Title : Seduce Your Husband
Author : Anoname
Length : Oneshot
Genre : Marriage life
Main Cast : Cho Kyuhyun,Choi Sooyoung
Rating : NC 17
Happy Reading…………..
All Sooyoung Pov
“Rayu pasangan anda dengan memakai lingerie terbaik yang anda punya. Jangan lupa ciptakan suasana romantis didalam kamar dan nyalakan lilin aroma theraphy untuk membangkitkan gairah.”
Setelah membaca saran tersebut dari majalah yang kutemukan di toko buku kemarin aku langsung memutuskan untuk membeli lingerie baru yang seksi untukku dan lilin aroma theraphy untuk mendukung rencanaku kali ini.
Setelah Kyuhyun oppa, suamiku. Diangkat menjadi CEO Cho Company aku merasa pernikahanku dengannya berubah menjadi hambar. Kami tidak pernah bercinta lagi dan rasanya dia juga jadi dingin padaku. Aku bahkan sempat menyewa detektif swasta untuk menyelediki apakah Kyuhyun oppa selingkuh dariku dan syukurlah dia tidak pernah berselingkuh.
Selama ini rencanaku tidak pernah berhasil. Selalu saja ada yang salah mulai dari rencana sederhana seperti menatapnya penuh gairah yang membuatnya berpikir kalau aku terkena katarak sampai rencana konyol seperti berpura-pura keseleo dan memintanya untuk memijatku yang entah bagaimana ceritanya malah membuatku berada didepan dokter spesialis tulang dalam kurung waktu kurang dari sejam. Kuharap rencana ini bisa membuatnya menyadari apa yang kuinginkan.
Aku memutuskan untuk mampir ke gerai khusus lingerie yang letaknya jauh dari rumah dan sekolah anak kami. Cho Hyunsoo. Aku dan Kyuhyun oppa, kami berdua telah dikarunia putra. 1 bulan sejak pernikahanku aku dinyatakan positif hamil. Karena, memang aku dan Kyuhyun oppa sangat bekerja keras. Bahkan diawal pernikahan kami, dirinya setiap waktu selalu memintaku bermesraan dengannya.
Setelah mencoba-coba selama sejam aku memutuskan untuk membeli lingerie dari satin berwarna biru gelap. Lingerie ini terbagi menjadi tiga bagian, yang pertama adalah bustier agar leher jenjang, belahan dada yang masih kencang dan tengkukku terlihat dengan jelas, semua itu adalah bagian tubuh yang paling kusukai lalu ada celana dalam mungil berbentuk segitiga dengan garter belt dan stoking ketat berwarna hitam untuk membentuk kakiku agar lemak dikakiku tidak terlalu nampak dan yang terakhir adalah jubah menerawang sepanjang lutut dengan aksen renda di sepanjang roknya dan mutiara mungil nan cantik sebagai kancingnya.
Toko tempat aku membeli lingerie ternyata juga menjual lilin aromaterapi jadi aku langsung membeli aromaterapi dengan wangi Jasmine atas rekomendasi pramuniaga toko. Gadis itu bilang wangi Jasmine mampu membangkitkan selera pria.
Secara keseluruhan aku sangat puas dengan apa yang kupilih dan kubeli. Semua tampak seperti yang direncanakan langsung saja aku pulang untuk menyiapkan kejutan untuk suamiku, Kyuhyun oppa.
Aku menunggu Kyuhyun oppa pulang. Semua sudah sangat sempurna. Aku sudah memakai lingerie baruku dan melakukan banyak perawatan diri seperti Hair Spa, luluran dan memblow rambutku agar terlihat lebih seksi. Lilin-lilin juga juga sudah bertebaran di kamar tidur kami dan lampu kamar sudah sengaja aku redupkan untuk menambah suasana romantis.
Aku mendengar suara mobil dan pintu gerbang yang dibuka. Kuintip jendela kamar tidur dan setelah yakin yang datang adalah Kyuhyun oppa aku langsung merapikan rambut dan mengambil gelas yang telah kuisi dengan wine tanpa alcohol kesukaannya. Menunggu kedatangannya di sudut kamar dengan harap-harap cemas.
Pintu kamar terbuka pelan dan tiba-tiba kudengar dia berteriak.
“Astaga, bau menjijikkan apa ini?!!”
Dia terbatuk-batuk hebat sampai nafasnya sesak. Segera kutaruh gelas ditanganku dan bergegas menghampirinya.
“Sayang kau tidak apa-apa?”
Nafasnya ditarik dengan panjang sebelum menjawab dengan tersengal.
“Kamar! Baunya sangat mengerikan. Seperti bau lilin upacara peringatan kematian yang baru diisi saja.”
Aku tersinggung mendengarnya. Astaga aromaterapi itu berharga mahal dan dia malah menyamakannya dengan makam??
“Itu bukan bau lilin upacara kematian. Itu bau lilin aromaterapi yang baru saja aku beli.” Jawabku sambil menggerutu.
“Lilin aromaterapi? Untuk apa kita butuh lilin? Sekarang tidak sedang mati lampu lagi pula bagaimana mungkin lilin bisa menghasilkan aroma semengerikan itu?!”
Aku cemberut “Aromanya tidak mengerikan. Namanya aroma Jasmine. Ini dapat mebuat tubuhmu lebih rileks, sayang.”
“Entahlah tapi lilin dengan aroma lilin rasanya membuat tubuhku lebih rileks.” Jawabnya kering.
Aku memutar bola mataku mendengar komentar masa bodoh khas pria itu. Aku menuju kamar untuk mematikan semua lilin aromaterapi di kamar kami.
“Demi Tuhan baju apa itu???!!!”
Aku berhenti didepan pintu kamar.dan menoleh padanya. Aku tersenyum pelan padanya dan menunjukkan pose seksi di depannya. Mungkin ini kesempatanku untuk merayunya.
“Bagaimana menurutmu? Tadi aku berbelanja sedikit dan ––”
Tiba-tiba pandanganku gelap, Kyuhyun oppa melingkupi tubuhku dengan jas yang dipakainya dan mendekapku erat. Tanpa mengatakan apapun dia menyeretku masuk kedalam kamar putra kami dan menutup pintu. Oh ya ampun dia terlihat sangat marah.
“Apa sih yang ada di kepala cantikmu yang rumit itu? Bisa-bisanya kau memakai baju seperti itu diluar kamar?! Aku yakin Pak Kim dan Jung sangat senang dengan pemandangan indah yang kau sajikan! Demi Tuhan Youngie kau berpakaian seperti pelacur!”
Aku terdiam, ia benar. Tidak pernah terpikir olehku keberadaan tukang kebun dan sopir kami tapi mendengarnya memanggilku pelacur sangat menyakitkan. Aku bisa merasakan air mataku menyengat dan siap untuk tumpah. Melihat mataku yang berair membuat Kyuhyun oppa panik. Dia mendekapku dan menggoyang-goyangkan tubuh kami.
“Jangan, jangan sayang kumohon jangan menangis. Aku tidak tahan jika melihatmu menangis. Maafkan aku sayang, aku sama sekali tidak bermaksud untuk menghinamu pelacur. Melihatmu memakai pakaian itu membuatku kesal, aku tidak ingin orang lain melihat apa yang menjadi milikku dengan sejelas itu.”
Aku hanya menatapnya sengit masih belum bisa memaafkannya.
“Maafkan aku sayang. Kumohon jangan marah begitu. Katakan padaku apa yang harus kulakukan agar kamu memaafkan aku.”
“Bercintalah denganku.” Rayuku sambil menautkan tangan di belakang lehernya.
“Youngi aa… oppa benar – benar lelah. Aku tidak yakin kita bisa dengan puas untuk burguling-guling panas dan menghancurkan kasur lagi.”
“Itu berarti oppa sudah tak menyayangiku.!” Aku terdiam sejenak “Yaaahhh, kalau kamu sudah merasa tidak bisa memuaskan aku lagi tidak masalah aku akan ––“
Kyuhyun oppa mendorong tubuhku dan menindihnya. Aku menegang sejenak lalu rileks. Dia melumat bibirku, lidahnya menyusup kedalam bibirku dan mulai mencari dan mengusai. Perasaan panas yang familier menari disekujur tubuhku, rasa yang aku rindukan beberapa belakangan ini.
Tangannya bergerak lembut di seluruh tubuhku membuat sensasi yang kurasakan semakin intens. Aku berjuang untuk melepas pakaian yang melekat padaku ditengah usapan-usapan manisnya. Dia memelukku lebih erat dan mencium dan menggigit sayang telingaku. Tiba-tiba dia menjauh untuk melepas pakaiannya pada saat itu aku menyadari sesuatu.
“Oppa, lilin di kamar.” ucapku lirih.
Dia memaki pelan dan berteriak memanggil Pak Kim. Kudengar dia memberikan beberapa instruksi dan kembali padaku.
“Untung kau mengingatnya jika tidak mungkin kita akan kehilangan rumah.” komentarnya datar.
Aku tertawa gugup dan menunduk untuk menutupi wajahku yang panas. Kyuhyun oppa naik ke tempat tidur dan merebahkan tubuhnya disampingku dan menarikku ke dalam dekapannya. Aku menyentuh pinggul, perut, dada, leher dan rambutnya, bisa kurasakan tubuhnya bergetar penuh antisipasi.
Dia meremas dadaku pelan dan mulai memainkan puncak dadaku. Erangan kecil terlepas dari mulutku tanpa bisa ditahan. Aku menggerak-gerakkan pinggulku ingin dia berada didalamku segera. Dia tahu apa yang kuinginkan namun dia menggoda dan menunda apa yang kuinginkan. Kuangkat pinggulku lebih tinggi dan menusuk punggungnya lebih keras. Suamiku tertawa pelan, mengecup keningku dan memberiku apa yang kuinginkan.
Dia memulai ritmenya dengan pelan dan kuat. Aku merasa begitu penuh, begitu bersemangat, begitu sempurna. Kugigit pelan bahunya dan kudekap lebih erat. Ku tutup mataku untuk merasakan lebih.
“Buka matamu dan tatap mataku.”
Aku langsung membuka mata begitu mendengar perintahnya.
“Tidak ada lagi pakaian seksi diluar kamar. Orang lain tidak boleh melihat apa yang kumiliki. Kau. Milikku. Mengerti?”
Kuanggukkan kepala.
“Katakan, Youngie.”
“Tidak ada pakaian seksi dan aku milikmu.”
Dia tersenyum puas dan mempercepat temponya. Sensasi yang melandaku semakin intens. Aku mengerang pelan dan panjang, berusaha mengatasi sensasi nikmat yang kutanggung.
“Milikku. Punyaku. Kesayanganku.” Dia menggeramkan kata-kata itu ke telingaku.
Kesadaranku semakin tipis yang ada dibenakku hanya ada dia. Aku meledak dalam ledakan yang panjang dan melelahkan. Beberapa detik kemudian dia datang didalam diriku dan bergabung bersamaku. Nafasnya sama terengahnya denganku.
Beberapa saat kemudian dia menggulingkan tubuhnya dan menciumku lembut. Dia menyelimuti dan mengelus tengkukku. Aku merasa cantik dan puas.
“Ya Tuhan, sudah berapa lama kita tidak melakukannya? Aku merasa seperti hidup kembali.”
Aku tersenyum “Kau bilang kau lelah dan sibuk untuk melakukannya.”
“Kutarik perkataanku, aku sudah kembali segar. Kau juga masih tetap sempurna.” Dia mengecup bibirku lagi.
“Seharusnya kita melakukannya dari dulu. Rasaya sangat menyenangkan.”
Aku menatapnya tidak percaya. “Aku memintamu dari kemarin – kemarin tapi kau terlalu tolol untuk mengerti. Aku harus mengatakannya secara blak-blakan dulu baru akhirnya kau mengerti.”
“Kapan?”
Aku mendengus tidak sopan “Saat aku berpura-pura keseleo 2 minggu lalu? Saat aku meminta mandi bersama seminggu lalu? Dan saat aku memandangmu lama 3 hari yang lalu?”
“Kau berpura-pura keseleo? Sayang waktu itu aku takut sekali, aku sering membaca, keseleo dapat menjadi sesuatu yang berbahaya. Kau meminta mandi bersama saat Hyunsoo dan bumonim kita dirumah, aku merasa tidak nyaman tentang hal itu sayang.”
“3 hari yang lalu?”
“Kau hanya memandangku. Aku tidak tahu apa yang kau inginkan. Kupikir ada yang salah dengan matamu jadi kuminta kau ke dokter mata.”
“Kau berpikir aku terkena Katarak.” gerutuku.
Kyuhyun oppa tertawa kecil “ Maafkan aku sayang. Aku benar-benar tidak tau.”
“Kesimpulannya kau itu bodoh.”
“Aahh sayang, maafkan aku sayang.” Ujarnya merajuk. Dia menarikku kepelukannya dan menciumku penuh gairah. “Bagaimana kalau kita melakukannya lagi untuk meredakan amarahmu?” Dia tertawa nakal dan mematikan lampu meja. Sepertinya malam ini akan menjadi malam yang panjang, pikirku senang.
End
