Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Sequel Of ‘My Stupidity’ [Part 3]

$
0
0

cats

Author                   : SooNa

 

Title/Judul              : Sequel Of ‘My Stupidity’ [Part 3]

 

Rating                    : PG-17+

 

Genre                     : Romance

 

Main Cast              :Choi Sooyoung-Cho Kyuhyun

 

Other Cast             : Find by yourself in the story J

 

Note                       : Semoga masih ada yang menanti ff gajeku yang satu ini, and Happy reading jangan lupa RCL J

 

Dan untuk My Stupidity, Seq part 1 dan 2 nya bisa dilihat diblog pribadiku.

 

http://summercalista.wordpress.com/ 

 

 

 

~

 

 

 

“Benarkah?”

 

“………”

 

“Ah aku ingin melihatnya, sekarang aku akan kesana. Tunggu ya oppa.”

 

Sooyoung langsung menaruh gagang telepon itu. Diwajahnya tercetak senyuman yang sedari tadi tak luntur.

 

Dilihatnya Kyuhyun yang baru keluar dari kamar mandi, yang merupakan kebiasan Kyuhyun sejak sebulan lalu.

 

“Kyu cepat habiskan makananmu dimeja kita akan kerumah eomma.” Ucap Sooyoung girang mulai memasakukan barang-barang yang setidaknya ia perlukan kedalam tas tanpa menghiraukan Kyuhyun yang sepertinya ingin protes.

 

Ponsel tentu saja, body lotion jangan dilupakan, dompet hal yang wajib lalu apa lagi ah dan benda yang lumayan kecil tapi sangat Sooyoung butuhkan disaat tertentu dan harus tetap ada didalam tasnya terlebih ketika Kyuhyun tidak ada disampingnya.

 

Botol parfum yang Kyuhyun pakai sekarang menjadi miliknya. Sekarang tak perlu lagi mencium bau tubuh Kyuhyun karena Sooyoung selalu membawa bau itu, ani karena Sooyoung selalu membawa parfum milik Kyuhyun itu.

 

“Ayo kita berangkat.” Sooyoung keluar dari dalam kamarnya dan senyuman yang sedari tadi tercetak diwajahnya langsung luntur melihat Kyuhyun yang terlihat malas untuk menghabiskan makanannya yang sudah ia siapkan itu.

 

“Kyu aku bilang habiskan makananmu.” Rengutnya membuat Kyuhyun tersadar kalau Sooyoung sudah ada didepannya. Memikirkan nasibnya nanti dirumah mertuanya mampu membuat Kyuhyun melamun dipagi hari ini.

 

Oh bayangkan nanti dirumah keluarga Choi dirinya akan diperlakukan seperti apa oleh kakak iparnya itu yang notabennya menyimpan dendam pada dirinya.

 

Oh ayolah dia sekarang sudah menjadi suami dari adiknya itu jadi apa lagi yang perlu dipermasalahkan?

 

“Perutku masih mual Soo.” Dengan wajah yang sedikit ia buat seperti orang kesakitan ia berbicara pada Sooyoung.

 

Sooyoung yang melihat itu langsung merengut kesal dan langsung duduk dikursi yang tepat didepan Kyuhyun. Mengambil alih piring berisikan selembar roti tawar berselai coklat dan segera mengambil pisau dan garpu yang Kyuhyun pegang. Dengan sangat telaten membelah roti itu dengan pisau dan mengarahkan potongan kecil yang dihasilkan dengan menggunakan garpu kearah mulut Kyuhyun yang sudah terbuka dari tadi.

 

Satu suapan sampai roti itu habis, sedikit Sooyoung mengelap bekas selai yang terlihat disudut bibir Kyuhyun dan segera menjilat jarinya sendiri untuk membersihkan sisa selai yang berpindah itu.

 

“Cepat mandi dan pakai bajumu sendiri, kali ini jangan mencoba manja Cho.”

 

Kyuhyun yang tadinya senang karena part favorit dipagi harinya yang biasa ia lalui harus ditiadakan oleh Sooyoung.

 

“Cho.” Kyuhyun langsung bangkit dan segera masuk kedalam kamarnya, akan gawat bila Sooyoung marah, bisa-bisa part-part yang lainnya bisa dihilangkan juga oleh Choi Sooyoung.

 

~

 

Dengan dasi yang masih menggantung tak sempurna Kyuhyun menyalakan mobilnya.

 

“Soo-ah tak bisakah kau membantuku mengikatkan dasi ini?” Tunjuk Kyuhyun dengan tangan kirinya kearah dasi berwarna hitam itu kontras dengan kemejanya yang berwarna putih.

 

“Menyesal aku membiarkanmu memilih pakaianmu sendiri.” Ucap Sooyoung sambil membenahi dasi Kyuhyun.

 

“Makannya kau harus selalu melakukan tugasmu seperti biasanya.” Kyuhyun tersenyum sambil sesekali memerhatikan wajah Sooyoung.

 

“Fokus pada jalanan Cho, aku masih ingin hidup.”

 

“Selesai.” Ucap Sooyoung dan segera menarik tubuhnya menjauh dari Kyuhyun sebelum kebiasan lain yang Kyuhyun punya terjadi. Dimanapun dan kapanpun serta dalam keadaan apanpun suaminya itu selalu saja mencium dirinya ketika selesai memasangkan dasinya.

 

Sungguh walaupun dalam keadaan menyetir seperti ini karena hal yang sama pernah terjadi, dan mereka hampir tabrakan. Otak cerdas Kyuhyun bahkan menurut Sooyoung sudah sangat tumpul, atau dari dulu memang otaknya tumpul hanya saja Kyuhyun mengarang tentang kecerdasannya itu? Siapa tahukan?

 

“Akan kutagih nanti hakku Choi.”

 

“Lakukan dulu kewajiban sebelum hak Cho, itu yang aku dengar.”

 

~

 

“Dasar eomma dan appa, cucu pertama mereka lahir malah mereka asik berlibur.” Ucap Sooyoung sambil membawa Siyoung dalam pangkuannya.

 

“Wah oppa putrimu ini sangat cantik seperti ahjummanya.” Sooyoung terus menimang-nimang keponakannya itu yang baru lahir seminggu lalu.

 

“Cih dia itu anakku tentu saja kecantikannya dari ibunya.” Siwon menananggapi Sooyoung walaupun nadanya sedikit tak enak didengar. Matanya melirik kearah namja yang duduk tepat disamping Sooyoung membuat yang dilirik hanya bisa tersenyum kaku. Mungkin hanya sebagai tanda hormatnya.

 

“Yaya kau berutung oppa memiliki istri secantik Fany unni.” Tiffany tersenyum mendengar pujian adik iparnya itu yang baru kali ini berkunjung kembali kerumah setelah pernikahannya.

 

“Ya aku beruntung dan kau tidak.”

 

Tiffany memandang tajam Siwon, suaminya itu sudah mulai bertingkah kekanakan.

 

“Oppa jangan mulai.” Bisik Tiffany dan sedikit menyenggol pinggang Siwon.

 

“Maaf aku tidak bermaksud. Nah adik ipar apa kau sudah makan?” Tanya Siwon, lebih tepatnya ia terpaksa bertanya ketika mata Tiffany sudah mulai memicing kearahnya.

 

Kyuhyun yang mendengar itu hanya bisa menelan ludah, inilah yang menjadi alasan dari dirinya enggan untuk datang kerumah keluarga Choi. Ia tak tahu harus bertindak seperti apa terhadap kakak iparnya ini.

 

Jujur ia sedikit kesal pada Siwon karena sikapnya yang seakan masih tidak terima kalau dirinya menikah dengan Sooyoung. Padahal selain Siwon tidak ada yang komen akan kelakuannya pada Sooyoung. Malah kedua orang tua mereka cukup senang karena bisa saling berbesanan.

 

“Sudah hyung.” Ucap Kyuhyun dengan nada yang sama anehnya membuat Tiffany dan Sooyoung hanya bisa menghela nafas.

 

~

 

Kyuhyun dan Siwon sudah pergi bekerja meninggalkan istri mereka. Sooyoung sedang bermain dengan Siyoung yang tengah terbaring diranjang..

 

“Unni apa kau merasa tidak nyaman dengan hubungan Siwon oppa dengan Kyuhyun oppa?” Tanya Sooyoung kepada Tiffany yang sedang membereskan pakaian Siyoung.

 
“Ya, dan itu sungguh menggangu.”

 

“Mereka sungguh kekanakan.”

 

Tiffany langsung mengangguk setuju akan perkataan Sooyoung. Jelas itu menganggu lebih tepatnya mengganggu suasana ketika mereka sedang berkumpul.

 

“Siyoungie halmoeni dan haraboeji datang.” Terlihat sepasang suami istri yang memasuki kamar bayi kecil itu dengan tas belanjaan yang memenuhi kedua lengan masing-masing. Membuat mata Sooyoung berbinar dan langsung menghampir kedua orang tuanya itu.

 

Setelah berpelukan dan mencium pipi orang tuanya Sooyoung langsung merebut kantong belanjaan yang dibawa ditangan eommanya.

 

Tapi belum sempat Sooyoung melihat isi dari kantong itu Ny Choi langsung mengambil kembali dari tangan Sooyoung.

 

“Ini bukan untukmu.” Dan setelah mengucapkan itu Ny.Choi langsung berjalan kearah Siyoung.

 

“Ish.” Sooyoung memanyunkan bibirnya dan sedikit menggembungkan pipinya yang tembeb membuat Tuan Choi tersenyum melihat tingkah putrinya itu.

 

Tak terasa kalau putrinya ini sudah menikah dan berumah tangga, rasanya baru kemarin Tuan Choi memangku Sooyoung dan melihat Sooyoung yang bermain dengan Siwon ataupun Jinri yang selalu diganggu oleh Minho.

 

Helaan nafas terdengar oleh Sooyoung.

 

“Appa kenapa?” Tanya Sooyoung.

 

“Ani, appa hanya sedang berpikir. Anak-anak appa sudah besar bahkan sudah ada yang memberi appa cucu dan sebentar lagi juga cucu yang kedua akan appa dapatkan.” Tuan Choi merangkul pundak Sooyoung dan memberinya salah satu kantung belanjaan yang tadi ia pegang.

 

“Jangan cemburu dengan keponakanmu sendiri, kaukan sudah punya suami Soo-ah.”

 

“Appa.”

 

“Kalian apa akan tetap berdiri disana?”

 

“Wae apa tak boleh kami disini? Eomma terlalu memerhatikan Siyoung tak salahkan kalau aku meminta perhatian appa?”

 

~

 

Kyuhyun menutup pintu kamar mandi perlahan karena melihat Sooyoung yang masih asik bergelut dengan selimut tebalnya.

 

Dia tersenyum melihat Sooyoung yang tertidur, entah kenapa rasanya masih seperti mimpi bisa memiliki Sooyoung seutuhnya. Wanita yang mampu membuat Kyuhyun tak tidur nyenyak ketika pertama kali bertemu dan wanita yang selalu ada untuknya ketika ia sedang mengalami waktu yang sulit di Paris karena harus terbiasa hidup sendiri dinegara Fasion itu.

 

Dan tentunya bertemu Sooyoung merupakan hadiah yang ia syukuri dan mengenal sosoknya adalah berkah besar baginya apalagi memiliknya, Kyuhyun rasa Tuhan sangat baik padanya terlepas kalau ia pernah menyakiti hati wanitanya itu hanya karena tingkah bodohnya.

 

Ia sungguh menyesal tapi sekaligus bersyukur karena gara-gara tingkah bodohnya itu mampu membuat Sooyoung menjadi miliknya, mampu mengetahui perasaan Sooyoung yang tersenyata memiliki perasaan yang sama dengannya.

 

Kyuhyun mengusap tengkuknya dan memijit pelipisnya, selalu saja seperti ini. setelah muntah ia akan merasakan kepalanya berdenyut dan pusing.

 

“Choi.” Panggil lembut Kyuhyun membuat Sooyoung terusik dan langsung mendudukan dirinya diranjang dan menyenderkan punggungnya didashboard ranjang.

 

“Sini.” Sooyoung menepuk-nepuk pahanya walaupun matanya masih belum terbuka sempurna, ani bahkan masih tertutup dengan sempurna.

 

Sedangkan Kyuhyun langsung menidurkan tubuhnya dan menaruh kepalanya dipaha Sooyoung. Memeluk perut Sooyoung dengan kedua tangannya dan menyelusupkan wajahnya di perut Sooyoung.

 

Mencium aroma tubuh Sooyoung yang mampu menghilangkan rasa mual.

 

Ini seperti keterbalikan, kalau dulu Sooyoung yang selalu harus menghirup bau tubuhnya sekarang Kyuhyunlah yang harus selalu menghirup bau tubuh Sooyoung.

 

“Choi kepalaku pusing.” Rengek Kyuhyun, bukan hanya sekedar rengekan karena memang kepalanya pusing.

 

Sooyoung langsung mengusap kepala Kyuhyun dan sesekali memijat kepalanya itu.

 

“Apa tidak sebaiknya kita kerumah sakit saja?”

 

Kyuhyun menggeleng.

 

“Tapi aku khawatir.”

 

“Tidak apa-apa ini akan sembuh kalau aku sudah berbaring dipangkuanmu dan kau mengusap kepalaku.” Kyuhyun semakin membenamkan kepalanya diperut Sooyoung yang tengah ada kehidupan didalamnya itu.

 

“Terserahmu, lagipula kau yang merasakannya.” Abai Sooyoung yang masih memejamkan matanya itu.

 

“NOONA AYO MAKAN!!!!.” Kyuhyun spontan mendudukan dirinya dan Sooyoung langsung membuka matanya ketika pintu kamar itu terbuka menampilkan seseorang yang sebenarnya tak ingin Sooyoung lihat, walaupun ia juga merindukan pria tampan itu.

 

“Noona hyung semuanya sudah menunggu. Cepat turun.” Minhopun pergi dan membiarkan pintu itu tetap terbuka.

 

“Sejak kapan anak itu pulang dari Inggris?” Tanya Sooyoung yang hanya mendapatkan gelengan kepala dari Kyuhyun.

 

“Ya sudah ayo kita turun.” Ajak Sooyoung, tapi bukannya mengikuti Sooyoung Kyuhyun malah masuk kembali kedalam kamar mandinya.

 

Sooyoung menghela nafas.

 

“Aku akan membawakan sarapan kesini, jadi sebaiknya kau istirahat saja.”

 

Tidak ada jawaban dari Kyuhyun, selain hanya deheman suara yang mengiyakan perkataan Sooyoung.

 

~

 

“Lha, kemana Kyuhyun Soo-ah?” Tanya Tuan Choi melihat Sooyoung yang hanya turun sendiri dengan masih memakai piyama.

 

“Dia tidak bisa sarapan bersama.” Ucap Sooyung dan duduk disamping eommanya.

 

“Cih dasar pemalas.” Sooyoung menatap tajam oppanya itu.

 

“Dia bukan pemalas hanya menggantikanku.” Cuek Sooyoung dan langsung menyambar dua lembar roti tawar dan mengolesinya dengan selai kacang yang ada disana.

 

“Apa maksdumu Soo-ah?” Tanya Ny Choi yang tak mengerti maksud menggantikan itu.

 

“Hmm dia itu setiap paginya selalu muntah-muntah dan pusing pendeknya dia itu morning sickness.” Ucap Sooyoung, ya memang Kyuhyun seperti orang yang tengah morning sickness. Bahkan Sooyoungpun tak pernah mengalami itu. Oleh sebabnya Sooyoung menyebut Kyuhyun menggantikannya. Sungguh suami yang baik bukan?

 

“Wah benarkah?” Tanya Ny Choi dan Tiffany berbarengan membuat Siwon berdecak kesal karena melihat raut wajah Tiffany yang seakan kagum akan peran menggantikan Kyuhyun.

 

“Itu tandanya Kyuhyun terlalu mencintaimu hingga ia mengalami itu.”

 

“Dan menurut buku yang aku baca suami yang mengalami morning sickness disebabkan karena ia terlalu mengasihi istrinya sehingga ia ingin membagi penderitaan yang istrinya alami ketika awal kehamilan.” Lanjut Tiffany.

 

“Bahkan appamu saja tak pernah seperti itu.” Ucap Ny.Choi menatap kearah suaminya itu yang kini sibuk dengan potogan-potongan rotinya.

 

“Eommonim benar, Siwon oppapun tak seperti itu.” Siwon semakin menaruh kesal pada Kyuhyun. Untuk apa Kyuhyun berlaga morning sickness kalau pada akhirnya istrinya itu malah mengagumi Kyuhyun dan meremehkan dirinya.

 

“Jinri Minho cepat makannya.” Ucap kesal Siwon.

 

Membuat Minho dan Jinri saling berpandangan.

 

“Bukankah rotiku sudah habis?”

 

“Sama.” Ucap Jinri sambil menatap kembali oppa terbesarnya itu.

 

~

 

“Jangan kemana-mana. Diam dirumah dan segera hubungi aku kalau–.” Kyuhyun menghentikan perka– ani tapi Sooyoung yang menghentikan mulut Kyuhyun agar tidak berbicara mengeni hal yang sama untuk ketiga kalinya.

 

“Sudah siang, kau akan terlambat.” Sooyoung berjinjit sedikit dan mencium bibir tebal Kyuhyun setelah ia menyelesaikan ikatan dasi yang kini terpasang sempurna dileher Kyuhyun.

 

Ah betapa tampannya suaminya itu.

 

“Baiklah aku pergi.” Kyuhyun membalas ciuman Sooyoung dan segera pergi kearah pintu apartementanya.

 

“Ingat perkataanku.” Ucapnya sebelum benar-benar hilang dibalik pintu itu.

 

Sooyoung berdecak kesal. Kenapa Kyuhyun sangat cerewet? Bahkan dulu ketika mereka diParis Kyuhyun tidaklah secerewet ini bahkan bisa dibilang Kyuhyun itu orangnya cukup cuek dengan keadaan disekitarnya.

 

Buktinya saja ia tak peka akan perasaannya malah berlaku bodoh dengan mengenca—ah Sooyoung sudah tak ingin mengingat hal itu lagi. Terlalu menyebalkan dan akhirnya Kyuhyunlah yang akan menjadi pelampiasan kekesalannya. Memangnya harus siapa? Toh Kyuhyun yang membuatnya kesal bukan?

 

Jadi apa yang akan ia lakukan sekarang?

 

Lebih baik ia menonton Tv, mungkin saja ada tontonan yang menarik untuk dilihat.

 

Dan Sooyoung sangat bersyukur karena dichanel itu menampilkan hal kesukaannya. Hal kesukaannya sejak akhir-akhir ini.

 

“Kenapa Sehun bisa seimut itu? Dan omo Kris Chanyeol mereka berdua sangat tampan. Ahhh.”

 

Sooyoung berteriak tidak jelas ketika layar datar Tv itu menampilkan 12 pria muda yang lebih dikenal dengan sebutan EXO. Dan Sooyoung sangat menyukai BB ini.

 

“Omo Sehun melakukan Gyiyomi, ah kyeopta.” Sooyoung semakin histeris ketika magnae dari group itu melakukan gyiyomi.

 

“Sepertinya akan menarik kalau Kyuhyun melakukan itu? Benarkan baby? Appa pasti sangat lucu.” Sooyoung membayangkan kalau Kyuhyun yang melakukan itu dan Sooyoung sudah tidak sabar untuk melihatnya.

 

“Ah Cho Kyuhyun cepatlah pulang.”

 

~

 

Seorang pria masuk kedalam ruangan itu membuat Kyuhyun langsung duduk dikursinya. Memangnya apa yang sedang Kyuhyun lakukan tadi?

 

Tidak melakukan apa-apa hanya duduk diatas meja kerjanya dan memandang frame foto yang kini terpajang diatas mejanya sejak beberapa bulan belakangan ini.

 

“Hyung tidak bisakah kau mengetuk pintu lebih dulu?” Tanya Kyuhyun sedikit kesal akan kebiasaan Sungmin yang selalu lupa mengetuk pintu.

 

“Tidak ada waktu untuk mengurusi itu Kyu, kau sudah ditunggu diruang rapat.” Ucap Sungmin.

 

“Rapat?” Tanya Kyuhyun, seingatnya hari ini tidak ada rapat.

 

“Ini mendadak A.C Group tiba-tiba menyetujui kerja sama kita.”

 

Kyuhyun langsung keluar dari ruangannya begitu mendengar berita yang cukup memuaskan baginya. Tidak sia-sia ia lembur selama satu mingggu untuk menyiapkan proposal, walaupun tidak sepenuhnya yang mengerjakan proposal itu dirinya tapi tetap saja ada campur tangan darinya dalam proposal itu.

 

Sampailah Kyuhyun diruangan rapat yang hanya berisikan 2 orang, sepertinya itu dari A.C group.

 

“Maaf membuat anda menunggu. Dan terima kasih telah menyetujui kerja sama diantara kita.” Ucap Kyuhyun sambil duduk dikursi. Disampingnya Sungmin tengah menyiapkan berkas-berkas yang harus ditanda tangani untuk meresmikan kerja sama diantara mereka.

 

“Semoga kerja sama diantara kita terjalin dengan baik Kyuhyun-ssi.”

 

“Semoga Donghaessi.” Kyuhyun membalas uluran tangan Donghae.

 

~

 

“I’m Home.”

 

“CHO KYUHYUN!!!! Cepat kemari.”

 

Begitu pulang Kyuhyun langsung disambut dengan teriakan cempreng Sooyoung yang tengah duduk disofa sambil dikedua tangannya memegang dua bungkus snack yang cukup besar.

 

Kyuhyun menghela nafas kasar, sudah berapa kali ia mengingatkan Sooyoung untuk tidak makan terlalu banyak snack. Sungguh itu sangatlah tidak sehat terutama untuk anak mereka.

 

“Wae? Dan Choi Sooyoung aku sudah bilang jangan makan itu.” Tunjuk Kyuhyun kearah dua bungkus snack besar membuat Sooyoung menatap tajam kearahnya yang kini sudah duduk disamping Sooyoung.

 

“Terserah yang penting cepat lakukan itu.” Tunjuk Sooyoung kearah LED didepan mereka. Acara yang tadi pagi ia tonton sengaja Sooyoung save sehingga ia bisa memutarnya berulang-ulang dan menunjukannya pada Kyuhyun.

 

“Kau gila.” Kalimat itulah yang pertama keluar dari mulut Kyuhyun ketika melihat seroang pria yang tak diketahui namanya oleh Kyuhyun sedang menempelkan kedua telunjuknya dikedua pipinya. Dan lihat ekspresi pria itu sungguh memuakan, menghancurkan martabat seorang pria dengan berlaga sok imut.

 

Abaikan itu karena itulah pikiran seorang Cho Kyuhyun yang sangat membenci hal-hal yang baru ia lihat tadi.

 

“Lakukan.”

 

“Shireo.”

 

“Cho Kyuhyun!!!”

 

“Shireo.” Ucap Kyuhyun untuk kedua kalinya. Dan baru saja Kyuhyun akan kembali bicara tapi ia segera menutup mulutnya kembali ketika wajah Sooyoung sudah mulai memerah dengan mata yang terlihat bening dan jangan lupakan hidungnya yang juga ikut memerah.

 

“Yayay jangan menangis.” Cegah Kyuhyun sebelum ada air mata yang keluar dari mata bulat itu membasahi kedua pipi yang sama bulatnya. Tapi gagal Sooyoung sudah mulai menangis dengan teriakan-teriakan cempreng dan sesekali mengumpatkan namanya.

 

Kalau dalam situasi tertentu tentu Kyuhyun senang kalau Sooyoung terus mengucapkan namanya tapi kini berbeda. Nadanya terdengar lebih seperti menyumpahi dirinya.

 

“Cho Kyuhyun kau tak mencintaku lagi.” Kalimat itu sukses membuat Kyuhyun melotot kearah Sooyoung. Membalas tatapan Sooyoung yang memang sudah menatanya tajam sedari tadi.

 

“Katakan lagi.”

 

“Cho Kyuhyun aku membencimu.”

 

“Mwo?”

 

“Bodoh, kau bodoh das—“

 

Kali ini Sooyoung yang melotot. Kyuhyun menghentikan pembicaraanya dengan cara yang memang sangat mencerminkan seorang Cho Kyuhyun. Lihat bahkan kedua mata itu sudah terpejam dan bibir tebalnya kini tengah bergerak mencoba untuk lebih dalam lagi menghisap bibirnya.

 

Sungguh Cho Kyuhyun.

 

“Kau yang bodoh, mana mungkin aku tidak mencintaimu lagi kalau benih cintaku sudah ada didirimu?”

 

Sooyoung semakin melongo tidak percaya akan ucapan Kyuhyun yang terdengar sangat aneh ditelinganya. Rasanya kelimat panjang Kyuhyun tidak benar, ya terdengar tidak benar.

 

“Cih lebih baik jangan bicara, kau mencoba romantis tapi kau nyatanya tidak bisa.” Sooyoung melepaskan tangan Kyuhyun yang tengah memegang tangannya. Berjalan kearah kamar mereka dan menutup dengan hentakan sedikit keras pintu berwarna putih itu.

 

“Kau tidur disofa.”

 

“YA!!”

 

Teriak Kyuhyun tapi sepertinya tidak dihiraukan oleh Sooyoung. Kyuhyun kembali melihat layar LED didepannya.

 

“Jangan tertawa bocah.”

 

~

 

Kyuhyun menatap Sooyoung, wanita itu kini tengah memakan sarapan paginya. Bahkan mulut itu belum sekalipun mengeluarkan kata-kata atau sekedar menyapanya. Menanyakan bagaimana tidurnya yang harus tidur disofa kecil itu? Bagaimana keadaannya yang bahkan tidur tanpa selimut?

 

“Apa kau tak kasihan padaku?” Tanya Kyuhyun ketika Sooyoung baru saja beranjak dari duduknya, membuat langkah wanita itu terhenti dan memandang sengit Kyuhyun.

 

“Kau siapa? Kenapa aku harus kasihan pada pria yang tak mau menuruti keinginan istrinya yang sedang mengandung benih cintanya?” Sedikit Sooyoung meninggung perkataan Kyuhyun kemarin membuat Kyuhyun mati kutu

 

Oh ayolah apa Sooyoung ingin melihatnya bertingkah menjijikan seperti yang dilakukan para bocah itu?

 

“Ta–.”

 

“Cepat pergi, aku tidak mau melihat orang asing diapartementku.” Sooyoung kembali masuk kekamar.

 

Sooyoung benar-benar marah dan itu semakin jelas ketika Kyuhyun melihat hampir semua pakaiannya terdampar diatas sofa yang tadi malam menjadi kasur sementaranya.

 

“Aku tidak ingin bajuku selemari dengan pria asing.”

 

Teriakan Soyoung semakin menambah bukti akan kemarahannya.

 

Terkadang wanita hamil memang sangat sensitif, dan bodohnya Kyuhyun baru menyadari hal itu sekarang. Setelah penderitaannya terjadi.

 

Coba kalau dia mengertinya dari kemarin mungkin ia akan secara perlahan membujuk Sooyoung untuk meminta permintaan lain saja selain memintanya untuk melakukan hal menjijikan itu.

 

“Choi Aku pergi kekantor. Susu punyamu sudah aku siapkan diatas meja makan. Jangan lupa diminum aku tidak mau anak kita kekurangan gizi dan jangan lupa juga maka—“

 

“Jangan berbicara denganku pria asing.”

 

Akh Sooyoung benar-benar sangat marah padanya.

 

~

 

“Hyung.”

 

Sungmin menghentikan pergerakan tangannya yang sedari tadi membuka halaman demi halaman buku yang tengah ia baca.

 

“Wae?”

 

Kyuhyun menggeleng.

 

“Ya wae?”

 

“Tidak, tidak apa-apa.”

 

Sungmin menggeser duduknya supaya lebih dekat dengan Kyuhyun. Kini mereka tengah makan siang dicafe seberang kantor mereka.

 

“Bicaralah, sebelum wajahmu semakin kusut.”

 

“Ya kau terlihat sekali kalau kau sedang punya masalah.” Ucap Sungmin ketika Kyuhyun menampakan wajah kusutnya yang ditambah dengan wajah bingungnya itu.

 

Mungkin lebih baik Kyuhyun bercerita, secara Sungmin pasti sudah berpengalaman dalam hal ini.

 

“Bagaimana membuat wanita hamil untuk tidak marah lagi?” Tanya Kyuhyun yang sebisa mungkin menghilangkan harga dirinya itu yang kini sudah hilang entah kemana.

 

“Wae? Apa Sooyoung sedang marah?” Kyuhyun hanya mengangguk.

 

“Entahlah, kalau aku dulu ketika Sunny marah aku hanya memberikan kejutan makan malam romatis dan bernyanyi untuknya lalu kami berdansa.”

 

Hanya, Sungmin bilang kalau itu HANYA???? Tidak bagi Kyuhyun. Bahkan makan malam romatispun tak pernah ia lakukan.

 

Ah sungguh ia sangat buruk dalam hal menyenangkan istrinya. Apakah ia secuek ini?

 

“Memangnya kenapa Sooyoung sampai bisa marah?”

 

“Aku tidak menuruti permintaanya.”

 

Acuh Kyuhyun dan menyesap jus Jeruk yang kini tinggal seperempatnya.

 

“Ya kau gila, istrimu sedang hamil seharusnya kau melakukan apapun—“

 

“Termasuk melakukan aegyo?” Sungmin langsung menutup mulutnya. Bertahun-tahun ia mengenal Kyuhyun, tak pernah sekalipun bahkan mungkin sungmin tak akan pernah membayangkan Kyuhyun melakukan aegyo.

 

“Itu terdengar aneh untukmu dan juga untukku, tapi setidaknya berkorbanlah demi istri dan anakmu itu.”

 

Kyuhyun memikirkan perkataan Sungmin yang memang sangat benar. Setidaknya ia harus berkorban untuk Sooyoung. Membuang jauh-jauh gengsinya dan juga harga dirinya.

 

“Tapi sungguh itu sangat aneh untukmu.”

 

~

 

“Jinja?”

 

“Hmm, jadi seriuslah.”

 

“Ani-ani jangan serius tapi ceria ya itu bagus.” Ucap Sungmin kembali sambil memegang handycam ditangan kanannya.

 

“Hyung jinjaji?” Sungmin mengangguk.

 

“Hanya ini caranya agar Sooyoungmu tidak marah lagi?” Kyuhyun merasa tidak yakin dengan ide Sungmin.

 

Bukankah tadi pria itu sendiri menyebutkan kalau dirinya akan sangat aneh kalau melakukan aegyo? Tapi kenapa sekarang malah Sungmin menyuruhnya untuk melakukan hal itu? Terlebih direkam, karena menurut Sungmin rekaman ini nantinya akan dikirimkan ke Sooyoung dan dapat Sungmin jamin Sooyoung akan memaafkannya.

 

Kalau saja kalimat terakhir itu menjadi nyata Kyuhyun akan mengangkat jabatan Sungmin menjadi lebih tinggi dari sebe—ani-ani bisa-bisa Sungmin terus memberinya ide-ide konyol dengan dalih ingin naik pangkat.

 

“Hyung?” Sekali lagi Kyuhyun memastikan dan untuk entah keberapa kalinya Sungmin mengangguk dan mengacungkan satu jempolnya.

 

“Aku mulai.”

 

Dengan ragu Kyuhyun mengangkat kedua telunjuknya dan disentuhkan dikedua pipinya, lalu Kyuhyun membentuk tanda peace dengan kedua tangannya dan menaruhnya diatas kepalanya persis seperti tanduk. Hal itu terus berlanjut sampai Kyuhyun mengangkat kelima jari kirinya dan satu jari jempol kanannya. Dimulai dengan mencium kelingking-jari manis-jari tengah-telunjuk-ibu jari kiri dan terakhir ibu jari kanan lalu melayangkan flying kiss tepat kearah kamera yang sedang dipegang Sungmin.

 

“Cut.”

 

Kyuhyun langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan segera duduk lemas disofa yang ada diruangan kerjanya. Lihat hanya dengan melakukan gerakan sesederhana seperti itu Cho Kyuhyun berkeringat, karena terlalu malu. Baginya ini pengalaman pertama melakukan aegyo. Bahkan didepan eommanya sekalipun Kyuhyun kecil tak pernah seperti ini.

 

Sekali lagi hanya Sooyoung yang bisa membuat Kyuhyun seperti ini.

 

“Mana ponselmu?” Pinta Sungmin.

 

“Untuk?”

 

“Babo tentu saja mengirimkan rekaman tadi.” Kyuhyun langsung memberikan ponselnya kepada Sungmin. Semoga perkataan Sungmin memang benar kalau Sooyoung akan memaafkannya.

 

“Sudah, aku jamin Sooyoung tidak marah lagi.”

 

“Ya semoga.”

 

~

 

“Kita harus pastikan proyek ini akan membuat banyak orang terkejut.”

 

“Tentu saja, kita harus mengejutkan orang lain. Ini akan menjadi hal yang baru.” Kyuhyun mengangguk menyetujui perkataan Donghae.

 

Mereka kini hanya berdua diruangan Kyuhyun membicarakan proyek kerja sama diantara mereka.

 

“Proyek ini ak—“

 

“CHO KYU–.” Sooyoung yang membuka pintu ruangan kerja Kyuhyun langsung terdiam ketika melihat siapa saja yang ada didalam ruangan itu.

 

Matanya sedikit memicing memastikan apakah indra penglihatannya tidak salah? Benarkah ini? Tolong bangunkan Sooyoung dari mimpi ini.

 

Oh tidak lihat dia tersenyum dengan senyuman yang mampu membuat Sooyoung melayang. Mata teduh itu menatapnya. Tidak ini sungguh berbahaya sekarang.

 

“Anyeong Sooyoungie.”

 

“Oppa.”

 

~

 

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>