Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

[Series] Shadow of Love (Part 12-B/END)

$
0
0

Poster SOL-1

Title : Shadow Of Love [Part.12-B/END]
Leght : Series
Rating : T, PG-15
Genre : Romance, Family
Author : FairyKnight
Poster by : OnlyFreakGirl@onlyfreakgirl.wordpress.com
Cast :
  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun
  • Xi Luhan
  • Seo Joohyun

Note : Thanks buat Admin yang udah mau publish FF ini ^^ , Maaf sebesar-besarnya kalau FF ini ada kekurangan :)

HAPPY READING !! & DON’T FORGET TO LEAVE A COMMENT GOOD READERS

Sooyoung POV~
‘Apa Kyuhyun sudah pulang? Kalau belum pulang, lalu koper ini milik siapa?’
Aku lekas mengganti baju lalu segera keluar dari kamar
BUGHH
“Yak Cho Kyuhyun hentikan..” ku dengar suara teriakkan Suho melerai
‘Kyuhyun sudah pulang?’
“Kyuhyun hentikan, kau jangan salah paham”
“Soo…” ringis Luhan, aku segera berlari ke arahnya dan yang dapat ku lihat bahwa Kyuhyun memukulnya terlalu kuat hingga wajah Luhan memar parah
“Pabo kenapa kau tidak melawan saja eoh?” tanyaku kesal
“Aku sudah berjanji pada diriku tidak akan memukul Kyuhyun apapun yang terjadi”
“Suho-ah bawa Luhan ke kamar di pojok sana, aku akan meluruskan semuanya ”
Aku memandang Kyuhyun dengan sedih
“Kau…tau kan kalau aku tidak suka perkelahian? Apapun yang terjadi, lelaki sejati tidak akan melayangkan tinjunya”
“Sooyoung-ah aku min…”
“Lupakan saja..” aku membuang wajahku dan berjalan malas meninggalkannya, segera pergi mengambil alkohol, baskom kecil dan juga handuk kecil.
CKLEKK
Ku lihat Luhan dan Suho sedang mengobrol
“Apa wajahmu masih sakit?” Luhan mengangguk pelan
“Sooyoung-ah, maaf aku tidak bisa lama, aku menjadi asisten dosen dan kau tau kan betapa sibuknya aku?”
“Aku mengerti, dosen sastra menahan seorang murid agar tidak segera lulus hanya karena kau pintar” seru Luhan membuat wajah Suho sedikit kesal
“Bisa tidak kau mengantarku? Sepertinya aura gelap sedang berkeliaran di rumahmu ini” ujar Suho lagi
“Kajja”
Saat keluar kami melihat Kyuhyun sedang duduk di sofa di temani dua botol Wine
‘Sepertinya malam ini dia akan mabuk, aku harus bersiap meladeni segala racauannya’
“Kau hati-hati di jalan, kalau ada waktu luang kau harus mampir ke sini” ujarku, dia tersenyum lalu melangkah pergi
Saat aku berjalan kembali menuju kamar tamu, sepasang bola mata itu tak berhenti mengikuti pergerakkanku sampai aku memasuki kamar tamu
“Kau sudah tidur?”
“Tidak, aku sedang mencoba mengobati lukaku sendiri”
“Kemarikan, biar aku saja yang obati setelah itu kau segera pulang..”
“Aku tau, aku sudah menghubungi Sehun untuk menjemputku dan kebetulan dia dalam perjalanan mengatar Yoona pulang”
“Apa perih?” ujarku sembari mengobati luka memar diwajahnya perlahan-lahan
“Ah sudah tidak sakit lagi..mungkin karena melihat wajahmu” aku hanya tersenyum
“Apa kau sudah punya seorang yeoja yang tepat?” dia terdiam sebentar
“Namanya Jung Soo Jung, umurnya 19 tahun, keturunan Korea-Amerika, dia anak rekan bisnis Appa, mungkin ini terlihat konyol tapi kami dijodohkan”
“Apa kau mencintainya? Apa dia juga mencintaimu? Ku harap kalian saling mencintai”
“Tentu saja, kami…‘Love at first sigh’ kau tau kan?” ku harap dia tidak berbohong kalau mereka saling mencintai satu sama lain karena dari ucapannya saja terdengar penuh keraguan
TOK TOK TOK
“Hyung..aku datang untuk menjemputmu”
“Ah sepertinya Sehun sudah tiba, ayo keluar”
“Sehun, kajja kita pulang” ujar Luhan menarik Sehun
“Hyung wajahmu..” Sehun menunjuk luka yang baru saja ku obati
“Nan gwenchana” potong Luhan sebelum Sehun selesai berbicara

Author POV~
“Geurae, hati-hati ya kalau kau memang ingin menginap di rumah temanmu” ujar Sooyoung pada Yoona yang malam ini bersiap-siap menginap ke rumah untuk merayakan ‘Pajama Party’
“Eonnie, kau tak apa kan ku tinggal bersama oppaku yang sedang mabuk itu?” sindir Yoona, Sooyoung hanya tersenyum tipis meng’iya’kan dia tidak apa di tinggal bersama suaminya yang tengah mabuk itu.
*******
“Kau benar belum mau tidur? Kalau begitu aku duluan Kyu” ujar Sooyoung melangkah maju menuju kamar ‘mereka’
Belum sampai pintu itu tertutup dengan rapat, pintu kamar kembali terbuka menampakkan sosok Kyuhyun dengan wajah gusarnya. Segera lelaki itu menarik tubuh Sooyoung dan mengunci tubuh wanita itu, sedangkan Sooyoung tak mampu berbuat apa-apa, dibelakangnya adalah tembok.
“Kyu, kumohon jangan begini, aku mengerti kalau kau mabuk jadi sebaiknya kau istirahat saja eoh?” ujar Sooyoung sedikit lembut lalu menarik tangan Kyuhyun perlahan menuju tempat tidur dan membaringkan lelaki itu dan Sooyoung ikut berbaring di sisi lainnya namun sebelumnya tak lupa ia menyelimuti suaminya itu.
GREBB
“Sooyoung-ah kajima..jebal” racau Kyuhyun dalam tidurnya dan tak sadar memeluk tubuh Sooyoung yang sedang membelakanginya
“Mianhae..aku memang bukan suami yang baik untukmu, tapi bisakah kita tetap bersama, aku ingin merawat anak kita” DEG, tubuh Sooyoung menegang, Kyuhyun tau tentang kehamilannya?
Keesokkan paginya, Kyuhyun bangun dengan plester penurun panas terpasang dikeningnya
“Akhir-akhir ini sepertinya aku banyak mengurus orang sakit, pertama Luhan, kedua kau, siapa lagi besok?” canda Sooyoung, namun Kyuhyun yang masih terpengaruh alkohol semalam seperti orang linglung tak tau harus berkata apa
DRTTT
“Yeoboseyo?”
“….”
“Ah ne Dokter Byun, bisakah kau tolong tangani pasien dari kamar 301, hari ini aku tidak bisa datang ke rumah sakit, di rumah suamiku sedang demam tinggi”
“….”
“Chamsi manyo, Kyuhyun-ah cepat bangun dan makan sarapannya” ujar Sooyoung melihat Kyuhyun sudah tersadar sepenuhnya
“Ne kalau begitu tolong sampaikan pada yang lain, aku sangat minta maaf hari ini tidak dapat bekerja”
“…” KLIK
“Ayo bangun pemalas…” Sooyoung menarik tubuh Kyuhyun untuk segera bangun, namun malah tubuhnya yang jatuh akibat Kyuhyun menariknya dengan sekali tarikkan saja
“Appo” ringis Kyuhyun
“Gotjimal” ujar Sooyoung melihat nampyeonnya seperti ber-akting saja
“Ish…” Kyuhyun makin meringis
“Mana yang sakit?” sepintar-pintarnya Sooyoung menduga-duga, lebih pintar Kyuhyun yang berbohong. Kyuhyun menarik telapak tangan wanita itu lalu meletakkan di dada miliknya – read: Kyuhyun-
“Bisa kau sembuhkan ini dokter Choi?” Sooyoung hanya tersenyum, kejahilan Kyuhyun kali ini berhasil membuat pipinya merona tak tertutupi lagi
“Berhenti menggodaku”
“Bbuing..bbuing” ujar Kyuhyun dengan gaya menggemaskan
“Jadi kau sudah mengetahui hadiah natal yang ku janjikan eoh?” tanya Sooyoung, Kyuhyun tersenyum salah tingkah
“Harabeoji yang memberitahukan hal itu”
“….”  Sooyoung menunduk bingung
“Kalau begitu kau harus memberikan hadiah natal yang lain untukku” lanjut Kyuhyun sembari tertawa kemenangan
“Apa ada yang kau sukai sekarang ini?” Kyuhyun terlihat berpikir
“Memang kenapa?” ujar Kyuhyun berpura-pura polos, Sooyoung mendengus kesal tak habis pikir dengan pikiran Kyuhyun
‘Mungkin dia masih mabuk’ batin wanita itu
“Aku akan membelikan satu benda atau akan mengabulkan satu dari banyak permintaanmu” Kyuhyun mulai menimang-nimang ucapan Sooyoung namun yang terpikir di otaknya sama sekali ‘tidak ada’
“Eobsseo” tak lama kemudian pria itu tersenyum penuh arti sepertinya terlintas sesuatu di benaknya
“Ada satu yang aku mau” potongnya sebelum Sooyoung membuka mulut
“Luangkan waktu saat malam natal bersamaku” Sooyoung mengangkat alisnya
‘Itu saja? Sepertinya terdengar ganjal tapi biarkan saja yang penting itu adalah kemauannya’
“Oke, aku berjanji” Kyuhyun lagi-lagi tersenyum, matanya menerawang jauh namun entah apa yang iya bayangkan saat ini, Sooyoung sekalipun di buat bingung oleh tingkah laku nampyeonnya itu. ‘Sok romantis’ dua kata itu mungkin sedang terbesit dipikiran Sooyoung
“Kyu..bisakah kau hentikan senyumanmu itu? Bukannya aku terpesona tapi kau nampak seperti orang gila” ujar Sooyoung namun tak mampu membuyarkan semua pikiran Kyuhyun, akhirnya wanita itu pun melangkah pergi keluar dari kamar
“Hahahaha..Sooyoung-ah aku yakin saat malam natal tiba, kau akan ku buat terkesima, jangan panggil aku Cho Kyuhyun kalau tak bisa membuatmu jatuh makin dalam dengan semua yang ku lakukan, arrachi?” Kyuhyun berbalik dan kebingungan dimana Sooyoung berada? Dan menyadari kalau barusan dia hanya berbicara sendiri.

Kyuhyun POV~
Siang ini aku sudah memesan makanan dari salah satu restaurant kesukaan Sooyoung. Sup Abalon menjadi menu makan siang kami hari ini.
“Tuan Muda, makanan sudah siap” ujar bibi Kim dari depan pintu kamar
“Kajja kita makan” aku menghentikan sejenak kegiatan Sooyoung yang sedang asik membaca majalah.
Saat tiba di meja makan awalnya reaksi Sooyoung biasa saja, namun saat penutup mangkuk sup dibuka dan bau abalon tercium, raut wajah Sooyoung menjadi aneh, seperti seseorang yang ingin muntah
“Makanlah, ini bukannya makanan kesukaanmu?” sedari tadi aku melihat dia hanya memadang piring sambil menutup mulutnya
“Kau ingin aku suapi? Baiklah…Aaaaa~” aku mengarahkan sendok ke arahnya, namun dia menghindar sembari menggeleng
“Wae? Apa kau sudah kenyang? Memangnya tadi kau makan apa?” dia makin menggeleng. Aku mengangkat piring dan sendok tepat didepan wajahnya
“Ayolah chagi, kalau kau dan bayi kita sakit aku tidak akan memaafkan diriku karena lalai dalam mengurus anae-ku” dia makin menghindar
PRANGGG
Piring yang ku pegang beserta sendoknya juga jatuh berhamburan di lantai, Sooyoung segera berdiri dan berlari ke arah kamar mandi
“Huekkk…huekkk” sepertinya dia mual
“Soo, gwenchana?” aku menggedor-gedor pintu kamar mandi, takut jika terjadi sesuatu padanya
“Bibi Kim tolong segera singkirkan sup abalon dari meja makan” ujar Yoona yang entah sejak kapan datangnya
“Eonnie, buka pintunya kalau tidak akan aku dobrak” tak lama pintu terbuka menampakkan wajah Sooyoung yang sedikit pucat berbeda dengan tadi
“Nan gwenchana, mungkin aku harus minum vitamin” dia tersenyum lalu berjalan meninggalkanku yang sedari tadi memegang gelas di tangan kiriku
“Oppa lain kali kau harus mengerti, jika Sooyoung eonnie menolak jangan kau paksakan, akibatnya akan seperti tadi” jadi benar, wanita hamil masing-masing punya makanan yang dapat membuat mereka mual.

Author POV~
Waktu berjalan begitu cepat, Sooyoung semakin disibukkan dengan kegiatannya selama menjadi dokter. Namun wanita itu selalu ingat pada kandungan dalam perutnya yang semakin hari semakin besar itu. Sembilan bulan sudah bayi dalam kandungan Sooyoung dirawat dengan baik oleh orang tuanya, mulai dengan kebiasaan Sooyoung yang selalu memperdengarkan janinnya lagu-lagu klasik, membacakan dongeng dari beberapa buku seri kumpulan cerita dongeng, tak lupa wanita itu pun selalu rajin mengontrol kesehatan janinnya. Makan makanan sehat dan bergizi tentunya, dan juga tetap rajin berolahraga secara teratur.
Dengan harap-harap cemas Kyuhyun yang sebentar lagi menjadi calon ayah, menunggu proses kelahiran anak pertamanya di luar ruang operasi, ditemani Cho Harabeoji, Yoona, Seohyun dan juga Yonghwa, Kyuhyun pun bisa sedikit tenang tak sepanik saat kontraksi Sooyoung tiba. Tak lama seorang suster pun keluar membawa kabar gembira tentunya dari dalam ruang persalinan
“Selamat tuan Cho Kyuhyun anda telah menjadi seorang ayah, bayi anda sehat fisik dan mental”
“Apa bayinya namja?” tanya Yoona semangat
“Bayi pertama dari Nyonya Cho adalah seorang yeoja, sekali lagi selamat”
“Yes~” seru harabeoji
Flashback
Setelah mendapat kabar bahwa Sooyoung sudah mau melahirkan, segera Yoona dan harabeoji berangkat menuju rumah sakit. Di tengah perjalanan masih sempat mereka membuat taruhan
“Aku yakin anak Kyuhyun oppa pasti namja, dia pasti akan tampan seperti oppa dan aku pasti akan menjadi bibi yang bangga karena memiliki keponakan tampan hahaha” seru Yoona
“Tentu saja anak Kyuhyun haruslah yeoja, aku sudah lama memikirkan hal itu, aku menyesal tidak sempat menggendong bayi cantik dan mungil, jadi anak Kyuhyun haruslah yeoja”
“Aish harebeoji, dimana-mana namja lebih baik menjadi anak sulung, dia akan tumbuh besar sebagai pewaris”
“Kau pikir ini drama yang biasa kau tonton eoh? Aku yakin seyakin-yakinnya anak Kyuhyun pasti yeoja”
“Baiklah harabeoji, kalau begitu kita taruhan, jika tebakanku salah, aku akan lebih giat mengerjakan skripsiku dan segera lulus dari universitas, tapi jika tebakanku benar harabeoji harus mengijinkanku berlibur ke pulau Jeju bersama teman-temanku bulan depan, deal?” tanpa pikir panjang, Cho Harabeoji segera menyetujui taruhan yang dibuat oleh Yoona
Flashback end
Kyuhyun tersenyum teringat perkataan Sooyoung tahun lalu
‘Oppa, maaf aku hanya bisa memberikan sebuah scarf rajutan sebagai hadiah natal tahun ini, tapi tahun depan aku akan memberikan seorang malaikat kecil di tengah keluarga kita’
‘Gwenchana, dengan kau berada disisiku dan bersama merayakan natal tahun ini di Wooden House milik kita itu sudah sangat cukup bagiku’ jawab Kyuhyun kala itu
“Gomawo chagi..” gumam Kyuhyun, tak terasa air mata bahagia mengalir deras dari pipi Kyuhyun
“Kemarilah, dasar anak cengeng” kata Yoona bercanda sambil memeluk Oppanya
“Chukkae Kyuhyun-ssi, kau sudah menjadi seorang appa” ujar Minho yang baru saja tiba tentu saja ditemani oleh Yuri
“Oppa, Seohyun eonnie dan nampyeonnya sudah datang” ujar Yoona melepaskan pelukannya
“Bagaimana keadaan Sooyoung dan anaknya?” tanya Seohyun
“Sooyoung dan bayinya baik-baik saja, bayinya adalah seorang putri yang cantik” jawab Cho Harabeoji
“Jadi anak Sooyoung adalah yeoja? Wah pasti bahagia sekali kau mempunyai anak cantik seperti Sooyoung” ujar Yonghwa mengacak rambut Kyuhyun, sedangkan Kyuhyun tersenyum-senyum tak kala dirinya terus saja dipuji.

Sooyoung POV~
Seminggu berlalu, akhirnya sore ini aku sudah dapat pulang membawa putri kecilku, Cho Chung Jo, nama pemberian dari harabeoji.
“Soo, kau ingin minum apa?” tanya Seohyun
“Eum, apa saja, harusnya kau tak perlu repot-repot ada bibi Kim”
“Tak apa” ujar Seohyun pelan. Tak lama Seohyun kembali membawa secangkir teh bunga crysan untukku
“Apa ada yang menggagu pikiranmu? Akhir-akhir ini kau terlihat lebih diam dan juga sering melamun” tanyaku lalu meneguk tehnya
“Eum itu…” Seohyun menunduk, seperti tak ingin memberitahu alasannya
“Gwenchana, mungkin aku memang tak seharusnya selalu tahu permasalahanmu” ujarku meneguk teh bunga crysan lagi
“Soo, maafkan aku sudah hampir setahun namun aku masih tidak ingin bilang yang sebenarnya padamu”
“Apa yang kau bicarakan?” aku merasa tidak enak padanya sekarang
“Sebulan setelah pernikahanku dengan Yonghwa Oppa, aku merasa aneh karena tak ada tanda-tanda kehamilanku. Aku lalu memeriksakan diri ke dokter, dan yang mencengangkan adalah…” dia berhenti, matanya sudah membendung air mata
“Kata euisa aku…hiks..hiks..”
“Aku mandul” lanjutnya, aku segera memeluknya
“Kau yang sabar, aku mengerti perasaanmu” ujarku mengelus pundaknya berusaha untuk menghentikan tangisnya.
Dewi malam telah tiba, namun tak henti-hentinya aku terus melihat wajah putri kecilku
“Suatu hari nanti kau akan kami bawa ke Wooden house, Jonghyun pasti senang melihatmu” aku tersenyum
‘Oh iya aku harus memberitahukan kabar gembira ini pada Luhan meski telah lewat seminggu’ pikirku
Aku mencari kontaknya dalam ponselku dan segera menekan tombol ‘call’
“…..”
“Ne ini aku, kau sedang berada dimana sekarang?”
“…..”
“Ah kebetulan sekali, kalau begitu mampirlah ke rumahku, sudah hampir 4 bulan kau tidak pernah datang lagi ke sini”
“……”
“Kau akan tau setelah tiba disini”
“……”
“Eoh berhati-hatilah, udara malam sangat menusuk kulit jadi kau juga selain berhati-hati di perjalanan jangan lupa selalu membawa mantel”
“……” KLIK

Luhan POV~
Setelah memutuskan sambungan telepon, aku segera melesat menuju rumah Sooyoung. Aku memang sengaja tidak ingin sering-sering berkunjung ke rumahnya karena ingin memfokuskan diriku dengan Krystal yang berstatus sebagai tunanganku.
“Akhirnya dia menelponmu juga” ujar Suho terkekeh di sampingku
“Diam kau, pasti ada sesuatu yang ingin dia sampaikan” ujarku tetap fokus pada jalanan di depanku
“Apa kau sudah memberitahu Sooyoung tentang pertunanganmu minggu lalu?” tanya Suho lagi
“Belum, mungkin aku akan memberitahukannya sekarang” ujarku lagi
“Yak… tak aku sangka akhirnya nyalimu datang juga” ujar Suho mengacak rambutku
“Dosen Kim, aku tau kau sering memperlakukan muridmu seperti ini tapi kenapa harus aku juga yang menjadi sasaranmu, kau pikir aku anak anjing?” ujarku protes dengan tindakannya yang membuatku kurang nyaman
“Kau tau di Sungkyunkwan University, banyak sekali yeoja yang tergila-gila padaku karena aku dosen muda dengan wajah tampan dan juga mapan” ujarnya membanggakan diri, aku hanya menggeleng membiarkan Suho dengan kesenangannya. Saat tiba di rumah Sooyoung, aku langsung menuju ruang tengah bersama Suho, ku lihat ada kereta bayi di situ.
CKLEKK
“Eoh, uri Luhan sudah tiba?”
“Kau tidak bilang sesuatu padaku?” tanya Suho
“Eii Joonmyeon juga ada?” aku merasa heran, tak pernah aku lihat Sooyoung seperti sekarang
“Chung Jo, ayo beri salam pada Ajhussi” ujar Sooyoung menggendong seorang bayi
“Nugu?” tanya Suho
“Tentu saja bayi, dia adalah anakku, cantik bukan?” ujar Sooyoung, kurasa Suho sekarang sedang melihatku
“Dia…” aku diam sebentar, melihat Chung Jo serasa aku melihat foto Sooyoung saat masih bayi, hanya saja bibir Chung Jo lebih tipis dan juga matanya mirip seperti adik Kyuhyun, Yoona.
“Sangat Cantik dan juga menggemaskan” lanjutku
“Benar, dia pasti akan tumbuh tinggi dan ku harap dia mewarisi kepintaran kedua orang tuanya. Nah Chung Jo, panggil aku Suho Ajhussi, ku harap suatu hari nanti aku masih berumur panjang dan dapat mengajarmu di bangku kuliah” ujar Suho yang sudah menggendong Chung Jo
“Mana mungkin, kau pasti sudah pensiun” canda Sooyoung, sedangkan aku..masih tak kuat jika harus mengatakan kalau aku sudah bertunangan
“Yak..” Suho menyikutku
“Cepat bilang” bisiknya pelan
“Eum..Soo-ah” Sooyoung langsung mengalihkan pandangannya padaku
DEG
‘Bagaimana bisa disaat seperti ini, jantungku masih berdegup tak karuan, apa aku masih mencintaimu Soo? Bodoh mana bisa begitu? Kita sudah mempunyai kehidupan masing-masing, aku dengan Krystal dan kau dengan’nya’ dan juga Chung Jo’ batinku, aku tersenyum miris
“Waeyo Xi Luhan?” dia melipat kedua tangan didepan dadanya
“Aku sudah bertunangan dengan Krystal seminggu yang lalu” ujarku pelan
“Wah itu kabar bagus, benarkan Chung Jo sayang?” ujarnya terlihat gembira, terlihat sekali kalau dia sangat senang dengan berita pertunanganku
‘Apa kau tidak memikirkan perasaanku Soo? Bagaimana perasaanku saat hari itu tiba? Hatiku sangat risau, aku takut jika melukai Krystal karena masih dan entah sampai kapan mencintaimu’

Author POV~
Isn’t she lovely,
isn’t she wonderful,
isn’t she precious,
Less than one minute old
I never thought through love we’d be
making one as lovely as she
but isn’t she lovely made from love

Isn’t she pretty,
Truely the angle’s best
Boy, I’m so happy
We have been heaven blessed
I can’t believe what God has done
through us He’s given life to one
but isn’t she lovely made from love

……..

Alunan musik dipadukan dengan suara indah Kyuhyun meramaikan pesta yang saat ini tengah berlangsung di kediaman Cho, Pesta Taman lebih tepatnya. Hari ini genap pula Chung Jo berusia 7 tahun
“Eomma kakiku sakit” rengek gadis kecil yang menggunakan dress ‘peach’ dengan mahkota bunga bertengger di kepalanya
“Kau harus sabar, hari ini kan hari ulang tahunmu” ujar Seohyun
“Tapi, Ajhumma…” Chung Jo mem’pout’kan bibirnya
“Yak jangan cerewet, lihat saja teman-temanmu begitu keren disana itu, apa diantara mereka ada yang kau suka?” goda Yoona
“Yoona Ajhumma kenapa cerewet sekali? Aku lebih menyukai Seohyun Ajhumma” ujar Chung Jo, Seohyun hanya bisa tersenyum.
“Kalian berdua berisik sekali” ujar Minhyuk, Jung Minhyuk lebih tepatnya seorang anak lelaki yang diadopsi oleh Yonghwa dan Seohyun 7 tahun yang lalu tak lama setelah Seohyun bercerita pada Sooyoung dan KyuYoung pun memberi saran untuk mengadopsi seorang anak
“Setiap bertemu kerjanya selalu beradu mulut, kau Cho Chung Jo, sebagai sepupuku kau harusnya bisa menjaga sikap jika tidak ingin membuatku malu, aku kan idola para gadis-gadis di acara ini, dan juga Yoona Ajhumma, apa Ajhumma tidak kasian dengan Sehun Ajhussi yang sedari tadi mengurus Ji Hye sendirian sebaiknya Ajhumma berhenti bersikap kekanak-kanakan” ujar Minhyuk panjang lebar
“Omo..kau ini Jung Minhyuk, kau seharusnya jadi Pastur saja” ujar Yoona
“Betul, kerjaanmu menceramahi orang saja” timpal Chung Jo
“Bilang saja kalian berdua tak bisa sepertiku” ujar Minhyuk
“Chung Jo-ah” teriak seorang Ajhussi berlari kearah anak gadis itu
“Luhan Ajhussi” teriak Chung Jo girang
“Ini” Luhan menyodorkan sebucket bunga untuk Chung Jo
“Krystal Ajhumma?”
“Ah, Ajhumma tidak bisa hadir karena dia harus banyak istirahat, sebentar lagi Ajhumma kan akan melahirkan” ujar Luhan, Chung Jo menunduk
“Tapi kau tetap senang kan? Ajhumma kan sudah mendesain baju yang kau gunakan sekarang ini?” Chung Jo mengangguk lalu tersenyum
Setelah pesta selesai, Kyuhyun, Sooyoung dan juga Chung Jo pergi ke suatu tempat.
“Eomma, kita mau pergi ke mana? Kata Appa tempat yang kita tuju sangat spesial” Sooyoung hanya tersenyum menanggapi rasa penasaran Chung Jo
“Hei putri kecil Appa ayo bangun” ujar Kyuhyun menggendong Chung Jo
“Appa ini sudah malam, aku mau pulang saja” ujar Chung Jo dengan malas
“Siapa bilang kita akan pulang? Kita akan menginap disini, besok pagi kita akan memancing”
“Hoammm…aku ingin pergi shopping bersama Eomma”
Saat masuk ke dalam Wooden House, mata Chung Jo benar-benar terbuka lebar
“Rumah ini masih baru?” tanya gadis kecil itu, KyuYoung menggeleng
“Rumah ini sangat terawat, setiap minggunya rumah ini dibersihkan”
“Oleh siapa?” tanya Chung Jo pada Appa-nya
“Kau tidak perlu tau sayang”

Chung Jo POV~
Aku mendengar cerita nostalgia Appa dan Eomma dengan rumah ini di meja makan. Ternyata rumah ini yang digunakan Appa saat melamar Eomma, saat malam natal setiap tahunnya, Appa dan Eomma merayakannya di tempat ini dan juga setiap Appa dan Eomma berulang tahun dirayakan di tempat ini juga.
“Appa Eomma, apa aku boleh ke ruang tengah?”
“Baiklah ayo kita pergi bersama” ujar Appa
“Eomma akan menyusul, kalian pergi saja duluan”
Aku dan Appa beranjak dari meja makan
“Appa sebenarnya Jonghyun Ajhussi itu siapa? Luhan Ajhussi, Suho Ajhussi, Minho Ajhussi, Yuri Ajhumma, Krystal Ajhumma, Donghae Ajhussi, mereka semua aku tau tapi hanya Jonghyun Ajhussi yang tak pernah aku tau”
“Kau akan tau nanti” Appa tersenyum  sambil mengelus kepalaku
“Kalian sedang membicarakan siapa?” tanya Eomma
“Jonghyun Ajhussi” ujarku dan lagi-lagi Eomma juga tersenyum
Sebuah bingkai foto yang cukup besar terpampang di ruang tengah yang di tutupi oleh kain putih. Aku segera berlari dan menarik kursi untuk aku naik.
“Appa Eomma, apa boleh aku buka?” mereka berdua mengangguk. Appa merangkul bahu Eomma membuatku merasa apa yang ada di balik kain ini sangat penting bagi mereka. Saat kain terbuka, terlihat 3 orang berada di foto itu, Appa & Eomma saat  masih muda dan juga seorang lagi yang begitu tampan
“Appa siapa dia?”
“Apa menurutmu dia Luhan? Suho? Minho?” aku menggeleng
“Mungkin kah….Jonghyun Ajhussi?” Appa mengangguk
‘Mengapa Jonghyun Ajhussi begitu tampan, yang aku tau Appa pernah bercerita kalau Jonghyun Ajhussi adalah First Love & First Kiss Eomma’ selanjutnya aku tidak tau apapun karena aku hanya sebagai pendengar saat nama ‘Jonghyun’ disebut
“Kau tau kan Chung Jo, dia itu cinta pertama Eomma..” aku mengangguk dan masih menatap foto itu
“Kita berutang sangat banyak pada Jonghyun Ajhussi, bukan berutang uang tapi… berutang nyawa” ujar Eomma
“Jonghyun Ajhussi rela mati demi menyelamatkan Appa” lanjut Appa, aku segera berbalik badan
“Wooden House ini adalah rencananya, dia benar-benar berusaha untuk menyatukan Appa dan Eomma” aku tercengang, pantas saja wajah Jonghyun Ajhussi bagaikan malaikat, dia sangat baik
“Appa Eomma…” aku berhenti
“Aku sepertinya jatuh cinta” mereka tertawa
“Jangan bercanda memangnya pada siapa Chung Jo?” kata Eomma
“Pada Lee Jonghyun Ajhussi” ujarku santai, seketika Appa dan Eomma berhenti tertawa lalu saling memandang
“Oh tidak jangan lagi” ujar Appa mengusap wajahnya
‘Ahh Waeyo~, Apa ada yang salah? Apa karena aku menyukai cinta pertama Eomma? Ckckck’

Epilog

Seorang gadis kecil di temani oleh Appa dan Eommanya sedang duduk di atas perahu di tengah danau menunggu ikan tangkapan, sementara dia dan Appanya memancing, Eommanya beristirahat sejenak dengan menutup matanya
“Appa, kenapa ikannya lama sekali memakan umpan yang kita berikan?”
“Chung Jo, kau tidak dengar apa yang Appa bilang?” setelah mendengar jawaban Appanya, gadis kecil itu meniup poninya menahan kekesalan
“Aku tau tadi Appa bilang kita tidak boleh berbicara sampai kailnya bergerak, tapi Appa aku bosan~” rengek gadis kecil itu
“Sampai sekarang aku tidak mengerti dengan Appa, apa yang menyenangkan dari memancing” lanjutnya
“Berhenti berbicara dan…LIHATT” tiba-tiba sang Appa berteriak
“Omo..Appa kailnya bergerak” pekik gadis itu
“Cepat tarik..jangan sampai lepas Chung Jo” perintah sang Appa
Malam harinya sebuah keluarga kecil yang terdiri dari Ayah, Ibu dan seorang anak sedang duduk di depan perapian
“Eomma aku ngantuk, ingin sekali aku segera tidur tapi selain karena aku takut sendirian, bagaimana bisa aku tidur kalau musik klasik ini sudah hampir dua setengah jam di putar terus menerus” ujar gadis kecil itu mengucek matanya yang sudah berair
“Aigoo, kalau begitu Appa bacakan dongengnya sekarang” ujar sang ibu
“Baiklah, ini tentang kisah Seekor Tikus dan Segerombolan Semut yang tinggal dalam satu rumah yang dipenuhi makanan” ujar sang Appa mulai bercerita
“Suatu hari seekor semut memberi kabar pada teman-temannya bahwa ada sepotong besar kue yang ada di dapur, sementara si Semut bercerita, seekor Tikus mendengar percakapan itu sekilas dan menertawakan semut-semut itu karena berpikiran dapat memindahkan sepotong besar kue untuk persiapan mereka di musim dingin. Tikus pun membuat taruhan dengan semut, jika mereka dapat memindahkan sepotong besar kue itu maka kue itu akan menjadi milik mereka, namun jika tidak maka kue itu akan menjadi milik tikus dan setiap tikus merasa lapar maka semut harus bersedia memberikan tikus makanan” sang Appa terus bercerita sampai putrinya tertidur dipangkuan anae-nya
“Tikus pun terkaget-kaget karena segerombolan semut berhasil memindahkan sepotong besar kue itu, tikus pun hanya bisa gigit jari karena kue itu bahkan sudah di habiskan oleh para semut tanpa tersisa” sang Appa pun melirik putri kecilnya lalu mengambilnya dari pangkuan sang eomma
“Dia sangat lelah hari ini” ujar Appa gadis kecil itu
“Kau juga sebaiknya tidur Kyu” ujar Eomma gadis kecil itu pada nampyeonnya
“Aku tidak mungkin bisa tidur tanpa memelukmu chagi” goda sang suami membuat pipi istrinya merah seperti kepiting rebus
“Kenapa menatapku seperti itu? Tidak ada yang lucu bukan?” ujar sang suami lantar sang istri terus saja tersenyum
“Aku..sangat berterima kasih pada Tuhan atas hidup yang di berikan-Nya padaku, aku sangat bersyukur banyak orang yang menyayangiku dan juga karena Tuhan memberikan pasangan hidup terbaik untukku”
“Jangan lupakan putri kecil kita” ujar sang suami
CUP
Lama bahkan sangat lama sang suami mencium kening istrinya itu.

THE END

Note : Hikss..hikss entah kenapa Author sedih ckck, tapi ‘Neomu..neomu gamsahamnida’ untuk Para Readers dan juga Admin J. Maaf ya Part ini banyak SKIP-nya soalnya otak Author lagi tersesat tak tau arah jalan pulang XD (emang Cakra Khan)…
KYUYOUNG – Happy End
YONGSEO – Happy End
Sehun Yoona – Happy End (meskipun kurang fokus pada couple ini)
Luhan-Krystal – Oke..menurut Author sih bahagia…bahagia-in aja hehehe *wink
AS? Author mikir-mikir dulu ya (Nggak Janji) , soalnya lagi pengen fokus sekolah (Alasan Umum)



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>