Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

(Oneshot) Mr. and Mrs. Seduction

$
0
0

Title : (Oneshot) Mr. and Mrs. Seduction

Author : @dii_aay / Kang Yong Ae

 Main Cast : Cho Kyuhyun and Choi Sooyoung

Support Cast: Kwon Yuri, Tifanny Hwang, Kris Wu, Lee Hyuk Jae and other

Rating: PG / NC 18+

Length: Oneshot

Genre: Romance, Comedy, Yadong(?)

Disclaimer: Don’t be SIDER and plagiat or bashing my story. Don’t forget to coment Knight J

———————————————— HAPPY READING ——————————————

Kris Wu 30 tahun,

 Dokter Gigi Seohan Hospital

“Okay, hahahahaha.”

Tiffany Hwang 27 tahun,

Psikiater

Putus dengan kekasihnya 2 minggu yang lalu

Memakai obat tidur Trazodone dan Zolpidem bahkan merokok……

“Tuan Cho Kyuhyun”

Pekerjaan mengandalkan suara yang meyakinkan.

Yeoja yang sensitive, aku bertaruh.

Di pintu masuk sebuah gedung sport center, sebuah mobil berhenti hendak mengambil kartu masuk.

Tetapi….. bbbrrrruuummmmm ccckkiittt braaaakkkk.

Diawali dengan sikap proaktif agar berjalan lancer

“Setahun setelah dia meninggal aku masih tidak bisa tidur dengan nyenyak.”

“Ada obat yang saya sarankan……….”

“Trazodone? Zolpidem? Aku pernah mencobanya tapi itu semua tidak berhasil.”

“Oh aauuww sakit sekali.”

TOK TOK TOK

Taklukan dengan wajah cantik dan polosku.

“Aku terkaget tadi saat mengemudi ada truk berkecepatan tinggi hampir menabrakku aku langsung berbelok dan hampiir membuatku jantungan. Jeosong hamnida.”

“Aaahh eeh”

“Apakah sakit? Omo maafkan aku kau jadi terluka begini.”

“Ah gwencanayo.”

“Aku sungguh minta maaf.”

“Sudah tidak apa – apa. Mobilnya baik – baik saja.”

Bbbbrrruuggg

“Omona.” Pasang wajah menyesalku.

“Tidak apa – apa jika hanya rusaknya kecil.”

Bbbbbbrrruuugggg bbbbbssssss

“Ah eh hehehehe.”

Apa aku berlebihan? Tapi ini tetap berhasil kan?

“Dia mengatakan padaku, rokok yang kau hisap sama dengan 30 won. Kau jangan marah.”

Dia mulai merasa tak nyaman. Panaskah?

“Nona Hwang, kau bisa menghapus jejaknya namun tidak dengan ingatannya.”

CUP

15 minutes later…

“Kalau begitu aku permisi dahulu.”

“Ah nde.”

“Gomawo. Kau wanita yang hebat.”

Merayu bukanlah sebuah teknik tapi itu adalah ilmu pengetahuan.

++++++++

Di sebuah gedung Bank Privat Two Chairman seorang yeoja dengan pakaian modisnya bersenandung ria sembari menyeruput moccachino hangatnya dan berlenggak lenggok mengikuti irama musik korea tempo dulu hingga suara ketukan pintu mengagetkannya membuat yeoja itu mengganti musik yang diputar dengan lagu klasik yang menyejukkan hati dan dia mulai duduk dengan image tenangnya.

“Ya masuk.”

“Annyeong haseyo Choi Sajangnim. Anda mempunyai janji dengan Tuan Park besok jam 1.”

“Eehhmm nde”

“Dan seperti biasa Tuan Lee mengirimkan anda bunga.”

“Dan seperti biasa dibuang saja.”

“Ehem, Tuan Shim dari Propinsi Gangwon, sedang menunggu diluar.

“Gangwon….Shim? Namja yang suka pamer itu? eh maksudku Tuan Shim”

“Nde”

“Bilang padanya kalau aku sedang keluar.”

Choi Sooyoung mengambil jas dan tasnya menuju ke pintu disusul sekretarisnya yang berusaha menghentikan sajangnimnya. Sebelum Sooyoung membukanya pintu sudah terbuka dan memperlihatkan seorang namja tinggi tegap yang tersenyum lebar sembari membawa dua koper.

“Annyeong haseyo Sooyoung – ssi”

“Ah nde Tuan Shim silahkan masuk.”

“Aku membawa uang yang sudah menjadi perjanjian awal tabungan. Semuanya 4 juta won.”

“Eh tunai ? ”

“Tentu saja, aku masih punya banyak uang tunai di berangkas. Daripada tidak digunakan lebih baik untuk Sooyo.. ah ani simpanan bank saja.”

“Ah nde,tapi begini eeemm, simpanan awalnya berubah menjadi 10 juta won Tuan Shim.”

“Mwo? Ah itu ehh tidak masalah minggu depan saya akan kesini kembali.”

“Nde saya akan menunggu anda.”

“Kalau begitu saya permisi dulu Sooyoung – ssi.”

“Ah nde hati – hati dijalan.”

Tuan Shim beranjak dari duduknya kemudian berjalan membuka pintu dan menoleh kebelakang mennghadap Sooyoung kemudian tersenyum manis dan mau tidak mau harus dibalas oleh Sooyoung.

“Oh astaga!!!”

Sooyoung ambruk dan memijat keningnya yang pening. Well kebohongan yang sia – sia rupanya. Itu benar – benar sulit, bagi dia yang menjadi seorang primadona. Primadona yang berbahaya.

——

Keesokkan harinya bagi Sooyoung adalah hari terindahnya karena setelah makan siang dia bisa bertemu dengan sahabat karibnya yang mempunyai salon perawatan kulit terkenal dikawasan Gangnam. Dan ya suasana ditempat itu cenderung sepi karena pelanggannya punya jadwal tertentu dengan waktu yang sudah ditentukan. Namun sebelum itu mari kita lihat hal yang lain yang juga menjadi perhatian kita. Nampak seorang yeoja dengan rambut hitam panjang tergerai tersenyum melihat sang kekasih telah menunggunya dengan tenang disebuah kursi nyaman.

“Chagi tak apa – apa kan jika kau harus menungguku dulu.”

“Gwencana chagi itu tidak masalah. Aku akan menunggunmu.”

“Baiklah aku masuk dulu.”

Perhatian yang cukup dan sebuah sentuhan kasih sayang. Ah itu hanya sebagai dasar untuk seorang yang sudah ahlinya. Namja yang tengah duduk itu tetap duduk sembari mengotak – atik ponselnya.

“Ah kenapa bosan sekali.”

Namja itu menyandarkan kepalanya dan mulai bosan dengan sekitarnya. Hingga dia tak sengaja menyentuh ikon kamera pada ponselnya bersamaan dengan itu suara seorang yeoja yang membuatnya penasaran. Tentu saja yeoja itu adalah Sooyoung.

“Apa sajangnim ada diruangannya.”

“Nde sajangnim diruangannya.”

Sooyoung berjalan sembari menatap sekitarnya dan detik itu juga terdiam melihat seorang namja yang juga tengah menatapnya. Sooyoung memandanginya terlalu dalam hingga seseorang menabrak pelan  bahunya. Dengan pelan dan anggun dia kemudian menyesuaikan ekspresi wajahnya kemudian berlalu menuju ruang sahabatnya meninggalkan namja yang masih tetap menatapnya walaupun siluet tubuh yeoja itu telah hilang dari pintu.

Sooyoung POV

“Yul siapa namja manis yang sedang duduk pojok sofa itu?”

Bukannya mengucapkan salam malah langsung bertanya seperti ini. Ah sudahlah, jika sudah bertemu dengan seseorang yang menarik perhatian aku akan merasa penasaran setengah mati.

“Oh astaga jangan lagi Soo – ah.”

“Ayolah aku hanya ingin tahu saja.”

“Dia sering sekali datang kemari dengan yeoja yang berbeda. Aku rasa dia seorang playboy.”

Benarkah begitu wah wah mangsa baru yang tepat. Dia manis dan terlihat tampan apalagi jika dia memandang dengan tatapannya yang tajam. Oh astaga aku membayangkan namja yang baru saja kulihat.

“Geurae, aku benar – benar ingin menggigitnya.”

“Hei kau harus ingat dengan Kris. Kau sudah hampir serius dengannya. Prospeknya sangat bagus untuk masa depanmu Soo.”

“Ya aku juga tahu. Tapi siapa yang akan menyangka kalau dia itu sangat menyebalkan dan mempunyai 5 saudara perempuan.”

“Oh ayolah siapa yang percaya omong kosong itu.”

Aku melotot menatapnya yang masih saja melakukan senam diatas matras kecil sembari meresponku dengan sangat santai. Oh ayolah ini sangat menyebalkan. Sahabatku ini memang sangat menyukai senam lantai membuat tubuhnya kencang dan itu sangat penting baginya, Dia senang bermain, kalian pasti tahu kan bermain apa? Ya permainan orang sewasa.

“Aku tidak bercanda Yul. Dia punya 5 saudara perempuan.”

“Mwo?? Jinjayo?” lihat saja. Kagetpun dia tetap saja menggerakkan kaki kanannya keatas dan kebawah.

“Kau tahu kemarin malam saat kami dinner dia malah berteleponan dengan ibunya menanyakan apa yang ibu dan saudaranya makan. Menceramahi mereka dan memberi petunjuk memasak, berapa jumlah bawang putih, jenis sausnya, bagian dari daging sapi yang akan dipanggang dan lainnya. Apa itu tidak menyebalkan.”

“Itu artinya pengertian Soo.”

“Yak, itu sama saja aneh kau tahu. Tampangnya saja yang keren tapi sikapnya….huah aku harus bagaimana.”

“Itu terserah kau saja Soo. Kamu tahu apa yang terbaik untukmu.”

Ya mungkin aku sekarang harus mengambil tindakan sebelum semuanya berjalan tidak sesuai dengan keinginannku.

—–

Kyuhyun POV

“Silahkan Nona ambil 4 kartu secara acak.”

Peramal ‘ahli’ itu menyuarakan perintah seperti biasanya ketika aku berkunjung kemari. Seseorang yang diambang kejenuhan pasti akan melakukan segala hal agar hal yang membuat bosan itu pergi bukan? Nah beginilah caranya.

“Kau benar – benar beruntung Tuan, menurut kartu ini kau bagaikan bayi yang kelaparan 10 hari yang mendapatkan putting ibunya yang tepat.”

Ya aku hanya menganggukkan kepala dan tersenyum tipis mendengar perkataan peramal itu yang sudah bisa aku hafal. Fanny menyenggol lenganku dan mengalungkan tangannya pada lenganku kemudian tersenyum manis menatapkan.

“Lihatlah kita sangat serasi chagi. Aah aku bahagia sekali jika sudah mengetahuinya. Kita bisa langsung melangsungkan lamara…..”

“Ah tidak.. tidak begitu Nona. Tuan ini sangat beruntung tetapi anda tidak beruntung. Lihatlah di dua kartu ini. Dua kartu hitam berarti nasib buruk ganda akan segera menimpa anda. Bisa diperkirakan umur anda hanya akan mencapai umur 40 tahun.”

“Mworagu? Kena…kenapa bisa begitu.”

“Itulah arti yang ada dikartu ini dan ya…… sudah lama sekali kura – kura ini tidak diberi makan. Ah sungguh kasihan melihat dia yang semakin kurus.”

Peramal itu mengusap celengan besar berbentuk kura – kura sembari melirikku. Aku hanya bisa mengangguk dan tersenyum lebar padanya sedangkan Fanny masih saja terdiam kemudian beranjak keluar dari tempat itu dan mau tidak mau aku harus menyusulnya. Seperti biasa hal ini akan sukses dan berakhir dengan cepat dan memuaskan.

——

Author POV

Sooyoung hanya bisa memandangi dengan sendu sebuah foto diruangan kerja kekasihnya. Difoto itu terlihat kekasih hatinya di himpit oleh kedua orang tuanya dan dan dibelakangnya 5 saudara perempuannya berjejer sembari tersenyum. Sooyoung menghembuskan nafasnya secara kasar sembari tetap melihat bingkai foto itu.

“Ah apa aku bisa menghadapinya? Kurasa aku harus melakukan sesuatu.”

Sooyoung bergumam sendiri hingga suara pintu terdengar memperlihatkan seorang namja tampan mengenkan jas putih khas ruamh sakit.

“Maaf membuatmu menunggu lama chagi. Ada apa hhhmm?”

Kris menghampiri Sooyoung, memeluknya singkat kemudian mengecup bibir Sooyoung. Yeoja itu hanya tersenyum tipis mendapat perlakuan itu.

“Ani gwencanayo. Chagi ayo kita pergi.” Sooyoung dengan ekspresi manisnya merangkul lengan Kris yang membuat namja itu tersenyum kikuk dan ingin sekali mengecup lagi bibir manis dihadapannya. Dengan terseyum tipis saja bisa menambah kesan manis pada bagian wajah favorit para namja.

“Kita mau kemana hhhmm?”

Sooyoung hanya tersenyum penuh arti kemudian menarik lengan Kris mengikutinya keluar dari ruangannya. Ya yeoja itu punya sejuta cara untuk dapat menaklukan namja dan melepaskan namja. Yeoja memang harus memilih pasangan yang tepat sesuai dengan kriterianya bukan? Dan jangan salahkan Sooyoung yang mempunyai kriteria yang bermacam – macam hingga mungkin perbandingannya dengan jumlah namja di Korea Selatan ini hanya beberapa saja. Satu rahasianya, dia tidak suka dengan namja berkebangsaan lain. Bukan tidak suka dari awal tapi dia punya pengalaman tak mengenakkan karena seorang namja berkewarganegaraan Prancis.

Hanya dengan berjalan kaki mereka berdua sudah berada di Gereja dekat Rumah sakit. Entah apa yang akan Sooyoug lakukan kita lihat saja nanti. Dan kebetelun gereja tengah sepi tanpa jemaat sehingga kini senyum manis yeoja itu merekah sembari tetap menarik Kris menuju kebangku depan. Sooyoung menggeser badannya agar Kris duduk terlebh dahulu kemudian disusul olehnya. Kris menatap Sooyoung bingung dan Sooyoung masih tersenyum memandang kedepan sembari kedua tanggannua mulai dia satukan kemudian diletakkan didadanya.

“Chagi mari kita berdoa.”

Kris hanya tersenyum dan mengikuti seperti apa yang Sooyoung lakukan. Kedua mata mereka terpejam dan mereka mulai berdoa dengan sungguh – sungguh.

“Bunda Suci, aku berdoa padaMu untuk membuat janji cinta. Kami akan saling mencintai apapun yang akan terjadi nantinya.” Kris membuka matanya dan tersenyum memandang Sooyoung yang tengah berdoa dengan sungguh – sunnguh. Namja itu kemudian kembali memejamkan matanya dan mengamini setiap yang terlontar dari mulut Sooyoung dalam hatinya.

“Biarkan matanya menjadi buta agar dia tidak melihat yeoja lain. Aku sangat mencintainya dan tidak mau dia menatap selain menatap diriku. Biarkan dia menjadi bisu agar dia tidak mendengar bujuk rayu yeoja lain. Aku tak ingin hal itu terjadi.” Kris tersenyum dalam doanya mendengar doa Sooyoung yang begitu meyakinkan.

“Penggal kedua tangannya, Bunda. Agar dia tidak sembarang menyentuh yeoja lain.” Nada suara Sooyoung berubah menjadi seperti mengancam membuat Kris menatap kaget pada Sooyoung yang seperti tengah diburu kemarahan. Sooyoung membuka matanya menatap lurus kedepan sedangkan Kris tetap menatapnya takut. ‘Jangan katakan jika aku selama ini mengencani psikopat.’ Batin Kris berseru.

“Penggal kedua kakinya. Agar dia dapat bersamaku selamanya.” Kris merasa lemas kedua tangannya kini berada dikedua pahanya. Meremas pelan sebagai pelampiasan rasa takutnya. Namja ini tidak menyukai kekerasan karena dulunya dia pernah menjadi korban bully teman – temannya saat tengah bersekolah.

“BIARKAN SEMUANYA INI MENJADI KENYATAAN, AMIN!!”

Sooyoung berseru sembari menengadahkan kedua tangan dan wajahnya keatas. Kris menunduk takut dan mulai gelisah. Sooyoung hanya bisa melirik kekasihnya dan melanjutkan kegiatannya.

Tuhan adalah tempat berlindung

Hanya satu yang dapat kkupercaya

Apa yang akan terjadi kau percaya?

Aku merasa damai dalam hati………..

Sooyoung bernyanyi degan suara bass yang dia buat – buat mengayunkan kedua tangannya keatas dan menatap Kris yang kemudian namja itu berpura – pura berdoa tanpa memperdulikan Sooyoung yang menarik tangannya mengajak bernyanyi bersama.

Jiwa kita yang tandus

Beri kami hidup baru

Beri kami istirahat abadi dalam Engkau, Tuhanku

Sooyoung berdiri dan berjalan sembari berputar – putar bagai menari mengelilingi tiang didepannya tetap bernyanyi dengan kerasnya membuat Kris mati kutu ketakutan dan merasa malu mempunyai kekasih yang tidak ‘sehat’. Sooyoung menepukkan kedua tangannya saat berda didepan Kris seolah mengajak Kris ikut bernyanyi. Namun namja itu tetap diam sambil menggeleng – gelengkan wajahnya. Sooyoung tetap bernyanyi dihadapan Kris dan menatap Kris tajam karena namja itu tetap saja diam dan akhirnya Sooyoung menjadi semakin keras bernyanyi sembari menghentakkan kakinya dan bertepuk tangan menyeimbangkan ritme bernyanyinya dan Kris hanya dapat terdiam menatap tak percaya pada kekasihnya.

Bersikap gila seperti ini memang ada gunanya juga.

——

Kyuhyun membuka dua kancing atas kemejanya saat masuk dalam apartemennya, mengambil sekaleng cola dan berajak menuju sofa yang menghadapkannya pada pemandangan kota Seoul. Handphonenya bergetar menandakan sebuah pesan.

“Ah membosankan sekali.” Gerutu namja itu sembari menghapus seluruh kontak masuk pesannya. Pandangannya berhenti melihat beberapa foto yang tidak sengaja dia mempotretnya.

“Cckk yeoja yang menarik.” Seringai terbentuk dan sepertinya permainan akan segera dimulai.

“Mari kita berteman.”

——

Ya pagi hari seperti biasa dan cuacanya yang bagus. Kendaraan hilir mudik dengan lancar dan disalah sebuah jalan dimana lampu hijau untuk pejalan menyala. Kyuhyun, namja disalah satu mobil tengah mendengarkan lagu – lagu Bruno Mars itu bersenandung sesekali memekik saat nada tinggi. Kepalanya mengangguk – angguk mengikuti irama. Dipandangnya jalan didepannya sesekali menatap ke samping kanannya dan kekiri. Namun saat menatap disebelah kiri dia menyipitkan matanya mendekat pada jendela. Dilihatnya mobil berwarna putih, ee maksudnya adalah yang mengendarai mobil itu. Well pemandangan yang indah saat ini. Entah siapa yang dianggap mangsa dan pemburunya. Sooyoung, yeoja dalam mobil itu sedang menggerakkan kepalanya. Menggoyangkan kepalanya mengikuti alunan musik. Kyuhyun tersenyum tipis menatap yeoja yang saat ini tengah menggerak – gerakkan bibirnya, bernyanyi mengikuti lirik. Tidak akan ada yang mendengar bukan? Jadi dengan leluasa Sooyoung mengeluarkan suara cemprengnya berteriak – teriak seperti orang kerasukan arwah mantan penyanyi Korea legendaris. Tapi jangan lupakan ekspresi yeoja itu yang lucu dan menggemaskan.  Lampu merah menyala dan dengan cepat mobil berwarna putih melaju bagai pembalap di lintasan F1 meninggalkan mobil Kyuhyun yang mana pengendaranya tengah menatap tak percaya hingga mulutnya sedikit terbuka tidak memperdulikan pengandara dibelakangnya tengah menekan klakson hingga memekakkan telinga para pejalan kaki. Kyuhyun tersadar dari keterkejutannya kemudian menggeleng – gelengkan kepalanya dan melajukan mobilnya.

Dengan kecepatan normalnya Kyuhyun akhirnya sampai ditempat tujuannya di sebuah café tempat biasa di sarapan  pagi. Belum sempat turun setelah melepas seat belt tiba – tiba dari arah belakang sebuah mobil melaju dengan cepat menabrak mobil Kyuhyun membuat namja itu menghantam kemudi dan memekik keras.

“Shit! Siapa yang mencari masalah denganku pagi – pagi begini.”

Namja itu segera saja keluar membanting pintu mobil dan berjalan kebelakang mengetuk kaca mobil yang menabraknya.

Sooyoung POV

Oke ini sangat mudah. Seperti biasa Sooyoungie. Ini akan berjalan lancar seperti sebelum – sebelumnya. Aku dengan wajah takut yang sangat terlatih ini membuka kaca mobil menatap mangsa didepanku. Yang aku lihat dia sedikit terkejut menatapku kemudian kembali memasang wajah datarnya. Cih dasar, kau terlalu terpesona rupanya dengan wajah polosku.

“Jeosonghamnida, aku hanya mencoba melewati jalan dengan benar tapi tiba – tiba ada truk yang melaju cepat hampir menabrakku. Hampir saja aku tertabrak dan sangking takutnya aku langsung mengebut. Jeongmal Jeosongeyo.”

Ini dia jawaban yang pastinya akan aku dengar. Tinggal duduk dengan gelisah dan menatap takut pada namja ini.

1.       Jangan khawatir aku baik – baik saja

2.       Apa kau terluka?

3.       Ini salahku parkir mobil disini.

4.       Bagaimana kalau kita pergi minum secangkir kopi

Ya ya ya tinggal menunggu namja didepanku ini mengucapkan jawaban yang sudah kuprediksi dan TAARRAAA…….

“Truk? Dimana? Aku tidak melihatnya. Baiklah aku sangat sibuk sekarang. Beri aku kartu namamu.”

Mwoya??? Apa – apaan ini. Aish kenapa jadi seperti ini. Ottokee? Ottokee? Huah. Namja ini ternyata lumayan juga. Aish sial sekali hari ini. Dengan ragu aku mengambil kartu namaku dan memberikannya pada namja yang tengah menatapku tajam.

“Nona Choi Sooyoung?” Aku hanya mengangguk tanpa melihat wajahnya. Bisa – bisanya gagal seperti ini. Padahal langkah dasar itu yang terpenting. Apa aku harus memberikan uang pada namja ini? Huah padahal aku sedang menabung untuk bisa berlibur ke Eropa.

“Aku Cho Kyuhyun. Kau tahu Rumah Sakit Seoul kan? Kita bertemu disana pada waktu makan siang.”

“Ah nde.” Sekarang aku seperti seorang kucing yang tertangkap basah tengah mencuri ikan asin. Baiklah mungkin aku harus bermain – main ebih lama lagi Tuan Cho Kyuhyun. Namja itu langsung pergi dan masuk kedalam café dan sekarang aku hanya bisa merutuki nasibku yang buruk.

——

Waktu makan siang. Sekarang aku berada di Ruah Sakit Seoul menunggu tuan itu datang. Ah menyebalkan – menyebalkan. Aku harus berpikir sesuatu agar uangku tidak melayang.

“Sesungguhnya orang tuaku sudah meninggal saat aku masih kecil hhuu hhuu hhuu.” Ah tidak tidak bukan seperti ini. Ah aku harus bagaimana. Jika aku berbicara seperti itu sama saja aku mendoakan orang tuaku supaya meninggal. Baiklah aku akan bayar saja. Dan tiba – tiba sebuah tangan menepuk pundakku. Asal kalian tahu saja aku tengah berbaring di keranjang dorong untuk pasien. Entahlah memikirkan uang yang akan melayang membuatku pusing. Ah apa aku harus berpura – pura sakit saja yah?

“Kau disini.”

“Ya” tentu saja aku disini memangnya dimana lagi. Lihatlah pakaiannya dengan jas hitam, kemeja putih dan dasi ungunya membuat dia semakin mempesona dan terlihat manis. Ah aku menginginkanmu Cho.

“Kau kenapa? Terlihat tidak baik.”

“Ne, semalaman aku lembur untuk mendapatkan uang. Apakah kau baik – baik saja.” Ya sedikit merasa di kasihani tidak apa – apa bukan. Tampangku memang sudah kusut begini.

“Pundak dan leherku terasa sakit. Tapi untung saja aku punya teman dirumah sakit ini. Jadi aku bisa berobat padanya.”

“Cingu?” Mwo cingu? Sepertinya mencurigakan.

“Kecelakaan mobil seperti itu bisa membahayakan. Kau sekarang terlihat baik tapi bisa saja kau akan lebih buruk nantinya. Ketakutan yang tak diperlihatkan. Kita pergi sekarang.” Dia bilang ketakutan? Asal dia tahu saja, Aku sudah biasa mengalami kecelakaan seperi itu. Ya dengan terpaksa aku mengikutinya keruang Kesehatan. Mungkin dia ingin mengobati rasa pegalnya. Dan mungkin aku yang akan membayar biayanya.

Kami menunggu antrian dan duduk dikursi tunggu. Lihatlah dia tengah memijat tengkuknya dan meregangkan otot lehernya. Sepertinya dia kesakitan. Ah apa aku harus memberikan uangnya sekarang saja lalu pergi. Aku mengambil amplop berisi uang dan dengan pelan – pelan membalikkan tubuhku menghadapnya. Dan sebelum aku mengeluarkan suaraku sebuah panggilan membuyarkan kegiatannya memijat – mijat lehernya.

“Nona Choi Sooyoung.”

“Nona Choi Sooyoung.” Mwo kenapa aku yang dipanggil. Aku kira yang akan berobat….. Oh astaga aku dipermainkan sekarang. Dia menoleh kearahku dan tersenyum. Cih senyuman apa itu.

“Nona Choi, masuklah kedalam.”

“Aku?”

“Ya masuklah saat kecelakaan kau terlihat tidak sehat.”

“Bagaimana dengan Tuan Cho.”

“Ah aku tidak apa – apa. Masuklah.” Dengan terpaksa aku harus masuk kedalam. Aish tunggu saja kau Cho Kyuhyun pasti kau akan takluk padaku.

Author POV

Sekarang mereka berdua, Kyuhyun dan Sooyoung tengah menikamati makan malam mereka disebuah restoran. Karena yeoja itu lapar akhirnya menerima ajakan Kyuhyun. Mereka makan dalam hening hanya bunyi pisau dan garpu yang terdengar saat mengiris Tenderloin.

‘Banker Privat?  Pekerjaan yang langka. Menarik.’

Kyuhyun meminum winenya sembari melirik kearah Sooyoung yang tengah memakan steaknya dengan pelan dan bersahaja, menantu yang sopan?

‘Arsitek terkenal? Aktraktif. Mangsa baru’

Sooyoung memakan potongan daging sembari memandang Kyuhyun yang ternyata namja itu juga tengah menatapnya. Mereka tersenyum akan hal itu kemudian diam sembari memikirkan hal – hal yang akan mereka lakukan.

“Makanannya enak?”

“Nde, ini sangat lezat.” Sooyoung meminum winenya pelan sedangkan Kyuhyun masih tetap menatap Sooyoung hingga seorang pelayan menghampiri meja mereka.

“Apakah anda ingin pesan makanan penutup.” Kyuhyun menatap Sooyoung yang tengah mengelap mulutnya dengan serbet makan.

“Aku sudah kenyang.” Kyuhyun hanya tersenyum dengan jawaban yeoja itu lalu menatap pelayan yang tengah menunggu.

“Ah tidak terimakah.”

——

Sooyoung POV

Hari – hari berikutnya aku dan ‘mangsaku’ saling sering berkomunikasi. Ya hanya sekedar bertanya ‘sedang apa’ ataupun mengobrol tentang pekerjaan. Namja itu cukup bagus dalam kriteriaku dalam mendapatkan pasangan hidup. Asal kalian tahu saja orang tuaku akhir – akhir ini sering meneleponku menanyakan apakah aku sudah punya pasangan atau belum dan jika sudah orang tuaku menyuruhku untuk ke Jepang sembari membawa pasannganku itu. Hal yang paling menakutkan adalah berhadapan dengan Eomma yang sangat cerewet dan semaunya sendiri. Ah bukankah umumnya seorang eomma akan bersikap seperti itu? Ah menyebalkan.

“Silahkan masuk.” Oke sekarang aku tengah berada diapartemen seorang Cho Kyuhyun. Well dilihat – lihat apartemennya memang simple namun tetap terlihat elegan dan ya itu sangat bagus.

“Ah mianhaeyo, tempatku berantakan.” Memang terdapat beberapa buku yang berserakkan dilantai. Dia memungutinya kemudian menyimpannya diatas meja.

“Tidak, kurasa tempatmu bagus.” Kali ini aku berkata jujur. Aku masih memandangi buku – buku yang tertata rapi di rak buku yang sangat besar yang berada di belakang sofa.

“Wah kau punya perpustakaan disini.”

“Perputakaan? Ah aku memang punya banyak sekali buku dan banyak yang telah dibuang ketika aku pindah kemari. Aku gemar membaca. Jika tidak membaca dalam sehari rasanya ada yang kurang.” Aku memandang Kyuhyun yang tengah memandang buku – bukunya yang tertata rapi. Nilai plus baginya yang suka membaca. Joahae.

“Aku pergi dulu untuk ganti baju.”

Sembari menunggu namja itu ganti baju lebih baik aku lihat beberapa koleksi bukunya saja. Ini sangat mengesankan. Dia punya berbagai macam jenis buku. Aku mengambil salah satu buku dari dalam rak itu.

“Simatiga? Dia membaca buku ini.” Mwo apa – apaan ini? Setelh aku membuka lembarannya ternyata…… Komik? Yah yah aku tahu artinya jika seperti ini. Ini hanya omong kosongnya saja hah? Ini semua palsu. Aish mengesalkan sekali. Aku cabut nilai plusku padanya. Untuk memeriksa kebohongan ini akhirnya aku menaiki tangga dan menambil buku dirak nomor dua atas. Apa? Hanya covernya saja. Ah jinja, kau benar – benar sudah keluar jalur Tuan Cho.

——-

Terlepas dari dia yang menipuku ternyata dia juga pintar memasak. Aku duduk disalah satu kursi di ruang makannya. Memandangnya yang tengah memotong jamur, bawang Bombay, kobis merah dan memasukkan mie dalam panic rebus. Aku akui dia cukup trampil. Atau jangan – jangan dia hanya pintar memasak  1 makanan saja. Aish sungguh nakal.

“Sooyoung – ssi chakamman. Aku segera selesai.”

“Nde.” Apa yang dia masukkan? Cuka apel?

“Makanan spesial hari ini, Spaghetti Carbonara.”

Aku hanya bisa bertepuk tangan pelan saat dia menyajikannya dengan wajah yang dipenuhi senyuman bangga itu. Well aromanya cukup menggugah selera.

“Kau mungkin ingin pingsan setelah gigitan pertama.” Aku tersenyum mendengar penuturannya. Iya mungkin aku akan pingsan atau kau yang akan pingsan. Aku menggulung sedikit spaghetti kemudian memakannya. Rasanya lezat juga, tapi aku tidak mungkin akan memakannya.

“Kyuhyun –ssi. Apakah kau menaruh cuka apel didalamnya?”

“Nde, ada masalah?”  Tentu saja bodoh.

“Ya, aku alergi dengan cuka apel. Aku tidak masalah dengan cuka kesemak.” Apa aku terlihat semudah itu?

“Oh gereyo? Aku tidak tahu hal itu. Kalau begitu aku buatkan kau yang lain.”

“Ah anniyo gwencanayo. Aku akan makan salad saja.”  Aku mulai memakan salad buatannya dengan lahap. Ya makanan sehat memang baik bagi tubuh bukan?

“Eemm Sooyoung – ssi.”

“Nde?”

“Aku juga menaruh cuka apel di salad.” Mwo? Benarkah? Astaga bagaimana ini aku harus bilang apa? Namja didepanku hanya tersenyum sambil menatapku. Awas saja kalau ini hanya akal – akalanmu Cho Kyuhyun.

“Ah, hahahaha kalau aku memakannya dengan sayuran tak masalah. Tidak akan alergi.” Aish mati kau Cho Kyuhyun.

—–

Cho Kyuhyun POV

Yeoja ini benar – benar tidak bisa aku percayai. Apa dia ini yeoja yang pintar? Secara semua yeoja yang sudah ku kencani adalah yeoja – yeoja bodoh. Sepertinya mendapatkan yeoja ini butuh ekstra perjuangan dan itu semakin mengasyikkan ketika melihat wajahnya yang tidak berkutik. Aku membawakan teh merah dan meletakkannya pada meja depan sofa yang menghadap pada keindahan malam Seoul. Melirik yeoja itu yang terkaget dan menatap teh diatas meja.

“Teh ini datang dari India. Aku sengaja datang kesana karena aroma teh ini benar – benar khas dan karena proses distribusinya panjang.” Tentu saja itu bohong buat apa aku ke India hanya untuk membeli teh. Ini hanya the merah lokal yang aku bungkus dengan merek teh india. Kulihat dia hanya tersenyum sembari terus memandangku. Ah aku ingin dia menjadi milikku malam ini.

“Di Eropa ada sebuah mitos jika kau mengaduk teh merah dengan sendok perak dibulan purnama maka peri cinta akan muncul. Mungkin malam ini itu tidak akan terjadi karena peri cinta itu sudah ada disampingku.” Sedikit bumbu – bumbu gombalan tidak akan membuat ‘imageku’ rusak. Yeoja itu tertawa tersipu malu sambil tetap memegang cangkir kecil berisi teh merah.

“Kyuhyun – ssi” dengar saja suaranya yang pelan seperti mendesah tengah memanggilku. Aku menolehkan wajahku hingga wajah kami hanya berjarak beberapa senti saja. Dari dekat dia sangat cantik dan menggoda. Aku menatapnya lembut dan dia hanya tersenyum.

“Nde?”

“Kau pasti benar – benar suka komik. Aku juga membaca komik Pangeran Teh Merah. Dan kelihatannya kau pinjam buku itu dari toko buku Doolie.” Oke seseorang tolong ganti wajahku sekarang. Aku tidak memperhitungkan jika seseorang itu sudah membuka buku – buku yang ada di rak. Baiklah aku sekarang hanya bisa diam dan mungkin bukan malam ini aku bisa mendapatkanmu Nona Choi.

——

Author POV

Dua yeoja itu sekarang tengah menikmati malam sembari mengobrol sesekali tertawa terbahak – bahak bagai seorang namja. Sangat tidak kontras jika sudah berhadapan dengan seorang namja. Sooyoung tersenyum sembari mengaduk – ngaduk tehnya membuat Yuri mengerutkan keningnya bingung.

“Kau tahu. Jika kau mengaduk teh merah dengan sendok perak di bulan purnama, peri yang lucu akan muncul. Lucu seperti moi.” Suara Sooyoung yang dibuat manis itu membuat Yuri ingin memuntahkan isi perutnya.

“Kau tidak pernah melakukan sex belakangan ini kan?” Yuri memang sangat senang dengan hal dewasa seperti itu. Merasa jika apa yang dikatakan Sooyoung itu hanya bualan saja. Siapa yang percaya dengan dongeng heuh?

“Anniyo, waeyo?”

“Lalu mengapa kulitmu bersinar seperti gadis – gadis beruntung itu? Yang mengalami selusin orgasme setiap malam.” Oke kita catat bahwa mulut Yuri memang sangat mudah mengeluarkan kata – kata vulgar jika sudah bersama temannya ini. Sooyoung hanya bisa memutar bola matanya kesal.

“Hey,  sex artinya bukan hanya kita telanjang.”

“Hhmm, aku tahu itu. Jadi, kau tarik bajumu kebawah sedikit kemudian menjilati jarimu seperti ini mmmm ini. Dan itulah oral sex.” Dan sekali lagi Yuri membuat Sooyoung melototkan matanya dan menggerutu kesal sedangkan Yuri masih saja senyum – senyum tak jelas.

“YAK neo pabo. Membuat namja menginginkanku kadangkala sungguh buruk. Hanya dengan mencuri pandangan matanya atau mencuri bibirnya. Semua itu dapat juga dibilang sex.”

“Apa kau orang yang aneh?”

“Aku bertaruh jika Kyuhyun juga berpikiran yang sama.” Bersama dengan Kyuhyun akhir – akhir ini memang membuatnya sedikit mengenal pribadi Kyuhyun. Walaupun kebanyakan namja itu hanya membualkan kepalsuannya.

“Omo kalian pasangan yang sempurna satu sama lain.”

“Aku bertaruh jika akhir minggu ini dia tengah merindukanku.”

Ddddrrrttt dddrrrrttt

“Cha lihatlah.” Sooyoung memperlihatkan layar ponselnya yang tertera nama Kyuhyun membuat Yuri mendekat untuk mendengar percakapan mereka.

“Ne Kyuhyun – ssi. Wae?”

“Ah Sooyoung – ssi. Kau mau berpergian besok?”

“Uh, mianhae Kyuhyun – ssi, tapi aku ada seminar.”

“Nde? Seminar? Diakhir pekan?”

“Ne dan itu dilakukan di pulau Jeju.”

“Pulau Jeju?”

“Ya, aku juga kecewa. Dimulai jam 6 pagi dan berakhir jam 1.”

“Itu hebat. Aku dapat pergi ke Jeju pula.”

“Jeongmalyo?”

“Kau bilang seminarnya hanya sampai jam 1. Aku dapat menunggu.”

“Baiklah kalau begitu. Kita bertemu jam dua dibandara. Hhhmm nde nde.. Annyeong.”

Sooyoung tersenyum penuh kemenangan sedangkan Yuri dengan raut bingungnya menatap Sooyoung. Ya sahabatnya ini mempunyai banyak cara jitu namun jika dia meniru cara itu selalu saja gagal.

“Memangnya apa yang kau lakukan di Jeju.”

“Aish kau tak harus menemui dia dulu. Biarkan dia datang padamu. Dia datang ke Jeju untuk menemuiku. Berarti aku menang dan dia kalah. Ah mungkin aku dan dia akan melakukan sesuatu disana, hehehehe.”

“Oh, Choi Sooyoung aku kagum padamu. Kau sungguh pintar.” Yuri bertepuk tangan seperti orang autis membuat Sooyoung hanya bisa mendecih pelan. Di teguknya teh dalam cangkir hingga getar ponselnya membuatnya terkejut.

Dddrrrttt dddrrrtt dddrrrttt

“Aish dia meneleponku lagi.”

“Jeongmalyo?” Sooyoung menganggukkan kepalanya kemudian menyentuh tanda hijau dan meletakkan ponsel di telinganya.

“Ne Kyuhyun – ssi wae?”

“Jeongmal mianhae. Ada sesuatu yang terjadi, aku tidak bisa pergi besok. Aku memesan beberapa kepiting di channel belanja rumah dan mereka akan mengantarkannya besok.”

“Oh uh begitu yah.”

“………………….”

“Ah nde sayang sekali.”

“…………………”

“Aku mengerti, daahh.”

Sooyoung hanya menunduk sembari menatap ponselnya. Kemudian mendongak menatap Yuri yang tengah memandangnya.

“Aish My God. Ayahnya sedang kritis dan……”

“Aku dengar semuanya, bodoh. Kau dikalahkan oleh kepiting dan sekarang aku minum teh dengan pecundang yang tidak lebih baik dari kepiting. Aiggo.” Yuri hanya bisa menatap kasihan pada Sooyoung sedangnkan yeoja itu hanya bisa mengerucutkan bibirnya.

——

“Kepiting – kepitingnya terlihat sangat enak. Kenapa aku, seorang yeoja paling hot di kota ini hanya dirumah saja diakhir pekan seperti ini? Aish sial.” Sooyoung kini tengah duduk sembari menonton layar televisi yang tengah menayangkan home shopping kepiting yang sangat menggiurkan. Sooyoung hanya bisa mendecih sembari gelisah memikirkan apa yang akan dia lakukan dirumah. Hingga suara getar mengagetkannya dan lebih mengagetkan lagi bahwa yang meleponnya adalah……..

“Ne Kyuhyun – ssi?”

“Kau sedang apa Sooyoung – ssi?”

“Aku? Disini sungguh tidak menyenangkan. Kau tahukan bagaimana rasanya seminar itu.”

“Ya aku tahu. Sepulang seminar aku menunggumu.”

“Mwo? Cigeum eodirago?”

“Ah jinjayo. Aku di Jeju sekarang. Kau mau dengar arus ombaknya?”

“Mwo? Kenapa……..bisa?”

“Apa yang kau maksud kenapa? Kepiting diantar pagi ini. Aku disini untuk menjemputmu setelah seminar. Dimana aku harus menjemputmu?”

“Emmm nanti selesai seminar aku akan menghubungimu.”

“Arraso aku tunggu.” PIP

Kejutan bukan? Dan sekarang Sooyoung tengah mondar – mandir kesan – kemari mengambil keperluannya. Berangkat dengan tergesa – gesa dan untung saja di bandara terdapat jadwal penerbangan dan itu tinggal setengah jam lagi.

“Cho Kyuhyun kau harus membayar ini semua.”

Yeoja itu berlari keluar dari bandara Jeju dan mengumpat kesal pada ponsel yang terus berbunyi.

“Ne Kyuhyun – ssi”

“Sooyoung – ssi apa kau sudah selesai seminar?”

“Mianhae Kyuhyun – ssi ada beberapa masalah. Kita sedang menunggu beberapa orang pembicara tiba di Seoul. Bisakah kau menunggu sedikit lebih lama. Mianhae Kyuhyun – ssi.”

Sooyoung langsung mematikan ponselnya tanpa mendengar jawaban Kyuhyun. Yeoja itu mengacak rambutnya kasar kemudian menatap kearah jejeran taksi yang ada diujung jalan. Antrian penumpang yang panjang membuatnya harus berpikir keras. Kontras saja karena ini akhir pekan jadi tentu banyak orang yang berlibur melepas lelah dan bagi Sooyoung ini bukanlah liburan tapi sebuah musibah. Sebuah kereta kuda penjual bunga terparkir membuat Sooyoung mengeluarkan smirk menyeramkannya.

—–

“Jika itu bukan untuk seminar kita dapat kembali. Aku akan menghubungi bandara dan kau menghubungi pelabuhan Jeju.”

“Nde, arraso.”

Siang dan berganti malam itu membuat dua orang ini kebingungan, lebih tepatnya pura – pura bingung. Sooyoung yang dengan perjuangannya menemui Kyuhyun yang sudah bosan menunggu dan itu juga lebih tepatnya hanya mengetes Sooyoung. Dan ternyata yeoja itu punya potensi yang baik, sebagai mangsa yang lain dari pada yang lain dan sangat menggiurkan tentunya. Keduanya menekan nomor yang sebenarnya bukan nomor bandara ataupun pelabuhan. Kompak bukan. Sooyoung yang menghubungi sembarang nomor dan Kyuhyun menghubungi costumer service.

“Tidak ada? Lalu bagaimana dengan Asiana? Tidak juga?”

“Tekan satu untuk perkiraan cuaca……..”

“Tidak? Apa? Karena arus ombaknya terlalu tinggi?”

“Nomor yang anda tuju tidak terdaftar……”

“Tidak adakah biaya penerbangan atau pelayaran?”

“Pulsa yang anda miliki……….”

“Jika tidak, adakah salah satu perahu nelayan? Itu tidak apa – apa. Nde agglesumnida.”

Keduanya lalu mematikan ponselnya dan kemudian saling memandang satu sama lain. Niat terselubung mereka benar – benar akan terealisasikan.

—–

“Jeosonghamnida…..”

“Kau hanya punya satu kamar?” Kyuhyun memotong perkataan resepsionis hotel. Sedangkan Sooyoung hanya tersenyum tipis sembari menundukkan kepalanya.

“Nde, bahkan kamar itu tersedia karena ada pembatalan dari pemesan.” Kyuhyun pura – pura bingung dan mengelus dagunya menoleh pada Sooyoung yang tengah menatapnya.

“Sooyoung – ssi, bagaimana ini?”

“Ottokaji, Kajja kita periksa hotel yang lain.” Sooyoung menunjukkan raut wajah lelahnya membuat Kyuhyun merasa terlena.

“Aku yakin situasi seperti ini akan sama dihotel lainnya untuk mendapat kamar di akhir pekan tanpa pemesanan sebelumnya.” Resepsionis berseru pelan kepada dua orang di depannya. Siapa yang akan mau jika calon tamu hotel mereka akan mencari hotel lain. Tapi juga apa yang dikatakan resepsionis itu benar. Ini akhir pekan.

“Ah apa yang harus kita lakukan.”

“Aku pikir kita tidak punya pilihan. Beri kami kamar itu. itu kamar kembar kan?” Sooyoung akhirnya berseru dan menyetujui menginap di hotel ini membuat Kyuhyun tanpa sadar tengah mengeluarkan smirknya.

“Kamar ini kamar ganda. Jika anda mau kami dapat memberikan tempat tidur tambahan.”

“Tidak Terimakasih.”

Keduanya berseru bersamaan membuat mereka saling melempar pandangannya kemudian hanya bisa tersenyum canggung. Kyuhyun mengeluarkan dompetnya dan mengambil kartu kreditnya.

“Jeosong hamnida tuan, apakah ini benar kartu anda.”

“Tentu saja, ada apa?”

“Kartu ini tidak bisa digunakan. Ini kartu curian.”

“Ye? Itu tidak mungkin. Coba pakai yang ini.” Kyuhyun hanya bisa terkejut. Mengapa kartunya tidak bisa digunakan. Ini sangat membingungkan. Jangan bilang jika ini ulah orang tuanya.

“Nde.”

“Maldo andwe.” Kyuhyun bergumam saat melihat ke enam kartunya tidak bisa digunakan. Sooyoung tersenyum remeh dan kemudian membuka dompetnya.

“Tidak apa – apa. Pakai kartuku saja.”

“Nde.”

“Bagaimana bisa seperti ini.” Sekali lagi kyuhyun bergumam. Tak baik juga bukan seorang yeoja membayar kamar hotel. Apalagi melihat para resepsionis itu menggelengkan kepalanya sembari menatap kasian pada namja itu. Namja ini tidak suka dikasihani.

“Mungkin terjadi kesalahan sistem komputer. Jangan khawatir. Tidak apa – apa.”

“Nyonya, eemm ini juga kartu curian.”

“Maldo andwe. Ini kartuku. Lihatlah disini tertulis ‘Choi Sooyoung’……. kartuku juda diblokir? Aish!” Sooyoung mengumpat kesal membuat Kyuhyun bingung.

“Mwo?”

“Ah anniya.”

—-

“Aaaahhh aaahh aaahhh.”

“Sssssshhhhh ssssshhhh aaaaaaaahh.”

“eeeuuhh aah aaahhh.”

“aaaaahh akkuuu ahhkkk sammpaaaaiiiii”

“eeeeuuhh aaaaaaaaaah”

Ya disebuah motel murah dan bocor ini mereka hanya gelisah. Hujan turun lebat membuat mereka tidak fokus. Apalagi ditemani desahan – desahan dari kamar samping mereka. Kyuhyun berulang kali menelan ludahnya dan Sooyoung hanya gelisah sembari memeluk kedua lututnya.

“Tepat 4 menit. Cha mari kita makan.. hhhmmm mashita.” Keduanya tengah duduk berhadapan dilantai dan dihadapannya terdapat ramen cup yang tengah panas – panasnya. Kyuhyun memakannya lahap sedangkan Sooyoung hanya mengerucutkan bibirnya.

“Waeyo. Kenapa tidak dimakan?”

“Hhhmm, aku kehilangan selera makan. Ah iya Kyuhyun – ssi kau tahu tidak hati ikan yang sangat mahal dan enak ?” Sooyoung tiba – tiba menegakkan duduknya dan dengan mata berbinar penuh harapan menatap Kyuhyun membuat namja itu seakan tahu apa yang dia inginkan.

“Hati ikan?”

“Nde, katanya itu sangat enak dan bergizi. Yuri mengatakan padaku untuk mencoba. Ah sayang sekali….. sekarang aku malah makan dengan se cup ramen. Huh nasibku.” Sooyoung memasang wajah sedihnya kemudian menunduk membuat Kyuhyun berpikir sesuatu.

“Eeemm Sooyoung – ssi”

“Nde?”

“Kau tunggu disini sebentar ne. aku ingin kekamar mandi.”

“nde..” Dengan cepat Kyuhyun berjalan keluar meninggalkan Sooyoung yang tersenyum penuh kemenangan. Sebenarnya Kyuhyun tidak pergi ke kamar mandi. Dia pergi ke tempat penggadaian barang.

“Ini jam sangat mahal ahjussi. Hanya ada 4 diseluruh korea.”

“Baiklah 500.000 won.”

“Bisakah dinaikkan lagi. Ayolah, ahjussi akan sangat beruntung mempunyai jam ini”

 “300.000 won.”

“A.. tapi ahjuss…..” Kyuhyun seketika diam melihat namja itu menggulung lengan kemejanya dan melihat jam yang sama dengannnya.

“Hanya ada 4 diseluruh korea apanya hah?”

“Ah ahjussi baiklah 300.000 won.” Dengan berat hati, tentu saja. Niat yang gagal ini akhirnya membuat Kyuhyun malu dan kemudian kembali ke motel.

Sekarang mereka berdua tengah menikmati makan malam, tepatnya Sooyoung yang tengah menikmati makan malamnya. Kyuhyun mengusap wajah dan pakaiannya yang basah sembari sesekali melirik Sooyoung.

“Hhhmmm. Ini sangat enak sekali. Kyuhyun – ssi kau tak mau.”

“Ah anniya Sooyoung – ssi makanlah.”

“Kau sudah kenyang hhmm? Lagi pula kenapa kau sampai berkeringat seperti ini?” Sooyoung sedikit menggeser duduknya. Menatap Kyuhyun sendu kemudian tangannya mengelus lembut wajah Kyuhyun membuat Kyuhyun tersenyum kecil. ‘Apa ini terlihat seperti keringat baginya? Apakah ini hadiah karena usahaku, baiklah aku menyukainya.’ Batin Kyuhyun. ‘Apakah ini sudah cukup?’ Sooyoung membatin kemudian menegakkan kembali tubuhnya dan mengambil serbet makan.

“Ah. Aku sudah kenyang.”

“Mwo tapi kau baru makan beberapa potong saja.”

“Aku memang hanya akan memakang 3 potong saja. Itu sudah cukup.” Kyuhyun mengumpat pelan sembari memalingkan wajah kesalnya. Oke ini demi yeoja yang tengah digilainya ini, hingga waktunya tiba maka dia akan jatuh dipelukannya.

“Ah segelas wine pasi akan sangat cocok untuk malam seperti ini.” Sooyoung sekali lagi mengharap sesuatu yang didengar oleh Kyuhyun. Kyuhyun itu namja sejati dan dia pasti akan melakukan apapun untuk yeojanya. Sooyoung melirik kearah Kyuhyun sembari memuramkan ekspresi wajahnya.

“Sooyoung – ssi”

“Nde?”

“Chakamman ne, aku ketoilet lagi.”

“Lagi? Cepatlah kembali Kyuhyun – ssi.” Selepas Kyuhyun pergi Sooyoung hanya bisa tersenyum penuh kemanangan sembari melanjutkan makannya. ‘Well kita lihat seberapa kemampuanmu Cho Kyuhyun.’

—-

“Sssrrrrpp aaah winenya sangat enak. Aromanyapun sangat khas. Sepertinya aku akan tidur pulas nantinya.” Mereka berdua sekarang tengah menikmati wine dan melupakan kejenuhan mereka.

“Ah begitukah?” ‘dan aku merasa pusing sekarang.’ Batin Kyuhyun berteriak. Dia sudah semakin basah seperti anak kucing yang kehujanan.

“Tentu, tapi kenapa kau selalu basah saat keluar dari toilet. Apakah kau memakai shower? Kau bisa demam nanti.” Sooyoung mengambil sapu tangannya kemudian menggeser tubuhnya. Mengusap lembut wajah Kyuhyun, kemeja bagian depannya dan lengannya membuat Kyuhyun merasa gelisah dan secara sengaja Sooyoung menjatuhkan sapu tangannya.

“Ups aku menjatuhkannya.” Sooyoung membungkuk sembari tangannya bertumpu pada paha Kyuhyun karena sapu tangannya jatuh diantara kaki Kyuhyun. Membuat tubuh bagian depannya mengenai paha Kyuhyun dan sedikit menekannya.

“Kau sangat basahhhh Kyuhyunnn – ssi.” Kyuhyun hanya bisa berpura pura memijat keningnya sembari memejamkan matanya. Namja itu tambah gelisah karena tanagan Sooyoung mulai menggeser tangannya sembari tetap meremasnya pelan hingga panggal pahanya. Sooyoung menegakkan kembali tubuhnya membuat Kyuhyun sedikit kecewa harus kehilangan rasa nikmatnya itu.

“Kajja. Kita pulang.”

“Pulang? Padahal winenya masih banyak.”

“Aku hanya minum segelas sebelum tidur.” Kyuhyun hanya bisa menatap tak mengerti sekaligus geram melihat yeoja yang tengah berdiri itu.

—–

Mereka berjalan beriringan dengan 1 payung. Hujan deras menimbulkan efek kedinginan yang menusuk tulang mereka. Hujan disertai petir memang menyeramkan. Lebih menyeramkan lagi melihat motel didepan mereka tersambar petir dan lampunya lantas mati membuat Sooyoung menghela nafasnya kasar sembari mengerucutkan bibirnya. Kyuhyun yang melihat itu hanya bisa berpikir dan akhirnya……

 “Sooyoung – ssi”

“Nde?” Sooyoung menatap Kyuhyun yang tengah menatapnya.

“Sepertinya aku harus kekamar mandi lagi. Kau tunggulah didalam arraso.”

Yeoja itu hanya menganggukkan kepalanya. Kyuhyun tersenyum kemudian melepas jasnya dan dikenakannya pada Sooyoung. namja itu kemudian berlari membelah hujan. Sooyoung tersenyum penuh kemenangan sembari berjalan ke dalam motel.

—–

“Kau merepotkanku saja Kyu. Aku padahal sedang berakhir pekan dengan istriku.”

“Hahaha kau kan memang setiap hari selalu berakhir pekan dengan istrimu.”

“Heish anak ini. Oh iya, ini pakaian, kosmetik dan pakaian dalam. Semoga yeojacingumu menyukainya. Aku juga sudah memesankan hotel untukmu.”

“Cih dia bukan yeojacinguku Hyung.”

“Arra. Baiklah aku pulang ne.”

“Hati – hati hyung.”

Untung saja Eunhyuk berada di Jeju. Dia adalah teman Kyuhyun yang sudah dianggap sebagai hyungnya. Sepertinya cara kerja otaknya sekarang benar – benar berjalan memuaskan. Kini namja ini tengah berjalan diatara hujan sembari tersenyum bahagia. “Choi Sooyoung aku datang.”

——

“Wah ini sangat mewah.”

Sooyoung bergumam ketika masuk dalam suite room. Ruangan hotel ini benar -  benar terlihat mahal dan Sooyoung hanya bisa berdecak kagum. Kyuhyun yang berada dibelakang Sooyoung kemudian menarik yeoja itu untuk duduk disofa. Sooyoung hanya mengikuti dan kemudian duduk dihadapan Kyuhyun yang tengah  berlutut dihadapannya.

“Maafkan aku baru sekarang bisa membawamu ketempat yang layak. Dan ini pakaian untukmu besok, ini kosmetik, dan eemm pakaian dalam. Aku tidak tahu apa kau suka. Untung saja ada toko yang hampir tutup dan aku memaksa mereka untuk membuka kembali.”

“Anniya, aku akan menyukainya. Ah anni aku sudah menyukainya. Gomawoyo Kyuhyun – ssi.”

Sooyoung memeluk barang pemberian Kyuhyun dengan senyuman merekahnya membuat Kyuhyun mau tidak mau harus membalas senyuman manis itu. Kyuhyun kemudian mengambil handuk di samping sofa kemudian menggosok pelan rambut yeoja itu.

“Kau basah Sooyoung – ssi. Nanti kau demam.” Sooyoung menggeleng kecil kemudian meraih handuk yang tengah digosokkan pada rambutnya kemudian berganti menggosok pelan rambut Kyuhyun.

“Kau juga Kyuhyun – ssi. Kau sangat basah.” Kyuhyun lantas menyentuh lengan Sooyoung kemudian mengambil handuk itu. Kyuhyun tersenyum dan mengacak rambut Sooyoung.

“Gwencana. Aku mandi dulu.”

“Ne.”

Yeoja itu tersenyum penuh kemenangan setelah Kyuhyun menghilang dari pandangannya. “Kyuhyun – ssi kau sangat amatiran tapi aku suka.” Gumam Sooyoung kemudian membuka satu persatu kantong belanjanya. Yang dilihat dari kantong belanja berwarna merah muda yang berisi pakaian dalam. Diambilnya sebuah kain kecil berwarna merah menyala berbentuk segitiga dengan bagian belakangnya hanya sebuah tali dan dibagian depannya yang terawang membuat Sooyoung melotot melihatnya.

“Astaga mesum!!”

——

Sooyoung masuk kedalam kamar dan menjatuhkan dirinya dikamar tidur. Menikmati rasa nyamannya berada ditempat yang nyaman dan hangat. Sooyoung kemudian memposisikan dirinya menyamping menghadap pintu kamar mandi sembari berpose seksi dengan salah satu lengannya dia turunkan dan memajukan bagian depan tubuhnya.

“Ccckk apa dia sedang mengupas kulitnya? Kenapa mandi lama sekali?” Yeoja yang tidak sabaran itu kemudian berjalan membuka pintu kamar mandi dengan pelan. Menatap sekeliling kamar mandi dan berjalan mendekat menuju shower.

“Kyuhyun – ssi kau butuh bantuan. Kyuhyun – ssi kau………OMO.”

——

“Kamsahamnida.” Sooyoung membungkukkan badan kepada dokter yang datang memeriksa kondisi Kyuhyun. Kyuhyun pingsan di kamar mandi karena demam dan Sooyoung tadi dengan susah payah mengangkat Kyuhyun, membawanya ke dalam kamar.

Yeoja itu menatap Kyuhyun yang tengah berbaring. Diletakkan tangannya pada kening Kyuhyun kemudian ke keningnya. Suhu tubuh Kyuhyun sangat tinggi. Sooyoung tersenyum membelai pipi Kyuhyun kemudian dengan berani dia mengecup pelan pipi Kyuhyun. Namun walau hanya kecupan pelan itu Kyuhyun membuka mata dan menatap Sooyoung sendu khas orang sakit.

“Sooyoung  ssi”

“Ne, sudah merasa lebih baik?”  Sooyoung bertanya dengan lembut membuat Kyuhyun tersenyum tipis.

“Aku pusing.”

“Cih kau sudah terlihat baik dari sebelumnya.”

“Anniyo neomu appoyo.” Kyuhyun menggeleng pelan sembari sedikit merajuk.

“Jangan khawatir, ada aku disini.” Keduanya tersenyum sembari saling menatap hingga Sooyoung merasakan gelombang dasyat dalam hatinya. Melihat Kyuhyun dengan jarak sedekat ini dan melihat senyuman di bibir yang lumayan tebal itu membat Sooyoung tidak tahan. Yeoja itu tiba – tiba memegang wajah Kyuhyun membuat namja itu membulatkan matanya. Sebelum melontarkan kata dari bibir itu Sooyoung langsung mengecupnya. Mengecup dengan lembut menyalurkan rasa nyaman. Kyuhyun tetap membuka matanya, mungkin efek terkejutnya masih  mendominasi. Hingga 6 detik Sooyoung akhirnya menjauhkan wajahnya dari wajah Kyuhyun dengan kedua tangannya  kini memegang tengkuk Kyuhyun. Sooyoung tersenyum lembut membuat Kyuhyun membalasnya dan namja itu kemudian menarik wajah Sooyoung mendekat kemudian melumat lembut bibir ranum itu. Mereka memejamkan mata menyelami berbagai sensasi atas apa yang mereka lakukan. Hingga Kyuhyun kemudian menekan tengkuk Sooyoung bergerak kekanan dan kekiri untuk mendapatkan kenikmatan ganda. Kini akses mulut Sooyoung telah terbuka dan Kyuhyun menerimanya dengan senang hati. Mereka saring berperang hingga liur mereka sedikit keluar.

Tanpa melepas tautan Kyuhyun membawa Sooyoung kemudian mendudukkannya diatas tubuhnya. Menekan tubuh Sooyoung agar semakin mendekat tanpa sekat. Tangannya pun mengelus dan membelai sesekali meremas punggung, rambut dan tengkuk Sooyoung membuat yeoja itu mengalungkan erat tangannya pada leher Kyuhyun.

Mereka melepaskan tautan mereka dan saling memandang satu sama lain. Kyuhyun tidak lepas memanjakan wajah Sooyoung dengan belaian membuat kening keduanya saling bersentuhan. Tanpa komando tanpa rencana apapun keduanya dengan kompak melepaskan ikatan pada pajama putih yang mereka pakai. Keduanya kembali tersenyum memandang yang ada dihadapannya. Kyuhyun menarik Sooyoung untuk tidur disampingnya, memeluk tubuh yeoja itu kemudian memejamkan matanya membuat Sooyoung bimgung namun tetap ikut memejamkan matanya. Hingga 5 menit berselang tangan ahli Kyuhun meraba seluruh permukaan kulit Sooyoung, membuat yeoja itu gelisah. Kyuhyun dengan lihainya memainkan dada Sooyoung dan menjalar hingga bawah. Setelah merasa puas Kyuhyun bergerak membuatnya berada diatas Sooyoung. Kedua mata itu beradu dalam kesenduan dan sebuah gejolak yang tidak tertahankan.

“Kau cantik.”

Kyuhyun mengelus pipi Sooyoung lembut kemudian mencium kening indah itu lama. Sooyoung tersenyum kemudian kedua tangannya juga ikut meraba tubuh di atasnya. Kyuhyun mengerang tertahan, menatap Sooyoung yang tengah tersenyum miring. Yeoja itu tengah melakukan kegiatannya di tubuh Kyuhyun. Tidak lama setelah itu hingga Sooyoung bergerak tak beraturan saat Kyuhyun mulai bermain dengan dada dan bagian bawah Sooyoung. Kyuhyun mengerjai tubuh Sooyoung habis – habisan membuat peluh serta desahan terdengar sangat jelas ditelinga Kyuhyun dan itu membuatnya tak tahan lagi. Diciumnya kembali bibir Sooyoung kemudian dengan pelan mencoba mengawalinya, memasukkan dengan hati – hati membuat Sooyoung mengerang tertahan dalam lumatan Kyuhyun.

“Aaaahh.” Desah kedua saat milik Kyuhyun telah sepenuhnya berada dalam tubuh Sooyoung. mereka berdua saling tersenyum, meresapi kediaman mereka seolah tengah menyesuaikan diri. Hingga tak lama kemudian Kyuhyun mulai bergerak pelan, mencoba membuat Sooyoung nyaman dan merasa ketagihan dengan apa yang dia berikan.

“Sssshhh Kyuhh.” Sooyoung mendesah frustasi saat Kyuhyun mulai cepat dalam gerakkannya membuat Sooyoung ikut bergerak tak beraturan. Mereka berdua menikmati rasa yang mereka ciptakan. Tak perdulikan status mereka saat ini. Mereka berlomba – lomba mencapai titik yang mereka dambakan hingga keduanya kemudian jatuh lemas setelah apa yang telah lama mereka tak rasakan sekarang tengah mengalir hingga keluar dari tautan kedua tubuh itu. Kyuhyun menggecupi tuap inchi wajah Sooyoung yang tengah terpejam dengan nafas terengah – engah. Kyuhyun sangat menyukai suasana seperti ini hingga kemudian dia mendudukkan Sooyoung, memojokkannya pada dashboard tempat tidur dan kembali memulai aksinya dengan cepat tanpa ampun membuat Kyuhyun mengerang dan memeluknya erat sekaligus semakin menekan tubuh mereka.

——-

Semilir angin pagi yang masuk lewat celah membuat Kyuhyun semakin mengeratkan pelukkannya. Sinar matahari yang menembus kaca mau tidak mau membuat Kyuhyun membuka kedua matanya dan kemudian merenggangkan tangannya. Kegiatan semalamnya dengan Sooyoung membuatnya harus mengisi energy ekstra untuk bisa langsung berangkat ke Seoul namun kesadaran benar – benar penuh ketika melihat disampingnya hanya ada bantal yang tertutupi selimut.

“Dimana Sooyoung?”

Kyuhyun beranjak kemudian memakai boxernya saja dan melangkah menuju kamar mandi, dibukanya kamar mandi dan nihil. Tak ada sosok Sooyoung yang sempat dibayangkan Kyuhyun tengah telanjang penuh busa. Langkah kaki Kyuhyun berhenti ketika sebuah secarik kertas melekat pada kaca meja rias. Diambilnya kertas tersebut lalu membacanya. Sejenak kening Kyuhyun berkerut namun tak lama kemudian namja itu menyunggingkan smirknya. Ya isi tulisan yang dibuat Sooyoung adalah……….

‘To be Continued’

Kyuhyun membuangnya, kembali berjalan menuju kamar mandi. Ingatannya terpatri saat tadi malam dia berperang dengan yeoja itu dan meminta melakukannya lagi dan lagi hingga jam 2 dini hari.

“Kau sudah ditanganku Choi Sooyoung dan tak akan bisa lari semudah itu. Mari kita bertemu lagi. Hahahaha.”

Yohoi… aku kembali dengan oneshot yang terinspirasi dari K-movie yang judulnya The Art of Seduction. Maaf kalau masih banyak kekurangannya dan kurang ‘hot’. Sulit saja buat FF genre yadong. Aku mesti baca juga FF lain buat referensi. Takutnya malah nanti jadi aneh. Aku bukan ahlinya hehehe. Semoga terhibur dan jangan lupa Keep RCL.  Annyeong… Saranghae J



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>