Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

[Twoshot] Ada Cinta Dibalik Sikap Dinginmu (2/2)

$
0
0

Title : Ada Cinta Dibalik Sikap Dinginmu part 2/2

Author : @kalimatdarihati

Penyusung Cerita : Timini ( @anes_timini  )

Cast : Cho Kyuhyun

Choi Sooyoung

And others

Genre : Romance , Friendship  , Hurt

Hai aku balik lagi bawa ff ini mudahan kalian suka dan makasih responnya mian kalau masih banyak typo

Kalau gitu selamat membaca J

Sooyoung POV

“ Soo….”

Seseorang memanggil namaku sehingga aku terburu – buru memasukkan kertas. Aku memandang Changmin dan Victoria yang kini duduk di depanku. Tampak mesra dan serasi.

“Tiga hari kemarin ke mana, Soo?”

Aku tersenyum. Setidaknya , changmin masih peduli padaku.

“ Nggak enak badan,” jawabku bohong.

Sebenarnya tiga hari yang lalu, aku sedikit menghindar dari Changmin dan Victoria seingga aku memutuskan untuk tidak masuk sekolah.

“ Kok gak bilang sih, Soo?”

“ Lupa “ jawabku enteng.

“ Padahal kemarin pertandingan melawan SMA sebelah lho, Soo. Dan ….. kita menang , meskipun kyuhyun tepar pas babak kedua gara –gara luka ditangan dan kakinya,” ujar Changmin menarikku paksa membayangklan sesosok kyuhyun. Ada rasa bersalah yang tiba – tiba menyelinap masuk dalam tubuhku.

“ Oh ya Soo! Kita udah jadian lho….. gimana? Cocokkan?” Victoria melingkarkan tangannya di leher Changmin. Ketika mendengar itu sungguh sakit di dadaku.

“ Yang bener,  Vic? Wah …. Setuju banget! Selamet ya? Kalian memang serasi banget lho… Changmin tampan …. Kamu cantik, Changmin pintar … kamu juga. Changmin aktif , kamu tak jauh beda. Pokoknya top deh!” aku mengangkat ibu jariku.

“ Oh ya aku duluan ya Vic,Changmin! Ada urusan yang harus aku selesaikan.” Tanpa memberikan kesempatan untuk berbicara kepada Changmin dan Victoria aku segera beranjak  dan pergi untuk mencari tempat yang sepertinya lebih nyaman dan aku berpura – pura kuat disaat aku benar – benar hancur.

Aku berjalan disekitar taman sekolah. Menendang kerikil –kerikil kecil yang ada disekitarku secara pelan. Sebelum akhirnya, langkahku terhenti begitu melihat Kyuhyun duduk di pohon.

Dengan ragu aku mendekati tubuh itu. Ia tampak focus pada berbagai buku disekitarnya dan tak menyadari kehadiranku. Aku tidak tahu seberapa besar memori dalam otak manusia dingin itu? Sehingga , ia bisa memasukkan dan menyimpan berbagai mata pelajaran dengan baik didalamnya. Lihat saja ! buku – buku tergeletak dengan berbagai judul. Mulaqi dari buku – buku Kimia , Fisika , Biologi , Matematika , Sastra belum lagi berbagai proposal dan laporan – laporan yang harus ia pelajari. Membuat akuberdecak kagum , meskipun rasa tidak suka padanya masih tersisa di dalam pikiranku.

“ Kyuhyun!” aku berdiri disamping Kyuhyun

“Ada apa?”

“ Aku … aku….,” kataku terbata – bata. Sekilaskupandang lengan Kyuhyun yang terbalut dengan perban. Separah itukah lukanya?

“ Tanganmu,”ucapanku terpotong.

“Tidak apa- apa!” potongnya menatapi proposal kegiatan OIS di hadapannya.

Aku duduk disampingnya. Mengambil buku kimia yang ada dihadapanku. Dan , mulai menatapi rumus – rumus yang berderet – deret didalamnya.

“ Kyu! Aku… aku minta.. maaf ya?!” kataku masih menatap barisan rumus – rumus kimia itu.

“Ya”

Keadaan mulai hening. Kami larut dalam diam dalam waktu yang cukup lama.

“Kyu … kamu gak pusing tiap hari dikerumuni buku – buku dan tugas – tugas OSIS ini?” tanyaku memecah keheningan.

Kyuhyun menutup proposalnya. Menarik nafas panjang dan segera melipat tangannya di dadanya. Membuat aku terpana melihat gayanya.

“ Mikirin cinta kebih pusing!”  ia sandarkan kepalanya ditubuh pohon itu.

“Indah tapi menyakitkan. Rumit dan tidak bia diselesaikan. Bisa bikin orang nangis gak jelas dan bahkan melukai diri sendiri dan orang lain “ tambahnya.

Aku diam membisu. Jujur ucapan Kyuhyun begitu menancap dalam hatiku. Belum lagi nada dingin itu membuat aku merasa itu sindiran.

“ Kyu kamu tahu gak?

“ Nggak !”
“ kamu itu gak bisa jaga kata – katamu untuk tidak melukai orang lain ya? Katamu pendek, tapi membuat orang mati rasa!” jujurku

“ Aku nggak peduli ! yang penting kalimatku gak salah!”
“ Apa kamu gak butuh orang lain Kyu?” aku menatap wajah Kyuhyun dari samping. Aneh ….. kenapa Kyuhyun selalu menjauhi  orang – orang yang ingin dekat dengannya?

“ Aku gak butuh mereka!”

“ Hei ! kamu itu mahluk social, Kyu. Yang membutuhkan orang lain,” protesku berlanjut.

“ Tapi , tidak dengan orang yang ingin memanfaatkan  kepopuleran seseorang untuk menjadi orang yang didekatinya!”

Lagi – lagi ucapan Kyuhyun menyinggungku. Dan , aku akui Kyuhyun sungguh seseorang yang jujur yang tak pandai menjaga perasaan orang lain.

“ Kau tak peduli jika aku membencimu?”

Tidak!”

“ kalau aku mencintaimu masih tidak peduli?” godaku membuat Kyuhyun diam. Dan , untuk saat ini aku melihat ada satu rasa kesepian yang melilit tubuhnya saat pandangan itu teralih padaku.

“ Hahaha … aku bercanda, Kyu! Lagian amit – amit tujuh turunandelapan tanjakan deh aku punya pacar kayak kamu. Bisa – bisa sebelum aku jadi pacar kamu, aku udah beku duluan!” candaku mencoba mengalihkan pandangan Kyuhyun yang masih menatapku.

Kyuhyun berhenti melihatku. Ia segera mengambil satu per satu bukunya dan membereskannya. Kemudian , berdiri dan entah kenapa atau apa yang terjadi tubuh  Kyuhyun hamper terjatuh. Untungnya aku yang sudah berdiri sempurna dengan sigap memegang tangannya.

“ Kenapa?” Tanyaku

“Tidak apa – apa,” jawabnya

“Kakimu?hmm…. apa karena… “ kataku ragu. Apa doronganku kemarin tidak hanya melukai tangannya?.

“Lupakan itu!” perintahnya. Dengan susah payah ia berjalan meninggalkanku.

“ Esok ikut denganku dan Changmin!” katanya tanpa memandangku yang tak mengerti ucapannya.

Aku rebahkan tubuhku di sofa vila kali ini. Setelah perjalanan seoul- busan yang melelahkan, aku memilih diam didalam vila. Sementara Victoria, Changmin dan Kyuhyun memilih melihat – lihat keadaan sekitar. Aku tidak habis pikir, pagi – pagi buta Victoria sudah membangunkanku, mengetuk – ngetuk pintu kamar secara tak beraturan, hanya mengajakku pergi ke busan bersama Changmin dan Kyuhyun. Aku ingat kemarin Kyuhyun sempat mengajakku meski benar – benar aku tak paham apa maksudnya. Dan …. Liburan ke busan ini sebenarnya untuk merayakan kemenangan tim basket Kyuhyun dan Changmin. Tapi kenapa hanya kita berempat yang merayakannya?

“ Soo ! ayo ikut aku!” Victoria menarik tanganku.

Aku yang benar – benar dikerumuni kelelahan , pasrah saja saat mendapat tarikan tangan Victoria tanpa protes sedikit pun dan mengikuti ke mana langkahnya.

Aku , Changmin, Victoria dan Kyuhyun kini berdiri dihadapan hamparan hijau. Pohon – pohon besar  mengelilinginya. Aku ternganga hebat. Masih ada tempat seindah ini…..

“ Indah kan soo? “ Victoria memastikan.

“ Iya” jawabku masih tak melepaskan pandanganku.

“ Ayo … ikut aku, Vic!” Changmin menarik tangan Victoria. Berputar – putar di tengah hamparan hijau. Tertawa bersama , foto – foto bareng. Membuat suhu kota busan yang biasanya dingin , tiba – tiba panas seolah matahari hanya beberapa sentimeter dari bumi. Aku memandang Kyuhyun yang sedang bersenderan di dinding rumah sambil kencan sama biologinya. Aku melangkah masuk ke rumah. Victoria dan Changmin bermesraan dihadapanku. Argh ! dasar bodoh! Jelaslah … mereka pun tidak tahu ada orang yang terluka disini……

““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““`

Mataku terbuka saat serat – serat cahaya menembus masuk dalam kamar kecil yang aku dan Victoria tempati. Kulirik tempat tidur Victoria yang sudah rapi tanpa penghuni. Sepulas itukah aku tidur? Bahkan , aku tidak tahu kapan Victoria masuk dan keluar kamar.

“ Sooyoung! Ayo kita bersepeda!” ujar Victoria begitu aku keluar kamar.

“Hah ? kemana ? sama Changmin aja deh..”

“ Sama kamu juga !”

Aku mendesah pelan. Sama aku ? untuk apa ? membuat aku cemburu ? ahh… kau tak mengeri Vic!

“ Sama kyuhyun juga kan ?” entah pengaruh dari mana , tiba – tiba aja Kyuhyun ikut nimbrung dalam kalimatku. Biasanya aku tak peduli. Tapi hari ini , aku merasa ingin pergi denganya, meskipun tak berpengaruh sama sekalijika aku dalam posisi terbakar.

“ Kyuhyun ditaman , Soo… tadi aku lihat lagi baca buku” Victoria segera menarik tanganku.

“ Kyuhyun gak diajak ?”

“ Lagi belajar. Biarkan saja!”

Dan aku mengikuti Victoria. Pasrah jika hari ini aku harus dilahap api cemburu lagi.

~~~~~~                                               ~~~~~~~~                               ~~~~~~~

BRAKK!

Terdengar benturan yang cukup keras saat sepeda yang aku tumpangi bersama Victoria menabrak pembatas jalan. Jelas aku kehilangan konsentrasi karena Victoria terus melirik kebelakang untuk memastikan Changmin ada dibelakangnya. Changmin turun dari sepedanya , memastikan Victoria baik – baik saja. Lutut Victoria berdarah karena berhasil tersungkur ke aspal. Sementara aku? Ya sama saja … telapak tanganku yang menjadi korban kali ini.

“ Maaf Vic….,” kataku.

“ Kamu tidak hati – hati sih , Soo!! Kalau tahu akan seperti ini , aku tidak akan membiarkan Victoria naik sepeda denganmu!”

Tiba – tiba saja aku merasa bila waktu berhenti berputar. Kenapa Changmin menyalahkanku? Padahal sudah jelas sepedaku oleng karena Victoria yang tidak bisa diam. Aku terus menatap Changmin yang masih memersihkan luka Victoria. Sadarkah ia dengan apa yang ia ucapkan? Mataku berkaca – kaca.

“ Maaf!” secepat kilat aku meninggalkan mereka. Berlari menuju rumah dan yang ada dipikiranku kali ini adalah pulang ke bandung.

Aku memandang orang yang kini berdiri tegak dihadapanku saat aku tiba didepan villa. Orang itu masih terlihat lelah. Keringat mengalir dipelipisnya , tampaknya ia sedang main basket. Tanpa berpikir apapun , aku segera mendekap tubuh itu. Berharap ia bisa menenangkanku. Tak peduli responnya seperti apa. Yang aku inginkan hanya seseorang yang bisa meminjamkan dadanya untukku kali ini.

Perlahan tangan itu,tangan Kyuhyun mendekapku lebih erat. Dan …. Aku merasa tenang. Tubuh Kyuhyun terasa wangi …. Meskipun ia dibalut oleh cairan – cairan keringat. Untuk pertama kalinya, aku merasakan kehangatan yang luar biasa dari tubuh seorang Kyuhyun yang sering aku sebut manusia dingin.

“Aku ingin pulang,Kyu!” lirihku

Kyuhyun melepaskan pelukanku,”Pulang?”tanyanya menegaskan sambil meletakkan jempolnya tepat dibibir mataku dan mulai menyeka cairan – cairan yang tak berhenti mengalir itu.

Aku mengangguk pelan. Memandang kesungguhan di mata Kyuhyun. Kali ini aku merasa ada orang yang peduli padaku Kyuhyunmerangkulku, mengajakku duduk, dan akumenuruti keinginannya. Sambil menunggu  Kyuhyun masuk ke dalam rumah entah untu apa, aku terus memikirkan kejadian barusan. Bayangan Victoria dan Changmin terus berkelebat hebat dalam pikiranku.

“ Sini…!” Kyuhyun meraih tanganku dan mengobati lukaku dengan obat P3K yang baru saja ia ambil.

Sambil menahan perih ditangan dan hati ini, aku memberanikan diri menatap Kyuhyun. Entah kenapa air mataku semakin menderas saat melihat wajah dewa yunaninya , ketua OSIS dihadapanku kali ini. Inikah Kyuhyun ? apakah aku sedang bermimpi melihat adegan ini? Kyuhyun peduli sama orang lain?

“Kyu..” panggilku

Kyuhyun memandangiku. Tanpa kata sedikitpun , ia segera melangkah masuk , menarik tanganku.  Entah aku sadar atau tidak ia membereskan segala perlengkapannya dan perlengkapanku.

“Kita pulang!” ujarnya sambil membawa barang – barang kami menuju mobil swift yang terparkir bebas didepan rumah.

“ kemana Kyu?”

Changmin berdiri dihadapan kami dengan satu kantong obat ditangannya. Rupanya mereka sehabis pulang dari klinik. Sementara Victoria memandangku heran.

“ Pulang,” jawab Kyuhyun.

“lho…. Kenapa?”

“ Sooyoung ingin pulang!”

“ kok gitu sih , Soo? Masalah barusan nggak usah terlau pikirkanlah!” Victoria menatapku bingung.

Huft! Enak sekali Victoria bilang jangan pikirkan. Sudah jelas aku sakit hati dengan perlakuan mereka. Bukan hanya tadi saja, tapi dari awal semenjak mereka saling menyayangi. Munafik bukan aku?

“ Masalah seperti ini aja diperumit, Soo! Aku nggak suka kamu nangis – nangis kayak gitu. Udah jelas Victoria terluka. Apalagi harus ngajak – ngajak kyuhyun kayak gitu. Kaau mau pulang , ya pulang aja sendiri!” nada suara Changmin seperti kesal dan emosi kepadaku.

Aku menunduk.  Kyuhyun memasukkan barang kami ke dalam mobilnya tanpa bicara sedikitpun.

“ Kyu kamu kenapa sih?”

“Mendingan kamu diem deh, changmin! Sebenarnya siapa yang  memperumit masalah ? Sooyoung atau kalian berdua? Dan luka Victoria jauh tidak penting dengan luka Sooyoung ! perasaan yang kamu miliki jauh tidak berguna dengan ini!” Kyuhyun melempar buku kehadapan Chgangmin.

Aku memandang buku bersampul hitam putih yang kini tergeletak di bawah kaki Changmin. Dan…. Aku kenal jelas buku itu, buku puisi milikku , puisi – puisi tentang Changmin , yang selama ini tersimpan baik – baik.

Kyuhyun menarik tanganku untuk masuk ke dalam mobil. Dan setelah itu ia mulai menjalankan mobilnya. Meninggalkan Victoria dan Changmin masih berdiri mematung.

Aku tak habis pikir kyuhyun akan semarah itu pada changmin. Belum lagi yang membuatku tak percaya. Dari mana Kyuhyun dapatkan buku itu?

“ Buku itu…. ,” kataku menggantung.

“ Kamu terlalu kuat Soo!” Kyuhyun memandangku sekilas kemudian focus pada setirnya. Meskipun memasang tampang dingin tapi kali ini aku tak bisa memungkiri bahwa aku merasakan kehangatan berada disampingnya.

“““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““`

Hampir setengah jam aku berdiri disini, diantara beribu – ribu kegelapan dan kesunyian. Hanya terang bulan yang sedikit memberi cahaya untukku tetap memandang wajah orang yang kini ada dihadapanku. Orang yang menemaniku selama bebrapa bulan ini , orang yang pernah aku benci , orang yang sering aku dengan sebutan pangeran es, kini tampak dihadapanku di depan gerbang rumahku yang menjadi latar aksi kami berdua.

Setelah kejadian di busan dulu, aku dan Kyuhyun memang semakin dekat meski hubunganku , Changmin dan Victoria tidak begitu baik. Aku sendiri tak tahu alasannya , yang jelas Changmin menjauhiku tapi yang pasti aku dan Changmin sudah saling meminta maaf. Dan aku tidak terlau memperdulikan itu karena aku merasa kyuhyun lebih segalanya dari apapun. Dialah yang ada selau disampingku saat itu. Begitupun denganku. Setiap hari aku menjadi orang yang tidak pernah absen menemaninya latihan baket, menunggu ber jam – jam saat rapat OSIS , aku orang yang paling setia disampingnya ketika ia belajar dengan buku – bukunya, suaraku yang paling keras meneriaki namanya diantara puluhan penonton saat ia bertanding basket. Aku dan hanya aku! Meskipun kami hanya sebatas teman disini. Dan …. Kali ini aku tak tahu apa lagi yang harus aku lakukan. Tidak ada satupun kata terucap setengah jam ini. Hanya diam yang menjadi teman, hanya keheningan yang menjadi music pengiring. Semuanya larut dalam kebisuan!

Aku merasakan kehangatan ketika Kyuhyun memelukku erat dan aku masih bergeming. Tak mengerti apa yang ada dipikiran Kyuhyun. Masih tanpa kata, Kyuhyun terus memelukku , membuatku bisa mencium wangi tubuhnya. Merasakan setiap alunan detak jantungnya. Merasakan kehangatan dan ketenagan yang sungguh – sungguh nyata.

“ Kyu … hujan !” panggilku

Aku dapat melihat satu per satu air itu turun membasahi tempat yang sedang kupijak. Lama – lama ia mulai membasahi tubuhku , ikut memelukku bersama Kyuhyun.

“ Biarkan saja ! biarkan ia menjadi saksi adegan kita kali ini!” ucap Kyuhyun masih memelukku. Dan … aku hanya diam. Sampai kyuhyun melepaskan pelukannya. Menggantinya dengan menatap mataku.

” Dengarkan aku Sooyoung! Aku mencintaimu…”

Aku hanya diam membisu. Tak mampu berkata apapun.

“ Aku akan menjaga namamu dalam hati ini, meski aku harus pergi meninggalkanmu…..”

Tunggu ! meninggalkanku? Apa maksudnya? Aku tahu sudah saatnya aku dan dia berpisah karena putih – abu sudah terlepas dari tubuh kami. Tapi , bukan berarti ia harus meninggalkanku kan? Bukankah ia bisa satu universitas denganku?

“ Aku mendapat beasiswa melanjutkan sekolah ke paris, Soo! Hebatkan ?!”

Hatiku berdebar mendengar perkataan Kyuhyun.

“Paris ? jauh sekali. Hebat kamu Kyu ! sangat hebat!”

Membuatku larut dalam rasa takut kehilangan. Tanpa bicara aku memeluk Kyuhyun. Perlahan air mataku turun bercampur dengan air hujan. Aku tak peduli , yang aku inginkan adalah seperti ini terus seperti ini. Sebelum jarak menghalangiku untuk mendekap tubuhnya, sebelum ia tak lagi memberi kehangatan padaku.

“Aaku mencintaimu Kyunhyun… sangat teramat mencintaimu….” Lirihku.

““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““““

“ Delapan tahun bukan waktu yang sebentar lho,Soo..” Changmin memecah keheningan dan membuatku mengalihkan pandanganku kearah lain.

Taman kampus kali ini cukup sepi, hanya beberapa mahasiswa berlalu – lalang disana dan tak ikut campur dengan urusanku dan Changmin.

“ Maaf ya, Soo? Aku tak menyadari itu..”

Aku tersenyum “ ya.. nggak apa –apa lah , Changmin! Hehehe maaf juga ya aku sudah jadiin kamu bahan inspirasi puisiku!”
aku terpaku menatap satu buku yang ada dihadapanku. Perlahan aku mengambil buku bersampul hitam putih yang berjajaran di rak buku toko itu. Persis warna buku puisiku. Tercantum namaku dibawah judul “ Ketika Puisi Bicara”.

Aku tersenyum. Aku tahu Changminlah yang membuatnya seperti ini. Tapi , otakku ditarik menuju satu yang lebih penting terhadap buku ini. Kyuhyun … jika kau tidak mengambil bukuku waktu itu terlempar saat kita bertabrakan di lorong sekolah dan tidak memberikannya kepada Changmin. Puisi – puisi ini tidak akan terpampang disini, dirak – rak toko buku ini.

Aku keluar dari toko buku setelah berjalan kearah kasir. Lalu dengan senyum yang benar – benar merekah dari sudut bibirku , aku berlari – lari kecil. Memeluk erat buku itu didadaku. Aku tahu puisi – puisi didalamnya untuk Changmin. Tapi , buku ini adalah wujud cintaku kepada Kyuhyun.

Aku terus berlari dan berlari. Berharap langkah ini mengajakku ke paris. Menemui Kyuhyun dan hanya Kyuhyun. Untukmu yang disana ……! Aku merindukanmu, Kyuhyun.

END

 

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>