Change of Fate (Part 4)
Tittle : Change of Fate (Part 4)
Main Cast : Choi Kyuhyun, Cho Youngsoo (Sooyoung)
Other Cast : Choi’s Family, Cho’s Family, Lee Eunhyuk, Henry Lau, Song Jong Ki, Wu Yi Fan, Jessica Jung, Sang Hyun, Leeteuk.
Genre : Romantic, Action
Author : Park Handal aka Wulan
Rating : PG-15
Disclaimer : This is mine. Plagiator Go To HELL. If you find similarities please contact me.
NB : Cerita ini terinspirasi dari beberapa adegan drama korea, tetapi tidak sama, catat hanya terinspirasi. Sebelumnya khamsahamnida untuk cingudeul yang memberikan komentar-komentarnya dipart sebelumnya, baik komentar untuk ketertarikan cerita selanjutnya ataupun komentar mengenai penggunaan kata bahasa agar kalimat tidak rancu atau berbelit-belit. Saya akan berusaha sebaik mungkin. Khamsahamnida. Hwaiting!
Summary : ‘ “Tuhan hanya mengatur kelahiran, jodoh, dan kematian manusia. Sedangkan bagaimana kelangsungan hidup manusia, diatur oleh manusia itu sendiri.”, semua orang berkata seperti itu.
“ Aku adalah Dia. Dia adalah aku. Kami sama..”, lantas ungkapan tersebut adalah takdir yang ditentukan Tuhan atau oleh manusia. Entahlah…. yang jelas harapanku hanya satu, bersama dirinya.’ . –Kyuhyun-
“ Aku tidak pernah meminta takdir hidup seperti ini kepada Tuhan. Entah aku harus membenci atau mensyukuri takdir ini. Tapi satu hal yang aku syukuri, melalui takdir ini aku bertemu dengannya.”. –Sooyoung-
Flashback (Part 3)
Kyuhyun POV
Berhari-hari aku tak bisa tidur karena manusia berjenis kelamin laki-laki yang kutemui 4 hari yang lalu. Harusnya aku patah hati karena mengetahui Sooyoung orang yang ku cintai, adik dari Youngsoo telah meninggal 3 tahun lalu. Tapi justru aku tidak merasakan hal itu sama sekali, yang kurasakan setiap saat hanyalah perasaanku terhadap Youngsoo seorang. Perasaan yang entah mengapa semakin kuat. Namja itu benar-benar membuatku menjadi Gay.
Hari ini aku sedang berada di mobil Limosin Hitam bersama Appaku karena aku akan menemani Appa untuk datang ke Keistanaan Kenegaraan. Yah, dari hasil Pemilu kemarin hasilnya telah ditetapkan. Appakulah yang sekarang menjabat Presiden Republik Korea Selatan. Itu artinya aku akan benar-benar menjadi Direktur Utama CJN Corp, pasrah yah pasrah yang hanya bisa aku lakukan. Kami pun tiba di Gerbang Utama Istana Kepresidenan. Banyak pengawal yang menundukan kepala saat mobil ini memasuki area Istana Kenegaraan. Mengenai pengawal aku baru ingat Youngsoo akan mulai bertugas hari ini menjadi agen khusus untuk menjaga Appa. Dan Appa mengatakan kepadaku bahwa 3 agen yang akan menjaganya akan tinggal menempati kamar- kamar kosong dirumahku. Oh tidak jantungku kembali berdebar. Aku gila. Sepertinya, aku benar-benar menjadi seorang GAY.
Flashback end
Youngsoo aka Sooyoung POV
Sudah 3 jam aku memerhatikan dirinya dari tempatku berdiri. Tempat yang cukup jauh dari jangkauan pengelihatannya. Memerhatikannya dimulai ia memasuki Ballroom Istana Kenegaraan ini bersama Presiden dengan gagahnya, hingga saat ini, saat akhir dari segala rangkaian acara yaitu pesta penjamuan. Ia berdiri dengan aura ketampanannya. Tapi, entah mengapa dari awal aku memerhatikannya, aku merasa bahwa matanya tak pernah lelah bergerak untuk mencari sesuatu, entah apa itu.
Melihatnya, jantungku selalu berdegup kencang, aku cukup tau apa ini artinya, meskipun ini adalah pertama kalinya bagiku. Yah aku tau ini adalah cinta.
Tapi aku tak bisa memilikinya. Itu sangatlah tidak mungkin. Karena, Ia akan sangat amat dekat dengan jangkauan pengelihatanku, tapi tidak untuk jangkauan takdirku. Apakah aku mungkin bisa mengubah takdirku? Aku rasa itu akan sangatlah sulit.
Yang bisa aku lakukan saat ini adalah memerhatikanya, mengaguminya, mencintainya dalam diam, dan tersenyum dengan miris.
Kyuhyun POV
3 jam aku telah berada di tempat ini, 3 jam aku telah memikirkan sesuatu, 3 jam pula aku telah mencari dirinya. Tapi apa yang aku dapatkan, Nihil.
Apakah ia berbohong? Dari awal aku memasuki Ballroom ini, aku selalu mengedarkan seluruh pandanganku ke seluruh penjuru ruangan untuk mencari seseorang dengan pakaian pengawal Broken Blue, Youngsoo. Tapi rasanya sia-sia karena aku tak dapat menemukannya sama sekali. Apakah mungkin Youngsoo tidak jadi ditugaskan dalam misi itu. Apabila itu benar-benar terjadi rasanya aku ingin menurunkan Appa dari kursi kepresidenan yang ia duduki. Dari awal aku merelakan Appa menjadi Presiden beserta aku mengganti Appa menjadi Direktur Utama CJN Corp hanya karena satu alasan, yaitu Youngsoo.
Kulihat di atas podium seorang pembawa acara informal telah mengatakan sesuatu guna mengakhiri rangkaian dari seluruh acara ini. Dan setelah semua usai, kulihat Appa menghampiri diriku beserta dengan beberapa orang yang berpakaian layaknya menteri, oh tapi sepertinya mereka memang adalah menteri.
“ Kim Tae joo-ssi, Park Shin Yoo-ssi, Lee Moo ri-ssi, perkenalkan ini anak bungsuku Choi Kyuhyun. Dia sekarang berumur 21 tahun, Mahasiswa semester 7 di Bussines Internastional Seoul Universty, dan dia pula yang akan menggantikanku sebagai Direktur Utama CJN Corp. Kyuhyun-ah berikan salammu” ucap Appa.
“Oh, ne. Anyeonghaseyo. Jonneun Choi Kyuhyun imnida” ucapku singkat tanpa berbasa-basi, karena ini adalah salah satu hal yang selalu membuatku muak.
“Wah Presiden, dia sudah dapat menggantikanmu di perusahaan? Kurasa dia pemuda yang benar-benar jenius. Andai putriku seumur dengan putrimu, aku rasa aku ingin menjodohkannya. Sayangnya dia sudah menikah dan mempunyai anak. Hahahaha” ucap seorang pria yang ku yakini lebih muda 3 tahun dari appa.
“ Hahaha kau bisa saja Menteri Kim. Untuk merasa jenius atau tidak,aku pun merasa kejeniusannya melebihi diriku. Hahaha. Menteri Kim, Menteri Lee, Menteri Park, kurasa kami tidak bisa berlama-lama disini, kami ada keperluan yang sangat penting. Mungkin lain waktu kita dapat berbincang dengan waktu yang cukup lama.” ucap Ayahku
“Pak Presiden, kami tau bahwa anda adalah orang yang sangat penting. Jadi tak perlu meminta ijin dari kami, hahaha” ucap pria disebelah appa.
“Ahahaha, ya sudah kami pergi terlebih dahulu. Annyeonghaseyo” ucap ayahku
“Ne, annyeonghaseyo Pak Presiden.” ucap mereka serempak disertai bungkukan badan mereka
Setelah itu kami pun berjalan menuju keluar ruangan dan menaiki Limosin Hitam yang akan mengantarkan kami pulang.
Sepanjang perjalanan aku cukup heran dengan situasi ini, bukankah Appa saat ini adalah Presiden Tapi mengapa dari awal kami datang hingga kami pulang, kami sama sekali tak dijaga oleh seorang pengawal pun. Bahkan beberapa pengawal di Istana Kepresidenan bersikap tak acuh sama sekali. Sungguh ini cukup membuatku heran. Bukankah tadi pagi Appa mengatakan bahwa ia akan memiliki 3 pengawal pribadi yang ditugaskan oleh Departemen Pertahanan. Lalu mana buktinya? Akhirnya aku memulai perbincangan dengan Appa mengenai apa yang sedang terpikir olehku. Meskipun rasanya malas.
“Appa aku ingin menanyakan sesuatu padamu. Aku merasa bahwa sistem pengawalan terhadap Appa selaku presiden tidak terlihat sama sekali. Bukankah Appa mengatakan kepadaku bahwa Appa akan mendapatkan 3 pengawal pribadi untuk menjaga Appa. Tapi dari awal acara hingga akhir aku tak melihat mereka sama sekali? Bukankah ini terlihat tidak wajar?” tanyaku
“Kyu ternyata kau cukup perhatian dengan Appamu ini, hahaha. Apakah kau sudah menerima dengan sepenuhnya jabatan Direktur Utama padamu. Appa sungguh senang. Hahahaha” ucap Appa
“Bukankah dengan menerima atau tidak menerima aku akan tetap memegang Jabatan itu? aku hanya bertanya saja.” ucapku
“Baiklah baiklah. Lihatlah kebelakang! Ada mobil Blue Mettalic yang mengikuti kita. Dari awal sampai saat ini mereka mengawasi dan menjaga kita. Hanya saja dengan jangakauan jauh dari pengelihatan kita, dan mereka tidak memakai pakaian layaknya seorang pengawal. Mereka memakai pakaian jas dan celana formal layaknya kita. Yah semenjak insiden teror 2 tahun yang lalu saat jabatan Presiden dipegang oleh Kim Young Gul. Sistem Pengawalan Presiden diubah sedemikian rupa, mereka bebas memakai apapun saat mengawal presiden guna mengelabui para penjahat, dan mereka pula tak perlu berada didekat Presiden” ucap Appa.
Mendengar ucapan Appa, sontak aku dengan cepat mengalihkan pandanganku kearah belakang mobil kami. Dan benar saja ada mobil Blue Mettalic yang sedang mengkuti kami. Ku sipitkan mataku guna ingin mengetahui wajah dari pengawal Appa yang sedang mengikuti kami. Nafasku tercekat. Dia berada disana, disamping kursi pengemudi menatap mobil yang kami tumpangi dengan tatapan tajamnya. Benar apa yang diucapkan Appa, dia bersama 2 pengawal lainnya memakai jas dan celana formal layaknya kami. Pantas saja semenjak acara tadi dimulai hingga diakhiri ,aku sama sekali tak dapat menemukanya dalam setelan seragam kepengawalan.
Melihatnya bukan hanya nafasku tercekat. Tapi, keningku tiba-tiba berkeringat, hatiku mulai terasa hangat, dan jantungku tak dapat berhenti berdetak dengan cepatnya. Ini sungguh gila. Maafkan aku Tuhan aku benar-benar mencintainya.
Mulai saat ini aku bertekad untuk mendapatkannya, meski kami sama dan ia tak dapat menerima, aku akan tetap berjuang untuk mendapatkannya.
Cho Youngsoo aka Sooyoung POV
Aku hanya terdiam disamping Jong Ki yang sedang menyetir, terdiam mengamati mobil Limosin Hitam didepanku beserta terdiam mengontrol detak jantungku yang relatif berdetak cepat tak menentu. Aku cukup gila dengan hal ini, dengan hanya mengamati mobil yang ditumpanginya saja membuat jantungku seperti ini. Bagaimana apabila bertatap muka dengannya. Aku hanya menghela nafas. Tiba-tiba mobil yang kami tumpangi berhenti secara mendadak, membuat kepalaku hampir membentur kaca mobil didepanku.
“Yak! Bocah kau gila huh? Kau ini sudah punya Lisensi tidak sih? Aku hampir mati dengan kelakuanmu. Sudah kukatakan dari tadi biar aku yang menyetir saja pabo!” ucap Kris dibelakang Jong Ki dengan penuh amarah disertai jitakannya dikepala Jong Ki.
“ Appo hyung, mian. Aku tidak sengaja. Aku hanya terkagum-kagum dengan kediaman Presiden yang sangat mewah saat kita memasuki gerbang kediaman Presiden. Mian hyung” ucap Jongki memelas.
“Yak tetap saja kau Pabo. Pabo te-“ ucap Kris.
“CUKUP! Hentikan! Sudahlah jangan ributkan masalah sepele seperti ini. Kris-ah yang penting tidak terjadi apapun, janganlah membesarkan masalah. Dan kau Jongki-ya kau harus tetap terfokus dengan apa yang harus kau perhatikan, bukan terhadap apa yang kau ingin perhatikan. Bagaimana kalau hal semacam ini terjadi saat kita sedang melawan musuh, ini bisa menjadi boomerang untuk kita sendiri.” ucapku penuh penekanan.
“Ne, Siap! Mianhe Ketua!” ucap mereka serempak dengan wajah penuh penyesalan.
Mendengar mereka memanggilku ‘Ketua’ rasanya sangat tidak adil, aku hanyalah wanita seharusnya salah satu diantara merekalah yang menjadi ketua. Jongki-ya, Kris-ah mianheyo.
“Baiklah, karena Pak Presiden telah masuk dengan aman, ayo kita segera turun. Menteri Jang mengatakan bahwa Pak Presiden ingin berkenalan dengan kita.” ucapku.
“Oh ne! Lalu bagaimana dengan koper-koper kita Ketua?” tanya Jong Ki.
“Jangan dibawa terlebih dahulu, rasanya tidak sopan kita memasuki kediaman Pak Presiden dengan membawa koper tanpa mendapatkan ijin darinya, meskipun kita tahu bahwa Pak Presidenlah yang memerintahkan kita untuk tinggal bersamanya.” ucapku.
“Baiklah Ketua!” ucap mereka serempak.
Yah mereka adalah anggota dari Agen 68. Song Jong Ki, pria berkulit putih dan berwajah Baby face, dia handal dalam memainkan senapan, meskipun tetap saja ia berada 1 poin dibawahku saat ujian akhir dilaksanakan. Sedangkan pria yang memiliki tinggi 184 itu adalah Wu Yi Fan. Kami biasa memanggilnya Kris. Dia adalah keturunan Korea, Kanada, dan China. Tapi ia lebih mengabdikan dirinya untuk Korea. Dia mahir dalam Bela Diri dan menyetir mobil layaknya pembalap.
Kami pun turun dari mobil dan melangkahkan kaki menuju pintu besar yang berfungsi sebagai pintu utama di rumah mewah ini. Saat melihat kami, 2 orang security menghalangi kami untuk masuk. Aku, orang yang bersetatus sebagai ketua serta orang yang berjalan paling depan pun mengeluarkan ID Card Agen 68. Dengan cepat mereka pun mempersilakan kami untuk memasuki rumah mewah ini. Dan salah seorang dari mereka memandu kami untuk memasuki rumah mewah ini.
“Pak Presiden mengatakan kepada kami, jika kalian datang kalian harus segera menemuinya di ruang keluarga” ucapnya. Dan kami hanya menganggukan kepala.
Kami pun diantar menuju ruangan yang cukup besar. Ruangan itu didesain dengan gaya arsitektur Yunani Modern, dengan warna krem bercampur hitam, berbagai parabotan berwarna hitam dengan ukiran halus berwarna krem keemasan tertata dengan uniknya. Tak lupa Aquarium berukuran sekitar 5×4×4 meter yang menempel pada dinding dengan latar batu-batu hitam serta lampu berwarna violet membuat mata nyaman untuk melihatnya. Kulihat di tengah ruangan tersebut ada sofa hitam elegan yang telah diduduki oleh 2 orang lelaki yang kuyakini bahwa mereka adalah Pak Presiden dan Kyuhyun, yah meski mereka berposisi duduk membelakangi kami.
Menyadari derap langkah kami ke 2 pria itu pun membalikan kedua tubuhnya, lalu berdiri dan menghampiri kami. Melihat itu pun dengan segera kami membungkukkan badan kami dan memberikan salam sopan. Rasanya saat kami berdiri dihadapan orang berpengaruh paling besar untuk negeri ini, Saat itu pula kami merasa bahwa kami sangatlah kecil.
“ Anyeonghaseyo Pak Presiden” ucap kami serempak.
Dengan segera kami menegakan badan kami kembali. Kami pun melihat Pak Presiden beserta Kyuhyun membalas hormat kami dengan bungkukan badan yang relatif kecil menandakan bahwa jabatan yang ia punya lebih tinggi dari kami, namun saat beliau menegakan badannya kembali. Saat Beliau mulai menatap kami satu persatu dengan senyum bijaksananya, dengan tiba-tiba beliau menghampiriku dan memeluk tubuhku dengan sangat erat. Aku cukup tersentak dengan perlakuanya. Beliau bersuara dengan lirihnya.
“Hana-ya…..” lirihnya
Mendengarnya entah mengapa hatiku tersentuh. Merasakan pelukannya, entah mengapa pula aku merasa sangat amat dekat dengan dirinya. Aku ingin membalasnya. Tapi bukankah itu cukup tak sopan?
“Pak Presiden…” ucapku, karena aku cukup bingung dengan perlakuannya. Sepertinya beliau mendengarkan ucapanku, karena setelah aku mengatakannya beliau dengan cepat melepaskan pelukannya dari tubuhku.
“Oh ne, ne. Mianhamnida. Hahaha.. Aku hanya dengan tiba-tiba melihat sosok istriku dalam dirimu. Entah mengapa kau sangatlah mirip dengannya. Benar kan Kyu?” ucapnya tanpa lepas pandangannya menujuku.
“Oh, ne. Aku juga merasa sedikit seperti itu.” ucap Kyu.
“Hahaha. Mianhamnida sekali lagi. Siapa namamu anak muda? Kau lebih terlihat lebih seperti wanita karena wajahmu cukup manis dan cantik” ucapnya
“Gwenchana Pak Presiden. Benarkah Saya terlihat cantik dan manis? hahaha, banyak orang yang mengatakan hal serupa. Perkenalkan nama saya Cho Youngsoo.” ucapku
“Oh nama yang bagus! Lalu siapa kalian berdua?dan diantara kalian siapa Ketuanya?” tanyanya
“Saya Wu Yifan Pak Presiden, tapi anda dapat memanggil saya Kris.” ucap Kris
“Dan Saya Song Jongki. Kami berdua hanyalah anggota dan ketuanya adalah Ketua Cho” ucap Jongki
Mendengar hal tersebut kulihat Pak Presiden menatap kami tak percaya.
“Benarkah. Pemuda Cho, Kau sangatlah hebat dengan tubuhmu paling pendek diantara kalian bertiga, serta badanmu yang terlihat kecil, kau dapat memiliki jabatan sebagai ketua. Betapa umurmu?” tanya beliau terhadapku diiringi dengan tepukan tangannya dipundakku. Beliau masih memandang wajahku dengan sangat intens.
“Oh, Kamsahamnida Pak Presiden. Saya juga tidak tahu mengapa saya dipilih sebagai ketua. Umur saya 21 tahun Pak Presiden.” ucapku
“Tidak mungkin kau tidak dipilih tanpa kemampuan apapun, pasti kau sangat hebat. Kau bilang umurmu 21 tahun? Kau sama dengan putraku Choi Kyuhyun. Berapa tanggal lahirmu? Kau lahir dimana dan berasal dari mana?” tanya beliau, entah mengapa beliau sangat antusias terhadapku, tapi aku pun merasa sangat senang karena perhatian yang diberikannya.
“Saya lahir di Gangnam Hospital. Tanggal lahir saya 5 Febuari 1992. Dan saya tinggal di Busan.” ucapku.
“Benarkah? Kyuhyun-ah kalian memiliki tempat dan tanggal lahir yang sama. Apakah mungkin kau anak dari wanita yang melahirkan disebelah ruangan istriku melahirkan. Tapi tidak mungkin, aku melihat sendiri bahwa anak dari wanita itu seorang perempuan. Oh aku lupa Kyuhyun-ah perkenalkan dirimu.” ucap beliau.
Aku cukup tersentak atas ucapan beliau. Aku dan Kyu lahir ditempat dan ditanggal yang sama. Mungkin saja benar saat itulah eomma yang melahirkanku disebelah istrinya. Saat mendengar beliau memangil Kyu untuk memperkenalkan diri, saat itu pula perhatianku teralihkan seluruhnya padanya. Kyu mematapku dengan sangat intens. jantungku berdegup kencang kembali.
Choi Kyuhyun POV
Aku cukup terkejut dengan perkataannya, ia lahir di tempat dan tanggal yang sama denganku? Daebak. Bolehkah saat ini aku bersikap seperti anak remaja yang mendengar suatu kebetulan dengan seseorang yang dicintainya menandakan bahwa aku berjodoh dengannya. Aku rasa Youngsoo mengubahku menjadi remaja kembali yang sedang dihujani bulir-bulir bunga cinta. Youngsoo-ssi bersiaplah! meskipun kau laki-laki aku akan mendapatkanmu. Tak peduli kau akan menyangkaku gila atau sebgainya. Tapi bersiaplah setiap hari aku akan mendekatimu dan mengatakan cinta terhadapmu.
Tiba-tiba aku mendengar Appa memerintahkanku untuk memperkenalkan diriku. Dengan siap aku melangkah mendekati Appa dengan pengelihatan tajamku kearah Youngsoo, kulihat Youngsoo menatapku, entah kenapa aku melihat sedikit aura ketegangan dari wajahnya.
“Annyeonghaseyo. Joneun Choi Kyuhyun imnida. Youngsoo-ssi aku sangat tak menyangka bahwa kita lahir di tempat dan tanggal yang sama. Apakah kita jodoh?hahaha” ucapku.
Tiba-tida sesuatu yang keras melayang dikepala, Appa memukul kepalaku?
“Yah Kyuhyun-ah kau jangan konyol. Berjodoh apanya, kalian sama-sama pria. Appa jadi cukup curiga denganmu. Selama ini kau tak pernah memperkenalkan seorang wanitapun terhadap Appa. Jangan-jangan kau menyukai pria.” ucap Appa
“Yah Appa aku hanya bercanda. Aku juga mengerti.” ucapku kesal. Maafkan aku Appa aku telah berbohong kepadamu. Tapi jujur saja aku menyukai namja itu
“Kau ini. Maafkan dia Youngsoo. Oh mana koper kalian?” tanya Appa kepada tiga pengawalnya dihadapanku.
“Gwenchana Pak Presiden. Kami belum mengambil koper kami dari bagasi. Rasa itu sangatlah tidak sopan bila kami belum meminta ijin dari Anda.” ucap Youngsoo
“Aigoo, kau benar benar pemuda yang tau tata krama. Tentu saja tidak apa-apa. Untuk pembagia kamar, karena hanya ada 3 kamar kosong dan salah satunya milik Soojin anak tertuaku. Pelayan disini telah mempersiapkan 2 kamar tersebut. Youngsoo-ssi kau berada dilantai atas, di sebelah kamar Kyuhyun. Sedangkan Kris-ssi dan Joongki-ssi, kalian dilantai bawah. Tidak apa-apakan kalian satu kamar berdua?” ucap Appa. Ini sangat bagus kamarku bersebelah dengan kamarnya.
“Gwencana Pak Presiden. Rasanya suatu kehormatan bagi kami bahwa kami dapat tinggal satu rumah dengan Pak Presiden” ucap pria yang bernama Jongki
“Ne Gwencana Pak Presiden dan benar apa kata Jongki” timpal pria bernama Kris
“Kalian ini, jangan terlalu sungkan terhadapku. Bagaimana pun kalian akan selalu melindungiku. Cepatlah bawa koper kalian.” ucap Appa
“Ne Pak Presiden” ucap mereka serempak. Kulihat mereka pun berjalan keluar untuk mengambil koper mereka. Oh bukan mereka yang kulihat, lebih tepatnya Youngsoo. Tak berselang lama mereka pun kembali, dan aku melihat Leeteuk, pengawal sekaligus assisten Appa saat memimpin perusahaan sedang berbincang dengan Youngsoo. Sepertinya mereka bertemu diluar.
“Oh, Teuki-ya kau sudah kembali dari Suwon,bagaimana kabar ibumu? Apa kau sudah berkenalan dengan mereka?” tanya Appa kepada Leuteuk saat mereka telah sampai dihadapan kami.
“Oh ne Pak Presiden. Maafkan saya karena 3 hari ini tak dapat mengawasi anda. Ibuku cukup membaik jadi kutinggalkan beliau bersama Sunny. Kami hanya baru bertukar info nama saja” ucap Leeteuk.
“Teuki-ya mereka bertiga adalah orang-orang yang ditugaskan Departemen Pertahanan dan Keamanan untuk menjagaku. Sebenarnya aku berfikir bahwa 4 orang terlalu banyak untuk menjagaku. Disisi lain aku nyaman denganmu karena kau telah menjadi Assiten sekaligus pengawalku selama 1 tahun ini. Dan disisi lain aku pun harus menerima mereka menjadi pengawalku. Mungkin aku akan memutuskan suatu keputusan, karena dengan keadaan menjadi seperti ini, bukan hanya aku yang membutuhkan seorang pengawal tapi Kyu pun begitu. Nanti akan kuputuskan diantara kalian yang akan menjadi pengawal Kyu. Untuk saat ini kalia semua akan bertugas kepadaku terlebih dahulu.” ucap Appa. Ya Tuhan, aku sangat berharap Youngsoo yang akan ditugaskan menjadi pengawalku.
“Ne Gwenchana Pak Presiden” ucap Leeteuk
“ Ne Gwenchana Pak Presiden. Andalah yang memutuskan. Dan Menteri Jang memang mengatakan mengenai pembagian tugas terhadap kami, bahwa hanya dua orang yag menjaga anda dan 1 orang menjaga putra anda. Sebelumnya Menteri Jang juga mengatakan bahwa akan mengambil 4 orang dari pusat pelatihan, tetapi hal tersebut diurungkan kembali karena Putri anada mengikuti suaminya ke Kanada.” ucap Youngsoo
“Benarkah? sepertinya saat di acara tadi menteri Jang lupa mengatakannya kepadaku. Tidak apa-apa, kalau begitu aku akan memikirkannya terlebih dahulu. Kyuhyun-ah antarkan Youngsoo kekamarnya, dan Teuki ya antarkan Jongki dan Kriss kekamar kosong dilantai satu” ucap Appa
Mendengar pembicaraan mereka, Ya Tuhan, aku sangat berharap Youngsoo yang akan ditugaskan menjadi pengawalku.
Leeteuk POV
Aku sangat berharap menjadi pengawal Choi Kyuhyun anakmu tua bangka. Dengan begitu aku akan mudah menghancurkan perusahannmu. Tapi, bila kau menugaskan diriku menjadi pengawalmu, akan kupastikan kau akan turun dari jabatanmu sebagai Presiden dengan cara yang amat sangat tidak hormat.
Choi Kyuhyun
Kami berdua, aku dan Youngsoo, berjalan menaiki tangga satu demi satu dalam keheningan. Aku sangat gugup untuk berbicara dengannya.
“Ekhm Youngsoo-ssi bagaimaa kabarmu?” tanyaku
“Aku sangat baik dan sangat sehat. Lalu bagaimana denganmu?” tanyanya
“Aku juga dalam keadaan yang sangat baik” ucapku. Keheningan pun tercipta kembali.
Setelah seluruh dari anak tangga kami naiki, kami pun melangkahkan kaki kami menuju kamar yang akan di tempatinya. Dan sekarang kami berada di depan pintu kamar yang akan ditempatinya.
“Ini kamar yang akan menjadi kamarmu. Dan disebelah kamarmu adalah kamarku. Kau boleh masuk dan beristirahat.” ucapku penuh ketegangan. Ia pun tersenyum dengan amat manis disertai anggukan kecil kepalanya.
“Oh ne, Khamsahanida Kyuhyun-ssi” ucapnya.
Ia pun memegang knop pintu dan memutarnya, setelah pintu itu terbuka ia pun melangkahkan kakinya kedalam. Tetapi saat pintu itu akan ditutup, dengan sigap aku menahannya, dan memasuki kamarnya. Aku pun menutup pintu, mendorong tubuhnya menghimpit pintu dan mengunci kedua tangannya oleh tanganku sehingga dengan refleksnya ia menjatuhkan koper besarnya dari tangannya. Dengan penuh kepastian aku mengecup pipinya sedikit menenai ujung bibirnya, setelah itu aku menatapnya penuh dalam.
“Youngsoo-ssi aku menyukaimu, oh tidak aku mencintaimu.” bisiku ditelinganya lalu memghembuskan nafasku secara perlahan ditelinganya. Kurasa ia geli dengan hembusan nafasku. Aku pun menjauhkan kepalaku dari telinganya da menatap wajahnya penuh dalam. Tapi saat aku menatap wajahnya, kulihat ia sedang membulatkan matanya dan tak lama ia mengelengkan kepalanya. Lalu dengan sigap ia mengambil alih kedua tanganku talu memutar badanku dan menahan kedua tanganku dengan tangannya. Hingga saat ini keadaan berbalik, aku lah yang terkunci oleh gerakannya, dan itu sangat sakit.
“Yak, yak, yak Appo Youngsoo-ssi Appo” ucapku merintih kesakitan
“Kau…kau…gila.. Kau benar benar gila. Kau pikir aku akan menerima cintamu. Kau….Kau GAY huh?” ucapnya penuh penekanan.
“Yak yak lepaskan dulu kau salah paham.” ucapku kesakitan
“Jelaskan terlebih dahulu?” ucapnya
“Baiklah, baiklah, tapi ini sangat sakit. Aku hanya kejadian aku mengantarkanmu kekamarmu mirip dengan naskah drama yang akan kupentaskan. Karena sangat kebetulan aku mengaplikasikannya terhadapmu.” ucapku berbohong
“Drama? kau… Jadi karena drama pula kau menciumku?” tanyanya
“Ne ne…lepaskan tanganku.” ucapku, heuh aku belum siap mengatakan yang sebenarnya. Ia pun mendorongku dengan keras.
“Keluarlah” ucapnya sinis
“Kau marah padaku?” tanyaku
“Kau pikir? Keluarlah” tanyanya balik lalu membuka pintu dan mendorongku keluar. Kurasa dia benar marah.
“Yak Youngsoo-ssi, Youngsso-ssi buka pintunya?” ucapku pelan diiringi ketukan pintu dengan pelannya karena aku tidak mau hal ini terdengar oleh siapapun. Ia menyahut dengan pelan, tapi ia tak kunjung membuka pintunya.
“Aku memaafkanmu….” lirihnya dibalik pintu
Cho Youngsoo aka Sooyoung POV
“Aku memaafkanmu…” Lirihku padanya dan hanya bisa tersenyum miris. Aku pun memegang pipiku yang dicium olehnya. Masih terasa hangat bibirnya dikulitku.
Kau jahat Kyu, Kau menjadikanku mainan dalam latihan dramamu. Kau menciumku hanya karena itu? Kau gila, kalau saja alasanmu tadi seperti dialogmu dalam naskahmu yaitu benar-benar mencintaiku, mungkin aku akan jujur terhadapmu kalau sebenarnya aku ini wanita.
TBC
Akhirnya Part ini selesai juga, tadinya aku bikin untuk part 4, part 4-5 disatuin, tapi pas aku baca ulang alurnya kecepetan dan akupun pisahin dan sedikit menambahkan beberapa kalimat. Tapi pas dibaca ulang part ini rasanya hambar. Jadi Mianhaeyo readers kalau part ini benar benar jelek. Untuk part 3, khamsahamnida sebanyak-banyaknya, komennya meningkat! Jadi aku putuskan untuk tidak memprotect part ini. Khamsahanida chingudeul.
