Title : I’M UGLY, SO THAT’S PROBLEM?
Author : Hwang Mi Ree
Main Cast : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun, Shim Changmin, etc
Genre : Romance, Sad, Angst, Hurt, Humor, Comedy
Lenght : Chapter
Summary : Seorang yeoja buruk rupa yang berubah menjadi cantik, bahkan menjadi seorang primadona. Apakah namja kasar seperti Kyuhyun akan takhluk pada yeoja itu?
Happy Reading!
(Last Episode)
#Changmin POV
Aku membuka pintu mobilku dan langsung menghela nafasku sepanjang mungkin.
Ternyata Sooyoung tidak pindah ke tempat si gendut… tapi mereka tinggal bersama. Jadi si gendut memberitahukan seluruh kejadian di pesta dan Sooyoung jadi bersikap aneh seperti itu.
Sepertinya aku sudah menemukan potongan-potongan yang salah.
Aku takkan membiarkan ini begitu saja! Akan kubunuh musuhku dan mendapatkan wanita yang kucintai!
Kalaupun si gendut tidak menemui wartawan, itu tidak masalah. Asalkan dia menyampaikan ucapanku pada Sooyoung, maka aku bisa meyakinkan hati Sooyoung.
Ya..
Aku cukup puas dengan itu.
#Changmin POV END
.
.
#Sooyoung POV
Keesokan harinya..
Saat ini aku sedang mengantri makanan di kantin sekolah. Sangat penuh sampai antriannya cukup panjang. Haft… perutku sudah sangat lapar.
“kau sudah memikirkannya? Hari ini kau akan bertemu dengan wartawan itu?” tanya Siwon.
Tidak tahu..
Aku sedang memikirkannya.
“aku sudah bilang berulang kali, Shim Changmin itu tidak tulus.. dia hanya berpura-pura. Dia kan artis! Dia hanya berakting dan aku tidak percaya aktor sepertinya.” Jelas Siwon.
Tapi… dia tidak berbohong tentang Vict eonnie.
“kalau seperti itu kau akan mendapat masalah, tau.” Ujar Siwon.
Aku mengerti, kok.
Dua hari berturut-turut kakek benar-benar berisik.
Aku pusing mendengarkan celotehan kakek terus.
“yak! Jangan kurang ajar pada kakekmu!” kesal Siwon.
Tapi… Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Kalau aku bertemu dan menjelaskan pada wartawan tentang Cho Kyuhyun yang sebenarnya, orang-orang yang menyukai Cho Kyuhyun akan merasa dikhianati dan marah pada Kyuhyun. Lalu dia pasti akan di hukum Direktur Cho.
Ini tidak melibatkan orang lain dan merupakan cara yang berbeda dengan rencanaku yang ingin membalaskan dendamku sendiri.
Lalu…
Aku selalu menyesal putus dengan Changmin.
Setelah mendengar perkataan itu, rasa penyesalan ku semakin dalam.
Sepertinya hatiku masih-
“Choi Sooyoung!”
Aku menolehkan kepalaku dan melihat Kyuhyun yang berlari kearah ku. Mau apa namja berandalan itu memanggilku?
“ayo ikut denganku, aku belikan makan siang.” ajak Kyuhyun.
“eh? Aku makan makanan disini saja..” tolak ku.
“makanan di sini tidak bisa mengisi perutmu.” Ucapnya sembari menarik tanganku, “aku tidak mau kecewa, jadi ikutlah.” Tambahnya sambil tersenyum mengerikan.
“ba..baiklah..” ucapku takut.
.
.
“kenapa harus begini segala, sih?!” tanyaku.
“karena gerbang sekolah dikunci, jadi kita harus begini.” Jawab Kyuhyun sembari memegang tubuhku. Menyuruhku untuk melompati dinding sekolah ini.
“naiklah ke tembok itu, dibawah sana ada baju bekas. Turunlah dengan menginjak baju bekas itu. Cepat naik!” ujarnya yang sepertinya sedikit kelelahan mengangkat tubuhku.
“yak! Jangan lihat keatas!” teriakku sambi menutupi rok ku.
“iya iya, aku tidak lihat, kok.”
“dasar genit!”
“yak! Cepat naik!” kesal Kyuhyun.
“YAAK! APA-APAAN KALIAN?!” teriak Jung seonsaengnim tepat di belakang kami. Refleks aku langsung naik ke tembok dan jatuh ke tumpukan baju bekas yang dibilang oleh Kyuhyun.
“yak! Cho Kyuhyun! Berhenti!” teriak Jung seonsaengnim sembari berlari kearah Kyuhyun.
Kyuhyun melompati tembok itu dengan mudahnya, “aku hanya pergi makan, kok. Bye seonsaengnim!” ucapnya sambil menjulurkan lidahnya ke Jung seonsaengnim.
.
.
Aku dan Kyuhyun memasuki restoran yang tak jauh dari sekolahan. Begitu masuk, Eunhyuk Donghae dan Kangin memanggil kami. Aku dan Kyuhyun pun berjalan menuju mereka bertiga.
“kenapa terlambat?” tanya Eunhyuk.
“kami ketahuan Jung Seonsaengnim dan aku juga kesulitan gara-gara dia.” ucap Kyuhyun sambil menunjuk ku.
“makanya jangan ajak aku..” ujarku.
“wah.. mereka bahkan tidak ingin melewatkan makan siang ini tanpamu.” ledek Siwon.
Aish… kakek ini!
“nah buka mulutmu.” Ujar Kyuhyun sambil memberikanku sepotong kimbab.
“ah, tidak usah. Aku bisa makan sendiri.” Ucapku dengan wajah yang memerah.
“tidak perlu malu begitu.” Ujar Kyuhyun.
“hihihi, kenapa begitu? Seharusnya buka saja mulutmu.. kau malu , ya? Hahaha” ujar Siwon sambil tertawa kencang.
Jangan berisik, kek!
Sial.. kenapa wajahku memerah.
“oh iya! Anak-anak dari SMA GUKJIN itu sekolah Henry, kan?” tanya Donghae pada Kyuhyun.
“ah, Henry? Apa dia juga anggota mereka juga?” tanya Kyuhyun.
“sepertinya begitu.”
“ngomong-ngomong kenapa kau melepaskan si gendut begitu saja? Padahal kita bisa menangkapnya.” Ujar Kangin.
Eh?
“aku sudah bilang, kan. Yeoja itu tidak bisa pergi kemanapun. Aku sudah meninggalkan tanda di lehernya.” Jelas Kyuhyun.
“cap rokok itu?” tanya Eunhyuk.
“kau pintar juga, Hyuk.” Ujar Kyuhyun.
“kau juga pernah pergi ke apartemen si babi, kan?” tanya Donghae.
“iya, tapi aku tidak menemukannya. Diketuk seperti apapun, dia tidak keluar juga.” Jawab Kyuhyun sambil meminum cola nya.
Apa? Benarkah dia pernah ke apartemenku?? Kapan? Kenapa aku tidak tahu?!
Kyuhyun menatapku, “kau tidak kepanasan? Kenapa tidak diikat saja?” tanya nya sambil memegang rambutku.
Aku pun langsung menepis tangannya kasar.
“kenapa sekasar itu? Dia hanya memegang rambutmu karena sepertinya kau kepanasan.” Ujar Eunhyuk.
“ah.. ma.. maaf… tadi aku sedang berpikir.. aku kaget saat tanganmu mendekat begitu saja, hehe” bohongku.
Akan sangat gawat jika Kyuhyun melihat bekas luka di leherku.
Itu tak boleh terjadi!
Kakek, sepertinya aku sudah memutuskannya!
“memutuskan apa?” tanya Siwon.
Aku akan menemui wartawan itu!
Aku tidak ingin hidup menderita lagi! Aku akan lakukan apapun, asalkan Cho Kyuhyun menghilang!
Sekarang, ditempat dimana tidak ada Cho Kyuhyun…
Aku akan hidup bebas!
.
.
Aku berjalan ke Coffee Shop yang pernah Changmin bilang. Aku melihat alamat itu dan memandang kedepan. Aku sudah berada di depan Coffee Shop itu. Sebelum datang ke Coffee ini, aku meminum obat pengembali sementara agar Changmin tak mencurigaiku.
Oke! Aku sudah siap!
Aku berjalan memasuki Coffee Shop itu.
“apa kau yakin?” tanya Siwon.
“iya, lagipula aku sudah telanjur datang kesini.”
“kau yakin?”
“iya, yakin. Aku yakin.”
“yakin tidak? benar-benar yakin?” tanya Siwon lagi.
Aish.. kakek, kenapa tanya terus, sih? Aku kan sudah bilang aku yakin.
Aku masuk ke Coffee itu dan menemukan Changmin dan salah seorang namja yang cukup tampan di sampingnya. Apakah itu wartawannya?
“itu dia datang. Tidak sulit cari alamatnya, kan?” tanya Changmin begitu melihatku.
“ma… maaf terlambat.” Ucapku.
“tidak apa-apa. Kami juga baru datang, kok.” ujar wartawan itu. “silahkan duduk disini.” Tambahnya sembari mempersilahkan tempat duduk di depannya.
“baik..” ucapku sambil duduk. Kini aku berhadap-hadapan dengan mereka berdua.
“silahkan kau makan saja makanan yang sudah di sediakan di atas meja ini” ujar Changmin sambil tersenyum.
Mwo??? Benarkah?? Makanan sebanyak ini? Aku boleh memakannya??
Tanpa basa basi aku pun langsung melahap makanan itu satu persatu.
“perkenalkan di sampingku ini Shim Yunho, wartawan bagian hiburan. Dia kakak sepupuku juga..” ujar Changmin memperkenalkan Yunho.
Aku hanya terfokus pada makananku, perut ku sangat lapar.
“apa kau sudah dengar?” tanya Changmin sembari melambai-lambaikan tangannya.
Siwon langsung memukul kepalaku pelan, “halo! Kau sadar kan?” tanya Siwon.
Eh?
Aku pun memberhentikan makanku, “apa??! Kakak sepupu?!” tanyaku pada Changmin.
Siwon hanya memijat keningnya pelan, “kenapa reaksimu selambat itu jika bertemu dengan makanan, ckck” ujar Siwon.
Sepupu? Pantas saja sedikit mirip. Aku tidak menyangka jika Changmin mempunyai sepupu seorang wartawan.
“bagaimana kalau kita mulai saja?” tanya Yunho sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menaruh alat itu di meja, tepatnya di depanku. “Nona Choi Sooyoung, bisa sekarang?”
“ya.. ehm, itu..”
“alat perekam, bisa juga sebagai alat bukti. Pakai ini jadi lebih jelas dan nyaman dibanding memo..” ucap Yunho.
“oh, begitu..”
“kita mulai sekarang Nona?” tanya Yunho.
“iya, aku sudah siap.”
Setelah interview, aku tak bisa menarik ucapan ku lagi. Tidak apa-apa! Aku memang tak mau mengubah pikiranku.
Yunho menyalakan alat perekam itu, “baiklah kita mulai. Apa benar kau diperlakukan kasar selama 3 tahun oleh Cho Kyuhyun, anak Direktur perusahaan The Sun itu?”
“iya benar” jawabku lantang.
“apa alasannya?” tanya Yunho.
“karena aku gendut dan jelek.”
Itu… alasan yang sangat menakutkan.
“tolong Nona Choi Sooyoung ceritakan lebih detail lagi semua yang dilakukan Cho Kyuhyun pada anda.”
Haft.. ini pertama kalinya aku menceritakan masa pahitku pada orang lain. Saat yang seperti mimpi buruk, penghinaan, dan… penderitaan.
Aku menarik nafasku panjang, “Ini saat aku menginjak berumur 13 tahun, jadi begini…”
#Sooyoung POV END
#Author POV
(Flashback start)
Hari Minggu cerah ini, semua orang berlalu lalang pergi untuk berlibur. Terkecuali Sooyoung. Ia harus pergi les dikarenakan nilai sekolahnya yang sangat buruk. Yeoja itu berpamitan dengan orang tuanya dan pergi les sembari membawa permen besar di tangannya.
Di jalan, ia terus menjilat permen besar itu sambil menikmati perjalanan menuju ke tempat les nya. Tapi tiba-tiba saja di depannya muncul namja yang mungkin sudah berumur 30 tahun keatas. Atas kemunculan namja itu, membuat kaget Sooyoung dan tak sengaja Sooyoung menjatuhkan permen besarnya itu.
“kau kaget melihatku, ya?” tanya Paman itu.
Sooyoung hanya menatap permen nya yang jatuh ke tanah. Sudah pasti permennya tak bisa dimakannya lagi.
“itu jatuh.. Paman belikan yang baru, ya?” ujar Paman itu.
Sooyoung memandang namja itu dengan pandangan yang berbinar-binar, “sungguh??” tanya Sooyoung.
Namja itu menggandeng tangan Sooyoung, “ayo ikut, Paman akan membelikanmu satu kotak permen!”
Dengan tampang polosnya, Sooyoung tertawa senang karena akan dibelikan permen sebanyak itu.
“uwa! Satu kotak?!” tanya Sooyoung.
“tentu saja” ujar Paman itu yang terus menggandeng Sooyoung.
“aku temukan seorang penjahat!” ucap suara namja kecil yang tiba-tiba saja muncul di samping Paman itu dan Sooyoung.
“jangan bergerak!” teriak namja kecil satunya lagi sambil menodongkan pistol mainannya.
Sebut saja namja kecil itu, Cho Kyuhyun dan Lee Donghae.
Paman itu hanya memandang kesal kearah namja kecil itu, ia takut apabila ia ketahuan ingin menculik bocah gendut yang di gandengnya saat itu.
“penjahat apa maksudmu, hah?” tanya Paman itu.
“yup, karena anda menculik seorang anak! Anda punya hak untuk diam dan memanggil pengacara!” ujar Kyuhyun sok tau.
Paman itu hanya menggigit bibir bawahnya, “sudahlah, jangan pedulikan mereka, kita beli permen saja, yuk?” ajak Paman itu kepada Sooyoung.
“Paman, penjahat?” tanya Sooyoung polos.
“bukan, mana ada penjahat yang membelikan permen..” bohong Paman itu.
“cih kalau begitu kita harus memanggil bantuan..” ujar Kyuhyun. “Detektif Donghae, cepat panggil bantuan!” suruh Kyuhyun pada namja yang ada di sampingnya.
“Ibuuuuuuuuu!” teriak Donghae sambil berlari menuju rumahnya tak tak jauh dari sini.
Paman itu langsung takut begitu namja kecil itu berlari memanggil Ibunya. Ia langsung kabur meninggalkan Sooyoung dan lari begitu saja.
“yaak! Penjahatnya kabur! Aku tembak kau!” teriak Kyuhyun sambil berlari mengejar Paman itu dan menodongkan pistol mainannya.
“uwaaaa! Permenku! hiks” sedih Sooyoung sambil menangis.
Kyuhyun memberhentikan langkahnya, “sial! Dia kabur!” kesal Kyuhyun dan berbalik arah menatap Sooyoung. “gendut! Kau baik-baik saja?” tanya Kyuhyun.
“tenang saja. Sudah aman, penjahatnya sudah pergi. Karena kami perlu bukti, bisa kau ikut kami ke kantor polisi?” tambah Kyuhyun.
Sooyoung hanya menghapus air matanya, ia cukup sedih karena Paman yang akan memberikannya permen, kabur begitu saja. “hiks.. permenku..” ucapnya.
Kyuhyun memutar bola matanya malas dan melihat pakaian Sooyoung yang cukup rapi. Kyuhyun menilai bahwa yeoja gendut di depannya ini ialah orang yang cukup kaya.
“kau punya uang?” tanya Kyuhyun.
Sebelum Sooyoung menjawabnya, Kyuhyun langsung menarik ransel Sooyoung dan mengeluarkan isinya. Kyuhyun melihat amplop putih dan menemukan uang yang sangat banyak di amplop itu.
“wah! Banyak sekali!” ujar Kyuhyun sembari menghitung uang yang ada di amplop putih itu.
“ah! Itu uang les ku! Kembalikan!” ucap Sooyoung.
Kyuhyun menatap Sooyoung sekilas.
‘Pletak!’
Ia memukul kepala Sooyoung dengan tangannya, “sekarang ini jadi milikku, bodoh!” ujarnya. “asik! Bisa main-main nih…” tambah Kyuhyun sambil berlari senang meninggalkan Sooyoung.
“ja.. jangaaaaan!” teriak Sooyoung, tapi tetap saja Kyuhyun tak memberhentikan larinya. “aku takut dimarahi Ibu…” ujar Sooyoung.
(Flashback End)
“…dan itulah pertama kalinya aku bertemu dengan Cho Kyuhyun. Sepulang dari situ, aku langsung dimarahi habis-habisan oleh Ibu maupun Ayah.” Ujar Sooyoung dan langsung mengambil minuman yang ada di depannya karena yeoja itu sedikit haus.
Changmin, Yunho, dan Siwon yang mendengarkan cerita itu sedikit tercengang mendengar ucapan yeoja gendut di depannya.
“pertama bertemu langsung diperas? ckck” tanya Siwon tak percaya sambil memijat pelipisnya pelan.
Sooyoung hanya menghembuskan nafasnya.
“tapi dibanding uang yang hilang, kau masih beruntung karena lepas dari penculik.” Ujar Yunho.
“iya, benar. Tapi… yang lebih menyeramkan di mulai sejak aku masuk SMP.”
(Flashback start)
Hari ini awal masuk sekolah. Semua anak baru pun memperkenalnya dirinya di depan kelas. Termasuk Choi Sooyoung yang sedang berjalan ke depan kelas untuk memperkenalkan dirinya.
“halo, semua. Namaku adalah-“
“babi, kan?” ujar seseorang memotong ucapan Sooyoung dan membuat keributan kelas yang menertawakan Sooyoung.
Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun.
“ngok ngok!” ujar Kyuhyun lagi sambil memeragakan suara babi.
Suasana kelas pun menjadi gaduh dan mereka pun ikut-ikutan mengolok Sooyoung. Yang di olok hanya menundukkan kepalanya lantaran malu.
“yak! Cho Kyuhyun! Jangan permainkan temanmu! Semuanya jangan berisik!” teriak Lee Seonsaengnim.
.
.
‘BUAGH!’
Kyuhyun memukul namja yang di ketahui ialah seorang ketua SMP ini dan senior Kyuhyun.
“kalian jangan macam-macam! Mulai sekarang, aku lah ketua SMP ini!” ujar Kyuhyun pada ketua itu sekaligus komplotannya yang di habisi.
Kyuhyun, Donghae, dan Henry berjalan meninggalkan mereka yang sudah babak belur di tangan Kyuhyun.
“hebat! Kau bereskan ketua kelas 3 itu! Berarti sekarang kau ketua?” tanya Donghae.
Kyuhyun menyibak kan rambutnya, “aku menang dari ketua sebelumnya, lalu penampilanku, sepatu, tas, rambutku di cat, minum alkohol, naik motor dan nilai yang sengaja kujelekkan. Semua hampir memenuhi syarat jadi ketua, kan?” tanya Kyuhyun.
“kau memang sudah jadi ketua, Kyu.” Ujar Henry.
“belum, masih ada satu yang kurang.” Ucap Kyuhyun.
“eh? Apa itu?” tanya Donghae bingung.
“mainan ketua” jawab Kyuhyun.
“maksudmu buat mainanmu, Kyu?”
“nah! Itu dia!” ujar Kyuhyun.
“kalau begitu. Pilih saja satu orang yang akan kita kerjai.” Ucap Donghae.
“tidak perlu, aku sudah punya targetnya.” Jelas Kyuhyun.
“oh, ya? Siapa?”
“kelas berapa?”
Kyuhyun hanya tersenyum menyeringai, “hehe.. kalian juga kenal kok. Mainanku adalah… si gendut jelek, Choi Sooyoung.”
Dan dari sinilah…
Di mulai nya penyiksaan Cho Kyuhyun pada Choi Sooyoung.
.
.
Sooyoung tertidur di meja belajarnya. Mungkin ia sedikit kekenyangan sehabis makan siang dengan porsi yang sangat banyak.
“hihi, dia tidur.” Ujar Donghae yang melihat Sooyoung tertidur pulas di mejanya.
Kyuhyun, Donghae, dan Henry menghampiri meja Sooyoung.
“apakah kau punya spidol?” tanya Kyuhyun pada Henry.
Henry pun mengambil tempat pensil yang ada di sampingnya, entah itu punya siapa tetapi ia langsung mengambil spidol yang ada di dalam tempat pensil itu dan memberikannya ke Kyuhyun.
Kyuhyun membuka tutup spidol itu, “baiklah… akan kuperlihat kan betapa jeniusnya aku dalam menggambar.” Ujar Kyuhyun sambil menggambar sesuatu di wajah Sooyoung yang sedang tertidur.
“gambar juga bulu hidungnya..”
“hihi, kacamata juga.”
“sepertinya dia lelah karena terlalu banyak makan.”
“kurang berwarna nih..”
Komplotan Kyuhyun pun tak hanya melihat aksi Kyuhyun, mereka pun juga melakukan apa yang di lakukan Kyuhyun, mencoret wajah Sooyoung.
Jam pelajaran pun dimulai. Semuanya pun kembali pada bangkunya masing-masing.
Karena terlalu nyenyak tertidur, Sooyoung pun tetap tak mendengar bel berbunyi.
“selain babi, dia pun juga mempunyai pendengaran yang jelek, ya” ujar Kyuhyun.
Kim seonsaengnim masuk ke kelas dan mengajar di kelas itu. Tetapi dia sedikit terganggu begitu melihat ada anak muridnya yang tertidur di dalam kelas.
Ia berjalan menuju ke meja Sooyoung dan membangunkan yeoja gendut itu. Sooyoung pun membuka matanya dan mengangkat kepalanya.
Sontak semua murid di kelas langsung tertawa begitu melihat wajah Sooyoung yang sangat berantakan.
“si…siapa kau? Ada apa dengan wajahmu?” tanya Kim seonsaengnim bingung.
“HAHAHAHAHAHAAHA”
Sooyoung hanya bingung melihat reaksi teman-temannya yang tertawa terbahak-bahak. Bahkan sampai ada yang memegangi perutnya.
“diam semuaa!!” teriak Kim seonsasengnim yang juga menahan tawanya.
Di belakang, Kyuhyun hanya tersenyum menyeringai. Ia benar-benar puas mendapatkan mainan seperti Sooyoung.
Keesokan harinya…
Pulang sekolah hari ini, Ia sudah memutuskan untuk membeli beberapa majalah di toko yang jaraknya sedikit jauh dari sekolah. Tak apa, ia rela berjalan sejauh itu. Asalkan ia bisa membeli majalah itu dan mendapatkan poster besar Changmin.
Ia berjalan sambil memakan roti satu-satunya yang sengaja ia sisakan tadi siang.
“Sooyoung!”
Seseorang memanggilnya, ia pun menengokkan kepalanya dan melihat Kyuhyun dan Henry tepat di depannya.
Sepertinya membeli majalah dapat dilakukan besok hari, ia lebih menyayangi nyawanya ketimbang harus berhadapan dengan Kyuhyun.
Ia pun membalikkan badannya. Begitu berbalik ia melihat Donghae sambil melambaikan tangan kepadanya.
Sepertinya hari ini ialah hari yang cukup sial untuknya.
Donghae berjalan menghampiri Sooyoung dan memegang pundak yeoja itu, “ikuti saja apa yang dimau oleh Kyuhyun..” ujarnya.
“jangan menyentuh mainanku, Hae..” ucap Kyuhyun begitu melihat tangan Donghae yang menempel pada bahu Sooyoung.
Sooyoung hanya menelan salivanya. Ia tak tahu akan dibawa kemana ia saat ini.
.
.
“wah lihat! Itu sapi!” heboh Henry begitu melihat sapi di depannya. Henry langsung berlari menghampiri sapi itu.
“dasar bodoh.” Ujar Kyuhyun.
Saat ini mereka berada di peternakan kenalan Kyuhyun. Namja itu sengaja membawa Sooyoung kesini karena…
Ah.. Mungkin kalian tahu karena apa..
“itu babi!” teriak Donghae sambil menunjuk sekumpulan babi yang berkumpul dalam kandangnya.
“senang kan bisa jenguk teman-temanmu? Di antara mereka ada Ibumu? Yang mana? Ayo beri salam.” Ujar Kyuhyun sembari tersenyum pada Sooyoung.
Sooyoung mengamati babi-babi itu, “tidak ada… jangan bercanda..” ujarnya.
“kenapa? Teman-temanmu senang bertemu kau, loh. Aku sengaja mengajakmu kesini karena kau pasti ingin bermain bersama mereka, kan?” ucap Kyuhyun sambil mendorong Sooyoung. Yeoja itu langsung terjungkal kedalam kandang itu.
“hyaaaaaa!” teriak Sooyoung begitu ia terjungkal dan seragamnya kotor di penuhi oleh lumpur. “huwaaaa, aku tidak mau. Hiks… tidak mau…” ucapnya sembari meneteskan air matanya.
“Soo, mainlah sebentar disana. Jangan telat pulang, nanti kehabisan makanan, loh. Hahaha” ujar Kyuhyun dan langsung meninggalkan Sooyoung.
“hahaha! Kau benar-benar gila, Kyu!” ujar Donghae sambil tertawa kencang begitu melihat Sooyoung di dalam kandang itu.
“aku gila? Hmm, mungkin iya..” ujarnya pelan sambil menyeringai.
(Flashback End)
Sooyoung menghapus air matanya begitu mengingat kejadian memalukan itu, “saat itu, aku takut sekali…” ujarnya.
Changmin dan Yunho tak berkedip sedikit pun begitu mendengar cerita nya.
“dia benar-benar nakal..” ujar Changmin.
“tapi, yang kau ceritakan itu baru sebagian, kan? Masih ada perbuatan Cho Kyuhyun lainnya, kan?” tanya Yunho.
Sooyoung menundukkan kepalanya memikirkan sesuatu, “ehm.. tapi tidak semuanya buruk kok!
Dia juga… pernah menolongku. Saat Musim panas kelas 2 SMP..”
(Flasback start)
Sooyoung memulai aktivitasnya untuk jogging pagi. Dia pun rela meninggalkan sarapan paginya agar badannya dapat kurus. Ia melakukan hal itu karena ia tak ingin di ganggu lagi oleh komplotan Kyuhyun.
Akan tetapi… karena belum terbiasa untuk berdiet. Kepalanya sedikit pusing.
Tak terasa ia langsung ambruk di tengah jalan. Ia pingsan.
“kyaaa! Ada yang pingsan!” teriak yeoja yang berpapasan dengan Sooyoung. Yeoja itu melihat kejadian Sooyoung pingsan.
Orang-orang di sekitarnya langsung menghampiri Sooyoung.
“telepon 119!” ujar namja yang menghanpiri Sooyoung.
“angkat dia..”
“bagaimana mengangkatnya?”
Pas sekali saat itu Kyuhyun sedang lewat dan melihat kerumunan orang-orang di tengah jalan. Ia langsung menghampiri kerumunan itu dan melihat Sooyoung yang terkulai lemas.
Kyuhyun mengambil ponselnya dan mencoba untuk memotret Sooyoung, “besok akan kutunjukkan ke anak-anak, hehe” ujarnya tersenyum menyeringai.
Akan tetapi, ia memandang ke arah Sooyoung dan sedikit terdiam. Kemudian ia menaruh ponselnya itu di sakunya. “cih, menyebalkan!” kesalnya.
Ia langsung menghampiri Sooyoung dan mengangkat yeoja bertubuh gemuk itu. Orang-orang di sekitarnya langsung memasang tampang takjub melihat ada seorang namja yang bisa membawa yeoja gendut itu.
Kyuhyun membawa Sooyoung ala bridal style dan langsung berlari menuju ke klinik/rumah sakit terdekat.
(Flashback End)
“hilangkan bagian ini” ujar Changmin begitu mendengar cerita Sooyoung barusan.
“kau yakin?” tanya Yunho sambil mengambil tape recordernya dan mengotak-atiknya.
Siwon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, “dia tidak menghargai kebaikan orang lain..” ujar Siwon.
“selama ini kau pasti sangat sengsara, kan?” tanya Yunho pada Sooyoung.
Sooyoung hanya tersenyum, “em.. sedikit” jawabnya.
“aku tahu ceritamu nyata, tapi apa kau punya sesuatu yang bisa di jadikan bukti?” tanya Changmin. “seperti memar atau bekas luka lainnya..” tambah Changmin.
Luka? Tentu saja Sooyoung mempunyai luka itu. Luka akibat puntung rokok itu..
Sooyoung memegang lehernya, “ada” jawabnya.
“boleh kufoto? Tentu saja wajahmu akan di samarkan.” Ujar Yunho.
“iya, boleh.”
Yunho mengambil kamera yang ada di tas nya dan berjalan kearah Sooyoung. Memotret leher Sooyoung…
#Author POV END
.
.
#Sooyoung POV
Aku, Changmin, dan Yunho keluar dari Coffee Shop itu.
“naiklah, kami antar sampai rumahmu..” ajak Yunho sambil membukakan pintu mobil untukku.
“oh, tidak usah. Aku bisa pulang sendiri” tolak ku.
“ayo, naiklah. Tidak nyaman pulang sendiri, lebih baik naik mobil bersama Yunho hyung” ujar Changmin.
Aku menggaruk tengkuk ku yang tak gatal, “emm, aku ingin jalan kaki sambil menghirup udara yang segar..” ucapku.
Changmin tersenyum kepadaku, “baiklah, kalau itu maumu..” ujarnya.
“terima kasih, ya. Sampai jumpa lain waktu..” ucap Yunho.
Aku membungkuk kan badanku, “selamat jalan..” ujarku.
Sebelum Changmin memasuki mobilnya, aku memanggilnya sebentar.
“Changmin..”
Changmin menolehkan kepalanya kepadaku, “ya?” tanya nya.
“aku…aku… aku mau minta maaf!” ujarku lantang.
Changmin menatapku dan langsung tersenyum, “terima kasih..” ucapnya. “aku pergi dulu..”
tambahnya dan masuk ke dalam mobil.
Aku melambaikan tanganku pada mereka berdua, begitu juga mereka. Mobil itu pun pergi dan meninggalkanku..
Haft..
Melihat Changmin bahagia, aku ikut bahagia.
Banyak orang berkata…
Cinta itu saling memaafkan.
Minta maaf dan minta maaf lagi.
Tanpa henti akan selalu minta maaf…
“apa yang perlu di maafkan?” tanya seseorang di belakangku, Siwon. Ah aku hampir melupakannya.
“heh, idiot! Masih belum sadar juga kalau Changmin itu memperalatmu, hah? Dia benci Cho Kyuhyun, makanya dia memperalatmu untuk menjatuhkan Cho Kyuhyun!” jelas Siwon.
Changmin memang tidak suka Kyuhyun, tapi tidak sampai taraf membunuhnya.
“siapa yang bilang mau membunuhnya? Mengirimnya pergi jauh ke Amerika sama saja membunuhnya..” ujar Siwon.
Aku hanya memutar bola mataku malas…
Malas mendengar celotehan kakek lagi.
“lalu, kau!” ujar Siwon sembari menunjukku.
Aku? Ada apa denganku?
“apakah kau tidak berpikir kalau caramu ini sama saja kau ingin membunuh Kyuhyun?” tanya Siwon.
Aku mengalihkan pandanganku, tak ingin menjawab ataupun menatap wajah kakek. Jika ia sedang serius, kakek cukup menakutkan dimataku.
Lagi pula…
Membunuh Kyuhyun?
Aku tidak ada niatan sama sekali untuk membunuhnya..
Aku hanya takut padanya…
Iya… takut.
#Sooyoung POV END
.
.
#Author POV
Keesokan harinya..
Seorang namja berlari di koridor membuat seluruh penjuru mata menatapnya. Ada yang menatapnya aneh maupun kesal.
“yak! Eunhyuk! Ini masih terlalu pagi untuk berlarian di koridor!” teriak Jung seonsaengnim kesal.
Tapi tetap saja Eunhyuk tak mendengarkan ucapan gurunya itu, ia terus berlari menuju tempat Kyuhyun. Yang terpenting ia harus memberitahukan sesuatu pada Kyuhyun.
Sesuatu apa?
‘braak!!’
Eunhyuk membuka pintu kelas Kyuhyun cukup keras, “Kyuhyun!!” teriak Eunhyuk.
Kyuhyun maupun Donghae langsung menoleh keasal suara itu.
“kau kenapa?” tanya Kyuhyun.
Eunhyuk menghampiri Kyuhyun, “gawat! Cepat lihat ini!” ujar Eunhyuk sambil barang dari dalam tas nya yang sengaja dibawa nya dari rumah.
“apa yang gawat?” tanya Kyuhyun penasaran.
Eunhyuk mengeluarkan koran dan memberikannya ke Kyuhyun, “kau muncul di halaman pertama!” ucap Eunhyuk.
“apa kau bilang?” tanya Kyuhyun mengambil koran itu dan melihat isi artikel utama koran itu.
Artikel yang berisi tentang Kyuhyun, tentang semua yang dilakukan namja itu pada yeoja gendut bernama Sooyoung. Sampai foto leher Sooyoung yang terkena puntung rokok itu pun di perlihatkan. Walaupun wajah Sooyoung tidak diperlihatkan, tapi Kyuhyun tahu kalau itu adalah si gendut Choi Sooyoung.
“yeoja di foto itu si gendut, kan? Bisa-bisa nya dia melapor ke wartawan!” ujar Eunhyuk.
“Kyu… apa yang harus kita lakukan?” tanya Donghae yangs sedikit takut.
Kyuhyun hanya diam sambil menatapi artikel itu terus.
.
.
“Choi Sooyoung!” teriak Yuri yang berlari menuju meja Sooyoung.
“ada apa, sih?” tanya Sooyoung yang sedikit terganggu karena saat ini ia baru saja menghafalkan metode kimia nya.
Yuri mengatur nafasnya, “Cho Kyuhyun dalam masalah besar. Dia di laporkan ke wartawan mengenai ulahnya waktu SMP dulu.” Jelas Yuri sambil duduk di samping Sooyoung, “aku tak sangka anak itu akan melaporkannya. Apa aku juga akan di laporkan? Aku bisa mati kalau Ayahku tahu..” takut Yuri sembari menggigit jarinya.
‘Teng tong~’
“Cho Kyuhyun dan Lee Donghae dari kelas 1 D, Lee Hyuk Jae dari kelas 1 C, dan Kim Young Woon dari kelas 3 E, diminta datang ke Departemen Siswa sekarang. Terima kasih.”
Suara panggilan pada speaker sekolah pun berbunyi untuk menyuruh Kyuhyun dan komplotannya pergi ke Departemen Siswa. Itu sama saja seperti neraka nya bagi murid-murid nakal. Kebanyakan para murid nakal hanya akan sampai di panggil sampai ke Ruang Guru saja. Jika dia sudah di panggil ke Departemen Siswa, kesalahan murid itu benar-benar tak bisa di toleransi dan dapat mengakibatkan di keluarkannya dari sekolah.
Sooyoung yang mendengar itu berusaha untuk tidak mempedulikan semuanya. Lagipula… bukan kah ini setimpal dengan perbuatan Kyuhyun padanya selama 4 tahun?
.
.
‘BUGH!’
‘BUGH!’
Kim seonsaengnim mengarahkan tongkat baseball nya ke bokong Kyuhyun, Donghae, Eunhyuk, dan
Kangin. Mereka berempat mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Kim seonsaengnim.
“Kim Young Woon! Sadarlah! Kau sudah kelas 3! Pikirkan pelajaranmu! Mau terus nakal? Kau tidak mau kuliah, hah?!” teriak Kim seonsaengnim.
‘BUGH!’
“kalian berempat manusia tidak berguna! Mau dengar lagi? Manusia tidak berguna!!” teriak Kim seonsaengnim yang terus memukul bokong mereka. “bukannya jaga nama baik sekolah, malah merusaknya! Bangga punya tampang keren? Bangga karena pintar berkelahi? Tugas kalian itu belajar!! Kalian sampah masyarakat! Sia-sia saja hidup kalian!” tambah Kim seonsaengnim.
Mereka berempat hanya terus diam sambil menahan kesakitan di bokongnya. Jika bukan gurunya, mungkin Kim seonsaengnim akan babak belur di tangan mereka berempat.
Kim seonsaengnim menghentikan pukulannya sebentar, “Cho Kyuhyun, apa benar berita di koran?” tanyanya sambil menatap kearah Kyuhyun.
“oh, bukannya itu urusan polisi dan wartawan?” tanya Kyuhyun tanpa memandang Kim seonsaengnim.
“apa?!” teriak Kim seonsaengnim kesal.
“Pak Guru tidak usah pedulikan itu..” ujar Kyuhyun.
Wajah Kim seonsaengnim merah menahan amarahnya, ia pun mengambil tongkal baseball nya dan berjalan kearah Kyuhyun.
‘BUGH!’
‘BUGH!’
Kini bokong Kyuhyun telah menjadi sasaran empuk dari tongkat baseball itu.
“masih berlagak?! Kau tahu berapa banyak orang tua murid yang telepon ke sekolah sejak tadi pagi, hah?! Bagaimana kami jelaskan ke mereka tentang perbuatanmu?! Dan kau bilang aku tidak usah pedulikan itu?” tanya Kim seonsaengnim yang terus memukuli Kyuhyun. “anak kurang ajar! Mencoreng nama sekolah, kau seharusnya dikeluarkan dari sekolah ini!” tambah Kim seonsaengnim.
Kyuhyun hanya menggigit bibir bawahnya menerima pukulan yang cukup menyakitkan itu.
#Author POV END
.
.
#Sooyoung POV
Bel sekolah pun berbunyi, aku langsung mengambil tasku dan keluar dari kelas.
“sampai besok, Soo..” ujar Yuri.
“sampai jumpa, hati-hati di jalan Yuri..” ujarku sembari melambaikan tanganku.
“cucuku, dia datang..” ucap Siwon sambil menunjuk seseorang yang berjalan kearahku.
Cho Kyuhyun?
Tumben sekali dia berjalan sendirian. Biasanya dia ditempeli oleh Donghae, Eunhyuk, dan Kangin. Kemana mereka?
“halo..” sapaku pada Kyuhyun sambil tersenyum. Tapi namja itu hanya melewatiku tanpa membalas sapaanku.
“bisa-bisanya kau menyapanya. Apa kau tidak sadar bahwa kau telah kejam padanya?” tanya Siwon.
Siapa yang kejam? Yang kejam itu Sooyoung yang gendut, bukan yang cantik saat ini.
“kalian itu sama… hanya wujud kalian yang berbeda.” Ujar Siwon kesal. “jujur saja. Kau merasa bersalah, kan?” tanya Siwon.
Mana mungkin aku merasa bersalah. Aku senang kok..
Lagipula ini belum seberapa…
Ini semua belum sebanding dengan apa yang kurasakan waktu dulu..
.
.
Saat ini aku berada di kantor The Sun. Tadi siang, Direktur Cho menelponku untuk segera datang ke kantornya setelah pulang sekolah.
Haft… ini semua pasti gara-gara nilai sekolahku. Jangankan masuk 50 besar, 10 orang saja tidak ada di bawahku. Bagaimana kalau kontrakku di hentikan?
“aku mau ke toilet..” ujar Siwon sembari memegangi perutnya dan pergi meninggalkanku.
Aku hanya menatap nya dengan pandangan yang datar. Memangnya hantu juga perlu buang air ya?
Aneh sekali.
Aku berjalan ke kantor Direktur dan di depan pintu kantor Direktur Cho terdapat Changmin yang berdiri disana.
Apa Changmin di panggil juga?
Lagipula kenapa dia tidak langsung masuk saja keruangan itu? Apakah ada orang lain selain Direktur Cho di dalam?
‘PLAAAAAK!’
Aku membelalakkan mataku begitu mendengar suara dari dalam pintu itu.
Itu… suara tamparan?
“kau anakku satu-satunya, seharusnya kau menjaga nama baik keluarga!! Aku tahu kau nakal, tapi tak kukira akan sampai separah ini!” teriak seseorang dari dalam ruangan itu. Sudah pasti itu Direktur Cho, apakah di dalam ada Kyuhyun?
“lalu foto ini! Benar kau yang lakukan? Darimana kau pelajari kelakuan jelekmu, hah?! Dan kau sebagai ketua gengnya? Apa setelah lulus kau mau jadi anggota mafia, hah?! Dasar tak berguna! Aku tidak mau melihat wajahmu lagi! Cepat keluar!!” teriak Tuan Cho dari dalam pintu.
Aku dan Changmin hanya saling berpandang-pandangan.
‘ceklek’
Pintu ruangan itu terbuka dan menampakkan seorang namja yang sangat kukenal, Cho Kyuhyun.
Ia keluar dari ruangan itu dengan pipi yang sangat merah.
Itu pasti sakit sekali..
Kyuhyun menatapku sekilas dan langsung pergi meninggalkanku.
Kenapa aku merasa sangat bersalah?
Seharusnya Cho Kyuhyun lah yang harus merasa bersalah!
Aku kan tidak salah. Yang salah itu Cho Kyuhyun karena dia telah membuatku sengsara…
Aku dan Changmin masuk keruangan itu dan melihat Direktur Cho yang duduk di tempatnya sembari memijat pelipisnya. Ia pun mengangkat wajahnya begitu melihat kedatangan kami berdua.
“Soo..” ujar Direktur Cho
Apa dia benar-benar kecewa pada anaknya?
“Sooyoung.” Ucap Direktur Cho dengan suara yang sedikit keras.
“ah! Iya?” tanyaku kaget.
“apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Direktur Cho.
“ti…tidak..” jawabku.
Ekspresinya serius sekali… pasti ia ingin membicarakan tentang nilai sekolahku.
“nilaimu sudah bagus, tapi turun lagi. Aku lebih suka tak memperingatkanmu…” ujar Direktur Cho.
“lain kali akan kuperbaiki..
Direktur Cho mengambil rokok yang ada di di depannya, “sudahlah, masalah pelajaran sekolah biar kau yang mengurusnya sendiri..” ujarnya.
Eh??
“jadi aku tidak di pecat??” tanyaku tak percaya.
“tidak mungkin aku memecat kau. Oh iya, ada tawaran menjadi model video klip Boyband Shinee. Lakukan lah dengan baik, ini kesempatan untukmu karena pendatang baru seperti kau sangatlah diincar oleh Entertainment manapun. Kau bisa, kan?” ujar Direktur Cho.
Aku menganggukkan kepalaku, “aku akan melakukannya, aku pasti lakukan dengan baik..” ucapku.
Direktur Cho tersenyum kepadaku, “sudah seharusnya begitu.” Ujarnya sambil mengambil rokoknya lagi, “ngomong-ngomong ada kabar juga untukmu Changmin. Kontrak kita dengan ‘Dark Hunter’ di perpanjang. Ini kesempatan langka. Aku tahu kau tertarik meneruskannya.” Tambah Direktur Cho.
Changmin sedikit membelalakkan matanya tak percaya, “mu…mustahil! Bukannya kontraknya sudah selesai?!” tanya Changmin.
Direktur Cho menggaruk kepalanya bingung, “kalian berdua ini kenapa, sih? Ada apa dengan kontrak? Tidak mau kerja?” tanya nya.
Aku dan Changmin hanya terdiam sambil menatap Direktur Cho bingung.
Direktur Cho menghembuskan nafasnya panjang, “sudahlah. Sudah sana, kalian keluar saja dari ruangan ini..” ujarnya.
Aku dan Changmin pun membungkukkan badan secara bersamaan dan kami pun keluar dari ruangan ini.
#Sooyoung POV END
.
.
#Changmin POV
Aku menutup pintu ruangan Direktur Cho dan berjalan menuju kearah lift.
Kupikir kontrak dengan Dark Hunter tidak akan di perpanjang. Tapi… kenapa begini?
Jika diteruskan berarti aku menerima pertolongan putri Direktur Dark Hunter.
Vict nuna…
Bagaimana ini? Aku sudah memperalatnya… apa dia akan memaafkanku?
Tangan ku bergerak ingin menyentuh tombol lift, di saat itu juga tangan seseorang melakukan hal itu sama seperti ku, Sooyoung.
Ah iya… aku lupa kalau sedari tadi aku bersamanya.
Pintu lift itu terbuka, aku dan Sooyoung pun masuk ke lift itu. Di lift itu tak ada siapapun, kosong. Pastinya hanya ada aku dan Sooyoung disini.
Sial… keadaannya sunyi sekali.
Aku merasa canggung. Dia pun juga tidak berbicara sepatah katapun padaku.
Apa aku harus memulai percakapan terlebih dahulu?
Aku pura-pura membatukkan diriku, “ehem, lama tidak bertemu, bagaimana keadaanmu?” tanyaku. sembari menatapnya.
Dia menatapku sekilas dan menundukkan wajahnya, “ba..baik, kau?” tanya nya.
Sepertinya dia masih sungkan untuk bertemu denganku.
“sama…” jawabku. “ingat tidak? Kejadian saat aku menyatakan cinta padamu di lift ini, saat itu juga hanya kita berdua di lift ini. Kau tahu apa yang kurasakan saat itu? Dadaku serasa mau meledak. Bagaimana kalau aku aku ditolak.. apa kau akan melihatku aneh? Apa kau akan merasa terbebani? Aku sangat khawatir… sekarang pun juga sama..” jelasku sembari memegang tangannya dan memberikan cincin yang pernah dia kembalikan padaku.
“maukah… kau pakai lagi? Tempat yang cocok untuk cincin itu hanya jarimu.” Ujarku.
Dia menatap cincin itu cukup lama, “maaf…”
Apa? Dia bilang apa?
“maaf, aku tidak bisa menerimanya. Aku masih suka padamu, tapi aku tidak pernah berpikir akan kembali seperti dulu. Aku ingin lebih berhati-hati..” ujarnya sambil memberikan cincin itu kepadaku lagi. “bagaimana kalau kita awali dengan berteman?” tanyanya.
“a..apa? Teman?” tanyaku.
“iya, teman…”
Bukan itu yang kumau…
Tapi…
Aku menggenggam kedua tangannya, “baiklah, terserah kau. Kapan pun hatimu berubah, beritahu aku. Saat itu, akan kunyatakan cintaku lagi. Sejujurnya aku lebih suka menjadi pacarmu daripada menjadi temanmu..” ujarku.
Aku benar-benar ingin kau tetap di sampingku, Soo.
Sooyoung menatapku intens, “ne… kalau hatiku berubah.. akan segera kukatakan padamu..” ucapnya.
Pintu lift pun terbuka dan ia langsung meninggalkanku..
#Changmin POV END
.
.
#Author POV
Kyuhyun duduk di mejanya sembari menulis sesuatu. Setelah menemui Ayahnya sebentar, sekolah memanggilnya untuk kembali ke sekolahan. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Tapi ia masih tinggal di sekolah.
Kenapa?
Tentu saja ini hukuman dari sekolah untuknya. Ia disuruh menulis seribu kata permohonan maaf agar tidak mengganggu atau memukuli anak lain.
Sudah berjam-jam ia di tempat itu. Mungkin ini sudah lembar ke 45.
Ia terdiam sebentar dan langsung merobek kertas yang di tulisnya tadi. Sepertinya ia sudah benar-benar muak dengan ini semua.
“sialan kau gendut! Kau pasti mati!” kesalnya sambil menggenggam pulpennya dengan kencang. Kyuhyun pun berdiri dari tempat duduknya dan pergi begitu saja.
.
.
“sudah 3 episode kau tonton.. apa kau masih ingin menonton lagi?” tanya Siwon mengamati tingkah laku Sooyoung yang sedang menyetel video pengetahuan untuk menjadi seorang model video klip.
“tapi, masih banyak sisanya. Aku harus mempelajari video-video ini sampai 2 hari kedepan.” Ujar Sooyoung.
Siwon yang bermain puzzle nya hanya mengangkat bahunya tak peduli, “terserah kau lah. Ngomong-ngomong kenapa kau lebih memilih berteman dengan Changmin? Bukankah kau menyukainya?” tanya Siwon.
“aku takut akan berpisah lagi..”
“apa?”
Sooyoung menarik nafasnya, “terluka, sedih, menangis, benci, lalu kesepian… aku tidak mau merasakan semua itu lagi, kek. Aku tidak mau dikuasai perasaan lagi. Biasanya yang membuat sukses itu logika, bukan perasaan..” jelas Sooyoung. “aku tidak akan sesali pilihanku. Lagipula Changmin sudah janji. Kapan pun hatiku berubah, dia pasti menerimaku.” Tambah Sooyoung.
Siwon melipat tangannya di dada. Menurut analisi Siwon, kemungkinan mereka berdua pasti akan pacaran lagi dalam sebulan, ckck.
‘TOCK! TOCK! TOCK!’
Sooyoung dan Siwon sontak terkaget begitu mendengar kentukan pintu yang cukup keras.
“siapa itu?” tanya Sooyoung pada Siwon.
“Gendut!! Cepat buka pintunya!!” teriak seseorang dari luar pintu itu.
Suara ini? Suara Cho Kyuhyun!
Sooyoung hafal betul suara ini..
Jantung Sooyoung kini berdetak sangat cepat. Dia sangat ketajutan saat ini. Pasti Kyuhyun marah padanya karena berita di koran.
“buka pintunya!! Yeoja brengsek! Aku tahu kau di dalam, cepat keluar!!” teriak Kyuhyun sambil terus mengetuk bahkan menendang pintu itu.
Sooyoung tak tahu apa yang akan terjadi jika dia keluar. Yeoja itu tak mau jika identitasnya sebagai Sooyoung cantik juga terbongkar.
“Buka pintu!! Sial!” teriak Kyuhyun lagi yang menendang pintu itu.
“Cho.. Kyuhyun?” tanya seseorang lagi dari luar pintu itu.
Sooyoung membelalakkan matanya begitu mendengar suara yang ia kenal juga. Ini suara Changmin..!!
“apa yang kau lakukan disini?” tanya Changmin lagi kepada Kyuhyun.
Sooyoung tetap diam di dalam dan tetap tak membukakan pintunya. Ia terlalu takut dengan apa yang dia rasakan saat ini.
Bagaimana Changmin juga datang disaat seperti ini?
“Changmin datang!” ujar Siwon.
“lalu… bagaimana jika Cho Kyuhyun tahu Sooyoung cantik tinggal di sini? Dia tidak mudah dibohongi..” ucap Sooyoung dengan suara yang sedikit bergetar.
“kau cuma bisa berdoa agar Changmin tidak mengatakannya..” ujar Siwon.
Sooyoung benar-benar takut. Cho Kyuhyun sangat mengenal Sooyoung gendut. Sedikit saja ada hal yang mencurigakan, dia akan segera tahu bahwa Sooyoung yang cantik adalah Sooyoung yang gendut juga.
Cho Kyuhyun tidak boleh tahu akan hal ini…
“memangnya apa urusanmu dengan apa yang ku lakukan disini?” tanya Kyuhyun sinis pada Changmin.
“kau datang karena artikel di koran? Mau balas dendam?” tanya Changmin, “kau benar-benar dalam masalah besar ya..” tambahnya.
“tutup mulutmu! Kau sendiri, mau apa disini?” tanya Kyuhyun kesal.
“aku? Aku juga mau ke rumah ini..”
“menemui gendut?” tanya Kyuhyun.
“bukan… bukan Sooyoung yang itu. Kau tidak tahu, ya?”
Sooyoung yang mendengar percakapan itu langsung mengambil obat pengembali sementaranya. Ia pun langsung berubah menjadi gendut dan segera menuju ke pintu dimana Changmin dan Kyuhyun berada.
“model Sooyoung kan juga tinggal-“
‘braak!’
Sooyoung membuka pintunya keras, “Cho Kyuhyun!” teriak Sooyoung yang memotong ucapan Changmin barusan.
Kyuhyun menatap murka kearah Sooyoung, “akhirnya kau keluar…” ujarnya.
Sooyoung langsung memegang tangan Kyuhyun, “kita bicara di tempat lain!” ujarnya dan menyeret Kyuhyun pergi dari situ.
Intinya, Sooyoung harus menjauhkan Kyuhyun dari Changmin. Akan sangat gawat jika Kyuhyun mengetahui rahasia terbesarnya.
Changmin menggaruk kepalanya bingung, “mereka pergi. Bagaimana nasib si gendut sekarang? Mungkin dia tambah jelek. Ah tapi muka seperti itu mana mungkin bisa tambah jelek lagi..” ujarnya sambil berjalan menuju pintu, “Sooyoung tidak kelihatan, apa aku tunggu di dalam saja ya..” tambahnya.
Tetapi pintu apartemen itu yang tadinya terbuka langsung tertutup begitu saja.
Changmin sontak kaget dengan apa yang di lihatnya, “tertutup?” tanya nya bingung.
Ia pun membuka pintu itu tetapi tak bisa, karena pintu itu dikunci.
“hah? Dikunci? Bagaimana bisa?” tanya nya tak percaya. Ia pun membalikkan badannya meninggalkan pintu itu. Sepertinya ia sedikit merinding dengan apa yang di alaminya tadi.
Siwon yang berada tepat di pintu apartemen Sooyoung hanya menyeringai melihat kepergian Changmin.
Tentu saja ini ulahnya… hihihi.
#Author POV END
.
.
#Sooyoung POV
Aku terus menarik Kyuhyun hingga keluar dari apartemen ini. Yang terpenting, aku harus memisahkannya dengan Changmin..
“yak!!” teriak Kyuhyun.
Tapi aku tidak mempedulikan teriakannya dan terus menarik tangannya hingga menjauhi apartemenku.
Kyuhyun langsung mendorongku ke tembok, “kau tidak dengar omonganku, hah?!” teriaknya kesal. “kau senang melihat keaadaanku sekarang, kan?! Apa aku terlihat menyedihkan, hah?” tambahnya.
Dia terus mencekram bahuku dan menyudutkanku ke tembok jalanan.
“nyalimu besar sekali sampai membongkarnya ke wartawan…” ucap Kyuhyun.
Aku hanya terus menundukkan wajahku. Dia benar-benar menyeramkan..
“kenapa? Mau lapor lagi? Lapor saja sana, aku tak peduli!” ujarnya sambil menyekikku.
Arghh…
Reaksi Cho Kyuhyun lebih menakutkan dari yang kuperkirakan. Kalau saja Changmin tidak datang. Aku bisa berpura-pura tidak tahu kedatangan Kyuhyun. Tapi… kenapa malah jadi begini..
Aku masih ingin hidup..
Kyuhyun terus mencekik ku. Dan aku pun mendorongnya sekuat tenaga ku.
Kyuhyun pun terdorong kebelakang, “akh..”
Kekuatanku..
Saat menjadi gendut, kekuatanku jauh lebih besar..
“ja…jangan mendekat. Biarkan aku pergi..” ujarku.
“jangan mimpi kau!” ucap Kyuhyun.
Bagaimana ini.. dia tak mungkin melepaskanku begitu saja.
Kalau begini caranya aku harus lari dari sini..
Aku pun langsung berlari meninggalkan Kyuhyun, tapi bodohnya aku tak melihat kalau di depanku saat ini ada jalan raya.
‘Tiiiiiiiin!’
Klakson?
Aku menengokkan kepalaku dan melihat mobil yang melaju kencang kearahku. Aku pasti akan tertabrak!
Aku memejamkan mataku dan menerima kenyataan bahwa aku akan mati…
Hidupku sudah berakhir!
‘Bruaaaaaak!!’
Seseorang mendorongku begitu saja. Aku dan orang itu pun terpental ke aspal.
“apa-apaan kau, bodoh?!!” teriak orang yang menyelamatkanku itu.
Cho Kyuhyun?
Kenapa dia menyelamatkan ku?
Kyuhyun menarik kerahku kasar, “kau gila?! Berlari ke jalan raya dan tak menghindar?!! Mau bunuh diri, hah?!” teriaknya.
“ti…tidak… aku kaget sekali, tak bisa bergerak…” ujarku yang masih shock atas insiden tadi.
“dasar gila… aku sangat membencimu… aku ingin sekali membunuhmu..” ucap Kyuhyun sambil menatapku. Kemudian ia melepaskan kerah baju ku dan berdiri.
Apa?
Kau ingin membunuhku?
“lalu… kenapa kau selamatkan aku?” tanyaku, “lebih baik tadi kau biarkan aku tertabrak dan kita akan sama-sama senang!! Kau bilang ingin membunuhku! Tapi kenapa menyelamatkanku?!!” teriak ku.
Kyuhyun menghembuskan nafasnya, “tutup mulutmu. Aku juga menyesal..” ujarnya tanpa menatapku, ia pun langsung berjalan meninggalkanku.
Air mataku langsung menetes deras. Aku menangis di tengah jalan seperti ini. Biarlah orang menganggapku orang gila. Itu terserah…
Tapi..
Kenapa…?
Kenapa kau selamatkan aku? Kenapa?
Aku benar-benar tak mengerti..
.
.
Keesokan harinya…
Saat ini adalah jam pelajaran olahraga. Tapi aku hanya berdiam diri, tidur-tiduran di kelas atau memainkan ponselku.
Untuk yang perempuan pasti tahu alasannya kenapa aku tak bisa ikut jam olahraga..
Kelas ini sangat sunyi… tentu saja sunyi karena hanya ada aku saja yang ada di kelas, sedangkan yang lain pergi ke lapangan.
Aku menyenderkan kepalaku ke meja..
Jika sunyi seperti ini.. aku jadi cepat mengantuk..
Oh iya… kejadian semalam aku hanya menganggapnya itu sebagai mimpi buruk saja.
Tapi kenapa dia menyelamatkanku?
Hmm.. entahlah.
Aku ingin ke toilet.
Aku berdiri dari tempat duduk ku dan keluar dari kelas menuju toilet. Untung saja jarak toilet dengan kelas ku cukup dekat.
Selesai dari toilet, aku kembali ke kelasku lagi. Aku pun membuka pintu kelasku.
“hei”
Spontan aku langsung terkaget begitu mendengar suara itu.
“kenapa kau sekaget itu?” tanya orang itu. Aku menengokkan kepalaku dan melihat Kyuhyun yang duduk tepat di samping pintu.
Mau apa namja itu ada di sini?
“kenapa kau ada disini?” tanyaku.
“aku tidak boleh masuk kelas karena sering bolos, Jung seonsaengnim menyuruhku ke ruang
Departemen Siswa…” jawab Kyuhyun.
“kalau begitu seharusnya kau ada di ruang itu, kan!” ucapku.
“kau ini bawel sekali, aku sudah 3 jam disana, tapi aku bosan, lagipula diperhatikan penjaga terus.” Ucapnya, “kau kenapa sendirian? Bukankah kelas ini sedang berada di lapangan untuk olahraga?” tanya nya.
“ehm… aku tidak bisa..”
“kenapa?” tanya Kyuhyun.
“ng, anu…. Itu..”
“kenapa gagap? Bilang saja sedang haid” ucapnya frontal.
“yak! Pura-pura tidak tahu saja, bodoh!” ucapku kesal.
Dia hanya memandangiku sambil tersenyum, “kau kan yeoja, jadi tidak perlu malu..” ledeknya.
Jusru karena aku ini yeoja, bodoh.
Tanganku bergerak untuk memukul kepalanya, tapi sialnya Kyuhyun langsung menghindar dengan cepat. Karena oleng, aku langsung terjatuh dan menindih tubuhnya.
“hahahahaha” tawa Kyuhyun keras.
Kenapa dia tertawa? Memangnya ada yang lucu?
Tapi kenapa bagian bokongku seperti ada angin yang masuk. Aku melihat kearah rok ku dan langsung membelalakkan mataku begitu melihat rok ku yang terbuka dengan lebarnya dan memperlihatkan celana dalamku yang bergambar Doraemon.
Dengan cepat aku langsung membetulkan rokku. Sial… pantas saja dia tertawa. Dia melihat celana dalamku..
“hahahahhaa!” ia masih saja terus tertawa menertawai kebodohanku.
“yak! Jangan tertawa!” malu ku.
“kau lucu sekali. Gambar apa itu? Kau anak tk? haha”
“terserah aku, dong!”
“hahaha! Kau memang masih anak-anak!” ujarnya sembari mengetuk kepalaku pelan, “aku sudah mendapatkan hadiah perpisahan darimu…” tambahnya.
Eh? Apa?
Barusan dia bilang apa?
Hadiah perpisahan?
“tugasku jadi bodyguard palsumu juga sudah selesai. Aku akan sekolah di luar negeri. Kalau semua berpikir aku melarikan diri, ya apa boleh buat. Memang itulah kenyataannya..” jelasnya sambil tersenyum kepadaku. ”jika aku keluar, orang tua murid tidak akan protes lagi karena anak-anaknya tidak lagi satu sekolah denganku. Tapi tentu akan ada beberapa orang yang sedih.” Tambahnya.
Cih… pede sekali dia..
“tapi… bukankah lebih baik begitu. Aku juga sudah bosan mempermainkan Guru-Guru disini..” ucapnya lagi.
Akhirnya…
Jadi dia akan benar-benar pergi…?
“mau pergi bersama?” tanya Kyuhyun, “kita sekolah di luar negeri..” tambahnya.
Apa? Kau bicara apa?
Mengajakku ikut serta bersamamu?
“kau harus ikut..” ucap Kyuhyun.
“eh? Ta..tapi…”
“bercanda, kok. Ekspresimu seperti orang bodoh, haha. Memangnya tidak ada yeoja lain sampai aku harus membawamu?” ujarnya sambil menertawaiku untuk kesekian kalinya.
Sialan… namja ini benar-benar membuatku kesal.
“kapan kau pergi?” tanyaku.
“belum pasti. Paling lambat sebulan lagi..”
“begitu, ya…” aku menarik nafasku, “kau marah… pada yeoja yang melaporkanmu itu?” tanyaku.
Hening.
Kyuhyun memijat pelipisnya, “aku yakin sekali… si babi itu pasti merasa bersalah padaku.” Ujarnya.
Ucapannya seperti menusuk kan pedang ke tubuhku. Dalam sekali… Dasar, dia memang manusia yang jahat..
“waktu bertemu lagi dengannya. Kukira dia hanya yeoja bodoh…. Ternyata tidak juga..” ujar Kyuhyun sembari tersenyum.
Benar…
Menjadi Sooyoung gendut, membuatku kuat.
Dan,
Menjadi si cantik Sooyoung, membuatku lemah…
.
.
“kau tidak beli apa-apa?” tanya Yuri.
Pulang sekolah, aku dan Yuri memang berencana untuk pergi membeli beberapa perlengkapan seperti baju ataupun hal lainnya. Tapi aku sedang tak ingin membeli apa-apa.
“aku tidak perlu apapun” jawabku.
“bohong, pasti mau menghemat uangmu, kan? Kalau aku jadi kau, tiap hari aku pasti beli baju, tas dan kosmetik yang kuinginkan. Terlebih kau adalah seorang artis..” ujar Yuri.
Aku hanya tersenyum sembari menikmati pemandangan jalan di Seoul.
“eh? Supermarket!” teriak Yuri begitu melihat Supermarket yang jaraknya tak jauh dari kami,
“tunggu disini sebentar, ya. Nanti aku akan membelikanmu permen..” ujar Yuri dan langsung berlari menuju supermarket itu.
“dia benar-benar boros..” ujar seseorang yang tiba-tiba saja muncul di sampingku.
Kakek?
“kau benar… gunakan uang seperlunya saja..” ujar Siwon.
Tentu saja… aku harus bisa menghemat uangku.
“kalau begitu belikan 2 buah puzzle untukku, dong.” Mohonnya.
Kakek ini…
Bukankah kau yang bilang jika harus menggunakan uang seperlunya saja, tapi kenapa kau malah memintaku membelikan 2 buah puzzle untukmu? Lagipula seminggu yang lalu aku sudah belikan puzzle untukmu.
“itu sudah kuselesaikan… sekarang yang 1000 potong.. Ya? Ya? Ya?” bujuk Siwon.
Haft…
Tapi uang itu akan lebih baik jika ki-
♫“Donghun buang air besar~ tralala tralili”
Eh? Suara apa itu? Aku menengokkan kepalaku dan melihat ada 3 orang anak yang sedang berkumpul. 2 orang anak yang sedang mengolok 1 orang anak yang lain.
“hihihi, anak itu buang air besar” ujar Siwon.
“karena kau menghilang, aku yang bersihkan kotoranmu, tahu!” kesal 1 orang anak menendang anak yang di ejeknya tadi, “bau banget! Aku sampai tidak bisa makan siang!” tambahnya sembari memukul si kecil Donghun itu.
2 lawan 1?? Pengecut!
“yak! Henti-“
Ucapanku terhenti begitu anak yang di ejek itu membalas pukulan anak yang menendangnya tadi.
“iya, aku memang buang air besar! Lalu apa masalahmu?!” kesal Donghun sembari menonjok temannya.
“kau tidak perlu turun tangan…” ucap Siwon sambil tersenyum.
Hebat! Anak itu bertahan dulu, lalu keberaniannya muncul!
Kalau aku mungkin tidak bisa seperti itu…
Teman yang satu lagi menolong temannya yang di pukuli oleh Donghun. Aku segera berlari kearah mereka, “hentikan!” teriakku.
Kedua anak yang mengolok-olok Donghun langsung lari begitu saja.
“yak! Mau kemana kalian??!” teriakku.
Aku pun menatap kearah Donghun, “kau tidak apa-apa?” tanyaku pada anak kecil yang bernama Donghun itu. “bibirmu berdarah? Sini kulihat..” tambahku sembari ingin menyentuh bibirnya.
Tapi ia langsung menepis tanganku dan langsung berlari meninggalkanku.
“anak itu kelihatan sangat lelah.” Ujar Siwon.
Aku hanya diam..
“kau kenapa?” tanya Siwon padaku.
Aku…
Aku merasa sangat malu.
Aku di ejek, di kasari, dipukuli tapi hanya bisa menerimanya. Sedangkan anak itu tidak. Aku tak punya keberanian sepertinya. Aku memang bodoh, kek…
“Sooyoung!” Yuri memanggilku dan aku langsung berlari kearahnya.
“bodoh.. menurutku kau jauh lebih kuat daripada saat pertama kita bertemu…” ucap Siwon sembari tersenyum.
.
.
“sekarang kita kemana, ya?” tanya Yuri sambil melihat-lihat sekelilingnya.
Eh? Sudah 5 jam kita berbelanja.. kenapa tidak pulang saja..
“jangan hanya berkata dalam hati, katakan langsung padanya!” teriak Siwon kesal.
Aku tak bisa mengatakannya, kek…
“wow! Ada tempat meramal!!” takjub Yuri sambil menunjuk kios ramal yang jaraknya tak jauh dari tempat kita.
Yuri menarik tanganku, “ayo kita kesana! Aku penasaran dengan masa depanmu, hihi” ujar Yuri.
Eh? Mau apa kesana? Aku tidak mau…
Lagipula untuk apa kau penasaran dengan masa depanku?
“katakan saja Choi Sooyoung…” pasrah Siwon sambil menepuk keningnya.
.
.
“uhuk, uhuk, penasaran dengan masa depanmu?” tanya peramal yang duduk tepat di depanku dan Yuri.
Peramal itu terus terbatuk. Di depan kami ada sebuah meja yang terdapat bola. Entahlah bola apa. Tapi yang pasti, bola itu berwarna. Ah, aku tak mengerti hal-hal yang berbau mistis seperti ini.
“iya, kami penasaran dengan masa depan kami. Rezeki, percintaan, ujian, kesehatan! Aku penasaran semuanya!” ujar Yuri
ah… aku tidak tuh.
“hmm, tidak kelihatan ada hawa gaib. Sepertinya dia dukun palsu. Apa dia penipu?” tanya Siwon padaku.
Dia bukan dukun… tapi dia peramal.
“uhuk, uhuk, nona cantik, tolong kau katakan pada temanmu kalau aku benar bisa meramal.” Ujar peramal itu.
Hah? Apa??
“teman? Apa maksudnya?” tanya Yuri tak mengerti.
“eh? Dia bisa melihat/mendengarku?” tanya Siwon sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Jaga bicaramu, kek..
“uhuk, uhuk, bagaimana kalau kita mulai dari nona cantik ini dulu?” tanya peramal itu sambil menatapku.
“eh? i..iya..”
Kenapa aku sedikit merinding ya..
“uhuk, uhuk, kita lihat masa depanmu..” ucap peramal itu sembari memutari tangannya ke bola berwarna yang ada di hadapan kami.
Batuk terus.. apa dia baik-baik saja?
“ehm.. ramalan mu muncul..” ujar peramal itu dengan wajah serius sambil terus melihati bola aneh itu. “nona, tahun ini kau harus memilih. Lalu selanjutnya akan terus seperti itu. Kabut akan menyelimuti hatimu dan kau akan rindukan sinar bulan, badai akan segera datang dan ombak pun datang menghadang…” jelas peramal itu.
Apa?
Memilih?
Ombak?
Apa maksudnya? Aku tak mengerti.
‘Bruuuuk!’
Tiba-tiba saja peramal itu pingsan begitu saja di depanku. Aku dan Yuri sontak langsung terkaget begitu saja melihatnya.
“nenek!!!” teriakku dan Yuri takut.
.
.
Ambulance pun datang. Para medis segera menggotong peramal itu memasuki mobil ambulance.
“toko… toko…” ujar peramal itu.
“Sooyoung, kau jaga tokonya! Aku akan ikut ke rumah sakit!” jelas Yuri sembari masuk ke mobil ambulance itu.
“ah.. iya. Baiklah!” ujarku.
Mobil itu pun langsung pergi dengan cepat.
Haft… apakah peramal itu baik-baik saja?
“kalau masih ingat tokonya, tentu dia akan baik-baik saja. Serahkan saja padaku..” ucap Siwon.
Eh? Apa maksud kakek?
“bisa dapat untung, nih…” ujarnya dengan mata yang berbinar-binar.
Aku masuk ke dalam toko itu dan menuju ke private roomnya, “jangan berpikir macam-macam. Aku hanya menjaga saja, tidak mau menggantikannya. Lagipula ini bukan berdagang, tapi meramal. Aku tak bisa berbohong.” Ujarku.
“makanya kubilang serahkan padaku. Aku ini hantu yang bisa sihir, jangan lupakan itu” ucapnya pede.
“pokoknya tidak boleh” larangku.
Siwon hanya memajukan bibirnya kesal.
Di depanku, terdapat mantel putih yang cukup panjang. Aku mengambil mantel itu, “unik.. mungkin punya peramal itu..” ujarku.
“hei, jangan sentuh sembarangan” ucap Siwon.
“coba sebentar tidak apa-apa, kan”
“cucu nakal..”
Aku berjalan menuju kaca besar yang tak jauh dari tempatku berada, aku mengenakan mantel itu dan menutup kepalaku dengan tudung yang ada di mantel itu.
“wah… jadi terasa aura mistisnya..” ucap Siwon begitu melihatku yang mengenakan mantel putih itu.
Benarkah? Aku pun juga berpikiran begitu.
“permisi..”
eh? Siapa itu?
Aku pun keluar dari private room ini dan terdapat seorang namja yang sudah duduk di depan meja peramal.
“aku mau tanya tentang pekerjaan..” ujar namja itu.
eh? Bagaimana ini?
Aku kan bukan peramal..
“ehm.. anu…” ujarku gagap.
“cobalah, aku bisa kok.” ucap Siwon menenangkanku.
Kakek yakin?
“tentu saja!” ucapnya percaya diri.
Hmm.. walaupun kakek sama sekali tak berguna sewaktu ujian kemarin. Mungkin ia memang bisa melihat masa depan orang.
Tapi… apakah namja ini tak mengenali wajahku? Wajah Choi Sooyoung yang cantik ini?
“tenang saja… wajahmu tak terlihat. Terlebih penerangan di ruangan ini cukup gelap.” Ujar Siwon.
Hmm…
Baiklah kalau begitu.
“kau ingin bertanya apa?” tanyaku pada pelanggan yang ada di depanku.
“sudah setengah tahun aku lulus tapi belum bisa putuskan untuk bekerja di bidang apa. Kira-kira pekerjaan apa yang bisa membuatku sukses?” tanya namja itu.
Siwon menatap wajah pelanggan itu dengan intens, “coba kita lihat. Pekerjaan yang diinginkan ada 3 jenis. 2 jenis keinginan orang tua, satu lagi keinginannya sendiri. Orang tuanya mempunyai harapan yang besar kepadanya” jelas Siwon.
Apakah kakek benar-benar bisa membaca takdir orang itu?
Ah terserahlah..
“pekerjaan yang kau ingin kan ada 3 jenis. 2 jenis keinginan orang tuamu, satu lagi keinginan mu sendiri. Orang tuamu mempunyai harapan yang besar kepadamu..” ujarku yang mengikuti ucapan Siwon.
Namja itu menatapku bingung, “orang tuaku sama sekali tak menaruh harapan besar terhadapku..” ucapnya.
Eh?
Yak! Kakek! Kenapa jadi begini?
“hmm pokoknya dia akan jadi sukses kalau bekerja di bidang seni, misalnya jadi penata rambut. Laporan selesai!” ujar Siwon.
Apa? Laporan selesai? Yang benar saja, kek?!
Aku menelan salivaku, “ehm… anda akan sukses jika bekerja di bidang seni…” ucapku
Raut wajah namja itu berbeda dari sebelumnya, seperti ada daya ketertarikan dari ucapanku barusan. “sungguh??” tanyanya.
Wah, sepertinya ucapan kakek benar.
“iya, misalnya jadi penata rambut.” Ujarku.
Raut wajah namja itu kembali datar, “kok, begitu? Padahal aku berminat di dunia acting..” ucapnya sedikit kecewa.
Eh? Salah ya? Aish… kakek!
“yasudahlah, biar aku pikirkan sendiri saja” ujar namja itu sembari memberikan uang dan langsung pergi dari toko ini.
Aish… aku benar-benar tak bisa mempercayai kakek lagi.
“tolong lihat jodoh kami..”
Aku menengokkan kepalaku dan melihat seorang yeoja dan namja yang datang ke toko ini. Wah! Rupanya pasangan!
“tidak baik! Tidak baik! Kalau berhubungan, mereka akan bermasalah!” ujar Siwon sembari mengamati 2 orang itu.
Kakek tega sekali…
Mereka terlihat serasi, kok.
“sangat bagus! 100% berjodoh!” ucapku sambil tepuk tangan.
“yak! Kau mengabaikan omonganku?!” kesal Siwon.
Pelanggan yeoja itu tersenyum senang, “benarkah? Uwaaaa, hebat!” ujarnya.
Aku berpura-pura melihat bola berwarna yang ada di depanku dan tangan ku memutari bola itu seperti peramal yang pingsan tadi, “di masa depan anda, hanya terlihat cerahnya sinar mentari, tak ada malam gelap. Pertama kali dalam hidupku melihat pasangan serasi seperti kalian..” ujarku.
Yeoja itu memiringkan kepalanya lantaran bingung, “eh? Siapa yang sedang kau bicarakan?” tanya nya.
Eh? Kenapa ekspresinya tiba-tiba berubah?
“tentu saja pasangan sempurna di hadapanku, kalian berdua..” jawabku.
Begitu mendengar jawabanku, yeoja maupun namja yang ada di depanku langsung tercengang.
“kami ini kakak adik! Aku tanya jodohku dengan pacarku..” ucap yeoja itu.
“jadi, kakak ku adalah jodohku?” tanya namja itu shock.
Mwo??? Mereka kakak beradik??
“bodoh!” sahut Siwon.
Namja dan yeoja yang kesal itu langsung berdiri dan meninggalkan toko ini. “dia peramal gadungan!” ucap mereka berdua.
Aku menyenderkan kepalaku pada meja.
Haft… ini semua benar-benar membuatku frustasi.
Makanya aku tidak mau melakukan hal ini…
“kenapa tidak dengarkan aku?! Jelas-jelas kubilang mereka tidak cocok!” ujar Siwon sembari
menjitak kepalaku.
Aku kan tidak tahu…
#Sooyoung POV END
.
.
#Author POV
“kau yakin akan ke luar negeri? Jangan pergi, ya..” ujar Eunhyuk sambil mengikuti arah jalan Kyuhyun.
“benar, kekacauan ini pasti reda dalam sebulan. Kau tidak perlu sampai meninggalkan Negara ini.” Bujuk Kangin.
Kyuhyun terus berjalan sambil mengacak rambutnya kasar, “kalian ini… mulai lagi, kan” ujarnya kesal.
Sudah kesekian kalinya mereka membujuk Kyuhyun untuk tetap tinggal disini, tapi tetap saja namja itu sudah berjanji pada Ayahnya untuk segera pergi ke Amerika. Mau bagaimana lagi?
Donghae yang berjalan tepat di samping Kyuhyun memberhentikan jalannya.
Kyuhyun pun ikut memberhentikan jalannya begitu melihat sahabatnya itu berhenti.
“jangan pergi, jangan melarikan diri..” ucap Donghae.
Kyuhyun memutar bola matanya malas, “kau juga ikut-ikutan? Tidak mau jalan?!” kesal Kyuhyun.
Donghae, Kangin, dan Eunhyuk menatap Kyuhyun sedih. Tentu saja mereka sedih jika mereka kehilangan ketua yang di cintainya.
Kangin menyipitkan matanya begitu melihat toko yang sedikit aneh di depannya. Sebuah toko meramal.
“kita tanya peramal saja..” ujar Kangin sambil menunjuk toko ramal itu.
Ucapan Kangin membuat Kyuhyun, Eunhyuk, dan Donghae menolehkan pada apa yang ditunjuk oleh Kangin barusan.
“kalau dia bilang pergi, kau boleh pergi. Tapi kalau dia bilang tidak, maka kau tidak boleh pergi. Serahkan keputusannya pada peramal.” ucap Kangin lagi.
“gila! Pokoknya aku tetap pergi!” ujar Kyuhyun.
“jangan begitu! Karena kami tak bisa melepaskanmu, jadi serahkan keputusannya pada peramal. Kalau tidak, kau takkan pernah kami izin kan untuk pergi” jelas Eunhyuk.
“aku setuju!” sahut Donghae dan Kangin bersamaan.
“aish… kalian ini..” kesal Kyuhyun sembari menggigit bibir bawahnya.
.
.
“ah, pokoknya aku tak mau melakukannya lagi!” ucap Sooyoung sambil membuka tudung kepalanya.
“yang penting dapat uang, kan? Hehe” ujar Siwon sambil mengitung beberapa uang yang di perolehnya dari pelanggan-pelanggan tadi. “aku akan membeli puzzle” tambahnya.
Sooyoung membenarkan rambutnya yang sedikit kusut, “sejak kapan hantu suka puzzle? Aneh” ucapnya.
“yak! Aku ini kakekmu.. enak saja kau mengataiku aneh..” kesal Siwon.
‘ceklek’
“kalau hasilnya keluar, kalian jangan ngoceh lagi. Aku tidak mau mendengarnya.” Ujar seseorang yang membuka pintu itu.
“pemiliknya sedang tidak a-“
Sooyoung langsung memberhentikan ucapannya begitu melihat Cho Kyuhyun beserta komplotannya memasuki ruangan ini. Langsung saja ia memasang tudung di mantel putihnya agar wajahnya tak terlihat oleh komplotan itu.
“berapa biayanya?” tanya Kyuhyun pada Sooyoung.
“li…lima ribu won!” ujar Sooyoung yang terus menundukkan wajahnya agar tak terlihat.
Kyuhyun langsung duduk dihadapan Sooyoung, “aku cuma mau tanya, apa aku harus belajar di luar negeri atau tidak.” tanya Kyuhyun santai.
“tanya baik-baik, sepenuh hati… ini masalah yang menyangkut seumur hidupmu..” ujar Kangin.
“tolong beri dia petunjuk, Bu Dukun…” mohon Eunhyuk pada Sooyoung.
“kalian bisa diam tidak, sih?” kesal Kyuhyun.
Siwon hanya melipat kedua tangannya, “kau mau meramalnya?” tanya Siwon.
Sooyoung menggigit bibir bawahnya, “aku bingung…” sahut Sooyoung dalam hati.
Kyuhyun menatap wajah yeoja yang ada didepannya, “cepat jawab! Tidak ada waktu lagi!” ujar Kyuhyun.
Sooyoung langsung memutar bola berwarna itu secara bohong-bohongan, “jadi itu…”
Bukankah dengan jawaban Sooyoung akan menentukan nasib Kyuhyun akan pergi atau tidaknya?
“katakan sejujurnya, suruh dia pergi. Kalau dia terus disini, kau akan sengsara. Kalau dia pergi, akan baik untuk kalian berdua..” ucap Siwon.
Sooyoung menatap bola berwarna itu.
Baik untuk Sooyoung? Tentu saja.
Dengan perginya Cho Kyuhyun dari sini, takkan ada lagi ketakutan bagi Sooyoung gendut. Dia akan bebas, tidak lagi khawatir. Dan dia bisa menghapus kenangan buruk selama 3 tahun itu dan dia akan memulai hidup yang baru…
Cepat kirim dia pergi, Choi Sooyoung! Bukankah kau memang menginginkannya untuk segera pergi dari Negara ini?
“hasilnya sudah keluar..” ucap Sooyoung berpura-pura melihat bola berwarna itu.
Eunhyuk, Donghae, dan Kangin langsung heboh dan sedikit berdebar ingin cepat-cepat mendengar jawaban dari peramal(Sooyoung) itu.
“oh! Apa katanya? Apa?” tanya Kangin.
“tidak usah pergi, kan? Ya, kan?” tanya Donghae antusias.
“yak! Kalian berisik!” teriak Kyuhyun.
Sooyoung berdeham pelan, “hanya ada satu jalan menuju kebahagiaan masa depanmu. Dan itu adalah….”
Sooyoung memberhentikan ucapannya. Ada apa dengannya?
Sepertinya dia sedikit kesusahan untuk megeluarkan kata ‘pergi’
Padahal cukup menyuruh Kyuhyun untuk pergi, maka semua akan selesai…. Tapi kenapa ia tak bisa mengucapkannya?
Katakan, Choi Sooyoung!
Cepat katakan!
Katakan dia harus pergi!
To Be Continue..
Ampuni saya karena membawa ff yang amat sangat ngaret ini hehe. Tapi saya janji kok, part berikutnya bakalan panjang dan mungkin dibanyakin Kyuyoung moment nya. Keep comment ya^^ siders~ segeralah kau bertobat nak (?) kalau banyak yang comment, aku banyakin moment Kyuyoung nya deh hoho.
for:
iyank3, Summer~, Hani_ifah, nadigoo, lucky_D, LOVEKyuSooFOREVER, Wheny rositha, novianti sitorus, partyallthetime, ByunSosterELF, TomorukaMisaki, anggifebrianap15, firaster, july, Dkv, cherylknight111, Husnulk, leevytha vytha, Meichan27, CrisSoo, dhezyMsl, sudari, Chatrin, knight everytime, Yufasa, babysoo, Miaknight, elissone, nrfaa, din, alyakhairundz, tanti, SH, Yughni Azizah, dika99kyuyoung, Yughni Azizah, anita sy, rhemanggia, ivania viocha, Arvina ELFishy, sparkyuyoungster, andini syoo, gracepakpahan, Fia Me Mehe, eunhani, 25KY, epanda, puputsite, nazha, diahsoobyun, kang minrin, kyuyoung, Mesty Cantika, choisooyeon12, ndah, Linda, Falah irtikharah, Hanna~정한나 ^^, Saranghae KyuYoung, WindaSONELF, hanum, han hye ri, Rikei, ♥ 한 성아 ♥, deafika, arummustika, nafisyoung, Kelly, Utari_lee, ky cho, Lisa Evilmaknae, Kyu~, KyuAditya, L_kyuyoung, Unyong_cho, gita, nhi, Rahma Siti Aisiah, Dini, sabrinaa, Debora Neomu Yeppeo, ciskyu97, dinaalifa, ariyantiretno, SparKYu_lia88, lili amalia, Ajel, met, blackjackelfsone, Rhiena Knight, Fifi Dylla, maria, meilasari, kyoungie~`, knight210, Suci Putri, sooyoungsters, depenn, Rainnie SparKyuyoung, kychacha, song eun, july, TiaSeunghyun, SooSONE, thanks God (@azaldia971128), reginamegavinliya, dhyan057, Vhiee09, imel, Ikkha Yang, shin, joice, @Choi_SongAh, _CkCs_, Zee Anggita, daraandini05, HyenaLee, saidah, liaaaa, Kartika Widya Kirana, lee, restu deotari, ieta, meetha, devinakyuyoung, barbeuque, dindadey, soo eonni daebak, dian, Choi_Reni407, fanytastic, icha, dewi lestari sparkyuyoungster knight, rifqoh wafiyyah, nadyachabi08, echa sooyoungster, mingmimil, 이태라, Rikei, gemgyupil, mutiara dian, nanda, lilalia, shifa3424, yustisia2613, eslysoo, EdraRybelvi, youngienam, dinda818, aulia safira putri, Sistasookyu, Hyun Park, srimurdhaningsih, anins cho, raidha, dewayu, _0824, kanissa, Putri Fitriani, ah rin, jungfanny, ayuuk, Amelinda Amda, sitis, dewantialica, that xx, yolyulknight, mithaaa, NDR, ariqah azizah, pnr18_, putmay, Evi chimbolone, asih putri soraya, Onlyme, choi hana, knightspage, haeyaiya, shanty, andita0724, dian istiana, adrianachole77, Rosse, seftira, tama, aichantastic, cinoCHOKYUlat, nur_elfina, Ersyah.O., shin hyun young, Any roestamadji, February soo, DianAyuni, siscalovekyuyoung, yohanays, DIKA (@Dinaradika), Dina Radika Oktavianti, Areta SparkSter Foreversz, sariana (@Sariana_n26), Eun sung kyu, vermouthshikshin, ysa, cha2iruka, Jihan Khairunnisa, Erika, Winny, Noyaa, Indahjoo, Yunia shari, Park eun ri, fanight, cutepanda, suma, kyusoowon, ius, Ola, Tieeww caiiankk, Cho Windy Octavia, Meirossa, rani, shaefly2415,marsties01, icha, soohyun, SoohyunBiased, soneggaddict, 24kyuanzainn24, ineztifany28, Dian Fitri Magfiroh (@dianfitriM), SCATTY77, ree, Fira, @@, Nurull, KyuYoung Shipper a.k.a Fantasia (Anita), diva s, faufau, risqi s.f.a, usagi, NaeunKwon, sooyungster1, denSil ONE, christaniabella, Ita lina, FauziahNM, fiyah,Salsabellakhaa, BellaPM, puput, Zzzsparkyu, Park HyeRin, keytu, heeki349, karinadewi, Mincie, Jung Hyura, Karin SonElf, sendy vio, nufashaa, delfi, mawasyiff, stersomnia, aryati, kyuyoung evil, steff, Nure’ soomappiasse, sung rin, choanha, Yessy, Istiqomah, oxaviarury, Nadhiia, Hanna~정한나 ^^, Laila Sootaeny, yunkyung, tata2791, usagi, chiien, alyssa honeydew, Cho melinda hwang, kimsangrin, wiwied_chan, kyungie, kholiqoo, amala01, sparkster, Dayang, elKnight, haekyu, Ayu ssi kyuyoung, AudreySooyoungsterKnight, Ovin, VitieGoh, dije thiko, ucuphCho, viliaputri, Mrs.Epil, bellakim98, Puti F.D., Kang Yong Ah, ilda nurul, sika, irasdiva, Evilmore, chominhyun, kiky, Annisa , Ayu, kyuusoo , tweenies saranghae oppadeul sj, Eun Hee, Pengikutnya Kyupil a.k.a Snail Evil, silvisshi, sherinsprinkle, catherineeyang, fujifm, sooyoungie, Niken Knight, kyurang, Arahayuu, siyoung, Sharyoungie149, Iyang Baconie, Jihan_SONEXOtic, canae, hyokwang, chosooyoung91, moon knight, Yamashita Yumi, vinachoisy, chaerunnisa, Vanessa Putri, NandilaKnight, Youngie, novidaeluphkwonji, nadirah, Hyumi Knight Aegyo Kingdom, Kyuyoung baekhyun, eunhae, Choi Jira, Goldenfishy, asrimirnawati, eka, Cien96, putri.
Terima kasih udah comment di part sebelumnya. Jika ada nama yang belum tercantum diatas, maafkan author yang mungkin matanya rada seliwer(?) but thanks atas commentnya^^
Thank You.
