Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all 1445 articles
Browse latest View live

[SERIES] Cupid Couple (Part 1)

$
0
0

cupid couple new

Title                       : Cupid Couple (Part 1)

Author                  : Chuyleez

Main Cast            : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Lee Donghae, Im Yoona

Genre                   : Fantasy, Romance, Family, Teen, Humor (Maybe)

Rating                   : 15

Length                  : Series

Annyeong yeorobun…. Mianhae yah author kelamaan ngepost-nya, soalnya author baru selesai UAS. Tapi sekarang sudah libur 2 bulan jadi bisa fokus ke FF hehehe… (#banyak cing cong nih author). Mianhae yah kalau ceritanya mungkin sedikit out of logic. Maklumlah ini kan fantasy, fantasy-nya author hehehe…

Jika ada kesamaan cerita, harap mention di fb author di Andria Chuyleez Minoz or twitter @chuyleezluvsuju

Happy Reading All…. ^^

***

Seoul, 2003

Seorang namja kecil menggenggam ringan tangan seorang gadis sambil tersenyum. Sesekali dia membenarkan mantel yang dipakai gadis itu sedikit tersingkap. Gadis itu tersenyum manis.

“Gomawo, Oppa.”

“Ne.”

Tiba – tiba namja itu bersin.

“Oppa gwenchana??” tanya gadis itu khawatir.

“Ne. Gwenchana.” Kata namja itu dengan wajah memerah sehabis bersin.

“Oppa, saat ini cuaca sedang dingin. Kau harus jaga kesehatanmu. Ingat, sebentar lagi Oppa akan ujian.”

“Ne, youngie.”Kata namja itu mendengar celotehan yeoja yang berusia satu tahun di bawahnya.

Gadis itu tersenyum.

“Oppa, kajja. Nanti kita terlambat.”

“Ne.”

Mereka berlari kecil sambil tertawa senang tanpa melepaskan genggaman tangan mereka. Pintu gerbang sekolah dasar sudah mulai terlihat. Mereka sedikit mempercepat langkah mereka. Sebenarnya mereka tidak akan telat. Entah apa yang mereka lombakan. Mereka ingin sampai cepat di sekolah.

Mereka memasuki gerbang sekolah dan menghentikan laju lari mereka. Menarik nafas yang terengah – engah. Kemudian tersenyum.

“Kha, masuk kelasmu.”perintah namja itu.

“Ne, Oppa. Nanti kita pulang bersama yah.”

“Eum.”Kata namja itu bergumam dan tersenyum.

“Aku ke kelas oppa.”Pamit gadis itu.

Gadis itu melangkahkan langkah kecilnya ke sebuah ruangan kelas. Namja itu juga berjalan ke arah yang berlawanan menuju ke kelasnya.

“Sooyoungie….” Panggil seorang gadis saat gadis kecil itu tiba di kelasnya.

“Ne, Yuri~ah.”

“Apa kau berangkat bersama Donghae Oppa??” tanya Yuri.

“Aku selalu berangkat bersamanya. Waeyo??”

“Dia tampan.” Kata Yuri tersenyum malu.

“Kau menyukainya??”

Yuri mengangguk.

“Kita masih kecil. Belum pantas memikirkan cinta.”

“Kau benar. Mungkin aku hanya kagum padanya.” Kata Yuri dengan nada sedikit kecewa.

“Apa kau sedih??”

“Aniyo. Yang kau katakan benar. Mungkin aku akan mengatakannya saat dewasa nanti. Aku akan menunggunya.” Jelas Yuri.

Sooyoung tersenyum kecil. Donghae, yah nama namja yang tadi berangkat bersama Sooyoung. Tetangga depan rumah Sooyoung. Usianya 1 tahun lebih tua darinya. Sooyoung sangat dekat dengannya. Donghae adalah anak yang lebih suka di rumah dari pada bermain dengan teman sebayanya. Begitu juga dengan Sooyoung. Karena itulah mereka akrab.

***

Seorang namja kecil menaruh tas ranselnya di atas meja belajarnya. Raut wajahnya terlihat lelah.

“Kyuhyunnie, nanti malam kita akan ke rumah kerabat Appa. Kau bersiap – siap yah??” kata namja yang terlihat beberapa tahun lebih tua darinya.

“Ne, hyung.” Jawab Kyuhyun.

Kyuhyun kecil menutup pintu kamarnya. Kemudian membaringkan tubuhnya di atas ranjang.

“Aku benar – benar lelah hari ini.” Gumam namja kecil itu.

“Kyuhyunnie.” Hyung namja itu kembali membuka pintu kamar Kyuhyun.

“Waeyo??” Kyuhyun membangkitkan tubuhnya.

Changmin, Hyung-nya Kyuhyun langsung duduk di samping Kyuhyun.

“Aku akan dijodohkan dengan anak kerabat Appa.” Kata Changmin.

“Ne??” tanya Kyuhyun sedikit terkejut. “Tapi Hyung masih 1 SMP.”

“Tidak mungkin aku dinikahkan sekarang. Nanti malam aku akan diperkenalkan dengannya.”

“Aku masih kecil hyung. Tidak mengerti urusan perjodohan.”Kata Kyuhyun polos.

“Kau benar. Aku juga begitu. Biarlah orang tua kita yang mengurusnya.”Kata Changmin mengacak pelan rambut Kyuhyun.

Kyuhyun dan Changmin adalah kakak beradik. Changmin berusia 5 tahun lebih tua dari Kyuhyun.

PRANG!!!

Terdengar suara pecahan keramik.

Kyuhyun dan Changmin membulatkan mata.

PRANG!! PRANG!! PRANG!!

Terdengar lagi suara pecahan keramik yang lain.

Changmin menutup telinga Kyuhyun rapat. Kyuhyun terlihat bingung. Walaupun dia tahu. Orang tua mereka sedang bertengkar.

“AKU TIDAK SETUJU KAU MENJODOHKAN CHANGMIN SEKARANG!! DIA MASIH KECIL!!” bentak seorang wanita pada namja di hadapannya.

“AKU TIDAK MENYURUHNYA MENIKAH SEKARANG. AKU HANYA INGIN MEMPERKENALKANNYA.” Sahut namja itu dengan nada meninggi.

“Pokoknya aku tidak setuju. Biarlah dia memilih pilihannya sendiri nanti di masa depan.”

“Tidak. Aku yang akan menentukan masa depan Changmin. Kau urus saja Kyuhyun anakmu itu.”Kata namja itu kesal.

“Dia anakmu juga.”

“Aku tidak menganggap anak sialan itu anakku.”ujar namja itu.

Changmin masih menutup telinga Kyuhyun. Hatinya merasa sakit. Hampir setiap hari dia mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.

Tak lama, tidak terdengar lagi suara teriakan. Sepertinya perdebatan sudah selesai. Changmin melepaskan tangannya yang sedari tadi menutup telinga Kyuhyun.

“Kyuhyun~ah.” Changmin memeluk erat Kyuhyun.

Kyuhyun memandangnya bingung. Namja kecil itu masih terlalu polos.

Changmin mulai menangis. Dia tidak ingin kehidupan adik tersayangnya rusak karena orang tua mereka selalu bertengkar. Lebih tepatnya dia tidak ingin Kyuhyun mengalami siksaan batin karena selalu mendengar pertengkaran orang tuanya seperti dirinya. Mendengar perkataan kotor yang diucapkan orang tuanya saat bertengkar.

“Jangan pernah pedulikan mereka. Aku disini yang akan melindungimu.” Kata Changmin memeluk Kyuhyun.

Kyuhyun membalas pelukan Changmin. Meskipun dia sendiri tidak begitu mengerti permasalahan keluarganya. Selama ini menurutnya keluarganya baik – baik saja (Karena setiap orang tua mereka bertengkar hebat, Changmin selalu menutup telinga Kyuhyun rapat atau memakaikan Kyuhyun headset supaya tidak mendengar apapun.)

***

Sooyoung dan Donghae sedang duduk di teras rumah Donghae. Mereka memandangi seekor kucing anggora yang sedang asyik memakan makanannya.

“Sepertinya Haesoo tambah besar Oppa.” Kata Sooyoung.

“Ne kau benar. Itu karena kita rajin merawatnya.”

“Haesoo~ah, kapan kau hamil dan memiliki anak??”

“Soo, dia baru 1 tahun. Mana bisa langsung punya anak.”

Sooyoung tertawa kecil. Dia mengelus – elus bulu halus Haesoo, kucing anggoranya.

“Oppa…” kata Sooyoung menggantung kata – katanya.

Donghae menoleh ke arah Sooyoung.

“Aku dijodohkan dengan anak kerabat Appa.”

Donghae hanya diam. Pandangannya beralih pada Haesoo yang sedang makan.

“Aish jeongmal… Aku ini kan masih kecil. Masa sudah dijodohkan.” Keluh Sooyoung kesal.

Donghae tersenyum tipis melihat keluh kesal gadis itu. Entah mengapa dia sedih mendengar kabar perjodohan itu.

***

Keluarga Cho, lebih tepatnya hanya Changmin dan Appanya datang berkunjung ke rumah keluarga Choi.

“Mana istri dan anakmu yang kecil??” tanya Tuan Choi.

“Anak bungsuku sedang sakit. Jadi istriku di rumah menjaganya.” Kata Tuan Cho ramah.

Changmin menunduk. Ayahnya berbohong.

 

Flashback

“Kyuhyunnie, nanti kau di rumah saja yah temani Omma.” Kata Omma.

“Tapi Kyu akan menemaniku bertemu kerabat Appa.” Kata Changmin.

“Kau bisa pergi dengan Appamu. Biar Kyuhyun di rumah saja, arra??”

Changmin terlihat kecewa. Omma belum merestui perjodohan ini. Kyuhyun menuruti Omma-nya.

Flashback End

Di rumah keluarga Cho. Kyuhyun sedang bermain dengan mainannya. Tangan mungilnya terus menyusun rubik sesuatu. Sebenarnya, dalam hati dia kecewa karena tidak jadi ikut ke tempat kerabat Appa-nya.

***

“Apa ini putra pertamamu??” tanya Tuan Choi.

“Ne. Dia putra pertamaku. Perkenalkan dirimu nak.”

Changmin berdiri dan sedikit membungkukan badannya memberi salam.

“Cho Changmin imnida. Bangapseumnida.” Katanya ramah.

Tuan Choi tersenyum.

“Soo~ah, perkenalkan dirimu.”

“Choi Sooyoung imnida. Bangapseumnida.” Kata Sooyoung tersenyum.

Changmin tersenyum memandang Sooyoung. Gadis itu sangat cantik. Senyumnya indah. Sepertinya Changmin mengalami Love at first sight pada Sooyoung.

Dari depan rumah keluarga Lee, Donghae memandangi rumah Sooyoung. Lebih tepatnya membayangkan apa yang terjadi di dalam sana.

“Apa aku harus menyerah??” tanya Donghae lirih.

***

Sooyoung keluar dari rumahnya. Dia hendak berangkat sekolah. Entah mengapa dia kurang bersemangat berangkat sekolah hari ini. Di depan rumahnya sudah ada mobil terparkir.

Donghae juga keluar dari rumahnya hendak berangkat sekolah. Dia melihat Sooyoung yang terlihat lesu.

“Oppa…” Sooyoung berjalan mendekati Donghae.

Changmin keluar dari mobilnya.

“Mulai sekarang, aku berangkat dengan Changmin Oppa.” Kata Sooyoung terlihat sedih.

Donghae memandang ke arah Changmin. Itu orang yang dijodohkan dengan Sooyoung, pikirnya.

“Ne,  gwenchana.” Kata Donghae memaksakan senyumnya.

Sooyoung memandang Donghae, perasaan bersalah menyelimutinya.

Sooyoung perlahan membalikkan badan menuju mobil Changmin. Sebelum masuk mobil, lagi – lagi dia menoleh melihat ke arah Donghae. Donghae tersenyum.

Sooyoung memasuki mobil Changmin.

“Dia temanmu??” tanya Changmin.

“Eum, tapi sudah seperti Oppaku.” Kata Sooyoung sedikit ragu.

Changmin tersenyum memandang Sooyoung.

Pandangan Sooyoung beralih pada namja kecil yang duduk di dekat supir.

“Nugusseyo??” tanya Sooyoung pada Changmin.

“Ah, dia namdongsaeng-ku. Cho Kyuhyun.”

Kyuhyun menoleh ke arah Sooyoung dan tersenyum.

“Annyeong noona. Kyuhyun imnida.”

“Sooyoung imnida.” Kata Sooyoung tersenyum. “Changmin~Sshi, adikmu lucu.”

Changmin tertawa kecil. Kyuhyun hanya memandangnya polos.

***

Beberapa bulan berlalu. Sooyoung dan Donghae tidak pernah lagi berangkat sekolah bersama. Mereka hanya bertemu di sekolah dan di rumah.

Tibalah saat kelulusan Donghae dari sekolah dasar.

“Oppa… nanti aku benar – benar kesepian disini.” Kata Sooyoung merengek.

“Soo… tunggulah satu tahun lagi kau akan lulus. Kita bisa bersama lagi di Junior High School yang sama.”

Sooyoung mengangguk sedih.

Berat rasanya berpisah dengan Donghae. Selama satu tahun ini, hanya di rumahlah mereka bertemu.

***

Sooyoung masuk ke kamar Donghae. Mereka sudah terbiasa seperti ini. Mereka sudah seperti sahabat sejati yang tidak terpisahkan.

Sooyoung mendapati Donghae sedang memandangi layar ponselnya di atas ranjang.

“Oppa…” kata Sooyoung.

Donghae terlihat terkejut melihat kedatangan Sooyoung yang tiba –tiba. Gadis itu juga tidak mengetuk pintunya.

“Kebiasaan burukmu belum hilang – hilang Soo. Bagaimana kalau aku sedang telanjang tadi??” kata Donghae kesal.

“YAA!! Oppa, aku juga sudah sering melihat tubuhmu dulu. Tidak perlu malu padaku.” Kata Sooyoung seraya naik ke atas ranjang dan duduk di samping Donghae.

“Oppa sedang apa??” tanya Sooyoung  heran melihat Donghae yang menggenggam ponselnya erat.

“Tidak sedang apa – apa.” Kilah Donghae.

Sooyoung memandang curiga. Dia mengambil paksa handphone Donghae.

“YAA!!Soo…”

Sooyoung membuka handphone Donghae. Sooyoung membulatkan matanya.

“Kau bertukar pesan dengan siapa Oppa??” tanya Sooyoung penuh selidik.

Donghae terlihat kikuk.

“Dia… Jessica. Teman sekolahku.” Kata Donghae sedikit tergagap.

“Kau sudah punya pacar Oppa??”

“Aniyo. Kami hanya sekedar bertukar pesan saja.”

Sooyoung terlihat kesal. Dia terus membuka semua pesan yang ada di ponsel Donghae.

“Mwo?? Banyak sekali pesan dari yeoja. Jessica, Son Eun So, Yoo Seung Ah. Kau mau jadi seorang playboy Oppa???”

“Aniyo Soo, percayalah padaku. Mereka hanya temanku.”

Sooyoung masih terlihat kesal. Lebih tepatnya cemburu.

“Kau… Cemburu??” tanya Donghae ragu.

“Mwo?? Tidak mungkin aku cemburu. Kau tahu, aku sudah punya Changmin Oppa.” kata Sooyoung mengelak

“Ah, kau benar.” Donghae terlihat kecewa. Sebenarnya dia berharap Sooyoung cemburu.

“Aku hanya kesal kau tidak pernah menceritakan tentang orang yang kau sukai. Apa salah satu di antara mereka??”

Donghae menggeleng.

“Lalu??”

“Eobsoyo.” Jawab Donghae singkat dan memandang Sooyoung intens.

“Benarkah??”

“Aku masih kecil Soo. Belum ingin merasakan cinta. Cukup cinta untukmu saja. Sebagai sahabat dan adik kecilku.”Kata Donghae seraya merangkul Sooyoung.

Sooyoung tersenyum tipis. Bagi Donghae, dirinya hanya sahabat dan adik kecil.

“Mengapa Oppa tidak pernah melihat aku sebagai wanita??Atau hubungan kita hanya sebatas Oppa – Dongsaeng??Aku ingin lebih dari itu.” Batin Sooyoung

“Mianhae, aku hanya takut untuk memulai semuanya. Mungkin, suatu hari nanti aku akan mengatakan perasaanku yang sebenarnya.”Batin Donghae.

***

Donghae keluar dari sekolahnya dengan menggandeng tangan seorang gadis. Dia terkejut melihat Sooyoung yang sedang berdiri di depan sekolahnya. Gadis itu menunduk sambil memainkan telapak kakinya.

“Sooyoung~ah.” Panggil Donghae.

Sooyoung menoleh. “Oppa…” Sooyoung sedikit terkejut melihat Donghae yang bergandengan dengan gadis itu. “Oppa, nuguya??” tanya Sooyoung.

“Dia… Jessica, yeojachinguku. Kami baru jadian tadi pagi. Jessica ini Sooyoung, dia… teman kecilku. Tapi sudah seperti adikku.”

Bagai tertusuk beribu jarum, hati Sooyoung terasa sakit mendengar penuturan Donghae.

Jessica tersenyum ramah.“Annyeong.”

Sooyoung memaksakan senyumnya. “Chukkae.” Ucapnya lirih.

“Gomawo.” Jawab Donghae juga lirih seolah merasa tidak enak hati pada Sooyoung.“Ada apa kau kesini??”

“Aku ingin pulang bareng Oppa. Tapi ya sudah lah. Mungkin Oppa ingin pulang dengannya.”

“Soo, mianhae.”

“Gwenchana.”

Sooyoung membalikkan badan dan pergi meninggalkan Donghae dan Jessica. Dia merasa patah hati. Padahal dia rela tidak pulang bersama Changmin dan memilih ke sekolah Donghae yang jaraknya lebih jauh dari sekolahnya, supaya bisa pulang bersama. Namun dia malah mendapat kenyataan bahwa namja yang sudah lama dia sukai sudah menjadi milik orang lain.

“Pabbo kau Soo. Kau ini sudah dijodohkan, kenapa masih memikirkan namja lain. Biarkan namja itu bersama orang yang dia sukai.”

***

Hujan deras mengguyur kota Seoul. Kyuhyun kecil berdiri di depan kelasnya. Sesekali dia memandangi langit yang sedikit mendung. Entah kapan hujan akan berhenti. Satu persatu teman sekolahnya sudah di jemput orang tuanya. Sekolah semakin lama semakin sepi.

“Kyuhyun, mengapa kau belum pulang??” tanya seorang sonsaeng.

“Aku menunggu Hyung-ku, sonsaengnim.”

“Boleh sonsaeng menemanimu??”

Kyuhyun mengangguk.

Di perjalanan menuju sekolah Kyuhyun, Changmin sesekali melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

“Bisa cepat sedikit.”

“Jeosonghamnida Tuan Muda, jalan sedang macet. Sepertinya  ada pohon tumbang di depan sana.”

Changmin menghembuskan nafas kasar.

“Apa kau punya payung?? Sekolah Kyuhyun sudah dekat, aku mau menjemputnya saja. Kasihan kalau dia menunggu terlalu lama.”

“Tapi Tuan…”

“Cepat berikan payungnya.” Paksa Changmin.

Supir Kim memberikan payung pada Changmin. Changmin langsung keluar dari mobil.

“Tuan Muda, hati – hati.”

Changmin mengangguk dan tersenyum. Dia berjalan melewati beberapa mobil yang berhenti karena kemacetan panjang akibat pohon tumbang.

Petir masih menggelegar. Namun tidak membuatnya takut. Yang dalam bayangannya adalah kondisi adiknya Kyuhyun. Dia menyesal karena telat menjemput Kyuhyun. Changmin terlihat sangat menyayangi Kyuhyun.

Kyuhyun mengangkat wajahnya dan tersenyum. Dilihatnya orang yang ditunggunya datang.

“Hyung!!” panggil Kyuhyun.

Changmin mendekat ke arah Kyuhyun.

“Mianhae, aku telat menjemputmu.”

“Gwenchana.”

“Sonsaengnim, gamsahamnida.” Kata Changmin membungkukkan badan.

“Ne… kalian berdua hati – hati yah. Hujannya sangat deras.”

“Ne.” jawab keduanya.

Changmin menggandeng tangan Kyuhyun meninggalkan sekolah.

Mereka menyebrang jalan untuk sampai di tempat dimana Supir Kim masih terjebak kemacetan.

“Aish, Hyung. PSP-ku ketinggalan.”

“Mwo?? Kau memainkannya di kelas??”

Kyuhyun tertawa gaje.

“Biar aku ambil dulu.” Kata Kyuhyun.

Kyuhyun langsung berlari kembali ke sekolahnya tanpa menoleh ke kanan dan ke kiri. Changmin membulatkan matanya menyadari ada sebuah mobil yang melaju kencang ke arah Kyuhyun.

“KYUHYUN, AWASS!!!” teriak Changmin.

Kyuhyun menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah mobil yang melaju. Tubuh Kyuhyun kaku seketika. Changmin berlari ke arah Kyuhyun hendak menariknya karena dia tahu Kyuhyun pasti ketakutan.

Changmin menarik Kyuhyun kencang hingga mereka lolos dari terjangan mobil yang melaju, namun Changmin kehilangan keseimbangan hingga terjatuh dan kepalanya membentur trotoar. Darah segar keluar dari kepala Changmin. Berbaur dengan derasnya air hujan.

“Hyung… Bangun Hyung!!” kata Kyuhyun mengguncang tubuh Changmin.

Air mata Kyuhyun mulai menetes.

“Hyung… Bangun!!”

Changmin masih diam tak sadarkan diri.

Kyuhyun menoleh ke sekelilingnya. Tidak ada orang. Tidak ada mobil yang melintas. Maklum hujan yang mengguyur sangat deras ditambah dengan petir yang menggelegar. Membuat orang – orang enggan untuk keluar rumah.

“Aigoo Tuan Muda!!.” Kata Supir Kim setibanya di depan sekolah Kyuhyun.

Supir Kim mendapati Kyuhyun sedang menangis di samping Changmin yang tak sadarkan diri dengan darah terus mengalir dari kepalanya.

“Ahjusshi, Hyung….” Kata namja berusia tujuh tahun itu menangis mengadu pada supirnya.

“Kita bawa Tuan Muda ke rumah sakit yah.” Kata Supir Kim langsung menggendong Changmin dan membawanya ke rumah sakit terdekat.

***

Seorang wanita berlari tergesa – gesa di sebuah lorong rumah sakit. Dua puluh menit yang lalu dia mendengar kabar bahwa putra sulungnya mengalami kecelakaan. Langkahnya melemah setibanya di depan ruang ICU.

“Omma…” kata Kyuhyun berlari ke arah Omma-nya dan memeluknya.

“Kyuhyun~ah, gwenchana??” tanya Omma khawatir.

“Hyung…” Kyuhyun kembali menangis.

“Kyuhyun berdoa yah, semoga Hyung tidak apa – apa.” Kata Omma menenangkan Kyuhyun. Meskipun dalam hati dia panik luar biasa.

Seorang dokter berpakaian serba hijau keluar dari ruang ICU.

“Bagaimana keadaan anak saya??”

Dokter itu menggeleng lemah.“Dia tidak tertolong.”

Omma jatuh terduduk dan menangis tersedu – sedu. Kyuhyun tidak mengerti dengan ucapan dokter itu. Namun dia ikut menangis melihat Omma-nya menangis.

“Omma… Uljima…” kata Kyuhyun mencoba menenangkan Omma-nya dengan menepuk – nepuk punggung Omma-nya.

Kyuhyun tersentak saat seorang namja menarik kerah bajunya dari belakang. Tubuhnya terbanting hingga membentur tembok.

“Yeobo~ah!!” teriak Omma melihat perlakuan suaminya pada anak bungsunya.

“NEO!! KARENA KAU CHANGMIN MENINGGAL!!” tuduh Appa pada Kyuhyun.

“Appa… Mianhae.” Kyuhyun kecil berlutut di depan Appanya dan memohon maaf.

“DASAR ANAK KECIL TIDAK BERGUNA!! BISANYA HANYA MENYUSAHKAN!!! KURASA FIRASATKU SELAMA INI BENAR. DIA BUKAN ANAKKU. KARENA DIA SAMA BODOHNYA DENGAN NAMJA ITU!!” maki Appa pada Kyuhyun.

Kyuhyun kecil menjerit menangis dan menutup telinganya. Supir Kim memeluk Kyuhyun menenangkan namja kecil itu yang menangis. Orang tua mereka lagi – lagi bertengkar.

“Yeobo~ah, hentikan!! Ucapanmu sama sekali tidak benar.” Kata Omma mengelak tak menghentikan tangisannya.

Appa menghembuskan nafas kasar. Dia mengepalkan tangannya sambil memandang penuh kebencian anak berusia tujuh tahun itu.

“Kim Dong Yoon. Kau kupecat.” Katanya dingin.

Supir Kim memandang tak percaya ke arah majikannya. Dia masih memeluk Kyuhyun dan mengusap rambutnya pelan. Dia merasa sedih, mengapa harus berakhir seperti ini, batinnya.

***

Saat pemakaman Changmin.

Kyuhyun melihat ke arah jasad Changmin yang terbaring kaku di sebuah peti mati. Wajah Changmin terlihat bersinar dan tersenyum. Kyuhyun tersenyum melihat Hyungnya. Lagi – lagi namja kecil itu tak mengerti dengan keadaan sesungguhnya.

Tak lama peti mati mulai di tutup.

“Andwae, ahjusshi. Hyung-ku di dalam. Hyung sangat takut gelap.” Kata Kyuhyun mencegah seorang Ahjusshi yang hendak menutup peti mati Changmin.

“Kyuhyun~ah, kau harus mengikhlaskan dia pergi.” Kata Ahjusshi itu memandang sendu ke arah Kyuhyun.

“Tapi, Ahjusshi. Nanti Hyung sesak tidak bisa bernafas jika peti itu di tutup.”

“MENYINGKIR DARI SANA ANAK PEMBAWA SIAL.” Kata Appa keras.

Kyuhyun terlihat ketakutan saat Appanya berjalan mendekatinya.

“Ap…pa…” Kyuhyun menunduk dan memainkan ujung kemeja hitamnya.

“Apa belum puas kau mengganggunya?? Kau sudah membuat dia mati.” Kata Appa lagi – lagi menyalahkan Kyuhyun.

“Mianhae Appa.” Kyuhyun tetap menunduk. Air mata mulai menetes dari pelupuk matanya.

“Yeobo~ah, sampai kapan kau menyalahkan Kyuhyun. Dia anakmu satu – satunya sekarang.”

“DIA BUKAN ANAKKU!!” bentak Appa.

“HENTIKAN YEOBO~AH!!!” jerit Omma

Semua pelayat memandang sedih kepada dua orang manusia yang sedang bertengkar itu.

“Bisa – bisanya mereka bertengkar di depan peti mati anak mereka.”

“Kasihan sekali dua bocah itu memiliki orang tua seperti mereka.”

Kira – kira seperti itulah bisikan pelayat yang datang.

Seorang yeoja memandang sedih ke arah peti mati, dimana di atasnya terdapat sebuat foto namja yang akan menikah dengannya di kemudian hari. Namun sepertinya takdir tidak berpihak pada mereka, hingga namja itu harus pergi terlebih dahulu.

“Soo~ah, neo gwenchana??” tanya Donghae yang sedari tadi duduk di samping Sooyoung.

“Gwenchana Oppa.”

Sooyoung memandang kosong dengan tatapan sulit di artikan. Dia bingung pada dirinya sendiri. Ragu antara sedih atau simpati pada Changmin. Karena sampai saat ini, hatinya masih pada namja yang sama.

“Changmin Oppa. Mianhae.” Ucap Sooyoung lirih.

Donghae memandang sendu ke arah Sooyoung. Dia mengelus pelan puncak kepala Sooyoung.

“Kau harus ikhlas merelakan dia pergi.” Kata Donghae.

Sooyoung hanya diam.

“Soo~ah, sebegitu sedihkan kau ditinggal mati olehnya?? Lalu bagaimana denganku?? Bagaimana dengan kita nanti??” tanya Donghae dalam hati.

***

Peti mati Changmin mulai di bawa oleh beberapa namja dewasa ke tempat perisirahatan terakhirnya.

“Ahjusshi, hyung-ku mau dibawa kemana??” tanya Kyuhyun polos.

Beberapa namja yang membawa peti mati itu hanya diam dan memandang sedih kearah Kyuhyun.

“ANAK SIALAN!! MENYINGKIR KAU DARI PETI MATI ANAKKU!!” kata Appa kembali membentak Kyuhyun.

Kyuhyun hanya diam ketakutan.

“Kyu~ah.” Panggil Omma.

Kyuhyun berlari ke arah Ommanya.

“Omma, mereka mau membawa Hyung kemana??Bukankah Hyung sedang bermain petak umpet denganku??” tanyanya polos.

“Kyu~ah. Hyung-mu sudah dipanggil Tuhan. Kau harus membiarkan dia bertemu Tuhan.”

“Kalau begitu, Kyu juga mau bertemu Tuhan. Karena Kyu mau bertemu Hyung.”

“Belum saatnya Kyu, nanti pasti kau bisa bertemu Hyung.”

“Kapan Omma??”

Omma hanya diam dan mengelus pelan puncak kepala Kyuhyun.

Omma dan Kyuhyun masuk ke sebuah mobil yang akan mengantarkan mereka ke tempat pemakaman Changmin.

Sesampainya di tempat pemakaman, Kyuhyun melihat peti mati Changmin yang dibawa Ahjusshi itu.

“Hyung…” panggil Kyuhyun berlari mengejar beberapa Ahjusshi yang membawa peti mati Changmin.

“Kyu~ah.”Omma mengejar Kyuhyun.

Peti mati Changmin dibawa masuk ke sebuah liang lahat. Kyuhyun mendesakkan dirinya di tengah kerumunan orang dewasa yang menyaksikan pemakaman Changmin.

“Andwae Ahjusshi, kenapa Hyung-ku dibawa kesana.”

Kyuhyun melompat masuk ke dalam liang lahat. Sekarang dia berdiri di atas peti mati Changmin. Membuat semua orang terkejut dengan tindakannya.

“Hyung, buka petinya.” Kata Kyuhyun sembari memukul peti mati Changmin.“Hyung, gwenchana?? Buka peti matinya!!”tanya Kyuhyun panik.

Beberapa orang yang melihat kejadian itu menangis. Sebegitu sayangkah namja kecil itu pada Hyung-nya hingga dia tidak menyadari bahwa orang yang disayangnya itu telah dipanggil Tuhan.

Seorang Ahjusshi mengangkat tubuh Kyuhyun menyingkir dari atas peti mati.

“Cepat lanjutkan pemakamannya.” Perintah Ahjusshi itu.

“Kim Ahjusshi!! Hyung-ku disana.”

“Tuan Muda sayang pada Tuan muda Changmin??” tanya Supir Kim lembut.

Kyuhyun mengangguk.

“Tuan Muda sayang pada Tuhan??”

Kyuhyun lagi – lagi mengangguk.

“Tuhan sangat menyayangi Tuan muda Changmin jadi dia membawa Tuan muda pergi.”

“Berarti Tuhan tidak sayang padaku yah Ahjusshi??”

“Tuhan juga sayang pada Tuan muda, suatu saat nanti, Tuan muda pasti bisa bertemu dengan Tuhan, dengan Tuan muda Changmin juga.Jadi Tuan muda harus sabar menunggu.”

“Tapi kapan Tuhan akan menjemputku Ahjusshi??” tanya Kyuhyun polos.

“Ahjusshi tidak tahu. Tuan muda bersedia menunggu kan??”

“Apa Hyung bahagia bertemu Tuhan??”

“Tentu. Dia sangat bahagia. Kau senang melihat Hyung bahagia??”

“Ne.”

“Aku minta Tuan muda bisa tabah. Diatas sana, Tuan muda Changmin akan menjaga Tuan.”

“Ne, Ahjusshi. Gomawo.” Kata Kyuhyun tersenyum tipis. Sepertinya dia mulai merelakan kepergian Changmin.

Dari kejauhan, Omma tersenyum tipis melihat anak bungsunya mengikhlaskan kepergian Hyung-nya. Dia menyesal, karena tidak pernah memperhatikan perkembangan pertumbuhan kedua buah hatinya. Bahkan Kyuhyun, lebih dekat dengan Changmin dibandingkan dengan dirinya yang melahirkannya.

***

Beberapa hari setelah hari kematian Changmin. Kyuhyun menatap kosong ke sebuah tempat dimana ingatannya selalu berputar kepada kejadian lalu. Saat Hyung yang dia sayangi terluka karena menyelamatkan dirinya. Dia menatap langit. Dia melihat bayang – bayang Hyungnya tersenyum.

“Ahjusshi benar. Hyung sudah bahagia disana.” Kata Kyuhyun.

Kyuhyun mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia melihat sesuatu yang berkilauan. Kyuhyun mendekati benda itu dan mendapati sebuah cincin.

“Sooyoung.” Ucapnya.”Ini cincin milik Hyung.”

Kyuhyun teringat pada cincin milik Changmin yang berukiran nama Sooyoung, dimana Sooyoung juga memiliki cincin berukiran nama Changmin.

Kyuhyun melepas kaitan kalungnya dan memasukkan cincin itu kedalamnya. Dia memasang kalung itu lagi di lehernya.

“Hyung, aku akan menjaga peninggalan Hyung ini.” Kata Kyuhyun tersenyum.

***

Sooyoung berjalan tak tentu arah sepulang sekolah. Sejak kematian Changmin, tidak ada lagi yang pulang bersamanya. Donghae, dia memilih untuk pulang bersama Jessica yeojachingunya.

Donghae mengantar Jessica pulang ke rumahnya.

“Jess, apa besok kita bisa mengajak Sooyoung pulang bersama?? Dia tidak punya teman pulang sekarang.”

“Oppa…” kata Jessica menggantung kata – katanya.

“Ne??”

“Aku tahu Oppa menyukai Sooyoung. Meskipun Oppa bersamaku sekarang, tapi hati dan fikiran Oppa bersama Sooyoung. Aku ingin Oppa bersikap adil. Aku rela hati dan fikiran Oppa  tertuju pada Sooyoung, asalkan raga Oppa tetap berada di sisiku. Bisakah Oppa?”

“Tapi Jess…”

“Ini tidak menyakitiku. Ini tidak menyakitiku. Aku menyukai Oppa. Meskipun Oppa menyukai orang lain. Aku tahu hati Oppa hanya untuk Sooyoungie.”Kata Jessica seakan menelan pahit.

“Mianhae, Jess.” Kata Donghae menunduk.

Sejak saat itu, Donghae dan Sooyoung tidak dekat. Donghae selalu menghindar dari Sooyoung jika bersama Jessica. Seperti perkataan Jessica tadi, dia harus bersikap adil. Benar kata Jessica tadi, hati dan fikirannya memang milik Sooyoung, meskipun raganya milik Jessica.

Kadang Donghae meruntuki kebodohannya karena perbuatannya sendiri. Dia memulai hubungannya dengan Jessica hanya karena dia cemburu melihat Sooyoung yang dijodohkan dengan Changmin. Dia tidak ingin terlalu lama terpuruk pada orang yang dia cintai, karena nantinya gadis itu akan menikah dengan orang lain. Namun, bagaimana dengan sekarang?? Saat orang yang akan menikah dengan gadis itu sudah tiada. Apa yang harus dia lakukan?? Apakah dia akan mengejar kembali cintanya dan melepaskan orang sebaik Jessica yang sudah menerimanya apa adanya?? Donghae benar – benar dalam dilema besar sekarang.

***

Kyuhyun tiba di rumahnya.Dia terkejut melihat Omma dan Appanya lagi – lagi bertengkar.

“Lebih baik kita bercerai sekarang, aku akan membawa pergi anakku.” Ujar Omma.

“Silakan bawa saja anak sialan itu. Dia bukan anakku. Aku tidak sudi menganggap pembunuh itu adalah anakku.”

“DIAM KAU NAMJA BRENGSEK!!! JANGAN HINA ANAKKU LAGI!!” bentak Omma.

“AKU TIDAK MENGHINANYA. DIA YANG TELAH MEMBUNUH ANAKKU. DIA MENGHANCURKAN SEMUANYA.” Kata Appa membalas bentakan.

Kyuhyun menutup telinganya. Namja kecil itu menangis.

“Hyung… Aku takut.”Kata namja kecil itu bergetar ketakutan mendengar pertengkaran kedua orang tuanya.”

“Aku sudah tidak tahan lagi denganmu. Sebaiknya kita akhiri semua.”

“Pergilah dari kehidupanku, jangan pernah muncul di hadapanku lagi.” Kata Appa.

Omma menyeret koper besar yang dibawanya, dia mendapati Kyuhyun sedang menangis di teras rumah.

“Kyu~ah.” Panggil Omma.

“Omma, kita mau kemana??”

“Kita akan pindah dari sini, sayang.”

“Kenapa pindah Omma??Bagaimana dengan Appa??”

“Apa kau masih menganggap dia Appamu?? Dia tidak pernah menganggapmu Kyu~ah meskipun kau anak kandungnya.”

Kyuhyun bingung dengan perkataan Ommanya.

“Mulai sekarang kau hanya punya Omma, Kyu.”

Kyuhyun menunduk. Dia bingung harus berbuat apa. Itu urusan orang dewasa. Dia hanya bisa menurut, fikirnya.

***

Sepuluh Tahun Kemudian….

Sooyoung melangkah sendiri di belakang sepasang kekasih yang sedang bergandegan tangan. Jarak diantara mereka cukup jauh. Gadis itu tidak berani mendekat. Dia tak mau merusak hubungan keduanya. Yah mereka adalah Donghae dan Jessica. Mereka telah bertunangan setelah 10 tahun berpacaran.

Apakah sepuluh tahun itu merubah semuanya??Ternyata tidak. Hati dan fikiran Donghae tetap milik Sooyoung, sedangkan Jessica masih memaklumi bahwa dia hanya memiliki raganya saja. Begitu juga dengan Sooyoung, dia masih mencintai Donghae.

 

Flashback

5 tahun lalu….

“Jess, ini sudah lima tahun berlalu. Aku sudah tidak menyukai Sooyoung. Jadi, bolehkah aku kembali dekat dengannya. Dia sudah seperti Dongsaengku.”

Jessica memandang Donghae. Dia melihat kebohongan dari pancaran mata Donghae, namun gadis itu hanya diam.

“Ne.”Jessica mengangguk.

“Gomawo, Jess.” Kata Donghae memeluk Jessica. “Aku sedih mengabaikannya selama 5 tahun ini. Aku harap kau mau menerimanya sebagai dongsaengmu juga.”

Jessica lagi – lagi mengangguk. Meskipun hatinya sebenarnya sakit. Mulai saat ini, Hati, Fikiran, dan raga Donghae menjadi milik Sooyoung, sedangkan dia, mungkin hanya status, sebagai seorang pacar Lee Donghae.

Flashback End

“Soo… Kau pulang jam berapa nanti??” tanya Donghae menoleh ke arah Sooyoung yang berada di belakangnya.

“Mungkin jam 4 sore Oppa, aku ada club drama hari ini.”

“Oh, baiklah, kami akan menunggumu pulang. Kita pulang bersama, Ok?”

“Tapi, Onnie…”

“Nan gwenchana.” Kata Jessica tersenyum.

“Apa tidak merepotkan??”

“Aniya…”

“Baiklah.”

Donghae tersenyum. Jessica melihat ke arah Donghae yang memandang Sooyoung dengan tatapan yang berbeda.

***

Seorang namja membuka pintu apartemennya. Dia melepas sepatunya asal dan menggantinya dengan sandal rumah. Dia melemparkan tas ranselnya ke segala arah. Tak lama, terdengar suara dering ponsel.

Namja itu langsung mengangkat panggilannya.

“Ne, Omma.”

“Kyu~ah, apa kau tidak ingin pulang??”

“Sebenarnya aku ingin pulang, tapi aku tidak mau melihat namja itu di rumah.”

“Kyu~ah, dia sudah menjadi Appamu.”

“Mwo??Appa?? Omma…. Appa-ku sebenarnya yang mana??Aku sendiri bingung. Omma terlalu banyak punya pacar jadi bingung kan aku anak siapa?” kata Kyuhyun dengan nada mengejek.

“Kyu~ah…”

“Omma, sudah yah, meskipun kau bujuk aku sampai ratusan kali, aku tidak akan pulang. Yang penting, Omma tetap mengirimkan uang bulananku rutin.” Kata Kyuhyun langsung memutus panggilan teleponnya. Memang terkesan tidak sopan.

“Hyung, mengapa aku belum ditakdirkan bertemu denganmu sekarang.” Kata Kyuhyun sambil menggenggam cincin yang berada di kalungnya.

Ya, namja itu adalah Kyuhyun.Kyuhyun yang sepuluh tahun lalu menangis karena kematian Hyung yang dia sayangi.

Beberapa hari sejak Kyuhyun dan Ommanya pergi dari rumah, Omma dan Appa Kyuhyun bercerai.Beberapa tahun kemudian, Appa Kyuhyun sudah menikah lagi dan tidak terdengar kabar lagi sampai sekarang. Begitu juga Omma Kyuhyun yang sudah menikah lagi dua tahun lalu.Omma terus membujuk Kyuhyun untuk pulang ke rumah, namun Kyuhyun lebih memilih untuk tinggal sendiri di apartemen.

Kadang Kyuhyun menangis jika sendiri. Dia selalu teringat Hyung-nya.

“Seandainya Hyung masih ada… Aku tidak akan kesepian disini.”Kata Kyuhyun lirih sambil menggenggam kalung cincinnya.

***

Sooyoung dan Donghae pulang bersama setelah mengantar Jessica pulang.Keheningan menemani langkah mereka. Apalagi langit juga mulai gelap.

“Oppa…” kata Sooyoung memecah keheningan.

“Hmm.” Gumam Donghae.

“Apa kau nanti akan menikah dengan Jessica Onnie??”

“Mollayo.”

“Waeyo??”

“Aku masih ragu pada diriku sendiri.” Jawab Donghae. “Lebih tepatnya aku ragu karena aku hanya mencintaimu, Soo~ah.” Lanjut Donghae dalam hati.

“Oh.” sahut Sooyoung singkat.

“Kalau kau??Mengapa sampai sekarang kau belum punya namjachingu??Apa kau masih mencintai Changmin??”

“Changmin Oppa hanya masa laluku. Aku juga tidak tahu kenapa hatiku belum mau menerima seorang namja.” Kata Sooyoung. “Lebih tepatnya belum bisa menerima seorang namja selain kau Oppa.” Lanjut Sooyoung dalam hati.

“Ayo, Soo… Kita harus cepat pulang.Nanti kita ketinggalan bus.”

Sooyoung mengangguk. Donghae menggandeng tangan Sooyoung dan berlari menuju halte bus.

Di halte mereka menunggu bus datang.

“Ayo, Soo.” Kata Donghae saat bus yang mereka tunggu tiba.

Mereka bergegas masuk ke dalam bus. Bus tidak terlalu ramai karena sudah malam. Mereka mengambil tempat duduk di pojok belakang.

Donghae sedari tadi tidak melepaskan genggaman tangannya. Padahal sekarang mereka sudah duduk di dalam bus.

“Oppa…” panggil Sooyoung.

Donghae hanya diam. Sepertinya namja ini melamun.

“Oppa… “ panggil Sooyoung sekali lagi sambil mengarahkan genggaman tangan mereka di depan wajah Donghae.

Donghae seketika tersadar. “Biarkan seperti ini sebentar Soo.” Kata Donghae.

Sooyoung perlahan menyandarkan kepalanya di bahu Donghae.

“Aku rindu menyandarkan kepalaku seperti ini Oppa… Sudah lama sekali tidak seperti ini.” Kata Sooyoung.

Donghae hanya diam mengeratkan genggaman tangannya.

Tiba – tiba bus yang ditumpangi Donghae dan Sooyoung oleng.Para penumpang menjerit.

“Ahjusshi waeyo??” tanya salah satu penumpang.

“Hati – hati, kau membahayakan kami.” Ujar penumpang lain.

“Mianhanta… Sepertinya, remnya bermasalah.”Kata Supir bus sedikit ketakutan.

“MWO??” mereka semua terkejut.

“Apa yang harus kita lakukan sekarang??” tanya salah satu penumpang khawatir.

“Oppa, ottokhe??” tanya Sooyoung pada Donghae. Sooyoung terlihat panik.

“Tetap pegang tanganku.Kita akan baik – baik saja.”

“Ahjusshi, apa kau tidak bisa memelankan mobilnya??”

“Sebentar lagi jalanan menurun, aku bingung harus bagaimana??”

Beberapa penumpang kembali menjerit ketakutan.

“Ya Tuhan lindungi kami semua disini.”

Supir bus itu mencopot badge namanya. Merasa gagal akan tanggung jawabnya mengantar penumpang ke tempat tujuan.

“Mianhanta…”

“AHJUSSHI!!!”

“AAAARRRGGHHH!!!” jerit penumpang.

BRRRAAKK!!!

Supir bus itu memilih untuk memutar setir kekiri hingga bus menabrak pohon dan bus terbalik.

Tangan mereka masih saling menggenggam di balik tubuh yang terjepit kursi.Seperti janji yang mereka ucapkan sebelum tabrakan.

***

Sebuah rumah sakit terlihat ramai karena korban yang terus berdatangan saat kecelakaan bus terjadi.Di ruang ICU, beberapa orang korban luka parah mendapatkan pertolongan.

Dua orang korban kritis, diantara hidup dan mati.Mereka Donghae dan Sooyoung. Di luar ruang ICU orang tua mereka menunggu dan menangis.

“Bagaimana ini bisa terjadi??” tangis Omma Sooyoung.

Orang Tua Donghae hanya diam. Mereka terus memanjatkan doa supaya anak mereka baik – baik saja.

Di dalam dua ruang ICU yang berbeda.

“Tekan terus, hentikan pendarahannya.”

“Nafas pasien semakin melemah.”

“Pantau terus alat pendeteksi denyut jantung.”

“Ne.”

Dokter itu masih berusaha untuk menghentikan pendarahan besar yang dialami Donghae dan Sooyoung.

Di sisi lain. Seperti takdir sudah memanggil mereka, dimana ruh keluar dari jasadnya. Donghae dan Sooyoung terlempar dari tubuh mereka sendiri jatuh di atas lantai.

“Ah!” rintih keduanya.

Bunyi decitan alat pendeteksi jantung berubah menjadi bunyi lurus dan panjang.

“Berikan alat kejut jantung sekarang!!” kata Dokter. “Ya Tuhan, bantu aku selamatkan anak ini.” Batin dokter itu.

Dokter mulai melakukan resusitasi, hampir satu menit belum ada perubahan. Mereka melakukan terus menerus. Sampai lima menit berlalu. Tetap tidak ada perubahan. Dokter menghela nafas.

“Umumkan jam kematian mereka.”  Kata Dokter itu dengan tenang.

“Mwo??”Donghae dan Sooyoung yang masih jatuh terduduk merasa terkejut.

Keduanya berdiri dan melihat tubuh masing – masing mulai ditutup dengan selimut putih.

“Andwae!!!Aku belum mati!!” teriak keduanya histeris.

Sooyoung keluar dari ruang ICU, kini tubuhnya dapat menembus pintu.Dia semakin terkejut.

“Appa… Omma… Tolong selamatkan aku!” kata Sooyoung memohon pada kedua orang tuanya.

Namun mereka tidak mendengar dan hanya menangis mendapati putri semata wayang mereka sudah meninggal dunia.

“Sooyoung~Sshi.” Panggil seorang namja.

Sooyoung terkejut. Adakah yang bisa melihat ruh seperti dirinya. Perlahan dia menoleh. Dan mendapati seorang namja tampan bertubuh tinggi berpakaian serba putih.

“Siapa kau??”

“Aku yang ditugaskan untuk membawamu ke pintu kematian.”

“Mwo??Andwae!!!”Sooyoung berlari.

“Donghae Oppa… Tolong aku!!.” Jerit Sooyoung dalam hati sambil berlari menghindar dari kejaran namja itu.

“Sooyoung~ah…” panggil seseorang namja.

Langkah Sooyoung terhenti. Dia menoleh. Perlahan matanya mulai berair.

“Oppa…”

Yah itu Donghae. Mereka bertemu dalam wujud ruh.

Sooyoung dan Donghae saling mendekatkan diri.

“Oppa… Apa Oppa juga…” Sooyoung tak dapat melanjutkan kata – katanya.

Donghae mengangguk mengerti maksud pertanyaan Sooyoung.

“Oppa… Ottokhe??”

“Soo~ah, saranghae.” Ucap Donghae.

“Oppa…”

“Aku mencintaimu, Soo~ah.”

“Nado Oppa.” Kata Sooyoung menunduk menangis.

“Berjanjilah, jika di kehidupan kedua nanti… Kita akan bersama.”

“Oppa…”

“Berjanjilah, Soo. Kau mau hidup bersamaku nanti kan?? Meskipun di kehidupan kedua??”

Sooyoung mengangguk.

Sooyoung merasa tangannya digenggam seseorang.

“Sudah saatnya kau pergi.” Kata namja yang berpakaian serba putih tadi.

“Apa kami bisa hidup lagi di kehidupan kedua??” tanya Sooyoung pada namja itu.

“Maksudmu, reinkarnasi??”

Sooyoung mengangguk.

“Kau mau melakukannya??”

Sooyoung mengangguk lagi.

Namja tinggi itu memandang ke arah temannya yang juga menggenggam tangan Donghae.

“Baiklah. Ikut kami.” Ujar namja itu.

***

Sooyoung dan Donghae dibawa ke sebuah tempat bernuansa putih.

“Tempat apa ini??” tanya Sooyoung.

“Sudah tidak perlu banyak bertanya.Kau hanya perlu diam dan mendengarkan perkataanku.”

Sooyoung akhirnya lebih memilih diam. Dia mengerucutkan bibirnya kesal pada namja tinggi itu.

“Dengarkan aku, aku akan bacakan surat perintah penugasan dari ketua cupid.”

“Ada – ada saja… mengapa rasanya seperti di tempat militer??” gumam Sooyoung.

“Lagi – lagi kau berbicara nona Choi.” Ungkap namja tinggi itu kesal.

Sooyoung hanya mendengus kesal.

“Dengarkan baik – baik.” Namja itu mulai membuka selembaran kertas yang terlihat sudah using.“Selama 100 hari kalian aku tugaskan untuk mencari cinta sejati dari dua manusia yang aku pilih. Jika kalian menjalankan tugas dengan baik, maka kalian akan bereinkarnasi. Kalian bisa bertemu lagi di masa depan.”

Sooyoung tersenyum.

“Benarkah??Hanya itu??Mencari cinta sejati dari dua manusia itu??” kata Sooyoung menganggap remeh.

“Ya hanya itu.Tapi jangan kau fikir ini mudah Nona Choi. Dua manusia ini ikatan takdir cinta sejatinya tidak terlihat.”

“Waeyo??”

“Di buku catatan ini tidak tertuliskan nama cinta sejatinya. Jadi kalian harus cari sendiri.”

“Apa itu buku tentang takdir cinta??Bisa aku tahu siapa cinta sejatiku.”

“Kau terlalu banyak bicara Nona Choi. Di buku ini takdir cinta kalian juga tidak terlihat. Oleh karena itu aku menugaskan kalian.”

Sooyoung hendak membuka mulutnya untuk berbicara namun kembali disela namja tinggi itu lagi. Donghae terkikik geli. Namun dia hanya diam mendengarkan sejak tadi.

“Aku tahu kau mau berbicara lagi.Kalian hanya perlu menjalaninya selama 100 hari. Apapun takdir yang akan kalian alami, kalian harus hadapi itu semua. Disini, aku akan memandumu. Namaku Kris. Dan yang akan membantu Tuan Lee adalah Taeyeon. Disini kami cupid senior.Kalian harus memanggil kami sunbae.”

“Ne, sunbae.”

“Mulai sekarang penampilan kalian akan berubah.”

Kris memejamkan mata sejenak. Tiba – tiba pakaian yang dikenakan Sooyoung dan Donghae berubah menjadi serba putih.

“Tugas kalian akan dimulai hari ini. Apakah ada kata – kata terakhir yang akan kalian ucapkan sebelum kalian berpisah?? Sebenarnya jika kalian berhasil dalam tugas setelah 100 hari, kalian pasti akan bertemu lagi sebelum bereinkarnasi. Tapi sebelum kalian aku tugaskan, aku akan menghapus memori kalian selama menjadi manusia.”

Donghae dan Sooyoung mengerutkan kening.

“Selama menjalankan tugas, kalian tidak akan ingat apapun. Yang kalian ingat adalah kalian seorang cupid yang menjalani tugas untuk mencari cinta sejati.”

Sooyoung dan Donghae mengangguk mengerti.

“Aku berikan waktu 5 menit, sebelum aku membawa kalian ke bumi.”

Sooyoung dan Donghae saling berhadapan.

“Soo, saranghae jeongmal. Apa kau mau hidup bersamaku di kehidupan kedua??” tanya Donghae.

Sooyoung mengangguk.

“Kita harus berusaha menjalankan tugas ini sebaik – baiknya. Supaya kita bisa kembali hidup. Kita akan mulai semuanya dari awal.”

Donghae mendekatkan wajahnya ke arah Sooyoung. Sooyoung memejamkan matanya. Donghae mencium kening Sooyoung lama.

Donghae melepas ciumannya. “Sampai bertemu 100 hari lagi.” Kata Donghae lembut.

Sooyoung menundukkan kepalanya.

“Ya.. Ya… Ya… Waktu kalian habis untuk perpisahan. Nona Choi kau ikut aku. Tuan Lee, kau ikut Taeyeon.”

Sooyoung memandang Kris sebal. Donghae tersenyum melihat tingkah Sooyoung.

Kris menggandeng tangan Sooyoung dan membawa Sooyoung ke suatu tempat.

“Soo… Kita harus berhasil dalam tugas ini.”Kata Donghae sebelum mereka benar – benar berpisah.

Sooyoung mengangguk dan tersenyum

“Sudah cukup perpisahannya Tuan Lee.” Kata Taeyeon.

“Ne, sunbae.” Kata Donghae menurut.

Taeyeon menggandeng tangan Donghae dan membawa Donghae ke suatu tempat.

“Boleh aku bertanya padamu??” tanya Donghae.

“Ku kira kau tidak akan bertanya. Karena sejak tadi kau diam. Apa yang ingin kau tanyakan??” tanya Taeyeon.

“Jika salah satu di antara kami ada yang gagal, bagaimana??”

“Yang berhasil akan mendapat reinkarnasi, sedangkan yang gagal akan menjadi cupid seperti kami.”

“Jadi kau dulu juga mengalami sepertiku??”

Taeyeon mengangguk.

“Bagaimana kisah cintamu dulu??”

“Aisshh, ternyata kau sama menyebalkannya dengan gadis itu. Sama – sama banyak bicara. Memoriku selama jadi cupid junior sudah dihapus. Aku tidak ingat apapun.” Ucap Taeyeon kesal.

“Mianhae, sunbae.” Sesal Donghae.

Donghae akhirnya memilih diam dan tidak bertanya lagi. Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ada di benaknya. Dia merasa dunia yang dijalaninya sunggu ajaib. Out of Logic.

***

Kris membawa Sooyoung ke sebuah Senior High School.

“Aisshh, Kris~Sshi.Kau tahu aku risih dengan pakaian putih ini.Nanti mereka mengiraku hantu.”

“Jeongmal pabboya Choi.Mereka tidak bisa melihat kita.”

Sooyoung nyengir gaje. Kris hanya geleng – geleng kepala.

“Lama – lama aku bisa sakit kepala kalau begini terus.” Gumam Kris kesal.

Kris melihat ke sekelilingnya. Dia membuka buku catatannya. Sooyoung hendak mengintip, namun Kris memandangnya galak. Sooyoung ketakutan. Akhirnya dia memilih diam.

“Cho Kyuhyun, seorang namja berusia 17 tahun. Orang tuanya bercerai saat dia berusia 7 tahun. Sekarang dia tinggal sendiri di sebuah apartemen tak jauh dari tempat sekolahnya. Dia memiliki satu kakak namun sudah meninggal.” Ujar Kris cepat.

“Siapa namanya tadi??” kata Sooyoung bingung.

Kris mendengus sebal.Kemudian dia menunjuk kepada seorang namja yang sedang berjalan dengan gadis – gadis mengekor di belakangnya.Namja itu tersenyum dengan manisnya.

“Apa yang gadis – gadis itu lakukan??”

“Namja itu seorang playboy.Dia tampan sehingga banyak gadis yang menyukainya. Sebenarnya masih lebih tampan aku daripada dia.” Kata Kris dengan PD-nya.

Sooyoung memandang sebal.Namja ini terlalu percaya diri.

“Mungkin karena itu sehingga catatan takdirnya tidak jelas.Kau harus membantunya mencari cinta sejatinya.”

Sooyoung mengangguk dan memandang ke arah namja bernama Cho Kyuhyun itu.

“Cho Kyuhyun, seorang namja yang katanya keren dan playboy. Tapi menurutku biasa saja.” Batin Sooyoung.

***

Taeyeon membawa Donghae ke sebuah Senior High School.

“Apa dia masih SMA??” tanya Donghae.

Taeyeon mengangguk.

Taeyeon mengedarkan pandangannya mencari seseorang.Kemudian dia membuka buku catatannya.

“Im Yoona. Seorang yeoja berusia 17 tahun. Dia gadis pintar namun dia memiliki sifat yang tertutup.Dia tinggal bersama kedua orang tuanya di sebuah rumah yang sederhana. Ayahnya seorang pegawai bank, sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga.” Kata Taeyeon cepat.

Donghae mengangguk mengerti.

Taeyeon menutup bukunya.Dia menunjuk pada seorang gadis berkacamata dengan rambut diikat satu ke belakang.Dia berjalan pelan sambil menunduk.Buku – buku tebal erat dia pegang.

“Mungkin karena sifatnya yang tertutup, sehingga catatan takdir cintanya tidak terlihat.” Ujar Taeyeon.

“Im Yoona, seorang gadis cupu dan pendiam. Tapi sebenarnya dia cantik.” Batin Donghae.

Yoona berjalan menunduk.Fikirannya melayang entah kemana hingga tak menyadari sekelilingnya.Yoona menabrak seseorang.

“Mianhae, Kyuhyun~Sshi.” Kata Yoona membungkuk meminta maaf pada orang yang ditabraknya.

Kyuhyun mendengus kesal sambil memandangi Yoona yang sedang menunduk ketakutan.Kyuhyun perlahan mendekatkan dirinya pada Yoona. Sontak gadis itu terus berjalan mundur menghindar dari Kyuhyun. Hingga dia tidak bisa menghindar lagi karena ada kursi taman di belakangnya. Yoona jatuh terduduk diatas kursi. Dia terus menunduk tak berani menatap Kyuhyun. Kyuhyun menyeringai. Dia mencium jempol kanannya kemudian mengusapkan jempolnya ke bibir Yoona.

Beberapa gadis histeris melihat kejadian itu.

“Ciuman tidak langsung.”Bisik mereka

“Kurasa sebentar lagi Im Yoona akan terkena masalah.”kata yang lain.

“Aisshh, apa – apaan namja itu. Dia fikir dia keren apa??” kata Sooyoung kesal.

“Sepertinya tugasmu akan dimulai dari sekarang. Semoga berhasil Sooyoung~Sshi.” Kata Kris menjabat tangan Sooyoung.

Sooyoung menyambut uluran tangan Kris.Kemudian Kris menghilang.

“Benar – benar namja playboy. Yoona~Sshi, kenapa kau diam saja tadi.” Ujar Donghae kesal.

“Tugasmu akan dimulai dari sekarang, Donghae~`Sshi. Semoga berhasil.” Ujar Taeyeon menjabat tangan Donghae.

Donghae menyambut uluran tangan Taeyeon. Kemudian Taeyeon menghilang.

Kyuhyun tersenyum evil, kemudian meninggalkan Yoona yang ketakutan.

Sooyoung memandang Kyuhyun yang berjalan meninggalkan Yoona, namun pandangannya menangkap seorang namja yang juga memakai pakaian cupid sepertinya.

“Apa dia cupid juga??” tanya Sooyoung.

Donghae memandang Yoona yang masih duduk diam, namun pandangannya menangkap seorang yeoja yang memakai pakaian cupid sepertinya.

“Apa dia cupid juga??” tanya Donghae.

Pandangan mereka bertemu. Pandangan kosong seperti bertemu orang asing.

“Ingatanku sudah dihapus. Aku harus fokus pada tugasku sekarang.” Batin Sooyoung dan Donghae bersamaan dan mengangguk yakin.

TO BE CONTINUED…….

Part 1 selesai… part ini cukup membosankan yah… keep comment dan like yah…. mianhae klo banyak soohae moment… gasahamnida ^^



[Oneshoot] Disease: Midnight Meeting

Grab! Actually it’s yours (part 3)

$
0
0

Grab! Actually it’s yours (part 3)

Main Casting: Choi SooYoung, Cho KyuHyun

Other Cast: Choi Siwon, Seo JooHyun, and others

Author: trouble8935

Rating: 14+

Disclaimer: Main cast sooyoung, and all the story is Sooyoung POV, don’t replace. This my own story

-Happy Reading-

“Seohyun-ah, ambilkan snack itu” “Ah ya, tolong putarkan kaset ini ke dvd ya”

“Dan juga, bereskan kamarku dan sica” “Ah ya, siap-“

“YA!! Eonni, aku bukan babumu”

Bergidik. Itu yang aku lakukan sekarang. Tersenyum sebentar lalu, “Aku kan hanya memintamu untuk membantu ku magnae”

Aku mengeluarkan jurus aegyoku. Ia terlihat memutar kedua bola matanya, kesal mungkin.
“Eonni, aku ingin tidur, jangan ganggu aku dan bereskan ini”

“Jangan ganggu aku dan bereskan ini lalu bla bla blaa..
kalau aku tak mau bagaimana? Tak sepenuhnya dorm ini berantakan karena aku kan? Ini juga karena kerjaanmu menonton kodok hijau jelek itu kan? Baiklah aku juga ingin tidur. Jaljayo, magnae kurang ajar J”

-

DUK!

“Aw, YA!!” aku mengelus bokongku pelan. Siapasih yang menendang melempar, atau membuangku ke- tunggu, dimana ini? Kenapa aku disini? Seingatku tadi malam aku tertidur lelap dikamar dan sekarang mengapa ada disini? Tempat ini kamar mandi rupanya.

Ini pasti kerjaan member yang lain .-.

Benarkan, lihat saja taeyeon dan kawan-kawan sudah datang ber-bondong bondong mengerumuni aku, dan membawa peralatan seperti, beres-beres?
“Mengapa dorm sangat rapi hah?”

Benarkah? Dorm sangat rapi, apakah seohyun membersihkannya? Syukurlah tuhan. Aku tersenyum lebar “Benarkah? Siapa yang members-“

TUK!

“Aw, mengapa aku dijitak lagi?” aku mengelus kepalaku. Menatap tiffany garang, bukankah taeyeon bilang bahwa dorm sudah rapi? Lalu mengapa aku dijitak?
“Kau tahu?” aku menggelengkan kepala. Tentu saja tidak tahu, mereka belum mengatakan tapi, sudah bertanya. Babo!

“Jangan menyela” ucap Jessica. “Mengapa dorm sangat kacau sooyoungie?”

Aku menautkan kedua alisku. Mereka ini kenapasih? Bukankah tadi teyeon berkata bahwa dorm sangat rapi? Dan sekarang, Jessica berkata dorm sangat kacau?

“Bukankah tadi taeyeon bilang dorm sangat rapi?”

“ITU HANYA SINDIRAN BABO!”

Jessica berteriak. Aku dengan tatapan polosku dan Jessica dengan tatapan marahnya. Ia bilang itu hanya sindiran? Sindiran macam apa itu? Jelas-jelas itu pertanyaan

Aku melangkahkan kakiku cepat, menelusuri setiap lorong-lorong supermarket besar ini. Ini sudah jam 10.00 KST dan bahkan aku belum dibolehi pulang oleh ahjumma itu –taeyeon, jadi siapa lagi?
Dan ini pasti juga salah satu rencana mereka menjodohi aku dengan alien dibelakangku –Kyuhyun. Mulai dari jam 8 tadi ia tidak berbicara sama sekali, hanya diam dan mengangguk. Tentu saja aku merasa jengkel, sudah dikerjai di diamkan lagi oleh si alien ini, mengesalkan.

“apa yang kau cari sebenarnya? Mengapa dari tadi kita hanya memutar-mutar lorong ini?”

Apakah itu suara alien itu? Ah pasti, dan apakah tadi ia berbicara? Syukurlah tuhan ia sudah bisa berbicara ternyata J
Aku mengangkat bahuku ringan “tidak tahu, bukankah taeyeon member tahumu?” ia menggelengkan kepalanya. Aku menatapnya penuh dengan tanda Tanya, bermaksud ingin menanyakan apa yang harus kami lakukan disini, tidak mungkin lagi kan kalau kami harus memutar-mutar lorong ini.

“ah ya, cepat hubungi leadermu itu, dan jangan lupa tanyakan kita sudah bisa pulang apa tidak” aku menganggukan kepalaku, cepat-cepat mengeluarkan ponsel ku, Mencari kontak taeyeon dan langsung menelfonnya. Tak berselang waktu lama ia mengangkatnya

“taeyeon-ah, kami sudah bisa pulang?” tanyaku,

“tentu saja, kalian sudah boleh pulang kealam kalian masing-masing”

Kealam kalian masing-masing? Apasih maksudnya,

“maksudmu?”

“YA!, kau mengapa jadi bodoh? Si kyuhyun itu berbuat apa padamu? Alam kalian itukan di kuburan apalagi?”

Sialan dia, “jadi kami sudah bisa pulang apa tidak? Dan kumohon kali ini aku serius”

baiklah,baiklah kalian sudah bisa pulang. Ah ya, besok adalah hari ketiga kalian jadian”

lalu?”

“aku dan para member sudah menyiapkan sesuatu yang sangat special untuk kalian berdua”

Apalagi sih ini. Sudah kemarin ya, sekarang lagi. Bahkan sepagi ini aku sudah dibangunkan hanya untuk diajarkan memasak? Jadi ini hadiahnya? Memasak, untuk apa? Hari ketiga aku jadian dengan kyuhyun, aku harus ikut lomba memasak gitu? Sialan mereka.

“jadi ini hadiahnya?”

Aku mendongak kearah taeyeon dan yang lain. Dengan serempak mereka menggelengkan kepalanya, “bukan ini sooyoungie, hadiahnya nanti malam”

Jadi hadiahnya nanti malam? Tapi, mengapa harus memasaknya sekarang?

“nah, hari ini kalian pergilah kencan”

Cish, pergi kencan katanya, mau kencan dimana lagi? Apa harus dikandang sapi lagi? Tidak mau ah, tapi mungkin kali ini otaknya kyuhyun sudah beres/? Mungkin dia sudah bisa membawaku ketempat-tempat ,yang mungkin bisa dibilang menyenangkan

“baiklah, aku siap-siap dulu”

“hari ini kencan dimana? Dan otakkmu sudah bereskan?” tanyaku. Ia hanya menoleh sedikit dan kembali focus menyetir. Aish, beginilah susahnya kencan dengan Cho Kyuhyun selain mengerikan dia juga bisu ternyata /?

“kita sudah sampai, cepat turun”

“baiklah,baiklah”

Kyuhyun turun dari kursi kemudinya dan berlari kecil kearah pintu disebelah kursi kemudinya. Perlahan ia membukakan pintu itu untukku. Aku tersenyum lebar, ternyata otakknya memang sudah beres dan ini juga pertama kalinya ia bersikap romantic seperti ini. Baik sekali dia tuhan J

“gomawo” ucapku seraya tersenyum manis, ia tersenyum tipis. Aku tak tahu apa arti dari senyum tipisnya, berniat membalas senyumanku atau tidak yah, itu bukan urusanku, yang terpenting aku sudah berterima kasih atas kelakuan baiknya.

 

Sepanjang malam kami terus bersama, hari ini sangat berbeda, tidak seperti biasanya. Biasanyakan kami sering sekali membully satu sama lain. Tapi hari ini tidak, ia bersikap begitu romantic. Bahkan sampai kelewat batas, ia terus saja menggenggam tanganku. Tidak risih sih, hanya saja jantung ini terus berdetak tak karuan. Aku tak tahu kenapa, apakah ini penyebab karena meminum coffe? Ah tidak mungkin, aku kan tidak meminum coffe hari ini.

 

Drrtt drrtt taeyeon is calling..

Aku melihat kearah ponselku, taeyeon menelfon. Dan tanpa komando langsung saja aku menggeser tanda hijau diponselku dan menjawabnya

“Yya! Sooyoung, coba lihat kedepanmu”

Sesuai dengan perintah taeyeon aku mendongak kearah depan. Nafasku tercekat, ya tuhan itu apa? Indah sekali.

“i-itu apa?”

“astaga, kau tak tahu itu apa? Itu adalah hadiah dari kami, makan malam romatis”

m-makan malam romantic? Berdua? Hanya dengan kyuhyun?
itu gila, yang benar saja makan malam dengan alien buncit kaku yang tidak bisa berkata romantic walau malam ini ia bersikap romantic tapi tetap saja tak bisa menutupi wajah kakunya itu.

“taeyeon, kau tak beniat membunuhku kan?”

“actually ya, selamat menikmati makan malam romantic mu sayang. Kami menunggu kejadian yang akan kau ceritakan pada kami di dorm nanti”

Belum sempat aku protes taeyeon sudah memutus duluan sambungan telfon kami tadi. Astaga, aku fikir hari ini adalah hari terindah tidak di jengkeli kyuhyun dan member lainnya. Tapi ternyata salah, mereka malah sudah merencanakan ini, makan malam sialan dengan kyuhyun dan hanya berdua.

Ya ampun,

Bayangkan saja, apa yang harus aku katakan pada kyuhyun nanti? ‘aku mencintaimu kyuhyun’? ‘makan malam yang indah’? begitu?
astaga, itu bukan tipeku sekali.

“apa yang taeyeon katakan?”

Aku terloncat sebentar, menetralkan nafasku lalu membalas pertanyaannya “Oh itu, tak ada ia hanya berbasa basi. Ya, berbasa basi”

Errhh, berbasa basi apanya jelas-jelas itu adalah do’a sialannya.

Kyuhyun mengangkat bahunya tidak peduli. Syukurlah, ia tidak menanyakan yang macam-macam lagi. “ayo makan, taeyeon sudah menyiapkan semuanya bukan? Aku sudah melihat meja yang akan kita tempati sekarang”

Aku mengangguk,

Lalu kami berjalan bersama. Kali ini tanpa menggenggam tangan satu sama lain,

Aku menghentikan kegiatan makanku sejenak, kenyang sekali, ini makanan buatan siapa sih? Enak sekali.

“ya ampun, ini enak sekali”

Aku kembali memasukkan satu tusuk ddukkbeokki ke mulutku. Makanku terhenti lagi. Rupanya kyuhyun memperhatikan aku dari tadi. Merasa risih? Tentu saja. Diperhatikan dengan lawan jenis, yeoja manasih yang tak merasa risih kalau sedang diperhatikan?

Secara perlahan kyuhyun mencondongkan tubuhnya kearah sooyoung,

DEG!

‘Ya ampun, apalagi ini?’

TBC

/lap keringet/ annyeonghaseyo aku kembali lagi bawa part 3, gimana gimana? Aneh ya? Ga ada romanticnya sama sekalikan? Sumveehh,, ide ini tiba-tiba aja muncuk dari otak dan buru-buru nulis, yah akhirnya jadi gini deh. Mian oke? insyaAllah part selanjutnya aku akan mencoba lebih-lebih-lebih-lebih bagus dari pada part ini, romancenya juga mungkin akan aku usahain lebih bagus lagi. Secara ya, saya sangat tidak menyukai hal yang berbau romantic, dan part ini bahkan romancenya baru aja muncul tapi saya mau muntah ? \bulan puasa padahal/? Oh ya, rencananya bakan ada sequel dari Lucky You Sooyoung-aa, lagi dilaksanakan pembuatannya/? Banyak yang protes sih endingnya aneh (memang) maaf maaf nih ya, soalnya otaknya lagi blank waktu itu, sekarang juga masih kok /PLAK/.. oke oke, sudah cukup basa basinya, so keep RCL annyeong :)


10 Days (Part 1)

$
0
0

Title : 10 Days (Part 1)

Length : Series

Rating : PG-15

Genre : Sad, Romance

Author : Anins Cho @salsabilanin

Cast : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung

Other Cast : Lee Donghae, Jessica Jung

Note : Annyeong readers^^ ini first Ffku jd maaf kalo ceritanya ngawur+gaje. Siders go away! Tolong hargailah kerja keras saya berpikirJ karna komen kalian yg akan membangun semangat saya untuk membuat ide dari cerita yg akan saya buat. So… HAPPY READING!!

~~~

Author POV

Angin sepoi-sepoi mengiliri dua insan yg tengah di mabuk cinta ini. Suasana pantai Haeundae yg sepi, cerah namun sangat romantis bagi mereka berdua. “Soo-ah, ada yg ingin kutunjukkan padamu.” ucap seorang namja seraya memegang tangan sang yeoja bernama Choi Sooyoung itu.

“Mwoga oppa?” jawab Sooyoung.

Namja itupun mengeluarkan sebuah cincin yg diyakini bukan emas itu.

“Oppa….”lirih Sooyoung. Dia benar-benar terharu dan tidak percaya dengan apa yg dihadapannya kini.

“Aku memang belum bisa memberikanmu cincin emas asli Soo, tapi kumohon terimalah ini. Ketika nanti aku sudah menjadi penyanyi sukses, aku pasti akan melamarmu dengan cincin emas sungguhan. Bahkan berlian Soo.” tegas sang namja, yup Cho Kyuhyun.

“Oppa…ini saja sudah cukup untukku. Tak perlu cincin berlian ataupun emas, inipun cukup asal oppa selalu ada di sisiku.” ucap Sooyoung seraya meneteskan air mata bahagia. Kyuhyun tersenyum sangat manis saat mendengarnya. Yaa…senyuman itu. Senyuman yg membuat Sooyoung tergila-gila dan jatuh hati pada namja dihadapannya kini. Namja yg membuatnya mabuk cinta.

“Gomawo Soo-ah. Aku pasangkan ya.” kata Kyuhyun dan memasangkan cincin itu di jari manis Sooyoung. Sooyoung lalu memeluk erat Kyuhyun.

“Saranghae…” ucap Kyuhyun.

“Nado saranghae oppa.” jawab Sooyoung. Tak lupa, Kyuhyun pun langsung mencium kening Sooyoung hangat.

Setelah itu mereka memutuskan pulang. Sooyoung diantar pulang oleh Kyuhyun dengan menaiki sepeda motor Kyuhyun. Yaa…mereka berasal dari keluarga sederhana. Keluarga Sooyoung hanya memiliki sebuah restoran kecil di Busan. Sedangkan Kyuhyun yg sedari kecil hanya diasuh oleh bibinya yg mempunyai kedai ramen di dekat pantai Haeundae.

Mereka pun sampai di depan restoran milik orangtua Sooyoung. Saat sampai, eomma Sooyoung langsung menatap sinis keduanya. “Masih ingat pulang kau Soo?” kata eomma Sooyoung dengan nada tinggi.

“Eomma, inikan rumahku. Jadi aku pasti akan pulang kesini.” jawab Sooyoung lirih dan sedih atas ucapan eommanya. Ya…eomma Sooyoung memang sangat membenci Kyuhyun. Eommanya sangat tidak menyetujui hubungan mereka berdua. Menurut eomma Sooyoung, Sooyoung itu harus menikah dengan orang kaya. Bukan orang miskin yg hanya punya pekerjaan sebagai supir itu.

“Ingat ya So! Sampai kapanpun eomma tidak akan pernah sudi kau berhubungan dengannya! Masih banyak namja yg lebih tampan dan pastinya lebih kaya dari dia! Kau pasti akan lebih bahagia Soo. Apa kau ingin terus hidup susah seperti ini, hah?” ucap eomma Sooyoung kasar. Kyuhyun yg mendengar itupun serasa tertusuk seribu jarum walau sudah mendengar ini setiap kali bertemu eomma Sooyoung.

“EOMMA HENTIKAN! Aku lelah! Aku tidak peduli apa pekerjaan Kyuhyun, apa status sosialnya dia, ataupun derajat dia! Karna di mataku, DIA SANGATLAH SEMPURNA UNTUKKU! Aku menyayanginya bukan karna apapun tapi tulus dalam hatiku! Jadi sudah cukup eomma menghinanya!” bentak Sooyoung. Kyuhyun sempat tertegun dengan ucapan Sooyoung. Baru kali ini Sooyoung melawan eommanya, dan itu…karenanya.

“YA CHOI SOOYOUNG! Apa kau sudah menjadi anak durhaka terhadap eommamu? Kau membentak eommamu demi namja miskin dan tak berpendidikan seperti DIA?” ujar eomma Sooyoung. Tiba-tiba eomma Sooyoung memegang kepalanya, dan tanpa sadar dia terjatuh dan pingsan. Spontan, Kyuhyun pun langsung membopong eomma Sooyoung kedalam ruangan yg berada di dala restoran itu.

Sooyoung POV

Ya tuhan…apa yg terjadi pada eommaku? Mungkin tadi aku memang terlalu kasar dan jahat terhadapnya. Kumohon sadarkanlah eommaku:’(

“Eunggh…” terdengar suara dari mulut eomma. Thank’s god, kau mendengar doaku.

“Eomma…” lirihku sambil menggenggam tangan eomma kesayanganku ini.

“Soo-ah.” gumam eomma menatapku. Beliau tersenyum, namun setelah melihat kedatangan Kyuhyun, senyum itu sirna dan justru tatapan ‘death glare’ lah yg ada.

“Untuk apa kau kesini? Untuk menertawaiku karna sudah dibentak oleh anakku sendiri? Kau pikir kau menang dariku Cho Kyuhyun?” ucap eomma. Aku tak tega melihat Kyuhyun oppa terus dimaki-maki oleh eommaku sendiri. Namun aku juga tak bisa melawannya karna aku takut eomma akan shock dan sakit.

“Eomonim bukan seperti itu. Aku hanya ingin melihat keadaan eomonim apakah sudah baikan atau belum.” kata Kyuhyun oppa lembut dan tersenyum. Lagi-lagi eomma malah menjawab kasar.

“Bukankah kau senang aku sakit? Bahkan mungkin kau lebih senang jika aku mati, maka kau bisa menikahi anakku! Iya kan?” emosiku kini memuncak. Saat baru ingin mengucap, Kyuhyun oppa menggenggam tanganku.

“Aniyo eommonim, bukan seperti itu. Kumohon hilangkan fikiran negatifmu terhadapku. Sungguh aku sangat menghawatirkan keadaanmu.”

Kyuhyun oppa…sungguh mulia hatimu. Bahkan kau tak pernah sakit hati atas pernyataan kasar eommaku yg sering menghinanya. Aku yg mendengarnya saja sudah sakit hati, tapi hanya senyuman manis dan kata-kata lembutlah yg terucap dari bibirnya.

“Eomma kumohon, hentikan. Dan ada yg ingin kukatakan pada eomma.” kataku sepelan dan selembut mungkin walaupun amarahku kini sudah mencapai puncak ubun-ubunku.

“Apa yg ingin kau katakan?” tanya eomma menatapku heran. “Akk..aku..” ucapku terbata-bata. “Aku ingin melamar Sooyoung eomonim.” ucap Kyuhyun oppa cepat. “Cish! Omong kosong macam apa itu? Kau ingin mengerjaiku hah?” kata eomma tak percaya.

“Apa yg bisa membuatmu menerimaku eommonim? Aku akan melakukan apapun asal kau merestui hubunganku dengan Sooyoung.” MWO? Apa yg baru saja dia katakan?

Kyuhyun POV

Yap! Aku memberanikan diri berbicara seperti itu pada eommonim, karna kupikir tak ada cara lain selain menanyakan apa maunya agar aku dapat diterimanya. Sooyoung nampak shock karna perkataanku. Aku hanya bisa menunduk menunggu jawaban eommonim.

“Kau..berniat akan melakukan apa saja untukku supaya menerimamu?” ucap eommonim tersenyum walau senyum itu terlihat mengerikan. Setidaknya itulah senyum pertama yg ia berikan padaku. “Ne eommonim. Apapun itu asal kau merestui hubungan kami. “Oppa…” ujar Sooyoung sendu. Kulihat ia agak ragu, namun kuyakin aku pasti bisa.

“Gampang saja! Kau harus bisa sukses dan menjadi orang kaya! Setelah kau punya uang dan harta, barulah kau melamar Sooyoung di hadapan keluarga kami.” jawab eommonim. MWO? Aku cukup tersentak dengan ucapannya. Ya tuhan apa aku mampu melakukannya?

“Jika dalam waktu dekat kau tidak bisa, maka kuputuskan hubungan kalian BERAKHIR.” lanjutnya penuh penekanan di setiap kata yg diucapkannya.

“Keurae eommonim. Aku akan melakukannya.” jawabku pasti.

“Oppa…apa yg kau bicarakan!” bentak Sooyoung. Kini airmata sudah membanjiri pipi chubbynya. Aku tau kalau dia khawatir dan tak ingin hubungan kami berakhir namun aku juga harus mendapat restu keluarga Sooyoung sebelum akhirnya meminangnya.

Aku membawa Sooyoung keluar ruangan itu. “Soo…kumohon berpikir postiflah. Kau inginkan menikah denganku dengan restu keluargamu terutama eommamu? Itu akan jauh lebih bahagia Soo. Jadi kupikir inilah cara terbaiknya. Aku akan ikut trainee di Seoul sebagai penyanyi dan kuharap kau menyetujuinya. Inilah jalan satu-satunya Soo.” jelasku.

Dia memelukku erat seakan tak ingin berpisah. “Op..paa hiks hiks…jebal gajima. Jebalyo.” tangisnya pecah. Aku mengelus lembut rambutnya.

“Gwaenchanha. Oppa hanya akan ikut trainee sebentar dan setelah oppa debut dan sukses, oppa akan melamarmu. Arrachi?” kataku sambil memegang kedua pipinya. Kulihat matanya memerah dan menandakan tak ingin, namun bagaimanapun inilah jalan yg harus kami ambil.

“Keunde..oppa harus janji cepat-cepat melamarku dan tak boleh melirik gadis-gadis Seoul itu!” katanya sambil mengerucutkan bibirnya.

CHU~ Kukecup singkat bibir mungil itu. “Ne. Yakseok!” ucapku sambil mengaitkan jari kelingkingku di jari kelingkingnya.

Author POV

Esoknya Kyuhyun bersiap-siap berangkat ke Seoul. Dia berpamitan dengan bibi dan adik kecilnya Cho Kyuna (author ngarang bgt-_-) “Imo..aku pergi dulu. Ingat, makanlah dengan baik dan jangan terlalu memforsir tenagamu untuk bekerja. Kau harus istirahat, ne?” ujar Kyuhyun memeluk bibi kesayangannya itu. Setelah itu beralih pada dongsaeng kecilnya.

“Aigoo…uri dongsaengi neomu yeppota. Jaga dirimu baik-baik, ne? Jangan nakal dan dengar kata bibimu. Oppa akan kembali dan kau akan terkejut jika liat oppa nanti, oppa akan jadi superstar! Aracchi?” kata Kyuhyun seraya mengelus kepala dongsaengnya.

“Kyuhyun-ah, apa kau yakin akan meninggalkan kami?” ucap bibi Kyuhyun sedih.

“Imo..aku hanya akan pergi sebentar. Aku akan mengejar impian dan juga cintaku. Maaf kalau harus mengorbankan kalian.” Kyuhyun kembali memeluk bibinya.

“Oppa…aku juga mau dipeluk.” ucap bocah berusia 5 tahun itu.

“Jeongmal? Aigoo…uri saengi manja sekali yaa.” dikecup singkat pipi mungil adiknya itu. Yaa…selain mengejar restu, Kyuhyun juga mengejar cita-citanya untuk menjadi penyanyi karena dari dulu dia sangat bermimpi menjadi penyanyi.

“Baik-baik disana. Kau harus ingat makan, dan jangan terlalu memforsir bekerja juga, arasso?” nasihat bibinya. Kyuhyun mengangguk tanda mengerti.

“Aku…pergi.” ujar Kyuhyun ragu dan sempat menitikkan air mata.

“Cepat kembali oppa, ne?” pinta Kyuna.

“Ne..oppa yakseok!” senyum mengembang di bibir mereka bertiga. Bibi dan adik Kyuhyun tak lupa Sooyoung mengantar Kyuhyun ke terminal bus di Busan.

“Oppa…cepat kembali, ne? Ingat! Jangan melirik gadis-gadis Seoul itu.” ucap Sooyoung sambil mngerucutkan bibir dalam pelukan Kyuhyun.

“Tentu saja chagi…mana mungkin oppa akan melirik gadis-gadis Seoul itu. Kau itu sudah tertanam dalam hatiku, jadi tak akan mungkin tergantikan. Arrachi?” jawab Kyuhyun sambil mengacak pelan rambut Sooyoung.

“Ne oppa.” jawab Sooyoung sambil mempererat dekapannya.

“Yaaa! Mau sampai kapan kalian akan bermesraan? Busnya sebentar lagi berangkat!” ucap Bibi Kyuhyun meledek.

“Ne imo. Chagi aku pergi. Jaga dirimu baik-baik dan tunggu aku. Aku akan segera datang dan melamarmu, ne?” kata Kyuhyun mengelus pipi kanan Sooyoung lembut.

Air mata Sooyoung sudah tak terbendung lagi, perlahan butiran itu turun dan mengeluarkan sedikit isakan.

“Ne..hiks..oppa. Aku akan menunggumu. Kembalilah cepat. Aku tak kuat jika harus menunggu lama.” sahut Sooyoung.

“Tentu chagi-ah.” Kyuhyun kembali memeluk Sooyoung dan terakhir CHU~ ia memberi kecupan perpisahan.

“YA! Apa kau tak lihat ada anak kecil disini!” ledek Bibi Kyuhyun.

“Mian imo.” kekeh keduanya. Kyuhyun melepas pelukannya dan beranjak menuju bus. Air mata Sooyoung semakin deras dan isakannya semakin kencang.

“Oppa….”lirihnya seakan tak ingin beranjak.

Kyuhyun masuk kedalam bus. Ia duduk didekat kaca, memperhatikan Sooyoung, Bibi dan dongsaengnya yg merenggut sedih akan kepergiannya. Sungguh sebenarnya dia ingin mengajak mereka tapi itu tak mungkin. ia hanya dapat mengeluarkan senyum manisnya pada mereka bertiga. Dan….bugh! Sooyoung terkulai lemas sambil terduduk dan menangis. Menangis akan kepergian Kyuhyun.

Kyuhyun kaget namun bis semakin lama berjalan cepat meninggalkan terminal itu. Kyuhyun hanya mengisyaratkan seperti tanda ‘Soo kumohon bersabarlah. Aku akan kembali, Pasti!’

“Oppa….gajima. jebaaal” lirih Sooyoung sambil terus terisak.

“Sudah Soo-ah. Dia pasti akan menepati janjinya. Kau harus bersabar menunggunya.” kata bibi Kyuhyun.

“Ne eonni. Percayalah pada oppaku. Dia akan kembali untukmu.” terulas senyum simpul Kyuna, dan anak itu memeluk Sooyoung erat.

“Ne, kau harus cepat kembali oppa. Gidaryeo.” gumam Sooyoung tersenyum. Mereka bertiga lalu kembali ke rumah mereka.

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 5 jam, Kyuhyun sampai di terminal Seoul. Dia beranjak turun dan tersenyum. “Seoul…aku akan menaklukanmu! Tunggu aku Soo.” gumamnya dan berjalan menyusuri hiruk pikuk kota Seoul. Sebenarnya, Kyuhyun belum diterima di agensi manapun. Ia terpaksa berbohong pada Sooyoung agar Sooyoung mengizinkannya ke seoul.

Ia terus berjalan tanpa tujuan dan arah. Kruyuuk….cacing di perut Kyuhyun sudah berdemo. Akhirnya ia mencari kedai ramen terdekat. Namun saat hendak ke kedai tersebut, ia melihat seorang gadis yg akan menyeberang. Gadis itu tidak tau bahwa lampu pejalan kaki akan segera memerah.

“Agasshi!! AWAAAS!”

Braaak….!

“OMO! Gwaenchana? Yaaa ireona!! Yaaa!” gadis itu terus menepuk bahu dan pipi namja tersebut! Yap…yg terserempet itu bukan gadis tersebut melainkan Kyuhyun.

Gadis itu membawa Kyuhyun ke rumah sakit terdekat. Dia tampak sangat cemas. Dia terhenti saat Kyuhyun dibawa masuk ke ruang gawat darurat. Dia sempat melihat darah di kaki dan tangan Kyuhyun. Dia sangat takut terjadi apa-apa pada namja tak dikenalnya tersebut.

Dokter yg menangani Kyuhyun pun keluar.

“Uisa, gimana keadaan namja itu? Apa lukanya parah? Dia baik-baik saja?” tanya gadis itu panjang lebar.

“Jangan khawatir. Dia baik-baik saja. Dia hanya shock dan lukanya hanya luka ringan. Kau tak perlu mencemaskannya agasshi, dia hanya butuh istirahat beberapa hari dan dia akan pulih kembali.” tutur sang Uisa tersebut yg bernama ‘Park Jung Soo’.

“Ohh gomawo Uisa. Syukurlah kalau dia baik-baik saja. Apa saya boleh melihatnya?” pinta gadis itu.

“Silahkan.” Uisa itu langsung pergi menuju ruangannya.

Gadis itu memasuki ruangan gawat darurat. Gadis itu melihat tangan kiri namja tersebut terperban dan kaki kirinya. Mukanya pucat namun ada 1 yg membuatnya tersenyum. Dia….tampan.

Jessica POV

Ya tuhan…namja ini. Walaupun aku tak mengenalnya namun dia yg menyelamatkanku. Dan satu lagi! Walaupun terbalut perban di tangan dan kaki kirinya, wajahnya sangat…tampan.

“Eungghh…”namja itu terbangun. Aku mengahmpirinya. “Kau baik-baik saja?” ucapku menanyakannya.

“Neo…nuguya?” dia terlihat bingung.

“Naega..eodiya?” ucapnya lagi.

“Annyeonghaseyo. Jeoneun Jessica Jung imnida. Kau yg tadi menyelamatkanku saat aku hampir tertabrak namun justru kau yg terserempet. Mian…kau ada dirumah sakit sekarang.” jawabku tertunduk.

“Tidak apa-apa. Aku senang membantumu. Tadi aku kurang cepat, jadi aku terserempet. Mian sudah merepotkanmu membawaku kemari.” OMO! Apa yg dia katakan? Sungguh mulia sekali hati orang ini. Padahal aku yg membuatnya celaka, namun justru ia yg meminta maaf dan berterima kasih padaku.

“Harusnya aku yg meminta maaf. Tapi..siapa namamu?” tanyaku menyelidik.

“Cho Kyuhyun imnida.” jawabnya sambil tersenyum. Senyum itu…DEG! Apa yg terjadi pada jantungku? Kenapa berdegup sangat kencang?

Kami berbincang-bincang sangat lama. Ternyata dia dari Busan dan mencari impian ke Seoul. Tunggu! Dia bilang dia ingin menjadi penyanyi.

“Kyuhyun-ssi, untuk membalas kebaikanmu karna sudah menyelamatkanku, maukah kau masuk agensi ayahku? Ayahku pendiri agensi SM Entertainmetn (ngarang bgt hehe), kau bisa ikut audisinya besok. Tenang…kujamin kau pasti akan lolos dan tak perlu trainee lama kalau memang bakatmu bagus.” tawarku padanya. Dia kembali tersenyum senang.

“Jeongmal? Gomawoo Sica-ssi.” Dia mengenggam tanganku. Ahh…jantung ini! Sungguh tak bisa berkompromi sedikit.

“Ne..ne..cheonma.” ucapku tergugup.

Author POV

Esoknya Kyuhyun sudah terlihat sehat dan bugar. Dibantu dengan Jessica, dia berjalan menuju gedung agensi SM Entertainment itu. Mereka sampai diruang audisi. Disana sudah ada beberapa juri dan tentunya Jung Soo Man (maaf ya pak Sooman marganya tak ganti hehe).

“Appa, ini orang yg kubicarakan kemarin. Cho Kyuhyun.” kata Jessica memapah tubuh Kyuhyun mendekati appanya.

“Keurae Kyuhyun-ssi. Tunjukkan bakatmu.” ucap Sooman. Kyuhyun mulai mengabil tempat duduk dan hendak menekan tuts tuts piano dan bernyanyi.

oneuldo nae gieogeul ttarahemaeda

i gil kkeuteseo seoseongineun na
dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba
naneun tto i gireul mutneunda

neol bogo sipdago
tto ango sipdago
jeo haneulbomyeo gidohaneun nal

niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka

na du beon dasineun

bonael su eopdago
na neoreul itgo salsun eopdago

niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka

Semua terpana mendengar suara lemut dan indah Kyuhyun termasuk Jessica dan Sooman.

“Kyuhyun-ssi…”ucap Sooman.

“Ne sajangnim?” dia mulai duduk di kursi menghadap para juri.

“Kau diterima dan langsung debut minggu depan.”

“N..nee? Jeongmal?” ucap Kyuhyun terpana dan senang. Sooman mengangguk. Tanpa disadari Jessica langsung memeluk Kyuhyun. Kyuhyun pun ikut memeluknya karna terkena euforia debutnya.

“Woaaah chukkae Kyuhyun-ssi! Neo jinjja daebaak!” seru Sica dalam pelukannya.

Kyuhyun tersenyum namun sirna karna keadaannya kini tengah memeluk wanita lain selain Sooyoung.

“Mian Sica-ssi.” ia melepaskan pelukannya. Jessica pun tersadar.

“Kyuhyun-ssi mian. Aku tidak sengaja. Sungguh.” ujar Sica tertunduk.

“Gwaencana.” Kyuhyun tersenyum.

Mereka berdua kemudian keluar ruangan itu. Senyum tak henti-hentinya keluar dari bibir mereka.

“Bagaimana kalau kita ke kedai kopi disana?” ajak Kyuhyun.

“NE!” jawab Sica semangat.

Di kedai kopi mereka tertawa bahagia dan berbincang.

“Gomawo, semua ini berkat bantuanmu Sica-ssi. Kalau tidak ada kau, kuyakin aku akan terkatung-katung di Seoul.” kata Kyuhyun sambil menyesap kopinya.

“Cheonma. Aku hanya membalas kebaikanmu karna sudah menyelamatkanku. Bisakan mulai sekarang kau panggil aku tak usah formal? Kita…kan teman.” pinta Sica tersenyum.

“Keurae..Sica-ah. Panggil aku oppa, eotte?” jawabnya. Sica menganggukan kepalanya. Mereka kembali ke suasana hangat dan sepinya kedai itu.

TBC

Eotthe? tunggu kelanjutannya ya……dan ingat koment ya! karna komen kalian yg sangat membangun dan membuat saya semangat melanjutkan FF ini! TUNGGU kelanjutannyaJ


[Oneshot] Our Story

$
0
0

Title : Our Story

Cast :

  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun
  • Cho changmin
  • Lee Donghae
  • Jung Jessica
  • Choi family
  • Cho family

Author :  kyuanzain

Genre : Sad, Hurt, atau apalah.

~~~

KYUHYUN POV

Aku menatap makhluk terindah yang kini ada di depan mataku dengan intensnya. Akku senang sekali saat melihat wajahnya yang merah merona saat aku menatapnya seperti ini.

“jangan menatapku seperti itu, kau membuatku malu.” Ungkapnya dengan suaranya yang manja.

Aku hanya menanggapi ucapannya dengan senyumanku. Mau apa lagi? aku  tak dapat menolak pesonanya. Dia yeojaku. Yeoja yang nantinya akan menjadi milikku. Yah……segera.

“wae? Aku hanya ingin menatapmu? Atau kau tidak suka ku tatap seperti itu?” tanyaku yang membuatnya gelagapan.

Aishh…

Apapun yang dilakukannya selalu mempesona di mataku. Otte? Kenapa pesonanya begitu menyilaukan.

“aku maluuu………” rengeknya seraya menutup wajahnya dengan kedua tapak tangannya.

“malu? Wae? Aku namjamu, kau yeojaku.” Kataku lugas seraya menarik tangannya agar tak menghalangi pandanganku untuk menatap wajahnya.

Dia semakin merunduk dengan wajah yang semakin memerah.

Aigooo…kenapa yeojaku bisa semanis ini?

“Sooyoung-a. besok oppa akan mengadakan konser, dan konsernya akan memakan waktu sangat lama. 1 bulan. Bukankah itu sangat lama, chagia…?Dan aku mohon, ijinkan aku menatapmu sepuasnya hari ini.”

Dia menatapku tak percaya. Sedangkan aku hanya tersenyum kecut membalas tatapannya.

“1 bulan?” tanyanya dengan mata yang sudah berkaca-kaca.

Melihat responnya, dengan segera kurengkuh wanitaku ini dalam dekapanku. Aku sangat membenci saat dia menangis. Dan dim omen ini, aku tidak ingin dia menangis.

“uljimayo…aku janji akan segera pulang begitu turnya selesai. Jadi, hapus air matamu. Kilauanmu memudar saat kau menangis, arra?”

Aku mencoba menghiburnya.

Dia menghapus buliran air matanya seraya terus menundukkan wajahnya.

“soo-ah. Dengarkan aku. Sebulan dan aku akan memberikanmu kejutan yang manis. Pegang janjiku.” Ucapku mantap seraya mengelus pipinya.

Dia menatapku dengan sebuah senyuman kecil di ujung bibirnya.

“saranghae…”

Aku terkejut dengan tindakannya yang tiba-tiba dengan mengecup pipi kananku.

“nado. Nado saranghae choi Sooyoung. Jeongmal saranghae”bisikku lembut sebelum memeluknya erat.

Uhh…bisakah untuk sejenak waktu berhenti? Betapa aku ingin merengkuh tubuh ini lebih lama lagi.

Tubuh wanitaku.

Tubuh yang selalu membuatku nyaman.

Choi Sooyoungku, wanita seumur hidupku.

KYUHYUN POV END

AUTHOR POV

Wanita itu hanya mampu mengembangkan senyumnya sesaat setelah kekasihnya lepas landas dengan pesawat yang mengantarnya menuju turnya bersama band kebanggaannya menuju tempat turnya.

Dan kini sesuatu yang diyakininya sebagai kejutan yang pernah diungkapkan sang kekasih untuknya sudah di dapatkannya. Sebuket bunga lili putih yang cantik menawan, serta berita yang membuat perasaannya membuncah seketika.

“appa dan eomma berharap kau menyetujuinya. Kau tahu sendiri seperti apa keadaan perusahaan saat ini yang se…”

“aku setuju. Keluarga cho? Apa appa yakin ingin menjodohkanku dengan anak mereka? Maksudku dengan anak cho ahjussi?” Tanya Sooyoung tak percaya mendengar ucapan sang appa yang berniat menjodohkannya dengan anak cho jungshin. Appa kekasihnya.

“nde. Wae? Kau setuju?” Tanya appa Sooyoung sekali lagi dengan penuh harap.

“ne, appa. Aku setuju. Dan aku harap appa dan eomma mau membantuku mengurus semuanya.” Ungkap Sooyoung dengan luapan kegembiraan tak terkira.

Kedua orangtuanya hanya mengembangkan senyumnya saat melihat reaksi anak gadis mereka yang sama sekali di luar perkiraan mereka.

Setelah mendengar wejangan dari orangtuannya, Sooyoung segera berlari ke kamarnya dan menghempaskan tubuhnya di kasurnya yang empuk. Mengguling-gulingkan tubuhnya, melompat, serta bersenandung dengan riangnya.

“aku bahagia…gomawo, chagia. Cepatlah pulang”

Sementara itu di tempat yang berbeda

“hyung, kau akan pulang ke korea? Jinjja?” terdengar suara bernada girang dari seorang namja.

“seperti yang hyung tahu, aku saat ini sedang sibuk promo album baru. Jadi mian kalau seandainya aku tidak bisa menghadiri acara pernikahan hyung. Aku sibuk.” Kembali, terdengar suara sang namja yang kali ini sesekali di selingi dengan suara kekehannya.

“jeongmal? 2 minggu lagi? Kenapa begitu terburu-buru sekali? Dan siapa yeoja yang kurang beruntung itu?”

“hehehe. Ne, akan aku usahakan untuk tak absen dalam acara pernikahanmu. Aku, cho Kyuhyun berjanji.”

Namja itu menghempaskan tubuhnya di kasurnya setelah puas bertelepon ria dengan seseorang yang dipanggilnya hyung. Tepatnya cho Siwon.

“Siwon hyung mau menikah dengan yeoja yang bahkan tak dia ketahui namanya? Jeongmal paboya. Aish….aku sudah tidak sabar juga untuk menikahi wanitaku. Sooyoung-ah…bogoshipo”

AUTHOR POV END

SOOYOUNG POV

Aku mematut diriku di depan cermin. Sesekali memperhatikan apakah ada bagian dari gaunku yang tidak rapi.

“sempurna. Welcome back, cho Kyuhyun. 1 bulan huh! Kau mau mengerjaiku? Nappeun namja. Sudah tidak menghubungiku, malah memberikan kejutan yang seperti ini. Jeongmal…”

Aku mengetuk-ngetukkan jari telunjukku ke wajah namjaku yang tertempel di cermin besar yang ada di kamarku. Seraya sesekali mengelusnya.

“jeongmal bogoshipo, cho Kyuhyun”

“Sooyoung-ah. Kajja. Semuanya menunggumu…” eomma menghampiriku. Buru-buru kututup kembali gambar namjaku dengan gambarku yang sengaja kututupi.

Aku berpura-pura mematutu bayangan diriku di depan cermin.

“aku sangat gugup, eomma.” Kataku seraya meremas jemari eomma.

Eomma hanya tersenyum seraya mengelus lembut wajahku.

“itu biasa, sayang. Itu wajar. Nanti juga kau akan terbiasa.”

Eomma membetulkan beberapa helaian rambutku yang terjuntai lepas dari sanggulannya.

“dia sangat tampan.” Ungkap eomma.

Aku tersnyum bangga. Namjaku memang tampan eomma. Anni, dia sangat tampan.

“eomma yakin kau akan suka padanya.” Kata eomma lagi.

Bukan hanya sekedar suka, eomma. Tapi aku sangat mencintainya. Dia hidupku. Dia napasku, eomma.

“kajja…” bisik eomma lembut seraya menarik tanganku.

Aku sekali lagi melirik kea rah cerminku, anni, Kyuhyunku.

Ini bohongkan? Dia bukan Kyuhyunku. Bukankah namja yang akan dijodhkan denganku adalah Kyuhyun? Aku menatap eomma dan appa serta cho ahjussi dengan wajah bingung. Sesekali aku edarkan pandanganku ke sekeliling ruang makan. Tapi dia tak ada.

“siapa yang kau cari, sayang? Dia ada di sini” ucap cho ahjusii seraya menepuk bahu namja berlesung pipi itu.

Aku sekali lagi menatap wajah semuanya satu persatu. Dan seketika aku tersadar dengan apa maksud dari semua ini. Yang akan dijodohkan itu bukanlah aku dan namjaku, melainkan dengan namja ini, cho Siwon.

Sesak. Dadaku mendadak nyeri. Senyum yang sedari tadi kukembangkan memudar.

“otokhe?” desisku seraya menggigit bibir bawahku.

“apa kita bisa mulai acaranya sekarang?” Tanya cho ahjussi seraya melempar senyumnya kepadaku.

Dengan terpaksa, kuanggukkan kepalaku. Aku tidak mungkin untuk mempermalukankan kedua orangtuaku di saat seperti ini bukan?

Kutatap wajah appa dan eomma yang senantiasa dihiasi dengan senyuman.

Seiring dengan cincin yang berusaha di masukkan Siwon di jari manisku, aku terus berdoa seraya memejamkan mataku.

“tuhan…seandainya ini mimpi, bangunkanlah aku. Namun jika semua ini nyata, ikhlaskanlah hatiku dalam menerima semua ini….”

TESS

Setitik air mata jatuh membasahi pipiku. Ini bukan mimpi. Semuanya nyata.

‘Kyuhyun-ah, mianhe.’

Jantungku bergemuruh, sesak saat merasakan kelembutan namja yang ada di hadapanku saat ini. Dia menghapus jejak air mata di pipiku dengan lembut.

“uljima, aku tahu kau belum siap. tapi aku janji akan membuatmu nyaman bersamaku, Sooyoung-ssi” ucapnya lembut.

Kupejamkan mataku. Berusaha mencerna semua detail ucapan namja ini. Namun yang ada di kepalaku hanyalah bayangan wajah kekecewaan namjaku.

‘inikah kejutan yang kau siapkan, Kyuhyun-ah?’

SIWON POV

Aku terpaku saat melihat dia. Waanita yang saat ini menyandang status sebagai tunanganku. Wanita cntik nan anggun. Ahh…sayang. Apakah dia belum siap menerima semua ini?

Setitik air matanya tiba-tiba saja jatuh. Membuat hatiku bagai tersayat.

Apakah dia tidak menyukai semua ini?

Bukankah dia dengan senang hati menyetujui perjodohan ini seperti yang dikatakan bumonim tadi?

Dengan keberanian yang kupunya, kuhapus buliran air mata yang menganak di wajahnya. Perih rasanya melihatnya menangis seperti ini.

“uljima, aku tahu kau belum siap. tapi aku janji akan membuatmu nyaman bersamaku, Sooyoung-ssi” ucapku lembut.

Namun wanitaku ini hanya memejamkan matanya. Yah, aku yakin akan membuatnya jatuh cinta padaku.

AUTHOR POV

Segala macam persiapan dalam rangka persiapan pernikahan Sooyoung dan Siwon telah rampung. Tinggal menunggu hari H nya saja.

Berulang kali Sooyoung berusaha menghubungi Kyuhyun. Namun tetap saja tak ada jawaban yang di dapatkannya.

Kecewa, sedih, dan frustasi.

Apakah semua ini adalah yang terbaik?

Apakah tak mengapa dia mengorbankan perasaannya demi kedua orangtuanya dan perusahaannya yang sedang di ambang kehancuran?

Apakah tak mengapa menyakiti namjanya?

“chagi, kajja…” Siwon menarik tangan Sooyoung lembut menuju ke salah satu butik ternama kenalannya guna mengecek baju yang telah dia siapkan.

“aku rasa semuanya sudah lengkap dan siap. tinggal menunggu hari pernikahannya saja. Ia kan chagi?” Tanya Siwon saat mereka berdua berada dalam mobil menuju ke rumah Sooyoung.

“ne” jawab Sooyoung singkat.

Siwon mengerutkan keningnya. Dia tak habis piker, apa yang sebenarnya ada di dalam benak soyoung? Gadis ini selalu saja melamun.

“gwenchana?” Tanya Siwon seraya membelai wajah Sooyoung.

Sooyoung lagi-lagi memejamkan matanya. Sedetik kemudian, dia tersenyum.

“gwenchana” jawabnya singkat.

KYUHYUN POV

Akhirnya, tinggal menjalani satu kali performance lagi, dan tur ini akan berakhir.

“oppa, kenapa kau melamun terus? Memikirkan Sooyoung? Sudah telepon saja.” Ungkap seorang gadis berambut pirang.

“ne, untuk apa menanggung kerinduan yang menggebu-gebu seperti ini? Ck. Kau hanya membodohi dirimu sendiri serta menyakiti hatimu. Ia kan, chagi?” seorang namja tampan juga turut menimpali seraya memeluk gadis berambut pirang tadi.

“sengaja aku melakukan ini. Untuk sebuah kejutan besar yang sudah kusiapkan untuknya” gumam Kyuhyun singkat.

“bagaimana kabar Siwon hyung? Bukankah pernikahannya sebentar lagi?” Tanya sang namja lagi.

“ne. dia akan menikah besok. Persis dengan berakhirnya jadwal tur kita. Ahh…Sooyoungku..bogoshipoyo”

Kyuhyun memeluk guling yang ada di sampingnya dengan erat.

“eo, hyung. Apa kalian sudah berkencan? Chagi?” Tanya Kyuhyun seraya menatap namja dan yeoja yang ada di hadapannya saat ini.

“ne.” jawab keduanya kompak seraya menunjukkan kalung couple yang melingkari leher mereka yang bertuliskan HAESICA.

“haesica? Donghae-jessica? Jeongmal? Ckk kekanakan.” Dengus Kyuhyun.

“ya cho Kyuhyun!!!!!!!!” teriak haesicca berbarengan.

AUTHOR POV

Hari ini, tepat di adakannya pernikahan Sooyoung dan Siwon. Bertepatan dengan itu, nun jauh di sana, di tempat di mana terdapat lautan manusia, tampak sebuah grup band tengah performance.

“kau siap?” Tanya Donghae pada Kyuhyun.

Kyuhyun mengangguk. Begitupula dengan Jessica.

Ketiganya masing masing memegang alat music yang menunjang aksi panggung mereka.

Jessica pada bass, Kyuhyun pada gitar, serta Donghae pada piano.

TENG

Terdengar lonceng berbunyi. Acara pernikahanpun di mulai.

Dan bertepatan dengan itu, alunan merdu dari Kyuhyun, Donghae dan Jessica mengalun menambah semarak konser tersebut.

“say bersedia…” ucap Sooyoung terbata.

CREKKK

“AHHH…..!!!!!!!!!!!!!”

Terdengar jeritan penonton saat melihat kecelakaan yang menimpa Kyuhyun. Senar gitarnya putus dan mengenai matanya.

“kalian telag resmi menjadi sepasang suami istri.”

“Kyuhyun oppa……….!!!!!!!!!!!!!!!!”

Para penonton semakin histeris melihat idolanya yang dibopong bersimbah darah.

“hubungi cho ahjussi…” teriak Donghae pada Jessica yang saat itu tengah sesegukan melihat kondisi Kyuhyun.

Tuut—-tuuttt—-tuutt

Berkali-kali Jessica menelpon ke ponsel cho ahjusi. Sampai ketika terdengar suara dari seberang sana.

“ahjussi, dengarkan saya. Jangan panic. Hiks..dengar, ahjussi. Hiks..Kyuhyun kecelakaan. Bisakah kalian ke sini segera?”

BRAKKK

Handphone yang ada dalam genggaman cho ahjussi terlepas dan hancur berserakan.

Pandangan matanya nyalang mencari sosok Siwon. Dengan langkah tergopoh, dia berjalan menuju tempat puteranya berada.

“appa, gwenchana?” Tanya Siwon.

“Kyuhyun…”

“wae? Ada apa dengan Kyuhyunnie?” Tanya Siwon dengan nada panic.

“adikmu kecelakaan……”

SOOYOUNG POV

“adikmu kecelakaan……”

Aku menutup mulutku dengan kedua tanganku.

Ini mustahil, kan?

Kyuhyunku kecelakaan?

Dengan tangan bergetar, aku menyentuh pundak ayah mertuaku.

“abonim…”

Namun mertuaku hanya menatapku dengan pandangan yang menyedihkan, sebelum kemudian ambruk tak sadarkan diri.

Di sinilah aku sekarang, mengunjungi adik iparku. Namjaku. Oh, haruskah aku masih mengakuinya sebagai namjaku? Napasku?

Lihatlah kondisinya. Matanya di perban. Menutupi salah satu organ yang benar-benar kusuka. Kuharap matanya akan baik-baik saja, Tuhan.

“hyung, mana kakak iparku” dia bertanya pada Siwon saat kami semua berada di sini, menjenguknya.

Tangannya meraba-raba di sekitarnya. Mencoba mencar keberadaanku. Kakak iparnya.

“dia ada di sebelah kananmu, hyunnie” kata Siwon seraya menggandengku untuk lebih dekat dengan Kyuhyun.

“anyeong, kakak ipar. Apa kabar?” tanyanya yang membuatku nyaris berteriak saat itu juga.

“an..anyeong Kyuhyun-ah.” Suaraku kupelankan agar dia tak segera mengenaliku.

Dan dia hanya tersenyum. Semoga dia tidak mengenali suaraku.

Tiba-tiba…

“anyeonghaseo…” dari luar, Nampak sepasang kekasih yang baru masuk ke dalam ruang perawatan Kyuhyun.

Aku tercekat mendengar suara itu. Donghae? Jessica? Ottoke?

Perlahan aku mngarahkan focus pandangku ke mereka. Begitupun mereka.

Mereka sempat terkejut melihatku di sana. Namun seukir senyuman tipis menggores di bibir mereka.

“hyung!!! Sicca-a kalian dari mana saja. Tak mau menemaniku di sini?” cerca Kyuhyun pedas.

“anni. Kami dari hotel. Nae yeoja berkali-kali mengeluh untuk mandi” ungkap Donghae yang hanya dihadiahi Jessica dengan sebuah cubitan mesra di pinggangnya.

“hehehe, ne, oppa. Mianhe. Bukankah sekarang kau sudah senang?” Tanya Jessica seraya menatapku.

“ne, semuanya ada di sisiku”

Demi apapun, air mataku tak dapat kubendung lagi. Kenapa, Kyuhyun-ah? Wae? Kenapa ini semua terjadi?

Dengan bahasa isyarat, ku ajak pasangan haesicca keluar ruang inap Kyuhyun.

“ada apa?” Tanya Donghae tetap dengan senyuman ramahnya.

Aku menatap keduanya dengan pandangan memohon.

“rahasiakan kedatanganku pada Kyuhyun.” Ucapku dengan nada tercekat.

Keduanya Nampak terkejut dengan ucapanku.

“mwo?”

“aku…adalah kakak iparnya.”ucapku.

Setetes air mata jatuh di pipiku kala kuucapkan kata itu. Kupandangi lagi keduanya yang masih memasang wajah syok.

“jebal. Aku mohon. Katakana, katakana padanya kalau aku sedang sibuk, dan tidak tahu apa-pun dengan keadaannya saat ini…”

PLAKK

Sebuah tamparan panas mampir di pipiku.

“kau kira kau siapa?! Berani sekali kau melakukan hal ini padanya!!” teriak Jessica di sela isak tangisnya.

“lantas aku harus bagaimana? Haruskah aku menyakitinya sekarang?” balasku.

“kenapa kau lakukan hal sekejam ini padanya?” Tanya Donghae seraya menatapku tajam. “padahal dia sungguh sangat girang saat hari ini akan berakhir dan dia akan segera menemuimu sebagai reward dan kejutan besarnnya untukmu. Wae?”

“jadi? Inikah kejutannya? Harus berapa kali aku menerima kejutan?” tanyaku

“apa maksudmu?” Tanya Donghae.

“sebelum kalian berangkat, dia mengatkan akan memberiku kejutan. Kejutan manis. Yah, kejutan manis berupa sebuket bunga lili serta sebuah kabar menggembirakan bagiku saat itu. Dijodohkan dengan anak keluarga cho. Kalian tahu seperti apa rasa gembiraku saat mendengarnya? Kupikir itulah kejutannya. Ku piker dialah yang akan dijodohkan denganku. Salahku tak menanyakannya terlebih dahulu pada appa dan eomma. Aku malah langsung menyetujuinya karena ku kira dialah yang akan dijodohkan denganku. Aku seperti orang gila saat menyangka bahwa itulah kejutan yang telah ia siapkan. Namun, seperti yang kalian tahu, anak keluarga cho bukan hanya Kyuhyun. Masih ada Siwon yang sempat kulupakan.” Ceritaku panjang lebar.

“dan seperti di tikam berkali-kali, saat kami dipertemukan, dan dia tak ada di sana. Bukan dia. Bukan dia yang ada di sana, tapi Siwon. Saat itu aku berpikir untuk mengutarakan semuanya. Namun kebahagiaan kedua orangtuaku adalah harga mati bagiku.”

Setelah menceritakan semuanya, aku jatuh berlutut di hadapan mereka.

“kumohon. Rahasiakan semua ini. Jebal.. aku tak mau menyakitinya lagi.”

Dengan tangan bergetar, Jessica menarikku ke dalam dekapannya.

“mianhe tak dapat menolongmu. Mianhe…” ucapnya di sela isak tangisnya.

Tepat 3 hari setelah operasi mata Kyuhyun, kini perban itu di buka. aku berdiri di sisi Siwon, menggenggam erat tangannya.

“kau bisa melihatku?” Tanya dokter pada Kyuhyun

Matanya berkali-kali mengerjab. Dan sebuah gelengan kepalanya menandakan jawaban bahwa dia tak dapat melihat apapun.

“appa……aku buta…” isaknya

Aku memeluk Siwon dan lantas menangis.

Kenapa semua ini harus terjadi, Tuhan???

Setelah mendengarkan penjelasan dokter yang mengatakan bahwa segala kemungkinan akan keberhasilan operasi yang akan dating akan berhasil, kami memutuskan untuk tetap tinggal di JEPANG.

Dan di sinilah kami berada. Di sebuah rumah mewah yang khusus di sewa Siwon oppa untuk menjadi tempat tinggal sementara antara kami bertiga. Aku, Siwon oppa, serta Kyuhyun.

Semua keluarga emutuskan untuk kembali ke korea setelah mendengar semua penjelasan Siwon oppa. Dan mereka menyerahkan tugas ini sepenuhnya pada kami.

“kau tidak apa-apa kan jika kita tinggal bertiga?” Tanya Siwon oppa padaku.

“ne, oppa” jawabku.

Aku kembali menatap Kyuhyun yang saat itu tengah menghapal tata letak rumah dengan tongkatnya.

Aku yakin dia sangatlah kesusahan sekarang.

“mari kubantu.” Kataku seraya meraih tangannya.

Kami tertegun sejenak. Dia mengarahkan pandangan matanya padaku yang kuyakini tak dapat dilihatnya.

“nuna, suaramu serta kelembutanmu mirip sekali dengan yeojaku.” Ucapnya membuat ulu hatiku mendadak nyeri. Kembali air mataku menetes mendengar ucapannya.

“jeongmal?” tanyaku dengan suara agak parau. Dan dia hanya mengangguk seraya mengerutkan keningnya untuk berpikir.

“aku berpikir, apakah mungkin ada dua orang yang berbeda karakter, namun mempunyai dua sisi yang sama?” tanyanya lagi.

Dan aku lagi-lagi tertohok mendengar pertnyaannya tersebut.

“chagi. Kajja. Makanannya sudah siap.” Siwon oppa memanggiku untuk segera ke meja makan.

Kembali kutuntun namjku ke ruang makan.

“kau harus menghapal semuanya dengan cepat Kyuhyunnie. Aku tak mau kau terus mengambil jatah kebersamaanku dengan nae yeoja” ucap Siwon dengan maksud bercanda. Namun, entah mengapa semuanya Nampak sangat menyakitkan?

“ne, hyung. “

“oh ia, Kyuhyunnie. Hyung sudah menyiapkan kamarmu sesuai dengan desain dan model kamarmu seperti biasanya. Hyung juga sudah menyurh asisten Han untuk segera mengatur berbagai jenis bacaan di kamarmu. Kau kan suka membaca.” Ucap Siwon lagi. Yang kali ini benar-benar kuanggap keterlaluan.

“oppa!!!!” bentakku tanpa sadar. Sebalum kemudian berlari ke kamar.

KYUHYUN POV

“oh ia, Kyuhyunnie. Hyung sudah menyiapkan kamarmu sesuai dengan desain dan model kamarmu seperti biasanya. Hyung juga sudah menyurh asisten Han untuk segera mengatur berbagai jenis bacaan di kamarmu. Kau kan suka membaca.” Ucap Siwon hyung lagi. Entah mengapa mendengarnya berucap demikian membuatku seolah merasa tak berdaya dengan keadaanku ini.

“oppa!!!!!” terdengar suara bentakan yang cukup keras dari kaka iparku.

Tunggu!!! Suara ini!! Pekikan ini!! Ini mustahil, bukan? Mana mungkin semuanya sama? Dia tidak mungkin Sooyoungku, kan?

“habiskan makananmu, Kyuhyunnie. Hyung ke kamar dulu.” Ucap Siwon hyung lagi yang segera kutimpali dengan anggukanku saja.

AUTHOR POV

Sudah nyaris sebulan sejak mereka memutuskan untuk tetap tinggal di jepang.

Saat ini ketiganya sedang menikmati santap siang bersama di rumah nan megah itu.

“chagi, oppa akan berangkat ke kore untuk sementara waktu. Bisakah kau menemani na dongsaeng sendiri di sini?” Tanya Siwon.

“tentu saja aku akan menjaganya, oppa. Dia juga dongsaengku” ucap Sooyoung tercekat.

“ne hyung. Aku juga tidak apa-apa jika harus di sini bersama nuna.” Timpal Kyuhyun.

“baiklah. Kajja. Temani oppa membereskan pakaian oppa. Karena oppa akan segera berangkat setelah makan siang ini.

KYUHYUN POV

Semuanya terasa tak berubah. Perasaan rinduku pada nae yeoja. Sooyoungku.

“bogoshipo soo-ah.” Ucapku lirih.

“ehm…” terdengar deheman kakak iparku.

Dia benar-benar di luar dugaan. Dia lembut, telaten, serta selalu mampu membuatku nyaman jika berada di dekatnya. Sama halnya seperti Sooyoung.

“apa yang kau lakukan?” Tanya kakak ipar.

“aku hanya ingin menulis sebuah pesan rinduku pada yeojaku yang ada di sana. Bisakah nuna menolongku?” tanyaku.

Hening..

Kemana nuna?

“nuna?”

“ehm…aku di sini, Kyuhyun-ah” jawabnya.

Aku tersenyum. Aku yakin ini adalah efek dari rasa rinduku. Semuanya Nampak sama. Bahkan saat nuna memanggil namaku, suaranya persis sama seperti Sooyoung memanggil namaku.

“nuna jebal. Tolong aku menuliskan pesan ini untuk yeojaku.” Pintaku sekali lagi.

“arra. Mana ponselmu” tanyanya.

“tidak, nuna. Aku hanya akan mengirikan sebuah email untuknya. Nanti dia akan curiga jika aku mengirimkannya pesan melalui ponsel. Aku telah mengatakan padanya bahwa konser tur perdanaku akan di perpanjang dengan jangkauan Negara yang diperluas.”

“oh…”

“apa nuna sudah siap?” tanyaku.

“ne”

“ikuti setiap kata-kataku”

“ne”

Anyeong chagia
Apa kabar?
Kuharap kau senantiasa selalu berada dalam lindungan tuhan.
Mianhe karena lagi-lagi aku melanggar janji.
Kau tidak marah kan?
Kau memaafkanku, kan?

Chagi, apa kau tahu pemandangan di jepang sangat indah.
Di saat bunga-bunga skura bertebebaran dengan indah di sepanjang jalan yang kupijaki.
Membuatku berpikir untuk segera menikahimu segera.
Menjadikanmu sebagai milikku yang utuh.

Chagia….neomu bogoshipo.
Jeongmal bogoshipoypo.
Apakah kau juga merindukanku?
Dan aku harap rasa rindumu sebesar rasa rindu yang mengungkungiku saat ini.

Aku sudah tidak sabar untuk segera mengakhhiri tur konser ini.
Rasanya aku sudah tidak sabar untuk melihat kilauan indah matamu.
Memelukmu, menciumimu, serta menikmati waktu kebersamaan kita.
Baiklah, semoga dengan adanya pesan cintaku saat ini mampu membunuh rasa rindu yang membuncah di dadamu kekekeke

Anyeong, chagia.
Saranghae.

“otte, nuna? Apakah kata-kataku terlalu berlebihan?” tanyaku. Rasanya malu meminta bantuan untuk sesuatu yang sangat menggelikan seperti ini.

Hening…

“eoh. Kau sangat romantic” ucap kaka iparku ini dengan suara paraunya.

Apa dia menangis?

“gwencahan, nuna?” tanyaku.

“gwenchana. Hanya terharu membaca pesan cintamu” ucap kakak iparku ini.

“baiklah. Sekarang maukah nuna membantuku menemaniku menuju piano? Aku akan menyanyikan sebuah lagu untuk nuna. Lagu kerinduanku untuk nae yeoja”

chilnyeoneul mannatjyo
amudo uriga ireoke
swipge ibyeolhal jureun mollatjyo

geuraedo urineun heeojyeo beoryeotjyo
gin sigan ssahawatdeon gieogeul namginchae

urin eojjeom neomu eorinnaie
seororeul manna gidaenneunji molla
byeonhaeganeun uri moseupdeureul
gamdanghagi eoryeowonneunjido

ibyeolhamyeon apeudago hadeonde
geureongeotdo neukkilsuga eobseotjyo
geujeo geunyang geureongabwa hamyeo damdamhaenneunde

(Chorus)
ureotjyo uuu sigani gamyeonseo naegejun
aswiume geuriume naetteutgwaneun dareun
naui mameul bomyeonseo
cheoeumen chinguro daeumeneun yeoninsairo
heeojimyeon gakkaseuro chingusairaneun
geu mal jeongmal matneunde

geu huro samnyeoneul bonaeneun donganedo
gakkeumssik seoroege yeollageul haesseotjyo

dareun han sarameul manna ttodasi
saranghage doeeosseumyeonseodo nan
seulpeulttaemyeon hangsang jeonhwalgeoreo
sorieobsi nunmulman heulligo

neodo joheun saram mannaya doenda
maeumedo eomneun mareul hamyeonseo
ajik nareul johahana gwaenhi dollyeo malhaetjyo

(Chorus)
arayo uuu seoro gajang sunsuhaesseotdeon
geuttae geureon sarang dasi hal su eopdaneun geol
chueogeuro nameulppun
gakkeumssik chagaun geuael neukkilttaedo isseoyo
hajiman ijeneun amugeotdo yoguhal su
eopdaneun geol jal aljyo

na ije gyeolhonhae geu aeui maldeutgo
hanchameul amumaldo hal suga eobseotjyo
geurigo ureotjyo geu ae majimak mal
saranghae deutgosipdeon geu hanmadi ttaemune

selesai menyanyikan lagu ini, hatiku menjadi sedikit tenang. Rasa rinduku seakan tersalurkan melalui lagu yang menjadi kegemarannya ini. Bahkan kakak iparku memuji akan kepiawaianku memaikan piano seraya bernyanyi.

“aku ini memang penyanyi berkaliber internasional, nuna.” Ucapku bercanda.

Setelah bernyanyi dan berbincang sejenak dengan kakak ipar, aku segera menuju ke peraduanku.

“Sooyoung-ah. Datanglah dalam mimpiku” ucapku lirih.

SOOYOUNG POV

Berkali-kali aku terpekur membaca kata-demi kata yang kutulis tadi.

Apakah harus seperti ini akhirnya, Kyuhyun-ah?

Dengan rasa frustasi yang ada, aku mengacak-acak tempat tidurku dengan histeris.

“mianhe. Mianhe, kyunyuh-ah. Mianhata. Saranghae. Nado, nado bogoshipoyo” ucapku seraya memeluk diriku sendiri.

AUTHOR POV

Kali ini semuanya kembali berkumpul. Bahkan kedua orangtua Sooyoung juga ikut menemani hasil operasi kedua kalinya bagi cho Kyuhyun.

“aku yakin kali ini pasti akan berhasil” gumam Siwon. Seraya mendekap Sooyoung erat.

Perban terakhir telah di lepaskan. Saatnya melihat dunia di sekitarmu, Kyuhyun.

Mata Kyuhyun mengerjab berkali-kali. Di lihatnya appanya, orang tua Sooyoung, Donghae, Jessica, Siwon, serta seseorang yang dalam dekapan Siwon.

“appa, aku bisa melihat lagi” ungkap Kyuhyun girang seraya memeluk sang appa.

“syukurlah. Kau tahu? Kau membuatku takut dengan keadaanmu, anak nakal.” Ungkap sang appa seraya memeluk anaknya erat.

Kyuhyun hanya tersenyum bahagia. Pandangannya beralih pada orantua Sooyoung.

“ahjussi, ahjuma, kalian datang?” Tanya Kyuhyun seraya membungkukan badannya menghormati calon mertuanya. Yang hanya dib alas dengan senyuman rama kedua orangutua Sooyoung.

“Donghae-ah. Sicca-ah. Aku bisa melihat lagi. Aku kembali tampan, bukan” tannya Kyuhyun seraya memamerkan senyum terbaiknya. Dan lagi-lagi dib alas sebuah senyuman tipis dari keduanya.

Kyuhyun lagu-lgi mengedarkan pandangannya yang kini jatuh pada Siwon serta waniat yang kini menyembunyikan dirinya di balik punggung Siwon.

“hyung, aku bisa melihat lagi. Aku bisa membaca semua buku yang telah hyung siapkan. Kendeu, mana kakak iparku?” Tanya Kyuhyun seraya sesekali melirik seseorang yang bersembunyi di belakang Siwon.

“ayolah, chagi. Tak usah malu begitu.” Kata Siwon seraya menarik pergelangan tangan Sooyoung.

Kyuhyun tercekat. Begitupula dengan Sooyoung. Keduanya bertatapan untuk waktu yang lama. Diiringi dengan air mata yang mendadak jatuh di pipi keduanya.

“hahahaha…kau bercanda, kan hyung? Dia kakak iparku?” Tanya Kyuhyun seraya menghapus jejak air mata di pipinya.

“anni. Dia nae yeoja. Kakak iparmu.”

Kyuhyun memalingkan wajahnya. kini air mata itu tak segan keluar dari kelopak matanya. Semuanya tertegun.

Perlahan, Sooyoung maju. Meraih tangan Kyuhyun. Namun dengan kasar di tepis Kyuhyun.

Pecah sudah tangisan Sooyoung.

“mianhe..jeongmal mianhe….”isak Sooyoung seraya berlutut di hadapan Kyuhyun.

“wae? Kenapa kau melakukan hal ini padaku?” teriak Kyuhyun. Yang membuat semuanya semakin terkejut.

Siwon maju dan menarik Sooyoung berdiri.

“apa maksud dari semua ini? Kenapa kau bersikap tidak sopan pada kakak iparmu?” Tanya Siwon.

Kyuhyun menatap Sooyoung dengan tajam.

“kakak ipar, huh!!! Keluar kau!!!!” teriak Kyuhyun.

Semuanya tersentak. Sooyoung menghapus buliran air matanya sebelum kemudian berlari keluar dari sana.

“soo-ah. Jangkaman.” Tahan Donghae.

“kyu. Ini tidak seperti yang kau byangkan. Dia terpaksa.” Ucap Donghae.

“kenapa kalian merahasiakannya? Kenapa kalian mengoperasi mataku jika hal seperti ini yang harus kulihat di hari pertamaku melihat lagi? Hyung!! Dia yeojaku. Dia WANITAKU!!! Kenapa kau tega?? Dokter!! Butakan aku kembali!! Aku tidak mau melihat lagi!!!!!” teriak Kyuhyun histeris sebelum kemudian teriakan Jessica menyadarkan mereka semua.

“Sooyoung-ah…!!! Andweyo!!!!!”

Semuanya berlari kearah Jessica melihat apa yang terjadi.

Semuanya tertegun. Begitu juga dengan Kyuhyun. Dia berjalan terseok-seok menghampiri kekasihnya yang kini bersimbah darah di tepian jalan.

“Sooyoung-ah…” lirih Kyuhyun. Seraya mengelus rambut yang kini sudah berubah warna dengan warna kemerahan.

“Kyuhyun…sa..ranghe..hek…” kata Sooyoung terbata seraya mengelus pipi Kyuhyun dengan jarinya, sebelum tangan itu terkulai lemah tak bergerak lagi.

Kecelakaan yang tak terelakkan. Sooyoung dengan sengaja menabrakkan dirinya pada sebuah truk konteiner yang lewat.

Dengan sekuat tenaganya, Kyuhyun mengangkat tubuh tak bernyawa Sooyoung.

Nampak dari kejauhan, Siwon mengepalkan tangannya demi melihat istrinya di dekap namja lain.

“kau tidak perlu semarah itu. Mereka adalah sepasang kekasih yang harus melewati semua pendertaan ini. Kau sama sekali tidak tahu seberapa sakit istrimu, seberapa berat beban yang ditanggungnya sebagai seorang kakak ipar untuk kekasihnya yang begitu di cintainya.” Ucap Donghae panjang lebar.

Sementara di sana, di ujung sana, Kyuhyun merebahkan Sooyoung di rumah sakit. Membersihkan sisa darah yang melekat di wajah Sooyoung.

“wajahmu selalu berkilau di mataku, namun akan semakin berkilau jika kau membuka matamu, soo” ucap Kyuhyun seraya mengelus puncak kepala Sooyoung.

Seorang suster dating dan berniat membawa jenazah Sooyoung untuk di perlakukan sebagaimana mestinya.

“dandani dia sebagaimana layaknya pengantin cantik”

Semuanya tertegun mendengar ucapan Kyuhyun.

“apa kau sudah gila?” teriak Siwon di tengah derai air matanya.

“inilah kejutan besarku untukmu, sayang….” Bisik Kyuhyun. Tanpa menghiraukan ucapan Siwon.

“dia istriku, Kyuhyun!!!” teriak Siwon.

Kyuhyun menatap Siwon.

“ijinkan aku memberikan kejutan terbesarku padanya, hyung. Kejutan yang tidak sempat kusampaikan.” Ucap Kyuhyun lagi.

Siwon menggelengkan kepalanya.

“dengan atau tanpa ijinmu, aku akan tetap menikahinya” ucap Kyuhyun bersikeras.

PLAKKK

Sebuah tamparan mendarat di pipi Kyuhyun. Appa Sooyoung baru saja menamparnya.

“dia putriku. Kau anggap apa putriku? Kau ingin menikahinya?” teriaknya.

“ahjussi. Ijinkan aku. Ijinkan aku, jebal. Inilah permintaan terakhirku.”

Namun, sekeras apapun Kyuhyun meminta, dia tetaplah di tolak. Hingga kenekatannya muncul.

Di tengah malam buta, dengan tertatih, diraihnya tubuh kekasihnya yang sudah berbalut baju pengantin bersih. Menggendongnya. Dan membawanya ke bawah bangku taman yang penuh dengan kelopak bunga sakura yang bertebaran.

“seperti yang penah ku tulis dalam emailku, kita akan bersama di bawah naungan bunga sakura yang bermekaran,  chagia.”

Kyuhyun meletakkan tubuh kaku Sooyoung di kursi taman. Dan dia sendiri berlutut di depan Sooyoung seraya menyodorkan sekotak cincin.

“marry me, soo-ah”

Hening..

Kyuhyun tersenyum kecut. Ditelannya salivanya dan sekali lagi dia berujar.

“marry me, soo-ah. Please..say yess.”isak Kyuhyun.

Dan lagi, hanya keheningan yang dia dapatkan.

Kyuhyun tertunduk sejenak, menghapus buliran air matanya dan lantas menarik tangan Sooyoung. Disematkannya cincin itu di jemari manis Sooyoung.

“sekarang kau istriku. Kau senang, Sooyoung-ah?” Tanya Kyuhyun yang kini ikut merebahkan kepalanya di perut Sooyoung.

Tampak buih-buih busa muncul dari sela-sela bibirnya yang menyunggingkan senyuman indahnya.

Sedangkan tak jauh dari tempat keduanya, tampak semuanya menahan isak tangis mereka. Jessica memeluk Donghae dengan isak pilu yang sudah tidak bisa di bendungnya. Begitu pula dengan eomma Sooyoung yang juga memeluk suaminya atas kehilangan anak semata wayangnya.

Dan takdir cinta kita tak akan pernah terelakkan.

Kau milikku, sebagaimana kau memilikiku.

Saranghae, nae anae…

The End

~~~

EPILOG

Jessica menghempaskan tubuhnya di sebelah gadis manis yang berusaha menghapus air matanya.

“eomma, kasihan sekali Kyuhyun ahjussi dan Sooyoung ahjuma” isak gadis tersebut.

“ne, summer. Kisah mereka menyedihkan. Namun eomma yakin, keduanya kini sudah berbahgia di atas sana.” Ucap Jessica seraya mengelus lembut foto kebersamaan dia, Donghae suaminya, Sooyoung, serta Kyuhyun.

“ngomong-ngomong, bagaimana kabar pangeran marcus mu itu?” Tanya Jessica berusaha menggoda anaknya.

“eomma…kenapa eomma selalu menggodaku?” rengek sang gadis seraya memeluk Jessica.

Jessica hanya tersenyum, memeluk dan mengelus lembut rambut anak semata wayangnya.

“kenapa wajahnya harus mirip denganmu, soo-ah?”

END

Anyeong………adakah yang mewek? Atau ceritanya yang biasa saja dan jsutru terkesan aneh? Jujur saja, author sampai nangis gila sambil negtik ff ini. Ga tau kenapa, kepikiran buat ff yang amit-amat ini.

Ya udah the, diharapkan RCL nya.

Anyeong……


[Ficlet] Missing You Today

$
0
0

Title : Missing You Today

Author : Kihyun Cho

Genre : Sad

Length : Ficlet

Cast :

  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun

Backsound : Missing you today – Davichi

Happy reading ^^

~~~

Hari ini eomma menyuruh ku pergi ke suatu tempat. Katanya supaya aku bisa kembali ceria seperti sedia kala, sebelum Ia meninggalkan ku. Hufftt.. apakah kau baik-baik saja? Apa kau masih sama seperti dulu?

Entahlah, tak ada jawabannya. Ku pandangi pemandangan nan indah yang Tuhan berikan menuju Mokpo. Ku buka kotak yang tak terlalu besar yang sengaja ku bawa untuk melupakannya. Ku pandangi figura bersamanya. Senyuman terlukis di wajah ku kala itu betapa bahagia bisa bersamanya.

Jangan khwatir, aku hanya sedikit tidak bisa melupakanmu. “eoh.. hujan” ucapku saat ku lirik ke arah jendela. Air turun dari langit menemani perjalanan ku. Aku dan dia sangat menyukai hujan ^^.

Tapi sekarang aku mulai murung tak ada di rimu di sisi ku. Jadi, aku memikirkanmu.

Sesampainya di Mokpo, aku tinggal di rumah Imo ku. Tapi Imo ku sedang pergi ke Busan 2 hari, ia menitipkan rumahnya kepada ku. Ku benahi barang bawaan ku di kamar yang telah disediakan. Setelah selesai, aku duduk dekat jendela sambil meminum cokelat panas yang ku buat.

Hari semakin malam. Akankah kau kembali? Hati yang berdebar semalaman. Apa itu pertanda kau kembali? Aku menunggu mu di sini sepanjang malam. Aku yakin kau pasti menyusul ku ke sini.

Aku menunggumu dan menunggumu dan lagi-lagi aku menangis. Karena aku tahu itu tidak akan membuat mu kembali bahkan jika kita bertemu lagi.

Aku menunggumu dan menunggumu
Aku benar-benar membencimu
-Cho Kyuhyun-

Huh.. tapi aku benci diriku karena masih menangis dan tertawa karena dirimu. Itu karena aku sangat merindukanmu hari ini dan seterusnya.

Matahari muncul dari ufuk timur. Ku regangkan tubuhku. Mata ku sedikit sembab menangis karena menunggumu..

Ku putuskan untuk keluar. Ku kenakan pakaian celana pendek selutut, kemeja biru kesukaanmu dan tak lupa topi pemberianmu. Karena angin terasa dingin dan cuaca begitu bagus. Ku putuskan untuk ke pantai.

Sesampainya di pantai, ku duduk di bibir pantai. Menikmati semilir angin yang berhembus. Merasakan suara deburan ombak yang merdu. Menenangkan hati ku.

Jika waktu berlalu, dapatkah aku melihat mu sekali lagi?

Jika kau bertemu seseorang yang baik dan hidup bahagia, maukah kau melupakanku?

Semakin aku berpikir bahwa itu sudah berakhir ..

Aku semakin merindukanmu..

Aku merindukanmu, aku menangis lagi sekarang

Karena aku tak peduli berapa banyak aku mencoba, kau tidak akan pernah kembali

Tapi tetap saja, aku menunggumu, jika aku terus merindukanmu

Mungkinkah kau akan melihatku sekali lagi

Itu karena aku sangat merindukanmu hari ini ..

Cho Kyuhyun ..

END

Terimakasih ^^ ah~ jangan tanyakan kenapa putusnya dan sebagainya soalnya aku juga bingung hahaha.. diterka-terka aja tapi yang pasti bukan karena orang ketiga ya..


[LINK FF] If You’re Not Choi Sooyoung (Part 1)

$
0
0

Title : If You’re not Choi Sooyoung (Part 1)

Length : Chapter

Genre : Romance, Conflict

Rating : PG-15

Main Cast : Cho Kyuhyun and Choi Sooyoung (great couple in Sugen) ^^

Author : Riora a.k.a Riny Oktora Purba

Note :

Annyeong chingudeul!

Makasih buat yang udah merelakan waktunya kemarin2 untuk membaca FF Kyuyoung –Really Just My Teacher. Gamsa!! ^^ (bow). Nah, kali ini aku mencoba untuk nulis FF yang sedikit berbeda. Karena di FF ini ada sedikit melibatkan dendam. Setelah selama ini hanya bisa membaca FF yang kayak gitu, akhirnya aku putuskan untuk mencoba juga. Tapi sepertinya kurang bagus, langsung ke TKP aja ne?

Happy reading!!

>KLIK DISINI UNTUK BACA<

PS: JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTARNYA YA :)


I’M UGLY, SO THAT’S PROBLEM? [Part 1]

$
0
0

image

Title : I’M UGLY, SO THAT’S PROBLEM?

Author : Hwang Mi Ree

Main Cast : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun, Shim Changmin, etc.

Genre : Romance, Sad, Humor

Length : Chapter

Summary : Seorang yeoja buruk rupa yang berubah menjadi cantik, bahkan menjadi seorang primadona. Apakah namja kasar seperti Kyuhyun akan takhluk pada yeoja itu?

Happy Reading!

#Sooyoung POV

Hari ini ialah hari terakhir ku di Junior High School. Aku berdiri di depan cermin dengan tubuh yang bisa meledak kapan pun. Perut yang seperti akan pecah dengan berat badan yang mungkin setara dengan berat badan seekor babi. Kuku jari yang pendek karena sering digigiti terus. Kulit yang cukup berminyak. Ketombe yan bertumpuk di pundak. Rambut lebat, keriting, selalu berantakan. Dan lain sebagainya… produk yang dilahirkan dengan sekumpulan kondisi buruk ini…. Adalah aku,

Choi Sooyoung.

Aku tinggal sendiri di sebuah apartemen yang cukup luas. Meski tinggal sendirian, aku merasa cukup nyaman. Karena aku bisa makan apapun yang kusuka atau menempeli foto orang yang kusuka diseluruh dinding apartemenku.

Siapa yang kusuka? Tentu saja Shim Changmin. Seorang model papan atas yang berwajah tampan dan sangat elegant. Dia satu sekolah denganku, karena itu aku merasa sangat beruntung bisa masuk sekolah yang sama dengannya dan selalu sekelas dengannya selama 3 tahun.

Ah.. sepertinya aku terlalu banyak bercerita! Aku harus bersiap kesekolah!

Aku mengambil tas maupun bekal yang sudah kusiapkan untuk kubawa kesekolah. Dan aku langsung berlari kearah sekolah.

Tak sampai 20 menit aku berlari, sekolahku mulai terlihat dari pandanganku. Aku pun berusaha berlari dari jalanan yang menanjak ini. Aku sangat membenci jalan menanjak ini, capeknya setengah mati. Jika aku lulus dari sekolah ini, akan kuucapkan selamat tinggal pada jalan menanjak ini. Huh!

“yuhuuuuuu! Gendut!”

Suara ini… sepertinya aku mengenalnya. Aku pun langusng menengok kan kepalaku dan tepat! Aku melihat Yuri dan segerombolan anak buahnya berjalan menghampiriku.

“ah..selamat pagi Yuri” ucapku

“wah sepertinya kau sangat menikmati liburanmu ya.. lihat! Sepertinya lemak ditubuhmu itu bertambah lagi..” ucap Yuri sambil merangkul bahu ku.

“haha pasti sudah 100kg”

“wah kayak babi jumbo dong”

Yah.. itulah olok olok yang sering kudapat dari mereka.

“aniyo.. hanya naik sedikit kok..” bela ku sambil tersenyum.

“hey gendut, karena teman teman mu ini belum sarapan, pinjami kami uang dong” ujar Yuri sambil tersenyum manis kearahku.

“eh? Aku tidak punya uang…” bohong ku

Yuri menatapku, “kalau sampai aku menemukan uang itu di tas mu atau di seragam mu. Aku akan mengambil semuanya loh” ujarnya.

“ta..tapi..”

Sebelum aku menyelesaikan kata kata ku, mereka langsung mengambil tasku dan menggeledahnya, begitu juga dengan seragamku. Salah satu teman Yuri pun menemukan uang yang sudah kusembunyikan dengan baik di balik tasku. Aish…kenapa dia bisa menemukannya semudah itu.

Yuri langsung mengambil seluruh uang ku dan berjalan perlahan kearahku, “ini ada.. karena kau berbohong. Maka uang ini kami ambil semuanya. Haha” ujar Yuri dan langsung pergi meninggalkanku.

Haft… uang yang sengaja kubawa untuk membeli pizza saat usai sekolah pun lenyap…

‘ckiiiit’

eh?

Sebuah mobil berhenti tepat di depanku, dan tiba tiba saja kaca mobil itu pun terbuka.

“Choi Sooyoung? Apa kau baik baik saja?” Tanya seseorang dari dalam mobil.

Mwo??? Shim Changmin??!

Aku yang membisu hanya dapat mengamati wajah tampannya tanpa menjawab pertanyaannya tadi. Secepat kilat aku langsung menggelengkan kepalaku.

“se…selamat pagi Changmin” ujarku.

“selamat pagi.. naiklah, kita kesekolah bersama sama” ajaknya sambil membukakan pintu mobilnya untukku.

Ini bukan mimpi kan?? Bukan mimpi???

Alangkah senangnya bisa naik mobil bersama Changmin… Dewi fortuna sedang berada di pihakku saat ini.

“bagaimana dengan liburanmu?” Tanya Changmin

“aku dirumah saja kok…” jawabku sambil tersenyum lebar. Ya liburan ini aku hanya dirumah saja.. makan tidur makan tidur…

“aku sangat iri haha. Oh iya, kau ingin masuk ke SMA mana?” Tanya Changmin.

“aku masuk ke sekolah yang sama denganmu kok hehe” jawabku

“Benarkah? Kau juga akan masuk ke sekolah Town?” Tanya Changmin

“eh? Town? Bukankah kau masuk ke sekolah SM?” Tanya ku bingung.

“tadinya begitu, tapi sepertinya Town lebih cocok untuk aktivitas entertainment ku. Makanya aku pilih sekolah disana. Jadi kau masuk ke sekolah Town juga?” Tanya Changmin lagi.

Mwo?? Bagaimana mungkin?! Aku sudah belajar mati matian sampai pernah melupakan makan malam ku hanya untuk belajar dan diterima di sekolah SM bersama Changmin. Tapi.. tapi… kenapa Changmin malah pindah ke sekolah Town..

“ani… aku masuk ke sekolah SM…” ucap ku tak bersemangat.

“sayang sekali.. kita tak bisa satu sekolah lagi” ujar Changmin

Aish.. Benar benar sial sekali nasib mu ini Choi Sooyoung..

.

.

Akhirnya aku sampai dikelas dan langsung meletakkan tas beserta bekal makanan ku. Aku pun langsung duduk lemas. Masih memikirkan perkataan Changmin tadi. Haft… pasti hari hari ku di sekolah SM akan sangat membosankan jika tidak ada keberadaan Changmin.. Bagaimana aku sampai tak mengetahuinya jika Changmin pindah ke SMA Town. Aish..

‘braak!’

“yak babi! Kau sudah datang?!” Tanya seseorang dari arah pintu. Dan dia pun termasuk pelaku penggebrakkan pintu tadi.

Babi? Iya.. itu memang julukanku di sekolah ini. Julukan spesial bagi orang yang bertubuh sangat gendut dan jelek seperti ku…

Aku pun langsung berbalik badan dan menatap kearah namja yang sempat memanggilku tadi.

Cho Kyuhyun..

Dia adalah ketua geng di sekolah ini. Haft.. padahal aku berharap dia sakit atau mati selama liburan kemarin. Tapi sepertinya dia semakin sehat.

“hey babi! Kau tau aku kesini karena apa?” Tanya Kyuhyun sambil duduk di meja ku.

Aku hanya menggelengkan kepalaku tanpa memandang wajahnya. Aku benar benar takut dengannya.. Bahkan sangat takut.

“aku baru membeli beberapa pulpen..” ucap Kyuhyun. “hey Donghae! Berikan pulpen nya” tambahnya.

Pria tampan yang tak terlalu tinggi disebelahnya pun langsung mengambil beberapa pulpen di dalam tasnya dan memberikannya ke Kyuhyun.

“lihat.. masih baru kan?” Tanya Kyuhyun sambil memperlihatkan pulpen itu.

Aku hanya menelan saliva lantaran takut. Mau apa dia dengan pulpen pulpen itu…

“Hyuk! Pegang tangannya! Regangkan jarinya.. kita coba seberapa kuatnya pulpen ini..” ujarnya

Aku membelalakkan mata tak percaya. Eunhyuk langsung mengambil tangan kanan ku kuat dan meregangkan jariku. Kyuhyun pun langsung menusuk kan pulpen ke sela sela jari ku yang kosong.

Aku takut…

Sangat takut..

Jika Kyuhyun meleset, tentu saja pulpen ini akan mengenai jariku dan melubanginya.

‘Tak! Tak! Tak! Tak! Tak!’

“Pulpen pertama lulus!” ucap Kyuhyun setelah menusuk pulpen itu ke sela sela jariku. Dan kini ia mengambil pulpen yang kedua. Aku melihat banyaknnya pulpen di tangan Donghae. Yang benar saja?! Pulpen itu lebih dari 20! Apakah dia benar benar ingin membuat tanganku bolong dan berdarah?!

“pulpen yang kedua..” ucapnya santai sambil menyeringai

‘Tak! Tak! Tak! Tak! Tak!’

“Pulpen kedua juga lulus!” ujarnya lagi

Ia mengambil pulpen ketiganya dan langsung menusuknya kearah jariku.

‘Tak! Tak! Tak! Ctaaak!!’

“akh!!” teriakku

“cih sial… Ternyata ini produk gagal” ucap Kyuhyun sambil melihat pulpen ketiganya.

Aku menggenggam tanganku dan memeriksa satu persatu jariku.

Utuh.. tak ada satu pun yang bolong dan berdarah. Ternyata itu bunyi pulpennya yang rusak karena Kyuhyun yang terlalu kencang menusuk nusuk pulpen tersebut.

Haft..

“sisa berapa?” Tanya Kyuhyun ke Donghae.

“masih banyak” jawab Donghae

Kyuhyun menatap ke arah Sooyoung, “hmmm, sepertinya waktu kita semakin lebih banyak…” Ujarnya.

Kumohon… jangan sakiti aku lagi.. tak terasa air mata mengalir di pipiku. Ini sudah biasa. Aku memang sudah terlalu sering mengeluarkan air mata karena namja brengsek ini.

Kyuhyun mengambil sebuah benda di samping kursiku.. tunggu? Ah! Itu bekalku..

“lihat! Ada kotak makanan..” ujar Kyuhyun. Donghae dan Eunhyuk pun bergabung dengan Kyuhyun melihat isi kotak makanan tersebut.

“kotak makanan super besar ya. Coba kau buka Kyu” ujar Eunhyuk.

Kyuhyun membuka kotak makanan ku..

“wah coba lihat! Ada nasi, kimbab, kimchi, telur dadar, beef, ayam, tempura… Ah aku malas menyebutkannya satu persatu, ini terlalu banyak!” ucap Kyuhyun

“di kotak ini masih ada makanan pencuci mulutnya lagi..” ujar Donghae sambil melihat kotak makananku yang kedua.

“astaga… ini kotak makanan untuk pesta ya? Haha” canda Eunhyuk.

Aku hanya diam.

“apakah keluarga mu sama seperti mu, babi? Ayo jawab bodoh!” Tanya Kyuhyun.

Keluarga ku bukan babi!

“hey Choi Sooyoung, sebaiknya kau harus diet” ujar Kyuhyun menyeringai dan langsung menumpahkan kotak makananku ke lantai.

Makananku… sudah pasti makanan itu tak bisa dimakan lagi..

“makanlah… bukankah babi harus makan layaknya seekor babi?” Tanya Kyuhyun sambil tersenyum puas. Dia pun langsung meninggalkan kelas ini, “sampai jumpa babi!” teriaknya sebelum benar benar pergi.

Aku menatap kearah bekal makananku..

Haft…

Aku selalu menerima perlakuan kasar karena aku adalah seorang pengecut yang gendut. Aku sama sekali tidak mempunyai teman. Tapi.. aku harus bertahan untuk hari ini saja. Karena di SMA nanti… aku tidak akan bertemu dengan Cho Kyuhyun lagi.

.

.

Aku memandang poster poster Changmin yang tertempel rapih di sekeliling apartemenku. Sesungguhnya aku sangat senang karena bisa lulus dan tidak akan satu sekolah lagi dengan Kyuhyun. Tapi.. aku juga akan berpisah dengan Changmin..

“kalau aku kurus dan cantik, aku pasti bisa berteman denganmu. Tapi dengan tubuh seperti ini, itu tidak mungkin… kau pun pasti tidak mau berteman dengan orang jelek dan gendut seperti aku kan?” ucap ku sambil mengelus elus poster Changmin.

“seandainya saja aku kurus…”

‘kriiiiiing! kriiiiiing!’

Ah! Teleponku bergetar. Aku pun langsung mengangkat panggilan itu.

“Sooyoung? Ini ibu…”

Ah! Ibu…

“i..iya Ibu?” Tanya ku

“datanglah ke upacara peringatan tahun baru. Semua keluarga akan berkumpul. Ibu menunggumu ya”

“baiklah bu..”

Aku pun langsung menutup telepon itu dan duduk di sofa bulat kesayanganku. Hey! Sepertinya aku belum memperkenalkan diri ya? Hehe..

Baiklah…

Perkenalkan, namaku Choi Sooyoung. Aku lahir dari keluarga yang terbilang cukup kaya. Karena ayahku adalah pemilik perusahan Dark Hunter, merek pakaian terkenal. Aku mempunyai 2 orang kakak perempuan, yang pertama adalah Victoria eonnie dan yang kedua adalah Jessica eonnie. Mereka berdua sangat lah terkenal di kalangan masyarakat kelas atas. Kenapa?

Karena…

Victoria eonnie adalah seorang model yang sedang naik daun. Ia sangat cantik dan juga pintar memasak. Tak mungkin ada seorang pria yang akan menolaknya. Terlebih lagi saat ini ia sedang menandatangani kontrak sebagai seorang Racing Girls.

Dan Jessica eonnie adalah seorang perempuan yang sangat aktif dalam dunia internet. Karena kepintarannya dan juga kecantikannya, ia selalu mendapatkan 1000 pengunjung di websitenya dalam 2 jam. Dan jangan diragukan lagi kalau ia sudah mempunyai beberapa fanbase yang mengaguminya. Oh iya.. dia termasuk salah seorang yang namanya paling dicari di dunia internet.

Itu adalah 2 kakak perempuanku. Hebat bukan? Akan tetapi, keluarga ku terkenal bukan karena mereka saja. Melainkan karena ibuku yang dulu juga seorang model cantik dan ayahku yang menjabat sebagai konglomerat terkenal se-Asia.

Keluarga ku sangat hebat bukan? Tentu.. mereka hebat sekali.

Dan aku…

Apakah aku perlu mendeskripsikan tentang diriku?

Sepertinya tak perlu…

Karena aku hanya lah gadis gendut jelek yang biasa saja. Tak ada yang spesial dari dalam diriku..

.

.

Keesokan harinya..

Saat ini aku sedang berada di makam leluhur ku.. aku berdoa tepat di depan makamnya.

“itu Sooyoung?”

“ya ampun, bagaimana bisa anak seperti itu lahir di keluarga kita”

“memalukan”

“apakah diapdosi?”

“kasian sekali tuan Choi ya”

Astaga… bisakah kalian tidak berbisik seperti itu disaat aku sedang berdoa saat ini? Kalian benar benar membuatku tak konsen berdoa…

“yak! Darimana saja kau?” Tanya Victoria eonnie

“kenapa tubuhmu menjadi semakin besar? Kalau kita berpapasan, jangan pernah mengatakan kami kakakmu!” ucap Jessica eonnie.

“maaf..” hanya kata itulah yang dapat kuucapkan.

“leluhur sudah menerima penghormatanmu, pergi sana!” suruh Jessica eonnie.

“eh? Tapi..”

“jangan berisik!” ucap suara laki laki yang sangat ku kenal.. Ayah ku. “Soo, kau pergilah duluan..” ucap Ayah lagi.

Aku terdiam memandang ayahku sekilas.. Ayah ku pun juga secara tak langsung megusirku yah…? hehe.

“baik” ucapku dan langsung pergi meninggalkan mereka.

Aku berjalan menjauhi mereka, sebelum mereka benar benar tak terlihat aku berbalik kebelakang melihat Jessica eonnie dan Victoria eonnie yang akrab berdoa bersama ayah…

Kapan kira-kira aku bisa diterima dengan tangan terbuka?

Sepertinya aku hanya bisa bermimpi..

Akankah hari itu tiba?

Aku pun kembali melanjutkan perjalananku, tak sengaja kaki ku tersandung sebuah ranting pohon yang cukup besar dan tubuh ku langsung oleng dan terjatuh berguling ke bawah pemakaman usang.

‘bruuk!!’

Punggung ku menabrak tanah dengan cukup keras. Tak terasa, air mata ku langsung jatuh begitu saja. Bukan sakit karena jatuh, melainkan sakit karena mereka… mereka yang tak pernah menerima akan kehadiran orang seperti ku..

Hiks….

Aku juga ingin cantik..

Siapapun…

Siapapun tidak apa apa…

Tolonglah…

Tolong aku…

#Sooyoung POV END

.

.

#Author POV

“wow! Itu sangat keren! Apa kau lihat tadi hae? Kyuhyun memukulnya dalam satu pukulan dan dia langsung tumbang begitu saja” ucap Eunhyuk

“seharusnya ia tak pantas disebut sebagai ketua” sahut Donghae.

“ani.. menurutku dia cukup kuat” ujar Eunhyuk “tapi Kyuhyun lebih kuat” tambahnya.

Kyuhyun hanya tersenyum sambil memasukkan kedua tangannya ke kantong celanannya.

“oh iya, ngomong ngomong kau akan masuk SMA mana Kyu?” Tanya Eunhyuk.

Kyuhyun tersenyum menyeringai, “SM” jawabnya.

“hmm berarti kau harus menaklukkan ketua di sana bukan?” Tanya Donghae.

“ne..” jawab Kyuhyun

“kalau dipikir pikir kasihan juga melihat si babi. Ia selalu kita permainkan” ucap Donghae. “hey Kyu, apakah kau lebih baik mencari mainan baru di SM nanti” tambahnya.

Kyuhyun memberhentikan jalannya. Sontak Eunhyuk dan Donghae pun ikut berhenti.

“apa?” Tanya Kyuhyun sambil menatap Donghae, “kau sudah gila ingin membuang mainan yang bagus seperti si babi eoh? Garis kehidupan gadis gendut itu masih ada 3 tahun lagi. Aku tidak akan melepaskannya sampai mati…” jelas Kyuhyun.

Donghae hanya menghela nafasnya melihat ketua nya yang sangat terobsesi dengan si babi. Entahlah, tak ada yang tahu kenapa Kyuhyun begitu membenci Choi Sooyoung.

Seperti panjang umur.. baru saja mereka membicarakan Sooyoung, tepat sekali gadis itu saat ini ada di depan mereka sedang membawa barang belanjaan.

Kyuhyun tersenyum menyeringai, “hey babi!”

Sooyoung yang tadinya sedang bersenandung kecil sambil mendengarkan headset yang bertengger di telinganya langsung diam membisu, shock. Ia sangat hafal dengan suara ini. Ia benar benar tak menyangka akan bertemu dengan laki laki yang amat dibencinya di muka bumi ini. Cho Kyuhyun.

Kyuhyun memegang pundak Sooyoung dan melihat lihat isi belanjaan Sooyoung.

“sudah lebih dari jam 10 malam loh. Ini untuk makan malam? Atau cemilan tengah malam?” Tanya Kyuhyun

Eunhyuk langsung merebut kantong belanjaan Sooyoung, “yeah! Kita makan!” ujarnya.

“ja..jangan… aku mohon lepaskan aku..” ucap Sooyoung tak bisa berbuat apa apa karena bahu nya dihimpit kencang oleh Kyuhyun.

“hey Choi Sooyoung… bagaimana kalau kita makan bersama-sama?” Tanya Kyuhyun berbisik tepat di telinga Sooyoung membuat Sooyoung merasa kegelian.

.

.

Donghae, Eunhyuk, Kyuhyun dan Sooyoung berada di gang kecil yang penerangannya pun sedikit pudar. Donghae dan Eunhyuk langsung mengeluarkan semua belanjaan Sooyoung dan menjatuhkannya ke lantai. Berbagai macam snack jatuh ke lantai.

“wah ternyata banyak juga cemilannya, kau mau pesta sendirian ya” ujar Eunhyuk.

Kyuhyun mengambil sebuah majalah yang terjatuh dekat kakinya.

“apa ini?” Tanya Kyuhyun sambil membalik-balikkan majalah itu.

“itu Shim Changmin, satu angkatan dengan kita” ujar Donghae sambil melihat majalah yang dipegang Kyuhyun.

“aku tahu, yang aku tanya kenapa si babi membeli majalah ini..” ucap Kyuhyun. Matanya pun langsung menatap Sooyoung, “hey babi, apa kau suka dia?” Tanya Kyuhyun to the point.

Sooyoung yang kaget langsung membelalakkan matanya, “eh?? A..ani.. bukan begitu kok..”

“jadi tidak suka?” Tanya Kyuhyun. “baguslah, memang tidak ada orang yang pantas untuk orang yang gendut dan jelek sepertimu” tambahnya sambil merobek majalah itu berkeping keeping.

Sooyoung hanya meratapi majalah mingguan yang suka ia beli untuk mengoleksi poster poster terbaru Shim Changmin.

“nah.. sekarang kita mulai pestanya..” ucap Kyuhyun.

Sooyoung yang tak tahu apa apa hanya diam, tanpa tahu kalau dibelakangnya ada Eunhyuk yang menendang bokongnya. Alhasil ia terjatuh didepan Kyuhyun sambil bersujud.

“Eunhyuk dan Donghae sudah berbaik hati membukakan makanan ini untukmu.. cepat makan. Kau lapar kan?” Tanya Kyuhyun.

Sooyoung melihat snack yang dibelinya berserakan di tanah.

Sooyoung hanya diam tak melakukan tindakan apapun. Bagaimana mungkin ia harus makan seperti seekor babi yang memakan rumput. Bukankah itu keterlaluan sekali?

“kenapa diam? Kalau tidak mau ya jangan dimakan, aku juga tak mau memaksamu sih..”

Sooyoung langsung menatap Kyuhyun senang. Jadi dia akan dibebaskan begitu saja?

“tapi…” kyuhyun mengambil balok kayu dengan panjang kurang lebih 40cm yang ditemukannya di tong sampah. “sebagai gantinya bagaimana kalau kita berburu babi?” tambahnya dengan seringainnya yang menurut Sooyoung sangat menakutkan.

Apakah Kyuhyun benar benar berniat untuk memukul Sooyoung dengan balok kayu itu?!

Tanpa basa basi Sooyoung langsung memakan makanan itu persis seperti seekor babi. Harga dirinya kali ini benar benar dipermalukan oleh Cho Kyuhyun. Laki laki itu benar benar seorang monster.. dia benar benar jahat!

.

.

Sebuah cafe yang tak terlalu ramai karena waktu yang sudah larut malam itu telah didatangi oleh beberapa anak muda. Mereka pun duduk dan disediakan beberapa makanan dan minuman oleh pelayan disana.

“aku tidak menyangka jika ia akan memakannya, benar benar seperti babi..” ujar Eunhyuk.

“tentu saja dia harus makan, toh dia kan takut padaku..” ucap Kyuhyun sambil memegangi ponselnya.

“kau sempat mengambil fotonya saat dia makan tadi?” Tanya Donghae.

“yup, tepat di wajahnya yang sedang melahap makanan itu layaknya seekor babi hahaha” ucap Kyuhyun penuh dengan kegembiraan.

“oiya, ngomong ngomong saat SMA nanti apa kau ingin menjadi seorang model Kyu?” Tanya Eunhyuk “ibumu kan kepala editor majalah terkenal” tambah Eunhyuk.

“bahkan ayahnya direktur The Sun” tambah Donghae sambil meminum segelas birnya.

“mwo? Bukankah itu perusahaan management para artis terkenal?” kaget Eunhyuk.

“dasar bodoh… apa hebatnya jadi artis” ucap Kyuhyun.

“maksudmu kau tidak akan pernah mau jadi artis? Padahal wajahmu cukup tampan. Sayang sekali.” Ujar Donghae.

“tidak akan pernah…” ucap Kyuhyun, “tubuhku ini bukan penghibur mata masyarakat, tapi sebagai pemburu babi” tambahnya sambil mengotak atik ponselnya.

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

Aku pulang kerumah dengan mulut yang berceceran snack yang tadi kumakan. Menutup pintu apartemenku dan langsung terkulai lemas duduk di pintu.

Aku sampah..

Aku tak pantas hidup…

Dia benar benar brengsek.. aku sangat takut padanya.

Tapi aku harus menahannya. Karena di SM nanti aku tak akan bertemu dengannya. Tak terasa ponsel ku bergetar tanda ada sebuah pesan masuk. Aku pun langsung membukanya dan tercengang melihat isi teks itu.

Sebuah fotoku yang sedang makan tadi layaknya seekor anjing. Cho Kyuhyun memfoto hal yang memalukan seperti itu. Aku mengscrool kebawah dan melihat isi pesannya.

“hei, ayo kita bersenang senang lagi di SMA! Jangan kaget karena aku masuk ke sekolah SM juga sama sepertimu. Disana, aku menjabat sebagai ketua geng-nya dan kau anjing penjaganya hahaha”

Aku membelalakkan mataku tak percaya. Jadi.. Kyuhyun akan masuk ke sekolah SM? Dan aku akan menjadi bahan mainannya nya selama 3 tahun lagi??

Cukup!

Aku tak sanggup lagi!

Aku tak akan pernah bisa lepas dari namja ini!

Aku langsung berlari keluar dan menuju kearah atap apartemen. Langsung saja aku naik ke pagar pembatas dan melihat kearah bawah. Sangat tinggi, jika aku loncat dari sini, kemungkinan besarnya aku akan mati.

Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak bisa hidup seperti ini lagi! Kalau dipikir pikir aku bukan lah manusia. Walaupun aku manusia, keluarga ku hanya lah menganggapku sebagai sampah. Tak lebih dari itu.

Memangnya siapa yang mau dilahirkan dalam wujud seperti ini? Aku juga ingin jadi cantik, langsing, punya pacar, dan terlebih mempunyai seorang teman.

Aku tahu aku ini gemuk! Aku jelek! Aku menyadarinya setiap kali aku berdiri di depan cermin.

Aku pun juga ingin dilahirkan sebagai gadis cantik yang akan membuat semua mata menatapku, yang membuat semua orang bertekuk lutut terhadapku. Dan tak akan ada seorang pun yang mengabaikan ku lagi.

Aku pun memejamkan mataku. Mungkin ini lah ending dari semuanya.

Ayah…

Ibu…

Kakak…

Maafkan aku..

Aku pun menjatuhkan tubuhku.

Tapi itu terhalang karena ada sebuah tangan yang menarik ku keras dan aku pun langsung jatuh ke lantai atap.

“aduuh…” ucapku. Siapa yang menarikku? Pantatku sakit sekali.

“cih, wajahmu benar benar aib bagi keluarga Choi..” ucap seseorang di depanku.

Eh? Siapa dia? Dia berdiri tepat di depanku. Tapi tiba tiba saja ia muncul di sampingku. Mwo?? Disampingku? Kenapa bisa secepat itu? Siapa dia? Apakah dia hantu?

“si…siapa kau?” Tanya ku penuh dengan ketakutan. Tolong, aku sangat membenci hantu.

“sudah gendut. Tidak punya etika pula. Apa kau ini benar benar cucuku?” ujarnya sambil melipat kedua tangannya.

Eh? Cucu?

“aish.. jinjja? Tidak mungkin ini cucuku..” ucapnya lagi sambil mengamati wajah maupun tubuhku.

“y…yak! Kau ini siapa? Daritadi kau selalu bilang cucu cucu terus. Jangan jangan kau benar benar hantu???” takutku sambil menjaga jarak dengannya.

Namja yang terbilang cukup tampan itu pun berdiri, “apa aku terlihat seperti orang yang hidup? Aku ini kakekmu..” ujarnya.

Sontak perkataannya barusan membuatku bingung setengah mati. Kakek? Apa maksudnya?

“perkenalkan, aku Choi Siwon. Kakek moyangmu. Pria tertampan dalam keluarga Choi” ucapnya penuh bangga sambil menyisir rambut cepaknya kebelakang.

“kakek moyang? Dengan tubuh seperti umur 25+ kau mengaku ngaku sebagai kakek moyangku? Jangan bercanda… sepertinya kau salah alamat” ucapku datar.

“dengar gendut, aku ini sudah menjadi hantu. Jadinya aku bisa tampil dengan tubuh dan wajah terindah ku sewaktu aku hidup dulu. Dan lagipula aku lebih suka bentuk yang seperti ini dibandingkan bentuk orang tua keriput.” Jelas Siwon.

Haft… orang ini benar benar menggangguku. “sudah selesai bicaranya? Sekarang aku sedang sibuk, jadi silahkan pergi” ucapku sambil naik lagi ke pagar pembatas tadi.

“yak! Yak! Tunggu! Kau tidak perlu mati kan!” lerai Siwon.

“sudah sana…” ucapku datar.

“tunggu! Bagaimana jika aku membantumu?”

Sontak aku pun langsung terdiam.

Membantuku?

“anda akan membantuku?” tanyaku padanya.

“ne… kau ingin menjadi cantik bukan?” Tanya nya

eh??

“a…apa itu mungkin??! Mata besar, hidung mancung, bibir sexy, kulit bersih, rambut panjang, pinggang langsing, kaki jenjang! Apakah itu benar benar bisa terjadi??” Tanya ku tak percaya

Dia hanya menatapku datar, mungkin efek karena permintaanku yang terlalu banyak.

“tentu saja bisa” jawabnya.

Mata ku langsung bersinar sinar. Apa kah ini mimpi?? Kyaaaaa, terima kasih tuhan!

“tapi..” ucap Siwon menggantungkan “ini tidak gratis” tambahnya.

“eh? Lalu aku harus membayar pakai apa? Uang?” tanyaku bingung.

“kau tahu? Makam yang selalu di doakan oleh keluargamu saat tahun baru itu bukan makamku.. kalian telah mendoakan orang yang salah” ucapnya.

“mwo? Benarkah?” Tanya ku tak percaya. Jadi selama ini kami mendoakan siapa?

“ne.. kuburanku itu sangatlah jauh dari situ. Tepat di depan saat kau terjatuh kemarin.” Ujar nya.

Berarti kuburan lama yang kumuh dan tak terawat itu milik nya.. Aku benar benar tak tahu kalau itu kuburan nya yang sesungguhnya. “apakah aku boleh menelpon ayahku untuk memberitahukannya dimana letak kuburanmu yang sebenarnya?” tanyaku.

“aniyo.. tak usah. Kau hanya perlu mendoakan ku setiap tahun, itu sudah cukup” jawab Siwon.

“apakah dengan begitu aku bisa menjadi cantik?” Tanya ku

“tentu saja! Pasti! Kalau kau berjanji untuk selalu mendoakanku, aku akan menjadikan wajahmu yang paling cantik di keluarga Choi” ujar Siwon.

Mwo? Wajah yang paling cantik di keluarga Choi? Menjadi yang tercantik di keluargaku yang paling bersinar? Mungkin aku tidak mati… tapi aku hidup di kehidupanku dengan tubuh yang selalu kuimpikan…

Aku menganggukkan kepala ku cepat, “ne! aku janji! Tapi kau harus membuatku menjadi gadis yang cantik” ucapku lantang.

Siwon tersenyum senang, “tentu saja.. aku akan dikutuk kalau berbohong. Sampai bertemu lagi cucuku..” ucapnya.

.

.

Aku membuka mataku perlahan. Aku tertidur ya? Seharusnya aku ada di atap. Ah.. ternyata hanya mimpi. Memang tidak mungkin ada seseorang yang mengaku ngaku sebagai kakek buyutku. Ckck, aku terlalu bodoh karena mempercayainya. Tapi, menurutku laki laki itu sangat tampan.

Aku turun dari tempat tidurku dan mengarah ke lemari pakaianku.

Ngomong ngomong kenapa aku bisa bermimpi laki laki tampan itu. Ah, tidak ada gunanya bermimpi. Lebih baik aku mati. Tapi kalau dipikir pikir, terjun dari atap memang menakutkan. Hmm, atau aku membeli racun serangga saja?

Aku pun berjalan kearah wastafel untuk mencuci muka ku. Aku mengguyur perlahan wajahku, aneh sepertinya di pipi kiri ku ada 3 jerawat. Mungkin sudah hilang.

Aku pun membilas wajahku dan mengelapnya menggunakan handuk ku. Selesai itu, aku langsung mengaca merapikan rambutku yang cepat memanjang. Eh? Memanjang?

Aku membelalakkan mata ku ketika melihat seorang gadis cantik di kaca. Siapa itu?? Aku langsung menampar pipiku dan gadis cantik di kaca itu juga melakukan hal yang sama seperti yang ku lakukan . Apakah aku sudah gila..?!

Aku berlari kearah lemari pakaianku dan mengaca kembali. Dan hasilnya, gadis cantik yang sedang mengaca dengan wajah penuh ketakutan…

image

Apakah gadis cantik itu aku??

Saking shocknya aku langsung duduk begitu saja sambil memperhatikan cermin. Gadis cantik dengan rambut panjang dan kurus itu adalah… aku?

Apakah aku masih bermimpi??

“Si gendut bahkan tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang kenyataan” ucap seseorang yang wajahnya sangat kukenal. Choi Siwon! Dia lah laki laki yang datang ke mimpi ku tadi malam.

“aish.. tadi malam dan sekarang bukanlah mimpi. Itu semua kenyataan. Bagaimana? Kau senang bukan?” Tanya Siwon.

“maksud mu ini semua kenyataan??” Tanya ku tak percaya

“kau masih tidak percaya?”

“ta…tapi ini ini mencurigakan!”

Siwon menggelengkan kepalanya sambil memijit keningnya, “bukankah kemarin kita sudah membuat perjanjian? Aku ini hantu yang menepati janji… lihatlah cermin sekali lagi, itu adalah wajah yang akan kau miliki seumur hidupmu” ucap Siwon sambil mengarahkan ku kearah kaca.

Aku menyentuh pipi mulusku. Benar…. Ini adalah wajah yang dapat memberikan keberuntungan. Teman… cinta… semuanya bisa aku miliki. Ini adalah aku…

Aku meneteskan air mata ku lantaran bahagia, “aku cantik… benar benar cantik”

Sekarang, ini adalah Sooyoung yang baru. Aku bukan lagi babi jelek yang selalu di aniaya oleh seluruh dunia. Sekarang aku boleh berbangga hati. Berjalan dengan membusungkan dada dan menatap ke depan.

Sekarang aku bisa tertawa, aku hanya akan merasakan kebahagiaan, bukan kesedihan. Aku akan jadi pusat perhatian. Tidak lagi kesepian karena tidak mempunyai teman..

Aku berbalik badan menatap kearah Siwon dan langsung memeluknya, “kamsahamnida…”

#Sooyoung POV END

.

.

#Author POV

Hari ini ialah hari dimana semua nya memasuki hari pertama menduduki bangku SMA nya. Termasuk dengan Sooyoung. Yeoja itu berjalan di koridor melewati seluruh anak murid yang terpesona memandangi wajah cantiknya. Bahkan ia sudah menjadi bahan pembicaraan sekolah.

Sooyoung duduk di bangku barunya, “kenapa semua orang memandangiku seperti itu? Dan lihat, tak ada yang mau duduk sebangku denganku. Sepertinya memang sudah nasibku dicap sebagai pecundang” ujarnya sambil menghela nafasnya.

Siwon yang selalu setia menemaninya di samping hanya memutar bola matanya, “kau ini bodoh atau apa? Karena kau sangat cantik jadi mereka melihatmu terus dan tidak berani mendekatimu” ucap Siwon.

“benarkah? Tapi aku takut jika Kyuhyun akan mengenaliku..” ujar Sooyoung lagi.

“dengan wajah cantik dan kurus seperti ini? Jangan bercanda, seorang detective yang handal seperti Conan pun juga tak akan mungkin menganalisis kalau kau adalah seorang Choi Sooyoung yang gendut dan jelek” jelas Siwon

“ya ya.. aku tahu kalau dulunya aku ini gendut dan jelek.” kesal Sooyoung sambil mengembungkan pipinya,

“eh tapi.. apa tidak apa apa jika aku sekolah dengan tubuh ini?” Tanya Sooyoung

“jangan khawatir. Kakek mu yang jenius ini sudah memperbaiki dokumenmu, bahkan sampai ke fotonya. Jadi tidak akan ada masalah. Tapi ingatlah, bahwa saat ini kau bukan lah Choi Sooyoung yang gendut. Tapi Choi Sooyoung cantik yang baru saja datang dari desa.” Jelas Siwon

Sooyoung hanya menganggukkan kepalanya,”ah.. baiklah..” ucapnya.

“apakah tempat duduk di sebelah mu kosong?” Tanya seseorang. Sooyoung langsung menolehkan kepalanya. Dia pun membisu melihat teman SMP nya yang dulu sering memerasnya. Kwon Yuri.

“si…silahkan duduk!” ucap Sooyoung langsung bangun dan mempersilahkan Yuri duduk

“yak! Kau gila?? Gadis cantik tak perlu melakukan hal itu!” ujar Siwon

“tapi dia kan Kwon Yuri si ketua geng…” ucap Sooyoung

“kau pikir dia mengenalmu? Kau bukan lagi seorang Choi Sooyoung yang gendut” terang Siwon.

“ah iya.. aku lupa..” ucap Sooyoung sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“hei” tiba tiba saja Kwon Yuri memanggilnya

“a…apa? Si.. silahkan berbicaralah?!” ujar Sooyoung penuh takut.

Yuri menatapnya aneh, “tidak perlu sesungkan itu denganku. Lagipula aku bukanlah seniormu…” ucap Yuri.

“ma.. maaf hehe” ujar Sooyoung

“maukah kau berteman denganku? Aku masuk ke sekolah ini sendirian, jadinya aku tak mempunyai teman” terang Yuri.

Sooyoung menatap Yuri dengan pandangan yang tak percaya. Tentu saja dia sangat senang. Bukankah baru kali ini ada yang mengajaknya untuk berteman?

“kau mau berteman dengan gadis sepertiku?” Tanya Sooyoung tak percaya.

Siwon yang tepat di depan mereka berdua hanya dapat menepuk dahinya pelan.

“seharusnya aku yang bicara seperti itu. Aku justru merasa senang ada gadis cantik yang mau berteman dengan orang sepertiku.” Jelas Yuri sambil tersenyum

“baiklah! Kita berteman!” lantang Sooyoung terlalu senang.

“benarkah? Terima kasih. Namaku Kwon Yuri. Namamu siapa?” Tanya Yuri

“aku Choi Sooyoung” jawab Sooyoung.

Hening

“tiba tiba aku terkenang masa lalu..” ujar Yuri sambil menggosok matanya.

“apa?” Tanya Sooyoung.

“di SMP ku ada anak bernama Choi Sooyoung. Dia gendut, bodoh, jorok, sangat jelek, tapi dia anak baik, sering meminjamiku uang.” Ungkap Yuri

Sooyoung benar benar seperti di tiban oleh ribuan batu di atas kepalanya.

“kau sering diperas olehnya?” Tanya Siwon.

“haha sedikit” ucap Sooyoung sambil tertawa terpaksa.

“hmm aku rasa si gendut itu masuk SMA ini…” ujar Yuri dan langsung menatap Sooyoung. Melihat Sooyoung dari atas sampai bawah.

“a..apa? kenapa?” Tanya Sooyoung karena merasa risih dilihat seperti itu oleh Yuri.

“ani, aku tadi sempat berpikir kau adalah si gendut. Tapi tidak mungkin si gendut itu bisa menjadi cantik dan langsing seperti mu”

Sooyoung hanya tersenyum pelan sambil menggigit bibir bawahnya, “haha, tentu saja. Aku kan tidak gemuk” ucapnya dengan senyum yang sedikit dipaksakan

.

.

Empat orang laki laki yang terbilang cukup tampan sedang berjalan di koridor. Padahal ke empat laki laki itu tak melakukan hal yang dapat dijadikan tontonan, tapi lihat saja… banyak sekali namja maupun yeoja yang melihatnya. Sebut saja keempat orang itu dengan Kyuhyun, Donghae, Eunhyuk dan satu lagi kakak kelas mereka yaitu Kangin.

“dia Cho Kyuhyun?”

“dia akan menjadi ketua selama 3 tahun?”

“kyaaa, tampan sekali!”

“lihat, dia sangat menakutkan!”

“kau tidak pernah lihat dia memukuli orang kan? Dia benar benar seperti monster”

“apa ada gadis yang mau pacaran dengannya?”

“kau tidak dengar gosipnya? Katanya dia pacaran dengan artis terkenal”

Begitu terkenalnya kah namja bernama Cho Kyuhyun itu sampai semua orang membicarakannya?

“Donghae, sebenarnya kita mau kemana?” Tanya Kangin.

“Kyuhyun mau makan” jawab Donghae singkat.

“kalau begitu ayo kita ke restoran yang ada di luar sekolah” ucap Kangin

“di restoran tidak dijual babi..” ujar Donghae.

“eh? Maksudnya?” Tanya Kangin yang bingung.

“saat SMP ada seorang yeoja yang sering kita kerjai, dan sekarang kita akan mendatanginya” jelas Eunhyuk.

Tentu saja Kangin tak tahu, lagipula usia Kangin berbeda dengan usia Kyuhyun, Donghae dan Eunhyuk. Terlebih dia baru saja masuk ke geng Kyuhyun.

Kangin yang baru saja diberitahukan oleh Eunhyuk hanya mengangguk kan kepalanya. Sejujurnya ia masih tak terlalu paham apa maksud dari Eunhyuk.

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

“aku benar benar gugup saat bertemu dengan Kwon Yuri” ucapku sambil berjalan jalan di koridor.

“ckck dasar yeoja bodoh. Yang kubingungkan bagaimana mungkin kau bisa beramah tamah dengan yeoja yang telah melecehkanmu?” Tanya Siwon

“tadinya dia sangat menakutkan, tapi sekarang tidak… dia kehilangan semangatnya karena dia dan teman temannya berpisah di sekolah yang berbeda” ujarku.

Aku pun berjalan kearah kantin dan disuguhi oleh berbagai macam pandangan dari murid disini. Tapi ini sungguh luar biasa, tatapan mereka sama sekali tidak menyakitiku, justru hangat dan lembut. Jadi seperti ini hidup dengan wajah yang cantik?

“benar, kau yang gendut tak akan bisa merasakan hal itu” ujar Siwon.

“jahat sekali..eh? tunggu? Barusan kau membaca pikiranku??” kagetku padanya. Padahal aku kan tidak sedang berbicara dengannya.

“kau bodoh. Aku ini kan hantu, sudah pasti aku bisa membaca pikiran siapa saja” ucap Siwon.

“ah benar juga… pantas saja ada yang menatapku aneh. Aku selalu berbicara denganmu sedangkan mereka tak bisa melihatmu. Aku seperti orang gila saja” ujar Sooyoung

‘bugh!’

Pundakku menabrak seseorang cukup keras, dan membuat ponsel orang itu terjatuh.

“ah! Maaf…” ujarku dan langsung menoleh ke orang itu

DEG!

Cho Kyuhyun…

Matilah aku..!

“maafkan saya! Saya pantas mati! Saya memang bersalah! Ampuni nyawa saya!” teriakku spontan sambil membungkuk badanku berulang kali.

“apa-apaan kau ini? Jangan banyak bicara dan berikan ponsel ku!” ujar Kyuhyun.

Sontak aku langsung menatap wajah Kyuhyun, “ponsel?” Tanya ku.

“iya!” ujar Kyuhyun tak sabaran.

Jadi, aku dimaafkan begitu saja? Aku dilepaskan begitu saja?

“kehidupan seperti apa sih yang kau jalani waktu dulu?” bingung Siwon.

“cepat ambilkan!” teriak Kyuhyun sedikit membentak kepadaku.

“i..iya! segera saya ambilkan!” ucapku dan langsung mengambil ponselnya. Tanpa sengaja aku melihat wallpaper ponselnya.

Fotoku.

Fotoku saat aku sedang makan layaknya seekor babi..

Ponsel tersebut langsung direbut oleh Kyuhyun, “lihat lihat apa kau, hah? Lain kali kalau jalan liat liat!” jelas Kyuhyun sedikit membentak padaku.

“tak usah galak galak Kyu” ucap seseorang yang tak kukenal. Kangin.

“lagipula dia sangat cantik” ujar Eunhyuk.

Mereka berempat pun langsung meninggalkanku. Aku langsung berlari ke toilet dan membasuh wajahku dengan air kran.

“dia benar benar keterlaluan. Manusia seperti dia itu? Hatinya benar benar seperti batu..” ucap Siwon.

“kakek…” ujarku.

“panggil aku Siwon saja, kesannya aku sudah tua sekali. Ada apa?” Tanya Siwon.

“apa aku cantik?” tanyaku.

“pertanyaan macam apa itu? Sudah kubilang wajahmu adalah queen of queen dari keluarga Choi. Kecantikan yang bisa menggoda 1000 namja” jelas Siwon.

1000 namja ya… baiklah kalau begitu aku pasti bisa melakukannya..

“bisa melakukan apa?” Tanya Siwon.

Aku memejamkan mataku perlahan. Aku membayangkan sosok menakutkan Kyuhyun sewaktu ia membully ku dulu. Takut… aku sangat takut sekali padamu. Tapi yang takut padamu adalah Choi Sooyoung yang gemuk dan jelek, bukan aku yang sekarang.

Jadi aku bisa melakukannya… akan kukembalikan semua rasa sakit yang aku dapatkan..

Choi Sooyoung yang gemuk itu sudah mati. Dan sekarang… aku tidak akan pernah memaafkanmu.

“aku akan balas dendam. Setelah kubuat dia menyukaiku, akan kutolak dia dengan sangat menyedihkan… akan kubuat mata dinginnya itu mengeluarkan air mata.” ujar ku sembari menatap kearah cermin.

“hey Soo… sudahlah, yang lalu biarlah berlalu. Nikmatilah yang sekarang”

Aku tetap berjalan tanpa mendengar celotehan dari Siwon, kakekku.

“yak! Aku menasihatimu sebagai orang yang lebih tua. Cho Kyuhyun itu manusia yang tidak lembut” Ujar Siwon.

Aku masih tetap berjalan, tapi kini aku memandang Siwon, “tapi aku ini cantik, jadi Cho Kyuhyun akan menyukaiku. Bukankah semua laki laki menyukai wanita cantik!” ucapku.

“Soo… dia berbeda. Tadi dia melihatmu dan tetap marah kan?” ungkap Siwon.

Dan sekarang aku telah berada di depan pintu kelas ku.

‘GUBRAK!’

“aku tanya dimana Choi Sooyoung sekarang?!!” teriak suara yang sangat kukenal dari dalam kelas. Sudah pasti itu Cho Kyuhyun. Dia sedang mencariku.

“lihat itu! Lebih baik kau tidak terlibat dengan orang menakutkan itu!” lerai Siwon.

“aku tidak akan lari lagi… kebencianku padanya terlalu besar untuk dihentikan” ujarku dan langsung masuk ke dalam kelas.

Di kelas aku langsung melihat Kyuhyun yang sedang menarik kerah baju teman sekelasku.

“hei kacamata, kau lihat gadis yang seperti babi?” Tanya Kyuhyun pada teman sekelasku itu.

‘braak!’

Kyuhyun menendang meja kelas, “sialan! Awas saja kalau si babi itu datang. Akan kupotong lemaknya lalu kuberikan ke peternakan buaya!” ancam Kyuhyun.

Aku menarik nafasku perlahan lahan dan langsung menghembuskannya, “aku ada disini…” ujarku lantang.

Sontak semuanya langsung menatap kearahku.

“aku Choi Sooyoung” ucap ku lagi.

Donghae dan 2 orang lainnya menghampiri Kyuhyun.

“dia Choi Sooyoung? Dia tidak gendut kok.” Ungkap Eunhyuk sambil melihat ku dari atas ke bawah.

“eh? Bukankah ini yeoja tadi?” Tanya Kangin.

Kyuhyun hanya menatapku dengan pandangan yang tak bisa ku artikan.

“apa kau berbicara padaku?” Tanya Kyuhyun sambil melipat kedua tangannya di dada dan bersender di papan tulis.

“ne.. kau mencariku bukan?” tanyaku.

Kyuhyun langsung mengerutkan dahinya, “cih, lucu sekali. Kapan aku mencarimu, eoh?” Tanya nya.

“bukan kah kau mencari Choi Sooyoung? Berarti kau mencariku!” terangku.

Kyuhyun tersenyum kearahku, “well well, baiklah.. akan kuberi beberapa pertanyaan. Apakah kau Choi Sooyoung?” Tanya Kyuhyun.

“tentu saja. Jika kau tidak percaya, kita tunggu guru datang dan tanyakan padanya!” jelasku.

Kyuhyun berjalan mendekatiku dan berbisik di telingaku, “apakah kau babi?” Tanya nya.

Aku terdiam sejenak… “ti…tidak” jawabku.

“apa rambutmu pendek tak teratur?” tanyanya lagi.

“tidak..” jawabku sambil mengalihkan pandanganku.

“dan apakah kau jelek?” Tanya nya.

“cantik kok” sahut Kangin.

“benar… bahkan bisa menjadi primadona sekolah kita” celoteh Eunhyuk.

“dan kau berkata kalau kau adalah Choi Sooyoung? Ini sama sekali tidak lucu tahu!” ujar Kyuhyun

“aku tidak bohong!” jelas ku.

Kyuhyun menghela nafasnya, “hey Donghae, apa benar si babi ada di kelas ini? Bukan di kelas lain?” tanyanya.

“aku sudah lihat papan pengumuman, dan benar ada disini. Lagipula hanya ada satu Choi Sooyoung masuk di tahun pertama ini.” Jelas Donghae.

“Apa dia pindah sekolah?” tanya Kangin.

“hmmm, bisa jadi. Lagipula dia sudah tau kalau Kyuhyun bersekolah disini bukan?” ujar Eunhyuk.

Kyuhyun langsung memukul papan tulis di sampingnya, “sial! Kalau begitu, tangkap babi itu dan cabut ususnya!” teriak Kyuhyun

Mwo?? Apa dia bilang? Dia ingin mencabut ususku?

Kyuhyun berlari kearahku, tepatnya kearah pintu. “minggir!” ujarnya sambil mendorong tubuhku.

“katanya mau balas dendam, kenapa tidak mengikutinya?” Tanya Siwon.

Tunggu dulu… bagaimana ini? Aku dalam bahaya! Percuma saja mendekatinya kalau aku tidak bisa selamat. Dan terlebih dia akan mencabut ususku. Aish… lebih baik aku menunggu kesempatan berikutnya.

“sepertinya saat ini bukan waktu yang tepat untuk balas dendam hehe..” ujar ku takut.

Siwon hanya menatapku datar, “dasar” ucapnya.

#Sooyoung POV END

.

.

#Author POV

Kyuhyun dan teman temannya berjalan ke koridor menuju arah kantin. Seperti biasa, mereka berempat selalu dijadikan tontonan oleh murid murid. Terlebih Kyuhyun, selalu mendapatkan pandangan positif dari yeoja yeoja. Mungkin karena ketampanannya.

“cih sial! Aku harus telepon si babi!” ujar Kyuhyun sambil mengambil ponselnya.

“kau pikir dia mau menjawab telepon mu” ucap Donghae yang tepat di sampingnya.

“dia akan mati jika tidak menjawab panggilanku!”

Kyuhyun mencari contact nomor Sooyoung dan langsung menelponnya. Tersambung. Tetapi tak diangkat oleh pemiliknya.

Kyuhyun pun mencoba untuk menelpon lagi. Tapi sama saja. Tetap tak diangkat oleh Sooyoung.

“yak! Beraninya dia tidak menjawab teleponku! Dasar si babi!” teriak Kyuhyun sambil menendang tong sampah kelas yang tepat di bawah kakinya.

“memang segendut apa di sampai-sampai disebut babi?” Tanya Kangin berbisik pada Eunhyuk.

“dia lebih gendut dari babi, haha” jawab Eunhyuk.

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

Setelah kejadian tadi, aku kembali duduk di bangku ku. Yah… mendekati Kyuhyun memang sangat susah.

‘kriiiiiing! Kriiiiiing!’

Aku melihat ponsel ku. Cho Kyuhyun? Mau apa namja itu menelpon ku? Aku pun langsung men-silent ponselku dan menaruhnya di dalam tasku. Haft…

“apa kau tidak apa apa? Kau tidak takut?” Tanya seseorang di sebelahku, Yuri.

“eh? Maksudmu?” Tanya ku balik.

“namja tadi adalah Cho Kyuhyun, ketua geng SMP kami. Lebih baik kau tidak membuatnya marah. Dia itu sangat menakutkan. Jangan sampai membangunkan naga yang tertidur.” Ujar Yuri.

Ya ya ya… aku tahu itu Yuri.

“tapi wajahnya sangat tampan, meski sangat jauh, kilaunya tetap terpancar. Aku paling tidak tahan dengan ekspresinya yang cool” ucap Yuri sambil mengetuk ngetuk pulpennya ke bibirnya.

Ya… kuakui Cho Kyuhyun memang tampan. Tapi tak ada gunanya jika sifatnya jelek.

“ehm.. boleh aku bertanya?” Tanyaku pada Yuri.

“ya silahkan..”

“apa yang harus kulakukan kalau ingin mendapatkan cinta seorang namja? Ehm.. maksudku… aku ingin pacaran

dengan orang yang kusukai” Tanya ku

Hening.

Yuri menatapku dengan pandangan aneh. Eh? Kenapa?

“apa kau bercanda?” Tanya Yuri.

“a..apa? ti..tidak! aku serius!”

Yuri menggembungkan pipinya, “dengan kecantikan yang kau miliki, kau masih bertanya begitu? Kau membuatku tersinggung… kalau yeoja cantik sepertimu menyatakan cinta, namja manapun akan bilang oke” jelasnya.

Benarkah? Aku pun juga berpikir begitu… dengan kecantikan seperti ini, aku pasti bisa mendapatkan hati namja manapun termasuk Cho Kyuhyun. Dan misi balas dendam ku akan segera dimulai. Lihat saja Cho Kyuhyun, aku akan membuatmu bertekuk lutut padaku…

.

.

“kau ingin mengubah nomor teleponmu?”

aku menganggukkan kepalaku dengan cepat.

Saat ini aku sedang berada di toko handphone. Aku sengaja kesini karena aku ingin mengganti nomor teleponku yang lama dengan yang baru. Tak mungkin jika Sooyoung yang cantik ini masih menggunakan nomor Sooyoung yang gendut. Dengan begini Sooyoung yang gendut akan menghilang selamanya bukan? Ckck biarlah… lagipula tak ada yang mengharapkan keberadaan Sooyoung gendut kan?

“beruntung sekali karena masih ada satu nomor bagus, kau mau? Sebenarnya nomor ini sangat mahal.”

Mahal? Aish… aku tak membawa uang yang banyak..

“tapi… karena kau sangat cantik maka oppa akan memberikannya secara gratis?”

eh?? Benarkah? Aku akan diberikan secara gratis???

“jangan senang dulu, tidak ada yang gratis di dunia ini.” Ujar Siwon.

Penjual nomor itu memberikan kartu nomornya padaku. Ya.. nomor itu benar benar bagus.

“apakah nomor sebagus ini benar benar gratis?” tanyaku masih tak percaya.

“tentu saja. Sebagai gantinya kalau oppa mengirim pesan, langsung kau balas ya. Hehe” ujar penjaga itu.

“lihat, tidak gratis kan?” ucap Siwon.

Aku pun meninggalkan toko itu.

Ah.. jadi begini menjadi orang yang cantik. Jika begini aku menjadi percaya diri untuk membalaskan dendamku pada Cho Kyuhyun.

Aku berjalan menuju apartemenku. Dalam perjalanan, sebuah toko elektronik menyita perhatianku. Aku berhenti di toko itu. Tepat di depan toko itu terdapat sebuah Tv 40inc yang cukup besar.

Aku bukan tertarik pada Tv itu, melainkan dengan apa yang ditayangkan di Tv itu. Tv itu menayangkan sebuah iklan parfume. Mungkin bagi orang orang itu iklan yang biasa. Tapi bagiku… itu iklan yang sangat spesial. Karena iklan tersebut mempersembahkan orang yang sangat spesial bagiku, yaitu Changmin..

“dia orang yang menutupi dinding apartemenmu, kan?” Tanya Siwon.

“ne. Shim Changmin. Aku masuk ke SMA SM karena dia.” Jawabku.

“jadi dia juga di SMA yang sama denganmu?”

“tidak… dia masuk ke sekolah lain..”

Shim Changmin. Dia lah cinta pertamaku. Dia lah malaikatku..

Satu satunya namja yang memberikanku senyuman…

Bisakah aku bertemu dengannya lagi??

Tanpa sadar aku mencium kaca toko itu. Membayangkan posisi Changmin saat ini ada di depanku yang ingin menciumku..

Haft..

#Sooyoung POV END

.

.

#Author POV

Sebuah rumah yang sangat luas dengan taman hijau dan juga air terjun mini buatan, membuat rumah itu sangat nyaman untuk di huni. Tak hanya diluar rumah, di dalam rumah pun banyak pot pot tanaman dan guci mahal yang memperindah setiap sudut ruangan.

Di ruangan keluarga terdapat seorang namja tampan yang sedang duduk diam sambil memikirkan sesuatu. Terlihat dari cara tanganya yang selalu memegangi kepalanya.

Seorang namja berpakaian rapi tiba tiba datang menghapiri namja yang sedang duduk itu.

“sudah kau temukan?” Tanya namja tampan yang duduk itu, Cho Kyuhyun.

“maaf.. saya sudah memeriksa semua SMA yang ada di Seoul, tapi saya tidak bisa menemukan siswi bernama Choi Sooyoung.” Jelas namja yang berpakaian rapih itu sambil membungkukkan badannya untuk minta maaf.

“jadi maksudmu dia tidak masuk ke sekolah mana pun?” Tanya Kyuhyun lagi.

“ne.. tapi saya tahu alamat rumahnya, bagaimana?”

“tidak perlu! Kau pikir aku menyukainya, hah?! Pergi sana!” usir Kyuhyun pada namja itu.

Namja itu membungkukkan badannya lagi dan langsung pergi meninggalkan Kyuhyun. Selang beberapa menit setelah namja itu pergi, Donghae Eunhyuk dan Kangin datang menghampiri Kyuhyun dan langsung duduk di sofa depan Kyuhyun.

“sejujurnya aku masih sangat bingung padamu, kenapa kau sangat tertarik padanya? Dia hanya seorang pecundang, lebih baik kau cari yeoja baru yang sepertinya Kyu” ujar Eunhyuk.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya, “kau pikir kenapa aku memaksakan masuk ke sekolah itu? Tidak lain karena ada si babi. Kalau tidak ada dia, aku tidak punya alasan untuk masuk sekolah.” Jelas Kyuhyun.

“kalau mau cari yang baru, ada banyak kok…” ujar Eunhyuk.

“kalau bukan si babi aku tidak mau. Hanya menakut-nakuti Sooyoung si babi saja yang menurutku itu seru..”

Eunhyuk pun diam, tak mau memberikan nasihat pada Kyuhyun lagi. Donghae yang tepat di sebelah Eunhyuk hanya tersenyum manis. Dia tahu… pasti ujung ujungnya akan seperti ini. Karena dia tahu sifat Kyuhyun. Tidak akan pernah mau mendengarkan perkataan siapapun.

#Author POV END

.

.

#Sooyoung POV

“katanya kau akan menyatakan cinta dan memberinya nomor telepon, kenapa tidak memanggilnya?” Tanya Siwon

“tunggu sebentar… aku sedang menunggu kesempatan” jawabku sambil mengintip kearah komplotan Kyuhyun yang sedang asik makan siang di atap. Ya.. aku tahu. Atap memang salah satu tempat favorit Kyuhyun. Hey, bukan berarti aku tahu karena aku menyukainya. Karena saat SMP, ia selalu membawaku ke atap dan membullyku di sana.

Haft… kenapa aku jadi teringat hal seperti itu. Aku pun langsung menggeleng-gelengkan kepalaku dengan cepat.

“itu dia mau keluar.. cepat kau berikan nomormu” ujar Siwon.

Aku pun melihat komplotan Kyuhyun ingin berjalan kearah sini. Kaki ku gemetar. Entah kenapa. Refleks aku langsung bersembunyi di balik dinding.

“pabo! Kenapa kau malah bersembunyi?!” Tanya Siwon.

Haft… balas dendamnya besok saja deh..

Keesokan harinya…

“lihat, dia sedang tidur di atap sekolah. Cepat berikan nomormu. Apa kau mau melihatnya saja, hah?” suruh Siwon sambil mendorongku.

“tunggu sebentar.. aku akan bicara setelah dia bangun..” ujar ku.

“tuh, dia sudah bangun..” ucap Siwon yang melihat Kyuhyun membuka satu persatu matanya.

Spontan aku langsung berlari kearah kelas. Meninggalkan Siwon begitu saja. Aku benar benar takut… entahlah, walaupun wujud ku bukanlah wujud Sooyoung yang gendut. Tapi tetap saja rasa takut yang melekat di jiwaku tak akan pernah bisa hilang…

Keesokan harinya lagi…

“hey gendut, kau ini jadi balas dendam atau tidak sih?” Tanya Siwon sedikit jengkel padaku.

“yak kakek… kenapa kau mengataiku gendut. Saat ini aku kan tak gendut. Lagipula… kali ini aku akan mengucapkannya.” Ujar ku.

“kau sudah mengatakan itu 50 kali, aku bosan. Seharusnya rencana balas dendam harus dilakukan dengan cepat! Aish… kenapa jadi aku yang kesal!” ucap Siwon sambil melipat kedua tangannya.

“ba..baiklah.. tapi..”

“apa lagi??!” teriak Siwon.

“tak usah marah marah seperti itu.. aku hanya ingin bilang, sepertinya akan turun hujan” ucapku sambil memandangi cuacanya yang mendung.

“kenapa malah membicarakan cuaca?! Kalau kau takut, lupakan saja soal balas dendam!” kesal Siwon, “eh? Sepertinya aku melupakan sesuatu yang penting..” tambahnya sambil berpikir.

“kau lupa apa?” tanyaku.

Siwon memejamkan matanya sambil berpikir, “hmm entahlah. Tapi sepertinya sesuatu yang penting” ujarnya sambil memijat dahinya, “hujan…hujan, jas hujan, gerimis, hujan.. hujan… ah! Jemuran! Soo, apa kau ada jemuran?” Tanya nya.

“ah! Ada di atap! Pasti kehujanan!” teriakku. Benar juga, aku pun juga melupakan jemuranku hehe.

“baiklah, aku akan mengangkatnya. Jadi segeralah kau balas dendam!” teriak Siwon dan langsung menghilang begitu saja.

Terima kasih… benar benar kakek yang sangat baik..

Pandanganku kini terfokus untuk melihat komplotan Kyuhyun yang asik mengobrol di depan swalayan.

Hmm, bagaimana ini? Kalau ingin membalas dendam, aku harus menyatakan cinta lalu sampai ke tahap pacaran. Tapi keberanianku tak kunjung keluar. Ini karena Cho Kyuhyun yang terlihat sangat menakutkan di mataku.

‘tes tes..’

Tetesan air hujan tepat mengenai pipiku. Hujan… hanya tetesan saja kok. Akan tetapi tetesan itu menjadi lebih banyak dan cukup menyakitkan di kepalaku.

‘zeeeeerrrss!’

Sial! Hujan deras! Aku pun berlari dari tempat itu dan mencari tempat berteduh.

#Sooyoung POV END

.

.

#Siwon POV

‘zeeeeerrsss!’

“maaf dewa hujan, anda telat beberapa langkah karena cucian ini sudah aku selamatkan hohoho” ucapku senang sambil melihat tumpukan pakaian Sooyoung yang tak basah.

Tapi… kenapa masih ada yang janggal ya..? eh? Tunggu! Hah!! Aku sudah ingat!!!!

Aku pun langsung membelalakkan mataku dan mencari keberadaan Sooyoung saat ini.

Bodohnya aku melupakan hal sepenting itu! Sooyoung tak boleh terkena hujan! Kalau dia kehujanan… argh! Aku mohon, cepatlah kau lari dari tempat itu Soo!

#Siwon POV END

.

.

 

#Sooyoung POV

Aku pun berlari kearah ketempat yang bisa kuteduhi. Haft… lihat! Semua pakaian maupun rambut ku basah kuyup. Aku tak menyangka jika hujannya akan sederas ini..

“Choi Sooyoung”

Ini suara Kyuhyun… bagaimana ini? Sepertinya dia tahu kalau aku mengikutinya dari kemarin-kemarin. Haft.. kau pasti bisa Choi Sooyoung. Baiklah! Akan kukatakan sekarang juga.

Aku pun membalikkan badanku dan melihat Kyuhyun dan komplotannya sedang mendatangiku.

“ehmm. Kyu…”

“sudah berapa lama ya..” ujar Kyuhyun memotong ucapanku. “selama ini kau sembunyi di mana sampai batang mu tidak kelihatan? Aku sangat merindukanmu. Tapi aku senang bisa bertemu denganmu lagi….babi”

Eh? Babi? Apa maksudnya? Aku kan tidak gemuk lagi. Tapi kenapa dia memanggilku babi?

Aku menengokkan kepalaku kearah kaca toko.

DEG!!!

KE…KENAPA WUJUDKU JADI SEPERTI DULU?? KENAPA BISA BEGINI LAGI?

To Be Continue…

Thanks atas comment yang menunggu ff ini buat di publish, keep comment yaa^^ aku ini orangnya males banget hehe,tapi aku bakalan giat nulisnya kalo commentnya semakin banyak kok hehe.

Kamsahamnida.



Son of a Slayer

$
0
0

Title:

Son of a Slayer

Length:

Oneshot

Rating:

PG-17

Genre:

Romance –a little bit Crime and Tragedy

Author:

Soshinism

Cast:

Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Kris Wu, and many more.

Note:

Saya engga tahu musti ngomong apa. Ini ff pertama saya sebagai Author tetap di sini J Hope you like it, knights.

HAPPY READING!

 

SOOYOUNG POV

“Mau kuantar pulang?” Dia menatapku sambil menaikkan kedua alisnya yang seperti ulat bulu.

“Terima kasih, tapi tidak. Aku bisa sendiri.”

“Oh ayolah, ini sudah larut malam.” Pria ini senang sekali memaksa. Sekarang saja pergelangan tangan kananku sudah digenggam olehnya.

“Kau sudah tahu aku biasa pulang selarut ini,” jawabku lagi berusaha untuk tidak terlihat tidak tertarik dengan tawarannya. Barusan dia pergi dan sekarang ingin pulang lagi? Aneh.

“Apa kau yakin? Kyuhyun tidak ada.” Pemaksa!

Aku menghela nafas, menundukkan kepala seraya menggertakkan gigiku kesal, kemudian kembali memandangnya dan menjawab, “Ya, sangat yakin. Lantas? Aku harus ketakutan hingga menangis jika Kyuhyun tidak ada?”

“Tidak, bukan begitu– baiklah, lupakan saja. Selamat malam, semoga kita bertemu lagi besok.” Akhirnya dia menyerah.

Aku meninggalkannya sendiri. Tidak tertarik untuk memutar kepalaku untuk melihatnya, apalagi membungkuk hormat padanya. Untuk apa? Aku tidak suka padanya. Namanya Kris. Dia orang –aku tidak mau menyebutnya teman– yang bekerja di kantor yang sama denganku. Oh, lupakan Kris. Aku harus segera pulang.

Sebenarnya ada beberapa rute yang bisa kulewati untuk sampai ke rumahku. Jalan raya yang kemungkinan masih ramai, sebuah jalan setapak yang dihiasi sungai di sepanjang jalannya, dan yang melewati sebuah taman kecil. Biasanya aku akan memilih kalau tidak jalan raya, ya taman. Hanya saja, hari ini aku ingin melewati jalan setapak yang ada sungainya. Kemungkinan besar aku bisa bertemu Kyuhyun di sana.

Aku mengeratkan jaketku yang sedikit tipis. Aku tidak menyangka malam ini akan sedingin ini, tidak seperti malam-malam sebelumnya. Baru saja aku memperhatikan kedua kakiku yang tertutup sepatu khas polisi ketika kemudian aku menumbukkan pandanganku pada satu titik. Jaraknya sekitar 2 atau 3 meter dari bibir sungai.

Aku mendekati benda itu yang dari jauh terlihat seperti potongan kain. Aku membulatkan mata ketika jarakku dengan bibir sungai tinggal selangkah-dua langkah lagi. Badanku bergetar –bukan karena kedinginan– ketika aku melihat bagian atas benda itu. Aku tidak tahu mengapa ada banyak mili air mengalir di mataku. Rasanya asin. Kemudian, aku merasakan pandanganku gelap. Seseorang menutup mataku dari belakang.

“Ini sebabnya aku meninggalkanmu,” ujar seseorang yang sudah bisa kupastikan suaranya. Masih dengan tangannya yang menutup mataku, dia membalikkan badanku. Kyuhyun menghapus air mata yang ternyata jatuh di wajahku kemudian bersuara lagi, “Maaf, aku lupa memberitahumu untuk tidak lewat jalan ini.” Aku hanya menatapnya, masih dengan mata yang membulat dan sedikit berair.

“Ayo,” ujarnya lagi. “Kuantar kau pulang.” Dan aku hanya bisa diam sambil mengikuti langkah besar Kyuhyun menuju mobilnya.

Appaku, tidak seharusnya mengambang di sungai.

 

***

Kyuhyun membuka pintu depan setelah memarkirkan mobilnya di garasi rumahku. Kyuhyun membawaku ke atas, ke kamarku. Dia melepas jaketku. Setelah itu Kyuhyun menggantikan baju kerjaku dengan sebuah kaos rumah, hanya baju luar saja, tidak dengan dalamanku. Kemudian dia meletakkan tangannya di kedua pipi dan leherku. “Kau kedinginan,” ujarnya. Setelah itu, dia menidurkanku, melepas sepatuku, dan menarik selimut untukku.

Kyuhyun mengusap rambutku yang sedikit basah karena salju yang mencair kemudian berkata, “Mau kubuatkan apa? Sup krim?” Aku menggeleng sedikit. “Jahe?” Tanyanya lagi. Aku mengangguk kecil. Aku sungguh seperti orang yang bisu, tidak menjawab pertanyaan atau perkataannya dengan kalimat.

Sebelum pintu kamarku benar-benar tertutup, Kyuhyun kembali bersuara, “Aku akan menghubungi Eommonim, biar beliau bisa menemanimu jika aku tidak ada.”

Kurasa setelah ini aku akan benar-benar sendiri. Orang tuaku telah bercerai sejak aku berada di sekolah menengah dan aku tinggal bersama Appaku. Entah Eomma akan tinggal bersamaku setelah ini atau tidak. Dan untuk beberapa menit yang tidak bisa dibilang sebentar, aku melamun.

Pintu kamarku kembali terbuka dan di sanalah wanita penuh wibawa itu, Eomma. Cepat sekali beliau datang. “Sooyoung-ah, apa kau baik-baik saja?” Tanyanya dengan cemas. Tidak Eomma, aku sedang tidak baik-baik saja. Kyuhyun mengekor di belakangnya, menggenggam segelas jahe. Aku sedikit bingung mengapa Kyuhyun tidak dari tadi saja memberikan jahe itu untukku, mungkin dia menunggu Eomma. Kemudian Eomma mendekat ke arahku dan mengusap rambutku, sama seperti yang Kyuhyun lakukan.

Eomma meminta jahe yang ada di tangan Kyuhyun dan memberikannya padaku. Sementara Kyuhyun membantuku untuk duduk, kemudian aku tersenyum kecil padanya.

“Minumlah, selagi hangat,” ujar Eomma kemudian. Aku meminum sedikit dan menatap Eomma, “Sudah.” Dan akhirnya aku mengeluarkan suaraku. Kyuhyun menggenggam tanganku dan mengusapnya lembut, kemudian dia keluar. Sebelumnya, dia berbisik padaku, “Aku harus menangani yang di sana, maaf harus meninggalkanmu. Aku mencintaimu,” ujarnya. Aku mengangguk dan tersenyum lagi padanya. Kyuhyun membungkuk pada Eommaku kemudian dia benar-benar hilang dari pandangan.

Setelah Kyuhyun pergi, sudah pasti tinggal aku dan Eomma. Eomma tersenyum juga padaku. Apa beliau tidak sedih Appa mengalami hal seperti itu? Paling tidak, Appa pernah menjadi orang yang dicintainya, malah menurutku, sebenarnya Eomma masih mencintai Appa, begitu pula sebaliknya.

“Jika kau tidak kuat, kau tidak perlu ikut menangani kasus itu. Sudah ada Kyuhyun sebagai detektifnya, dan beberapa temanmu sebagai polisinya,” Eomma berkata dengan lembut.

“Kyuhyun pasti akan menangkap pelakunya,” katanya lagi. “Yakinlah semua akan baik-baik saja.” Aku cukup yakin akan kalimat pertama Eomma, untuk yang kedua, aku tidak bisa mengatakan yakin.

Eomma, aku lelah.” Ini artinya baru 4 kata yang kuucapkan sejak 2,5 jam yang lalu.

“Tidurlah,” tukas Eomma.

“Jalja, Sooyoung-ah,” ujar Eomma. Aku hanya tersenyum membalasnya. Kemudian beliau mengecup dahiku singkat, membenarkan selimutku, mematikan lampu kamarku, kemudian berjalan keluar dari kamarku sambil menggenggam gelas jahe yang baru sekitar seperempatnya kuminum.

 

***

Keesokan paginya aku bersiap untuk ke sungai. Aku sudah cukup siap untuk ikut menangani kasus itu. Aku tidak tahu apakah Appa sudah diangkat atau belum, tapi sepertinya sudah. Aku mengambil dua potong roti dan mengoleskan selai coklat-kacang di atasnya kemudian memakannya sambil memasang sepatuku. Eomma sedang mandi. Aku sedikit berteriak untuk memberitahunya, “Aku berangkat dan aku sudah sarapan!”

Aku lebih memilih jalan kaki daripada harus menggunakan kendaraan apapun untuk mencapai sungai. Lagipula, tidak terlalu jauh. Kaki-kakiku sedikit gemetaran ketika berjalan. Aku tidak tahu kenapa.

Saat aku sampai, Appa baru akan diangkat. Mungkin semalam masih diperlukan untuk pemeriksaan dan mencari bukti-bukti. Yang pasti, aku tidak berani mendekat hanya untuk melihat tubuh Appa yang sudah kaku dan pucat.

Aku berada lumayan jauh dari lokasi. Di keramaian, ada beberapa orang yang menangkap perhatianku. Kyuhyun dengan wajah khas orang yang begadang dan masih menggunakan coat musim dinginnya, Jessica yang dengan sangat cekatan membantu penyelidikan dan yang terakhir, Kris.

Di antara ketiga orang itu hanya dia yang paling menarik untuk kulihat. Ketika orang-orang bergerombol untuk menonton, dan para polisi serta dua-tiga detektif sedang melakukan penyelidikan, dia menjauh dan berada di satu sisi sungai yang lain, sisi yang cukup jauh dari orang-orang. Kepala dan badannya menunduk seperti sedang mencari sesuatu.

Entah kenapa aku berjalan mendekatinya. Aku menepuk bahunya pelan, dia sedikit terlonjak. Seperti tertangkap basah sedang melakukan kejahatan. Dia tersenyum kaku ke arahku sambil menggaruk tengkuknya yang bisa kupastikan tidak gatal.

“Mencari apa?” Tanyaku berusaha untuk tidak memperlihatkan rasa penasaranku akan apa yang sedang dilakukan atau dicari olehnya. Kris menjawab dengan sedikit gugup, “Ah-eh.. Itu, aku sedang mencari tongkat polisiku yang terjatuh di sekitar sini semalam.”

Tunggu, tongkat polisi? Miliknya? Hilang– jatuh? Semalam? Aku memandangnya sambil mengerutkan dahiku. Otakku penuh dengan pikiran-pikiran yang, bisa dibilang, tidak baik. Kris melambaikan tangannya di depan mataku, mungkin lelah menungguku bicara.

“H-hey?” Tanyanya. Dia masih gugup.

Aku tersadar dari lamunanku. “T-tongkatmu jatuh? Semalam? Jam berapa?” Oke, ini memang terlalu banyak tapi aku sungguh penasaran apa yang dia lakukan di sini semalam. Kris lagi-lagi tersentak karena pertanyaanku. Kepalanya mundur sedikit seolah-olah menghindar dari tamparan, kemudian memerah.

“S-sekitar jam 10, kurasa.” Kali ini, giliran aku yang tersentak dan bibirku yang membulat. Aku menatapnya penuh curiga, sambil mengacungkan jari telunjukku tepat di depan hidungnya yang terlalu panjang. Dia sepertinya menyadari bahasa tubuhku.

“Tidak-tidak! Bukan aku, aku memang di sini semalam, tapi aku berani bersumpah bukan aku pelakunya. Sooyoung, kumohon jangan menatapku seolah-olah aku adalah orang yang membunuh Abeonim. Sooyoung, dengarkan aku–“

“Kau tahu itu sekitar dua jam sebelum aku sampai di sini! Dan kau memang pergi dari kantor di jam itu! Kau baru kembali ke kantor sekitar jam setengah 12!” Aku lagi-lagi menangis. Huh, cengeng. Dan Kris, maaf aku membentakmu. Tapi, aku benar-benar tidak bisa berpikiran bersih saat ini. Untung saja kami jauh dari orang-orang, teriakanku padanya tidak terlalu terdengar.

Dia menatapku sendu, menghela nafas berat, kemudian berkata dengan kemampuan bahasa Inggrisnya yang bagus, “Listen, let me break it down to a few pieces.” Badanku mulai dipenuhi keringat, tidak siap mendengar jawaban Kris.

“Pertama. Aku memang melewati jalan ini semalam, untuk ke rumahku. Aku mau mengambil beberapa barangku yang tertinggal, kau tahu kan aku juga harus patroli semalam,” katanya menjelaskan. Belum sempat aku berbicara, dia melanjutkan perkataannya.

“Kedua. Ya, aku sempat berhenti di sini semalam, tentunya setelah mengambil beberapa barangku. Aku melihat seseorang berpakaian serba gelap dan wajahnya tidak terlihat sedang berlari di sekitar sini, maka dari itu aku berhenti, aku mengejar orang itu. Aku sempat berhasil meraih lengannya, tapi dia berhasil lari. Saat berkelahi dengannya, tongkatku jatuh.” Aku mendengus tidak tertarik mendengar penjelasan kedua darinya. Bisa saja dia hanya mengarang cerita.

“Dan ketiga.. Aku tidak mungkin membunuh ayah dari seseorang yang kucintai.” Biasanya orang yang berbohong akan terlihat dari fisiknya saja. Tapi, aku tidak bisa melihat kebohongan dari Kris sekarang.

“Kau tahu, terkadang orang bisa saja membunuh kerabat orang yang dicintainya hanya untuk bisa berdua dengan orang itu, seperti film horor klasik.” Aku tahu kata-kataku terlalu tajam dan jahat. Kris terlihat sedikit tersinggung. Dia mengusap dahinya dengan sedikit frustasi.

“Apa kau punya alibi?” Dia menggeleng. Hah! Semakin jelas bukan?!

“Sooyoung-ah–“

“Jangan memanggilku seolah kita ini teman dekat,” kataku sambil mengusap air mata yang masih berjatuhan di wajahku dengan kasar.

“Baik, Sooyoung-ssi, aku tidak tahu harus berkata apa lagi untuk meyakinkanmu. Tapi, aku benar-benar tidak mungkin membunuh Abeonim. Terserah jika kau tidak mau percaya. Terima kasih telah mendengar penjelasanku. Sampai jumpa.” Dan Kris pergi setelah itu, meninggalkanku dengan beribu pertanyaan masih bermain-main di otakku. Mungkin aku memang keterlaluan dengan ucapanku tadi.

Aku merasa sebuah tangan meraih lenganku dan menarikku mundur. Aku berbalik cepat. Kyuhyun menatapku heran. “Oh! Kau mengagetkanku,” ujarku terkejut-tenang ketika melihat wajahnya yang masih sama seperti tadi ada di hadapanku. Kyuhyun memajukan kepalanya ke arahku, aku semakin mundur sambil mengerjap-erjapkan mataku. Mau apa dia?

Aku tidak akan mengatakan Kyuhyun melakukan sesuatu yang klasik seperti mengusap selai kacang yang sedikit tersisa di bibirku, tapi, dia mengusap pucuk hidungku. Kemudian dia menunjukkan jari telunjuknya yang sedikit ternoda dengan sebuah cairan kental berwarna coklat. Selai tadi pagi. Kyuhyun mengambil saputangannya dan membersihkan selai itu dari tangannya.

“Kau tadi membicarakan apa dengan Kris? Matamu bengkak, kau menangis?” Tanyanya penasaran. Dia benar-benar memperhatikan detail wajahku sampai seperti itu ya?

“Kau melihat? Oh, dan aku tidak menangis, tadi ada bulu mata masuk ke mataku.” jawabku kemudian. Aku sedikit takut jika Kyuhyun melihatku membentak Kris. Kyuhyun mengangguk. “Aku curiga padanya.” Aku mencoba untuk tetap datar. Kyuhyun terlihat bingung, kemudian dia menarik tanganku masuk ke dalam mobilnya. Setelah itu dia menyuruhku menceritakan tentang apa yang kucurigai dari Kris.

“Kau tahu, Kris kehilangan tongkatnya. Katanya hilang di sekitar sungai ini. Dia bilang dia mengejar seseorang yang mencurigakan sedang berlari dari arah sungai, Kris berhasil menangkapnya dan sedikit berkelahi dengannya, mungkin karena orang itu berontak. Namun Kris kembali kehilangan orang itu, dan katanya tongkatnya jatuh saat dia berkelahi.” Aku berhenti sejenak. Kemudian kembali melanjutkan perkataanku.

“Sekitar jam 10 dia lewat jalan ini untuk kembali ke rumah, dan mungkin sekitar setengah jam berikutnya dia melihat orang mencurigakan itu. Dia baru kembali ke kantor jam setengah 12 malam. Dia bilang mau mengantarku pulang namun aku menolak. Dan setelah itu, aku pulang lewat jalan ini dan mellihat Appa.” Wajah Kyuhyun terlihat sangat serius.

“Dia tidak punya alibi, Oppa.”

Kyuhyun mengangguk-angguk mengerti kemudian berkata, “Sooyoung-ah, Kris yang menemukan Abeonim.”

Aku membelalakkan mataku hingga rasanya mau keluar. Tanganku bergetar dan jantungku berdegup sangat –tidak, harusnya bukan sangat tapi terlalu– kencang, seperti akan meledak kapan saja.

“Saat itu aku masih patroli di sekitar Samseong-dong, kemudian aku mendapat panggilan mendadak dari Kris. Dia menemukan tubuh Abeonim di sungai. Setelah itu aku langsung menuju kemari. Aku sempat bertemu dengannya namun dia bilang mau kembali ke kantor untuk mengurus beberapa hal serta memanggil yang lain.” Aku sungguh jahat, aku bahkan tidak mempercayai apa yang dikatakan Kyuhyun. Aku hanya memikirkan satu hal, Kris mengarang cerita itu semua. Mungkin saja dia yang membunuh Appa kemudian berpura-pura bahwa dia menemukan Appa di situ.

“Maka dari itu aku sedikit heran melihatmu pulang sendirian, kukira kau akan bersama Kris dan yang lainnya,” tambahnya lagi.

“Reaksiku saat melihat Appa juga pasti akan sama, meskipun aku bersama Kris dan yang lain atau sendirian, Oppa.”

“Sooyoung-ah..” Kyuhyun memandangku sendu. Aku tahu, dia merasa sedikit bersalah karena tidak memberitahukanku untuk tidak lewat jalan itu. Aku tersenyum padanya. “Gwencahana, bukan salahmu. Jika memang sudah waktunya, apa yang bisa kulakukan?” Dia kemudian tersenyum tipis padaku, susah sekali menghilangkan rasa bersalahnya itu.

Hanya ada satu cara. Aku melumat bibir Kyuhyun sebentar. Kemudian melepasnya. “Aku sudah bilang tidak apa-apa. Yang penting, kau bisa menemukan pelakunya.. Aku akan membantumu,” ujarku setelah itu.

Kyuhyun tersenyum kemudian dia memelukku, mengusap punggung dan rambutku dengan lembut.

***

Malamnya, aku menyusuri jalan yang menjadi saksi bisu pembunuhan –sebenarnya juga belum ada kepastian apakah Appa dibunuh atau memang hal yang sebaliknya. Kuat dugaan beliau dibunuh– Appa. Berharap mungkin akan mendapatkan sedikit pentunjuk. Petugas sudah tidak di situ lagi. Mataku tiba-tiba menangkap sesosok bayangan yang berlari dengan kecepatan tinggi dari arah hutan yang berada di hadapan sungai. Insting seorang polisi, aku langsung mengejarnya.

Dalam sekejap aku langsung bisa memastikan bahwa orang itu adalah laki-laki. Bahunya tegap dan dia lumayan tinggi. Namun, dia memakai pakaian yang serba gelap. Ketika akhirnya aku berhasil berada di jarak yang tidak lumayan jauh dari orang itu, aku menarik syal yang dia kenakan di lehernya.

Dan, aku berhenti.

Mataku membulat sempurna ketika aku melihat syal itu.

Aku kembali melihat laki-laki itu yang sudah jauh di kegelapan hutan.

Kecurigaanku pada Kris perlahan menghilang.

Aku tidak tahu mengapa, tapi, aku berlari sekencang-kencangnya ke kantor.

***

Aku menghabiskan sekitar 10 menit di depan pintu kantor. Tidak yakin apakah benar-benar harus masuk atau kembali ke rumah. Bagaimana jika dia ada di dalam? Bagaimana jika hanya dia yang ada di dalam? Namun akhirnya, aku tetap membuka pintu itu. Sebelumnya, aku menyembunyikan syal milik orang itu di kantong bagian dalam jaketku.

Dan benar. Dia ada di dalam. Aku seharusnya senang, karena Kyuhyun ada di dalam. Tapi aku berharap dia tidak ada di dalam untuk saat ini. Aku seharusnya tidak senang karena Kris juga ada di dalam, tapi, kebalikannya. Aku melangkahkan kakiku lebih dalam. Mencoba untuk tidak terlihat sedang panik, aku tersenyum kepada dua orang itu. Mungkin sekarang Kyuhyun dan Kris sedang berpikiran aneh karena tingkahku.

Aku memberanikan diri untuk berbicara. “Uhm.. Bolehkah aku meminjam catatan kasus dari bulan Januari kemarin?”

“Tentu saja,” jawab Kyuhyun sembari tersenyum, sementara Kris hanya memandangku dengan pandangan yang sulit diartikan. Setelah itu, Kyuhyun memberikan beberapa catatan mengenai kasus yang terjadi selama kurang lebih 7 bulan belakangan.

“Serta catatan kasus Eonnie..” Kyuhyun menatapku terkejut. Tak urung dia juga mengambil catatan itu dan memberikannya padaku. Dia tidak bertanya untuk apa.

Gomawo.. Oppa.” Aku hendak melangkahkan kaki kananku ketika tangan Kyuhyun menahan lenganku. Dia tersenyum, kemudian mengambil jaketnya yang tersampir di kursi dan membawaku ke mobilnya. Aku tidak yakin aku akan senang diantar pulang olehnya kali ini.

Aku sempat menoleh ke belakang sepersekian detik hanya untuk melihat Kris, dia tersenyum padaku.

Kyuhyun menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang. Dia mengetuk-ngetukkan jemarinya dan bersiul, untuk mengusir kesenyapan yang melanda mobilnya saat ini. Aku memang tidak banyak bicara saat di mobil. Kyuhyun sepertinya tidak curiga.

Oppa..” panggilku padanya. Dia sedikit menoleh kemudian membalas, “Waeyo?”

“Apa sudah ada tanda-tanda siapa pelakunya?” Dia menghela nafasnya.

“Pelakunya benar-benar pintar. Dia membawa sebuah garpu tala dan dia menyeretnya, untuk menghilangkan jejak kakinya. Mianhaeyo, Sooyoung-ah.. Tapi, di bagian dada Abeonim ada bekas pukulan benda berat dan keras serta.. hal yang sama seperti yang dialami Soojin Noona, Victoria-ssi, serta Lee Bersaudara juga terjadi pada Abeonim. Kemungkinan besar benda berat itu adalah garpu tala yang dia bawa.” Aku terdiam, berusaha mencerna semua kata yang Kyuhyun ucapkan. Lidahku terlalu kelu.

Aku menelan ludah. Pahit. Lalu, sesuatu terlintas di pikiranku, semacam pertanyaan menguji. “Mungkinkah.. Pelakunya seseorang dari dalam?” Kyuhyun terlihat sedikit tersentak dengan pertanyaanku. Dia tertawa hambar.

“Maksudmu, pelakunya ada di antara kita ataupun polisi yang lain?” Kyuhyun mengerutkan dahinya. Aku mengangguk. Pegangannya pada kemudi semakin mengerat. Apa ada sebuah gagasan yang muncul di otaknya?

“Aku belum bisa memastikannya. Untuk saat ini, petunjuk yang kita dapatkan masih tidak seberapa. Itupun sudah termasuk kesaksian Kris.” Kris. Kris. Kris. Sejak kejadian tadi, perasaan curiga yang kumiliki terhadap Kris perlahan menghilang.

Aku hendak membalas perkataannya saat mobil Kyuhyun berhenti. Rumahku. Kyuhyun melepas seat belt yang kugunakan kemudian tersenyum lembut sembari mengusap pipiku. “Malam ini aku akan lembur. Besok, ketika kita bertemu lagi, aku akan mengatakan padamu siapa pelakunya. Arra?” Dia menatapku penuh arti.

Aku mengangguk kemudian keluar dari mobilnya sambil membawa catatan-catatan tadi. Pintu terbuka dan sosok Eomma terlihat. Beliau belum tidur? Ini sudah sangat larut.

Eomma sok kuat sekali, sudah larut tapi belum tidur.”

“Yya! Ish, dasar anak tidak sopan. Eomma menunggumu pulang tahu!” Aku sedikit terkejut ketika Eomma mengatakan kalimat itu. Selama 27 tahun aku hidup, baru pertama kali Eomma menungguku pulang. Aku tersenyum jahil padanya. Seakan Eomma mengerti arti senyum itu, beliau segera mendorongku masuk dan menyuruhku untuk membersihkan tubuh dan tidur.

Aku sedikit berlari ke kamarku. Kemudian bersegera mengganti bajuku, kurasa aku tidak berniat mandi malam ini. Setelah itu, aku segera membaca catatan-catatan yang tadi kudapatkan dari Kyuhyun. Mungkin, mataku akan terkena miopi besok pagi. Bayangkan saja, aku harus membaca 7 buku berisi catatan kasus yang terjadi di kota tempatku tinggal.

Kedua mataku mulai bergerak kiri-kanan-kiri-kanan mengikuti alur tulisan sejalan dengan jemariku. Aku berusaha mengingat kasus-kasus itu. Aku melipat halaman beberapa kasus yang kuanggap dapat masuk ke dalam kategori ‘mencurigakan’.

***

KYUHYUN POV

Setelah mengantar Sooyoung, aku tidak kembali ke kantor. Aku pulang dan harus memastikan sesuatu di rumah. Sebelumnya, aku sudah mengirim pesan untuk Kris bahwa aku tidak akan kembali ke kantor. Aku memarkirkan mobilku di garasi. Aku tidak masuk lewat pintu utama, tapi dari pintu belakang. Kemudian kulangkahkan kaki menuju satu ruangan yang sebenarnya sangat terlarang untuk kumasuki.

Aku menoleh ke beberapa arah, memastikan bahwa dia tidak sedang di rumah saat ini. Sepasang sepatu boot dan sebuah garpu tala yang beberapa hari lalu kutemukan sudah tidak ada. Kemungkinan, sudah dia masukkan ke dalam ruangan itu.

Sebenarnya aku sedikit malu mengatakan ini tapi, beberapa bagian tubuhku berkeringat dan berkedut tak jelas. Ini akibatnya jika aku terlalu gugup. Untuk beberapa saat, aku masih diam di depan pintu ruangan itu. Sampai suara langkah kaki mendekat dari pintu belakang. Itu pasti dia.

“Kyuhyun-ah, kau ada di dalam?!” Aku mendengarnya meneriakkan namaku. Dia pasti sedang memastikan keadaan rumah. Aku segera bersembunyi di satu tempat yang benar-benar tak dapat terlihat olehnya, kemudian mengintai pergerakannya.

Pria itu membuka pintu dengan pelan, berusaha menghindari bunyi yang mungkin saja akan keluar jika dia membukanya dengan kasar dan keras. Dari sini, aku bisa mencium bau alkohol. Dia pasti dari klub malam. Oh! Aku melihat sesuatu yang familiar berada di tangannya. Garpu tala. Dia tidak memakai bootnya kali ini.

Dia tidak menyalakan lampu, kemudian kembali dia membuka pintu ruangan yang tadi hampir saja kumasuki. Dia membawa garpu tala itu masuk ke dalam. Pintu tertutup. Aku berjalan dengan sangat perlahan mendekati pintu itu, kemudian menempelkan telinga kiriku di permukaannya. Dan, apa yang kudengar setelah itu, benar-benar seperti perkiraanku.

Aku segera bersembunyi lagi ketika kudengar langkah kakinya mendekat ke arah pintu. Dia keluar, tidak membawa sesuatu dari dalam. Sekarang, siapa lagi korbannya?!

Dia keluar sambil membenarkan resleting celananya. Kemudian, dia menghilang dari pandanganku. Dia ke kamarnya.

Jantungku berdegup sangat kencang saat ini. Aku baru saja memasuki ruangan terlarang itu, dia lupa menguncinya. Apa yang selama ini kucurigai, ternyata benar. Semua penyelidikanku tidak sia-sia. Aku melirik jam tanganku, jam 4 pagi. Kuputuskan untuk menuju kamarnya di atas. Aku sudah mempersiapkan obat bius untuk membuatnya tak sadarkan diri dan membawanya ke kantor polisi. Aku membuka pintu kamarnya pelan.

Dindingnya penuh dengan gambar-gambar korbannya. Mulai dari korban pertamanya, hingga korban terakhirnya. Itu semua seperti mosaik yang mampu membangkitkan semangatnya. Aku sedikit terlonjak ketika dia sedikit menggerakkan tubuhnya. Segera kubekap mulutnya yang bau dengan kain yang sudah kubasahi dengan obat bius itu sebelumnya. Beberapa saat kemudian, dia tak sadarkan diri.

Aku membawa tubuhnya yang sangat menjijikkan menuju mobil, kemudian memborgol kedua tangannya. Setelah itu, aku mengemudikan mobil menuju kantor. Tidak berharap di sana ada orang.

Setelah sampai, dengan sangat terpaksa aku menggotong tubuhnya lagi ke sel. Setidaknya, jika memang benar dia pelakunya, aku sudah mengamankannya terlebih dahulu.

Hyung?” Seseorang menepuk bahuku. Aku tidak cukup terkejut akan kehadirannya, malah bisa jadi, dia memang tidak pulang dari tadi. Matanya membelalak dan dengan gerakan yang tidak kuketahui kecepatannya, dia menutup mulutnya sambil menunjuk-nunjuk orang yang sedang berada di sel.

Aku mengangguk. Kemudian, menjelaskan semua hipotesisku kepada Kris.

***

SOOYOUNG POV

Sudah 3 jam sejak aku membaca semua catatan ini. Tidak sia-sia. 3 kasus yang menurutku mencurigakan berhasil kukumpulkan.

Kasus : Pemerkosaan Anak Gadis Keluarga Choi

Choi Soojin, gadis yang sempat dilaporkan hilang oleh keluarganya, ditemukan tewas pada hari Senin, kemarin (21/1) di sebuah gudang bekas penampungan minuman keras. Pakaian yang terakhir menempel di tubuhnya sudah tidak lengkap lagi. Dari hasil otopsi, ditemukan beberapa titik hasil pukulan suatu benda logam yang keras dan ditemukan juga bukti bahwa ada kerusakan di alat kelaminnya. Diduga keras, pelaku memperkosa kemudian membunuh gadis malang itu. Pelaku masih belum bisa ditemukan oleh pihak kepolisian, disebabkan–

 

Iya. Jika kalian berpikiran bahwa Choi Soojin itu kakak perempuanku, maka jawabannya, iya. Dia memang baru saja meninggal Januari 2 tahun lalu. Kau sudah tahu alasannya.

Kasus : Pembunuhan Seorang Wanita Pendatang dari China

Seorang warga mengaku menemukan mayat wanita pendatang baru dari China bernama Song Qian di rumah wanita itu sendiri. Ia mencium sesuatu yang busuk ketika melewati rumah wanita yang masih lajang itu hari Kamis sekitar 2 hari yang lalu (14/3). Kemungkinan Song Qian sudah tak bernyawa sejak 3 hari sebelumnya. Kembali, polisi menemukan hasil pukulan suatu benda keras di sekitar dada dan perutnya dan kerusakan di alat kelamin wanita itu setelah proses otopsi dilakukan. Polisi juga menduga, pelaku kali ini sama dengan pelaku kasus Choi Soojin 2 tahun yang lalu. Polisi juga masih belum bisa menemukan pelaku kedua kasus tersebut hingga sekarang. Bukti–

Kasus : Lee Bersaudara Diduga Kuat Dibunuh Setelah Disetubuhi Bergantian

Selasa (7/5) tubuh dua bersaudara Lee Hyukjae dan Lee Donghae ditemukan sudah kaku dan pucat di sekitar rumah kosong, tanpa sehelai benang pun menempel. Lagi-lagi polisi menemukan tubuh Lee Bersaudara terhiasi oleh berbagai pukulan benda keras. Diduga kuat, pelaku melakukannya untuk membuat kedua orang itu tidak bernyawa dengan cepat, dengan cara memukul langsung di bagian yang terdapat organ dalamnya, seperti jantung, hati, dan paru-paru. Polisi semakin percaya jika pelaku kasus kali ini sama dengan dua kasus pembunuhan sebelumnya. Sampai saat ini pun, polisi masih belum mendapatkan tanda-tanda siapa sebenarnya orang tak berperikemanusiaan yang melakukan ini semua.

 

Aku juga menemukan beberapa kesamaan dalam kasus-kasus itu. Ditambah dengan kasus Appa beberapa hari yang lalu. Pelakunya seperti memang hanya satu orang. Dan aku telah menyimpulkan beberapa hal dari hasil membacaku selama 3 jam itu: (1) Pelakunya adalah seorang lelaki. Dari hasil pemeriksaan terhadap beberapa saksi yang secara tak sengaja melihatnya membuang mayat orang-orang malang itu, mereka bersaksi jika pelakunya selalu memakai pakaian serba gelap dan berbahu tegap juga cukup tinggi untuk ukuran orang Asia. (2) Pelakunya merupakan seseorang yang mempunyai masalah dengan seksualitas. Seperti yang ada di catatan itu, dia sudah pasti menyetubuhi keempat korbannya. Lelaki dan wanita. Sepertinya keduanya sama saja menurut orang tak punya akal itu. Oh, dan ada satu hal yang salah dalam catatan itu, menurutku. Mereka bilang diperko– disetubuhi baru dibunuh? Menurutku, mereka dibunuh baru disetubuhi. Dasar orang gila. (3) Dan terakhir, dia sangat pintar dalam mengelabui polisi.

Satu lagi, para saksi itu sudah mati. Sudah jelas siapa saja saksi-saksi itu. Song Qian, Lee Donghae dan Lee Hyukjae, serta Appa. Aku semakin yakin, pasti orang itu ingin menghabisi semua orang yang pernah melihatnya melakukan hal keji itu. Dan aku juga semakin yakin, orang yang kukejar saat itu adalah pelakunya.

Hanya saja, aku belum benar-benar yakin akan kesimpulanku mengenai siapa pelakunya.

***

KYUHYUN POV

“Aku mulai mencurigainya sejak kasus itu. Aku memergokinya sedang membereskan peralatannya saat itu, garpu taman dan boot. Dia memasukkan dua benda itu ke dalam satu ruangan yang berada di rumahku dan dia selalu mengunci ruangan itu setelah dia keluar. Ya, aku tidak memiliki kesempatan untuk memasuki ruangan itu–“ Aku menghela nafas berat, kemudian kembali melanjutkan.

“Tapi, dengan tidak sengaja aku memasuki kamarnya. Kau tahu apa yang ada di dinding? Foto-foto Choi Soojin dan segala tentangnya. Menurutku, dia melakukan itu setelah Eomma meninggal, dia depresi..” Kris membulatkan matanya.

“Kau tahu laporan hilangnya Soojin Noona, kan?” Kris mengangguk. Aku menundukkan kepalaku sedikit. “Ya, Appaku yang menculiknya. Dia benar-benar terobsesi pada Noona, sampai dia –kau tahu lah apa yang dilakukan olehnya–, kemudian membunuh Noona supaya dia tidak buka mulut..” Kris masih memperhatikanku, dia pendengar yang baik.

“Sampai Victoria memergoki Appa membuang tubuh Soojin Noona yang sudah tak bernyawa. Victoria sempat mengejarnya tapi, Appa berhasil kabur. Hingga 2 tahun setelahnya –setelah Victoria memberikan keterangan pada polisi– Appa juga membunuh wanita China itu..” Aku memandangnya sebentar. Tidak terlalu yakin aku bisa mengatakan hal selanjutnya pada Kris.

“Setelah Victoria dibunuh, Appa.. menyetubu–“ “Algesseo-algesseo, Hyung. Tidak perlu kau katakan jika memang kau tidak tega mengatakannya.” Aku tersenyum kecil padanya.

Nae Appa.. Sepertinya memiliki masalah dengan seksualitasnya.. Dia melakukan hal yang sama terhadap Lee Bersaudara dan–“ Aku berhenti sebentar. Kemudian kembali menundukkan kepalaku. Malu.

“Sooyoung Abeonim..” lanjutku.

“Aku sudah melakukan berbagai penyelidikan terhadap dirinya. Sekitar 2 atau 3 jam yang lalu aku juga berhasil memasuki ruangan terlarang itu. Di sana.. di sana banyak mayat korbannya yang lain yang tidak kita ketahui, Kris..”

Kris kembali membulatkan matanya. Aku tahu semua orang pasti bereaksi yang sama jika mendengar cerita menjijikkan ini. Aku sungguh malu.

“J-jadi, Hyung.. Abeonim pelaku semuanya?”

“Ya, Kris, ya. Appaku.. pelakunya..”

BRUK!

Aku menoleh. Tepat saat itu juga, jantungku serasa berhenti berdetak. Sooyoung di sana. Menjatuhkan catatan-catatan yang tadi dipinjamnya. Matanya membulat dan merah. Dia menggertakkan giginya menahan amarah. Otot-otot lehernya semakin terlihat. Tangannya mengepal. Dan tubuhnya, bergetar. Amarah dan ketakutan menguasai dirinya saat ini.

Aku tidak tahu mengapa aku tidak berdiri dan menyusul Sooyoung yang saat ini sudah berjalan mundur dengan perlahan. Matanya masih menampakkan kemarahan dan kekecewaan yang teramat sangat. Sooyoung tersandung dan dia jatuh terduduk. Aku segera berdiri dan berlari ke arahnya. Dia menatapku.

Sooyoung menampik tanganku yang ingin membantunya berdiri. Aku diam. Aku tidak tahu harus berbicara apa. Sooyoung menegakkan tubuhnya kemudian menghapus air matanya yang berjatuhan dengan kasar.

Aku menunduk. “Mianhae..” Hanya itu yang bisa kukatakan padanya.

“Kyuhyun-ssi,” ujarnya dengan dingin. Kyuhyun-ssi?

Mianhae, Sooyoung-ah..” ucapku lagi.

“Aku tidak ingin bersamamu lagi. Kau anak pembunuh!” 8 kata yang keluar dari bibirnya itu mampu membuatku menitikkan air mata. Aku tidak percaya apa yang Sooyoung katakan.

Sedetik kemudian, Sooyoung pergi. Meninggalkanku.

Setidaknya, aku memang pantas mendapatkan ini.

 

***

Aku tidak tahu ini hanya karena aku merindukan Sooyoung atau memang hari ini dia tampak sangat menawan. Padahal Sooyoung hanya mengenakan jeans gelap dan kemeja hitam serta sebuah sweater coklat yang lumayan gelap. Itu hadiahku untuknya, 2 tahun yang lalu. Sooyoung tidak suka memakai pakaian yang merepotkan.

Dia membiarkan rambutnya terurai. Rambut-rambut pendek di sekitar wajahnya tertiup angin, memperlihatkan lebih banyak kesedihan di wajah itu. Tapi, Sooyoung tetap cantik. Dia mendekatkan tubuhnya ke tubuh Eommanya. Mencari kehangatan karena di sini memang sangat dingin. Andai saja, aku bisa memeluknya saat ini.

Sooyoung tidak menangis, begitu juga Eommanya. Mereka berdua wanita yang kuat. Kemudian, dia melepas genggamannya pada tangan Eommanya dan berjalan mendekati makam Appanya yang masih sangat segar. Dia meletakkan sebuah bunga di atas makam itu kemudian terdiam. Eomma Sooyoung menepuk bahu wanita yang masih sangat kucintai itu, lalu dia kembali terlebih dulu. Mungkin ingin memberikan Sooyoung waktu untuk sendiri.

Aku ingin mendekati Sooyoung, tapi aku tidak mempunyai kekuatan sekedar untuk berjalan ke arahnya. Aku ingin memeluknya, tapi aku sangat malu atas apa yang telah Appaku perbuat terhadap Appa dan kakaknya. Aku ingin sekali mengatakan padanya, aku masih mencintainya.

Sooyoung mendongak. Dia menatapku. Kemudian berdiri. Dia membungkuk hormat padaku. Dan pergi setelah itu.

Aku.. memang tidak pantas bersamanya.

 

***

“Oh, ayolah, Hyung! Itu bukan salahmu! Cobalah berbicara baik-baik dengan Sooyoung.”

“Ya, itu memang bukan salahku. Tapi, aku malu padanya.”

“Aku tahu, Hyung. Semua orang pasti pernah merasa seperti itu. Tapi, setidaknya, jangan seperti ini.”

“Dia tidak mencintaiku lagi, Kris. Aku menelponnya, mengirimi banyak pesan untuknya, mengunjungi rumahnya, hanya untuk meminta maaf padanya. Tapi, apa?! Dia tidak menggubris sama sekali.”

“Apa kau yakin Sooyoung sudah tidak lagi mencintaimu, hm?”

“Ya. Sangat yakin.”

“Tapi, kurasa dia juga masih sangat mencintaimu.”

“Maksudmu?”

“Kemari, aku punya rencana.”

SOOYOUNG POV

Benar. Itu semua benar. Semua yang kuduga benar. Hasil penyelidikan kecilku, memang benar. Hari ini, sudah sekitar satu bulan sejak kejadian itu. Appa Kyuhyun juga sudah diperiksa. Setelah mengalami beberapa kesusahan, akhirnya pria itu mengaku. Mengaku melakukan semuanya. Mulai dari Eonnieku sampai Appaku. Dia dipenjara seumur hidup atas perbuatannya. Mayat-mayat yang ada di ruangan terlarang milik Appa Kyuhyun juga sudah dibersihkan.

Hari ini juga sudah masuk bulan kedua aku tidak pernah berhubungan dengan Kyuhyun. Sejujurnya, ada sedikit rasa bersalah dalam hatiku. Bukankah Kyuhyun tidak melakukan apa-apa yang melanggar hukum? Dia bahkan dapat memecahkan kasus ini. Dia membantu menemukan pelakunya. Seharusnya aku lebih berpikir jernih saat itu.

Tiap bertemu dengannya, di kantor atau tidak, aku tidak pernah berbicara padanya. Dia jadi lebih dekat dengan Kris. Selama sebulan ini, Kris tidak pernah mendekatiku seperti yang dulu sering dia lakukan. Aku tidak mengerti apa alasannya. Aku sadar, Kris lelaki yang baik.

Hidupku lebih sepi karena Kyuhyun pergi. Tidak berwarna. Ini akibatnya berpisah dengan seseorang yang kita cintai? Mengapa sangat menyakitkan?

Aku berjalan memasuki kantor. Tunggu dulu, mengapa sangat sepi? Samar-samar kudengar beberapa orang sedang berbincang di ruang khusus yang digunakan untuk membicarakan penyelesaian sebuah kasus. Aku memasuki ruangan itu, dan benar saja. Semua orang ada di situ. Sedang berkumpul di meja, membicarakan suatu hal. Ah, aku terlambat.

Kris melihatku, kemudian dia menyuruhku untuk duduk di sampingnya yang kosong. Dia terlihat senang. Entah kenapa aku mengikuti perintahnya. Setelah aku duduk, Kris mulai berbicara.

“Kau sedikit terlambat. Kami menunggumu, ada suatu hal penting yang akan diumumkan Yunho–“ Dia berhenti sejenak, kemudian melanjutkan kata-katanya di telingaku. “Ini tentang Kyuhyun,” katanya sambil sedikit melirik Kyuhyun yang duduk tepat di hadapanku. Aku sedikit tersentak.

Yunho, si kepala polisi, menghela nafas kemudian tersenyum. Hari ini orang-orang suka sekali tersenyum. Setelah itu dia memulai pembicaraan dengan nada khas miliknya.

“Aku akan mengumumkan sesuatu yang cukup penting hari ini. Aku tidak tahu ini kalian anggap berita bahagia atau berita menyedihkan–“ Bahagia? Menyedihkan? Ada apa sih dengan Kyuhyun?

Uri Kyuhyunnie mengundurkan diri dan akan mengikuti tes untuk menjadi Secret Service di Amerika! Chukkae!” Semua bertepuk tangan, tersenyum gembira, memberi selamat pada Kyuhyun, ada juga yang berpura-pura sedih. Mereka mungkin memang sedih, karena tidak akan bertemu Kyuhyun untuk waktu yang lama, tapi mereka juga senang, Kyuhyun bisa mencapai sesuatu yang dulu pernah dia utarakan.

Sementara aku diam dengan muka datar. Padahal sebenarnya, mataku mulai memanas. Kemudian aku bertanya, “Jinjja?” Seketika tawa mereka terhenti. Aku masih berusaha untuk menahan air yang akan keluar dari mataku. Kyuhyun menatapku sendu kemudian dia menjawab, “Ne, Youngie-ah.” Ada sedikit getaran ketika Kyuhyun memanggilku dengan nama itu.

Aku tersenyum, palsu. “Mian, aku ada urusan. Permisi.” Aku berdiri dan pergi meninggalkan kantor. Menuju taman yang biasa kulewati.

Aku duduk di bangku taman itu. Menutup wajahku yang mulai dibasahi air bercampur keringat.

Aku mulai susah untuk bernafas. Aku juga sudah tidak kuat menahan agar suaraku tidak terdengar oleh siapapun.

Seharusnya, jika aku sudah tidak mencintai Kyuhyun, aku tidak menangis.

Seharusnya.

KYUHYUN POV

Hyung, siapa bilang Sooyoung tidak mencintaimu lagi?”

“Aku masih tidak yakin.”

“Aish! Sudahlah, sana kau susul dia! Ppali ppali ppali! Atau akan kurebut dia darimu!”

Kris mendorong punggungku keluar kantor. Aku mengikuti Sooyoung dari jauh. Dia menundukkan kepalanya sembari berjalan. Ah, ini jalan menuju taman. Sooyoung duduk di bangku taman itu. Tatapannya kosong. Perlahan, Sooyoung menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dia menangis. Hingga tergugu. Bahunya bergetar hebat. Aku paling tidak suka mendengar isakannya.

Perlahan, aku mendekati Sooyoung. Aku memberanikan diri untuk bicara.

“Seoul-Amerika hanya sekitar setengah hari perjalanan.” Sooyoung mendongak. Dia terlihat terkejut karena kedatanganku. Sooyoung mengalihkan pandangannya. Aku menghela nafas kemudian menarik tangannya untuk berdiri, setelah itu mendekapnya dengan erat. Sooyoung pasti sangat terkejut.

“Tidak.. Itu hanya akal-akalan Kris saja.. Aku tidak akan ke Amerika.” Sooyoung melepas pelukanku padanya. Kemudian dia memandangku terkejut. Bibirnya sedikit terbuka.

“Serius. Itu tadi hanya rencana Kris untuk mengetahui apa kau memang sudah tidak mencintaiku lagi atau.. sebaliknya.” Aku tersenyum jahil padanya.

Hey, bukannya tertawa malah tangisannya semakin keras! Aku kembali mendekap Sooyoung dan mengusap rambutnya.

Gatchi.. itgosipeoyo..” (Aku ingin bersamamu)

Aku menaikkan alis kemudian bertanya padanya, “Bukankah kau bilang tidak ingin bersamaku lagi?” Sooyoung menggeleng dengan cepat.

Aku merapikan rambut-rambutnya yang berantakan. “Wae?”

Sooyoung menunduk kemudian kembali menatapku.

Dangsin eopsi.. motsaleoyo..” (Aku tidak bisa hidup tanpamu)

Aku menatapnya dengan mata membulat. “Jeongmal?” Sooyoung mengangguk cepat. Kami terdiam untuk beberapa menit yang lama. Aku kembali memeluk tubuhnya yang kurus. Nafasnya yang hangat sedikit terasa di tengkukku.

Jeongmal mianhae..” ujarku masih tetap memeluknya. Sooyoung mengusap punggungku beberapa kali, kemudian dia menganggukkan kepalanya di leherku. “Gwenchana.. Aku tidak pernah marah denganmu. Aku juga sudah memaafkan Abeonim. Lagipula, kau tidak pernah berbuat salah.” Ucapannya itu, sangat melegakan hatiku. Sooyoung sedikit memberi jarak antara tubuhnya dan aku. Dia tersenyum.

“Cho Kyuhyun memang anak seorang.. pembunuh. Tapi, itu tidak berarti aku harus menjauhinya, kan?” Aku menatapnya entah dengan tatapan apa ini. Kemudian mengusap pipi Sooyoung. Dia kembali tersenyum.

“Jadi.. itu artinya kau mau kembali bersamaku?” Sooyoung mengerutkan kening kemudian menyipitkan matanya.

“Asal kau bisa memenuhi beberapa keinginanku,” ujar Sooyoung disertai senyum jahilnya.

Mwo?” Aku sedikit takut saat dia mengatakan keinginan. Keinginan Sooyoung itu sangat abnormal. Camkan itu, ABNORMAL. Dan apa tadi dia bilang? Beberapa? Itu artinya ratusan.

“Kau harus membelikan aku sarapan selama setahun ini, sehari saja kau tidak membelikanku sarapan, maka keinginanku akan bertambah. Kau harus kalah dalam bertanding game denganku. Kau tidak boleh terlalu pintar dalam memecahkan kasus. Kau harus kalah dalam bertanding judo denganku. Kau tidak boleh seenaknya menggantikan pakaianku lagi. Tidak boleh terlalu banyak skinship. Tidak boleh terlalu banyak mencium dahiku atau pipiku atau bibirku, aku takut kau bisa merusak wajahku yang rup– mmpphh!“

Aku semakin melumat bibir Sooyoung ketika dia meronta untuk dilepaskan. Sooyoung akhirnya sedikit diam dan pasrah. Kemudian, aku melepas pagutanku padanya. Dia memandanku kesal dan penuh amarah. Oh tidak, dia akan menjadi seperti para ahjumma yang memarahi seseorang yang mencuri dagangannya jika sudah seperti ini.

Aku segera melepas tanganku yang masih berada di sekitar leher dan kepalanya, kemudian berlari meninggalkan Sooyoung.

“KUBILANG TIDAK BOLEH TERLALU BANYAK MENCIUMKU!! YYA! CHO KYUHYUN! KEMARI KAU!”

NADO SARANGHAEYO, SOOYOUNG-AH!”

 

***

Oppa..”

“Hm?”

“Aku lupa memberikan ini padamu.”

Aku terdiam untuk beberapa saat. Terkejut melihat sebuah syal yang berada di tangan Sooyoung. Syal itu hadiah dari Sooyoung untuk Appa beberapa tahun yang lalu. Aku memandangnya sedikit kesal dan Sooyoung hanya tersenyum tak jelas sebagai balasannya.

“Sayang, kau tahu kan ini bisa menjadi bukti yang krusial?” Sooyoung membentuk huruf V dari jari telunjuk dan jari tengahnya.

“Lalu mengapa kau sampai lupa memberikannya padaku, huh?” ujarku penuh penekanan. Aku tidak bisa membentaknya.

Mianhae.. Op– mmpphh”

Setelah itu aku memberikan sebuah hukuman padanya.

 

***

Aku tidak tahu mengapa aku bisa memaafkan Appa Kyuhyun. Padahal, pria itu sudah membunuh dan melecehkan kedua orang yang benar-benar berarti di hidupku.

Namun aku sadar. Kyuhyun ya Cho Kyuhyun, Appanya ya Appanya, keduanya benar-benar berbeda.

 Dan pada kenyatannya, aku, Choi Sooyoung, mencintai anak seorang pembunuh.

 

 

END

 

Subhanallah ini ff panjang banget ya perasaan-_- Iya jadi, ini ff udah bertapa selama sekitar 2 minggu di laptop saya, maaf karena baru bisa post sekarang. Oh ya makasi buat admin, saya udah jadi Author tetap di sini yeaayy /rayakan dengan kalem, ini bulan Ramadhan/

Jujur saja ini saya post di tengah-tengah ke-stress-an saya membuat barang-barang buat MOS, readers, MOS. Hari ini adalah pra-MOS wahahaha saya kembali menjadi junior sobs. Alhamdulillahnya saya berhasil diterima di SMA yang bener-bener saya pengenin hihi. Doain ya saya ngga diapa-apain sama senior waktu MOS besok, seniornya serem-serem sih-_-

Ada yang jadi junior juga nggak?

That’s all, thanks for reading. Comment please :D


Ghost Hunt (Part 2)

$
0
0

ghost hunt (1)

Title : Ghost Hunt (Part 2)

Author : @Hyun_Nni a.k.a HyunRa a.k.a Noni

Genre : Horror, Mistery, Psikologis

Length : Series

Rating : G

Cast :

  • Choi Sooyoung a.s Taniyama Mai
  • Cho Kyuhyun a.s Kazuya Shibuya (Naru)
  • Choi Siwon a.s Koujo Lin
  • Kim Jong Woon (Yesung) a.s Takigawa Hoshou
  • Kwon Yuri a.s Matsuzaki Ayako
  • Im Yoona a.s Hara Masako
  • Lau Henry a.s John Brown
  • Kim Kibum (Key) a.s Yasuhara Osamu
  • And Secret

Support Cast : Luna F(x)

Disclamer : terinspirasi dari anime dan manga Ghost Hunt milik Ono Fuyumi-Sensei, Cast diatas milik SM dan orang tuanya.

Note : Annyeong saya bawa fic nya lagi #nentengfic, HyunRa benar-benar nggak nyadar kalau udah dipublish -_- sadar pun setelah di grup KyuYoung  ada yang bilang ada FF horror, langsung deh ngacir ke KSI dan Jeng Jeng Jeng responnya baik :D dan akhirnya dengan kalang kabut bikin nih FF, Jaaaa Happy Reading!!!

~~~

“Jaa, Youngie kita pulang dulu” ujar yeoja yang seperti Barbie, Jessica. Mereka hari ini bermain dulu kerumah Sooyoung, dengan alasan untuk menghibur Sooyoung karena kejadian tadi pagi yang dia alami dengan gadis kecil bernama aiko itu, tetapi yang mereka lakukan hanya menambah mood Sooyoung turun drastis dikarenakan mereka hanya membicarakan seorang Namja tampan yang membuat mereka ketakutan setengah mati, Cho Kyuhyun. Tapi tidak bisa dipungkiri jika Sooyoung juga merasa senang karena rumah yang dia tempati menjadi ramai hanya dikarenakan dua yeoja cantik ini.

“yakk, berhentilah melamun, tenang saja kita besok masih akan bertemu, dan pastinya bertemu dengan Kyuhyun sunbaenim” ucap Tiffany sambil menyenggol sikut Sooyoung.

“cih, aku tidak peduli dengan namja yang bernama Cho Kyuhyun itu, apa kalian tidak merasakan bahwa dia sangat mencurigakan? Dan jika kalian ingin pulang cepatlah pulang” ucap Sooyoung sebal.

“Hei, Hei Kyuhyun Sunbae itu terlihat sangat sopan dan baik, kau ini sebenarnya kenapa sih?” tanya Tiffany menyentuh kening Sooyoung.

“aku tak apa-apa Fany~ah” ucapnya dengan menyentak pelan tangan tiffany yang berada di keningnya “apa kau tak pernah mendengar kata ‘dont judge book by the cover’ mungkin saja Cho Kyuhyun itu adalah pembunuh bayaran atau bahkan ia adalah vampire yang ingin menghisap darah kalian”

PLETAK

“aishh, Appoyo”

“berhentilah berimajinasi tinggi Choi Sooyoung, kau harus berhenti membaca novel tentang vampire dan semacamnya, dan apa sih alasanmu sampai curiga dengan Kyuhyun sunbaenim?” kali ini Jessica yang angkat bicara.

“abis ia tiba-tiba berada disana tanpa terdengar suara langkah kakinya dan ia memakai baju serba hitam” mengingatnya Sooyoung pun bergidik ngeri.

“dia bukan arwah atau hantu Sooyoung~ah, telapak tangannya saja hangat, mana mungkin ada hantu yang memiliki telapak tangan yang hangat. Jadi berhentilah berkata aneh, sudahlah kami pulang dulu, jaga dirimu” ujar Jessica menarik lengan Tiffany keluar dari perkarangan rumah Sooyoung.

“kami pulang dulu Sooyoung, kalau kau melihat hantu cepat hubungi kami kekeke” teriak Tiffany yang masih diseret oleh Jessica.

“Aishhhh kalian”

BLAM

Ia menutup pintu dengan kasar lalu mendesah, ia menyadari bahwa ucapannya hanya omong kosong belaka, ia hanya ingin membuat percakapan sehingga kedua temannya tidak pulang, namun sudah diketahui bahwa rencananya tidak berhasil. Jika kalian menganggap bahwa Sooyoung adalah cewek yang penakut kalian salah besar, tapi saat ini Sooyoung merasakan firasat yang buruk yang sedari tadi ia rasakan ketika tiba dirumahnya, hei hei orang tuamu tidak mengajarkan untuk Negative Thinking, Sooyoung~chan.

SREETTT

Selintas bayangan melintas dibelakang Sooyoung, dan suasana rumah pun menjadi dingin seperti yang ia rasakan tadi pagi. ok tarik ucapan, siapapun orang yang berada di situasi ini akan selalu berpikir macam-macam bukan?.

SREK SREK SREK

Terdengar suara dari kamarnya, Sooyoung ia berjalan mendekati kamarnya dengan perasaan was-was, ia menyapu pandangannya ke kamar tapi nihil tidak ada siapa-siapa.

SREK SREK SREK

Kembali terdengar suara, ia menajamkan pendengarannya dan menemukan bahwa suara itu berasal dari dalam tasnya, Tas? Ia membuka tas nya dengan hati-hati dan

“HUWAHHHH”

***

“HUWAHHHH”

“Guk,, Guk,, Guk”

“ok ok puppy berhenti hahaha” ucap Sooyoung kegelian karena Puppy menjilatinya.

“aishhh, menjijikan sekali, Puppy kenapa kau bisa berada disini?” tanya Sooyoung kepada anjing kecil milik tetangganya itu, dan hanya dibalas dengan gonggongan anjing kecil ini.

“ayo pulang, nanti oppa mencari mu” ujarnya dengan mengangkat tubuh Puppy.

GRET

DEG

Ia memandang jendelanya yang masih terbuka hembusan angin membuat gordeng jendelanya bergoyang.

‘Siapa itu?’

Ia mendekat kearah jendela, nihil tak ada siapa-siapa disana.

‘Aku yakin tadi ada yang berdiri disini’

TOK TOK TOK

Lagi-lagi ia dibuat terkejut, hei ada apa denganmu hari ini Sooyoung~ah?

“Sooyoung apa kau dirumah?” tanya seorang yang dari suaranya adalah Namja.

“ahh, Ne tunggu sebentar” teriaknya segera menghampiri pintu utama, dan tanpa ia sadari ada sosok dibalik jendela yang sudah tertutup itu yang memandanginya dengan seringainya lalu menghilang dibalik kegelapan malam.

Ceklek

“ahhh, Changmin Oppa”

“hei Youngie apa kau melihat Pup, Puppy kenapa kau bisa disini?” tanya Changmin kebingungan, melihat anjingnya berada di gendongan Sooyoung.

“ntahlah oppa, tiba-tiba dia  berada dikamarku, ahh changmin oppa ayo masuk”

“tak usah, aku hanya sedang mencari Puppy tapi dia disini, ayo Puppy jangan mengganggu youngie”

“ah oppa berhenti memanggilku Youngie, itu menjijikan dan ano Changmin oppa bolehkah aku meminjam Puppy semalam ini saja?” mohon Sooyoung, Changmin tampak sedang berfikir, Sooyoung dan Puppy pun mengeluarkan jurus Puppy Eyes nya.

“hahaha baiklah, puppy jaga baik-baik yeoja ini ya”

“GUK” Puppy menjawab pertanyaan majikannya, anjing pintar.

“ok, Jaa Sooyoung semoga mimpi mu indah” ucap Changmin, lalu berlari meninggalkan rumah Sooyoung.

***

“Guk Guk Guk” Puppy berlari kesana-kesini, sepertinya ia sangat senang berada bersama Sooyoung.

“Puppy jangan berlarian” ucap Sooyoung pada Puppy, ia mengambil makanan anjing yang ia simpan jika Puppy berada dirumahnya. “Ayo makan Puppy”

“GUK GUK GUK” Puppy berlari menuju Sooyoung, dan tanpa sengaja ia menyenggol tas Sooyoung yang dibiarkan tergeletak di lantai, dan keluarlah isi tas Sooyoung lagi.

CRING

Tampak kalung dengan permata Pink shappire itu, ia tersenyum kecut karena mengingat kejadian tadi pagi. Tak ingin ambil pusing, Sooyoung mengalihkan pandangannya ke Puppy yang baru selesai memakan makanannya.

“Yosh, waktunya tidur Puppy” ujarnya senang.

***

Sooyoung menggeliat dalam tidurnya, ia sama sekali tidak bisa tidur karena memikirkan kejadian-kejadian yang menimpanya hari ini, ekor matanya melihat kalung itu lagi tergeletak di meja, Sooyoung pun mengambilnya.

“apa maksud Aiko~chan dengan memberikan kalung ini?” guman Sooyoung, dan sekali lagi ia tak ingin ambil pusing dan mencoba tertidur dengan memegang kalung itu ditangannya.

Sreeetttt

“Emmm dimana ini? Bukannya aku tadi berada ditempat tidur”

“Om, akan membawa ku ke Kaa~chan bukan?” Glek, itu suara aiko~chan

“tentu saja, ayo cepat”

“Aiko~chan berhenti, jangan kesana, aku tak tahu kenapa? Tapi kumohon jangan kesana, disana bahaya”

Glek

“mimpi aneh”

***

“Hufftttt, cuaca bagus sekali, karena mimpi aneh itu aku berangkat lebih pagi, tetapi untunglah udaranya sangat segar” ujar Sooyoung merasa nyaman. Namun langkah nya terhenti ketika melihat bangunan tua di sekolahnya, ia pun teringat dengan perkataan Jessica tentang bangunan tua.

“apa benar dengan cerita yang beredar, ya?” gumannya “lebih baik aku pergi dari tempat ini” lagi-lagi ia merasakan firasat buruk.

SSSHHHH

Semilir angin berhembus kearah bangunan tua. Seperti ada yang menarik Sooyoung untuk lebih dekat ke bangunan tua atau mungkin karena rasa penasaran yang tinggi? Sooyoung akhirnya mendekati bangunan tua itu, dan melihat isi bangunan tua itu dari balik pintu.

“eh apa itu? Kamera? Kenapa kamera bisa berada disana?” gumannya dan mencoba masuk ke dalam gedung tua, bau lembap pun menyeruak dalam penciumannya.

“masih bagus, apakah ada orang yang lupa membawanya kembali?” tanyanya, mencoba menyentuh kamera. “tapi mana mungkin”

“Siapa itu?” Sooyoung tersentak mendengar suara bass dan punggungnya membentur lemari dibelakangnya, ia sedikit meintih kesakitan.

“Jongseohamnida, aku tidak bermaksud un…”

KRRIIEETT

“huwaahhh, tidak mungkin” lemari yang tadi dibelakangnya berbalik menimpanya.

“Awaassss” teriak seorang yang mengagetkan Sooyoung tadi, ia segera berlari menuju Sooyoung.

“Huwwaaahhhh”

BRAK TRAK TENG

“hah hah hah” Sooyoung segera menghirup nafas dalam-dalam, untunglah ia tidak tertimpa lemari tadi, lalu bagaimana orang yang menyelamatkannya tadi?

“oh tidak, apa tuan baik-baik saja?” tanya Sooyoung khawatir dengan keadaan seseorang yang menolongnya tadi, tak ada jawaban darinya.

“tidak, apa yang harus aku  lakukan, seseorang tolong…”

“apa yang terjadi?”

“kau orang yang kemarin kan?” tanya Sooyoung, Kyuhyun acuh lalu menghampiri mereka.

“Siwon, apa yang terjadi?” tanyanya, Siwon -orang yang menolong Sooyoung-  mendongak tampak darah menetes di pelipisnya.

“kau terluka, apa kau bisa berdiri?” tanya Kyuhyun.

“Ne”

“ano, aku benar-benar minta maaf, tiba-tiba dia berteriak jadi aku…”

“nanti saja penjelasannya, apakah ada perawat disini?” ucap Kyuhyun menyela perkataan Sooyoung.

“ahhh itu, ada di ruangan kesehatan, ayo kubantu” ujar Sooyoung, lalu membantu Kyuhyun untuk menyanga siwon berdiri, namun Siwon menyentak tangan Sooyoung.

“tidak, terimakasih. Aku tidak butuh bantuanmu” ucap Siwon merasa tak senang dengan yeoja dihadapannya ini.

“bukankah kau gadis yang kemarin, siapa namamu?” tanya Kyuhyun.

“Sooyoung, Choi Sooyoung”

“oke, Sooyoung~shi aku ingin memberitahumu bahwa bel masuk sudah berbunyi beberapa saat yang lalu”

“………”

“Kkau bercandaa, hahhh aku terlambat” teriak Sooyoung dan segera berlari keluar dari bangunan tua itu.

‘ada apa dengan mereka itu? Apakah mereka benar-benar arwah, dan juga tempat itu benar-benar terkutuk’ Batinnya berteriak.

***

Kriinnggg Kriiinnggg Kriiinnggg

“hei, Sooyoung kau mau pulang?” tanya Tiffany, Sooyoung hanya mengangguk.

“hei apa kau bercanda? Bukankah kita nanti akan bercerita hantu bersama Kyuhyun Sunbae”

“aku tidak peduli”

“Hei, kau ini, ini waktunya kita dapat bercerita hantu bersama cowok tampan” rengek Jessica.

‘Aku tak peduli, aku tak ingin melihatnya lagi’ Batin Sooyoung

“cerita hantu, itulah yang kalian lakukan setiap hari” ujar seseorang tiba-tiba yang bernama Park Sun Young dari name tagnya atau yang biasa dipanggil Luna “tak heran kepalaku bisa sakit selama ini, aku sangat sensitif dengan hal-hal gaib, jika mereka berkumpul kepalaku jadi sakit” ujarnya sambil memegang keningnya bertanda bahwa dia tidak baik saat ini.

“apa maksudmu itu salah kami?” tanya Sooyoung merasa tak terima dengan perkataan Luna.

“tentu saja, katika seseorang bercerita tentang hantu semua arwah tingkat rendah akan berkumpul, lalu arwah-arwah tingkat rendah itu akan memanggil arwah yang lebih kuat, dan hal buruk akan terjadi, maka dari itu kalian tidak boleh bercerita tentang hantu” ujar Luna panjang lebar.

“tapi…” ucap Sooyoung terputus

“kau, yang memiliki kepekaan spiritual” terdengar suara dari pintu, yang suaranya tidak asing dipendengaran Sooyoung dua hari ini, Cho Kyuhyun.

“jika kau memiliki kepekaan, apakah kau bisa merasakan sesuatu di bangunan tua itu?” tanya Kyuhyun kepada Luna.

“ahhh, Kyuhyun Sunbae” heboh Tiffany dan Jessica membuat Sooyoung mendengus kesal.

“tentu saja, aku merasakan banyak orang meninggal dalam perang dahulu di sekolah  tua itu, aku yakin bahwa dahulu itu adalah rumah sakit, aku juga sering melihat orang sakit berada disana” ungkap Luna.

“aku tidak tahu jika bangunan tua itu dulunya bekas Rumah sakit, setauku sekolah itu sudah dibangun sebelum perang terjadi.”

“aku juga tidak tahu, tapi aku yakin bahwa bangunan itu dulunya rumah sakit, aku melihat mereka, seseorang yang tidak memiliki kepekaan tidak akan mengerti” sentak Luna yang tampak kesal, hei kenapa kau harus kesal?

“Kyuhyun Sunbae sepertinya hari ini tidak usah” ucap Jessica lirih

“sepertinya suasana hari ini tidak mendukung” lanjut Tiffany

“baiklah” ujar Kyuhyun lalu berbalik hendak pergi dari tempat itu, namun sebelum itu ia kembali memandang mereka “Sooyoung~shi punya waktu sebentar?” tanya Kyuhyun dengan tatapan datar nya membuat Sooyoung tak bisa berkutik.

***

“bagaimana keadaan orang itu?” tanya Sooyoung ketika mereka berjalan di lorong sekolah yang sepi sedari tadi mengingat bel pulang sekolah sudah berdering sejak tadi.

“dia terkilir dikaki kanannya dan tidak akan bisa berjalan untuk beberapa hari ini”

“ahhh aku sangat menyesal” Sooyoung merutuki dirinya dengan gegabah memasuki bangunan tua itu dan membuat seseorang terkilir “Kyuhyun~shi, apakah kau mengenalnya?” tanyanya mencoba mencairkan suasana, walaupun ia tahu bahwa itu pertanyaan bodoh, tentu saja mereka saling kenal bukankah Kyuhyun tadi memanggilnya dengan nama Siwon.

“asisten” ujar Kyuhyun singkat.

“apa maksudmu kau membantu pekerjaan nya?” tanya Sooyoung kebingungan.

“sebaliknya, dia asistenku dan aku bosnya”

“Hehhhh” teriak Sooyoung tidak percaya dengan pendengarannya.

“sekarang asisten ku tak mampu berjalan, kupikir kau lah yang bertanggung jawab” ujarnya santai.

“Hei tunggu dulu”

“dan kameranya pun rusak, dia ingin menghentikanmu karena kau ingin menyentuh kamera” Kyuhyun sama sekali tak membiarkan Sooyoung membantah.

“ahhh, berapa banyak yang harus kubayar?” Sooyoung pasrah, ya walaupun bukan seluruh kesalahannya tapi karena untuk menolongnya asisten Kyuhyun terluka.

“lebih yang kau punya” ujar Kyuhyun masih dengan wajah datarnya.

“hei, apakah kau bercanda?” kaget Sooyoung.

“tentu tidak, kau tak akan mampu membayarnya, hanya ada satu cara untuk membayarnya” kali ini Kyuhyun menyeringai.

“apa itu?” tanya Sooyoung, ia memiliki firasat buruk sepertinya.

“aku ingin kau menjadi asisten penggantiku” ujar Kyuhyun tenang, mengabaikan raut wajah Sooyoung yang kaget dengan penuturannya, bagaimana bisa ia menyuruh anak Senior High School untuk menjadi asisten penggantinya.

“asisten? Kau ingin aku membantumu?” tanya Sooyoung menunjuk dirinya sendiri.

“apa kau keberatan?”

“ehhhh, apa pekerjaanmu?” tanya Sooyoung.

“Ghost Hunter”

“eh” Sooyoung benar-benar bingung dengan orang didepannya ini.

“artinya pembasmi hantu, aku dari Seoul psychic research yang disewa kepala sekolah untuk menyelidiki sekolah tua itu”

“Seoul Psychic Reseach?”

“apakah itu sebuah pertanyaan? Psychic adalah spiritual dan Reseach berarti penyelidikan dengan kata lain Seoul Psychic Reseach adalah biro insvestigasi fenomena spiritual” Kyuhyun yang berbicara dengan melangkah maju pun berhenti dan berbalik menghadap Sooyoung “dan aku adalah managernya”

“Heh” ck, sudah berapa kali kau kaget Sooyoung?

“apa kau hanya akan berdiri disana? ayo ikuti aku” ujar Kyuhyun berjalan menuju tangga.

“ehh, yakk tunggu aku” Sooyoung berlari kecil untuk mencapai Kyuhyun yang sudah jauh dari pandangannya.

SLLLSSHHH

Tiba-tiba udara lorong itu menjadi dingin,dan tampak seseorang yang memandangi Sooyoung.

“semoga berhasil” ucapnya lirih dengan senyuman kecil, wajahnya tanpak pucat. Lalu, wajahnya berubah 180o menjadi ke datar dan tidak bersahabat.

“dan kau harus berhati-hati” lanjutnya.

SSSHHHH

***

“kita sebenarnya mau kemana?” tanya Sooyoung kesal karena pertanyaan nya dari tadi tidak dijawab oleh Kyuhyun, mungkin saja jika dia namja ia akan mematahkan tulang namja disebelahnya karena merasa dirinya tidak dianggap oleh manusia yang menurutnya lebih mirip vampire karena kulitnya yang putih susu ini.

“Mobil” ujar Kyuhyun singkat, ia mungkin merasa kesal dengan Sooyoung yang sedari tadi tidak berhenti mengoceh.

“Mobil?” ia memperhatikan Kyuhyun yang menuju sebuah mobil.

Greeekkk

Kyuhyun mendorong pintu mobil dan tampak lah alat-alat canggih seperti kamera yang tadi pagi ia lihat di bangunan tua itu, Sooyoung hanya dapat melihatnya sambil berdecak kagum.

“wahhh, Keren. Aku baru tau bahwa seorang spiritualis memakai alat-alat canggih” ucapnya kagum. Namun, sekali lagi ia harus menerima kenyataan pahit karena dicampakkan oleh Kyuhyun.

“minggu lalu kepala sekolah menyewa kami, terdapat rumor aneh mengenai bangunan tua itu, tetapi pada kenyataannya sampai tahun lalu sekolah itu masih digunakan.” Kyuhyun memberikan alat-alat itu ke tangan Sooyoung menyuruh nya untuk membawanya.

“yakk, Cho Kyuhyun aku ini yeoja kenapa kau memberikan semua alat ini kepadaku” kesal Sooyoung, tapi lagi-lagi diacuhkan dan Kyuhyun kembali bercerita.

“dulu ada kecelakaan karena atap bangunan disisi barat runtuh, tidak ada yang meninggal tapi hanya lima orang yang terluka itupun karena kesalahan kerja. Lalu pekerjaan dihentikan walaupun baru sepertiga bangunan ini dibangun”

“apa kau yakin itu Cuma kesalahan kerja?” tanya Sooyoung yang berjalan dengan sempoyongan menuju rumah bangunan tua itu karena ia harus menjaga keseimbangannya sehingga barang-barang ditangannya tidak jatuh.

“Hm, dan juga emang benar ada guru yang bunuh diri disini tapi itu pun karena stress, lalu truk yang menghantam beberapa siswa karena pengemudi mabuk, dan semua kejadian itu hanya karena kesalahan perkeja. Menurutku disini cerita arwah hanya cerita belaka”

“tapi bukankah kau mendengar cerita yang dibicarakan Luna yeoja tadi kau anggap memiliki kekuatan spiritualis bahwa tempat ini banyak arwah orang mati?” tiba-tiba terdengar suara dari bangunan tua itu.

Krieettt

‘Jaga ucapanmu Choi Sooyoung, disini bangunan tua berhantu pabbo’ Sooyoung merutuki dirinya karena tak bisa menjaga perkataannya, hawa di bangunan tua ini membuatnya merinding.

“hm itu mungkin saja, tapi aku tidak bisa berkata bahwa itu benar. Kita akan menggunakan tempat ini sebagai Base kita” ujar Kyuhyun lalu menaruh barang yang dia bawa di meja.

“mwoya? Base nya disini apa tidak berbahaya?” tanya Sooyoung

“apa kau takut? Letakkan barang itu di dekat rak itu, aku akan mengambil alat-alat yang masih dimobil” ucap Kyuhyun lalu berjalan kembali menuju mobilnya.

“yakk, apakah kau mau meninggalkanku sendirian disini?”

“apa kau lebih ingin mengambil barang yang beratnya hampir 40kg” Skakmat, sepertinya kau harus berada disini sendirian Choi Sooyoung.

“huffttt, sepertinya lebih baik aku disini” ujarnya pasrah, Kyuhyun pun melangkah pergi.

“ada apa dengan dia sebenarnya? Mungkin emang aku yang salah karena membuat asistennya terluka, tapi kan…”

KRIETTT SHHH KREEETTT

Ucapannya terpotong, karena terdengar bunyi dalam ruangan ini yang membuat detak jantungnya memompa lebih cepat dari biasanya.

DEG DEG DEG

Terdengar suarah langkah mendekat kearahnya.

CEKLEK

“Huwahhh” teriaknya “eh lampunya menyala?” tanyanya

“berhentilah bertindak bodoh dan mulailah bekerja” ujar suara dingin yang berada diambang pintu.

“haahhh, kau membuatku kaget”

***

“Kyuhyun~shi apa ini?”tanya Sooyoung melihat dua buah kamera

“sebuah kamera inframerah dan kamera dengan sensitivitas yang sangat tinggi, digunakan untuk merekam di tempat gelap dan satunya untuk mengukur suhu, jika arwah muncul maka suhu akan turun” Kyuhyun memberi penjelasan kepada Sooyoung.

“wahh hebat sekali kau bisa menggunakan ini”

“tentu saja, otakku berbeda dengan otakmu” ucap Kyuhyun dengan keangkuhan tinggi.

‘orang ini benar-benar evil’ batin Sooyoung yang kesal.

“oh begitu, tentu saja kau sudah menjadi manajer diusia muda ini, tapi kenapa kau membasmi hantu?”

“karena itu diperlukan”

“lalu apakah ada kasus yang tidak bisa kau tangani?”

“tidak mungkin, tidak ada kasus yang tidak bisa kuselesaikan”

“hebat sekali, tidak hanya cerdas kau juga tampan” ucap Sooyoung sedikit memuji Kyuhyun.

“kau bilang aku tampan?” tanya Kyuhyun.

“bukannya begitu, semua orang mebicarakanmu”

“hn, selera mereka tidak buruk” ujar Kyuhyun kembali menata alat-alatnya.

‘mwo, mwoya? Itulah yang kusebut hebat, selain evil ia memiliki kepercayaan yang tinggi, mulai sekarang aku akan memanggilmu Kyururu, Kyuhyun waru (evil) naru cissu (narsis)si Kyururu~chan’  batin Sooyoung berapi-api

“apa yang kau lakukan, menghayal? Cepat bekerja nona choi”

“Hm, Ne” ucapnya dengan setengah ikhlas.

***

“hoaaammm, akhirnya selesai juga” lega Sooyoung.

“cukup untuk hari ini, kau boleh pulang sekarang”

“eh cukup untuk hari ini? Maksudmu itu?”

“ne, sampai bertemu besok” ujar Kyuhyun tenang.

“huwahh, tuhan ambil nyawaku ini” guman Sooyoung.

Tap Tap Tap

“hahhh lelahnya” guman Sooyoung, yang tampak lesu keluar dari gerbang sekolah.

“Sooyoung” teriak seseorang membuatnya tersentak.

“Fany~ah, Sica~ah”

“kau bersama shibuya senpai sampai larut malam ini, apa yang kalian lakukan?” tanya Tiffany gelisah.

“soal itu…”

“Hehhh, Seoul psychic Research” teriak mereka ketika mereka sudah duduk di taman dekat sekolah mereka.

“jadi, Kyuhyun Sunbaenim bukan kakak kelas kita?” tanya Jessica, Sooyoung hanya mengangguk.

“dia bilang, dia adalah Ghost Hunter”

“Ghost Hunter” lagi-lagi mereka berteriak.

“Sooyoung~shi” panggil seseorang tiba-tiba, Sooyoung mendongak dan melihat bahwa Luna sudah berada tidak jauh dari mereka. “apa kau berniat memperkenalkanku?” lanjut Luna.

“memperkenalkanmu ke siapa? maksudmu Kyururu~chan?” tanya Sooyoung.

“hehh, apa maksudmu dengan Kyururu?” tanya Tiffany kesal.

“hehehe, habisnya dia evil dan narsis, apalagi dia selalu membuatku kesal” ujar Sooyoung berapi-api.

“dengar Sooyoung~shi kau kan tahu aku memiliki kepekaan spiritual, jadi mungkin aku bisa membantunya” ucap Luna dengan senyumnya.

“tapi lebih baik kau tidak berhubungan dengannya, karena dia seorang profesional” jawab Sooyoung dengan memberikan senyuman juga.

“aku bukanlah seorang amatir” bentak Luna membuat Sooyoung tersentak.

“ayo pergi Sooyoung” ajak Jessica sambil menggandeng tangan Sooyoung sehingga menjauh dari Luna.

“dia selalu seperti itu, aneh. Pada saat Junior high School pun dia memiliki banyak masalah, dia pun selalu berkata bahwa dia memiliki kekuatan spiritual” ujar Jessica kesal.

“sudahlah lupakan, mungkin saja dia menyukai Kyuhyun~shi saat pertama kali melihatnya” ujar tiffany ngawur.

“hahaha mungkin saja”tawa Jessica,  Sooyoung memandang kembali Luna yang tampak tak bergeming dari tempat nya tadi

‘Aneh, Luna~shi terlihat seperti… kesepian’

***

At Sunday Morning

“apa yang kaulakukan?” tanya Sooyoung yang melihat Kyuhyun sedang mencatat sesuatu.

“memeriksa data yang kemarin, sepertinya tidak ada yang aneh” ujar Kyuhyun, Sooyoung hanya ber-oh ria.

“ehhh, barang-barang canggih itu tidak pantas dipakai untuk anak-anak seperti kalian” ucap seorang yeoja tiba-tiba yang berada dihadapan mereka.

“siapa kalian?” tanya Kyuhyun.

“aku, Kwon Yuri, seorang gadis suci, kepala sekolah mengatakan kepadaku bahwa dia kurang yakin dengan kemampuan kalian”

“benarkah? Kupikir hanya perawan yang bisa menjadi mikoto (gadis suci)” ujar Kyuhyun, membuat Sooyoung dan Namja disebelah Yuri menahan tawanya.

“apa aku tidak terlihat seperti itu?” tanya Yuri mengendalikan emosinya yang sudah memuncak.

“kupikir kau tampak tua, untuk menyebutmu sebagai seorang gadis”

“kau memiliki kata-kata yang tajam, aku terlihat tua juga karena make-up ku”

“dan kau? Jangan bilang kalau kau adalah asistennya Yuri~shi?” tanya Kyuhyun mengalihkan pandangaanya ke orang disamping Yuri.

“aku, Kim Joong won atau bisa kalian sebut Yesung aku seorang biksu” ujar namja disebelah Yuri.

“sejak kapan seorang biksu boleh memanjangkan rambutnya?” tanya Sooyoung.

“dia murtad” ujar Yuri.

“aku turun gunung untuk saat ini, pokoknya permainan anak-anak sudah selesai sekarang, Kyuhyun~shi mungkin kau dipekerjakan karena kantormu adalah perusahaan terkenal, tapi mungkin kepala sekolah mulai meragukannya karena mereka memilih anak-anak sebagai managernya” ujar Yesung panjang lebar.

“begitu kah?” Kyuhyun lagi-lagi terlihat acuh dan kembali mensibukkan diri dengan pekerjaannya.

“Kepala sekolah terlalu banyak memperkejakan untuk menyelidiki sekolah tua ya” ujar Sooyoung.

“tapi akulah orang yang dia butuhkan” Yesung sedikit meninggikan dirinya.

“benarkah seperti itu?” ujar Yuri

‘ada apa dengan orang-orang ini?’ batin Sooyoung

“ahhh, syukurlah. Gedung sekolah itu berisikan Roh-Roh jahat, dan aku tidak tau harus melakukan apa” ucap seseorang yang mendekat kearah mereka

“Luna~shi” ahh ternyata yang tadi bicara adalah Luna

“aku sangat sensitif dengan hal-hal gaib, jadi aku benar-benar tersiksa oleh arwah disini” ujarnya dengan senyuman, senyuman eh?

“kau seorang grandstander kan?” ucap Yuri “kau hanya ingin menunjukan betapa hebatnya dirimu, apakah kau selalu ingin diperhatikan semua orang?” lanjutnya

“hei, kau tidak boleh berkata seperti itu!” bentak Sooyoung, ahhh sepertinya rasa empati mu muncul Sooyoung~ah.

“aku berkata yang benar, orang ini tidak memiliki kepekaan spiritual dia hanya ingin menonjolkan diri”

“itu tidak mungkin Luna~shi seper…”

“baiklah, aku akan memanggil roh dan menunjukannya kepadamu, kau akan menyesal Mikoto palsu” ujar Luna dengan tatapan tajam lalu meninggalkan mereka

‘Luna tadi dari matanya sangat menyeramkan, ahhh apa sih yang kubicarakan’ batin Sooyoung, lalu menggelengkan kepalanya.

“ne, Kyururu~chan apa yang harus kulakukan?” tanya Sooyoung.

“apa yang kau ucapkan tadi?” tanya Kyuhyun

“ehh, apa maksudmu?”

“kau memanggil ku Kyururu”

“eh, Mian aku tid..”

“darimana kau mendengar itu?” tanya Kyuhyun.

“eh maksudmu ada yang memanggilmu Kyururu, haha tentu saja mereka akan memanggilu Kyururu, karena kau waru dan Narsis” Sooyoung akhirnya mentertawakan keisengannya memberi nama Kyururu.

“berhenti memanggilku seperti itu” ujarnya santai tapi dapat membuat bulu kuduk Sooyoung bediri.

“hei sepertinya kalian sudah berkumpul semua disini, aku akan memperkenalkan seseorang lagi, dia bernama Lau Henry” ujar Kepala Sekolah tiba-tiba.

“senang bertemu dengan kalian, aku adalah Lau Henry dan aku berasal dari Canada” ucap namja putih dengan logat yang kaku, membuat mereka kecuali Kyuhyun tertawa.

“ahh, sepertinya Henry masih belum lama hidup di Korea sehingga membuatnya terkesan kaku” ucap Kepala sekolah.

“hahaha, kau membuat perutku sakit” tertawa namja kepala besar, Yesung.

“hihihi, apakah kau juga seorang spiritualis?” tanya Yuri masih dengan kikikan nya.

“ah ya, aku seorang excorcist” ujarnya membuat dua orang yang tadi tertawa memandangnya sinis.

“kau terlalu muda untuk menjadi seorang excorcist” ujar Kyuhyun.

“benarkah? Tentu saja umurku baru dua puluh tahun” ujarnya Henry dengan tertawa kecil, ternyata Henry Lau lebih tua dari Kyuhyun.

***

“ck, apa yang kepala sekolah pikirkan? Apa dia tak yakin denganku sehingga memanggil orang terlalu banyak! Cih, liat saja aku akan membersihkan sekolah tua ini sendirian” ujar Yuri kesal, mereka sekarang berada di Base Kyuhyun. Yuri pun melangkah kakinya menjauh dari base Kyuhyun.

“aku juga akan melakukan seorang diri” ujar Yesung, lalu juga meninggalkan Base Kyuhyun.

“ano, Kyuhyun~shii” panggil Henry.

“kau pergilah dan lakukan perkejaanmu sendiri juga” Sela Kyuhyun.

“eh, biarkan aku bekerja denganmu”

“KYAAAAA” teriak seorang yeoja membuat mereka tersentak.

“itu, suara Yuri~shii, ada apa dengannya?” tanya Sooyoung khawatir.

T.B.C

Ahhh annyeong saya comeback, menurut author horror nya berkurang yah di part 2, mian mian itu karena saya lebih mengulas tentang karakter mereka.

Author bingung, kenapa reader pada bilang kalau Kyu itu Devil ya ._. jadi bingung deh dengan alur ceritanya, ingin jadikan Kyuhyun arwah tapi nggak dapat imajinasi, ingin tetap seperti ini takutnya reader pada kecewa u.u

Untuk tentang pembahasan Kyururu

Kyururu diambil dari Kyuhyun waru (bahasa jepang yang artinya evil) dan Narsis yang biasa diucapkan orang korea/jepang naru Cissu #soktau

Disini author juga membuat karakter Henry lebih tua dari Cho Kyuhyun, hehehe

Jaa, miahaeyo jika tidak bekenan dihati para reader dan mianhaeyo jika ada typos #bow

Dan jangan Lupa RCL ne ^^


[LINK FF] Promise You (Part 6)

$
0
0

Title : Promise You (Part 6)

Author : Choi Soon Ah a.k.a Ayarisaa

Genre : Romance, Sad, Family, Friendship

Rating : PG-13

Length : Chaptered/Series

Cast : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun

Other cast :

  • Lee Jonghyun
  • Kris Wu
  • Victoria Song
  • Find it ^^

>KLIK DISINI UNTUK BACA<

PS: JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTARNYA YA :)


[Oneshot] The Royal Wedding (Kyuyoung Ver.)

$
0
0

poster the royal wedding kyuyoung ver

Title : The Royal Wedding (Kyuyoung Ver.)

Author : Choi Hye Sun

Main Cast : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung

Support Cast : Find it by your self ;)

Genre : Friendship, Romance, Family

Rating : Teenager 13+

Length : Oneshot

Disclaimer :

“SELURUH ALUR CERITA DALAM FANFICT INI MURNI HASIL KARYAKU, kECUALI SELURUH CAST YANG ADA DIDALAM CERITA INI MILIK ORANG TUA MEREKA MASING-MASING DAN TUHAN. BAGI KALIAN YANG PLAGIAT SILAHKAN BERARTI TANDANYA FANFICT SAYA BERMUTU :)

Note :

Haloha…readers!! Apa kabar cemuahh??? Haduh..mian mian ne! bukannya ngelanjutin ILYS (I love you summer) malah berani-berani muncul dengan fanfict baru L maaf ya semua! Tapi ILYS-nya sedang dalam tahap pembuatan. Yahh, oneshot ini sebagai makanan (?) selingan saja kok :) dan seandainya ada yang minta sequel akan aku pikirkan lagi, ne! :)

HAPPY READING^^

~~~

(Dorm So Nyeo Shi Dae, soo-Sic room, seoul, south Korea. 11.00 a.m KST)

(D-1 MONTH)

Sooyoung POV

DRTTT…DRRRTTT..DRTTT…

~Ayo GG!! Yeah..yeah..sijakhae-

KLIK

“yeoboseyo?”

“…”

“ah, mian. Aku lupa, semalam aku pulang larut jadi ketiduran.”

“…”

“ishh..iya-iya. Aku kan sudah minta maaf”

“…”

“kau jadi namja menyebalkan sekali sih! Kau bisa sabar sedikit tidak sih, baiklah aku akan segera kesana dengan Yuri dan Vict unnie.”

“…”

“ne ne, aku jalan sekarang. Annyeong”

PIP

Telfon pun dimatikan. Aku langsung mencari opsi pesan dan mengirim pesan kepada Victoria unnie.

To: Victoria Unnie

Unnie, kau masih didorm kan? Sebentar lagi aku jalan ke dorm f(x) dengan Yul sekarang! Aku akan tiba sekitar 15 menit lagi. Annyeong^^

SEND

Selesai mengirimi Vict unnie pesan aku langsung beranjak dari pulau kapuk kesayanganku lalu mengganti baju. Aku tidak perlu mandi sebab aku kan tidak bau walau tidak mandi berhari-hari.

Hehehe, tidak itu hanya bercanda saja.

Aku sebenarnya sudah mandi tadi pagi tapi aku tertidur lagi begitu juga dengan member yang lain. Sebenarnya tidak semua member tertidur lagi hanya aku, Sica, Yoona, Sunny dan juga Tiffany.

Aku mengganti bajuku dengan kaus hitam polos lengan pendek dan rok rampel katun 5 cm diatas lutut berwarna khaki dengan corak-corak garis asal berwarna hitam. lalu menggerai rambutku dan mengkepang poniku.

Cha.. sudah selesai, pikirku.

Aku meraih tas jinjingku yang berwarna kuning kumasukkan iPhone putihku juga dompet dan beberapa keperluan lainnya, setelah semuanya siap aku langsung menyambar kunci mobil yang tergeletak diatas nakas sebelah tempat tidurku.

***

(Dorm So Nyeo Shi Dae, living room, seoul, south Korea,11.05 a.m KST)

Author POV

“Yul eodiga?”tanya Sooyoung pada Taeyeon, Seohyun dan Hyoyeon yang sedang duduk didepan tv beralaskan karpet berbulu tebal sambil memotong-motong sayuran.

“tuh, dia dikamarnya.”tunjuk Hyoyeon menggunakan dagunya kearah kamar Yoona-Yuri.

Sooyoung mengangguk lalu berjalan kearah pintu kamar Yoona-Yuri dan membukanya.

“Yul?”panggil Sooyoung menyembulkan kepalanya disela-sela pintu kamar yang ia buka.

“ne, sebentar aku akan keluar.”jawab Yuri singkat

“oke, ku tunggu cepatlah.”

Sooyoung kembali berjalan kearah Taeyeon, Seohyun dan Hyoyeon lalu duduk di sofa diatas mereka yang sedang duduk dikarpet.

“ishh, kau ini. Seharusnya tadi jangan tertidur lagi, tak taukah dirimu Yuri sudah siap dari pukul 7 tadi ketika kau tertidur kembali. Tapi kau baru bangun sekarang, liatlah sudah pukul berapa sekarang bahkan mulai beranjak tengah hari.”omel Taeyeon

“ne ne eomma Taeng, aku mengaku aku salah karena tertidur kembali. Tapi salahkan manajer oppa mengapa schedule kita sangat padat dari kemarin pagi hingga larut malam tadi.”gerutu Sooyoung lalu hendak mengambil potongan mentimun yang sedang Seohyun potong.

TAK..

“appoya ishh, waeyo hyunnie-ya?” tanya Sooyoung bingung dengan sikap Seohyun yang memukul tangannya tersebut.

“unnie, kalau sedang dinasihati jangan menjawab-jawab saja. Apalagi unnie menyalahkan manajer oppa! Memang sudah semestinya schedule kita kemarin padat. Berarti itu murni kesalahan unnie yang sudah bangun dan mandi tapi tertidur lagi, sudah tau hari ini unnie fitting gaun pengantin masih saja enak-enakan tidur.”

Seketika Sooyoung menganga dengan tampang watados-nya setelah mendengar ocehan dari Seohyun yang terkesan mengomeli dirinya

Hyoyeon yang sedang memotong-motong wortel menjadi bentuk batang korek api pun terkekeh kecil mendengar ocehan yeodongsaeng terkecilnya tersebut.

“kekeke, dengarkan seobaby, Youngie-ah. Dia benar, apakah kau tau bahwa Kyuhyun oppa menelpon sebanyak 11 kali ke dorm eoh?” ujar Hyoyeon.

Sooyoung menggeleng pelan lalu memakan mentimun yang berhasil dia ambil dari wadah yang dijadikan Seohyun sebagai tempat mentimun, dan Seohyun pun hanya menatap unnie-nya yang evil itu dengan tajam karena perbuatannya.

“dia mengomel pada kami. Ya, kami. Aku, Taeng, Seo dan Yul. Dia mengatakan kenapa kau juga belum bangun jam segini, memangnya semalam kita ngapain saja hingga kau bisa tertidur lagi seperti ini bahkan hingga kesiangan.” lanjut Hyoyeon.

Sooyoung mengangguk paham,

“ah ne ne, arraseo. Jeongmal mianhae.” ucap soyoung setelah mendengar penuturan Hyoyeon.

“kajja, Youngie! Kita jalan sekarang!” panggil Yuri yang baru menutup pintu kamarnya dan Yoona.

“ne, kajja!”

“Taeng, seo, hyounnie aku dan Yul berangkat dulu ne!”pamit Sooyoung

“ah, jangan lupakan tugas kalian ya! Jangan bermalas-malasan, beritahu member yang lain juga kalau sudah terbangun. Kita sudah mendekati D-1 bulan.” lanjut Sooyoung lalu melenggang dengan Yuri menuju pintu dormnya.

“YAA!! Bukan kami yang lupa tugas serta malas tapi dirimu yang malas dan melupakan tugas.”seru Taeyeon dari arah ruang TV.

***

(Sooyoung’s Car, on the way, seoul, south Korea. 11.15 a.m KST)

“Yul, kita jemput Vict unnie dulu ne ke dorm f(x). Kita kan sudah berjanji akan berangkat bareng dengannya.”ucap Sooyoung mengingatkan kepada Yuri yang sedang menyetir disampingnya.

“hmm..arraSeo nona CHO.” balas Yuri sambil menekankan intonasinya pada kata CHO yang membuat Sooyoung mendelikkan matanya kearah Yuri yang terkekeh.

“YAA!! Apa katamu nona Kwon? Aishh..jinjjayo!! margaku itu CHOI bukannya CHO, jangan seenaknya saja kau mengganti margaku.”protes Sooyoung.

Sebenarnya menurut hasil pengamatan para member snsd serta para artis SM pada Sooyoung terbukti. Akhir-akhir ini Sooyoung jadi sering lupa akan kewajibannya yang harus mempersiapkan acara pernikahannya.

Para member snsd dan para artis SM menyimpulkan bahwa Sooyoung sedang terkena sindrom wedding, atau ketakutan dan kekhawatiran yang menyebabkan kelupaan seseorang menjelang acara pernikahan.

“tapi tak lama lagi kan margamu akan berubah menjadi CHO otomatis huruf i yang berada dimargamu itu tersentil begitu saja. Hahahaha”

Tawa Yuri pun pecah seketika, senang sekali menggoda seseorang yang sedang mengalami sindrom wedding seperti yang dirasakan oleh saengnya kini.

“hehe, gurauanmu itu sama sekali tak lucu nona KIM.” balas Sooyoung sambil mempoutkan bibirnya

“HEYY!! Apa aku tidak salah dengar?? Nona KIM? Marga siapa itu KIM?”

Sooyoung tersenyum evil kearah Yuri yang masih fokus menyetir menggunakan mobilnya tersebut.

“hehe, KIM JONG WOON kan. lalu kau menjadi KIM YURI. Keke” goda Sooyoung

“dan, bukankah setelah yeppa kembali dari wamilnya kau akan segera dibertunangan dengannya?? Ah ani bukan bertunangan tapi dilamar! Kekeke”goda Sooyoung lagi

“yeppa.. yeppa. cih siapa juga yang mau dengan si pencinta ddangkoma itu, menyebalkan sekali. Lebih baik aku dengan min-”

Seketika Yuri mengatupkan mulutnya rapat-rapat sebelum kata-kata selanjutnya yang seharusnya tidak ia katakan pada Sooyoung lolos begitu saja dari mulutnya.

Tapi apa boleh buat sang evil princess sudah mengetahui apa lanjutan dari kalimat yang barusan Yuri ucapkan,

“whoaaa!!!! Kwon Yuri!!! Kau menyukai saengku ya!! Kyaa…kau menyukai Minho??!!”pekik Sooyoung histeris

Yuri pun kalap dia bingung mau mengatakan apa sehingga yang keluar dari mulutnya hanyalah pembelaan dengan ucapan yang tergagap.

“mwoya?? Ah.. an..aniya. sa..saengmu? sii..siapa? mem..mangnya kau punya saeng?”kilah Yuri

Sooyoung pun tertawa mendengar pembelaan Yuri yang tergagap itu,”tenang saja, aku menyetujuimu dengan Minho. Tapi sayang nona Kwon saengku sudah dengan sisternya si putri tidur itu.”

Yuri pun mau tidak mau tergelak, ”hahaha, iya Choi. Aku mengerti, aku hanya menganggapnya sebatas hoobaeku serta saeng dari saudara perempuanku kok J. kalau aku dengan Minho, tamatlah riwayatku dimakan oleh ddangkoma karena sipemiliknya telah ku khianati. Kekeke”

Sooyoung dan Yuri pun akhirnya tertawa bersama.

***

(Dorm f(x), in front of the dorm, seoul, south Korea. 11.35 a.m KST)

“Annyeong, soo! Annyeong, Yul!” sapa Victoria setelah ia duduk dikursi penumpang bagian belakang mobil.

“ Annyeong, Vict unnie!”balas duo shopaholic itu.

“kita langsung ke boutique-nya atau kemana dahulu?”tanya Vict pada Yuri yang duduk di kursi pengemudi.

Sementara yang ditanya hanya mengangkat bahu lalu melirik kearah Sooyoung. Vict pun akhirnya menatap Sooyoung dengan pandangan tanya.

“entahlah aku tak yakin, sebentar aku telfon si evil dahulu.”ucap Sooyoung lalu mencari nama namjanya tersebut di phonebooknya.

‘KYUHYUN EVIL’

Sooyoung menemukan nama yang menjadi tujuannya tersebut. Dengan segera ia menyentuh tulisan ‘call’ yang berada di layar touchscreen handphonenya tersebut.

TUUT..TUUT..

KLIK

“yeboseyo?”

***

(Café Sunday Morning, myeong-dong, seoul, south Korea. 11.35 a.m KST)

Sementara itu dilain tempat

KLIK

“yeoboseyo?”

 “…”

“hey, kau dimana eoh?sudah lumutan aku karena menunggumu terlalu lama. Changmin dan juga Siwon sudah disini.”

“…”

“kita bertemu di cafe Sunday morning di myeong-dong sekitar boutique. Aku menunggumu disana sekarang. Cepatlah..”

“…”

“yasudah, kalau kau tidak datang 5 menit lagi. Semua rencana yang telah kita susun maupun para artis SM yang lainnya susun akan DIBATALKAN!!”

Changmin dan Siwon terkejut mendengar ucapan Kyuhyun yang sedang mengangkat telfonnya.

“…”

“cepatlah, kau pikir kami yang menunggumu disini tidak memiliki schedule hah?”

“…”

“hmm, annyeong”

PIP

Sambungan telfon pun dimatikan,

“hey, Kyu! Kenapa mau dibatalkan? Kan kita juga belum terlalu lama menunggu disini.”tanya Siwon sambil menepuk bahu Kyuhyun pelan.

“aku tidak bersungguh-sungguh kok, wonnie.”

Changmin hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,

“Kyu, kau jangan terlalu memarahinya seperti itu. Kau kan tau SooYoungie terkena sindrom wedding, jadi bersabarlah. Lagi pula kami artis SM yang lain serta Soo Man Ahjussi membantu mengurus persiapan pernikahan kalian”

“ah, nde Changmin-ah. Gomawo sudah mengingatkan, tapi tetap saja dia menyepelekan persiapan pernikahan ini.” ucap Kyuhyun lalu mengeluarkan PSP-nya dan mulai bermain.

***

(Café Sunday Morning, myeong-dong, seoul, south Korea. 11.40 a.m KST)

(D-1 MONTH)

KRING

Terdengar suara lonceng pintu cafe yang menandakan pintu tersebut terbuka.

Siwon dan Changmin menolehkan kepala mereka kearah pintu lalu melambai,

“hey, disini!”panggil Changmin.

Nampak 3 orang yeoja berjalan dengan tergesa-gesa menuju tempat Siwon, Changmin dan Kyuhyun duduk.

BRAK

“hush…hosh..hush..hosh..hush..hosh”

“aku tidak terlambat kan tuan Cho?”tanya Sooyoung pada Kyuhyun yang masih terfokus pada PSP-nya tersebut.

“mian nona Choi, kau terlambat.”sahut Kyuhyun lalu mendngakkan kepalanya menatap Sooyoung yang masih berdiri dihadapannya.

GLEK…

Sooyoung menelan ludahnya, pahit. Ia berpikir bahwa sebenarnya ia tepat 5 menit ke cafe ini.

“kau terlambat selama 10 detik.”lanjut Kyuhyun yang sukses membuat Sooyoung bengong begitu juga dengan Yuri dan Victoria.

“YYA!! Apa katamu? 10 detik? Masih diperhitungkan? Kau benar-benar keterlaluan!!”pekik Sooyoung tak percaya yang diucapkan oleh Kyuhyun.

“sudah, sudah..Youngie duduklah dahulu.”saran Siwon lalu menarik tangan Sooyoung untuk duduk dihadapan Kyuhyun.

Namun Sooyoung menepis tangan Siwon, “tak apa kok oppa. Nanti saja!”

“terserah kau mau bilang aku terlambat atau apapunlah itu. Yang jelas aku tak ingin mengurus persiapan ini bersamamu, kalau perlu dibatalkan silahkan dibatalkan. Aku duluan…”ucap Sooyoung sambil menatap sinis kearah Kyuhyun.

“oppadeul, unniedeul.. aku duluan. Annyeong!”lanjut Sooyoung lalu melenggang pergi dari cafe tersebut.

Hal ini membuat Siwon, Changmin, Victoria dan juga Yuri terhenyak. Sementara Kyuhyun terdiam sambil menatap kaki Sooyoung yang mulai menjauh.

“YAKK!! Kyuhyun-ah!! Paboya!! Ishh…neomu neomu pabo Cho Kyuhyun!!”omel Victoria pada Kyuhyun yang masih terdiam ditempat tanpa bergerak sedikit pun.

***

Kyuhyun POV

“sudahlah biarkan saja. Kita ke boutique saja sekarang.”ucapku pada mereka.

“kau benar-benar tidak perduli pada saengku ya, Kyu? Ah, sudahlah aku tak mau ikut campur urusan kalian.” ucap Siwon padaku

“kajja kita boutique sekarang saja, dari pada makin siang. Nanti takutnya nettizen menyadari keberadaan kita.”saran Yuri.

Aku pun menganguk lalu beranjak dari kursi dan melangkah keluar cafe diikuti yang lainnya dibelakangku.

                                                            ***

(Keyna wedding dress boutique, myeong-dong, seoul, south Korea, 11.45 a.m KST)

Sooyoung POV

KRING

Aku membuka pintu boutique dan menghampiri seorang pramuniaga yang berada dibalik meja kasir boutique tersebut.

“Annyeong haseyo… nona park”

Pegawai itu mendongakkan kepalanya menatapku lalu tersenyum,

“Annyeong haseyo, nona Choi. Ada yang bisa saya bantu?”sapa pramuniaga itu lalu bertanya padaku.

“aku mau melakukan fitting gaun pengantin yang sudah aku pesan. Sudah bisa dicoba kan?”tanyaku pada nona park, sang pramuniaga.

“ah tentu, silahkan ikut aku.”

Aku berjalan mengikuti nona park kepojok boutique tersebut, tempat dimana orang-orang biasa melakukan fitting gaun pengantin.

“silahkan nona Choi masuk, nanti akan dibantu oleh pegawai saya untuk mengganti baju anda. Saya akan berada diluar sini saja untuk memberikan pendapat.” ucap nona park padaku.

“ah, sure. Sebentar ya nona park.” jawabku lalu masuk kedalam bilik tempat berganti pakaian.

***

Aku menatap pantulan diriku yang mengenakan gaun putih dengan nuansa bunga-bunga berwarna pink di bagian bawah gaunku serta diekor gaunku.

Dengan model bagian depan gaun ini mulai dari pahaku hingga ke bagian bawah terbuka yang memudahkan aku melangkah nantinya

Gaun putih ini untuk melangsungkan acara pemberkatan nanti di gereja. Aku dan Kyuhyun pun menyetujui tema dan konsep warna yang diberikan oleh para member exo, baik exo-K maupun exo-M yang telah mengusung tema dan konsep warna pernikahan nanti.

Dalam tema dan konsep pernikahan nanti exo sudah berkerja sama dengan f(x). kalau exo yang mengusung tema dan konsep serta mengaturnya, lain hallnya dengan f(x) yang mendekorasi gereja dan room hall untuk pernikahanku nanti.

Mereka memberikan konsep untuk acara pemberkatan dengan nuansa putih dan pink. Bagian dalam gereja tersebut pun sudah mereka rancang sedemikian rupa dengan nuansa putih dan pink.

Kata mereka sih sebab ini adalah ‘The Royal Wedding Hallyu Star from SM Entertainment.’ Putih dan pink melambangkan pernikahan yang suci dan lembut serta mereka mengatakan bahwa Official Color SM Entertainment berwarna putih dan pink, jadi apa boleh buat.

Aku hanya tertawa mendengar penuturan mereka waktu itu, begitu juga dengan konsep dan tema pada acara resepsi pernikahan nanti. Yang akan mengusung tema ‘Sapphire blue dan Pink’ maka dari itu, gaun ku untuk resepsi nanti pun berwarna dasar pink dengan renda-renda kecil serta bunga-bunga kecil berwarna sapphire blue.

“anda akan tetap terlihat cantik, nona Choi. Jadi anda tidak perlu khawatir.”ucap salah satu pegawai boutique tersebut kepadaku.

Aku pun tersadar dari lamunanku tadi, ternyata aku memang menatap pantulan bayanganku dicermin terlalu lama.

“ah, tidak. Biasa saja kok, aku tidak cantik.”jawabku tersenyum

“apabila nona tidak cantik, mengapa nona menjadi member dengan wajah dengan kecantikan paling natural di so nyeo shi dae?”balas pegawai lain yang sedang merapikan ekor gaunku.

“haha, yasudah kamsahamnida atas pujian kalian. Doakan aku agar pernikahan nanti berjalan dengan lancar, ne?”

“tentu saja nona. Kami semua akan mendoakan anda J”jawab mereka serempak

“aku berterima kasih atas keramahan kalian semua. Minggu depan akan kupastikan aku akan mengundang kalian ke acara resepsi pernikahanku nanti. Aku dan Kyuhyun akan mengantar secara langsung undangan untuk seluruh pegawai disini”ujarku pada mereka semua.

“ah, tidak perlu nona. Terima kasih, kami sudah membantu ada selama memesan gaun serta membantu anda fitting baju disini saja sudah senang.”

“tak apa.”balasku tersenyum.

“cha, sudah siap nona. Bisa kita buka tirainya sekarang juga?”

“eumm, baiklah. Silahkan!”

SREEKKK

Perlahan-lahan tirai bilik dibuka, aku mendongakkan kepalaku lalu menatap nona park yang sedang berdiri menghadap kearah bilikku sekarang.

“nona, anda tidak salah berusaha untuk mendesain gaun anda walaupun tidak secara keseluruhan anda yang mendesain tapi gaun itu sangat pas dan cocok apabila anda yang mengenakannya.”puji nona park

Aku hanya bisa melempar senyumku pada nona park,

“anda terlihat sangat can-”

“Choi Sooyoung??!! Benarkah itu dirimu?” ucapan nona park terhenti ketika sebuah suara memotongnya.

Aku menengok kearah sumber suara yang berasal dari pintu masuk boutique ini.

Ya, aku melihat Yuri, Victoria, Siwon, Changmin dan juga Kyu- , eh dimana Kyuhyun aku tidak melihatnya? Entahlah namja itu kemana.

Ternyata tadi adalah suara Yuri, mereka berempat pun menghampiriku setengah berlari. Ah, ani bukan mereka berempat tepatnya hanya Victoria dan Yuri yang menghampiriku setengah berlari.

“YAAKK!! Youngie-ah, kau sangat cantik!!”pekik Yuri setelah ia tepat berada didepanku.

“Sooyoungie, kau benar-benar menawan!” puji Victoria unnie lalu mendekatiku dan menyibakkan rambutku kesebelah kanan.

“nah, seperti ini lebih cantik!” lanjut Victoria unnie seraya tersenyum padaku.

Aku hanya tertawa mendengar pujian mereka, aku pun mengalihkan pandanganku pada kedua namja yang dekat denganku sedang berjalan menghampiriku.

“eiittt, oppa! Kalian berdua stop disitu saja!”perintahku pada kedua oppaku yang sebenarnya tinggal beberapa langkah lagi dari tempatku.

Otomatis mereka berdua pun berhenti,

“waeyo?”tanya Siwon oppa sambil menaikkan alisnya sebelah.

“aku mau belajar berjalan dengan gaun ini, agar terbiasa.”jawabku

Mereka berdua pun tertawa,”belajar berjalan seperti balita saja, soo!”

Aku pun mulai melangkahkan kakiku menuju tangga untuk turun dari bilik tempatku berganti pakaian namun sebelum aku turun ada yang menarik tanganku, menahanku untuk turun.

Aku menoleh kebelakang dan mendapati Kyuhyun berada dibelakangku sudah menggunakan tuxedo yang senada dengan gaun yang aku gunakan.

“tidak baik calon pengantin menggunakan sepatu boots seperti itu ketika melakukan fitting gaun.”ucapnya lalu berjalan persis berhadapan denganku kemudian berlutut.

Aku mengerjapkan mataku beberapa kali untuk mempercayai apa yang ia lakukan ketika tengah berlutut dihadapanku.

Lihatlah, seorang Cho Kyu Hyun, maknae paling evil sepanjang perabadan maknae dikorea, seorang maniak games, yang bersikap dingin, agak sombong dan tidak pernah mengalah tersebut berlutut dihadapanku lalu melepaskan sepatu bootku kemudian memasangkan sepatu high heels berwarna putih mengkilap dikaki ku.

“nah, sudah selesai.”ucapnya setelah ia bangkit dari sikap berlututnya dan berdiri dihadapanku.

“satu lagi, tak baik seorang calon pengantin wanita menghampiri namja lain tanpa didampingin calon pengantin prianya.”lanjutnya yang membuat Yuri, Vict unnie, Siwon oppa, Changmin oppa, dan nona park tertawa pelan sementara aku hanya tersenyum tipis mendengarnya.

Aku berjalan menghampiri Siwon oppa dan Changmin oppa sambil menggandeng tangan Kyuhyun.

Tanpa kusadari Vict unnie dan Yuri-lah memegangi ekor gaunku yang panjang, aku pun melepaskan gandengan tanganku dari lengan Kyuhyun lalu berjalan dua langkah lebih dekat kearah Siwon oppa.

“oppa, doakan aku ya! Agar bisa menjadi anae serta eomma yang baik untuk keluarga kecilku nantinya.”bisikku pada Siwon oppa seraya memeluknya.

“jadilah anae dan eomma yang baik soo! Jangan lupakan oppa, ne!”balasnya lalu mengeratkan pelukannya padaku, aku pun mengangguk.

Setelah aku melepaskan pelukan dengan Siwon oppa, aku bergeser satu langkah kesamping kanan dan berdiri berhadapan Changmin oppa.

Aku sedikit berjinjit lalu memeluk Changmin oppa,”oppa gomawo selama ini oppa telah membantu aku selama training hingga sekarang, gomawo oppa!”bisikku ditelinganya

Changmin oppa pun mengangguk lalu membalas,”nde, sama-sama. Setelah ini tak ada yang kubantu lagi soo! Kekeke”

Aku pun tertawa seraya melepas pelukan,”haha janganlah begitu oppa!”

“oke nona Choi Sooyoung. Fiitting gaunnya telah selesai, mari kita berganti baju!”ucap nona park

“ah, baiklah.”balasku.

***

(Parking Area, myeong-dong, seoul, south Korea. 12.10 p.m KST)

Author POV

“Yuri-ah!”panggil Sooyoung pada Yuri yang sedang berjalan bersisian dengan Vict unnie menuju mobil Siwon.

“ya, waeyo Youngie?”jawab Yuri sambil menoleh.

Sooyoung berlari kecil kearahnya lalu meraih tangannya,”ige.”

“hah? Ige mwoya?”

PLETAK

“awhh..appoya soo!”balas Yuri sambil mengelus-elus bagian kepalanya yang dipukul tadi.

“habisnya kau pabo sekali. Sudah tau itu kunci mobil lalu kenapa masih bertanya?”omel Sooyoung pada Yuri.

“gunakan mobilku saja. Aku akan bareng dengan Kyuhyun saja, karna kami akan mengecek beberapa persiapan lainnya.”lanjut Sooyoung, Yuri pun mengangguk-anggukkan kepalanya.

“arra!”

***

(Kyuhyun’s car, on the way, seoul, south Korea, 12.13 p.m KST)

Keheningan menyelimuti suasana didalam mobil berawarna hitam metalic tersebut. Yang terdengar hanyalah suara mesin mobil yang terdengar pelan bahkan sangat halus. Suara tape pun tidak terdengar karena dimatikan oleh sang pemilik mobil yang juga ikut-ikutan terdiam.

Kyuhyun dan Sooyoung masih bergelut dengan pikiran masing-masing. Entah apa yang mereka pikirkan. Bahkan Kyuhyun yang menyetir mobil pun sibuk dengan pikirannya sendiri tanpa memperhatikan jalan.

Tiba-tiba Sooyoung mekik secara spontan,

“Kyu, awas kucing!!!”

CKIITTT

BRUK

“auww…appoya!”

Kyuhyun mengerem secara mendadak ketika mendengar Sooyoung berteriak ada kucing yang hampir Kyuhyun tabrak.

Kyuhyun dan Sooyoung pun spontan terdorong kedepan lalu terhempas ke belakang. Namun tidak dengan Sooyoung yang terbentur dashboard mobil, sebab ia lupa memakai safety belt.

“Sooyoung-ah, gwenchana?”

Sooyoung pun menoleh kearah Kyuhyun,”gwenchana Kyu hanya terbentur saja.”

Kyuhyun terkesiap setelah Sooyoung menoleh kearahnya, mata Kyuhyun terutuju pada dahi Sooyoung.

“gwenchana apanya? Ishh, neomu paboya Cho Sooyoung!”omel Kyuhyun lalu mengobrak-abrik laci dashboard mobilnya mencari kotak P3k.

Sooyoung hanya terdiam memikirkan ucapan Kyuhyun, pabo? Apanya yang pabo? Memangnya dahiku kenapa? Aku tahu dia suka dengan dahiku tapi mengapa ia mengataiku pabo? Tanya Sooyoung dalam hati

Sooyoung menggerakkan tangannya untuk memegang dahinya yang terbentur tadi.

“ashh..”rintih Sooyoung pelan ketika ia merasakan agak perih pada dahinya setelah ia sentuh.

Kok ada cairan sih? Memangnya mobil Kyuhyun penghangatnya bocor sehingga airnya menetes mengenai dahiku? Kyuhyun keterlaluan sekali mengataiku pabo hanya gara-gara cairan penghangat mobilnya bocor! Pikir Sooyoung lalu ia mendongak ke langit-langit mobil.

Tidak ada air yang bocor kok, lalu apa?

Sooyoung menarik tangannya dari dahinya lalu melihat cairan apakah yang ada didahinya hingga bisa terasa agak sedikit perih.

“M..MWOYA? apa ini?”pekik Sooyoung kaget.

“ya, itu darahmu pabo. Lagi pula kenapa tidak mengenakan safety belt? Sudah merasa memiliki banyak nyawa? Kau pikir kau itu kucing yang memiliki 9 nyawa.”balas Kyuhyun pada Sooyoung lalu mengusapkan kapas yang sudah diolesi cairan alkohol pelan-pelan ke dahi Sooyoung.

“aishh..pelan pelan Kyuhyun-ah.”rintih Sooyoung pelan merasakan perih pada dahinya

“nah, selesai. Tinggal ditempelkan plester,”oceh Kyuhyun lalu menempelkan plester ke dahi Sooyoung yang membuat Sooyoung terkekeh pelan.

“waeyo? Kau mentertawaiku?”

“aniya, hanya saja kau lucu.”

“lucu? Memang muka ku badut eoh?”balas Kyuhyun merengut masih dengan tatapan yang tertuju pada dahi Sooyoung.

“ani, aniya..hanya saja kau lucu ketika mengomel tadi, sayang!”ucap Sooyoung sambil mengelus pipi Kyuhyun sebelah kanan yang terdapat banyak bekas jerawat.

“Kyu, mukamu berjerawat! Pokoknya aku tidak mau ketika dihari pernikahan nanti mukamu penuh dengan bekas jerawat dan banyak jerawat.”keluh Sooyoung sambil mengelus-elus pipi Kyuhyun dengan kedua tangannya.

“ne, chagiya!”

“YYA!! Jangan memanggilku chagiya!”protes Sooyoung sambil melepaskan tangannya dari pipi Kyuhyun lalu menampar kecil pipi Kyuhyun sebelah kiri.

“aisshh, appo Youngie-ah!”

“siapa suruh kau memanggilku chagiya! Aku jijik dengan panggilan itu, menggelikan sekali!”ketus Sooyoung

Kyuhyun masih meringis karena tamparan yang Sooyoung tadi layangkan dipipi kirinya. Rasakan itu Choi Sooyoung, kukerjai kau! Sabenarnya tamparanmu tadi tidak sakit namun siapa suruh tak mau kupanggil chagiya, batin Kyuhyun.

“hyunni-ah? Sakit eoh? Apakah aku terlalu keras menamparmu?”tanya Sooyoung seraya mengusap pipi Kyuhyun dengan khawatir sebab pipi Kyuhyun memang agak memerah ditempat yang ia tampar tadi.

Kyuhyun meraih tangan Sooyoung lalu menggenggamnya tapi tetap ia letakkan dipipinya. “aniya, sayang!”

“YAK!! Kau mengerjaiku evil? Ish, dasar evil berani-beraninya kau!”omel Sooyoung lalu langsung menarik tangannya dari pipi Kyuhyun yang tengah Kyuhyun genggam.

Sooyoung langsung kembali duduk ditempatnya sambil melipat kedua tangannya didepan dada dan mengerucutkan bibirnya.

Kyuhyun menggeser duduknya lalu ia mengambil safety bealt disisi kanan Sooyoung dan memasangkannya sambil mengoceh,”jangan lupa pakai safety bealt mu lagi Soo-ah.”

Otomatis wajah Kyuhyun sangat dekat dengan wajah Sooyoung, bahkan hembusan napas mereka pun saling menerpa satu-sama lain.

Setelah Kyuhyun memasangkan safety bealt, ia semakin mendekatkan wajahnya dengan wajah Sooyoung. “soo, dahi indahmu jadi terluka gara-gara diriku. Jeongmal mianhae Soo-ah.” Bisik Kyuhyun lalu mengecup dahi Sooyoung sekilas.

“gwenchana Kyu.”jawab Sooyoung tersenyum, hal itu membuat Kyuhyun tersenyum juga.

“aku minta maaf tadi sudah mengomel-ngomel denganmu ditelfon.”lanjut Kyuhyun yang lagi lagi dibalas Sooyoung dengan senyuman.

CUP~

Kyuhyun mencium bibir Sooyoung sekilas,”dari tadi kau hanya tersenyum soo. Kau kenapa eoh?”

“tidak apa-apa dari pada aku terus tertawa, bisa-bisa aku disangka orang tidak waras. Hehehe”balas Sooyoung.

“oke, baiklah.”jawab Kyuhyun lalu kembali duduk dikursi pengemudi.

“sekarang kita kemana soo?”

“bagaimana kalo kita tanya desain dekorasi yang dibuat member f(x) siapa tahu sudah selesai?”usul Sooyoung

Kyuhyun pun mengangguk,“baiklah kalau begitu. Cha..!!”

***

(Dorm Shinee, living room, seoul, south Korea. 08.00 a.m KST)

(D-2 WEEKS)

Author POV

Keributan tengah terjadi di dorm yang berisikan namja unyu-unyu nan cute tersebut. Ya, siapa lagi kalau bukan Shinee. Semua member Shinee kini tengah berkumpul dan disibukkan oleh aktivitas masing-masing.

Apalagi kalo bukan menghitung, menyusun dan menempelkan label nama pada kertas berbentuk persegi empat yang terbuat dari kertas berbahan kaku tersebut.

“YAK!! Taem, hitunglah undangan tersebut dengan benar. Aku sudah menghitungnya dengan benar.”omel Key pada taemin yang tetap focus pada apa yang ia kerjakan

“Key eomma, janganlah berisik. Ne..ne..arraSeo akan kuhitung dengan benar tapi kalau kau berisik terus aku tak bisa berkonsentrasi.”jawab taemin

Hal ini membuat Key geram,”YAKK! Dasar kau Lee Taemin, kena kau!!” Key melayangkan remote TV yang berada di dekatnya kea rah taemin.

Namun sayng, lemparan tersebut meleset dan mengenai kepala Onew yang persis berada di sisi kanan taemin.

PLETAK…

“auww..appo!! YAA!! KIM KIBUM, APA YANG KAU LAKUKAN HAH? KAU MERUSAK REMOTE TV UNTUK YANG KE TIGA KALINYA!! SEKALI LAGI KAU MERUSAK REMOTE TV-NYA, kAU TAK AKAN KU IJINKAN UNTUK MENONTON TV DI DORM!!”omel Onew yang berhasil membuat keempat member Shinee yang lain menutup telinga mereka.

“aishh, ne..ne..!!” keluh Key.

TUING..TUING..

Minho menarik-narik lengan baju Onew seraya berkata,”hyung..hyung?”

Onew menolehkan kepalanya kearah Minho yang menarik-narik lengan bajunya, “waeyo, Minho-ya?”tanyanya

“tuh..”tunjuk Minho kearah undangan yang sedang dipegang oleh Onew.

Onew langsung melirik kearah undangan yang ia pegang dan,

“OMONA!!”jerit Onew,”bagaimana ini? Aishh…jinjjayo! Ini semua gara-garamu Key!!”

Key yang disalahkan Onew pun hanya menggaruk-garuk tengkuknya yang tidak gatal.

Jonghyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya,”bagaimana ini hyung? Mana ada orang memesan undangan kembali tetapi kalau hanya satu undangan?”Tanya jonghyun lesu sambil menatap kearah undangan yang kusut akibat diremukkan oleh Onew tadi.

“ishh, matilah kita oleh duo evil itu-_-”keluh Minho disambut anggukan member yang lain.

***

(Dorm Exo, living room, seoul, south Korea. 08.00 a.m)

(D-2 WEEKS)

Author POV

“hyung..hyung…”

“kris hyung…kris hyung…”

“hyung..hyung..kesini!! ppaliwa!!”

“YAA!! Kalian semua kenapa sih berisik sekali, hyung..hyung..hyung!! sabar lah…aku juga sibuk tau! Kalian pikir tanganku ada banyak, tanganku Cuma dua!”

“mianhae, hyung!!”koor member yang lain

“aku kurang mengerti dengan rancangan yang diberikan oleh f(x), mereka terlalu berbelit-belit.”keluh Sehun

“bukan mereka yang terlalu berbelit-belit. Tapi memang kau saja yang pabo, Sehun-ah.”balas D.O

Sehun yang mendengar jawaban dari D.O pun hanya merengut kesal.

“ahh..enaknya diberikan libur selama dua minggu ini.”ucap lay

“ne, ne..benar!!”sahut kai semangat, lalu mendapat geplakan dari baekhyun dan chanyeol.

PLETAK!

“awhh..appoya!”

“paboya, tetap saja kita ada beberapa schedule kita kan masih promosi.”ucap baekhyun.

“iya-iya aku tau.”balas kai, lalu melanjutkan pekerjaan dilaptopnya tersebut.

***

(Dorm TVXQ, living room, seoul, south Korea. 08.00 a.m)

(D-2 WEEKS)

Author POV

“Changmin-ah!”panggil yunho pada Changmin yang sibuk dengan iPhone dan laptopnya tersebut.

“chakkaman,”sahut Changmin lalu kembali laptop dan iPhonenya.

“hei..aku memanggilmu!!”sungut yunho lalu menarik iPhone yang menempel ditelinga kanan Changmin dan menyentuh tombol berwarna merah pada layar benda persegi empat tersebut.

“aigoo, hyung!! Itu telfon dari chatering yang sudah kita pesan untuk acara pesta resepsinya nanti!!”protes Changmin lalu kembali merebut kembali iPhone dari tangan yunho.

“mianhae, aku tak tahu. Habisnya kau diam saja ketika kupanggil.”balas yunho cuek lalu berjalan menuju kamarnya.

“ishh..seenaknya saja dia!!”gerutu Changmin lalu kembali melanjutkan pekerjaannya.

***

(Dorm Super Junior, seoul, south Korea. 09.00 a.m)

(D-5 THE WEDDING)

Author POV

Keluhan demi keluhan terdengar diseluruh penjuru dorm sebuah grup yang pada awalnya beranggotakan 13 orang dan kini tinggal 8 member plus 2 member sub-unit grup mereka, zhoumi dan Henry.

Bahkan dorm yang bertingkat dua tersebut terasa sangat sempit, sebab bukan hanya Super Junior yang berada di dorm tersebut melainkan ditambah dengan grup wanita, so Nyeo Shi Dae.

“aigo, oppa! Sempit sekali dorm kalian!”keluh Sunny seraya mengusap peluh yang berada di pelipisnya.

“bukan dorm kami yang sempit sun, tapi terlalu penuh.”ujar kangin oppa masih dengan kegiatannya, memilah-milah undangan pernikahan yang terbagi dalam tiga warna tersebut. Putih, pink dan Shappire blue lalu menyusunnya berdasarkan warna.

Begitu pun dengan para member yang lain, mereka semua sibuk dengan kegiatan yang sama seperti yang dilakukan kangin. Memilah-milah undangan yang berwarna putih, pink dan shappire blue lalu menyuSunnya berdasarkan warna.

Mungkin menurut kita memilah-milah undangan berdasarkan warna lalu disusun bukanlah perkara yang sulit. Tapi bagi para member dua grup yang dijuluki ‘Super Generation’ oleh para fans nya itu merupakah hal yang sangatlah sulit.

Well, memang dua grup tersebut beranggotakan member-member yang banyak. Bahkan kalau dijumlah kedua grup tersebut menjadi 19 orang tersebut sangatlah banyak. Tapi dari 19 orang member harus dikurangi dua member, yaitu sang calon pengantin evil. Alias 19 member minus dua member, Kyuhyun dan Sooyoung.

Jadi dari 19 member tinggal lah 17 member. Dan bagi ke 17 member tersebut sangatlah susah untuk memilah-milah undangan tersebut berdasarkan warna sebab coba kalian bayangkan undangan berwarna putih berjumlah kurang lebih 800 undangan.

Dan untuk undangan resepsi yang berwarna pink dan shappire blue masing-masing warna berjumlah 5000 undangan. Kalau semua undangan ditotalkan berjumlah 10.800 undangan yang dicampur dan membentuk sebuah gundukan gunung undangan yang sangat besar dan tinggi.

“semua ini, gara-gara member shinee. Tugas mereka kan yang mengatur semua undangan dan tugas kita hanya mendata dan menyebar luaskan undangan. Tapi kenapa mereka malah mencampurnya menjadi satu seperti ini?”protes shindong

“sabar lah hyung, nikmati saja semua ini. Aku dan zhoumi hyung menikmatinya kok!”ucap henry asal lalu mendapatkan lemparan undangan dari Tiffany dan Yoona.

“enak saja kau oppa berbicara sabar seperti itu. Kau kan baru datang dari china dua hari yang lalu, sementara kami dari satu bulan yang lalu sudah harus mendata undangan.”keluh Tiffany.

“lagi pula, kenapa sih Soo man ahjusshi malah memberikan duo evil schedule padahal pernikahan mereka tinggal 5 hari lagi.”sungut Yuri.

***

(Make up room, seoul, south Korea. 06.00 a.m)

(THE WEDDING)

Author POV

Seorang yeoja tengah terduduk menggunakan dress pendek berwarna putih, dengan mata terpejam didepan sebuah meja rias.

Sooyoung tengah terpejam merasakan sentuhan-sentuhan halus yang menerpa wajahnya. Tiffany lah yang melakukan sentuhan-sentuhan tersebut di wajah Sooyoung, Tiffany dibantu dengan Seohyun sedang merias wajah Sooyoung, sang calon pengantin.

“cha, selesai..”ucap Tiffany puas lalu meletakkan kuas blush on miliknya ditempat semula.

“nah, Soo unnie. Bukalah matamu..”perintah Seohyun yang disambut dengan terbukanya mata indah dan cantik milik seorang Choi Sooyoung yang akan menjadi Cho Sooyoung.

“neomu yepposeo, Youngie-ah!”ucap seseorang yang tengah berdiri di pintu yang membelakanginya lalu beberapa yeoja yang sangat berharga bagi dirinya pun memasuki ruangan make up tersebut.

“wahh, kyeopta!”puji Jessica.

Tiba-tiba saja Tiffany yang berada disisi kiri Sooyoung memeluk saengnya dengan penuh rasa sayang.

“hiks..Sooyoung-ah… kau.. hiks.. akan menikah… hiks.. aku… pasti… hiks… akan.. merin-… hiks… dukanmu…” tangis Tiffany pun pecah disertai dengan bulir-bulir cairan putih bening dan bersih dari kedua bola mata pemilik eye smile tersebut.

Seketika semua member-pun ikut-ikutan memeluk dan tangis mereka semua pun pecah tatkala mengingat seorang Choi Sooyoung yang mampu membuat orang lain tersenyum. Ruang make up pun kini menjadi terasa haru-biru.

CKLEK

Pintu ruangan pun kembali terbuka dan menampilkan tiga orang yang sangat berharga lainnya bagi seorang Choi Sooyoung kini tersenyum melihat pemandangan haru-biru yang berada didepan mata mereka.

Salah satu dari tiga orang tersebut yang menggunakan dress panjang semata kaki berwarna putih serta dengan sedikit keriputan diwajahnya menghampiri kesembilan yeoja tersebut.

Ya, seseorang yang menghampiri kesembilan yeoja yang belum menyadari kehadirannya serta dua orang yang berada dibelakangnya tersebut adalah ibu dari Choi Sooyoung.

Seorang ibu yang biasa dipanggil ahjummonim oleh kedelapan member snsd yang lain itu tersebut mengusap kepala Taeyeon yang kebetulan posisi Taeyeon memang paling luar tersebut.

Taeyeon pun mendongakkan kepalanya lalu melepas pelukannya,”eh, ahjummonim. Annyeong Haseyo…!!”sapa Taeyeon tersenyum ketika tersadar siapa yang mengelus kepalanya tersbeut.

“Annyeong Haseyo, Taeyeon-ah”sapa Ny.Choi kembali disertai senyumannya.

Ketujuh yeoja yang memeluk Sooyoung pun melepaskan pelukan mereka dan menengok kesumber suara.

“Annyeong Haseyo, ahjummonim!”sapa ketujuh yeoja yang lainnya sementara Sooyoung yang melihat eommanya tersebut hanya tersenyum.

“bolehkah ahjummonim memeluk Youngie juga?”Tanya Ny.Choi kepada ketujuh gadis yang sedang tersenyum manis kearahnya.

“ah, ne ahjummonim. Silahkan..”ucap Seohyun yang berada paling dekat dengan Sooyoung.

Ny.Choi pun melangkah mendekati putri bungsunya tersebut,”kau sangat cantik, Youngie.”puji eommanya lalu memeluk Sooyoung dengan erat.

“Annyeong Haseyo, abeoji!”

“Annyeong Haseyo, so Nyeo Shi Dae.”balas Tn.Choi ramah yang membeuat snsd terkekeh mendengar balasan Tn.Choi

“Annyeong Haseyo, soojin unnie!”

“Annyeong Haseyo, girl’s!”sapa soojin balik lalu memeluk member So Nyeo Shi Dae itu satu-per satu.

Sooyoung pun kini tengah berbincang-bincang dengan kedua orang tuanya, soojin, dan juga member snsd yang lain. Tiba-tiba JesSica mengingatkan semua yang berada disitu,

“emm, semuanya kurasa sekarang sudah waktunya Sooyoungie mengganti pakainnya. Sekarang sudah pukul setengah tujuh.”ucap JesSica seraya melirik jam tangan berwarna putih yang melingkar dipergelangan tangan kanannya.

“oke, baiklah. Sooyoungie, eomma, appa dan unniemu menunggu di gereja, nde! So Nyeo Shi Dae, kupercayakan SooYoungie pada kalian ya!”ujar Ny.Choi seraya berjalan menuju kearah pintu.

“nde, ahjummonim.”

“Annyeong..”

“Annyeong, ahjummonim!”

“nah, soo. Sekarang waktunya kau berganti pakaian, kha.. pergilah dengan Sica dan Sunny!”perintah Taeyeon.

Sooyoung pun mengangguk lalu mengikuti JesSica dan Sunny yang sudah melangkah terlebih dahulu kearah ruang ganti.

***

(Church, seoul, south Korea. 08.00 a.m)

(THE WEDDING)

“siap, ny.Cho?”goda Tn.Choi pada Sooyoung yang sudah menggandeng lengan ayahnya dengan erat dan dengan sebelah tangan yang memegang sebuket macam-macam bunga berwarna putih tersebut.

“ishh, appa. Jangan menggodaku terus..!”ucap Sooyoung lalu tertawa pelan.

“KEPADA PARA HADIRIN, dIMOHON UNTUK BERDIRI DARI KURSI MASING-MASING. KARENA SEBENTAR LAGI KITA AKAN MENYAMBUT SANG CALON PENGANTIN WANITA DIIRINGI DENGAN AYAHANDA TERCINTA.”

Terdengar suara BoA dan juga KangTa yang merupakan MC dalam acara pemberkatan pernikahan KyuYoung.

“KEPADA CALON PENGANTIN WANITA DIPERSILAHKAN MEMASUKI GERJA UNTUK MENUJU KE ALTAR”

Sooyoung menghela napasnya pelan lalu mengangguk kearah ayahnya yang sedang menatap kearah putrinya tersebut.

Seorang Choi Sooyoung tengah melangkahkan kakinya memasuki gerja yang menjadi tempat acara pemberkatan pernikahannya.

Sooyoung melewati para tamu undangan yang menatapnya kagum dengan berbagai pujian karena kecantikannya tersebut.

Sooyoung menatap lurus kearah altar dan melihat Kyuhyun yang tengah tersenyum dengan manis kearahnya.

“kutitipkan putriku padamu Cho Kyuhyun, jagalah dan bombing ia menjadi anae yang baik untukmu juga keluarga kecilmu.”pesan Tn.Choi seraya menyerahkan tangan Sooyoung kepada tangan Kyuhyun yang telah menyambutnya.

“pasti, abeoji.”jawab Kyuhyun mantap.

Sooyoung tersenyum kearah Kyuhyun yang telah membalas pesan ayahnya tersebut dengan jawaban yang membuat hati Sooyoung semakin mantap.

Kini Kyuhyun dan Sooyoung telah menghadap sang pendeta yang akan menikahi mereka dengan senyuman yang terpancar dari wajahnya.

“BAIKLAH, pARA HADIRIN DIPERSILAHKAN DUDUK KEMBALI DI TEMPAT MASING-MASING.

“apakah kalian berdua telah siap?”

“ya, kami telah siap.”jawab Kyuyoung bersamaan.

“baiklah kita mulai acara pemberkatan pernikahan ini.”lanjut sang pendeta setelah mendengar jawaban dari Kyuyoung.

Taklama suara dentingan piano yang dimainkan oleh Seohyun dan suara merdu yang berasal dari ryewook terdengar hingga menggema di seluruh gereja yang menjadi saksi bisu ‘THE ROYAL WEDDING HALLYU STAR FROM SM ENTERTAINMENT’ tersebut.

“kepada kau Cho Kyuhyun, apakah kau bersedia menjadi pendamping hidup Choi Sooyoung, menjadi kepala keluarga yang baik untuknya serta untuk anak-anak kalian, menemaninya dalam suka maupun duka dan mencintainya setulus hatimu hingga tuhan memisahkan kalian untuk selamanya?”

“ya, saya bersedia.”jawab Kyuhyun tegas dan penuh Keyakinan dari setiap kata yang terucap dari mulutnya.

“kepada kau Choi Sooyoung, apakah kau bersedia menjadi pendamping hidup Cho Kyuhyun, menjadi ibu rumah tangga yang baik untuknya dan anak-anak kalian, menemaninya dalam suka maupun duka dan mencintainya setulus hatimu hingga tuhan memisahkan kalian untuk selamanya?”

“ya, saya bersedia.”jawab Sooyoung dengan penuh Keyakinan.

Lega, itulah yang dirasakan Kyuhyun dan Sooyoung sekarang.

“sekarang kalian telah resmi menjadi sepasang suami istri, semoga tuhan memberkati pernikahan kalian.”

PROK..PROK..PROK..

Tepuk tangan bergemuruh didalam gereja tersebut,

“KEPADA KEDUA MEMPELAI DIPERSILAHKAN UNTUK BERTUKAR CINCIN LALU DILANJUTKAN DENGAN CIUMAN PERTAMA KALIAN.”

Yoona dan Sulli pun naik ke altar dengan membawa baki berisikan cincin yang akan digunakan oleh Kyuyoung untuk bertukar cincin.

Acara tukar cincin pun telah selesai dan kini mereka akan melakukan ciuman pertama mereka didepan public.

Kyuhyun mendekatkan wajahnya kearah Sooyoung,”kurasa nanti malam setelah resepsi pernikahan berlangsung kita akan sesegera mungkin melakukan press conference dadakan soo. Kekeke..” goda Kyuhyun disertai evil smirknya lalu mencium bibir Sooyoung sebentar, hanya menempelkan saja tanpa lumatan.

PROK..PROK..PROK..

***

Sooyoung POV

Aku mempercepat langkahku, berusaha menyamakan langkahku dengan Kyuhyun yang sudah berjarak kurang lebih 3 langkah didepanku.

Bagaimana ada mungkin ada seorang nampyeon seperti dia yang cuek sekali dengan anaenya. Ya tuhan, salah apa aku hingga bisa mau saja dengan namja evil macam dia.

Aku mengangkat gaunku tinggi-tinggi, ishh..gaun dengan ekor gaun yang panjang makin menYulitkanku berjalan.

“yak, nyonya Cho. Bisakah kau percepat sedikit jalanmu eoh? Tak taukah aku sudah sanagt leleah dengan seraingkaian acara kita dari pagi hingga acara resepsi yang baru selesai selarut ini?”oceh Kyuhyun yang sudah berada didepan pintu apartement kami.

“ishh.. dasar evil. Tak bisakah kau sabar sedikit, sudah tau gaunku panjang. Bukannya membantu atau menggendongku malah marah-marah!”balasku.

Tiba-tiba Kyuhyun berjalan dengan cepat menghampiriku,”kau minta digendong Cho? Baiklah”ucapnya setelah berada didepanku.

Belum aku membuka mulutku ingin protes dia sudah menggendongku ala bridal.

“yak, Kyu..turunkan aku!!”

“sstt..jangan berisik. Tadi kau sendiri yang minta digendong denganku bukan?”tanyanya padaku sambil membuka pintu apartement kami.

Kini aku yang berada dalam gendongan Kyuhyun telah memasuki kamar utama, yaitu kamar kami.

Kyuhyun membantingku pelan dikasur lalu menindihku, seketika aku menelan ludahku.

“mmau appa kkau, kKyu?”tanyaku gugup.

Kyuhyun hanya menjawabnya dengan smirk evil-nya. Dia makin mendekatkan wajahnya ke wajahku, reflex aku pun menutup mataku.

1 detik…

2 detik…

3 detik…

Aku mulai merasakan ada yang aneh, kenapa aku tidak merasakan ada yang menciumku. Aku membuka mataku dan ternyata tidak ada Kyuhyun.

Aku segera bangkit dari posisi tidurku lalu duduk di kasur, aku mengedarkan pandanganku keseluruh penjuru kamar tiba-tiba terdengar suara tawa Kyuhyun dari arah kamar mandi.

“HAHAHAHAHAHAHAHAHAHA, kau terlalu berharap nyonya Cho? Kau pikir aku mau melakukan sesuatu padamu eoh? Namun sayang aku tak tertarik, kau itu tipis seperti kertas HVS. BWAHAHAHA!!”

“YAKKK!!! DASAR KAU EVIL!!! CHO KYUHYUN….SIALANN!!!”

END

Ottokhae? Endingnya ancur >.< aku bingung abisnya mau diapain lagi. Adanya ya kayak gini yang ada diotakku. Maklum lagi stuck

Seandainya ada yang minta sequel, aku masih pikir-pikir lagi ya! Apa lagi ILYS part 6 nya belum selesai. Mungkin kalau ada yang mau sequel akan dipost setelah ILYS part 6 dan itu pun aku gak janji ya!

Thank’s buat yang udah nyempetin baca, aku mau minta maaf apabila selama ini ada salah-salah kata.

Mohon maaf lahir dan bathin ya, knight’s!

Aku dan Kyuyoung mohon pamit, see you in next FF!

Annyeong.. ^^ *keep RCL* modus mode on, kedip-kedip ala banci genit kekeke :)


I Love My Songsaengnim (Part 1)

$
0
0

Covernya (2)

Title/Judul : I Love My Songsaengnim (Part 1)

Length : Series

Rating : G

Genre : Romance, Humor (maybe)

Author : ChoSooyoung91 (Agisna)

Cast/Pemain  :

  • Choi Sooyoung
  • Cho  Kyuhyun
  • Kwon Yuri
  • Kim JongWoon/Yesung

Other Cast : Find by yourself 

Note dari author : Be good readers!! And ini FF pertamaku H.U.L.I (Hope You Like It)

Happy Reading ;) Enjoy it.

~~~

Terlihat sangat gaduh disalah satu kelas yang berada di sekolah  Seoul Senior High SChool,Ya kelas itu gaduh karena gurunya belum datang padahal 15 menit yang lalu bel masuk telah berbunyi. Tak berapa lama guru mereka datang.

“Annyeong… Anak-anak” sapa Kim songsaengnim yang mengajar matematika itu,pelajaran pertama mereka adalah matematika.

“Annyeong… Kim Songsaengnim” ucap mereka semua lemas(?), mereka paling tidak suka pelajaran MATEMATIKA karena pelajaran itu membuat otak mereka meledak semua.

“Mengapa kalian lemas sekali? sekarang aku tidak mengajar di kelas ini lagi karena songsaengnim bukan mengajar matematika lagi tapi guru bahasa dan juga mengapa dalam satu kelas semua muridnya tidak menyukai pelajaran matematika? Benar-benar kompak sekali” ucap kim songsaengnim.

“Jinja songsaengnim?” ucap seorang yeoja dengan mata berbinar-binar, yeoja itu adalah murid no.1 yang tidak suka matematika dan dia juga yang menghasut murid-murid disitu agar tidak menyukai matematika namanya Choi Sooyoung  dia juga terlahir dari keluarga yang terpandang.

“Ne Sooyoung-ssi” jawab Kim songsaengnim.

“Yeayy!! Pelajaran mematikan itu tidak ada lagi” Teriak Sooyoung sambil loncat-loncat diatas kursinya.

“Kata siapa Sooyoung-ssi pelajaran matematika tidak ada?” Tanya Kim songsaengnim.

“Ne??” Ucap Sooyoung kaget, dan langsung duduk lagi dikursinya.

“tapi tadi songsaengnim bilang” lanjut Sooyoung.

“aku hanya bilang aku tidak mengajar dikelas ini lagi ,bukan bilang pelajaran matematika tidak ada, mengerti Sooyoung-ssi?” ucap Kim songsaengnim.

SOOYOUNG P.O.V

Mwo!! Pelajaran matematika tetap ada?uhh aku kira sudah tidak ada gara-gara gurunya tidak ada.

“Annyeong Songsaengnim aku terlambat.” ucap seorang dari pintu kelasku,dia siapa murid baru? pakaiannya bukan seragam sepertiku tapi… Seperti guru(?)

“Eh Kyuhyun-ssi kau sudah datang”ucap Kim songsaengnim,namanya Kyuhyun tampilannya tak seperti namanya yang keren dia seperti Kutu Buku Pakaiannya bagus hanya saja dia memakai kacamata, aku melihat murid yang lain dan mereka sama seprtiku bingung(?)

“Oh… Iya anak-anak dia Songsaengnim matematika kalian yang baru” ucap Kim Songsaengnim memperkenalkan  Namja yang barusan datang itu.

“Annyeong Haseo Cho Kyuhyun imnida, aku songsaengnim baru disini” ucap Kyuhyun.

“Baiklah Kyuhyun Selamat mengajar” Ucap Kim Songsaengnim sambil berjabat tangan dengan Songsaengnim baru itu ataulebih tepatnya Cho Songsaengnim,Kim Songsaengnim pun keluar dari kelasku dan aku harus memulai pelajaran yang membuat otakku meledak. Mengapa aku menguap terus ya? Aku meletakkan kepalaku diatas meja tak terasa aku masuka kealam mimpiku.

SOOYOUNG  P.O.V END

KYUHYUN P.O.V

Aku melihat anak-anak dan mereka terlihat buruk sekali seperti belum makan berhari-hari atau lebih tepatnya LEMAS dan TIDAK BERSEMANGAT, lebih baik aku mulai pelajaran saja.

“Baiklah anak-anak buka paket hal 130, aku akan menjelaskan bagaimana caranya.” ucapku, mereka pun membuka buku paket mereka dan aku menjelaskannya dengan cepat, tepat, singkat, mudah dimengerti.

“Apakah sudah mengerti semua?” tanyaku kepada anak-anak,mereka mengaggukan kepala mereka

“baiklah jika sudah mengerti silahkan kerjakan Esay yang ada disitu” ucapku mereka semua mengerjakan  tugas kecuali murid yeoja yang ada dikursi paling belakang sedang tertidur dan aku menghampirinya dan menggoyangkan tubuhnya.

“Ya!!” ucapku tapi dia tidak bangun-bangun, hmm ah dia membawa minum aku mengambil minumnya itu lalu menyiramkan ke mukanya, dan apa yang terjadi?

“Eomma…tolong aku tenggelam…eomma…eom” ucapannya terpotong karena dia langsung sadar.

“Eomma…tolong aku tenggelam… eomma… eomma. Enak tidurnya Nona Choi?” Ucapku mengikuti gayanya tadi dan murid yang ada dikelas itu tertawa keculai dia Choi Sooyoung Yeoja yang tidur tadi dan dia hanya menundukkan kepalanya.

“Apakah ada yang lucu” Ucapku dan mereka semua terdiam.

“Baiklah Choi Sooyoung kerjakaan esay yang ada di buku paket hal 130 dalam waktu 10menit” ucapku.

“Ne??10menit?” ucapnya kaget dan mendongakkan kepalanya.

“Ne” ucapku datar ,dan aku kembali lagi ke mejaku.

KYUHYUN P.O.V END

SOOYOUNG P.O.V

Uhhh… eomma  bisakah kau menolong putrimu ini? Mengerjakan soal matematika dalam waktu 10 menit apa dia itu sudah gila, jika aku harus memilih antara Kim Songsaengnim atau Cho songsaengnim aku lebih memilih Kim Songsaengnim dan juga Kim Songsaengnim akan memberi  waktu sangat banyak tidak dengan Cho songsaengnim hanya member waktu 10 menit. Aku mulai melihat soal dan mulai membaca, aku tidak tahu caranya bagaimana ini pelajaran matematika bisa dikerjakan jika tau caranya atau rumusnya, saat para songsaengnim menjelaskan caranya atau rumusnya aku tidak mendengar atau memperhatikannya bagaimana ini Choi Sooyoung.

“Sooyoung-ssi 10 menit berlalu,bawa buku paketmu kesini aku akan memeriksa” ucap Cho songsaengnim, Jinja aku belum mengerjakan satu soalpun aku malah mencoret-coret  buku dan aku tidak sadar jika aku menulis.

“Cho Songsaengim sudah gila karena hanya member waktu 10 menit” dan “aku lebih memilih kim songsaengnim yang member waktu lebih lama”

“Sooyoung-ssi… Choi Sooyoung” teriak Cho songsaengnim.

“Ne songsaengnim” ucapku.

“mana buku paketmu?” Tanya Cho songsaengnim.

“jika kau tidak membawanya sampai hitungan ke tiga aku yang akan kesana!” lanjut Cho songsaengnim.

“Hanah…”

“Dul…”

“Se….”

“aduhh bagaimana ini aku tidak mengerjekan satu soalpun, aku tidak bisa matematika eomma….” ucapku dalam hati.

“Set…”

“Baiklah aku akan kesana” ucap Cho songsaengnim dan aku langsung memeluk bukuku. Cho songsaengnim sudah sampai.

“Sini berikan bukumu”ucap Cho songsaengnim sambil mengulurkan tangannya.

“Shiroe” ucapku sambil menggeleng dan mengeratkan pelukan bukuku.

“Ayo Sooyoung-ssi…berikan atau-“ ucapan Cho songsaengnim terpotong karena aku langsung memotongnya.

“Atau apa?”potongku.

“Kau kerjakan Semua Tugas dariku” ucap Cho songsaengnim, tugas? Tugas apa?

“Tugas apa?” tanyaku.

“MA-TE-MA-TI-KA”eja Cho songsaengnim,Ne?? Matematika andwe….

“Tidak banyak kok soalnya” lanjut Cho songsaengnim sambil tersenyum.

“Berapa soal?” tanyaku.

“Rahasia” ucap Cho songsaengnim.

“Jika kau tak mau berikan bukumu kau harus mengerjakan soal matematematika dariku” lanjut songsaengnim dan mengulurkan tangannya lagi untuk mengambil buku. Bagaimana ini jika aku memberikan bukuku dan Cho songsaengnim tau aku tidak mengerjakan satu soal pun apa yang akan terjadi? Jika mengerjakan semua tugas yang diberikan Cho songsaengnim mungkin saja di beri banyak soal mungkin menurut dia sedikit tapi sebenarnya banyak.

“Ayo…pilih mana?” Tanya songsaengnim lagi,lebih baik aku memberikan bukuku saja daripada mengerjai tugas lagi,aku mulai menyerahkan bukuku kepada Cho sonsaengnim,setelah menyerahkan bukuku Cho songsaengnim langsung melihat buku itu dan expresinya berubah menjadi kaget dan marah(?) mungkin karena aku tidak mengisi satu soalpun, tapi dugaanku salah bukan karena aku tidak mengisi satu soalpun tapi karena…

“mengapa kau malah mencoret-coret bukumu dan juga menjelekan songsaengnimmu sendiri” Ucap Cho songsaengnim marah(?), yap karena itu mencoret-coret buku dan menjelakkan songsaengnimku sendiri kalian tau kan tadi aku menulis apa dibukuku dan aku lupa untuk menghapusnya lagi dan beginilah jadinya dimarahi.

“Mian Songsaengnim” ucapku sambil menunduk.

“Kau aku hukum, kau harus mengerjakan tugas matematika dariku sehabis pulang sekolah” ucap Cho songsaengnim.

“Ne?”ucapku kaget,jika seperti ini sama saja secara tidak langsung aku memilih mngerjakan tugas matematika dari songsaengnim.

“Pulang sekolah nanti aku tunggu diperpustakaan”ucap Cho songsaengnim dan pergi kembali kemejanya.

Dan tak lama bel istirahat tiba aku langsung menuju kebawah untuk menemui Yuri,ne Yuri adalah sahabtku dan kelas kami beda.

Sooyoung P.O.V end

“Yul-ah,kau tau tidak guru matematika ku baru?” Tanya Sooyoung kepada asahabatnya yang dipanggil yul atau lebih tepatnya Yuri,mereka sedang berada dikantin sekolah.

“Jinja?Bukan Kim Songsaengnim lagi?” Tanya Yuri.

“ne” jawab Sooyoung.

“Siapa?” Tanya Yuri.

“Cho Kyuhyun atau Cho songsaengnim” jawab Sooyoung.

“dan kau tau tidak aku disiram oleh Cho songsaengnim gara-gara aku tidur” lanjut Sooyoung.

“jinja?” ucap Yuri sambil tertawa terbahak-bahak karena tau sahabtnya itu disiram,dan Sooyoungpun langsung memukul kepala Yuri dengan sumpitnya.

“Aww…appo” ringis Yuri.

“kau ini malah tertawa…” ucap Sooyoung.

“mian”ucap Yuri.

“yul-ah”penggil Sooyoung kepada Yuri yang sedang memakan makanannya.

“Hmm” jawab Yuri.

“pulang sekolah temani aku ne?” ucap Sooyoung.

“Kemana?” Tanya Yuri.

“perpustakaan” ucap Sooyoung,dan tiba-tiba Yuri tertawa lagi dan Sooyoung langsung memukul kepala Yuri tapi bukan dengan sumpitnya tapi dengan sendok.

“Aww…appo tadi dengan sumpit sekarang dengan sendok sekalian saja dengan garpunya” ucap Yuri kesal  Tukk… Sooyoung memukul kepala Yuri lagi tapi kali ini dengan garpunya.

“Kau bilang ingin sekalian dengan garpunya” ucap Sooyoung tersenyum.

“Lagian tumben kau ingin keperpustakaan biasanya kau lebih memilih kekantin dari pada perpustakaan saat pulang sekolah?” Tanya Yuri.

“Itu semua gara-gara Cho songsaengnim,aku harus mengerjakan tugas Matematika darinya sungguh menyebalkan” ucap Sooyoung.

“baiklah aku akan menemanimu” ucap Yuri.

“jinja?” Tanya Sooyoung.

“ne” ucap Yuri,dan mereka langsung melanjutkan makan mereka.

~~~

SOOYOUNG P.O.V

“Soo-ah mana songsaengnimmu itu?” Tanya Yuri,kami sudah ada di perpustakaan dan Cho songsaengnim itu belum juga datang padahal 25 menit yang lalu semua kelas sudah pada bubar.

“Molla yul, aku juga sebal dengan songsaengnimku yang baru itu” ucapku.

“Kalau begitu kitapulang saja” ajak Yuri.

“Anio yul,aku takut Songsaengnim memberi hukuman yang banyak” ucapku menolak.

“Ya sudah kau tunggu sendiri saja aku pulang duluan” ucap Yuri dan beranjak pergi.

“Yul temani aku ne” ucapku sambil menahan tangan Yuri.

“Shiroe” ucap Yuri.

“ayolah yul kau kan sahabatku yang baik,pintar dan….cantik” ucapku merayu Yuri.

“Baiklah” ucap Yuri dan Yuri duduk kembali disampingku.

“Yul aku aneh dengan namja didepan kita,dari tadi dia membaca buku matematika saja apakah dia menyukai pelajaran itu” bisikku pada Yuri, ne namja didepanku ini dari kami masuk hingga saat ini hanya melihat buku matematika seperti tidak menyadari bahwa kami ada didepannya.

“Benar,mungkin saja soo dia menyukai pelajaran itu” jawab Yuri dengan berbisik.

“Sudah Puas untuk Ber-gossipnya Nona Choi dan Nona Kwon?” ucap namja dihadapanku sambil menurunkan bukunya,dan memperlihatkan wajahnya.

“Ne??” ucap Yuri kaget sambil membuka mulutnya dan membulatkan matanya.

“OMO!!” ucapku kaget juga dan expressi mukaku sama dengan Yuri mulut yang terbuka dan mataku membulat.

“Song…Song…Songsaengnim” ucapku terbata-bata,ternyata Namja didepanku ini adalah Cho Songsaengnim orang yang aku tunggu dari tadi.

“Waeyo Nona Choi?”tanyanya

“Anio”ucapku

“Nona Kwon tutup mulutmu nanti ada lalat masuk” ucap Cho Songsaengnim dan Yuri langsung menutup mulutnya.

“Ini kerjakan soal ini dirumahmu aku beri waktu satu minggu” Ucap Cho songsaengnim sambil memberikan kertas Hvs yang berisikan soal-soal sekitar 8lembar dan itu Esay semua Tunggu 8lembar? What?

“Songsaengnim itu banyak sekali” ucapku.

“Gara-gara kau menyebutku gila, tidur saat pelajaranku,dan lainnya?” ucap Cho songsaengnim dengan datar.

“Songsaengnim…Umurmu berapa?” Tanya Yuri tiba-tiba,mengapa dia menanyai umurnya pasti diatas     30 kkkk~

“21 wae?” Jawab Cho songsaengnim,Jinja umurnya 21 tahun hanya berbeda 2 tahun denganku ne umurku 19 tahun, tapi jika umur dia 21 tahun seharusnya menjalani kuliahnya bukan menjadi guru.

“Anio pantas saja wajahmu terlihat muda dari songsaengnim yang lainnya” ucap Yuri.

“Songsaengnim mengapa kau malah menjadi guru bukannya kuliah?” tanyaku.

“Kata siap aku tidak kuliah,aku kuliah, 3 jam lagi kelasku akan dimulai jadi aku menyuruhmu mengerjakan dirumahmu tidak bersamaku dan jawabannya ada dibuku semua kau baca hati-hati jika jawabannya tidak ketemu akan kucolok matamu agar melihat dengan jeli, Arra?”ucapnya.

“Ne” jawabku.

“Ya sudah aku pergi dulu ingat kerjakan semuanya dalam waktu 1 minggu dan jangan ada 1 soal yang tidak diisi atau pun sala” Ucapnya  dan langsung pergi.

“Soo…kau perhatikan deh wajah Cho songsaengnim sangat tampan walaupun memakai kacamata,tapi yah soo sepertinya kacamata itu bukan kacamata min tapi kacamata biasa” ucap Yuri.

“Jinja bukan kacamata min?” ucapku tak percaya dan Yuri hanya mngaggukan kepalanya,terserah itu mau kacamata apa min,plus,atau biasa aku tak memikirkannya.

“Kajja kita pulang” ajak Yuri.

“kajja” kataku dan sambil membawa kertas yang Cho Songsaengnim berikan tadi.

~~~

Aku sudah sampai rumahku dan Yuri sudah pulang.aku langsung membaringkan tubuhku di kasurku ini dan mendengarkan lagu melalui ipod hitamku ini menggunakan headset dan menyetel lagu Taylor Swift – Speak Now dan aku memikirkan soal yang diberikan Cho songsaengnim tadi dan aku mendudukan tubuhku lalu mengambil kertas soal itu dan buku matematikaku “Lebih baik aku mengerjakan tugasku saja dulu aku takut nanti tugasku tambah banyak”ucapku dan aku langsung mengerjakan tugas sambil mendengarkan lagu.

SOOYOUNG P.O.V END

@Seoul University

Dua orang Namja tampan,dan Pintar sedang bercanda Yaitu Cho Kyuhyun dan Kim Jong Woon atau sering dipnggil Yesung, dua orang namja sudah bersahabat Sejak mereka Senior High School.

 “Jadi kau sudah mengajar di Seoul Senior High SChool?” Tanya Yesung.

“Ne” Jawab Kyuhyun.

“Dan saat pertama kali aku mengajar saja ada murid yang sudah berulah” lanjut Kyuhyun.

“Jinja? Namja atau Yeoja?” Tanya Yesung.

“Yeoja” Ucap Kyuhyun.

“Cantik atau Jelek?” Tanya Yesung.

“Jelek” jawab Kyuhyun asal.

“Jinja? Jika cantik kenalkan padaku” ucap Yesung.

“nanti akan ku kenalkan” ucap Kyuhyun.

Teeeeeetttttt….#anggap itu bel masuk

“Kajja…bel masuk sudah berbunyi” ajak Yesung kepada Kyuhyun.

“Kajja” jawab Kyuhyun.

Mereka memasuki kelas mereka dan memulai pelajaran mereka.

~~~

“kyu temai noona kerumah tetangga baru kita ne,eomma menyurh membawakan kue ini untuk tetangga baru kita,karena kita baru pindah kerumah ini jadi kita harus ramah ke tetangga kita” ucap seoang Yeoja Kepada NamSaengnya yang sedang bermain game dengan sahabatnya, yeoja itu adalah Ahra atau Cho Ahra Noona Cho Kyuhyun dan sahabatnya adalah Yesung.Dan juga Keluarga Cho baru pindah rumah tetapi rumah itu hanya untuk ditempati oleh anak mereka Cho ahra dan Cho Kyuhyun sedangkan  orang tua mereka ada di rumah mereka yang dulu.

“noona saja sendiri aku sedang sibuk”ucap Kyuhyun kepada noonanya.

“Sibuk apa? Sibuk main game?” ucap Ahra noona kesal.

“Yesung-ah temani noonaku ke rumah tetangga ne?”ucap Kyuhyun kepada sahabatnya Yesung.

“Shiroe kau saja, sini PSPnya gantian sekarang aku yang main” Ucap Yesung sambil merebut PSPnya dari tangan sahabatnya Kyuhyun.

“Ishh…Kajja Noona” Ucap Kyuhyun.

Kyuhyun P.O.V

Sehabis pulang kuliah tadi aku di telpon eommaku dan katanya aku dan noonaku tidak tinggal dengan orangtuaku lagi dan Aku dan sahabatku Yesung langsung menuju ke rumah baruku dan sekarang aku harus menemani noonaku untuk bertemu dengan tetangga sebelah untuk memberinya kue karena eommaku Pintar membuat kue. Noona mengetuk pintu rumah tetanggaku yang baru.

Tokk…Tookk…Tokk

Tak lama pintu dibuka dan betapa kagetnya aku ternyata yang membuka pintu tadi adalah seorang yeoja dan aku mengenalinya? Tentu dia muridku Choi Sooyoung, semoga dia tidak mengenaliku karena aku tidak memakai kacamataku.

“Ada apa yaa?” tanyanya ramah.

“Annyeong Cho Ahra imnida” ucap noona-ku sambil menunduk.

“Dan ini adikku Cho-“ ucapan noona-ku terpotong karena aku langsung menutup mulutnya,jika dia tau aku ini Cho Kyuhyun songsaengnimnya, aku langsung membuka mulutnya dan mengambil piring yang berisikan kue itu dari tangan noona-ku dan langsung memberikannya.

“karena aku penghuni baru di perumahan ini jadi aku memberi tetanggaku kue” ucapku dan langsung pergi tak lupa membawa noona-ku.

TBC

Gimana Lanjut or no? Comment please.
Akan dilanjut jika commentnya lumayan banyak.
Gumawo – Gamsahamnida yang udah comment dan baca.
Plase don’t be siders :)


[LINK FF] When I was Your Man

$
0
0

Title : When I was Your Man

Author : Youngienam

Cast : KyuYoung

Genre : Sad, Hurt

Length : Songfic

Note :

Annyeonghaseo, author bawa ff baru, tapi songfic. Jujur aja ini ff sad pertama ku biasanya buat nya comedy tapi semoga tidak mengecewakan, DON’T BE SIDER, KEEP RCL, DON’T BE PLAGIATOR, tadi pagi nae udh liat ff pain di KSI yg pake lagu bruno juga, tapi beda cerita, jika ada kesamaan hub: @rizka_annisa2

Happy reading, mian jika typo bertebaran.

>KLIK DISINI UNTUK BACA<

PS: JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTAR YA :)


10 Days (Part 2)

$
0
0

nin

Title : 10 Days (Part 2)

Length : Series

Rating : PG-15

Genre : Sad, Romance

Author : Anins Cho @salsabilanin

Cast : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung

Other Cast : Lee Donghae, Jessica Jung

Note : Annyeong readers^^ seperti janjiku terakhir untuk next partnya. banyak yg komen eomma soo matre hihihi, mian. disini aku buat ‘lebih baik’ deh:D oiyaaa ditunggu komennya ya! karna setiap komen kalian berharga untuk saya. Disini mulai terlihat konfliknya. Maaf kalau alurnya cepet dan maaf kalo ceritanya ngawur dan aneh, dan rencananya kalo di part ini komennya ga sesuai harapan, next part mau di protect. sooooo…… HAPPY READING^^

~~~

Author POV

Minggu ini Kyuhyun akan debut dan tepatnya HARI INI! Ini sangat ditunggu-tunggu olehnya. Selama seminggu penuh tanpa istirahat yg cukup, Kyuhyun terus berlatih koreografi dan menyanyi, walau menyanyinya bagus tapi itu tak cukup untuk menjadi sang superstar.

“Kyu-ah cukkhae!!” Sica memeluk erat tubuh Kyuhyun. Yap dalam waktu seminggu merekapun sudah sangat akrab. “Gomawo Sica-ah.” Kyuhyun membalas dengan tersenyum.

Kyuhyun memasuki stage Music Bank. Dia benar benar membuat orang yg menonton sangat kagum akan bakatnya. Setelah selesai, Kyu menghampiri Sica di backstage. “Sica-aah, aku berhasil melakukannya!!” teriaknya dan dipeluknya Jessica erat. Jessica pun senang bukan kepalang melihat orang yg disukainya melihatnya kini. Yaa…Sica jatuh cinta pada Kyuhyun sejak seminggu yg lalu.

“Ne. Cukkhaeyo!” Sica balas memeluk dan tersenyum. Ada yg Kyuhyun lupakan! Ya! Janjinya pada….Sooyoung?

Dilain tempat Sooyoung menyaksikan debut Kyuhyun di music bank lewat televisi. “Eomma lihat! Ppali!” teriaknya kegirangan. Eommanya menghampirinya. “Wae Soo-ah? Kau berisik sekali!” sahut eommanya.

“Lihat! Kyuhyun oppa! Dia debut eomma!! Dia membuktikannya padaku! Dia menepati janjinya!” eomma Sooyoung nampak heran dan mendesis.

“Lantas kalau memang dia sudah terkenal, apa masalahnya denganmu? Kau lihat? Dia pasti akan segera berubah Soo. Dia pasti akan melupakanmu!” tukas sang eomma.

“MWO? Eomma ini bicara apa? Jelas-jelas dia akan datang dan melamarku.” balas Sooyoung sengit. Pertengkaran itu terhenti saat seseorang datang. Seorang namja berparas tampan berdiri di hadapan Sooyoung dan eommanya.

“Annyeonghaseyo.” sapanya sambil membungkukkan badan.

“Aigoo…neo Lee Donghae? Majayo?” balas eomma Sooyoung membungkuk. Sooyoung mengernyit heran pada eommanya.

“Eomma, dia siapa?” tanyanya.

“Bukankah kau tadi dengar? Namanya LEE DONGHAE!” pletaak…eommanya menjitak kepala Sooyoung.

“EOMMA!” teriaknya. Donghae terkekeh pelan dan mendekati eomma Sooyoung.

“Eommonim, ayah menyuruhku kemari. Ada yg ingin kau bicarakan?” tanya Donghae.

“Duduklah. Kau juga Soo.” Sooyoung hanya ikut duduk di samping eommanya. Ia bingung apa maksut semua ini.

“Aku berniat menjodohkan kalian.” ucap eomma Sooyoung santai.

“MWO?” Sooyoung membulatkan mata tak percaya dengan ucapan sang eomma.

“EOMMA IGE MWOYA? Neo michiesseo?” teriaknya dengan suara melengking. Pletaaak! Jitakan kembali mendarat di kepalanya.

“Kau ini yeoja atau namja sih! Suaramu besar, tak tau sopan santun!” geram sang eomma.

“Eomma….aku tak mau dijodohkan dengan siapapun! Yang kumau hanya KYUHYUN OPPA!” hentaknya sambil melangkah keluar dari restoran itu. Eommanya semakin geram.

“Donghae-ah mian atas kelakuan anakku itu. Dia memang keras kepala dan kasar juga berisik. Kuharap kau akan memakluminya nanti.” ucap eomma Sooyoung lembut pada Donghae. Donghae hanya terkekeh pelan.

“Gwaencanha eommonim. Justru itulah keunikannya yg membuatku menyukainya.” balasnya tersenyum manis.

1 bulan berlalu… Kini Sooyoung terpaksa ikut perjodohan dengan Donghae namun orangtua Sooyoung tak memaksa hanya meminta Sooyoung menjalaninya dulu. Kyuhyun pun tak terdengar kabarnya lagi di telinga Sooyoung. Bibi Kyuhyun dan Kyuna pun tak tau kabar Kyuhyun sekarang.

Kyuhyun POV

BRAK! Aku menjatuhkan diri di tempat tidur kesayanganku ini. Sungguh melelahkan menjadi seorang artis. Terlebih jadwalku yg padat dan tak sempat untuk refreshing. “Oppa…” suara jessica membangunkanku. Ya. Setelah hampir sebulan aku menjadi artis, Sica lah yg selalu ada disampingku dan dekat denganku. Diapun menjadi managerku. Dan semakin hari aku semakin dekat dengannya.

“Kau lelah?” ia menghamipiriku dan memelukku erat. Aku melepaskan pelan pelukannya.

“Ya..wae?” ucapnya sambil mengerucutkan bibir.

“Jangan terlalu seperti ini Sica-ah. Aku lelah jadi aku ingin tidur sepanjang hari.” aku mengacak rambutnya pelan.

“Baiklah aku pergi dulu. Aku akan mengatur jadwal oppa besok. Bersitirahatlah.” CHUP~ Dia mencium pipi kananku pelan dan berlari sambil menjulurkan lidah.

“YAA Jung Sooyeon! Beraninya kau…”kekehku. Entah kenapa aku nyaman saat didekatnya. Tapi ia kuanggap tak lebih dari dongsaengku(camkan ne!hihihi).

Sooyoung POV

Sungguh melelahkan hari ini. Kegiatan di kampusku, membantu eomma dan appa di restoran benar-benar menguras habis tenagaku. Aku menyalakan televisi. Wajah itu…Kyuhyun oppa-_-kau dimana? Aku sungguh merindukanmu. Mana janjimu oppa? Kenapa kau tak kembali dan tak melamarku? Padahal sebentar lagi aku akan dilamar oleh Donghae oppa. Apa kau membiarkanku dimilikinya?

DRRRT….ada pesan masuk. Segera kubuka dan ternyata itu Donghae oppa.

From : Donghae oppa

Soo… aku ingin bertemu denganmu malam ini. Kutunggu di Busan Shinshigae Store. Dandanlah yg cantik :)

Sungguh aku sangat sangat menyayangi Donghae oppa tapi tak lebih sebagai teman dan kakak. Tak lebih dari itu, karna hatiku tetap tertanam nama seorang ‘Cho Kyuhyun’ dan tak akan pernah tergantikan. Akhirnya kubalas pesan itu.

To : Donghae oppa

Ne oppa.

Singkat, padat dan sangat jelas. Mian oppa. Mian karna membuat hatimu terluka. Selama ini aku memang selalu jujur padanya bahwa aku tak bisa mencintainya. Diapun keukeuh tetap akan selalu disisiku walau aku tak menyukainya.

Aku bergegas mandi dan bersiap-siap. Setelah selesai mandi aku mencari pakaian yg cocok untuk bertemu dengannya. Dress selutut berwarna biru tua sepertinya cocok untukku. Rambutku kukuncir kuda dan wedges biru tua dengan hak 5cm itu kukenakan.

Tampaknya pas. Aku melangkah keluar dan menemukan eomma dan appa sedang menonton tv di ruang tengah. “Kau mau kemana Soo?” tanya appa. “Donghae oppa mengajakku bertemu di Shinsigae. Bolehkan appa?” pintaku. “Tentu saja Soo. Bersenang-senanglah dengannya!” sahut eomma tiba-tiba. Dengan lesu aku melangkah keluar dan diluar sudah ada Donghae oppa.

“Bukannya kita akan bertemu di Shinshigae?” tanyaku datar. “Mian. Tapi sepertinya aku tak ingin membiarkanmu pergi naik taksi sendirian malam-malam begini. Ayo masuk ke mobilku.” dengan langkah gontai aku memasuki mobilnya.

Hening. Itulah suasana kami di dalam mobil. Tak ada yg memulai percakapan. Aku memerhatikan jalan dan Donghae oppa fokus menyetir.

“Soo…apa kau tau ikan apa yg sangat tampan?” mulainya.

“Apa?” jawabku datar.

“Ikan aku hehehe….”jawabnya tertawa keras. Aku hanya tersenyum tak peduli dengan leluconnya. ‘Tapi kalau dilihat mukamu memang seperti ikan oppa kekeke’ batinku. (digeplak fishy-_-)

“Tak lucu ya?” katanya sambil menggaruk kepalanya. Aku kembali terdiam. Kami sampai di Busan Shinsigae Store dan mencari sebuah restoran di dalamnya. Aku langsung turun dari mobil dan meninggalkannya sendirian.

Aku mengambil tempat di dekat jendela. “Kau mau pesan apa?” tanyanya lembut. Sungguh aku sangat tak tega padanya. Namun, kalau seperti ini yg ada aku akan susah lepas darinya.

“To the point saja oppa. Apa yg ingin oppa bicarakan?” kataku tegas namun terkesan sinis.

“Baiklah. Kau…masih menunggu Kyuhyun?” tanyanya. Kaget, itulah yg kurasakan. Aku mencoba menjawab dengan tenang.

“Tentu. Sampai kapanpun aku akan menunggunya melamarku dan datang menepati janjinya.” jawabku santai.

“Soo…kumohon bohongi aku! Bohongi aku, bilang kalau kau mencintaiku. Aku tak perduli itu bohong atau apapun. Tetaplah disisiku Soo. Kumohon.” pintanya memelas sambil menggenggam tanganku erat.

“Oppa mian…ak..aku tak bisa. Aku tak akan pernah bisa berbohong padamu. Hatiku, jiwaku, cintaku dan hidupku hanya untuk Kyuhyun oppa. Tak akan ada yg bisa menggantikannya.” ucapku terisak. Air mataku perlahan mulai turun. Kulihat wajahnya yg memerah dan sedih.

“Baiklah. Kau mau aku bantu menemui Kyuhyun di Seoul?” apa yg barusan dikatakannya? Ya tuhan…namja ini sangat baik sekali. Aku semakin tak tega menyakitinya.

“Apa yg kau katakan itu sungguhan?” ucapku lirih. Kulihat matanya memerah. Aku memegang pipinya lembut. “Oppa…”

“Kalau itu yg membuatmu bahagia, aku rela Soo. Aku akan mengantarmu menemuinya di Seoul. Kita kesana besok.” jawabnya tersenyum simpul.

“Gomawo, jeongmal gomawo.” aku segera memeluknya erat. Sungguh tak akan kulupakan jasamu oppa.

Aku pulang kerumahku. Donghae oppa mengantarku dan masuk kedalam untuk menemui eomma dan appaku.

“Eommonim, abonim ada yg ingin aku bicarakan.” ujarnya seraya duduk di hadapan orang tuaku.

“Bicaralah Hae.” eomma tampak antusias dan bersemangat. Aku duduk di sebelah Donghae oppa untuk membantunya menjelaskan.

Author POV

“Eommonim, abonim. Aku akan menemani Sooyoung ke Seoul besok.” sontak orangtua Sooyoung membelalakkan matanya kaget. Sooyoung hanya bisa menunduk. Donghae menggenggam tangan Sooyoung erat.

“Bicara omong kosong apa kalian ini?” ucap eomma Sooyoung tak antusias.

“Eomma, aku ingin bertemu Kyuhyun oppa.” lirih Sooyoung. Eommanya hanya mendecih kesal.

“Soo…kau ini jadi wanita jangan terlalu bodoh. Ingatlah! Dia memang sudah sukses, tapi apa dia datang padamu? Apa dia menepati janjinya padamu hah? Dia malah sekarang mungkin telah bersama yeoja-yeoja sexy di Seoul sana. Beruntunglah kau kujodohkan pada Donghae yg sangat menyayangimu bahkan dia jauh lebih baik dari pada si Kyuhyuh itu!” geram eommanya panjang lebar. Soo hanya bisa menunduk dan menangis mendengar perkataan pedas eommanya.

“Eomma…jangan bicara seperti itu. Kyuhyun oppa tak begitu eomma.” ucap Soo disela tangisnya.

“Kau…pergilah menemui Kyuhyun disana.” kata appa Sooyoung.

“Jinjja appa? Gomawo.” senyum mengembang di bibir Sooyoung dan Donghae. Namun tidak untuk eomma Sooyoung.

“Yeobo-ah neo michiesso? Andwae! Aku tak akan pernah mengizinkannya! Arra?” tatap eomma Sooyoung geram dan menggertakkan giginya. “Tenanglah! Kau ini jangan seperti anak kecil Park Yeon Joo(asal bgt-_-)!” bentak appa Sooyoung sambil berdiri dan menatap nanar istrinya.

Eomma Sooyoung langsung diam. Keadaan kembali hening. Eomma Sooyoung mulai angkat bicara. “Baiklah. Aku akan mengizinkan kalian pergi menemui artis itu! Dengan syarat, selama 10 hari kau ada di Seoul dan saat kembali ke Busan dia tak menepati janjinya, kau harus mau langsung menikah dengan Donghae! Tak ada elakan ataupun tapi-tapian. Eotthe?” tawar eomma Sooyoung.

“Eommonim..”sahut Donghae. “tak perlu seperti itu. Aku ikhlas menolong Sooyoung. Dia sudah kuanggap dongsaengku sendiri dan tak perlu seperti itu eommonim.” lanjutnya memohon.

“Terserah kalian saja, kalau tidak mau yaa tak akan kuijinkan. Kalau kalian nekat, kupastikan aku akan menghalangi jalan kalian apapun itu!” gertak eomma Sooyoung ber-evil smirk.

“Keurae eomma, aku menyetujuinya.” ucap Sooyoung tertunduk. Senyum mengembang di bibir Park Yeon Joo eomma Sooyoung. Appanya hanya bisa menghela nafas karena tidak tau apa yg harus dilakukan.

Esoknya, Sooyoung sudah menyiapkan diri dan membereskan barang-barangnya. Donghae pun sudah datang dan menunggu Sooyoung di ruang tamu. Sooyoung turun dan tampak mengenakan dress cantik dan rambut digerai tak lupa simple makeup yg membuat Donghae terpesona melihatnya.

“Oppa…kajja.” ucap Sooyoung menggandeng tangan Donghae menuju mobil Donghae. Donghae tersadar dari lamunannya. “Ne, Youngie-ah. Eommoni, abonim kami pamit dulu.” izin Donghae langsung berlari menuju mobilnya. Mobil pun mulai melaju. Keadaan kembali hening. Donghae sibuk fokus menyetir sedangkan Sooyoung sibuk memperhatikan jalan.

“Kau…apa kau yakin kita akan bertemu Kyuhyun-ssi? Dia artis papan atas korea. Jadi mungkin akan sulit menemuinya.” ucap Donghae memulai percakapan.

Sooyoung tampak berpikir namun seulas senyum ia sunggingkan sambil menatap Donghae. “Oppa..aku yakin kita bisa menemui Kyuhyun oppa. Aku sangat yakin! Cukup sebut namaku Choi Sooyoung maka Kyuhyun oppa pasti langsung akan menemui kita. Karna pasti dia akan senang jika aku datang.” kata Sooyoung panjang lebar.

 Donghae hanya menghela nafas panjang. Sooyoung nampak tertidur. Donghae pun memandanginya dengan tersenyum.

Donghae POV

Yeoja ini. Cantik, baik dan mempesona setiap saat. Matanya yg seperti panda, kaki jenjangnya yg indah, keningnya yg cantik dan wajahnya yg mempesona. Sifatnya yg baik hati dan ceria tak lupa juga. Sungguh beruntung Kyuhyun dapat memiliki hatinya.

Kulihat ia tertidur pulas. Mungkin karena perjalanan Busan-Seoul yg cukup jauh membuatnya kelelahan. Kupandangi paras indah wajahnya. Ya tuhan sungguh sempurna kau menciptakan makhluk ini.

“Eunnggghh….” dia mulai mengulet. Aku terkikik melihatnya.

“Kau sudah bangun hey shikshin?” godaku sambil tertawa.

“YA! Apa yg kau katakan oppa?” katanya cemberut.

“Lihatlah air liurmu itu, ewwh.” godaku lagi. Sooyoung tampak memperhatikan wajahnya di kaca.

“EO! Eodiga oppa?” dia tampak salah tingkah dan buru-buru membuat dirinya seperfect mungkin. “YA!! Oppa menggodaku?!” teriaknya. Aku segera menutup telinga kiriku. “YA shikshin! Berisik sekali kau ini!” balasku berteriak. Kami tertawa bersama. Ya tuhan…andai hatinya untukku. Pasti aku adalah orang yg paling bahagia.

Author POV

Mereka-Donghae dan Sooyoung- sampai di Seoul tepatnya gedung agensi tempat Kyuhyun bernaung yaitu SM Entertainment. Donghae memparkirkan mobilnya. Sooyoung tak henti-hentinya menganga melihat kemewahan dan keindahan gedung agensi tersebut. “Aigoo…ini gedung atau mal? Mewah sekali…” pujinya sesekali.

“Apa kau tak mau turun dan tetap berdiam disana, hah?” ucapan Donghae membuat Sooyoung berhenti melamunkan kegiatannya melihat gedung agensi itu.

“Ne oppa kajja.”

Mereka mulai memasuki gedung tersebut. Terdapat banyak sekali orang yg berlalu lalang. Dan betapa terkejutnya Sooyoung melihat banyak artis yg berkeliaran di tempat itu. “OMO! Oppa bukankah itu girlband So Nyeo Shi Dae? Omo…mereka cantik-cantik sekali.” bisik Sooyoung pada Donghae sambil berjalan menuju resepsionis. Donghae hanya bisa terkikik melihat betapa lugunya gadis itu.

“Jjogiyo…bisakah aku bertemu dengan Kyuhyun oppa, agasshi?” pinta Sooyoung pada sang resepsionis.

“Jeoseonghaeyo, anda siapanya tuan Cho Kyuhyun, agasshi?” jawab resepsionis itu meneliti.

“Naega…” “Kami temannya dan ingin bertemu dengannya.” sahut Donghae cepat.

“Ne. Kami temannya dari Busan. Kami ingin sekali bertemu dengannya.” ucap Sooyoung bersikeras.

“Baiklah. Saya akan menghubungi manajernya terlebih dulu. Maaf nama kalian siapa?” tanyanya lagi.

“Lee Donghae dan Choi Sooyoung. Tapi bilang saja kalau Choi Sooyoung ingin bertemu, pasti dengan senang hati dia akan menemuiku.” kata Sooyoung sambil tersenyum manis.

“Baiklah.” resepsionis itu tampak sedang bercengkrama dengan si penelepon. Sampai akhirnya dia menghentikannya dan menatap Sooyoung serta Donghae.

“Maaf. Tuan Cho Kyuhyun sedang tidak bisa diganggu. Dia sedang sibuk. Dia sedang latihan vokal. Saya mohon maaf. Mungkin lain kali kalian bisa datang kesini.” jelas sang resepsionis.

“Tapi bilang saja kalau Choi Sooyoung ingin bertemu! Dia pasti akan meluangkan waktu untuk bertemu denganku! Kau tau! Aku ini tunangannya! Tak mungkin dia tega tak meluangkan waktunya sedikit untukku, ARRA!” geram Sooyoung. Donghae memegang bahu Sooyoung.

Tampak Sooyoung terlihat menangis, Donghae membawa Sooyoung keluar dari gedung agensi tersebut. “Soo…uljima. Besok kita kemari lagi, ne?” kata Donghae memeluk Sooyoung dan mengelus pelan kepala Sooyoung.

“Shirreo oppa! Aku mau menemui Kyu oppa sekarang! Waktu kita tak banyak. Jebaal…” ujar Sooyoung di tengah isakannya. Donghae semakin merasa sesak melihat wanita yg dicintainya itu menangis. Mau tak mau dia harus mengabulkan permintaan Sooyoung, tapi diapun tak bisa memaksa.

Donghae melepas pelukannya dengan Sooyoung dan berlari menuju tempat resepsionis tadi. “Agasshi, boleh aku meminta nomor ponsel manajer Cho Kyuhyun? Kumohon…bantulah kami. Kami jauh-jauh dari Busan hanya untuk bertemu dengan Kyuhyun. Ini penting dan sangat mendesak.” pinta Donghae memelas. Tampak jelas kemuliaan hati di wajah namja ini.

“Baiklah ini nomor ponselnya, namanya Jessica Jung.” resepsionis itu memberikan nomor ponsel Jessica dengan secarik kertas. “Gomawo agasshi.” Donghae langsung berlari menghampiri Sooyoung yg bersandar di depan pintu mobil.

“Oppa eodieyo?” tanyanya menghapus sebagian airmatanya.

“Ini. Aku mendapatkan nomor ponsel manajer Kyuhyun. Siapa tau saja ini bisa membantu kita.” jelas Donghae memberikan secarik kertas itu pada Sooyoung.

“Oppa…” Sooyoung memeluk erat tubuh Donghae dan menenggelamkan kepalanya disana.

“Mian….aku tau kau terluka. Jebal mianhae. Aku memang gadis jahat dan sangat jahat padamu oppa.” Sooyoung kembali terisak.

“Hey, apa yg kau bicarakan? Kau tak jahat Youngie. Sudahlah lebih baik kita cari tempat istirahat dan besok kita hubungi Jessica Jung, eotthe?” Sooyoung mengangguk dan mereka pun masuk kedalam mobil.

Mereka pun masuk ke dalam kamar hotel masing-masing. Donghae di kamar nomor 354 dan Sooyoung 355. “Oppa, aku masuk dulu.” kata Sooyoung lesu seraya membuka kenop pintu. Donghae menghentikan kenop pintu itu dan mulai menatap Sooyoung dalam seakan akan menyiratkan ia ingin mengatakan sesuatu.

“Gwaecanha? Mani appo? Eodi?” tanya Donghae lembut. GREB! Sooyoung langsung memeluk Donghae erat.

“Nae maeumi (hatiku) mani appo (sangat sakit) hiks..hiks…” ucapnya sesenggukan. Donghae hanya mengelus pelan rambut Sooyoung.

“Uljima…oppa disini, arrachi?” Donghae berusaha menenangkan Sooyoung yg terus menangis. Sooyoung pun perlahan menghentikan tangisnya dan mulai memasuki kamarnya. Dia langsung menuju tempat tidur dan merebahkan tubuhnya.

“Apa Kyuhyun oppa akan menepati janjinya? Aku…tak yakin. Andwae Youngie-ah! Kau harus percaya pada Kyuhyun oppa.” gumam Sooyoung pada dirinya sendiri.

Jessica POV

Huaaah sungguh melelahkan hari ini. Aku berniat mengajak Kyuhyun oppa untuk makan malam hari ini. Aku pun menyusuri jalan untuk keluar gedung dan menuju parkiran mobil. Namun aku mendengar ada seseorang yg memanggilku.

“Jessica-ssi jeogiyo…” Aku menengok kebelakang dan ternyata resepsionis bernama Han Seung Yoon memanggilku.

“Oh, ne ada apa?” tanyaku. “Ada yg ingin bertemu dengan anda agasshi. Dia menunggu anda di taman belakang gedung. Saya sudah bilang kalau anda sibuk namun saya tidak tega pada mereka, jadi kumohon temui mereka.” ucapnya tersengal dan agak menunduk memohon.

“Chakkaman. Apa orang yg kau maksud itu Choi Sooyoung dan Lee Donghae yg kemarin mencariku?” tanyaku lagi menyelidik. Diapun mengangguk. Ya tuhan apa yg harus kulakukan. Hatiku terasa sakit mendengar nama itu…. Choi Sooyoung.

Entah kenapa aku merasa bahagia saat Kyuhyun oppa mulai lupa dengannya, dan kini dia kembali. Aku melangkahkan kakiku menuju gedung belakang agensi. Sungguh berat namun aku harus tetap menemuinya. Yeoja itu… dengan langkah gontai aku mendekatinya.

“Sooyoung-ssi.” sapaku dan menyadarkan lamunannya. “Eo Jessica-ssi. Annyeonghaseyo.” jawabnya sambil membungkukkan badannya.

“To the point saja, apa maumu menemuiku?” balasku dingin, entah setan apa yg merasukiku.

“Mmm…begini. Bisakah aku bertemu dengan Kyuhyun oppa?”

DEG! Aku yakin pasti ini jawabannya. Aku membulatkan mataku. Mungkinkah ini saatnya aku melepaskan Kyuhyun oppa kembali padanya? Andwae! Aku terlanjur suka dan sangat mencintainya. Tak bolehkah aku berkeinginan memilikinya?

“Dia sibuk.” jawabku kembali dingin. Dari raut mukanya dia tampak sedih. “Kumohon hanya sebentar saja. Jebaal. Ada hal penting yg harus kubicarakan padanya.” ujarnya memohon dan mukanya memerah tanda bahwa sebentar lagi butiran bening itu siap turun ke pipinya.

“Tidak bisa.” jawabku sinis dan mulai menatapnya tajam.

“Aku tau dia sibuk. Tapi apa 10menit saja tak bisa? Aku rela kalau harus menunggu dia menyelesaikan jadwal. Aku mohon.” dia terduduk dan berlutut di hadapanku.

“Youngi-ah..” laki-laki yg ada dibelakangnya pun meraih pundaknya seraya menyuruhnya berdiri.

Aku merasa sangat tidak enak. Disisi lain aku ingin mempertahankan laki-laki yg kucintai namun disisi lain, aku merasa bersalah dengannya. “Baiklah. Besok kau bisa datang di gedung KBS. Dia akan mengisi acara di Music Bank. Datanglah, siapa tau kau bisa menemuinya. Hanya itu yg bisa kulakukan untukmu.” ucapku dan membantunya berdiri.

“Gomawo…jeongmal.” Dia tersenyum dan memelukku singkat. Kupikir ini jalannya agar aku tidak merasa terbebani. Aku ada sedikit rencana dan kuharap kau harus siap menerimanya Sooyoung-ssi. Mian Sooyoung-ssi tapi aku mencintai…Kyuhyun mu.

Author POV

Esoknya Kyuhyun bersiap-siap menuju gedung KBS untuk mengisi acara Music Bank. “Sicca-ah tolong pakaikan dasiku.” pintanya. Jessica pun berlari dari dapur dan menemui Kyuhyun langsung yg sedang mengotak atik dasinya sambil terus memainkan iphonenya.

“Oppa kau ini bagaimana? Kalau sedang fokus pada satu pekerjaan jangan fokus pada iphonemu itu!” kata Sicca sambil membuat simpul pada dasi Kyuhyun.

“Ne..ne..ne Sicca-ah.” Kyuhyun pun menghentikan aksinya. Kini jarak antar muka mereka sangatlah dekat. Entah hanya Sica yg merasakan jantungnya berdegup namun tidak dengan Kyuhyun.

“Sudah oppa.” Sica pun merapihkan jas Kyuhyun dan kembali menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan. Memang setiap pagi Jessica akan mengunjungi apartemen Kyuhyun untuk membangunkannya dan membuat sarapan untuknya.

Setelah selesai merekapun menuju mobil dan bergegas ke gedung KBS. “Soal tawaran ke Jepang apa itu sudah kau sepakati? Tepatnya kapan kita akan pergi?” tanya Kyu memecah keheningan. “Lusa.” jawab Sica sambil memakan rotinya.

Tak sampai beberapa menit mobil Kyuhyun pun melesat di parkiran gedung KBS. Terdapat banyak sekali penggemar Kyuhyun atau SparKyu disana. KyuSica pun memilih jalan pintu belakang untuk menghindari kejaran fans.

Dilain tempat SooHae pun berlari agar dapat tempat di tempat Music Bank agar mereka bisa melihat Kyuhyun namun sepertinya banyak sekali fans yg menyulitkan mereka untuk masuk. “Ppali oppa! Lihat banyak sekali SparKyu disini! Kita akan kehabisan tempat!” kata Sooyoung sambil terus berlari. Donghae pun begitu.

“Soo…!” teriak Donghae dan menarik pergelangan Sooyoung dengan cepat Sooyoung terhenti dan memandangi Donghae. “Geuman. Aku lelah. Kita bisa berjalan kan?” pinta Hae membujuk. “ANDWAE! Gimana kalau kita telat dan tak bisa melihat Kyuhyun oppa? Eo?” balas Sooyoung sedikit sinis. Donghae hanya bisa pasrah.

Acara music bank pun dimulai. Sooyoung mulai mencari-cari Kyuhyun di backstage namun nihil karena penjagaan disana sangat ketat. “Kumohon ajusshi, izinkan aku menemui Kyu oppa. Jebaal. Aku jauh-jauh dari Busan kesini hanya untuknya. Jebaaal…..” pinta Sooyoung menangis pada sang security.

Mian agasshi. Tapi tidak bisa.” balasnya tegas. Sooyoung tetap nekat dan mencoba menerobos pintu backstage namun secepat kilat security itu mendorong Sooyoung hingga tersungkur. “YA! Apa yg kau lakukan padanya hah!! Kau tak percaya kalau kami ini memang temannya kyuhyun eo!” bentak Donghae dan membantu Sooyoung berdiri.

“Sebaiknya kita ke studio saja. Percuma Youngi-ah.” Mereka pun bergegas menuju studio. Dan benar saja kali ini giliran Kyuhyun tampil. “KYUUU OPPA!!!!” teriak Sooyoung kencang namun terhalangi karna suara musik yg tak kalah kencang.

Kyuhyun terus bernyanyi. Diapun tak menyadari kalau Sooyoung tengah meneriakinya. “KYU OPPA!!” Sooyoung terus berteriak hingga nafasnya tersengal dan suaranya serak. “Soo geumanhae! Suaramu akan hancur jika kau terus meneriakinya!” bentak Donghae memegang bahu Sooyoung. Sooyoung terlihat pucat dan lemas.

Acara pun selesai dan KyuSica pun akan beranjak menuju apartemen Kyuhyun. Sooyoung dan Donghae terus mengejar KyuSica. “Oppa…oppa….oppa berhenti!” Sooyoung terus berlari kencang mengejar Kyuhyun di kerumunan wartawan. Donghae menyoba mensejajarkan langkahnya namun karna banyaknya fans ia agak kesulitan.

“Oppa! Geumanhae hiks hiks…jebaal.” tangis Sooyoung mulai pecah dan iapun terduduk lemah melihat KyuSica memasuki mobil dan pergi. “OPPA!!! KAU JAHAAT! hiks…hikss.. Kumohon berhentilaaah.” GREB! Donghae memeluk Sooyoung erat. Sooyoung pun langsung melepaskan pelukannya dan berdiri serta berjalan entah kemana.

Kyuhyun POV

Sepertinya aku mendengar sesuatu. Samar-samar kulihat kebelakang. Bukankah itu…. “Soo-ah…” lirihku. “Wae oppa?” tanya Sica padaku. “Ajusshi kumohon hentikan mobilnya sekarang!!” bentakku. CKKIIIT! Mobilpun berhenti dan aku segera berlari menuju tempat tadi. Kemana Sooyoung pergi?

Tunggu! Wanita itu… “hiks..hiks.. oppa nappeun! Aku benci kau! Benci!!!!” tangisnya pecah. laki-laki yg disampingnya pun hanya bisa pasrah. “Soo-ah, aku…disini.” ucapku. Dia terdiam. Saat dia membuka kedua telapak tangannya, dia terlonjak kaget.

“Oppa..” ujarnya sendu. Kulihat mata bulatnya memerah. Ya tuhan aku rindu wajahnya, kenapa aku bisa sampai melupakannya? Aku benar-benar sudah gila! Dia langsung memelukku erat. Kehangatan ini sungguh kurindukan.

“Mianhae, mianhae karna oppa sempat melupakanmu. Mianhae Sooyoung-ah.” Dia malah tambah menangis kencang. “Oppa bogoshippo.” katanya disela tangisnya. Ku kecup keningnya dan kembali memeluknya. Kuusap sebagian kepalanya. “Nado bogoshippo…” jawabku tersenyum dan menghapus sebagian airmatanya.

“Mianhae…jeongmal.” suara itu, yaa itu suara Sica. Dia tertunduk dan mukanya tampak seperti merasa bersalah. “Aku mengaku, aku salah. Aku…cemburu oppa. Mianhae.” ucapnya kembali tertunduk dan melemas.Apa yg sedang ia bicarakan?

“Sica-ah katakan sebenarnya apa yg terjadi? Aku tak mengerti maksudmu.” kataku pelan dan mencoba menanyakan sesuatu padanya. “Aku yg membuat kalian tidak bisa bertemu. Kemarin dia datang ke agensi untuk menemuimu. Kubilang kau sibuk padahal kau free jadwal. Mian oppa….maafkan aku hiks hiks….aku cemburu.” dia mulai terisak dan terduduk lemas sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Kutatap Sooyoung sendu. Aku merindukannya, sangat. CHU~ Kukecup pelan bibirnya. Airmata jatuh dari pelupuk matanya. “Mianhae Sooyoung-ah. Aku jahat karna melupakan janjiku. Mianhae.” entah kenapa rasanya hatiku sakit melihatnya. Aku memang jahat karna telah melukainya dengan melupakan janjiku dulu. “Sekarang, ayo ikut aku.” aku menuntunnya berjalan tak menghiraukan kedua orang itu.

Author POV

‘Semoga kau bahagia bersamanya Sooyoung-ah. Tugasku disini sudah selesai. Hiduplah dengan bahagia bersamanya’ batin Donghae dan berjalan pergi. Jessica pun begitu.

Kyuhyun mengajak Sooyoung ke apartemennya yg mewah. “Youngie-aaah bogoshippo…” kata Kyu manja sambil terus memeluk Sooyoung. “Ya Oppa! Aku…kesulitan bernafas.” balas Sooyoung tajam, namun setelah itu dia tertawa karna melihat Kyuhyun mengerucutkan bibirnya.

“Waah apartemen oppa bagus sekali. Ige jinjja daebaaak. Majayo?” puji Sooyoung sambil terus memperhatikan lekak lekuk ruangan demi ruangan yg ada di apartemen Kyuhyun.

“Tentu saja. Kau lupa kalau aku ini sekarang superstar yg sangaaaaat hebat? hehehe.” ujar Kyuhyun pede.

“Huuu…naega arrayo Cho Kyuhyun-ssi!” goda Sooyoung sambil duduk di sofa.

“Kau mau minum atau makan Soo?” tawar Kyuhyun sambil melihat isi kulkasnya. “Up to you chagi-aah.” Sooyoung membalas dengan aegyonya.

“YA! Sejak kapan Choi Sooyoung seperti ini, eo? Tak kusangka, baru beberapa bulan meninggalkannya dia sudah sangat genit!” goda Kyuhyun. Sooyoung malah sebal.

“Yak kau bilang beberapa bulan? Kau tak tau kalau beberapa bulan itu kau membuatku frustasi hah?” balas Sooyoung sengit. Kyuhyun malah tertawa terbahak-bahak dan mendekati Sooyoung.

“Mianhae chagi. Kupastikan aku akan menepati janjiku, arra?” kata Kyuhyun mengelus pelan rambut Sooyoung. TING TONG…. bel terus berbunyi. Kyuhyun menuju intercom. Ternyata itu Hyorin salah satu teman dekat Kyuhyun.

Sooyoung POV

Omo! Siapa wanita itu? Berpakaian ketat, berdandan dengan sangat berlebihan dan lebih tepatnya seperti wanita penggoda! Dan…apa yg dilakukan oleh si Cho Kyuhyun bodoh itu? Nappeun! Dia malah bercipika cipiki dengan yeoja itu. Tunggu..bukankah itu Hyorin salah satu member SISTAR?

“Annyeong Hyorin-ah. Bagaimana kabarmu?” sapanya sambil terus meperhatikan yeoja itu. Awas kau Cho! “Baik Kyu. Ada yg ingin kusampaikan padamuu…” AIGOO! Lihatlah. Berbicara seperti berdesah dan membuatku merinding. Kyuhyun justru malah tersenyum. Dasar nappeun namja!

“Wae Hyorin-ah? Katakan saja.” ucapnya lembut seakan tak peduli ada aku disini. “Aku mengundangmu untuk datang ke pesta ulang tahunku minggu depan, eotthe? Kau bisa kan?” pintanya manja sambil menyentuh lengan Kyuhyun oppa. Sungguh aku sangat muak dengan ini semua! Geuman Cho Kyuhyun!

“Oke nanti akan kubicarakan pada Sica tentang jadwalku. Aku pasti akan datang untukmu.” Dan lagi-lagi dia membalas dengan sangat manisnya. Matilah kau CHO! “Keurae aku yakin kau akan datang. Aku pergi dulu Kyu. Maaf mengganggumu. Annyeong.” pamitnya dan lagi-lagi bercipika cipiki dengan Kyuhyun oppa. Benar-benar cari mati kau!

“Nugu?” tanyaku sangat dingin. Dia hanya tersenyum. Tak akan mempan CHO KYUHYUN! “Geunyang chingu.” jawabnya santai dan menenggelamkan kepalanya di bahuku. “Chingu? Oppa…kurasa kau benar-benar sudah berubah. Kau tak seperti Kyuhyun oppa yg kukenal dulu. Menjadi superstar hingga lupa dengan janjimu, dan sekarang kau begitu mudahnya dekat dengan yeoja yg berpakaian seperti itu. Sungguh hidupmu berubah oppa. Bukan hanya kehidupanmu, bahkan sifatmu! Aku bahkan tak mengenalimu yg sekarang! Kau bukan Kyuhyun oppaku. Bukan!!” geramku dan perlahan cairan itu menyentuh pipiku. Segera aku berlari keluar apartemen Kyuhyun oppa.

Dia mengejarku dan berusaha menarik lenganku namun dengan cepat kuhempaskan dan berlari sekencang-kencangnya. Karna sudah sampai di halte bis aku cepat-cepat menelepon Donghae oppa untuk menjemputku. “Soo..dengarkan dulu. Dengarkan aku!” dia terus menggenggam erat tanganku. Kucoba hempaskan namun kekuatannya jauh dari yg kubayangkan.

TBC

Mian harus tbc dulu yaa readers. Keep RCL okay? Sedikit bocoran kalau next partnya bener-bener KYUYOUNG moment dan emang dari awal kyuyoung moment sih hehe. So, aku usahain next part cerita akan lebih complicated karna nanti ceritanya…..Kyu akan mengejar Soo kembali. Tunggu next partnya ya chingu. Gomawo^^ *bow



AMNESIA (part 7)

$
0
0

Gambar

Title : AMNESIA (Part 7)

Rating : 13+

Genre : Romance, family

Author : Iyank3 a.ka dian_a

Lenght : Series

Cast : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun

Other cast : Donghae, Choi soojin, Jessica, Soo familly and Kyu Familly

Note : annyeong, masih pada puasakah kalian? Semangat yah nunggu lebaran…. keke.. bingung mau cuap-cuap apa’an ya? Ah udah ah segini ajah dulu. Selamat membaca dan jangan lupa komentarnya yah… Hope You Like It. Kyuyoung Jjang.

^^Happy Reading^^

Part sebelumnya: AMNESIA

Autor POV

Kyuhyun mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat, langkahnya kini mulai cepat mendekat kearah dua orang yang masih dalam posisi berciuman. Entah hal apa yang membuat lelaki itu tersulut. ‘BUG’ dengan kuat dokter muda itu memukul wajah Donghae dengan keras.

“Sekarang kau puas? Seharusnya aku sadar kau hanya memanfaatkanku saja!” Ucapnya geram pada perempuan yang entah sejak kapan menangis. Hati Sooyoung makin hancur saat Donghae ikut tersulut emosi. Lelaki itu mencengkram kuat kerah baju Kyuhyun.

“Kau yang sudah merebutnya dariku!” Ucap Donghae dan menghempaskan tubuh Kyuhyun hingga jatuh. Donghae pun meninggalkan tempat itu dilihatnya Jesica dan Soojin yang masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“Sebenarnya apa hubungan Donghae dan Sooyoung?” Tanya Jesica pada Soojin, setelah melihat kepergian Donghae.

“Tidak ku sangka Dokter Kyuhyun kasar sekali” Ucap Soojin sedih. Jesica menoleh kearahnya. “Tentu saja! Kalau aku jadi Kyuhyun oppa, aku akan melakukan hal yang sama. Kenapa Donghae mencium Sooyoung. Bukankah dia kakak Sooyoung? Mana boleh sepupu melakukan hal seperti itu!” Soojin menangis melihat Donghae yang tadi kesakitan. “Dia mantan tunangan Sooyoung, dan aku tidak tahu dimana hati Sooyoung sekarang” Soojin berlari meninggalkan pantai.

“Benar-benar kurang ajar Dokter itu, sampai kapanpun aku tidak akan merestui putriku dan dirinya” Tuan Choi memutuskan untuk beranjak dari balkon Hotel. Lelaki paruh baya itu menghela nafas berat. “Aku akan memisahkan Sooyoung dan Kyuhyun, hanya Donghae yang boleh menjadi menantuku!”

_

“Kyuhyun oppa gwechanha?” Kyuhyun menangkis tangan Sooyoung yang hendak menyentuh bibirnya. Lelaki itu kini menatap garang perempuan dihadapan matanya.

“Aku terlalu bodoh selalu menuruti kemauanmu, sepertinya tugasku sudah selesai. Kau pasti bahagia bersama Donghae. Bisa-bisanya aku mengharapkan dirimu yang tidak pernah memiliki perasaan apapun padaku!” Sooyoung yang masih terisak menggelengkan kepalanya.

“Hiks.. mianhae oppa, aku tidak bermaksud memanfaatkanmu!”

“Mulai sekarang hiduplah dengan baik. Aku rasa kau tidak lagi membutuhkan seorang dokter sepertiku kau tidak sakit bahkan sangat sehat. Maafkan aku telah memukul calon suamimu. Aku memang tidak berguna” Kyuhyun mencoba mendirikan tubuhnya namun ditarik kembali oleh Sooyoung. “Kau cemburu!” Sooyoung tersenyum dalam tangisnya. Sementara Kyuhyun terdiam entah sejak kapan dia mulai merasa ada ikatan batin dengan perempuan dihadapannya.

“Katakan kau cemburu pada Donghae kan oppa?” Perempuan itu bertanya lagi.

“Aku-“ Ucap Kyuhyun ragu.

“Jika aku mengatakan aku cemburu pasti kau akan menertawakanku. Mungkin menurutmu aku manusia yang aneh” Sooyoung menggeleng.

“Sungguh, aku tidak punya perasaan apapun pada Donghae lagi, hanya saja aku selalu merasa bersalah padanya. Saat dia menatapku dengan sedih aku merasa berdosa padanya. Kau jangan salah paham. Jujur saja aku senang melihatmu cemburu begini, itu artinya cintaku akan terbalas” Kyuhyun menatap lekat mata Sooyoung yang tak hentinya mengeluarkan air mata. Dihapusnya cairan bening itu dengan kedua tangannya.

“Maaf jika aku lancang. Sepertinya aku memang menyukai pasien anehku” Sooyoung menyentil kening Kyuhyun dan tersenyum senang.

“Yaa.. aku menunggu moment seperti ini” Kyuhyun memajukan tubuhnya mendekat kearah Sooyoung direngkuhnya dengan lembut wajah perempuan dihadapannya membuat wajahnya sedikit memerah.

“Saranghae” Bisiknya lembut, dalam hati Sooyoung berteriak senang. Dokter muda itu masih merengkuh wajahnya membuat suhu tubuh Sooyoung panas dingin. Sejurus kemudian mata keduanya mulai terpejam saat bibir mereka bersentuhan dengan lembut.

“Saranghae!” ucap Kyuhyun lagi, seperti ada yang menggelitik dalam hatinya, tak bosan-bosan mata Sooyoung terpejam dan selalu tersenyum.

TAAAKK!

“Aww appo!” Rintih Sooyoung kesakitan saat sebuah kaleng mendarat dengan sempurna tepat dikeningnya.

“Gwechanha” Tanya Kyuhyun khawatir dilihatnya dengan teliti kening yang sudah sedikit benjol. Mata Sooyoung menangkap perempuan yang tersenyum puas kearahnya.

“Jesica lagi! Kapan yeoja itu waras!” Kyuhyun ikut menatap perempuan yang disebutkan, helaan kasar lagi-lagi Kyuhyun munculkan menghadapi perempuan yang kini mulai mendekat.

“Tidak tahu malu kau, bisa-bisanya kau memperlakukan sesuka hatimu. Dalam semalam kau sudah mendapat dua ciuman dari dua namja yang berbeda.” Ucapan Jesica sedikit menyinggung  perasaan Kyuhyun. Sooyoung sedikit menunduk, takut-takut ditatapnya dokter itu secara hati-hati.

“Kau jangan ikut campur masalah kami!” Ucap Kyuhyun membela yeojachingunya. “Tapi Oppa, kelakuan pacarmu benar-benar buruk!”

“Sica sampai kapan kau mengganggu ketenanganku!” Kyuhyun mendirikan tubuhnya dan membantu Sooyoung berdiri.

“Aku tidak rela oppa bersama yeoja sepertinya” Sooyoung tersenyum senang mendengar penuturan Jesica terbesit dalam pikirannya untuk membuat perempuan dihadapannya makin panas.

“Sayang, ini sakit!” Rengek Sooyoung manja pada Kyuhyun, membuat lelaki itu kembali khawatir. Sooyoung mendongakkan kepalanya menatap Kyuhyun yang masih memijit pelan keningnya.

“Huh..Huh” Kyuhyun meniup-niupkan kearah kening Sooyoung.

“Apa masih sakit?” tanya Kyuhyun, reflek perempuan dihadapannya langsung memeluknya dengan erat.

“Ani.. oppa sudah tidak lagi. Gomawo obatmu sangat manjur”

“Aku tahu obat yang lebih manjur dari yang tadi” Sooyoung menyerngitkan keningnya tanda bingung.

“Jinja?” tanya Sooyoung dan Kyuhyun langsung mencium lembut keningnya dengan hati-hati. Mata Sooyoung terpejam merasakan kehangatan yang menjalar keseluruh tubuhnya.

Jesica menghentakan kakinya kesal matanya yang sudah melotot kesal kearah dua orang yang tidak mengindahkan kehadirannya membuat dirinya makin geram. Dengan segera perempuan blasteran itu mencubit kasar pinggang Sooyoung membuatnya kembali merintih.

“aaaaaa”  Teriak Sooyoung kesakitan. Setelah puas membuat Sooyoung merintih sakit cepat-cepat Jesica berlari dari pantai tersebut. “haha.. rasakan!” Ucapnya senang.

“Huhu… inikah ujian berpacaran dengan dokter sepertimu!” rengek Sooyoung sedih, Kyuhyun melihatnya tak tega.

“Kau harus bertahan, aku benar-benar minta maaf!” Ucapnya disertai pelukan hangat. Sooyoung mengangguk.

“Kita baru saja resmi berpacaran, tapi lihatlah pengganggu itu semakin sinting. Dia benar-benar terobsesi padamu oppa!” Kyuhyun membelai rambut panjang Sooyoung.

“Sudahlah tidak usah pikirkan!”

YYYY

Kyuhyun POV

Tidak kusangka aku berani melakukan ini. Tadi itu aku benar-benar sedang kesetanan. Baiklah aku sudah bisa merebut hatinya dari mantan tunangannya. Ini memalukan, kenapa ada seseorang yang tidak punya sopan santun seperti diriku.

Biarlah Donghae akan memusuhiku seumur hidup aku tidak peduli lagi. Ada hal lain yang membuatku makin takut adalah Ayah Sooyoung. Bagaimana caranya mendapatkan restu darinya. Sepertinya dia sangat menginginkan Donghae kembali pada perempuan ini. Aku tidak akan merelakannya.

“Kyuhyun Oppa sedang memikirkan apa?” Tanya Sooyoung yang membuyarkan lamunanku.

“Soo-ah aku takut!” Ucapku jujur padanya. Sooyoung mengeratkan genggaman tanganku. “Siapa yang kau takutkan? Appaku?” Ucapnya dan aku mengangguk.

“Asalkan kau benar-benar serius denganku, aku yakin appa akan merestui kita oppa”

“Jinja?” tanyaku. “nde tentu saja. Tapi aku lebih takut menghadapi keluargamu, mereka kan belum tahu siapa aku. Kalau mereka tidak suka padaku bagaimana?” Aku mengacak rambutnya, wajah perempuan ini benar-benar prustasi. “Aku ada disisimu. Kita akan sama-sama berjuang untuk meminta restu dari mereka!”

“Hah! Andai saja Soojin unnie lebih cekatan, aku tidak akan kerepotan begini menghadapi Donghae!” aku terdiam sejenak dalam langkah kami, perasaan bersalah dan hal bodoh lain yang selalu merasuki ketakutanku pada namja itu. Sooyoung mengguncangkan badanku pelan.

“Kenapa lagi?” Aku tersenyum kearahnya dan kembali menggandengnya. “Jika aku tidak bertemu denganmu saat dirumah sakit, apakah kau juga akan melakukan hal yang sama pada dokter selain aku?” Perempuan yang tadi kugenggam pergelangan tangannya kini melepasnya dengan pelan. “Mianhe Oppa, aku bersalah padamu, Appaku, Soojin unnie dan semuanya. Sungguh setelah ini aku tidak akan berpura-pura lagi. Aku tidak akan bohong lagi pada appaku, dan ini adalah hal paling jujur yang harus kau tahu kalau aku tidak pernah sekalipun memanfaatkanmu. Ini terjadi begitu saja. Aku senang saja jika sudah mulai membuatmu kerepotan”

“Aku hadir ditengah-tengah keluargamu. Dan aku telah menghancurkan semuanya” Dia kembali menatapku sendu. “Kau selalu menyalahkan dirimu sendiri. Bagaimana aku tidak cepat goyah jika kau tidak percaya diri. Kau cinta padaku atau tidak sih?” kesalnya. Aku berpikir sejenak. Alangkah  baiknya jika aku memang harus berkata tegas dan aku sebagai lelaki memang harus berani untuk maju.

“Semoga saja ayahmu mau menerimaku” Sooyoung menyetujui ucapanku. Mungkin aku harus belajar keberanian darinya.

“Ini sudah malam Oppa kau tidak mengantuk, pasienmu yang cantik ini sudah kelelahan” Aku sedikit melirik jam tanganku dan benar saja waktu sekarang sudah menunjukan jam 1 malam. Aku masih ingin menikmati malamku dengannya.

“Kau ingin tidur?” dia mengangguk.

“Kyuhyun oppa, kapan kau mengajaku untuk berkenalan dengan keluargamu!” Dengan senang hati aku menerima tabiat baiknya. Sepertinya aku sudah menemukan pendamping yang cocok. Apa dia sudah siap untuk menikah. Jika keluargaku menuntut kami kepelaminan.

“Jika Ayahmu menerimaku, aku akan segera melamarmu” Perempuan itu sedikit menghempaskan nafasnya. “Kurasa Appa akan membuat hubungan kita sulit Oppa”

“Wae??”

“Saat Donghae menciumku, aku merasa itu bukanlah dirinya. Aku curiga jika Appa yang sudah meracuni otaknya. Kapan Soojin menyatakan cintanya.. Jika mereka tlah bersatu, direstui atau tidak aku akan pergi dari rumah dan kita kawin lari”   aku terkikik mendengar penuturannya.

“Kita akan sama-sama membuat mereka bersatu!” Ucapku dan berhasil membuat semangatnya kembali bangkit.

“Nde Oppa aku menyayangimu” ucapnya lagi sambil memelukku. Pelukan kami terhenti saat kulihat seseorang yang sudah wajib aku hormati melewati kami.

“Appa kau mau kemana?” Tanya Sooyoung khawatir. “Aku mau pulang!!. Sebaiknya kau cari namja yang lebih baik, yang bisa menjaga sikap. Aku baru tahu ada dokter yang suka main pukul. Sepertinya pukulannya sangat kuat aku yakin wajah tampan Donghae sudah memar. Kau kompreslah dia. Aku kasihan padanya” Ucap ayah Sooyoung dengan angkuh. Bisa apa aku ini? Tidak berdaya melawan orangtua yang seharusnya memberi dukungan pada kami karena kami baru saja meresmikan hubungan ini.

Setelah melihatnya pergi menjauh Sooyoung kembali memelukku mentransfer kehangatan kepadaku. “Jangan dimasukan hati, Appaku memang seperti itu!” Aku mengangguk dan membalas pelukannya. “Tenang saja, aku akan berusaha mengambil hatinya.” Dapat kurasakan anggukan mantap dalam pundakku.”Semangat!!”

YYYY

Sooyoung POV

“Anyeonghaseo Choi Sooyoung imnida, aku adalah pacar Kyuhyun Oppa salam kenal” ah ani.. anieyo..

“Hai aku Sooyoung calon istri dokter muda” haha.. memalukan. Begini saja. “Hallo semua kalian tahu yeoja cantik didepan cermin ini adalah calon menantu kalian!” Aku mengacak rambutku prustasi. Bagaimana caranya berkenalan dengan keluarga Dokter itu, bisa gawat kalau aku terlihat canggung dan gugup. Itu sangat memalukan. Aku memondar-mandirkan tubuhku berusaha lebih rileks dan santai tapi tetap saja aku gugup bahkan kegugupanku bertambah setelah melihat jam yang bertengger didinding sudah menunjukan pukul 7. “Tamatlah riwayatmu Choi Sooyoung! Kenapa baru kali ini aku nervous. Aku tidak boleh bertingkah konyol aku harus membuat keluarganya menerimaku. Cukup appaku saja yang menentang hubunganku dengannya. Kumohon Tuhan berilah keajaibanmu”

Drtdrtdrt.. Handphonku bergetar.

“Yeobseo”  Ucapku setelah mengangkatnya. “Soo-ah kau yakin tidak ingin kujemput, kita sudah menunggumu!” Ucap Dokter yang sudah sah menjadi pacarku. Dia mengajakku untuk menemui keluarganya. “Yee..oppa tunggu aku nde. Aku sudah akan berangkat!”

“Hati-hati” Ucapnya lagi.

Aku menghela nafasku berulang-ulang. “Tenangkan dirimu jangan norak dihadapan mereka, Ok baiklah” ucapku berusaha menenagkan diri.

CEKLEK

Kulihat Soojin datang dan menatapku aneh. Matanya terus memperhatikan dari atas sampai bawah tubuhku. “Kau mau kemana?” Tanyanya yang sudah kuacuhkan. “Bukan urusanmu!” Jawabku jutek. Akupun melangkah meninggalkannya belum sempat aku menutup pintu kamarku langkahku harus terhenti setelah menemukan Ayahku dengan mata galaknya menatapku sangat tajam.

“Kau tidak boleh kemana-mana!” Ujarnya terdengar sangat dingin. Aku menjadi sangat jauh dengan kepribadian Ayahku yang dulu sangat hangat. “Tapi Appa, keluarga Kyuhyun oppa sudah menungguku..” rengekku seperti bayi.

“Untuk apa datang kerumahnya, ganti pakaianmu dan tidurlah saja!”

“Andwae.. huhu.. Appa jahat, sudah ku katakan padamu Kyuhyun Oppa bukan namja yang jahat, dia tidak sengaja memukul Donghae oppa!” Dia mengacuhkan ucapanku dan melenggang pergi. Aku menatap sedih punggungnya. Dia jadi tidak pengertian padaku.

“App- emm” Soojin mendekap mulutku membuat nafasku sesak. “yaa!” Teriaku padanya ”ssstss.. diam pabbo! Kau benar-benar akan pergi?” tanyanya dan aku mengangguk. “Lewat belakang saja, aku akan bilang pada appa kalau kau sudah tidur!” Aku memeluknya bahagia, terkadang kakak perempuanku bisa kuandalkan jika moodnya sedang baik. “Gomawo unnie aku mencintaimu”

“Haaah sudahlah! Ingat jangan pulang larut. Beritahukanku jika kau datang1”

“Nde… Arasho Unnie!” Tanpa babibu lagi akupun bergegas lari. “Nona amnesia, pintunya sebelah sini, dasar pelupa!” Aku menepuk kasar keningku. Langkahku berbelok kearahnya. “Gomawo unnie!”

“nde, sampaikan salamku untuk pacarmu! Semoga kau diterima dikeluarganya” Syukurlah sekarang kakak perempuanku sudah bisa menerima lelaki itu. Setelah ini aku berharap Ayahku segera merestui kami.

YYYY

Autor POV

Langkah Sooyoung tercekat ketika ia menemukan Donghae yang sudah berdiri didepan gerbang miliknya. “Haah kenapa ada dia disini! Harusnya tadi aku lanjutkan lewat belakang saja. Lagipula aku tidak mungkin memakai mobilku, bisa ketahuan Appa nanti. Mungkin tidak yah jam sekarang masih ada taksi? Aish aku harus cari taxi dimana?”  Perempuan itu mengendap-endapkan langkahnya dia berjalan melewati semak-semak pekarangan rumahnya.

“Sooyoung kau kah itu!” Mata Sooyoung terpejam setelah dirinya sudah ketahuan bersembunyi, dan kini Donghae sudah ada tepat dibelakang tubuhnya. Perempuan itu menoleh kearahnya dan tersenyum canggung pada lelaki yang memandang dirinya penuh luka. Sooyoung menundukan wajahnya tidak berani menatap mata lelaki itu.

“Biar Kuantar saja. Ini sudah malam. Kau ingin kerumahnya bukan? Aku tahu dimana rumahnya!” Hati Sooyoung kian bergemuruh kala tangan lelaki itu tlah merangkul pundaknya. “Masuklah!” Seru Donghae lembut padanya. Sooyoung hanya menurutinya tanpa bisa mengeluarkan suara apapun, baginya menghadapi Donghae lebih menakutkan dibandingkan Ayahnya sendiri yang memang dikenal keras kepala.

Selama perjalanan kedua manusia itu terus diam, mereka terlalu sibuk dengan hati yang sama-sama kalut. Sooyoung terus memandang kerah jalan sedang Donghae tetap vokus menyetir. “Kau sangat cantik malam ini” Sooyoung menggigit bibir bawahnya, telinganya tidak sanggup menerima kepahitan-kepahitan yang dirasakan lelaki disampingnya. Perempuan itu sedikit menoleh dan tersenyum simpul.

“Andai saja-“ Sooyoung memotong ucapan Donghae.

“Belok kanan, yah belok kanan Oppa” Ucapnya sedikit membuat Donghae bingung pasalnya jalan yang mereka lewati hanya lurus-lurus saja tanpa ada persimpangan jalan apapun. Donghae tersenyum kecut diacaknya rambut Sooyoung dengan lembut. “Kau tidak perlu canggung begitu! Baiklah aku mengerti. Kau sudah menemukan kebahagiaanmu” Sooyoung kembali menunduk dan sedikit menutup wajahnya.

YYYY

Mata Sooyoung kembali merasakan amarah ketika Jesica dengan santai menyambutnya. Perempuan itu sudah melambaikan tangannya berulang kali. Sooyoung menggertakan giginya kesal. “Oppa gomawo sudah mengantarkanku” Ucap Sooyoung pada Donghae. Lelaki itu hanya mengangguk. “Hemm cheonmaneyo. Masuklah!”

Sooyoung memasuki rumah bernuansa clasic. Disana terdapat interior mewah membuatnya kagum.”Kenapa kau ada disini?” Tanya Sooyoung geram pada Jesica. “Tentu saja, kau tidak tahu? Didepan rumah ini adalah rumahku, mampirlah jika kau ingin!” Ucap Jesica senang namun justru membut Sooyoung tersulut emosi. “Tidak penting!” Dengan penuh semangat perempuan itu menginjak kasar kaki Jesica membuatnya mengaduh sakit.”aaaaaa yeoja menyebalkan, ini sakit sekali!”

“Jinja? Oh sebaiknya periksakan saja.Di tempatku ada rumah sakit jiwa kau tidak tertarik kesana?”

“Haaaaah kau!” Teriak Jesica, Seseorang perempuan kini mendekat kearah keributan yang dihadirkan SooSica. “Ada apa ini?” Toleh Ahra melerai keduanya.

“Oeh.. adik ipar kau sudah datang?” Sooyoung tersenyum senang mendengar penuturan kakak perempuan Kyuhyun.

“Eomma, Appa yeojachingu Kyuhyun sudah datang. Palli! Dia cantik sekali” Teriak Ahra lantang. Wajah Sooyoung kian bersemu saat kedua orang tua Kyuhyun ikut menyambutnya dengan senyuman ramah.

“Waah… Putraku hebat juga memilih yeoja!” Gurau Tuan Cho yang dibarengi anggukan mantap istrinya. “Sooyoungi.. masuklah, kami sudah menunggumu sejak tadi”

“Ah, nde mianhayo” Ucap Sooyoung yang masih sedikit gugup.

“Anggaplah rumah sendiri, Kyuhyun kau dimana? Sooyoung sudah datang” Ucap Nyonya Cho. “Ahra sayang panggilkan adikmu”

“Nde Eomma, namja itu lama sekali dandannya. Huh!” Sooyoung meremas-remas jari tangannya perasaan gugupnya tidak bisa ia tutupi. Perempuan itu benar-benar kebingungan dalam bersikap. Mata Sooyoung kian berbinar saat Kyuhyun tlah datang dengan penampilan yang sangat rapi. Perempuan itu hampir menitikan air mata karena keluarga Kyuhyun begitu hangat menyambut kehadirannya.

“Soo-ah kau datang juga! Kenapa lama sekali” Kyuhyun memeluk yeojachingunya. Membuat semua keluarganya ikut merasakan bahagia dua sejoli tadi. “Hemm.. mesra sekali kalian!” canda Nyonya Cho. “Eomma, Appa, Noona ini yeoja yang terus kuceritakan pada kalian” Ucap Kyuhyun lantang membuat perempuan yang dipeluk pinggangnya sedikit menunduk.

“Kalian sangat serasi, cepatlah kalian menikah. Aku sudah ingin memiliki momongan”

“Oppa apa yang harus kukatakan aku malu pada keluargamu?” Bisik Sooyoung yang dibalas kecupan singkat dibibirnya oleh Kyuhyun. “Tenanglah! Mereka sudah tahu dirimu!”

“Aigo putraku, jangan tunda lagi. Kali ini kau benar-benar harus menikahinya haha…” Sooyoung menatap semua orang dengan penuh haru. ‘Ya Tuhan, perlakuan mereka tidak sebanding dengan perlakuan Ayahku. Mianhe Kyuhyun oppa percayalah aku akan meyakinkan ayahku untuk ini’ Batin Sooyoung terus berucap.

_

Sementara Jesica terus menyilangkan tangannya. ‘Yeoja itu makin menyebalkan saja. Dimanapun dia selalu diperlakukan dengan baik’ batinnya. Sayup-sayup mata Jesica menangkap sosok lelaki yang entah sejak kapan membuatnya terus tersenyum.

“Kau tidak masuk?” Tanya Sica pada Donghae. Lelaki itu menatap aneh perempuan yang selalu membuat hidupnya berantakan karena ulahnya.

“Kau mengantarnya? Mau-maunya kau bersikap baik pada yeoja yang selalu membuatmu sakit!” Perempuan itu menatap Donghae.

“Kau menyukainya?” Tanyanya lagi.

“Bukan urusanmu!” Ucap Donghae kesal.

“Yah, aku tahu itu memang bukan urusanku, lagipula untuk apa aku mengurus namja menyebalkan sepertimu. Kau angkuh, kasar, dingin semua yang kau punya aku benci padamu” Cerocosnya panjang lebar sambil melangkah kearah jalan. Mata donghae terbelalak ketika mobil van merah mulai mendekat kearah Sica cepat-cepat lelaki itu berlari untuk menyelamatkannya.

“Awas!” Ucapnya dengan menarik pergelangan tangan Sica.

Jesica terus menyentuh dadanya. Debaran aneh yang tiba-tiba muncul membuat nyalinya menciut untuk menatap lelaki yang kini mendekap erat tubuhnya.

“Gwechanha?” Tanya Donghae khawatir namun yang ditanya tetap diam tidak menjawab. Karena begitu khawatir donghaepun merengkuh wajah jesica yang sudah merah padam.

“Kau baik-baik saja bukan?” mata Jesica terpejam ia langsung menghempas tangan lelaki yang dirasa membuat hatinya berdebar.

“Lepaskan! Pergi kau sana!” Usirnya dan perempuan itu langsung berlari masuk kekediaman Kyuhyun.

“Ya Tuhan aku ini kenapa?” ucapnya menenangkan diri.

_

Jesica melebarkan senyumnya saat langkahnya mulai memasuki ruang makan keluarga Cho.

“Anyeonghaseo” Ucapnya sedikit centil. “Sica makanlah bersama!” Tawar Tuan Cho ramah padanya. Istrinya langsung mendumel tak jelas.

“Jangan sampai yeoja ini membuat calon menantuku ketakutan dan kabur dari rumah kita”  Tuan Cho hanya bisa memijat kepalanya.

“Mianhae Yebbo”

Dengan segera Jesica menarik kursi tepat berhadapan dengan Sooyoung. Pandangan mereka saling beradu. “O..Oww sepertinya perang dunia ketiga akan dimulai!!” Gumam Cho Ahra terlihat prustasi.

To be Continued

Mianhe jika masih banyak Typo dan ceritanya makin amburadul. Gomawo buat kalian yang udah nyempetin waktunya buat baca.  Hehe.. Tetap yah komentarnya… Happy Ramadhan semuanya. ^_^

Keep Rcl


ATTENTION! ♥ FF Writing Competition ‘Road to 3rd Anniversary’♥ JOIN NOW!!

$
0
0

ffwritingcontest

Annyeongggg^^

Senang sekali akhirnya bisa mengadakan FF Writing Competition ‘Road to 3rd Anniversary’ ini. Event ini akhirnya bisa terselenggara berkat dukungan dan tanggapan positif yang kami terima saat membuka POLLING kemarin :)

Pada awalnya kami ragu untuk membuat kompetisi menulis ini. Takutnya reader merasa tidak bersimpati dan akhirnya kurang peminat. Tapi sekarang keraguan itu terjawab sudah, ternyata KNIGHTS semua sangat antusias dalam mengikuti event tahunan ini. Puji syukur, we’re very happy.

Lalu apasih event kita kali ini? Pada event kali ini, nantinya FF pemenang akan dibukukan! Dan nanti setelah pemenangnya kami umumkan, kalian bisa segera order buku tersebut melalui KSI. Cara ordernya? Tenang, FF nya aja belum jadi. Nanti pasti akan kami umumkan lagi kok^^

The purpose of this event tak lain dan tak bukan adalah demi meningkatkan kualitas menulis para KNIGHTS agar lebih termotivasi untuk menciptakan FF yang benar-benar baru, bukan sekadar FF dengan cerita pasaran yang biasanya.

Udah deh cincongnya, yuk mari kita intip apa aja ketentuan mengikuti lomba ini? Tolong dibaca sampai habis ya. Cekidottt…

  1. Readers bisa mengirimkan FF lombanya mulai dari tanggal 16 Juli 2013 – 10 Agustus 2013.
  2. Batas waktu pengiriman FF tanggal 16 Agustus 2013, jam 20.00 WIB.
  3. Fanfict merupakan ONESHOT yang panjang katanya 6.000 s/d 6.500 kata (tidak boleh kurang dari 6.000 dan tidak boleh lebih dari 6.500 kata). Untuk menghitung kata, bisa menggunakan fasilitas yang sudah tersedia di Ms.Word.
  4. Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 (satu) buah FF saja, tidak lebih.
  5. FF belum pernah dipublish/diperlihatkan/dipajang dimana pun (baik di internet, buku, dll).
  6. FF tidak sedang diikutkan dalam lomba/kontes serupa dimanapun.
  7. FF merupakan hasil buatan sendiri, bukan merupakan saduran dan jiplakan. Jika ketahuan melanggar, karya akan langsung didiskualifikasi dan authornya akan kami masukkan dalam daftar Blacklist Reader.
  8. FF mempunyai jalan cerita/plot yang unik, tidak pasaran, dan benar-benar baru.
  9. Teknik penulisan FF sangat kami perhatikan, seperti misalnya EYD. Jika FF nya bagus tapi EYD nya buruk, tentu tidak akan kami pilih.
  10. FF WAJIB PUNYA POSTER. Poster FF nya bukan poster asal jadi ya. Jadi manfaatkan artworker pembuat poster. Cari di google juga banyak kok. Ingat, posternya usahakan yang menarik & sesuai ya :)
  11. Penulisan bahasa asing seperti bahasa korea dan bahasa inggris, tulisannya harus dimiringkan (italic).
  12. Sudut pandang/POV seperti: Author’s POV –> harus ditebalkan (bold).
  13. Tidak mengandung SARA dan Pornografi. Rating maksimal adalah PG-13.
  14. Main cast-nya adalah KyuYoung. Support Cast disarankan tidak menggunakan Seohyun, Victoria, Jessica, dll. Lebih baik menggunakan OC (Original Character). Karena banyak yang mengatakan mereka bosan dengan cast antagonis yang itu-itu saja. Tapi itu semua tergantung authornya. Karena cast tidak termasuk dalam penilaian nanti.
  15. NO TRANSGENDER! Hargai idola kita dengan tetap menghormati jenis kelamin mereka yang diberikan oleh Tuhan.
  16. Karena lomba ini dalam rangka ‘Road to 3rd Anniversary‘. Jadi dalam rangka menyambut ulang tahun Kyuyoung Shipper Indo pada tanggal 24 Desember 2013 nanti, tema yang boleh kalian pilih adalah (tema boleh lebih dari satu) :
    ♥ Happy
    ♥ Romance
    ♥ Comedy (disarankan menggunakan tema ini)
    ♥ Video Game
    ♥ Relationship
    ♥ Family
    ♥ Humour (disarankan menggunakan tema ini)
    ♥ Friendship
    ♥ Anniversary
    ♥ Jealous
    ♥ Sweet (disarankan menggunakan tema ini)
    ♥ Love
    ♥ Hope
    ♥ Laugh
    ♥ Dance
    ♥ Fashion
    ♥ Thriller (bukan horror ya, liat definisinya disini)
    ♥ School-life
    ♥ Dream
    ♥ Snow
    ♥ Summer
    ♥ Autumn
    ♥ Wedding
    ♥ Teenager-life
    ♥ Happiness
    ♥ Happy Ending (disarankan menggunakan tema ini)
    ♥ Modern
    ♥ Love Triangle
    ♥ Pain & Hurt
    ♥ Misunderstanding
    ♥ Reunion
  17. Format awal sebelum memulai FF adalah:

    Title :
    Author :
    Genre :
    Cast :
    Support Cast :

    Selain format diatas, maka komponen-komponen yang tidak disebutkan akan dihapus oleh editor.

  18. Font yang digunakan adalah Times New Roman, 12 pt, spasi 1,5.
  19. FF tidak dikirim ke kyuyoung.fanfic@yahoo.com tetapi melalui formulir dibawah ini ya:

♦ FORM FF WRITING COMPETITION KSI 

Nah, seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, pemilihan meliputi: plot cerita, gaya penulisan, tata cara penulisan, judul, tema, serta isi cerita itu sendiri. Yang tidak termasuk dalam penilaian adalah: poster, cast, dan author.

Lalu, pemenangnya akan mendapatkan hadiah apasih? Disini, KSI mencari 3 orang pemenang utama. Tiga orang pemenang itu nantinya akan mendapatkan: masing-masing 1 (satu) buah eksemplar karya mereka yang telah dibukukan!

Eits, apa isi bukunya cuma ketiga karya mereka saja? Tentu aja enggak dong. Ada sebuah karya spesial persembahan author-author tetap serta administrator KSI loh!

Jika memungkinkan, kemungkinan akan ada lebih dari 3 pemenang loh. Doakan saja semoga KSI punya lebih banyak budget untuk menambah jumlah pemenangnya ya. Lalu FF yang sudah masuk nanti akan kami data, dan kami buatkan page khusus untuk konfirmasi FF lomba tersebut. KLIK DISINI

Ada yang kurang jelas? Silahkan tinggalkan komentarnya ya. Bisa juga mention twitter kami di @KyuYoungshipper :)

So KNIGHTS, berusahalah membuat sebuah FF yang benar-benar orisinil dengan plot unik yang tak mudah ditebak pembaca ya :)

*ketentuan bisa saja berubah menurut kondisi*


[Oneshot] The One Person That I Love

$
0
0

Title : The One Person That I Love

Length : Oneshot

Rating : G

Genre : Romance, Friendship

Author : FairyKnight

Cast : Kyuhyun, Sooyoung, HaNi (OC), dll.

Note :

Annyeonghaseo, Thank’s buat Author yang udah nge-post ff saya ^^, mohon untuk para readers memberi komentar, DON’T BE A SILENT READERS Knight, ini ff saya yang keenam, dan baru pertama kali saya memberanikan diri untuk nge-send hehe, maaf kalau hanya ada Author POV ya ^^, terakhir saran saya untuk Knightdeul yang sudah punya lagu Jessica Eon yang OST. Dating Agency – The One Like You lebih bagus sih (biar dapat feelnya, itu juga kalau dapat XD), soalnya dipertengahan cerita nanti ada tulisan ‘~Play Song Jessica – The One Like You’, sekali lagi Gamsahamnida buat Author dan buat Readers, GBU.

Author POV

Sore itu, pesawat yang penerbangannya berasal dari Jepang, mendarat dengan mulus di Bandara Incheon, Korea Selatan. Dari pintu kedatangan terlihat seorang perempuan dengan pakaian casualnya berjalan gontai dengan membawa tas ransel, sedangkan dibelakangnya terlihat seorang perempuan yang hampir semua bagian tubuh atasnya tertutup oleh jaket, dan dia menggunakan kaca mata hitam, berlagak seperti menghindari sesuatu. Disisi lain, Kyuhyun yang sudah lama tinggal di Korea bersama keluarganya, disuruh menjemput teman lamanya sekaligus wanita yang akan dijodohkan dengannya di bandara.

Sudut mata Kyuhyun mencari-cari orang yang akan dia jemput, dengan berbekal foto kecil temannya itu. Wanita dengan pakaian casual tadi bernama Sooyoung, dia datang ke Korea hanya untuk berlibur semata karena sehabis berduka sepeninggalan kedua orang tuanya, sedangkan wanita dengan pakaian yang seperti maling tadi bernama HaNi, dialah wanita yang akan dijodohkan dengan Kyuhyun, namun dia diam-diam sudah mengetahui rencana itu, HaNi lebih memilih melarikan dirinya dari perjodohan yang dia anggap konyol, karena di dalam pikirannya Kyuhyun hanya anak yang pendiam, tidak ekspresif dan tidak tau menunjukkan rasa cintanya. HaNi dan Kyuhyun telah berteman dari kecil saat masih tinggal di Jepang, sebelum keluarga Kyuhyun pindah ke Korea orang tua mereka telah menjodohkan mereka.

“Eh, maaf kalau sudah membuatmu menunggu lama”

“….” Sooyoung masih saja menatap Kyuhyun bingung.

“Sudah, jangan berpura-pura tidak kenal denganku, aku Kyuhyun” Mendengar itu Sooyoung sempat berpikir sebentar teringat kata temannya, ‘Nanti kalau sudah sampai disana, kamu dijemput sama seseorang dari resort tempat kamu tinggal, tenang aja dia kenalanku, orang Jepang juga’, setelah mengingat itu Sooyoung langsung tersenyum.

Kyuhyun segera menarik tangan Sooyoung menuju mobilnya.

“Jadi, kita akan bersenang-senang berdua selama kamu di Korea” seru Kyuhyun, mendengar itu Sooyoung merasa menjadi tamu yang paling ditunggu-tunggu, tidak terbesit olehnya kalau ada yang aneh dengan ‘touristguide’nya ini, Sooyoung malah berpikir kalau Kyuhyun berusaha bersikap ramah dan tidak canggung.

“Nah kita udah sampai” teriak Kyuhyun tidak terlalu kencang, Sooyoung masih terheran-heran dengan apa yanga di depan matanya sekarang, tempat itu seperti rumah tinggal bukan seperti resort yang dia pesan, tapi setelah masuk kedalamnya, semua pikiran Sooyoung itu hilang sejenak setelah dia diperlakukan layaknya tamu istimewa, dirumah itu yang sebenarnya itu memang rumah Kyuhyun bukan resort.

Sekarang ini memang Kyuhyun hanya tinggal sendirian di Korea, kedua orang tuanya sedang pergi berlibur ke Singapore.

“Apakah kamarku sudah siap?” tanya Sooyoung.

“Ah kamarmu sudah siap, mari aku antar” Setelah sampai dipintu kamar, Kyuhyun meninggalkan Sooyoung sendiri, karena memang ada kejutan didalam kamar itu.

“Kamu masuklah, aku masih harus pergi sebentar, aku tinggal dulu ya, kalau ada apa-apa segera panggil asisten pelayan, karena hanya dia yang bisa berbahasa Jepang” Sooyoung menggangguk tanda mengerti.

Saat pintu dibuka terlihat sebuah ranjang yang cukup besar dan di atasanya ada sebuah tulisan, ‘Welcome ©하니(read: HaNi)©’ Sooyoung mengerutkan dahinya, dia lalu melihat beberapa foto masa kecil 2 orang anak. Sooyoung akhirnya mengerti, ini memang bukan resort yang ia cari, ia hendak meninggalkan rumah ini, namun saat mengecek tasnya, dompetnya hilang, dia langsung ingat saat ditarik Kyuhyun tadi dia sedang memegang dompetnya, ada kemungkinan dompetnya jatuh di bandara yang luas itu.

Akhirnya Sooyoung berpikir untuk numpang sebentar dirumah Kyuhyun dan tetap berpura-pura menjadi HaNi, dia harus mencari kerja di Korea.
Sementara di tempat lain, HaNi sedang berjalan-jalan di daerah sekitar Namdaemun untuk mengisi perutnya. Saat sampai disana, HaNi hendak membeli toppoki, namun sialnya dia lupa menukar uangnya dengan uang kecil, HaNi akhirnya kebingungan dan menggerutu sendiri menggunakan bahasa Jepang, tiba-tiba perutnya yang keroncongan berbunyi dengan cukup keras, sehingga dia malu.

Di sela-sela itu datang seorang pemuda yang langsung memesan 2 porsi toppoki, setelah membayar dia lalu berjalan ke arah HaNi dan memberikan toppoki itu kepada HaNi, yang masih dalam keadaan tidak percaya kalau ada orang yang mengerti bahasanya.

“Ini ambillah, kau pasti sudah kelaparan”

“…” HaNi masih tak percaya orang itu berbicara bahasa Jepang, atau hanya telinganya yang salah mendengarkan, tapi dengan melihat orang itu menjulurkan tangannya yang memegang bungkusan yang berisi topppoki, HaNi akhirnya yakin pendengarannya benar.

“Kau tidak mau?? Ya sudah aku bawa pulang saja”

“Eh tidak, aku mau”

“Ikut denganku”

“Kemana??”

“Kau mau toppokinya tidak?” ujar Kyuhyun sambil menggoyang-goyangkan tangannya yang memegang sebungkus toppoki.

“Iya” ujar HaNi pelan.

Di dalam mobil~

“Hey, tuan kita mau kemana?”

“Sepertinya kau orang Jepang yang tersesat, kau punya uang tidak?” mendengar itu HaNi menunjukkan smirknya, dia berpikir akan berpura-pura tidak punya uang dan akan menumpang di rumah Kyuhyun, sedangkan uangnya akan dia pakai secara diam-diam saja hanya untuk berbelanja, uang makan dan tempat tinggal anggap saja ditanggung Kyuhyun.

“Bagaimana kau tahu?? Aku tidak punya uang, dompet ku hilang” ujar HaNi memelas.

“Kalau begitu tinggal lah dirumahku untuk sementara, nanti akan ku hubungi duta besar Jepang disini, kebetulan salah satu teman orang tuaku bekerja disana”

“Tapi jangan sekarang, aku ingin menikmati liburan”

“Kau ini banyak maunya, ngomong-ngomong siapa namamu?”

“Namaku??” HaNi berpikir sebentar, dan akhirnya memutuskan.

“Namaku HaNa” lagi-lagi dia berbohong.

“HaNa, kalau begitu kenalkan namaku Kyuhyun” Mendengar itu mata HaNi membulat tak percaya. ‘Lihat saja kita akan bermain-main sebentar hehe’, batinnya.

“Nama yang jarang kudengar bahkan baru pertama kalinya”

“Nah kita sudah sampai..”

“Wah rumahmu besar sekali, kerenn”

“Hey sudahlah tidak usah seperti orang miskin yang baru melihat rumah besar”

“Apa kau mengejekku?? Rumahku juga besar di Jepang, tak usah sombong”

“Hahaha, masuklah biar ku bawakan ranselmu”

“Tidak usah” Kyuhyun segera masuk menuju ruang makan dan diikuti oleh HaNi.

“Bawa tasnya ke kamar tamu” perintah Kyuhyun.

Melihat Kyuhyun duduk pelayan langsung menyiapkan peralatan makan diatas meja, sementara HaNi mencoba terlihat ramah.

“Annyeonghaseo” ujar HaNi sambil menunduk sedikit, namun dibalas oleh pelayan dengan menunduk 90 derajat, HaNi makin menundukkan kepalanya hingga tertubruk dengan meja makan, membuat orang yang melihat terkekeh.

Saat makan, Kyuhyun dan HaNi masing-masing diam hingga Sooyoung turun dari lantai 2, melihat itu HaNi cepat-cepat membungkuk 90 derajat.

“Annyeonghaseo” lagi-lagi mengucapkan salam.

“Annyeonghaseo” dibalas oleh Sooyoung dengan senyum hangat.

“Apakah dia istrimu?” tanya HaNi.

“Anak ini benar-benar…” ujar Kyuhyun geram.

“Wah berarti bukan, kalau begitu apakah dia keluargamu?”

“Bisakah kau diam?”

“Wah berarti bukan juga, apakah dia sepertiku, hanya menumpang sebentar” mendengar itu wajah Sooyoung sedikit kaget.

“Hiaaa, anak ini bicara apa sih, dia tamuku, kau diam saja ,dasar tidak tau berterima kasih” Kyuhyun makin kesal.

“Siapa dia??” tanya Sooyoung.

“Ah kenalkan aku HaNa, orang yang kesusahan tapi ditolong oleh tuan ini” sambil menunjuk Kyuhyun.

“Kau ini, aku masih muda, berani-beraninya memanggil tuan”

“Hey, matamu sudah ada kerutan, sudah tidak muda lagi, tapi masih mau dibilang muda, dasar orang  jaman sekarang”

“Anak ini ingin kujitak rupanya”

“Sudah, lanjutkan saja makannya, aku hanya ingin permisi sebentar ke taman, ingin menghirup udara segar”

“Tunggu dulu, dia juga orang Jepang?? Wah”

“Hey anak kecil bisa tidak kau diam..”

“Apa?? Anak kecil umurku sudah 20 tahun bodoh”

“Anak ini ingin kuusir rupanya, aku 21 tahun”

“Cih, beda setahun saja sudah sombong, tapi sayangnya kau lebih pantas dipanggil….” HaNi telihat mengeluarkan kamus korea dari sakunya.

“Ajhussi”

“Mwo…Mworago?? sudah cepat habiskan toppokinya”

“Ne, ajhussi” Kyuhyun memandang sengit ke arah HaNi yang hanya bersenyum ria.     Sorenya Sooyoung sedang membaca koran.

“Hei, noona apakah kau mengerti bahasa korea?” Sooyoung terkekeh.

“Apakah kamusmu yang memberi tau kalau kau harus memanggilku noona?”
HaNi mengggeleng.

“Tidak hanya insting”

“Kalau begitu instingmu salah, harusnya kau memanggilku eonnie”

“Ah itu maksudku hehe, jadi apakah eonnie mengerti bahasa Korea?”

“Iya, karena kebetulan aku adalah guru bahasa korea”

“Wah hebat sekali, lalu apa tujuan eonnie datang ke sini?” Sooyoung terdiam.

“Eonnie apa kau mendengarku?”

“Ah ne, tujuanku?? Euumm hanya berlibur”

“Wah aku juga sama, tapi sebenarnya ada tujuan lain hehe” ujar HaNi sambil melirik kiri-kanan memastikan keadaan.

“Apa?”

“Aku lari dari perjodohan konyol” Sooyoung membulatkan matanya.

“Tapi tenang saja, sekarang ini aku sudah siap menjalaninya”

“Apa yang kau bicarakan?”

“Awalnya aku menolak perjodohan ini, tapi orangtuaku tetap memaksa dan menyuruhku bertemu calon suamiku di Korea, dia teman lama semasa kecilku, tapi belum juga sehari aku lari darinya, dia sudah menemukanku, ternyata dia sudah berubah, aku senang sekali melihatnya, tapi aku pikir dia sudah mempunyai orang lain yang dia cinta”

“…”

“Jangan beritahu siapa-siapa ya Eonnie, aku ini HaNi bukan HaNa, aku di jodohkan dengan Kyuhyun Oppa, tapi kurasa dia menyukaimu” Mendengar itu Sooyoung jadi takut kalau semuanya terbongkar, dia bingung harus melakukan apa.

“Apa yang harus aku lakukan untukmu?” akhirnya kata-kata itu yang terlontar begitu saja dari mulut Sooyoung.

“Benarkah Eonnie mau membantuku?? Wah terimakasih, aku akan memberikan semua uang sakuku untuk Eonnie, aku akan mengakui kalau aku ini HaNi, dan aku mohon kepada Eonnie, tolong relakan Kyuhyun Oppa padaku” Sooyoung yang mendengar itu merasakan sesak di dadanya, entah mengapa dia juga tidak tau.

Sooyoung sedang duduk sofa dalam kamarnya sambil memegang dadanya yang sesak ‘Apakah aku menyukai pemuda itu? Apakah aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya?’ semua itu dikatakan Sooyoung dalam hatinya. Tiba-tiba pintu kamarnya diketuk, saat dibuka hanya ada sebuah kotak dengan pita yang mengikat kotak itu, saat dibuka terlihat sebuah gaun indah dan sepasang high-heels yang diyakini Sooyoung harganya pasti mahal.

Saat menutup kembali kotak itu Sooyoung melihat sebuah kertas terselip di kotak itu saat dibaca tertulis ‘Kau pasti cantik saat menggunakan ini sebentar malam nanti jam 7, aku akan menunggumu’ Sooyoung tersenyum miris membaca memo itu. Malamnya Sooyoung turun dari tangga dengan anggun, HaNi yang melihat itu dengan penuh tanda tanya.

“Eonnie kau mau kemana?”

“Hanya makan malam biasa..”

“Benarkah, kalau begitu apakah aku boleh ikut?” Sooyoung hanya mengangguk pelan, padahal dalam hatinya entah mengapa ia tak ingin HaNi ikut.

Saat Sooyoung masuk kedalam mobil, Kyuhyun terpesona melihatnya, namun itu hanya berlangsung sebentar ketika dari belakang HaNi menghancurkan suasana.

“Apakah tidak bisa lebih cepat lagi?”

“Mwo?? Anak ini ikut?”

“Sudah biarkan saja” mendengar Sooyoung berkata seperti itu HaNi hanya memperlihatkan senyum kemenangannya kepada Kyuhyun. Setelah sampai di Restaurant, Kyuhyun segera turun membukakan Sooyoung pintu, namun HaNi masih saja diam ditempatnya.

“Hey anak kecil cepat turun” ujar Kyuhyun mengetuk kaca mobil belakang.

“Bukakan aku pintu juga” ujar HaNi manja dari dalam mobil.

“Cih, dasar anak manja, buka saja sendiri” ujar Kyuhyun, dengan jengkel HaNi membuka pintu itu kasar, dan…

BRAKK

Pintu itu menubruk hidung Kyuhyun.

“Akhh hidungku, kyaa anak ini tidak tau sopan santun”

“Hehe mian, habisnya aku terlalu sebal kepadamu”

“Oh iya, pokoknya kau harus bersikap layaknya adik kelasku ok?”

“Mwo apa maksudmu?”

“Hari ini, aku akan buat kejutan kepadanya, aku akan melamarnya didepan orangtuaku”

“…” HaNi mematung tak percaya, matanya berkaca-kaca.

“Kenapa kau terharu?? Haha aku ini lelaki yang romantis kan?” Suasana terlihat sangat tenang, hanya suara sendok dan garpu yang bersentuhan dengan piring terdengar.

~Play Song : Jessica – The One Like You

Tiba-tiba Kyuhyun berdiri, dan mengeluarkan kotak kecil dari sakunya
“HaNi, would you marry me? Would you stay with me for a long time in your life?” sambil mengarahkan kotak itu ke arah Sooyoung, HaNi yang melihat itu seakan bingung.

“Yer, aku HaNi” kata-kata itu langsung keluar dari mulut HaNi dengan meneteskan air mata, pandangan Kyuhyun segera beralih ke HaNi, namun pandangannya segera beralih lagi ke Sooyoung yang berlari pergi. Kyuhyun berusaha mengejar taksi yang dinaiki Sooyoung namun taksi itu melaju cepat.

Setelah sampai di rumah Kyuhyun, Sooyoung segera berlari menuju kamarnya
“Nona, anda sudah pulang” kata asisten pelayan namun tak diindahkan oleh Sooyoung, Sooyoung segera membawa tas & kopernya menuruni tangga, namun karena terburu-buru ia terjatuh, namun dia segera bangkit lagi dan berlari lagi menuruni tangga.

Sementara itu di restaurant, HaNi akhirnya menceritakan semuanya, dan membuat orang tua Kyuhyun cukup kaget mendengar itu. Sementara Kyuhyun masih terus mengacak-ngacak rambutnya, selama ini dia mencintai orang yang salah, meskipun tidak pernah menghabiskan waktu bersama namun dengan melihat wajah wanita itu menurut Kyuhyun sudah cukup. Saat pulang ke rumah suasana rumah sangat sepi.

“Kemana gadis itu?” tanya mama Kyuhyun.

“Dia sudah pergi sejak tadi membawa semua barang-barangnya nyonya” kata asisten pelayan.

“Kasihan sekali dia, apakah dia punya tujuan?” tanya papa Kyuhyun.

“Kau harus segera mencarinya, dia mungkin tidak punya keluarga disini” kata mama Kyuhyun lagi.

“Dia pasti malu bertemu denganku” ujar Kyuhyun sembari berjalan ke kamar Sooyoung, saat masuk kekamar itu, kamar itu terlihat sudah rapi, sepertinya Sooyoung memang sudah menyiapkan kepergiannya secara matang, Kyuhyun melihat ke arah sofa dan terlihat sebuah kertas yang terlipat disana, saat membukanya ternyata itu sebuah surat menggunakan huruf kanji (huruf Jepang) dari Sooyoung, tintanya sedikit luntur pertanda saat menuliskan surat ini, penulisnya menangis.

Halo, maaf aku lancang masih berani menyapamu, aku tidak pandai menulis surat jadi aku hanya ingin mengucapkan beberapa hal untukmu. Terima kasih telah menampung penipu sepertiku, sekarang kau pasti merasa jijik dengan kamar ini karena pernah ditempati oleh seorang penipu.

Aku tahu hari ini pasti akan datang juga, namun aku tak menyangka akan secepat ini, entalah aku ingin waktu berjalan lambat, aku ingin waktu berjalan lambat untuk kita berdua, mendengar HaNi bercerita kalau dialah yang dijodokan denganmu membuat dadaku sesak. Aku berpikir mungkin aku orang paling bodoh karena jatuh cinta kepadamu yang jelas-jelas terlalu baik untuk orang sepertiku, bahkan tak pantas bersanding denganku, maaf aku punya perasaan seperti ini, namun aku tak berharap kau akan membalas persaanku.

Cukup dengan melihatmu senang bersama orang yang kau cintai, aku juga senang, cinta tak harus saling memiliki kan? Berbahagia lah dengan HaNi, dia menyukaimu, dia pasti akan membahagiakanmu dengan sepenuh hatinya, aku turut senang melihatmu menikah dengannya nanti.

-Kalau memang kita berjodoh, kita pasti akan bertemu lagi-

Aku terlalu naif jika mengatakan akan cepat melupakanmu, dengan semua kepura-puraanku aku ucapkan terimah kasih atas segala kebaikkanmu pada penipu ini.

Dari, seorang yang tak lebih dari seorang penipu

Sooyoung

Kyuhyun tak menyangka kata-kata yang menusuk hatinya itu diucapkan oleh Sooyoung, Kyuhyun tak pernah sedikit pun membenci dan menganggap hina Sooyoung.
Sementara ditempat lain terlihat seorang wanita dengan bertelanjang kaki, menarik-narik kopernya seperti orang gila, orang-orang yang berada dijalan yang dia lewati melihatnya dengan tatapan kasihan dan juga dengan tatapan aneh.

“Aghassi, gwenchana?” tanya salah seorang dari mereka namun hanya di balas anggukkan oleh Sooyoung, tiba-tiba Sooyoung merasakan ada sesuatu yang terang menuju kepadanya, dan setelah itu dia tidak tau apa-apa lagi.

Keesokkan harinya Kyuhyun sedang bersiap-siap menggunakan jasnya, dia merasa heran mengapa orang tuanya berubah pikiran dengan mempercepat pernikahannya dengan HaNi karena alasan orang tua HaNi, ingin HaNi bersikap lebih dewasa setelah menikah. Lonceng gereja berbunyi tanda acara nan sakral itu siap dimulai, HaNi berjalan masuk ke gereja didampingi papanya, namun kenapa hati Kyuhyun merasa ada yang ganjal, hatinya terus menariknya untuk lari dari pernikahan ini, namun pikirannya terus menahannya disini.

Saat mengucapkan janji pernikahan, Kyuhyun mengucapkannya dengan nada yang biasa-biasa saja bahkan terkesan tidak mau.

“Mempelai Wanita apakah anda bersedia menemani suami anda, dikala susah maupun senang, dikala suka maupun duka, sampai maut memisahkan kalian?”

“..” HaNi tak langsung mejawab, dia menatap intens ke mata Kyuhyun.

“Tidak saya tidak bersedia” ujar HaNi sambil menggeleng yang membuat seisi gereja kaget, tak terkecuali Kyuhyun.

“Buat apa menikah dengan orang yang tidak akan melihatku” kata HaNi.

“Cari dia dan bawa dia kesini sekarang juga, aku memintamu ajhussi” lanjut HaNi.

‘Kalau memang kita berjodoh, kita pasti akan bertemu lagi’

Seketika kata-kata disurat Sooyoung terngiang dikepalanya. Sementara itu dibalik pintu gereja terlihat seorang wanita, yang dengan keadaan mengenaskan seperti habis terserempet mobil, sedang menangis yang tidak ia ketahui apa sebabnya. Saat membuka pintu gereja Kyuhyun seakan tak percaya, orang yang dia cari ada didepan matanya, melihat Kyuhyun, Sooyoung bergegas ingin lari, namun tangannya di tahan oleh Kyuhyun.

“Takdir mengatakan padaku kalau kita berjodoh” kata Kyuhyun menatap Sooyoung, seakan meminta Sooyoung percaya kepadanya. Setelah selesai didandani, Sooyoung muncul dan berjalan di altar bagaikan pengantin yang anggun.

“Mempelai Pria apakah anda bersedia menemani istri anda, dikala susah maupun senang, dikala suka maupun duka, sampai maut memisahkan kalian?”

“Ya saya bersedia”

“Mempelai Wanita apakah anda bersedia menemani suami anda, dikala susah maupun senang, dikala suka maupun duka, sampai maut memisahkan kalian?”

“..” Sooyoung menangis terharu sambil menganguk pelan. Mereka saling manautkan cincin dijari pasangan masing-masing, setelah itu mereka saling berpelukkan erat.

“Aku masih terlalu muda untuk menjadi ibu rumah tangga dan menggendong bayi” kata HaNi lalu dibalas dengan Papanya dengan mengacak rambut putrinya itu.

“Nikmatilah hidupmu sebelum kami memintamu untuk menikah” kata Mama HaNi lagi. Saat pelemparan bucket bunga, ternyata yang mendapatkannya adalah HaNi.

“Aku ini pemain basket, kalian pasti kalah denganku, Ajhussi aku akan menyusulmu haha, mari kita jodohkan anak kita, jika mereka perempuan dan laki-laki” teriak HaNi dan membuat orang-orang yang mengerti apa yang dikatakan HaNi tertawa.

END


Because She Is! (Part 2)

$
0
0

cute1

Title : Because She Is! (Part 2)

Author : Shin_HyunJin (@Mellissa_SONELF)

Genre : Romance, Sad, Friendship.

Cast : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Seo Joo Hyun.

Other Cast : Find It!

Note : FF ini part kemaren nggak seberapa banyak yang liat, wajarlah pengunjungnya sedikit, WP ini bukan KyuYoung Shipper Indo. Tapi daripada lama nggak di publish mending part 2 nya dipublish, aja ^^. Makasih buat yang sudah comment.

Happy Reading~~

Review

Sooyoung POV

“Sic, Yul, Hae oppa. Aku ingin pulang!” ucapku setelah puas menangis.

“Terima kasih telah menemaniku dan menenangkanku!” lanjutku.

“Gwenchana soo-ah!” ucam mereka serempak membuat ku tersenyum tipis.

“Annyeong!” ujarku. lalu meninggalkan mereka.

‘aku tidak pulang ke rumah, aku menginap di hotel, aku perlu sendiri!’ ku kirim sms itu ke Soojin Onnie.

“Akhirnya..” aku pun lega. Lalu sampai di SEOUL HOTEL, check in, dan segera masuk ke kamar ku. Aku pun tertidur disana, namun aku bangun lagi karena ‘Ahra Onnie’ menelepon.

“Yeobosseyo?” tanyaku.

“Soo, kyuhyun ada diclub, jemputlah, dia memanggil namamu terus sambil berkata ‘mianhe, mianhe’

“Tapi kami sedang bertengkar eonni”

“Jebal soo, bantulah eonni mu, dia tak mau keluar soo”

“Ne Eonni!” ucap ku.

“Kyu.. kau teganya, selalu membuatku repot!” runtukku kesal.

Aku sampai diclub keluarga Cho. Kuedarkan pandanganku keseluruh penjuru club itu, kudapati ia sedang minum Vodka sampai 10-15 botol ia habiskan.

“Kyu, Geumanhae!” Cegah ku ketika ia akan meminum botol ke 16.

“Soo-ah!” Ucapnya memelukku.

“Kyu, jebal, jangan lakukan ini lagi!” ucapku hamper mengeluarkan air mata ku.

“Soo, mianhe, tadi aku ketemu Seohyun saat ditoilet, maaf aku melupakanmu!” ucapnya terus mendekapku.

“Oppa, gwenchana, aku sudah biasa, ini hanya saja, anniversary kita, jadi aku sedih kau memilihnya, daripada aku” jujurku padanya.

“Mianhe, soo!” ucapnya melepas pelukannya dan menciumku dengan lembut, namun kurasakan aroma alcohol yang begitu menyengat, membuatku tidak tahan, aku segera melepas, ciuman itu.

“Oppa, kajja!” ucap ku menarik tangannya.

“Soo-ah, mianhe, jeongmal, mianhe!” ucanya terus, membuatku pusing.

‘Click’

Pintu hotel yang tadi kupesan terbuka.

“Oppa, kajja!” ajakku, sambil menuntunnya berjalan dan meletakkannya di kasur.

“Oppa, tunggu, ne” Ucapku. Mengambil baskom dan air dingin agar tubuhnya membaik.

“Oppa kau tidur, ne?” ucapku.

“Sooyoung-ah, kemarilah!” ucapnya sambil menepuk-nepuk tempat disebelahnya.

“Micheosso?” tanyaku. Dan dia hanya menggeleng. Aku pun merebahkan tubuhku disamping hanya saja sedikit menjauh.

“Kau takut padaku, aku tidak akan melakukan apa-apa, aku sedang mabuk, Soo!” ucapnya sambil merengkuh pinggang ku.

“Oppa!” rengekku.

“Hanya sebentar!” ucapnya terus mendekapku dari belakang. Entahlah kami tertidur sampai besok pagi.

Aku terbangun dari tidurku dan melihat tangan Kyuhyun masih melekat dipinggangku. Aku melepaskannya, tapi dia malah mengeratkannya.

“Oppa, aku ingin mandi!” ucapku.

“Kau pakai baju apa? Bukankah kau tidak bawa baju?” tanyanya langsung membuatku tersadar.

“Entahlah.. aku pakai baju ku yang ini saja dulu, nanti dirumah baru ganti!” ucapku lalu segera berlenggang menuju kamar mandi.

Kyuhyun POV

Mesiji~ Mesiji~

_____________________________________

From : BabyHyunie

‘Annyeong Haseyo, kyuhyun-ssi! ^^’
Senyumku mengembang.

_____________________________________

To : BabyHyunie

‘Annyeong, Hyunie! ^^
Matahari secerah dirimu hari ini.’

 _____________________________________

From : BabyHyunie

‘Kyuhyun-ssi, jangan menggodaku!’

_____________________________________

To : BabyHyunie

‘Aniyo, aku tidak menggodamu,
Hanya fakta, kkkkk~’

_____________________________________

From : BabyHyunie

‘Oppa nanti TTS ada show di inkigayo, kau datang tidak?’

_____________________________________

To : BabyHyunie

‘Jika aku sempat, aku akan datang’

_____________________________________

From : BabyHyunie

‘Gomawo, oppa
Mianhe aku mengganggumu pagi-pagi’

_____________________________________

To : BabyHyunie

‘Gwenchana hyun..’

_____________________________________

From : BabyHyunie

‘Oppa, aku harus pergi, aku ada show di KBS
Apa kau datang?’

_____________________________________

To : BabyHyunie

‘Entahlah, sebisaku, aku datang’

_____________________________________

From : BabyHyunie

‘Gomawo oppa, annyeong!
Aku harus bersiap-siap!’

_____________________________________

To : BabyHyunie

‘Annyeong! ^^’

_____________________________________

 “Sooyoung-ah, eoddie?” tanyaku.

“Yogsil-e!” ucapnya.

“Masih lama?” tanyaku.

“Molla!” ucapnya.

“Aku mandi, di kamar mandi depan, ne?” tanyaku.

“Terserah!” ucapnya pasrah.

Setelah selesai kulihat ia didapur dan sudah tersedia makanan di atas meja, ia memesan di hotel.

“Wahh, aku makan, ne?” ucapku.

“Ne!” ucapnya juga langsung melahap makanannya.

“Oppa, kau ada acara apa?” tanyanya.

“Molla, mungkin aku akan bertemu temanku” ucapku seadanya.

“Nugu?” tanyanya hanya ingin tahu.

“Lee Sungmin” ucapku.

“Lee Sungmin? Nugu?” tanyanya.

“Teman kecilku yang minta bertemu, aku sudah lama tidak mengunjunginya, di busan” ucapku.

Yah, sebenarnya dia juga Seomates, lumayanlah membicarakan Seohyun dengannya.

“Geuraesseo!, setelah selesai keluarlah, aku akan pulang kerumah!” ucapnya.

“Ne!” kulahap habis makananku dengan cepat ketika ia sudah mau keluar.

“Gomawo, atas semalam!” ucapku.

“Ne!” katanya.

“Annyeong!” ujarku.

“Annyeong!” ujarnya.

Sooyoung POV

Seperti ini? Bahkan kau lupa ulang tahunku. Yah, hari ini adalah hari ulang tahunku, 10 Februari, kau tidak mengingatnya? Apapun itu, kau membuatku sedih oppa.

‘62xxxxxxxx’

“Nugu?” tanyaku pada diriku sendiri. Kuputuskan untuk kuangkat teleponnya.

“Yeobosseyo?” ucapku.

“Ini, sooyoung-ssi?” Tanya seorang namja.

“Ne!” ucapku.

“Aku Lee Sungmin, bisakah kita bicara di café dekat Namsan tower?” tanyanya.

“Ah, boleh, kebetulan juga hari ini aku tidak sibuk” ucapku.

—–Café—–

“Annyeong, kau, sooyoung-ssi?” Tanya seorang namja yang cukup imut kepadaku.

“Ne!” ucapku. Ia pun duduk didepanku.

“Jadi apa?” tanyaku too the point.

“Kudengar 2 bulan lagi kau akan menikah dengan kyuhyun, itu benar?” tanyanya khawatir.

“Ne!” aku menjawab sambil menganngguk.

“Kyuhyun, adalah temanku, aku dan kyuhyun adalah Seomates, dulu kami sering mengobrol tentang seohyun, tadi kyuhyun meneleponku dan berkata ‘Sungmin-ah, akhirnya impianku terwujud, kau tahu, aku punya nomor Seo joo hyun yang sangat cantik itu, kau tahu, itu sangat kebetulan, membuatku tak bisa berhenti mengembangkan senyumanku, hari ini ada show di KBS, kau tidak datang?’ aku hanya menjawab tidak, aku ada keperluan, kebetulan aku pernah menyimpan nomormu, dan aku ingin mengatakan ini denganmu, agar kau menyadarkannya, sebentar lagi kalian akan tunangan, bukankah kalian saling mencintai?” ceritanya.

“Ne, akan aku usahakan.” Ucapku.

“gomawo, sungmin-ssi!” ucapku dan dia hanya tersenyum.

“Sooyooung-ssi, mau kutemani jalan-jalan?” tanyanya sambil tersenyum.

“Kau baik sekali, kajja!” ajakku.

“Gomawo!” ucapnya sambil tersenyum lagi.

-Seo Joo Hyun Pov-

“Ah, hari ini, semoga, kyuhyun oppa datang, kebetulan aku juga ingin menanyakan sesuatu” ucapku pada diriku sendiri.

“Wae, Hyun? kau berbicara sendiri dari tadi” ucap fany eonni sambil memperhatikanku.

“Eonni, kau punya pacar?” tanyaku.

“Anniya, hanya teman laki-laki, sebenarnya suka juga sih” ucapnya.

“Nugu?” tanyaku.

“Choi Siwon” ucapnya.

“Jinjja? Choi siwon, actor tampan itu?” tanyaku.

“Ne!” Ucapnya sambil tersenyum.

“Tapi kau kenapa menanyakan itu Seohyun-ah?” Tanya taeyeon eonni yang ternyata dibelakangku dari tadi.

“Aniya, aku juga seperti fany eonni” jelasku.

“Jinjja?” ucapnya tak percaya.

“Aigoo, uri maknae sudah besar!” ucap kedua eonni ku.

“Tentu saja aku sudah besar!” ucapku.

“Nugu? Nugu? Namja yang membuatmu jatuh hati?” Tanya fany eonni tidak sabaran.

“Cho, Cho Kyu-“

“Jangan bilang, kalo Cho Kyuhyun Pewaris Cho corporation?” Ucap Tae eonni dan Fany eonni bersamaan.

“NE, kalian benar!” ucapku. Kurasa mukaku sekarang benar-benar merah bagai kan kepiting rebus.

“Woahh.. Seo kau benar-benar!” ucap tae eonni.

“Apakah dia Seomates?” Tanya fany.

“Ne” Ucapku gugup.

“Suruh dia datang kesini, perkenalkan kami!” ucap taeyeon eonni semangat.

“Ne” ucapku.

_____________________________________

To : Kyuhyun oppa

‘Oppa, eonni- eonni ku
Menyuruh mu untuk datang ke
Backstage, datanglah!’

_____________________________________

From : Kyuhyun oppa

‘Ne, aku sedang kesana!’

_____________________________________

‘Tok, tok, tok’

“Apakah dia?” Tanya fany senyum-senyum tidak jelas.

“Maybe?” ucapku.

“Annyeong Hasseyo!” ucap seorang namja didepanku sambil tersenyum.

“Annyeong, kyuhyun-ssi!” ucap kedua eonniku. Aku haya tersenyum.

Kami berbincang-bincang. Dan eonni-eonni k uterus menggodaku dengan kyuhyun oppa. Saatnya kami tampil, kyuhyun oppa pun menunggu diruang tunggu kami sampai kami selesai.

“Daebak, kalian sempurna!” ucapnya ketika kami sudah didalam ruang tunggu.

“Ne Gomawo!” ucap kami.

“Hyun, ada Shinee diluar kami keluar dulu ya!” ucap tae dan fany eonni.

“Ne eonni” ucapku.

“Oppa-“

“Ne?”

“Kau punya pacar?” tanyaku.

“Aku, aku, aku-“

“Kau punya ya?” Tanyaku dengan wajah lesu.

“Aniya, aku tidak punya!” sergah nya.

“Oppa kau kan suka, apakau mau berpacaran denganku?” tanyaku yang sangat senang ini.

“Emmhh..” Dia terlihat berpikir sejenak.

-Kyuhyun Pov-

“Emmhh..” aku berpikir sejenak.

‘Eotteokkaji?’ batinku.

‘2 pacar ya?’. Otakku terus berpikir.

‘Ah lebih baik aku Tanya hyukjae saja’

‘HyukJae’ calling..

“Yeobbosseyo?” tanyaku.

“Yeobbosseyo? Kyuhyun-ah ada apa?” tanyanya diseberang.

“Seohyunie, oppa keluar dulu ne?” tanyaku pada seohyun yng memasang muka berharap dan hanya mengangguk.

“Hyuk, kau kan punya pacar lebih dari 1, apa yang kau lakukan untuk membagi waktumu dengan pacar-pacar mu itu?” tanyaku to the point.

“aku hanya membagi waktu ku, lagi pula punya pacar banyak itu menyenagkan, dan sangat mudah, jika kau pintar kau akan mudah mengatur waktunya” ucapnya.

“Geurae, aku tutup” ucapku.

“Ne” ucapnya.

Akupun masuk dan menemui seohyun yang masih duduk.

“Eotte?” tanyanya berharap.

“Aku, aku, menerimamu, seohyun-ah!” ucapku sambil tersenyum, namun ada rasa takut didalam hati ini, ‘aku punya sooyoung’.

TBC~

Kkkk~ penasaran ga apa yang terjadi selanjutnya? Tunggu aja ne? maaf kalo post nya telat banget berhubung internet ga connect belakangan ini.

Mianhae readers.. T_T

Sampai jumpa di part 3.


[LINK FF] If You’re not Choi Sooyoung (Part 2)

$
0
0

Title : If You’re not Choi Sooyoung (Part 2)

Length : Chapter/Series

Genre : Romance, Conflict

Rating : PG-15

Main Cast : Cho Kyuhyun and Choi Sooyoung (great couple in Sugen) ^^

Author : Riora a.k.a Riny Oktora Purba

Note :

Annyeong chingudeul yg masih setia baca FF IYNCS ini.. di Part sebelumnya kayaknya banyak yg bingung yah sama jalan cerita nya.. kekekeke.. :)

Semakin bnyak chapter yg klian baca, pasti makin ngerti kok :)

ok deh, langsung aja ke TKP! Jangan lupa RCL, Please #bow (^_^)v

>KLIK DISINI UNTUK BACA<

PS: JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMENTARNYA YA :)


Viewing all 1445 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>