini bersanding menjadi suamiku. Namanya Cho Kyuhyun. Dia adalah putra bungsu dari dua bersaudara di keluarga sahabat ayahku, Keluarga Cho. Dari status orangtua kami tersebut, kalian akan tahu bagaimana kami bisa menikah.

Tepat! Aku yakin kalian memiliki alur pemikiran yang sama denganku. Yah, kami menikah karena adanya perjodohan. Terdengar biasa dan basi, tapi mau bagaimana lagi? Inilah jenis pernikahan yang harus aku … []

read more…


I Want To See Your Smile

$
0
0

A story by Soshinism

—–

Rating: PG 15

Genre: Romance

Length: Drabble

Starring Cho Kyuhyun. Choi Sooyoung.

—–

–When one of the Sakura’s petal is falling, I want to see your smile.

Read more


[Oneshoot] Stupid Because I Love You (Sooyoung Side)

$
0
0

stupidbecauseiloveyou2

Title/Judul              : Stupid Because I Love You (Sooyoung Side)

Leght                     : Oneshoot

Rating                    : General

Genre                     : Romance

Author                   : SooNa

Main Cast              :Choi Sooyoung-Cho Kyuhyun

Other Cast             : Super Generation

Note                       : Thank You For Read and Very Thank You for your comment. Mungkin ada yang masih ingat dengan FF Stupid Because I Love You? Kalau dalam FF itu side semuanya Kyuhyun dan di FF ini sidenya semua Sooyoung side.

So happy reading J

~

“ASTAGA apa yang terhadi padamu?”

Aku melihat disana berdiri Taeyeon dengan wajah terkejutnya, dia semakin mendekat kearahku tapi bayangannya semakin membuyar dan semuanya gelap.

~

“Eung.”

“Kau sudah sadar?” Masih Taeyeon yang aku lihat tapi sekarang dia tidak sendiri. Ada Yoona dan Jessica. Aku berusaha tersenyum untuk tak membuat mereka khawatir. Setidaknya mereka tidak boleh tahu tentang semua yang telah terjadi padaku.

“Ya ampun jangan tersenyum shikshin.” Ucap Jessica dingin. Walaupun begitu aku tahu kalau dia juga mengkhawatirkanku.

“Kenapa kau tidak bilang heuh?” Taeyeon duduk disamping ranjangku, Yoona masih saja belum berbicara dari tadi. Apakah ia tak khawatir melihat partner shikshinnya terbaring seperti ini? Dasar.

“Aku tidak apa-apa.” Suaraku sungguh buruk sekarang.

Mereka bertiga seakan kompak menghujaniku dengan tatapan tajam mereka. Sejak kapan mereka mempunyai tatapan seperti itu?

“Aku baik-baik saja, percayalah.” Sekali lagi ku tunjukan senyumanku walaupun aku tidak memungkiri seluruh tubuhku sangat sakit apalagi sudut bibirku. Heuh dasar anak-anak labil, mereka sungguh sangat buas seperti singa yang tak sengaja diusik dari tidurnya.

“Sudahlah jangan sok kuat, tadi Kyuhyun oppa datang kesini.”

Deg

Perkataan Jessica membuat senyumanku langsung pudar.

Dapat disimpulkan kalau sekarang si evil itu sudah tahu semuanya. Bagaimana ini? aku tidak mau dia membenci fansnya yang telah membuat sekujur tubuhku ini sakit, tidak semua fansnya juga sih.

Gila kalau semua SparKyu menyerangku, aku bukan ada dikamar ini melainkan sudah terbujur kaku didalam tanah.

Oke Sooyoung itu mengerikan.

“Jangan  bilang kalau dia sudah tahu?” Walau aku sudah dapat menebak itu tapi aku perlu kepastian. Dan Taeyeon langsung mengangguk sembari ikut beranjak keluar menyusul Jessica. Tinggal Yoona yang masih saja terus berdiri.

“Yak kau, apa kakimu tidak sakit terus berdiri?” Aku berusaha membuat suaraku seperti biasa dan alhasil aku kembali meringis.

“BABO, BABO CHOI SOOYOUNG.”

Dan Yoonapun pergi setelah mengataiku bodoh, kau bahkan jauh lebih bodoh membiarkanku seperti ini Deer, BABO DEER.

Lebih baik aku tidur dan mengistirahatkan tubuhku.

~

“Kalian ada jadwal?” Aku sudah keluar dari kamarku. Walaupun tanganku masih sakit karena cakaran itu cukup kuat dan wajahku masih berdenyut, semua itu terkalahkan oleh suara perutku yang belum diisi semana mestinya.

“Ya , dan kau diam saja didorm.” Dingin Jessica kembali, entah kenapa setelah aku mendapatkan luka ini Jessica selalu saja bersikap dingin padaku.

“Sudahlah, dia sangat mengkhawatirkanmu. Dan kau tahu dia yang paling ribut saat kau pingsan kemarin.” Ucap Hyoyeon sambil menepuk pundakku pelan.

“BABO.” Ucap Yoona untuk kedua kalinya padaku. Dan para memberku yang lainpun pergi.

“Haish Ice princess and Deer BABO.”

Hmm makanan hasil masakan Taeyeon dan Hyoyeon sedikit meredakan emosiku pada dua orang itu.

~

Sungguh aku bosan, ini sudah seminggu lebih aku hanya berdiam diri di dorm. Jadwal? Tentu saja aku punya jadwal tapi semua itu dibatalkan dan ada juga yang diundur. Manager oppa yang melakukan semua itu karena melihatku yang baru saja terkena serangan anti fans.

Anti fans? Aku yang mengarang itu semua, aku tidak mau membuat semuanya semakin berantakan dengan mengatakan kalau aku diserang oleh fansnya sievil.

Dan aku juga tak lupa sudah menyumpal semua mulut memberku

Drrttt

“Halo.” Jawabku malas.

“Benarkah?” Aku langsung bersemangat ketika Taeyeon mengabariku kalau aku sudah diperbolehkan melakukan latihan kembali bersama yang lainnya.

“Tunggu aku, sebentar lagi aku sampai.”

Tanpa menunggu waktu aku segera berlari menuju kamarku dan segera mengganti baju.

Aku sudah ingin menggerakan tubuhku dengan tarian lagu kami yang terbaru. Oh sungguh menyenangkan.

Beberapa puluh menit kemudian.

“AKU DATANG.”

“Jangan berteriak babo?”

Apakah dia sudah tidak menghormati unninya lagi? ini sudah ketiga kalinya.

“Yak im Yoon Ah hormati aku, aku ini lebih tua darimu.” Ucapku dan langsung menghampirnya yang tengah terduduk disisi kaca besar.

“Unni sudah, kalian jangan berantem.” Seharusnya kau tidak menjadi magnae Seohyunnie. Aku atau Yoona mungkin yang lebih cocok menjadi magnae. Kau terlalu dewasa dan itu membuatku iri.

“Sudah ayo cepat kita latihan kembali.”

Aku ikut bergabung dalam formasi. Hari ini aku banyak melakukan kesalahan dan membuat latihan menjadi lebih lama.

Tapi aku senang setidaknya Jessica sudah tidak dingin lagi padaku.

Benar apa yang dikatakan Hyoyeon kalau sebenarnya dia sangat mengkhawatirkanku seperti Taeyeon. Aku oleng sedikit saja mereka akan segera berhenti dan mendekatiku.

Berlebihan. Tapi aku suka itu, aku suka bermanjaan pada mereka. Sebenarnya malah aku juga sering bermanjaan pada Yoona atau Seohyun yang umurnya dibawahku.

Dan aku semakin senang ketika Hyoyeon ternyata membawa bekal makanan dan semua makanan itu adalah makanan yang ingin aku makan akhir-akhir ini.

Oh Hyo kau sunggun penyelamatku.

~

“Babo kau tidak pulang bersama kami?”

Pletak.

“AW YAK CHOI SOOYOUNG.”

Teriak Yoona padaku karena aku menjitak kepalanya yang sepertinya eror. Kenapa dia terus memanggilku Babo sih? Apakah aku sebodoh itu? Sepertinya dia sama bodohnya denganku.

“Tidak, si Evil meneleponku. Kalian pulang duluan saja.”

Merekapun pulang dan aku segera menuju keatap gedung ini. Kyuhyun pasti sudah lama menungguku.

Benarkan, dia sudah terduduk manis ditempatnya-bangku-

Jangan aku tertipu dengan wajahnya yang bagai malaikat padahal aslinya dia iblis sejati.

“Ah Kyu ada apa?”

Aku langsung duduk disampingnya. Malam ini sedikit dingin, untungnya aku tak melupakan jaketku.

Oh iya aku lupa memberitahukannya kalau hari ini sangat membahagiakan untukku.

“Kyu kau tahu Taeng dan Sica begitu perhatian padaku, ah aku sangat senang bahkan Hyo

memasak makanan yang aku pinta padanya sampai perutku rasanya sudah buncit hahahha.”

“Ah iya dan tadi ketika latihan Yoona selalu mengajakku bercanda, akhirnya kami dimarahi oleh Yuri, huh kadang Yuri terlalu tempramen……….”

Ucapku lagi. Ya aku memang sering bercanda dengan Yoona dalam artian sebenarnya bertengkar. Dan itu membuat aku dan Yoona kena semprot Yuri karena mengganggu latihan menari kami.

Aku banyak bicara sepertinya, bahkan Kyuhyun belum mengucapkan—

“Soo-ah.”

Dia berbicara juga.

“Hmm?” Jawabku masih terus memandangainya. Sungguh wajah malaikat. Orang-orang bisa tertipu dengan mudahnya sepertiku dulu.

“Mari kita berpisah.” Hahah, aku sangat ingin tertawa. Apakah dia mencoba bercanda denganku karena kami sudah tidak sering bertemu karena jadwal kami yang sama-sama padat?

“Yak Kyu apa kau sedang mencoba menjahiliku? Kalau iya kau berhasil, kau berhasil membuatku kesal dan terkejut.”

“Tidak, aku serius.” Aku sedikit takut, wajahnya mulai terlihat serius. Tidak.

“Kyu kau tidak serius.” Ayo cepat bicara Kyu, kalau kau memang sedang bercanda dengankukan? Kau tidak serius mengatakan semua ini dan meminta ini padakukan? Ayo Kyu aku mohon.

“Terserah, tapi aku ingin kita berpisah.”

Aku hanya bisa tertawa mendengar perkataannya lagi yang tak sesuai harapanku. Akh tidak kau harus berpikiran positif Choi Sooyoung. Ini tidak benar.

“Cukup Kyu kau keterlaluan. Acara menjahiliku sudah cukup sampai disini.”

“Aku tidak menjahilimu dan aku tidak ingin menjahilimu.”

Dia tidak pernah berbicara seperti ini padaku walaupun aku mengacuhkannya ataupun marah padanya. Dia tidak akan mengeluarkan kata-kata sinisnya dan dinginnya padaku.

Aku berdiri dan memandang kearahnya.

“Beri aku alasan kenapa kau ingin berpisah denganku?”

Bibirku bergetar kala mengucapkan kalimat itu.

“Kalau hanya karena masalah fansmu aku sudah memaafkanmu. Kita bisa melewatinya bersama Kyu.” Ucapku ketika Kyuhyun berdiri dan menghadap kearahku. Benar aku memang belum berkata padanya tentang masalah itu. Mungkin inilah yang membuatnya marah seperti saat ini.

“Tidak bukan karena itu, kau memang benar kalau fans sangat berharga bagiku dan mereka nyatanya lebih berharga dari pada dirimu untukku. Jadi tidak ada masalah itupun aku sudah berniat berpisah darimu.”

Tidak, telingaku mungkin sedang rusak. Bukankah Kyuhyun pernah berkata padaku kalau aku merupakan bagian dari kehidupannya. Walaupun dengan pengucapan yang tidak romatis tapi aku yakin dia mengatakannya dengan sepenuh hati saat itu.

Kau melupakannya Kyu?

Setelah itu dia pergi meninggalkanku yang langsung terduduk dilantai kotor ini. Bahkan kalaupun lantai ini penuh dengan lumpur aku tidak akan peduli.

Sakit? Tentu saja sakit setelah dia mampu membuatku jatuh dalam pesonanya dan sekarang dia malah menghempaskanku kedalam dasar yang paling dasar.

Oh tidak,kenapa aku menjadi puitis seperti ini?

Air mataku mulai mengalir dan dadaku sudah naik turun tidak beraturan.

“Summer.”

Aku tahu siapa itu. Hanya Jessica yang memanggilku dengan nama baratku. Walaupun hanya sesekali.

Kupeluk tubuhnya mencoba meringankan rasa sakitku.

“Ayo kita pulang.” Ajaknya dan aku hanya menurutinya.

~

“Soo-ah aku mohon makan ne?” Sudah berapa kali dalam sehari ini Hyoyeon terus memintaku untuk makan.

Tapi aku tidak ada selera untuk makan walaupun hanya sesuap saja.

Aku sendiripun bingung, aku yang paling tidak bisa bertahan tidak makan tapi sekarang hanya karena masalah kemarin malam membuatku tidak makan semenjak kejadian itu.

“Yak kemana jiwa shiksihinmu itu Soo?” Aku mendengar suara manis Tiffany yang tengah berdiri disudut kamarku bersama dengan Sunny.

Aku menggeleng memberikan isyarat pada mereka kalau aku tidak mau makan.

Kudengar helaan nafas dari Hyoyeon.

Maaf aku bukan bermaksud membuatmu seperti ini Hyo, hanya saja aku sungguh tidak berselera.

“Ya sudah, kalau kau lapar tinggal ambil didapur kami harus mengisi salah satu acara dulu.”

“Kami pergi.”

Dan aku kembali sendiri didorm. Aku tidak beranjak seincipun dari kamarku membiarkan para makanan dimeja makan itu  meraung-raung memintaku untuk memakan mereka.

Maaf teman-teman aku sedang tidak ingin memakan kalian sekarang.

Kegiatanku selalu saja seperti ini. Melamun, kembali memutar saat  Kyuhyun dengan mudahnya meminta berpisah.

Tidakkah dia tahu? 2 tahun bukanlah waktu yang singkat. 2 tahun itu sangat penuh kenangan tentang kau dan aku.

Dan 2 tahun itu bagiku adalah saat-saat yang paling membahagiakan dalam hidupku.

~

“Soo, Choi Sooyoung.” Jessica memanggilku tapi aku tidak bisa menjawabnya. Tubuhku sungguh sangat lemah. Mataku juga sudah sangat bengkak dan lingkaran hitam sudah bertengger dengan masinya.

“Yak Choi Soyoung.” Teriaknya lagi dan itu semakin mendekat. Bahkan sekarang mataku sudah tak mampu aku buka lagi. Terlalu lelah semuanya.

Kenapa hanya karena seorang pria aku bisa menjadi selemah ini? Eomma ada apa dengan putrimu ini? Aku bukan anak yang cengeng iyakan eomma? Appa aku wanita kuat iyakan? Tapi kenapa hanya karena si iblis itu aku menjadi seperti ini, appa?

Dan terakhir kurasakan tubuhku digunjang-gunjangkan oleh entah siapa itu.

~

Terakhir aku terdampar disini adalah ketika kecelakaan itu sampai aku tidak ikut dalam konser SM TOWN.

Bahkan untuk menjenguk mantan kekasihnya saja dia tidak.

Sungmin oppa, Donghae oppa,Eunhyuk oppa dan bahkan Siwon oppa yang super sibukpun menjengukkku tapi dia tidak.

Apakah sekarang kesibukan Siwon oppa sudah beralih padanya? Oh baguslah kalau begitu maka sebentar lagi dia juga akan menggeser Siwon oppa dari kedudukan face of the group Super Junior.

Sungguh lucu.

“Fany kemana yang lainnya?” Hanya ada Tiffany yang menungguiku dirumah sakit.

“Mereka sedang ada jadwal tapi Yoona dia sedang bersama ikannya entah kemana.”

Oh aku sungguh cemburu pada pasangan binatang itu (Ikan dan Rusa) mereka masih saja bersama walaupun kemarin-kemarin hubungan mereka sempat tercium oleh publik dan membuat mereka berpisah sebentar. Tapi akhirnya Donghae oppa kembali pada Yoona dan mempertahankan hubungannya.

Kenapa kau tidak melakukan seperti yang dilakukan hyungmu evil?

~

Waktu terus berjalan, dan aku juga harus bangkit.

Susah, ya sangat susah tapi sedikit ada keberhasilan.

Aku sudah tidak melamun lagi dan tidak menangis ditengah malam –walaupun itu tidak mengganggu kegiatan tidur si sleepy beauty-

Tapi ada kalanya aku masih saja teringat akan saat itu, saat Kyuhyun mengakhir hubungan kami.

Soal makan, aku sudah kembali menjadi shikshin tentunya ini dibantu oleh partner shikshinku. Yoona selalu menggodaku dengan berbagai macam makanan. Dan akhirnya aku menyerah.

Lebih baik aku melampiaskan semuanya kepada makanan-makanan ini. So aku tidak perlu takut akan gemuk karena itulah kelebihanku.

Dan aku tidak merasa 2 bulan sudah berlalu.

Hubunganku dengan Kyuhyun seperti orang yang tidak saling kenal, dan mungkin untuk menjaga perasaanku para member yang lainnya juga menjauhi Kyuhyun sampai aku merasa kalau mereka juga membenci Kyuhyun.

Padahal aku tidak keberatan kalau mereka masih berhubungan dengan iblis itu. Itu adalah hak mereka.

Tapi ya begitulah.

Hari ini kami akan mengisi acara musik dan kebetulan disana juga ada Super Junior.

Oke Sooyoung kembali kuatkan hatimu. Jujur aku masih tak mampu untuk bertatap muka dengannya. Bertemu dengannyapun hanya selewat dan aku langsung menghindarinya atau dia yang menghindariku.

“Kalian sungguh daebak.” Shindong oppa mengacungkan kedua jempolnya kepada kami setelah kami selesai perform.

Sekarang giliran Super Junior.

Kulihat dirinya, entahlah aku tidak melihat lagi wajah bersemangat dari wajahnya itu. Bukankah ini semua keinginanmu?

~

“Bagaiman tadi aksiku?” Eunhyuk oppa,Shindong oppa dan Kangin oppa langsung duduk didekatku ketika mereka baru saja turun dari panggung.

“Yak monyet kau sangat memalukan.” Hyoyeon langsung memukul kepala Eunhyuk oppa dan ikut duduk disampingku.

“Yak sakit Hyo. Bukankah aku terlihat keren.” Dan sekarang giliran tangan kuat Kangin oppa jatuh dikepalanya.

Aku tersenyum melihat kelakuan mereka.

“Hahah kau lucu oppa, bahkan sempat-sempanya kau melakukan semua itu ketika tampil.”

Kataku. Sepertinya Eunhyuk oppa berniat menjadi pelawak. Masih sempatnya ia melakukan tarian monyetnya diatas panggung tadi.

Tapi semuanya berhenti ketika kulihat Kyuhyun mendekat kearah kami. Aku langsung beranjak.

Bukankah sudah aku bilang aku tidak bisa berlama-lama didekatnya.

Hatiku akan langsung hancur lagi setelah aku tata ulang dengan susah payah.

Sepertinya atap gedung ini akan sangat bagus menjadi tempat menyendiriku.

Tidak buruk juga, walaupun lebih bagus atap gedung SM TOWN.

Aku langsung menggelengkan kepalaku. Tentu saja lebih bagus dan indah disana karena selain pemandangannya juga disana banyak kenangan yang terjadi.

Baru saja aku terduduk dikursi yang ada disana. Mataku menangkap siluetnya.

“Kau pengecut.”

Ucapku ketika melihat dia.

Dia menghentikan langkahnya dan berbalik. Tidak jangan Kyuhyun, tapi terlambat. Dan hatikpun kembali hancur. Sakit kurasakan.

Aku bangkit dan perlahan mendekat kearahnya. Tak tahukah kau kalau aku menderita dengan semua ini? Dulu aku masih bisa menahan karena ada kau disampingku, tapi kenapa kau juga meninggalkanku. Tidak ada lagi tempatku untuk bersandar sekarang.

“Kau melakukan ini malah membuatku semakin menderita dan terluka kau tahu itu.”

“Aku terluka karenamu kau tahu itu.”

“Kau jahat, kau jahat Kyu.” Aku mulai memukul apa saja yang bisa aku jangkau.

“Aku terluka selama ini kau tahu itu?”

Terluka karena kau tidak ada disisiku. Kau meninggalkanku disaat aku sangat membutuhkanmu. Kau sungguh jahat.

“Soo-ah.” Aku berhenti. Sudah lama aku tidak mendengar suaranya ketika memanggil namaku. Aku sungguh merindukan hal itu. Tangannya menahan kedua tangannku.

“Aku mohon jangan menangis lagi.”

Dan aku semakin terkesiap ketika tangannya menghapus air mataku yang entah sejak kapan keluar.

Tangannya sungguh sangat hangat. Aku merindukan semua hal yang ada pada Kyuhyun.

“Itu karenamu.”

“Jadi aku mohon jangan menangis lagi karenaku.” Dia berbalik mencoba meninggalkanku lagi. Tidak, kali ini aku tidak akan begitu saja melepaskan semua ini.

“Aku mohon jangan seperti ini Kyu, aku sungguh mencintaimu.” Kudekap erat tubuhnya, tak akan membiarkan dia pergi. Cukup sekali aku tersiksa karenanya.

“Ya, karena aku mencintaimu aku tak ingin membuatmu terluka kau harus tahu itu.”

“Tidak, kau semakin membuatku terluka dengan meninggalkanku sendiri. Aku membutuhkanmu sangat Kyu.”

Pelukanku melonggar karena dia melepaskannya. Tidak Kyu aku moho—

Dia memelukku?

“Kau tak akan meninggalkanku lagikan?”

Dapat kurasakan kepalanya menggeleng. Aku hanya bisa tersenyum.

Ini yang kuinginkan darimu Kyu.

Kita bisa menghadapi semuanya kalau kita bersama. Perpisahan hanya semakin memperburuk keadaan. Cukup sekali aku berpisah darimu. Aku mohon jangan melepaskanku lagi ataupun mencoba melepaskanku lagi.

Fans? Kita hanya perlu menyakinkan mereka.

~

“Apakah kau tidak diberi makan oleh Taeyeon ataupun Hyoyeon heuh? Kenapa kau semakin kurus saja? Dan juga ada apa dengan matamu? Apakah kau tidak tidur cukup? Setidaknya perhatika kesehatanmu Soo-ah.”

Dia terus saja menyelusuri wajahku dengan kedua tangannya. Seakan mencari kerusakan yang mungkin saja terjadi disana.

“Itu karenamu.”

Kyuhyun menurunkan tangannya dan kepalanya menunduk.

“Maaf.” Ucapnya.

“Maaf, aku tidak tahu kalau keputusan yang kuambil akan melukaimu.”

“Sangat.” Ucapku, entah kanapa sifat evilku muncul pada saat seperti ini.

Seru melihat wajah Kyuhyun yang penuh dengan penyesalan. Setidaknya sangat jarang-jarang aku menemukan wajahnya yang seperti ini. Biasanya dia selalu menyeringah dan melakukan smirik anadalannya itu.

“Sungguh aku minta maaf. Kau terluka karena ku dan aku semakin melukaimu. Aku memang jahat.” Dia semakin menyalahkan dirinya.

Aish aku tidak bisa berlama-lama melihatnya seperti ini. Langsung aku menarik dagu Kyuhyun supaya menatap mataku.

“Dengar Cho hanya dengan kau kembali padaku aku sudah sangat berterima kasih dan aku sungguh senang sekarang kau tahu.”

CHU

“Jadi jangan merasa bersalah lagi oke.” Seburat merah kutangkap diwajahnya setelah aku mengecup sekilas bibirnya.

Tak biasanya aku seagresif ini. Ini adalah pertama kalinya aku menciumnya duluan.

Tapi aku memang harus selalu mengingat kalau Kyuhyun ini adalah iblis sejati.

Beberapa menit yang lalu dia masih terkejut akan kecupanku dan sekarang dia tengah menyeringah. Dan aku tahu betul apa yang akan terjadi selanjutnya.

CHU

Aku mendorong dadanya sekuat tenaga.

“Apa kau berniat membunuhku euh?” Ucapku dengan nafas yang masih tersenggal. Seharusnya dia tahu kalau nafasku tidak sepanjang nafasnya

“Aku hanya membalas, karena kau menjahiliku Choi.” Dia pasti tahu kalau aku menjahilinya toh aku belajar menjahili orang juga dari dirinya. Dia adalah guruku dalam hal menjahili orang lain.

Levelku masih jauh dibawahnya.

“Yayaya.” Ucapku. Tapi dia dengan tiba-tiba menarik pinggangku membuat jarak diantara kami sama sekali tidak ada.

“Aku tahu sekarang kalau kau begitu mencintaiku.” Ucapnya, oh tidak sekarang dia mencoba menggodaku. Mulutku sungguh lancang karena tadi aku memohon padanya. Tapi itulah kenyataannya dan aku harus menerima itu semua.

“Ya, dan apakah kau tidak mencintaiku?”

“AW APPO.” Seenaknya saja dia menjitak kepalaku.

“Kau bodoh kalau kau berpikir aku tidak mencintaimu. Bahkan kata cinta menurutku masih kurang untuk mengungkapkan seberapa besar aku mempunyai perasaan padamu Choi.”

“Sejak kapan kau bisa merangkai kata-kata seperti itu?” Tunggu rasanya aku pernah mendengar kalimat tadi? Tapi dimana?

Kulihat Kyuhyun mengusap lehernya pertanda kalau dia sedang gugup dan salah tingkah.

Jadi jangan bilang….

“Ouh itu aku mengutipnya dari perkataan Dongahe hyung ketika dia sedang menelepon Yoona.”

Oh pantas aku pernah mendengarnya. Karena pada saat itu aku sedang bersama Yoona. Dan kebetulan juga Yoona meloud hpnya.

Choi Sooyoung sampai kapanpun Cho Kyuhyun tidak akan bisa bersikap romantis. Jadi jangan berkhayal menjadi seperti Im Yoon Ah yang diperlakukan dengan manis oleh Lee Dong Hae.

Terima nasibmu menjadi kekasih dari pria seperti Cho Kyuhyun.

~.


Forget Me??

[Series] Change of Fate (Part 2)

$
0
0

Tittle                : Change of Fate (Part 2)

Main Cast        : Kyuhyun, Youngsoo (Sooyoung)

Other Cast      : Choi’s Family, Cho’s Family, Eunhyuk, Henry, ETC.

Genre              : Romantic, Action

Length             : Sequel

Rating              : PG-15

Author             : Park Handal aka Wulan

Disclaimer       : This is mine. Plagiator Go To HELL!. If you find similarities please contact me!

NB                               : Cerita ini terinspirasi dari beberapa adegan drama korea, tetapi tidak sama, catat hanya terinspirasi. Sebelumnya khamsahamnida untuk cingudeul yang memberikan komentar-komentarnya dipart sebelumnya, baik komentar untuk ketertarikan cerita selanjutnya ataupun komentar mengenai penataan kata agar kalimat tidak rancu atau berbelit-belit. Saya akan berusaha sebaik mungkin. Khamsahamnida. Hwaiting!

Summary        :‘ “Tuhan hanya mengatur kelahiran, jodoh, dan kematian manusia. Sedangkan bagaimana kelangsungan hidup manusia, diatur oleh manusia itu sendiri.”, semua orang berkata seperti itu.

                                    “Aku adalah Dia. Dia adalah aku. Kami sama..”, lantas ungkapan tersebut adalah takdir yang ditentukan Tuhan atau oleh manusia. Entahlah…. yang jelas harapanku hanya satu, bersama dirinya.’ . –Kyuhyun-

                        “Aku tak pernah meminta kepada Tuhan mengenai takdir yang aku dapatkan. Entah aku harus membenci takdir ini atau justru sebaliknya. Tetapi dengan takdir ini aku dipertemukan dengannya.”  -Sooyoung-

-2013, Gangnam, Kediaman Choi’s Family-

Kyuhyun POV

Aku berlari dengan cepatnya, tak peduli aku akan terjatuh, tak peduli pula pada seruan para pelayan yang menghawatirkan diriku. Memangnya aku masih bocah. Yang jelas satu tujuanku,  kamar Soojin Noona. Orang satu-satunya yang masih kuanggap keluarga setelah Eomma meninggalkan kami 4 tahun silam. Aku hanya ingin memastikan mengenai sesuatu, sesuatu yang baru saja kulihat di acara berita malam ini, sesuatu yang akan membuatku gila, tidak! bukan hanya gila tapi sangat gila.

Hanya dalam waktu seperkian detik aku telah berdiri di depan pintu kamarnya yang berwarna coklat. Sebelum aku memegang knop pintunya, tak lupa aku meredamkan amarahku serta detak jantungku, tak mungkin aku berteriak pada Soojin Noona. Setelah aku memungkinkan keadaanku cukup membaik, akupun memutar knop pintunya, pintupun terbuka, dengan jelasnya aku melihat Soojin Noona yang sedang terpaku melihat berita yang sebelumnya aku lihat pula. Bahkan dia tak mendengar deritan bunyi pintu yang tadi aku timbulkan. Yang jelas hanya satu, dari ekspresi wajahnya aku tahu bahwa dia mengalami shock yang luar biasa sepertiku. Setelah menutup pintu, aku pun berjalan kearahnya lalu menepuk pundaknya.

“ Noona, ini tidak benarkan?… Aku bisa gila” ucapku menyadarkan ia dari keterpakuannya.

“ Kyu..”, ia hanya bergumam dengan lirih.

“Noona ini bisa membuatku gila, sangat gila. Sebenarnya apa yang dilakukan si Tuan Choi yang terhormat itu, masuk dalam 3 kandidat presiden, Ciih….” ucapku frustasi.

“Kyu! jaga ucapanmu dia appamu Kyu, Noona sangat mengerti perasaanmu, sangat! Tapi kau harus tetap menghormatinya.”, ucap Noona dengan memandang tepat dimanik mataku disertai pegangan erat kedua tangannya di kedua bahuku.

“Cihh..ada apa  dengan noona sekarang ? Noona membelanya? Mengerti perasaanku? Kalau kau mengerti akan perasaanku Noona pasti akan tetap tinggal disini. Tidak meninggalkanku sendiri” aku bertanya dengan penuh penekanan.

“Aku tidak bisa. Aku sudah berkeluarga Kyu. Dan aku harus mengikuti suamiku, ak-“ucap Soojin Noona, tetapi dengan segera aku menyelanya.

“Kalau Noona mengerti perasaanku, kau akan tetap tinggal disini. Menemaniku. Tidak pergi bersama suamimu. Kau tau Noona, semenjak kepergian Eomma aku merasa Appa semakin gila dalam mengambil keputusan. Dia memaksaku untuk mengkuti keinginannya. Dia memaksaku untuk belajar mengenai saham, perusahaan, dan entahlah. Dia tidak memperbolehkannku menggapai cita-citaku. Bahkan hanya untuk mengikuti ekskul Tekwondo yang jelas aku sangat menyukainya, yang jelas aku mempunyai bakat dibidang tersebut, dan yang jelas pula aku aku dapat dengan mudah memenangkan beberapa penghargaan dalam bidang tersebut, apa dengan penuh keeogisan melarangku untuk mengikutinya. Dan sekarang apalagi? ciih, presiden? itu berarti Appa akan menyuruhku untuk menggantikannya diperusahaan. Dari awal aku sudah tau APPA INGIN AKU MEREPLIKA DIRINYA!.”, seruku penuh amarah.

“Noona juga tida-“ ucap Soojin Noona terpotong karena tiba-tiba ada suara yang menyelanya.

“Memang kenapa kalau Appa ingin kau menjadi replika Appa?hmm?” deg! ya, suara yang memotong tadi adalah suara Appa, oh tidak bagiku dia hanya seorang Tuan Choi yang terhormat, Tuan Choi yang semena-mena, Tuan Choi yangmempunyai kekuasaan tinggi.

“Soojin-ah keluar! Appa akan bicara dengan Kyu dan kau tetap mengikuti suamimu pindah ke Canada!” ucap Appa penuh penekanan.

“Tapi App-“,

“KELUAR!”,teriak Appa.

Soojin Noona pun keluar dari kamar miliknya sendiri dengan tergesa-gesa, dia tahu bahwa kemarahan Appa hampir mencapai puncaknya, ya dia takut. Tidak sepertiku yang selalu membantah Appa. Meskipun pada akhirnya aku yang kalah. Appa menatapku tajam, dia kira aku akan takut?tidak sama sekali, buktinya aku sekarang telah menatap balik tajam dirinya.

“Kyu dengarkan Appa baik-baik!”,ia berkata dengan tajam, sangat tajam.

“Kau memang dilahirkan untuk menjadi replika diriku, oh tidak bukan hanya replika. Bagiku,diriku tidak terlalu sukses saat ini. Aku hanya seorang pengusaha peringkat ke-4 di dunia. Dan kau harus menyempurnakannya, menyempurnakan dengan menjadi Raja Bisnis di Dunia, Raja Bisnis No.1 panutan di Dunia. Dan oleh sebab itu hanya ada satu cara, kau harus mengikuti apa yang kukatakan padamu. Ini demi kebahagiaanmu, penghormatanmu juga kemartabatanmu.” ucap Appa penuh penekanan.

“Martabat? Penghormatan? aku tidak butuh itu semua! Kalau Appa mengerti kebahagiaanku seharusnya Appa-“

”Tidak hanya itu Kyu ini keinginan eommamu juga, bukan hanya keinginanku, kami berdua telah berjanji kepada Tuhan untuk mendidikmu menjadi penerusku. Apakah kau tega pada Eommamu ? ia melahirkan dan mendidikmu hingga dewasa untuk sukses melebihiku”, sela Appa berkata dengan nada rendah dan mengingatkanku akan eomma.

Yang jelas kali ini aku kalah kembali. Eomma adalah kelemahanku. Dan aku ingat pula bagaimana eomma menginginkan aku menjadi penerus perusahaan. Yah semua keinginan Eomma selalu aku laksanakan, karena semasa ia hidup, ialah yang paling mengerti diriku. Aku kalah telak kembali, dan Appaku yaitu Tuan Choi memenangkan perdebatan sengit ini kembali. Beberapa detik kemudian ia berkata,

“Kau mengerti?” aku yang sekarang menunduk hanya mengangguk mendengar perkataannya, entahlah ini takdirku menjadi boneka keluarga ini.

“Yang jelas meskipun kau baru akan menginjak semester 7, apabila Appa terpilih menjadi Presiden, kau akan menggantikan posisi Appa di Perusahaan. Appa rasa kau pantas Kyu. Kau selalu menjadi yang terbaik diUniversitas.” lanjutnya, dan aku hanya menimpalinya dengan do’a didalam hati, agar ia tak terpilih menjadi Presiden. Meskipun aku tahu peluang dia dalam kemenangannya akan pemilu kali ini mencapai 80%. Siapa juga coba yang meragukan kemampuannya dalam memimpin? Apalagi ia seorang pemimpin perusahaan raksasa elektronik dunia, CJN Corp. Dan Korupsi? Mana mungkin Tuan Choi yang mengakui sebagai Appaku ini melakukannya. Hei harta keluarga ini sudah sangat melimpah. Sangat Melimpah! Chamkan itu.

2 hari kemudian, Canteen Seoul University.

“ Kyu, lihat berita itu, jadi benar ayahmu terpilih menjadi kandidat?” Tanya Eunhyuk setelah melihat berita yang disiarkan di Kantin.

Yah saat ini aku, Eunhyuk dan Henry sedang berkumpul di Kantin Kampus untuk sarapan, karena kami selalu malas untuk sarapan dirumah. Hari ini kami baru saja memasuki awal semester 7. Mendengar pertanyaan Eunhyuk, aku tak menjawab. Kupingku sudah terlalu panas mendengar berita gila ini.

“Yang jelas aku yakin kemenangan Tuan Choi sudah pasti di depan mata! Kau dalam bahaya Kyu! Kalau Appamu terpilih berarti ia akan melepaskan jabatan direktur kepadamu!” timpal Henry.

Aku hanya melihat mereka dengan tatapan tajam, kalian harusnya tahu Henry-ah Eunhyuk-ah aku sedang sensitive dengan berita ini. Melihat tatapan tajam ku, sepertinya mereka merasa cukup takut denganku karena setelah itu mereka membuat huruf V pada jarinya. Aku melajutkan kembali acara sarapanku di kantin ini, hingga tiba-tiba aku merasakan kedua tangganku seperti dikawal. Ternyata  Eunhyuk dan Henry yang melakukannya, mereka kemudian menarikku untuk berdiri, lalu membawaku secara paksa.

“Saatnya Kabur Tuan Muda Cho dan REFRESHING agar otakmu tidak meleset!” ucap mereka bersamaan, aku hanya tertawa geli mendengarnya. Mereka ternyata sudah terkena virus kabur dari diriku, biasanya aku mengajak mereka terlebih dahulu. Hey ini baru hari pertama Semester 7. Mereka memang mengerti diriku.

“Eunhyuk-ah kali ini tujuannya kemana?” tanya Henry.

“Villa Keluarga Lee di Busan, udara sejuk, wilayah tentram, dan aku dengar disana sedang ada acara Pasar Malam Tahunan. 3 Hari cukup! Cukup untuk menenangkan uri Kyu yang akan mengetahui hasil Pemilu tersebut 3 hari lagi. Toh kita tidak ikut pemilihan, kita sudah tahu polling kita tidak akan berpengaruh pada hasil kan?  Maka dari itu kawan-kawan, kita langsung pergi yang jelas kita hanya membutuhkan uang dan kita sudah mempunyainya!”, jawabnya.

“Oke teman-teman…”intrupsi Eunhyuk.

“MARI BERSENANG-SENANG! Hahahaha” teriak kami bersamaan lalu tertawa keras,, tak peduli dengan setiap pandangan yang memandang kami heran, dan kami pun sepakat berangkat dengan menggunakan mobil milikku, mobil BMW bercat Hitam. Selamat tinggal selama 3 hari Seoul!.

-2013. 18:10.Busan, Kediaman Cho’s Family-

Youngsoo (Sooyoung) POV

“Eomma dengar kau berhasil dengan ujian kemiliteran kali ini?” tanya wanita tersebut padaku, aku malas mengakuinya sebagai Eommaku.

“hmm..” aku hanya berdeham mengiyakan. “Youngsoo-ah, Eomma dengar pula kau terpilih menjadi ketua Agen penting untuk pengawalan presiden yang terpilih nanti. Agen 68.  Apakah benar?” tanyanya.

Aku yang semula hanya berbaring di kursi yang ada di tengah rumah pun akhirnya merubah posisiku menjadi duduk, lalu memandang wanita itu dengan sangat tajam.

“Lalu apabila benar Eomma akan melarangku? aku sangat berharap..” ucapku dengan tajam.

“Tentu saja tidak itu sudah takdirmu menjadi penerus appamu!” jawabnya penuh penekanan.

“Aku sudah tahu kau benar-benar sudah tidak menganggapku sebagai seorang yeoja, bodoh sekali aku bertanya hal itu..hahaha” ucapku sinis disertai tawa miris yang meluncur dari mulutku.

“Cukup Youngsoo, kau adalah namja! sejak dilahirkan! sampai nanti pun begitu, ingat itu! Cukup kita bahas ini sampai disini. Yang jelas kau akan menjadi pengawal Presiden. Sesuai keinginan ayahmu. Potong Rambut sebahumu itu. Peraturannya seperti itu bukan. Kita akhiri pembicaraan kita kali ini. Eomma ada urusan dan akan pergi kerumah Halmonie .” ucapnya penuh penekanan dan setelah itu ia pergi dari rumah ini.

Setelah mendengar ucapannya aku hanya tersenyum miris, bukan yeoja? aku namja? 21 tahun, semenjak aku lahir  orang-orang mengetahuiku sebagai namja, entah bagaimana wanita yang mengaku eommaku itu menyembunyikan rahasia ini begitu rapat, bahkan di akta kelahiran dan kartu keluarga aku tercatat sebagai namja, menyedihkan bukan?

Mungkin yang tahu bahwa aku seorang yeoja hanyalah aku, wanita tadi yang tak lain adalah Eommaku, serta Tuhan. Bahkan keluarga besar seperti Halmoni, Abboji, Ahjjusi dan yang lainnya mengetahuiku sebagai seorang namja. Bayangkan saja, TK,SD,SMP,SMA disaat semua yeoja melewati masa-masa tersebut dengan menggenakan rok, mempunyai rambut panjang dengan mengenakan bando, jepit, dan sebagainya, aku harus melewati masa itu dengan mengenakan celana dan  memiliki potongan rambut pendek selayaknya namja, bahkan disaat semua wanita mulai mengenakan bra, aku bukan mengenakannya akan tetapi aku diperintahkannya untuk memakai kain elastis yang membelit dadaku agar dadaku terlihat datar. Jujur itu sangat menyakitkan. Mereka tak mencurigaiku karena aku memiliki postur tinggi badan selayaknya namja. Bahkan ada beberapa wanita yang menyatakan cintanya kepadaku saat SMA. Konyol bukan? entah aku yang bodoh atau mereka yang bodoh. Tidak! akulah yang bodoh mengikuti semua perintah wanita itu, mengikuti perintahnya ini dan itu, mengikuti perintahnya untuk mengikuti kegiatan Taekwondo, Club Bola, dan beberapa kegiatan yang biasa dilakukan namja. Dan dengan bodohnya aku selalu menjadi yang terbaik dalam bidang-bidang tersebut sehingga banyak yeoja yang mengejarku. Setelah itu pula aku menuruti perintahnya mengikuti pelatihan kemiliteran, padahal dengan prestasi menjadi juara umum selama aku menimba ilmu, banyak sekali tawaran beasiswa pendidikan dari berbagai universitas, mulanya aku ingin melanjutkan impianku menjadi seorang pembisnis dengan menerima tawaran beasiswa di Fakultas Bussines International Seoul University, tapi semua itu mimpi.  Yah akulah yang bodoh disini. Entah apa kesalahanku padanya. Yang jelas wanita itu selalu berkata kepadaku jika aku penyebab kematian Appa dan aku harus bertanggungjawab dengan mengabulkan permintaan terakhir Appa, yaitu memiliki putra seorang namja agar dapat menjadi sepertinya, menjadi Ketua Pengawal kepercayaan Presiden, ketua Agen 68. Aku rasa sekarang aku sudah mengabulkannya, aku terpilih menjadi ketua Agen 68. Mekipun dengan mengorbankan seumur hidupku menjadi seorang namja, dan mungkin mengorbankan diriku untuk tidak menikah selamanya. Aku tidak ingin menikahi seorang yeoja.

Memikirkan semua ini membuatku pusing. Akhirnya aku memiliki ide untuk sedikit bersenang-senang. Wanita itu sedang tidak ada dirumah bukan?

“Baik Youngsoo-ah!” oh tidak aku tidak suka nama yang bersifat kelaki-lakian tersebut. Aku selalu menyebut diriku sebagai Sooyoung, ya Sooyoung.

“Baik Sooyoung-ah, mari bersenang senang hari ini! pergi kepasar malam dengan menggunakan dress dan flatshoes serta sedikit bermakeup, menjadi yeoja untuk terakhir kalinya selama beberapa jam kedepan, sebelum rambutmu ini kau potong menjadi sangat pendek untuk bertugas sampai tua nanti menjaga presiden.Hwating!” ucapku menyemangati diriku.

Yah tanpa eomma ketahui aku mempunyai sebuah dress berwarna peach, flatshoes berwarna hitam, serta beberapa peralatan makeup yang selalu kutaruh di bawah kasur. Aku memiliki benda-benda tersebut saat SMA. Mengumpulkan uang jajan dengan pulang sekolah hanya dengan berjalan kaki, agar aku dapat membeli sebuah dress peach, sepasang flatshoes hitam serta alat makeup yang aku lihat di Pasar Malam Tahunan. Para Penjual selalu berkata bahwa aku pria romantis yang memberi kado  untuk yeojacingunya. Hahaha, dan aku hanya menanggapi mereka dengan senyuman. Barang-barang tersebut selalu aku gunakan setiap tahunnya untuk mengikuti kegiatan terbesar desa kami yaitu Pasar Malam Tahunan, itu pun apabila eomma pergi, dan aku pulang dengan memakai pakaian namja kembali. Banyak pria yang menggodaku dan berkata aku sangat cantik. Apakah mereka tidak mengenalku bahwa aku Youngsoo. Hey mereka yang menggodaku itu teman-teman namja SMAku!. Tapi setidaknya kata ‘cantik’ itu sedikit mengobati rasa sedih yang selama ini kualami.

Oke aku sudah siap. Aku melihat pantulan diriku dicermin, satu kata cantik! apakah eomma tidak menyadarinya? sudahlah lupakan. Aku pun bergegas keluar rumah dengan sangat hati-hati agar tak ada tetangga yang melihatku. Taklupa aku pergi dengan membawa perlengkapan namja, agar disaat pulang nanti eomma tidak mencurigaiku karena aku telah tampil layaknya namja. Setelah dipastikan aman aku pun melanjutkan perjalananku dengan berjalan kaki, karena Pasar Malam itu hanya berjarak 1km dari rumahku. Aku berjalan kaki dengan santai, menikmati hidupku sebagai seorang yeoja untuk terakhir kalinya. Tak lama setelah itu aku sampai, aku pun menikmati setiap acara serta stan yang ada di Pasar malam tersebut. Oh dan jangan lupa selain untuk menikmati acara yang disediakan, aku pun selalu senang membantu stan penjual yang terlihat sepi.

 

Kyuhyun POV

“Kyu-ah aku ingin kepasar malam itu terlebih dahulu, yah ingin membeli beberapa baju serta perlengkapan lainnya, kau tau kan disini tidak ada mall dan sebagainya , jadi tepikan mobilnya di depan pasar malam itu.” ucap Eunhyuk.

“Yah kau memerintahku? Sudah menyetir tidak mau, Lihatlah Henry dan aku bergantian menyetir. Kami lelah pabbo!” ucapku sambil memukul pelan kepalanya karena ia duduk disebelahku.

“Ya sudah, aku juga perlu beberapa pakaian. Aku malah senang bisa berbelanja di tempat seperti ini. Rasanya seperti manusia yang hidup sederhana, menyenangkan. Kita juga akan sedikit bersenang-senang. Bangunkan Henry” lanjutku.

Setelah itu aku pun menepikan mobil. Oh, tidak punggungku rasanya remuk setelah menyetir selama 3 jam menggantikan Henry, sementara si monyet itu malah diam. Kami pun keluar dari mobil dan melangkah menuju Pasar Malam Tahunan, acara tahunan yang kata Eunhyuk paling meriah di Busan ini. Aku melihat betapa ramainya suasana pasar malam ini. Ini akan menyenangkan.

Saat kami memasuki gerbang utama pasar malam ini, aku sedikit terpesona karena melihat siluet seorang wanita cantik yang tersirat kelembutan hati diwajahnya, wanita itu aku perkirakan seumuran denganku. Kulitnya tidak terlalu putih justru itu yang menjadi daya tariknya. Wajahnya amatlah cantik dengan makeup natural, tak lupa mata bulat dan kening indahnya menyempurnakan wajahnya. Aku perkirakan tinggi badanya sekitar 173, sangat tinggi bukan untuk seorang wanita. Ia mengenakan dress berwarna peach serta sepatu flatshoes hitam yang sangat cocok dengannya, sayangnya gaun itu sedikit kusam. Tapi tetap saja kecantikannya terpanca jelas. Kulihat sekitar, banyak namja yang tertegun pula melihat dirinya, mereka sama sepertiku, terpesona. Sebuah tepukan di pundakku menyadarkanku.

“Ya Kyuhyun-ah kau terpesona ya? ayo mengakulah, dia memang manis, aku juga sedikit tertarik. Sayangnya aku suka yang seksi-seksi. Hehehe” tanya Eunhyuk diringi kerlingan matanya guna menggodaku yang justru berdampak mual pada perutku.

“Ti-Tidak…” ucapku gugup.

“Sudahlah Kyu terlihat jelas kau sangat menyukainya, wajahmu memerah.hahahahaha…Hey berarti dia Cinta Pertama Kyu Eunhyuk-ah” ucap Henry dilanjutkan dengan gerai tawa dari keduaya.

Aku hanya diam,pasrah. Toh mereka pasti dapat membacanya karena aku tak bisa mengendalikan diriku. Yah ini pertama kalinya aku jatuh cinta, benar apa yang diucapkan Henry.

“Ayo kita hampiri bidadarimu itu Kyu” ucap Henry sambil menyeret tanganku untuk menghampiri gadis itu.

“Yah lepaskan bodoh! kalian hanya akan membuatku malu” pekikku.

Tapi mereka tetap saja menyeretku. Entah apa yang membuat mereka berhenti menyeretku seketika. Akhirnya aku tau mengapa mereka bereaksi seperti itu. Yah, aku melihat gadis itu mengunjungi stan kaos seorang ahjuma yang sepi. Samar-samar ku dengar ia berkata kepada ahjuma tersebut menegenai taktik penjualan agar stan tersebut tidak sepi. Setelah ia menjelaskan itu, ia pun mempraktekannya dengan berkata sesuatu guna memancing pelanggan. Dan benar saja dalam waktu yang relatif singkat stan tersebut sangat dipenuhi oleh berbagai kalangan, baik remaja, anak-anak, ahjusi, ahjuma maupun halmoni dan haraboji. Yang jelas aku cukup kagum dengan bagaimana ia dapat membuat serangkai rencana yang merubah keadaan stan yang tadinya sepi tersebut menjadi ramai, apakah ia kuliah di jurusan bisnis sepertiku? aku saja belum memperaktekan ilmu kuliahku secara langsung.

“Dia keren…. Aku tidak yakin bisa seperti itu, apakah ia sama seperti kita?” ucap Enhyuk yang ternyata sepemikiran denganku.

“Kau sepemikiran denganku Hyuk-ah. Ya taktik penjualannya sangat keren, lihatlah stan tersebut sangat penuh!” timpal Henry. Akupun hanya mengangguk mengiyakan.

Kami terdiam menikmati aktivitasnya. Beberapa saat kemudian aku melihat pelanggan di stan tersebut berkurang satu persatu,  mereka pulang dengan membawa beberapa kantung yang berisi kaos yang dijual di stan tersebut. Aku pun melihat 70% barang dari stan tersebut sudah nyaris habis. Taktik penjualanya benar-benar luar biasa.

Aku memperhatikannya kembali setelah stannya lenggang ,ia berkata pada ahjuma tersebut, dan ahjuma tersebut menganguk serta tersenyum kepada wanita tersebut. Tak lupa ahjuma itu mengucapkan terimakasih banyak kepadanya. Mungkin merasa diperhatikan oleh kami bertiga, ia pun menengok ke arah kami, tak lupa senyum manis terpampang diwajahnya. Ia pun melambaikan tangannya kepada kami, menyuruh kami untuk mendekat. Yah tak ada pilihan lain selain kami mendekat, lagipula kami juga membutuhkan beberapa kaos untuk pakaian ganti kami.

“Selamat datang, Selamat malam pula.. Kalian sepertinya memerhatikan kami sejak tadi, apakah kalian membutuhkan sebuah kaos?” ucapnya, entah mengapa suaranya terdengar merdu ditelingaku, membuat wajahku rasanya panas.

“Malam… Nona cantik” ucak Eunhyuk dan Henry disertai godaan, ia hanya tersenyum mendengar itu.

“yah Kyu kenapa kau tidak membalas sapaanya, bukankah kau menyukainya. Hai Nona dengarkan baik-baik dia menyukaimu! Kau cinta pertamanya. Ka-“ ucap Eunhyuk tapi segera aku bekap mulutnya agar ia tidak berkata yang tidak-tidak, ku lihat yeoja itu melihatku, tetapi dengan segera ia mengalihkan pandanganya ketika aku membalas tatapannya, ia menunduk dan kulihat pula semburat merah dipipi chubbynya, kyeopta.

“Nona, temanku ini hanya bercanda, jangan terlalu didengarkan, hahaha” ucapku penuh kecanggungan, yang jelas wajahku panas sekarang.

“Bohong Nona, Eunhyuk benar, Kyu terpesona padamu, hahahaha…..lihat wajahnya merah” timpal Henry. Aku pun melirik kearah Henry ,tak lupa dengan bola mata yang aku bulatkan secara penuh mengartikan ‘tutup mulutmu !’.

“Lihat kan Nona dia bereaksi seperti itu pertanda bahwa ucapanku memang benar, hahaha…” ucap Henry malah menjadi-jadi.

Aku pun melepaskan bekapan tanganku dari mulut Eunhyuk . Lalu mengerakan tanganku kekiri dan kekanan bermaksud menyela.

“Nona…” ucapku bingung karena tak mengetahui namanya. “Sooyoung!Cho Sooyoung” timpalnya, nama yang cantik.

“Yeah, Sooyoungssi mmmm…aku harus mengatakan apa ya, jujur aku tak pandai berbohong, yah ada benarnya perkataan mereka. Aku cukup menyukaimu.Hahaha” ucapku penuh kecanggungan disetai gerakan tangganku mengusap tengkukku.

“Mwooo…” ucapnya sembil membulatkan matanya. Dia semakin cantik saja.

“oh…oh tidak bukan artinya mencintaimu tapi mengagumimu, mengangumi cara kau memasarkan produk kaos ini. Kau  sepertinya kau seumuran denganku. Melihat kau pandai membuat taktik penjualan, apakah kau sama seperti kami kuliah dijurusan bisnis?” tanyaku diiringi smirk andalanku karena aku telah mengembalikan suasana. Dia termenung sejenak. Rupanya kau terperangkap pesonaku. Hahaha Kyuhyun-ah pesonamu memang keren.

“o-oh tidak! hahaha. Aku hanya sedikit mempelajarinya dari buku diperpustakaan saat SMA dulu” ucapnya gugup.

“Wah Jinja? tapi kau keren tadi.. Lalu kau sekarang kuliah di jurusan apa? kenapa tidak ambil bisnis saja?” tanya Eunhyuk beruntut.

“Aku tidak kuliah, —oh tidak maaf aku harus cepat pulang, maaf ibuku pasti mencariku, Annyeong! Annyeong ahjuma!” ucapnya sambil membungkuk berkali-kali, lalu segera berlari dengan tergesa gesa.

“Ne annyeong Sooyoung-ssi berhatihatilah.” teriak ahjuma tersebut.

“Yah Kyu padahal kau belum menanyakan alamat dan nomor ponselnya. Tenanglah Kyu jodoh tak akan kemana” ucap Henry.

Yah aku merasa menyesal tak sempat menanyakannya, ayolah dia cinta pertamaku, cinta pandangan pertamaku.

“Dia memang gadis cantik berhati malaikat” ucap ahjuma yang memiliki stan kaos ini secara tiba-tiba membuat kami menatapnya. Aku beranikan diriku untuk bertanya padanya,

“Apa ahjuma tau tentangnya lebih dalam?” tanyaku.

“Tidak, tidak ada yang mengetahuinya. Dia selalu datang hanya setahun 3 kali disaat Pasar Malam Tahunan ini berlangsung. Dia selalu memakai pakaian itu, dress peach dilengkapi flatshoes, meskipun baju itu cukup kumal, tapi pesona kecantikannya tetap terpancar. Kami hanya melihatnya saat itu saja. Dia selalu membantu stan yang terlihat sepi. Disaat kami ingin menyakan identitasnya lebih lanjut. Dia akan segera pergi dengan alasan ibunya akan mencarinya. Entahlah… Hey anak muda kau terlihat sangat menyukainya. Kau harus bersaing banyak juga pemuda yang tertarik padanya Hahaha… Tapi sayangnya mereka patah semangat karena tak melihatnya kembali setelah acara ini selesai” ucapnya.

Aku hanya tersenyum kecil. Kesempatanku hilang untuk mengenalnya. Setelah mendapatkan penjelasan ahjuma tersebut, akhirnya kami membeli beberapa kaos distannya. Berpamitan dengan ahjuma itu. Lalu berkeliling kembali mencari beberapa peralatan yang kami butuhkan.

Sooyoung Pov

Sungguh melihat namja tadi membuat hatiku berdebar. Namanya? entahlah..sekilas aku mendengar temannya memanggil ia ‘Kyu’, mungkin namanya Kyuhwa? Yeongkyu? Kyuhyun?SungKyu? ah molla. Lagipula kalaupun aku mengenalnya lebih dalam , aku tetap tak bisa bersamanya. Itulah alasanku menjauh darinya tadi.

Aku pun berkeliling di Pasar Malam ini, ya.. mencari letak wc umum guna mengubah penampilanku menjadi namja. Karena saat pulang nanti pasti eomma sudah ada dirumah. Yah Gotcha! aku menemukannya. Akupun memasuki wc umum tersebut lalu mengganti pakaiannya menjadi memakai kaos, jeans, lalu kemeja dengan kancing dibuka serta memakai topi, tak lupa aku hapus riasanku. Setelah itu aku masukan semua perlengkapanku kedalam ransel kulitku.

Aku sedikit menghela nafas karena  mengingat suatu hal, yah ini waktunya. Waktu untuk  memotong rambutku menjadi pendek, guna mematuhi peraturan menjadi Agen 68  Kenapa peraturannya tidak sama seperti di Pelatihan saja yang membebaskan potongan rambut? molla…aku malas memikirkannya. Aku pun bergegas keluar dari wc ini, sepertinya tak ada yang mencurigaiku. Kemudian aku berkeliling mencari stan pangkas rambut di Pasar Malam ini. Hey jangan kira di Pasar Malam ini tak ada yang semacam itu, disini semuanya komplit.

Aku pun menemukan pangkas rambut tersebut dan berjalan memasukinya, lalu meminta kepada seorang ahjusi untuk memangkasnya sesuai aturan penataan rambut yang ditetapkan. Sepanjang kegiatan ahjusi memangkas rambutku aku hanya bisa menahan nafas. Dan akhirnya, selesailah! Aku melihat cermin, terlihat pantulan manusia menyerupai namja disana, yah itu aku. Sungguh menyesakkan. Aku tersenyum miris. Mulai hari ini aku benar-benar akan menjadi laki-laki. Setelah membayar aku pun keluar, tak lupa mengenakan topi. Lalu akupun berjalan pulang melawati jalan yang tadi aku lewati saat menuju kemari.

Ini sudah pukul 11 malam, jalan cukup sepi. Aku tidak takut sama sekali, toh meskipun banyak perampok yang menyerang aku dapat mengatasinya dengan baik. Sekitar setengah jalan sudah aku lewati, ada yang menarik perhatianku . Yah sekitar 30 meter didepanku, aku melihat sebuah mobil BMW hitam berhenti mendadak, karena ada seorang pria 35 tahun yang tiba-tiba menyebrang lalu terjatuh. Ciiih… taktik perampok murahan. Aku sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya. Gotcha! Pemikiranku benar. Seseorang yang mengemudikan mobil tersebut keluar untuk memastikan keadaan ahjusi tersebut. Hey itu si pria bernama ‘Kyu’ yang ada dipasar malam tadi. Kulihat sekitar 9 orang berpakaian hitam kemudian bermunculan dari belakang mobilnya. Dia dalam bahaya. Aku segera berlari menghampirinya guna menyelamatkannya. Kulihat seseorang pria membawa kayu mendekatinya, dia akan memukul punggungnya dan 8 orang lainnya mengepung mobil hitam BMW yang kuayakini ada 2 temannya yang tadi kutemui di Pasar Malam  berada didalamya. Aku telat! Kulihat pria itu mengayunkan kayunya, aku menahan nafas. Tapi ternyata, pria benama ‘Kyu’ itu tiba-tiba berbalik, dan menahan kayunya. Lalu menendang perut pria tersebut.  Perkiraan yang sangat tepat! Kurasa dia pernah belajar bela diri sebelumya. Kulihat pintu mobil hitam itu terbuka menampakan kedua temannya. Terjadi perkelahian, tapi kedua teman pria bernama ‘Kyu’ itu kalah telak. Yah tinggal ‘Kyu’ yang menyerangnya. Dia kewalahan, karena dia harus melawan 8 orang perampok yang masih mencoba menyerangnya. Aku pun menghampirinya, lalu membantunya. Kulihat ia sedikit terkejut. Tapi ia tetap melancarkan aksinya. Dengan segala kemampuan kami yang tidak membawa senjata apapun, selain bermodalkan tangan, kaki, serta otak yang cerdas. Kami tidak banyak melakukan gerakan Makki (tangkisan), tetapi kami banyak melakukan Kongkyok Kisul (teknik serangan). Aku lebih mengutamakan Momtong Jireugi (pukulan lurus ke depan, sasaran tengah / ulu hati) dan Ap Chagi (tendangan depan). Sedangkan Kyu lebih fokus untuk menyerang menggunakan gerakan yang sekilas terlihat seperti gerakan Dwi Chagi (tendangan belakang) dan Kawi Makki (tangkisan menggunting), dia cukup pintar mengkolaborasikannya. Akhirnya dengan sedikit kemampuan yang kukeluarkan serta kemampuan Kyu yang meski memukau tetapi terlihat belum ahli melakukannya , kami dengan telak memenangkan perkelahian ini. Aku menumbangkan 4 namja dan dia 4 pula sama sepertiku. Untuk ukuran mahasiswa yang belajar Bisnis ia cukup pandai berkelahi menggunanakan teknik Taekwondo. Yah seperti yang aku simpulkan tadi, dia sepertinya pernah belajar bela diri.

“Melihatmu tadi, Kau sepertinya pernah belajar Taekwondo. Kau tak apa-apa?” ucapku dengan nada bass yang biasa aku keluarkan disaat aku menjadi namja. Di menatapku sejenak, membuat jantungku berdebar kembali. Tak lupa jari jempolnya ia usapkan ke ujung bibirnya untuk menyeka darah.

“Ne, hanya sebentar. Aku baik-baik saja. Terimakasih.” ucapnya, entah kenapa ia menatapku dalam, lalu tiba tiba ia menghampiriku dan memegang topiku , ia hendak  membukanya. Tapi aku dengan sigap menahannya. Satu kata  keluar dari mulutnya  membuat dirikuku tersentak,

“Sooyoung-ssi?”

TBC

 

Maaf ya ceritanya jelek,udah gitu typo dimana-mana, ini pertama kali aku bikin ff lho, aku minta respon kalian mengenai ffku baik kekurangan atau yang lainnya……. Aku ga berharap komen banyak dulu yang penting ada yang baca dan menghargai…babayyy


[Oneshoot] It’s Just Dream, Baby !

$
0
0

TITLE : It’s Just Dream, Baby !

AUTHOR : kychacha (@mysarvta)

LENGTH : oneshot

GENRE : Romance, sad

MAIN CAST : Cho Kyuhyun, Choi sooyoung

SUPPORT CAST : Seo Joo Hyun, Shim Changmin, Jung Yonghwa

DISCLAIMER : cast adalah milik tuhan, cerita, alur adalah milik saya

NOTE : annyeong, udah lama gabalik nih, ini ff kedua ku, kemarin aku yang bikin ff dont say good bye nya davichi dan alhamdulillah sukses. makasih atas support kalian dan makasih yang udah baca dan coment ya walaupun ada siders beterbangan, ya aku bukannya sok atau apa tapi aku ingin ff ku dihargai, itu aja. aku juga ga bikin after story dont say good bye soalnya bingung hehe -__-V. aku juga berharap ff ku yg ini bisa diterima sm kalian.oh ya aku bikinnya ngebut banget jadi maaf kalo ada typo berterbangan dimana mana, ceritanya ngawur atau malah ngebosenin karna saya gasempurna masih banyak kesalahan dan saya juga tahu ff ini ff abal abal jd kalo ada kesamaan cerita atau complain bisa hubungin aku di twitter (@mysarvta). oke itu aja. KEEP RCL !

Author pov

”cho kyuhyun apa kau menerima seo joo hyun sebagai istrimu ?” tanya sang pendeta

”ne, saya bersedia” jawab kyuhyun lantang

”seo joo hyun apa kau menerima cho kyuhyun sebagai suamimu ?” tanya sang pendeta balik kepada seohyun

” ne saya bersedia” jawab seohyun tak kalah lantangnya

” kalau begitu, silahkan cho kyuhyun mencium istrimu.” kata sang pendeta

CHU

lama mereka berciuman, tepuk tangan meriah dari tamu undangan yang ada di gereja tak seorangpun tau, salah satu dari tamu undangan mendundukan kepalanya, dia sooyoung, seseorang yang menundukan kepalanya itu.

sooyoung pov

hah.. mau bagaimana lagi, pupus sudah harapanku untuk menikah dengan namja impianku kyuhyun, dialtar bersamanya, mendapat ciuman lembut darinya, hidup satu rumah dengannya, hidup bahagia bersamanya pasti sangat menyenangkan, tapi aku bisa apa ?aku hanya duduk disini sebagai tamu undangan dan melihat apa yang sebenarnya aku ingin jauhi, aku tak tahan dengan ini semua, kyuhyun menikah dengan seohyun, sahabat dekatku. aku memang tak tahu diri bisa bisanya aku menyukai suami dari sahabatku sendiri, tapi cinta bisa membutakan kalian bukan ? begitu juga denganku. aku mencintai kyuhyun sudah lama sebelum kyuhyun bersama dengan seohyun, aku memang tidak sesempurna seohyun bak bidadari dari surga. berbeda jauh berbeda.aku tersadar dari lamunanku, aku tau pemberkatannya sudah selesai walaupun aku tak melihat nya, tamu undangan juga sudah keluar dari ruangan gereja tapi tinggal aku sendirian disini, aku tak ada niatan untuk keluar dari gerja. biar saja aku sendiri toh tak ada yang mencariku.

” eonie, apa yang kau lakukan disini sendirian ?” suara seohyun menginstrupsiku

” ah, seohyun. aku ingin disini dulu, eonie sudah lama tak bertemu tuhan, pasti tuhan sangat marah padaku.” aku tersenyum kecut membalas pertanyaan seohyun

”ah ya seohyunie. chukkae atas pernikahanmu dengan kyuhyun, aku turut berbahagia.” aku ingin menangis memikirkan perkataanku. tapi aku harus kuat!

” ah, gomawo unnie. unnie apa kau mau mengantarkanku untuk berganti baju? gaun ini sangat gerah. kajja.” ajak seohyun sambil menarik tanganku.

aku sengaja memberikannya selamat, agar dia tak tahu kesedihanku, miris sekali nasibku ini.

***

”eoh oppa, kau juga ingin berganti baju ?” tanya seohyun. aku menghembuskan nafasku kasar. aigoo kenapa harus bertemu namja ini. hahh

” ne, kalau begitu kau duluan saja sepertinya kau sudah kegerahan nanti aku masuk setelahmu.” jawab kyuhyun

sekarang suasana disini makin canggung saja, bagaimana tidak aku hanya berdua dengan namja ini. kalian tidak tahu detak jantungku kalau jantung ini bersuara pasti aku malu sekali saking kencangnya detakan jantungku.

” choi sooyoung, kapan kau akan menyusul kami ?” tanyanya. yaampun, kenapa namja ini bicara seperti itu, membuatku ingin pingsan ditempat, dasar tidak peka.

”ah, em iya kapan kapan hehe.” aku hanya tertawa renyah menanggapi perkataan kyuhyun.

”eh kyuhyun, jaga seohyunie, jangan sampai kau menyakitinya. aku percayakan dia padamu.” mulut bodoh ! perkataanmu itu membuat hatimu seakan akan gelas yang terisi air mendidih. retak seketika

ya, pasti itu hal yang gampang. kau juga harus cepat menyusul kami, jadi anak anak kita bisa bermain bersama,ahhh pasti akan menyenangkan sekali.” jawab kyuhyun antusias

ya tuhan,, namja ini, apa dia tidak tahu? air mataku hampir meluncur dengan bebas, perkataannya membuatku ingin pergi sejauh jauhnya dan hidup bebas seperti tarzan agar aku tidak bisa melihat keluarga bahagianya yang pasti membuatku iri dibuatnya.

” ah, ne. tapi aku tidak tertarik untuk sekarang! aku pergi kyuhyun-ssi! jawabku ketus dan pergi

” aneh sekali, apa aku membuat hal yang salah?. gumam kyuhyun

***

author pov

” eonnie, kau dari mana saja? aku mencarimu kemana mana.” cemas seohyun

” ehm eonnie tiba tiba ingin ke kamar mandi, ingin buang air kecil jadi eonnie buru buru dan meninggalkanmu. mianhae” sesal sooyoung

” ne, nan gwanchana. eonnie nanti ada pesta dansa, kau mau ikut ?ku dengar changmin oppa datang. bukannya dia menyukaimu eoh ? nanti eonnie berdansa dengannya saja ? bagaimana ?” tawar seohyun yang membuat sooyoung membulatkan bibirnya

” hah ? tidak, aku tidak tertarik. sekarang kau pergi ke altar dan temui suamimu, siapa tau dia mencarimu.” jawab sooyoung beralasan

” ne, pai pai eon” lambai seohyun

sooyoung pov

apa apaan seohyun, dia berniat menjodohkanku dengan changmin. ya aku tau changmin emang sempurna tapi apa daya, dia tidak bisa memiliki hatiku.

” baiklah para tamu undangan sekaranga adalah acara yang di tunggu tunggu. pesta dansa ! bagi tamu undangan dan pasangannya silahkan berkumpul di tengah. dan inilah pasangan yang berbahagia hari ini, cho kyuhyun dan cho seohyun silahkan ketengah lantai dansa”

inilah acara yang paling aku takuti, dansa, kyuhyunn dan seohyun dengan mesranya berdansa didepan mataku, dan kalian tau ? aku hanya hanya duduk disini menyaksikan kemesraan mereka. dan ommo ! kyuhyun mengecup sekilas bibir seohyun yang mebuat badanku merosot seketika dan membuat riuh tamu undangan. kini aku tak tahan lagi, aku pergi dari sini, aku keluar ball room dengan berlari dengan sisa tenaga ku dan tangisan ku yang tidak bisa ku bendung lagi aku lari sejauh mungkin entah kemanatanpa tujuan, entahlah biar saja aku tersesat toh orang orang tidak ada yang memperdulikanku. kulepas wedges 10 cm ku dan menentengnya. biar saja kaki ku kapalan akibat terlau lama berjalan, biar saja.

2 jam kemudian

aku lirik jam yang ada di ponselku, jam 1 pagi !!! ternyata lama juga aku berjalan dan tidak tahu ini sudah sejauh mana dan entah udah berada dimana aku sekarang. pusing, kini yang aku rasakan. cinta yang tak terbalas, masalah pekerjaan yang membuat kepalaku sekakan kereta uap yang menimbulkan asap hitamnya dan..

BRUK

***

” chagi, bangun chagii… hey kau kenapa ? apa kau mimpi buruk ?” cemas kyuhyun

ommo ! kenapa ada suara kyuhyun disini ? dengan sisa tenaga ku aku bangun dan mengucek mataku, apa benar ini kyuhyun yang ada didepan mataku? aaaa tidak mungkin !

” hey kau kenapa ? pasti kau mimpi buruk kan ?” tanya kyuhyun

” ini benar kau kyuhyun ? suami seohyun ? kenapa kau disini ? dimana seohyun? tanyaku bingung

” suami seohyun ? changmin ? aku cho kyuhyun calon suamimu chagi. kau pasti mimpi kan ? tanya kyuhyun makin bingung

” ini benar kau kyuhyun, kyu-ahh !!! ” aku menyentuh mukanya, memeluknya, menciumi seluruh lekuk mukanya

” kyu, aku takut. aku bermimpi kau menikah dengan seohyun, meninggalkan ku sendirian, kyu jangan tinggalkan aku.” biar saja aku merajuk seperti ini pada kyuhyun, mimpi ini membuatku ketakutan setengah mati.

”sst, uljima sayang, uljima. buktinya aku disini. kau hanya mimpi buruk, aku besok yang akan menikahimu sayang, seohyun sudah milik changmin, kau milikku tak ada yang boleh mengambil sooyoung dariku. tak akan. jadi, sekarang kau bangun dan besok kita lakukan pemberkatan.” jelas kyu

” tapi aku ingin kau disini dulu kyu, aku takut mimpi itu menjadi kenyataan, aku tak mau itu terjadi, kau menjadi milik orang lain dan aku hanya bisa menatap keluarga bahagiamu dari jauh”. biar saja aku menjadi yeoja cengeng seperti ini di depan kyuhyun, menangis menangis menangis menangisi kyuhyun. aku takut mimpi itu menjadi kenyataan dan aku menjadi yeoja bodoh seperti yang ada di mimpiku.

” stt, uljima soo! dengar ! kau adalah calon istriku, kau yang akan aku miliki dan aku milikmu tak akan ada yang boleh mengubahnya. menjadi pendapingku, ibu dari anak anakku kelak, saranghae yeowonhi cho sooyoung !”

” ralat ! cho sooyoung hehe. nado saranghae kyu” kini kurasa bibir naja ini mencium bibirku dengan lembut, aku membalasnya tentu saja

”soo, kau tau ? ini juga mimpiku, mimpi yang menjadi kenyataan bisa bersamamu, dan aku tak mau lagi kau menangis karenaku, itu hanya bunga tidur, kau harus percaya padaku oke ! tegas kyuhyun

”ayyayyy captain cho ! aku berjanji ! ” jawabku

” bagaimana kalau kita lanjutkan lagi em ? ” tawar kyuhyun

”yak ! cho ini masih pagi! yak yak cho kyuhyunn !!”. namja ini membuatku tunduk pada pesonanya.

” saranghae choi sooyoung” jawab kyu di sela sela ciumannya dan meneruskan kegiatan yang tadi sempat tertuda. dasar namja !

” nado saranghae, cho kyuhyun ”

***

author pov

keesokkan harinya..

” cho kyuhyun apa kau menerima choi sooyoung sebagai istrimu ?” tanya sang pendeta

” ne saya bersedia” jawab kyuhyun lantang

” dan kau choi sooyoung apa kau bersedia menerima cho kyuhyun sebagai suamimu ? tanya pendeta balik

” ne, saya bersedia” jawab sooyoung membuat genggaman ditangannya semakin mengerat tanda kebahagiaan sooyoung hanya kyuhyun

” kalau begitu, cho kyuhyun silahkan mencium istrimu” kata sang pendeta

CHU

kini sooyoung merasa de javu, mimpi kemarin membuat sooyoung dan terngiang ngiang di otaknya. kyuhyun dan seohyun yang berciuman seakann membuat otaknya lumpuh seketika, hingga akhirnya sooyoung melepaskan ciumannya dengan kasar dan membuat kyuhyun merenyit dibuatnya.

”andwe, maldo andwe. hiks hiks” tangis sooyoung kencang membuat seisi gereja dibuat bingung.

” kau kenapa chagi ? aku disini, tidak apa apa, tenanglah” kyuhyun mencoba menenangkan sooyoung, dia tau gadisnya ini merasa dejavu karena mimpi kemarin yang membuat sooyoung ketakutan setengah mati. riuh tamu undangan membuat kyuhyun makin membuatnya sakit kepala.

” tenang semua ! nonna, apa kau baik baik saja ?” tanya pendeta

” dia hanya merasa ketakutan, karna kemarin dia bermimpi aku menikah dengan orang lain dan meninggalkan nya sendirian.” jawab kyuhyun

” oh, baiklah, nona cho, itu hanya bunga tidur, tidak perlu dipikirkan. yang nona sooyoung pikirkan sekarang hidup bahagia bersama tuan kyuhyun.” jelas sang pendeta pada sooyoung

” hiks, hiks maaf merepotkan kalian semua, mianhae.” sesal sooyoung

” ne, tidak apa apa. sekarang tolong ulangi lagi.” titah sang pendeta

kyuhyun yang tau gadisnya masih berlinang air mata, menghapusnya dengan lembut, mendekatkan wajahnya pada wajah sooyoung.

” kau cantik hari ini, nyonya cho. walaupun dengan makeup luntur kau tetap mempesona dan bersinar dimataku.” goda kyuhyun

” cih, gombal!” sooyoung merasa geli mendengar ucapan kyuhyun tapi senang, kyuhyun memang miliknya bukan seohyun

CHU

kyuhyun melumat bibir gadisnya dengan lembut dan membuat tamu undangan bertepuk tangan merasakan kebahagian mereka berdua.

”mimpi adalah bunga tidur, yang bisa membuat orang bahagia dan sengsara. tapi aku yakin mimpi yang paling indah dimana aku dan dia bisa bersatu untuk selamanya.”’ -CSY&CKH

FIN


[Series] Our Lovely [Part 1]

$
0
0

ourlovely1

Author             : SooNa

Title                 : Our Lovely [Part 1]

Leght               : Chapter

Genre              : Romance

Cast                 : KyuYoung & YoonHae

Support Cast   : Super Generation

Note Author    : This Story asli hasil buah pikiranku dan kutuangkan dalam bentuk tulisan. Thank You for Reader and Very Thank You for good Reader.

Part 1

~

Di pagi yang cerah dan sejuk serta sunyi, tapi tidak terjadi di salah satu ruangan yang terlihat cukup berantakan. Bantal guling yang sudah keluar dari wilayahnya dan seprai yang tidak beraturan. Ditambah banyak benda entah itu buku atau apa saja yang ada didalam ruangan itu berantakan, membuat kesan itu semakin cocok saja untuk digambarkan.

Terlihat seorang pria dengan benda persegi panjang ditelinganya. Raut wajahnya terlihat tidak tenang dan sesekali ia mengumpat. Oh lebih tepatnya dia mengumpat pada dirinya sendiri atau terkadang dia mengumpat pada seseorang disebrang sana yang tengah mengeluarkan kemarahannya pada dirinya.

Ya ia akui kalau semua itu salahnya tapi bukankah seseorang atau lebih tepatnya gadis di sebrang sana juga tidak menolak. Jadi dia tidak patut disalahkan sepenuhnya akan semua yang telah terjadi. Lihatlah berkat telepon yang berdering dengan seenaknya di pagi buta itu membuat dirinya terbangun dari tidur yang lelap dan seketika kamar yang tadinya rapi karena dibereskan oleh roomatenya itu sekarang jadi kacau balau setelah mendengar berbagai umpatan dan kata-kata kasar yang ditunjukan padanya oleh gadis di sebrang sana.

Tapi masih pantaskan dia dibilang gadis, setelah semua ini bahkan ia lebih terlihat seperti singa betina yang sedang mengamuk karena mendapati anaknya diganggu.

“Sudah?” Tanyanya datar, terdengar dari nada bicaranya dia sudah sangat pusing dengan semua ocehan yang ia dengar. Tapi ternyata semua itu tambah memperburuk keadaan saja karena singa yang tengah mengamuk itu seakan bersiap menerkam dan mengulitinya hidup-hidup. Walaupun ia tahu itu tidak akan terjadi karena singa buas itu tidak ada disini melainkan disana di dormnya sendiri.

“Aku tidak mau tahu pokoknya semua ini salahmu.”

“Hey jangan lupa kita berdua yang melakukannya jadi jangan salahkan aku.” Dan setelah mengucapkan kata itu dia tidak lagi mendengar suara-suara yang berisik tadi, karena sambungan yang diputuskan bukan olehnya. Mana berani dia melakukan itu, kalau berani mungkin sudah dari tadi dia melakukannya.

“AKKKHHHHHHHHHHHH.” Dia berteriak frustasi. Lengkingan suara yang merdu tidak terdengar lagi, karena sekarang yang ia keluarkan adalah lengkingan yang dapat dipastikan mengganggu orang-orang yang mungkin ada dilain ruangan.

Tidak ada lagi yang bisa ia lakukan untuk melampiaskan kefrustasiannya karena kamarnya sudah sangat berantakan. Jadi dia hanya pergi keluar tak lupa dengan handuk yang tersampir dipundak kirinya, melaju begitu saja kearah sebuah pintu dimana didalamnya ia bisa membersihkan tubuhnya dengan air hangat mungkin. Tanpa menghiraukan teriakan hyungnya yang memanggil-manggil namanya. Dia sudah sangat biasa diteriaki namanya oleh ELF dan SparKyu ditambah namanya juga diteriaki beberapa kali oleh wanita yang ia ibarakat singat itu tadi.

~

“Kau teriak-teriak dari tadi ditelepon tidak menggangunya sama sekali, malah aku yang merasa terganggu padahal aku sedang didapur bersama Taeyeon.”

Serunya sambil menunjuk seseorang yang masih tertidur dengan lelapnya dibalik selimut warna pink kesukaannya itu, dengan rambut gold panjang lurus yang tidak terlihat rapi.

“Sampai ada gempa bumipun dia tidak akan bangun, ouh apa makanan sudah jadi Hyo?”

“Dasar Shikshin, sana pergi temani partner shikshinmu yang sudah menunggu dimeja makan.” Dan dengan secepat kilat, oke lupakan terlalu berlebihan. Dia pergi meninggalkan dua rekannya yang sudah ia anggap sebagai keluarga sendiri dan segera duduk didepan partner sehati soal makanan ketika sampai di ruang makan yang tak begitu jauh dari kamarnya dan juga sleeping princess atau terkenal dengan julukan ice princessnya.

“MAKANAN SIAP!!!!” Tak salah kalau dia dipilih untuk menjadi main vocal digroupnya karena lengkingan suaranya itu membuat 8 perempuan cantik berkumpul dikursi masing-masing. Sampai-sampai sleeping beautypun sudah duduk walaupun dengan mata yang masih terpejam.

“SELAMAT MAKAN” Sahut kedua dari mereka berbarengan dengan sendok dan garpu dikedua tangannya yang di acungkan keudara sebagai ritual yang biasa mereka lakukan itu.

“Dasar Shikshin.” Ucap kedua orang lainnya lagi dan mendapatkan tatapan mematikan dari kedua orang, yang dimulutnya sudah dipenuhi dengan berbagai macam makanan yang telah menjadi satu didalam mulut mungil itu.

Dan begitulah mereka, sedikit-sedikit ada canda tawa dan lelucon yang dilontarkan walaupun dalam keadaan makan sekalipun tapi kebanyakan ditunjukan pada duo Shikshin. Itulah julukan mereka yang memang sudah dikenal mungkin diseluruh Korea atau bahkan diseluruh Dunia.

“Cepatlah sebentar lagi kita harus latihan untuk pembukaan SM TOWN IV nanti.” Ucap leader mereka Taeyeon, yang mengingatkan adik-adiknya agar cepat menghabiskan makanan mereka dan segera bersiap-siap.

~

‘Cepatlah datang ketempat latihan, kami berdua menunggu kalian, Donghae oppa & Kyu babo (Kau pasti tahu siapa yang memanggilmu seperti itukan?)’

Begitulah pesan yang tertera di dua ponsel berbeda itu. Seketika terdengar suara tertawa dari ruangan yang hanya di huni 9 orang pria didalamnya yang tengah menikmati waktu senggang mereka, dengan mengobrol. Walaupun hanya sebagian dari mereka dan sisanya tengah menatap TV berukuran 41 Inch yang menampilkan gambar dua makhluk atau bisa disebut apa itu namanya yang tengah bertarung tadi, tidak untuk sekarang karena dilayar TV itu tertuliskan kata ‘Pause’ yang cukup terlihat walaupun sedikit transfaran.

Kenapa bisa di pause? Karena salah satu dari mereka yang tengah bermain permainan yang menurut banyak wanita memuakan -lebih tepatnya salah satu wanita yang mengiriminya pesan- sedang memegang hpnya karena ada pesan yang masuk dan seketika wajahnya bercampur aduk dari mulai terkejut. Senang dan kesal, bukan marah hanya kesal ditambah suara tertawa yang berasal dari arah belakangnya. Tanpa menolehpun ia sudah dapat menebak siapa yang tengah menertawakannya itu karena ia sangat yakin itu adalah sebuah tawa yang mengejek pada dirinya.

“HAHAHAHAHAH KYU BABO.” Ucap suara yang terus tertawa tadi.

“Diamlah Donghae hyung jangan terus tertawa karena kita harus segera bersiap untuk latihan.” Ucapnya yang membuat semua orang diruangan itu -kecuali dua orang yang mendapatkan pesan- kaget karena setahunya tidak ada latihan sekarang.

Setahu mereka.

“Latihan apa?” Tanya seseorang yang menjadi partner dalam memainkan permainan itu.

“Latihan untuk SM TOWN IV dan hanya kita saja yang belum datang, bahkan BoA sunbaenim dan Kangta sunbaenimpun sudah datang.”

Ucap Donghae menjawab roomatenya dan segera bergegas menuju kamarnya mengikuti maknae evilnya itu, dan sepertinya juga akan segera diikuti oleh yang lainnya itu terbukti. Seketika ruangan yang penuh dengan suara tawa karena obrolan beserta makian dan tawa kemanangan itu menjadi gaduh. Ada yang sedang memakai bajunya dan ada yang sudah bertengger siap dari tadi.

Perkiraan mereka salah, itulah akibatnya karena terlalu sibuk dan malah melupakan jadwal latihan dan parahnya mereka malah bersantai karena saking jarangnya mereka mengistirahatkan tubuh mereka itu.

~

Ruanga latihan yang hanya di isi 9 perempuan cantik dan sebentar lagi juga akan di isi 9 pria tampan bagi para ELF itu. Ya latihan kali ini dibagi dalam beberapa kelompok. Entah itu sial atau keuntungan bagi 9 perempuan cantik itu untuk seruangan dengan seniornya yang lebih dulu debut 2 tahun dari mereka.

“Apakah mereka lupa? Baru saja ditinggal Leeteuk oppa mereka sudah seperti itu.”

“Tenang Taeng eonni mereka sudah aku dan Soo unni beritahu sebentar lagi mereka akan sampai.”

Dan benar apa yang dikatakan face of the group di group itu. Seketika terdengar riuh dan terlihatlah 9 pria yang baru saja dibahas oleh mereka dengan cengiran polos yang menghiasi wajah mereka semua.

Kalau saja tidak mengingat mereka itu adalah senior maka dapat dipastikan suara lengkingan Taeyeon dan suara dolpin Jessica sudah menggema diruangan itu. Tapi sepertinya itu tidak terjadi pada satu orang diantara mereka yang langsung berdiri dari duduknya dan menghampiri pria yang tengah sibuk dengan PSPnya. Bahkan orang itu masih berdiri tidak mengikuti apa yang dilakukan hyung-hyungnya yang sudah terduduk bersama rekannya disana, didekat cermin besar yang menutupi salah satu sisi ruangan itu.

“AKHHH!!!!!.”

“Ya kenapa kau menjewer telingaku, lihatlah aku kalah kau harus bertanggung jawab Soo-ah.”

“Apa tidak salah? Itu yang harusnya aku katakan padamu.” Ucap Sooyoung yang masih menjewer Kyuhyun tanpa ampun walaupun wajah magnae itu sudah terlihat memelas meminta untuk dilepaskan.

“Hahahah terus Sooyoung-ah kalau perlu sampai telinganya copot sekalian.” Celetuk suara dari belakang mereka yang sepertinya paling suka melihat salah satu adiknya itu menderita.

“Diamlah Donghae oppa kau juga dalam masalah.” Ucap Sooyoung yang tahu kalau itu suara salah satu oppanya yang lumayan cukup dekat dengannya.

Setelah melepaskan jeweran pada telinga Kyuhyun dan merampas secara paksa PSP Kyuhyun, Sooyoungpu ikut bergabung duduk diantara mereka bersama Kyuhyun yang mengekor dibelakang bagai anak itik yang patuh pada induknya yang tak lain adalah Sooyoung.

“Masalah oppa hampir sama dengan masalah namja babo dan crazy ini.” Tunjuk Sooyoung pada Kyuhyun yang terus saja mengumpat dan mengusap telinga yang menjadi korban kekejaman seorang Choi Sooyoung ketika mengamuk. Bukankah sudah dibilang Sooyoung itu bagai singa betina.

Tapi semua itu terhenti ketika Sooyoung memberikan tatapan tajamnya pada Kyuhyun dan langsung dibalas senyuman yang manis dan sedikit aegyo. Mungkin itu bisa membuat SparKyu meleleh tapi bagi mereka yang ada didalam ruangan itu sangat menjijikan.

Tapi tunggu sepertinya telinga seorang Kyuhyun terlalu tajam walaupun sudah sedikit cacat karena perbuatan singa disampingnya ini. Masalah yang hampir sama dengannya. Donghae , Lee Donghae. LEE DONGHAE. Oh tidak apakah kiamat sudah dekat sampai namja sepolos Donghae mempunyai masalah yang katanya hampir sama dengan dirinya.

Hyung aku tidak menyangka.” Ucap Kyuhyun yang tentu tidak dimengerti oleh Donghae dan semua yang ada disana kecuali Yoona dan Sooyoung.

“Sudah-sudah urusi urusan kalian nanti sekarang ayo kita latihan dulu.” Dan mereka menurut saja karena bahaya kalau orang yang tadi memberikan intruksi pada mereka marah. Dapat  dipastikan sekitar 2 tahun kemudian mereka akan dicerami oleh sang leader yang sebenarnya. Leeteuk.

Jangan meremehkan tubuhnya yang mungil dan jangan juga memandang kalau dia perempuan maka para pria disana akan menatapnya rendah. Kapan saja dia bisa bilang pada oppanya yang sedang wamil itu keadaan adik-adiknya yang ada disini.

Nde Taeyeon eomma.” Ucap mereka berbarengan.

“YAK AKU TIDAK SETUA ITU.” Lagi-lagi lengkingan yang digunakan untuk membangunkan adik-adiknya tadi pagi dikeluarkan lagi olehnya.

Latihan berjalan lancar. Suju dengan latihan lagu dari album sebelumnya yaitu Sexy, Free And Single, yang kini Heechul sudah keluar dari masa kemiliterannya mencoba berlatih lebih luas. Dan SNSD dengan lagu I Got A Boynya yang mempunyai gerakan tari yang sangat energik dan ceria hingga membuat Kyuhyun selalu menatap cemas kearah Sooyoung.

Ck Ck bahkan ia tidak tahu keadaannya batin Kyuhyun ketika melihat sekali lagi kearah singanya itu.

~

Oppa.”

“Hmmm.”

Kedua sejoli itu kembali terdiam, sang perempuan yang terlihat bingung dan sang pria yang menunggu sang perempuan kembali berbicara. Tapi keheningan lah yang ada diatap ini, hanya ada deruan angin yang berhembus menusuk tulung kalau saja mereka tidak memakai pakaian yang cukup tebal untuk menutupi tubuh mereka dari dinginnya angin di malam hari nan sepi ini.

Tentu sepi mana ada keributan diatas atap gedung yang menjadi tempat terlahirnya berbagai idol super star yang ada di negara ini. walaupun bising kendaraan dibawah sana samar-sama terdengar, tapi itu tetap tak mengubah tempat ini dari kata sepi. Biasanya tempat ini dihiasi dengan canda tawa dari dua sejoli yang masih setia berdiam diri dari tadi, dengan kepala sang yoeja yang bersender di bahu tegap sang namja dan kedua tangan namja itu yang disampirkan dipinggang perempuan yang bisa disebut sebagai kekasihnya itu selama 5 tahun.

Wah 5 tahun waktu yang cukup lama untuk mengenal satu sama lain dan juga banyak kenangan-kenangan yang mereka buat dulu dimasa lalu. Tidak untuk sekarang, rasanya butuh waktu hampir seminggu atau bahkan bisa lebih untuk sekedar bertatap muka seperti saat ini. Kalau saja tidak ada latihan SM TOWN yang mengharuskan setiap artis SM untuk berlatih disini mungkin mereka tidak akan bertemu.

Kesibukan membuat mereka jarang lagi bertemu ya walaupun sekarang terbalik karena sekarang Donghae -Lee Donghae nama namja itu- yang sekarang rasanya lebih sibuk dibandingkan kekasihnya Yoona.

“Tidur?” Tanya Donghae ketika Yoona tidak berkata lagi.

“Tidak, hanya sedang menikmati kebersamaan kita.” Donghae hanya bisa tersenyum seraya mengacak pelan rambut kecoklatan wanitanya itu, membuat getaran dihati Yoona yang mungkin diketahui juga oleh Donghae.

Hey bukankah seorang Im Yoon Ah SNSD akan merasa bergetar ketika seseorang memegang rambutnya? Ya walaupun kata memegang disini tidak sama dengan yang Donghae tadi lakukan yaitu mengacak tapi tetap saja, apalagi itu dilakukan oleh seseorang yang sangat berarti baginya.

Oppa tidak akan meninggalkankukan?” Tanyanya entah dapat dari mana kata-kata itu, yang pasti Donghae tidak akan melakukannya setelah mendapatkan dengan susahnya seorang Im Yoon Ah. Bagaimana mungkin dia meninggalkan wanita cantik dan manis ini?

Hanya orang gila dan mungkin tidak punya otak yang akan meninggalkan kekasih seperti Yoona yang sudah jelas jangan tanyakan hal fisik -walaupun Donghae mencintai Yoona bukan dari hal itu- dan juga lemah lembut beserta ramahnya perempuan ini hingga mampu membuat Donghae bergetar ketika pertama bertemu dengannya. Saat mereka masih sama-sama seorang training di SM.

“Tentu.” Ucap singkat Donghae. Jangan bertanya alasan apa sehingga ia tak mau meninggalkan Yoona karena butuh banyak waktu untuk mengatakan alasannya itu, yang mungkin tidak akan selesai-selesai.

Tapi Yoona sedikit kesal akan jawaban kekasihnya itu yang terkesan singkat padat dan jelas walaupun memang seperti itu.

“Apa alasan oppa mencintaiku, padahal masih banyak orang yang cantik dariku dan ah masih banyak juga orang yang lebih baik dariku?” Ada apa dengan Yoona hari ini kenapa mengajukan pertanyaan-pertanyaan itu.

“Kau kenapa sayang?”

Kekesalannya semakin bertambah ketika tidak mendapatkan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang ia lontarkan tadi. Mulutnya diam dan matanya sekarang tertutup mencoba mengacuhkan pria disampingnya dengan pura-pura tertidur.

Ia kesal tapi tetap menyuakainya dan soal mengacuhkan oh bahkan sedetikpun ia tak akan sanggup.

“Kualitas aktingmu itu menurun Im.”

Ya Donghae sudah hafal betul luar dan dalam Yoona, jadi untuk apa ia berpura-pura hanya karena ia marah pada pria itu. Oh ayolah Yoona kau pasti bisa sekarang, beritahu dia seperti yang dilakukan Sooyoung partnermu itu apa susahnya hanya mengucapkan satu kata saja.

Op-.”

“Mencintai seseorang tidak butuh alasan Im, aku mencintaimu tanpa alasan apapun karena kalau aku mencintaimu dengan adanya alasan maka kalau alasan itu hilang cintaku pasti juga akan hilang.”

Kalimat yang cukup panjang keluar dari pria romantis seperti Donghae mampu membuat Yoona bungkam. Dan semua kata-katanya yang sudah ia susun hilang sudah. Dia hanya bisa memandang Donghae dan merasakan terharu akan efek kata-kata itu, walaupun ya setiap hari ia disuguhi kata-kata berbau romantisme tapi kali ini rasanya berbeda.

Entah dimana letak perbedaannya hanya dia dan hatinyalah yang tahu. Langsung dipeluknya tubuh kekar itu dan menenggelamkan wajahnya dibelah bidang dada Donghae merasakan kehangatan ketika tangan Donghae membalas pelukannya dan semakin membuat jarak diantara mereka sama sekali tidak ada. Dihirup sepuas-puasnya wangi tubuh Donghae yang seakan menjadi candu untuknya, wangi maskulin yang sangat ia sukai sekali lagi.

Biarlah semuanya mengalir seperti apa adanya toh ia sekarang yakin kalau Donghae tidak akan meninggalkan dirinya sampai kapanpun. Itulah yang ia yakini sekarang, berbeda dengan beberapa waktu lalu ketika sempat muncul keraguan dihatinya itu. Sungguh suatu kesalahan karena betapa besarnya cinta diantara mereka.

~

“YA”

Terkejut tentu saja. Siapa yang tidak akan terkejut ketika seseorang yang dibelakangmu menepuk punggungmu dan parahnya keberadaan orang itu sebelumnya tak kau ketahui. Tanpa membalas perkataan orang itu dirinya langsung pergi menuruni tangga yang ada disana, tapi semua itu ditahan oleh orang yang sekarang berganti julukan menjadi namja dingin setelah sebelumnya ia membuat julukan untuk namja itu babo dan gila.

“Sejak kapan kau suka mengintip seperti itu?”

“Siapa yang mengintip KYU BABO.” Kembali ia memakai julukan yang sempat ia ganti itu. Rasanya namja dingin terlalu keren untuk seorang namja yang sangat bodoh seperti Kyuhyun yang bahkan tidak mengerti apa yang diinginkan kekasihnya sendiri. Oh kapan setan ini menjadi romeo seperti Donghae sang romeonya Yoona.

“Lalu tadi namanya apa?” Lihatlah bahkan dia masih belum menyadari raut kesal dari wajah Sooyoung yang seakan siap mengeluarkan magma yang tersimpan menumpuk sejak ia kenal dengan namja ini. Salah apa dia dikehidupan dulu hingga bisa jatuh dalam pesona seorang EVIL Magnae yang sangat babo ini.

“Aku hanya akan memanggil Yoona.” Ucap Sooyoung dingin dan melepaskan tangannya yang dipegang oleh Kyuhyun. Hey walaupun ia terlihat cuek tapi dia juga seorang wanita, tentu dia juga ingin diperlakukan seperti sahabatnya itu. Sungguh beruntung Yoona mendapatkan pria seromantis Donghae tidak sepertinya. Rasanya dia ketiban sial kala menjadi kekasih dari seorang Cho Kyuhyun.

“Aku membencimu Cho Kyuhyun.” Ucapnya tak lama berselang ketika ia mengucapkan maksud ia datang ke atap gedung agencynya. Kyuhyun seketika memandang Sooyoung tapi yang didapat hanya punggung Sooyoung yang sedikit bergetar –apakah dia menangis- kemudian hilang dibalik pintu berwarna hitam itu.

TBC

~



[series] My Lovely Maid (Part 2)

$
0
0

1-4

Title : My Lovely Maid (Part 2)

Author : Shin_Hyunjin (@Mellissa_SONELF)

Genre : Romance, Comedy, Friendship

Length : SERIES

Rating : T

Cast :

Choi Sooyoung as Choi Sooyoung

Cho Kyuhyun as Cho Kyuhyun

Lee Sungmin as Cho Sungmin

Lee Hyuk Jae as Lee Eunhyuk

Other Cast :

Seo Joo Hyun as Lee Seohyun

Byun Baekhyun as Lee Baekhyun

Stephany Hwang as Stephany Lee

Review

“Terima kasih” Ujar Kyuhyun.

“Untuk?” Tanya Sooyoung.

“Membantuku tidak mengikuti pelajaran, hehehehe…” Ujar Kyuhyun cengengesan.

Author POV

“Ya!” Bentak Sooyoung pada Kyuhyun.

“Mwo?” Tanya Kyuhyun dengan watados nya. Sooyoung menunjukkan wajah kesalnya.

“Hei kau kan seorang pembantu, sudah seharus nya kau membantuku dalam hal apapun” Ujar Kyuhyun.

Sooyoung terdiam, dia sadar bahwa dia hanya seorang pembantu.

“Sooyoung-ah? Boleh kah akumemanggil mu begitu? Sooyoung-ssi tampak sangat formal bagiku” ujar Kyuhyun, Sooyoung mengangguk.

“Jadi temani aku disini!” pinta Kyuhyun. Sooyoung menatap nya tak percaya.

“Kau-“ Sooyoung tercekat.

“Wae? Apa salahnya bolos pelajaran?”Tanya Kyuhyun.

“Pasti.. bagimu nyaman sekali ya jadi orang kaya, kau bisa sekolah dimanapun kau mau, kau bisa melakukan sesuka hatimu, semua karena uang yang Appa mu punya, kau tidak tau rasanya mencari uang, kau hanya tau cara memakainya, kau tau, begitu aku mendapat biayasiswa dan bisa sekolah disekolah ini, aku seperti terbang tinggi keawan, aku tidak pernah menyangka dapat sekolah dimana semua orang kaya dan orang pintar berkumpul, bahkan aku mendapat kelas A, aku memang hanya seorang pembantu tapi, bisakah kau menghargaiku? Aku juga ingin sekolah, aku ingin mengikuti pelajaran dan mendapat nilaiyang baik sehingga aku dapat melanjutkan sekolahku dan bekerja ditempat yang lebih baik” Ujar Sooyoung sambil menangis. Kyuhyun merasa iba.

“Kau tidak tau rasanya ditinggal orang tua waktu masih kecil, tinggal bersama saudara lain yang tidak suka padaku, pergi dan hidup sendiri saat kelas 2 SMP, kerja paruh waktu dan akhirnya aku bisa berada disekolah ini, apa kau pernah mengalami seperti yang aku alami?” Tanya Sooyoung lagi, tangis nya semakin menjadi. Kyuhyun tidak tega, ia menarik tangan Sooyoung dan mendekapnya.

“Mianhe, Sooyoung-ah” lirih Kyuhyun.

“Kau namja paling aneh yang pernah kutemui” Ujar Sooyoung berusaha melepas dekapan Kyuhyun. Kyuhyun menariknya lagi.

“Maafkan aku tapi bisakah tetap seperti ini?” Tanya Kyuhyun.

“aku tidak boleh macam-macam dengan klien ku, itu perintah Appamu” Ujar Sooyoung sambil terus melepas dekapan Kyuhyun.

“Sebentar saja, Appa tidak akan tau” Ujar Kyuhyun. Sooyoung pun diam.

“Maaf jika aku mengecewakan mu, Sooyoung-ah, kau boleh kembali ke kelas aku akan disini” Ujar Kyuhyun.

“Enngg… aku akan menemanimu, dan ini untuk terakhir kalinya” Ujar Sooyoung setelah selesai menghapus air matanya.

“Horrayy,… mau bercerita dengan ku?” Tanya Kyuhyun.

“Aku ragu dengan mu” ujar Sooyoung.

“Curhat saja, keluarkan seluruh isi hati yang kau pendam” Ujar Kyuhyun.

‘tumben sekali anak ini dewasa’ batin Sooyoung.

“Baiklah” ujar Sooyoung. Lalu ia mnceritakan bagaimana perjalanan hidupnya sampai seperti sekarang. Kyuhyun cukup terharu, bagaimana mungkin yeoja yang baru berumur 16 tahun seperti dirinya sudah mengalami pencobaan sebesar itu, benar-benar yeoja tangguh, batinnya.

“Jadi, kalau aku minta kita berteman, kau mau kan?” Tanya Kyuhyun.

“Ne, aku bersedia menjadi temanmu, Kyu” Ujar Sooyoung.

“Nah, sekarang kita teman” Ujar Kyuhyun lalu menautkan kedua jari kelingking mereka.

****

Seorang yeoja melihat dua orang manusia itu dengan tidak terima, Park Min Young adalah yeoja itu. Jujur, Park MinYoung adalah teman Kyuhyun sejak SD. Park Min Young sudah menyukai Kyuhyun sejak lama, tapi Kyuhyun sama sekali tidak menoleh padanya. Kyuhyun hanya menganggapnya sebagai teman sekelas, tidak lebih.

“Kyuhyun-ssi, aku menyukaimu, kapan kau menoleh padaku?” Tanya minyoung.

“Annyeong Minyoung-ssi!” Sapa Eunhyuk saudara Kyuhyun.

“Hai, oppa, Sooyoung itu sepupumu?” Tanya Minyoung, minyoung memang dekat dengan Eunhyuk.

“Ah, ne, sebenarnya bukan sepupu, dia bekerja pada keluarga kami, Kyuhyun hanya asal bicara” Ujar Eunhyuk, minyoung kaget, ternyata bukan sepupu.

“Kenapa Kyuhyun dan Sooyoung sangat dekat?” Tanya Minyoung

“Benarkah?” Tanya Eunhyuk, dijawab anggukan mantab oleh Minyoung.

“Bisa dibilang mereka, pacaran?” ujar Minyoung.

“Kau cemburu?” Tanya Eunhyuk.

“Tentu saja tidak, oppa!” Ujar Minyoung.

“Ya! Jangan cemberut dong” Ujar Eunhyuk.

“Oppa, hari ini aku kerumahmu boleh kan?” Anya Minyoung.

“Tentu saja, babbo!” Ujar Eunhyuk lalu pergi meninggalkan Minyoung yang tersneyum puas.

****

Sepulang sekolah..

Seperti biasa Cho Brothers dan Choi Sooyoung berada dalam limousine milik keluarga Cho.

“Hei,Sooyung-ah, masakkan sesuatu yang enak ne? Minyoung mau datang” Ujar Eunhyuk.

“Nugu?” Tanya Sooyoung.

“Teman lama Kyuhyun” Ujar Eunhyuk.

“Maksudmu Park Minyoung Hyung?” Tanya Sungmin.

“Ne, Park Minyoung” Ujar Eunhyuk.

“Teman sekelas Kyuhyun, eoh?”Tanya Sooyoung.

“Ne, kau mengenalnya?” Tanya Sungmin.

“Entahlah sepertinya dia tidak suka padaku” Ujar Sooyoung.

“Kenapa kau merasa begitu Soo?” Tanya Eunhyuk.

“Tadi dia terus menatapku dengan tatapan.. yah.. sulit dijelaskan, aku tidak mau merusak hubungan kalian, aku bukan siapa-siapa” Ujar Sooyoung, Kyuhyun yang sedaritadi hanya mendengarkan percakapan mereka, menoleh begitu Sooyoung mengucapkan kalimat itu.

“Bagi kami kau sudah menjadi keluarga kami Soo” Ujar Sungmin dan dapat anggukan dari Eunhyuk.

“Aku hanya seorang pembantu” Ujar Sooyoung.

“Tapi kami menyayangimu bagaikan yeodongsaeng kami sendiri” Ujar Eunhyuk sambil mengelus kepala Sooyoung.

“Ne, gomawoyo Oppa” Ujar Sooyoung.

“Op-oppa?” Tanya Kyuhyun kaget. Sooyoung menunduk.

“Tidak boleh?” lirih Sooyoung.

“Ck. Kyu-ah! Tentu saja boleh Sooyoungie” Ujar Eunhyuk.

“Soo-Sooyoungie?” Tanya Kyuhyun tidak percaya dengan ke-alay-an (?) kakaknya yang satu itu.

“Wae? Kau tidak mau? Ya tidak usah” Ujar Eunhyuk.

“Terserahmulah Hyung” Ujar Kyuhyun cuek.

Limousine itu tiba dirumah mewah milik keluarga Cho, mereka berempat turun, dan masuk kerumah itu bersama-sama. Kyuhyun mengganti baju dan memainkan PSP nya, Eunhyuk memainkan tablet nya, sedangkan Sooyoung dan Sungmin memasak didapur untuk kedatangan Minyoung nanti.

“Sooyoung-ah” Panggil Sungmin ketika mereka memasak.

“Mwoeyo?” Tanya Sooyoung masih focus pada masakannya.

“Kau tau.. Aku berharap jika sudah berjalan 3 bulan kau masih berada disini” Ujar Sungmin.

“Tidak mungkin Oppa” Ujar Sooyoung masih terus focus pada masakannya.

“Bahkan jika kami mengadopsimu menjadi adik kami?” Tanya Sungmin dengan ide anehnya.

“Aku bukan bagian dari kalian” Ujar Sooyoung sedih.

“Aku juga ingin punya keluarga dan oppa-oppa seperti kalian” Ujar Sooyoung lagi.

“Aku juga ingin punya adik perempuan” Ujar Sungmin sambil tersenyum.

“Tapi aku tidak boleh merepotkan kalian” Ujar Sooyoung.

“Baiklah, kita memasak saja” Ujar Sungmin. Mereka melanjutkan acara memasak mereka setelah selesai..

Ting~Tong~ Ting~Tong~

“Nugu? Minyoung-ssi?” Tanya sooyoung.

“Molla” Ujar Sungmin, sebenarnya dia juga tidak suka dengan Minyoung karena sok dekat.

“Annyeong Minyoung-ssi” Ujar Sooyoung tersenyum sambil membukakan pintu. Eunhyuk keluar dari kamarnya, begitu pula dengan Kyuhyun.

“Annyeong kau Sooyoung-ssi kan? Pembantu keluarga Cho?” Tanya Minyoung sinis. Sooyoung terdiam.

“YA! Tidak sopan kau berbicara seperti itu padanya,dia sudah kuanggap adikku, kau tau?” Teriak Kyuhyun yang sekarang berada dibelakang Sooyoung sambil memegang tangannya. Sooyoung kaget denga teriakan Kyuhyun, begitu pula dengan Eunhyuk dan Sungmin.

‘Adikku?’Batin Sooyoung, lalu menatap Kyuhyun tak percaya.

‘Aku baru 1 minggu disini, kenapa mereka baik sekali padaku?’ Batin Sooyoung serasa ingin menangis.

“Ne,Ne, Mianhae Oppa” Ujar Minyoung sambil menutup mulutnya, lalu masuk kedalam.

“Minyoung-ah, ayo makan dulu, kami sudah menghidangkan makanan diruang makan” Ujar Eunhyuk.

“Gomawoyo, Oppa” Ujar Minyoung sambil tetap tersenyum.

“Anu.. aku masih ada PR, boleh aku kekamar?” Tanya Sooyoung.

“Ne, tentu saja Sooyoung-ssi” Ujar Minyoung. Sungmin mengangguk kecil. Kyuhyun menatap kepergiannya.

“Pr nya banyak sekali” Ujar Sooyoung lalu mulai mengerjakan Pr itu tak terasa hari mulai malam dia pun tertidur dimeja belajar pukul 9 malam.

Tok Tok Tok!

“Sooyoung-ah?” Panggil Kyuhyun dari luar, merasa tidak menerima jawaban. Ia membuka kenop pintu itu ternyata tidak terkunci, ia kaget begitu melihat Sooyoung tertidur dimeja belajar.

“Sooyoung-ah, kau benar-benar tidur?” Tanya Kyuhyun sambil mendekati Sooyoung dimeja belajar, dia berjongkok sambil memperhatikan wajah yeoja itu.

“Sooyoungie?” ujar Kyuhyun mengingat Hyung-hyung nya memanggil nya Sooyoungie. Sebuah senyuman menghiasi bibir Kyuhyun begitu ia memperhatikan wajah Sooyoung saat tertidur.

“Kau cantik Sooyoungie” Puji Kyuhyun, awalnya Kyuhyun menampar pipinya sendiri, namun ia tidak bisa mengalahkan hasratnya yang mengatakan bahwa Sooyoung cantik.

“Kenapa hidupmu harus sesial itu?” Tanya Kyuhyun iba dengan nasibnya.

Kyuhyun mendekati Sooyoung, lalu mengangkat tubuh ramping yeoja itu, lalu membawanya kekasur, menidurkan yeoja itu dengan lembut.

“Nngg..” terdengar erangan kecil dari bibir Sooyoung. Kyuhyun merapikan rambut Sooyoung yang agak berantakan.

“Good Night” Ujar Kyuhyun lalu menyelimuti Sooyoung dan meninggalkan kamar yeoja itu.

Hatinya berdegup kencang, entah kenapa.

DEG-DEG-DEG-DEG

“Aisshh.. kenapa tidak berhenti sih?” Tanya Kyuhyun pada hatinya itu.

“Oi.. Kyu-ah” Panggil Sungmin dari luar.

“Mwo?” Tanya Kyuhyun.

“Sooyoung tertidur?” Tanya Sungmin.

“Ne, diatertidur sangat pulas” Ujar Kyuhyun.

“Kau tidak membangunkannya kan?” Tanya Sungmin.

“Tidak, kenapa hyung bisa berpikiran begitu?” Tanya Kyuhyun.

“Aku melihatmu keluar dari kamar Sooyoung” Ujar Sungmin.

“Ohh.. baiklah aku mau pergi tidur” Ujar Kyuhyun.

“Ne, selamat tidur” ujar Sungmin.

****

“Mmmhhh” terdengar erangan kecil dari yeoja yang tertidur pulas ini. Yeoja itu terbangun.

“Bukankah tadi malam aku tertidur dimeja belajar? Kenapa ada disini?” Tanya Sooyoung, dia berpikir dia ngelindur. -_-“

“Ah. Mandi saja lah” Ujar Sooyoung lalu bergegas mandi dan memakai seragamnya. Keluar dan menyiapkan sarapan untuk ketiga tuan-tuan nya itu.

“Pancake nya sudah siap” Ujar Sooyoung sambil tersenyum meletakkan pancake apel itu dimeja makan.

“Oppa kau belum bangun?” Tanya Sooyoung sambil mengetuk kamar Eunhyuk. Eunhyuk membukanya lalu menampak kan pemandangan yang membuat Sooyoung berteriak.

“Kyaaaaa!!!” Teriak Sooyoung, bagaimana tidak berteriak kalau Eunhyuk sedang tidak memakai baju, dia sedang bertelanjang dada.

“Waeyo Sooyoungie?” Tanya Kyuhyun yang tiba-tiba keluar dari kamarnya setelah mendengar teriakan Sooyoung diikuti Sungmin.

“Dia melihat ku bertelanjang dada!” Teriak Eunhyuk dari dalam kamarnya.

“Oppa!” Ujar Sooyoung tidak terima.

‘eh. Sooyoungie?’ batin Sooyoung begitu menyadari tadi Kyuhyun memanggilnya dengan sebutan Sooyoungie.

“A. Oppa sarapannya sudah dimeja makan” Ujar Sooyoung.

“Ne. aku kesana” Ujar Sungmin diikuti Kyuhyun.

“Hei.. makananmu benar-benar enak Soo” Ujar Sungmin dibalas dengan anggukan setuju Kyuhyun, lalu Eunhyuk datang dan menyusul mereka.

Seperti biasa mereka berangkat kesekolah dengan limousine itu.

‘Eomma’s Calling’

Tertera nama itu di Handphone Kyuhyun. Dia menggeser tombol hijau itu pada Androidnya.

“Yeobosseyo?” Tanya Kyuhyun.

“Kyuhyun-ah, kau tau nanti Baekhyun, Seohyun, dan Stephany akan datang dan berlibur di Seoul selama 1 bulan, Eomma titip Lee Brothers ya.., ah, wait, wait, wait, dan jangan lupa sepulang sekolah kau, Eunhyuk, dan Sungmin serta Sooyoung-ssi menjemput mereka” Ujar Eomma.

BIPP

“Waeyo Kyu?” Tanya Sungmin.

“Liburan musim Semi di AS, membat Lee Brothers datang kembali selama 1 bulan Hyung” Ujar Kyuhyun malas.

“Lee Brothers? Maksudmu,Lee Seohyun, Lee Baekhyun,dan Stephany Lee itu?” Tanya Eunhyuk.

“Ne” Ujar Kyuhyun.

‘Lee Brothers?’ Tanya Sooyoung dalam hatinya.

Mereka sampai disekolah 15 menit sebelum bel sekolah berbunyi.

Kring.. Kring..

Bel sekolah pun berbunyi, mereka masuk ke kelas masing-masing, dan mengikuti pelajaran dari Sajangnim mereka.

****

“Noona, kau senang akan bertemu Kyuhyun oppa lagi?” Tanya Baekhyun pada Noona nya, Seohyun.

“Tentu saja, aku sangat rindu padanya, entah sudah berapa bulan kami tidak bertemu” Ujar Seohyun.

“Stephany! 6 jam lagi kami akan sampai dikorea!” Histeris Baekhyun.

“SO? Can’t you be Quiet oppa? Sorry,but my ears ache to hear your scream” Ujar Stephany, yeoja yang satu ini sangat tidak suka bila oppa nya itu teriak-teriak, dan apalagi ini masih dipesawat, benar-benar memalukan pikirnya.

“Ne, I’m Sorry Lee Stephany” Ujar Baekhyun pada adiknya yang sangat Jaim ini.

“Stephany Lee oppa, not Lee Stephany,I don’t Like!” Ujar Stephany.

****

Cho Brothers menjemput Lee Brother dibandara, Incheon Airport pastinya.

Mereka saling memeluk satu sama lain, sedangkan Sooyoung. Berdiam dibelakang

TBC~

Gimana? Lanjut? Comment dulu min 100!

Baru dikirim next Chap nya..

OK?

See you!

 


[series] skenario part 6

$
0
0

WARNING   : FF  ini  terinspirasi  dari  essay  yang  di  buat   oleh  Marcus  Summer.  Bagi  yang  mau  baca  FF  ini  tapi  belum  baca  essaynya  ini  saya  kasih  link  nya.

 

 

Via  Kompie  :

 

https://www.facebook.com/notes/marcus-summer/the-truth-of-kyuyoung/1400316220190655

 

https://www.facebook.com/notes/marcus-summer/smell-fishy-between-kyuyoung-and-changtoria/1401523646736579

 

https://www.facebook.com/notes/marcus-summer/i-love-youyou-love-mewe-love-each-other/1410211992534411

 

 

 

 

 

Via HP :

 

https:// m.facebook.com/notes/marcus-summer/the-truth-of-kyuyoung/1400316220190655

 

https:// m.facebook.com/notes/marcus-summer/smell-fishy-between-kyuyoung-and-changtoria/1401523646736579

 

https://m.facebook.com/notes/marcus-summer/i-love-youyou-love-mewe-love-each-other/1410211992534411

 

 

 

WARNING  (Again)  :  Saya  hanya  meminjam  nama  artis-artis  Korea  disini.  Dan  walaupun  ini  adalah  FF  yang  diangkat  dari  essay,  yang  kita  tahu  kalau  ini  adalah  pengamatan  yang  di  buat  oleh  Marcus  oppa,  tapi  ini  belum  ada  konfirmasi  dari  pihak  yang  bersangkutan  (SM  Ent).  Ini  adalah  FF.  Kalau di   kalkulasiin,  5%  itu  kebenarannya  dan  95%  ‘ekhem’  nya.  So,  kalau  beberapa  artis  yang  kebagian  peran  antagonis  (dari  saya),  diharap  para  fans  yang  membaca  ini  tidak  menimbulkan  fanwar.  It  just  for  fun.  Dan  1  lagi.  Ini  adalah  negara  demokrasi.  Bagi  yang  mau  ngebash,  boleh  saja.  Asalkan  dengan  alasan  yang  kuat  ^^

 

 

 

Judul      ; Skenario

Episode       : 6 (Begin)

Author    : Elni

Legth      : Series

Ranting   : PG16

Cast       :  SM  Familly  dan  beberapa  agency  Korea  yang  lain.

Genre     :  Romance,  Brothership,  Sistership  and  little psyco.

Happy  Reading ^^

 

.

.

.

.

.

.

.

.

 

 

 

Kyuhyun  mengangkat  salah  satu  telapak  tangannya.  Lalu  tersenyum.  Oh  tuhan.  Rasanya  sungguh  berbeda.  Dulu,  ketika  ia  masih  menyangkal  tentang  perasaannya  Ke  Sooyoung dan  mendapat  moment  di  atas  panggung,  ia  tidak  merasakan  sebegini  gelinya.  Sebegini  gilanya.  Dan  sebegini  eng-ing-eng  yang lainnya.

 

 

Oh  ya  ampun.  Bahkan  euforia  insiden  beberapa  jam  yang  lalu  masih  berdampak  hebat  pada  seluruh  tubuhnya.  Kyuhyun  kembali  menerbitkan  senyum  cerahnya.  Ah,  hari  yang  indah.  Lalu  pria  itu  kembali  menggarap  istrinya.  PSP.

 

 

“Sepertinya  akan  terjadi  badai  besar  malam  ini.”  Bisik  Eunhyuk  pada  Donghae  dengan  sedikit  melirik  ngeri  magnae  Super  Junior  yang  tiduran  di  atas  sofa  tepat  di  belakang  punggung  mereka.  “Ia  bertingkah  aneh  sekarang.”  Eunhyuk  bergidik  ngeri.

 

 

Donghae  menepuk  keras  kepala  roomate  nya  itu.  “Kau  ini.  Dia  murung,  menurut  mu  salah.  Dia  senang,  juga  salah.  Yang  salah  itu  otak  mu  hyung.

 

 

 

“Jangan  bawa-bawa  otak.”  Ujar  Eunhyuk  sambil  melempar  serangan  balasan  ke  Donghae.  Dan  setelahnya  yang  terdengar  hanya  suara  ‘gedebak-gedebuk’.

 

 

 

Kyuhyun  menggeleng  maklum.  “Oh  tenangnya  dunia.”  Ironis.  Kyuhyun  mulai  lagi.  Sepertinya  ia  bisa  bertukar  posisi  dengan  Eunhyuk.  Beberapa  kejadian  belakangan  ini  cukup  membuat  jiwa  pujangganya  keluar.

 

 

 

Magnae.”  Kyuhyun  mempause  game  nya.  Lalu  menatap  visual  member  yang  berada  di  sampingnya.  Kyuhyun  mendudukan  tubuhnya.  Bagaikan  hukum  alam  antara  gula  dan  semut.  Member  SuJu  yang  lain  mulai  mengerumuninya.  “Apa  ada  sesuatu  terjadi  pada  kalian  ?”

 

 

 

Kyuhyun  mengangkat  kedua  alisnya  tinggi-tinggi.  “Kalian  ?”

 

 

 

“Oh  ayolah.”  Kangin  mulai  mengambil  alih.  “Kau  dan  gadis  jangkung  itu.  Dari  gerak-gerik  mu  yang  semakin  mencurigakan.  Kami  tahu  ada  sesuatu  yang  terjadi  di  antara  kalian.”  Kangin  menatap  Kyuhyun  dengan  pandangan  penuh  selidik.

 

 

 

Kyuhyun  mengangkat  bahunya  ringan.  “Memang  seperti  apa  gerak-gerik  ku  ?”

 

 

 

“Senyum-senyum  sendiri  misalnya.”   Celetuk  internal  magnae  SuJu.

 

 

 

Kyuhyun  mendelik  kearah  RyeoWook.  “Kapan  aku  melakukannya   ?”

 

 

 

“Tadi.”  Jawab  Eunhyuk  dan  Donghae  secara  bersamaan.  “Kami  saksinya.”  Lanjut  mereka.

 

 

 

Kyuhyun  tersudut.  Oh  ya  ampun.  Ia  tidak  menyangka  kalau  kejelian  mata  member  Super  Junior  itu  menyaingin  mata  tajam  paparazi  di  luar  sana.  “Pri-va-si.”

 

 

 

Hening.  Pernyataan  Kyuhyun  yang  di  bumbuhi  tekanan  nada  disana-sini   membuat  ribuan  hipotesa  di  kepala  member  Super  Junior  menjadi  satu  kesimpulan.  Memang  ada  sesuatu  yang  terjadi.

 

 

“Jangan  bilang  ini  ada  sangkut  pautnya  dengan  moment  kalian  di  SM  Town  Tokyo  day  2  kemarin.”   Selidik  Shindong.

 

 

 

Kyuhyun  berdekham  ringan.  Lalu  keluar  dari  kerumunan  yang  membicarakan  topik  sangat  sensitif  yang  entah  mengapa  selalu  berhasil  menarik  ujung  bibirnya  ke  atas.  “Aku  mau  tidur.”

 

 

 

Dan,  yah.  Bisa  ditebak.  Suara  riuh  member  Super  Junior  yang  melemparkan  godaan   pada  member  termuda  itu  bergemuruh  memenuhi  dorm.

 

 

 

“Tunggu  dulu.   Jangan  bilang  kalau  ide  ku  dulu,  menyemai  benih  cinta  di  antara  mereka.”  Ah,  mereka  melupakan  satu  fakta.   Heechul  ada  disini.  Karena  tuntutan  negara,  pria  itu  jadi  tidak  tahu  menahu  berita  terhangat  di  dalam  kubu  Super  Junior.  Bukan  sekedar  gosip  buatan  paparazi  atau  analisis  fans.  Tapi  fakta  yang  benar-benar  terjadi.

 

 

Lalu  member  Super  Junior  itu  saling  melirik  satu  sama  lain.  Mencoba  berkomunikasi  melalui  mata.  Siapa  yang  mau  menjelaskan  keadaan  absurd  ini  pada  member  4D  di  depan  mereka  itu.

 

 

 

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

“Kyu,”  Kyuhyun  membuka  kelopak  matanya  ketika  gendang  telinganya  menangkap  suara  Sungmin.  Lalu  dengan  perlahan  Kyuhyun  bangun  dari  posisi  tidurnya  menjadi  duduk.

 

 

 

Sungmin  duduk  di  tepian   tempat  tidurnya  yang  bersisian  dengan  tempat  tidur  Kyuhyun.  “Kau  mau  cerita  dengan  sahabat  lama  mu  ini  ?”

 

 

 

Kyuhyun  terkekeh  ketika  menangkap  nada  sindiran  dari  perkataan   pria  pink  itu.   Menilik  dari  beberapa  kejadian  terakhir,  Kyuhyun  memang  jarang  menceritakan  suasana  hatinya  pada  roommate  nya  itu.  “Aku  bingung  harus  bercerita  dari  mana.”

 

 

 

 

Sungmin  menyunggingkan  senyum  manisnya.  Siapa  sangka  kalau  pria  labil  di  depannya  ini  menanggapi  candaannya.  Berarti  tidak  ada  yang  perlu  dikhawatirkan  dari  pria  yang  sedang  kasmaran  itu.  “Mood  mu  membaik,  heh  ?”

 

 

 

Senyum  Kyuhyun  mengendur.  Sial.  Ia  kena  jebakan.  “Seperti  yang  kau  lihat.”  Ujar  Kyuhyun  sambil  mengangkat  bahunya  ringan.

 

 

 

Sungmin  terkekeh  ketika  ia  menangkap  gurat  kesal  pria  didepannya.  “Sudah  lah.  Jangan  bertingkah  seperti  remaja  labil.”  Kyuhyun  menatap  berbahaya  kearah  Sungmin  ketika  mendengar  kalimat  sensitif  itu.  “Ups.  Sepertinya  aku  salah  bicara.”  Imbuh  Sungmin  cepat.

 

 

 

Kyuhyun  tak  menanggapi  perkataan  pria  di  depannya  itu  dan  kembali  ke  posisi  tidurnya.  “Aku  mau  tidur.”

 

 

 

Sungmin  menggeleng  pelan  melihat  tingkah  pria  didepannya.  “Benar-benar  remaja  labil.”  Dan  yah.  Seperti  yang  ada  dalam  fikirannya.  Kyuhyun  langsung  bereaksi  setelah  mendengar  kalimat  ‘remaja  labil’.

 

 

 

Sungmin  dengan  sigap  menangkap  batal  guling  yang  dilemparkan  Kyuhyun  kearahnya.  Sungmin  terkekeh  ketika  melihat  tatapan  kesal  Kyuhyun  yang  terlempar  kearahnya.  Sungmin  berdiri  dari  duduknya.  “Kyu.  Kuharap  kau  bisa  menghadapi  ini.  Kehidupan  kita  berbeda  dengan  kehidupan  normal  di  luar  sana.”  Dan  pria  pink  itu  meninggalkan  Kyuhyun  sendirian  di  kamar  mereka.

 

 

 

Kyuhyun  menatap  pintu  kamarnya  yang  ditutup  Sungmin  dari  luar.  Lalu  tersenyum  miris.  Kehidupannya  memang  tidak  akan  berjalan  normal.

 

 

 

.

.

.

.

.

.

.

.

“Tidak.  Aku  sedang  tidak  bersamanya,  Jessica.”  Dan  Sooyoung  segera  menjauhkan  ponselnya  dari  jangkauan  telinganya  ketika  mendengar  lengkingan  gadis  itu.  Oh  ya  ampun.  Roomate  nya  yang  terkena  syndrom  sister  complex  itu  pasti  akan  menceramahinya  ini  dan  itu  setibanya  ia  di  dorm  nanti.

 

 

 

Ya.  Sooyoung  masih  berada  di  bandara  Incheon.  Karena  ada  urusan  tertentu  ia  harus  pulang  sedikit  terlambat  ke  negaranya.

 

 

 

 

“Nde.  Aku  tutup  dulu  ya.”  Dan  dengan  sepihak  ia  memutus  komunikasi  mereka.  Ini  gila.  Benar-benar  gila.  Ia  harus  mengucapkan  ribuan  terimakasih  pada  managernya.  Setelah  konser  yang  menghebohkan  itu,  Sooyoung  langsung  dibawa  managernya.  Setidaknya  ia  tidak  kena  dampratan  membernya.    Yah,  tidak  kena.  Dan  akan  kena.

 

 

 

 

Sooyoung  memasuki  mobil  managernya.  “Huuft.  Benar-benar  gila.”

 

 

 

 

“Kau  lah  yang  gila,  Youngie.”  Sooyoung  memajukan  bibirnya  ketika  mendengar  kalimat  ejekan  yang  dilempar  managernya  itu.  Dengan  acuh  sang  meneger  melajukan  mobil  mereka  meninggalkan  Incheon  airport.

 

 

 

 

Oppa,  bisakah  kau  membantu  ku   nanti  ?”  Sooyoung  harus  mencari  alasan  yang  kuat  ketika  ia  sampai  di  dorm  SNSD  nanti.  “Kau  tahukan  betapa  mengerikannya  mereka.”

 

 

 

 

Pria  yang  ada  di  sampingnya  itu  hanya  mengangkat  bahunya  acuh.  “Kau  harus  mempertanggung  jawabkan  apa  yang  kau  perbuat,  Youngie.  Ini  adalah  proses  mu  untuk  menjadi  dewasa.  Jangan  terus  bergantung  pada  orang  lain.”

 

 

 

 

Sooyoung  menghela  nafasnya  gusar.  “Setidaknya  dalam  masalah  ini  aku  sedang  mencoba  mempertahankan  diri.  Bukan  untuk  lari  dari  masalah.”  Sooyoung  bergidik.  “Oh  ya  ampun.  Ini  sungguh  mengerikan.”

 

 

 

 

Dan  terdengar  gelak  tawa  sang  manager  ketika  melihat  wajah  Sooyoung  yang  pucat  pasi.  Memang  benar.  SNSD  sangat  amat  protektif  pada  seluruh  membernya.  Terlebih  pada  gadis  yang  berada  disampingnya  ini.  Padahal  gadis  itu  hanya  berpegangan  tangan  dengan  namja  itu,  tapi  hampir  tiap  jam  member  SNSD  yang  lain  selalu  menghubunginya  untuk  menanyai  sitkon  gadis  itu.

 

 

 

 

Berbanding  tebalik  dengan  sikap  mereka  pada  magnae  SNSD  yang  terang-terangan  diberi  setangakai  mawar  dari  magnae  Super  Junior.  Mereka  malah  bersikap  biasa.  Padahal  masalah  ini  melibatkan  satu  pria  yang  sama.  Tetapi  menimbulkan  respon  yang  berbeda  bila  disandingkan  dengan  Sooyoung  dan  Seohyun.

 

 

 

 

Manager  SNSD  itu  juga  sangat  paham  akan  jalan  pikiran  member  SNSD  yang  berlebihan  itu.  Semua  sikap  dan  kata-kata  official  couple  itu  sudah  terkonsep  secara  rinci  di  atas  kertas.  Jadi  mereka  tidak  mempermasalahkannya.  Tapi  kalau  untuk  Sooyoung  ?  Tidak  ada  skrip  yang  mengatur interaksi  gadis  itu  dan  sang  Evil  Prince.  Dan  itu  lah  yang  membuat  member  SNSD  yang  lain  uring-uringan.

 

 

 

 

Masih  sangat  lengket  di  ingatannya  ketika  gadis  disebelahnya  ini  di  marahi  habis-habisan  oleh  CEO  SM.  Gadis  itu  hanya  diam  saja  menerima  semua  kemurkaan  petinggi  SM  itu.  Dan  siapa  dalangnya  ?  Lagi-lagi  manusia  yang  sama.  Cho  Kyuhyun.

 

 

 

 

Mobil  mereka  mulai  memasuki  daerah  yang   sepi.  Sooyoung  tahu  rute  ini.  Ini  adalah  jalan  memutar  dari  jalur  biasa  ia  lewati  untuk  sampai  ke  dorm.  Sooyoung  juga  bisa  menebak  alasan  mengapa  managernya  itu  memilih  rute  ini.  Tentu  saja  karena  paparazi  liar  diluar  sana.  Apalagi  ketika  mereka  tidak  menemukannya  bersama  rombongan  SNSD  yang  lain  ketika  sampai  di  bandara  Incheon  kemarin.  Dan  yah.  Akan  muncul  skandal  murahan  lagi.  Skandal  dari  pemikiran  dangkal  para  paparazi  yang  haus  akan  uang.

 

 

 

Mobil  mulai  melaju  kencang  ketika  mereka  melewati  jalan  yang  menanjak.  Sooyoung  melirik  managernya  cepat  ketika  kecepatan  mobil  yang  mereka  kendarai  semakin  cepat  saat  mobil  mereka  melewati turunan  yang  sedikit  curam.

 

 

 

 

O-oppa  !!!!”

 

 

 

 

.

.

.

.

“Kyu,”  Kyuhyun  menoleh  ketika  sebuah  tangan  menepuk  pundaknya  pelan.  Donghae  tengah  menatapnya  kikuk.

 

 

 

Kyuhyun  mengangkat  kedua  alisnya  tinggi-tinggi,  menunggu  pria  di  hadapannya  ini  untuk  berbicara.  Namun,  bukannya  bicara,  namja  itu  malah  mengusap-usap  tengkuknya  kaku.  Kyuhyun  mendengus,  lalu  kembali  menandaskan  air  mineralnya.

 

 

 

“Aku  mau  tidur  lagi.”  Kyuhyun  menyandarkan  tubuh  lelahnya  pada  kulkas  di  belakang  tubuhnya.  “Kalau  mau  bicara,  bicaralah  sekarang.”  Kyuhyun  menguap  lebar.  “Ah,  lelahnya.”

 

 

 

Donghae  bergerak-gerak  gelisah.  Oh  ya  ampun.  Mati  kau  Donghae.  “I-itu.  Aku  hanya  ingin  minta  maaf  tentang  insiden  SM Town  day  2  in  Tokyo  kemarin.”  Cicit  Donghae.

 

 

 

Kyuhyun  mengerutkan  keningnya.  “Insiden  ?”

 

 

 

Donghae  menepuk  keningnya  keras.  “Jangan  bilang  kau  tidak  tahu  insiden  itu  ?”  Tudingnya.

 

 

 

Kyuhyun  menggacak-acak  rambutnya.  “Aku  sedang  mengantuk  berat,  Donghae.  Jangan  berbelit-belit.”

 

 

 

Oh  ya  ampun.  “Tentang  aku,  aku,  aku,  aku.”  Gagapnya.  Donghae  mengalihkan  pandangannya  ke  penjuru  dapur.  Menghindari  tatapan  sayu  Kyuhyun.  “Tentang  skin  ship  ku  dengan  Sooyoung.”

 

 

 

 

 

 

 

 

Donghae  mengutuk  lidahnya  ketika  melihat  respon  negatif  Kyuhyun  atas  perkataannya.  Tatapan  sayu  pria   itu  berubah  menjadi  delikan  tajam  ke  arahnya.  “Mian.  Aku  terbawa  suasana.  Sampai-sampai  tidak  sadar  memegang  punggung  pacar  mu.”

 

 

 

Kyuhyun  terhenyak.  Ia  melupakan  fakta  ini.  Fakta  menyedihkan  ini.  “Kami  tidak  berpcaran.”  Dan  Kyuhyun  segera  meninggalkan  Donghae  sendirian  di  dapur.

 

 

 

Menyedihkan.  Sangat  menyedihkan.  Untuk  apa  ia  marah  ?  Ia  tidak  punya  hak,  kan  ?  Cih.  Fakta  bodoh.  Kyuhyun  harus  merubah  fakta  itu.  Ya,  secepat  mungkin.  Aih  ~  memikirkan  apa  saja  yang  akan  ia  perbuat  kedepan  pada  gadis  itu  cukup  membuat  smirk  andalannya  terpahat  di  wajah  tampannya.

 

 

 

.

.

.

.

.

.

Sooyoung  mematung.  Degup  jantungnya  semakin  berdegup  random.  Mobil  yang  awalnya  melaju  dengan  kecepatan  liar  itu  akhirnya  berhenti.  Untung  jalanan  ini  tengah  lenggang.  Kalau  tidak.  Fotonya  akan  terpampang  di  seluruh  media,  besok.

 

 

 

“Youngie.  Gwaechanha  ?”  Suara  lirih  menagernya  mengalihkan  perhatiannya  pada  dashboard  mobil  ini.  “Keluar  lah.  Rem  mobil  ini  tidak  berfungsi.  Aku  takut  kau  kenapa-kenapa.”

 

 

 

Lucu.  Bagaiamana  ia  akan  keluar  kalau  untuk  berdiri  saja  ia  tidak  bisa.  “Ka-kaki  ku.”

 

 

 

Dengan  tergopoh-gopoh  manager  SNSD  itu  mengecek  gadis  yang  duduk  di  samping  kursi  kemudi.  “Kau  terluka  ?”

 

 

 

Sooyoung  menggeleng  lemah.  “Kaki  ku  susah  digerakkan.”

 

 

 

Pria  muda  itu  menghela  nafas  lega.  “Keluar  lah,  Soo.  Ini  sungguh  berbahaya.”  Dan  dengan  bantuannya,  Sooyoung  berjalan  tertatih-tatih  dan  duduk  di  trotoar  dekat  pembatas  jalan.  “Kau  bisa  menikmati  pemandangan  dari  atas  bukit  ini.  Aku  akan  memanggil  bantuan.”

 

 

 

Dan  tinggalah  Sooyoung  sendirian.  Sooyoung  menatap  jurang  didepannya.  Sooyoung  kira,  ia  akan  mati  tadi.  Kecepatan  mobil  yang  tidak  bisa  dikendalikan,  tanjakan  dan  turunan  yang  ekstrim.  Sooyoung  memegangi  keningnya  yang  berdenyut  nyeri.  Mimpi  buruknya  sudah  berlalu.

 

 

 

Pandangannya  menyapu  ke  arah  jalanan  yang  sepi.  Ia  bersyukur  dengan  adanya  tanjakan  terakhir  ini.  Kecepatan  mobil  managernya  bisa  terhenti  ketika  menanjaki  tanjakan  yang  paling  tinggi  ini.

 

 

 

“Drrrttttt  drrrrrttttt   drrrtttt.”

 

 

 

Yeoboseyo  ?”

 

 

 

Sooyoung  tersenyum  ketika  mendengar  nada  khawatir  leadernya  di  sebrang  sana.  “Nde.  Sebentar  lagi  aku  sampai.  Kami  berhenti  di  bukit  belakang  kota.  Manager  mengambil  rute  memutar.  Kau  tahu  alasannya,  kan  ?  Ah,  indahnya.”

 

 

 

Sooyoung  mencoba  berjalan  kearah  mobil  managernya,  meninggalkan  pembatas  jalan.  “Tidak  ada  apa-apa.  Kami  baik-baik  saja.”

 

 

Sooyoung  menjauhkan  ponselnya  ketika  suara  melengking  Taeyeon  menyapa  gendang  telinganya.  “Tidak  apa.  Hanya  ada  sedikit  kesalahan  di  mobil  manager  oppa.  Beberapa   menit  lagi  kami  sampai  kok.”

 

 

 

“Eh   ?”   Sooyoung  sedikit  terhuyung  ketika    kakinya  salah  berpijak  pada  sisi  jalan  yang  berlobang.  “Kaki  ku  masuk  kedalam  lobang.”

 

 

 

Sooyoung  mendengar  omelan  di  sebrang  telfon.  “Nde,  aku  tidak  akan  ceroboh.”   Sooyoung  turun  ke  jalan  untuk  mengambil  tasnya  yang  terlempar  ketika  ia  terhuyung  tadi.  “Taeyeonie.  Aku  bukan  anak  TK.  Aku  janji  untuk  tidak  ceroboh  la-“

 

 

 

“BRAAAAKKKKKK   !”

 

 

 

 

“Soooyoung  !!!!!!??”  Kejadian  itu  berlangsung  begitu  cepat.  Mobil  itu  tiba-tiba  meluncur  dan   menabrak  Sooyoung  yang  tengah  berjongkok  di  sisi  jalan  untuk  mengambil  dompetnya.  Mobil  itu  terparkir  di  atas  tanjakan.  Dan  tas  Sooyoung  berada  radius  beberapa  meter  di  depan  mobil  managernya.  Karena  jalan  tempat  tas  Sooyoung  terlempar  itu  adalah  turunan,  maka  bisa  dipastikan.  Mobil  itu  kembali  melaju  dengan  liar.

 

 

 

 

 

.

.

.

.

.

Kyuhyun  mendorong  keras  pintu  di  depannya.  Dengan  nafas  terengah-engah  ia  menghampiri  matras  di  ruangan  itu.  Tempat  dimana  gadis  yang  ia  khawatirkan  berada. “Soo.”

 

 

 

Gadis  itu,  Choi  Sooyoung,  tengah  dikelilingi  oleh  seluruh  membernya.  Satu  persatu  member  SNSD  meninggalkang  ruangan  serba  putih  itu.  Bahkan  Tiffany  pun  ikut  pergi  walau  dengan  desisan  ribuan  kutukan  yang  pastinya  diperuntukkan  untuk  Kyuhyun.

 

 

 

“Soo,  kau  tidak  apa-apa  ?  Ku  dengar  kau  kecelakaan.”  Dengan  perlahan  Kyuhyun  mendekati  Sooyoung  yang  tengah  terduduk  di  matrasnya.

 

 

 

Menurut  cerita  dari  manager  SNSD,  gadis  itu  tidak  pingsan  ketika  kecelakaan  terjadi.  Bahkan  ketika  pengobatan  berlangsung  pun,  gadis  itu  tetap  terjaga.

 

 

 

“Soo.”  Tatapan  Kyuhyun  bergerak  liar  keseluruh  tubuh  gadis  itu.  “Apa  ada  yang  sakit  ?”

 

 

 

“Menurut  mu  ?”  Kyuhyun  mengernyit  ketika  menangkap  nada  dingin  di  kalimat  gadis  itu.

 

 

 

 

“Errrrr.  Kau  sudah  baikan  ?”

 

 

 

“Menurut  mu  ?”  Gadis  itu  menatap  nanar  kedua   kakinya  yang  tertutupi  selimut.

 

 

 

 

“Kau  baik-baik  saja  ?”  Kyuhyun  masih  belum  menyerah.  Ia  masih  memegang  teguh  komitmennya.  Secepatnya  ia  harus  menjadikan  gadis  di  depannya  ini  menjadi  miliknya.

 

 

 

 

“Ya.  Aku  baik-baik  saja.”  Gadis  itu  masih  menggunakan  nada  dinginnya.  “Aku  baik-baik  saja.”  Ulang  gadis  itu  dengan  dengusan  di  akhir  kalimat.  “AKU  BAIK-BAIK  SAJA  !”

 

 

 

Kyuhyun  mengernyitkan  keningnya.  “Ada  apa  ?”

 

 

 

Sooyoung  terkekeh.  “Ada  apa  ?”  Dengusnya.  “Kau  memang  manusia  kaku.”

 

 

 

“Soo  ?”

 

 

 

 

“Kau,  kau,  kau,  kau  !  Kau  tidak  tahu  apa-apa.”  Kyuhyun  bisa  merasakan  amarah  gadis  itu.   “Kau  selalu  bertingkah  seenaknnya.  Kau  tidak  tahu  dampak  perbuatan  mu  itu  seperti  apa,  heh  ?”

 

 

 

“Apa  yang  kau  maksudkan,  Soo  ?”

 

 

 

Sooyoung  menatap  nyalang  ke  arah  Kyuhyun.  “Kau  kira  apa  ??!  Aku  sudah  berusaha  semaksimal  mungkin.  Bahkan  aku  sudah  mengikuti  skenario  yang  dibuat  SM.  Tapi  kenapa  kau  selalu  menghancurkan  semuanya  ?”

 

 

 

 

Kyuhyun  mulai  mengerti  arah  pembicaraan  mereka.  “Apa  ini  ada  sangkut  pautnya  dengan  ribuan  moment  mu  bersama  idol  pria  di  internet,  Soo   ?”  Kyuhyun  menatap  tajam  gadis  di  depannya.

 

 

 

Bahu  gadis  itu  naik  turun,  berbanding  lurus  dengan  nafasnya  yang  kian  memberat.  Sooyoung  membalas  tatapan  tajam  Kyuhyun.  Tidak  ada  tanda-tanda  gadis  itu  akan  menjawab  pertanyaannya.  Gadis  itu  masih  kekeuh  pada  aksi  bungkamnya.

 

 

“Kalau  iya.  Aku  juga  sudah  berusaha  semampuku,  Soo.  Aku  mencoba  mengalihkan  seluruh  perhatian  netizen  kearah  ku.  Bahkan  aku  sudah  menyandang  gelar  bad  boy.  Kau  tahu  itu  untuk  siapa  ?  Aku  melakukannya  karena  kau  juga  melakukannya  untukk  ku,  Soo.”  Kyuhyun  menatap  gadis  di  depannya  dengan  nanar.

 

 

 

“Memang  apa  yang  telah  kulakukan  ?”

 

 

 

Kyuhyun  menatap  kedua  bola  mata  Sooyoung  yang  berkilat  tajam.  “Kau  melindungi  ku  dari  tuduhan  netizen  ?”

 

 

 

 

Sooyoung  terkekeh.  “Siapa  yang  mengatakan  hal  konyol  seperti  itu  pada  mu  ?”

 

 

 

Air  muka  Kyuhyun  mengeras.  “Jangan  bilang,  kau…”

 

 

 

Sooyoung  menutup  wajahnya  dengan  kedua  telapak  tangannya.  “Aku  membenci  mu.”  Dengusnya.  “Aku  benar-benar  membenci  mu.

 

 

 

Kyuhyun  mengepalkan  kedua  telapak  tangannya.  “Kenapa  kau  membenci  ku  ?”

 

 

 

“Karena  fans  mu  !”  Lepas  sudah.  “Kau  dan  fans  mu  sama  saja.  Kalian  selalu  memandang  ku  sebelah  mata.  Kalian  tidak  tahu  bagaimana  perjuangan  ku  samapai  ke  titik  ini.  Kalian  tidak  tahu  bagaimana  rasanya  menjadi  artis  percobaan  di  negara  orang.  Yang  kalian  tahu  hanya  aku  adalah  member  girls  band  elit  yang  bebas  kalian  bash.”  Kedua  bola  mata  gadis  itu  mulai  dipenuhi  genangan  air.

 

 

 

“Kenapa  kau  membawa-bawa  fans  ku  ?”

 

 

 

Sooyoung  menjambak  rambut  panjangnya  fustasi.  “Kau  lihat  ini.”  Gadis  itu  menunjuk  kedua  kakinya  yang  tertutupi  selimut.  “Kau  lihat  ini.”  Gadis  itu  menunjuk  kedua  siku  tangannya  yang  lecet.  “Ini  belum  seberapa.  Bisa  saja  beberapa  waktu  kedepan,  aku   sudah  berada  di  peti  mati.”

 

 

 

Kyuhyun  mengernyitkan  keningnya.  “Apa  maksud  mu,  Soo  ?”

 

 

 

 

“Ini  semua  ulang  fans  mu  !  Fans  gila  mu  !”  Raung   gadis  itu.  “Aku  membenci  mu  !  Aku  membenci  mu  !”

 

 

 

Nafas  Kyuhyun  mulai  memberat.  “Aku  tidak  pernah  menuruh  fans  ku  untuk  melakukan  hal  itu.  Lalu  kenapa  kau  membenci  ku  ?  Kenapa  bukan  fans  ku  yang  kau  benci  ?”

 

 

 

“Karena  kalian  sama  !  Tingkah  fans  adalah  cerminan  prilaku  idolanya.”  Desisi  Sooyoung  tajam.  “Bisakah  kau  pergi  sekarang  ?”

 

 

 

“Ayolah  Soo.  Kita  bukan  anak-anak  lagi.  Kita  bisa  bicarakan  hal  ini  dengan  kepala  dingin,  kan  ?  Tanpa  aku  menjelaskannya  pun,  kau  tahu  kan  ?  Bahwa  aku,  aku,  aku.”  Kyuhyun  menarik  nafasnya  dalam-dalam.  “Bahwa  sejak  dulu  aku  mencin-“

 

 

“Sooyoung  noona.

 

 

Kyuhyun  membalikkan  tubuhnya  ketika  mendengar  suara  berat  di  belakang  punggungnya.  Ada  pria  lain  di  sini.

 

 

 

“Ah.  Kyuhyun  sunbaenim.”  Sehun  membungkukkan  tubuhnya  kearah  Kyuhyun.  “Maaf  mengganggu.”

 

 

 

“Sehun-ah,  kemari.”  Kyuhyun  melayangkan  tatapan  tidak  percaya  kearah  Sooyoung.  Kalau  ia  tidak  salah  dengar.  Gadis  itu  memanggil  magnae  EXO  K  itu  dengan  panggilan  akrab  ?

 

 

 

Noona,  Chanyeol  tidak  bisa  datang.  Dia  ada  syuting  MV  hari  ini.  Kalau  hanya  aku  yang  menemani  mu  di  sini  tak  apa,  kan  ?”  Sehun  berjalan  mendekati  matras,  lalu  duduk  di  kursi  yang  tersedia  disalah  satu  sisi  Sooyoung.

 

 

 

Sooyoung  menggeleng  lemah.  “Bisa  kah  kau  ambilkan  aku  buah  itu.”  Ujar  Sooyoung  sambil  menunjuk  nakas  di  salah  satu  matrasnya.  Dan  dengan  telaten  Sehun  menuruti  permintaan  Sooyoung.

 

 

 

Kyuhyun  menegang  di  tempatnya.  Ribuan  rencana  yang  sudah  tersusun  rapi  di  kepalanya  hancur  berkepiping-keping  dalam  sekejap.  Kyuhyun  membalikkan  tubuhnya,  berjalan  keluar  ruangan  itu.

 

 

 

Kyuhyun  tersenyum  miris.  Ia  tidak  dianggap.  Kehadirannya  di  tolak  mentah-mentah  oleh  wanita  yang  ia  cintai.  Wanita  yang  ia  percayai  pemilik  tulang  rusuknya  yang  hilang.

 

 

.

.

.

.

.

 

 

TBC

 

 

.

.

.

.

.

.

Ulalalalalalala   ~ *dibunuh*

I  know,  I  know.  Saya  ngaret  banget.  Sangat  ngaret  *diamuk  masa*.  Insya  Allah  saya  akan  nge  publish  part  depan  secepat  kilat  ^___^

 

 

 

PM  untuk  part  6  ini  berhuungan  dengan  tanggal  10  November.  Yaitu  hari  pahlawan  ^_^  *tiup  terompet*

 

 

PM  part  6  :  fans  adalah  berlian  idol.  Kita  harus  menjadi  berlian  ‘bernilai  tinggi’  untuk  membuat  idol  kita  bangga  pada  kita.

 

 

 

 

Sedikit  ulasan  tentang  foto-foto  di  atas.  Foto-foto  itu  di  ambli  dari  fbnya  kak  Safitri  Hendiyani,  Kyuyoung  Knight,  Mee  Mee  Khoiroh  dan  Elisa  Sha  Nia.  Ulalalalala  ~   walau  rada  kesel  sama  moment  SK,  aku  cukup  bahagian  dengan  moment  pegangan  tangan  KyuYoung.  Makannya  pas  aku  bikin  part  ini  masih  kebawa  euforia  nya  ^___^/

 

 

Lalu,  ini  hadiah  untuk  jawaban  PM  terbaik  2  part  kemarin  ^__^

Rizki => part 4

 

 

 

 

ð  Part 5

mithaaa

“Coba 50% gagal 50% berhasil, tidak dicoba 100% gagal. Ayo kyu , maju terus pantang mundur.”

 

 

 

Dan   satu  lagi.  Maaf  kalau  typo  bertebaran  dimana-mana  dan  maaf  kalau  feel  nya  gak  dapet  *deep  bow*


[series] Shadow Of Love [Part.7]

$
0
0

Poster SOL

Title : Shadow Of Love [Part.7]

 

Leght : Series

 

Rating : T, PG-15

 

Genre : Romance, Family

 

Author : FairyKnight

 

Poster by : OnlyFreakGirl@onlyfreakgirl.wordpress.com

 

Main Cast :

 

 

Choi Sooyoung

 

Cho Kyuhyun

 

Xi Luhan

 

Seo Joohyun

 

 

Other Cast :

 

 

Jung Jessica

 

Jung Yonghwa

 

Lee Jonghyun (Cameo)

 

Kwon Yuri

 

Choi Minho

 

And more.

 

 

Note : Thanks buat Admin yang udah mau publish FF ini ^^ , Maaf sebesar-besarnya kalau FF ini ada kekurangan, Author akan berusaha semampu Author :) HAPPY READING !!

“Younggie pulanglah bersamaku” kata-kata lembut itu membuatku merasa deja vu sekarang ini
“Sooyoung-ah..” sedangkan kata-kata pemuda dengan motor putihnya ini terdengar begitu berharap, tidak..aku tidak kenal dengannya berarti aku akan pulang dengan Jonghyun saja.
Saat akan naik ke dalam mobil Jonghyun, tiba-tiba pemuda tadi turun dari motornya dan menahan tanganku
“Ini aku Cho Kyuhyun, masih tidak kenal denganku?” BLUSH..aku melihatnya dengan tatapan tidak percaya

********
Sooyoung POV~
Sekarang aku sedang berada di Heaven Restaurant, suara dentingan gelas-gelas dan juga piring dengan garpu dan pisau, kami duduk di dekat jendela.
“Kau banyak berubah” ujarku
“Pasti kau kurang bisa percaya karena sekarang aku sudah bisa bicara, aku berusaha mengikuti terapi setiap minggunya” dia tersenyum hangat
“Untuk apa kau mencariku?” dia melirik keluar
“Apa dia namjachingumu?” aku melihat ke arah Jonghyun yang menungguku di dalam mobil
“Dia sudah menunggu lama, cepat katakan”
“Aku…entahlah harus dimulai dari mana aku menjelaskannya tapi terlintas di kepalaku saat kembali ke Korea, orang pertama yang akan aku temui adalah dirimu”
“Kyuhyun-ssi, berhenti bicara omong kosong” dia menarik nafas
“Sooyoung-ah ini sama sekali bukan omong kosong belaka”
“Kyuhyun-ssi lebih baik pembicaraan kita sampai disini” aku bersiap mengambil tasku
“Sooyoung-ah kumohon..”
“Mianhae mungkin lain waktu”

Kyuhyun POV~
Aku masih terduduk setelah Sooyoung pergi mengakhiri pertemuan kami
Tok..Tok..Tok
Aku melihat kearah kaca yang diketuk dan mejauhkan wajahku dari kaca akibat terkejut, gadis itu menarik tangan lelakinya masuk ke dalam restaurant
“Annyeong oppa..”
“Yoona-ah, kenapa kau kesini?”
“Wae? Memangnya tidak boleh?”
“Ani, hanya saja kau menyuruh Sehun mengayuh sepeda lagi?”
“Hehehe…” Yoona hanya nyengir kuda, anak ini benar-benar
“Gwenchana hyung, dia memang suka hal-hal romantis yang bersifat sederhana seperti ini”
“Aish..maafkan dongsaengku ini, dia benar-benar menyusahkanmu”
“Mwo? Kan aku bermaksud baik, agar Sehunnie sehat”
“Tapi apa kau pikir dia tidak lelah, mengayuh sepedanya membawa gadis cerewet dan juga berat sepertimu”
“Enak saja oppa bicara” dia memasang wajah juteknya
“Oh iya kenapa oppa bisa ada di sini?” seketika raut wajahku berubah
“Aku..bertemu Sooyoung”
“Ne?” Yoona membulatkan matanya
“Dia sudah pergi” jawabku dengan nada pasrah
“Aigoo, Sehunnie kau tau Sooyoung eonnie itu calon kakak iparku”
“Bukankah dia yang akan dijodohkan dengan Luhan hyung?”
“Ne?” lagi-lagi Yoona berteriak dengan volume yang tinggi
“Oppa kau tidak pernah cerita padaku” Yoona cemberut
“Mianhae, tapi sekarang ini namjachingunya yang lama sudah kembali”
“Apa maksud hyung, Lee Jonghyun?” bagaimana Sehun juga bisa tau
“Dulu dia sering main dengan hyung dan juga Sooyoung noona, dari dulu Luhan hyung sudah menaruh hati pada Sooyoung noona tapi karena mengetahui kalau Jonghyun hyung sudah menyatakan perasaannya terlebih dahulu pada Sooyoung noona, Luhan hyung akhirnya memendam perasaannya pada Sooyoung noona”
“Akan serumit apa nanti? Cinta segi empat untuk memperebutkan seorang wanita” Yoona menggelengkan kepalanya tanda tidak bisa membayangkan kejadian nanti
“Oppa pokoknya kau jangan menyerah, fighting, iya kan Sehunnie”
“Ne?”
“Kau juga harus mendukung oppaku, kalau tidak..”
“Kalau tidak kenapa?”
“Kita putus saja”
“Andwee…” ada-ada saja mereka berdua
“Yoong sudahlah, kau lebih baik fokus ke sekolahmu, jangan memikirkanku” Yoona langsung terdiam, anak ini baru disinggung soal sekolah dia langsung diam

Jonghyun POV~
“Jong..hyun-ssi” aku diam
“Jonghyun-ssi” aku tetap tidak menjawab
“Jonghyun-ah” aku hanya meliriknya
“Uri Jonghyun” aku hanya tersenyum sekilas
“Jonghyunnie”
“Ne” aku langsung menjawab, dia menunduk
“Kenapa kau harus canggung? Anggap saja kita tidak bertemu sejak seminggu yang lalu”
“Jonghyun-ssi”
“Kau ini, panggil aku Jonghyunnie, kalau panggilan lain aku tidak mau jawab” candaku
“Sebelum semuanya terlambat aku ingin bilang sesuatu padamu, baik kau maupun dia harus tau”
“Dia? Apa maksudmu orang yang tadi itu?”
“Namanya Cho Kyuhyun”
“Ah iya Kyuhyun, tapi apa yang perlu kami berdua ketahui?”
“Sejak lama keluargaku dan keluarga Luhan sudah bersahabat, yang ingin ku katakan adalah keluarga kami telah melaksanakan perjodohan”
CKITTT
Aku menghentikan mobilku
“Younggie, ku mohon jangan katakan ka…”
“Hanya ada dua kemungkinan, Luhan memilihku atau memilih Seohyun”
“Aku akan melakukan apapun supaya kita tetap bersama, kau mencitaiku kan Younggie?” tanyaku memastikan apakah perasaannya masih sama seperti dulu
“Jonghyunnie, aku sekarang bingung akan perasaanku sendiri, disisi lain aku masih terbayang akan bayanganmu tapi disisi lain bayangan nyata Kyuhyun datang dan selalu menemaniku”
“Younggie, kumohon perasaanmu tetap untukku” ujarku menggenggam tangannya erat
“Luhan..dia adalah pria baik dan juga dijodohkan denganku, Kyuhyun..dia pria yang selalu menjadi pelindung baja untukku, dan kau..pria masa lalu yang tidak pernah terlupakan bagiku”
“Apa yang harus ku lakukan supaya kau percaya aku masih Lee Jonghyun yang selalu mencintai Choi Sooyoung”
“Tetaplah pada tujuanmu, suatu hari aku akan mengambil keputusan berat yang berdampak”
“Jadi maksudmu..”
“Kau, Luhan dan juga Kyuhyun, salah satu diantara kalian akan menjadi orang terpenting bagiku nantinya”
“Dan juga jangan menghancurkan persahabatan antara kau dan Luhan, karena masalah ini” lanjutnya
“Aku mengerti” tersenyum tipis sangat tipis bahkan, itu yang dapat aku lakukan sekarang menutupi rasa kecewa bercampur sesak di dada yang aku rasakan
“Younggie, bisa temani aku sebentar”
“Kemana?”
“Menjenguk dongsaeng-dongsaengku”
“Tentu saja”
-Rumah Sakit Pusat Rehabilitas penderita Kanker-
“Kau tunggulah di taman belakang, aku pergi menemui Appa sebentar” dia hanya mengangguk pelan sambil melihat arah sekeliling.
Tak lama kemudian aku berlari menghampirinya yang masih duduk sendirian di atas hamparan rumput.
“Younggie..” aku duduk disampingnya
“Kenapa dengan tatapanmu? Kenapa berubah menjadi sendu?” tanyanya
“Kau menjadi sangat cerewet rupanya, aku hanya takut kehilanganmu” seketika dia kembali melihat kedepan seakan menggerutui dirinya karena bertanya kepadaku pertanyaan barusan.
“Bisakah aku tidur dipangkuanmu?” dia melihatku lagi tapi dengan seulas senyum di bibir indahnya, kuanggap itu berarti ‘ya’
Aku tidur di pangkuannya dengan pandangan mataku tak lepas tadi wajahnya, sangat dekat tapi sulit untuk dijamah, sama seperti hubunganku sekarang dengannya, dia dekat tapi sulit untuk menggapainya.
“Younggie” ucapku sambil merapikan rambut panjang yang menutup setengah wajah cantiknya
“Hmm” dia hanya bergumam pelan
“Apa yang  paling kau takutkan didunia ini?” dia menunduk kearahku, menatap tepat dimanik mataku
“Aku..takut orang yang kucintai pergi untuk selama-lamanya karena diriku” kurasa pertanyaanku begitu menusuk hatinya, hingga air matanya tidak terbendung lagi
“Kenapa menangis?” begitulah reaksi pertamaku, aku menghapus air mata di sudut pipinya dan segera bangkit dari pangkuannya
“Apa karena kejadian masa lalu kita?” aku memegang kedua pundaknya
“Hiks…hikss..hikss”
“Kau tau, meskipun aku koma waktu itu, saat aku bangun, yang kuingat pertama hanya satu nama, yaitu Choi Sooyoung seorang”
“Hiks..hiks..hikss”
“Uljima…semua bukan salahmu, aku koma selama 5 bulan juga bukan salahmu”
“….”
“Jonghyunnie, aku rasa kau lebih baik jangan mendekatiku lagi” ujarnya dengan nada putus asa
“Sampai kapan pun hanya kau satu-satunya yeoja yang paling berarti dalam hidupku, yang dapat mengisi ruang didalam hatiku”
“Jonghyunnie, mianhae tapi aku tidak bisa lagi bersamamu”
“Younggie, kenapa kau bicara seperti itu” ujarku kesal
“Aku bukan yeoja  yang pantas untukmu..”
“Lalu yeoja seperti apa yang pantas untukku? Yang sexy? Yang manja? Atau yang mau berciuman denganku begitu?”
“….”
“Kenapa kau tidak menjawab?”
“Yeoja yang pantas untukmu adalah yeoja yang tidak membuatmu terus-terusan berada dalam situasi berbahaya”
“Aku yang ingin menolongmu Younggie, jadi jangan berpikir itu semua salahmu” aku segera bangun dari pangkuannya dan menarik dirinya ke dalam pelukanku
“Younggie, jangan pernah berkata kau akan pergi dari sisiku, kalau hanya sekali aku mungkin masih bisa bertahan tapi jika kau pergi lagi, aku mungkin akan seperti orang gila mencarimu, jebal…” aku mengeratkan pelukanku seakan jika aku merenggangkan saja sedikit pelukkanku maka Sooyoung akan pergi.

Sooyoung POV~
Sudah 3 bulan sejak aku akhirnya berhasil menjadi salah satu mahasiswa di Seoul National University dan sepanjang itulah hubungan ku dan Jonghyun semakin dekat kembali.
“Younggie, tidakkah kau rasa ini sungguh aneh, entahlah ini hanya perasaanku atau memang benar begitu, tapi aku merasa hubungan kita saat ini tidak jelas”
“Apa maksudmu?”
“Dulu saat kau pergi, kita bahkan tak pernah mengucapkan kata berpisah satu sama lain”
“Jadi maksudmu sampai saat ini kau masih namjachingku dan aku masih yeojachingumu?”
“Mungkin ini aneh, tapi aku memang masih menganggap seperti itu” aku tercengang mendengar pengakuannya
“Eonnie…” teriak Yoona dari jarak 2 meter didepanku, entah kapan tapi kami sudah bertemu dan saat itu senyum penuh kerinduan yang aku dan Yoona perlihatkan pertama kali
“Yoona-ah waegurae?”
“Kyuhyun oppa…”
“Ada apa dengannya?” tanyaku, sebenarnya aku merasa tidak enak harus membahas Kyuhyun di depan Jonghyun
“Kyuhyun oppa dia sedang bertengkar dengan Luhan oppa” mataku membulat namun segera beranjak pergi dari tempat itu, meninggalkan Jonghyun sendiri. Di koridor, aku bisa melihat jelas tatapan sengit Kyuhyun dan Luhan saling beradu

Seohyun POV~
“Mwo?” mataku membulat saat mendengar Luhan dan Kyuhyun bertengkar, lagi?
“Aku ijin untuk hari ini, katakan padanya” ujarku sambil menunjuk dosen muda menyebalkan itu yang tak lain dan tak bukan adalah Jung Yonghwa Oppa
Aku lalu mengendap-endap keluar
“Choi Seohyun, mau kemana kau?”
‘Sial’ umpatku dalam hati
“Ikut aku sekarang” ujarnya
“Maaf, tapi saat ini aku masih ada keperluan” jujur sampai saat ini, aku masih berpura-pura tidak mengenalinya, meskipun begitu berkali-kali juga dia terus memintaku untuk mengaku
“Apa yang lebih penting dari pada mengikuti kelasku, huh?”
“Aku tidak bisa katakan sekarang” ujarku, dia pun menarik tanganku hingga ‘gelang’ itu pun terlepas dari pergelangan tanganku. Saat aku mencoba untuk mengambil gelang itu, Yonghwa oppa sudah duluan meraihnya
“Seo-Joo-Hyun..” ejanya
“Mungkin itu hanya..”
“Disini sudah jelas-jelas tertulis, dan juga ini tulisanku waktu kecil. Sekarang kau tidak bisa mengelak Hyunnie” dia berkata sambil melihat gelang itu
“Mianhae, tapi aku harus pergi sekarang” aku berlari sekencang mungkin, meski ini kakiku sakit karena berlari menggunakan high-heels namun hatiku lebih sakit ketika Yonghwa oppa mengetahui semuanya.
Saat tiba di koridor, hanya tersisa Luhan yang terduduk lemas memandangi tangannya
“Luhannie..” dia masih tetap duduk mematung
“Waeyo?” tanyaku sembari menghampirinya
“Aku..tak sengaja mendorong Sooyoung hingga terjatuh” aku melihat wajahnya raut sedih terpancar jelas diwajah tampannya
“Apa kau merasa sangat bersalah?” tanyaku berbasa-basi, jujur saja aku terlalu senang mendengar Luhan mendorong gadis monster itu. Selama ini, karena diriku hubungan mereka berdua merenggang, akan ku buat Luhan memilihku sebagai anaenya.
“….” tanpa jawaban dia mengangguk lemah
“Apa kau mau aku membawa Sooyoung kesini?” dia segera menahan tanganku
“Jangan, dia pasti sangat marah padaku saat ini”

Auhtor POV~
Flashback
“Luhan-ssi, Kyuhyun-ssi hentikan” ujar Sooyoung melerai mereka
“Aku tidak tau apa yang menjadi masalah kalian tapi tolong hentikan” lanjut gadis itu
“Sooyoung-ah menyingkirlah, ini masalah kami berdua”
“Ne, dia benar” ujar Luhan mengeraskan rahangnya menahan amarah yang siap meledak
Setelah Sooyoung menyingkir, tanpa aba-aba
BUGHHH
Pukulan keras mendarat di pipi Kyuhyun
“Oppa..” teriak Yoona kaget
Kyuhyun mencoba bangkit, dan segera memukul wajah Luhan
“Apa masalahmu hah?” teriak Kyuhyun
“Bukankah kau yang memulainya?” teriak Luhan tak mau kalah
“Aku akan berjuang demi gadisku, jangan pernah menghalangiku”
“Aku akan rela jika melepas Sooyoung untuk Jonghyun dari pada untukmu”
“Lalu kau akan menikah dengan Seohyun dengan terpaksa begitu? Dia teman masa kecilku, meskipun begitu, aku tidak akan pernah membiarkan Seohyun menikah dengan seseorang yang tidak mencintainya”
“Lalu bagaimana dengan kau hah? Tiba-tiba datang kembali memamerkan perubahan dirimu begitu?”
“Apa boleh aku katakan satu hal padamu?”
“Apa itu?”
“Kau pengecut, tidak pernah yakin atas tindakanmu, jika kau mencintai Sooyoung terus maju, dan juga kau tidak punya pendirian, kau bisa saja hari ini bersama Sooyoung tapi keesokkan harinya kau bersama Seohyun”
“Daripada kau yang tak pernah menyatakan perasaanmu” suasana menjadi sangat panas sekarang. Saat Luhan dan Kyuhyun akan berdiri dan melayangkan tinju mereka, Sooyoung segera berlari dan menghadang kejadian itu, Luhan yang awalnya ingin memukul wajah Kyuhyun kaget dan segera mendorng Sooyoung hingga terjatuh.
Menyadari apa yang telah dilakukannya, Luhan segera membantu Sooyoung beridiri, namun sayangnya gadis itu dengan lemah menepis tangannya, akhirnya Kyuhyunlah yang menggendong Sooyoung ala Bridal Style menuju parkiran.
Flashback end
Entah apa yang terjadi, tapi saat Sooyoung bangun, dia telah ada di sebuah ruangan yang sama sekali asing baginya.
“Berusaha menyesuaikan mata dengan cahaya yang masuk eoh?” tanya lelaki disudut tempat tidur
“Dimana ini?”
“Eonnie, kau sudah sadar?”
“Apa yang terjadi?”
“Saat diperjalanan kau pingsan” jelas Kyuhyun yang duduk disamping ranjang
“Dimana Luhan? Apa dia baik-baik saja” kata-kata yang keluar dari mulut Sooyoung membuat Yoona segera melihat ke arah Kyuhyun, memastika apakah Oppanya baik-baik saja sekarang dan ternyata tidak
“Eonnie, kenapa kau bertanya tentangnya? Dia sudah mendorongmu tadi”
“Antarkan aku kembali ke kampus” tidak bisa melawan perkataan gadis keras kepala akhirnya Kyuhyun mengikuti perkataan Sooyoung.
“Eonnie, tapi di luar sedang hujan..”
Langkah Sooyoung terhenti sebentar ketika di garasi rumah Kyuhyun terlihat motor sport berwarna putih, namun gadis itu segera menepis apa yang sudah siap terkenang olehnya, sedangkan Kyuhyun hanya tersenyum karena ternyata Sooyoung tidak lupa dengan kejadian saat itu.
“Mengapa kau memukulnya?” tanya Sooyoung pelan
“Sebelum aku menjawab pertanyaanmu, bolehkah aku mengungkapkan sesuatu?”
“Katakanlah”
“Ada 2 hal yang membuatku bingung, pertama siapa yang sebenarnya dibela oleh Luhan, dia tau jika Seohyun jahat padamu. Dan yang kedua, apa sampai sekarang kau dan Lee Jonghyun masih berpacaran?“
“Bagaimana kau tau semua itu?”
“Dulu, setelah kau turun dari bus, kira-kira 2 meter dari tempatmu turun aku juga ikut turun. Menunggu hingga satu jam didepan rumahmu dan pergi, maka dari itulah aku mengetahui semuanya”
“Dasar Stalker” potong Sooyoung, yang membuat Kyuhyun tertawa kecil
“Saat kau bertengkar dengan Seohyun dihalaman depan rumahmu dan Seohyun berusaha mencakarmu, semua itu membuka mataku, ternyata bukanlah Seohyun yang harus dikasihani melainkan dirimu” lanjut Kyuhyun meneylesaikan omongannya
“Aku tidak butuh itu, lalu soal pernyataan keduamu” ujar Sooyoung ketus, entah apa yang dipikirkan gadis itu hingga menolak belas kasihan orang, padahal hal itu yang sangat dibutuhkan seorang yang rapuh
“Kalian terus membuatku cemburu Sooyoung-ah” ujar Kyuhyun dengan nada bercanda, tapi kata-kata itu sungguh keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam, tak sanggup melihat Sooyoung bersama Jonghyun yang notabene pernah menjadi namjachingu Sooyoung bahkan mereka belum mendeklarasikan akhir hubungan mereka.
“Oh iya mau gulali?” tawar Kyuhyun, Sooyoung hanya menaikkan alisnya heran
“Ini sebenarnya untuk Anniversary Yoona dan Sehun”
“Tidak terima kasih, simpa saja untuk mereka. Oh iya, jadi Yoona berhasil mendapatkannya?”
“Kau juga tau tentang hal itu?”
“Tiada hari tanpa perjuangan bagi Yoona, setiap saat dia selalu memikirkan Sehun”
“Sama denganku juga, tiada hari tanpa memikirkanmu”
“Berhentilah berbicara kita hampir sampai” Sooyoung merasa risih dengan kata-kata manis Kyuhyun
“Iya iya”

Sooyoung POV~

Hujan mengguyur kota Seoul, saat kami sampai di Seoul National University, kampus tampak sudah sepi, hanya beberapa mahasiswa yang berkeperluan yang tinggal.
“Chogio, apa kau anak dari jurusan Teknik?”
“Maaf, tapi aku dari jurusan sastra”
“Ah maaf”
“Chogio, apa kau anak dari jurusan Teknik?”
“Ah iya memangnya ada apa?”
“Apa kau melihat Xi Luhan?”
“Yang tadi bertengkar dengan Cho Kyuhyun?”
“Ne kau benar”
“Dia sudah pulang dengan mahasiswa jurusan seni, Choi Seohyun”
“Oh jadi sudah pulang”
“Hei lihat di halaman belakang kampus ada mahasiswa yang pingsan” teriak salah seorang mahasiswa. Semua yang ada dikoridor berlari ke arah halaman belakang kampus termasuk aku dan disusul Kyuhyun yang baru saja selesai memarkirkan mobilnya
“Bukankah dia anak jurusan kedokteran, Lee Jonghyun?”
“Dia kan anak profesor Lee”
“Cepat angkat dia”
“Kyuhyun-ssi, apa yang kau lakukan, cepat bantu dia” Jonghyun dibawa ke mobil Kyuhyun
“Terima kasih, serahkan saja dia padaku, dia adalah temanku”
“Benar juga, kau anak Tuan Choi pemilik Yeowon Hospital bukan?”
“Ne”
“Tepat sekali, rumah sakit milik keluargamu sangat besar dan juga memiliki fasilitas yang sangat lengkap, bawa anak Profesor Lee kesana” ujar salah satu dosen
Di perjalanan, Kyuhyun duduk di kursi pengemudi sedangkan aku di belakang memangku kepala Jonghyun
“Kyuhyun-ssi bisa kah kau lebih cepat sedikit?”
“Jalanannya licin, tidak mungkin aku harus membalap disaat seperti ini”
“Kalau begitu putar balik saja, kita ke rumahku”
“Ne?”
Sampai dirumah, sopir Park juga membantu Kyuhyun membawa Jonghyun masuk
“Bawa dia ke kamar tamu”
“Ada apa ini?”
“Dia anak profesor Lee” ujarku
“Kalau begitu cepat bawa dia, setelah itu kau ke meja makan, Luhan dan Seohyun sudah menunggu dari tadi” ujar wanita itu
“Kyuhyun-ssi kau bilang, kau sering membawa baju ganti di mobilmu?”
“Tunggu sebentar biar aku ambilkan” tepat saat Kyuhyun keluar, Seohyun dan Luhan masuk
“Urus saja sendiri namjachingumu itu, mengapa harus menyusahkan satu rumah” sindir Seohyun
“Diamlah”
“Apa yang terjadi dengannya” aku berbalik ke belakang melihat wajah shock Luhan
“Sepertinya dia menungguku terlalu lama di halaman belakang kampus”
“Biar aku yang menggantikan dia baju”
“Kyuhyun sedang mengambil bajunya di mobil”
“Jadi Cho Kyuhyun juga datang ke sini?”
“Luhan-ah, sudahlah jangan bertengkar lagi”
“Ani, aku ingin bicara saja dengannya”
“Kalau begitu bisakah Seohyun dan Sooyoung keluar sekarang?”
“Kyuhyun-ssi..” ujarku
“Ini masalah pria, kami tidak akan menggunakan tenaga kami tapi menggunakan rasio”
“Kajja” ujarku datar sembari berjalan keluar kamar, diikuti gadis manja ini.

Author POV~
“Cho Kyuhyun, apa kau masih ingat dulu saat masih di SMA, aku pernah bilang padamu bahwa kita bersaing secara sportif bukan?”
“Kau benar”
“Baiklah, mari kita lakukan itu”
“Ne?”
“Kau mencintai Sooyoung bukan? Aku juga tidak ingin melepaskannya, kalau begitu mari kita bersaing secara sportif, tanpa harus melayangkan pukulan” Luhan mengulurkan tangannya, lalu dijawab oleh jabatan tangan Kyuhyun tanda setuju

Jonghyun POV~

Setelah bunyi suara pintu tertutup, aku mulai tersadar dan mencoba membuka mataku tapi sangat berat
“Cho Kyuhyun, apa kau masih ingat dulu saat masih di SMA, aku pernah bilang padamu bahwa kita bersaing secara sportif bukan?”
“Kau benar”
“Baiklah, mari kita lakukan itu”
“Ne?”
“Kau mencintai Sooyoung bukan? Aku juga tidak ingin melepaskannya, kalau begitu mari kita bersaing secara sportif, tanpa harus melayangkan pukulan”
Begitulah percakapn antara Luhan dan pria bernama Cho Kyuhyun itu. Jadi selama ini Luhan juga mencintai Sooyoung
Flashback
“Luhan apa yang sedang kau lihat?”
“Aku hanya melihat burung-burung di atas yang terbang bebas”
“Benarkah? Bukannya melihat Sooyoung?” ujarku sambil menunjuk Sooyoung yang sedang duduk membaca di bawah pohon
“Kau ini, aku tidak melihatnya pabo”
“Aku harap juga begitu”
“…” dia langsung melihat ke arahku
“Kau tau, aku rasa aku menyukai uri Sooyoung, ani bahkan mencintainya setulus hati, ternyata perasaanku bukan hanya sekedar menyukainya sebagai sahabat tapi juga memandangnya sebagai wanita”
“Be…nar..kah?” tanyanya terpatah-patah dengan wajah tidak percaya
“Tentu saja, jadi kau harus berjanji jangan mencintai Sooyoung, oke?”
“Oke” jawabnya setuju disertai dengan senyum tipis
Flashback end
Saat aku membuka mataku, hanya tersisa Cho Kyuhyun seorang berdiri mematung sambil melihat ke arahku, aku mencoba duduk dan dia membantuku
“Cho Kyuhyun-ssi, apa kau mencintai Younggie-ku?”
“Sejujurnya iya” aku menatap matanya, menemukan keseriusan dan juga keyakinan besar disana
“Kalau begitu bisakah jawab satu lagi pertanyaanku?”
“Malhaebwa..”
“Apa mimpimu kelak bersama dengan gadis yang kau cintai?”
“Ada satu…” dia terdiam sebentar
“Aku akan membangun sebuah rumah kecil di dekat danau, dan setiap minggu aku akan berlibur bersamanya disana, kami akan berkeliling danau dengan perahu kecil yang akan kudayung sendiri”
“Kami juga akan memancing bersama, dan juga saat malam, aku ingin dia tidur dipangkuanku di depan perapian, sambil diriku membacakannya dongeng klasik dan juga bersenandung agar dia tertidur”
Kata-katanya membuatku kembali ke masa lalu, disaat aku juga mengungkapkan mimpi-mimpi indahku kelak bersama gadis yang ku cinta dan itu sama persis dengan apa yang Cho Kyuhyun katakan saat ini.
“Aku harap mimpimu menjadi kenyataan” aku hanya melukis senyum tipis, sembari memegang pundak kanannya
“Kalau begitu sekarang aku tenang, kau orang yang tepat” pungkasku setelah berhasil mengeluarkan isi hatiku saat ini
“Apa kau ingin bilang bahwa kau menyerah Jonghyun-ssi? Semudah itukah?”
“Aku titip Yonggie-ku padamu, jangan pernah meninggalkan dan membuat dia merasa bersalah, aku yakin kau mengerti dirinya sama seperti aku mengerti dirinya dulu” sebenarnya aku ingin menjawab ‘Tidak, tidak mungkin aku menyerah secepat ini, tapi cinta tidak mungkin dipaksakan, gadis yang kucintai akan sakit jika itu terjadi Kyuhyun-ssi. Dan juga aku sudah cukup senang ternyata sampai sekarang Sooyoung belum menemukan pengganti diriku’
“Ne?”
“Kejadian yang membuatnya merasa sangat bersalah padaku, saat itu musim gugur kami pulang setelah berfoto-foto di Sungai Han tapi saat menyebrang kami tersadar bahwa hadiah pemberianku terjatuh ditengah jalan, akhirnya Sooyoung berlari tanpa melihat kendaraan ke tengah jalan untuk mengambilnya”
“Sebuah motor sport berwarna putih melaju dengan kecepatan diatas rata-rata disaat aku ingin menarik Sooyoung ke tepi jalan, akhirnya aku mendorong dia ke trotoar dan aku yang tertabrak, saat itu aku koma selama 5 bulan dan saat aku sudah sadar, Sooyoung tidak pernah lagi menemuiku dan berada disampingku hingga aku bertemu dengannya di Seoul National University”
“Kalau boleh aku tau apa hadiah yang kau berikan untuknya?”
“Sebuah jepitan rambut”
“Jepitan rambut?”
“Dulu rambutnya panjang terurai, saat dia berlari rambutnya berterbangan, jadi aku memberikan jepitan rambut untuknya” ujarku sambil mengingat-ngingat wajah Sooyoung saat masih SMP
“Kenangan yang manis” simpulnya
“Cinta yang malu-malu, itulah kami” dia hanya tertawa
‘Aku percaya Kyuhyun-ssi, suatu saat nanti, kau tidak hanya sekedar menjadi pelindung baja untuk Sooyoung tapi kau akan menjadi tembok tinggi dan besar yang kuat untuk melindungi Younggie’

TBC, PLEASE LEAVE COMMENT ALL GOOD READERS
SIDERS GO AWAY!!

Note :
Auhtor jadi makin bingung, jadi tolong bantuan dari readers..
1. QUESTION
Menurut kalian diantara pilihan di bawah ini siapa yang kalian inginkan untuk menjadi pasangan Luhan nanti? *(dalam FF Shadow Of Love)
a. Park Chorong (A-PINK)
b. Kim So Hyun (Young Korean Female Artist)
c. Oh Seung Ah (Rainbow)
d. Krystal Jung (fx)
e. Yookyung (OC)
f. Hyejeong (AOA)
g. Yoo Ah Ra (Hello Venus)
Please readers ikutan Voting yuk~

 

 


[Link FF] I’ll Waiting You In The Heaven

[Link FF] Our Lovely [Part 1]

$
0
0

ourlovely

Author             : SooNa

Title                 : Our Lovely [Part 1]

Leght               : Chapter

Genre              : Romance

Cast                 : KyuYoung & YoonHae

Support Cast   : Super Generation

Note Author    : This Story asli hasil buah pikiranku dan kutuangkan dalam bentuk tulisan. Thank You for Reader and Very Thank You for good Reader.

 

Part 1

~

Di pagi yang cerah dan sejuk serta sunyi, tapi tidak terjadi di salah satu ruangan yang terlihat cukup berantakan. Bantal guling yang sudah keluar dari wilayahnya dan seprai yang tidak beraturan. Ditambah banyak benda entah itu buku atau apa saja yang ada didalam ruangan itu berantakan, membuat kesan itu semakin cocok saja untuk digambarkan.

Terlihat seorang pria dengan benda persegi panjang ditelinganya. Raut wajahnya terlihat tidak tenang dan sesekali ia mengumpat. Oh lebih tepatnya dia mengumpat pada dirinya sendiri atau terkadang dia mengumpat pada seseorang disebrang sana yang tengah mengeluarkan kemarahannya pada dirinya.

Ya ia akui kalau semua itu salahnya tapi bukankah seseorang atau lebih tepatnya gadis di sebrang sana juga tidak menolak. Jadi dia tidak patut disalahkan sepenuhnya akan semua yang telah terjadi. Lihatlah berkat telepon yang berdering dengan seenaknya di pagi buta itu membuat dirinya terbangun dari tidur yang lelap dan seketika kamar yang tadinya rapi karena dibereskan oleh roomatenya itu sekarang jadi kacau balau setelah mendengar berbagai umpatan dan kata-kata kasar yang ditunjukan padanya oleh gadis di sebrang sana.

Tapi masih pantaskan dia dibilang gadis, setelah semua ini bahkan ia lebih terlihat seperti singa betina yang sedang mengamuk karena mendapati anaknya diganggu.

 

Klik link to continue reading

http://summercalista.wordpress.com/2013/10/28/our-lovely-part-1/

 


Viewing all 1445 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>