Title: Trapped In New York part 2 [END]
Author: Choi Ame
Leght: Twoshoot
Cast: -Choi Sooyoung
-Cho Kyuhyun
Genre: Romance
Rating: PG 15
Thx buat KSI yg udah post part 1nya ff ini dan terima kasih juga sama yang udah komentarin part 1 nya. Semoga suka yah sama yang part 2 ini^^
HAPPY READING!!!
***
AUTHOR POV
Setelah semalam hujan,sekitar jam 6 pagi hujan itu berhenti dan menjadi pagi yang cerah. Bagi Choi Sooyoung,sulit terbangun jika sedang didekap oleh tubuh yang hangat di sebelahnya. Ya,dari semalam mereka masih berpelukkan erat dan siapa sangka,pria yang memeluk Sooyoung itu sudah bangun dari tadi tapi entah kenapa dia pura-pura tidur dan masih mendekap Sooyoung yang sama sekali tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Sadar bahwa posisi mereka sudah di luar kewajaran orang yang belum menikah apalagi di luar sudah tidak hujan,perlahan Sooyoung berusaha melepas pelukan Kyuhyun yang amat erat terhadapnya dan Kyuhyun malah semakin memeluknya dengan erat.
“Dekapan hangat dariku tidak gratis,nona Choi.” Ucap Kyuhyun dan tanpa basa-basi langsung mengecup bibir merah Sooyoung,lagi. Itu dia anggap sebagai bayaran Sooyoung terhadapnya dan bayarannya juga pada Sooyoung karena Sooyoung juga sudah menghangatkannya dengan balas memeluknya.
“Ya! Go away from me!” bentak Sooyoung karena kesal terus dicium tanpa izin dan Kyuhyun sengaja mengendurkan pelukannya agar Sooyoung bisa berdiri dari ranjang. Sooyoung tambah kesal saat Kyuhyun hanya mengeluarkan seringaian setannya yang membuat Sooyoung kesal,benci sekaligus…err….terpesona.
“Brengsek!” umpatnya pelan. “Aku akan menyiapkan sarapan.” Ucap Sooyoung ketus dan langsung pergi dari kamar itu.
Dia sudah tahu kalau menginap di villa sudah direncanakan,jadi dia yakin selain Kyuhyun membawa koper mereka,dia juga pasti membawa bahan makanan untuk mereka makan,buktinya kemarin mereka juga makan malam di sana. Saat melihat kunci mobil yang hanya diletakkan sembarangan dan membuka mobil Kyuhyun,walau pun sedikit lancang menurutnya dan benar saja dugaannya. Di dalam bagasi mobil sudah ada daging ayam dan bahan untuk membuat ramen,juga beberapa bumbu makanan. Yang dia heran,kenapa tidak ada sayuran di sana? Tapi biarlah,yang penting ada makanan,batinnya.
Sejam kemudian sudah ada bau enak tersebar di bangunan itu yang membuat Kyuhyun yang masih setengah sadar di kamar,mau tak mau harus berdiri dan pergi ke dapur. Dia mendapati yeoja yang sedang membelakanginya baru saja mengangkat ramen yang sudah masak dan di campur dengan daging ayam.
“Cepat mandi,aku sudah mandi tadi.” Ucap Sooyoung datar dan masih terkesan ketus bagi Kyuhyun. Tiba-tiba Kyuhyun mengeluarkan senyum evilnya dan Sooyoung tahu sebentar lagi pria di belakangnya akan mengeluarkan kata-kata jahil.
“Kenapa tidak menungguku bangun dan kita mandi bersama?” tanya Kyuhyun dan tiba-tiba tertawa lepas dan pergi menuju kamarnya yang di dalamnya juga sudah tersedia kamar mandi. Sooyoung menyadari apa yang membuat Kyuhyun tertawa,ternyata pipinya kembali merah seperti kepiting rebus.
Sooyoung hanya balas tersenyum kemudian kembali menyiapkan sarapan. Beberapa menit kemudian sarapan sudah selesai dan tepat saat itu Kyuhyun telah selesai mandi dan ganti pakaian. Seperti biasa ekspresi wajahnya hanya dingin dan datar,hampir tidak ada ekspresi. Sooyoung sampai bingung bahwa orang yang sedang mengambil makanan di depannya bisa bertingkah seperti setan dan kadang-kadang bisa bersikap lembut,baik dan hangat.
“Kenapa menatapku seperti itu?” tanya Kyuhyun dengan mulut yang penuh dengan makanan dan hanya dibalas senyuman oleh Sooyoung. Tiba-tiba Sooyoung teringat akan orang tuanya. Pertama,dia merasa bersalah karena meninggalkan rumah. Kedua,dia heran kenapa orang tuanya sama sekali tidak menelponnya. Ketiga,dia berterima kasih kepada kedua orang tuanya karena mereka,dia bertemu dengan mahluk ajaib di depannya yang entah kenapa mulai dia sukai semenjak mahluk di depannya itu memeluknya dengan hangat semalam.
“Inilah yang aku takutkan,kau mulai menyukaiku,hm?” Tanya Kyuhyun dengan senyum evil khasnya dan sekali lagi hanya dibalas senyuman simpul oleh Sooyoung.
Seperti biasa,setiap sedang bersama,pasti hanya keheningan yang menyelimuti mereka. Saat selesai makan,tanpa mempedulikan sisa piring dan gelas kotornya,Kyuhyun langsung menuju ke kolam berenang dan Sooyoung hanya bisa menggelengkan kepala melihat tingkah ketidak pedulian Kyuhyun. Dengan telaten dia membersihkan 2 piring kotor,2 gelas kotor dan 2 mangkok besar yang tadinya berisi ramen dan daging.
‘Setelah dipikir-pikir,aku dan Kyuhyun seperti dua pengantin baru yang sedang bulan madu. Huh,kenapa aku jadi seperti remaja narsis yang sedang jatuh cinta,yah?’ batin Sooyoung sambil senyum-senyum sendiri.
BYURR!!!
Terdengar seperti seseorang yang sedang menceburkan dirinya ke kolam renang dan sudah pasti itu adalah Kyuhyun. Sooyoung kembali tersenyum simpul tanpa dia sadari. ‘Aku hanya akan menenggelamkan kakiku saja di kolam. Pasti tidak akan tenggelam,kan?’ batin Sooyoung dan langsung ke kamarnya untuk berganti pakaian dengan kemeja putih kebesaran dan hot pants yang tidak terlalu pendek (?). Menurutnya pakaiannya itu masih wajar untuk dilihat seorang pria yang baru satu hari satu malam dia kenal –dan sudah menciumnya 2 kali-.
Sooyoung keluar dan menuju ke kolam berenang. Bisa dia lihat Kyuhyun yang kini hanya menggunakan boxer sedang berenang ujung ke ujung kolam menggunakan gaya dada.
KYUHYUN POV
Apa dia gila? Menggunakan pakaian seperti itu di villa yang hanya ada aku dan dia? Tentunya kegiatan berenangku langsung terhenti saat melihatnya keluar dengan kemeja kebesaran warna putih dan memperlihatkan sedikit branya di dalamnya serta hot pants yang mengekspos kaki jenjangnya.
Dia hanya pergi ke ujung kolam berenang dan menggoyangkan kakinya di dalam air sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar. Saat melihatku,dia tersenyum. Huh,inilah yang aku benci. Aku seperti salah tingkah saat melihat senyumannya itu dan memilih langsung berenang gaya bebas ke tempat di mana dia duduk. Bukannya sombong,aku memang perenang yang handal sejak umurku 12 tahun.
Tidak perlu menunggu waktu lama,aku sudah sampai tepat di depannya duduk dan mendekat padanya.
“Kau sepertinya perenang yang handal,Kyuhyun-sshi.” Ucapnya kembali dengan senyuman manisnya. Oh come on,kita sudah pernah tidur bersama,berciuman 2 kali dan dia masih memanggil aku dengan embel-embel seperti itu?
AUTHOR POV
“Jangan panggil aku dengan embel-embel itu,aku muak mendengarnya.” Ucap Kyuhyun sedikit kasar bagi Sooyoung.
“Ne.” jawab Sooyoung. Sooyoung kaget saat tiba-tiba pria di depannya menyilangkan kedua tangannya di atas paha Sooyoung dan menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa diartikan kemudian mengeluarkan senyum evilnya.
“You’re sexy,girl.” Goda Kyuhyun dan apa yang dia dapatkan? Hanya jitakan dari Sooyoung.
“Ya! Appo! Siapa suruh kau memakai pakaian seperti itu. Aku kan masih lelaki normal.” Ucap Kyuhyun yang masih mengelus-elus jidatnya.
“Asal kau tidak berlaku brengsek,mungkin jidatmu tidak akan sakit. Aku kira kau sudah terlatih dengan melihat yeoja-yeoja seksi di klub malammu itu. Bukankah penampilanku biasa saja?” tanya Sooyoung yang tepatnya seperti menggoda yang dia tunjukkan untuk menjahili Kyuhyun.
Bukan Kyuhyun namanya kalau tidak membalas jahilan seseorang untuknya. Dia langsung naik dari kolam dan duduk di sebelah Sooyoung yang membuat Sooyoung gugup seketika sehingga mengedarkan pandangannya ke mana-mana sekedar menghilangkan kegugupannya.
“Kau tahu berenang?”
“Tidak.” Jawab Sooyoung.
“Kalau begitu aku akan mengajarkanmu.” Balas Kyuhyun dan tanpa persetujuan Sooyoung,dia langsung menggendong Sooyoung ala bridal style.
“Ya! Apa yang kau lakukan? Jangan bilang kau akan menyeburkanku ke kolam 5 meter itu.”
“Smart girl. Aku tidak percaya pengikut ekskur renang saat SMA tidak tahu cara berenang.” Balas Kyuhyun dengan smirknya yang membuat Sooyoung takut setengah mati.
“Hana…” Kyuhyun mulai menghitung dan menggoyang-goyangkan tubuh Sooyoung yang sudah menegang saking takutnya.
“Dul…”
“Tidak Kyu,jangan!” teriak Sooyoung yang spontan semakin erat memeluk leher Kyuhyun dan menyembunyikan kepalanya di antara leher dan dada Kyuhyun sambil menutup mata dengan erat. Dan entah mengapa,Kyuhyun suka itu.
“Set!” pada hitungan ketiga,bukannya menceburkan Sooyoung,Kyuhyun malah menceburkan tubuh mereka berdua ke dalam air. Kyuhyun masih saja menggendong Sooyoung karena dia tahu meskipun pernah masuk ekskur berenang,tapi sebenarnya Sooyoung hanya sehari di sana dan langsung tenggelam di hari pertama,menurut informasi yang diberikan seseorang kepadanya. Maka dari itu Kyuhyun terus menggendong Sooyoung dan hanya 2 detik mencelupkan seluruh tubuh Sooyoung ke dalam air. Dia tertawa puas setelah mengerjai yeoja yang tengah digendongnya itu.
“Hiks…” Kyuhyun sadar kalau Sooyoung sedang menangis. Tubuhnya menegang,matanya tertutup rapat dan dengan erat dia memeluk leher Kyuhyun. Kyuhyun jadi merasa bersalah.
“Sebegitu takutnya kah kau pada air?”bisik Kyuhyun pelan dan tetap menggendong Sooyoung yang masih menangis ke atas kursi santai lalu Kyuhyun berlutut di depannya. Dengan lembut dia memeluk Sooyoung yang masih tidak mau melepaskan pelukannya di leher Kyuhyun.
“Shh…mianhae. Aku hanya bercanda. Aku tidak menyangka kalau kau sangat takut pada air. Tenanglah.” Ucap Kyuhyun dan perlahan melepaskan pelukan Sooyoung padanya.dia melilitkan handuk di sebelahnya ke tubuh Sooyoung dan perlahan mata indah Sooyoung terbuka dan Kyuhyun menghapus air matanya. “Dengar,mianhae…aku tidak biasa lembut pada yeoja..d-dan mungkin ba-baru kali ini…ja-jadi,maafkanlah aku.” ucap Kyuhyun terbata-bata.
Tanpa dia duga,Sooyoung menarik tengkuknya dan kembali memeluknya. “Kau hampir membunuhku,brengsek! Tapi aku suka perlakuan lembutmu.” Bisik Sooyoung yang membuat Kyuhyun merinding. Dia memegang kepala Sooyoung dan tiba-tiba menciumnya yang kali ini sangat lembut dari 2 ciuman sebelumnya. Sooyoung merasa beban dan ketegangan di tubuh serta hatinya sudah hilang. Dia merasa nyaman,hangat dan…penuh cinta.
Kyuhyun mengakhiri ciuman mereka dan lenguhan panjang Sooyoung karena kehabisan nafas membuatnya tergoda. Ditambah lagi di depannya tersuguh pemandangan yang langkah. Karena basah,bra Sooyoung jadi terlihat jelas dan rambut basahnya jadi menambah kesan seksi di tubuh Sooyoung yang menurut Kyuhyun hampir sempurna. Tapi dengan keras Kyuhyun menepis semua pikiran kotor yang hampir muncul di otaknya dan memilih membantu Sooyoung berdiri. Setelah itu dia sendri memakai handuk lalu mereka berjalan ke kamar masing-masing untuk mengganti baju yang basah.
***
Sooyoung senyum-senyum sendiri saat mengganti baju. Dia sangat terpana dengan kelembutan Kyuhyun tadi.
‘Dia mahluk ajaib. Bisa menjadi sangat dingin dan sangat hangat.’ Batinnya. Tanpa dia sadari,dia telah tenggelam di dalam perangkap cinta Cho Kyuhyun.
Setelah ganti baju,dia segera keluar dan berniat mencari Kyuhyun. Tapi Kyuhyun tidak ada di mana pun,tapi mobilnya masih ada. Sooyoung sempat takut,jangan-jangan Kyuhyun meninggalkannya sendirian di villa itu. Akhirnya dia memutuskan mencari Kyuhyun di luar dan setelah lama mencari-cari,ternyata Kyuhyun sedang duduk di sebuah bangku warna putih di sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi,tidak jauh dari villa. Sooyoung memperhatikannya dan tanpa dia sadari,dia tersenyum manis melihat ketampanan dan wajah dingin Kyuhyun dari jauh.
Walau dari jauh,tidak berapa lama kemudian Kyuhyun sadar dia dipandangi dan langsung melihat Sooyoung sedang tersenyum melihatnya. Menyadari dia dipergoki,Sooyoung langsung membuang muka dan memilih masuk ke villa dari pada malu.
“Sooyoung-ah!” teriak Kyuhyun dari atas dengan suara bassnya. Saat Sooyoung menoleh,Kyuhyun menggerakkan jari telunjuknya ke depan dan ke belakang,menyuruh Sooyoung untuk ke sana. Sooyoung yang masih malu hanya bisa berjalan menaiki bukit itu dengan susah payah dan betapa kagumnya dia. Pemandangan dari atas sana bagai surga.
Sooyoung hanya bisa menganga sambil tersenyum melihat kota New York yang sepertinya sudah tidak diterjang badai dan sudah cerah kembali,meski pun masih diselimuti sedikit awan.
“Wow! Kau pasti beruntung karena kapan pun kau bisa ke sini dan melihat pemandangan menakjubkan ini.” gumamnya tapi tidak direspon apa pun oleh Kyuhyun yang malah berdiri dan menarik Sooyoung agar duduk di sebelahnya.
“Ceritakan tentang kehidupanmu di Seoul.” Ucap Kyuhyun tiba-tiba.
“Mwo? Kenapa tiba-tiba bicara seperti itu?” tanya Sooyoung. Kyuhyun hanya mengangkat bahunya dan bersiap-siap untuk pergi dari tempat itu. Entah apa yang mendorongnya,Sooyoung tiba-tiba menahan tangan Kyuhyun dan mata mereka bertemu. Seakan dunia berhenti sejenak karena keduanya saling menatap sangat dalam. Sooyoung yang sadar duluan langsung melepaskan tangannya yang masih menahan Kyuhyun.
“Baik,aku akan ceritakan.” Kata Sooyoung dan Kyuhyun kembali duduk.
“Aku tinggal di daerah Pyeongchang-dong bersama appa dan eommaku. Aku anak tunggal dan anak yang kesepian karena appa dan eomma terus bekerja dan bekerja. Aku tidak mempunyai sahabat baik di Seoul karena menurutku mereka hanya akan mengkhianatiku saja suatu saat nanti. Aku hanya mempunyai sahabat bernama Stephanie Hwang,gadis polos dan lugu bak bidadari. Dia tinggal di apartment NYC Luxury Real Estate. Dia…”
“Aku memintamu bercerita tentangmu,bukan tentang Ms. Hwang,sahabatmu itu.” Ucap Kyuhyun ketus dan membuat Sooyoung mengerucutkan bibirnya tanda kesal karena pria di sebelahnya itu kembali memotong perkataannya.
Drrt…drrt…
Handphone Sooyoung di dalam saku jeansnya bergetar dan ternyata yang menelponnya adalah eommanya dan dengan takut-takut Sooyoung menjawabnya.
“Yobosaeyo.”
“Ya! Kau di mana saja,sayang?! Kami sangat mengkhawatirkanmu,paboya! Appamu sekarang terbaring di rumah sakit karena sakit jantungnya kambuh karena shock saat tahu kalau kau kabur dari rumah.”
“Ne,ne. aku ada di New York sekarang. Tenang saja,aku baik-baik saja,kok. Aku sudah bukan anak bayi lagi,eomma.”
“Okay,pokoknya paling lambat 2 hari lagi kau harus tetap pulang. Eomma tidak mau tahu. Eomma sudah pesan ke Tiffany,kalau ternyata kau ada di New York,dia sudah membeli tiket pulang ke Seoul.”
“Ne eomma,sudah yah,bye!” ucap Sooyoung lalu memutuskan sambungan telpon mereka.
“Wae?” tanya Kyuhyun yang melihat Sooyoung gelisah setelah selesai berbicara dengan eommanya di telpon.
“Begini,appaku sakit jantungnya kambuh dan aku terpaksa harus pulang besok dan harus ke rumah Tiffany sekarang,jadi…”
“Ne,aku akan mengantarmu.” Balas Kyuhyun memotong perkataan Sooyoung,lagi,lalu kembali menatap pemandangan di depannya.
Sementara itu di rumah keluarga Choi…
“Yeobo,kita berhasil!” teriak gaje nyonya Choi sambil berpelukan dengan suaminya. “Nde,aku penasaran dengan reaksi Sooyoung kalau tahu ini hanya akal-akalan kita.” Balas tuan Choi dengan senyum mengembang dan kembali tertawa-tawa dengan istrinya.
***
Sementara itu suasana antara Sooyoung dan Kyuhyun di bukit itu menjadi canggung dan hening. Keduanya hanya sekedar memandang pemandangan di depan mereka saja.
“Ehm…apa kau pernah menyukai orang lain dan dicueki?” tanya Sooyoung membuka pembicaraan.
“Ne. Saat aku kuliah dulu.” Jawab Kyuhyun singkat yang membuat Sooyoung sama sekali tidak percaya. Bagaimana orang seperti Kyuhyun bisa diabaikan? Dia saja jatuh ke dalam pesona Cho Kyuhyun dalam waktu kurang dari 48 jam.
Tiba-tiba saja Kyuhyun berdiri. “Kau mau ke mana?” tanya Sooyoung yang refleks keluar dari mulutnya. “Kenapa? Kau takut kehilanganku?” tanya Kyuhyun dengan senyum setan yang membuat Sooyoung salah tingkah.
“Kajja,kita ke rumah sahabatmu.” Ajak Kyuhyun dan Sooyoung langsung cepat-cepat berlari mendahului Kyuhyun karena dia tidak mau menunjukkan wajah merahnya,sedangkan Kyuhyun hanya tersenyum…manis.
Setelah menunjukkan senyumnya untuk beberapa saat,Kyuhyun kembali masuk ke dalam villa dan mendapati Sooyoung yang sudah duduk manis sambil berkutat dengan poselnya. Sooyoung jadi bingung saat Kyuhyun megeluarkan koper mereka berdua dan membawanya ke dalam mobil.
“Kita sudah tidak balik ke sini lagi?” tanya Sooyoung dengan wajah cemberut. “Ne. Kita kan tertahan di sini karena badai dan badai sudah berhenti.” Jawab Kyuhyun santai dan berlenggang masuk ke mobil,sedangkan Sooyoung mempertahankan wajah cemberutnya dan ikut masuk ke dalam mobil.
Karena diselimuti kekesalan,perjalanan dari sana ke rumah Tiffany terasa sangat panjang dan membosankan. Bahkan dia hanya bisa melihat pemandangan dan tidur di dalam mobil. Sama sekali tidak ada pembicaraaan,setidaknya sampai Sooyoung membukanya.
“Aku mau tanya lagi padamu,dari mana kau tahu semua tentangku?” tanyanya basa-basi. “Cukup aku bilang kau punya ingatan yang buruk,Summer-ah.” Jawab Kyuhyun singkat,tapi Sooyoung sama sekali tidak mengerti maksudnya.
‘Summer-ah? Sepertinya panggilan itu tidak asing.’ batinnya dan memilih untuk kembali diam.
“Kau mau ikut aku ke diskotik di dekat apartment Tiffany.nanti malam?” tanya Sooyoung kemudain Kyuhyun menatapnya dengan tajam. “Kau tidak takut ke sana?” tanya Kyuhyun balik dan membuat Sooyoung menahan tawa. “Buat apa aku takut? Dulu saat aku kuliah di sini,semua diskotik di New York sudah aku taklukkan bersama Tiffany.” Jawab Sooyoung dengan bangganya.
“Cishh…ternyata kau yeoja seperti itu,yah.” Umpat Kyuhyun. “Mwo? Bukankah kau lebih parah dariku? Lagi pula aku hanya mau bertemu dengan teman lama di sana. Huh,sudahlah,tidak pernah berakhir baik kalau bicara denganmu.” Akhirnya Sooyoung memalingkan wajah dan memilih untuk tidak menatap Kyuhyun selama perjalanan. Sedangkan Kyuhyun hanya tersenyum penuh kemenangan.
***
Beberapa menit kemudian mereka sampai di sebuah gedung apartment mewah. Masih dalam keheningan,mereka berjalan ke lift dan menuju lantai 20.
‘Lama sekali lift ini! aku tidak tahan lama-lama di sini hanya berdua saja dengan namja evil ini.’ batin Sooyoung dan dengan gelisah sambil menatap tidak sabar pada angka 16 di atas lift.
SOOYOUNG POV
Tubuh ini,aroma ini,sudah lama aku tidak merasakannya,tapi masih akrab di kelima indraku. Begitu pun dengan wajah yang ada di depanku sekarang ini. wajah yang sangat tampan dan menghangatkan,tapi sayangnya wajah ini adalah wajah yang menyakiti hatiku dan membuatku melajang beberapa lama.
“Aku mencarimu di Seoul. Kemana saja kau? Aku hampir putus asa dan sekarang? Takdir mempertemukan kita.” Ucap Siwon oppa dan kami kembali bertatapan dengan senyuman yang mengembang.
“Menjijikan. Bisakah kalian akhiri drama ini?” tanya Kyuhyun ketus.
“Kau? Kau Cho Kyuhyun,yah? Wah,kau sudah berubah rupanya.” Kata Siwon oppa yang sama sekali aku tidak mengerti. “Memangnya dulu dia seperti apa?” tanyaku.
“Dia dulu…”
“Sooyoung,now we go to my apartment and you have to tell everything to me.” Potong Tiffany. Sadar maksudnya mengarah ke hubunganku dan Kyuhyun,aku langsung mengangguk dan kami pergi ke apartment Tiffany di ruangan yang bernomor 2024.
Aku memilih berjalan di dekat Kyuhyun. Hanya sekedar ingin tahu kenapa wajahnya dari tekuk dari tadi. “Wae? Kau cemburu?” godaku dan entah kenapa dia menggenggam tanganku erat-erat. Ada apa dengan dia? Aneh sekali. Tapi setelah dipikir-pikir,aku kan bukan siapa-siapanya,rasanya tidak wajar kalau kami bergandengan tangan seperti ini.
“Jadi,ini namjachingu barumu? Hati-hati kalian berdua. Kalian sama-sama player,bukan?” kata Siwon oppa dan aku tahu hanya bercanda. Sedangkan Tiffany tidak henti-hentinya menatap aku dan Kyuhyun dengan tajam.
“Why,Tiffany,you’re jealous?” tanya Kyuhyun dengan senyum evilnya sedangkan Tiffany hanya memutar bola matanya tanda kesal. “She’s my ex-girlfriend.” Bisik Kyuhyun. Apa? Ternyata namja ini benar-benar player. Entah kenapa,mungkin karena kesal,aku menghempaskan tangannya dengan kasar dan berjalan cepat di depannya.
AUTHOR POV
Setelah Sooyoung menghempaskan tangan Kyuhyun,diam-diam dia berjalan ke dekat Siwon. “Siwon-sshi. Jangan ingatkan ke Sooyoung siapa aku dulu. Aku punya rencana sendiri terhadapnya.” Bisik Kyuhyun lalu kembali berjalan dengan dingin dan datar,sedangkan Siwon hanya tersenyum simpul.
(Dari sini,tulisan miring artinya itu bahasa Inggris yah tapi aku tulis pake bahasa Indonesia aja. Capek nulisnya xD)
“Woah! Apartmentmu tidak pernah berubah,Fanny. Tetap mewah seperti dulu.” Ucap Sooyoung kaagum. “Ya,begitulah. Sekarang,kau bisa tidur di kamar kosong di sebelah kamarku.” Kata Tiffany ramah,tapi tatapannya berubah dingin pada Kyuhyun. “Kau,kau ada rumah sendiri,kan?” ucap Tiffany,terkesan mengusir Kyuhyun.
“Benarkah? Tapi sayangnya aku tidak mau dan aku yakin,Siwon mau membagi sofa di dalam kamarnya untukku,bukan?” tanya Kyuhyun lalu menatap Siwon. “Ya,aku bisa. Lagipula aku selalu berpikir itu kamar yang terlalu besar untukku,sepupu.” Jawab Siwon dan membuat Tiffany menatapnya dengan tajam.
Merasa keadaan mulai tidak baik,Sooyoung langsung menarik Tiffany ke tempat lain dan berusaha berbasa-basi dengannya. “Kau berhutang padaku,bung. Jangan sakiti mantan pacar kesayanganku yang satu itu. Dia terlalu baik.” Ucap Siwon lalu berlalu dari hadapan Kyuhyun.
At night…
Sooyoung sudah siap dengan hot pants,tank top putih dilapis dengan cardingan juga mantel musim dingin.
‘Yeoppo.’ Batin Kyuhyun. “Kau tidak ikut,Fanny?” tanya Sooyoung dan Tiffany hanya menggeleng lemah. “Siwon sedang sedikit depresi –meski orang lain tidak akan mengira kalau dia depresi- karena yeojachingunya meninggal minggu lalu. Pasti kau tidak tahu kan? Sebagai sepupu yang baik,aku harus menjaganya.” Jelas Tiffany. “Itu akibatnya kau meninggalkanku dan memilih dengan wanita penyakitan itu.” Umpat Sooyoung. Untung Siwon sedang ada di dapur dan tidak mendengar kata-kata yang cukup kasar itu.
“Kami pamit,Fanny.” Ucap Sooyoung. “Baiklah. Hey Cho! Jangan apa-apakan sahabatku.” Balas Tiffany sinis dan Kyuhyun hanya tersenyum evil ke arahnya dan membuat Tiffany curiga. Tapi sebelum dia mengungkapkan kecurigaannya,Sooyoung dan Kyuhyun sudah keluar dari apartment itu.
-SKIP perjalanan ke mobil Kyuhyun-
Keadaan di mobil sekali lagi hanya diam dan hening seperti biasa. Tapi semua kecanggungan itu dipecahkan oleh kekagetan Sooyoung.
“Kyuhyun-ah,diskotik sudah lewat!” pekik Sooyoung sambil melihat ke belakang. Diskotik yang menjadi tujuan mereka –tadinya- sudah lewat,sedangkan Kyuhyun hanya menampilkan wajah santainya.
“Aku tidak akan membiarkanmu dipegang-pegang tubuhnya oleh namja lain. Mana ada orang yang ke diskotik tanpa melakukan ‘sesuatu’.” Jawab Kyuhyun panjang lebar yang membuat mood Sooyoung menjadi buruk.
“Dasar seenaknya.” Umpat Sooyoung. Tapi dia juga sedikit tersentuh dengan kepedulian Kyuhyun kepadanya. Apakah itu artinya Kyuhyun juga suka padanya sehingga sangat perhatian padanya? Entahlah.
Jadilah selama perjalanan Sooyoung hanya memasang tampang cemberutnya. Tapi tatapannya teralihkan ke sebuah kertas tepat di depan tempat duduknya. Kertas dengan bahasa Inggris itu adalah surat keterangan pembayaran listrik di rumah Kyuhyun. Seperti ada sesuatu yang menariknya di kertas itu,dia pun membacanya.
‘Marcus Cho’,itulah nama yang terpampang di kertas itu. Mata Sooyoung membulat sempurna seketika.
“Mwo?! Namamu Marcus Cho?!” pekik Sooyoung. “Tadinya aku akan memberitahumu nanti,tapi ya sudahlah,kau sudah tahu.”
Sooyoung masih kaget dan hanya bisa menatap lurus ke depan dengan pikiran yang penuh dengan banyak hal.
SOOYOUNG POV
Betapa kagetnya aku. Ternyata selama ini Kyuhyun adalah Marcus Cho. Namja yang dulu satu kampus denganku di New York University dulu. Namja yang selalu mengejarku tanpa lelah dan selalu memanggilku ‘Summer’,setidaknya 10 kali sehari. Dia begitu mencintaiku,tapi aku hanya mengabaikannya karena aku tidak suka dengan sifat jahil,lamban dalam berpikir dan penampilannya yang sedikit culun dengan kaca mata. Tapi aku cukup menyukainya,tidak lebih. Tidak heran aku yang pelupa ini dengan mudahnya melupakan namja ini saat kembali ke Seoul setelah sarjana. Sekarang aku tahu kenapa Kyuhyun tahu semuanya tentangku. Rupanya dia tetap menjadi stalkerku. Pantas saja dia tidak mau memberitahukan latar belakang keluarganya. Karena aku tahu betul latar belakang keluarganya yang terkenal sebagai pebisnis handal di Seoul maupun di New York.
Aku tidak menyangka keadaannya berbalik menimpaku. Sekarang dia telah berubah menjadi pangeran tampan dan malah aku yang terpesona padanya sekarang. Huh,aku memang bodoh. Padahal seingatku saat Tiffany menelponku kemarin,dia juga menyebutkan nama Marcus Cho,tapi aku baru mengingatnya sekarang. Pabo!
“Sudah sampai.” Suaranya mengagetkanku.
Brooklyn Bridge? Dia mengajakku ke sini? “Kau pernah bilang ingin ke Brookly bridge.” Katanya sambil memandangku dengan tersenyum. Senyumnya itu sangat mempesona. Jujur saja,aku selalu merasa wajahku memanas kalau dia tersenyum seperti itu.
“Kapan?”
“Saat kita tidur bersama kemarin malam,kau mengigau tidak jelas dank au menyebutkan kata Brooklyn bridge dan kata…Siwon.”
AUTHOR POV
Senyum Kyuhyun mendadak sirna saat mengingat saat Sooyoung mengigau tidak jelas kemarin malam. Sooyoung pun menyadari itu,namun dia tidak menyadari kalau namja di sebelahnya ini sedang jatuh cinta kepadanya.
“Aku jadian dengan Siwon oppa di sini. Mungkin itu sebabnya aku mengigau tidak jelas seperti itu.
Flashback~
“Ehh…jangan…jangan pergi!” Kyuhyun terbangun karena Sooyoung terus mengigau tidak jelas. “Jangan pergi! Kau jahat! Saranghae Siwon oppa! Oppa!” setetes air mata mengalir dari mata Sooyoung. Kyuhyun sama sekali tidak tega melihat yeoja yang kini semakin memeluk tubuhnya dengan erat menangis.
“Hiks…aku ingin ke Brooklyn bridge…Siwon oppa,saranghae…hiks…” hati Kyuhyun seperti diremas-remas sekarang,mendengar yeoja yang jelas-jelas sedang tidur seranjang dengannya menyebut-nyebut nama lelaki lain.
“Yeoja brengsek kau Stella-ya! Hiks,kau merampas Siwon dariku!” igauan Sooyoung semakin menjadi,bahkan dia memukul pelan dada Kyuhyun sekarang.
“Kau masih mencintai namja itu setelah dia menyakitimu?” lirih Kyuhyun. “Shh…uljima Sooyoung-ah…aku ada di sebelahmu.Tenanglah…” bisik Kyuhyun lembut sambil mengelus-elus rambut Sooyoung. Dalam sekejap Sooyoung diam. Lalu Kyuhyun mengelap air mata Sooyoung dengan lembut pula. “Marcus-sshi…” gumam Soooyung. “Nde,aku di sini Summer-ah. Aku Marcus Cho yang selalu ada untukmu.” Jawab Kyuhyun.
“Andai kau mengingat aku dalam keadaan sadar,Soo.” Gumam Kyuhyun dengan masih mengelus rambut Sooyoung. “Saranghae.” Ungkapnya lalu mengecup kening Sooyoung dan semakin erat memeluknya.
Flashback end~
“Benarkah? Aku juga mimpi. Malam itu kau mencium keningku dan menagatakan ‘saranghae’.” Ucap Sooyoung polos. Kyuhyun hanya tersenyum sesaat. ‘Mimpi itu nyata Soo,andai kau tahu itu.’ Batin Kyuhyun.
Mereka berdua sama-sama terdiam setelahnya. Memilih untuk menikmati pemandangan indah kota New York dari jembatan itu. Keadaan saat itu sangat sunyi,karena saat musim dingin,terlebih lagi ini sudah jam 11 malam,hanya satu dua kendaraan yang lewat.
“Mianhae.” Ucap Sooyoung pada akhirnya.
“Mian karena aku melupakanmu. Padahal kau selalu muncul di hadapanku dulu dan tidak pernah kenal lelah mengejarku. Tapi entah kenapa hatiku sangat susah berpaling karena waktu kau mengejarku aku sedang mencintai Siwon oppa. Kau juga yang memelukku saat Siwon oppa meninggalkanku di taman kampus dan memutuskanku.” Jelas Sooyoung.
“Huh…bagaimana bisa aku melupakanmu?” gerutu Sooyoung,sekedar basa-basi.
Flashback~
“Mian Soo,oppa harus memutuskan hubungan kita.” Ucap Siwon sekali lagi dan semakin membuat tangisan Sooyoung yang sedang dia pegang tangannya,menjadi-jadi. “Anniyo,apa tidak ada pilihan lain,oppa? Yeoja itu bisa menunggu oppa. Kau kan menicntaiku.”
“Dia tidak bisa menunggu,Youngie…aku memang mencintaimu,tapi aku juga mencintai Stella. Dia lebih membutuhkanku dari padamu.” Jawab Siwon lembut dan tanpa kata-kata perpisahan,dia melepas genggaman tangannya terhadap Sooyoung dan terpaksa meninggalkannya sendirian di taman itu.
“Oppa! Hiks…kau jahat!” teriak Sooyoung. Tubuhnya lemas dan terduduk di kursi di belakangnya sambil menangis.
“Summer-ah.” Ucap seorang namja berkacamata dan duduk di sebelah Sooyoung. Sooyoung yang memang membutuhkan tempat untuk bersandar langsung memeluk namja itu dan dia dengan senang hati balas memeluk Sooyoung dan mengelus rambut yeoja itu dengan lembut.
“Shh…uljima Summer-ah,aku ada di sebelahmu. Tenanglah…” ucap namja itu dengan lembut sambil mengelap air mata Sooyoung yang sudah sedikit tenang tapi masih sesenggukan.
“Hiks…Marcus-sshi. Gomawo.” Ucap Sooyoung lirih.
Flashback end~
Sooyoung mengingat moment menyedihkan sekaligus indah itu. Sekarang dia dapat merasakan kembali dekapan Kyuhyun walau orangnya sedang tidak memeluknya sekarang ini. mengingat dia yang menangis saat itu,membuatnya meneteskan air mata saat ini tanpa dia sadari. Mengingat betapa bodohnya dia sudah disakiti berkali-kali tapi tidak pernah menatap sekali saja pada orang yang selama beberapa tahun itu sudah mencintainya. Betapa bodohnya dia karena hanya mencintai seorang pria dengan melihat dari tampangnya saja.
“Hey? Kau menangis?” tanya Kyuhyun lalu membalikkan tubuh Sooyoung hingga berhadapan dengannya. Tangan kanan Kyuhyun bahkan tidak segan memeluk pinggang Sooyoung sekarang sedangkan tangan kirinya mengelap air mata di pipi Sooyoung. Setelah kering,tangan kiri Kyuhyun bergabung dengan tangan kanannya di pinggang Sooyoung.
“Kenapa kau tidak langsung bilang padaku?”
“Aku hanya ingin kau terbiasa denganku. Kau tahu? Saat kau pulang ke Seoul aku langsung merubah penampilanku dan selama setahun aku mencarimu di Seoul,tapi hasilnya nihil dan aku sedikit frustasi. Jadi,kau harus minta maaf kepada banyak yeoja karena merekalah pelampiasanku.” Jelas Kyuhyun dengan senyum evil yang tidak henti-hentinya bertengger di bibir tebalnya.
“Dan kau hampir membuatku mati penasaran,tuan Cho. Aku sangat takut karena ternyata ada orang yang tahu tentangku sedalam kau mengetahuiku.” Balas Sooyoung.
Mereka saling menatap sangat dalam dan cukup lama. Keduanya seperti mencari sesuatu di mata yang lain.
“Kau masih mencintai Siwon?” tanya Kyuhyun. Sooyoung sedikit kaget dengan pertanyaan itu dan dia sedikit bimbang.
Kyuhyun bisa melihat semua itu. “Aku tahu ini akan terjadi.” Kata Kyuhyun pada akhirnya dan melepas tangannya di pinggang Sooyoung. Dia sedikit kecewa karena Sooyoung masih ragu dengan perasaannya sendiri. Tapi saat Kyuhyun akan masuk ke mobilnya,dengan sigap Sooyoung menahan tangannya.
“Tunggu. Mungkin perasaanku pada Siwon oppa masih ada. Tapi percayalah,hatiku hanya terbuka untukmu.” Ucap Sooyoung dan dengan cepat dan tidak terduga,Kyuhyun lengsung menangkup wajah Sooyoung dan dengan cepat mencium bibirnya.
Jujur Sooyoung sedikit kaget dan dengan cepat dia membalas ciuman manis Kyuhyun. Mereka mengutarakan rasa cinta mereka ke dalam ciuman romantis itu. Kyuhyun memindahkan kedua tangannya di pinggang Sooyoung,Sooyoung pun tidak segan menarik tengkuk Kyuhyun untuk memperdalam ciuman mereka.
“Huh…” Sooyoung terengah-engah saat Kyuhyun menyudahi ciuman mereka. “Saranghae.” Ungkap Kyuhyun dan langsung memeluk Sooyoung dan Sooyoung juga membalasnya lebih erat. “Nado. Aku harap ini moment jadianku yang terakhir di Brooklyn Bridge.” Bisik Sooyoung tepat di telinga Kyuhyun. “Ne. Aku akan menjadi yang terakhir.” Balas Kyuhyun.
“Kyu,bisa kau lepaskan? Aku sedikit sesak di sini.” Bisik Sooyoung lalu Kyuhyun menyudahi pelukan mereka lalu memasang tampang kesalnya yang sangat imut menurut Sooyoung. “Kita akan lanjutkan nanti.” Balas Sooyoung dan cepat-cepat naik ke mobil Kyuhyun.
***
Tiffany’s apartment
Saat mereka berdua sampai,apartment Tiffany gelap gulita,sepertinya Siwon dan Tiffany sudah tidur. Setelah melepas mantel,Sooyoung langsung mencari makanan di kulkas. Bagaimanapun,dia adalah shikshin dan tidak bisa hidup tanpa ada makanan walau hanya satu malam saja. Sedangkan Kyuhyun masuk ke kamar Siwon dan entah sedang apa di dalam sana.
“Emm…aku baru tahu kalau Tiffany jago masak makanan Korea. Kimchinya enak sekali.” Gumam Sooyoung dengan mulut penuh.
Drrt…drrt…
Handphone di saku hot pantsnya berbunyi. ‘Eomma calling’. Melihat nama eommanya,Sooyoung cepat-cepat mengangkatnya.
“Yobosaeyo…wae eomma?”
“Sooyoungie,berpakaian yang baguslah besok saat kau pulang. Karena saat pulang kau akan langsung bertemu namja yang akan ditunangkan denganmu. Dan kali ini,jangan membantah.”
“Ne,eomma. Sudah yah,aku mengantuk,bye!”
Setelah memutar bola matanya tanda kesal,dia langsung meletakkan kimchinya,nafsu makannya sudah hilang lalu berbaring di sofa dan berusaha untuk tidur. Tapi usahanya gagal karena tiba-tiba Kyuhyun duduk di depan tubuhnya karena sofa itu cukup lebar.
“Kyu,bagaimana ini? Aku akan dijodohkan.” Rengek Sooyoung. “Lalu?” tanya Kyuhyun santai dan menatap lurus ke mata Sooyoung. “Lalu kau tidak cemburu atau yang lainnya? Keterlaluan!” gerutu Sooyoung.
“By the way,kau harus menepati janjimu yang tadi,Soo.” Kyuhyun semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Sooyoung dan kini jarak mereka tidak lebih dari satu jengkal. “Baiklah.” Ucap Sooyoung malas dan tanpa basa-basi Kyuhyun menlumat bibir Sooyoung. Mereka melakukan French kiss untuk beberapa saat,bahkan mereka tidak menyadari kehadiran Tiffany yang menatap mereka dengan kesal.
“Dasar tidak sopan,berciuman di rumah orang.”umpat Tiffany.
***
At morning…
“Kyuhyun-ah! Kyuhyun-ah! Kau di mana?!” Sooyoung terbangun pagi-pagi sekali dan mendapati Kyuhyun tidak ada di apartment itu. Bahkan handphonenya tidak aktif. Saat dia menelpon ke rumah Kyuhyun,pelayannya bilang Kyuhyun belum pulang dari sejak mereka ke villa.
Tubuh Sooyoung lemas dan jatuh ke lantai,dia menangis.
“Soooyung! Apa yang terjadi?” tanya Tiffany panik dan disusul oleh Siwon.
“Hiks…dia meninggalkanku,Fanny! Dia hilang begitu saja! Dia jahat! Hwa!!!” Sooyoung menangis sejadi-jadinya dan membuat Siwon geram.
“Dasar laki-laki brengsek! Awas kau!” dengan berapi-api Siwon bersiap untuk mencari Kyuhyun,tapi ditahan oleh Tiffany.
“Jangan Siwon. Mungkin Kyuhyun punya alasan lain. Kita tunggu sampai Sooyoung sampai ke Korea. Kalau sampai saat itu Kyuhyun tidak bisa ditemukan,kita akan cari dia. Dara lelaki brengsek!”
Siwon kemudian membopong Sooyoung dan menenangkannya sambil berusaha terus menghubungi Kyuhyun.
“Sooyoung,sekarang kau siap-siap untuk pulang ke Seoul. Kami akan mengantarmu. Kau tidak usah cemas dengan Kyuhyun. Kami akan urus lelaki sialan itu.” Ucap Tiffany lembut dan dibalas anggukan lemah oleh Sooyoung. Dengan lunglai dia berjalan ke kamarnya,mandi lalu berganti pakaian.
Dia terus memikirkan Kyuhyun. ‘Apa aku terlalu berlebihan karena takut kehilangannya? Atau dia memang hanya mempermainkan aku saja. Tapi ke mana dia sekarang?’
Sementara itu di ruang tamu apartment Tiffany…
Drrt…drrt…
Handphone Tiffany bergetar,tanda ada sms yang masuk dan siapa sangka sms itu dari Kyuhyun.
From: 0xxxxxxxx
Keep calm,I’m on the way to the airplane now to go to Seoul. Don’t tell anything about me to Sooyoung. This is surprise.
Kyuhyun.
Tiffany hanya tersenyum simpul membaca sms itu lalu menunjukkannya ke Siwon. Tepat sesuadah Siwon
membacanya,Sooyoung keluar dengan dress biru yang sedikit formal,tepat seperti yang disuruh eommanya.
“Sudah siap? Kajja.” Ajak Siwon dan langsung menarik koper ungu milik Sooyoung. Selama di perjalanan wajah Sooyoung selalu ditekuk sedangkan Tiffany dan Siwon hanya mengulum tawa mereka. Kasihan sekali Sooyoung,piker mereka.
-SKIP perjalanan ke New York’s airport-
“Soo,jaga diri baik-baik,yah. Aku akan ke Seoul bulan depan.” Ucap Tiffany sambil memeluk Sooyoung dengan penuh kasih sayang sedangkan yang dipeluk hanya tersenyum kecil dan mengangguk. “Soo,kalau aku sudah sembuh betul dari depresi kecil dan menyedihkan ini,aku akan segera menemuimu.” Tambah Siwon yang juga memeluk Sooyoung. Sooyoung tidak banyak bicara dan hanya tersenyum. Dengan lambaian,dia menghilang ditelan pintu tempat check in,sedangkan Tiffany dan Siwon memilih langsung pulang ke apartment Tiffany.
***
Seperti biasa,kurang lebih 24 jam di pesawat dan membuat Sooyoung super bosan. Ditambah lagi moodnya sedang sangat buruk karena Cho Kyuhyun. Bahkan pada besoknya saat sampai ke bandara Incheon tidak mengubah moodnya. Apalagi tidak ada yang menjemput atau menjemputnya di bandara. Ditambah lagi dia harus naik taksi sendiri.
‘Aku mau mati saja.’ Gerutunya dalam hati. setelah itu dia memilih untuk tidak berbuat apa-apa di taksi sampai dia sampai ke rumahnya.
-SKIP perjalanan ke rumah-
Sooyoung akhirnya sampai ke rumah mewah serba warna putih yang lumayan dia rindukan. Dia hanya tersenyum paksa saat melihat mobil hyundai mewah keluaran terbaru warna hitam terparkir di depan rumahnya.
‘Pasti ini punyanya orang yang mau dijodohkan denganku.’ Batinnya dan setelah menarik nafas panjang lalu menghembuskannya,Sooyoung masuk ke dalam rumahnya.
“Sooyoung-ah! Selamat datang!” pekik nyonya Choi yang sudah dari 15 menit yang lalu menunggu di depan pintu bersama tuan Choi dan mereka langsung berpelukan. “Annyeong.” Balas Sooyoung singkat.
“Nah,sekarang angkat dagumu,tersenyumlah dan temui calon tunanganmu di taman belakang. Dia baru sampai tadi pagi di sini dari New York.” Mendengar kata New York,Sooyoung jadi sedikit tertarik dan setelah melepas koper dan tasnya,dia berjalan ke taman belakang.
Jantung Sooyoung hampir copot karena melihat seorang namja yang dengan kemeja kotak-kotak warna hitam putih dan jeans biru dengan rambut cokelat tua sedang duduk membelakanginya. Sooyoung tahu persis siapa pemilih tubuh itu,tapi dia tidak mau terlalu berharap. Dengan ragu Sooyoung mendekat ke arah itu. Entah sejak kapan air matanya sudah meleleh dari tadi.
“Kyuhyun-ah.” Ucapnya lirih.
Namja itu menatapnya dnegan senyum manisnya dan membuat Sooyoung mematung seketika. “Annyeong,changi-ya.” Ucap namja itu dengan suara bassnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Kyuhyun. Kyuhyun langsung merengkuh pinggang ramping Sooyoug dan memeluknya,sedangkan Sooyoung langsung memeluk erat leher Kyuhyun. Dia sudah tidak dapat menangis lagi karena air mata terakhirnya sudah habis semenit yang lalu.
“Surprise.” Bisik Kyuhyun. “Ya! Kau jahat! Aku hampir mati karena mengetahui kau hilang seketika tadi pagi!” omel Sooyoung. Kyuhyun lalu menyudahi pelukan mereka tapi masih merengkuh pinggang Sooyoung.
“Jadi kau sudah tahu tentang perjodohan ini?” tanya Sooyoung. “Ne. makanya jam 3 pagi kemarin aku sudah naik pesawat kemari.” Jawab Kyuhyun. “Orang tua kita juga? Dan omelan eommaku di telepon 2 hari lalu hanya acting?” tanya Sooyoung lagi dan dibalas anggukan oleh Kyuhyun.
Sooyoung menatap Kyuhyun dalam-dalam. Bersyukur atas kebahagiaan bertubi-tubi yang Tuhan berikan padanya. Tanpa aba-aba mereka langsung berciuman. Ciuman yang sangat tulus dan penuh cinta. Sedangkan keempat orang tua mereka ikut tersenyum bahagia melihat anak mereka yang telah dipersatukan oleh takdir hingga bisa seperti ini.
END
Wah,akhirnya kelar juga…maaf yah lama bikinnya. PR dan berbagai macam tugas sekolah lagi numpuk dan maaf juga kalau andaikan ff ini tidak memuaskan. Mohon komennya^^
NB: Thanks buat admin KSI yang udah post.
