Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Mr. and Mrs. Perfectly Imperfect [Oneshot]

$
0
0

pip

Mr And Mrs Perfectly Imperfect

Author: sookyubiased

Main Cast: Cho Kyuhyun and Choi Sooyoung

Other Cast: Han Yoora [OC]

Genre: Romance

Rating: General

Length: Oneshot

Disclaimer! FF ini murni karya saya yang terinspirasi dari komik berjudul Perfectrims. Hanya terinspirasi namun jalan cerita murni saya sendiri yang buat.

Karena kita tercipta untuk saling menyempurnakan.

 

“Lihat! Hari ini ia mengenakan tas terbaru dari zarra. Astaga! Ku dengar tas itu limited edition” ucap seorang gadis berbisik pada temannya.

 

Teman gadis itu menggerakan telunjuknya kekiri kekanan tidak setuju. “Cish. Aku tidak perduli dengan itu. Lihatlah kaki jenjangnya. Sungguh membuat iri. Kaki sebagus itu sangat menyenangkan untuk dipamerkan.”

 

“Apa yang kalian bicarakan eoh? Hal-hal itu hanya pelengkap saja. Lihatlah, ia lagi-lagi menempati peringkat kedua nilai tertinggi pada ujian semester.” Tambah seorang gadis lain yang entah sejak kapan bergabung dengan dua orang gadis sebelumnya.

 

“Wajah cantik, kaya raya, fashionable, pintar, bertubuh seperti model. Siapa yang tidak ingin menjadi seorang Choi Sooyoung meski dalam sehari?” tanya gadis pertama pada dua orang gadis lainnya. Keduanya mengangguk setuju. “Bahkan untuk beberapa jam saja aku rela”

 

Choi Sooyoung. Objek yang sejak dibicarakan gadis-gadis seantero Kyunghee itu melintas di koridor kampus bak primadona. Senyum manis tak pernah terlepas dari bibirnya. Ia membalas setiap sapaan yang menghampirinya. Kaki jenjangnya yang diidamkan oleh hampir seluruh gadis melangkah dengan pasti menuju loker-loker para mahasiswa dan mahasiswi terletak. Dalam setiap langkahnya tidak hanya mata para gadis memandangnya terpesona namun para lelakipun memandangnya penuh damba. Siapa yang tidak tertarik dengan yeoja sempurna seperti Choi Sooyoung?

 

Baby” suara bass lembut itu mengalun membuat Sooyoung dan para pemuja Choi Sooyoung untuk turut menatap sang pemilik suara. Sooyoung tersenyum untuk membalas panggilan sayang yang ditujukan padanya itu.

 

“Mian baby,aku tidak bisa menjemputmu tadi aku ada kelas pagi” sebuah elusan lembut mendarat dipuncak kepala Sooyoung. Oke, bertambah lagi satu kesempurnaan Sooyoung. Memiliki kekasih yang sama-sama sempurna sepertinya.

 

“Astaga, mereka sangat serasi. Seperti melihat dongeng”

 

“Pria sempurna hanya untuk wanita sempurna. Ini tidak adil, tapi jika melihat mereka aku tidak bisa memprotes ketidak adilan itu”

 

“Cho Kyuhyun sialan. Dia sangat beruntung mendapatkan Sooyoung. Dan sialannya lagi, dia memang sangat pantas mendapatkannya” bukan hanya para mahasiswi yang berkomentar namun beberapa mahasiswapun ikut mengomentari sepasang kekasih tersebut. Berdecak iri, menyumpah serapahi namun juga mendukung secara tak langsung.

 

Sooyoung menutup lokernya lalu menerima tangan Kyuhyun yang terulur untuk menggenggamnya. Keduanya berjalan beriringan menuju parkiran untuk pulang bersama. Sepanjang perjalanan mereka hanya menerima tatapan kagum dan iri dari hampir seluruh mata yang menatap mereka. Dunia terasa tidak adil jika mempersatukan dua manusia sempurna seperti mereka.

 

Begitu sampai diparkiran dan memastikan tidak ada yang melihat senyum manis diwajah Sooyoung luntur, begitupun senyuman lembut Kyuhyun tergantikan oleh wajah super angkuh miliknya. “Hyaaa lepaskan tanganku! Cari kesempatan kau hah?” bentak Sooyoung sambil menggerakan tangannya minta dilepaskan. Kyuhyun melepaskan dengan kasar tangan Sooyoung dari genggamannya.

 

“Apa? Kesempatan? Hal menjijikan macam apa yang baru saja kau katakan itu hah?” Sooyoung mengerutkan dahinya kesal. Kalau bukan untuk kesempurnaan imagenya sebagai Mrs. Perfect dia tidak akan rela menyandang status sebagai kekasih Cho Kyuhyun. “Sial! Cepat nyalakan motormu!” Sooyoung mendorong bahu Kyuhyun memerintahnya untuk dengan segera mungkin menyalakan motornya. Kyuhyun menyeringai lalu menyalakan mesin motornya dan naik keatasnya. “Begini?” tanyanya pada Sooyoung yang masih mengerutkan dahinya kesal. Sooyoung menatapnya tanpa minat. Tentu saja! Memangnya bagaimana lagi! Teriaknya frustasi dalam hati.

 

“Dengar ya kalau bukan karena imageku ya…” BRUM! Dan Kyuhyun melaju meninggalkan Sooyoung dengan kalimatnya yang belum sepenuhnya ia muntahkan kembali tertelan. Sooyoung ternganga. Bagaimana mungkin Kyuhyun meninggalkannya sendirian di parkiran kampus? Astaga! Bagaimana kalau salah satu mahasiswa atau mahasiswi melihatnya sendirian di parkiran sedangkan tadi mereka melihat Sooyoung pulang bersama Kyuhyun? Bisa-bisa timbul kecurigaan dan gosip macam-macam!

 

“Ya!!! CHO KYUHYUN!!!”

 

Sooyoung menghentakan kakinya kesal. Selama setahun ia berpura-pura menjadi kekasih seorang Cho Kyuhyun, namja itu tak pernah meninggalkannya. Biarpun namja itu mengesalkan. Oke, ralat. SANGAT MENGESALKAN. Tetapi namja itu selalu mengantar jemputnya layaknya kekasih sesungguhnya. Astaga, setahun? Kenapa tidak terasa waktu selama itu ya? pikirnya. Ia jadi teringat awal mula perjanjian konyol itu dimulai. Hari itu Sooyoung yang lagi-lagi sedang mendengarkan sebuah deklarasi cinta dari seniornya. Kali ini, Shim Changminlah yang dengan nekat berani menyatakan cinta padanya tanpa takut resiko ditolak. Sudah rahasia umum, jika Sooyoung selalu menolak pernyataan cinta yang datang padanya. Sekeren apapun namja yang menyatakannya. Entahlah, mungkin ia menunggu sesosok namja yang sederajat dengannya?

 

Dan datanglah Cho Kyuhyun yang dengan nekat mengusir Changmin yang sedang coba memaksa Sooyoung menerima cintanya. Karena belum mengenal Kyuhyun, Sooyoung hanya bisa berterima kasih sambil mengumbar senyum cantiknya. “Sooyoung-sshi, nampaknya kau lelah dengan semua pernyataan cinta itu…benarkah?” Sooyoung nampak terkejut dengan pertanyaan Kyuhyun. Namun ia tertawa kecil. “Nde, eum ya bukan maksudku sombong. Tapi ya, terus-terusan menolak agak melelahkan tapi aku juga tidak mungkin menerimanya” Kyuhyun mengangguk paham.

 

“aku punya solusi untuk memecahkan masalahmu itu” ucap Kyuhyun yakin. Sooyoung menatapnya bingung. “Nde?” Kyuhyun berjalan mendekat kearah Sooyoung. “Berpacaranlah denganku” Sooyoung membelalakan matanya. Sedikit ia pernah mendengar jika ia adalah sosok Mrs. Perfect maka Cho Kyuhyun adalah Mr. Perfect-nya. Namja ini tampan, berotak cemerlang dan jangan lupakan juga keahliannya di berbagai jenis musik. Sooyoung mengernyit bingung.

 

“Kau pasti bingung. Maksudku, kita berpacaran pura-pura. Aku mengerti posisimu, karena aku juga berada di posisi yang sama sepertimu. Anggap saja ini sebagai pelengkap status kita sebagai Mr and Mrs. Perfect. Selama mereka mengetahui kita sudah memiliki pasangan tidak akan ada lagi yang mencoba mengganggu apalagi mereka sadar standar kita yang cukup tinggi. Iya kan?” Sooyoung mengernyit. Antara berfikir dan menimbang penawaran Kyuhyun yang cukup menggoda itu. Lagipula dilihat-lihat Kyuhyun sepertinya namja baik.

 

“Eum…” Kyuhyun tersenyum ramah. “tenang saja. Kita hanya perlu berpura-pura didepan orang lain. Begitu kita hanya berdua, kita tidak terikat apapun” Sooyoung akhirnya mengangguk setuju. Benar juga apa kata Kyuhyun. Lagipula dia akan mendapat keuntungan ganda dibalik rencana ini. Ia terbebas dari pernyataan cinta para namja dan ia mendapatkan sosok kekasih sempurna sebagai pelengkap statusnya. Ide briliant!

 

Kyuhyun tersenyum puas. Diliriknya kearah segerombolan gadis yang baru saja datang dan mengintipi mereka. Kyuhyun menyeringai lalu memajukan sedikit wajahnya kearah Sooyoung dan berucap pelan. “Anggap saja ini pernyataan cintaku, oke?” Kyuhyun mengarahkan kedua tangannya ke pipi tembam Sooyoung. Tangannya membekap pipi itu sambil matanya memandang tajam bola mata Sooyoung yang menampilkan bayangannya disana. “Choi Sooyoung, aku memang tidak romantis. Aku hanya bisa mengatakan, aku menyukaimu. Maukah kau menjadi kekasihku?” Sooyoung terkunci oleh tatapan tajam Kyuhyun. Kepalanya refleks mengangguk seolah hal itu tanpa diperintah oleh otaknya namun mengikuti hatinya. Dan dalam hati, entah kenapa Sooyoung berharap ucapan Kyuhyun bukanlah sebuah kepura-puraan. Yah setidaknya sebelum Sooyoung tau Kyuhyun yang sebenarnya.

 

“Tiramisu macam apa ini! Kopi dan coklatnya terlalu pahit, krimnya terlalu manis, kuenya terlalu keras, selai diantara kuenya masih cair dan dekorasinya berantakan. Kau itu tidak pernah ikut kelas pkk sewaktu SMA ya? Kue sederhana seperti ini saja kau tidak bisa membuat. Kau itu sangat gagal jika untuk bisa dikatakan sebagai calon kekasih idaman. Payah” Sooyoung menggeram mendengar komentar pedas Kyuhyun yang ditujukan padanya. Urat-urat dikepalanya mulai timbul. Siapa yang memaksanya untuk membuat tiramisu yang belum pernah dicobanya dan bukannya menghargai hanya hinaan yang diterimanya.

 

“Cish apanya yang lelaki sempurna! Cho Kyuhyun hanyalah pangeran bermuka dua brengsek yang semena-mena” ucap Sooyoung sambil menatap tiramisu dikotak makanan yang dibawanya. Ia bangun pagi hanya untuk menyiapkan kue itu untuk Kyuhyun. Mereka sudah satu minggu berpura-pura pacaran dan Kyuhyun memintanya membuatkan bekal yaitu kue tiramisu.

 

“Muka dua dan semena-mena? Aku hanya berkata jujur, Sooyoung-sshi. Kau sangat payah dalam hal memasak” Sooyoung melempar kotak itu ke pangkuan Kyuhyun. “SEENAKNYA SAJA KAU! KALAU BEGITU KITA PUTUS SAJA! BIARPUN HANYA PURA-PURA AKU TIDAK TAHAN DENGAN PANGERAN PALSU MUKA DUA SEPERTIMU! KEBAIKANMU ITU HANYA TOPENG!”

 

“Enak saja. Kita baru berpacaran seminggu. Aku tidak ingin image sempurnaku rusak hanya karena tidak tahan berpacaran dengan gadis tidak becus masak sepertimu. Berpura-pura tahan denganmu saja aku sanggup apalagi berpura-pura menyukai masakanmu. Jadi aku tidak mau putus.” Sooyoung ingin sekali membenturkan kepala Kyuhyun ke tanah dan menimpanya dengan batu koral. Namja ini benar-benar menginjak-injak harga dirinya!

 

“APA?! Tidak! Kau tahan. Tapi aku tidak!” Sooyoung berteriak frustasi. Ia tidak tau lagi bagaimana caranya menyampaikan kekesalannya pada Kyuhyun. Kyuhyun bersedekap.

 

“Kalau kau masih ingin putus dan membongkar perjanjian kita…Ku pastikan semua orang tau kalau kau hanyalah seorang putri palsu. Kau hanyalah seorang gadis yang frustasi dan dendam pada masa lalumu ketika SMA dulu selalu saja di kritik oleh mantan pacarmu yang mengira kau adalah gadis sempurna. Kau selalu diputuskan oleh mantanmu karena kau tidak sesuai dengan kriteria sempurna mereka. Maka ketika kau masuk universitas, kau belajar gila-gilaan hanya untuk sebuah status. Kau diet ketat untuk mendapatkan tubuh ideal. Kau sampai berlangganan majalah fashion dan membayar seorang stylist untuk membantumu dalam bergaya. Kau itu menyedihkan, nona. Dan lebih menyedihkan lagi jika mereka tau itu semua” Sooyoung terdiam seketika. Astaga. Darimana Kyuhyun tau semua rahasianya. SIALAN! Sooyoung terdiam tanpa bisa mengelak. Kyuhyun tertawa merasa menang. “Baiklah baby, anggap saja itu ucapan permintaan maafku dan kita tidak jadi putus” Kyuhyun mengusap lembut kepala Sooyoung. Sooyoung menggeram namun tak bisa menolak. DEMI BUMI DAN LANGIT IA INGIN NAMJA INI MUSNAH DARI MUKA BUMI!

 

TIIIN!

 

Sooyoung tersentak kembali ke masa kini akibat suara bising klakson yang sudah familiar ditelinganya. Entah sejak kapan Kyuhyun sudah ada lagi dihadapannya dengan motornya. Tadi namja sialan itu sudah meninggalkannya kan?

 

“Naiklah cepat!” Sooyoung mendengus menatap Kyuhyun. Ia masih kesal pada namja sialan yang sudah dengan berani-beraninya meninggalkannya tadi. Tapi untuk apa Kyuhyun kembali, eh?

 

“Ck. Ayolah aku hanya bercanda tuan puteri… Maafkan aku. Oke?” Sooyoung terperangah. Kyuhyun meminta maaf padanya? Ini seperti melihat air di gurun pasir, fatamorgana.

 

“Kau terkena pukulan atau sejenisnya?” tanya Sooyoung sambil naik ke belakang Kyuhyun. Namja itu mengangkat bahunya acuh. Lalu begitu merasakan ujung jaketnya tengah diremas, ia mulai menggas sepeda motor sportnya untuk membelah keramaian sore hari Seoul.

 

Dalam perjalanan keduanya terdiam. Bahkan hingga motor Kyuhyun sudah sampai didepan rumah Sooyoung pun keduanya masih berdiam diri. Sooyoung bahkan butuh beberapa menit untuk menyadari kalau dirinya sudah sampai didepan rumahnya. Sooyoung berdekhem ragu begitu turun dari motor Kyuhyun. Sooyoung menggosok pelan lengannya sendiri merasa kedinginan.

 

“Go..eum gomawo”

 

Kyuhyun hanya berdehem menanggapi ucapan terima kasih dari Sooyoung. Jika bagi Sooyoung ucapan maaf dari Kyuhyun bagaikan fatamorgana, ucapan terima kasih dari Sooyoung juga hal yang sama. Entah kenapa atmosfer keduanya jadi aneh sejak tadi, bahkan keduanya kini tidak berani bertukar pandang.

 

Merasa tidak ada lagi yang perlu diucapkan, Sooyoungberbalik untuk masuk kedalam rumahnya namun tangan Kyuhyun dengan cekatan menahannya. Sooyoung berbalik dengan alis terangkat sebelah.

 

“Wa..wae?” tanya Sooyoung gugup. Tatapan Kyuhyun terlalu serius membuatnya gugup.

 

“Kau tau besok hari apa?” Sooyoung mengernyit. Kenapa Kyuhyun jadi aneh sekali sih?

 

“Besok?” Sooyoung mengernyitkan dahinya, berfikir. Apa besok ulang tahunnya ya? Tapi aku ingat ulang tahunnya hanya berbeda 7 hari denganku.

 

“Eum… Sabtu?” sinar mata Kyuhyun yang sejak tadi bersinar penuh harap kini meredup. Sooyoung dapat dengan jelas melihatnya namun gadis itu tak bisa mengartikannya. Bibir Kyuhyun berbentuk garis keras. Sekali lihat semua orang tahu namja itu nampak kesal bahkan marah.

 

“Ada apa bes-“ Brum. Dan lagi-lagi Kyuhyun meninggalkan Sooyoung yang belum sempat menyelesaikan kalimatnya. Sooyoung menggeram kesal menatap motor Kyuhyun yang sudah hampir menghilang dari pandangannya. Gadis cantik itu menggerutu kecil sambil masuk kedalam pekarangan rumahnya.

 

Begitu masuk ke dalam Sooyoung mendesiskan sesuatu. Sesuatu yang sebenarnya sejak tadi ingin ia katakan pada Kyuhyun sebagai jawaban dari pertanyaan Kyuhyun. Namun rasa gengsi dan malu mendominasinya hingga ia tidak berani mengatakannya atau lebih tepat memastikannya. “Apa mungkin yang dia maksud.. anniversary kami?”

 

“Tidak mungkin!” Sooyoung menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaannya sendiri. Kyuhyun tidak serius dengan hubungan mereka ini, jadi hal seperti itu sudah pasti tidak akan terlintas dalam pikiran lelaki dedemit seperti Kyuhyun sekalipun. Bahka Sooyoung ragu jika mereka benar-benar berpacaranpun belum tentu Kyuhyun mengingat tanggal anniversary mereka. Iya kan?

 

“Sooyoung!” Sooyoung terperanjat begitu mendengar suara Soojin yang mengejutkannya.

 

“Ya Eonni! Kau mau membunuhku hah?” tanya Sooyoung sambil mengelus dadanya. Soojin mencibir.

 

“Sedang apa sih kau berdiri menghalangi pintu begitu? Kau baru pulang?” tanya Soojin sambil membuka kaleng sodanya dan meneguknya. Dari penampilannya yang nampak segar dan rambut basah, wanita itu terlihat baru saja selesai mandi.

 

“Hmm”

 

Sooyoung lalu memilih berlalu menuju kamarnya dilantai atas namun ia berhenti di anak tangga kedua. “Eonni…” panggilnya ragu. Soojin yang baru saja melompat keatas sofa dan menyalakan tv menengok kearah adiknya dengan alis terangkat sebelah.

 

“Apa yang seharusnya dilakukan pasangan disaat anniversary? Eh maksudku…apakah merayakan anniversary itu sangat penting?” Soojin mengernyit.

 

“Oh jadi itu yang membuatmu linglung sejak tadi. Tergantung. Beberapa orang menganggap itu tak begitu penting, tetapi yang pasti anniversary pertama menjadi yang paling berkesan. Setidaknya tanpa perayaan, sebuah ucapan harusnya diucapkan.”  Sooyoung membulatkan matanya. Tapi dalam kasusnya, anniversary mereka bukankah berbeda? Mereka tidak berpacaran sungguhan. Haruskah ucapan itu tetap diucapkan?

 

“Sooyoungie…” panggil Soojin membuat Sooyoung tersadar dari lamunannya. “Kau bertengkar dengan Kyuhyun?” tanya Soojin hati-hati. Sooyoung meengedikan bahunya. Ya, bukan hanya pada warga kampus Sooyoung membohongi tentang hubungannya dengan Kyuhyun, keluarganya pun menjadi korban. Bukan bermaksud disengaja, Sooyoung sendiri pada saat itu tidak punya pilihan selain mengenalkan Kyuhyun pada keluarganya sebagai kekasihnya. Anehnya, Kyuhyun tidak keberatan dengan hal itu.

 

“Sooyoung dengar ya. Kalau lelaki mengingat anniversary mereka dan dia sampai harus kesal karena pasangannya menganggap itu tak penting… sudah jelas kan kalau dia menganggap hubungan itu sesuatu yang penting untuknya” Sooyoung memejamkan matanya. Hatinya bergetar dan tubuhnya menghangat. Jauh dilubuk hatinya ia berharap apa yang Soojin katakan itu benar.

 

Sooyoung memilih masuk ke kamarnya dan menghempaskan tubuhnya keatas kasur tanpa membersihkan dirinya terlebih dahulu. Ia merasa tubuhnya hanya membutuhkan istirahat dibandingkan hal apapun. Sooyoung menatap jam dinding berbentuk sapi yang menempel di dinding kamarnya. Baru pukul empat sore. Ayah ibunya belum pulang. Masih ada banyak waktu sebelum makan malam jadi Sooyoung memilih tidur sampai kedua orang tuanya pulang dan memanggilnya untuk makan malam. Namun baru saja Sooyoung ingin mengejapkan matanya ia justru terbayang wajah Kyuhyun.

 

Ekspresi kekecewaan Kyuhyun tadi sore masih membayang dibenaknya. Sooyoung memilih menarik bantal dan membekap sendiri wajahnya, mengharapkan agar wajah namja itu menghilang dari benaknya. Namun nyatanya, ia semakin jelas membayangkan wajah Kyuhyun dan itu membuatnya kesal dan akhirnya tertidur.

 

Sooyoung terbangun begitu perutnya terasa lapar dan keroncongan. Begitu melihat jam, pantas saja dirinya merasa keroncongan. Ini sudah setengah dua belas malam dan berarti ia melewatkan makan malan. Bagaimana mungkin orang tuanya ataupun Soojin tidak membangunkannya untuk makan malam? Atau Sooyoung yang tidurnya seperti orang mati hingga tak sadar kalau ia sudah diteriaki Soojin dan diguncang-guncang oleh ibunya sampai keduanya menyerah karena Sooyoung tak kunjung bergerak?

 

Drrrt…

 

Sooyoung mengucek matanya sambil meraba nakas dimana ia meletakkan handphonenya asal. Begitu benda persegi tipis putih itu tergapai ia segera melihat siapa yang baru saja mengiriminya pesan.

 

From: Namja tengik

Hei kurus! Sudah tidur?

 

Sooyoung menggeram. Ia harus terima kalau Kyuhyun memanglah kasar. Lagipula mereka bukan berpacaran sungguhan. Untuk apa Sooyoung kesal dengan panggilan ‘sayang’ dari Kyuhyun tersebut. Lagipula dia memang kurus!

 

To: Namja tengik

 

Sooyoung berjalan ke lemari untuk mencari pakaian ganti. Setelah mengganti pakaiannya dengan sebuah t-shirt kebesaran dan hot pants berwarna biru gadis itu membawa handphonenya bersamanya menuju dapur dilantai satu untuk mencari siapa tau ada makanan. Dia benar-benar kelaparan. Tiba-tiba ia merasakan kembali handphonenya bergetar.

 

From: Namja tengik

Kau bodoh? Kalau kau sudah tidur siapa yang membalas pesan ini? Idiot.

 

Sooyoung menggertakan giginya kesal. Berani-beraninya namja itu menghinanya. Sooyoung hanya menjawab pertanyaan Kyuhyun dengan kenyataan. Kyuhyun bertanya apakah Sooyoung sudah tidur. Dan gadis itu memang SUDAH tidur, ia baru saja bangun. Lain cerita jika Kyuhyun bertanya APAKAH KAU SEDANG TIDUR. Siapa yang bodoh disini sebenarnya?

 

To: Namja tengik

Kau pantat gajah! Kau bertanya apakah aku sudah tidur dan aku menjawab sudah karena aku memang sudah tidur beberapa jam tadi! Jelas siapa yang bodoh kan?

 

Sooyoung tersenyum puas sambil membuka lemari pendinginnya berharap ia menemukan paling tidak makanan ringan atau apapun yang mampu mengganjal perut keroncongannya. Sambil berkonsentrasi dengan deretan makanan kaleng yang butuh proses penghangatan sebelumnya yang berderet didalam kulkas, gadis itu merogoh sakunya begitu merasakan getar dari sana.

 

From: Namja tengik

Dasar idiot!

 

Sooyoung menggeram. Memilih untuk mengabaikan pesan itu karena hanya akan mengurangi pulsanya untuk hal tidak berguna. Berdebat di sms bukan gayanya sama sekali. Sooyoung akhirnya berdecak kecewa begitu ia hanya mendapati sepotong cheesecake yang ukurannya tidak seberapa. Paling hanya mengganjal untuk beberapa menit saja. Namun Sooyoung memutuskan mengambilnya dan melahapnya daripada perutnya benar-benar kosong.

 

Lagi-lagi handphonenya bergetar. Sooyoung yang sudah duduk di kursi bar sambil mulai menenggelamkan sendoknya pada cheesecake itu memilih menghiraukannya. Paling-paling Kyuhyun marah karena pesannya diabaikan. Namun beberapa detik kemudian handphone itu bergetar lagi. Penasaran dengan sms beruntun itu Sooyoung menahan sendok dimulutnya dan kedua tangannya digunakan untuk mengecek pesan di handphonenya. Dahinya seketika berkerut sempurna.

 

From: Namja tengik

Hey kurus… sekarang sudah jam dua belas lewat. Kenapa belum tidur?

 

Lagi-lagi nonsense. Sooyoung memilih membuka pesan berikutnya dan ia nyaris tersedak.

 

From: Namja tengik

Kenapa kau duduk gelap-gelapan begitu?

 

Sooyoung nyaris memekik. Sejak kapan Kyuhyun punya kemampuan indra keenam? Kenapa dia bisa tau Sooyoung sedang duduk didalam kegelapan? Ya, Sooyoung sengaja tak menyalakan lampu dapur dan makan gelap-gelapan di bar yang menyatu dengan kitchen set. Dengan panik yeoja Choi itu menoleh memerhatikan sekeliling.

 

Ditepisnya praduga bahwa Kyuhyun memasang cctv di rumahnya karena itu tak mungkin! Dan akhirnya tatapan Sooyoung teralih pada jendela dapur yang menghadap ke taman samping. Disana, ia bisa melihat sosok namja itu duduk diatas kursi kayu taman dibawah lampu hias taman yang berwarna kuning temaram. APA? Sooyoung mengucek matanya memastikan Kyuhyun memang duduk disana. Bukan khayalannya atau bagian dari mimpinya yang terbawa karena tidur panjang tadi.

 

Sooyoung merasakan handphonenya kembali bergetar dan berhasil menariknya dari keterkejutannya. Kembali ‘namja tengik’ menghiasi inboxnya.

 

From: Namja tengik

Sudah lihat aku kan? Tunggu apalagi! Cepat keluarlah!

 

Sooyoung ternganga. Yaampun, pasti pikiran namja itu terganggu. Orang normal mana yang duduk ditaman rumah orang tengah malam begini!

 

Begitu Sooyoung keluar lewat pintu samping ia sempat mundur selangkah begitu merasakan angin menyapanya dan meniup sedikit kencang tubuhnya. Dingin! Tentu saja. Ini masih pertengahan musim gugur! Karena itu, tidak ada orang normal yang tidak punya kerjaan memilih duduk diluar ruangan pada tengah malam kecuali namja berambut jabrik itu!

 

“Ya!” belum saja Sooyoung membuka mulut ia menerima teriakan Kyuhyun. Sooyoung mengerutkan kening heran.

 

“Apasih! Kenapa kau meneriakiku!” bentak Sooyoung balik. Kyuhyun menatapnya garang sambil berdiri lalu mencengkram kedua bahu Sooyoung dan menghempaskan gadis itu ke kursi. Sooyoung terhuyung namun tidak membuatnya lantas tinggal diam. Sooyoung sudah bersiap akan memaki Kyuhyun jika saja ia tidak merasakan hangat melingkupi tubuhnya.

 

“Kau memang bodoh! Sudah tau tengah malam bukannya memakai pakaian hangat! Menyusahkan!” Sooyoung sempat merasakan kehangatan semakin melingkupinya, merembes kedalam hatinya apalagi saat samar-samar ia mencium harum maskulin Kyuhyun yang tertinggal dijaket yang kini melindunginya dari dinginnya malam.

 

Tetapi Sooyoung langsung tersadar ketika ia mengingat kata-kata terakhir Kyuhyun. MENYUSAHKAN KATANYA?

 

“SIAPA YANG MENYUSAHKAN HAH! KAU SAJA YANG SOK GENTLEMAN MELEPASKAN JAKET BAUMU ITU! AKU TIDAK KEDINGINAN KOK! LAGIPULA SEDANG APA KAU DISINI TENGAH MALAM HAH!!! YANG MENYUSAHKAN ITU JUSTRU KAU! PROTOZOA!”

 

Sooyoung terengah setelah memuntahkan omelannya yang nampak berlebihan. Kyuhyun bahkan menatapnya bingung kenapa yeoja ini meledak hanya karena ucapannya yang sepertinya tidak terlalu kejam. Samar-samar Kyuhyun mendapati rona merah pada pipi chubby Sooyoung. Inikah kenapa yeoja itu jadi sensitive? Yeoja itu salah tingkah karenanya?

 

“Kenapa kau tersenyum begitu hah? Kau seperti laki-laki cabul!” Kyuhyun meluruhkan senyum yang tidak disadarinya itu. Ia sedikit menghela nafas. Niatnya kemari bukan untuk ribut dengan ‘yeojachingu’nya itu tetapi mereka tidak mungkin tidak ribut jika hanya berdua saja.

 

“Ck terserah! Aku hanya ingin memberikan ini!” Kyuhyun melemparkan paperbag berlogo MCDonald keatas pangkuan Sooyoung lalu memberikan lagi sebuah paperbag berwarna biru namun ia meletakkannya disamping Sooyoung. Gadis itu makin bingung, namun ia nampak berbinar begitu menatap paperbag yang sudah pasti isinya makanan dipangkuannya.

 

“Kenapa kau membelikanku ini?” tanya Sooyoung tanpa menatap Kyuhyun dan mulai membuka dan mengintip isi paperbag. Ada sebungkus burger big mac, kentang goreng dan beberapa potong nugget. Sooyoung sontak menatapnya kelaparan, tidak sabar melahap semuanya sampai habis!

 

“Siapa bilang aku membelikanmu? Itu… tadi aku membelinya kebanyakan jadi sisanya ku berikan padamu daripada ku buang! Kenapa? Kau tidak mau? Yasudah sini kembalikan!” Sooyoung menahan paperbag yang hampir saja direnggut Kyuhyun lagi itu. Dia masa bodo dengan harga dirinya yang kini nampak seperti pengemis kelaparan.

 

“Aku kan hanya bertanya kenapa kau galak sekali sih! Siapa juga yang bilang tidak mau! Dasar protozoa!”

 

Sooyoung lalu mencomot satu nugget dan mengunyahnya dengan riang. Meskipun sudah tidak hangat lagi ia merasa nugget itu tetap nugget terenak yang pernah dimakannya. Tentu saja, karena ia sudah kelaparan sejak tadi.

 

“Perasaanku saja atau memang nugget ini adalah nugget terenak yang pernah ku makan?” tanya Sooyoung yang kini sibuk mengunyah.

 

Kyuhyun tersenyum tipis.

 

“Dari melihat caramu makan… sepertinya batu yang diberi garam juga akan menjadi makanan enak untukmu”

 

Sooyoung hanya membuahkan Kyuhyun sebuah delikan tajam. Baginya, makanan tidak membuatnya mau meladeni Kyuhyun sekarang. Sambil makan Sooyoung meraih paperbag biru disampingnya namun dengan gerakan cepat Kyuhyun menahannya.

 

“Jangan dibuka!!” dengan panik namja berkulit putih itu mencengkram pergelangan kurus Sooyoung. Sooyoung mengerutkan dahinya bingung. Ia mengingatkan dirinya untuk mengenakan cream anti aging Soojin setiap malam, karena berurusan dengan Kyuhyun membuatnya cepat mendapat keriput karena keseringan mengernyit. Pikiran nonsense disaat tak tepat!

 

“Ya! Ada apa denganmu hah?” tanya Sooyoung bingung.

 

Kyuhyun menelan ludahnya gugup. Dilepasnya pergelangan Sooyoung dan kembali ia mendorong paperbag itu pada Sooyoung.

 

“Buka ketika aku pulang atau kau tidak akan melihat isinya sama sekali!” ancam Kyuhyun membuat kernyitan Sooyoung semakin dalam. Perlahan ia melepaskan tangannya dari paperbag itu lalu berdecak.

 

“Nde, arraseo!” lalu mereka berdiam dalam keheningan ditemani jangkrik yang sesekali berbunyi dan suara kunyahan Sooyoung yang samar. Setelah hampir menghabiskan setengah isi paperbag Sooyoun berucap “Omong-omong kapan kau akan pulang hah?” tanya Sooyoung.

 

Namun gadis itu terkejut ketika menoleh mendapati kedua mata hazel Kyuhyun sudah menatapnya lekat dari jarak sangat dekat. Saking dekatnya ia bisa merasakan deruh nafas Kyuhyun menerpa wajahnya. Pipinya memanas. Kenapa Kyuhyun dekat-dekat begini? Dan kenapa juga Sooyoung tak mundur?!

 

“Kyu…h..”

 

Sesaat kedua mata itu beradu dan terkunci. Keduanya seperti tak bisa berpaling kearah lain dan itu semakin membuat jantung Sooyoung melompat-lompat! Namun detik berikutnya Kyuhyun mengejapkan matanya sambil memundurkan wajahnya.

 

“Ck! Dasar jorok! Lap bibirmu yang berminyak itu, menjijikan!” Sooyoung mengerjapkan kedua matanya masih shock. Ia berfikir Kyuhyun akan menciumnya, padahal dikepalanya ia sudah memikirkan akan menganiaya Kyuhyun jika hal itu terlaksana. Tetapi faktanya begitu wajah Kyuhyun semakin maju ia justru diam saja. Dan kenapa hatinya serasa dihempaskan begitu tau fakta sebenarnya Kyuhyun hanya ingin melihat bibirnya yang berminyak!

 

Sooyoung mendengus. Lalu memilih memalingkan wajah sambil melap bibirnya. Memang benar bibirnya berminyak, tetapi ia tidak malu ataupun merasa takut jika Kyuhyun akan ilfeel padanya. Kyuhyun kan sudah tau kebusukannya sampai yang terdalam.

 

“Memang kau tidak ingin tau kenapa aku kemari dan duduk disini tengah malam begini hah?” kata-kata anniversary terngiang dikepala Sooyoung namun ia menghalaunya dan memfokuskan dirinya lagi ke makanannya.

 

“Mana ku tau! Kau tadi pergi begitu saja dan tiba-tiba kau mengirimiku pesan tak jelas lalu kau muncul disini seperti hantu” Kyuhyun menghela nafas yang sepertinya ia tahan sambil menunggu jawaban Sooyoung.

 

“Bisa tidak kau pikirkan satu jawaban?” tanya Kyuhyun serius. Sooyoung menatap Kyuhyun layaknya Kyuhyun baru saja berbicara dengan bahasa sansekerta.

 

“Untuk mengantarkan ini?” tanya Sooyoung sambil mengangkat paperbag birunya kedepan wajah Kyuhyun. Kyuhyun nampak sedikit ceria dan…berbinar?

 

“Ya. Dan menurutmu kenapa aku mengantarkan itu?” kini pertanyaan Kyuhyun penuh dengan nada harap. Sooyoung semakin mendengar kepalanya meneriaki ‘KARENA INI ANNIV KITA!!!’ namun ia tidak juga mengucapkan kalimat itu.

 

“Karena…” Sooyoung memutar bola matanya kesana kemari mencoba mencari jawaban masuk akal, meskipun lidahnya sudah ingin memuntahkan kalimat dikepalanya tetapi gadis itu tetap menahannya.

 

“Ya? Karena apa Sooyoung?” nada halus dan lembut Kyuhyun menggetarkan Sooyoung membuat otak gadis itu kacau dan akhirnya menyerah.

 

“akh mana ku tau! Mungkin karena kau kurang kerjaan! Yang pasti itu adalah alasan nonsense kan? Kaukan selalu begitu” kini Sooyoung merasa ia sangat munafik. Kenapa bisa yang keluar malah ucapan sadis begitu?

 

Seketika senyum dan binar harapan Kyuhyun runtuh berubah menjadi kelam. Bibirnya bahkan membentuk garis keras. Ah! Kyuhyun marah, lagi.

 

“Ya kau benar. Nonsense. Kenapa juga aku nekat datang kemari hanya untuk mengantarkan benda nonsense itu? Dan kenapa juga kau ada disini hanya untuk benda nonsense itu?” tanya Kyuhyun penuh dengan sarkasme. Sooyoung merasa ia sudah mengetuk sesuatu dalam diri Kyuhyun hingga namja itu nampak sangat marah dengan cara menyeramkan. Ya! Kyuhyun marah yang teriak-teriak jauh lebih baik dibanding Kyuhyun yang marah dengan cara dingin begini.

 

“Kyu maksudku…” Kyuhyun berdiri sambil mengeluarkan kunci motor dari dalam saku celananya. Tanpa menoleh ia berlalu sambil berucap. “Masuklah dan tidur” lagi-lagi Sooyoung ditinggal tanpa diberikan kesempatan bicara.

 

Tapi kini, Sooyoung sedikitnya menyadari ini murni kesalahannya. Kenapa ia terlalu takut mengambil resiko kecewa jika memang alasan Kyuhyun bukanlah karena anniversary? Kenapa ia memilih membuat Kyuhyun kecewa dan baru menyadari jika memang itulah alasannya.

 

Sooyoung akhirnya memilih membawa paperbag biru itu kedalam. Sampai dikamarnya Sooyoung segera membanting tubuhnya ke atas ranjang lalu dengan penasaran membuka paperbag itu. Isinya adalah sebuah t-shirt baseball berbahan dasar putih dan lengan yang panjangnya sesiku itu berwarna biru gelap. Sooyoung tercengang. Ini adalah t-shirt couple yang pernah dilihatnya di sebuah toko.

 

Lalu Sooyoung bisa melihat lagi sebuah kotak kecil terselip didasar paperbag. Begitu dibuka ia mendapati sebuah gelang perak rantai yang manis, dihiasi dengan bentuk jangkar dan permata kecil. Lalu Sooyoung menemukan secarik kertas menamani kotak itu. Dibukanya lipatan kertas itu dan ia hanya menemukan sebuah tulisan singkat yang langsung membuat hatinya mencelos.

 

Happy anniversary. Jangkar itu harus kau turunkan jika kau merasa ingin berlabuh.

 

Sooyoung meremas kertas itu dan memeluknya. Kenapa Kyuhyun begitu memikirkan hari jadi pura-pura mereka? Kenapa Kyuhyun memberikan benda-benda indah itu? Kenapa Kyuhyun harus marah? Kenapa…kenapa Sooyoung merasa sedih karena Kyuhyun marah padanya?

 

Benarkah ini semua sudah berjalan terlalu jauh dan serius? Sebenarnya Sooyoung sudah mulai menyadari perasaannya sendiri sejak lama. Tapi.. harus kemana ia membawa semua ini? Sooyoung takut jika perasaan ini justru merusak kebersamaannya dengan Kyuhyun.

 

***

Besoknya Sooyoung tak menemukan Kyuhyun bahkan sampai dua hari kemudian tepatnya hari Senin, Sooyoung masih tak bisa menemukan Kyuhyun dengan motor sportnya didepan pagar rumahnya seperti biasa. Bahkan namja itu juga tak nampak di kampus padahal Sooyoung tau hari itu Kyuhyun ada kelas.

 

Begitu makan siang ia baru menemukan Kyuhyun berlalu di koridor kampus dengan teman-temannya. Namun Sooyoung tak berani mendekat ataupun menyapa Kyuhyun. Ia tau, namja itu menghindarinya dan itu berarti namja itu tak ingin bertemu dengannya. Pilih aman, Sooyoung akhirnya membiarkan itu dan memilih berjalan sendirian ke kantin.

 

Setelah membeli sekotak bento dan ocha Sooyoung membawa keduanya ke taman belakang kampus. Ia memilih memakan makan siangnya dibangku taman dibawah pohon oak yang mulai berguguran.

 

Meskipun kini sedang berhadapan dengan pacar nomor satunya, yaitu makanan. Sooyoung nampak tak fokus kesana. Ia justru kosong seperti tak bernyawa membuat beberapa tatapan khawatir para ‘penggemarnya’ tertuju padanya. Bento itu bahkan hanya teraduk tanpa keinginan untuk masuk perutnya.

 

Ia lalu melihat selintas bayangannya dan Kyuhyun yang duduk diatas rerumputan tak jauh dari tempatnya duduk kini. Itu adalah dia dan Kyuhyun sepuluh bulan yang lalu. Kyuhyun sedang merebahkan tubuhnya tanpa perduli kotor. Wajah namja itu nampak lelah dan Sooyoung yang duduk dihadapannya diam-diam menatapnya khawatir. Namun berbeda dengan ucapannya yang lebih kearah meremehkan.

 

“Ckck. Dasar Mr. Perfect palsu! Kau baru saja bilang pada teman-temanmu itu kalau ujian tadi bukanlah apa-apa. Kau sama sekali tidak belajar serius untuk itu. Hahaha. Ternyata kau begadang seminggu dan minum kopi sampai perutmu kembung hanya untuk belajar agar ujian ini kau dapat nilai tertinggi lagi. Cho, kau sama menyedihkannya denganku!”

 

Kyuhyun membuka matanya dan menatap pacar pura-puranya itu dengan sebal. Ya, dua bulan berpura-pura pacaran Sooyoung juga menemukan fakta kalau Kyuhyun itu sama palsunya dengannya. Kyuhyun hanyalah namja yang berusaha keras menjadi sempurna didepan orang, persis dengannya! Faktanya mereka berdua sama-sama pecundang yang memaksakan diri agar mendapat status kesempurnaan dimata orang lain. Meskipun Sooyoung tidak begitu tau alasan pasti Kyuhyun, tapi setelah mengetahui kartu AS Kyuhyun ia merasa alasan namja itu tak akan jauh berbeda dengannya.

 

“Berisik! Aku mengantuk!” Kyuhyun menutup matanya dengan lengannya. Menghalau silau matahari yang menerpanya. Sooyoung masih setia duduk disampingnya.

 

Beberapa menit kemudian Sooyoung mendapati nafas Kyuhyun teratur. Ia jamin, Kyuhyun pasti sudah terlelap. Tampang kelelahan nampak jelas begitu mereka hanya berdua karena Kyuhyun tak mau menunjukkan pada yang lainnya. Ya, setelah tau kartu masing-masing Kyuhyun jadi sering membuka aibnya pada Sooyoung begitupun sebaliknya. Meskipun lebih sering ribut jika sudah berduaan, keduanya sudah sangat mengerti sifat masing-masing dan mereka jadi lebih terbuka.

 

Sooyoung perlahan melayangkan tangannya pada kerut didahi Kyuhyun. Namja itu mengernyit dalam tidur? Kedua alis tebal Kyuhyun juga ikut mengerut. Astaga, apa sih yang dimimpikan namja ini? Batin Sooyoung. Perlahan, Sooyoung mencoba menghilangkan kerut itu dengan mengelus pelan kedua alis tebal Kyuhyun hingga wajah namja itu nampak lebih rileks. Namun tak disangka Kyuhyun justru terbangun dan menatap Sooyoung. Sooyoung sampat terkejut namun hanya beberapa detik karena dengan kilat Kyuhyun menyambar paha Sooyoung dan dijadikannya bantal. Sebelum Sooyoung bisa protes namja itu kembali terlelap. Dan mau tidak mau Sooyoung pasrah pahanya disalah gunakan Kyuhyun. Ia melirik jam tangannya, kelasnya sudah mulai beberapa menit yang lalu dan yeoja itu harus pasrah bolos bersama Kyuhyun. Ditatapnya wajah polos Kyuhyun yang nampak menyenangkan itu. Perlahan tangannya mengelus rambut Kyuhyun lembut mengantarkan namja itu jatuh lebih lelap pada dunia bawah sadar.

 

Kejadian romantis itu menjadi pemandangan yang membuat iri hampir semua orang yang melihatnya. Sejak awal Kyuhyun dan Sooyoung jadian, hampir kebanyakan orang mendukung hubungan keduanya. Biarpun mereka sangat mengidolakan Kyuhyun ataupun Sooyoung, mereka tidak bisa menandingi kesamaan dan kecocokan keduanya begitu disandingkan. Mrs. Perfect telah bertemu Mr. Perfect-nya. Dan fakta itu tidak bisa diganggu gugat! Meskipun tak sedikit juga yang diam-diam mendoakan hubungan keduanya kandas dan mereka berharap sedikit kemungkinan.

 

Pemandangan itu juga tak luput dari tatapan tajam sepasan mata hitam yang mengintai dari balik tembok kampus. Matanya menyorot tatapan ketidak sukaan dan iri mendalam pada dua insan yang sedang diam dalam damai disana. Sejak awal, kedua mata itu selalu mengintai Mr. Dan Mrs. Perfect. Menunggu saat dimana ada celah yang bisa ia masuki.

 

Sooyoung kembali ke masa kini. Bayangan itu menghilang dari pikirannya, tanpa sadar pipinya sudah basah. Sejak bersama Kyuhyun dia jadi sering melankolis tak jelas. Entah ini gejala kemajuan atau kemunduran untuknya, yang pasti kebersamaannya dengan Kyuhyun sudah merubah total hidupnya. Sejak bersama Kyuhyun dan hanya ketika bersama namja itu, Sooyoung bisa melepas topengnya sebagai yeoja paling sempurna di kampus. Ia bisa menjadi Choi Sooyoung serampangan yang hobby makan dan seenaknya. Dan kini Sooyoung menyadari… kalau hanya Kyuhyunlah orang yang menerima dirinya apa adanya.

 

Tetapi…bukankah semua ini hanya sandiwara? Bagaimana kalau pada akhirnya Sooyoung menyatakan jika dia serius ingin jadi kekasih Kyuhyun? Bagaimana…

 

“Sooyoung” entah darimana Kyuhyun muncul. Yang pasti kehadiran tiba-tiba namja itu membuat sontak Sooyoung berdiri dan lupa jika dipangkuannya ada sekotak bento yang masih utuh. Otomatis makanan itu jatuh dan tumpah diatas rumput.

 

“Kyuhyun? Kau… baik-baik saja?” tanya Sooyoung.

 

Kyuhyun mengernyit tak mengerti. “Hm. Aku tidur di ruang kesehatan tadi. Maaf tidak menjemputmu” Sooyoung menatap Kyuhyun menanti penjelasan lebih.

 

“Kau marah padaku?” tanya Sooyoung pelan. Sempat terjadi keheningan diantara keduanya sampai akhirnya Kyuhyun berjalan mendekat.

 

“Hm. Tapi ku pikir kenapa juga aku harus marah hanya karena kau… ah ya itulah. Kau pasti tau maksudku. Lagipula ini hanya akting kita saja…kenapa juga sebuah anniversary menjadi begitu penting. Maaf atas kebodohanku.” Sooyoung menahan kuat-kuat kesedihannya didalam. Mendengar ucapan Kyuhyun seperti menyiramkan cuka diatas lukanya yang sudah menganga. Perih sekali.

 

“Ckck pabbo. Kau menumpahkan makan siangmu karena terlalu terpesona padaku kan? Ayo kita beli makanan lain!” Kyuhyun mengulurkan tangannya yang hanya ditatapi Sooyoung dengan wajah…merana?

 

“Ckck Choi kurus ayolah disini panas tau!” Kyuhyun menarik tangan Sooyoung dan menahan tangan itu digenggamannya. Sooyoung merasakan pipinya memanas namun tak bisa bohong kalau hatinya masih perih.

 

Ucapan Kyuhyun menandakan namja itu memang tak ada perasaan apapun padanya. Tetapi sikap namja itu pada Sooyoung membuat gadis itu berdebar diselingi perih tak terkira!

 

“eottokhae…” lirihnya.

 

Genggaman itu semula hanya sepihak yang berasal dari Kyuhyun namun hati Sooyoung memerintahkan otak Sooyoung untuk mengatur agar tangan Sooyoung balas menggenggam tangan Kyuhyun hingga akhirnya keduanya bergandengan erat.

 

Sampai dikantin kampus Sooyoung hanya diam dalam genggaman Kyuhyun sedangkan namja itu memesankannya makanan. Setelah membawa nampan dengan sebelah tangannya Kyuhyun menarik Sooyoung ke kursi ditengah kantin. Keduanya duduk bersebelahan. Hingga akhirnya mereka dudukpun Sooyoung belum melepaskan gandengannya membuat Kyuhyun tersenyum. “Sayang…nanti kita gandengan lagi, ok? Sekarang makan dulu nde…” ucap Kyuhyun sontak membuat Sooyoung melepas tangannya.

 

Pipinya memerah dan ia memilih menunduk dalam-dalam.

 

“Kenapa hanya beli sekotak?” tanya Sooyoung menatap bento dihadapannya. Ia kelaparan sekarang dan mengingat bagaimana bentonya tergeletak begitu saja dirumput.

 

“Siapa suruh kau diam saja!” desis Kyuhyun kesal. Akhirnya keduanya memilih berdiam diri. Kyuhyun sibuk makan dan Sooyoung sibuk bermain ponsel namun keduanya dikejutkan oleh kehadiran seorang yeoja yang mengenakan rok terusan jeans yang nampak manis ditubuhnya.

 

“Kenapa harus dia? Cho Kyuhyun…jika hanya untuk melindungimu dari fans fanaticmu aku bisa menjadi pacar pura-puramu! Aku akan menjadi lebih sempurna dibanding Sooyoung! Kyuhyun aku rela…rela melakukan apapun asal kau mau jadi kekasihku…hiks” gadis itu histeris. Ia bahkan mencengkram kerah kaus Kyuhyun. Sooyoung dan seisi kanting menyaksikan itu dengan tatapan kaget.

 

“Kau… lepaskan Kyuhyun! Kenapa kalian harus pura-pura berpacaran! Aku bisa menjadi pacar sungguhan untuk Kyuhyun! Kauuu kau tidak pantas!!”

 

BRAK

 

Meja dihadapan dua orang perfect itu terbalik akibat bantingan Kyuhyun. Asap mulai mengebul dikepala Kyuhyun.

 

“Kau perempuan paling murahan yang pernah aku temui! Minggir dan jangan bicara buruk pada pacarku!” Kyuhyun menarik Sooyoung pergi namun usaha kabur itu tetap terkejar oleh yeoja yang bernama Han Yoora tersebut.

 

“KYUHYUN!!! Aku tau… aku tau kalian hanya bersandiwara! Aku mendengar pembicaraan kalian tadi! Kalian tidak saling mencintai. Aku….aku bisa menjadi kekasihmu yangs esungguhnya Kyuhyun… aku..”

 

“DIAM!” Kyuhyun tersenyum remeh. Hal yang tidak pernah ia tunjukan kepada orang lain. Senyuman merendahkan yang hanya Sooyoung yang tau. Namja itus ering meledeknya dengan senyum seperti itu, tapi dalam mode bercanda dan kini namja itu dalam mode serius.

 

“Kau benar. Hubungan ini hanya sandiwara. Mungkin, mungkin kau bisa saja ada diposisinya. Berpura-pura jadi pacarku juga. Tapi…kau tidak masuk dalam level yang pantas! Kau bukan apa-apa dibanding Sooyoung. Kau hanya bagaikan hama untukku. Mengganggu. Hanya Sooyoung yang bisa menempati pos…”

 

“Ani! Aku tidak akan menempati posisi apapun! Ini sudah berakhir. Mian!” Sooyoung berlari sambil menahan bulir air matanya yang menetes. Kyuhyun sendiri hanya termenung ditempatnya. Sedangkan Sooyoung sudah sampai dihalaman belakang lagi. Tempatnya berduaan dengan Kyuhyun.

 

“Bodoh. Semua ini hanya sandiwara! Sudah berakhir Sooyoung. Kenapa kau harus sedih?” Sooyoung terus menangis. Padahal jika ini memang benar sandiwara…ini akan jadi sandiwara paling membahagiakan dalam hidupnya. Namun kini semuanya hanya jadi harapan kosong. Tidak ada lagi Kyuhyun sebagai namjanya.

 

“Sooyoung!!!” Kyuhyun berlari dan akhirnya berlutut didepan Sooyoung. Mengatur nafasnya sampai reda ia akhirnya menatap Sooyoung tajam.

 

“kenapa kau lari?”

 

“Sandiwara kita sudah berakhir!!!” jerit Sooyoung tak tahan. Ia lelah dipermainkan perasaannya.

 

“TIDAK! AKU TIDAK MAU! BAIKLAH JIKA SANDIWARA KITA BERAKHIR BERARTI KITA AKAN BERPACARAN YANG SEBENARNYA!!!” Sooyoung terkejut mendengar bentakan Kyuhyun. Namja itu nampak frustasi untuk menjelaskan pada Sooyoung.

 

“Sejauh ini aku berusaha menahanmu disisiku.. tidak mungkin aku ingin mengakhirinya begitu saja!”

 

“maksudmu?”

 

“Kau tau kenapa aku menjadi pangeran palsu? Bukan karena dendamku pada masa SMAku dulu. Tetapi… karena aku ingin merasa pantas untuk bersanding dengan Mrs. Perfect sepertimu, Sooyoung” Sooyoung terperangah. Dia menatap Kyuhyun seolah Kyuhyun baru saja kumur-kumur.

 

“Aku berusaha menjadi sempurna agar aku bisa menjadi namja yang pantas untukmu. Aku ingin menjadi namja yang tidak akan kau tolak… namun aku tidak yakin. Akhirnya aku memutuskan untuk menawarimu hubungan pura-pura yang seolah-olah hanya untuk kepentingan pribadi bukan karena hati.” Jelas Kyuhyun lagi.

 

“tapi…kenapa tidak kau nyatakan sejujurnya Kyuhyun?”

 

“Tentu saja aku takut ditolak. Begitu kau menerimanya aku mulai mengetahui sisimu yang sebenarnya. Dan rasa itu semakin tumbuh dan berkembang. Membuatku menggunakan ancaman hanya untuk menahanmu ada di sisiku” Sooyoung menarik Kyuhyun dalam pelukannya.

 

“Namja pabbo!! Kau sukses membuatku jatuh cinta padamu…. dengan segala sifatmu yang sangat jauh dari kata sempurna itu. Aku menyukaimu, Kyuhyun” Kyuhyun tersenyum lembut lalu menarik Sooyoung dan membuahkan kecupan di dahi gadis itu.

 

“Meskipun dengan usaha yang sangat keras…akhirnya aku bisa memilikimu dalam arti sebenarnya. Kita tercipta memang untuk saling menyempurnakan.”

 

Sooyoung membenamkan wajahnya didada Kyuhyun. Memeluk namja itu lekat-lekat. Kini namja itu benar-benar namjanya! Hingga akhirnya, Kyuhyun menundukkan wajahnya dan mengecup lembut bibir Sooyoung dan membuai gadis itu ke nirwana!

 

Namun seketika Sooyoung teringat gadis yang masih mematung beberapa meter dari tempat mereka. Dengan wajah angkuh Sooyoung menunjuk gadis itu.

 

“KAU! AWAS KAU BERANI MENDEKATI PACARKU! NAMJA TENGIK INI MILIKKU MENGERTI!!” teriaknya. Membuat beberapa mahasiswa-mahasiswi menatapnya terkejut dan bingung.

 

“Kenapa Sooyoung-sshi jadi kasar begitu? Tetapi semakin menggemaskan” bisik seorang namja sambil menatap Sooyoung. Kyuhyun yang merasa Sooyoung diperhatikan namja itu balik menatap namun dengan mata melotot.

 

“WAE? KENAPA LIHAT-LIHAT PACARKU? PERGI KALIAN!!”

 

Dan keduanya pelan-pelan melepaskan topeng masing-masing. Toh mereka sudah saling menerima kekurangan dan kelebihan masing-masing. Bagi mereka, terutama Sooyoung. Kini gelar Mrs. Perfect dari orang sudah tak penting. Yang penting ia merasa sudah sempurna…sejak Kyuhyun resmi menjadi miliknya dan begitupun sebaliknya.

 

END

WEIRDDDDD!!! Udah lama gak nulis. Sekalinya nulis malah absurd hahaha. SCL-FSOC ditunggu ya masih ditulis. Saya lagi ngumpulin mood nngelanjutin itu semua. Doain ok?

Comment ya! Thanks.

 

 

 

 

 

 

 

 

 



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Trending Articles



<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>