Title :[SERIES] Mistake Part 2
Length :Series
Rating :T
Genre :Romance
Author :Pyo
Cast :Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Lee Sungmin, Seo Jo Hyun, Choi Siwon, Lee Sungjin and others.
Happy Reading Knight ^^
Sooyoung’s POV
Aku mengetuk – ngetuk pintu kamar tersebut dan mencoba membuka pintunya. Betapa terkejutnya aku mengetahui pintu tersebut tidak dikunci. Aku membuka pintu lebar – lebar dan masuk ke kamar tersebut sambil mengedarkan pandanganku ke segala penjuru berharap aku menemukan Seohyun. Tapi nihil, aku sama sekali tak mendapatinya bahkan jejaknya pun tak ada sama sekali. Aku berlari menuju kamar mandi dengan fikiranku yang semakin kacau. Aku mencari ke semua sudut kamar mandi yang luas tapi tidak sedikitpun ada tanda – tanda dari Seohyun. Fikiranku semakin kacau, lalu saat aku keluar dari kamar mandi, betapa terkejutnya aku melihat seorang namja telah berdiri di depan pintu dengan menyandarkan punggungnya pada pintu yang telah tertutup.
“Cho,, Cho Kyu Hyun..” aku hanya terpaku memandanginya. Kedua kaki jenjangku tidak berkutik sama sekali.
“Apa,, yang kau lakukan di sini ?” tanyaku dengan nada sedikit gugup.
“Aku ? Kau bertanya apa yang aku lakukan di sini ?” Dia justru balik bertyanya padaku kemudian tersenyum evil sambil menatapku. “Tentu saja untuk menemuimu Youngie.”
“Berehenti bercanda ! dimana Seohyun ?” tanyaku kembali dengan nada tegas.
“Seohyun ?” Dia merogoh sakunya, mencoba mengambil sesuatu. “Aku hanya memiliki HP-nya.”
“Mwo ? dari mana kau mendapatkan HP itu ?”
“mm,, aku hanya meminjam.” Dia menjawab dengan santai.
“Kau mencurinya ?” tanyaku kembali dan mulai mencurigai Kyuhyun yang mengirimiku pesan.
“Eo, sekarang kau mulai sadar aku yang mengirimimu pesan itu ?”
“Mwo ?” lagi – lagi aku hanya tertegun dan tidak percaya. “Neo, jeongmal.” Aku tidak menyangka sama sekali dia melakukan ini. Sesaat kemudian aku tersadar aku harus keluar dari sini sebelum terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Aku berjalan mendekati pintu yang ada di belakangnya. Tapi, saat aku semakin dekat dengan pintu, dia menghadangku. Aku menatapnya tajam dan memasang wajah galak.
“Minggir, aku harus pergi.”
Kyuhyun’s POV
Rencanaku berjalan dengan sangat baik dan sukses. Dia masuk dalam jebakan yang kubuat. Walaupun aku sempat berfikir ini mungkin terlalu kejam, tapi mengingat dia mau menghadap pada songsaengnim membuatku tetap melanjutkan rencanaku.
Aku dengan sengaja mencuri HP milik Seohyun. Saat Sooyoung berlari meninggalkanku siang tadi, aku teringat pada Seohyun sahabatnya yang sedikit kolot itu. Aku fikir Sooyoung tengah bersama Seohyun, tapi ternyata Seohyun sedang sendiri di kantin. Dan, binggo ! Aku segera memanfaatkan kesempatan ini, menjebak Seohyun dan mencuri HP miliknya.
Saat ini aku berfikir apakah Sooyoung mulai ketakutan. Dia sadar Seohyun tidak ada di kamar ini dan sepertinya dia ingin segera keluar. Aku menghalanginya, tapi dia malah menatapku dan memasang wajah galaknya.
“Minggir, aku harus pergi.” Dia berkata ketus dengan expresi marah tapi aku terus menghalangi jalannya. Lagi pula dia tidak akan bisa keluar dari tempat ini. aku mengunci pintu dan memasukkan kuncinya ke dalam saku celanaku saat dia sedang mencari Seohyun di kamar mandi tadi.
“Apa kau ingin mati, huh ? minggir !” sepertinya dia benar – benar geram kali ini. Dia terus menatapku dan benar – benar ingin membunuhku tapi aku balik menatapnya dan mengeluarkan senyum evil-ku.
Dia mendorongku ke samping untuk menyingkirkanku dari pintu, tapi dengan sigap aku memegang kedua lengannya kuat – kuat kemudian memutar tubuhnya hingga punggungnya bersandar di pintu. Aku menatapnya sejenak tapi kemudian dia memberontak.
“Lepaskan !” Semakin dia memberontak aku semakin memperkuat cengkramanku dan berkali – kali mendorongnya bersandar di pintu.
“Kau tidak akan kemana – mana Youngie. Dan bukankah kau menyukaiku, huh ?”
“Yaa, micheosseo ? Aku akan akan berteriak jika kau tidak melepaskanku !” dia mulai mengancamku.
“Berteriaklah sepuasmu. Tidak akan ada yang mendengarmu di sini. Setiap ruangan di hotel ini sudah dirancang kedap suara. Kau,,, tidak akan lolos.” Kembali aku tersenyum evil padanya. Dari tatapan matanya terbersit ketakutan yang tentu saja membuatku senang. Aku hanya akan mengerjainya tapi sekaligus membuatnya mengaku di depan songsaengnim.
Dia terus memberontak dan aku pun sedikit kewalahan menghadapinya. Dia akan berlari ke kamar mandi, tapi dengan cekatan aku menariknya ke pelukanku. Dia terus melawan, dan akan menamparku. Hampir saja, tapi aku segera menangkap pergelangan tangannya kemudian tangan yang satunya lagi. Ah, yeoja ini ternyata kuat juga.
Setelah aku memegang kedua lengannya kuat – kuat, aku mendorongnya ke tempat tidur. Dia mencoba melawan dan aku hampir saja terkena tendangannya. Kakinya yang panjang membuatku benar – benar kewalahan.
Dia mendorongku hingga dia lolos dari dekapanku. Tapi kemudian aku menariknya dan menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur. Aku mengunci kedua tangannya agar tak dapat mendorongku, dan juga kaki jenjangnya yang menyusahkan. Posisiku yang menindihnya membuat dia kewalahan sekarang. Dia mencoba menggerakkan tubuhnya, tapi aku terlalu kuat menindih tangan dan kakinya.
“Kau tidak bisa lari sekarang.” Kembali aku tersenyum evil. Bahkan aku yakin terlihat sangat jahat kali ini. Dia mulai berteriak meminta pertolongan, tapi uasahanya sia – sia saja. Sudah aku katakan setiap kamar di hotel dirancang kedap suara bukan.
Dia mulai kelelahan dan itu terlihat dari nafasnya yang mulai tersengal – sengal. Kekuatannya pun kurasakan mulai melemah. Tapi sepertinya aku juga mulai kelelahan menghadapi yeoja ini. Sejak tadi dia terus saja memberontak, terlebih lagi suaranya yang melengking membuat gendang telingaku serasa akan pecah. Dia mulai menatapku tajam.
“Apa yang akan kau lakukan ?” sepertinya saat ini dia benar – benar ketakutan.
“Kau bertanya apa yang akan ku lakukan ? Tentu saja aku akan melakukan apa yang dilakukan oleh yeoja dan namja malam – malam seperti ini. Kau pasti mengetahuinya kan !” Lagi – lagi kukeluarkan senyum evil-ku.
“Neo jeongmal micheosseo.” Dia mulai memberontak lagi. Kali ini dia mengerahkan seluruh tenaganya yang masih tersisa. Tapi semakin dia berusaha melepaskan diri, semakin aku memperkuat pertahananku.
Dia berhasil melepaskan diri tapi aku kembali menariknya dan menghempaskan tubuhnya yang kurus itu. Kami seperti sedang bergulat, tapi tentu saja aku tidak bisa melayangkan pukulan padanya karena dia seorang yeoja.
Akhirnya dia mulai kehabisan tenaga saat aku kembali menindihnya dan juga kedua tangan dan kakinya. Dia berhenti memberontak dan nafasnya semakin terengah – engah. Dia memalingkan wajahnya dari wajahku yang hanya berjarak beberapa inchi. Sejenak aku memandangi wajahnya dari samping. Kemudian, tanpa sadar aku mulai mencium lehernya, menghirup aroma tubuhnya yang menyenangkan, dan menikmati yang kulakukan. Seperti sebuah refleks yang tak bisa kutolak. Tunggu. Kyuhyun, apa yang sedang kau lakukan ? apa kau melupakan tujuanmu ? persaan apa ini ?
Aku berusaha menyadarkan diriku yang mulai terhanyut oleh aura menyenangkan seorang Choi Sooyoung. Rasanya sedikit sulit tapi aku berusaha untuk mengangkat kepalaku dan, aku berhasil menarik diri dari aura magnetnya.
Seharusnya dari tadi aku menginterogasinya dan membuat perjanjian dengannya untuk mengaku pada songsaengnim. Aku menatap wajahnya yang masih berpaling dari wajahku. Betapa terkejutnya aku melihat air matanya yang sudah mengalir menganak sungai. Rasanya seperti sebilah pisau menghunus jantungku dan menghentikan seluruh aliran darah di tubuhku. Bahkan aku merasakan dingin luar biasa menjalar memenuhi kepala dan jantungku. Seperti membeku. Apakah aku mulai ketakutan melihatnya menangis ? Aku hanya terpaku menatapnya.
Sooyoung semakin terisak oleh tangisnya. Sementara aku tidak mengerti apa yang harus kulakukan. Hanya terpaku menatap wajahnya dari satu sisi. Air matanya yang terus mengalir membuatku tanpa sadar menitihkan setitik air mata di pipinya. Oh God, apa yang kulakukan, dan kenapa begitu sakit saat melihatnya menangis ? Aku tidak pernah melihatnya menangis di hadapanku. Apakah dulu dia juga menangis seperti ini saat aku menolaknya ? Kyuhyun, neo jeongmal babo ! Sekarang apa yang harus kulakukan ?
Sooyoung’s POV
Aku tidak bisa menggerakkan tubuhku lagi. Seluruh tenagaku telah terkuras. Aku tidak bisa melakukan perlawanan lagi. Aku lelah tapi dia sama sekali tidak mau melepaskanku. Nafasku terengah – engah begitupun dengannya, hingga aku dapat merasakan hembusan nafasnya menerpa leher dan telingaku saat aku memalingkan wajah darinya. Terbersit dalam fikiranku apakah aku akan benar – benar berakhir di tangan seorang Cho Kyuhyun. Namja yang pernah mengisi ruang istimewa dalam hatiku. Hingga saat dia menghapusnya, ruang itu belum sepenuhnya kosong hingga detik ini. tapi bukan ini yang ku inginkan.
Saat aku memalingkan wajah darinya, aku merasa dia memandangiku sejenak kemudian mulai menciumi leherku. Aku tidak bisa melakukan tindakan apapun untuk mencegahnya hingga air mataku pun bergulir dengan sendirinya. Tak cukup lama, dia kembali memandangiku yang tetap memalingkan wajah. Tapi aku sedikit terkejut ketika setitik air menerpa wajahku. Aku pun berfikir apakah itu adalah air matanya ? Tak seberapa lama kemudian setitik air itu kembali menerpa wajahku, sementara aku tetap terhanyut dalam tangis.
Dia mulai melepaskanku. Melepaskan tangan dan lututnya yang sejak tadi menindihku. Sekarang apa lagi yang akan dilakukannya, sementara aku tetap terisak. Tapi, kemudian dia hanya duduk di pinggiran tempat tidur yang luas ini. Aku bisa mengetahui dia sedang duduk dan menutupi wajahnya dengan kedua tangannya dan siku yang bertumpu pada kedua lututnya dan menunduk. Apakah dia sedang berfikir dan menyesali perbuatannya ?
Tak lama kemudian dia mulai mengangkat kepala, menghela nafas yang cukup dalam hingga aku dapat melihat bahunya yang bergerak naik cukup tinggi. Lagi – lagi dia memandangku sejenak kemudian menunduk. Setelah itu suasana begitu hening tanpa ada kata yang terucap dari mulutnya. Hanya sesekali suara isak tangisku yang memecah keheningan di antara kami.
“Mianhae.” Kali ini suaranya yang sedikit berat benar – benar memecah keheningan di antara kami berdua. Dia mengucapkan kata maaf untuk yang pertama kalinya setelah menolakku waktu itu. Sangat lama. Lama sekali aku menunggu kata itu.
“Mianhada.” Bahkan dia mengulanginya. Dia mengucapkannya sekali lagi dan terus menundukkan kepalanya.
“Jeongmal mianhae, Sooyoung-ah.” Sekali lagi. Mengulanginya sekali lagi dengan menambahkan namaku di belakang. Ini semua seperti mimpi. Sesaat yang lalu dia begitu kasar terhadapku, tapi sekarang dia meminta maaf. Kata yang sudah sangat lama ingin ku dengar. Ah, rasanya seperti ada petir menyambar jantungku.
Aku mulai menghentikan tangisku dan bangkit. Aku duduk tepat di sampingnya dengan tetap menunduk. Aku mulai merapikan bajuku yang berantakan, mengusap pipiku yang basah oleh air mata dan menyibakkan rambut yang menutupi sebagian wajahku. Ku lirik Kyuhyun yang sepertinya sedang mengusap pipinya dan kembali menunduk.
“Sooyoung-ah, pulanglah ! Ibumu akan khawatir. Cepat pergi dari tempat ini !” Dia merogoh saku celananya dan menyodorkan sebuah kunci padaku.
“Ini, ambillah dan cepat pergi !” tanpa memandang ke arahku dia menyerahkan kunci yang ia sembunyikan dan menyuruhku pergi. Aku pun segera mengambil kunci tersebut. Setelah berhasil membuka pintu, aku menoleh dan menatap ke arahnya.
“Aku tidak pernah melakukan apa yang kau tuduhkan padaku. Aku tidak mungkin menukar kertas milikmu. Arasseo !” Aku menegaskan sekali lagi padanya bahwa bukan aku yang menukar kertas miliknya dan segera pergi. Saat aku benar – benar meninggalkan kamar itu, aku masih berfikir apakah dia benar – benar menangis saat aku melihatnya mengusap pipinya tadi. Apakah dia menyesal ? Entahlah.
*** Keesokan harinya***
Aku berrjalan menyusuri lorong universitas yang sudah ramai dan dipenuhi kesibukan oleh orang – orang yang lalu lalang. Aku berjalan pasti menuju ruang kelas dengan menundukkan wajahku dan memeluk beberapa buku tebal yang cukup berat. Aku sadar saat ini mataku sedang sembab karena kejadian semalam. Sesekali aku melihat kedua pergelangan tanganku yang memar dan tidak bisa ku sembunyikan meski aku mengenakan cardy lengan panjang. “Apakah Kyuhyun juga datang hari ini ?” gumamku dalam hati.
Saat aku sampai di depan pintu, aku sedikit ragu untuk melanjutkan langkah kakiku. Aku memusatkan mataku pada bangku tempat Kyuhyun biasa duduk. Dan, rupanya dia sudah duduk di sana sambil membaca sebuah buku tebal sama seperti buku yang ku bawa. Ku lihat Sungmin yang duduk di belakang Kyuhyun sedang asik mengobrol dengan Seohyun. Aku menyebarkan pandangan ke setiap sudut ruangan, mencari bangku kosong yang masih tersisa selain bangku kosong yang berada di depan tempat duduk Seohyun. Oh, aku menemukan satu tempat kosong di ujung. Aku segera berjalan menuju tempat duduk tersebut dan berharap Seohyun masih tidak menyadari kedatanganku. Tiba – tiba,
“Sooyoung-ah !” suara Soohyun mengagetkanku. Sekarang dia menyadari kedatanganku dan segera menghampiriku. Aku tertangkap kali ini. Aku tidak bisa mengelak. Segera kualihkan pandanganku ke wajah Seohyun agar ia tidak mencurigaiku dan memasang senyum semanis mungkin.
“Ye, Soeohyun-ah.”
“Eonni, kemarin HP ku hilang. Apa kau melihatnya ?” dia bertanya dengan wajah polosnya.
“Mmm, aniyo.” Aku menjawab sambil menggelengkan kepala untuk lebih meyakinkannya. Tidak mungkin aku mengatakan padanya Kyuhyun yang mengabilnya. “Eo, bagaimana kau bisa kehilangan HP mu ? Apa kau meninggalkannya di suatu tempat ?”
“Molla.” Dia menggeleng dengan expresi sedih dan memanyunkan bibirnya. Ah, kasihan dia. Aku pun ikut bersedih, mengingat bahwa sebenarnya aku mengetahuinya. Aku menghela nafas cukup dalam dan mengelus pundaknya.
“Ah, sudahlah. Aku akan beli yang baru. Kau tidak usah ikut bersedih seperti itu. Kkaja !” Tiba – tiba Seohyun menarikku untuk duduk tepat di depan tempat duduknya yang juga berada tepat di samping Kyuhyun. Oh Great. Sekarang hal yang kuhindari justru sedang kualami. Aku tidak mungkin menolak karena kami memang biasa duduk berdampingan seperti ini. Aku dan Kyuhyun duduk bersebelahan di barisan paling depan, sementara Seohyun duduk tepat dibelakangku dan Sungmin duduk tepat di belakang Kyuhyun. Karena itulah aku dan Kyuhyun semakin gencar bersaing. Seohyun yang memilihkan tempat duduk ini sejak awal. Terlebih lagi Sungmin duduk di sebelahnya, mereka sudah seperti kakak beradik. Ah, sudahlah. Mungkin ini memang takdirku.
Aku membuka buku tebalku dan bermaksud membacanya sementara Seohyun kembali asik mengobrol dengan Sungmin membahas tentang buku yang juga sama. Aku melirik ke kanan untuk memastikan apakah Kyuhyun benar – benar berakting dengan baik. Ternyata dia tetap fokus membaca buku di hadapannya. Aku menghela nafas sembari menyibakkan rambutku dengan kedua tangan hingga lengan bajuku tertarik dan nampak pergelangan tanganku yang memar. Aku menarik kembali lengan bajuku untuk menutupi pergelangan tanganku, berharap tidak ada satupun orang yang akan menyadarinya. Saat aku mulai membaca bukuku, tiba – tiba seseorang datang dan berdiri tepat di hadapanku.
“Sooyoung-ah. Pergelangan tanganmu kenapa ?” rupanya Eunhyuk menyadarinya.
“Eo, aniya. Aku hanya terkilir.” Aku menjawab pertanyaannya sambil tersenyum. Kemudian dia menoleh ke arah Kyuhyun sambil melongo.
“Eo ? Kyuhyun-ah. Kenapa dengan pipimu ?” sontak aku menoleh ke arah Kyuhyun dan ku perhatikan pipi kirinya. Terdapat garis yang agak panjang dan garis lainnya agak pendek dengan warna agak kemerahan. Eunhyuk mendekat ke arah Kyuhyun dan menunjuk dengan jari telunjuknya.
“Eo, Eo. Bahkan di lehermu juga ada.” Eunhyuk kembali menunjukkan garis – garis kemerahan di leher Kyuhyun. Tapi Kyuhyun tidak bergeming sedikitpun. Kemudian Eunhyuk tersenyum jahil sambil memandangi kami berdua secara bergantian. Kali ini mata Eunhyuk diarahkan padaku. Dia menatapku sambil menyipitkan kedua matanya.
“Yaa, Sooyoung-ah. Kau yang mencakar Kyuhyun ? dan kau Kyuhyun-ah, kau yang menyebabkan tangan Sooyoung jadi memar ? dan sikap kalian berdua hari ini juga sangat aneh.” Mataku terbelalak mendengar pertanyaan Eunhyuk. Kyuhyun pun mulai menghentikan aktifitas membacanya dan mendongakkan kepalanya ke arah Eunhyuk.
“Andwee.” Sontak aku menjawabnya dengan mata yang masih melotot. Apa yang dikatakan monyet sok tahu ini. apa dia mengetahuinya ? Ah, tidak mungkin.
“Jangan – jangan kalian berdua sudah…”
“Yaa, apa yang kau katakan !” aku membentaknya tapi dia malah tersenyum kegirangan.
“Kyuhyun-ah apa kau melakukannya ? Apa kau memaksa Youngie, kemudian dia mencakarmu dan kau mencengkram lengannya ?” Monyet sok tahu ini membuatku gila. Dia terus saja membuat cerita yang tidak – tidak. Eish, dasar yadong.
Kyuhyun sepertinya mulai kesal. Ia kemudian berdiri dan menutup buku tebal miliknya itu sambil menatap Eunhyuk.
“Bersihkan pikiran yadong-mu itu dan berhentilah membual.” Kyuhyun mendengus kesal dan berjalan meninggalkan kami. Aku hanya menatap punggungnya hingga ia menghilang di balik pintu. Jantungku berdebar dan aku takut jika ada orang yang mengetahui apa yang terjadi semalam. Seohyun dan Sungmin pun hanya melongo melihat kami dan Kyuhyun pergi begitu saja. Seharusnya aku tidak masuk hari ini. Kenapa aku bodoh sekali, sekarang Kyuhyun pergi sementara Soo Man Seongsaengnim sebentar lagi akan masuk.
TBC…
