Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

[Series] Love Story After Reincarnation Part 3

$
0
0

Title : Love story after reincarnation

Author : Mahyeri

Main Cast : Cho kyuhyun and Choi sooyoung

Support Cast : Shim changmin , Seo joohyun aka seohyun , Choi siwon, Choi minho , Im yoona , Lee donghae , Kwon yuri , Lee hyukjae aka Eunhyuk , Lee sungmin , Park Jungsoo aka Leeteuk , kim taeyeon , All member EXO , Cho family , Choi family And Others

Genre : Romance , family , hurt , little fantasy and little comedy

Rating : PG-13

Leght : Series and sequel

Note : annyeonghaseo, hyeri come back dengan membawa lanjutan dari love story after reincarnation, mian klo lama dan ngk sesuai harapan, dipart ini dan selanjutnya other castnya akan muncul satu satu jadi sabar yaa, oh ya ff ini asli buatanku sendiri jadi  jika kalian merasa ini ff mirip dengan ff kalian silahkan hubungi aku di fb komkyu sparkyu atau hyeri ever lasting friend dan di twitter @M_hyeri2k.

HAPPY READING

KYUHYUN POV

TUKKK

Kena kau choi, haha rasakan itu, aku sangat rindu untuk menjahilanya, kira kira  sudah 2 minggu aku tidak bertemu dengannya, aneh bukan?, aku juga merasa begitu selama 2 minggu ini dia sama sekali tidak keluar dari rumahnya.

“auchhh neomu appoyo” lalu sooyoung melihat kanan kiri mungkin sedang mencari pelaku pelemparan kaleng soda ke kepalanya itu.

Kenapa sooyoung tidak melihatku padahalkan rumah kami cuma dibatasi sebuah pagar kecil saja padahal menurutku pagar itu sangat tidak berguna karena rumah kami sangat berdempetan.

Kulihat sooyoung sedang memungut kaleng soda itu dan sepertinya dia sudah tau pelakunya itu aku karena dia langsung menoleh kearah rumahku.

“CHO KYUHYUN”

“sabar choi kau tidak perlu berteriak begitu” kataku santai, aku sangat senang melihatnya marah.

“sialan kau cho, kau kira kau siapa berhak melempari kepalaku dengan kaleng soda ppabomu itu hah” ucapnya marah.

“bukankah sudah jelas aku ini musuhmu choi” jawabku.

“ah sudahlah aku malas bertengkar denganmu hari ini” diapun melangkah akan keluar dari rumahnya, benar kan kataku sooyoung hari ini sangat aneh, biasanya dia akan meladeniku bertengkar.

“yakk choi, kau mau kemana” tanyaku.

“sudah tau aku mau sekolah, kenapa bertanya” balasnya.

“maksudku, kenapa kau tak naik motor kesayanganmu itu” ujarku heran.

“bukan urusanmu cho” pendek sekali jawabannya.

“jangan jangan motormu dijual ya?” tebakku asal tapi mana mungkin sooyoung menjual motornya yang kutau sooyoung sangat menyayangi motornya itu.

“MWO, dengar cho keluargaku tidak semiskin itu, jadi untuk apa aku menjual motorku” haha akhirnya dia marah, jujur aku lebih suka melihatnya marah dari pada melihatnya yang sedih seperti tadi, tak kusadari bibirku melengkung membentuk senyuman yang jarang kutunjukkan.

“hey cho, kenapa kau malah tersenyum, dasar gila” ujarnya.

“tidak aku cuma lebih suka melihatmu marah dari pada melihatmu yang sedih seperti tadi” apa? Apa yang kukatakan barusan, aissh mulut sialan, sooyoung pasti salah mengartikan ucapanku barusan.

“MWO??” benarkan, sooyoung pasti mengira aku begitu perhatian padanya, buktinya lihat saja sekarang pipinya memerah.

“m..ma..mak..sudku..bukkan beggitu” hah kenapa aku jadi gugup begini cuma karena melihat pipinya yang memerah itu.

“ah, lupakan saja ucapanku tadi” ujarku sambil pergi ke garasi meninggalkan sooyoung yang masih bingung.

SOOYOUNG POV

Apa aku tidak salah dengar, kyuhyun bilang dia…..aissh lupakan choi sooyoung kau pasti sudah salah dengar, atau jangan jangan telingaku benar benar sudah iritasi gara gara teriakan si banteng betina.

Kulangkahkan kakiku keluar dari rumah terkutukku ini, kenapa aku bilang begitu?, itu karena aku tidak suka jika mempunyai yang sangat dekat dengan rumah cho ppabo, bahkan saking dekatnya rumah kami tampak seperti rumah kembar siam, hah kenapa lama lama otakku jadi eror begini yaa, hm pasti gara gara keseringan bertemu dengan cho ppabo.

Huh coba aja motor sport merah kesayanganku ada aku pasti sudah ada dikelasku, ini semua karena kejadian 2 minggu lalu.

FLASH BACK

“kalian siap?” tanya yuri yang kini sudah ada diantara aku dan kim young woon atau kalian bisa memanggilnya kangin, lawanku hari ini.

aku dan kangin hanya menganggukkan kepala saja.

“one two three GO!!!!” seru yuri semangat sambil mengangkat bendera kecil ditangannya.

“noona semangat”

“noona lebih cepat”

“ayo noona kalahkan dia”

Teriakan mereka bertiga saling bersahutan, aissh seperti anak kecil saja, memalukan, memang mereka ber3 dan 4 sahabat mereka lainnyalah yang paling antusias memberikanku semangat, mereka sangat dekat denganku karena mereka selalu datang disetiap balapan liar yang ku ikuti dan mereka jugalah yang selalu membayar uang taruhan untuk balapanku, ketika kutanya kenapa, maka mereka akan menjawab:

“kami sangat mengagumi noona, noona terlihat sangat keren ketika balapan dan kami sangat rela untuk membayar uang taruhan untuk balapan noona karena kami sangat yakin noona akan selalu menang”

Iya mereka benar aku memang selalu menang disetiap balapan yang kuikuti, setidaknya sampai sekarang.

Teriakan penonton kembali membara membuat semangatku terkumpul.

Aku langsung menjalankan motorku dengan kecepatan tinggi, dan oh sialnya si kangin itu sudah mendahuluku, aissh aku kecolongan start, tidak bisa kubiarkan, akupun menambah kecepatan motor, semakin cepat dan cepat, ayolah motorku sayang jangan buat sahabat sehidup sematimu ini kecewa, akhirnya aku bisa mendahulunya, hahaha siapa dulu sooyoung gitu loh….makanya jangan pernah menantangku balapan, karena jika kau melakukannya maka kau juga harus bersiap siap untuk kalah, hahaha.

Aku berhasil memimpin balapan, aku dan motorku terus melaju dengan sangat cepat meninggalkan si kangin dibelakang, tapi itu tak berlangsung lama ketika melihat spion aku melihat si kangin sudah ada tepat dibelakangku, dan sialnya aku sudah tidak bisa menambah kecepatan motor karena sebentar lagi aku akan melewati jalan yang berkelok, sial si kangin kini berada disampingku, tunggu ada yang aneh kenapa dia semakin dekat kearah motorku aku pun aku pun melajukan motorku ditepi tepi jalanan agar tidak terlalu dekat dengannya, tapi dia semakin dekat, aku merasa dia seperti ingin menyenggol motorku, astaga dia benar benar menyenggol motorku yang reflk membuatku semakin menepi tampa sadar aku sudah berada ditepi jalan dan……

BRUKK

Aku merasa seperti terbang tadi, walau kenyataanya tubuhku terpental dari motorku, sebegitu terobsesikah si kangin untuk mengalahkanku sampai sampai dia menggunakan cara kotornya, kepalaku terasa sangat pusing dan ketika aku menyentuhnya aku begitu terkejut.

“darah……”

Sial kau kangin, aku tak akan membiarkanmu menang, iya aku harus melanjutkan balapan ini, kuharap motorku tidak apa apa, perlahan aku berusaha untuk bangkit untuk menghampiri motorku yang kira kira berada 3 meter disampingku, tapi sebelum itu terjadi aku merasa rasa sakit itu terus menjadi jadi bukan hanya dikepala tapi juga seluruh tubuhku dan akhirnya semua menjadi gelap dan aku tidak ingat apa pun.

**********

“hiks……hiks…..hiks……” samar samar kudengar suara tangisan dari sampingku, aku merasa sangat mengenali suara ini…

“sudahlah yeobo jangan menangis” dan suara ini, aku yakin ini adalah suara appaku.

“ne eomma, sooyoung akan baik baik saja” apalagi suara yang ini, suara ini kan yang selalu berteriak teriak padaku dipagi hari.

“tapi…hiks…sooyoung….hiks….” tangisan eomma kembali terdengar, aku benci mendengarnya, perlahan aku membuka mataku yang langsung disambut pemandangan serba putih dan jangan lupa juga dengan bau khas obat obatan itu, ah aku membencinya.

Kulihat disini ada eomma yang duduk dikursi disampingku sambil menangis dan eonnie yang mengusap bahu eomma berharap menenangkannya serta appa yang menundukkan kepalanya sambil duduk dikursi sebelah kiriku, tapi mereka semua tidak menyadari aku sudah sadar.

“eomma jangan menangis……” lirihku pelan sambil berusaha mengangkat tanganku untuk mengusap air mata eomma tapi kenapa rasanya sangat sakit tanganku terasa kaku dan tidak bisa digerakkan.

Mereka yang mendengar suaraku pun langsung menoleh kearahku.

“soo~ah kau sudah sadar sayang” ucap eommaku lembut, aku hanya mengangguk dan kulihat mereka semua tersenyum.

“emm kenapa tanganku terasa sangat sakit” tanyaku.

“kau kan baru kecelakaan soo~ah” jawab soojin eonnie, ah iya aku baru ingat soal kecelakaan itu dan…..

“lalu motorku tidak apa apakan?” tanyaku kuwatir sambil mendudukkan diri diatas ranjang rumah sakit, semoga saja motorku tidak apa apa, seandainya motorku rusak parah maka itu artinya aku tidak bisa ikut balapan liar lagi.

“kau ini baru siuman kenapa malah menanyakan motormu, kau tau appa sangat kuwatir setelah tau kau kecelakaan karena mengikuti balapan liar, besok appa benar benar akan menjual motormu” ujar appaku.

“tapi appa…..”

“tidak ada tapi tapian sooyoung, sadarlah kau ini yeoja bukan namja” kata appa, mulai lagi, seperti biasa appa akan menceramahiku mengenai yeoja dan namja, aku hanya bisa diam, kurasakan sekarang tangan eomma tengah menggenggam tanganku dan soojin eonnie memandangku dengan iba, aku benci saat saat seperti ini.

“lalu kalau aku namja apa aku boleh ikut balapan liar” tanyaku, untuk pertama kalinya bagiku memotong ceramah appaku tentang yeoja dan namja.

PLAKKK

Dan ini juga pertama kalinya dalam hidupku appaku menamparku, apa salahku sekarang, tak bolehkah aku memotong perkatannya yang menyakiti perasaanku itu, tak bolehkah aku bertanya seperti tadi, aku sangat terkejut, bahkan eomma dan eonniepun juga terkejut.

“kau….argghhh kenapa aku bisa memiliki anak sepertimu” lalu appa pergi keluar dari ruangan ini.

“soo~ah, apakah disini sangat sakit?” tanya eomma sambil mengelus pelan pipi kananku yang baru saja ditampar appa, iya eomma rasanya sangat sakit, neomu neomu appoyo.

“anniyo eomma, tidak sakit kok” ujarku berbohong sambil tersenyum, aku berusaha menahan tangisku yang bisa pecah kapan saja, tapi aku tidak boleh menangis sekarng, tidak selama eomma dan eonnie ada disini dan eomma pun langsung memelukku erat, hangat…..

Kulihat soojin eonnie menutup mulutnya dengan sebelah tangannya berusaha menahan tangis, tapi tetap saja kulihat ada aliran sunyai kecil mengalir dari kedua matanya, aku sering mendapatinya menangis ketika appa sedang menceramahiku tentang yeoja dan namja, kadang aku merasa heran ada apa dengan banteng betinaku ini??

*********

Semenjak saat itu appa tidak pernah bicara padaku lagi, aku begitu menyesali pertanyaan ppaboku itu, untung saja sekarang appa sudah tidak marah lagi, aku merasa sedikit beruntung karena ternyata appaku tidak jadi menjual motorku tapi tetap saja appa menyita motorku dan melarangku keluar ruamah selama 2 minggu untuk masa penyembuhan luka lukaku yang kata dokter lumayan parah itu

Tak terasa sekarang aku sudah sampai dihalte bus, aku mendudukkan diri di kursi tunggu.

BRUM BRUM BRUM

Terdengar suara bising khas motor di telingaku, aku menoleh kearah kanan, cihh dia lagi, tiba tiba pandanganku mengarah pada motor yang dinaikinya, ah dia pasti membeli motor baru lagi, karena yang kuingat motornya dulu berwarna hijau, motornya yang sekarang terlihat lebih keren tentunya pasti lebih mahal, melihat mereknya saja aku sudah tau, mungkin sekitar 2 kali lipat motorku yang disita appa, motor berwarna putih dengan suara bising khasnya, huwaa aku jadi ingin menaikinya, aissh ada apa denganku kenapa aku jadi terlihat sangat mengagumi motornya, pasti motorku yang kini disita appa akan cemburu jika tau majikannya mengagumi motor lain.

“yakkk, kenapa kau mengikutiku cho ppabo” tanyaku ketus ketika melihatnya berhenti tepat didepan halte tempatku menunggu bus.

“aku lupa mengatakan sesuatu” jawabnya, hm dia mau ngomong apa yaa??

“mwo?”

“selamat menjalani hukuman karena keterlambatanmu choi” lalu dia melaju begitu saja, tunggu…. apa yang tadi dia katakan?, segera saja kulirik jam tangan yang senang tiasa melingkar ditangan kiriku……….

“OMO, aku terlambat”

**********

“ajjusshi…..ajjusshi…..ajjusshi…..” aku sekarang sangat mirip seperti orang gila, begitu turun dari bus aku langsung berlari seperti orang kesetanan kesekolah, tidak peduli lagi dengan tatanan rambutku yang lebih mirip orang yang tidak menyisir rambutnya seminggu, aisshhhh kenapa han ajjusshi lama sekali membuka gerbangnya

“terlambat lagi sooyoung~ah” tanya han ajjusshi sambil membukakan gerbang sekolah, dia adalah security disekolahku, aku sangat dekat dengannya karena aku dulu sering terlambat dan dengan senang hati han ajjusshi akan membukakan gerbangnya.

“hehehe, ajjusshi seperti tidak tau aku saja” jawabku santai dibarengi cengiran gajeku.

“cepetlah masuk sebelum lee botak menemukanmu” ujar han ajjusshi, lee botak, kalian penasaran siapa orang yang disebut lee botak itu, dia adalah kepala sekolah di seoul higt school, nama aslinya lee sooman, orangnya pemarah, jelek, botak terus idup lagi, aku yang memberikan panggilan lee botak itu untuknya tapi murid murid yang lain malah meniru memanggilnya lee botak, sampai sampai han ajjusshi pun ikut memanggilnya lee botak, dulu aku sering keluar masuk ruangannya karena aku sering membolos pelajaran dan malah makan dikantin, dan dia selalu berkeliling sekolah untuk mencari murid murid yang membolos pelajaran dan datang terlambat sepertiku.

“baiklah ajjusshi, sampai jumpa ajjusshi”

**********

Kulangkahkan kakiku ke mading sekolah untuk melihat dimana kelasku nanti, disepanjang koridor banyak murid yang memandangku takut tapi banyak juga yang menunduk tidak berani memandangku, oh ayolah siapa yang tidak mengenalku, choi sooyoung, yeoja berandalan dari seoul hight school, dengan banyak julukan yang melekat pada diriku, si pembuat masalah, biang onar, si maniak perkelahian, yeoja jadi jadian dan masih banyak lagi, iya memang kuakui aku suka berkelahi juga sering memimpin tawuran antar sekolah, tapi aku melakukannya agar sekolah lain tidak memandang remeh sekolahku, setiap ada murid sekolahku yang diganggu murid sekolah lain akulah yang akan menyelesaikannya tentu saja dengan perkelahian, sejak kecil aku belajar ilmu bela diri, aku ingin appaku bangga padaku, aku tidak punya teman di sekolah tapi tak apalah toh aku tidak membutuhkan temen, setidaknya sampai sekarang.

“hey bukankah dia choi sooyoung”

“benar benar menyeramkan”

“jangan menatap matanya lebih dari 5 detik”

“kudengar dia sunbae yang bernama choi sooyoung itu”

“pantas saja sunbae sunbae lain takut dengannya”

Bisikan bisikan mereka dapatku dengar dengan jelas, hey jangan salahkan pendengaranku yang sangat tajam bahkan silet pun kalah tajamnya, ya inilah aku dengan image dingin dan jarang bicara membuat mereka berfikir aku orang yang sangat menakutkan, tapi percayalah ini bukan aku yang sesungguhnya aku bukan orang yang seperti mereka pikirkan, tapi apa daya aku tak bisa merubah imageku, sekali mereka memandangku buruk maka aku akan buruk selamanya, apa aku begitu menakutkan bagi mereka.

“hey aku manusia bukan monster” ingin sekali aku berkata begitu tapi sayang aku tidak bisa.

Akhirnya aku sampai di depan mading tapi kulihat banyak murid yang merubungi mading membuatku tidak bisa melihat mading, tapi tunggu ada yang aneh satu persatu dari mereka tiba tiba menyingkir dari sana sepertinya mereka sadar kehadiranku.

“menyingkirlah, sooyoung ingin melihat mading”

“aku tidak betah disini, ayo kita pergi”

“pantas saja aku merasa aura yang sangat aneh”

“aura pembunuhnya begitu terasa”

Pembunuh

Kata itu terus tergiang dipikiranku, hey kenapa kalian menyebutku begitu, pernahkah aku membunuh.

Aku maju kedepan mading yang telah kosong itu mencar namaku diantara nama nama dikertas yang ditempel disana, asa aku menemukannya choi sooyoung kelas 11-A, eits jangan heran aku masuk kelas A, kelas yang pada umumnya dihuni oleh murid murid dengan IQ tinggi, itulah keistimewaan sekolahku, tidak ada kelas si pintar dan kelas si bodoh semuanya disamakan.

**********

Sekarang aku telah berada didepan kelas yang bertuliskan “GRADE 11-A”, segala doa doa yang kutau telah kubaca dari radi tidak peduli itu doa mau makan atau doa mau tidur, harapanku cuma satu “semoga aku tidak sekelas dengan cho ppabo lagi” iya lagi karena dari TK sampai kelas 1 SHS aku selalu sekelas dengannya, sial bukan.

Tapi seketiak harapanku pun musnah ketika membuka pintu kelas dan melihatnya tengah berdiri didepan kelas dengan seringaian tengilnya dan menatap kearahku, astaga kenapa dewi fortuna selalu tak berpihak padaku.

“selamat datang dikelas, choi”

“kenapa kau ada dikelasku” tanyaku ketus sambil terus berusaha berpikiran positif, kuharap dia akan menjawab seperti:

“aku sedang melihat lihat kelas ini”

Atau

“aku sedang mengunjungi temanku dikelas ini”

Tapi sayangnya semua cuma harapanku karena pada kenyataanya, dia malah menjawab dengan jawaban yang sama sekali tidak ingin kudengar.

“ini juga kelasku choi” jawabnya tenang.

“huwaa aku merasa berjodoh denganmu masa dari TK sampai sekarang kita sekelas terus” lanjutnya sambil berjalan kearahku yang langsung membuatku berekspresi seperti orang mau muntah.

“berjodoh? Denganmu?, hahaha cho, kau tidak pandai melawak, karena lawakanmu itu sama sekali tidak lucu” ujarku sambil tertawa ringan.

“ayolah choi, mengaku saja kalau kau juga ingin berjodoh denganku” katanya sambil merangkul bahuku, huh apa apaan dia?

“kyaa apa yang kau lakukan, cepat lepaskan” ucapku sambil menolak rangkulannya.

“santai saja choi, toh aku juga merasa jijik merangkulmu seperti itu” sahutnya lalu melepaskan rangkulannya.

“sudah kubilang bukan, aku malas bertengkar denganmu hari ini” kataku jengkel sambil melangkah mencari bangku yang kosong, sejak tadi aku masuk kelas ini kuperhatikan semua murid disini hanya diam dan pura pura sibuk sendiri, aku merasa sedikit beruntung dengan adanya kyuhyun dikelas ini, setidaknya masih ada orang yang mengajakku bicara, walau pun aku tau maksud kyuhyun itu untuk mengajakku bertengkar bukan bicara, kekeke.

Aku menemukan dua bangku kosong yang berada dipojok belakang dan aku memutuskan untuk duduk disebelah kanan, tiba tiba aku melihat kyuhyun berjalan mendekat kearahku, untuk apa dia kemari?

“kau sengaja duduk disana supaya bisa melihatku terus yaa?” katanya dengan ekspresi yang dibuat curiga yang menurutku sangat menjengkelkan itu sambil duduk dibangku didepanku, hey kenapa dia duduk disana?

“yaa mana aku tau kau duduk disana ppabo” sahutku jujur, tentu saja kalau aku tau dia duduk disana mana mungkin aku memilih duduk disini, tepat dibelakangnya.

“bisakah kau tidak memanggilku dengan kata ppabo, cho” ujarnya sambil menatapku tajam.

“aku tidak memanggilmu ppabo, aku cuma mengatakan satu fakta tentang dirimu” aissh sebenarnya aku malas meladeniya, tapi kalau tidak diladeni nanti aku malah kalah telak.

“apa kau bilang, hey choi sooyoung kau tidak ingat siapa pemenang medali emas dalam olimpiade matematika tahun lalu, ah benar juga sih mana mungkin kau mengingatnya, otakmu kan ngak ada isinya” kata kyuhyun tertawa mengejek sooyoung

AUTHOR POV

“seharusnya aku yang mengatakannya cho kyuhyun, otakmu tuh yang ngak ada isinya, masa tidak bisa membedakan angka 6 dan 9, benar benar ppabo” ujar sooyoung tidak mau kalah, ucapannya tadi langsung membuat wajah kyuhyun memerah menahan emosi.

“KAU……” ucap kyuhyun sambil berdiri dan menunjuk sooyoung dengan telunjunya sambil menatap sooyoung tajam.

“apa? Kau mau semua murid disini tau kalau cho kyuhyun si pemenang medali emas dalam olimpiade matematika tahun lalu ternyata sangat ppabo, kau mau menyebarkan aibmu?” balas sooyoung dengan suara yang sengaja dikeraskan dan sekarang ikut berdiri sambil mengangkat dagunya menantang kyuhyun untuk meneruskan kata katanya.

Suara sooyoung yang keras itu membuat semua murid dikelas mereka menoleh kearah mereka.

“sooyoung sangat berbeda jika bersama kyuhyun” itulah yang sekarang mereka pikirkan, mereka semua sudah tau fakta tentang kyuhyun dan sooyoung yang bertetangga dan saling bermusuhan tapi tetap saja mereka heran bagaimana bisa sooyoung yang dingin dan jarang bicara itu bisa berubah 180 derajat jika bersama kyuhyun, ah lebih tepatnya jika bertengkar dengan kyuhyun.

“oh apakah suaraku tadi kurang keras, hm baiklah aku akan mengatakannya dengan lebih keras, HEY SEMUA, DENGARKAN AK……….mm…..m……m..mmm…m…mm………” sebelum sooyoung meneruskan  kata katanya kyuhyun terlebih dahulu menutup mulut sooyoung yang dianggapnya sangat bocor itu lalu mendekatkan kearah sooyoung, terang saja itu membuat sooyoung ketakutan, sooyoung ingin melawan tapi entah kemana kekuatan yang dilatihnya selama ini, sooyoung diam terpaku menatap kyuhyun yang semakin mendekat sementara kyuhyun malah menyeringai mengetauhui sooyoung kini tengah ketakutan.

DEG DEG DEG

“ada apa dengan jantungku”

Sooyoung berusaha menenangkan jantungnya yang kini berdetak sangat cepat ketika pandangan mereka bertemu begitu pula dengan kyuhyun yang juga tengah gugup itu tapi dia tetap mendekati sooyoung, semakin dekat dan……

“jika kau benar benar menyebarkan aibku itu maka kau tau kan apa yang akan terjadi, choi……” bisik kyuhyun lembut ditelinga sooyoung tapi mampu membuat sooyoung makin gugup.

Kyuhyun pun melepaskan kontak fisiknya dengan sooyoung dan kembali duduk dibangkunya sambil menyeringai lagi ketika tau sooyoung masih berdiri terpaku.

Sooyoung pun sadar dari lamunannya ketika merasa semua murid masih menatap kearah mereka dan dia kembali duduk tenang dibangkunya seakan akan tidak terjadi apapun.

Mendadak suasana hening kembali melanda kelas itu dan para penghuninya pun mulai sibuk sendiri.

“permisi sooyoung~ah, bolehkah aku duduk disini” tanya seorang yeoja yang tiba tiba muncul itu kepada sooyoung.

Sooyoung langsung menatap yeoja itu begitu pula dengan kyuhyun yang duduk didepan sooyoung

“sooyoung~ah?? cihh sok akrab, dasar yeoja aneh” batin sooyoung berseru ketika melihat yeoja itu.

“berani sekali yeoja ini mengajak sooyoung bicara” batin kyuhyun heran.

Tak heran kenapa sooyoung memanggilnya yeoja aneh jika kau melihat penampilannya yang menurut sooyoung sangat menjijikkan dengan kaca mata yang sangat lebar dan tebal dan rambut dikuncir 2 dan jangan lupa dengan seragam yang dipakai dengan rapi itu, kancing kemejanya dipasang semua, jas sekolahnya juga dipakai, rok selutut dan kaos kaki panjangnya pun tak luput dari pandangan sooyoung, berbeda dengan sisiwi lain yang mungkin lebih memilih memotong roknya menjadi setengah paha dan memakai kaos kaki pendek dengan maksud memamerkan kaki mereka, dan itu semua sangat berbeda dengan sooyoung, rambutnya diikat sembarangan menjadi satu terlihat sangat begitu berantakan dan seragam sekolahnya yang sangat jauh dengan kata rapi, 2 kancing kemejanya yang teratas tidak dipasang juga lengan kemejanya yang memang pendek menjadi semakin pendek karena sooyoung menggulungnya dan jangan tanyakakan kemana jas sekolah sooyoung karena sooyoung sangat suka menaruh jas sekolahya sembarangan dan jarang sekali memakainya dan satu lagi berbeda dengan siswi lain yang memakai rok, sooyoung adalah satu satunya yeoja di seoul hight school yang memakai celana, memang seumur hidup sooyoung tidak pernah memiliki rok mungkin hanya rok sekolah saja dan itu pun sooyoung tidak pernah memakainya.

“karena kau tidak menjawab jadi kuanggap kau setuju” dan dengan seenaknya yeoja itu duduk disamping bangku sooyoung.

“oh iya kau pasti belum tau siapa namaku bukan, perkenalkan im yoona imnida” kata yeoja yang ternyata bernama yoona itu sambil mengulurkan tangannya tapi sooyoung tidak merespon dan berpura pura sibuk membaca komik yang entah didapatnya dari mana.

“wahh ternyata kau suka membaca komik ya, aku juga suka membaca komik lho, aku juga punya banyak komik dirumah” ujar yoona entah pada siapa karena sooyoung berusaha untuk tidak mendengarkannya.

“dasar yeoja aneh, sudah sok akrab cerewet pula” batin sooyoung.

“sooyoung~ah, kenapa diam saja, kau mendengarkanku tidak?” yoona terus mengajak sooyoung bicara.

“sooyo………”

“DIAM” bentak sooyoung pada yoona dengan keras membuat semua yang ada dikelas itu terkejut termasuk kyuhyun yang dari tadi terus memperhatikan sooyoung dan yoona.

“mianhae, sooyoung~ah” lalu yoona mengeluarkan buku bukunya dari dalam tas yang dibawanya.

Sooyoung pun berusaha bersikap cuek dan dingin lagi tapi tidak bertahan lama karena…

“mmm…sooyoung kau membawa pensil, bolehkah aku meminjamnya milikku tertinggal dirumah” ujar yoona pelan kepada sooyoung, takut takut sooyoung akan marah lagi, dan benar saja sooyoung marah karena terus diusik ketenangannya oleh yoona tapi tidak seperti tadi sekarang sooyoung menatap yoona tajam yang seketika membuat nyali yoona menciut”

“mianhae aku mengganggumu lagi”

Sooyoung pun kembali fokus pada komik ditangannya walau pada kenyataannya dia sama sekali tidak membaca komik karena sooyoung hanya berusaha menghindari yoona yang selalu ingin mengajak sooyoung bicara.

“hey kau!!” panggil kyuhyun kepada yoona.

“kau memanggilku??” tanya yoona pelan, takut bukan dia yang dipanggil kyuhyun.

“tentu saja” jawab kyuhyun.

“ada apa cho kyuhyun??” ujar yoona.

“kau tau namaku?” heran kyuhyun.

“tentu saja, siapa di sekolah ini yang tidak mengenalmu, si kapten basket yang tampan” sahut yoona.

Ketika mendengarnya kyuhyun langsung menoleh kearah sooyoung.

“omong kosong” kata sooyoung pelan, bahkan sangat pelan tapi sayangnya kyuhyun bisa mendengar itu, kyuhyun tersenyum kecil lalu kembali menoleh kearah yoona.

“tapi menurutku donghae oppa lebih tampan dan keren, kekeke” ucap yoona sambil terkekeh pelan dengan semburat merah dipipinya.

“kau menyukai donghae temanku itu” tanya kyuhyun penasaran, karena menurut kyuhyun, kyuhyunlah yang paling tampan.

“iya aku sangat menyukainya, ah sudahlah jangan membahasnya, kau membuatku malu” ucap yoona yang langsung menutup mukanya dengan buku.

Kyuhyun menatap yoona aneh begitu pula dengan sooyoung yang memang dari tadi mendengar pembicaraan mereka.

“dasar aneh” mungkin itulah yang ada dipikiran sooyoung dan kyuhyun.

Setelah itu heningpun tiba tiba melanda kelas itu, sooyoung yang merasa bosan pun memutuskan akan benar benar serius membaca komik ditangannya sampai akhirnya terdengar suara dombrakan pintu yang sangat keras tetapi sooyoung yang sedang asik asikan membaca komikpun tidak memperdulikannya, beda dengan murid lainnya yang merasa terganggu mereka langsung menoleh kesumber suara termasuk kyuhyun dan yoona.

“NOONA!!!!!” terdengar beberapa suara disaat yang bersaman tunggu…..sooyoung sangat mengenal suara suara ini, bahkan sangat mengenalnya, sooyoung pun menghentikan kegiatan membaca komiknya dan menoleh kedepan kelas.

“tidak mungkin itu mereka, astaga sepertinya telingaku benar benar telah iritasi karena sering suara si banteng betina” batin sooyoung.

Namun nyatanya suara itu benar benar suara orang orang yang dikenalnya, tepat didepan kelas itu berdirilah 7 orang namja tampan dan unyu dengan senyuman lebar mereka yang mungkin mampu membuat seluruh yeoja disekolahnya mimisan.

“OH NO!!!!!!!!, itu benar benar mereka” batin sooyoung menjerit kembali.

Seluruh penghuni kelas pun menatap penasaran kearah sooyoung karena mereka jelas paham sooyounglah orang yang dipanggil “noona” oleh namja namja tampan itu.

“noona? Siapa mereka? kenapa mereka memanggil sooyoung denagn sebutan noona?, bukankah sooyoug tidak memiliki adik, apalagi mereka itu bertujuh, sepupu kurasa juga bukan, teman?, ah aniyo sooyoung yang yang aku tau tidak pernah memilki teman, lalu siapa mereka?” batin sooyoung sambil menatap namja namja itu satu persatu.

Sementara sooyoung juga tengah menatap namja namja itu dengan pandangan penasaran.

“OMO, kenapa mereka disini”lagi dan lagi sooyoung bertanya kepada dirinya sendiri.

TBC

Pasti knightdeul bisa donk nebak siapa 7 orang namja itu, ada yang mau menebaknya? Kalo gitu tulis aja dikomentar #Modus , ok aku rasa ff ini sangat tidak layak mendapatkan komentar kalian apalagi dipart ini gak gereget sama sekali tapi tak apalah aku Cuma mau menyalurkan hobbyku, cukup sampai disini aja yaa cuap cuapnya author amatiran ini mau undur diri, sampai bertemu dipart selanjutnya, pai pai.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>