Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

[series] My Best (Girl) Friend part 1

$
0
0

deuniwita-34

Title/Judul :My Best(Girl)Friend part1

Length : series

Rating : Teenage 17+

Genre : friendship, family, humor

Author : Deuaniwita

Cast/Pemain :

 

main: Kyuhyun, Cho and Sooyoung, Choi

cameo: Donghae, Lee; Yoona, Im

 

Note dari author:

hello everybody, it’s me again. deuaniwita maaf malah bawa cerita baru dan hutang AS tak dilunasi

Sumpah tuh cerita malah mentok ngga jelas, mian hanbeondeo.

semoga cerita ini lebih fresh dari yang kemaren ne, have a good reading.

 

“lebih baik aku minta di jodohkan saja”

 “nae eommaga dia bakal punya menantu lagi jadi rumah sedang sibuk-sibuknya”

“aku pergi dulu yah, mau fiting baju buat hari special, anneyeong”

Kini hanya kata-kata itu yang terus berputar dipikiranku, apa benar gadis ini akan menikah. Apa tak terlalu cepat untuknya, dia itu masih terlalu muda. Bahkan aku lebih tua darinya, kenyataan ini masih tidak dapat ku percaya, tapi kalau bukan dia siapa lagi. Eonninya? Hemm, eonninya sudah pergi dari rumah dan dia tidak pernah mau membahasnya lagi atau yeodongsaengnya itu paling mustahil, seolri masih sekolah menengah pertama tingkat 1 dan tak mungkin tuan choi menikahkan anak paling bungsunya itu.

Hey Cho Kyuhyun, kenapa kau berpikir sekeras ini untuk seorang Choi Sooyoung ? Oh Tuhan apa benar aku menyukainya, tidak. Lebih tepatnyaAku telah mencintainya. Tapi aku tak mungkin menyatakannya. Kalian tau kenapa? Itu karena persahabatan kami, terlebih lagi dia akan menikah. Bisa-bisa aku dibilang perebut calon istri orang.

Kini semua pikiran tentangnya terbesit diotakku, kebaikannya, ekspresi marahnya, kenakalannya bahkan, kenangan manis kami bersama. Masa dimana hal kecil menjadi istimewa dan hal itulah yang takkan pernah kulupakan.

——-Flashback ON——-

“hari ini kau payah kyu, hampir semua tembakanmu melesat dari sasaran yang aku harapkan”, kata pelatihku dengan wajah kesal. “mian hyung aku akan berusaha lebih”, kata ku mengembalikan posisiku untuk menembakkan anak panah kearah bantalan. Dia pun mundur sedikit dan sepertinya memperhatikan teknik ku. “jangan karena hari ini kau ulang tahun kau berharap aku memulangkanmu lebih cepat ne”, aku tertegun benar hari ini aku ulang tahun, kenapa aku sampai lupa yah? Apa karena kegiatan ku padat sekali sampai-sampai aku lupa tanggal, haha. Aku pun menjadi bersemangatmengetahuinya dan menumpukan segenap konsentrasiku menuju bantalan dan…

Jlep`
Itu lah kira-kira suara yang dihasilkan dari anak panahku yang tepat mengenai tanda merah di pertengahan bantalan. Aku tersenyum dan menurunkan panahku, ‘tidak sia-siakan latihanku slama 5 tahun ini’, pikirku sambil memicingkan kembali mata ku dan bergegas untuk menuju bantalan selanjutnya. Belum sempat aku melangkah, tiba-tiba semua gelap dan badanku seperti tertarik kebelakang, aku sadar bahwa ada tangan yang menutup mataku, di sertai gelak tawa. “saengil chukkae kyuhyunni” Aku tau suara siapa ini, apa lagi gelak tawanya tadi.

Perlahan dia pun membuka tangannya dan mengarahkan badanku kearah yoona yang membawa kue yang diatasnya dihiasi angka 17.

Aku hanya tersenyum senang dan bersyukur memiliki sahabat-sahabat seperti mereka khususnya dia. Setelah make a wish dan memakan kue sederhana yang bernama brownies itu, dia tersenyum penuh arti, entah apa maksudnya. Yoona yang sepertinya mengerti apa maksud pandanganku pada sooyoung pun angkat bicara, “brownies ini kami dan park ahjumma yang membuat sendiri, makanya sooyoung kesenangan karena hasilnya tak sia-sia. Apalagi sooyoung yang paling semangat dan banyak ambil bagian karena, aku harus mengambil kadomu yang donghae titipkan sebelum dia berangkat untuk tournament taekwondo. Mianhae sooyoungie kau pasti kerepotan”, oceh yoona panjang lebar.

Dan sooyoung hanya tersenyum dan berkata “dweseoyo, urineun chinguya”, katanya lalu kembali melahap kue yang entah sudah keberapa. Aku hanya diam dan berfikir, benarkah?, si tinggi tukang makan ini memasak? Hehe, bangga juga aku padanya, kami baru setengah tahun kenal tapi dia mau membuatkan ku hal spesial seperti ini. Yang jelas saat ini aku amat senang hingga jantungku berdegup lebih cepat dari biasanya.

======

“hiks…hiks..syoung-ah kenapa dia setega itu padaku, aku belum puas melepas kangen padanya, kini dia harus kembali ke america. Sepenting itukah sekolahnya ketimbang aku ?”, adu yoona sembari menangis di pelukan sooyoung. “yoong-ah, uljima. Kau lupa seperti apa kibum itu, dia akan mengejar sesuatu yang ingin dia capai hingga dapat dan ingat apa janjinya jika ia dapat menyelesaikan sekolah akselerasinya itu dia akan langsung menikahimu, ingatlah itu”, rayu sooyoung pada yoona agar berhenti menangis. Beginilah sooyoung walau terkadang jahil namun kata-kata yang keluar dari mulutnya juga dapat menenangkan kami para sahabatnya, termasuk yoona.

“iya kan, kyunni? Kau sebagai teman SMP kibum pasti lebih mengenalnya, dan dia pasti akan menepati janjinya pada yoona, kan ?”, lanjunya lagi. Kenapa dia membawa-bawaku, aku pun menjawab dengan mengeluarkan huming beratku tanda meng-iya-kan perkataannya. Sooyoung yang masih memeluk yoona pun menyengol lenganku yang tepat berada di samping lengan kanannya dan berhuming dengan nada bertanya, ‘ya!, katakanlah sesuatu’, perintahnya padaku dengan mulut yang bergerak namun tanpa suara. Aku yang sudah tau maksunya hanya dapat mengendus lemas dan berkata, “ne, kibum oppa mu itu akan kembali dan kau jangan menanggis lagi, dia pasti sangat sedih jika tau kau seperti ini”, sambil mengelus kepala yoona yang ada di dada sooyoung, yoona pun bangkit dari sana dan mengusap air mata yang bagiku seperti air terjun itu, ku perhatikan dada sooyoung yang sedikit transparant karena terkena air mata yoona dan menampakkan sedikit bagian dalam tubuhnya, aku jadi sedikit ehem.

Segera kubuka jas seragamku dan memberikannya pada sooyoung, dia memang ceroboh sampai-sampai lupa mengenakan jas seragamnya dan hanya mengunakan kemeja seragam yang jika terkena air akan transparant. Dia menetapku dengan wajah bertanya “pakailah tak mungkin kau pulang begitu, bisa-bisa kau tak selamat sampai rumah”, kataku sambil mengalihkan pandanganku darinya. Dia memperhatikan seluruh tubuhnya dan berhenti pada dadanya, sadar akan maksudku dia pun segera menutup bagian itu dengan menyilangkan kedua tangannya, “untuk apa kau memperhatikan bagian ini”, hardiknya sambil mengunakan jasku dan mengancingkannya hingga atas walau terlihat lucu karena kebesaran setidaknya dia akan terlindung dengan jas itu seperti aku yang selalu ingin melindunginya, hey apa yang kau pikirkan Cho Kyuhyun.

“sudahlah, jangan bertengkar”, kata yoona melerai kami. “aku sudah baikan, syoung ayo kita pulang, kyu sebaiknya kau pulang juga ini sudah sore”, kata yoona lagi kemudian bangkit berdiri dari bangku lalu diikuti sooyoung yang mengarahkan death glarenya padaku. “ne, hati-hatilah aku masih menunggu donghae, dia masih latihan. Setelah selesai kami akan pulang”.

“baiklah, anneyeong..”, pamit yoona sambil berusaha tersenyum. “ne, anneyeong”, sapa ku balik, namun sooyoung masih saja melemparkan tatapan itu dan tiba-tiba dia mendekatkan wajahnya ketelinga ku dan berbisik “dasar perfert”. Deg, sudah pasti mataku membulat kini, dasar yeoja itu ditolong malah mengataiku mesum. Aku hanya diam karena tak mau membuat sore hari yang tenang ini gaduh karena bertengkar dengan si tinggi tukang makan itu, mereka pun pergi. Kini aku hanya menatap punggung mereka yang menjauh dan beralih menatap jam tanganku yang telah menunjukkan pukul 16:38. “yak! Lee donghae, eodini ?”, umpatku lalu mengambil handphone ku dari saku dan segera menelphone si ikan.

=====

Aku sedang berada dikamar dan bersiap mengemas barang-barang bawaanku, karena besok aku akan berangkat untuk bertanding di olimpiade archery internasional selama seminggu, pasti aku akan sangat merindukan rumah dan sekolah, apalagi para sahabatku.

Sementara aku berbenah, aku di kejutkan bunyi Hpku yang cukup nyaring itu, setelah ku periksa ternyata pesan dari salah satu sahabatku.

From: syoung ^^

YA!!, kyu apa benar kau akan mengikuti olimpiade memanah di singapore besok ?

Aku sedikit berfikir,  dari mana dia tau ? bukannya hanya donghae si ikan itu saja yang kukabari.

To:syoung ^^

Ne, wae?
kau takut kalau kangen padaku yah ?

From:syoung ^^

Anni :P
aku hanya tanya saja, oiya jangan lupa oleh-oleh, ne ?

‘Dasar bocah ini belum pergi saja, sudah di tagih oleh-oleh’, kata ku dalam hati sambil tersenyum.

To:syoung ^^

Kau mau oleh-oleh apa memangnya ?

Aku menunggu cukup lama balasan darinya, bahkan koper ku sudah selesai ku kemasi, ku periksa lagi Hpku masih belum ada balasan dari Sooyoung. ‘baiklah mungkin dia sudah tidur’, batinku. Kulihat jam sudah menunjukkan pukul 11 pasti dia benar-benar sudah tidur sekarang, aku pun menutup selimut ku dan bersiap-siap menutup mata, hingga lagi-lagi aku dikejutkan bunyi Hpku yang ku tau bahwa ada pesan yang masuk.

From:syoung ^^

Aku hanya ingin….
ingin kau kembali dengan selamat :D

Cepat pulang, ne ?
pasti aku akan kangen padamu,
jaljayeo.

“MWO ?”, aku spontan lagsung bangun dari tidurku. “aku tak mimpikan, sooyoung mengirim ini padaku. Tuhan apa ini sungguhan ?”, tanyaku histeris dan segera kucubit pipiku, “ahh, appayo”, erang ku kesakitan sambil mengelus bagian yang kucubit tadi namun anehnya senyuman masih setia berada dibibirku. Sakit memang tapi, rasa sakit itu mungkin tak akan sebesar rasa bahagiaku saat ini, bahagia? Oh lupakan!

Kini muncul pertanyaan besar di otakku. ‘apa yang harus ku tulis untuk membalas pesannya?’, batinku. “yah!!, namja babo berfikirlah, ayo berfikir ”, kataku sambil mengigit-gigit ujung ibu jariku. “baiklah”, kataku pada akhirnya. Segera kuketik pesan untuknya.

To:syoung ^^

Ne, aku akan membawa oleh-oleh yang kau inginkan itu. Kau jaga kesehatan yah selama aku tidak ada, dan jangan lupa untuk menungguku. Neodo jaljayo, mimpikan namja tampan ini ne,khkhkh.

SEND~

Kubaca ulang pesan yang baru kukirim tadi, astaga kenapa isi pesanku seperti ini. Huft, sudahlah kamikan hanya ber ‘sahabat’, paling dia hanya menganggap bercanda. “jaljayo, sooyoungie”, kataku pada Hpku sendiri, lalu menutup kembali selimut dan tidur.

==1,3 weeks later===

“dasar kau yeoja tak laku-laku, pacaran saja tak pernah mau mendekati namja incaranku”, hardik seseorang, aku pun mengalihkan pandanganku dari PSPku menuju kemana arah suara itu berasal, lebih tepatnya didepan pintu utama kelas dan ternyata teriakan atau lebih tepatnya makian tadi berasal dari seorang yeoja dan keempat temannya yang kini tengah menatap sooyoung sengit sambil berkacak pinggang. Dan sooyoung yang sedang memegang penghapus hanya mengeluarkan evil smirk dan death glarenya. Entahlah aku jadi sedikit takut saat ini, pasalnya yang sedang menghampirinya hanyalah yoona, yang aku tau jika sooyoung sudah mengamuk lawan maupun kawan akan habis olehnya. Dalam artian dia kurang bisa mengontrol emosinya ketika dia marah dan aku takut dia akan membuat keributan. Segera ku tarik badannya yang hampir menyamai tinggi badanku ini dan menuntunnya keluar kelas, kulihat yoona ingin ikut namun ku beri isyarat agar meninggalkan kami berdua saja.

Aku membawanya keatap sekolah, saat ini dia sedang ku gandeng, entahlah dia hanya diam saja. Dan kurasa perkataan yeoja tadi cukup membuat sooyoung badmood. Setelah sampai diujung pagar aku mendudukannya di sebuah bangku bekas, tempat biasa aku bolos sendiri, namun kini aku datang dan duduk bersamanya. Dia masih saja diam dan membuatku khawathir, “syoung-ah gwenchanayo ?”.

Dia lalu tertunduk dan membuat rambutnya yang digerai itu menutupi wajahnya dari pandanganku, cukup lama dia dalam posisi seperti itu, namun tiba-tiba bahunya naik turun seperti orang menangis. “syoungah, uljimayo. Jangan hiraukan mereka, mereka hanya iri kau dekat dengan donghae. Padahal merekakan tau kita berempat adalah sahabat, uljima ne ?”, kataku mencoba menenagkannya karena aku takkuat jika harus menlihatnya menangis sedih seperti ini.

Tiba-tiba, “bwahahahaha, konyol sekali”, tawanya lepas sambil memegang perutnya. ‘MWO? Apa-apaan ini apa dia jadi gila akibat perkataan yeoja tadi’, tanyaku dalam hati.

“yah, kau kenapa ?”

“anniya, kau pasti tadi takut kalau aku mengamukkan, tenanglah aku sudah bisa jaga emosiku kok”, katanya.

“yah, dasar bodoh. Kau ini membuatku khawatir”, hardiku dia pun masih mencoba meredam tawanya. Ternyata selama aku tinggal seminggu dia sudah berubah, berubah menjadi lebih baik, dan aku suka itu. “apa kau ngga mau cari solusi agar-”, “agar ngga dikatain ngga laku, gitu ?”, potongnya. Jujur ini adalah topik yang paling aku hindari jika bicara dengannya, “yah kira-kira begitulah”, kataku pada akhirnya.

“ngga, aku belum siap buat menjalin hubungan seperti itu”, katanya lalu tertunduk, aku pun jadi ikut diam seperti dia. Namun ia kembali tersenyum dan pandangan kami bertemu.

“lebih baik aku minta di jodohkan saja”, katanya tiba-tiba dengan senyuman. “MWO?”, kataku terkejut dengan oktaf sedikit naik, karena kulihat dia kini menutup telinganya dengan kedua tangan kurusnya itu.

“YAK!!, kecilkan suaramu itu”, bentaknya padaku.

“kau bodoh atau apa ? kenapa kau bisa berfikir seperti itu?”, kataku dengan nada sedikit lebih lembut dari yang tadi. “mollaseo, aku hanya takut menghadapi apa yang eonniku alami. Menikah dengan cinta dan pergi dari rumah karena tidak direstui, kemudian hidup sengsara lalu…hem”, katanya menghela nafas berat dengan tatapan kosong menghadap kearah lapangan panah dibawah gedung ini. Aku menjadi sedikit merasa bersalah, bersalah karena membuatnya mengingat kenangan buruk tentang keluarganya. Hening pun menyelimuti kami, hanya hembusan angin yang terdengar, aku pun memberanikan diri melihatnya.

Menutup mata, itu lah yang kini dia lakukan, hembusan angin membuat rambut panjang bergelombangnya terkibar-kibar, sedikit berantakan namun terkesan indah. “ekhem, apa ada sesuatu di wajahku tuan Cho?”, aku pun tercekat. Bagaiman tidak, tiba-tiba ia membuka matanya saat aku tengah memperhatikan wajahnya. “ah,a anniya.. ayo masuk sepertinya akan turun hujan”, kataku mengalihkan topik.

“arraso”, katanya sambil mengapai tanganku lalu melihat jamnya. “omona, Mrs. Song Lesson”, katanya sambil membulatkan matanya yang besar lalu mengigit bibirnya, Lucu.

To Be Continue—–

Otthe?  ini part 1-nya smoga kalian suka dan aku butuh masukan banget,  apa ini kepanjangan ato malah masih pendek seperti cerita sebelumnya. Jadi tolong tinggalkan pesan buat aku, butokhe ^^V

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>