Tittle : Pure Love [Part 3]
Length : Series
Rating : PG 13+
Genre : Sad, Romance
Author : afliafs
Cast : – Cho Kyuhyun
- Choi Sooyoung
Support Cast : Find it by yourself :^)
Disclaimer : this plot is mine. if there is a similarity in the story line, I apologize. maybe we have the same way of thinking
Note : not for SIDERS. So, please leave comments after or before you read this story J
Author’s note :
Mian aku lama ngelanjutinnya, tiba-tiba otakku buntu pas aku lagi ngetik -_-“ ini dia part 3-nya, semoga memuaskan ya ^^
H A P P Y R E A D I N G ^^
Kyuhyun’s POV
Tak terasa waktu berjalan cepat, sudah satu bulan lebih aku mengenal Sooyoung. Tak hanya mengenal sebenarnya, karena seiring berjalannya waktu, aku dan dia kini bertambah dekat. Mungkin kita bisa disebut sebagai sabahat? Tapi tidak, aku tak pernah menganggapnya sahabat. Aku selalu memandangnya sebagai seorang wanita bukan seorang sahabat. Wanita yang amat kucintai.
Aku berjalan dengan senyuman yang menghiasi bibirku. Aku sedang berjalan menuju rumah Sooyoung dan juga Minho. Kalian pasti bertanya darimana aku tahu alamat rumah mereka? Hahahaha. Minho yang memberitahunya. Bagimana bisa? Waktu itu ia tak bisa menjemput noona-nya itu jadi kurasa ia terpaksa memberikanku alamat rumahnya dan menyuruhku untuk mengantar noona-nya pulang.
Aku sengaja mendatangi rumah Sooyoung dan menyuruh Sooyoung untuk tidak datang ke Sungai Han kali ini. Karena aku sudah berjanji padanya kalau aku akan mengajaknya jalan-jalan . Tidak. Bukan berjalan-jalan mengitari Sungai Han lagi kali ini. Tapi, aku mempunyai rencana lain kali ini. Dan kebetulan, otakku bisa menemukan tempat yang bagus untuk melaksanakan rencanaku ini.
Tak terasa, aku sudah sampai di depan rumah yang cukup sederhana ini. Dengan pelan, aku memencet tombol bel yang ada di samping pintu rumah ini. Setelah menunggu beberapa menit, seseorang membuka pintunya. Dan wajah garang itu yang menyambut kedatanganku kali ini, siapa lagi kalau bukan Minho. Aku tersenyum kikuk.
“Apa Soo—“
“Arra. Soo noona….” seru Minho lalu berjalan memasuki rumahnya
“Minho! Mengapa kau tak menyuruhnya masuk?” tegur seorang wanita paruh baya dari arah ruang tamu kemudian berjalan ke arahku, lalu tersenyum ketika melihat wajahku.
“Apakah kau yang bernama Cho Kyuhyun?” tanyanya
Aku tersenyum kecil lalu mengangguk ragu
“Sooyoung sering bercerita tentangmu. Ah, silahkan masuk”
Aku berjalan mengikutinya dengan perlahan. Otakku masih mencerna kata-katanya barusan. Apa kata beliau? Sooyoung sering bercerita tentangku? Benarkah? Oh tidak! Jantungku kembali berulah. Tapi, apa yang Sooyoung ceritakan kepada eomma-nya tentangku? Apakah aku harus menanyakannya nanti?
“Terimakasih”
“Nde?” aku menatap bingung wanita yang kurasa nyonya Choi ini
“Terimakasih karena telah membuat anakku kembali tersenyum”
Aku terpaku mendengarnya. Merasa senang tentu saja. Dan itu menjadi kebanggaan tersendiri untukku. Aku tersenyum seakan menjawab ‘tak masalah eommonim’ pada nyonya Choi.
“Sooyoung sedang bersiap-siap. Mungkin ia akan keluar dari kamarnya sebentar lagi”
Setelah nyonya Choi berkata seperti itu, aku mendengar deritan pintu yang terbuka. Dan disana tampaklah dua orang kakak-beradik yang muncul dari balik pintu itu. Minho menuntun noona berjalan ke arahku dan eommanya. Lihatlah gadis yang kini tengah menunduk itu. Ia bahkan terlihat cantik walaupun hanya menggunakan simple dress berwarna soft pink dengan motif bunga-bunga itu. Nyonya Choi bangkit dari duduknya, lalu ia berjalan mengambil sebuah mantel lalu memakaikannya ke Sooyoung. Aku tersenyum melihat pemandangan itu
“Karena di luar sedang turun salju, kau harus memakai ini” ucap nyonya Choi yang dibalas dengan anggukkan dari putrinya
“Kau mau mengajak noona-ku kemana?”
“Ke suatu tempat”
“Jangan membuat noonaku terluka. Jika aku melihat ada luka di tubuh noona-ku, kau mati di tanganku”
“Minho, kau terdengar seperti appa, kau tahu” ucap nyonya Choi
Minho menatap eommanya dengan tatapan tak percaya. Ia hendak protes namun tak jadi ketika eommanya menatapnya dengan mata yang hampir keluar itu kk~ XD
“Aku melakukan itu agar insiden itu tak terulang lagi” gumam Minho
“Jangan dengarkan Minho. Aku yakin kau bisa menjaga anakku dengan baik” ucap nyonya Choi seraya meletakkan tangan Sooyoung ke dalam genggamanku
Aku tersenyum “Terimakasih sudah mempercayaiku, eommonim”
Setelah itu aku berpamitan dan langsung menuntun Sooyoung berjalan melewati pintu utama rumahnya. Aku berhenti berjalan untuk sejenak memperhatikan gadis yang sedang ku gandeng ini, ia tak memakai scarf dan sekarang sedang musim dingin, bisa-bisa ia kedinginan jika tak memakai scarf.
“Tunggu sebentar” gumamku seraya melepas genggaman tanganku
“Ada apa, Kyu?” tanyanya
“Tunggu saja” ucapku seraya melepaskan scarf yang melingkar di leherku lalu dengan perlahan aku melingkarkan scarf itu ke leher Sooyoung
“Dengan begini kau tidak akan kedinginan”
“Gomawo” ucapnya dengan rona merah di pipinya
Aku tersenyum, lalu mulai melepaskan sarung tangan sebelah kananku, dan memakaikannya ke tangan kanan Sooyoung. Kemudian, ku genggam tangan kirinya lalu ku masukkan ke dalam saku jacket yang ku kenakan.
“Lain kali kau harus memakai sarung tangan jika mau keluar di musim dingin seperti ini”
“Ah, ne. Aku lupa tadi”
“Kau memang pelupa”
“Ani!”
“Ya”
“Aniiii”
“Ya, kau memang pelupa nona Choi”
“YA!!! Kau menjengkelkan tuan Cho” ucapnya seraya memanyunkan sedikit bibirnya
“Kau menggodaku?”
“Nde?”
“Jangan memajukan bibirmu seperti itu, kau tidak tahu betapa aku ingin menciumnya” ucapku sedikit menggodanya
“Nde? YA!! Dasar mesum”
Aku hanya tertawa menanggapinya. Sungguh gadis ini sudah berhasil merubah hidupku. Hidupku yang awalnya datar, sejak kehadiran gadis ini aku bisa merasakan senyum hangat yang tanpa ku sadari terbentuk di sudut bibirku karenanya. Walaupun banyak kekurangan yang dimiliki gadis ini, tapi aku tak perduli. Bukankah cinta tak memandang fisik seseorang? Aku mencintainya sepenuh hatiku.
Aku tersenyum memandang wajahnya, lalu aku menuntunnya untuk berjalan lagi untuk menuju tempat yang sudah ku pikirkan dalam otakku ini. Aku berharap ia akan menyukai tempat yang ku tuju ini.
“Kyu, kau mau membawaku kemana?”
“Rahasia”
“Aish, kau tahu. Ini membuatku penasaran. Berjalan tanpa tujuan..”
“Kata siapa tanpa tujuan? Aku memiliki tujuan dan kau akan mengetahuinya nanti”
******
Author’s POV
Akhirnya Sooyoung dan Kyuhyun sampai di tempat yang di maksud Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum menatap menara yang menjulang keatas. Ya, tujuannya kali ini adalah NamsanTower. Dengan berse, Kyuhyun menuntun Sooyoung untuk memasuki NamsanTower itu. Mereka beruntung kali ini, karena pengunjung NamsanTower tidak begitu ramai, jadi mereka tak perlu berdesak-desakkan untuk memasuki NamsanTower.
Kyuhyun menuntun Sooyoung untuk berdiri menikmati angin yang berhembus. Walaupun terasa dingin, tapi Kyuhyun berpikir ini tak akan membuat Sooyoung sakit. Kyuhyun tersenyum ketika ia bisa menatap wajah Sooyoung yang sedikit memerah karena dinginnya cuaca di Korea saat ini.
“Kau kedinginan?” tanya Kyuhyun
Sooyoung mengangguk pelan “Hmm, sedikit” jawabnya
“Mau yang bisa menghangatkan tubuhmu?” tawar Kyuhyun
“Mwo?”
Kyuhyun mengeluarkan senyuman andalannya. Senyuman setan. Itulah yang biasa Donghae sebut tentang senyuman itu. Dengan perlahan, Kyuhyun melingkarkan tangan kekarnya di pinggang Sooyoung yang terbilang kecil itu. Kyuhyun dapat merasakan tubuh Sooyoung yang tiba-tiba menegang. Mungkin ia kaget akibat ulahnya yang tiba-tiba itu, itulah setidaknya yang di pikirkan Kyuhyun. Kyuhyun mengeratkan pelukannya, ia meletakkan dagunya di bahu kanan Sooyoung kemudian memejamkan matanya
“Sudah hangat?” tanyanya menggoda Sooyoung
“A-apa yang kau lakukan?” jawab Sooyoung
“Mencoba membuat tubuhmu hangat” jawab Kyuhyun menahan tawanya
“Ya!! Tapi tidak seperti ini caranya” jawab Sooyoung lalu mencoba melepaskan tangan Kyuhyun
Kyuhyun melepaskan dekapannya, ia menatap Sooyoung yang kini tengah menunduk. Menyembunyikan wajahnya pada scarf yang melingkar di lehernya. Kyuhyun tersenyum melihat itu. Lalu, Kyuhyun menggandeng Sooyoung untuk menuruni anak tangga. Ia berhenti di depan mesin minuman otomatis.
“Kau lebih suka kopi atau capucinno?” tanya Kyuhyun seraya menatap Sooyoung
“Aku suka keduanya” jawab Sooyoung
“Aish, kau ini.. pilih salah satu” protes Kyuhyun
“Arra. Hmmm, aku mau capucinno saja” kata Sooyoung setelah berpikir sejenak
“Baiklah” jawab Kyuhyun seraya memencet kata ‘capucinno’ pada mesin itu
Setelah menunggu sebentar, Kyuhyun mengambil dua cup capucinno. Ia memeberikan yang satunya ke Sooyoung, dan dengan sigap Sooyoung mengambil cup itu. Kyuhyun lagi-lagi tersenyum, lalu ia menggandeng tangan Sooyoung untuk kembali menikmati pemandangan kotaSeoul.
“Kyu, bagaimana pemandangan kotaSeoul saat ini?” tanya Sooyoung sambil menyeruput capucinnonya dengan hati-hati
“Putih” jawab Kyuhyun singkat
“Mmmh?”
“Semuanya dilapisi salju. Apa kau menyukai musim dingin?” kata Kyuhyun
“Tidak begitu. Aku lebih suka musim gugur” jawab Sooyoung
“Sudah kuduga” gumam Kyuhyun
“Apanya yang ‘sudah kuduga’?” tanya Sooyoung
“Hampir semua wanita menyukai musim gugur” jawab Kyuhyun
“Musim gugur sangat indah, kau tahu.” Ucap Sooyoung seraya menarik sudut bibirnya membentuk senyuman
“Indah apanya?” tanya Kyuhun seraya menolehkan kepalanya hanya untuk menatap gadis yang ada di sampingnya ini
“Kau bisa merasakan angin yang sejuk dank au juga bisa mendengarkan suara daun yang menyentuh tanah saat angin menerbangkannya” jelas Sooyoung
“Aku lebih suka musim dingin seperti ini” gumam Kyuhyun seraya menatap pemandangan yang terhampar luas di depannya
“Wae?” tanya Sooyoung
“Karena tak ada jadwal kuliah dan aku bisa bermalas-malasan” jawab Kyuhyun singkat
“Hanya itu? Dasar pemalas” cibir Sooyoung
Kyuhyun tersenyum “Ada lagi” jawabnya
“Apa?” tanya Sooyoung penasaran
“Rahasia” jawab Kyuhyun lalu tertawa sedangkan Sooyoung mengerucutkan bibirnya
*********
Kyuhyun’s POV
Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 KST. Aku masih berada di NamsanTower bersama Sooyoung. Entahlah, aku merasa waktu sangat cepat berlalu jika aku menghabiskan hariku bersama Sooyoung. Aish, mengapa kata-kataku jadi terdengar aneh seperti ini? Ah, apa itu? Mataku berhasil menangkap deretan gembok yang terpasang dipagar besi yang terletak di samping NamsanTower ini. Ah, apa itu yang dinamakan gembok cinta? Bolehkah aku mencobanya? Hahahaha kurasa aku harus mencobanya. Aku mencari-cari seseorang yang menjual gembok, dan aku menemukannya. Aku berjalan secepatnya ke penjual itu. Bahkan aku melupakan keberadaan Sooyoung yang masih meminum capucinnonya. Maafkan aku Soo, tapi aku harus meninggalkanmu demi ini kkk~ XD
“Apakah itu di jual?” tanyaku
“Tentu saja. Mau membelinya?” jawab penjual itu
“Ya, aku beli satu” jawabku
Penjual itu kemudian memberikanku sebuah gembok “Ini. 8000 won”
“Terimakasih. Ah, apakah kau memiliki spidolnya?” jawabku seraya menyerahkan uang sejumlah 8000 won kepada sang penjual
“Ada. Silahkan pakai” jawabnya seraya memberikanku spidol
Setelah membungkukan tubuhku sebagai ucapan terimakasih, aku bergegas menghampiri Sooyoung. Dengan sedikit terburu-buru, aku menuntunnya menuruni anak tangga lalu segera bergegas ke tempat gembok cinta itu.
“Kyu, apa yang kau lakukan? Mengapa terburu-buru?”
“Ini penting. Antara hidup dan matiku”
“Mworago?”
“Kau diam saja disini. Sebentar saja. Aku janji”
Dengan segera, aku menuliskan sesuatu pada gembok itu. Lalu segera memasangkan gembok-ku pada pagar yang sudah penuh dengan gembok-gembok lainnya itu. Beruntung mataku masih bisa melihat celah yang ada, jadi aku bisa memasangkan gembokku itu. Setelah selesai, aku melemparkan kuncinya jauh-jauh. Aku tersenyum puas, lalu kembali ke tempat Sooyoung berdiri lalu mengajaknya berjalan menuju tempat selanjutnya. Kalian mau tahu apa yang ku tulis di gembok itu? Aku menuliskan ‘규현 수영은 영원히 사랑’ (Kyuhyun mencintai Sooyoung selamanya) pada gembok itu. Kkk~ XD
**********
Aku tersenyum mendengar pertanyaan-pertanyaan yang keluar dari mulut Sooyoung. Tak kusangka gadis ini begitu cerewet. Hanya karena ku tinggal sebentar, ia sudah mengeluarkan banyak kata untuk menanyakan apa yang ku lakukan tadi.
“Ya!! Jawab pertanyaanku” rajuknya
Aku terkekeh “Kau tak akan percaya jika aku memberitahumu”
“Apa? Cepat katakana! Aku akan percaya..”
“Tadi, aku memasang gembok cinta. Kau tahukan, NamsanTower terkenal dengan mitos itu..”
“MWO? Apa yang kau tulis?”
“Kau tak boleh tahu”
“Ya!!!”
“Ssst! Soo kau jadi pusat perhatian jika kau berteriak seperti itu lagi”
Ia hanya mengerucutkan bibirnya sedangkan aku tertawa melihat tingkah kekanakannya itu. Aku mendorong pintu bercat coklat kayu ini dengan perlahan, tanganku yang satunya masih mengeggam erat tangan Sooyoung. Setelah berhasil masuk, aku tersenyum menerima sambutan yang kuterima. Sekarang sudah jam 17.30 KST, dan perutku sudah meminta untuk diisi. Jadi, ku putuskan untuk membawa Sooyoung ke restoran favoritku ini.
“Lee ahjusshi” ucapku ketika melihat lelaki setengah baya yang tengah memasak dari dapur terbukanya itu
“Oh, Kyuhyun-sshi” Jawabnya seraya melambaikan tangannya
“Aku pesan seperti biasa ya. 2” jawabku disertai kekehanku lalu segera berlalu untuk mencari tempat duduk
Lee ahjusshi adalah ayah kandung dari Lee Donghae. Sungguh tak bisa dioercaya. Lee ahjusshi sangat ramah dan bijaksana, sedangkan anaknya? Jangan ditanya, meskipun kuakui ia memiliki wajah yang tampan – tidak lebih tampan dariku – tapi, perbedaan sifat antara anak dan bapak itu benar-benar berbeda jauh. Donghae memiliki sifat yang tak lebih baik dari Eunhyuk si monyet yadong itu kkk~ XD
Setelah cukup lama menunggu, Lee ahjumma mengantarkan pesananku. Ia tak segan untuk duduk di samping Sooyoung, ia menatapnya sebentar lalu ia menatapku dengan tatapan bertanya. Aku mendorong semangkuk jajjangmyeon ke hadapan Sooyoung. Lalu, aku mengambil sumpit dan meletakkannya di tangan kanan Sooyoung. Aku tersenyum ketika Sooyoung menangkat kepalanya. Kemudian, aku menatap mangkuk jajjangmyeonku sebentar lalu menatap Lee ahjumma.
“Apakah ini pacarmu, Kyu?” tanya Lee ahjumma seraya memeluk pundak Sooyoung
“Aniii” ucap Sooyoung dengan cepat
Lee ahjumma terkekeh mendengar penuturan Sooyoung, ia kemudian menatapku meminta penjelasan lebih dariku. Aku tersenyum kemudian menyendokkan sesuap jajjangmyeon kedalam mulutku. Setelah menelannya, aku menatap Lee ahjumma lagi
“Sooyoung benar, aku bukan pacarnya” jawabku membenarkan dan Sooyoung tersenyum
“Jadi namanya Sooyoung?” gumam Lee ahjumma
“Ne” jawab Sooyoung ramah
“Kyuhyun tak salah pilih. Kau cantik. Dan kurasa memiliki hati yang cantik juga” kata Lee ahjumma
“Nde?” tanya Sooyoung bingung
“Ani, ah kenalkan. Aku ibunya teman Kyuhyun. Panggil aku Lee ahjumma” kata Lee ahjumma
Sooyoung membungkukkan tubuhnya sopan “Aku Sooyoung. Choi Sooyoung. Tapi, ahjumma mianhae aku seorang tunanetra jadi mohon di maklumi jika aku salah hadap ketika membungkukkan badanku sebagai hormat” jelas Sooyoung
Lee ahjumma menatapku, aku balas menatapnya lalu tersenyum. Lee ahjumma ikut tersenyum, kurasa Lee ahjumma sudah tahu kalau aku menyukai Sooyoung. Apakah sebegitu terlihatnya perasaanku terhadap Sooyoung? Minho, Eomma Sooyoung, Donghae, Sungmin dan bahkan Lee ahjumma langsung mengetahuinya. Ah, apa jadinya aku jika Sooyoung tahu sebelum aku menjalankan rencanaku dengan mulus -_-
Setelah berbincang-bincang dan menghabiskan makanan, aku mengajak Sooyoung untuk mengunjungi tempat terakhir dalam list. Jam sudah menunjukkan pukul 19.00 KST dan cuaca juga terasa semakin dingin. Aku mengeratkan genggaman tanganku, kemudian dengan hati-hati melangkah membelah salju.
“Kau membawaku kemana?”
“Sabar. Sebentar lagi kau akan mengetahui jawabannya”
“Aish..”
Tak lama, kami sampai di tempat tujuanku yang terakhir. Dengan hati-hati, aku membantu Sooyoung untuk duduk dan dengan perlahan melepaskan sepatu yang ia kenakan.
“Ya!! Apa yang kau lakukan?”
“Diamlah”
“Tidak sebelum kau—“
“Diam atau aku terpaksa menyumpal mulutmu”
Sukses. Perkataanku sukses membuatnya terdiam. Hahahaha liatlah ekspresi wajahnya kali ini. lucu sekali ia. Dengan perlahan, aku memasangkan sepatu khusus untuk ice skating ke kaki mungil Sooyoung. Kemudian, aku memanfaatkan waktu yang tersisa untuk melepas sepatuku dan menggantinya dengan sepatu ice skating. Setelah selesai, aku membantu Sooyoung untuk berdiri. Awalnya Sooyoung tak bisa menyeimbangkan tubuhnya dan hampir saja terjatuh jika aku tak menariknya. Aku menuntun Sooyoung berjalan ke arena ice skating.
“Ice Skating?” tanya Sooyoung
“Ya. Kau bisa?” jawabku dan kulihat Sooyoung menggeleng
“Kalau begitu, ayo berlatih” jawabku seraya berbalik menghadap Sooyoung
“Aku tak bisa”
“Kau belum mencobanya. Ayolah..”
“Aku tak yain..”
“Langkahkan kaki kananmu pelan-pelan, kemudian kaki kirimu juga kau langkahkan”
“Aku takut, Kyu”
“Tak perlu takut, aku ada disini”
Dengan ragu, Sooyoung melangkahkan kaki kanannya untuk maju lalu diikuti dengan kaki kirinya. Aku tersenyum, tanganku masih mengeggam erat tangannya guna membantu Sooyoung untuk menyeimbangkan tubuhnya. Setelah berlatih cukup lama, Sooyoung sudah bisa menyeimbangkan tubuhnya dan mulai lancer berjalan di atas es ini. Aku tersenyum melihat kemajuannya yang sangat cepat.
“Sooyoung, ayo istirahat sebentar” ajakku seraya menariknya ke pinggir arena ice skating
“Wae? Kau lelah?”
“Ani” jawabku seraya menatapnya
“Aish, bilang saja iya”
“Baiklah aku lelah”
“Hahahahahaha.. kau payah, Kyu”
“Ani. Aku tidak”
“Ya, kau payah”
“ANIIII”
“YAAA”
“ANII”
“Ssst!” aku dan Sooyoung terkekeh
“Kyu, gomawo”
“Untuk?”
“Semuanya”
Aku tak tahan lagi. Ku pegang kedua tangan Sooyoung lalu ku letakkan di pipiku, aku memegang tangan Sooyoung yang ada di pipiku. Dengan keberanian yang entah berasal darimana, aku mendekatkan wajahku ke wajah Sooyoung. Mengarahkan bibirku kearah bibir mungil Sooyoung. Kemudian, aku mengangkat wajahku sedikit lalu mendaratkan kecupan hangat pada kening indah Sooyoung.
“Saranghae Sooyoungie”
“…………”
“Saranghae. Jeongmal Saranghae”
TBC
OMO!!! Kyuhyun oppa gak sadar atau bagaimana ya? Tebak cobaaaa~~ XD maaf kalau masih kurang panjang, aku harus motong part ini biar readers makin penasaran :p jangan lupa comment ya~~
G O M A W O ^^
