Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

First Love (Part 3)

$
0
0

Title                       : First Love

Author                  : lidyanatalia

Main Cast            : Cho Kyuhyun (Super Junior), Choi Sooyoung (SNSD), Kim Junmyeon/Suho (Exo), Kim Jongdae/Chen (Exo), Kim So Eun, Kim Sang Bum

Support Cast      : Wu Yi Fan (Exo), Kim Jongwoon/Yesung (Super Junior), Oh Sehun (Exo), Son Naeun (A pink), ETC

Rated                    : PG-15

Genre                   : Romance, Friendship, Angst (?)

Length                  : Chapter

Disclaimer           : The casts belong to themselves and this story fresh from my mind

Warning               : CONTAINS BOYXBOY LOVE, DON’T LIKE DON’T READ

Chapter 3 First Love Is a Struggle

“Aww, pelan-pelan, hyung!”

“Tidak usah berlebihan begitu, lagian ini semua salahmu karena kau mencari gara-gara dengan Sooyoungie. Kau tahu bukan kalau amarah menguasainya ia akan berubah menjadi monster dan tidak akan membiarkanmu hidup?”

“Berani lagi kau mengatakan aku monster, aku juga tidak akan membiarkanmu hidup, Kim Junmyeon. Dan kau Kim Jongdae, itu akibatnya kalau kau bermain-main denganku.”

“I-Iya, maafkan kami.”

Jongdae dan Junmyeon menghela napas lega saat Sooyoung tidak lagi menatap mereka tajam. Junmyeon memutuskan untuk kembali mengusapkan obat di dahi Jongdae yang terluka.

Untuk mengetahui mengapa Jongdae mengalami luka seperti ini, kita kembali lagi pada kejadian sebelumnya di restoran.

Flashback

Sooyoung benar-benar tidak mengerti dengan semua ini. Apa takdir sedang mempermainkannya. “Lalu, jika Kyuhyun-ssi bukan seorang gay, kenapa ia menjalin hubungan dengan Kris-ssi?”

Jongdae menenguk pelan air liurnya sesaat sebelum menjelaskan semuanya. “Sebenarnya, alasan Kyuhyun-ssi menjalin hubungan dengan Kris-ssi adalah…”

Jongdae terus saja terdiam dan semakin membuat Sooyoung penasaran. “Kris-ssi adalah apa, Jongdae?

“Kris-ssi adalah…”

“Adalah?”

“Adalah, sebenarnya aku tidak tahu alasannya apa. Sebaiknya kita bertanya saja pada Jongwoon-hyung. Maafkan a…”

Garpu terlebih dahulu mendarat di dahi Jongdae sebelum dia menyelasaikan ceritanya.

End Of Flashback

Sooyoung hanya bisa menghela napas kesal saat mengingat kejadian tadi. “Aku tahu kau suka menjahili orang lain, tapi tolong jangan jalankan hobimu itu disaat penting seperti tadi. Kau benar-benar membuatku kesal, Jongdae-ah.”

Jongdae hanya bisa menatap Sooyoung dengan perasaan bersalah. “Maafkan aku, noona. Aku tahu aku sudah keterlaluan padamu dan aku akan berusaha untuk tidak melakukannya lagi.”

Senyum lebar menghiasi wajah tampan Junmyeon. “Ahh, syukurlah hal ini terjadi, berarti aku tidak perlu khawatir kalau kau akan mengerjaiku lagi, Jongdae-ah.” (Karena Junmyeon adalah sasaran utama kejahilan Jongdae).

Jongdae menatap Junmyeon, tanpa lupa senyum jahil menghiasi wajahnya. “Hahaha, whatttt? Tentu saja pengecualian untukmu, Junmyeonie yang manis.”

Junmyeon yang kesal menekan kuat kapas yang ia gunakan pada luka Jongdae dan membuat Jongdae berteriak keras.

“Woah, ada apa ini ribut-ribut? Apakah aku ketinggalan sesuatu yang menarik dan Jongdae kenapa, apakah ia menjahili orang lagi?”

Sooyoung langsung berdiri saat mendengar suara yang tidak asing baginya itu. “Annyeong, Jongwoon-oppa.”

Jongwoon menatap Sooyoung dengan ekspresi yang sedikit terkejut. “Sooyoung-ah? Tumben sekali kau kesini, apa ada hal yang penting?”

“Untuk jawaban pertanyaanmu yang pertama, aku melempar Jongdae dengan garpu dan mengakibatkan dahinya berdarah. Jawaban untuk pertanyaanmu yang kedua, ya, ada sesuatu yang ingin aku tanyakan pada Jongwoon-oppa.”

Tawa keluar dari mulut Jongwoon sesaat. “Kerja yang bagus, Sooyoung-ah, manusia pendek satu itu memang harus diberi pelajaran. Bagaimana mungkin ia akan mendapatkan kekasih yang cantik sepertiku jika ia selalu saja menjahili orang lain?”

Jongdae merasakan amarah berjalan menuju otaknya saat mendengar perkataan sang kakak. Ia bangkit berdiri dan memukul keras bahu sang kakak. “Pendek, kau bilang aku pendek? Hey kakakku yang jelek, sadar akan dirimu sendiri.”

Jongwoon tidak membalas perkataan Jongdae dan hanya menekan kuat dahi Jongdae yang berdarah. “Mari kita duduk, Sooyoung-ah, kau bisa bertanya padaku tentang apa saja.”

Sooyoung mengangukan kepalanya dan tidak lupa ia tertawa sejenak saat melihat Jongdae meraung kesakitan di lantai.

“Sudah, lupakan saja manusia pendek satu itu.” Sooyoung mulai menghentikan tawanya dan menatap Jongwoon serius. “Jadi apa yang ingin kau tanyakan, Sooyoung-ah?”

Mereka berdua mengambil posisi duduk, sementara Joonmyeon menolong Jongdae telebih dahulu sebelum menuntun mereka untuk duduk.

“Jadi begini…” Jongwoon bisa melihat Sooyoung mengengam tangannya erat. “Apakah oppa mengetahui sesuatu tentang hubungan Kris-ssi dan Kyuhyun-ssi?”

Keheningan langsung menyergap ketika kalimat itu keluar dari bibir Sooyoung. Sooyoung sendiri bisa melihat kedua bola mata Jongwoon melebar, menandakan bahwa lelaki itu terkejut luar biasa.

“Darimana kau mengetahui soal hubungan Kyuhyun dan Kris? Apakah Jongdae memberitahumu?”

“Tidak, aku lebih dahulu mengetahuinya. A-aku…” Sooyoung merasakan wajahnya memanas karena kalimat yang akan dia katakan selanjutnya. “Aku pernah melihat mereka bertengkar dan berciuman di sebuah cafe.”

Jongwoon mengangukan kepalanya tanda mengerti dan ia kali ini memasang wajah yang serius. “Sooyoung-ah, apakah kau menyukai salah satu di antara mereka? Jika boleh kutebak, apakah itu Kyuhyun?”

Sooyoung hanya membalas dengan mengagukan kepalanya. Dari sorot mata Sooyoung yang melembut dan wajahnya yang memerah, Jongwoon memahami semuanya, kedua hal itu sudah mewakili seluruh perasaan yang Sooyoung curahkan untuk seorang Cho Kyuhyun.

“Apakah kau yakin ingin mengetahui ini semua? Apakah kau yakin akan memperjuangkan cintamu? Aku takut akan terjadi sesuatu denganmu, Sooyoung-ah.”

“Maksudnya? Apakah ada sesuatu yang salah?”

Jongwoon menghela napas pelan dan mulai mempersiapkan dirinya untuk bercerita. “Aku akan menceritakannya dari awal dan aku harap setelah itu kau akan berpikir dua kali untuk memperjuangkan cintamu.”

Sooyoung merasakan ada sesuatu yang salah, ada suatu hal yang akan menjadi tembok baginya untuk mengapai Kyuhyun. Kedua tangannya bergetar, ia tidak tahu mengapa ia merasa takut, kejadian Kris menatapnya tajam di café tadi kembali terulang di memorinya.

“Kyuhyun sebenarnya bukanlah seorang gay. Ia menjadi dirinya yang sekarang adalah karena keluarganya yang telah tiada dan meninggalkan utang yang banyak pada keluarga Kris.Wu Yi Fan atau yang biasa dipanggil Kris adalah anak dari seorang kepala mafia yang bergerak dalam penyebaran narkoba dan juga judi di Korea. Mereka terkenal dengan kekejaman mereka, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kris yang ketika itu mendapat tugas untuk menagih utang pada Kyuhyun ternyata jatuh cinta pada pandangan pertama.”

Jongwoon menghentikan ceritanya sesaat saat melihat Sooyoung melebarkan kedua matanya, seakan mengetahui cerita selanjutnya. “Seperti yang dapat kalian tebak, Kyuhyun harus berpacaran dengan Kris jika ingin terbebas dari utang. Kyuhyun tentu saja tidak mau, namun Kris selalu mengancam akan membunuh cinta pertama Kyuhyun. Sejak Kyuhyun menerima Kris menjadi kekasihnya, Kris menjadi sosok yang posesif dan tidak membiarkan siapapun mendekati Kyuhyun. Siapapun yang berani mendekati Kyuhyun akan dipastikan hidupnya tidak tenang. Dan kalian juga tahu, Kyuhyun sering mendapat siksaan dari Kris jika ia berani mendekati wanita lain, sekalipun hanya bersahabat.”

Junmyeon dan Jongdae hanya bisa memandang satu sama lain, seakan mereka memiliki pemikiran yang sama, pemikiran mengenai betapa kejamnya seorang Kris dan betapa menderitanya seorang Kyuhyun. Jongdae yang notabene selama ini berteman baik dengan Kyuhyun tidak pernah mengetahui masalah ini, yang ia ketahui hanyalah Kyuhyun bukan seorang gay.

Sementara Sooyoung sendiri hanya bisa terdiam. Sungguh Ia ingin berbicara, ia ingin mengungkapkan isi hatinya, tapi semua itu tidak bisa terucap. Lidahnya seakan kaku tidak mampu bergerak, otaknya seakan berhenti berproses dan hanya berpusat pada kata-kata yang Jongwoon sampaikan. Badannya semakin bergetar hebat, keringat dingin mengucur deras dari pelipisnya, menandakan ia begitu kaget mendengar semua ini. Jantungnya berdetak semakin cepat dan semakin cepat.

“Apa kalian melihat berita wanita yang meninggal dengan mengenaskan di Namsan Tower kemarin? Itu adalah cinta pertama Kyuhyun yangaku yakin dibunuh oleh Kris.”

Sudah bisa ditebak bahwa ketiga sahabat itu kaget luar biasa mendengar perkataan Jongwoon. “Darimana hyung tahu soal itu?” tanya Jongdae yang tidak bisa menutupi rasa kagetnya.

“Memang belum ada fakta yang bisa mengungkapkan karena polisi sampai sekarang belum bisa menangkap pelaku, tapi aku yakin bahwa pembunuhnya adalah Kris. Kalian tahu bukan bagaimana cara mafia bekerja? Kasus pembunuhan ini sangat rapi tanpa meninggalkan jejak, jadi jika kalian berada di posisiku yang sangat mengenal Kris, apa yang akan kalian pikirkan?”

Sooyoung POV

Apa-apaan ini, apa yang sebenarnya terjadi?

Aku sama sekali tidak menyangka aku akan mendengar semua ini. Aku tidak menyangka aku akan terjebak dalam situasi ini.

Cinta pertama Kyuhyun dibunuh? Apakah karena Kyuhyun menemuinya waktu itu? Apakah benar Kris yang membunuhnya? Apakah benar Kris sekejam itu terhadap Kyuhyun? Cinta tidak seperti ini bukan, cinta bukan memaksa, bukan? Cinta itu seharusnya saling mengasihi satu sama lain, bukan?

Aku kembali mengingat tatapan tajam Kris untukku tadi, apakah aku akan menjadi korban selanjutnya? Apakah beberapa hari ke depan aku akan merasakan hidupku tidak tenang lagi?

Memikirkan hal ini saja sudah membuatku sangat ketakutan. Badanku semakin bergetar, aku sangat merasakannya, aku takut, sangat takut.

Aku merasakan ada tangan yang menyentuh pundakku dan aku bisa melihat Junmyeon memelukku. Junmyeon-ah, aku ingin sekali mengatakan padamu bahwa aku sangat takut. Aku belum siap menghadapi ini. Tapi lagi-lagi lidahku kaku, aku merasakan aku tidak bisa mengerakkan bibirku untuk mengatakan ini semua padamu.

“Maaf aku sudah membuatmu ketakutan seperti ini, Sooyoung-ah. Tapi kau harus tahu fakta yang terjadi di lapangan, kau tidak akan bisa memisahkan Kyuhyun dari Kris dan kau tidak akan bisa melakukan apapun. Jadi aku sungguh memohon padamu, hentikan perasaanmu secepat mungkin sebelum kau semakin mencintai Kyuhyun lebih dalam lagi. Aku tidak ingin kau menjadi sasaran Kris selanjutnya.”

Aku tahu itu, Jongwoon-oppa, tanpa kau beritahu aku tahu bahwa itu adalah cara terbaik yang harus kulakukan demi keselamatan diriku. Tapi ada satu hal yang tidak bisa kulakukan, aku tidak mungkin bisa melupakan Kyuhyun-ssi begitu saja, tidak akan bisa.

Aku sudah terlanjur jatuh begitu dalam sejak awal aku menatap kedua bola matanya. Aku sudah ditarik begitu dalam, aku sudah dijerat dan aku sama sekali tidak bisa melepaskan diriku.

“A-aku…”

“Sooyoungie, sebaiknya kita pulang saja, kau harus menenangkan dirimu.”

Aku menatap Junmyeon yang begitu khawatir. Ya Tuhan, maafkan aku sudah membuatnya khawatir seperti ini.

“A-aku…”

Lalu kedua bola mataku menangkap Jongdae yang bangkit berdiri dan mulai berjalan mendekati kami. “Apakah kau yakin membawanya pulang dalam keadaan seperti ini, hyung? Aku sarankan kalian menginap saja di sini, ini juga sudah larut malam dan aku tidak ingin terjadi apa-apa pada kalian nanti. Lagipula besok juga kita tidak masuk sekolah, bukan?”

Aku mulai mengerakkan bibirku. “Junmyeon-ah, apakah lebih baik kita menginap di sini saja? Aku sedang tidak ingin sendirian sekarang.”

“Baiklah kalau itu maumu, kita menginap saja di sini. Apakah aku perlu menyuruh So Eun kesini?” tanya Junmyeon lagi padaku dan aku mengangukan kepalaku karena aku memang membutuhkan keberadaan sahabat perempuanku itu di sini.

“Kalau begitu aku akan menjemput So Eun, kalian tunggu saja di sini dulu.”

Aku mengangukan kepalaku saat melihat sosok Jongwoon-oppa mulai menghilang dari balik pintu utama.

“Ayo kita naik ke atas.”

Ya Tuhan, apa yang terjadi denganku?

Normal POV

Junmyeon terus saja menopang Sooyoung selama perjalanan mereka menuju kamar yang akan ditepati. Sungguh Junmyeon merasa gagal sebagai seorang sahabat karena ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang untuk mengusir ketakutan yang sedang menghampiri sahabatnya ini.

Junmyeon tidak pernah melihat Sooyoung dalam keadaan seperti ini. Selama ini Sooyoung begitu pintar dalam menyembunyikan kegelisahan dan ketakutannya. Ketika sekarang ia menghadapi hal ini, ia tidak tahu harus berbuat apa.

Mereka sudah sampai di depan pintu kamar dan Junmyeon maupun Jongdae bersama-sama menuntun Sooyoung untuk duduk di tempat tidur. Sesudah itu kesunyian menyelimuti atmosfir ruangan. Jongdae maupun Junmyeon tidak tahu harus berbuat apa. Mereka hanya bisa melihat Sooyoung yang terdiam, raganya memang ada di ruangan ini, tapi mereka berdua tahu bahwa roh Sooyoung sedang berada di luar, ia seperti mayat hidup.

“Ada apa ini? Sooyoungie, kau kenapa?”

Junmyeon dan Jongdae melihat sosok So Eun yang langsung berlari menghampiri Sooyoung dan memeluknya. So Eun terus saja bertanya dan berusaha menyadarkan sahabat cantik mereka itu.

Tidak lama kemudian suara tangisan perlahan namun pasti semakin terdengar. Hancur sudah pertahanan seorang Choi Sooyoung. Sooyoung menangis terisak, mengeluarkan semua emosi yang tadi berusaha ditekannya, semuanya meluap dan menghancurkan tembok pertahanannya.

####

“Kau tahu bukan kalau aku tidak suka kau dekat dengan wanita lain? Jangan katakan kau jatuh cinta pada wanita itu!”

Lelaki ini hanya bisa meringis kesakitan saat seorang lelaki lainnya memegang erat kerah bajunya. Karena begitu kuat, lelaki ini bisa merasakan tubuhnya terangkat ke atas, kakinya tidak lagi berpijak pada lantai.

“Ti… Tidak, aku tidak mencintainya. Aku bersumpah!”

“Jangan berbohong padaku, Cho Kyuhyun. Aku bisa melihatnya, tatapan itu, tatapan yang juga kau berikan pada cinta pertamamu yang sudah menjadi mayat itu!”

Kyuhyun hanya bisa mengepalkan tangannya erat saat mendengar cinta pertamanya dihina seperti itu. Cinta pertamanya yang sudah meninggalkannya. Walaupun perasaan Kyuhyun sudah berubah, tapi masih ada cinta untuk wanita itu. Bagaimanapun ia tidak akan bisa melupakannya. Ia melakukan semua hal pertama kali dengan wanita itu, bagaimana mungkin ia bisa melupakannya?

Ia tahu siapa pembunuh gadis yang sempat dicintainya itu. Tapi apa yang bisa diperbuatnya? Apa yang bisa dilakukannya?

Tidak ada.

Hal seperti ini saja ia tidak bisa mengatasinya. Ia saja menjadi seeorang yang tidak berdaya.

Betapa lemahnya, memalukan.

“Kris, aku mohon jangan membuat ini menjadi sulit. Bukankah kau mencintaiku, kenapa kau melakukan ini?”

Kyuhyun bisa merasakan panas menjalar di pipinya. “Kau yang membuat ini menjadi sulit. Aku mencintaimu tapi kau sudah mengkhianatiku dan kau tahu bukan apa yang kulakukan padamu?”

Kyuhyun hanya bisa menutup matanya sambil merasakan sakit yang luar biasa.

####

Apa kabar semuanya? Sudah lama kita tidak berjumpa

Maaf saya sudah lama tidak mengupdate fanfic ini maupun Scandal karena tugas kuliah yang luar biasa membuat saya tidak ada semangat untuk melanjutkan fanfic

Dan saya turut bersedih mendengar Sooyoung sudah mempunyai seorang kekasih yang mencintainya, walaupun sangat kecewa tapi saya yakin seorang Choi Sooyoung tidak mungkin salah dalam memilih seseorang yang akan menemani hidupnya. Tapi Cho Kyuhyun, anda bodoh sekali! Saya yakin mereka pasti memiliki hubungan dulu kala, apakah kau melepaskannya? Geezzzz. Tapi saya akan tetap mendukung Sooyoung dengan kekasihnya sekarang walaupun saya tetap seorang knight, hahahaha

Bagaimana kelanjutan fanfic ini? Terlalu singkat ka? Terlalu menyeramkan?

Saya meminta maaf lagi karena saya sudah membuat kalian tidak nyaman dengan fanfic ini, saya hanya ingin membuat fanfic yang berbeda dari yang lainnya. Sekali saya minta maaf .

Jangan lupa commentnya karena inilah yang akan membuat saya menjadi seorang author yang lebih baik lagi. Apa pentingnya seorang author tanpa reader yang mendukungnya?

Terima kasih dan God bless you all :D

 

 

 

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>