Tittle : Why did i LOVE you?
Author : anggunpea
Main Cast :
- Cho Kyuhyun
- Choi Sooyoung
Other Cast :
- Shin Hye jin (oc as Kyuhyun’s friend)
- Kim Taeyeon, Kim Hyuna, Ellin (as Sooyoung’s friends)
- Ok Taecyeon (Sooyoung’s boyfriend)
- And many more
Genre : Love, Friendship, School.
Length : Series
Rate : PG-17
Aduh mian yaaa buat yang udah nungguin lama kelanjutan ff ini. Abisnya kemaren author sakit(gak ada yang nanya). Terus laptopnya rusak. Hehe…
Gomawo buat yang udah mau nunggu ^_^
Jemari Kyuhyun menyusuri setiap lekuk wajah yeoja cantik itu dan berakhir di bibirnya. Bibir itu yang selama ini diciumnya dalam setiap mimpi-mimpinya. Ingin Kyuhyun mencium yeoja cantik itu walau hanya sekali.
Part 2 ~ Soolina Jolie in action
SOOYOUNG POV
Ada apa dengan mereka? Bagaimana bisa Eomma mengenal namja ini? Eomma tidak pernah tersenyum kepada setiap namja yang pernah dibawaku pulang. Termasuk Taecyeon. Dan sekarang, mereka bahkan sedang tertawa dan berbagi cerita. Dan mereka mengacuhkan aku. Aku curiga dengan namja ini.
Apa jangan-jangan….
Namja satu ini adalah namja namja kurang ajar yang suka menggoda istri orang lain. Dan Eommaku telah masuk ke dalam perangkapnya. Tapi, Eommaku kan juga biasanya punya cita rasa yang tinggi. Bagaimana mungkin Eomma memilih namja kutu buku ini? Pastinya Eomma akan memilih namja namja ibukota dengan tampilan metroseksual yang gaya dan trendy.
Aku masih menatap tajam kedua orang beda usia yang masih bercakap-cakap tanpa memperdulikan seorang yeoja cantik yang sedang memperhatikan mereka seperti kambing congek.
“Yak, Eomma.. Kenapa kau bisa mengenal namja itu?”tanyaku geram. Jika aku tidak bersuara sedikitpun mungkin kedua orang ini menganggap tidak ada orang lain di ruangan ini selain mereka berdua.
“Ah, Eomma lupa jika kau masih disini.”kata Eommaku. Benar kan kataku. Aku mendengus pelan.
“Oke Kyu kita lanjutkan ngobrolnya lainkali saja. Ada pengganggu disini.”kata Eomma, bahkan dia tidak menggubris pertanyaanku sama sekali dan malah meninggalkan snack, aku dan namja culun ini, dengan sejuta pertanyaan yang ada di kepalaku. Dan, namja culun itu malah meneruskan pekerjaannya tanpa memperdulikan aku. Kurang ajar namja culun ini.
“Yak, hey bagaimana kau bisa mengenal Eommaku?”tanyaku sambil menatapnya tajam.
“Nyonya Lee hanya salah satu dari pelangganku.”jawabnya santai bahkan dia tidak menengok kearahku sama sekali. Tunggu, apa tadi yang dia bilang? Pelanggan?? Oh my. Eommaku pelanggannya?
“Apa kau bilang pelanggan?”tanyaku memastikan. Namja itu mengalihkan matanya dari laptopku ke mataku.
“Iya nona Choi. Sudah diam. Kau mengganggu konsentrasiku.”jawabnya lagi lalu sekejap kemudian matanya sudah beralih ke laptopku lagi.
Aku mendengus kesal. Mau dipaksa bagaimanapun namja ini pasti tidak akan buka suara. Lihat saja kau Kyuhyun. Jika kau ingin menghancurkan keluargaku. Aku akan membunuhmu.
—-
AUTHOR POV
“Ah, oppa. Aku minta maaf aku tidak bisa pulang bersamamu. Ada yang harus ku kerjakan”kata Sooyoung lalu segera pergi meninggalkan namjachingunya itu. Kaki panjangnya dengan cepat menyusuri jalan, mengikuti jejak kedua manusia yang ada di depannya. Berjarak kurang lebih 10 meter.
“ah, jauh sekali. Mau kemana sih mereka?”katanya sambil mengendap-endap. Akhirnya kedua orang yang tengah dimata-matainya berhenti di sebuah tempat. Matanya dengan seksama memperhatikan setiap gerak-gerik dua orang tersebut. Hingga pada akhirnya sang namja masuk kedalam tempat itu sedangkan sang yeoja meninggalkan tempat itu.
Beberapa saat kemudian muncullah sebuah mobil limosin tepat di hadapan yeoja itu. Dan sesaat kemudian yeoja itu telah masuk menghilang bersama limosin tersebut. Akhirnya Sooyoung menghampiri tempat yang tadi di masuki oleh si namja.
“Minimarket?”katanya pelan. Sehingga pada akhirnya dia memberanikan diri untuk masuk ke dalam.
“Annyeong haseo”sapa seorang namja hangat sambil membungkukkan badannya. Ketika mengetahui siapa yang datang sang namja terlihat sedikit terkejut.
“Kau? Untuk apa kau kesini?”tanya sang namja. Sooyoung terlihat santai. Lalu menyusuri lorong demi lorong tanpa menghiraukan pertanyaan sang namja. Dengan santai dia mengambil sebuah tisu wajah dan meletakkannya di meja kasir.
“Semuanya jadi 1000 won.”kata sang namja sambil menyerahkan tisu yang dibeli oleh Sooyoung.
“Ada yang lain?”tanyanya lagi. Sooyoung menggeleng dan menyerahkan satu lembar 10.000 won, dan mengambil tisunya lalu pergi. Namja bernama Kyuhyun itu terlihat kesal. Dengan sigap dia lalu menghampiri Sooyoung dan meraih tangannya.
“Ini kembalianmu nona Choi.”kata Kyuhyun sambil menyerahkan kembalian yang memang adalah milik Sooyoung.
“Kau bisa mengambilnya. Uang itu kan lumayan untuk makan malammu nanti.”jawab Sooyoung ketus lalu berusaha untuk pergi lagi tanpa menghiraukan kembalian yang diserahkan Kyuhyun. Kyuhyun sudah sangat kesal. Harga dirinya seperti diinjak-injak bahkan oleh yeoja yang disukainya ini.
“Aku tidak butuh nona Choi.”sergah Kyuhyun lagi sambil berusaha membuat Sooyoung mau menerima uang kembaliannya. Sooyoung terlihat jengah. Sangat jengah. Matanya menatap tajam Kyuhyun.
“Dengar, aku ikhlas. Jadi, terima sajalah. Tapi jika kau tidak mau menerimanya kau bisa membuangnya. Aku juga tidak membutuhkannya.”jawab Sooyoung lagi dengan tatapan mengejek. Kyuhyun tidak bisa tinggal diam. Sebelum Sooyoung lolos dari ruangan ini, dia sudah mendorong Sooyoung sampai ke sudut ruangan.
Tangan kanannya masih menggenggam uang kembalian milik Sooyoung dan tangan kirinya masih menggenggam tangan kanan Sooyoung. Sooyoung berusaha melawan. Tapi, dia tidak bisa. Tenaga Kyu jauh lebih besar darinya.
Dan sekarang Kyuhyun telah memenjarakan Sooyoung. Mau tak mau mata Sooyoung harus bertatapan dengan Kyuhyun.
“Dengar, aku sangat berterima kasih jika kau memang ingin memberiku uang kembalianmu ini. Tapi, aku sangat tidak berterima kasih jika niatmu untuk memberiku uang kembalianmu ini hanya untuk merendahkanku. Mungkin aku memang miskin, tapi aku bukan anak manja sepertimu yang hanya bisa meminta uang dari orang tuamu. Aku bisa pastikan, jika kedua orang tuamu tidak ada, kau tidak akan bisa melewati satu hari untuk tetap hidup.”kata Kyuhyun panjang lebar. Kali ini dia meletakkan uang kembaliannya di saku almamater yang dikenakan oleh Sooyoung.
Sooyoung tidak bisa berkata apaapa dan masih terbujur kaku ditempatnya. Bahkan ketika Kyuhyun telah membebaskannya, Sooyoung masih dalam posisinya.
“Untuk apa kau masih disini?”katakata Kyuhyun membangunkan Sooyoung. Dengan sekejap wajahnya memerah. Dia malu. Sangat malu. Bagaimana mungkin dia bisa kalah dengan namja culun itu? Bahkan dia lupa bahwa tujuannya kesini untuk mencari tahu hubungan namja culun itu dengan eommanya.
Akhirnya Sooyoung memutuskan untuk meninggalkan minimarket tersebut tanpa sepatah katapun. Begitu sampai di luar, dia merogoh saku almamaternya dan mendapati beberapa lembar won. Lalu meremasnya kasar.
“Lihat saja nanti Cho Kyuhyun. Aku akan membalasmu.”
—-
Aku memutuskan untuk memata-matai namja culun itu. sehingga, akupun duduk di salah satu bangku di restoran seberang minimarket tempat namja itu bekerja.
“Annyeong nona,mau pesan apa?”tanya salah seorang pelayan kepadaku sambil menyerahkan menu.
“Satu orange juice”jawabku tanpa memandang menu dan memandang pelayan tadi. Mataku masih sibuk menerawang keadaan minimarket tempat namja itu bekerja.
“Ada lagi?”tanyanya lagi ramah.
“Ani ani, itu saja cukup. Aku sedang menunggu orang.”jawabku asal. Akhirnya pelayan itu pergi meninggalkan mejaku.
Satu jam dua jam tiga jam
Huh, aku menghentak-hentakkan kaki kelantai. Pertanda tidak sabar. Dan, kau tahu berapa gelas orange juice yang sudah kuhabiskan. 4 gelas. Aku dapat melihat dari sudut mataku beberapa pelayan berbisik-bisik sambil melirik ke arahku.
“Arghh, sampai kapan aku harus menunggumu.”kataku frustasi. Apa aku harus pulang?
“Huh untung saja besok hari Sabtu.”aku berkata pada diriku sendiri.
“Aha. Lebih baik begitu”seruku setelah mendapatkan sebuah ide yang cemerlang, menurutku. Akupun meraih handphoneku.
“Annyeong haseo”sapaku ramah.
“…..”
“Ini Sooyoung anak kelas 3 B. Choi Sooyoung”
“….”
“Boleh aku tahu sesuatu?”
“…..”
“Aku ingin tahu…..”
Akhirnya ku memutuskan sambungan telepon setelah mendapatkan apa yang aku mau. Dan akhirnya aku meninggalkan restoran ini tak lupa membayar orange orange jus yang tadi ku pesan.
Aku melambaikan tanganku untuk memberhentikan sebuah taksi. Lalu segera memberitahu sang sopir alamat yang ingin ku tuju.
Aku mau tahu, rumah seperti apa yang ditempati oleh namja culun itu. Apa mungkin dia tinggal di kawasan kumuh? Atau mungkin dia tinggal di daerah-daerah para namjanamja muda yang menjual dirinya kepada para ahjuma ahjuma yang kesepian. Biasanya orang-orang seperti itu cenderung hidup berkelompok.
Setelah sekitar lima belas menit berlalu taksi yang kutumpangi berhenti. Dan akupun melangkahkan kakiku keluar dari taksi.
“Kau harus berjalan sekitar 100 meter nona”kata sang sopir ramah. Setelah aku membayar taksiku, akupun melangkah menyusuri tangga-tangga yang ada di hadapanku sekarang.
Satu dua tiga empat lima…… tujuh puluh satu. Tujuh puluh satu anak tangga yang harus kudaki sehingga pada akhirnya aku sampai dipuncak tangga tangga tadi. Ku lihat di pojok sana terdapat sebuah warung. Akupun memutuskan untuk bertanya kepadanya.
“Annyeong haseo ahjuma.”sapaku ramah. Ahjuma yang sedang membersihbersihkan dagangannya itupun mengangkat kepalanya.
“Oh, annyeong. Ada yang bisa kubantu?”tanyanya ramah. Akupun tersenyum.
“Apa kau tau alamat ini?”tanyaku ramah sambil menyodorkan handphoneku kepadanya.
“Oh, Kyuhyun? Ah, apa kau kekasihnya?”tanya sang ahjuma. Aku hanya tersenyum getir sambil menggeleng. Bisa bisanya ahjuma ini menyangka aku adalah kekasih dari namja culun itu.
“Ah, tidak usah malu begitu. Ah, Kyuhyun beruntung bisa memiliki kekasih secantik dirimu”katanya memujiku. Aku tersenyum bangga. Ah, aku memang cantik.
“Kamsahamnida ahjuma.”kataku sambil tersenyum.
“Tapi, kau juga beruntung bisa memiliki Kyuhyun.”sambungnya lagi. Aku mengernyitkan dahiku heran. Apa bagusnya namja itu?
“Dia penuh perhatian, dia juga pintar, satu lagi dia ramah dan baik hati. Jika saja aku punya seorang nak perempuan, pasti aku sudah menjodohkannya dengan Kyuhyun”kata si ahjumma ngelantur. Aku mendengus pelan. Untung saja aku bukan anakmu. Kataku dalam hati.
“Hampir saja lupa. Rumah Kyu hanya berjarak lima rumah dari rumahku. Itu yang berwarna putih. Dia tinggal di atap.”sambung ahjuma itu sambil menunjuk sebuah rumah berwarna putih yang cukup tinggi.
“Kamsahamnida ahjuma. Annyeong haseo.”kataku lagi lalu beranjak pergi meninggalkan si ahjuma itu. Sebelum ahjuma itu membual tentang namja culun itu.
AUTHOR POV
Namja berkacamata itu baru saja menyelesaikan langkahnya di puncak tangga. Sebelum pada akhirnya dia mulai mengayuh sepedanya lagi. Namun sesosok ahjuma memanggil namanya.
“Kau baru pulang Kyu?”tanya sang ahjuma pemilik warung yang tadi Sooyoung tanyai. Namja itu hanya mengangguk sambil tersenyum. Keringat membasahi pelipisnya. Dia pun membersihkannya.
“Ada yang perlu kubantu bi?”tanya Kyuhyun ramah begitu melihat sang ahjuma berhenti melakukan aktivitasnya. Yaitu beres-beres menutup warungnya. Tanpa jawaban, Kyuhyun langsung membantu sang ahjuma
“Bukankah kau selalu membantuku setiap hari. Ah, tadi kekasihmu datang Kyu!”kata ahjuma itu. Kyuhyun menghentikan aktivitasnya.
“Kekasihku?”katanya sambil menggaruk garuk kepalanya yang gatal. Sang ahjuma mengangguk mantap.
“Apa maksudmu Hyejin?”tanya Kyuhyun lagi. Si ahjuma malah menggeleng.
“Bukan, kalau si mungil itu, aku tahu. Tidak mungkin dia kekasihmu. Ah, aku lupa menanyakan namanya. Yeoja itu cantik dan tinggi. Persis seperti model.”jawab ahjuma itu.
Kyuhyun terlihat berpikir sejenak. Akhirnya dia memutuskan biarkan itu menjadi rahasia saja. Toh, pada kenyataannya dia tidak memiliki teman yang ciri-cirinya seperti itu. Apa lagi memiliki kekasih? Teman satu-satunya kan hanya Hyejin. Akhirnya Kyuhyun selesai membantu bibi pemilik toko itu. Setelah pamit dia pun melangkahkan kakinya menuju rumahnya.
Akhirnya namja berkacamata itu sampai di rumahnya. Dia sangat terkejut begitu mendapati sesosok makhluk di depan rumahnya. Makhluk itu terlihat tertidur. Namja itupun menghampiri sang makhluk.
“Soo.. young”katanya begitu melihat dengan seksama makhluk yang tertidur di sebuah bale bale(?) yang ada di dekat pintu. Makhluk bernama Sooyoung itu tertidur dalam posisi duduk sambil memeluk lututnya.
Tanpa banyak berkata apa-apa Kyuhyun langsung membopong Sooyoung masuk ke rumahnya. Di luar sangat dingin. Dan tidak mungkin dia tega meninggalkan gadis yang disukainya itu kedinginan.
Dengan pelan pelan Kyuhyun meletakkan Sooyoung di sofanya. Lalu mengambil sebuah selimut dan memakaikannya ke yeoja itu. Kyuhyun sedikit tertegun dengan kecantikan yang dimiliki oleh yeoja itu. Dengan lembut Kyuhyun menyampirkan rambut-rambut yang menutupi matanya. Dan itu membuat Sooyoung terlihat semakin cantik.
Jemari Kyuhyun menyusuri setiap lekuk wajah yeoja cantik itu dan berakhir di bibirnya. Bibir itu yang selama ini diciumnya dalam setiap mimpi-mimpinya. Ingin Kyuhyun mencium yeoja cantik itu walau hanya sekali.
Dengan perlahan, Kyuhyun memajukan bibirnya. Jarak keduanya sungguh intens. Satu inchi lagi dan Kyuhyun dapat merasakan bibir itu sesungguhnya. Namun, Kyuhyun menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Apa yang kau pikirkan Kyu?”katanya pelan lalu membenarkan selimut Soo dan meninggalkannya.
—
Seorang yeoja masih dalam posisi tertidur namun bibirnya sudah siap untuk menerima sentuhan lembut dari seseorang yang ditunggunya.
Cup
Akhirnya dua bibir itu saling bertemu sekilas. Walau hanya sekilas, tapi hal tersebut mampu membuat pipi sang yeoja bersemu merah.
Dengan perlahan sang yeoja mengerjap-ngerjapkan mata indahnya. Dan menampilkan senyum yang paling indah yang dimilikinya. Namun, alangkah terkejutnya dia saat mendapati tidak ada siapapun diruangan itu. Eits, namun dia mendengar suara pintu tertutup.
Dengan gerakan cepat sang yeoja langsung bangkit dari posisi cantiknyadan berlari secepat yang dia bisa.Setahu yeoja itu, ini adalah cerita putri tidur. Namun mengapa sang pangeran malah menghilang?
Greb
Sang yeoja berhasil memeluk sang pangeran dari belakang. Namun, bukannya bahagia sang yeoja terlihat sedikit bingung. Tubuh namja yang dipeluknya sangat berbeda dengan yang diimpikannya. Tubuh kekar yang penuh dengan otot. Sang yeojapun memutar tubuh sang namja. Dann
“AAAAAAAAAAAAAAAA”sang yeoja berteriak sekencang kencangnya.
Sooyoung terbangun dari mimpinya. Dia membuka matanya memandang setiap inchi dari ruangan ini. Dahinya mengernyit. Bagaimana mungkin dia bisa memimpikan namja culun itu?
Ini sungguh tidak masuk akal menurutnya.
“Kau sudah bangun?”sebuah suara bass mengagetinya. Sooyoungpun melihat ke arah suara tadi berasal. Dan dia mendapati seorang namja sedang membawa sebuah masakan dan mengenakan afron berwarna putih menatapnya. Semakin lama sang namja mendekatinya.
“Kau?”tanya Sooyoung, ‘bagaimana mungkin kau bisa ada dalam mimpiku?’sambungnya dalam hati. Lalu melihat kearah badannya dan mendapati bajunya sudah berganti. Spontan Soo bangun dan menutupi tubuhnya yang terbalut sebuah kemeja berwarna pink dengan selimut.
“Yak, apa yang telah kau lakukan kepadaku?”sambungnya lagi.
“Jangan jangan kau telah..”Kyuhyun mengayunkan sebuah centong nasi kekepala yeoja itu.
“Harusnya aku yang bertanya. Kenapa kau ada di depan rumahku tengah malam?”tanya Kyuhyun sambil mendudukan dirinya di samping Sooyoung. Sooyoung mengerjap-ngerjapkan matanya. Sesaat kemudian dia menepuk dahinya.
“Ah, itu. Aku hanya ingin meminjam buku catatanmu”bohong Sooyoung. Kyuhyun menatap Sooyoung dengan tatapan tidak percaya.
“Catatanku? Kau yakin?”heran Kyuhyun. Yeoja yang biasanya hanya tertidur di kelas dan sekarang mau meminjam buku catatannya. Apa dunia sudah kiamat?
“Ishh, Nde, aku mau meminjam buku catatan matematikamu.”jawab Sooyoung geram.
“Arra.. Aku akan mengambilkannya.”kata Kyuhyun percaya begitu saja dengan perkataan Sooyoung dan kemudian bangkit dari duduknya.
“Tunggu.”kata Sooyoung menginterupsi kebangkitan Kyuhyun dari duduknya. Kyuhyun menengok kearahnya.
“Apa, apa… Kau yang mengganti bajuku?”tanyanya pelan. Bahkan nyaris berbisik.
Kyuhyun menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
“Yak, aku membangunkan bibi pemilik rumah tengah malam hanya untuk menggantikan bajumu. Kau tau!”jawab Kyuhyun.
“Benarkah?”tanya Sooyoung lagi.
“Nde.”jawab Kyuhyun sebelum pada akhirnya melangkah meninggal kan Sooyoung untuk mengambil buku catatannya. Sekejap kemudian dia sudah muncul dihadapan Sooyoung. Lalu melempar bukunya tepat ke arah Sooyoung.
“Kau makan saja dulu. Aku mau mandi dulu.”kata Kyuhyun singkat lalu menghilang. Sooyoung melempar asal buku catatan Kyuhyun.
“Aku harus menemukan sesuatu disini.”katanya lalu mulai melangkah menyusuri setiap benda yang ada di ruangan itu. Pertama sekali, Sooyoung meraih sebuah bingkai foto dimana saat Kyuhyun baru saja lulus Sekolah Menengah Pertama. Kyuhyun dan Appanya tersenyum cerah ke arah kamera. Disisi yang kosong di taruh foto Eommanya yang terlihat sangat lusuh.
Tangan Sooyoung beralih meraih meja belajar yang ada di sudut ruangan. Jemari-jemari tangannya dengan lincah mengabsen setiap inchi buku yang tergeletak di meja belajar itu. Dan, meraih sebuah buku yang tergeletak tepat di depan matanya. Dengan perlahan Sooyoung membuka buku itu. Dan, dia mendapatkan jackpot.
Sebuah surat.
Dia tahu betul apa surat yang ada di hadapannya itu tanpa harus membukanya. Surat itu berwarna merah muda dengan gambar hati di mana mana. Dengan cepat diapun membuka Surat tersebut.
Dear Sooyoung
Glek. Sooyoung menelan salivanya. Kalimat pembuka yang sudah cukup jelas baginya. Dia geram kepada Kyuhyun bahkan dia sangat marah sekarang.
“Apa yang kau…”teriak Kyuhyun terpotong saat mendapati Sooyoung berdiri di depan meja belajarnya sambil memegang, ani lebih tepatnya mungkin telah membaca, surat yang selama 2 tahun ini selalu di simpannya dengan rapi.
Sontak Sooyoung menengok dan bahkan berbalik ke arah suara Kyuhyun, sambil menyembunyikan surat yang ditemukannya.
“Ah, jadi kau sudah mengetahuinya.”kata Kyuhyun datar.
“Nde… Ah, jadi setelah kau tidak bisa mendapatkanku, sekarang kau menggoda Eommaku HAH?”teriak Sooyoung marah sambil menatap tajam ke arah Kyuhyun. Kyuhyun terkejut. Apa maksud yeoja dihadapannya ini? Aku? Menggoda? Ibunya?
“Apa yang kau pikirkan hah?”tanya Kyuhyun. Sooyoung berjalan mendekat ke arah Kyuhyun.
“Dengar. Jika kau berani macam-macam dengan keluargaku. Aku akan membunuhmu.”teriak Sooyoung lalu kemudian melangkah pergi, namun Kyuhyun menahannya. Sooyoung berusaha melawan. Namun, usahanya sia-sia. Biar bagaimanapun dia seorang yeoja. Malah sekarang Sooyoung terbelenggu. Kyuhyun sudah menancapkan kedua tangannya dibahunya.
“Dengar. Kau salah paham. Aku memang menyukaimu. Dan aku memang menyukai Eommamu…”kata-kata Kyuhyun terpotong oleh tatapan membunuh Sooyoung.
“Tapi, aku menyukai Eommamu bukan sama seperti aku menyukaimu. Eommamu sudah sangat baik padaku. Dia sudah kuanggap seperti Eommaku sendiri. Dan maaf untuk itu. Mungkin kau keberatan.”sambung Kyuhyun masih mencengkram erat bahu Sooyoung.
“Kau pikir aku percaya negitu saja hah?”kata Sooyoung masih marah.
“Terserah kau mau percaya atau tidak. Yang jelas aku sudah bicara jujur.”kata Kyuhyun datar lalu melepaskan cengkramannya namun masih menatap Sooyoung.
Tatapan Sooyoung sudah mulai melumer. Dia dapat merasakan kejujuran Kyuhyun dari tatapan matanya. Entah bagaimana itu terjadi.
“Ayo makan. Kau pasti lapar”ajak Kyuhyun sambil mendahului menuju sofa tadi.
—–
Sooyoung dan Kyuhyun meninggalkan rumah dengan tujuan yang berbeda. Ini hari Sabtu. Kyuhyun harus menjadi guru les. Dan Sooyoung, dia ada janji dengan Taecyeon.
“Bi, aku berangkat dulu. Annyeong”sapa Kyuhyun sambil membungkuk saat berpapasan dengan bibi pemiilik rumah yang sedang menyapu di halaman depan.
“Ah, Annyeong bibi. Dan Kamsahamnida.”Sooyoung ikut menyapa sang bibi. Tak lupa embel-embel ucapan terimakasih, karena sudah mau menggantikan bajunya malam-malam.
“Ho?? Nde, Annyeong”balas sang bibi singkat dengan wajah bingung.
Kedua orang itu pun melanjutkan langkahnya.
—-
Setiap hari sabtu, Kyuhyun menjadi guru les untuk adik sahabatnya, Hyejin. Adiknya bernama Shin SeKyung. Usianya terpaut 6 tahun dari Hyejin.dan sekarang sudah berada di kelas akhir Sekolah Dasar. Maka dari itu Orang tua Hyejin meminta Kyuhyun untuk mengajari Sekyung agar Sekyung mendapat sekolah favourite.
Sudah setengah jam berlalu, namun Sekyung tidak seperti biasanya. Biasanya, bocah itu selalu ceria dan aktif namun, sekarang malah terlihat melamun dan tidak bersemangat.
“Ada apa Kyungie?”tanya Kyuhyun lembut. Sekyung yang tadinya melamun, membuka matanya lebar lebar.
“Oh, ani oppa”jawabnya singkat.
“Aku mengenalmu Kyungie. Boleh oppa tahu masalahmu?”tanya Kyuhyun, bukan jawaban yang didapat Kyuhyun. Malah Sekyung menghambur kepelukkannya dan menangis sejadi jadinya.
“Sudah sudah, ayo ceritakan pada oppa. Apa Hyejin melakukan hal yang buruk kepadamu?”tebak Kyuhyun. Biasanya Shin bersaudara selalu bertengkar. Dan yang kalah biasanya Sekyung sebagai sang adik. Sekyung menggeleng. Lalu mengangkat wajahnya.
“Ini tentang Appa dan Amma.”jawabnya pelan. Kyuhyun diam, lalu melonggarkan pelukkan Sekyung.
“Mereka bilang mereka belum bisa pulang.”kata Sekyung sambil menghapus airmatanya. Kyuhyun masih diam berusaha menjadi pendengar yang baik.
“Padahal, besok aku ada pertunjukkan drama. Dan aku jadi pemeran utamanya.”sambung Sekyung.
“Oppa, kau mau kan menonton pertunjukkanku? Menggantikan kedua orang tuaku.”pinta Sekyung. Kyuhyun tersenyum.
“Tentu saja cantik.”jawabnya lalu mencubit gemas pipi dongsaeng kesayangannya itu. Sekyung mempoutkan bibirnya.
“Sekarang, kau harus belajar.”pinta Kyuhyun. Sekyung mengangguk dengan mantap.
—-
Hari ini Kyuhyun menepati janjinya ke Sekyung untuk menonton pertunjukkan yang dibintangi oleh Sekyung, dan tentu saja bersama Hyejin. Dramanya berjudul rapunzel. Sekyung berperan sebagai Rapunzel.
Awal kisah dimulai saat Sepunzel (Sekyung~Rapunzel) berada di sebuah menara dan menyanyi dengan suara merdunya. Lalu muncul seorang penyihir. Penyihirlah yang membuat Sepunzel terkurung dimenara.
Lambat laun ada seorang pangeran yang diperankan oleh seorang namja seusia Sekyung yang tertarik dengan suara merdu Sepunzel. Sang pangeranpun jatuh cinta. Singkat cerita sang pangeran membunuh penyihir dan Sepunzel dan pangeran hidup bahagia selamanya.
Tepuk tangan memenuhi ruangan ini saat dramanya berakhir.
Beberapa saat kemudian.
“Oppaaaa”teriak Sekyung.
“Bagaimana? Aku cantik kan? Aktingku baguskan?”tanya Sekyung bertubi-tubi. Kyuhyun tersenyum dan mengangkat kedua jempolnya.
“DAEBAK”kata Kyuhyun.
“Apanya yang bagus? Huh, murahan.”komentar Hyejin. Sekyung mendengus kesal kepada Eonninya itu.
“Sekyungg”panggil seseorang.Mereka bertiga menoleh.
“Ah, Annyeong haseo”sapa namja yang memanggil Sekyung tadi sambil membungkuk saat melihat bukan hanya Sekyung yang ada di situ melainkan ada dua orang yang tidak dikenalnya. Yang yeoja wajahnya mirip Hyejin, pasti kakaknya. Sedangkan yang namja? Apa kekasih kakaknya Sekyung.
“Annyeong”jawab Hyejin dan Kyuhyun.
“Kau tidak mau mengenalkanku kepada mereka Kyungie?”tanya namja itu sambil tersenyum lebar.
“Bukankah kau sudah mengenalkan dirimu sendiri?”jawab Sekyung.
“Aku Cho Kyuhyun. Kau bisa memanggilku Hyung. Yang ini Shin Hyejin. Kau bisa memanggilnya Noona.”jawab Kyuhyun.
“Aku Kim Jonghyun. Aku namjachingu Sekyung.”jawab namja bernama Jonghyun itu sambil tersenyum lebar.
“Ish, namjachinguku itu Kyuhyun oppa, bukan kau!”elak Sekyung. Jonghyun menatap tak percaya Sekyung.
“Kau tidak mengakuiku Kyungie?”tanya Jonghyun. Sekyung menggeleng.
“Arraseo. Bae Suzyy yak, Suzy!”teriak Jonghyun meninggalkan Sekyung yang melongo melihat kepergian Jonghyun yang begitu cepat.
“Yak JONGHYUNNNN. KAU MAU MATI”teriak Sekyung sambil berlari menghampiri Jonghyun yang sedang bersama Suzy.
Kyuhyun dan Hyejin terkekeh geli.
“Dengar Jonghyun, aku tidak mau terlibat dengan urusanmu dan Sekyung. Jadi selesaikan urusanmu dulu baru kau datang kepadaku.”kata Suzy lalu pergi meninggalkan Sekyung dan Jonghyun.
“Apa yang kau lakukan dasar DINO?”teriak Sekyung kesal.
“Kau yang mulai.”jawab Jonghyun tanpa merasa bersalah.
“Tapi kan..”
Pletuk –Hyejin menjitak pelan kepala Sekyung.
“Appo”rintih Sekyung.
“Kau!!! Berani-beraninya kau berkencan? HAH? Aku saja belum pernah.”kata Hyejin kesal. Kyuhyun terkekeh, begitupula Jonghyun dan Sekyung.
“Kau memang tidak laku unnie.”jawab Sekyung mengejek.
Pletak pletuk pletek
Kali ini tiga buah jitakan mendarat ketiga manusia yang tadi menertawakannya.
—–
SOMEONE POV
Aku membersihkan gudang lamaku. Aku mencari sebuah buku. Buku yang sejak lama sepertinya sudah teronggok digudang.
Brak bruk brek brok
Setelah sekian lama akhirnya aku berhasil menemukannya. Akupun membukanya dan selembar foto jatuh dari salah satu halaman buku.Akupun memungutnya. Ini foto lamaku. Fotoku bersama Jinhe. Cho Jinhe. Tapi, sepertinya Jinhe mirip dengan seseorang.
“Omona. Jinhe. Apa itu benar kau?”aku baru menyadari sesuatu. Sesuatu yang harusnya sudah kusadari sejak awal.
Aku terduduk lemas. Jinhe~ya Mianhae. Aku benar benar minta maaf. Aku sama sekali tidak menyadarinya.
TBC
Epilog for this chapter
Matahari sudah terbit, dan Kyuhyun sudah terbangun dari tidurnya. Dia melihat ke arah Sooyoung yang masih tertidur lelap. Tidak terasa bibirnya menyunggingkan sebuah senyum.
Dan tanpa terasa dia telah memejamkan matanya dan bersiap untuk mengecup lembut bibir Sooyoung. Singkat. Sangat singkat.
