Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

[SERIES] Cupid Couple (Part 6)

$
0
0

cupid couple new

Title                       : Cupid Couple (Part 6)

Author                  : Chuyleez

Main Cast            : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Lee Donghae, Im Yoona, Lee Jonghyun

Genre                   : Romance, Friendship, Family, Humor (maybe)

Rating                   : 15

Length                  : Series

Annyeong yeorobunn…. berhubung banyak yang minta ff ini dipost cepat, jadi author usahain buat post cepat. Lagi – lagi mianhae ne… kalau kurang edit. Coz author post via smartphone.

Jika ada kesamaan cerita harap menghubungi author di facebook Andria Chuyleez Minoz or twitter @chuyleezluvsuju. Happy Reading All… ^^

***

“Oppa…” ujar Yoona memandang Donghae sedih.

Donghae membalas tatapan Yoona.

“Saranghae Donghae Oppa.”

“Ne?”

Tiba – tiba kalung Yoona menyala. Hal ini membuat keduanya terkejut.

Sooyoung masih mengusap pelan luka jahitan Kyuhyun. Memberi rasa hangat yang Kyuhyun inginkan.

“Soo~ah…”

“Eum?”

Kyuhyun mengerjap – erjapkan pelan kedua matanya.

“Sa… rang…hae…” ujar Kyuhyun terbata – bata kemudian tak sadarkan diri.

“Kyu!!” Sooyoung mengguncang – guncang tubuh Kyuhyun.

Tiba – tiba kalung Kyuhyun menyala. Hal ini membuat Sooyoung terkejut.

Kedua kalung itu menyala tanda telah mempertemukan cinta sejati mereka. Lalu bagaimana nasib kedua cinta sejati itu?? Apakah benar mereka akan bersama selamanya??

***

Donghae memandang Yoona tak percaya.

“Kalungmu…”

Yoona memandang Donghae sedih. Air matanya terus menetes.

“Tidak mungkin.”

“Donghae Oppa Jeongmal Saranghae.” Ujar Yoona.

Donghae hanya memandang cemas. Tidak tahu apa yang harus dia lakukan.

Sooyoung masih mengguncang – guncang tubuh Kyuhyun. Tiba – tiba dia merasakan sesuatu  di kepalanya. Dalam waktu yang bersamaan Donghae juga merasakan hal serupa. Seperti kilasan – kilasan flashback masa lalu muncul dalam otak keduanya.

“Soo~ah, saranghae.” Ucap Donghae.

“Oppa…”

“Aku mencintaimu, Soo~ah.”

“Nado Oppa.” Kata Sooyoung menunduk menangis.

“Berjanjilah, jika di kehidupan kedua nanti… Kita akan bersama.”

“Oppa…”

“Berjanjilah, Soo. Kau mau hidup bersamaku nanti kan?? Meskipun di kehidupan kedua??”

Sooyoung mengangguk.

 

“Soo, saranghae jeongmal. Apa kau mau hidup bersamaku di kehidupan kedua??” tanya Donghae.

Sooyoung mengangguk.

“Kita harus berusaha menjalankan tugas ini sebaik – baiknya. Supaya kita bisa kembali hidup. Kita akan mulai semuanya dari awal.”

Donghae mendekatkan wajahnya ke arah Sooyoung. Sooyoung memejamkan matanya. Donghae mencium kening Sooyoung lama.

Donghae melepas ciumannya. “Sampai bertemu 100 hari lagi.” Kata Donghae lembut.

Donghae dan Sooyoung terperangah. Mereka mengingat  masa lalunya sebelum menjalankan tugasnya.

Sooyoung langsung menghilang meninggalkan Kyuhyun yang masih tak sadarkan diri.

Donghae mengalihkan pandangannya pada Yoona yang masih menunduk menangis.
“Kita tidak mungkin bersama Yoong.” Ucapnya kemudian.

“Waeyo Oppa?”

“Tidak bisa.”

Donghae pergi meninggalkan Yoona yang masih menangis. Yoona memegang erat daun kering bertuliskan ‘DONGHAE <3 YOONA’

Kyuhyun dibawa ke ruang rawatnya setelah ditemukan pingsan oleh beberapa orang perawat. Tubuhnya demam.

“Kasihan sekali namja ini.” Ujar seorang perawat pada Kyuhyun.

Tak lama beberapa orang pemuda datang tak lain adalah Sungmin, Jin Ki dan Eunhyuk.

“Apa yang terjadi dengannya?” tanya Sungmin.

“Kalian temannya?”

“Ne.” jawab ketiganya.

“Dia demam. Sebaiknya kalian bergantian menunggunya disini.”

“Ah, mianhanta Suster. Kemarin kami ada urusan masing – masing jadi tidak bisa menunggunya.”

“Ne. Dia sudah baik – baik saja. Aku permisi dulu.”

“Ne.” ujar ketiganya.

Sungmin mendekat ke arah Kyuhyun untuk melihat dengan dekat kondisi namja itu.

“Kyu~ah, apa perlu aku memberitahu Omma-mu?” tanya Sungmin.

Jin Ki dan Eunhyuk mengangguk. Tanda menyetujui ide Sungmin.

***

Sooyoung dan Donghae menemui Cupid Senior mereka masing – masing, Kris dan Taeyeon.

“Mengapa ini bisa terjadi?? Jodoh kami adalah client kami masing – masing?” tanya Sooyoung.

“Itulah mungkin mengapa catatan takdir kalian tidak terlihat. Karena kalian justru bertemu dengan jodoh kalian saat sudah berbeda alam.” Jelas Taeyeon.

“Lalu… Aku mengingat kejadian sebelum menjalankan tugas…” ucap Donghae namun terpotong Kris.

“Jadi kalian sudah mengingatnya yah?”

Sooyoung dan Donghae mengangguk.

“Itulah ingatan masa lalu kalian sebelum menjadi seorang cupid.”

“Jadi, aku dan Donghae Oppa….”

“Berjanji untuk kembali bereinkarnasi bersama dan memulai semuanya dari awal.”

Sooyoung menunduk.

“Lalu apakah kami bisa bereinkarnasi sekarang?”

“Kalian diberi waktu sampai besok pagi untuk bersama cinta sejati kalian sebelum kalian memulai semuanya dari awal dengan kehidupan yang baru.”

Donghae mengalihkan pandangannya pada Sooyoung. Sooyoung terlihat masih menundukkan kepalanya.

“Soo~ah, kita akan kembali.” Ujar Donghae tersenyum.

Sooyoung mengangkat kepalanya dan tersenyum tipis. Donghae merasa aneh dengan senyum itu. Entah mengapa dia merasa Sooyoung tidak menginginkan ini semua. Namun dia tepis fikiran buruknya. Dia yakin Sooyoung ingin bersama dengannya. Dan memulai semuanya dari awal.

***

Sooyoung mendatangi kamar Kyuhyun. Namja itu kini sudah sadar dan  sedang menyantap makanannya dengan malas.

“Kau kemana saja Soo?” tanya Kyuhyun.

“Aku…”

“Kau tahu aku kesepian sendiri disini.”

Sooyoung hanya diam dan mendekat ke arah Kyuhyun.

“Makanannya terasa hambar.” Keluh Kyuhyun.

“Itu karena kau sedang sakit.”

“Aku mau pulang. Aku tidak betah disini.”

“Nanti saja saat dokter sudah memperbolehkanmu pulang.”

“Soo…”

“Eum?”

“Kalungku… menyala. Siapa cinta sejatiku?”

Sooyoung terlihat menundukkan kepalanya.

“Aku ingat aku mengatakan sesuatu padamu sebelum aku pingsan. Saranghae… itu tulus dari hatiku Soo. Kau tahu, aku terkenal sebagai seorang namja yang mudah mencari pacar. Namun, apa kau pernah melihat aku berpacaran lagi setelah bertemu denganmu. Itu karena aku merasa nyaman denganmu hingga aku tidak butuh wanita lain.”

Sooyoung masih diam dan mencerna semua perkataan Kyuhyun. Kyuhyun menatapnya dalam.

“Namun, apa benar kau akan pergi setelah ini?”

“Kyu… Aku harus bagaimana?”

“Jangan tinggalkan aku Soo. Tetaplah disini bersamaku.” Ujar Kyuhyun memeluk Sooyoung.

“Kyu…. Aku dan Donghae Oppa, sudah berjanji akan bersama saat kembali hidup.” Ujar Sooyoung lirih.

“Lalu, kau akan meninggalkanku?”

“Mianhae Kyu.”

“Andwae Soo!! Andwae!!” ujar Kyuhyun histeris dan mengeratkan pelukannya.

Sooyoung merasa bahunya basah. Sepertinya namja itu kini menangis.

“Jangan pergi Soo… Jangan pergi Soo!!” ujar Kyuhyun.

“Kyu…”

“Aku sendiri Soo… Aku tidak punya siapa – siapa.”

“Tapi aku sudah berjanji dengan Donghae Oppa.”

“Andwae Soo…”

Kyuhyun terus mengeratkan pelukannya seakan tak memberikan celah pada Sooyoung untuk bergerak. Makin lama pelukan itu terasa melemah dan merenggang. Namja itu kembali tidak sadarkan diri. Sooyoung semakin tidak tega jika harus meninggalkan Kyuhyun.

***

Yoona pulang ke rumahnya dalam keadaan kacau. Omma-nya heran melihatnya.

“Yoona~ah, wae?”

“Anniyo Omma.” Jawab Yoona singkat kemudian melenggang masuk ke kamarnya.

Yoona menutup pintunya rapat. Dia kembali menangis mengingat penolakan namja itu.

Donghae hanya bisa memandangnya dari kejauhan.

“Mianhae Yoong. Jeongmal mianhae. Aku hanya mencintai Sooyoung dan aku ingin kembali bersamanya.” Batin Donghae.

Donghae menghilang sebelum Yoona mendapati dirinya di dalam kamarnya.

***

Seorang Ahjumma berlari tergesa – gesa menuju salah satu ruangan di sebuah rumah sakit. Raut wajahnya terlihat marah. Dia datang dan membuka kasar pintu kamar rawat tersebut.

“Apa yang kau lakukan pada anakku??” tanya Ahjumma itu marah.

“Kim Eun Soo, untuk apa kau kemari?? Kau sudah tidak ada hubungannya denganku.”

“Tidak ada hubungannya katamu?? Apa kau tahu, ginjal yang kau pakai sekarang adalah ginjal anakku, Cho Kyuhyun.”

Namja itu, Tuan Cho terkejut. “Mworagu??”

“Neo!! Kembalikan ginjal anakku sekarang!! Kau tidak pantas mendapatkannya. Kau hanyalah namja tidak mau mengakuinya sebagai anak.”

“Tidak mungkin.”

“Tidak mungkin katamu??”

“Dia bukan anakku Eun Soo~ah.”

“Kalau bukan kenapa dia bisa mendonorkan ginjalnya untukmu?”

“Tidak… Itu bukan dia… Anakku hanya Changmin.”

“Aku tidak bisa menyimpan ini lebih lama lagi. Kyuhyun, dia benar anak kandungmu. Tetapi Changmin…”

Tuan Cho menoleh ke arah Omma Kyuhyun.

“Sebelum aku menikah denganmu, aku sudah hamil.”

“Mwo??”

“Itu kenyataannya. Selama ini kau menyakiti anak kandungmu sendiri.”

“Tidak mungkin!! Tidak mungkin!! Aku tidak pernah berhubungan denganmu sejak kau ketahuan berselingkuh.”

“Tentu saja kau tidak ingat. Saat itu kau sedang mabuk.”

“Tidak… Ini pasti salah…”

“Kau lihat, betapa baiknya dia masih menganggapmu sebagai Appanya. Meskipun kau selalu menyakiti hatinya. Bahkan dia rela mengorbankan bagian tubuhnya untuk diberikan padamu. Appa macam apa kau?? Aku tidak akan memaafkanmu jika terjadi sesuatu pada anakku.” Ujar Omma Kyuhyun.

Omma Kyuhyun langsung meninggalkan kamar rawat Tuan Cho. Tuan Cho hanya diam terkejut masih tidak percaya dengan apa yang di dengarnya.

Omma Kyuhyun langsung mendatangi kamar rawat Kyuhyun. Dia mendapati namja itu sedang berbaring membelakanginya.

“Kyuhyun~ah.” Ucap Omma Kyuhyun.

“Ada apa?” ujar Kyuhyun tak merubah posisinya. Dia tahu Omma-nya yang datang.

“Bagaimana keadaanmu?”

“Baik.”

“Kyu~ah, mianhae. Omma memang bukan Omma yang baik untukmu.” Omma Kyuhyun mulai menangis.

Kyuhyun masih diam dengan posisinya. Namun tak dapat dipungkiri air matanya kini mengalir mendengar penuturan sang ibu.

“Kyuhyun~ah, mengapa kau masih baik pada orang itu? Dia tidak pernah menganggapmu. Biarkan saja dia mati, Kyu…”

“Omma…. Dia Appa-ku.” Ujar Kyuhyun langsung membalikkan tubuhnya dan menatap Ommanya.

Omma Kyuhyun menatap tak percaya putranya. Mana ada anak sebaik ini lahir dari orang tua sepertinya dan Tuan Cho yang tidak pernah memberi perhatian untuknya?

“Dia Appa-ku. Aku membencinya…. Sangat membencinya Omma…. Tapi rasa sayangku juga besar untuknya.”

“Kyu…” Omma langsung memeluk Kyuhyun.

“Aku tidak bisa membiarkan dia mati. Aku tidak mau menjadi anak yatim.” Ujar Kyuhyun mulai menangis.

Kyuhyun dan Omma-nya menangis bersama di tengah penyesalan yang berbeda.

Jonghyun datang mengunjungi Tuan Cho. Baru dia membuka pintu, dia langsung di beri sebuah  pertanyaan oleh Tuan Cho.

“Jonghyun~ah, siapa yang sudah mendonorkan ginjalnya padaku?”

“Pendonornya tidak mau disebutkan identitasnya. Aku tidak tahu.”

“Jangan bohong!!” ujar Tuan Cho keras.

Jonghyun terhenyak. Tuan Cho kini menatapnya tajam.

“Apa Kyuhyun yang mendonorkan ginjalnya untukku??”

Jonghyun diam tidak tahu harus berbuat apa. Dia hanya menunduk dan memikirkan sesuatu.

“Katakan sesuatu, apa benar itu Kyuhyun??” ujar Tuan Cho kini mulai memandang sendu.

Jonghyun terdiam dan membalas Tuan Cho dengan tatapan sendu pula. Tuan Cho mengerti seakan tatapan mata itu adalah jawaban dari pertanyaannya. Kini Tuan Cho mulai menangis.

“Aku memang tidak berguna. Tidak menyadari dia anak kandungku. Aku malah menyakitinya berulang kali.” Sesal Tuan Cho.

Tuan Cho melangkah perlahan dengan di tuntun oleh Jonghyun menuju kamar rawat Kyuhyun. Dia membuka sedikit pintu kamar Kyuhyun dan mendapati Kyuhyun tersenyum disuapi makanan oleh Omma-nya. Namja itu terlihat lebih pucat dari terakhir dia melihatnya.

Jonghyun menutup rapat celah pintu. Tubuh Tuan Cho langsung ambruk. Dia menangis tertahan.

“Aku memang Appa tidak berguna. Anak itu…. masih sayang padaku meskipun aku telah bertindak kejam padanya.”

Jonghyun hanya diam dan mendengarkan penyesalan Tuan Cho.

Tiba – tiba pintu kamar rawat terbuka. Tuan Cho mendongakkan kepalanya dan mendapati namja berkulit putih itu sedang berdiri di hadapannya.

Tuan Cho memegang kedua kaki namja itu.

“Kyuhyun~ah, ambil kembali ginjalmu ini. Aku tidak pantas mendapatkannya. Biar saja aku mati.” ujar Tuan Cho dengan tangisannya.

Kyuhyun hanya diam memandang namja di bawahnya. Wajahnya memerah menahan tangis.

Kemudian tangan namja itu terulur dan meraih bahu pria baya itu. Menuntunnya untuk berdiri. Di tatapnya namja paruh baya yang sedang menunduk itu.

“Appa. ..”

Tuan Cho terperangah mendengar anak itu memanggilnya Appa.

“Aku bukan Appamu, Nak. Aku tidak pantas menjadi Appamu.”

“Appa…” panggil Kyuhyun lagi dan langsung merengkuh tubuh Tuan Cho.

Pertama kali Kyuhyun merasakan kehangatan ini. Yang tidak pernah dia rasakan sebelumnya. Pelukan tulus dari Appanya.

“Kyu~ah, mianhae…” ujar Tuan Cho.

Kyuhyun mengangguk dalam pelukannya.

Tuan Cho melepas pelukannya. Dia memandang namja yang setengah wajahnya mirip dengannya itu.

“Kyu~ah, ambil saja kembali ginjalmu ini.”

“Anniya Appa… Aku ikhlas memberikannya untukmu. Aku senang masih bisa berguna untukmu.”

“Tapi apa kau bisa bertahan hanya dengan satu ginjal?”

“Kata dokter, tubuhku kuat. Aku masih bisa hidup dengan satu ginjal. Aku sepertimu Appa.”

Tuan Cho kembali memeluk putranya. Jonghyun tersenyum memandang keduanya. Omma Kyuhyun yang sejak tadi melihat dari dalam ruangan akhirnya tersenyum tipis.

***

Sooyoung duduk di sebuah taman, tempat dia biasa bertemu Donghae. Dia memandangi sekelilingnya. Daun – daun yang berguguran. Keadaan yang akan dia lihat untuk terakhir kalinya sebelum tugasnya sebagai cupid berakhir.

“Soo…”

Sooyoung menoleh. Ingin rasanya dia tidak menemui orang ini. Karena rasa bersalah pasti akan menyelimuti dirinya.

“Oppa.”

“Ini hari terakhir kita sebagai seorang cupid. Apa kau tidak bersama dengan namja manja itu untuk yang terakhir kalinya?”

“Dia tidak tahu bahwa aku akan pergi hari ini.”

“Dia pasti akan sangat kehilanganmu.”

“Oppa… Apa benar Oppa ingin bersamaku di kehidupan kedua nanti?”

“Tentu. Kita sudah berjanji bersama – sama.”

Tiba – tiba Sooyoung berlutut di hadapan Donghae hingga Donghae mengeryitkan dahinya.

“Oppa… Aku tidak bisa memilihmu lagi. Aku sudah pindah ke lain hati. Mianhae jika aku harus melanggar janji kita. Aku mencintainya Oppa… Aku ingin kembali padanya.”

“Apa maksudmu Soo?”

“Aku ingin bersama Kyuhyun di kehidupan kedua nanti. Mianhae aku harus melanggar janji kita.”

“Soo…” Donghae memandang tak percaya.

“Aku ingin menemaninya. Aku tidak mau meninggalkan dia sendirian lagi.”

“Soo… kau hanya kasihan padanya.”

“Aku cinta sejatinya Oppa. Aku yang harusnya menemani dia sampai akhir.”

“Kau sudah berjanji padaku Soo.”

“Mianhae Oppa. Kita tidak bisa bersama. Kau adalah cinta sejati untuk Yoona.”

“Anniya Soo… Di kehidupan kedua, takdir kita akan berbeda.”

“Oppa….”

“Aku tidak bisa.”

Sooyoung menangis di hadapan Donghae. Donghae menghilang dari hadapan Sooyoung.

“Aku tidak bisa bersamamu Oppa.” Ujar Sooyoung lirih.

***

Kyuhyun berada di sebuah taman belakang. Kursi roda menemaninya untuk beberapa hari kedepan sampai kondisinya pulih. Mantel tebal kini menyelimuti tubuhnya agar hawa dingin tidak menusuk kulitnya. Tangannya memainkan sebatang bunga liar. Menjatuhkan satu persatu kelopak bunganya dengan fikiran tak tentu arah.

“Soo, kau dimana?” ucapnya lirih. “Apa kau sudah pergi? Kenapa kau tidak pamit padaku? Apa benar kau akan melupakan aku? Aku tahu… Tujuanmu menjadi cupid adalah agar bisa hidup kembali. Agar bisa bersama pangeranmu itu. Aku memang bukan siapa – siapa. Aku hanya perantara untukmu agar bisa bersama namja itu… Lalu aku akan kembali sendiri…” ucapan Kyuhyun terpotong saat merasakan ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

Gadis yang memeluknya itu menyandarkan dagunya di bahu Kyuhyun.

“Soo… Kau kah itu?”

“Eum.” Gumam gadis itu, Sooyoung.

Kyuhyun tersenyum. “Ku kira kau sudah pergi.”

Sooyoung melepas pelukannya dan berlutut di hadapan Kyuhyun.

“Bagaimana keadaanmu? Apa sudah lebih baik?”

“Appa dan Omma sudah tidak bertengkar lagi. Meskipun mereka tidak mungkin rujuk lagi, tetapi mereka berjanji akan mengunjungiku setiap minggu.”

Kyuhyun menyentuh rambut Sooyoung dan menyibakkannya sedikit.

“Wajahmu terlihat bercahaya.” Puji Kyuhyun menyunggingkan senyum di bibirnya.

“Kyu, jika aku pergi nanti. Kau bagaimana?”

Kyuhyun menarik tangannya dan menunduk. “Aku tidak tahu. Apa yang harus kulakukan? Soo…. Apakah di kehidupan nanti kau bisa bersamaku? Kembali menemaniku lagi?”

Sooyoung diam sejenak. “Kyu… Nado saranghae.” Ucapnya kemudian.

Kyuhyun mengangkat wajahnya dan memandang Sooyoung dalam.

“Saranghae Kyu. Aku ingin bersamamu di kehidupan kedua nanti. Jadi tunggulah aku sampai berpuluh – puluh tahun dan carilah aku sampai kau bisa menemukanku lagi. Ingatkan aku bahwa kita pernah bersama.”

“Aku berjanji Soo~ah.”

Kyuhyun menarik Sooyoung ke pelukannya. Hangat. Mungkin akan kembali di rasakan oleh Kyuhyun saat bertemu kembali dengan Sooyoung. Entah berpuluh – puluh tahun lamanya. Kyuhyun melepas pelukannya dan mencium bibir Sooyoung. Melumatnya sedikit. Penuh ketulusan. Menyalurkan cinta mereka yang sebentar lagi akan terpisah.

Donghae hanya bisa memandang miris pemandangan di hadapannya.

“Itu cinta sejati mereka. Kau tidak bisa memisahkan mereka.” Ujar Taeyeon yang berada di belakang Donghae.

“Tapi Sooyoung sudah berjanji padaku. Dia akan bersamaku di kehidupan kedua nanti.”

“Nyatanya dia bukan cinta sejatimu. Sampai kapan pun kau tidak akan pernah memilikinya. Kau sudah memiliki cinta sejatimu sendiri.”

“Apa tidak bisa diubah?? Aku ingin bersama Sooyoung.”

“Cinta mereka tidak akan terpisahkan. Bahkan jika harus berpisah selama berpuluh – puluh tahun, mereka tetap akan dipertemukan.”

“Aku tidak bisa hidup tanpanya. Percuma saja jika aku bereinkarnasi.”

Donghae menundukkan kepalanya. Dia merasa kalah dengan semua ini.

“Lalu… Apa ada caranya untuk mengakhiri ini semua?”

“Apa maksudmu Donghae~Sshi?”

“Aku tidak ingin kembali hidup, jika tidak bersama Sooyoung.”

“Bagaimana dengan Yoona?”

Donghae diam. Rasanya otaknya buntu untuk memikirkan sesuatu.

“Aku rasa, dia pasti menemukan orang lain yang lebih baik dariku sebelum dia dan aku bersatu di surga.”

Taeyeon memandang Donghae sendu. Ada raut putus asa dalam tatapan mata namja itu.

***

Sooyoung dan Kyuhyun berjalan – jalan di sekeliling taman. Atas seizin dokter Kyuhyun diperbolehkan untuk lebih lama berada di luar ruangan.

“Aku pasti merindukan saat – saat seperti ini. Beberapa puluh tahun lagi, keadaannya pasti berubah. Begitu juga kau…”

Sooyoung berdiri di hadapan Kyuhyun. Dia menyentuh rambut Kyuhyun dan memainkannya.

“Mungkin, beberapa tahun lagi rambutmu akan mulai menipis atau mungkin sudah beruban. Begitu juga akan ada kumis tebal disini.” Ujar Sooyoung sambil menunjuk tempat tumbuhnya kumis.

Kyuhyun tersenyum. “Pasti aku sudah tua dan jelek. Apa kau masih mau denganku?”

“Kalau kita benar cinta sejati. Setua dan sejelek apapun dirimu, aku tetap akan bersamamu.”

“Soo…” panggil seorang namja.

Sooyoung merasa asing dengan suara ini. Ini bukan suara Donghae ataupun suara Kris. Apakah ada yang bisa melihatnya selain mereka berdua dan Kyuhyun?

Sooyoung perlahan menolehkan kepalanya ke arah namja yang memanggilnya. Dilihatnya seorang namja tinggi, tampan, berpakaian seperti dirinya sedang tersenyum manis kepadanya.

“Kau bisa melihatku?” tanya Sooyoung heran.

“Aku yang akan menjemputmu Soo.”

“Mwo?? Bukankah waktuku masih sampai besok pagi?”

“Aku akan membawamu kembali bersamaku seperti 10 tahun lalu.”

“Aku tidak mengenalmu. Mungkin kau salah orang.”

“Kau tunanganku Choi Sooyoung. Aku akan membawamu kembali bersamaku dan aku tidak akan membiarkanmu kembali hidup.” Ucap namja itu akhirnya.

“Mwo??”

“Aku Cho Changmin, tunanganmu.”

“Hyung…” kini Kyuhyun membuka suaranya.

“Annyeong Kyu, bagaimana? Apa Noona-mu ini menjagamu dengan baik? Kini biarlah Hyung mengambilnya kembali. Tugasnya sudah selesai.”

“Hyung tidak boleh mengambilnya.” Ujar Kyuhyun.

“Waeyo, dia milikku.”

“Dia cinta sejatiku Hyung.”

“Aku akan merubah semuanya. Sudah lama aku menanti datangnya hari ini. Hari dimana dia akan kembali padaku.”

“Tapi Hyung….”

“Mana balas budimu Kyu? Aku sudah mengorbankan nyawaku demi menolongmu. Dan kau kini tetap mau merebutnya dariku?” ucap Changmin.

Kyuhyun terpaku. Changmin memandang Kyuhyun tajam.

“Biarkan dia bersamaku Kyu.”

“Andwae Hyung.” Kyuhyun mulai menangis dan menggenggam sebelah tangan Sooyoung.

“Kau harus membiarkanku bersamanya Kyu. Jika aku masih hidup aku pasti sudah bersamanya.”

“Hyung…”

Changmin menarik tangan Sooyoung pergi. Sooyoung menoleh ke arah Kyuhyun. Semua berakhir. Bagi Kyuhyun semua berakhir.

***

Yoona sedang bekerja di caffe Jonghyun. Entah mengapa suasana menjadi canggung apalagi antara Jonghyun dan Yoona setelah penolakan itu. Mereka jarang terlihat mengobrol bersama.

Yoona melaksanakan aktifitasnya seperti biasa, namun dia merasa hatinya kosong.

Malam tiba, Yoona pulang dari caffe sendirian. Kali ini dia menghindari Jonghyun. Meskipun Jonghyun sudah berkata berulang kali bahwa mereka teman. Jonghyun tidak mempermasalahkan penolakan itu. Namun Yoona merasa tidak enak hati dan lebih memilih sendiri.

Di dalam bus, Yoona teringat pada namja itu. Namja yang untuk pertama kalinya menyerahkan bahunya untuk dia sandarkan, Donghae. Dia memiringkan sedikit kepalanya dan membayangkan namja itu berada di sampingnya. Air matanya mulai berjatuhan mengingat namja itu menolak cintanya.

Sesampainya di halte tujuan, Yoona segera turun. Lagi – lagi dia teringat namja itu. Saat namja itu memijat lengannya. Yoona berlari ke rumahnya. Dia benar – benar merindukan namja itu. Namja yang menghilang setelah penolakan cinta itu.

Yoona membuka kasar pintu kamarnya. Matanya terbuka lebar saat melihat namja itu duduk di atas ranjang dan memandang ke arah jendela. Yoona segera menutup pintu kamarnya membuat Donghae menoleh ke arahnya.

“Oppa….” Gadis itu menangis.

Donghae mendekati gadis itu dan merengkuh tubuhnya.

“Mianhae aku menghilang satu hari ini.”

“Oppa, apa di kehidupan kedua nanti kita bisa bertemu lagi?? Aku akan mencarimu kemana pun.”

Donghae tersenyum tipis dan melepaskan pelukannya. “Yoong, mengapa kau begitu mencintaiku. Padahal kau bisa mendapat yang lebih baik dari aku. Kau cantik, baik, pekerja keras.” Ujar Donghae menyentuh wajah Yoona.

“Tapi kau cinta sejatiku Oppa.”

“Itulah yang aku sesalkan dari takdir. Mengapa takdir tidak memilihkanmu cinta sejati yang benar – benar mencintaimu.” Batin Donghae.

Donghae mengelus pelan puncak kepala Yoona. Menenangkan gadis itu yang masih menitikkan air mata.

***

Kyuhyun terlihat sangat kacau. Rambut acak – acakan, mata bengkak dan berair, serta mulut yang selalu mengigau.

“Soo… Jangan pergi…” igau Kyuhyun.

Namja itu masih meringkuk di dalam selimut tebalnya. Menariknya hingga sampai dada. Dia merasa dingin menghampirinya. Bibirnya mulai bergetar sambil memanggil nama Sooyoung.

“Sooyoung~ah… Sooyoung….” Ucapnya pelan terdengar seperti desisan

Kosong. Kamar itu lagi – lagi kosong. Bukankah sudah dikatakan namja itu seperti sebatang kara??

Tiba – tiba Kyuhyun merasakan kehangatan yang lain. Kehangatan yang membuatnya terbuai. Dia tak asing dengan pelukan ini. Perlahan dia mencoba membuka matanya. Pandangannya buram sejenak. Namun perlahan tapi pasti memunculkan seorang wanita cantik berambut panjang yang sedang memeluknya.

“Soo?”

“Eum.”

“Kau datang? Hyung tidak membawamu?”

Sooyoung menggeleng.“Aku memilih bersamamu.”

Flashback

Changmin terus menarik Sooyoung mengikutinya menuju sebuah pintu. Ada dua pintu kini di hadapannya. Pintu kematian abadi dan pintu kehidupan. Changmin terus menariknya menuju pintu kematian abadi. Itu tandanya dia tidak akan bisa kembali hidup.

Sooyoung menarik – narik tangannya mencoba melepaskan diri dari Changmin.

“Andwae Oppa, aku tidak mau kesana.”

“Soo… Sudah lama aku menunggumu. Biarkan aku bersamamu sampai akhir.”

“Mianhae Oppa, aku mencintai adikmu.”

Changmin menghentikan langkahnya.

“Karena melindunginya aku meninggal Soo, aku tidak bisa melindungimu lagi.”

“Oppa…”

“Tidak bisakah dia mengalah Soo.”

“Kau egois Oppa. Bukankah Oppa menyayanginya?”

“Oppa menyayanginya. Tapi dia merebutmu dariku.”

“Aku memilihnya Oppa. Aku ingin hidup bersamanya.”

“Soo~ah…”

“Aku mencintainya Oppa. Sangat… sangat mencintainya.”

“Andwae Soo!!” Changmin memejamkan mata dan menutup telinganya rapat.

“Mianhae Oppa, aku memilih Kyuhyun.”

Sooyoung melangkah pergi meninggalkan Changmin. Changmin membuka matanya dan memandang Sooyoung nanar.

Flashback End

 

Kyuhyun mengeratkan pelukannya. Matanya tak kunjung terpejam. Tubuhnya sibuk menikmati setiap sentuhan dari tubuh Sooyoung. Hidungnya menghirup dalam aroma yang menyeruak dari tubuh Sooyoung. Menghafal semua sentuhan untuk mengenali diri Sooyoung bertahun – tahun lagi.

Donghae memeluk Yoona hangat di atas ranjang. Mengelus pelan rambut Yoona. Memberikan cintanya meskipun bukan cinta yang sesungguhnya.

Donghae meraba pelang kalung hati berwarna merah milik Yoona. Kalung yang menyala setelah Yoona mengungkapkan perasaannya. Dia teringat beberapa kata yang di ucapkan Taeyeon beberapa saat lalu.

Flashback

Taeyeon memandangi Donghae dengan tatapan tidak mengerti.

“Aku mencintai Sooyoung. Tapi dia lebih memilih Kyuhyun. Kurasa tidak ada gunanya lagi aku hidup kembali.”

“Donghae~Sshi kau terlalu berfikir pendek.”

“Aku tidak butuh pendapatmu sunbae!! Kau hanya perlu mengatakan padaku bagaimana caranya. Ini pilihanku sendiri.”

“Aku akan mengatakannya. Tapi aku punya satu permintaan.”

“Apa itu?”

“Berikan cinta untuk Yoona. Untuk yang terakhir kalinya di dunia ini.”

Donghae terlihat berfikir sejenak. Sebenarnya dia tidak ingin memainkan perasaan tulus Yoona yang mencintainya. Namun ini permintaan Taeyeon yang harus dia penuhi.

“Baiklah, aku akan melakukannya. Lalu, bagaimana caranya untuk mengakhiri semua ini?”

“Menghancurkan kalung yang dimiliki Yoona. Maka semuanya akan berakhir. Kau akan masuk ke pintu kematian abadi. Tidak akan pernah bisa keluar dari sana.”

Donghae menatap sendu. Ini pilihannya. Pilihan atas keputus asaannya.

“Baiklah, apapun itu akan aku lakukan.”

Flashback End

 

Donghae meremas sedikit kalung itu. Tubuhnya merasa sakit.

“Akh!” rintih Donghae.

“Oppa gwenchana?” tanya Yoona cemas.

“Ne, gwenchana.”

Yoona mendesakkan wajahnya pada dada Donghae. Donghae merasa semakin sedih. Bagaimana bisa dia menyia – nyiakan gadis seperti Yoona? Mengapa harus dia cinta pertama gadis itu? Donghae selalu diliputi rasa bersalah. Karena dia tidak bisa menerima Yoona sebagai cintanya.

***

Matahari telah terbit. Kyuhyun diam – diam melarikan diri dari rumah sakit. Masih mengenakan kostum rumah sakit dan sandal rumah sakit. Dia menarik tangan Sooyoung bersamanya.

“Ah, akhirnya bisa keluar juga. Aku sungguh bosan berada disana.” Ujar Kyuhyun saat berhasil keluar dari rumah sakit.

Sooyoung tersenyum melihat namja itu tersenyum setelah berhasil keluar dari rumah sakit yang seperti penjara untuknya.

“Aku ingin mengajakmu berkencan.” Ajak Kyuhyun. “Saat itu kencan kita gagal karena aku tiba – tiba pergi meninggalkanmu.”

Sooyoung mengangguk senang.

Dengan menaiki bus, Kyuhyun pergi bersama Sooyoung menuju taman bermain. Kyuhyun tidak mempedulikan tatapan orang disekitarnya yang memandangnya aneh dengan pakaian rumah sakitnya.

Sesampainya di taman bermain, Kyuhyun menarik tangan Sooyoung untuk menaiki berbagai macam wahana disana. Kalau dilihat oleh orang normal, Kyuhyun benar – benar terlihat seperti orang gila. Dengan pakaian rumah sakitnya, namja itu tersenyum sendiri. Banyak orang yang merasa kasihan dan memandang Kyuhyun seperti orang frustasi.

Kyuhyun tidak peduli itu semua. Yang dia fikirkan adalah menghabiskan waktunya bersama Sooyoung yang hanya berada dalam hitungan menit.

***

Yoona dan Donghae kini berada di sebuah danau yang pernah mereka kunjungi dahulu. Mereka kembali menulis sesuatu di lembaran daun disana.

‘OPPA… APA DI KEHIDUPAN KEDUA NANTI AKU BOLEH MENCINTAIMU LAGI?’ tulis Yoona dalam daunnya.

Donghae meraih tangan Yoona dan menuliskan balasannya. ‘TENTU.’

Yoona tersenyum memandang wajah Donghae.

‘OPPA… APA DI KEHIDUPAN KEDUA NANTI KITA AKAN MENIKAH?’ tulis Yoona lagi.

Donghae terlihat berfikir sejenak kemudian meraih tangan Yoona dan menuliskan balasannya. ‘BENAR KAU MAU MENIKAH DENGANKU?’

‘TENTU AKU MAU MENIKAH DENGANMU.’

Donghae tersenyum. Seperti dipaksakan. Kemudian dia mencium pipi Yoona sekilas membuat semburat merah muncul di pipinya.

“Oppa…”

Donghae tertawa kecil melihat wajah lucu gadis itu. Yoona menyentuh kedua pipinya yang memerah. Berharap semburat merah itu cepat hilang. Dia sungguh malu.

***

Kyuhyun dan Sooyoung kini sedang menaiki sepeda bersama. Sooyoung berada di boncengan dan memeluk erat pinggang Kyuhyun. Kyuhyun lagi – lagi tersenyum.

Mereka sampai di sebuah kebun bunga yang indah. Kyuhyun segera memarkirkan sepedanya dan berlari di tengah kebun bunga.

“Soo, aku ingin berfoto bersamamu.”

Kyuhyun langsung menarik tubuh Sooyoung mendekat padanya dan menempelkan pipinya dengan pipi Sooyoung. Dia mengarahkan kamera ponselnya ke hadapannya.

Splash!

Kyuhyun melihat hasil fotonya. Namun yang tertangkap kamera, dia sendiri.

“Anniya. Ini pasti salah.” Ujar Kyuhyun mengelak.

Kyuhyun kembali menarik Sooyoung lebih dekat dari yang tadi dan kembali mengambil gambar. Namun lagi – lagi hanya dirinya yang nampak di foto. Kyuhyun tampak frustasi. Dia terus mencoba mengambil gambar berulang kali dan hasilnya sama.

“Kyu…”

“Aku harus memiliki satu gambar bersamamu Soo.”

“Sampai berpuluh – puluh kali kau melakukannya kau tidak bisa mengambil gambarku.”

“Lalu bagaimana aku mengingatmu? Aku takut aku melupakannya.” Ujar Kyuhyun sedih.

“Kyu, aku selalu berada di sini. Kau tidak akan melupakanku sampai kapanpun.” Ujar Sooyoung meraba dada bidang Kyuhyun.

Kyuhyun meraih Sooyoung dalam pelukannya. Namja itu menangis. Jika mengingat ini hari terakhirnya bersama Sooyoung. Sooyoung ikut menangis  dalam dekapan Kyuhyun. Begitu kejam kah takdir yang mengikat mereka? Hingga tega memisahkan dua insan yang saling mencintai meskipun berbeda alam.

***

Yoona menyandarkan kepalanya di bahu Donghae. Tiba – tiba dia merasakan rintikan salju turun.

“Oppa… Salju pertama turun. Ini sangat indah.” Ujar Yoona tersenyum dan mengangkat kepalanya.

Tangan Yoona terulur merasakan rintikan salju yang turun.

Donghae menggerakkan tangannya menuju mantel Yoona dan mengeratkannya supaya gadis itu tidak kedinginan. Yoona merasa tersentuh dengna perlakuan Donghae.

“Yoong, Saat aku pergi nanti, kau harus mencari namja baik yang mencintaimu dengan tulus.”

“Aku akan menunggumu Oppa.”

“Aku tidak akan kembali Yoong.”

Yoona memandang Donghae tidak mengerti.

“Aku tidak akan kembali hidup seperti Sooyoung.”

“Apa maksudmu Oppa?”

“Mianhae Yoong, aku tidak bisa mencintaimu seperti kau mencintaiku. Aku mencintai orang lain. Aku mencintai Sooyoung. Dan aku memilih untuk mengakhiri semua ini.”

“Andwae Oppa!!”

“Mianhae Yoong.” Ucap Donghae penuh sesal.

Tangan Donghae terulur pada kalung hati milik Yoona. Yoona terus menggeleng – gelengkan kepalanya menolak. Donghae meringis saat Dia meremas kalung itu. Yoona terperangah.

“OPPA, JANGAN LAKUKAN ITU!!” teriak Yoona histeris.

“Yoong…” ucap Donghae melemah.

“OPPA!!”

Remasan tangan Donghae semakin kencang. Wajahnya semakin pucat. Donghae jatuh tersungkur. Tubuhnya perlahan menghilang digantikan dengan hembusan angin.

“Oppa… Hiks… Oppa….” tangis Yoona.

Yoona jatuh berlutut menyentuh angin di hadapannya. Angin yang membawa Donghae pergi dan tidak akan pernah kembali lagi.

***

Kyuhyun dan Sooyoung duduk di depan sebuah pohon besar. Kyuhyun mendekap Sooyoung dari belakang dengan tangan kanannya memegang sebuah pisau yang entah dia dapat dari mana. Sooyoung memegang tangan Kyuhyun dan membantu mengukir sesuatu di pohon itu.

‘KYU <3 SOO’ tulis keduanya pada pohon ini.

“Hanya ini yang bisa aku lakukan untuk mengingatmu. Mengingat bahwa kita pernah bersama.”

Kyuhyun merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kulitnya. Wajahnya melihat ke arah langit. Salju berjatuhan.

“Salju pertama Soo…” Kyuhyun tersenyum.

Sooyoung tersenyum dan menyandarkan kepalanya pada dada bidang kyuhyun.

Tangan kiri Kyuhyun memeluk Sooyoung erat. Bibirnya mencium pipi Sooyoung dari samping kemudian melanjutkan merapihkan ukirannya.

“Kyu…” ucapan Sooyoung melemah.

“Eum?”

“Waktuku sudah habis.”

Kyuhyun mengeratkan pelukannya. Tidak membiarkan gadis itu pergi.

“Andwae Soo.” Ujar Kyuhyun terdengar suatu decitan.

“Berjanjilah menungguku sampai kita kembali bertemu. Meskipun sampai berpuluh – puluh tahun lamanya. Dan berjanjilah untuk mencariku kemanapun.” Ujar Sooyoung lemah.

Kyuhyun mengangguk. Suaranya seakan terkunci. Tidak bisa mengeluarkan kata – kata apapun.

Keduanya berpandangan lama. Kyuhyun mendekatkan wajahnya dan mencium Sooyoung. Air mata terus menetes dari pipi keduanya. Hingga Kyuhyun merasa intensitas ciumannya semakin melemah. Kyuhyun melepaskannya dan membuka matanya. Dilihatnya tubuh gadis itu sudah menghilang terbawa angin.

“Aku berjanji Soo.” Desis Kyuhyun.

Di tempat yang berbeda Kris dan Taeyeon memandangi client junior mereka masing – masing.

“Ini takdir kejam yang harus mereka lalui.” Ujar Taeyeon.

“Berjanji untuk bersama – sama di awal, namun harus terpisah di akhir.”

“Yoona~Sshi, mianhae…” sesal Taeyeon.

“Kyuhyun~Sshi, tepati janjimu.” Ujar Kris.

***

Di lain tempat, Ruang bersalin sebuah rumah sakit. Terdengar suara jerit tangis seorang wanita muda yang sedang melahirkan. Jerit tangisnya terdengar sangat menyakitkan demi melahirkan anak yang berada dalam rahimnya.

“Ayo, Nyonya Choi, sedikit lagi. Dorong lebih kuat.”

“AAARRRGGGHHH!!!” jerit wanita itu kuat.

Di sampingnya, suaminya terus menggenggam tangannya erat. Mengusap peluh yang mengalir di dahi istri tercintanya.

“AAARRGGGHHH!!” jerit wanita itu lagi.

Kemudian terdengar menggema suara tangisan bayi. Wanita itu bernafas lega di tengah tubuhnya yang melemah.

“Tuan Choi, istri Anda melahirkan seorang bayi perempuan.”

Tuan Choi tersenyum senang dan mencium keningnya.

“Gomawo Tiffany~ah.” Ucap Tuan Choi pada istrinya.

Tuan Choi menggendong bayi yang baru saja di bersihkan oleh perawat. Bayi itu sangat cantik. Wajahnya perpaduan dari Appanya yang tampan dan Omma-nya yang cantik.

“Aku dan Omma-mu sudah memberikan nama untukmu. Mulai sekarang, namamu adalah Sooyoung. Choi Sooyoung.” Ujar Tuan Choi mencium kening bayi mungilnya.

Tiffany, Nyonya Choi hanya tersenyum melihat tingkah suaminya.

Choi Sooyoung, dia kembali bereinkarnasi. Terlahir kembali dari pasangan suami istri muda, Choi Siwon dan Tiffany Hwang.

TO BE CONTINUED….

Part 6 selesai. Gimana readers?? Gaje banget kah?? Mian yah kalo banyak yang ga suka sama jalan ceritanya. Kenapa begini?? Coz ini yang ada di otak author. Mau gimana lagi. Keep RCL yah readers. Akan di lanjut jika jumlah yang comment lebih dari sebelumnya.



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1445

Trending Articles