Title : (Chapter 2) TROUBLE LOVER : Misterious Girl, Black and White.
Author : @dii_aay / Kang Yong Ah
Main Cast : Cho Kyuhyun and Choi Sooyoung
Support Cast: Seo Joohyun, Victoria Song, Lee Jonghyun and other
Rating: PG 17
Length: Series
Genre: Action, Confict, Romance
Disclaimer: The casts are belong to God and their self. Story and idea are belong to myself. Don’t be SIDER and plagiat or bashing my story. Don’t forget to coment Knight J
Semuanya terasa berhenti terlintas. Nyamuk –nyamuk membatu dan angin menjadi hilang seketika. Pipi yang memanas dan nafas yang saling beradu. Sooyoung serasa tolol menerima perlakuan tak senonoh ini.
Ckh..
Terdengar suara decakan mengakhiri tautan tak terduga itu. Sooyoung terdiam memandang kosong kedepan sedangkan namja didepannya tersenyum lembut memandang wajah terkejut yeoja manis itu. Kyuhyun memegang kedua bahu Sooyoung membuat yeoja itu menatap Kyuhyun. Sedetik kemudian Kyuhyun mengecup lembut kening indah yang terpampang. Sooyoung terasa kembali ke alam sadarnya dan pandangannya menjadi tajam menusuk Kyuhyun. Namja itu bingung dengan ekspresi Sooyoung yang berubah menjadi mengerikan. Didoronglah Kyuhyun hingga terjatuh menatap tak percaya pada apa yang sudah dilakukan yeoja cungkring didepannya. Tenaga yeoja itu seperti tenaga seorang ahli judo atau semacamnya. Sooyoung masih memandang tajam kearah Kyuhyun matanya berapi –api seakan menyiratkan bahwa dia benar – benar marah.
“Pergi atau kau mati.”
Perkataan Sooyoung sangat dingin dan lirih namun masih bisa terdengar oleh Kyuhyun. Namja itu masih membeku menatap yeoja didepannya, masih dengan posisi terjungkal karena dorongan tadi. Sooyoung menghembuskan nafasnya kasar seolah menguasai emosinya.
“Aku serius dan cepat pergi.”
Kyuhyun masih diam dan mengikuti pergerakkan Sooyoung yang sedang membuka laci dimeja samping tempat tidurnya. Matanya membulat seketika, sebuah pisau yang bertipe Fixed Blade Knife yang biasa digunakan oleh militer Amerika tengah digenggam dengan sangat mantap oleh Sooyoung. Sooyoung berjalan mendekat membuat Kyuhyun kalang kabut. Ancaman Sooyoung benar – benar akan terjadi rupanya. Kyuhyun berdiri dan mundur beberapa langkah hingga menabrak pintu dan berbalik lari keluar villa. Sooyoung berhenti melangkah hingga batas pintu kamarnya. Dia tersenyum sinis melihat namja itu lari ketakutan.
“Ckk dia tetap pengecut.”
Smirknya luntur sudah ketika mengingat kejadian beberapa menit yang lalu. Kini wajahnya merengut kesal sembari tetap membawa pisau berburu itu. Dia pergi ke kamar mandi dan menatap wajahnya dipantulan cermin. Dia menaruh pisau itu dan perlahan tangannya menyentuh bibir kemudian mengelusnya.
“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA NAMJA SIALAN !!!”
Sementara itu ditempat lain Kyuhyun tengah duduk sampil mengesap teh herbal disalah satu café dekat pantai. Bibirnya melengkung membentuk senyuman. Manis. Entah kata manis itu dia gumamkan karena teh yang dia minum atau karena suatu hal lain. Namun senyumnya surut ketika mengingat wajah mengerikan yeoja itu. Dia kemudian merogoh tas yang dia bawa dan dikeluarkannya Samsung Galaxy Notenya. Dia menyentuhnya dengan cepat seolah sedang menggambar sesuatu. ‘Misterious’ Satu gumaman dan dia tersenyum lebar melihat hasil goresannya bergambar seorang yeoja yang hanya memperlihatkan surai rambut panjangnya dengan aksen sepia memandang laut lepas. Kyuhyun menuliskan tiga kata dibawah hasil gambarnya, ‘Black and White.’ Mungkin dia harus menunggu hingga yeoja itu tidak lagi mengeluarkan aura negatifnya. Namun yang membuatnya penasaran adalah kepribadian yeoja itu sangat sukar ditebak. Seperti mempunyai dua kepribadian yang berkelainan. Dan well apakah seorang Kyuhyun yang terkenal di Benua Eropa dan Amerika ini harus rela menyia – nyiakan waktunya untuk mengurusi itu semua. Jawabannya tentu YA. Ini menyangkut hasilnya nanti dan yeoja itu adalah sasarannya.
——
Cukup hingga dua hari Kyuhyun tidak menemui Sooyoung. Tipikal Kyuhyun yang memang sangat sembrono dan konyol menjadi sangat serius dalam hal pekerjaannya. Hari ini terlihat cerah untuk menuju tempat dalam mimpinya. Dia membawa semua peralatan yang dia butuhkan. Daya ingat Kyuhyun juga menjadi amat sangat berguna dalam menciptakan hasil yang maksimal. Lekuk wajah, leher bentuk mata, hidung, kening dan jangan lupa bibir sangat terpatri dalam memorinya. Jangan tanyakan dua hari kemarin apa yang dia lakukan. Tentu saja melakukan apa yang menjadi kebiasaannya, memfantasikan Sooyoung dalam segala situasi. Terlihat hasilnya pada ruang sebelah kamar tidurnya penuh dengan hasil fantasi Kyuhyun.
Perjalanan jauhnya dia lalui dengan bersepeda ria sembari jika terdapat pemandangan yang menarik perhatiannya dia akan menghentikan perjalanannya dan membidiknya dengan kamera pocketnya. Dia bersepeda juga diselingi dengan senandungan lagu yang dia dengarkan melalu ipodnya. Rasanya memang benar – benar situasi yang sangat dia rindukan. Akhirnya dia sampai ditempat itu. Jalanan dimusim semi dengan pohon di setiap pinggir jalannya. Kyuhyun memarkirkan sepedanya dan berjalan mundur. Memandang view yang selalu dia ingat kala mimpinya berakhir. Hingga dia berhenti di pohon paling ujung semua terlihat indah dan menyenangkan indra matanya. Dia membalikkan badannya dan dilihatnya jalanan menghubungkan pantai kecil dengan pasir putih, mungkin dia akan mampir ke tempat itu. Kyuhyun mendudukkan tubuhnya dipinggiran jalan kemudian mulai mengeluarkan apa yang dia bawa, Skets book, pensil aneka jenis, penghapus dan lain – lainnya. Menggambar plot ini adalah dasar yang selalu dia lakukan sebelum dia melakukan pekerjaan yang sesungguhnya,
‘MELUKIS.’
Melukis adalah hobinya, melukis adalah cita – citanya, melukis adalah hidupnya, melukis adalah uangnya. Tangannya yang sungguh berharga tak akan dia sia – siakan. Coretannya entah kenapa banyak yang tidak sesuai dengan apa yang dia inginkan. Dia menghapusnya dengan bersih dan dia berdiri sambil terus memandang kedepan. Merekam apa yang dia lihat dan menggambar apa yang dia ingat. Cukup lama dia berkonsentrasi dengan pekerjaannya hingga samar – samar dia mendengar suara langkah kaki yang menggunakan High Hells. Langkah kaki itu terdengar seirama dengan hembusan angin yang lembut. Sedetik kemudian dia mendongakkan kepalanya kedepan. Alangkah terkejutnya dia ketika yang dilihatnya seorang yeoja dengan dress berwarna hitam senada dengan tas dan sepatunya tengah berjalan menuju dirinya.
‘Sooyoung.’
Gumaman itu yang tercipta lirih dari mulut Kyuhyun. Dia benar benar merekam segala yang dia lihat dalam otaknya. Sooyoung dengan langkah anggunnya berjalan dengan tenang. Pikirannya benar – benar tertuju pada Sooyoung dan mimpi yang dia alami. Tapi ada yang berbeda, dalam mimpinya yeoja itu mengenakan dress putih bukan dress hitam. Namun dia ingat betul bahwa yeoja dalam mipinya itu adalah Sooyoung. Walaupun wajah yeoja dalam mimpinya tak terlihat jelas tapi perawakan yeoja itu, rambut yang beterbangan karena angin dan setiap langkah itu benar – benar identik dengan Sooyoung. Yang dia herankan juga ekspresi Sooyoung yang jauh dari kata ceria. Wajahnya dingin tatapannya tajam dan ketika mereka akan berpapasan, mata bulat Sooyoung mengerjap memandang Kyuhyun yang berada didepannya. Sooyoung menghentikkan langkahnya dan menatap Kyuhyun dingin.
“Kumohon jangan ganggu aku sekarang.”
Kalimat itu terlontar dari bibir Sooyoung yang dipoles dengan Lipstick merah menyala. Ekspresinya datar dan sejurus kemudian dia melewati Kyuhyun yang masih terdiam. Setelah Sooyoung berlalu pergi Kyuhyun baru bisa menghembuskan nafasnya pelan. Ternyata sedari tadi namja itu tengah menahan nafasnya. Nafasnya berburu tak beraturan. Tangan kirinya memegang dada kirinya yang berdetak terlalu cepat. Kesadarannya telah terkumpul dengan cepat Kyuhyun menarik kembali buku sketsanya dan menggambar apa yang dia ingat. Cukup lama dia menggambar hingga 15 menit dan kemudian selesailah sketsanya. Kyuhyun memandang hasil goresannya dan mengerutkan keningnya.
“Apakah kau hantu? Kenapa kau begitu mengerikan.”
Dia berbicara pada gambarnya karena benar saja gambar tersebut bagai sesosok penampakan iblis jahat yang akan mencabut nyawa seseorang.
‘Pasti jika sudah ku lukis akan semakin mengerikan.’
Kyuhyun tersenyum kecut sembari membayangkan hasil lukisannya nanti. Mungkin waktu dalam mimpinya bukan sekarang, namun sejelas – jelasnya yeoja itu adalah Sooyoung.
‘Sukurlah dia baik – baik saja.’
Kyuhyun kemudian menuju tasnya yang berada dipinggir jalan. Memasukkan alat – alat yang dia gunakan tadi kemudian menyelempangkannya dibahu. Dipandangnya pemandangan yang begitu natural dan fresh. Dia melangkahkan kakinya menuju pantai kecil yang tak jauh dari jalan tersebut hingga……
“AAAAAARRRRRRRGGGGGGHHHHHHHH”
Jeritan seorang lelaki dari arah pantai sepi itu tiba – tiba terdengar. Kyuhyun serasa kaku. Suara jeritan itu benar – benar membuat kepalanya sakit. Entah untuk alasan apa kepala namja itu berdenyut seakan teriakkan tersebut pernah dia dengar. Kyuhyun kemudian dengan berani melangkahkan kakinya menuju pantai itu. Segerombolan orang rupanya sudah mengelilingi sesuatu. Dengan terburu – buru kyuhyun melangkah setelah salah seorang dari kerumunan tersebut berteriak untuk memanggil ambulan. Tapi ambulan mungkin akan datang lama mengingat jalan yang ditempuh lumayan sulit. Kyuhyun menerobos kerumunan orang itu dan melihat seorang lelaki berusia sekitar 30 tahun berlumuran darah secara mengenaskan. Tepat dijantungnya terdapat bekas tusukan pisau yang mungkin sudah menembus jantung dan mengoyaknya. Seseorang kemudian menutupinya dengan kain. Namun sebelum kalinnya menutupi seorang ahjussi berseru.
Kyuhyun POV
“Changkamman bukankah ini si ‘Black Hell’ yang menjadi incar – incaran kepolisian Korea Utara dan Selatan bukan.”
Banyak orang yang kemudian seperti berfikir lalu akhirnya manggut – manggut.
“Benar, dia Bandar narkoba yang meresahkan itu bukan. Astaga benar – benar mengenaskan.”
Aku tidak tahu siapa itu Si ‘Black Hell’ namun kurasa pembunuhan ini memang direncanakan. Tak sengaja aku menangkap siluet tubuh seseorang. Bukankah itu Sooyoung? kenapa dia bisa disini? Dia terlihat sedang melemas – lemaskan tangan kanannya sambil meringis kesakitan. Apa dia terjatuh? Namun pandangannya tertuju pada kerumunan yang berada tidak jauh dari yeoja itu. Senyuman sinis, Ya itu yang aku lihat saat dimana dia menyadari aku menatapnya. Apa aku salah mengenal dirinya, lebih tepatnya kepribadian yeoja itu saat ini membingungkan. Lama aku terdampar dalam lamunanku hingga seseorang ahjumma menepuk pundakku.
“Chogiyo apa yang kau lamunkan. Kerumunan sudah berkurang. Ah untung saaja polisi cepat datang kesini padahal biasanya tidak mungkin ada polisi yang dating ke pelosok ini.”
Aku hanya menggaruk tengkukku bingung dan menatap polisi yang sedang membungkus mayat. Yang datang tidaklah sedikit namun banyak polisi yang memeriksa tempat kejadian. Terlihat disalah satu mobil Sooyoung seperti tengah berdebat dengan seorang namja yang menggunakan jas. Spertinya namja itu berkedudukan tinggi dilihat dari pakaian yang dia pakai. Cukup lama mereka berdebat hingga Sooyoung terlihat menggertakkan giginya kemudian pergi menuju mobil audi hitam yang pintunya telah dibukakan oleh namja yang sepertinya adalah seorang pengawal.
Apa Sooyoung anak dari konglomerat?
Tapi mengapa dia berdebat dengan seorang kominsaris polisi?
Author POV
Mobil audi hitam itu melesat pergi dari tempat kejadian. Yeoja dalam mobil itu tetap saja berteriak meluapkan kemarahannya sedangkan yang berada di belakang kemudi hanya menggelengkan kepalanya dengan sikap atasan divisinya sekaligus sudah dianggap nunanya.
“Sudahlah Nuna jangan dipikirkan. Mereka hanya sedang menutupi kebododan dan ketidak tanggapan mereka.”
“Aaarrrgghh mereka memang menyebalkan. Kalau kau tak datang mungkin aku akan membunuh mereka satu per satu.”
“Eoh jangan seperti itu Nuna. Kau akan langsung dapat kartu merah dari sajangnim.”
“Peduli apa aku dengan mereka. Mereka berdua benar – benar punya sifat yang menyebalkan.”
Taemin terkekeh mendengar apa yang dikatakan oleh Sooyoung. Sooyoung hanya bisa menghentak – hentakkan kakinya mendengar kekehan Taemin. Menurutnya perkataan yang dia lontarkan benar – benar dalam realita yang ada dalam kehidupan mereka berdua. Pimpinan kepolisian dan pimpinan agen yang sama – sama memiliki sikap dingin, tegas dan arogan. Sombong, congkak namun tetap saja bertanggung jawab. Seharusya dalam organisasi haruslah ada sikap saling mengerti dan bahu membahu yang dicontohkan oleh pimpinan kemudian diturunkan kepada anak buahnya. Tapi apa yang didapat oleh para divisi dalam agen yang dibanggakan pemerintah ini jauh dalam pola kepemimpinan yang ideal. Mereka sekarang ini hanya bisa menurut dan patuh pada atasannya. Sepanjang perintahnya memenuhi syarat dan tidak mengesampingkan rasa kemanusiaan mereka bisa dengan mudah menyelesaikannya.
“Nuna, apakah tadi tidak ada saksi yang melihatmu di TKP.”
Sooyoung hanya menghembuskan nafasnya dan bersandar dikursi penumpang. Dia menautkan dua tangannya dan mulai mengingat sesuatu.
“Ada seseorang yang pasti akan merasa penasaran dengan diriku.”
Sooyoung menatap pada kaca dan kemudian tatapan mereka berdua bertemu.
“Nuguya?”
——–
Sementara itu Kyuhyun dengan cepat mengayuh sepedanya. Dia seperti sedang mengejar sesuatu yang sepertinya ingin dia pastikan. Peluh yang membasahi kening yang melanjar hingga rahang sampai leher tidak dia hiraukan, padahal dia adalah orang yang sangat membenci keringat.
“Ah melelahkan sekali, sepeda dengan mobil sport tentu akan tertinggal jauh. Haruskah aku membeli mobil?”
Akhirnya Kyuhyun menyerah. Dia menepikan sepedanya dan mengambil handuk kecil kemudian mengusap permukaan kulitnya yang berkeringat. Dia mengambil air minum dan meneguknya hingga habis. Kyuhyun kemudian menengok kebelakang, sirine ambulan mulai terdengar dan mendekat. Mobil berwarna putih itu melewati Kyuhyun dengan dikawal oleh beberapa polisi dengan motor besarnya.
“Syukurlah banyak penjahat yang tertangkap, ah tepatnya mati.”
——-
“Sudah puaskah kau. Kepolisian menjadi tambah terpuruk prestasinya. Sudah aku perintahkan agar kasus ini diselesaikan oleh pihak kepolisian apa kau tuli saat aku meneleponmu kemarin.”
Atmosfir ruang tamu di villa itu tampak panas dan menegangkan. Seorang yeoja yang tengah berdiri sembari bermain dengan kuku indah nan lentik itu tidak menggubris seorang namja didepannya yang berjarak 5 langkah darinya yang sedang berkacak pinggang. Raut wajah namja itu nampak sedang menahan amarah sekaligus gelisah. Entah mengapa Kepala Kepolisian Korea Selatan bisa berada di villa Sooyoung. Sooyoung hanya bisa memandang tajam sejurus kemudian dia melangkah maju hingga menyisahkan jarak dua langkah. Yeoja itu kemudian menatap tajam tepat pada manik mata Choi Seunghyun kemudian tersenyum sinis saat melihat namja itu memalingkan wajahnya.
“Sudah aku jelaskan padamu tuan. Aku mendapat perintah dari Ketua untuk membunuh penjahat itu. Kau harusnya marah pada Ketuaku yang berada di Singapura. Kenapa kau malah kesini. Kau rindu debat denganku eoh.”
Sooyoung masih tersenyum sinis kemudian kedua tangannya meraih dada namja itu. sebelum namja itu mengucapkan sesuatu Sooyoung sudah mendorong tubuh namja itu hingga mengenai gagang pintu.
“Kau tidak sopan pada seseorang yang pangkat lebih tinggi darimu Choi. Lebih baik kau minta maaf padaku atau aku akan disini hingga kau memperbaiki kelakuanmu.”
“Kau yang harusnya tahu sopan santun Tuan, mengunjungi villa seorang yeoja pada petang hari. Kau sudah lelah menunggu tunanganmu yang tengah bersekolah jauh eoh? Harusnya kau sadar kalau dia itu melarikan diri darimu karena dia bosan punya namja seperti mu.”
Seunghyun menggertakkan giginya, tangannya mengepal dengan keras. Dia sungguh sensitif jika ada orang yang ikut campur kehidupan pribadinya. Niatnya untuk berjalan maju mendekat pada yeoja itu dia urungkan karena sang yeoja sudah berjalan dulu menghampirinya.
“Keluar atau aku panggilkan security setempat untuk mengusirmu.”
Sooyoung membuka pintu dan menunggu Seunghyun keluar dari villa namun namja itu tetap berada di depan pintu berhadapan dengan Sooyoung. Pandangan matanya tajam seakan mengisyaratkan Sooyoung untuk meminta maaf. Yeoja itu jengah memutar bola matanya, dalam benaknya namja ini pasti akan tetap berada disini sebelum dia meminta maaf atas perkataannya. Yeeoja itu terlalu sungkan hanya untuk membungkukkan badan dan berkata ‘jeosonghamnida’ pada namja yang tidak tahu cara memperlakukan seorang yeoja. Sooyoung menghembuskan nafasnya kasar kemudian memandang kesamping tepatnya halaman depan villa itu. Matanya menyipit melihat seorang namja yang tengah menatap Sooyoung. Yeoja itu kemudian menampilkan seringainya kemudian berjalan keluar villa menghampiri namja itu yang lebih tepatnya Kyuhyun yang sedang memandang bingung sooyoung yang sedang mengedipkan matanya sambil tersenyum seolah member kode. Kyuhyun kemudian menatap Seunghyun yang berada didepan pintu lalu bergantian menatap Sooyoung.
“Chagi kau sudah datang. Kenapa lama sekali.”
Sooyoung sengaja menaikkan volume suaranya agar terdengar juga oleh Seunghyun. Kemudian dia mengalungkan tangannya pada lengan Kyuhyun, menarik namja itu menuju depan villa.
“Lebih baik kau pergi tuan. Pacarku ada disini dan aku tidak mau dia salahpaham melihatmu ada disini.”
Kyuhyun masih menatap Sooyoung yang ada disampingnya. Sooyoung yang melirik kesamping mendengus pelan karena Kyuhyun tidak paham dengan kodenya tadi. Kyuhyun mengerang pelan disaat lengannya mendapat cubitan kecil dari Sooyoung. Sejurus kemudain dia menatap kedepan melayangkan tatapan tidak suka pada Seunghyun.
“Maafkan aku tuan tapi sebaiknya kau pergi. Aku merasa terganggu. Kami butuh privasi.”
Seunghyun menatap tidak suka pada keduanya kemudian melangkah keluar melewati Kyuhyun dan Sooyoung kemudian berbalik.
“Selamat bersenang – senang.”
Terdengar seperti sebuah pernyataan yang meremehkan membuat Saooyoung mendengus kesal.
“Hati – hati di jalan.”
Kyuhyun berseru kemudian membawa Sooyoung kedalam villa. Sedangkan Seunghyun masuk kedalam mobilnya yang terparkir dipinggir jalan tepatnya dibalik pohon. Dalam benak namja itu tersimpan kemarahn yang tertahan dan dia tidak akan melepaskan yeoja yang tidak tahu sopan santun itu. Sementara Sooyoung yang berada didalam villa melepaskan tangannya dari lengan Kyuhyun dan berjalan kearah jendela.
“Shit kenapa dia masih disana?” Kyuhyun menghampiri Sooyoung dan ikut menatap keluar.
“Lelaki itu tidak pergi. Memangnya dia itu siapa?”
Sooyoung yang masih menatap keluar menggerutu. Dia mengeluarkan sumpah serapahnya dan mengutuk dirinya sendiri yang membawa Kyuhyun kedalam dunianya, secara tidak langsung. Sooyoung kemudian berbalik dan melewati Kyuhyun. Dia menuju kearah pantry kemudian mengambil dua mug dan dua sachet coklat bubuk. Kyuhyun masih berdiri ditempatnya lantas tersenyum tipis melihat perbuatan Sooyoung yang terlihat seperti sambutan ‘selamat datang. Tidak bertahan lama akhirnya Kyuhyun menyusul menghampiri yeoja yang sedang mengaduk coklat panasnya. Namja itu duduk disamping Sooyoung kemudian melirik ekspresi yang sedang ditampilkan oleh yeoja yang menggulung rambutnya keatas. ‘Leher yang jenjang’ batin Kyuhyun berbisik. Sooyoung menghela nafasnya kemudian menggeser satu mug kehadapan Kyuhyun.
“Aku bersikap baik karena kau sudah menolongku jadi jangan melirikku seperti itu.”
“Astaga kau punya mata disamping telingamu rupanya. Kekekeke” Kyuhyun terkekeh sembari meraih mug berwarna biru tua sambil melirik lagi kearah Sooyoung yang sedang meminum coklat panasnya. ‘Hei mug couple kekekekeke……..Mwoya apa yang kau pikiran Kyu, aaiissshh.’
Disaat Kyuhyun tengah berperang dengan pikiran anehnya Sooyoung berjalan kembali menuju jendela.
“Shit dia masih disana.” Gumam Sooyoung kemudian berbalik menatap namja yang tengah duduk membelakanginya. Dalam pikiran yeoja itu tengah menimang – nimang sesuatu yang harus dia perbuat.
“Kenapa kau melamun nona Choi.”
Yang dipanggil hanya melirik tajam kemudian mendekat kearah sofa. Sooyoung membuang wajahnya kesamping ketika melihat guratan kebingungan dikening Kyuhyun. Yeoja itu mengeratkan kedua tangannya yang bertautan seakan sedang menguatkan apa yang telah dia pikirkan.
“Cho Kyuhyun, bisakah kau menolongku lagi?”
Kyuhyun kemudian berdiri menghadap Sooyoung dengan kedua tangan dimasukkan kedalam saku, memandang Sooyoung dengan pandangan yang santai namun seolah mengatakan kata ‘Apa.’
“Kau…….menginaplah disini.”
“MWO??”
——-
Drrrttt dddrrrttt ddrrrttt
KLIK
“Nde Yeobboseyo sajangnim.”
“Ini bukan di kantor kau bisa memanggilku Hyung. Kau tahu kan Sooyoung ada di Jeju?”
“AH mianhae hyung. Nde aku mengetahuinya. Apa ada yang terjadi disana?”
“Seunghyun menghubungiku dan marah karena kasus yang seharusnya ditangani oleh pihaknya sudah dibereskan oleh Sooyoung.”
“Ah bukankah itu sudah menjadi perintah Jendral Tinggi. Harusnya dia marah pada Young Min sajangnim.”
“Ya kau benar dan kita harus menagih Sooyoung untuk mentraktir kita. ”
“Maksud Hyung?”
“Seunghyung sekarang tengah berada di depan villa Sooyoung dan dia bilang Sooyoung tengah berdua dengan seorang namja.”
“Mwo? Seorang namja. Yang benar saja hyung.”
“Hei harusnya kau senang rekanmu mempunyai namjacingu. Ah aku tidak bisa membayangkan apa yang mereka lakukan sekarang kekekeke.”
“Mereka tidak melakukan apa – apa hyung, aku jamin itu.”
“Kenapa dengan nada bicaramu itu Jong?”
“Ah anniya. Oh ya hyung hhhmm aku rasa Sooyoung harus ditarik kembali ke Seoul atas apa yang telah dia kerjakan. Aku kira Seunghyung marah besar padanya hingga dia sampai menunggui Sooyoung di depan villa.”
“Gurae, kau benar juga aku akan menghubunginya besok pagi. Kau pulanglah dari kantor, istirahat yang cukup”
“Arraso hyung. Annyeong.” PIP
Jonghyun menyandarkan punggungnya pada kursi kerjanya yang menghadap ke jendela yang menampakkan gemerlap keramaian kota Seoul. Pikirannya menerawang entah kemana. Dia kembali menggeser kursinya menuju meja kerjanya menatap bingkai foto yang menampakkan 4 orang namja termasuk dirinya dan seorang yeoja yang dia rangkul. Jonghyun tersenyum kecut menatap foto yang dipenuhi dengan sumber kebahagiaan itu. 5 orang itu tersenyum dengan bahagia. Dia ingat benar saat dimana foto itu diambil, saat hari ulang tahun yeoja itu dan kebetulan juga hari itu adalah hari free. Padahal sebelumnya tidak ada kata free dalam kamus instansi ini. Jonghyun meyentuh pelan foto tersebut. Beranjak dan memberesi perlengkapan yang dia bawa. Sebelum benar – benar pergi dia menatap kembali foto tersebut dan tersenyum.
‘Saranghae.’
—–
Di ruangan sentral itu hanya ada suara TV yang tengah dinikmati dengan malas oleh kedua manusia itu. kyuhyun gusar dalam duduknya di sofa berpindah pindah posisi. Diliriknya Sooyoung yang tengah memakan snack sembari duduk dikarpet merah.
“Hei, apa kau tidak bosan. Bisakah kita pergi keluar. Di dekat pasar tengah ada perayaan tahunan.”
Sooyoung menghentikan acara makannya kemudian menoleh kearah Kyuhyun dengan ekspresi wajah datarnya.
“Kau sudah ku sewa jadi tidak boleh kemana – mana.”
“Mwo disewa. Kenapa aku merasa direndahkan sekali. Harusnya kau membuatkan teh hangat atau coklat panas lagi. Aku mulai lapar dan aku tahu persediaan makananmu hanya snack yang tidak sehat itu.”
Sooyoung hanya mendecih mendengar perkataan yang dilontarkkan oleh Kyuhyun. Dia kembali memakan snacknya dan dalam 2 menit snack terakhir itu habis. Dia merengut kesal dan mengganti channel TV dengan cepat.
“Hei hei hei aku sedang menonton channel KBS kenapa kau pindah – pindah seperti itu.”
“Terserahku.”
“Haish neo jinja.”
Kyuhyun mengacak – nagacak rambutnya kemudian memposisikan dirinya berbaring disofa. Sooyoung yang sudah benar – benar bosan mematikan TVnya kemudian menelungkupkan kepalanya diantara kedua kkakinya yang ditekuk. Namun tiba – tiba kepalanya terangkat kembali dan disertai senyuman manisnya. Dia membalik tubuhnya dan melihat Kyuhyun yang tengah berbaring sembari memejamkan matanya.
“Cho”
“Hhhmm”
“Eemm ayo kita main.”
Kyuhyun yang mendengar perkataan Sooyoung langsung membuka matanya lebar – lebar kemudian menoleh kearah Sooyoung yang jaraknya hanya 2 jengkal dari wajahnya. Terlihat Sooyoung tengah tersenyum dengan tatapan matanya seakan memohon. Kyuhyun menelan ludahnya dengan susah payah kemudian mendudukan tubuhnya.
“A.. Apa kau yakin?”
“Tentu saja, ayolah.”
Kyuhyun menatap Sooyoung yang masih tersenyum kemudian dia berdiri membuat Sooyoung mendongak menatap Kyuhyun.
“Baiklah Kajja”
“Memangnya kemana?”
“Tentu saja ke kamar”
“Eh kenpa tidak disini saja?” Kyuhyun membelalakan matanya, menatap tidak percaya kearah Sooyoung yang kini sudah berdiri dihadapannya.
“Akan lebih nyaman jika melakukannya dikamar.”
“Ah itu hanya membuang – buang waktu. Ayolah”
Sooyoung menarik tangan Kyuhyun, memaksa namja itu untuk duduk berhadapan dengannya. Kyuhyun merasakan sesuatu yang tertahan saat melihat Sooyoung yang tengah mengikat rambutnya. Leher itu seperti memanggil – manggilnya.
“Oke jadi sekarang kita mulai bermain.”
Kyuhyun hanya diam saja melihat ekspresi senang Sooyoung. ‘Astaga yeoja ini benar – benar, bukan punya kepribadian ganda tapi banyak kepribadian.’
“Permainannya adalah Cham Cham Cham.”
“Eeh?”
“Waeyo? Jangan bilang kau tidak tahu permainan itu. Kenapa kau payah sekali.”
“Aku kira kita akan melakukan permainan lain.”
Sooyoung mengerutkan keningnya seakan tengah berpikir apa yang tengah Kyuhyun pikirkan. Sedetik kemudian matanya mendelik.
“Yak memangnya aku mengajakmu bermain apa eoh? Pantas saja kau bilang lebih nyaman di kamar.”
TUK
“Aw apo Choi. Aish kau senang sekali menganiaya orang lain.”
“Itu salahmu berpikiran mesum. Ayolah langsung saja. Yang kalah harus menuruti keinginan yang menang tapi hukumannya tidak boleh yang aneh – aneh.”
“Ne ne arraso. Aku dulu sangat mahir jadi bersiaplah kalah telak.”
“Tidak akan tuan dan harus kau ketahui aku selalu menang jika bermain dengan temanku. Oke kau duluan.” Kyuhyun hanya mengangguk dan mulai berkonsentrasi menatap tangan Sooyoung yang ada dihadapannya.
“Cham Cham Cham”
Tangan Sooyoung mengarah kesebelah kanan dan kepala Kyuhyun menghadap kearah kiri. Kyuhyun berhasil dan sekarang giliran Sooyoung. Yeoja itu juga berhasil dipermainan awalnya. Mereka berulang kali melakukan permainan itu hingga merasa bosan karena tidak ada yang kalah.
“Astaga kenapa kau tidak kalah – kalah.”
“Hahaha itu karena aku ini pintar dalam segala hal jadi tidak mungkin kalah.”
“Kau pasti kalah tuan Cho. Cham Cham Cham”
Dan benar saja Kyuhyun menoleh kesebelah kiri sama dengan tangan Sooyoung. dia memekik kegirangan dan bersiap – siap menghukum Kyuhyun.
“Hukuman pertamamu adalah…… kau harus membersihkan piring, gelas dan segala macam yang ada didapur.”
“Mwo, Yak yang benar saja.”
“Ini perintah Cho dan cepat laksanakan.”
Kyuhyun hanya mendengus kesal kemudian menuju ke dapur. Terlihatlah barang – barang kotor yang berserakan dimana – mana.
“Tunggu pembalasanku Choi.”
Setelah Kyuhyun selesai dengan hukumannya permainan dimulai lagi dan ternyata yeoja jangkung itu kalah dan harus mendapat hukuman.
“Kau kuhukum memijat punggung dan pundakku selama 15 menit.”
“MWOYA? Ah ayolah tidak adakah yang lain. Aku paling malas memijat.”
“Tidak ada penolakkan atau waktunya akan aku perpanjang menjadi 30 menit.”
“Aish Arraso.”
Sooyoung mengerucutkan bibirnya sembari melihat Kyuhyun yang tengah berbaring menelungkup. Sooyoung dengan ragu – ragu menaiki Kyuhyun dan mulai memijat.
“Ah pijatanmu lumayan juga Choi.”
Mereka tetap bermain hingga berulang kali mereka kalah. Kyuhyun kalah 3 kali dan harus mendapat hukuman menggendong Sooyoung memutari semua ruangan 5 kali, bernyanyi lagu girl band Secret dengan gaya centil sebanyak 3 kali dengan lagu berbeda dan membersihkan kloset kamar mandi. Sedangkan Sooyoung kalah 2 kali dan mendapat hukuman menjadi pelayan Kyuhyun dan berbaring bersama Kyuhyun selama 20 menit. Sepertinya hukuman kedua itu hanya akal – akalan Kyuhyun saja. Benar – benar yah namja satu ini. Dan sekarang adalah permainan terakhir. Sooyoung tengah menggerutu karena dia kalah siap atau tidak siap harus melakukan hukuman yang menurutnya akan sangat mengejutkan.
“Kau harus bersedia menjadi objek lukisanku.”
“Cckk hanya itu saja? Tidak sekalian aku mengguntingi kukumu atau memandikanmu sekalian.”
“Kekeke tidak Choi hanya itu saja. Tapi aku akan melakukannya besok karena peralatanku ada di villaku.”
“Baiklah kalau begitu. Aku setuju.”
—–
Pagi yang cerah seperti ini dilalui Sooyoung dengan berberes – beres pakaian. Setelah melihat Kyuhyun yang masih terlelap di sofa dia dengan hati – hati merapikan pakaiannya. Pagi itu dia di kejutkan dengan televon yang memerintahkannya kembali ke Seoul. Padahal seharusnya yeoja itu bisa bersenang – senang menghabiskan waktu liburannya di pulau yang sudah sering dia kunjungi ini. Koper telah tertutup dan dia mulai keluar dari kamarnya setelah sebelumnya dia menghubungi Taemin untuk menjemputnya. It’s time to acting, girl.
“Oh kau sudah bangun.”
“Ne, pegal sekali rasanya punggungku.”
Kyuhyun melemaskan otot – otot punggungnya dan berjalan menghampiri Sooyoung yang tengah didapur.
“Minumlah selagi hangat.”
“Ah nde gomawoyo.” Kyuhyun meminum coklat hangat dengan pelan sembari melirik Sooyoung. Dalam pikirannya berputar tentang sifat Sooyoung yang terlihat manis dipagi ini. Sedetik kemudian dia teringat sesuatu.
“Aku harus kembali ke villaku.”
“Memangnya ada ada?”
“Aih kau tak ingat dengan hukumanmu?”
“Ah aku ingat. Baiklah aku menunggumu.”
“Gurae aku pulang dulu.”
“Nde hati – hati dijalan.”
Kyuhyun hanya tersenyum lantas berbalik membuka pintu villa itu dan menghilang dari pandangan. Dengan cepat Sooyoung mengganti baju kemudian menarik kopernya kedepan pintu. Terlihat sebuah mobil yang tengah menunggu Sooyoung. Taemin muncul dan beranjak mengambil koper Sooyoung kemudian meletakkannya dibagasi. Sedangkan Sooyoung masih di dalam villa tengah menulis sesuatu di secarik kertas. Ditulisnya beberapa kalimat sembari bibirnya membentuk smirk andalannya.
“Oke it’s done.”
“Nuna siapa namja yang tadi keluar dari villa?”
“Ah dia bukan siapa – siapa. Ayo kita berangkat.”
Sooyoung menempelkan kertas itu dijendela menggunakan selotip kemudian memberikan kunci villa pada resepsionis yang sengaja datang di depan villa. Kedua orang itu masuk kedalam mobil dan kemudian mobil itu berjalan cepat menuju bandara.
Kyuhyun POV
Aku berjalan membawa perlengkapan melukisku yang aku simpan dalam ransel. Sedikit membayangkan bagaimana nanti hasil dari apa yang aku lukis dan sepertinya aku terlalu bersemangat dengan ini semua. Sampai juga divilla Sooyoung. Terlihat sepi tak berpenghuni. Hampir saja aku mengetuk pintu jika aku tidak melihat kertas yang ditempel di jendela villa.
‘Mianhae Cho hutangku belum bisa terlunasi.
Aku harus pergi karena ada keperluan mendadak.
Semoga harimu menyenangkan. Bye’
Nona Choi
Aku terdiam membaca kalimat yang ada dikertas itu. Ccckk pantas saja sikapnya aneh tadi pagi. Pasti sekarang ini yeoja itu tengah tertawa puas karena telah mengelabuiku. Wah – wah beraninya yeoja itu menipuku. Tidak tahu apa dia sedang berhadapan dengan siapa. Ah lebih baik aku harus bergerak cepat nantinya. Aku akan mencarimu Choi dan cepat atau lambat Kau harus membayar hutangmu.
TBC
Astaga lama sekali tak update. Pasti sudah pada lupa. Oke mianhae karena moodku yang naik turun tak jelas plus berita di awal tahun yang semakin menghancurkan mood mengkhayalku. Aku harap kalian suka dengan part ini. Keep RCL cingu. Annyeong J
