Cast :
Choi Sooyoung
Cho Kyuhyun
Lee Sungmin
Yoo Hwan Woo
Lee Hyukjae.
Gentre : sad, romance, drama.
Author : Kyuanzainn (@kyuanzain1)
Note:
Annyeong. Aku kembali lage.
Semoga part ini ga mengecewakan reader aja deh.
Happy
Author POV
Hwan woo menatap tak percaya ke arah Kyuhyun.
“oppa, kau sadar?” tanya Hwan Woo seraya bangkit dari hadapan Sungmin
Dengan langkah tertatih, Kyuhyun berjalan menghampiri Hwan Woo.
“Sooyoung eodiga?” tanya Kyuhyun. Matanya nyalang menatap ke semua sudut apartemen.
Apartemen?
Yah, apartemen Sooyoung.
“Choi Sooyoung!!!”teriak Kyuhyun seraya menerjang sebuah kamar yang tepat berada di hadapannya.
“oppa…Sooyoungie tidak ada.” jawab hwan woo.
Kyuhyun menatap Hwan Woo dengan kening berkerut. Tangannya terkepal. Wajahnya mendadak kemerahan dengan keringat yang bercucuran.
“oppa….!!!”
Kyuhyun tersungkur jatuh di depan kamar apartemen tesbut seraya memegang dadanya.
“Panggil ambulans!!” teriak Sungmin menyadarkan Hwan Woo dari keterkejutannya atas reaksi Kyuhyun dengan wajah kesakitannya.
Author’s POV END
Sooyoung’s POV
Aku berjalan menuju apartemenku. Rasanya aneh menyadari tubuhku yang akhir-akhir ini terasa jauh lebih berat. Sesekali ku pegang perutku.
“ahh, telur goreng itu tampak lezat.”
Aku berhenti di sebuah stan makanan dan memesan telur goreng yang entah mengapa begitu terlihat sangat menggiurkan.
Beberapa saat kemudian….
“Enyak….”
Aku melap pinggiran bibirku yang belepotan sambal. Entah kenapa akhir-akhir ini aku sangat menyukai sambal pedas. Mengingatkanku pada namja arrogantku.
“Kyuhyun-ah, bogoshipo…”
Aku merentangkan tanganku keudara membayangkan pelukan hangat namja arrogantku.
Suara sirene ambulan membuyarkan lamunanku akan Cho Kyuhyun.
“Tuhan, selamatkanlah orang yang berada dalam ambulans itu…”
Aku kembali melanjutkan perjalananku menuju apartemenku. Sungmin oppa dan Hwan Woo eonni pasti sudah lama menunggu.
Kutengok jam yang melingkari pergelangan tanganku. Masih ada beberapa jam lagi.
“akan ku ingat semua kenangan manis yang pernah kita ciptakan bersama, oppa…“
Kembali air mataku menetes kala mengingat saat-saat kebersamaan kami yang justru lebih didominasi oleh suara teriakannya yang menggelegar kala aku tak mengikuti setiap instruksi yang dia berikan.
Flash back…
“aku bilang jangan pake sayuran. Kenapa kau malah membuat makananku justru lebih banyak sayurnya? Kau ingin membunuhku?”
“tapi, oppa tidak akan mati hanya karena memakan sayur. Lagian, aku tidak suka dengan namja gendut.”
“aku tidak gendut!!”
“aku bisa merasakanny, oppa.”
“jeongmal?”
“maksudku….yak! Aku masih mau makan. Turunkan aku!”
“diam atau kau tidak akan pernah bisa turun dari tempat tidur lagi. Sekarang, waktunya olahraga malam. Kau tidak suka namja dengan perut yang gendut kan? So, mari bantu aku mewujudkan harapanmu itu.”
Flashback End
“Lupakan dia, Choi Sooyoung. Dia masa lalu. Dia sudah menyakitimu terlalu banyak. Masih banyak hal yang perlu kau benahi. Masih ada perasaan yang masih harus kau lanjutkan.”
Aku mengepalkan kedua tanganku dan kembali melangkah menuju apartemen yang tinggal beberapa meter lagi ke depan.
Aku membuka pintu apartemenku dengan pelan. Takut mengganggu Sungmin oppa yang sedang beristirahat. Namun, dugaanku salah. Karena yang kudapati adalah Sungmin oppa tengah memunggungiku menatap ke arah langit senja tepat di balkon.
“kau pulang.” serunya.
Aku mengerutkan keningku tanda tak mengerti dengan seruannya. Terasa ada yang ganjil di sini.
“ne. Aku pulang, oppa. Aku sudah selesai berpamitan pada temanku. Sekarang kita bisa berangkat dengan tenang. Apa oppa sudah mempersiapkan se…”
“Apa kau masih mencintaiku?”
Sebuah pertanyaan yang di lontarkan Sungmin oppa padaku, seketika membuatku merinding.
Jika pertanyaan ini dipertanyakan beberapa bulan yang lalu, tentu dengan sangat yakin aku akan mengiyakan pertanyaan tersebut.
Sungmin membalikkan tubuhnya guna menatapku.
“Apa kau masih mencintaiku? Apa semuanya masih sama seperti kemarin? Masihkan namaku terukir di hatimu?”
Kakiku goyah demi mendengar pertanyaan bertubi yang dilontarkan Sungmin oppa padaku.
“Apa maksud oppa? Tentu saja aku mencintai oppa.”
Aku berjalan menghampirinya dan memeluknya.
“Kita lanjutkan mimpi kita yang sempat tertunda, oppa. Saranghae.”
Setitik air mata jatuh. Dengan gerakan pelan, kuhapus buliran air mataku dan lantas menatap namja yang ada di hadapanku ini. Namja yang akan menjadi masa depanku.
“Hwan Woo eonni eodiga?” tanyaku seraya bangkit dan berjalan menuju kamarku.
“Mengantar Kyuhyun-ssi ke Rumah sakit.”
Langkahku seketika terhenti.
Kyuhyun?
“Tadi dia datang dan menanyakan keberadaanmu. Apa kau begitu akrab dengan bos mu?”
“Ah, dia terlihat tinggi dan menawan. Tapi sayang, dia pucat dan tampak tidak sehat. Bahkan dia harus kembali dilarikan ke Rumah sakit karena dia kembali drop.”
Sungmin oppa masih terus berceloteh.
“Aku juga baru tahu ternyata dia kabur dari RS hanya karena ingin menemuimu.”
“Syoo, apa mungkin bos mu itu menyukaimu?”
Sebuah tamparan keras bagiku kala mendengar ucapan Sungmin oppa.
“Kondisinya tampak parah. Melihat darah yang tib-tiba keluar dari hidungnya…”
Brakkk
Aku jatuh tersungkur. Aku tidak sanggup mendengar semua ucapan Sungmin Oppa.
“Dia mencintai tunanganku….”
Itulah ucapan terakhir Sungmin oppa yang kudengar sebelum kesadaranku menghilang.
TBC
Aduh, mianhe reader.
Aku akhir-akhir ini begitu sibuk dengan tugasku. Apalage ini tahun ajaran baru, siswaku makin bertambah…
Mian kalaw hasil part 2 nya kacau atau malah masih pendek. Hehehe laptopku rusak…
Oke, jangan lupa ninggalin komentnya yah? Semua kritik n saran q tampung kok. Asal jangan di bash aja.
