Title : All My Heart
Author : Ddeolchi / @AnggiHer
Cast : Cho Kyuhyun
Choi Sooyoung
Other
Rating : T, PG-15
Genre : Romance, Fluff, AU, School Life
Length : Chaptered
Disclaimer : All cast here belongs to God, Family, and themselves. But this plot is mine. No plagiarism please
Annyeong ^^
Ini FF pertama yang saya kirim ke KSI
Dengan poster abal yang kubuat sendiri ditengah malam ._.
Maaf kalau mengecewakan dan mungkin OOC
Maaf kalau ada typo dan mungkin tidak sesuai EYD
Semoga suka ya
Selamat membaca J
-Ketika kau dicintai dan tidak sadar akan hal itu, maka kau hanya perlu merasakannya-
Tampak seorang yeoja berabadan kurus dan berkaki panjang mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang menuju sekolahnya, tak lupa lollipop yang setia memenuhi mulut manisnya sambil bernyanyi kecil. Tanpa terasa ia sudah sampai di sekolahnya, dia segera memarkir sepedanya dan berjalan menuju kelasnya dengan ceria dan menyapa teman yang ia kenal.
Sesampainya di kelas ia langsung menyapa seisi kelas dan duduk di kursinya di samping sahabatnya yaitu Tiffany, yeoja populer di sekolah dan terkenal karna eyesmilenya sedangkan dia? Dia hanya yeoja biasa yang tidak terlalu populer, tetapi karena keramahannya ia disukai banyak orang. Namanya? Dia Sooyoung, Choi Sooyoung.
*Sooyoung POV*
“Selamat pagi semua!” sapaku dengan senyum manis pada semua teman sekelasku dan langsung berjalan menuju mejaku disamping sahabatku Tiffany Hwang.
“Aigoo Sooyoung-ah. Tidak bisakah kau menghilangkan kebiasaanmu makan lollipop? Eoh? Bisa-bisa gigimu rusak sebelum umur 30 tahun” Kata Sooyoung seraya melemparkan tatapan jijik kepadaku.
“Ya! Fanny-ah.. kau tau ini sangat enak. Kau mau?” katanya sambil menodorkan lollipop itu kepada Tiffany.
“Aish.. kau ini” katanya memundurkan mukanya dari lollipopku..
Apa yang salah? Ini enak tau.. pikirku lalu menarik lollipopku dan mengemutnya lagi.
Tiba-tiba..
“Kyuhyun oppa, apa kau mau menerima kueku? Ini aku buat sendiri” katanya dengan senyum terminus.. kau tau? Dia itu hoobaeku, namanya Jung Hwa.
Ini memang pemandangan yang biasa di hadapanku dan tentunya di kelas ini, Kyuhyun teman sekolahku itu mendongak dari PSPnya setelah mendengar itu lalu kurasakan ia melirikku sekilas. Omo! Benarkah itu dia melirikku? Aigoo .. kau mimpi apa Choi Sooyoung? Itu tidak mungkin. Aku memang menyukainya sejak kejadian hari itu, kejadian dimana aku bertemu dengannya pertama kali bahkan sebelum aku masuk sekolah ini.
*flashback*
Hari ini aku jalan-jalan santai bersama anjingku Mori ke taman, sesampainya aku di taman aku langsung duduk santai di kursi taman, tak lama aku ingin makan lollipop, tapi sebelum aku membukanya aku mendengar ada suara tangisan anak kecil, aku mengedarkan pandanganku dan melihat anak seusia sekitar 5 tahun menangis tersedu-sedu. Hey, dimana orang tuanya?
Aku langsung menghampirinya diikuti Mori dibelakangku
“Anak manis, kenapa kau menangis? Eoh?” Aku bertanya sambil berlutut menejajarkan tubuhku padanya.
“Oppaku hilang.. hueeee” Katanya sambil terisak dan mengusap matanya sesekali.. Bagaimana ini? Aku jadi bingung sendiri.
“Apa kau mau lollipop? Tapi kau harus berhenti menangis dan kita akan pergi mencari oppamu bersama-sama.. janji?” Kataku sambil tersenyum dan menyodorkan lolipopku padanya.
“Ne Eonni” Akhirnya dia menerima lollipopku dan berhenti menangis.
“Kajja kita cari, kalau kau melihatnya bilang pada eonni ya” Kataku sambil berdiri dan mulai berjalan menggandeng tangan kecilnya.
“Ne eonni” Jawabnya menurut.
Kami berjalan mengelilingi taman dan mencari orang yang sekiranya mirip dengan anak ini, astaga.. aku bahkan belum bertanya bagaimana rupa oppanya itu.
Sesaat aku mau bertanya dia bagaimanakah rupa oppanya dia melepas genggaman tangan kami dan langsung berlari menjuju seorang namja tampan yang tampaknya juga berjalan cepat menuju anak ini
Namja itu langsung menggendong anak kecil itu dan membawanya kehadapanku
“Oppa, eonni ini baik sekali, dia mau memberikan lollipopnya padaku” Katanya sambil tersenyum manis digendongan namja itu.
“Benarkah? Berarti kau harus berterima kasih padanya.. arra?” kata namja ini sambil menyentil hidung anak kecil ini.
“Ne..arraseo.. eonni gomawo” Katanya menurut melihat kearahku dan tersenyum manis.
“Ne.. sama-sama.. lain kali kalau kau jalan-jalan jangan jauh-jauh dari oppamu ya, agar kau tidak tersesat seperti tadi… arra?” Kataku memperingatkannya dengan tersenyum manis mengacak rambut bagian depannya.
“Arrayo eonni.. “ Jawabnya menurut.
“Baiklah, kajja kita pulang.. kamsahamnida agashi” Kata namja tadi sambil sedikit membungkuk padaku dan berjongkok sedikit untuk mengelus Mori.
“Ne.. cheonmaneo “ Balasku padanya sambil sedikit membungkuk lalu aku melanjutkan jalan-jalanku bersama Mori.
Akhirnya kami berpisah disitu dan beberapa hari kemudian saat baru saja masuk SMA aku bertemu lagi dengannya, dia tampil sebagai anak yang nilai testnya tertinggi saat masuk sekolah ini.. Dia pintar sekali..
Aku berharap satu kelas dengannya, tapi sayang, kelas 10 aku tidak sekelas dengannya.
Selain dia pintar dalam hal pelajaran dia juga pintar dalam hal olahraga basket dan kudengar dari siswa lain bahwa suaranya sangat merdu,bahkan dia bisa bermain piano dan gitar.. aigoo.. sempurna sekali dia.
Setelah kecewa karena aku tidak 1 kelas dengannya di kels 10, akhirnya sekarang dikellas 11 aku bisa sekelas dengannya meskipun kami jarang saling menyapa, dan itu bukan hanya padaku, tapi pada semua yeoja disini.
*Flashback END*
Setelah sediki mengingat pertemuanku dengannya dulu aku kembali melihat kearah kejadian barusan.
Teman sekelas kami yang memang sudah biasa dengan keadaan ini terlihat tdak peduli tetapi ada juga yang memerhatika pernyataan yeoja itu, paling sebentar lagi dia juga akan keluar dan menangis karena dicampakkan namja evil ini.
“Ya! Kyuhyun-ah, enak sekali yah kau ini setiap pagi dapat makanan” Celetuk Changmin sahabat Kyuhyun.
“Haha.. Kau mau? Ambil saja” kata Kyu menarik biscuit yeoja itu dan langsung melemparnya kearah Changmin.
“Oppa.. tapi itu kan kubuatkan untukmu.. hiks” Kata yeoja itu terisak lalu langsung berlari menjauh dari sana karena itu merupakan penolakan tidak langsung dari Kyuhyun.
Setelah hoobaeku tadi menghilang Kyuhyun kembali konsentrasi pada gamenya tidakkah ia menyebalkan?
Aish.. apakah dia tidak punya hati? Meskipun aku menyukainya aku tidak menyukai caranya menolak seseorang yang menyukainya dengan sadis.
Apa jangan-jangan dia tidak suka perempuan? Masalahnya hampir setiap ditembak yeoja dia tidak memerdulikannya sama sekali..
-skip time-
KRIIING~
Bel sekolah tanda berakhirnya pelajaran.
Huahh.. Tadi sebelum pulang sekolah ada pengumuman kalau besok kami akan berangkat berkemah ke sebuah desa selama 3 hari, kami berangkat dengan bis sendiri-sendiri tiap kelasnya..
Yeeeyy.. itu pasti menyenagkan J
– oo–
*Author POV*
Seorang yeoja tampak berlari cepat dengan beban tas berat di punggungnya sambil sesekali mengelap keringat di dahinya.
Yeoja ini adalah Sooyoung, ia berlari karna ia sudah terlambat, janjinya bus berangkat pukul 08.00 dan sekarang sudah pukul 08.10.
Kalau ditanya dimana sepedanya. Jawabannya adalah ia lupa membawa sepeda saking kalutnya ia tadi pagi.
*Sooyoung POV*
Aku berlari secepat yang aku bisa dan untung saja aku datang saat bus baru berangkat.
Aku menggedor pintu bus dan tak lama pintu itu terbuka. Aku segera masuk dan membungkukkan badanku tanda maaf karena aku terlambat.
Kudengar ada sedikit cibiran padaku, cih bukannya aku sudah minta maaf tadi?
Aku segera mengedarkan pandanganku untuk mencari tempat duduk dan apa ini? Apa mereka tidak menyisakan satu tempatpun untukku?
Aku mencari Tiffany, hey kenapa ia duduk dengan Siwon? oh iya, mereka kan sudah pacaran 1 minggu yang lalu, hahh aku lupa..
Aku mengedarkan pandanganku lagi dan kuliat ada tempat duduk di belakang, haah akhirnya..
Aku langsung berjalan menuju tempat duduk dengan senyum mengembang. Seketika senyuku memudar ketika kulihat siapa yang duduk di samping jendela. Dia namja yang kusukai diam-diam, siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun?
Aku sedikit ragu duduk disitu, tapi karena tak ada tempat lagi aku akhirnya menyerah.
“Kyuhyun-ssi bolehkah aku duduk denganmu” Tanyaku meminta izin dengan ragu padanya.
“Memangnya kalau kau tidak kuijinkan duduk disini kau mau duduk dimana? Cepat duduk karna bus sudah berjalan, kau bisa jatuh nanti” Katanya perhatian padaku. Hey, bisakah aku menyebutnya perhatian? Dia hanya risih melihatmu berdiri Soo, jangan GR begitu.
“Oh ne, kamsahamnida Kyuhyun-ssi” Kataku sedikit membungkuk canggung.
Aku segera menaruh tasku dibagasi atas, diatas tempat dudukku.
Aku sedikit kesulitan menaruhnya karna memang tasku berat dan tempatnya agak tinggi.
Tanpa terasa ada tangan yang mengulur disebelahku dan membantuku menaruh tasku. Saat ku toleh ternyata dia kyuhyun. Benarkah itu dia?
“Kalau tidak bisa jangan ragu minta bantuan” Katanya sambil duduk disebelah jendela.
“Ah, ne Kyuhyun-ssi, kamsahamnida” Jawabku sambil menunduk malu dan segera duduk.
“Tidak usah seformal itu padaku, kita kan teman sekelas” Katanya tanpa menoleh kearahku.
“Ahh, ne Kyu” Jawabku sedikit canggung padanya.
“Kenapa tasmu seberat itu? Kita kan hanya 2 hari..” Katanya memulai pembicaraan diantara kami tanpa mengalihkan pandangannya dari jendela.
“Ahh itu.. aku hanya membawa makanan ringan.. kata eomma tidak baikjajan sembarangan” Kataku sedikit malu dan mulaimembukalolipopku untuk ku makan, kulihat dia, dia tersenyum kecil.. Hei, Ada apa dengan dia?
“Jadi begitu.. Ngomong-ngomong kenapa kau suka sekali makan lollipop. Kau tidak takut gigimu rusak?” Katanya menoleh padaku.. Hei, aku gugup.
“Ehm.. Ini enak Kyu.. Rasanya kalau makan ini hati ini akan selalu senang” Kataku ceria sambil menggerakkan tanganku menunjukkan Lollipopku.
Dia diam tidak menjawab dan malah membuang mukanya ke jendela dan saat kulihat, dia tersenyum kecil.. Hei, ada apa dengan dia? Daritadi senyum-senyum sendiri.. huh, dasar aneh..
–oo–
*Author POV*
Disaat perjalanan sudah cukup jauh seisi bus diam karena sebagian besar dari mereka sudah mengantuk dan ingin tidur.
Begitu juga dengan Sooyoung, dia mengantuk tapi tak ada sandaran untuk dia tidur. Dia sudah terlalu mengantuk dan matanya terpejam tapi kepalanya bergerak-gerak karena tak ada sandaran untuk kepalanya.
Kyuhyun, orang di sebelahnya menyadari itu
“Dasar yeoja pabo” Dia tersenyum kecil dan mengarahkan tangannya untuk meraih kepala yeoja itu untuk diarahkan bersandar pada pundaknya.
Tak lama ia juga mengantuk dan meletakkan kepalanya diatas kepala Sooyoung dan ikut terlelap bersama dia.
–oo–
*Sooyoung POV*
Mataku mulai terbuka dan aku mulai terjaga dari tidurku, aku mengerjapkan mataku dan kurasakan berat di kepala bagian kiriku, aku mulai tersadar dan…. OMO! aku tidur di pundaknya!
Belum sempat aku menarik kepalaku, kurasakan bebanku berkurang..
astaga. Apakah dia sudah bangun?
Sepertinya iya, segera kututup lagi mataku agar ia tak tau kalau aku sudah bangun, aku takut kena amukan evilnya u,u
Tapi yang terjadi? Ini diluar dugaanku.
- .. Namja yang aku suka diam-diam sekarang sedang mengelus kepalaku. Kurasa aku mau mati sekarang.
“Soo-ah, ireona.. Kita sudah hampir sampai” Katanya lembut dengan melihat kearahku.
Aku memutuskan untuk bersikap biasa padanya agar tidak terlihat gugup.
Aku membuka mataku perlahan, agar kelihatan aku baru bangun.
Begitu mataku membuka sempurna, aku langsung menegakkan dudukku. Aku terlalu gugup sekarang >,<
“Ehm, Kyuhyun-ah mian aku tidur dibahumu” Kataku gugup tanpa melihatnya sambil membenarkan letak dudukku.
“Gwenchanayo Soo-ah” Jawabnya tenang.
“Semuanya bangun! Kita sudah sampai” Terdengar suara keras Kim sonsaengnim sambil berjalan dari depan menuju pintu bus bagian belakang sambil membangunkan anak yang masih tidur.
“Kalian boleh turun, kemasi barang kalian dan segera berkumpul ke lapangan” KataKim Sonsaengnim senbelum turun dari bus.
Aku langsung berdiri dan mengambil tasku, agak susah menariknya, aku menariknya paksa dan saat aku dapat badanku malah terhuyung ke belakang. Astaga matuku menutup takut, aku tidak siap jatuh.
Tapi aku tidak merasakan sakit malah merasa ada tangan yang menahan punggungku dari belakang, aku membuka mataku perlahan satu persatu lalu langsung melihat Kyuhyun didepanku. Aku mengerjapkan mataku sebentar lalu setelah sadar aku langsung berdiri dengan canggung sambil membernarkan sedikit letak poniku.
“Sudah kubilang, jangan malu minta bantuan” Katanya tenang.
“Ne Kyu, gomapta” Aku sedikit membungkukkan badanku dan cepat-cepat turun agar dadaku kembali normal.
Setelah aku turun, aku melihat pemandangan sekitar
“Woaah.. Indah sekali” Gumamku takjub dengan pemandangan sekitar lalu menghirup udara segar sekitas sambil menutup mata dan tersenyum tipis.
*Author POV*
Kyuhyun tersenyum melihat kelakuan lucu Sooyoung saat baru turun.
Dan tanpa mereka sadari, mereka jadi tontonan 1 bis tadi
–oo–
-Ketika semua orang disekitarku mulai merasakannya. Tapi aku tidak, apakah pantas aku dibilang pabo? Bukankah sudah kubilang aku tidak tau?-
*Author POV*
Seorang yeoja tampak sedang kesulitan memasang tenda dengan tangan kurusnya, padahal dia memakai tenda yang bisa dibilang mudah dipasang.
Dia terus mencoba tapi gagal. dengan lollipop yang masih ada di mulutnya dia terus mencoba agar tenda itu segera terpasang dan dia bisa segera istirahat disana.
Tanpa ia sadari ada namja yang memerhatikannya sambil tersenyum dan sekarang menuju kearahnya.
“Bukannya sudah kubilang kalau butuh bantuan minta orang lain yang bisa untuk membantumu. Dasar pabo!” kata Kyuhyun sambil membantu Sooyoung memasang tendanya. Sedangkan yang diajak bicara hanya mematung karena dia terlalu shock.
“Ya! Cepat bantu aku! Kenapa kau malah diam?” kata Kyuhyun menyadarkan Sooyoung dari keterjutannya.
“Ahh.. n-ne Kyu” balas Sooyoung gugup lalu segera membantu Kyuhyun yang sedang memegang besi penyangga tendanya.
–oo–
“Haah.. Akhirnya selesai juga” Kata Sooyoung lega sambil mengibaskan tangannya keatas dan kebawah tanda ia lega karena tugasnya memasang tenda akhirnya selesai juga.
“Gomawo Kyu-ah, kau sudah mau membantuku” Kata Sooyoung tersenyum lembut dan menoleh kearah Kyuhyun. Dan saat Sooyoung menoleh ternyata Kyuhyun ini sudah terlebih dahulu menoleh ke arahnya sambil tersenyum tulus, terasa berbeda dengan tatapannya ke yeoja lain.
Tapi Sungmin tidak mengerti arti tatapan itu, malah mengalihkan tatapannya ke arah lain, tentu saja karena ia gugup dengan dada yang terus bergetar.
“Ne.. sama-sama Soo. Aku pergi dulu ne, annyeong” Kata Kyuhyun sambil berjalan ke arah Sooyoung yang masih mengalihkan tatapannya kearah lain.
Chu~
Kyuhyun mengecup pipi Sooyoung sekilas dan langsung pergi meninggalkan Sooyoung yang tanpa peduli mungkin sebentar lagi akan mimisan atau bahkan pingsan karna kelakuannya barusan.
Sooyoung membulatkan matanya karena kelakuan Kyuhyun barusan.
“Omo! Apakah dia Kyuhyun? Namja evil itu? Apakah dia yang benar-benar menciumku? Kyaaaaaa!! Kurasa aku bisa gila gara-gara dia” Teriak Sungmin dalam hati sambil memegangi pipinya
–oo–
*Sooyoung POV*
Huuuh.. Malam ini dingin sekali.. Aku tidak tahan dibuatnya. Aku merapatkan jaket dan syalku menahan dinginnya suhu yang senertinya dibawah nol ini.
Ditambah sebentar lagi kami akan melakukan jalan-jalan malam, aigoo.. sebenarnya aku agak takut, tapi karna kali ini jalannya berempat jadi aku agak tenang.
Akhirnya waktu jalan-jalan malam datang juga.. Cuaca malam ini benar-benar dingin dengan angin besar. Semoga kami bisa selamat sampai kembali nanti.
Aku, Tiffany, Yoona, da Yuri berkelompok kali ini karena masing-masing orang menentukan kelompoknya sendiri. Kami mulai berjalan ke rute yang ditunjukan oleh para sunbae, tangan kami tidak lepas sejak kami mulai berangkat tadi, kami adalah kloter terakhir, jadi tempat ini sudah agak sepi dan ini sudah hampir jam 2 pagi.. Aigoo, ini namanya membunuh secara perlahan.
Aku terus berjalan menelusuri hutan ini dan berharap segera menemukan cahaya selain dari lilin yang kami bawa.
Tba-tiba
Tes.. tes..tes..
Bresss…
Air hujan yang awalnya hanya sedikit, sekarang berubah menjadi banyak dan membuat kami berempat sibuk menutupi kepala kami masing-masing.
Aigoo.. ini membuat kami berempat tambah kediginan dan kebingungan.
Kami langsung berusaha berlari kearah yang ditunjukan peta yang mulai basah di tangan Tiffany, tentu saja dengan lilin yang sudah mati.
Kami bingung setengah mati dan terus berlari..
Tanpa sadar aku sedang berlari sendirian.. astaga.. dimana mereka semua..
Aku ingin menangis rasanya..
Ini terlalu dingin. Siapapun, tolong aku..
*Author POV*
Kyuhyun tampak sedang cemas menunggu kelompok terakhir kembali saat acara jalan-jalan malam ini..
Tiba-tiba Nampak 3 orang yeoja yang berlari kearah perkemahan mereka dengan tubuh yang basah kuyub dan dengan wajah yang pucat berlari kearah tenda secretariat.
Tapi tunggu, kenapa mereka hanya bertiga? Dan setelah dipastikan mereka kurang satu. Yang tidak ada disana adalah Sooyoung.
Semua yang ada disna Nampak sangat kebingungan, Tiffany sudah menangis tersedu-sedu karena Sooyoung tidak ada disana, dia menyesal karena malah melepas pegangan tangan mereka dan memilih menutupi kepalanya dengan tangannya. Dia menangis sambil menggigil di pelukan Siwon.
Dan tanpa mereka sadari ada seorang namja yang belari kearah hutan sambil membawa senter dengan cemas berharap segera menemukan yeoja yang hilang itu..
Ia masuk lebih dalam ke hutan dan mendengar suara tangisan diantara suara hujan.
Ia menghampiri suara itu, dan benar saja, seorang yeoja tampak sedang meringkuk kedinginan dibawah pohon sambil menangis terisak.
Tanpa babibu dia langsung menggendong Sooyoung yang wajahnya sudah sangat pucat dan segera membawanya kembali ke pekemahan.
Sedangkan Sooyoung? Dia sudah tidak peduli siapa yang menggendongnya, ia terlalu kedinginan dan pusing untuk memikirkan itu.
Sesampainya Kyuhyun di perkemahan semua orang yang masih menjaga hanya melihatnya heran. Mengapa? Tentu saja itu Karena yang menemukan Sooyoung justru Kyuhyun. Namja yang terkenal evil dan tidak peduli pada sekitar, tapi kenapa sekarang?
“YA! APAKALIAN AKAN TERUS MELIHATKU BEGITU TANPA MEMBANTUKU MENOLONG SOOYOUNG?” Teriak Kyuhyun kalut sambil melotot kearah mereka. Dia terlalu lelah dan kesal melihat semua orang yang ada disana yang justru bengong melihatnya.
Semua yang mendenga teriakan itu langsung tersadar dan segera menghampiri Kyuhyun dan Sooyoung, Sooyoung segera diambil alih oleh tim kesehatan dan langsung diberi pengobatan.
Sedangkan Kyuhyun? Wajahnya ikut pucat sekarang, ditambah tadi dia tidak memakai jas hujan untuk menolong Sooyoung. Sekarang yang dipikirannya hanya satu nama, yaitu Sooyoung.
-Next Day-
* Sooyoung POV*
Huhh.. Perkemahannya diberhentikan kemarin gara-gara hujan yang tak terduga itu, jadi hari ini kami boleh pulang kerumah masing-masing, dan besok kami akan kembali sekolah seperti biasa.
Kami pulang menaiki bus yang sama dengan kemarin, tapi kali ini aku duduk dengan Tiffany, tampaknya dia sangat merasa bersalah kepadaku gara-gara kejadian kemarin.
Setelah bus berhenti kami langsung pulang ke rumah kami masing-masing. Aku pulang setelah dijemput oleh supirku Han ahjussi. Kurasa tubuhku masih sakit semua gara-gara kehujanan kemain.
Sesampainya dirumah aku langsung menuju kamarku dan merebahkan tubuhku, aku capek dan pusing sekarang. Tiba-tiba aku teringat sesuatu. Omo! Apakah benar yang menolongku kemarin itu Kyuhyun? Aku shock ketika diberitahu Tiffany tentang kejadian kemarin.
- . Daripada pusing memikirkannya lebih baik aku tidur saja..
-malam harinya-
Aku terjaga dari tidurku, aku mengerjapkan mataku karena mendengar panggilan eomma, setelah mataku tebuka aku melihat eomma duduk di sebelah ranjangku dan menatapku iba. Lalu dia membantuku duduk bersandar pada ranjang.
“Soo-ah.. Kenapa kau sakit diam saja tadi, tidak bilang pada eomma? Eoh? Sekarang kau harus makan dan segera minum obat, setelah itu kau harus istirahat lagi. Besok tidak usah masuk kalau masih sakit. Arraseo?” Kata eomma panjang sambil menyuapkan sesendok bubur padaku.
Aku membuka mulutku merurut.
“Eomma, biarkan aku mmasuk besok, aku ada 2 ulangan, aku malas ulangan susulan.” Kataku pelankarena jujur saja aku memang sangat pusing dan tenggorokanku terasa sakit.
“Terserah kau saja, asal kau janji tidak akan terjadi apa-apa.” Kata eomma menurutiku, karena eomma tau aku ini keras kepala.
-keesokan harinya-
Sebenarnya aku masih pusing, tapi aku tetap mau sekolah, aku tidak mau ketinggalan pelajaran.
Aku diantar oleh Han ahjussi tadi, aku memang punya supir, tapi aku lebih suka naik sepeda daripada naik mobil.
Tadi aku diantar saja karena aku disuruh eomma.
Aku berjalan menuju kelas dengan lemas, sesampainya di kelas aku langsung duduk disamping Tiffany tanpa menyapa seisi kelas seperti biasanya karena aku takut ditertawakan, kau tau kenapa? Suaraku aneh sekarang, sumbang dan serak.
“Astaga Soo-ah, kau masih sakit kan? Kenapa kau masih tetap mau sekolah? Kau mau tambah sakit? Eoh?”Kata Tiffany sambil mengecek suhu di dahiku.
“Gwenchanayo Fanny-ah, aku tidak mau ketinggalan pelajaran” Kataku pelan masih dengan suara sumbang plus serakku.
“Aisssh.. dasar kau ini, tidak bisakah kau tidak keras kepala sekali saja?” Tanya Tiffany masih khawatir.
“Aku tidak apa-apa Fanny-ah, percayalah padaku” Jawabku meyakinkannya.
”Ahh terserah kau saja!” Balasnya kesal padaku.
Aku tidak menjawab dan mulai menidurkan kepalaku pada meja.
*Author POV*
Tanpa mereka sadari Kyuhyun yang daritadi terpaku pada PSPnya, kini beralih untuk mendengarkan percakapan 2 yeoja yang duduk tak jauh darinya,dia mendengarkan meskipun matanya masih tertuju pada PSPnya itu.
T.B.C
Baiklah..
Minta Comment ya, cuma kritik dan saran aja boleh
Terima kasih yang sudah mau post dan baca ini
Mohon bantuannya chingudeul ^^
See you next chap J
