Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all 1445 articles
Browse latest View live

Waiting For You

$
0
0

Waiting For You 

Author : Putri Pucuk (@yeyehae23)

Rating : PG-11

Length : Ficlet

Genre : Sad

Cast : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun

Sumarry :

Langkahku untuk menggapai dirimu kian melambat tapi aku akan mencintaimu seperti saat pertama kali kita bertemu. Saat aku menetapkan hatiku padamu

 

****

Pria itu menggenggam koran itu dengan tangannya yang bergetar pelan. Dadanya terasa sesak. Jantungnya berdetak tak beraturan, seolah-olah ia pagi ini mendapat penyakit serangan jantung mendadak. Matanya tiba-tiba terasa panas. Dia… Dia tidak tahu bagaimana harus mengekspresikan perasaannya saat ini.

Yang pasti, berita utama di koran pagi ini cukup membuat energinya terkuras bahkan sebelum memulai jadwalnya. Membuat lubang hitam seketika di hatinya. Terasa kosong dan berbekas.

“Kyuhyun-ahh, kau tidak memakan sarapanmu ?” tegur Ryeowook sambil menarik kursi di depan pria bernama Cho Kyuhyun itu kemudian duduk. Kyuhyun mendongak melihatnya kemudian melihat hyung nya yang lain, yang menikmati sarapan pagi mereka. Aktivitas sarapan terhenti sejenak saat Kyuhyun mengeluarkan sebulir air matanya.

“Aku tahu ini akan terjadi. Aku sudah tahu” kali ini Siwon angkat bicara sambil meletakkan peralatan makannya. “Dia memang dekat dengan Kyungho, Kyuhyun-ahh. Semenjak pertemuan pertama mereka di gereja. Aku sudah membaca situasi ini akan terjadi juga” ucap Siwon di akhiri dengen desahan lelah.

“Jika aku boleh jujur, kau terlalu lambat Kyu. Lihatlah, Sooyoung menjadi milik orang lain sekarang” komentar Eunhyuk yang kemudian mendapat sikutan dari Donghae. Donghae melotot ke arahnya.

“Sudahlah dongsaeng. Relakan saja Sooyoung bersama Kyungho. Di luar sana pasti…. Yah, kau mau ke mana ?” celoteh Sungmin terhenti kala melihat Kyuhyun beranjak dari duduknya. Ia menyeka air matanya kasar kemudian tertawa pelan, yang mendapat tatapan aneh dari para hyungnya.

“Aku tidak apa-apa. Tidak perlu khawatirkan aku. Aku juga tidak terlalu menyukai Sooyoung” ucap Kyuhyun sambil menampilkan evil smile khas miliknya. Para hyungnya tertegun.

“Kau mau ke mana ? Kau bahkan belum sarapan” kata Ryeowook saat melihat Kyuhyun berjalan menuju ruang depan, hendak pergi.

“Aku ? Tentu saja aku akan pergi melakukan jadwalku yang menumpuk. Dan soal sarapan hyung, aku bisa sarapan di luar” ucap Kyuhyun datar sambil memakai sepatunya.

“Kalian tenang saja. Aku masih Kyuhyun yang sama hahahaha~” ucap Kyuhyun lagi dengan nada tawa yang di buat-buat.

“Laki-laki sejati itu harus kuat, meskipun hanya karena masalah sepele ini saja” ujar Kyuhyun enteng sambil berkacak pinggang.

“Aku pergi dulu hyung, annyeong~” Kyuhyun menutup pintu dorm dengan pelan dan member Super Junior terhenyak di tempat duduk masing-masing. Merasa magnae mereka kehidupannya tidak normal setelah berita pagi ini.

“Ini semua tidak baik. Sungguh-sungguh tidak baik”

****

Kyuhyun melangkahkan kakinya dengan langkah gontai di koridor gedung SM. Pundaknya terasa berat, seolah-olah ada berton-ton beban yang di tanggungnya.

Kyuhyun menghela nafasnya kasar, berusaha mencari kelegaan di setiap nafasnya. Tapi usahanya sia-sia. Rasa sesak dan sakit hati ini masih berbekas dengan jelas di hatinya. Hatinya menganga, kosong dan hitam.

Tatapan kedua orang itu saling beradu. Saling mematung di tempat masing-masing tanpa ada yang bergerak sama sekali, tanpa ada yang bergumam sama sekali.

Ok, ini mungkin agak berlebihan tapi Kyuhyun langsung merasakan pasokan oksigen yang ada di sekitarnya menghilang begitu saja. Dadanya kembali sesak.

“Sooyoung..” gumamnya pelan.

Gadis itu hanya menghela nafas pelan sekali kemudian tersenyum hambar ke arahnya, membuat Kyuhyun tidak mengerti sama sekali apa artinya. Sooyoung kemudian berbalik arah, berlari meninggalkan Kyuhyun sendiri di sana.

****

Kyuhyun menghela nafasnya. Sudah terasa lebih baik meski rasa sesak itu masih ada.

“Untuk apa aku mencintai orang yang sama sekali tidak mencintaiku ? Bodoh~”

Kyuhyun tertawa hambar. Ia menatap langit biru yang terbentang luas di atasnya. Rasanya sungguh bebas jika bisa ke sana.

Memory itu terulang kembali. Memory yang sudah banyak ia lalui bersama gadis itu.

Moment mereka di SM Town, saat di kantor SM, dan tempat lainnya, yang selalu membuat Kyuhyun tersenyum hanya dengan memperhatikan gadis itu saja.

Kedekatan mereka pun menjadi hal tersendiri di SM Family. SM Family seakan mengakui hubungan mereka dan mendukung hubungan mereka karna tingkah laku mereka yang menggemaskan sebagai pasangan, selalu membuat orang lain iri karena kecocokan mereka.

Sooyoung sudah banyak menyita perhatian hidupnya. Sudah banyak merebut hatinya hingga akhirnya Kyuhyun menetapkan bahwa hatinya milik Sooyoung dan terisi oleh Sooyoung sepenuhnya.

Tapi itu semua terlambat.

Gadisnya, Choi Sooyoung, telah di rebut seseorang.

Sooyoung SNSD dan Jung Kyung Ho di kabarkan telah berkencan selama satu tahun

Begitulah berita utama yang menghiasi koran-koran pagi ini. Seolah-olah ini adalah berita yang sangat di luar dugaan. Terutama bagi Kyuhyun.

Rasa-rasanya hatinya seperti tertohok. Di hujani ribuan jarum yang tidak pernah berhenti. Rasanya sakit.

Kata-kata yang hendak di ungkapkan itu, kata-kata cinta itu, kini harus tertahan kala gadisnya sudah di ambil orang lain.

“Aku akan menunggumu” gumamnya sambil menghela nafasnya berat. Berusaha tersenyum di tengah getir suasana hatinya.

“Hatiku hanya mengenalimu Choi Sooyoung. Langkahku untuk menggapai dirimu kian melambat tapi aku akan mencintaimu seperti saat pertama kali kita bertemu. Saat aku menetapkan hatiku padamu”

“Aku tahu ini memang bodoh tapi aku akan tetap menunggumu sampai kau sadar bahwa kau sebenarnya membutuhkanku”

_the end_

Hai, author kembali ^^ Masih pada kenalkah ? ._. Kayaknya enggak ya -_-

FF ini sekaligus menandai comeback (?) aku di dunia per-ff-an.

Jujur ya, denger berita Sooyoung pacaran dengan Kyungho itu bikin aku shock setengah mati. Saat baca berita itu, semua pairing2 favorit aku rasanya langsung musnah gitu aja -_- Dan gegara itu aku gak bernafsu (?) nulis FF sama sekali. Feeling itu hilang gitu aja. Sebenernya kangen nulis FF tapi yah itu, kecewa dengan berita itu

Tapi sampai ada seorang reader bilang ke aku “Berita itu emang boleh berlainan dari imajinasi dan pairing favorit kita tapi tetaplah berkarya. Tetap jadi Sooyoungster dan dukung selalu Sooyoung eonni”

Dari situ aku berpikir, bener juga sih. Dan dari situ juga mulai menggebu-gebu lagi semangatnya :D Dan aku membuat FF ini sbg perdana (?) hahaha :D

Gimana ceritanya ? Jelek ya ? Udah lama gak nulis, gak dapet inspirasi juga -_- Dan utk FF aku yang lain seperti Part of Me dan lainnya akan aku posting beriringan minggu ne. Gamsa ne ^^

-putri pucuk-



[ Part 2 ] Arrogant’ s Love

$
0
0

Title : Arrogant’ s Love
Author : Haryati
Rate : Pg 16
Genre : Romance, Humor, Semi Yadong(?) *eh
N.B : Maksud semi yadong disini adalah adanya terdapat kata-kata vulgar dan perlakuan yang kurang etis lainnya. Yang mengharapkan ‘ terjadinya yadongan ‘ harap buang jauh-jauh pemikiran itu, nde ;)

-
- Happy Reading
-

” Noona, Noona ~ Just Called Me Noona, pabboya! “

-

[ Sooyoung POV ]

“ mwo? Kau bekerja untuknya? Tinggal satu rumah dengan playboy yang super duper gila itu? maksud ku, pria mesum nan arrogant itu?! ” Akh, sial. Ingin rasanya aku menyumpal mulut lebarnya itu menggunakan sepatuku ini,-hah tapi itu hanya akan menjadi hayalan semata-. kau tahu akibat teriakanmu barusan semua perhatian para mahasiswa yang berlalu larang di taman ini melirik pada kita. Neomu daebak Yul.

Ya saat ini kami,- aku dan Yuri- ada di taman kampus. Ya, sekarang adalah jam rehat. Dan dibanding mengisi perutku yang sebenarnya sudah meronta-ronta minta diisi kekafe kampus ini aku lebih memilih untuk meluapkan segala beban yang ada dalam benak ku saat ini, dan itu tentunya hanya pada Kwon Yuri seorang. Ya, aku butuh masukan darinya, dari seorang yang telah berhasil menyandang status sebagai eomma kedua ku ini. Namun sepertinya tindakan ku ini salah. Lihatlah betapa mulut besarnya dia ini. kenapa tidak sekalian saja kau menggunakan toa saat berbicara tadi dan mengumumkannya keseluruh penjuru dunia Kwon Yuri-ah.

“ Ya, Sooyoung-ah katakan apa yang sebenarnya sudah terjadi? ” dan ucapanya barusan sontak membuat kejadian kemarin harus kembali terputar diotakku.

[ Flashback ]

Ppprrraaannngggg…

“ oh tidak.. pecah?? ” aku bergumam kaget kala kaki bodohku ini menabrak sebuah benda besar yang terbuat dari bahan keramik tersebut. Ya, kaki bodoh ini tengah menabrak sekaligus memecahkan guci mewah dan besar yang tadinya bersemayam rapi di ruangan tamu ini. mati kau Choi Sooyoung.

“ Yak ?! ” aku tersontak kaget mendapati suara berat itu mendapatiku tengah berdiri dengan tampang bodoh dan itu diakibatkan oleh benda yang telah berhasil ku hancurkan dalam sekejap mata.

“ je- jeongseomnida, jeongseomnida… “ entah apa yang saat ini tengah berada di benakku. Tapi setahuku setiap orang yang baru saja melakukan kesalahan pasti akan mengeluarkan kata-kata itu, kan?

“ aish.. yak!! 1 juta won, Ganti Rugi. !! ” mataku hampir saja copot dari sarangnya. Satu juta won?! Kau gila?!

“ n-ne?! T-tapi ak-aku tidak punya uang sebanyak itu. ” mati kau Choi Sooyoung, mati.

“ aku tidak mau tahu, kau harus menggantinya, Choi Sooyoung. ” oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan, apa?! dari mana aku akan mendapatkan uang sebanyak itu? tamatlah riwayatmu Choi Sooyoung, tamat. Dan entah yang sudah keberapa kalinya aku menyumpah serapahi diriku sendiri.

“ t-tapi.. aku, aku tidak punya uang sebanyak itu. sungguh. Tak bisakah kau mengurangi harganya? ” akh, aku tahu kalian semua pasti akan tertawa sebahak-bahaknya kala mendengar ucapanku tadi. mengurangi harga? Aish, seperti aku punya uang saja walaupun harganya dikurangi. Dan lagi ucapanku barusankan hanya digunakan kala sedang melakukan proses antar pedagang dipasaran. Dikurangi? Hahahhh ~ benar-benar ucapan bodoh.

“ yak! kau pikir ini di pasar, eoh? Dikurangi? Kau gila. ” ne, kau benar.

“ aku tahu kau pasti akan berkata seperti itu. tapi mau kau bilang bagaimana pun aku memang tak punya uang sebanyak itu. ”

“ oh, jadi berniat tak ingin ganti rugi, eoh? ” Ya Tuhan. apa lagi ini? dia semakin berjalan dekat kearahku dan tentunya aku juga semakin berjalan menjauh. Maksudku dengan berjalan mundur. Shit, semakin aku memundurkan langkahku semakin cepat pula langkahnya dan terakhir aku malah terpojok di tembok ini.

“ kau tahu, Sooyoung-ssi. dirumah. ini. sangat. Sepi. Bukan? Kau melihatnya, kan. SEPI. ” sekali lagi ia berucap dengan kalimat yang penuh penekanan seraya memojokanku ( kembali ) kedidnding rumahnya ini. ‘ nonna ’ . ‘ noona. ‘ panggil aku ‘ noona ‘ bocah kurang ajar.

Glekkk ~
Apa katanya tadi? sepi? Kau benar bocah dan itu membuatku semakin merinding. Maksudku kau adalah namja yang terkenal dengan sifat brengsekmu diseluruh penjuru kampus. dan sayangnya entah Dewa Cinta dari mana yang telah membuat seorang preman kampus seperti ku ini malah jatuh hati padamu. ( dan itu disebabkan pada kejadian saat OSPEK yang pertama kali dilakukan dikampus ini. Love At The First Sight. Maksudku, kau beruntung memiliki tampang yang rupawan dan tampan tentunya. Fostur dan eummm.. perfect. Benar-benar tipe ideal namja yang ku sukai -. Sebenarnya aku masih belum terlalu yakin dengan perasaanku padamu. Entah aku memang benar- benar menyukaimu, dengan kata lain benar adanya si Dewa Cinta sedang melandaku kata, kerennya sih LOVE AT THE FIRST SIGHT memang benar-benar terjadi padaku saat pertama kali memandangmu atau hanya sekedar simpati belaka. Molayo-. )

“ dan kau masih mau bilang tidak akan tanggung jawab juga? ” noona ! kenapa begitu sangat susah menyubutku dengan embel-embel itu. aku segera menggeleng kencang sebagai jawaban atas pertanyaanya tadi namun seketika kembali mengangguk. Ige mwoya, sebenarnya apa yang sedang kufikirkan?

“ ya, noona sayang jawab yang benar. Kau sudah menghancurkan salah satu koleksi guci kebanggan eomma ku. Dan bisa saja aku akan memberikan keterangan palsu sebagai penghutang yang tak mau membayar hutanganya kepolisian dan maka dari itu kau akan membusuk didalamnya. ” lagi, lagi bocah brengsek ini mendesah. Kalian dengar, MENDESAH ! dan itu tepat ditelingaku. tunggu apa tadi katanya? P-penjara? Sebegitunya, kah?

“ bagaimana noona sayang? ” kau benar-benar bocah brengsek, kurang ajar, sialan ! aku menyuruhmu memang untuk memanggilku dengan embel-embel tersebut, namun tidak dengan tambahan ‘ sayang ‘.

“ a-aku… ”

“ jadi lebih memilih kepenjara ya, eoh? ”

Ah, shitt. Kenapa hari ini nasib sial malah menimpaku? Apa yangharus kulakukan? Aku, aku tak mau dipenjara. Akh, orang kaya benai-benar licik ! sekilas aku melihat ia mulai merogoh kantungnya, sepertinya akan mengeluarkan sesuatu. Benr dugaanku, ponsel.

“ yeobbseo, dengan kepolisian Seoul? ” mataku seketika terbelalak kaget. Apa katanya? Kepolisian? Dia tidak bermain-main dengan ucapannya, sial. Eotthokae?

“ nde, pak polisi aku hanya ingin melaporkan sebuah kasus dimana ada seorang.. ”

“ arrayo ! ” aku tidak mau di penjara, aku tidak mau. Aku tidak tahu bagaimana uang dapat berkuasa bagi kalangan seperti mereka ini. tapi yang jelas setahuku orang dengan tipe yang seperti mereka ini biasanya paling mudah untuk membalikan sebuah kata, mengolah kata dan itu semua dilakukan dengan tenaga uang. Dan aku tak cukup pintar untuk dapat mengendalikan situasi seperti ini.

Uang uang uang, andai aku punya banyak uang guci murahan ( oh, aku tak yakin dengan kata ‘ murahan ‘ ini ) seperti itu saja sudah pasti akan kuganti dengan harga 10 kali lipat, namun apa daya sepertinya itu hanya akan menjadi sebuah imajinasi yang tinggi yang tak’ kan pernah terwujud tentunya.

“ arrayo, jadi kau menginginkan apa dariku sebagai ganti rugi guci mahal itu? kalau kau minta ganti rugi uang atau dengan barang serupah lainnya kau salah besar, aku tak punya untuk mengabulkan itu. ” ucapku mulai ketus meghadapi bocah brengsek ini. ( oh ayolah, bahkan entah sudah berapa gelar yang aku berikan padanya dalam satu hari ini. )

“ jinjja? ” ucapnya kaget, atau lebih tepatnya ‘ pura-pura kaget. ‘ oh, kenapa harus ada manusia sebrengsek dia terlahirkan didunia ini?

“ eummm, apa ya? ” jangan sok berpikir keras seperti itu bocah. Ekspresimu kentara sekali dipaksakan. Menyebalkan.

“ jadi bodygardku,? ” sontak aku pun menganga lebar mendengar ucapan spontan yang baru saja ia lontarkan tadi. apa? apa katanya? Bo-bodygard?

Lantas aku segera meniup tangan kanan ku dan menempelkannya di salah satu telingaku – salah satu upaya yang dilakukan ‘orang dulu’ demi memastikan kebenaran suatu hal yang baru saja tertangkap rapi sang gendang telinga-.

Ia segera menaikan atau lebih tepatnya menutup mulutku yang sempat menganga lebar tadi dengan tangan kanannya. “ kau terlalu berlebihan, Choi Sooyoung-ssi. ” sekali lagi kau menamaiku mati kau, bocah.

“ aku dengar kau adalah preman kampus di universitas kita, jinjja? Wah.. apa kata orang-orang nantinya ya kalau seorang preman kampus akan menjadi sang bodygardnya pangeran di kampus itu. ” dia berucapa pada siapa? Padaku? Oh, Aku tak mendengarkan. Berucaplah semaumu bocah tengik.

“ menjadi bodygardnya seorang Cho Kyuhyun. ya jadi bodygar artinya 24 jam penuh harus tetap disisiku menemaniku kemanapun aku pergi. bekerja menjadi maid alias pembantunya Cho Kyuhyun, pembantu maksudnya disini yah baik itu menjadi juru masak dalam rumahnya, supirnya bahkan menjadi orang yang akan menjadi ibu asuhku. Ibu asuh Yah maksudku seperti memandikanku, menyuapi aku makan dan sebagainya, bukankah kau lebih tua dibandingkan aku, iyakan noona? Dan aku membutuhkan semua itu dari mu, yah kau taulah aku ini sangat lemah aku butuh perlindungan dari adis tomboy sepertimu noona. ” catat, ini ketiga kalinya au menganga dengan selebar mungkin. Setelah mengucapkan kalimat yang dalam sekejap mata membuatku ingin membuangnya kedasar jurang ia pun segera beragyeo ( fieled ) dan mengerling nakal kepadaku.

Tuhan, cobaan apa lagi ini? dan tunggu apa katanya tad? Menjadi ibunya? MEMANDIKANNYA?! MENYUAPINYA?!

“ atau kau lebih memilih kepenjara? ”

BUNUH SAJA AKU, CHO KYUHYUN !!!

[ Flashback Off ]

Sreekkkk
Setelah memori akan kejadian semalam terputar rapi dibenakku, Lantas aku seperti merasakan adanya sebuah tangan yang memegang pergelangan tanganku dan,.. menariku dengan paksa.

“ ya, apa yang kau lakukan?! ” bukan, bukan aku yang baru saja berteriak itu, tapi Yuri. Aku sih bakalan tahu kalau bocah tengik ini akan melakukan ini. sebenarnya tujuanku tadi lari ketaman ialah utuk menghindari bocah ini. aku tahu ia akan mencariku. Maka dari itu aku lebih memilih ketaman, tempat yang menurutku tidak akan dia duga sebagai tempat persembunyianku. ( yah itu karena ditaman ini banyak sekali yeoja. Dan dia benci akan hal itu, dia benci dengan yeoja-yeoja genit itu.- walau sebenarnya ia juga merupakan namja mesum, tapi namja tetaplah namja, jika ada yang memberi bangkai harimau tak akan mau melepaskannya begitu sajakan.- dan jangan tanyakan bagaimana aku tahu hal itu. hey, aku sudah lebih dari dua tahu sebagai stalker sejatinya,- walau aku tahu pasti ini hanyalah sekedar crush, bukan love-. )

“ bukan urusanmu. ” dan pergi berlalu meninggalkan Yuri begitu saja dan masih dengan menarikku paksa tentunya. Sekilas aku melihat Yuri yang berdecak kesal akan ucapan yang baru saja dilontarkan bocah ini. maka aku sgera negapitkan kedua tanganku di dada dan kupertunjukan pada Yuri sebagai wujud ‘ kalau aku sedang butuh pertolongannya saat ini. ’

-

“ apa aku ada menyuruhmu untuk berbincang-bincang dengan seseorang? Bukannya aku menyuruhmu untuk tetap disampingku 24 JAM PENUH?! ” tunggu dulu, tunggu dulu. Apa maksud ucapan bocah ini? kenapa sekarang aku ini seolah-olah dalah pembantunya. Iya sih aku memang pembantunya, tapi apa haknya mengatur pada siapa aku mengobrol. Lagi pula yang aku ajak ngobrol itu Yuri, bukan orang lain. Lalu apa hak mu.

“ kita pergi. ”ucapnya lagi seraya melemparkan sebuah kunci motornya padaku. Tunggu? Kunci apa? MOTOR? SEKARANG?!

“ ya, kau gila bocah? Jadwal kuliahku belum habis. Aku masih jarus menyelesaikan kuliahku sekiatar dua jam lagi. ”

“ tapi aku sudah ! ”

“ tapi aku belum !! ”

“ sayangnya kau tak bisa membantahku maid Choi. PULANG !! ” Oh Tuhan, sekali saja.. walau hanya sekali saja tolong berikan aku sebuah kekuatan supranatural untuk membunuh orang ini. meniup poniku dengan kesal, aku pun segera berlalu menuju parkiran. Menyesal aku telah menaruh hati padamu bocah tengik.

-

“ kau yang bawa. ” lagi-lagi aku terperangah kaget mendegar ucapan yang baru saja dilontarkan dari bibir tebalnya itu. yang bawa? AKU?

“ yak ! kau gila ?! kaukan namja, kenapa tak kau saja yang bawa ! “

“ wae? ”

“ yak ! yeoja yang membonceng namja dalam mengendarai motor itu TIDAK ETIS, maksudku SANGAT TIDAK ETIS ! kau gila eoh? ”

“ memangnya siapa yang mengeluarkan peraturan seperti itu ? ” dia bertanya dengan santainya. Dan hal itu malah membuatku semakin menggeram kesal padanya, dia bodoh atau pura-pura bodoh, eoh?

“ ya ! tanpa peraturan seperti itu dikeluarkan seharusnya kau bisa sadar diri, namja di belakang dan yeoja di depan, terlebih dia sedang meyetir. Bisa saja nanti ‘ itu ‘ mu menganai pantatku dan kau malah mencari kesempatan untuk meraba-raba se-… ehhh, ehmmm… ”

Plakkk….
Oh Tuhan, apa yang baru saja kuucapkan? T-tadi aku mengucapakan apa…? mulut sial, kenapa kata-kata sevulgar itu malah dengan mudahnya mencerocos keluar dari mulut sia ini, eoh? Akh, beranikah aku mentapnya kali ini?

“ dan memang itulah yang kuiingankan, noona sayang. ” lagi-lagi aku terperangah mendegar jawabannya barusan. najis, dia mencolek daguku? DAGUKU?!

__

“ ashhhh… ” aku mendesah tertahan. suara menjijikan itu, aku bahkan tak menyangka keluar begitu saja dari bibir ranumku ini. maksudku, awww… dia benar-benar kurang ajar.

Oh Tuhan, apa yang harus aku lakukan? Dia? Akh ~ betul apa yang baru aku katakan. Yeoja-aku-, di depan ( menyetir ) dan namja ( dia ) duduk dibelakang. Dan dia, akh sial aku mulai merasa tangan sialnnya itu mulai gencar dalam meraba ( bahkan aku tak yakin jika ia hanya sekedar mearaba, maksudku ia juga mulai meremasnya. Kurang ajar.. ) bagian tubuh depanku- dengan seolah-seolah berpegangan denganku tentunya-. Dan bukan hanya itu, entah sudah keberapa kalinya ia semakin mempersempit jarak duduknya kepadaku ( yang sedang menyetir ) sehingga aku dapat merasakan benda yang mulai tegang dibawah sana tepat mengenai bokongku. Ingat, benda tegang !

“ asshhh… punyamu cukup besar juga, sayang. ”

Cukup-cukup, aku sudah tak tahan dengan posisi yang seperti ini. aku bukan seorang wanita murahan yang dapat kau perlakukan seperti itu bocah gila. lantas aku segera merem dadakan motornya itu sehingga membuat kepalanya yang memang saat itu tidak menggunakan helm terbentur cukup keras dengan helm yang saat ini kugunakan. Aku bersyukur atas itu. setidaknya dengan ini kau dapat kembali kealam sadarmu, bocah gila.

“ yak ! apa yang kau lakukan bodoh. ” aku sedikt kesal mendengar ucapannya itu.

“ yak ! bocah mesum, seharusnya aku yang mengucapkan kata-kata tadi. apa yang sudah kau lakuakan, hah? Mencari kesempatan dalam kesempitan, eoh?! ” sebuah kalimat yang sedari tadi kupendam akhirnya keluar juga. Lantas ia mengeluarkan smirknya dan berucap

“ hahh ~ kupikir kau juga menikmatinya tadi, noona. ” dengan tawa meremehkan ia kembali berucap. Dan dengan penekan pada kalimat noona tentunya. Bangsat..

“ kau sempat mendesah, yah walau dengan desahan tertahan. Katakan kau juga mulai menikmati sentuhanku, kan? ”bagaikan ditimpa beban yang berton-ton kali lipat, kembali aku tercengang dan itu kembali terulang hanya karena ucapan-ucapan vulgarnya yang tak henti-hentinya menyapaku sedari tadi. kurang ajar.

_
_

“ yak ! kenapa kita malah kesini? Bukannya tadi kau menyuruh untuk pulang, eoh? ” kalimat penuh sarkatis itu pun lantas kulontarkan. Hey, benar saja, tadikan dia yang memintaku untuk pulang, dan apa ini? bukannya kerumah mewahnya itu, dia malah menyuruh untuk berhenti di sebuah, eummm.. ya, bar.

“ bukannya sudah kubilang kalau akan menjadi bodygardku, SELAMANYA. Dan 24 jam penuh disampingku. Maka dari itu setidaknya kau memang harus tahu kegiatan sehari-hariku. ” lagi, aku hanya bisa mendengus pasrah kala mendapati bocah ingusan ini berucapa layaknya bos. Dan aku benci itu. and what? Hei tadi dia bilang apa? selamanya? Tak ada kata selamanya dalam perjanjian lisan yang kemarin disepakati. Dasar bocah ingusan, seenaknya saja.

“ kau mau berdiri disitu sampai seorang ahjussi tua menyapamu, eoh? ” lamunanku terbuyarkan seketika. Ne, kurasa dia memang ada benarnya. Sebenarnya aku agak memandang risih dengan para tua bangka yang sedari tadi memandangku denga pandangan, eummm… mesum tersebut. Lantas aku segera berlari menyusul Kyuhyun,-sibocah mesum- dan masuk kedalam bar tersebut.

_

“ Hei, Cho Kyuhyun…!!! ” aku terbelalak kaget kala suara barithone itu menyapa keras, dan itu di tujukan pada Kyuhyun pastinya. Bukan, bukan suara atau apalah yang kuterkejutkan dalam hal ini. maksudku..

Lee Hyukjae..?

Namja yang aku pikir adalah namja sopan, berakhlak, dan baik pastinya ternyata 360 derajat jauh dari dugaan ku. Ternyata ia sama saja dengan bocah brengsek yang saat ini memeluk bahuku sok akrab. Maksudku, Hyukjae, ya lihatlah ia saat ini. menghabiskan berbotol-botol wine yang tentunya ditemani beberapa gadis jalang dalam dekapannya. Akh, kurang ajar. Mau apa bocah mesum ini mengajakku ketempat bangsat ini?

Lantas aku pun segera memandang sengit padanya, namun dia acuh dan lebih memilih mendatangai Hyukjae yang saat ini terkapar diatas sofa. Oh, aku yakin namja itu tengah mabuk sekarang ini. lantas aku pun segera menhampiri mereka yang tampak sedang memperbincangkan sesuatu. Sekilas aku mendengar ucapan mereka saat itu.

“ hei, aku punya koleksi film biru yang baru. Eotthe? Mau coba tidak? ” Eunhyuj berucap seraya mengeluarkan gold i-phone tersebut dari sakunya.

film biru? Maksudnya? Aku segera memutar otak mencerna kalimat yang baru saja di lontarkan bocah tengik yang aku pikir berbeda jauh dengan sifat bocah Cho ini, nyatanya ia lebih parah.

Tunggu dulu? Film biru? Koleksi film biru? Jangan-jangan?

Aku sedikit memandang was-was kearah dua bocah yang saat ini tengah bercengkrama membicarakan prihal kotor tersebut tentunya. Dan sial aku malah ketahuan oleh Kyuhyun yang sedang menatap mereka sedari tadi dengan pandangan jijik.

“ waeyo? Apa kau ingin mencoba melihat juga? ” oh Tuhan, entah sudah keberapa kalinya bola mataku ini harus terbelalak dengan lebar dan itu selalu disebabkan oleh namja brengsek seperti Cho Kyuhyun. mlihat hal seperti itu? tidak, terimakasih.

“ hei bocah, sepertinya kau memang harus dapat pengajaran khusus akan hal itu. tidak terimakasih, kau saja yang nonton. ” ucapku cuek dan segera mengambil ancang-ancang untuk pergi, namun belum selangkah aku berjalan kembali tangan pri brengsek ini menyapa pergelangan tanganku dan membuatku tertarik dan spontan jatuh dalam pangkuannya.

“ kau terlalu somobong sayang. Akh, ayolah. aku yakin bahkan tidak hanya ketagihan menontonnya, kau bahkan akan ingin mencoba merelaisasikannya juga, dan itu tentunya padaku. ”

Terkadang aku berpikr, kenapa bisa-bisanya aku menaruh hati alias telah jatuh cinta dengan namja tak jelas sepertinya? Namja brengsek, mesum dan kurang ajar. Dan kenapa juga aku semakin bodoh dan tak tahu harus melakukan apapun kala bocah brengsek ini mermulai untuk bersikap brengsek padaku. Contohnya saja saat memboncengnya mengendarai motor tadi. ku akui aku memang menyukai sentuhannya itu dan itu memang membuatku untuk ketagihan dan menginginkan lebih.

Bangsat ~

Oh, ayolah. Seseorang coba jelaskan pada ku apa yang sebenarnya sudah terjadi pada fungsi kerja otakku? Bahkan dia yang pertama yang menyentuhnya? Aku tahu bahkan sangat tahu dia adalah namja yang penuh dengan status ‘ bahay ‘. Namun kenapa tetap saja aku tak mampu mengelak dari parasnya yang menurutku sangat menggoda itu? maksudku, dia memiliki tampang yang sangat rupawan yang setiap orang yang baru saja pertama kali mengenalnya akan tertipu dengan tampang calm yang dipancarkan dari wajahnya itu. namun memilik sifat yang berbeda dan tak sesuai dengan sifat maupun kelakuan yang dimilikinya.

Oh Tuhan, benarkah aku memang telah jatuh cinta kepada bocah kurang ajar seperti Cho Kyuhyun sehingga membutakan penglihatanku akan sifatnya yang brengsek itu? atau perasaanku ini hanyalah sebuah perasaan yang tak lebih hanya rasa kagum semata?

Tolonglah siapapun yakinkan aku akan perasaan ini. jika benar aku memang menyukai ani, maksudku mencintainya, ajar dan bantulah aku untuk dapat merubah sifat brengseknya itu.

Namun bila itu jatuh pada pilahan kedua, yakni hanya rasa kagum semata… siapapun berilah aku pinjaman uang sebesar 1 juta won untuk dapat melunasi hutangku dan pergi meinggalakan bocah gila ini.

Sungguh, melihat ia menghabiskan hari-harinya dengan menonton film kotor itu membuat hatiku cukup teriris miris. Setega apa orang tuamu sehingga tak memperhatikan bentuk liku kehidupan yang kau jalani, Cho Kyuhyun? kau memiliki alur hidup yang SALAH.

-
-

Te Be Ce ~

-
-

Fyiuhhh ~
Haloha knightdeul, akhirnya publish juga, hahahahh ~ eotthe? Hasil yang sangat mengecewakan ya? Omaygat, Ayu juga tahu itu. :3

Oke, persis sesuai peraturan part kemarin, karena yg komen lewat dari 80-an maka Ayu gak jadi protect :D maka dari itu untuk part yang satu ini juga Ayu bakal buat kuota juga, dan kali ini naik 10 menjadi 90, hehehhh ~ kan di part ini agak panjangan dikit, so kalau kurang Ayu protect, ok ;)

Be A Good reader, Knighdeul ;)

( oh iya, Ayu ngetiknya sampe tengah malam cuy, smpe jam 1 baru tidur. Maka dari itu hargai ya, pliss walau hamya sekedar bilang ‘ NEXT ‘ )
RCL, Jusseyo 


Datting Prestigious (Part 3)

[DRABBLE] LOVE MEETING –“My 4th and Eomma”

Sequel Of ‘My Stupidity’ [Part 3]

$
0
0

cats

Author                   : SooNa

 

Title/Judul              : Sequel Of ‘My Stupidity’ [Part 3]

 

Rating                    : PG-17+

 

Genre                     : Romance

 

Main Cast              :Choi Sooyoung-Cho Kyuhyun

 

Other Cast             : Find by yourself in the story J

 

Note                       : Semoga masih ada yang menanti ff gajeku yang satu ini, and Happy reading jangan lupa RCL J

 

Dan untuk My Stupidity, Seq part 1 dan 2 nya bisa dilihat diblog pribadiku.

 

http://summercalista.wordpress.com/ 

 

 

 

~

 

 

 

“Benarkah?”

 

“………”

 

“Ah aku ingin melihatnya, sekarang aku akan kesana. Tunggu ya oppa.”

 

Sooyoung langsung menaruh gagang telepon itu. Diwajahnya tercetak senyuman yang sedari tadi tak luntur.

 

Dilihatnya Kyuhyun yang baru keluar dari kamar mandi, yang merupakan kebiasan Kyuhyun sejak sebulan lalu.

 

“Kyu cepat habiskan makananmu dimeja kita akan kerumah eomma.” Ucap Sooyoung girang mulai memasakukan barang-barang yang setidaknya ia perlukan kedalam tas tanpa menghiraukan Kyuhyun yang sepertinya ingin protes.

 

Ponsel tentu saja, body lotion jangan dilupakan, dompet hal yang wajib lalu apa lagi ah dan benda yang lumayan kecil tapi sangat Sooyoung butuhkan disaat tertentu dan harus tetap ada didalam tasnya terlebih ketika Kyuhyun tidak ada disampingnya.

 

Botol parfum yang Kyuhyun pakai sekarang menjadi miliknya. Sekarang tak perlu lagi mencium bau tubuh Kyuhyun karena Sooyoung selalu membawa bau itu, ani karena Sooyoung selalu membawa parfum milik Kyuhyun itu.

 

“Ayo kita berangkat.” Sooyoung keluar dari dalam kamarnya dan senyuman yang sedari tadi tercetak diwajahnya langsung luntur melihat Kyuhyun yang terlihat malas untuk menghabiskan makanannya yang sudah ia siapkan itu.

 

“Kyu aku bilang habiskan makananmu.” Rengutnya membuat Kyuhyun tersadar kalau Sooyoung sudah ada didepannya. Memikirkan nasibnya nanti dirumah mertuanya mampu membuat Kyuhyun melamun dipagi hari ini.

 

Oh bayangkan nanti dirumah keluarga Choi dirinya akan diperlakukan seperti apa oleh kakak iparnya itu yang notabennya menyimpan dendam pada dirinya.

 

Oh ayolah dia sekarang sudah menjadi suami dari adiknya itu jadi apa lagi yang perlu dipermasalahkan?

 

“Perutku masih mual Soo.” Dengan wajah yang sedikit ia buat seperti orang kesakitan ia berbicara pada Sooyoung.

 

Sooyoung yang melihat itu langsung merengut kesal dan langsung duduk dikursi yang tepat didepan Kyuhyun. Mengambil alih piring berisikan selembar roti tawar berselai coklat dan segera mengambil pisau dan garpu yang Kyuhyun pegang. Dengan sangat telaten membelah roti itu dengan pisau dan mengarahkan potongan kecil yang dihasilkan dengan menggunakan garpu kearah mulut Kyuhyun yang sudah terbuka dari tadi.

 

Satu suapan sampai roti itu habis, sedikit Sooyoung mengelap bekas selai yang terlihat disudut bibir Kyuhyun dan segera menjilat jarinya sendiri untuk membersihkan sisa selai yang berpindah itu.

 

“Cepat mandi dan pakai bajumu sendiri, kali ini jangan mencoba manja Cho.”

 

Kyuhyun yang tadinya senang karena part favorit dipagi harinya yang biasa ia lalui harus ditiadakan oleh Sooyoung.

 

“Cho.” Kyuhyun langsung bangkit dan segera masuk kedalam kamarnya, akan gawat bila Sooyoung marah, bisa-bisa part-part yang lainnya bisa dihilangkan juga oleh Choi Sooyoung.

 

~

 

Dengan dasi yang masih menggantung tak sempurna Kyuhyun menyalakan mobilnya.

 

“Soo-ah tak bisakah kau membantuku mengikatkan dasi ini?” Tunjuk Kyuhyun dengan tangan kirinya kearah dasi berwarna hitam itu kontras dengan kemejanya yang berwarna putih.

 

“Menyesal aku membiarkanmu memilih pakaianmu sendiri.” Ucap Sooyoung sambil membenahi dasi Kyuhyun.

 

“Makannya kau harus selalu melakukan tugasmu seperti biasanya.” Kyuhyun tersenyum sambil sesekali memerhatikan wajah Sooyoung.

 

“Fokus pada jalanan Cho, aku masih ingin hidup.”

 

“Selesai.” Ucap Sooyoung dan segera menarik tubuhnya menjauh dari Kyuhyun sebelum kebiasan lain yang Kyuhyun punya terjadi. Dimanapun dan kapanpun serta dalam keadaan apanpun suaminya itu selalu saja mencium dirinya ketika selesai memasangkan dasinya.

 

Sungguh walaupun dalam keadaan menyetir seperti ini karena hal yang sama pernah terjadi, dan mereka hampir tabrakan. Otak cerdas Kyuhyun bahkan menurut Sooyoung sudah sangat tumpul, atau dari dulu memang otaknya tumpul hanya saja Kyuhyun mengarang tentang kecerdasannya itu? Siapa tahukan?

 

“Akan kutagih nanti hakku Choi.”

 

“Lakukan dulu kewajiban sebelum hak Cho, itu yang aku dengar.”

 

~

 

“Dasar eomma dan appa, cucu pertama mereka lahir malah mereka asik berlibur.” Ucap Sooyoung sambil membawa Siyoung dalam pangkuannya.

 

“Wah oppa putrimu ini sangat cantik seperti ahjummanya.” Sooyoung terus menimang-nimang keponakannya itu yang baru lahir seminggu lalu.

 

“Cih dia itu anakku tentu saja kecantikannya dari ibunya.” Siwon menananggapi Sooyoung walaupun nadanya sedikit tak enak didengar. Matanya melirik kearah namja yang duduk tepat disamping Sooyoung membuat yang dilirik hanya bisa tersenyum kaku. Mungkin hanya sebagai tanda hormatnya.

 

“Yaya kau berutung oppa memiliki istri secantik Fany unni.” Tiffany tersenyum mendengar pujian adik iparnya itu yang baru kali ini berkunjung kembali kerumah setelah pernikahannya.

 

“Ya aku beruntung dan kau tidak.”

 

Tiffany memandang tajam Siwon, suaminya itu sudah mulai bertingkah kekanakan.

 

“Oppa jangan mulai.” Bisik Tiffany dan sedikit menyenggol pinggang Siwon.

 

“Maaf aku tidak bermaksud. Nah adik ipar apa kau sudah makan?” Tanya Siwon, lebih tepatnya ia terpaksa bertanya ketika mata Tiffany sudah mulai memicing kearahnya.

 

Kyuhyun yang mendengar itu hanya bisa menelan ludah, inilah yang menjadi alasan dari dirinya enggan untuk datang kerumah keluarga Choi. Ia tak tahu harus bertindak seperti apa terhadap kakak iparnya ini.

 

Jujur ia sedikit kesal pada Siwon karena sikapnya yang seakan masih tidak terima kalau dirinya menikah dengan Sooyoung. Padahal selain Siwon tidak ada yang komen akan kelakuannya pada Sooyoung. Malah kedua orang tua mereka cukup senang karena bisa saling berbesanan.

 

“Sudah hyung.” Ucap Kyuhyun dengan nada yang sama anehnya membuat Tiffany dan Sooyoung hanya bisa menghela nafas.

 

~

 

Kyuhyun dan Siwon sudah pergi bekerja meninggalkan istri mereka. Sooyoung sedang bermain dengan Siyoung yang tengah terbaring diranjang..

 

“Unni apa kau merasa tidak nyaman dengan hubungan Siwon oppa dengan Kyuhyun oppa?” Tanya Sooyoung kepada Tiffany yang sedang membereskan pakaian Siyoung.

 
“Ya, dan itu sungguh menggangu.”

 

“Mereka sungguh kekanakan.”

 

Tiffany langsung mengangguk setuju akan perkataan Sooyoung. Jelas itu menganggu lebih tepatnya mengganggu suasana ketika mereka sedang berkumpul.

 

“Siyoungie halmoeni dan haraboeji datang.” Terlihat sepasang suami istri yang memasuki kamar bayi kecil itu dengan tas belanjaan yang memenuhi kedua lengan masing-masing. Membuat mata Sooyoung berbinar dan langsung menghampir kedua orang tuanya itu.

 

Setelah berpelukan dan mencium pipi orang tuanya Sooyoung langsung merebut kantong belanjaan yang dibawa ditangan eommanya.

 

Tapi belum sempat Sooyoung melihat isi dari kantong itu Ny Choi langsung mengambil kembali dari tangan Sooyoung.

 

“Ini bukan untukmu.” Dan setelah mengucapkan itu Ny.Choi langsung berjalan kearah Siyoung.

 

“Ish.” Sooyoung memanyunkan bibirnya dan sedikit menggembungkan pipinya yang tembeb membuat Tuan Choi tersenyum melihat tingkah putrinya itu.

 

Tak terasa kalau putrinya ini sudah menikah dan berumah tangga, rasanya baru kemarin Tuan Choi memangku Sooyoung dan melihat Sooyoung yang bermain dengan Siwon ataupun Jinri yang selalu diganggu oleh Minho.

 

Helaan nafas terdengar oleh Sooyoung.

 

“Appa kenapa?” Tanya Sooyoung.

 

“Ani, appa hanya sedang berpikir. Anak-anak appa sudah besar bahkan sudah ada yang memberi appa cucu dan sebentar lagi juga cucu yang kedua akan appa dapatkan.” Tuan Choi merangkul pundak Sooyoung dan memberinya salah satu kantung belanjaan yang tadi ia pegang.

 

“Jangan cemburu dengan keponakanmu sendiri, kaukan sudah punya suami Soo-ah.”

 

“Appa.”

 

“Kalian apa akan tetap berdiri disana?”

 

“Wae apa tak boleh kami disini? Eomma terlalu memerhatikan Siyoung tak salahkan kalau aku meminta perhatian appa?”

 

~

 

Kyuhyun menutup pintu kamar mandi perlahan karena melihat Sooyoung yang masih asik bergelut dengan selimut tebalnya.

 

Dia tersenyum melihat Sooyoung yang tertidur, entah kenapa rasanya masih seperti mimpi bisa memiliki Sooyoung seutuhnya. Wanita yang mampu membuat Kyuhyun tak tidur nyenyak ketika pertama kali bertemu dan wanita yang selalu ada untuknya ketika ia sedang mengalami waktu yang sulit di Paris karena harus terbiasa hidup sendiri dinegara Fasion itu.

 

Dan tentunya bertemu Sooyoung merupakan hadiah yang ia syukuri dan mengenal sosoknya adalah berkah besar baginya apalagi memiliknya, Kyuhyun rasa Tuhan sangat baik padanya terlepas kalau ia pernah menyakiti hati wanitanya itu hanya karena tingkah bodohnya.

 

Ia sungguh menyesal tapi sekaligus bersyukur karena gara-gara tingkah bodohnya itu mampu membuat Sooyoung menjadi miliknya, mampu mengetahui perasaan Sooyoung yang tersenyata memiliki perasaan yang sama dengannya.

 

Kyuhyun mengusap tengkuknya dan memijit pelipisnya, selalu saja seperti ini. setelah muntah ia akan merasakan kepalanya berdenyut dan pusing.

 

“Choi.” Panggil lembut Kyuhyun membuat Sooyoung terusik dan langsung mendudukan dirinya diranjang dan menyenderkan punggungnya didashboard ranjang.

 

“Sini.” Sooyoung menepuk-nepuk pahanya walaupun matanya masih belum terbuka sempurna, ani bahkan masih tertutup dengan sempurna.

 

Sedangkan Kyuhyun langsung menidurkan tubuhnya dan menaruh kepalanya dipaha Sooyoung. Memeluk perut Sooyoung dengan kedua tangannya dan menyelusupkan wajahnya di perut Sooyoung.

 

Mencium aroma tubuh Sooyoung yang mampu menghilangkan rasa mual.

 

Ini seperti keterbalikan, kalau dulu Sooyoung yang selalu harus menghirup bau tubuhnya sekarang Kyuhyunlah yang harus selalu menghirup bau tubuh Sooyoung.

 

“Choi kepalaku pusing.” Rengek Kyuhyun, bukan hanya sekedar rengekan karena memang kepalanya pusing.

 

Sooyoung langsung mengusap kepala Kyuhyun dan sesekali memijat kepalanya itu.

 

“Apa tidak sebaiknya kita kerumah sakit saja?”

 

Kyuhyun menggeleng.

 

“Tapi aku khawatir.”

 

“Tidak apa-apa ini akan sembuh kalau aku sudah berbaring dipangkuanmu dan kau mengusap kepalaku.” Kyuhyun semakin membenamkan kepalanya diperut Sooyoung yang tengah ada kehidupan didalamnya itu.

 

“Terserahmu, lagipula kau yang merasakannya.” Abai Sooyoung yang masih memejamkan matanya itu.

 

“NOONA AYO MAKAN!!!!.” Kyuhyun spontan mendudukan dirinya dan Sooyoung langsung membuka matanya ketika pintu kamar itu terbuka menampilkan seseorang yang sebenarnya tak ingin Sooyoung lihat, walaupun ia juga merindukan pria tampan itu.

 

“Noona hyung semuanya sudah menunggu. Cepat turun.” Minhopun pergi dan membiarkan pintu itu tetap terbuka.

 

“Sejak kapan anak itu pulang dari Inggris?” Tanya Sooyoung yang hanya mendapatkan gelengan kepala dari Kyuhyun.

 

“Ya sudah ayo kita turun.” Ajak Sooyoung, tapi bukannya mengikuti Sooyoung Kyuhyun malah masuk kembali kedalam kamar mandinya.

 

Sooyoung menghela nafas.

 

“Aku akan membawakan sarapan kesini, jadi sebaiknya kau istirahat saja.”

 

Tidak ada jawaban dari Kyuhyun, selain hanya deheman suara yang mengiyakan perkataan Sooyoung.

 

~

 

“Lha, kemana Kyuhyun Soo-ah?” Tanya Tuan Choi melihat Sooyoung yang hanya turun sendiri dengan masih memakai piyama.

 

“Dia tidak bisa sarapan bersama.” Ucap Sooyung dan duduk disamping eommanya.

 

“Cih dasar pemalas.” Sooyoung menatap tajam oppanya itu.

 

“Dia bukan pemalas hanya menggantikanku.” Cuek Sooyoung dan langsung menyambar dua lembar roti tawar dan mengolesinya dengan selai kacang yang ada disana.

 

“Apa maksdumu Soo-ah?” Tanya Ny Choi yang tak mengerti maksud menggantikan itu.

 

“Hmm dia itu setiap paginya selalu muntah-muntah dan pusing pendeknya dia itu morning sickness.” Ucap Sooyoung, ya memang Kyuhyun seperti orang yang tengah morning sickness. Bahkan Sooyoungpun tak pernah mengalami itu. Oleh sebabnya Sooyoung menyebut Kyuhyun menggantikannya. Sungguh suami yang baik bukan?

 

“Wah benarkah?” Tanya Ny Choi dan Tiffany berbarengan membuat Siwon berdecak kesal karena melihat raut wajah Tiffany yang seakan kagum akan peran menggantikan Kyuhyun.

 

“Itu tandanya Kyuhyun terlalu mencintaimu hingga ia mengalami itu.”

 

“Dan menurut buku yang aku baca suami yang mengalami morning sickness disebabkan karena ia terlalu mengasihi istrinya sehingga ia ingin membagi penderitaan yang istrinya alami ketika awal kehamilan.” Lanjut Tiffany.

 

“Bahkan appamu saja tak pernah seperti itu.” Ucap Ny.Choi menatap kearah suaminya itu yang kini sibuk dengan potogan-potongan rotinya.

 

“Eommonim benar, Siwon oppapun tak seperti itu.” Siwon semakin menaruh kesal pada Kyuhyun. Untuk apa Kyuhyun berlaga morning sickness kalau pada akhirnya istrinya itu malah mengagumi Kyuhyun dan meremehkan dirinya.

 

“Jinri Minho cepat makannya.” Ucap kesal Siwon.

 

Membuat Minho dan Jinri saling berpandangan.

 

“Bukankah rotiku sudah habis?”

 

“Sama.” Ucap Jinri sambil menatap kembali oppa terbesarnya itu.

 

~

 

“Jangan kemana-mana. Diam dirumah dan segera hubungi aku kalau–.” Kyuhyun menghentikan perka– ani tapi Sooyoung yang menghentikan mulut Kyuhyun agar tidak berbicara mengeni hal yang sama untuk ketiga kalinya.

 

“Sudah siang, kau akan terlambat.” Sooyoung berjinjit sedikit dan mencium bibir tebal Kyuhyun setelah ia menyelesaikan ikatan dasi yang kini terpasang sempurna dileher Kyuhyun.

 

Ah betapa tampannya suaminya itu.

 

“Baiklah aku pergi.” Kyuhyun membalas ciuman Sooyoung dan segera pergi kearah pintu apartementanya.

 

“Ingat perkataanku.” Ucapnya sebelum benar-benar hilang dibalik pintu itu.

 

Sooyoung berdecak kesal. Kenapa Kyuhyun sangat cerewet? Bahkan dulu ketika mereka diParis Kyuhyun tidaklah secerewet ini bahkan bisa dibilang Kyuhyun itu orangnya cukup cuek dengan keadaan disekitarnya.

 

Buktinya saja ia tak peka akan perasaannya malah berlaku bodoh dengan mengenca—ah Sooyoung sudah tak ingin mengingat hal itu lagi. Terlalu menyebalkan dan akhirnya Kyuhyunlah yang akan menjadi pelampiasan kekesalannya. Memangnya harus siapa? Toh Kyuhyun yang membuatnya kesal bukan?

 

Jadi apa yang akan ia lakukan sekarang?

 

Lebih baik ia menonton Tv, mungkin saja ada tontonan yang menarik untuk dilihat.

 

Dan Sooyoung sangat bersyukur karena dichanel itu menampilkan hal kesukaannya. Hal kesukaannya sejak akhir-akhir ini.

 

“Kenapa Sehun bisa seimut itu? Dan omo Kris Chanyeol mereka berdua sangat tampan. Ahhh.”

 

Sooyoung berteriak tidak jelas ketika layar datar Tv itu menampilkan 12 pria muda yang lebih dikenal dengan sebutan EXO. Dan Sooyoung sangat menyukai BB ini.

 

“Omo Sehun melakukan Gyiyomi, ah kyeopta.” Sooyoung semakin histeris ketika magnae dari group itu melakukan gyiyomi.

 

“Sepertinya akan menarik kalau Kyuhyun melakukan itu? Benarkan baby? Appa pasti sangat lucu.” Sooyoung membayangkan kalau Kyuhyun yang melakukan itu dan Sooyoung sudah tidak sabar untuk melihatnya.

 

“Ah Cho Kyuhyun cepatlah pulang.”

 

~

 

Seorang pria masuk kedalam ruangan itu membuat Kyuhyun langsung duduk dikursinya. Memangnya apa yang sedang Kyuhyun lakukan tadi?

 

Tidak melakukan apa-apa hanya duduk diatas meja kerjanya dan memandang frame foto yang kini terpajang diatas mejanya sejak beberapa bulan belakangan ini.

 

“Hyung tidak bisakah kau mengetuk pintu lebih dulu?” Tanya Kyuhyun sedikit kesal akan kebiasaan Sungmin yang selalu lupa mengetuk pintu.

 

“Tidak ada waktu untuk mengurusi itu Kyu, kau sudah ditunggu diruang rapat.” Ucap Sungmin.

 

“Rapat?” Tanya Kyuhyun, seingatnya hari ini tidak ada rapat.

 

“Ini mendadak A.C Group tiba-tiba menyetujui kerja sama kita.”

 

Kyuhyun langsung keluar dari ruangannya begitu mendengar berita yang cukup memuaskan baginya. Tidak sia-sia ia lembur selama satu mingggu untuk menyiapkan proposal, walaupun tidak sepenuhnya yang mengerjakan proposal itu dirinya tapi tetap saja ada campur tangan darinya dalam proposal itu.

 

Sampailah Kyuhyun diruangan rapat yang hanya berisikan 2 orang, sepertinya itu dari A.C group.

 

“Maaf membuat anda menunggu. Dan terima kasih telah menyetujui kerja sama diantara kita.” Ucap Kyuhyun sambil duduk dikursi. Disampingnya Sungmin tengah menyiapkan berkas-berkas yang harus ditanda tangani untuk meresmikan kerja sama diantara mereka.

 

“Semoga kerja sama diantara kita terjalin dengan baik Kyuhyun-ssi.”

 

“Semoga Donghaessi.” Kyuhyun membalas uluran tangan Donghae.

 

~

 

“I’m Home.”

 

“CHO KYUHYUN!!!! Cepat kemari.”

 

Begitu pulang Kyuhyun langsung disambut dengan teriakan cempreng Sooyoung yang tengah duduk disofa sambil dikedua tangannya memegang dua bungkus snack yang cukup besar.

 

Kyuhyun menghela nafas kasar, sudah berapa kali ia mengingatkan Sooyoung untuk tidak makan terlalu banyak snack. Sungguh itu sangatlah tidak sehat terutama untuk anak mereka.

 

“Wae? Dan Choi Sooyoung aku sudah bilang jangan makan itu.” Tunjuk Kyuhyun kearah dua bungkus snack besar membuat Sooyoung menatap tajam kearahnya yang kini sudah duduk disamping Sooyoung.

 

“Terserah yang penting cepat lakukan itu.” Tunjuk Sooyoung kearah LED didepan mereka. Acara yang tadi pagi ia tonton sengaja Sooyoung save sehingga ia bisa memutarnya berulang-ulang dan menunjukannya pada Kyuhyun.

 

“Kau gila.” Kalimat itulah yang pertama keluar dari mulut Kyuhyun ketika melihat seroang pria yang tak diketahui namanya oleh Kyuhyun sedang menempelkan kedua telunjuknya dikedua pipinya. Dan lihat ekspresi pria itu sungguh memuakan, menghancurkan martabat seorang pria dengan berlaga sok imut.

 

Abaikan itu karena itulah pikiran seorang Cho Kyuhyun yang sangat membenci hal-hal yang baru ia lihat tadi.

 

“Lakukan.”

 

“Shireo.”

 

“Cho Kyuhyun!!!”

 

“Shireo.” Ucap Kyuhyun untuk kedua kalinya. Dan baru saja Kyuhyun akan kembali bicara tapi ia segera menutup mulutnya kembali ketika wajah Sooyoung sudah mulai memerah dengan mata yang terlihat bening dan jangan lupakan hidungnya yang juga ikut memerah.

 

“Yayay jangan menangis.” Cegah Kyuhyun sebelum ada air mata yang keluar dari mata bulat itu membasahi kedua pipi yang sama bulatnya. Tapi gagal Sooyoung sudah mulai menangis dengan teriakan-teriakan cempreng dan sesekali mengumpatkan namanya.

 

Kalau dalam situasi tertentu tentu Kyuhyun senang kalau Sooyoung terus mengucapkan namanya tapi kini berbeda. Nadanya terdengar lebih seperti menyumpahi dirinya.

 

“Cho Kyuhyun kau tak mencintaku lagi.” Kalimat itu sukses membuat Kyuhyun melotot kearah Sooyoung. Membalas tatapan Sooyoung yang memang sudah menatanya tajam sedari tadi.

 

“Katakan lagi.”

 

“Cho Kyuhyun aku membencimu.”

 

“Mwo?”

 

“Bodoh, kau bodoh das—“

 

Kali ini Sooyoung yang melotot. Kyuhyun menghentikan pembicaraanya dengan cara yang memang sangat mencerminkan seorang Cho Kyuhyun. Lihat bahkan kedua mata itu sudah terpejam dan bibir tebalnya kini tengah bergerak mencoba untuk lebih dalam lagi menghisap bibirnya.

 

Sungguh Cho Kyuhyun.

 

“Kau yang bodoh, mana mungkin aku tidak mencintaimu lagi kalau benih cintaku sudah ada didirimu?”

 

Sooyoung semakin melongo tidak percaya akan ucapan Kyuhyun yang terdengar sangat aneh ditelinganya. Rasanya kelimat panjang Kyuhyun tidak benar, ya terdengar tidak benar.

 

“Cih lebih baik jangan bicara, kau mencoba romantis tapi kau nyatanya tidak bisa.” Sooyoung melepaskan tangan Kyuhyun yang tengah memegang tangannya. Berjalan kearah kamar mereka dan menutup dengan hentakan sedikit keras pintu berwarna putih itu.

 

“Kau tidur disofa.”

 

“YA!!”

 

Teriak Kyuhyun tapi sepertinya tidak dihiraukan oleh Sooyoung. Kyuhyun kembali melihat layar LED didepannya.

 

“Jangan tertawa bocah.”

 

~

 

Kyuhyun menatap Sooyoung, wanita itu kini tengah memakan sarapan paginya. Bahkan mulut itu belum sekalipun mengeluarkan kata-kata atau sekedar menyapanya. Menanyakan bagaimana tidurnya yang harus tidur disofa kecil itu? Bagaimana keadaannya yang bahkan tidur tanpa selimut?

 

“Apa kau tak kasihan padaku?” Tanya Kyuhyun ketika Sooyoung baru saja beranjak dari duduknya, membuat langkah wanita itu terhenti dan memandang sengit Kyuhyun.

 

“Kau siapa? Kenapa aku harus kasihan pada pria yang tak mau menuruti keinginan istrinya yang sedang mengandung benih cintanya?” Sedikit Sooyoung meninggung perkataan Kyuhyun kemarin membuat Kyuhyun mati kutu

 

Oh ayolah apa Sooyoung ingin melihatnya bertingkah menjijikan seperti yang dilakukan para bocah itu?

 

“Ta–.”

 

“Cepat pergi, aku tidak mau melihat orang asing diapartementku.” Sooyoung kembali masuk kekamar.

 

Sooyoung benar-benar marah dan itu semakin jelas ketika Kyuhyun melihat hampir semua pakaiannya terdampar diatas sofa yang tadi malam menjadi kasur sementaranya.

 

“Aku tidak ingin bajuku selemari dengan pria asing.”

 

Teriakan Soyoung semakin menambah bukti akan kemarahannya.

 

Terkadang wanita hamil memang sangat sensitif, dan bodohnya Kyuhyun baru menyadari hal itu sekarang. Setelah penderitaannya terjadi.

 

Coba kalau dia mengertinya dari kemarin mungkin ia akan secara perlahan membujuk Sooyoung untuk meminta permintaan lain saja selain memintanya untuk melakukan hal menjijikan itu.

 

“Choi Aku pergi kekantor. Susu punyamu sudah aku siapkan diatas meja makan. Jangan lupa diminum aku tidak mau anak kita kekurangan gizi dan jangan lupa juga maka—“

 

“Jangan berbicara denganku pria asing.”

 

Akh Sooyoung benar-benar sangat marah padanya.

 

~

 

“Hyung.”

 

Sungmin menghentikan pergerakan tangannya yang sedari tadi membuka halaman demi halaman buku yang tengah ia baca.

 

“Wae?”

 

Kyuhyun menggeleng.

 

“Ya wae?”

 

“Tidak, tidak apa-apa.”

 

Sungmin menggeser duduknya supaya lebih dekat dengan Kyuhyun. Kini mereka tengah makan siang dicafe seberang kantor mereka.

 

“Bicaralah, sebelum wajahmu semakin kusut.”

 

“Ya kau terlihat sekali kalau kau sedang punya masalah.” Ucap Sungmin ketika Kyuhyun menampakan wajah kusutnya yang ditambah dengan wajah bingungnya itu.

 

Mungkin lebih baik Kyuhyun bercerita, secara Sungmin pasti sudah berpengalaman dalam hal ini.

 

“Bagaimana membuat wanita hamil untuk tidak marah lagi?” Tanya Kyuhyun yang sebisa mungkin menghilangkan harga dirinya itu yang kini sudah hilang entah kemana.

 

“Wae? Apa Sooyoung sedang marah?” Kyuhyun hanya mengangguk.

 

“Entahlah, kalau aku dulu ketika Sunny marah aku hanya memberikan kejutan makan malam romatis dan bernyanyi untuknya lalu kami berdansa.”

 

Hanya, Sungmin bilang kalau itu HANYA???? Tidak bagi Kyuhyun. Bahkan makan malam romatispun tak pernah ia lakukan.

 

Ah sungguh ia sangat buruk dalam hal menyenangkan istrinya. Apakah ia secuek ini?

 

“Memangnya kenapa Sooyoung sampai bisa marah?”

 

“Aku tidak menuruti permintaanya.”

 

Acuh Kyuhyun dan menyesap jus Jeruk yang kini tinggal seperempatnya.

 

“Ya kau gila, istrimu sedang hamil seharusnya kau melakukan apapun—“

 

“Termasuk melakukan aegyo?” Sungmin langsung menutup mulutnya. Bertahun-tahun ia mengenal Kyuhyun, tak pernah sekalipun bahkan mungkin sungmin tak akan pernah membayangkan Kyuhyun melakukan aegyo.

 

“Itu terdengar aneh untukmu dan juga untukku, tapi setidaknya berkorbanlah demi istri dan anakmu itu.”

 

Kyuhyun memikirkan perkataan Sungmin yang memang sangat benar. Setidaknya ia harus berkorban untuk Sooyoung. Membuang jauh-jauh gengsinya dan juga harga dirinya.

 

“Tapi sungguh itu sangat aneh untukmu.”

 

~

 

“Jinja?”

 

“Hmm, jadi seriuslah.”

 

“Ani-ani jangan serius tapi ceria ya itu bagus.” Ucap Sungmin kembali sambil memegang handycam ditangan kanannya.

 

“Hyung jinjaji?” Sungmin mengangguk.

 

“Hanya ini caranya agar Sooyoungmu tidak marah lagi?” Kyuhyun merasa tidak yakin dengan ide Sungmin.

 

Bukankah tadi pria itu sendiri menyebutkan kalau dirinya akan sangat aneh kalau melakukan aegyo? Tapi kenapa sekarang malah Sungmin menyuruhnya untuk melakukan hal itu? Terlebih direkam, karena menurut Sungmin rekaman ini nantinya akan dikirimkan ke Sooyoung dan dapat Sungmin jamin Sooyoung akan memaafkannya.

 

Kalau saja kalimat terakhir itu menjadi nyata Kyuhyun akan mengangkat jabatan Sungmin menjadi lebih tinggi dari sebe—ani-ani bisa-bisa Sungmin terus memberinya ide-ide konyol dengan dalih ingin naik pangkat.

 

“Hyung?” Sekali lagi Kyuhyun memastikan dan untuk entah keberapa kalinya Sungmin mengangguk dan mengacungkan satu jempolnya.

 

“Aku mulai.”

 

Dengan ragu Kyuhyun mengangkat kedua telunjuknya dan disentuhkan dikedua pipinya, lalu Kyuhyun membentuk tanda peace dengan kedua tangannya dan menaruhnya diatas kepalanya persis seperti tanduk. Hal itu terus berlanjut sampai Kyuhyun mengangkat kelima jari kirinya dan satu jari jempol kanannya. Dimulai dengan mencium kelingking-jari manis-jari tengah-telunjuk-ibu jari kiri dan terakhir ibu jari kanan lalu melayangkan flying kiss tepat kearah kamera yang sedang dipegang Sungmin.

 

“Cut.”

 

Kyuhyun langsung menutup wajahnya dengan kedua tangannya dan segera duduk lemas disofa yang ada diruangan kerjanya. Lihat hanya dengan melakukan gerakan sesederhana seperti itu Cho Kyuhyun berkeringat, karena terlalu malu. Baginya ini pengalaman pertama melakukan aegyo. Bahkan didepan eommanya sekalipun Kyuhyun kecil tak pernah seperti ini.

 

Sekali lagi hanya Sooyoung yang bisa membuat Kyuhyun seperti ini.

 

“Mana ponselmu?” Pinta Sungmin.

 

“Untuk?”

 

“Babo tentu saja mengirimkan rekaman tadi.” Kyuhyun langsung memberikan ponselnya kepada Sungmin. Semoga perkataan Sungmin memang benar kalau Sooyoung akan memaafkannya.

 

“Sudah, aku jamin Sooyoung tidak marah lagi.”

 

“Ya semoga.”

 

~

 

“Kita harus pastikan proyek ini akan membuat banyak orang terkejut.”

 

“Tentu saja, kita harus mengejutkan orang lain. Ini akan menjadi hal yang baru.” Kyuhyun mengangguk menyetujui perkataan Donghae.

 

Mereka kini hanya berdua diruangan Kyuhyun membicarakan proyek kerja sama diantara mereka.

 

“Proyek ini ak—“

 

“CHO KYU–.” Sooyoung yang membuka pintu ruangan kerja Kyuhyun langsung terdiam ketika melihat siapa saja yang ada didalam ruangan itu.

 

Matanya sedikit memicing memastikan apakah indra penglihatannya tidak salah? Benarkah ini? Tolong bangunkan Sooyoung dari mimpi ini.

 

Oh tidak lihat dia tersenyum dengan senyuman yang mampu membuat Sooyoung melayang. Mata teduh itu menatapnya. Tidak ini sungguh berbahaya sekarang.

 

“Anyeong Sooyoungie.”

 

“Oppa.”

 

~

 

 

 


Lomba FF KSI

$
0
0

Annyeong knight…

Maaf lama baru ngabarin…

Sebelumnya aku mau ngucapin terimakasih sama semua yang sudah berpartisipasi. Dan aku juga mau minta maaf karena aku sendiri juga gak bisa setiap hari oL dan sekalinya bisa OL sinyal dirumah aku kurang bagus maaf jadi gak bisa ngabarin lebih cepat. Awalnya aku fikir dengan adanya admin magang kemarin dengan jadwal yg setiap hari ada yang jaga aku bisa lepas KSI dan fokus sama kuliah dan TA aku ternyata karena pemberitaan  Sooyoung diawal tahun kemain bikin drop banyak pihak terutama para Author freelance yang mengakibatkan sempat beberapa waktu gak ada ff yang masuk keKsi dan bikin bingung Admin magang. Karena kosongnya ff mungkin dikarenakan sepertinya tahun ini banyak Admin, Author yang menghadapi ujian nasional… semoga sukses buat semuanya Amieeenn. (aduh aku jadi ngelantur ceritanya) Ok langsung ja dibawah ini adalah Daftar judul FF dan e-mail dari chingudeul yg ikutan lomba ff ksi. bagi yang namanya belum tercantum bisa langsung hubungi aku ywh. Gomawo

1 Anita dwi Rahayu <r.anitadwi@yahoo.co.id> I wont you
2 Risma Aulia Wong <rismaryeosomnia@gmail.com> Always love you
3 Catharina Griselda <rina.griselda@gmail.com> Death Promise With An Angel
4 Andriyani Sulistyaningsih <andria.sulis@gmail.com> another story of love not sound
5 Yamashita Yumi <naya.muthmainnah@yahoo.com> First Day On Spring
6 zulfia fitri <fitrizulfia32@gmail.com> First Day On Spring
7 Noni Permari <nonipermari06@gmail.com> Gloomy Shadow
8 Nawang Cahyani <nc.hyohunnies@gmail.com> Our Selca

Tadinya mau posting dari Tgl 24 tapi karena Admin jaga pada hari itu bilang ada masalah sama pasword e-mailnya, jadi mulai hari ini, kita posting 1 ff setiap harinya ywh  Gomawo


[Lomba KSI] I Want You

$
0
0
judul : I Want You
leght : drabble/ oneshot
rate   : PG 17
main cast:
  • Kyuhyun, Cho
  • Sooyoung, Choi

“if you wanna be my girl, i can make it true but, can you wait for that ?”-초 규현-

“i hate you cause i love you more than my self”-최 수영-

AKU dan DIA kini tengah berada disalah satu restaurant italy yang cukup terkenal didaerah daegu, tempat ini dimana aku dan oppaku selalu merayakan sesuatu. oppa ku yang berjanji akan menemani tetapi kenapa malah dia yang datang ? Katanya oppaku yang memintanya menemaniku disini. Karena oppaku tengah dalam meeting penting. Tapi hari ini juga penting kalian tau kenapa hari ini special? Itu karena hari ini aku menerima diploma lulus dari art and ack high school korea, dan oppa berjanji akan merayakannya di restaurant ini tapi kenapa malah dia yang menjemput dan membawakan bunga yang harusnya oppa ku bawakan.

“sudah puas menatapku nona choi ?”, tanyanya yang langsung ku balas dengan mengalihkan pandanganku kearah pemain piano yang tengah memainkan lagu kesukaanku ‘FLY ME TO THE MOON’.“kenapa kau yang menjemputku ?”, tanyaku lagi padanya tanpa mengalihkan pandanganku dari pemain piano itu.

“kan aku sudah bilang, choi sajangnim sedang dalam rapat penting”, jawabnya santai lalu meminum air putih yang telah disediakan. “tapi apakah kau juga yang harus menemaniku merayakan kelulusanku ?”, tanya ku lalu menatapnya dengan raut kesal. “ne, itulah yang sajangnim perintahkan, katanya kau akan kesepian jika dia tak ada, kau tau dia sekarang tengah berada di singapore untuk mengurus beberapa meeting disana dan aku sebagai satu-satunya sahabat sekaligus rekan kerjanya yang dipercaya untuk menemanimu”, katanya panjang lebar dan santai sambil terus menatapku. Aku pun merasa malas lalu mengeluarkan novel dari tas ranselku, dan memangil pelayan untuk memesan makanan, bisa-bisa kembung aku jika hanya disajikan air putih.

Aku pun mengangkat tanganku untuk memanggil pelayang,“apa kau mau makan sekarang ?”, tanya namja evil didepan ku ini. “ne”, jawabku singkat dia pun memangil pelayan dengan menepuk tangannya beberapa kali melihat itu aku pun menurunkan tanganku dan mulai menunggu pelayan datang.

Tapi ada yang aneh kenapa restaurant ini kosong yah bukanya kalau setiap hari kelulusan semua restaurant hampir penuh, hah entahlah mungkin oppa yang menyiapkan ini untukku jauh-jauh hari tapi malah tak bisa menemani jadinya tinggallah aku dengan sahabat pena oppa ku disini yang sialnya amat ku hindari.

“anneyenonghaseo, sajangnim apa anda akan memesan makanan sekarang”, kata pelayan itu sambil membungkukkan badannya dan memberi daftar menu pada kami masing-masing.“aku mau untuk pasta Ravioli Ricotta e Spinaci dan Fettucine al la Pescatora dan minumanya aku ingin jus guava saja, penutupnya pudding ice cream coklat yah”, kataku pada pelayan itu. Kulihat dari tadi namja didepanku ini diam saja, aku pun tak melihat ia membuka menunya. “apa sudah cukup ?”, tanyanya. “ne, apa kau tak memesan”, tanya ku pada akhirnya. “anniya, daftar menu tak menyediakan pesananku”,katanya. Huft lucu sekali, “kau bahkan tak membuka daftar menumu, semua masakan italy tersedia direstaurant ini, aku jamin apa yang inginkan pasti ada”, kataku sambil menunjukkan wajah yakin ku. “kereyo ?”, katanya lalu mengeluarkan evil smirk itu, oh tuhan kenapa dia mengeluarkannya disaat kami berdua seperti ini, huft taukahkau cho kyuhyun, aku selalu membencimu apalagi smirkmu itu sangking bencinya aku malah menyukaimu. Aku jadi sedikit ragu menjawab pertanyaan terakhirnya. “n…n.ne, kereyo apa perlu kita mencarinya bersama”, loh kok kata terakhirku seperti mengajaknya akrab denganku.

“tidak perlu, aku sudah mendapatkanya”.

“kereyeo, mwoya igo ?”, tanya ku penasaran.

“NEO, aku pesan cintamu”, katanya sambil menunjukku dan mengeluarkan smirk itu. OMO!, Apa maksudnya. Ah pasti dia sedang bercanda atau oppaku sedang mengerjaiku kini. Aku pun melihat sekeliling dan juga langit-langit restaurant ini, lalu berakhir ke arah namja didepanku ini. “ya!, eodiseo ?”, tanyaku jengkel. “eo..eodiseo, mwo ?”, tanyanya sambil tergagap dan omona, kenapa wajahnya langsung memerah, aku jadi makin bingung. “kameranya, pasti kau sedang mengerjaikukan, katakan acara apa ini dan dimana oppaku bersembunyi”.

——

“ekh, khkhk. haahahah”, dasar yeoja babo aku menyatakan cinta malah dikira acara candid camera. Apalagi dia bertanya dengan wajah cengonya, ingin kucubit rasanya pipi cubby itu. “ya!, kenapa kau tertawa”, kesalnya lalu memanyunkan bibir bawahnya itu, akh dia jadi makin imut. Aku pun memerintahkan pelayan untuk meninggalkan kami. Dia yang kesal pun membuang muka kearah piano yang kini tengah memainkan lagu ‘A WHOLE NEW WORLD’, salah satu lagu favoritenya.

“ini kameranya”, sambil menunjuk mataku. “heh maksudmu”, tanyanya.

——–

“mata ini yang selalu merekam apa yang kau lakukan, apa yang kau perbuat dan merekam tingkah-tingkah lakumu yang membuat ku menyukaimu”, katanya yang sontak membuatku tak bisa berbuat apapun, dan yang kini kurasakan adalah debaran jantungku. Kini keheningan menyelimuti kami. Taklama pelayan datang membawa pesananku dan meletakkan semua yang tadi dia bawa kemeja, cepat juga. Kyuhyun pun memegang tanganku dan memasangkan sesuatu dan kulihat itu adalah cincin, omo indahnya.

“aku tau, kau pasti membenciku karena waktu itu aku perna-”. “changkaman, jangan ungkit-ungkit masalah itu, aku cukup sakit dengan penolakanmu dulu padaku. Dan sekarang kau langsung memasangkan cincin ini tanpa izin dariku, kau pikir-”, kata-kataku terputus karena telujuknya menutup bibirku. “shuut, aku tau aku salah”, katanya lalu melepaskan jarinya dari bibirku. “kau tau kenapa aku dulu tak menerimamu, itu bukan karena aku tak menyukaimu, bahkan aku lebih mencintai jauh sebelum kau mengenalku, itu karena kau masih bersekolah, dan oppa mu itu bilang kau tak boleh pacaran sebelum kau lulus dan soal oppamu aku sudah meminta izin dan kau tau dialah yang merencanakan pesta makan malam kita ini”, terangnya panjang lebar, aku yang mendengarkan penjelasanya hanya dapat tersenyum dengan perasaan bercampur aduk. “kau taukan aku ini tak romantis jadi hanya ini yang bisa aku lakukan, jadi-”, kini ucapanya yang terputus karena jari telunjukku yang mengatup bibirnya. “sudah cukup cho sajangnim, aku sudah mengerti ke arah mana pembicaraan kita. Baiklah aku menerimamu”, kataku lalu tersenyum dan menurunkan tanganku. “jinjja, kalau begitu ayo kita menikah”, katanya membuatku shock. “MWO ?”, “wae, kau bilang kau sudah mengerti kalau begitu ayo kita menikah”, katanya dengan tampang polos. “aku kan harus kuliah, lagian kita bisa pacaran dulu”, kataku memberi alasan. “kuliahkan boleh menikah lagian aku tak mau pacaran itu sama saja mengantung suatu hubungan dan aku mau memilikimu sebagai seorang istri bukan yeoja chingu”, jelasnya. Huft aku jadi tak selera makan, bahkan kini perutku terasa mengelitik antara senang dan sedih mendengar ocehanya,“otthe ?, ini pertanyaan terakhir would you marry me ?”, katanya. Mwo, terakhir katanya, tapi kalau aku menolaknya sama saja aku akan menyiksa diriku dengan penyesalan, belum lagi jika aku cerita pada yuri dan bilang aku menolaknya bisa di ceramahin sampai pagi.  Baiklah kita wujudkan apa yang kau minta tuan cho, “yes, i do ”. dia pun mengeluarkan senyum lebarnya, astaga sudah lama aku tak melihat ini, senyum polos yang aku rindukan. Dia pun berdiri menarikku lalu memelukku erat. Dan membisikan sesuatu, “i wanna make you, become my wife cause i believe you are my future”, aku hanya bisa tersenyum dan mengontrol detak jantungku yang semakin liar, dan aku tau pasti dia merasakannya, karena aku juga merasakan detak jantungnya yang seirama dengan milikku.

End

Annyeong akhirnya diposting jug ff lombanya, aku mohon kpd para reader untuk comment ffnya ywh.

Karena pemenangnya ditentukan dari comment readers semua ywh

jangan lupa untuk tulis kata vote juga diakhir comment, untuk ff yang kalian anggap paling bagus ywh chingu gomawo

Semangat dan semoga ff Fav kalian yang menang


KSI Information

$
0
0

Annyeong Knight….

Kali ini aku bawa information about KSI.

Oh ya bagi chingudeul sekalian yang ikut PO KSI-Stuff dan belum melunasi pembayaran dimohon untuk melunasi sebelum tanggal 2 Maret ywh. Karena aku udah nerima eksampler novelnya kemarin jadi kita udah bisa melakukan pemesanan Novelnya. Oleh karena itu aku mohon untuk segera melakukan pelunasan pembayaran (supaya kita bisa melakukan pemesanan secepatnya, lama pengerjaan novelnya ±14 hari kerja soalnya). Gomawo ♥

Satu lagi info bagi chingudeul yang dari kemarin nanya apakah bisa beli novelnya aja?? Chingudeul bisa beli novelnya di nulisbuku.com ataw bisa melalui aku  juga (dinulis buku harus bikin aku dulu ywh sebelum melakukan pemesanan buku ywh). Tapi novel baru bisa dipesan mulai hari senin jadi yang pingin beli novelnya aja bisa melakukan pemesanan mulai senin ywh Gomawo ♥

ps : Karena aku gak bisa sering OL jadi kemungkin info akan lebih banyak dibagikan dan lebih cepat di @KyuYoungshipper jadi kalau ada yang mau nanya atau berbagi info bisa ke twitter KSI ja ywh @KyuYoungshipper Gomawo ♥



Staff KSI

$
0
0

Annyeong

Himbauan bagi semua staff bisa berbagi ide diStaff room yah,

Supaya kita sesama staff KSI jadi lebih deket dan ngebuat KSI jadi lebih baik lagi Gomawo ♥

Dan untuk Admin tolong posting ff yg lomba infonya ada distaff room


[Oneshot] Love

$
0
0

Author : Han Hyeri

Tittle : Love

Cast : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung.

Genre : Romance

Length : Oneshot

Rating : General

 

Hai, lama tak jumpa^^ (itupun kalau masih ada yang ingat siapa saya ._.)

Mianhae, aku baru bisa ngepost FF sekarang. Ini pun nyuri – nyuri waktu buat ngepost FF ini diantara kerjaan yang menumpuk. Heheh :D

FF ini sebenernya udah lama dibuat dan terinspirasi waktu denger lagunya Katty Perry yang judulnya unconditionally. Cuma gak sempat ngepost dan sejujurnya agak ragu buat ngepostnya. Kebetulan tadi aku ngeliat file ini di FD dan mengingat  udah dua bulan ini gak ada ngepost FF apapun di KSI, aku beraniin buat ngepost FF ini. Karena dadakan ini juga, ni FF gak ada covernya. :D

Maaf kalau typo masih bertebaran. Happy reading^^

___

“Kau ingin ke apartementku?!” Wajah itu seperti biasa terlihat kaget dan ketakutan saat aku mengutarakan keinginanku yang kesekian kalinya untuk berkunjung ke apartment miliknya. “Hanya ingin melihat bagaimana tempat tinggalmu. Apa aku tidak boleh?” Dia menggeleng dan mulai terlihat salah tingkah.

“Bbo- boleh saja tapi nanti ya, Soo? Hari ini aku tidak bisa, aku ada janji dengan Eunhyuk.”

“A, geurae. Bagaimana kalau besok?”

“Bbe- besok?” Tanyanya gugup Aku menganggukkan kepalaku.

“Ne, besok. Sepulang kuliah.”

“Sepertinya tidak bisa juga. Mian, Soo, oppa harus pergi sekarang.” Dia mencium keningku lembut dan segera bergegas pergi sebelum aku sempat berkata apa – apa lagi.

Aku menghela nafas memandangi kepergiannya. Selalu saja seperti ini jika aku mengutarakan keinginanku untuk berkunjung ke apartemen miliknya. Sebenarnya apa yang ditakutkan olehnya? Toh wajar saja aku mengetahui dimana dia tinggal saat ini karena aku yeojachingunya. Walaupun kami baru resmi berpacaran dua bulan yang lalu tapi kami sudah saling mengenal selama hampir empat tahun lamanya. Bahkan sewaktu kami masih belum pacaran dan dia masih tinggal di rumahnya, dia sering mengajakku untuk datang ke rumahnya begitu pula sebaliknya. Tapi semenjak sebulan yang lalu, saat ia sudah pindah ke apartement dengan alasan ingin mencoba hidup mandiri, dia tak pernah sekalipun membawaku ke apartement miliknya. Jangankan membawaku, memberitahukan alamat apartementnya pun dia tidak mau. Selalu ada saja alasan yang dimilikinya untuk menghindari topik tentang tempat yang ditinggalinya. Sebenarnya apa yang kau takutkan Cho Kyuhyun?

Keesokan harinya aku memutuskan untuk mengikuti Kyuhyun. Aku penasaran dengan apa yang disembunyikannya dariku. Jadi sepulang kuliah nanti aku akan diam – diam mengikutinya pulang. Agar tidak ketahuan aku mengganti dress yang kukenakan hari itu dengan jacket yang kupinjam dari oppaku semalam untuk menyamarkan tubuh kurusku. Rambutku kugulung dan kumasukkan ke dalam topi yang juga milik oppaku dan kemudian menutupnya dengan hoodie. Tak lupa kukenakan kacamata bening dengan bingkai tebal dan lebar. Bawahannya aku hanya memakai jeans berwarna hitam dan sepatu sneaker dengan warna senada. Kini aku yang biasanya selalu terlihat feminin sudah tidak terlihat lagi. Kekeke!

Aku mengikuti bus yang tadi dinaikinya dengan mobilku. Semenjak dia pindah ke apartemen dia tidak pernah lagi terlihat membawa mobil ke kampus dan selalu naik bus setiap harinya. Aku pun sebenarnya begitu, aku tidak pernah membawa mobil ke kampus. Karena misiku hari ini saja aku membawa mobil. Itupun aku meminjamnya dari oppaku. Ah, kalau kulihat – lihat hampir semua yang kupakai hari ini adalah hasil pinjaman dari oppaku tercinta. -_-

Kuhentikan mobilku dengan jarak 10 meter di belakang bus ketika bus berhenti di sebuah halte, sampai akhirnya aku melihat Kyuhyun turun dari bus. Segera kuparkirkan mobilku dan keluar mengikuti Kyuhyun yang berjalan kaki beberapa meter di depanku. Dia terlihat memasuki sebuah gedung apartement yang bisa aku bilang sangat terlihat sederhana, tidak seperti apartement yang selama ini pernah kumasuki –mewah dan berkelas.

Saat aku hendak masuk ke dalam gedung yang Kyuhyun masuki itu, tiba – tiba saja ponselku berbunyi. Secara otomatis aku menghentikan langkahku dan segera mengangkat ponselku. Nae oppa calling.

“Yeoboseyo, oppa.”

“….”

“Kelasku baru saja selesai.”

“….”

“Ne, oppa. Aku akan segera pulang.”

Aku menghentakkan kakiku kesal. Mau tidak mau aku melangkahkan kakiku kembali menuju mobil. Oppaku menelponku, menyuruhku untuk pulang secepatnya karena ia ingin memakai mobilnya menemui yeojachingunya yang mendadak sakit. Ughh! Padahal sedikit lagi aku mengetahuinya. Tapi tak apa, setidaknya aku sudah tahu gedungnya, meskipun aku tidak tahu letak persis apartementnya. Masih ada hari esok untuk aku mencari tahu lantai dan di apartement nomor berapa namjachiguku itu tinggal.

Sepanjang perjalan menuju rumah aku mengira – ngira apa yang sebenarnya Kyuhyun sembunyikan dariku. Apa karena apartement sederhana yang di tempatinya yang membuatnya tidak ingin aku datang ke apartementnya? Dan dia takut aku akan menjauhinya jika aku mengetahuinya? Ck, dia salah besar jika berfikiran seperti itu. Atau jangan – jangan dia tinggal bersama sesorang di apartement itu? Mungkin saja dia tinggal bersama seorang yeoja dan karena itu dia tidak ingin aku tahu dimana dia tinggal. Andwe!! Aku menggeleng – gelenkan kepalaku, mencoba mengusir fikiran negative yang menghinggapi kepalaku dan mencoba kembali berkonsentrasi menyetir.

___

Wajah itu yang pucat semakin bertambah pucat begitu melihatku yang kini berdiri di depan pintu apartement miliknya. Matanya terlihat begitu ketakutan menatapku yang tersenyum sedari tadi –tepat semenjak Kyuhyun membuka pintu.

“Ss- Sooyoung-ah, apa yang kau lakukan disini?” Tanyanya dengan suara tertahan yang terdengar seperti cicitan tikus ketakutan di telingaku.

“Aku datang menjengukmu. Tadi saat aku ke kelas mencarimu, kata Eunhyuk kau tidak masuk karena sakit. Ck, kau bahkan tidak memberitahuku. Sebenarnya siapa yeojachingumu? Aku atau Eunhyuk?” Omelku. Dia hanya menatapku masih dengan tatapan yang menyiratkan ketidakpercayaan kalau aku kini berada di depannya.

“Dari mana kau tahu aku tinggal disini?”

Aku yang tadinya berwajah kesal kini tersenyum dengan lebarnya.

“Waktu itu aku mengikutimu hingga depan gedung. Dan tadi aku bertanya kau tinggal di lantai dan apartement nomor berapa pada security. Kau tidak menyuruhku masuk? Aku membawakan bubur untukmu.” Aku mecoba untuk masuk namun Kyuhyun menghalangiku. Aku memandangnya kesal.

“Wae? Kenapa kau menghalangiku masuk?” Dia tidak menjawab hanya memandangku dengan wajah ketakutan seakan aku baru saja memergokinya berselingkuh. Aku menyipitkan mata curiga menatapnya.

“Apa kau disini tinggal bersama seorang yeoja? Ya! Kau menyembunyikan yeoja di dalam sana?!”

“An- aniya, Soo-ah. Itu tidak mungkin.” Bantahnya gugup.

“Lantas kenapa kau tidak mengizikanku masuk hah?!” Tanyaku mulai emosi. Ia hanya menjawabku dengan gelengan kepalanya dan masih dengan wajah yang terlihat ketakutan. Aku mendengus dan dengan cepat aku mendorong tubuhnya untuk memasuki apartementnya.

“Sebenarnya apa yang kau sembunyikan dar-” Pertanyaanku terhenti saat aku memasuki ruangan itu. Aku terdiam menatap sekeliling ruangan yang ditempati kekasihku ini. Benar – benar pemandangan yang sangat tidak mengenakkan mata. Bagaimana bisa ia  tinggal di tempat seperti ini? Ruangan ini seperti kapal pecah –sangat berantakan. Kaset game yang terhambur di depan tv dengan bungkusan – bungkusan makanan yang ringan yang bertebaran di setiap sudut ruangan. Tak lupa pakaian yang entah itu kotor atau bersih yang tersebar di lantai dan shofa yang ada di ruangan itu juga barang – barang lain yang berceceran di lantai.

“Yak! Tempat apa yang kau tinggali ini? Ruangan ini lebih layak disebut tempat pembuangan sampah dibandingkan dengan ruang tamu apartement, Kyu!” Aku berbalik memandangnya dengan kedua tangan dipinggang dan mata yang melotot  lebar.

“Bagaimana kau tidak sakit jika tempat tinggalmu seperti ini?!” Dia hanya menundukkan kepalanya sembari menggaruk tengkuknya.

“Aku tidak sempat membereskan semua ini. Aku selalu kelelahan sesampainya disini dan hanya dengan bermain game lelahku hilang. Namun saat aku selesai bermain hari sudah malam, tak ada lagi waktu untuk membereskan semua ini. Yang ada hanya kekacauan yang semakin hari semakin bertambah di ruangan ini.”

Pandanganku melunak mendengar penjelasannya. “Kenapa kau tidak meminta bantuan padaku untuk membantumu membarsihkan semua ini?”

Dia memandangku seperti tak percaya. “Kupikir kau tidak suka pria jorok dan berantakan. Bagaimana bisa aku memperlihatkan betapa berantakannya diriku  pada yeoja yang baru saja menjadi kekasihku dua bulan ini. Aku takut kau malah menjadi ilfil padaku dan akhirnya meninggalkanku.”

Aku tersenyum mendengar jawabannya. Jadi apakah itu yang ada difikirannya selama ini? Dan itu jugakah yang ditakutkan olehnya? Namja ini, sungguh sukses membuatku terharu dan semakin jatuh cinta padanya. Segera kuhampiri dia dan kupeluk erat tubuhnya. “Kyu ppabo! Aku tidak mungkin meninggalkanmu hanya karena ini kecuali kalau kau berani berselingkuh dariku.” Kataku pura – pura kesal padahal saat ini aku tengah tersenyum di dadanya. Kurasakan kini tangannya melingkar dipunggungku dan balas memelukku lebih erat.

“Gomawo.” Ucapnya. Aku hanya menganggukan kepalaku. Cukup lama kami berada dalam posisi seperti ini sampai aku menyadari rasa panas dari tubuh Kyuhyun. Aku lupa kalau saat ini dia sedang sakit. Segera kulepas pelukanku dan kucek suhu tubuhnya dengan menempelkan tanganku di keningnya.

“Sebaiknya kau istirahat, Kyu.” Perintahku. Dia menggelegkan kepalanya dan kembali memelukmu.

“Aku masih ingin bersamamu, chagi.” Ucapnya manja. Lagi – lagi tingkahnya membuatku tersenyum. Tidak biasanya dia bertingkah semanja ini.

“Aku tidak akan menemanimu disini. Selama kau istirahat aku akan membereskan kekacauan di apartement ini. Otthe?” Kurasakan dia menggeleng.

“Kau bukan pembantuku, Soo-ah. Aku janji setelah sembuh aku akan membereskan apartementku sendiri. Lebih baik sekarang kau temani aku tidur di kamar.”

TTAK!!

“Aww, appaseo chagi!” Rengeknya saat tanganku tiba – tiba saja melayang ke kepalanya karena ucapannya barusan.

“Kau mesum!” Gerutuku dengan mata melotot. Dia terkekeh geli dan mencium hidungku sekilas.

“Aku tidak memintamu untuk tidur bersamaku, chagi. Hanya menemaniku. Memangnya apa yang kau pikirkan eoh?” Kurasakan wajahku memanas mendengar godaannya. Sungguh aku merasa malu. Tiba – tiba kurasakan tubuhku terangkat membuatku menjerit kecil.

“Ya! Turunkan aku!” Kyuhyun tidak menghiraukanku, hanya tertawa  dan menggendongku ala bridal menuju kamarnya. Dia menurunkanku tubuhku di tempat tidurnya dan segera saja dia membaringkan tubuhnya tepat di sampingku dan memelukku erat.Aku hanya diam di dalam pelukannya. Berada dalam posisi ini membuat kerja jantung berdetak dua kali lebih kencang.
Setelah memastikan Kyuhyun benar – benar terlelap, perlahan aku melepaskan pelukannya dan bangkit dari tempat tidur. Ini saatnya aku untuk membersihkan apartementnya. Aku memandangi kamarnya, keadaan disini lebih baik dibandingkan diluar meskipun barang – barang milik Kyuhyun tidak tersusun dengan rapi. Buku – buknya yang masih berserakan di atas meja dan barang – barang lain yang tidak diletakkan pada tempatnya. Aku menggelengkan kepalaku takjub. Bahkan dengan sifatnya yang berantakan ini tak bisa membuatku berpaling darinya.

___

Aku dan Kyuhyun kini duduk bersama di shofa apartement Kyuhyun. Ruangan ini sudah lebih bersih dan rapi dibanding saat aku datang tadi siang. Sekarang sudah pukul tujuh malam dan aku masih berada disini menyuapi Kyuhyun yang saat ini tengah memainkan stick playstation di tangannya. Namjaku ini entah kenapa menjadi manja sekali hari ini. Seharian dia menahanku disini dan sekarang dia pun tidak mau makan jika tidak kusuapi.

Aku mengecek kembali suhu tubuhnya setelah ia mengahabiskan makanannya dan meminum obat yang kubelikan. Aku menghembuskan nafas lega. Suhu tubuhnya sudah mulai kembali normal dan tidak sepanas tadi siang.

“Sebenarnya apa yang kau lakukan sampai – sampai terkena demam eoh?” Tanyaku penasaran.

“Semalam aku kehujanan saat pulang bekerja.” Jawab Kyuhyun tanpa menoleh dan masih terus asyik dengan gamenya. Aku mengerutkan keningku mendengar jawabannya.

“Kau bekerja?”

“Ne?” Kyuhyun mempause gamenya dan memandangku bingung.

“Kau bekerja?” Kuulangi pertanyaanku tadi. Matanya membulat lebar menyadari dirinya yang sepertinya keceplosan menjawab pertanyaanku.

“It- itu aku- Ne.” Ia menjawabku dengan wajah yang terlihat serba salah. Aku menghela nafas, kenapa aku baru mengetahui hal ini? Jika kufikirkan kembali, aku memang tidak tahu apapun tentang dirinya. Walaupun kami sudah lama saling mengenal tapi itu hanya sebatas saling mengenal dan aku tidak terlalu tahu semua tentang dirinya. Mungkin karena saat itu aku dan dia tidak seperti saat ini yang sedang menjalin suatu hubungan,  jadi aku tidak begitu mau tahu bagaimana dirinya.. Sepertinya dia juga belum mau bersikap terbuka padaku. Dan entah kenapa aku jadi merasa kecewa, entah itu pada dirinya atau pada diriku sendiri aku tak tahu.

“Hari sudah malam, sudah waktunya aku pulang.”Ucapku dan segera beranjak dari dudukku. Tapi langkahku tertahan saat hendak membuka pintu apatementnya. Kurasakan sebuah lengan yang aku tahu pasti siapa pemiliknya itu, memelukku dengan erat.

“Kau marah?”

“Ani.”

“Lalu kenapa kau meninggalkanku begitu saja, hm?”

“Ini sudah malam, tentu aku harus pulang.” Tiba – tiba Kyuhyun membalik tubuhku hingga berhadapan dengan tubuhnya. Dia menatap mataku seperti mencoba menyelami apa yang ada difikiranku saat ini.

“Katakan padaku apa yang membuatmu marah?” Tanya masih dengan mata yang memandang tepat manik mata milikku. Aku menggeleng, pasrah dan membuang mukaku, tak ingin balas menatap matanya. “Aku tidak marah, hanya sedikit merasa kecewa. Ternyata meskipun kita sudah berpacaran selama dua bulan, tak ada apapun yang kuketahui tentang dirimu.”

“Mianhae chagi, aku hanya takut-”

“Aku mencintaimu, Kyu, tanpa syarat apapun. Tak peduli seperti apa hidupmu.” Kupotong cepat perkataannya. Aku tahu apa yang hendak dikatakannya dan aku sangat tidak menyukai jika dia berkata dia takut.

“Apapun itu, tak ada yang perlu kau takutkan jika aku mengetahuinya. Kau hanya perlu bersikap terbuka dan jujurlah padaku tentang semuanya. Aku akan menerimanya baik dan buruknya hal itu. Karena aku mencintaimu Kyu. Mencintaimu sepenuh hatiku tanpa syarat apapun.” Kutatap matanya dengan kedua air mata yang entah sejak kapan mengalir di kedua pipiku. Kini dia memandangku dengan kedua mata yang berkaca – kaca. Pertama kalinya aku melihatnya seperti ini.

Tanpa berkata sepatah apapun Kyuhyun kembali merengkuh tubuhku masuk ke dalam dekapan hangatnya.

“Gomawo chagie. Mianhae jika sikapmu ini menyakitimu. Aku akan mencoba untuk lebih terbuka pada hubungan kita chagi. Saranghae, jeongmal saranghae…” Kyuhyun mencium keningku cukup lama, seolah – olah menyampaikan rasa cintanya yang tulus padaku. Aku hanya menganggukkan kepalaku dan balas mendekapnya lebih erat.

“Nado..”

- FIN -

 

Mian readers, cuma bisa ngepost cerita yang kaya gini dengan ending yang seperti ini. FF ini juga tadinya gak ada judulnya dan aku bingung mau kasih judul apa jadilah cuma judul seperti diatas. ._.

Sebenernya aku mau nulis sequel FF yang pernah kalian request cuma aku masih belum bisa nyelesein semuanya. Dan juga satu FF series  yang jg belum bisa aku lanjutin, aku minta maaf. Berita awal tahun kemarin sempet bikin minat buat nulis ilang. Sekarang aku lagi nyoba usahain buat nulis lagi mengingat aku masih utang sama readers. Dan juga biar bagaimanapun aku tetap knight yang selalu setia sama pairing ini. Tetap mencintai pairing ini tanpa syarat (?). Jujur sih kecewa sama berita – berita yang seliweran kemarin – kemarin tapi aku juga tetep gak bisa move on. Pasangan ini udah ngakar (?) banget di hati. Kyuyoung jjang!!! :D

 


[Lomba FF KSI] Always Love U

$
0
0

Title: Always Love U

Author: Risma Aulia
(FB: Risma Shank Ryeosomnia/Risma SeomateSomnia Sparkyuyoungster Sonelf)
(Twitter: @RyeongguSeororo)
(IG: @kim_seulyoung_risma)
(Kakaotalk: KimSeulYoung)
(Website: http://whitepureseowook.blogspot.com)
(PinBB: 2995EF19)
Readers: ceritanya promosi nih? Mana FFnya woii??

Author: iyadeh, mangap mangap :3

Cast: Kyuhyun, Sooyoung, Jung Kyungho

Note: FF ini saya buat untuk mengobati ke-galonan Knight. Cuma ini yang hanya bisa saya berikan untuk kalian (Knight), semoga dengan membaca FF amburadul saya ini kalian jadi gk galon ne. Anggap aja FF ini kejadiannya REAL.

***

Pagi yang cerah. Tetapi bagi namja yang bernama Cho Kyuhyun itu tidak secerah itu. Pikirannya masih tertuju pada Sooyoung. Beberapa hari yang lalu, Kim Youngmin selaku CEO SMent mengkonfirmasi bahwa Sooyoung telah berpacaran dengan Jung KyungHo.

Kyuhyun merebahkan tubuhnya di sofa. Mencoba menenangkan fikirannya yang tak karuan pagi ini.

Kyuhyun menarik nafas panjang. Menahan sebuah ujian berat yang ia rasakan. Tak peduli hyung-hyung nya menatap dirinya dengan tatapan khawatir.

“Kyu, mengapa wajahmu murung seperti ini? Apa kau sedang ada masalah?” Tanya Sungmin sambil duduk di sebelah Kyuhyun.

“Tinggalkan aku sendiri hyung, aku butuh waktu untuk sendiri” ucap Kyuhyun.

“Yasudah, Ryeowook sudah membuatkan sarapan untukmu. Kajja kita sarapan” ucap Sungmin

“Anniyo, aku tidak nafsu makan hyung” balas Kyuhyun.

“Kyu, kasihan Ryeowook. Ia sudah membuatkan kita sarapan, masa tidak dimakan? Semua orang memang mempunyai masalah masing-masing, tetapi kau tidak usah terlalu memikirkan permasalahanmu Kyu. Kau harus makan. Bagaimana jika kau sakit nanti karena kau tidak makan? Semua orang termasuk ELF akan khawatir nanti” jelas Sungmin.

“Baiklah hyung, aku akan makan. Tetapi setelah makan aku boleh izin pergi hyung? Aku ingin menemui seseorang” Ucap Kyuhyun. Sungmin mengangguk. Kyuhyun dan Sungmin pun berjalan menuju ruang makan. Disana terlihat member-member lain yang sedang menunggu mereka.

“Kalian lama sekali, aku sudah sangat lapar” ucap Shindong. Kyuhyun mengacuhkan Shindong. Pandangannya kosong, ia sedang memikirkan Sooyoung. Satu suap nasi pun belum masuk ke dalam mulut Kyuhyun.

“Kyu, makanlah. Jangan melamun” ucap Siwon.

“Ah, ne” balas Kyuhyun. Kyuhyun pun menyendokkan sesendok nasi, lalu memasukkannya ke dalam mulut. Pikirannya kembali melayang pada Sooyoung. Dimana saat itu ia mengatakan ‘Sooyoung-ahh saranghaeyo’ dan Sooyoung membalas ‘ah.. Nado saranghaeyo’. Semua kenangan selama 7 tahun itu diingatnya.

“Kyuhyun, waeyo? Masakanku tidak enak ne?” Tanya Ryeowook. Kyuhyun pun membuyarkan lamunannya.

“Anniya Wook, masakanmu enak” ucap Kyuhyun. Tau sendiri kan gimana cara Kyuhyun manggil hyungnya?

“Hari ini kau tampak lesu sekali. Waeyo?” Tanya Kangin. Kyuhyun menggeleng, lalu melanjutkan makannya.

10 menit kemudian, member-member Super Junior pun selesai sarapan. Kyuhyun sibuk dengan ponselnya. Untuk apa? Ia sedang mencoba mengirimkan SMS pada Sooyoung

————–

To: Sooyoung

Sooyoung-iee, aku ingin bertemu denganmu. Bisakah kau menungguku di bawah dorm SNSD?

(From: Cho Kyuhyun)

————–

“Semoga ia menanggapiku..” Bisik Kyuhyun

“Hyung, aku pergi dahulu ne” ucap Kyuhyun setengah berteriak.

“Ne” balas Eunhyuk yang sibuk dengan laptopnya.

Kyuhyun pun pergi keluar dari dorm. Agar tidak dirubungi fans, ia telah memakai masker terlebih dahulu. Kyuhyun melihat toko bunga. Tanpa basa-basi, Kyuhyun pun berjalan ke arah toko bunga tersebut.

“Bunga ini berapa harganya?” Tanya Kyuhyun sambil membawa sekuntum bunga mawar merah.

“Itu hanya 16.000 won” Ucap kasir tersebut.

“Ige” Kyuhyun memberikan uangnya.

“Gomawo”

SKIP..

@bawah dorm SNSD

‘Dimana Sooyoung?’ Batin Kyuhyun. Matanya menyapu ke segala tempat disana.

‘Ah, dia disana..’ Kyuhyun pun menghampiri Sooyoung yang sedang duduk di sebuah bangku.

“Annyeong..” Ucap Kyuhyun.

“Nado.. Kyuhyun oppa?” Balas Sooyoung.

“Namjachingumu itu tidak disini bukan?” Tanya Kyuhyun

“Maksudmu?” Ucap Sooyoung bingung

“Jung Kyungho..” Balas Kyuhyun malas.

“Dia tidak ada disini, waeyo?” Tanya Sooyoung.

“Aku ingin berbicara padamu, Sooyoung” balas Kyuhyun.

“Kau mau berbicara apa oppa? Tentang hubungan kita di masa lalu? Itu hanya masa lalu oppa, jangan kau samakan dengan yang sekarang” ucap Sooyoung seakan-akan mempu menebak pikiran Kyuhyun.

“Aku tahu itu.. Aku tahu itu hanya masa lalu. Tetapi, disini masih ada perasaan itu Youngie..” Ucap Kyuhyun sambil memegang tangan Sooyoung dan meletakkannya di dadanya.

“Oppa, jebal. Jangan samakan kita yang dulu dengan yang sekarang” ucap Sooyoung.

“Tapi mengapa Youngie.. 7 tahun sudah terlewat, sekarang inikah balasan untukku? Lalu kau anggap apa aku selama ini Youngie?” Ucap Kyuhyun. Sooyoung mengeluarkan air matanya saat mendengar perkataan Kyuhyun.

“Ini langkah terbaik yang ku ambil oppa.. Selama ini aku sering melihatmu berduet dengan Seohyun, dekat dengan Yoona, dekat dengan Victoria. Apa yang kurasakan oppa? Sakit..” Ucap Sooyoung. Air matanya turun dengan deras kali ini.

“Youngie.. Itu semua suruhan SM. Walaupun SM menyuruhku untuk berduet dengan siapa saja, aku tidak pernah melupakanmu. Perasaan ini selalu ada untukmu. Uljimayo..” Ucap Kyuhyun sambil mengusap air mata Sooyoung.

“Saranghaeyo.. Jeongmal saranghae” ucap Kyuhyun sambil mengeluarkan bunga yang dibelinya tadi.

“Oppa..”

“Youngie, aku tahu kau pasti masih mempunyai perasaan untukku. Walaupun sekarang kau telah bersama namja itu, aku yakin kau masih mencintaiku bukan?”

“Oppa.. Nado, nado saranghaeyo” Sooyoung memeluk Kyuhyun, Kyuhyun membalas pelukan Sooyoung. Tanpa mereka ketahui, Kyungho melihat itu dari kejauhan.

‘Sooyoungie.. Ternyata ia masih memiliki pujaan hati. Aku harus bisa menerima semua ini, kurasa mereka saling mencintai’ batin Kyungho. Kyungho pun menghampiri mereka.

“Sooyoung, Kyuhyun..” Ucap Kyungho. Sooyoung dan Kyuhyun pun melepaskan pelukannya.

“Oppa, kangan salah paham. Itu tadi bukan apa-apa..” Ucap Sooyoung. Kyungho memegang tangan kanan Sooyoung, lalu memegang tangan kiri Kyuhyun dan ia menyatukan tangan mereka.

“Aku tahu, kalian saling mencintai. Sooyoung, janganlah memaksakan dirimu untuk mencintaiku sedangkan kau mencintainya. Kyuhyun, ambilah Sooyoung. Ia milikmu sekarang. Aku rela..” Ucap Kyungho sambil tersenyum.

“Tapi..” Kyuhyun menatap Kyungho

“Gwenchana..” Kyungho mengangguk.

“Sooyoung, terimalah bunga dari Kyuhyun..” Ucap Kyungho.

“Oppa, tetapi..”

“Aku tidak apa-apa Sooyoung.. Terimalah bunga itu” ucap Kyungho. Sooyoung tersenyum, lalu menerima bunga dari Kyuhyun.

“Oppa, sungguh terima kasih..” Ucap Sooyoung sambil memeluk Kyungho, lalu melepaskannya.

“Ini serius?” Tanya Kyuhyun.

“Ne Kyuhyun-ssi.. Lagipula yeoja yang ada di dunia ini bukan hanya Sooyoung, aku bisa mencari yang lain. Ah, aku pemit pergi dahulu ne. Berdua lah sesuka kalian, sekarang kalian sudah saling memiliki” ucap Kyungho sambil tersenyum, lalu pergi meninggalkan Kyuhyun dan Sooyoung berdua.

“Apa nama KyuYoung sekarang resmi kembali?” Tanya Kyuhyun

“Ne!” Ucap Sooyoung. Entah mengapa, setelah Kyungho pergi, banyak wartawan yang mengerumuni Sooyoung dan Kyuhyun.

‘Sooyoung, semoga kau bahagia dengannya..’ Batin Kyungho sambil mengintip Kyuhyun dan Sooyoung yang sedang dirubungi para wartawan.

‘Terima kasih ya Tuhan, kau mempersatukan kami kembali..’ Batin Sooyoung

‘Tuhan, terima kasih banyak.. Aku berjanji akan menjaganya sepenuh hati..’ Batin Kyuhyun.

-The END-

Annyeong nie ff lomba yang ke 2, aku mohon kpd para reader untuk comment ffnya ywh.

Karena pemenangnya ditentukan dari comment juga vote readers semua ywh

jangan lupa untuk tulis kata vote juga diakhir comment, untuk ff yang kalian anggap paling bagus ywh chingu gomawo

Semangat dan semoga ff Fav kalian yang menang Fighting….

Knight jjang!! Kyuyoung jjang!!


[Series] Our Lovely [Part 4]

$
0
0

snsd-girls-generation-sooyoung-yoona-Favim.com-719552

Author             : SooNa

Title                 : Our Lovely [Part 4]

Leght               : Chapter

Genre              : Romance

Cast                 : KyuYoung & YoonHae

Support Cast   : Super Generation

Note Author    : This Story asli hasil buah pikiranku dan kutuangkan dalam bentuk tulisan. Thank You for Reader and Very Thank You for good Reader.

 

Part 4

~

“Eh oppa?” Bingung Sunny mendapati kedua sunbaenya  sedang berdiri dengan bungkusan plastik ditangan mereka masing-masing.

“Yoong dan Soo-ah sedang makan bersama yang lainnya.” Ucap Sunny seakan mengerti maksud dari kedatangan mereka.

Donghae dan Kyuhyun langsung masuk dan berjalan kearah ruangan makan yang mejanya sedang dipenuhi oleh kedelapan wanita cantik. Girls? Bukankah womens lebih pantas bagi mereka mengingat usia mereka bukan usia remaja lagi seperti dulu.

“Aku harap anak kita nanti tidak serakus ibunya.” Bisik Kyuhyun pada Donghae seketika melihat cara makan Sooyoung dan Yoona. Bahkan hanya dua orang itu yang belum menyadari kehadiran tamu disini.

“Kita harus siap mengeluarkan uang makan yang banyak nantinya.” Balas Donghae kembali berbisik.

“KAMI SELESAI!!!” Langsung Donghae dan Kyuhyun kembali berpandangan dan menggeleng-gelengkan kepala mereka.

“Eh!!” Sepertinya ada satu yang sudah menyadari kehadiran mereka.

Sooyoung langsung menyentuh pinggang Yoona sekedar mengisyaratkan Yoona untuk segera melihat pemandangan didepannya.

Raut wajah Yoona sama terkejutnya dengan Sooyoung.

“Ada apa kalian kesini?” Dingin Yoona membuat member yang lain kecuali Sooyoung menatapnya tak percaya. Bagaimana mungkin Yoona bersikap seperti itu pada Donghae? Kalau Sooyoung sih itu sudah sangat biasa memperlakukan Kyuhyun seenak jidatnya.

“Ah aku masih belum membereskan tempat tidurku.” Ujar Tiffany dan para memberpun menghilang, entah itu kekamar ataupun kemana yang terpenting mereka harus segera menjauh dari meja makan. Setidaknya memberikan kedua pasangan itu privasi sedikit.

Donghae dan Kyuhyun segera duduk dihadapan Yoona dan Sooyoung yang masih memasang wajah kurang bersahabat.

Tapi tak lama setelah itu deringan Hp membuat Donghae mengambil benda persegi panjang itu dari kantung jaketnya.

“…………..”

“Baiklah, saya akan segera kesana.”

Dan Donghaepun meletakkan kembali Hpnya ketempat semula. Wajah Yoona semakin ditekuk saja membuat Donghae semakin merasa bersalah, alih-alih ingin menghabiskan waktu dengan Yoona malah ia harus segera pergi.

“Pergi!” Titah Yoona yang sudah tahu maksud dari telepon tadi.

“Im.”

“Aku bilang pergi sana, pekerjaanmu sedang menunggu.”

“Baiklah, Cha.” Donghae menyodorkan bungkusan plastik itu pada Yoona.

“Buka sendiri dengan Sooyoungpun tak apa.” Ucap Donghae sekilas melirik Sooyoung yang masih mendiami Kyuhyun. Nasib mereka sungguh sangat sama. Apakah kebetulan? Entahlah.

“Saranghae.” Donghae beranjak dari duduknya dan berjalan kearah tempat duduk Yoona. Mencium sekilas bibir yang terus melengkung kebawah itu dan membisikan kata-kata cintanya.

“Ah itu juga berlaku untukmu Choi, aku harus pulang Sungmin hyung menyuruhku menunggui dorm.” Kyuhyunpun beranjak pergi bersama Donghae tak lupa ia juga menyodorkan bungkusan plastik yang sama dengan yang disodorkan hyungnya.

Setelah menghilangnya kedua pria tadi, kini tersisa Sooyoung dan Yoona.

“Apa kira-kira isinya? Makanan?” Yoona hanya menggelang.

“Mereka bahkan berpesan untuk membukanya hanya- eh?” Ucap Yoona terhenti ketika ia sudah melihat apa yanga da didalam bungkusan plastik itu.

“Unni coba kau lihat punyamu!” Dan Sooyoungpun langsung mengalihkan matanya pada plastik dihadapanya. Dan selanjutnya ia memandang kearah Yoona.

“Ternyata mereka masih ada tanggung jawabnya.” Ucapna Sooyoung langsung dibenarkan oleh Yoona. Setidaknya kedua pria itu tidak lepas tangan begitu saja.

~

SM TOWN WORLD TOUR CONCERT

Disepanjang jalanan Seoul terlihat beberapa iklan yang memuat salah satu konser paling besar dan megah tahun ini.

Dan hari ini para artis dibawah naungan SM akan melakukan latihan terakhir mereka. Bahkan banyak dari artis SM yang meninggalkan pekerjaan mereka masing-masing karena latihan ini. Tentunya setelah izin terlebih dahulu.

Seperti biasanya Suju dan SNSD selalu satu ruang. Dan itu semua disyukuri oleh Kyuhyun dan Donghae.

“Taeyeon-ah apa SNSD akan menampilkan I Got A Boy?”

“Tentu saja Hae oppa, itukan lagu dari album Korea terbaru kami.” Ucap Taeyeon membuat Donghae semakin merasa khawatir.

I Got A Boy? Sebenarnya bukan konsep baru juga, karena awal debut SNSD juga tidak terlalu girly. Tapi itu bukan masalah yang membuat Donghae khawatir. Koreo dari lagu itulah yang membuat ia semalaman tidak bisa tidur dan hasilnya lingkaran hitam –walaupun samar-tercetak diwajahnya. Tentu saja sekali lagi ia tak sendiri, ada Kyuhyun yang menemaninya semalaman.

“Tunggu, apa oppa dan Kyu oppa tidak tidur semalam?” Tanya Taeyeon yang melihat kantung mata kedua seniornya itu.

Kali ini latihan memang belum dimulai karena ada beberapa member yang belum datang.

“Dan kalian berhentilah makan? Apa kalian tidak kasihan pada kekasih kalian ini yang sudah terlihat seperti panda?” Teriak Taeyeon kesal yang melihat Yoona dan Sooyoung masih berkencan dengan sebungkus besar snack di tangan Sooyoung.

“Taeng, mereka sudah besar untuk apa dikasihani.” Jawab Sooyoung membuat Kyuhyun medelik tajam kearahnya tapi tak membuat Sooyoung takut. Malah ia membalas tatapan tajam itu.

“Maaf kami terlambat.” Dilihat Siwon,Tiffany dan Shindong yang baru datang. Sekarang sudah lengkap semuanya. 9 member Suju dan 9 member SNSD.

“Baiklah ayo latihan dimulai.” Para member Super Junior sudah bersiap diposisi mereka masing-masing. Dan lagu Sexy,Free and Singlepun mulai terdengar.

4 menit kemudian.

“Ayo sekarang giliran kita.”

Takmau kalah dari Suju, SNSDpun membentuk formasi mereka.

Dimulai dengan teriakan Sooyoung dan dibalas oleh Yuri hingga part reff akan masuk tapi music langsung berhenti membuat para member SNSDpun menoleh kearah sound yang ada dipojok ruangan latihan itu.

“Ya Evil apa yang kau lakukan?”

“Mencegah sesuatu yang tak diinginkan Choi.” Jawab Kyuhyun tanpa merasa bersalah karena telah mematikan sound tersebut. Dan seperti yang tidak punya malu Kyuhyun langsung menarik tangan Sooyoung dan mendudukannya disofa panjang disisi lain dari ruang latihan. Membuat yang lain hanya bisa mentap Kyuhyun geram.

“Magnae kenapa kau?”

“Aku? Sudah aku bilang aku hanya mencegah sesuatu yang tak diinginkan.” Jawab Kyuhyun membuat Heechul kesal.

“SNSD harus latihan untuk SM TOWN , kau bisa lanjutkan kegiatanmu nanti Kyu.” Ucap Sungmin memberitahu Kyuhyun.

“Apa SNSD akan tetap latihan jika 2 Lead Dancernya tidak ikut latihan. Dongahe hyung juga pasti tidak akan mengizinkan Yoona melakukan tarian I Got A Boy yang energik.” Semua pandangan mengarah kepada Donghae yang terduduk disamping Yoona. Walaupun Yoona mengacuhkannya.

“Ya Ada apa dengan kalian heuh? Kenapa Sooyoung dan Yoona tidak boleh ikut latihan?”

“Kalian belum diberitahu oleh kedua Shikshin itu?” Tanya Kyuhyun mengacuhkan pertanyaan Jessica.

Sooyoung menatap tajam kearah Kyuhyun begitupun dengan Yoona.

Sementara Donghae terlihat menyerahkan semuanya pada Kyuhyun. Semalam mereka sudah memutuskan semuanya. Tidak baik juga kalau hanya mereka yang tahu karena baik Kyuhyun ataupun Donghae tidak akan bisa selalu menjaga kedua Shikshin itu.

“Selamat kalian akan segera menjadi ahjussi dan ahjumma.” Ucap Kyuhyun agak keras.

“NE????”

“YAK!!!! Ucap Yoona dan Sooyoung bersama.

“Kyu babo apa yang kau lakukan?” Kini hanya Sooyoung yang berteriak.

“Oppa, Micceseo?” Tapi langsung disusul oleh Yoona.

“Apa maksudmu itu Kyu?” Tanya Heechul yang tak mengerti begitupun yang lainnya.

“Aku bilang kalian akan segera menjadi ahjumma dan ahjussi sedangkan aku dan Dongahe hyung akan menjadis seorang ayah.” Dan barulah mereka mengerti tapi tunggu……….

“MWO!!!!!”

“Tunggu, jadi maksud kalian kalau Yoona dan Sooyoung hamil?”

“Bingo.” Ucap Kyuhyun membenarkan perkataan Siwon. Semua member saling menatap kearah dua pasangan itu tidak percaya.

“Tidak, bagaimana ini? Aku akan menelepon Leeteuk oppa.” Tangan Taeyeon yang akan mengambil ponsel ditasnya tapi langsung terhenti.

“Tidak usah Taeyeon, aku sudah memberitahu hyung.” Ucap Donghae.

Sekarang mereka tengah duduk berkumpul menginterogasi Yoonhae dan Kyuyoung.

“Apa tanggapan Leeteuk hyung?” Tanya Heechul, selaku orang yang paling tua, member yang lain menyerahkan pada Heechul.

“Awalnya dia sama kagetnya dengan kalian.”

“Ya itu wajar, kalian sudah berlaku salah.”

“Jangan memotong Hyuk-ah.” Tegas Heechul membuat Eunhyuk langsung diam.

“Teruskan.” Perintah Kyuhyun pada Donghae. So tidak mungkin Kyuhyun yang akan menjelaskannya jadi lebih baik Donghae.

“Tapi dia akhirnya juga memaklumi dan menyuruh kami untuk segera melakukan tindakan.”

“Lalu kalian akan melakukan itu?”

“Tentu saja, tapi mungkin tidak tahun ini. Bukankah sekarang kita sedang sibuk hyung.”

Heechul terlihat sedang berpikir. Tentu saja yang dimaksud melakukan disini ialah bertanggung jawab dengan kata lain Donghae dan Kyuhyun harus segera menikahi kekasih mereka.

“Itu aku tahu, tapi bagaimana dengan Sooyoung dan Yoona. Kandungan mereka akan semakin membesar?”

“Ouh iya kalian sudah berapa lama?” Tanya Jessica. Semuanya langsung menatap Sooyoung dan Yoona.

“3 bulan.” Jawab Kyuhyun segera, melihat kedua orang yang ditanyai masih belum bergeming.

“Apa??? Sudah 3 bulan?” Tanya Jessica lagi dan Kyuhyunpun mengangguk.

“Keduanya?” Sekarang giliran Kangin yang bertanya.

“Tidak, Sooyoung leih dulu 1 minggu hyung.” Jawab Donghae.

Dan selanjutnya mereka hanya diam.

Sampai seseorang dari arah pintu berteriak apda mereka,

Dasar junior kurang ajar.

“Hae hyung dan Kyu hyung kalian berdua dipanggil manager Suju.” Ucap Minho.

Kedua orang yang dipanggilpun langsung beranjak dan pergi. Entah merekapun tidak tahu kenapa mereka sampai diapnggil oleh menager mereka. Mungkin palingan hanya masalah pekerjaan.

~

Donghae dan Kyuhyun hanya bisa diam, sekarang mereka tidak bisa berkutik sama sekali.

Kenapa leader mereka sungguh bermulut ember? Atau mungkin keluarga mereka.

“Aku tahu dari keluarga kalian dan setelah itu aku mendapat telepon dari Leeteuk.” Dan keduanya hanya bisa menggeram didalam hati. Orang yang mereka percaya nyatanya bermulut ember semua.

“Apa yang akan kalian lakukan? Masalah keluarga memang tak akan jadi masalah mengingat kalian berdua sudah bertunangan dengan kekasih kalian, tapi bagaimana tanggapan perusahaan?”

“Kami akan berbicara pada sajangnim.” Ucap Donghae mencoba mencari jalan keluar.

“Tidak usah, sajangnim sudah aku beritahu.” Dan untuk kedua kalinya Donghae dan Kyuhyun memaki menager mereka sendiri.

“Sajangnim memaklumi itu semua karena memang usia kalian sudah tidak muda lagi. Dan mungkin sajangnim juga mempunyai pikiran kalau kalian berdua serius terhadapa hubungan ini.” Kyuhyun dan Dongahe sekarang mengangguk. Untuk apa bertunangan kalau tidak serius.

“Hanya sajangnim yang tahu, semua orang diperusahaan belum ditambah bagaimana nanti tanggapan publik. Apa kalian memikirkan itu ketika kalian melakukannya?”

Keduanya menggeleng. Mungkin pada waktu itu mereka tengah digoda oleh setan. Oh tidak hanya Donghae saja yang tengah digoda oleh setan. Tidak untuk Kyuhyun bukankah setan takut pada iblis? Tentu saja setan tak akan berani menggoda Kyuhyun bukan?

“Sajangnim dan aku mempunyai jalan keluar dan kami sudah membicarakannya dengan keluarga kalian. Hanya tinggal menunggu persetujuan kalian saja.”

“Apa itu?” Kini gilliran Kyuhyun yang bersuara.

“Yoona dan Sooyoung akan dikirim keluar negeri mungkin sekitar 2 tahunan.”

Tentu saja ucapan manager itu membuat keduanya terlonjak kaget.

Bagaimana bisa mereka membuat Sooyoung dan Yoona pergi ke luar negeri. Bagaimana kalau kekasih mereka merindukan Donghae dan Kyuhyun? Bagaimana kalau mereka nanti disana kesusahan dan tak ada yang menjaganya?

“Tenang saja semuanya sudah kami siapkan dengan baik. Keluarga kalian juga ikut membantu. Ibu kalian berdua akan ikut tinggal diluar negeri dan kami menugaskan empat orang pria untuk berjaga dirumah yang akan mereka tempati dan dua orang pembantu. Jadi kalian jangan kahwatir.”

Setelah itu manager Suju menyuruh keduanya untuk keluar. Tentu saja hanya ada jawaban iya dari keduanya, walaupun dengan sangat terpaksa mereka menyetujui rencanan itu.

Dua tahun? Bukanlah waktu yang singkat. Tentu mereka tak ingin jauh dari kekasih masing-masing. Tapi apa boleh buat itu semua demi kebaikan semuanya.

Toh ini semua berawal dari kesalahan mereka yang tidak sabaran menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya bukan?

Jadi tak ada acara menyesal ataupun apa untuk mereka.

~

“Apa dua tahun?” Pekik Shindong tidak percaya.

“Yoong temani aku keluar.” Ucap Sooyoung dengan pandangan yang sulit diartikan. Yoona hanya mengangguk dan merekapun pergi.

Donghae dan Kyuhyun hanya menatap nanar kepergian dua orang wanita itu dari ruangan latihan ini.

“Cepat ikuti mereka.” Perintah Heechul.

~

Sooyoung dan Yoona hanya berdiam diri dibangku taman gedung SM. Pandangan mereka sama-sama kosong, setelah mendegar berita tentang kepergian mereka nanti keluar negeri.

“Yoong apa kau menerima ini?” Tanya Sooyoung dan Yoona langsung menggeleng.

“Bagaimana mungkin mereka melakukan ini?” Tanya Yoona, perlahan mata mereka mengeluarkan cairan bening.

“Aku tidak mau berpisah dengan Donghae oppa.”

“Walaupun Kyuhyun babo itu menyebalkan tapi tetap saja aku tak bisa jauh darinya.”

Sementara dua orang yang berdiri tak jauh dari mereka hanya saling pandang dan tertunduk lesu.

“Hyung apa yang harus kita lakukan?” Donghae menggeleng, dia tidak dapat ide untuk membatalkan rencana itu. Kepalanya sudah pusing dan sakit membayangkan hari-harinya tanpa kehadiran Yoona.

“Haish aku bisa gila, sehari tanpa sikurus itu bahkan lebih buruk setahun tanpa PSP.”

Tentu saja itu Kyuhyun yang berbicara tak mungkin Donghae.

~

Soal keluarga mereka, memang sudah tahu semuanya. Keluarga Cho,Lee,Choi dan Im.

Tidak ada gurat kemarahan dari anggota keluarga, hanya ada senyuman ketika mendengar kabar itu. Jujur saja mereka memang menantikan kehadiran seorang cucu ditengah-tengah mereka.

Tapi merekapun sama mengkhawatirkan satu hal. Permasalahan yang selalu dikhawatirkan memang oleh para idol. Tentu saja masalah fans mereka.

Apa jadinya kalau fans mendengar hal ini, bahkan pertunangan antara Kyuyoung dan Yoonhaepun belum sampai ditelinga mereka.

Mereka hanya memasrahkan semuanya pada takdir, kalau memang harus itu yang terjadi mereka akan menerimanya.

~

Dan hari itupun datang. Sooyoung dan Yoona harus pergi, perusahaan memilih Bali sebagai tempat persembunyian mereka. Tentu disana mereka akan ditemani keluarga, disana eomma Kyuhyun dan eomma Donghae yang akan menemani mereka mungkin kalau ada waktu anggota keluarga yang lain akan mengunjungi mereka.

Dan Donghae maupun Kyuhyun akan sangat susah mencari waktu untuk menemui mereka nanti di Bali.

Donghae ingin cepat menyelesaikan syutingnya agar jadwal masuk wamilnyapun semakin cepat. Ya Donghae sudah memutuskan akan masuk wamil setelah syutingnya selesai dan berhubung Kyuhyun tidak diwajibkan untuk masuk wamil ia akan menjalani jadwalnya. Menjalani syuting, show ataupun musical.

“Oppa.” Donghae terus saja memegang tangan Yoona, mencoba menguatkan wanitanya. Menyakinkan kalau semua ini jalan yang terbaik. Semuanya akan baik-baik saja sampai beberapa tahun kedepan.

“Kau tahukan kalau aku sangat mencintaimu?” Yoona mengangguk dan segera memeluk Donghae, mencoba menghirup sepuas mungkin wangi tubuh yang selalu membuatnya tenang itu.

“Ini tidak akan lama sayang.”

Sementara itu Kyuhyun hanya bisa melihat Sooyoung yang dari tadi diam, ia tahu kalau Sooyoung sama seperti Yoona.

“Apa kau akan tetap diam seperti ini? Bukankah sebentar lagi kau akan pergi?” Sooyoung langsung menatap tajam kearah Kyuhyun.

“Lalu aku harus apa?”

“Kau tak ingin aku peluk atau aku cium heuh? Lihat bahkan Yoona dan Donghae hyung saja sudah pindah kedalam kamar.” Sooyoung segera melihat kearah meja makan yang ada didorm Suju. Sudah kosong, tidak ada lagi dua manusia yang tadi duduk disana.

Didalam dorm hanya ada mereka berempat, sepertinya para member lain mengerti keadaan mereka.

“Aku tahu Donghae oppa seperti apa? Dia tidak akan semesummu.” Ucap Sooyoung membuat Kyuhyun tertawa geli.

“Ya kalau Donghae hyung tidak semesumku mungkin hanya kau yang akan hamil.”

Dan Sooyoung baru menyadari hal itu, hais kenapa kalau berbicara dengan evil ini dia selalu kalah sih?

“Ayo.” Ajak Kyuhyun sambil mengulurkan tangannya.

“Mwo?” Kyuhyun hanya mengarahkan matanya kepintu kamarnya dan Sungmin membuat Sooyoung semakin menatap tajam Kyuhyun.

“Aku hanya ingin tidur denganmu Soo-ah, aku tidak semesum itu.” Bujuk Kyuhyun dan Sooyoung hanya menuruti. Ya tidak dipungkiri dirnya juga ingni bersama Kyuhyun sekarang. Menikmati waktu kebersamaan mereka yang singkat ini karena besok dirinya dan juga Yoona akan berangkat ke Bali. Heuh mengingat itu hanya akan membuat hatinya tidak karuan.

Tidak karuan karena memikirkan bagaimana hidupnya tanpa ada evil yang selalu mengganggu.

~

Berita tentang wamilnya Super Junior Donghae telah sampai ditelinga publik. Membuat para ELF dan ELFishy sedih. Kini mereka harus merelakan satu lagi pahlawan mereka untuk negara oh bukan satu tapi tiga sekaligus.

Jadwal wamil Donghae berbarengan dengan jadwal wamil Shindong dan Sungmin. Sedangkan Eunhyuk,Ryewook dan Siwon akan wamil tahun depan. Dan berita yang dikeluarkan oleh SM itu membuat berjuta-juta ELF menangis sekaligus banggga karena idola mereka masih peduli akan negara tempat mereka lahir. Masih ingat akan kewajiban mereka.

2 tahun tidak akan lama kalau kita mengisi itu semua dengan kebahagian bukan?

~

END or TBC????

 

 

 

 

 

Author             : SooNa

Title                 : Our Lovely [Part 4]

Leght               : Chapter

Genre              : Romance

Cast                 : KyuYoung & YoonHae

Support Cast   : Super Generation

Note Author    : This Story asli hasil buah pikiranku dan kutuangkan dalam bentuk tulisan. Thank You for Reader and Very Thank You for good Reader.

 

Part 4

~

“Eh oppa?” Bingung Sunny mendapati kedua sunbaenya  sedang berdiri dengan bungkusan plastik ditangan mereka masing-masing.

“Yoong dan Soo-ah sedang makan bersama yang lainnya.” Ucap Sunny seakan mengerti maksud dari kedatangan mereka.

Donghae dan Kyuhyun langsung masuk dan berjalan kearah ruangan makan yang mejanya sedang dipenuhi oleh kedelapan wanita cantik. Girls? Bukankah womens lebih pantas bagi mereka mengingat usia mereka bukan usia remaja lagi seperti dulu.

“Aku harap anak kita nanti tidak serakus ibunya.” Bisik Kyuhyun pada Donghae seketika melihat cara makan Sooyoung dan Yoona. Bahkan hanya dua orang itu yang belum menyadari kehadiran tamu disini.

“Kita harus siap mengeluarkan uang makan yang banyak nantinya.” Balas Donghae kembali berbisik.

“KAMI SELESAI!!!” Langsung Donghae dan Kyuhyun kembali berpandangan dan menggeleng-gelengkan kepala mereka.

“Eh!!” Sepertinya ada satu yang sudah menyadari kehadiran mereka.

Sooyoung langsung menyentuh pinggang Yoona sekedar mengisyaratkan Yoona untuk segera melihat pemandangan didepannya.

Raut wajah Yoona sama terkejutnya dengan Sooyoung.

“Ada apa kalian kesini?” Dingin Yoona membuat member yang lain kecuali Sooyoung menatapnya tak percaya. Bagaimana mungkin Yoona bersikap seperti itu pada Donghae? Kalau Sooyoung sih itu sudah sangat biasa memperlakukan Kyuhyun seenak jidatnya.

“Ah aku masih belum membereskan tempat tidurku.” Ujar Tiffany dan para memberpun menghilang, entah itu kekamar ataupun kemana yang terpenting mereka harus segera menjauh dari meja makan. Setidaknya memberikan kedua pasangan itu privasi sedikit.

Donghae dan Kyuhyun segera duduk dihadapan Yoona dan Sooyoung yang masih memasang wajah kurang bersahabat.

Tapi tak lama setelah itu deringan Hp membuat Donghae mengambil benda persegi panjang itu dari kantung jaketnya.

“…………..”

“Baiklah, saya akan segera kesana.”

Dan Donghaepun meletakkan kembali Hpnya ketempat semula. Wajah Yoona semakin ditekuk saja membuat Donghae semakin merasa bersalah, alih-alih ingin menghabiskan waktu dengan Yoona malah ia harus segera pergi.

“Pergi!” Titah Yoona yang sudah tahu maksud dari telepon tadi.

“Im.”

“Aku bilang pergi sana, pekerjaanmu sedang menunggu.”

“Baiklah, Cha.” Donghae menyodorkan bungkusan plastik itu pada Yoona.

“Buka sendiri dengan Sooyoungpun tak apa.” Ucap Donghae sekilas melirik Sooyoung yang masih mendiami Kyuhyun. Nasib mereka sungguh sangat sama. Apakah kebetulan? Entahlah.

“Saranghae.” Donghae beranjak dari duduknya dan berjalan kearah tempat duduk Yoona. Mencium sekilas bibir yang terus melengkung kebawah itu dan membisikan kata-kata cintanya.

“Ah itu juga berlaku untukmu Choi, aku harus pulang Sungmin hyung menyuruhku menunggui dorm.” Kyuhyunpun beranjak pergi bersama Donghae tak lupa ia juga menyodorkan bungkusan plastik yang sama dengan yang disodorkan hyungnya.

Setelah menghilangnya kedua pria tadi, kini tersisa Sooyoung dan Yoona.

“Apa kira-kira isinya? Makanan?” Yoona hanya menggelang.

“Mereka bahkan berpesan untuk membukanya hanya- eh?” Ucap Yoona terhenti ketika ia sudah melihat apa yanga da didalam bungkusan plastik itu.

“Unni coba kau lihat punyamu!” Dan Sooyoungpun langsung mengalihkan matanya pada plastik dihadapanya. Dan selanjutnya ia memandang kearah Yoona.

“Ternyata mereka masih ada tanggung jawabnya.” Ucapna Sooyoung langsung dibenarkan oleh Yoona. Setidaknya kedua pria itu tidak lepas tangan begitu saja.

~

SM TOWN WORLD TOUR CONCERT

Disepanjang jalanan Seoul terlihat beberapa iklan yang memuat salah satu konser paling besar dan megah tahun ini.

Dan hari ini para artis dibawah naungan SM akan melakukan latihan terakhir mereka. Bahkan banyak dari artis SM yang meninggalkan pekerjaan mereka masing-masing karena latihan ini. Tentunya setelah izin terlebih dahulu.

Seperti biasanya Suju dan SNSD selalu satu ruang. Dan itu semua disyukuri oleh Kyuhyun dan Donghae.

“Taeyeon-ah apa SNSD akan menampilkan I Got A Boy?”

“Tentu saja Hae oppa, itukan lagu dari album Korea terbaru kami.” Ucap Taeyeon membuat Donghae semakin merasa khawatir.

I Got A Boy? Sebenarnya bukan konsep baru juga, karena awal debut SNSD juga tidak terlalu girly. Tapi itu bukan masalah yang membuat Donghae khawatir. Koreo dari lagu itulah yang membuat ia semalaman tidak bisa tidur dan hasilnya lingkaran hitam –walaupun samar-tercetak diwajahnya. Tentu saja sekali lagi ia tak sendiri, ada Kyuhyun yang menemaninya semalaman.

“Tunggu, apa oppa dan Kyu oppa tidak tidur semalam?” Tanya Taeyeon yang melihat kantung mata kedua seniornya itu.

Kali ini latihan memang belum dimulai karena ada beberapa member yang belum datang.

“Dan kalian berhentilah makan? Apa kalian tidak kasihan pada kekasih kalian ini yang sudah terlihat seperti panda?” Teriak Taeyeon kesal yang melihat Yoona dan Sooyoung masih berkencan dengan sebungkus besar snack di tangan Sooyoung.

“Taeng, mereka sudah besar untuk apa dikasihani.” Jawab Sooyoung membuat Kyuhyun medelik tajam kearahnya tapi tak membuat Sooyoung takut. Malah ia membalas tatapan tajam itu.

“Maaf kami terlambat.” Dilihat Siwon,Tiffany dan Shindong yang baru datang. Sekarang sudah lengkap semuanya. 9 member Suju dan 9 member SNSD.

“Baiklah ayo latihan dimulai.” Para member Super Junior sudah bersiap diposisi mereka masing-masing. Dan lagu Sexy,Free and Singlepun mulai terdengar.

4 menit kemudian.

“Ayo sekarang giliran kita.”

Takmau kalah dari Suju, SNSDpun membentuk formasi mereka.

Dimulai dengan teriakan Sooyoung dan dibalas oleh Yuri hingga part reff akan masuk tapi music langsung berhenti membuat para member SNSDpun menoleh kearah sound yang ada dipojok ruangan latihan itu.

“Ya Evil apa yang kau lakukan?”

“Mencegah sesuatu yang tak diinginkan Choi.” Jawab Kyuhyun tanpa merasa bersalah karena telah mematikan sound tersebut. Dan seperti yang tidak punya malu Kyuhyun langsung menarik tangan Sooyoung dan mendudukannya disofa panjang disisi lain dari ruang latihan. Membuat yang lain hanya bisa mentap Kyuhyun geram.

“Magnae kenapa kau?”

“Aku? Sudah aku bilang aku hanya mencegah sesuatu yang tak diinginkan.” Jawab Kyuhyun membuat Heechul kesal.

“SNSD harus latihan untuk SM TOWN , kau bisa lanjutkan kegiatanmu nanti Kyu.” Ucap Sungmin memberitahu Kyuhyun.

“Apa SNSD akan tetap latihan jika 2 Lead Dancernya tidak ikut latihan. Dongahe hyung juga pasti tidak akan mengizinkan Yoona melakukan tarian I Got A Boy yang energik.” Semua pandangan mengarah kepada Donghae yang terduduk disamping Yoona. Walaupun Yoona mengacuhkannya.

“Ya Ada apa dengan kalian heuh? Kenapa Sooyoung dan Yoona tidak boleh ikut latihan?”

“Kalian belum diberitahu oleh kedua Shikshin itu?” Tanya Kyuhyun mengacuhkan pertanyaan Jessica.

Sooyoung menatap tajam kearah Kyuhyun begitupun dengan Yoona.

Sementara Donghae terlihat menyerahkan semuanya pada Kyuhyun. Semalam mereka sudah memutuskan semuanya. Tidak baik juga kalau hanya mereka yang tahu karena baik Kyuhyun ataupun Donghae tidak akan bisa selalu menjaga kedua Shikshin itu.

“Selamat kalian akan segera menjadi ahjussi dan ahjumma.” Ucap Kyuhyun agak keras.

“NE????”

“YAK!!!! Ucap Yoona dan Sooyoung bersama.

“Kyu babo apa yang kau lakukan?” Kini hanya Sooyoung yang berteriak.

“Oppa, Micceseo?” Tapi langsung disusul oleh Yoona.

“Apa maksudmu itu Kyu?” Tanya Heechul yang tak mengerti begitupun yang lainnya.

“Aku bilang kalian akan segera menjadi ahjumma dan ahjussi sedangkan aku dan Dongahe hyung akan menjadis seorang ayah.” Dan barulah mereka mengerti tapi tunggu……….

“MWO!!!!!”

“Tunggu, jadi maksud kalian kalau Yoona dan Sooyoung hamil?”

“Bingo.” Ucap Kyuhyun membenarkan perkataan Siwon. Semua member saling menatap kearah dua pasangan itu tidak percaya.

“Tidak, bagaimana ini? Aku akan menelepon Leeteuk oppa.” Tangan Taeyeon yang akan mengambil ponsel ditasnya tapi langsung terhenti.

“Tidak usah Taeyeon, aku sudah memberitahu hyung.” Ucap Donghae.

Sekarang mereka tengah duduk berkumpul menginterogasi Yoonhae dan Kyuyoung.

“Apa tanggapan Leeteuk hyung?” Tanya Heechul, selaku orang yang paling tua, member yang lain menyerahkan pada Heechul.

“Awalnya dia sama kagetnya dengan kalian.”

“Ya itu wajar, kalian sudah berlaku salah.”

“Jangan memotong Hyuk-ah.” Tegas Heechul membuat Eunhyuk langsung diam.

“Teruskan.” Perintah Kyuhyun pada Donghae. So tidak mungkin Kyuhyun yang akan menjelaskannya jadi lebih baik Donghae.

“Tapi dia akhirnya juga memaklumi dan menyuruh kami untuk segera melakukan tindakan.”

“Lalu kalian akan melakukan itu?”

“Tentu saja, tapi mungkin tidak tahun ini. Bukankah sekarang kita sedang sibuk hyung.”

Heechul terlihat sedang berpikir. Tentu saja yang dimaksud melakukan disini ialah bertanggung jawab dengan kata lain Donghae dan Kyuhyun harus segera menikahi kekasih mereka.

“Itu aku tahu, tapi bagaimana dengan Sooyoung dan Yoona. Kandungan mereka akan semakin membesar?”

“Ouh iya kalian sudah berapa lama?” Tanya Jessica. Semuanya langsung menatap Sooyoung dan Yoona.

“3 bulan.” Jawab Kyuhyun segera, melihat kedua orang yang ditanyai masih belum bergeming.

“Apa??? Sudah 3 bulan?” Tanya Jessica lagi dan Kyuhyunpun mengangguk.

“Keduanya?” Sekarang giliran Kangin yang bertanya.

“Tidak, Sooyoung leih dulu 1 minggu hyung.” Jawab Donghae.

Dan selanjutnya mereka hanya diam.

Sampai seseorang dari arah pintu berteriak apda mereka,

Dasar junior kurang ajar.

“Hae hyung dan Kyu hyung kalian berdua dipanggil manager Suju.” Ucap Minho.

Kedua orang yang dipanggilpun langsung beranjak dan pergi. Entah merekapun tidak tahu kenapa mereka sampai diapnggil oleh menager mereka. Mungkin palingan hanya masalah pekerjaan.

~

Donghae dan Kyuhyun hanya bisa diam, sekarang mereka tidak bisa berkutik sama sekali.

Kenapa leader mereka sungguh bermulut ember? Atau mungkin keluarga mereka.

“Aku tahu dari keluarga kalian dan setelah itu aku mendapat telepon dari Leeteuk.” Dan keduanya hanya bisa menggeram didalam hati. Orang yang mereka percaya nyatanya bermulut ember semua.

“Apa yang akan kalian lakukan? Masalah keluarga memang tak akan jadi masalah mengingat kalian berdua sudah bertunangan dengan kekasih kalian, tapi bagaimana tanggapan perusahaan?”

“Kami akan berbicara pada sajangnim.” Ucap Donghae mencoba mencari jalan keluar.

“Tidak usah, sajangnim sudah aku beritahu.” Dan untuk kedua kalinya Donghae dan Kyuhyun memaki menager mereka sendiri.

“Sajangnim memaklumi itu semua karena memang usia kalian sudah tidak muda lagi. Dan mungkin sajangnim juga mempunyai pikiran kalau kalian berdua serius terhadapa hubungan ini.” Kyuhyun dan Dongahe sekarang mengangguk. Untuk apa bertunangan kalau tidak serius.

“Hanya sajangnim yang tahu, semua orang diperusahaan belum ditambah bagaimana nanti tanggapan publik. Apa kalian memikirkan itu ketika kalian melakukannya?”

Keduanya menggeleng. Mungkin pada waktu itu mereka tengah digoda oleh setan. Oh tidak hanya Donghae saja yang tengah digoda oleh setan. Tidak untuk Kyuhyun bukankah setan takut pada iblis? Tentu saja setan tak akan berani menggoda Kyuhyun bukan?

“Sajangnim dan aku mempunyai jalan keluar dan kami sudah membicarakannya dengan keluarga kalian. Hanya tinggal menunggu persetujuan kalian saja.”

“Apa itu?” Kini gilliran Kyuhyun yang bersuara.

“Yoona dan Sooyoung akan dikirim keluar negeri mungkin sekitar 2 tahunan.”

Tentu saja ucapan manager itu membuat keduanya terlonjak kaget.

Bagaimana bisa mereka membuat Sooyoung dan Yoona pergi ke luar negeri. Bagaimana kalau kekasih mereka merindukan Donghae dan Kyuhyun? Bagaimana kalau mereka nanti disana kesusahan dan tak ada yang menjaganya?

“Tenang saja semuanya sudah kami siapkan dengan baik. Keluarga kalian juga ikut membantu. Ibu kalian berdua akan ikut tinggal diluar negeri dan kami menugaskan empat orang pria untuk berjaga dirumah yang akan mereka tempati dan dua orang pembantu. Jadi kalian jangan kahwatir.”

Setelah itu manager Suju menyuruh keduanya untuk keluar. Tentu saja hanya ada jawaban iya dari keduanya, walaupun dengan sangat terpaksa mereka menyetujui rencanan itu.

Dua tahun? Bukanlah waktu yang singkat. Tentu mereka tak ingin jauh dari kekasih masing-masing. Tapi apa boleh buat itu semua demi kebaikan semuanya.

Toh ini semua berawal dari kesalahan mereka yang tidak sabaran menunggu waktu yang tepat untuk melakukannya bukan?

Jadi tak ada acara menyesal ataupun apa untuk mereka.

~

“Apa dua tahun?” Pekik Shindong tidak percaya.

“Yoong temani aku keluar.” Ucap Sooyoung dengan pandangan yang sulit diartikan. Yoona hanya mengangguk dan merekapun pergi.

Donghae dan Kyuhyun hanya menatap nanar kepergian dua orang wanita itu dari ruangan latihan ini.

“Cepat ikuti mereka.” Perintah Heechul.

~

Sooyoung dan Yoona hanya berdiam diri dibangku taman gedung SM. Pandangan mereka sama-sama kosong, setelah mendegar berita tentang kepergian mereka nanti keluar negeri.

“Yoong apa kau menerima ini?” Tanya Sooyoung dan Yoona langsung menggeleng.

“Bagaimana mungkin mereka melakukan ini?” Tanya Yoona, perlahan mata mereka mengeluarkan cairan bening.

“Aku tidak mau berpisah dengan Donghae oppa.”

“Walaupun Kyuhyun babo itu menyebalkan tapi tetap saja aku tak bisa jauh darinya.”

Sementara dua orang yang berdiri tak jauh dari mereka hanya saling pandang dan tertunduk lesu.

“Hyung apa yang harus kita lakukan?” Donghae menggeleng, dia tidak dapat ide untuk membatalkan rencana itu. Kepalanya sudah pusing dan sakit membayangkan hari-harinya tanpa kehadiran Yoona.

“Haish aku bisa gila, sehari tanpa sikurus itu bahkan lebih buruk setahun tanpa PSP.”

Tentu saja itu Kyuhyun yang berbicara tak mungkin Donghae.

~

Soal keluarga mereka, memang sudah tahu semuanya. Keluarga Cho,Lee,Choi dan Im.

Tidak ada gurat kemarahan dari anggota keluarga, hanya ada senyuman ketika mendengar kabar itu. Jujur saja mereka memang menantikan kehadiran seorang cucu ditengah-tengah mereka.

Tapi merekapun sama mengkhawatirkan satu hal. Permasalahan yang selalu dikhawatirkan memang oleh para idol. Tentu saja masalah fans mereka.

Apa jadinya kalau fans mendengar hal ini, bahkan pertunangan antara Kyuyoung dan Yoonhaepun belum sampai ditelinga mereka.

Mereka hanya memasrahkan semuanya pada takdir, kalau memang harus itu yang terjadi mereka akan menerimanya.

~

Dan hari itupun datang. Sooyoung dan Yoona harus pergi, perusahaan memilih Bali sebagai tempat persembunyian mereka. Tentu disana mereka akan ditemani keluarga, disana eomma Kyuhyun dan eomma Donghae yang akan menemani mereka mungkin kalau ada waktu anggota keluarga yang lain akan mengunjungi mereka.

Dan Donghae maupun Kyuhyun akan sangat susah mencari waktu untuk menemui mereka nanti di Bali.

Donghae ingin cepat menyelesaikan syutingnya agar jadwal masuk wamilnyapun semakin cepat. Ya Donghae sudah memutuskan akan masuk wamil setelah syutingnya selesai dan berhubung Kyuhyun tidak diwajibkan untuk masuk wamil ia akan menjalani jadwalnya. Menjalani syuting, show ataupun musical.

“Oppa.” Donghae terus saja memegang tangan Yoona, mencoba menguatkan wanitanya. Menyakinkan kalau semua ini jalan yang terbaik. Semuanya akan baik-baik saja sampai beberapa tahun kedepan.

“Kau tahukan kalau aku sangat mencintaimu?” Yoona mengangguk dan segera memeluk Donghae, mencoba menghirup sepuas mungkin wangi tubuh yang selalu membuatnya tenang itu.

“Ini tidak akan lama sayang.”

Sementara itu Kyuhyun hanya bisa melihat Sooyoung yang dari tadi diam, ia tahu kalau Sooyoung sama seperti Yoona.

“Apa kau akan tetap diam seperti ini? Bukankah sebentar lagi kau akan pergi?” Sooyoung langsung menatap tajam kearah Kyuhyun.

“Lalu aku harus apa?”

“Kau tak ingin aku peluk atau aku cium heuh? Lihat bahkan Yoona dan Donghae hyung saja sudah pindah kedalam kamar.” Sooyoung segera melihat kearah meja makan yang ada didorm Suju. Sudah kosong, tidak ada lagi dua manusia yang tadi duduk disana.

Didalam dorm hanya ada mereka berempat, sepertinya para member lain mengerti keadaan mereka.

“Aku tahu Donghae oppa seperti apa? Dia tidak akan semesummu.” Ucap Sooyoung membuat Kyuhyun tertawa geli.

“Ya kalau Donghae hyung tidak semesumku mungkin hanya kau yang akan hamil.”

Dan Sooyoung baru menyadari hal itu, hais kenapa kalau berbicara dengan evil ini dia selalu kalah sih?

“Ayo.” Ajak Kyuhyun sambil mengulurkan tangannya.

“Mwo?” Kyuhyun hanya mengarahkan matanya kepintu kamarnya dan Sungmin membuat Sooyoung semakin menatap tajam Kyuhyun.

“Aku hanya ingin tidur denganmu Soo-ah, aku tidak semesum itu.” Bujuk Kyuhyun dan Sooyoung hanya menuruti. Ya tidak dipungkiri dirnya juga ingni bersama Kyuhyun sekarang. Menikmati waktu kebersamaan mereka yang singkat ini karena besok dirinya dan juga Yoona akan berangkat ke Bali. Heuh mengingat itu hanya akan membuat hatinya tidak karuan.

Tidak karuan karena memikirkan bagaimana hidupnya tanpa ada evil yang selalu mengganggu.

~

Berita tentang wamilnya Super Junior Donghae telah sampai ditelinga publik. Membuat para ELF dan ELFishy sedih. Kini mereka harus merelakan satu lagi pahlawan mereka untuk negara oh bukan satu tapi tiga sekaligus.

Jadwal wamil Donghae berbarengan dengan jadwal wamil Shindong dan Sungmin. Sedangkan Eunhyuk,Ryewook dan Siwon akan wamil tahun depan. Dan berita yang dikeluarkan oleh SM itu membuat berjuta-juta ELF menangis sekaligus banggga karena idola mereka masih peduli akan negara tempat mereka lahir. Masih ingat akan kewajiban mereka.

2 tahun tidak akan lama kalau kita mengisi itu semua dengan kebahagian bukan?

~

END or TBC????

 

 

 

 

 

 


[SERIES] Suddenly to be His Maid – 8

[SERIES] Goong “Kyuyoung Version” (Part 1)

$
0
0

Originally posted on SM KPOP:

goong kyuyoung ver

Title                       : [SERIES] Goong “Kyuyoung Version” (Part 1)

Author                  : Park So Hee (Pengarang Asli komik Goong)

View original


Don’t Touch Me [Part 5]

$
0
0

Title: Don’t Touch Me [Part 5]

Author: Edrarybelvi

Cast: Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun

Length: Series

Rating: PG-17

Genre: Humor, Romance

Disclaimer: My idea, my words, my imagination. Don’t you dare to copy and paste without permit!

Nb: I wanna ask sorry for many rude words in this ff. I just want to make feeling of this story, so I add that words.

_____

‘Tuan Muda Cho, jika itu satu-satunya alasan, aku mendeklarasikan pada seluruh dunia bahwa kau pasti jatuh cinta padaku!’

_____

YeonHee sudah menunggu di kamar kami saat kami baru saja tiba. Aku bertanya-tanya, darimana ia mendapatkan kuncinya?

Aku meletakkan barang-barang belanjaan dan memilih berlalu ketika YeonHee mengadu dan menangis tersedu-sedu dihadapan Pria mesum itu, tak lupa juga ia memeluknya. Aish jinjja! Mereka benar-benar membuatku panas!

Mengunci pintu kamar, aku mengecek email dan segera membalasnya. Tak banyak inbox memang, hanya saja semua kurasa sangat penting. Sudah dua hari kami berada di Taipei dan aku sama sekali tidak mengabari bumonimku.

Yeoboseyo?

Aku menyapa pertama saat kudengar ibuku masih dalam keheningan.

Soo-ah?” Ia balik menyapa dan aku tertawa. Ibuku berteriak diseberang telfon karena kegirangan. Oh Tuhan, mungkin memang aku anak yang nakal.

“Bagaimana keadaanmu? Kenapa tidak mengabari kami sama sekali?” Ibuku mulai menanyakan keadaanku dan sesi salam-sapa-rindu anak dan ibu pun dimulai.

_____

Setelah mengabari ibuku dengan percakapan yang luar biasa panjang. Aku memutuskan untuk keluar dari kamar guna mengambil minuman. Saat aku keluar, Pria mesum dan YeonHee sudah tidak kelihatan lagi. Sepertinya mereka keluar. Aku menggedikkan bahu dan melanjutkan misi. Rasa haus di tenggorokanku lebih penting dibanding rasa tak peduliku pada mereka. Hahahaha.

Di kulkas, aku menemukan air mineral dingin, sebotol anggur putih, dan banyak sekali snacks. Mulutku tersenyum lebar. Begitu banyak rencana yang bisa kulakukan dengan semua hal ini. Aku memilih beberapa snacks dan mengambil botol anggur putih. Kesendirianku di kamar ini patut dirayakan. Aku menata sedemikin mungkin suasana ini sesuai dengan kehendakku. Tidak lupa menuangkan sebotol anggur pada gelas yang kakinya bahkan lebih jenjang dibanding kakiku.

Aku mulai menghidupkan televisi dan memilih channel. Semua menggunakan bahasa Mandarin dan aku sama sekali tidak mengerti. Kubanting remote control dengan kesal dan memilih untuk menenggelamkan diriku dengan semua makanan yang sudah kutemukan.

Sendirian di ruangan sebesar ini pada awalnya saja menyenangkan jika kalian memiliki bahan yang tepat untuk dijadikan sasaran kesenangan. Belum beberapa jam aku sendirian, ruangan ini seolah memakanku dengan kekosongannya. Entah kenapa aku jadi memikirkan tentang salah satu adegan film horor yang pernah kutonton. Seorang gadis meninggal karena bunuh diri di sebuah president suite di suatu hotel. Hotel itu merupakan hotel terkenal dan gadis itu membalaskan dendamnya kepada penghuni suite yang menjadi saksi bisu kematiannya.

Mataku mengelilingi sekitar kamar. Ini president suite ‘kan? Ini juga hotel terkenal ‘kan? Dan aku sendirian sekarang. Mataku terpejam dan sekilas bayangan hitam muncul difikiranku. Si gadis hantu itu.

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!”

Aku mengambil hodie dan sneakers-ku. Aku berlari keluar kamar dan memutuskan untuk menuju cafe hotel. Setidaknya disana lebih ramai. Napasku sesak dan keringatku bercucuran. Entah kenapa aku menjadi bodoh seperti ini.

Setibanya di cafe aku segera menuju bartender dan meminta segelas anggur putih. Dia memberikannya dengan cepat, dan secepat itu pula aku meneguknya sampai habis.

Are you okay?” Si bartender bertanya dan aku mengangguk cepat. Dia menatapku aneh dan kemudian melanjutkan untuk membersihkan gelas-gelasnya. Aku melirik pada gelas kosong bekas anggur putihku, sepertinya ini akibat aku meminum anggur. Yah, aku rasa seperti itu.

Cukup sekitar 20 menit aku menenangkan diri, akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kamar. Aku memeriksa kantong dan menyesali kebodohanku. Akibat kebodohan itu, kebodohan lainnya pun muncul. Aku meninggalkan dompetku. Aku meminta tagihanku di masukan ke tagihan kamar yang kami tempati dan si pelayan cafe sedikit tercengang. Tentu saja, ini kembali lagi ulah si president suite itu.

Setibanya di kamar, Tuan muda dan YeonHee sudah kembali. Pintu kamar utama terbuka dan aku bisa melihat YeonHee tertidur di sana. Aku menatap Tuan muda itu dan ternyata ia juga balik menatapku.

“Kau tidur di kamar YeonHee saja. Ini kuncinya.” Ia melempar kunci kamar itu padaku.

“Aku tidak mungkin membangunkannya karena dia sudah kelelahan.” Ucapnya lagi.

“Kalian akan tidur bersama?” Dan entah kenapa pertanyaan bodoh keluar dari mulutku. Pria mesum itu tersenyum lebar dan sepertinya aku akan digoda lagi olehnya.

“Kau cemburu?” Benar kan? Aku pasti akan mengalami hal ini.

“Tidak, aku hanya bertanya saja. Biasanya kalian tidak pernah tidur bersama.” Kilahku. Dia berdiri dengan tangan terlipat di depan dada dan menatapku jahil.

“Jika kami tidak pernah tidur bersama bukan berarti kami tidak pernah melakukan hubungan itu bersama.” Aku melotot ketika mendengar kata-kata vulgar dari bibirnya. Sialan! Apa dia sama sekali tidak menghargai perasaanku sebagai wanita?

“Apa? Kau kaget? harusnya ‘sih begitu. YeonHee yang model luar biasa seksi dan terkenal saja tak tahan dengan pesonaku, apalagi gadis tulang dan lesbian sepertimu. Kau saja yang sok jual mahal.” Ia menghadiahiku dengan sebuah cubitan kecil di lenganku. Apa-apaan itu!

“Jangan sentuh!” Ancamku. Dia tersenyum dan sekali lagi mencubit lenganku.

“Kubilang jangan sentuh!” Ucapku lagi dan dia malah menarik tanganku dan memberi tamparan di pantatku.

“APA-APAAN KAU INI!!!” Aku berteriak kesal dan dia tertawa puas. Ingin sekali aku menangis dan meronta-ronta dipulangkan. Aku sudah tidak tahan!

Mendorong pria mesum itu dengan kuat aku berlari keluar kamar. Dia sudah berani menyentuhku dan aku benci itu. Kaki dan mataku berkerja beriringan, mencari kamar yang sesuai dengan kunci yang kupegang. Aku menemukan kamar itu dan segera membuka pintunya.

Kamar ini memang berbeda dengan kamar yang kami tempati. Sepertinya kelas kamar ini dibawah kamar kami. Apa kamar ini satu-satunya kamar yang tersisa? Atau si Mesum sialan itu terlalu pelit untuk menyewa president suite lainnya? Aku rasa pilihan kedua lah yang benar. Si pria mesum dengan dasi terikat mencekik lehernya sendiri.

Aku memutuskan untuk segera tidur. Melupakan kekesalanku yang tercipta hari ini. jika tidak demikian, bisa-bisa ibu berteriak kaget melihat nenek-nenek tua yang memasuki rumahnya. Tentu saja, aku menua dengan begitu cepat.

Kekesalanku tiba-tiba bertambah ketika aku harus mengingat ponselku yang tertinggal di kamar (yang sebelumnya menjadi kamarku). Apa yang dapat kulakukan jika barang terpenting seperti itu jauh dari hadapanku. Kembali lagi aku menghembuskan napas guna mengontrol emosi. Semoga ponselku berada di tempat yang aman dan jauh dari gangguan orang-orang jahat. Amin.

_____

Rasa sesak tiba-tiba membangunkanku. Aku mendapati sebuah tangan tepat berada di atas payudaraku dan sebuah kaki berada di pahaku. Mataku membulat dengan sempurna. Ada penyusup!

“AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!!!!” Aku berteriak hebat dan dengan seketika mendorong si penyusup menjauh dari tubuhku. Seorang pria dan dia ambruk ke lantai.

“APPO!” Ia balik berteriak dan seketika aku mengetahui siapa orangnya.

“APA YANG KAU LAKUKAN?!” Kami berteriak bersamaan dan dia menatapku tajam.

“Asisten Choi! Berani-beraninya kau mendorong atasan hingga jatuh dari tempat tidur?!” Geramnya.

“Tuan Muda Cho, berani-beraninya kau menyelinap di kamarku dan tidur di tempat yang sama denganku!” Balasku.

“Itu hal yang biasa kita lakukan, apa masalahmu hingga kau berani mendorongku jatuh?” Ia balik menyerang.

“Ini bukan hal yang sama lagi karena semalam kau sudah memberi kamar ini untuk kutempati. Jadi ini kamarku, sudah sepantasnya aku melakukan itu ketika mendapati penyusup masuk ke kamarku!” Aku membalasnya dengan berkacak pinggang dengan keadaan setengah berdiri di atas kasur.

“Kamarmu? Kau pikir ini kamarmu?” Ia bertanya dengan nada meninggi.

Nde, Wae?” Tantangku. Tubuh kami sudah saling mendekat dan menghapuskan jarak. Matanya nyalang menatapku dan aku rasa tatapan laserku sudah menghujam di matanya.

“Kau hanya kusuruh pindah karena YeonHee tertidur di sana. Bukan berarti kamar ini kuberikan untukmu. Kau fikir aku mau menyewa kamar untuk asisten kelainan jiwa sepertimu?” Aku melotot, benar-benar tersinggung dengan ucapannya.

“Oke, kau hanya meminjamkan kamar ini satu malam padaku. Tetapi mengapa kau harus ikut-ikutan pindah? Dan bagaimana bisa kau masuk?” Ya, ini adalah pertanyaan yang sedari tadi ingin kulontarkan.

“Aku tak nyaman tidur bersama wanita yang ku kenal.” Balasnya pendek. Dan sekali lagi aku membulatkan mata. Tak nyaman tidur bersama wanita yang ku kenal? Lalu aku ini apa??!!

“Aku asistenmu Tuan, dan kau kenal aku. Jadi apakah itu satu-satunya alasan logismu?” Tantangku. Dia menggedikkan bahu dan menjauh. Mengambil bantal dan melempariku dengan bantal tersebut. Aku berhasil menangkapnya dan balik melemparinya. Bantal itu tepat mengenai kepalanya dan ia menatapku tajam.

“Tuan Muda Cho, jika itu satu-satunya alasan, aku mendeklarasikan pada seluruh dunia bahwa kau pasti jatuh cinta padaku!” Ucapku dengan senyum terpedih yang kuperlihatkan padanya. Matanya membulat dan kembali melempariku dengan bantal.

“Mimpi saja kau kurus! Sampai kapanpun kau tidak akan bisa menjadi seksi dan sekelas dengan tipeku. Urus saja kelainan seksualmu dan jangan campuri urusan asmaraku.” Ia berlalu begitu saja dan aku bersorak kegirangan. Dia kalah telak. Sumpah serapahnya telah keluar dan aku menang.

_____

Aku membantu YeonHee untuk membereskan barang-barangnya. Wanita itu kini tengah cekikikan di depan televisi bermanja ria dengan pria mesum itu. Jika aku menjadi Tuan muda, pastilah akan kutolak wanita itu mentah-mentah. Bagaimana mungkin dia mau menjadi pelarian setelah ia mengetahui bahwa wanita dihadapannya baru saja dicampakan oleh pria lain?

Sooyoung ssi.”

Nde?” Aku melirik saat mendengar YeonHee memanggilku. Ia berdiri, melepaskan rangkulan pria mesum itu dari tubuhnya dan berjalan ke arahku.

“Aku lupa, aku membwa sedikit buah tangan untuk kalian.” Ucapnya dan membongkar sebuah koper yang masih belum ku sentuh.

Igo,-“ Ia memberiku sebuah syal berwarna merah.

“Itu untukmu.” Ucapnya lagi dan aku mengangguk.

Gamsahamnida.” Balasku, ia tersenyum ramah dan kembali lagi ke tempat semula – kepelukan Tuan muda.

Setelah merapikan semua barang milik nona model itu, aku memutuskan untuk keluar dari kamar ini. Tingkah mereka berdua membuatku merasa illfeel. Tidak ada malunya sama sekali.

“Kau mau kemana?” Aku berhenti ketika Tuan muda itu bersuara. Berbalik dan bersikap seformal mungkin, aku menunduk untuk membalas pertanyaannya.

“Keluar Tuan.” Dan aku mulai memainkan peran seperti pelayan kerajaan.

“Memangnya kau hafal jalanan disini?” Ingin sekali aku melotot padanya. Namun untuk lepas dari seorang Cho Kyuhyun kau haruslah berpura-pura tunduk karena dia akan gerah sendiri nantinya.

“Ada peta dan aku pergi dengan taksi Tuan.” Balasku. Kudengar ia mendecak dan tiba-tiba saja mengangkat daguku naik.

“Peran apa yang sedang kau mainkan Asisten Choi? Kau tidak kuizinkan keluar karena kau bodoh. Bagaimana jika kau tersesat? Atau bagaimana jika kau diculik supir taksi ? dan bagaimana,-“ Aku melotot dengan jelas dihadapannya.

“Aku sudah besar dan aku bisa jaga diri!” Balasku dan menepis tangannya dari daguku. Ia tersenyum cerah dan mengacak-acak rambutku.

“Nah, kalau seperti ini baru asisten Choi yang kukenal.” Dan ia tertawa. Sialan!

Aku merapikan rambutku yang baru saja ia hancurkan dan mengambil napas dalam lalu melepaskanya dengan tenang.

“Kau masih ingin keluar?” Ia bertanya lagi dan aku menahan geram untuk tidak mencakarnya. Mengangguk sedikit dan aku diam.

“Ada dua pilihan jika kau tetap memaksa untuk keluar. Yang pertama, aku ikut. Maka kau bisa pergi. Atau yang kedua, berikan aku bukti bahwa kau akan kembali dengan keadaan utuh.” Ucapnya.

“Bukti apa?” Aku bertanya untuk mengurangi rasa pensaranku.

“Kita French kiss!” Jawabnya enteng dan aku meledak dengan emosi.

“Mati saja kau!” Balasku dan berbalik mengambil ancang-ancang untuk pergi. Aku menutup mataku sejenak karena ia masih saja tetap menahanku.

“Ini perintah Asisten Choi.” Jawabnya.

Aku berbalik dan mendekat padanya. Ia tersenyum dengan puas dan menarikku sehingga menempel dengan tubuhnya. Aku memegang kepalanya dengan kedua tanganku, sedangkan ia mulai menggerayangi pinggangku. Saat aku mulai menutup mata (dan aku rasa dia pun begitu) aku mengangkat lututku dan tepat mengenai kejantanannya. Ia berteriak kesakitan dan aku mendorongnya jatuh. YeonHee keluar dari kamar, mungkin karena mendengar teriakan tuan mesum ini dan menatap kami berdua dengan bingung.

“Apa yang terjadi?” Tanyanya heran. Ia berlutut dan memeriksa keadaan Tuan mesum itu. Aku melongo dan berpura-pura terkejut.

“Aku tidak tahu nona, aku baru saja masuk ke kamar ini dan melihat tuan muda kesakitan.” Balasku. YeonHee membantu si mesum itu untuk berdiri dan mendudukkan dirinya di sofa.

“Apa yang terjadi Kyu?” Dia mulai bertanya.

“Sakit sekali.” Pria mesum itu mengaduh dan aku serasa ingin tertawa. Untuk menutupi rasa malunya, Tuan mesum ini memegangi perutnya dan sebagaimana kita tahu, pusat rasa sakitnya bukanlah di perut, melainkan pada organ masa depannya.

“Kau kenapa?” Dan aku mengernyit pada wanita ini. Bagaimana mungkin ia tidak peka saat pria mesum itu sudah menunjuk pusat rasa sakitnya (walaupun bukan di tempat yang sebenarnya)?

“Sepertinya perut Tuan muda sakit nona.” Aku memilih untuk menuntaskan wawancara konyol YeonHee. Wanita ini menatap bingung dan memegangi perut Tuan muda itu.

“Kau sakit perut? Sooyoung-ssi, bisakah kau ambilkan obat,-“

“Tidak, jangan dia. Kau saja.” Aku seakan mau mati karena menahan tawa. Tuan muda ini takut jika aku akan meracuninya. Aku rasa begitu dan oleh karena itu ia meminta YeonHee untuk mengurus kesakitannya. YeonHee mendadak bingung namun segera melangkah untuk menjauh, dan terimakasih pada model seksi itu karena telah meninggalkan aku dalam masalah.

“Apa?” Aku bertanya garang disaat ia menatapku dengan tajam.

“Kau, hari ini segera tinggalkan Taipei!” Ucapnya dan aku terkejut seketika. Ia mengusirku?

“Kau mengusirku?” Aku meyuarakan pikiranku.

“Setelah kau tiba di Seoul, kemasi barang-barangmu dan segera tinggalkan kantorku.” Aku menganga dengan ucapannya.

“Apa?!” Aku berteriak kaget.

“Kau dipecat!” Ucapnya pendek dan segera memalingkan wajahnya dariku.

Aku duduk terdiam dihadapannya. Aku dipecat? Aku dipecat hanya karena aku membela diri dan mempertahankan harga diri?

“Tapi, aku rasa aku tidak berbuat salah apapun Tuan.” Aku mulai menyuarakan argumenku. Ia menatapku lagi dan kali ini lebih tajam.

“Memang tidak menurutmu, tapi banyak dimataku!” Gah, aku gerah dengan pria ini.

“Bagaimana mungkin kau semena-mena terhadapku? Aku dipecat hanya karena aku tidak mau berciuman denganmu? Bos macam apa kau? Dasar pria gendut tak tahu diri dan juga tidak sportif!” Umpatku. Ia memukul tanganku dan aku cemberut.

“Istrimu pasti tidak akan tahan dengan kelakuanmu karena kau suka bermain kasar. Aku masih asistenmu tuan, jika aku istrimu maka aku akan langsung mengirim selimut dan bantalmu keluar rumah.” Dan dia tersenyum usil.

“Jadi kau sudah membayangkan untuk menjadi istriku asisten Choi?” Aku balik tersenyum. Dia benar-benar mudah untuk dialihkan fikirannya. Lihat? Aku berhasil membuatnya kembali.

“Tidak, jika kau memecatku.” Balasku dan dia menyentil keningku.

“Jika kau menjadi istriku kau tidak akan kubiarkan tidur sedetik pun. Akan kubalas semua perlakuanmu di tempat tidur selama empat tahun belakangan ini.” Vulgar dan itu adalah dia.

“Seharusnya kau malu, Nona YeonHee di sini dan kau menyatakan ajakan untuk hidup bersama dengan wanita lain.” Ujarku dan dia memukul kepalaku. Astaga, aku bukan asisten yang bandel!

“Kita pergi bersama. Kebetulan aku dan YeonHee juga akan pergi.” Ucapnya. Aku mengangkat bahu dan mengangguk. Untuk sementara ini lebih baik aku mengalah.

Dia berdiri dengan susah payah. Aku rasa ia ingin membuatku menyesal dengan ulahku, dan jawabannya adalah  I DO NOT CARE!

______

Seperti dugaanku, orang-orang kaya tidak akan mau pergi ke tempat yang murah. Dari sekian banyak tempat di Taipei, mengapa mereka harus memilih pusat perbelanjaan? Apa mereka tidak bosan hidup menghambur-hamburkan uang?

“Kau mau itu?” Dan entah untuk keberapa kalinya aku mendengar pria mesum itu bertanya hal yang sama dan berakhir dengan kartu kredit digesek dengan tidak semestinya. Aku menatap pada asisten yang berada dibelakang kami.Trolly yang dibawanya sudah meninggi dan aku cukup kasihan pada mereka karena barang belanjaan itu menutupi pandangan mereka.

Pasangan ini memasuki cafe dan aku bersorak kegirangan. Kami memilih tempat di dalam dan aku sedikit terkejut, Cho Kyuhyun masih memliki manner rupanya. Ia menarik kursi untuk YeonHee dan mempersilahkannya duduk. Aku mengangguk setuju dengan sikapnya. Itu baru gentleman.

Aku memeriksa menu dan menganga. Tidak ada yang sesuai dengan kantongku! Aku menelan ludah pahit dan melihat bahwa pasangan ini sudah memilih makanan mereka.

“Kau pesan apa?” Tuan mesum itu bertanya padaku dan aku menggeleng karena tidak yakin akan kepantasanku untuk makan di tempat seperti ini.

“Kau tidak mau makan?” Dia bertanya lagi dan aku hanya diam.

“Aah, aku rasa lidahmu tidak cocok dengan makanan mahal.” Dia tersenyum jahil dan aku cemberut. YeonHee memukul tangannya dan tersenyum padaku.

“Kau pesan makanan yang sama denganku saja. Bagus buat kecantikan kulit.” Ucapnya dan memesankan menu tersebut pada pelayan.

Selama menunggu hidangan, pria ini tak henti-hentinya menggodaku dengan berbagai pertanyaan merendahkan. Apakah aku pernah ke sini? Apakah aku pernah makan ini? Apakah aku pernah naik ini-itu dan berbagai macam pertanyaan lainnya. Aku rasa dia benar-benar ingin membuatku malu.

Aku menendang ke depan dan dengan tiba-tiba YeonHee berteriak mengaduh. Wajahku bersemu merah, salah sasaran.

“Itulah yang kunamakan senjata makan teman.” Dan pria mesum itu tertawa. Aku meminta maaf pada YeonHee dan ia memakluminya. YeonHee sekali lagi memukul tangan pria mesum itu dan menyuruhnya diam.

Hidangan pun tiba dan kami diam karena disibukan oleh makanan.

**

Kami mulai melanjutkan perjalanan sebelum sebuah alarm peringatan membangunkanku.

“Tuan.” Aku menarik-narik denim milik Tuan mesum itu ketika kami baru saja keluar dari sebuah butik.

“Apa?” Ia bertanya dan menatap lurus padaku.

“Bolehkan aku memisahkan diri dari kalian? Aku ingin membeli sesuatu, tetapi tidak di sini.” Tanyaku.

“Tidak!” Ia langsung saja menjawab dan aku cemberut.

“Barang yang kunginkan tidak ada di sini dan,-“

“Kau bisa tersesat di kota sebesar ini!” Potongnya.

“Aku punya peta dan kalau kau mau, pinjamkan aku seorang asisten yang kau sewa untuk mengantarku,-“

“Tidak boleh!” Ia tetap bertahan dan aku kesal.

“Aku sudah besar dan aku punya panduan. Aku tidak akan merugikanmu karena aku tidak akan meminta uang padamu!” Aku mulai menaikkan suaraku. Ia menajamkan tatapannya dan sedikit membuatku ciut.

“Jangan hubungkan semua laranganku dengan uang Choi Sooyoung! Aku tidak peduli dengan berapa uang dan harga barang yang kau beli. Aku hanya peduli dengan keselamatanmu. Sudahku bilang berulang kali dan keluarlah dari tengkorakmu yang tebal itu!”  Ucapnya. Aku ingin membalas namun mengurungkan niat.

“Sekarang, kau jalan di depan dan ikuti perintahku dari belakang!” Titahnya dan aku berbalik mengikuti perintahnya.

Aku berjalan di depan dengan ia dan YeonHee berjalan di belakang. Sesekali pria ini menarik tanganku ketika mereka memutuskan untuk mengubah arah. Sialan, aku seperti seekor kuda sekarang.

Kami tiba di pintu keluar dan ia membukakan pintu untuk YeonHee. Aku segera membuka pintu depan, namun pakaianku ditarik oleh pria mesum ini.

“YeonHee akan pulang terlebih dahulu, dan kau, sebagai ucapan terimakasihku karena kau mau mengikuti perintahku hari ini, aku akan menemanimu membeli barang yang kau inginkan itu.” Ucapnya dan menutup pintu mobil yang membawa YeonHee pergi.

“Sekarang, kemana kau akan pergi?” Tanyanya dengan pose kedua tangan di dalam saku jeans miliknya.

“Entahlah, kufikir aku akan mencari pasar malam di sekitar sini.” Ucapku. Ia memukul kepalaku dan kemudian merangkul pundakku dan mulai membawaku berjalan.

“Sudah kuduga, kau pasti akan menjadi korban human trafficking jika tidak kutemani.” Ujarnya dan kami berjalan bersama.

Di Taipei, selalu ada tempat-tempat seperti ini. Setiap malam, begitu banyak pengunjung datang dari berbagai daerah di sini. Pasar seperti ini ada di event-event tertentu, seperti imlek, natal dan beberapa hari besar China lainnya. Beruntung kami di sini disaat sebuah event sedang dilaksanakan.

“Woah, kau memang pintar memilih tempat asisten Choi. Bisa kupastikan kita berdua akan kenyang disini.” Ucapnya dan tertawa.

Kami memulai perburuan. Begitu banyak stand makanan di sini dan kita juga diberikan contoh makanan gratis.

“Kau mau mencoba?” Tanyaku sambil memberi sebuah makanan yang terbuat dari daging yang dilumuri dengan kuah pedas. Ia membuka mulutnya dan aku menyuapi Tuan muda itu. Kulihat rasa puas tercetak dibibirnya.

Mashita.” Ucapnya dan aku tertawa melihat reaksinya.

“Dulu saat aku masih sekolah, aku suka mencoba semua makanan di acara perayaan.” Mulaiku. Ia tetap sibuk mengunyah namun tak lupa memberikan komentar.

“Kau membelinya?” Ia bertanya dan aku menggeleng.

“Aku dan temanku, Hyoyeon. Kami hanya mencoba makanan dari satu stand ke stand yang lain, sehingga membuat perut kami kenyang karena makanan gratis.” Dan aku tertawa ketika mengingat kejadian itu.

“Kita bisa mengulang cerita itu. Kau Sooyoung-nya dan aku pacarmu, Hyoyeon.” Aku memukulnya karena kesal.

“Hyo bukan pacarku!” Teriakku dan dia menatap tak peduli.

“Kau ‘kan lesbi, berarti Hyoyeon itu pacarmu.” Ucapnya dan membuatku cemberut. Ia tertawa dan kemudian merangkul pundakku lagi.

“Come on baby Soo, we do this plan.” Ajaknya.

Kami benar-benar melakukan rencana bodoh itu. Untuk sesaat semua beban pekerjaan lepas dari pundakku. Tuan muda ini juga terlihat senang dan aku cukup senang melihat ia yang begitu santai, tidak seperti seorang direktur utama perusahaan besar. Dengan denim dan jeans, aku melihat Cho Kyuhyun sesuai dengan usianya. Tidak terlihat tua seperti saat ia menggunakan jas. Entahlah, aku merasa beban fikirannya bertambah jika ia sudah dibalut oleh jas.

“Nah, sekarang yang di sana.” Ucapnya semangat dan menarik tanganku menuju sebuah stand makanan. Dia berbicara dengan bahasa mandarin dan sedikit menggoda penjaga stand dan menghasilkan sekotak makanan berhasil kami bawa pulang.

“Kau menggodanya?” Tanyaku dan dia tertawa.

“Jangan cemburu, aku hanya memuji masakannya dan sedikit tersenyum. Ini semua tergantung pesona asisten Choi.” Ucapnya membanggakan diri. Aku memutar bola mataku dan kami melanjutkan perjalanan. Ia berhenti pada stand aksesoris dan melihat-lihat.

“Aku rasa nona YeonHee tidak akan mau menggunakan pemberianmu. Harga disini sangat murah dan bisa menyebabkan iritasi kulit. Kau bayangkan saja itu jika kau memberikannya pada YeonHee.” Ucapku.

“Siapa yang membelikannya untuk YeonHee? Aku hanya melihat-lihat saja. Mana tahu ada yang cocok denganmu.” Ucapnya dan aku tersanjung.

“Kau baik sekali tuan, tapi aku tidak mau. Kau fikir aku mau apa dibelikan barang murah? Mantan pacarku saja membelikanku sebuah cincin berlian,-“

“Memangnya kau punya pacar?” Dia memotong ucapanku dan sedetik kemudian aku gugup.

“T-tentu saja!” Ucapku dan dia menatapku dengan senyum lebar.

“Pria atau wanita?” Tanyanya lagi dan aku hilang akal.

“Dua-duanya.” Bisikku.

“Apa?” Tanyanya sekali lagi.

“DUA-DUANYA!” Teriakku dan dia tertawa keras.

“Kau bukanlah homoseksual, melainkan biseksual.” Ucapnya dan membuatku marah. Aku menyaksikan dirinya yang sudah tertawaterbahak-bahak menertawaiku.

TESS!

Aku terkejut,air mataku mengalir begitu saja. Aku tidak tahu apa yang terjadi, namun yang pasti hatiku sakit. Tuan muda itu mendadak berhenti tertawa dan menatapku kaget.

“Asisten Choi.” Dia memanggilku dan sekali lagi menatap padaku. Air mataku masih tetap mengalir, apa yang harus kulakukan?

“Ma-maafkan aku.” Ia berbicara gugup dan mencoba menyentuhku dan dengan seketika aku menolak.

“Jangan sentuh.” Ucapku dan dia berhenti di tempatnya.

“Aku bukan biseksual.” Ucapku lagi dan kali ini lebih deras air mataku mengucur.

“Aku memang tidak cantik, aku tidak seksi, aku jelek dan aku miskin. Tapi aku bukan biseksual.” Tangisku. Kulihat orang-orang menatap kami dan tuan muda itu berjalan mendekatiku. Ia memelukku, menutupi wajah jelekku yang sedang menangis.

“Aku memang pernah memiliki rasa suka pada seorang wanita tapi aku bukan lesbian. Aku tidak pernah berhubungan dengannya dan dia yang memberiku cincin.” Ucapku lagi.

“Aku memang tidak pantas memakai barang mahal dan aku bukan biseksual.” Entah untuk keberapa kalinya aku menegaskan padanya bahwa aku normal.

“Berhenti menghinaku dan jangan sentuh aku.” Ucapku lagi dan mendorong tubuhnya pelan menjauhiku. Ia mencari wajahku dan menghapus air mataku. Mencubit pipiku pelan dan melepas pelukannya.

“Maafkan aku.” Ucapnya dan aku memilih untuk membersihkan air mata diwajahku.

“Kau mau pulang atau tetap di sini?” Ia bertanya lagi dan aku memandang sekitar.

“Aku masih belum menemukan barang yang ingin kubeli.” Pintaku dan dia tersenyum.

“Baiklah, kau jalan dahulu.” Ucapnya dan kami kembali lagi berjalan.

_____

T B C

_____

Hallo

 Part 5 nya sudah muncul dan itu merupakan ending dari Sooyoung’s POV. Buat part 6 nya, akan jadi Kyuhyun’s POV. So, don’t forget to leave a comment and cheer me up to continue the work.

Happy reading readers ^^



[Lomba FF KSI] Death Promise With An Angel

$
0
0

Title : Death Promise With An Angel

Author : Catharina Griselda

Genre : alternate universe, fantasy, romance, sad

Rating : Teen

Main Cast : Choi Soo Young (Sooyoung SNSD)

Cho Kyu Hyun (Kyuhyun Super Junior)

Wu Yi Fan (Kris EXO-M)

Support Cast : Xi Lu Han (Luhan EXO-M)

Choi Si Won (Siwon Super Junior) as Danielle

 

Aku ingin dicintai, bukan mencintai

Aku ingin meninggalkan, bukan ditinggalkan

Aku ingin melukai, bukan dilukai

_Death Promise With An Angel_

Kejadian semalam seakan seperti mimpi bagi Soo Young. Ia merasa begitu sakit hati di dalam mimpi itu. Melihat bagaimana seorang Cho Kyu Hyun, pria tampan yang merupakan calon suaminya, meninggalkannya begitu saja saat hendak mengucap janji sehidup semati di altar. Pagi ini, Soo Young terbangun di atas ranjang empuknya, bukti nyata bahwa semua itu hanya mimpi.

Jujur saja, mimpi itu benar-benar mustahil untuk Soo Young, bagaimana mungkin ia bisa jatuh cinta hingga menikah dengan seorang Cho Kyu Hyun, sahabatnya sendiri? Pria itu memang keren, lucu, jahil, sembrono, dan terkadang sangat menyebalkan, jelas bukan tipenya. Soo Young bahkan sampai senyum-senyum sendiri membayangkan mimpi itu.

“Berhenti senyum-senyum sendiri dan habiskan sarapanmu, sekarang! Sebentar lagi aku ada kelas dan aku tidak mau sampai terlambat karena acara sarapan ini!” Bentak Kyu Hyun. Soo Young tidak menanggapi bentakan itu, yang ada malah ia ingin tertawa terbahak-bahak, kembali mengingat mimpi semalam.

Kebiasaan sejak duduk di bangku SMA hingga duduk di bangku universitas tingkat 2, mereka selalu menyempatkan diri untuk sarapan bersama di cafeteria kampus. Terkadang Wu Yi Fan dan Xi Lu Han, bergabung dalam acara sarapan itu dan biasanya Kyu Hyun menjadi pendiam setelah mereka bergabung.

Soo Young tidak pernah tahu akan perasaan ketiga pria itu terhadapnya, akan tetapi Soo Young sangat yakin bahwa ketiga pria itu adalah sahabat terbaiknya selama di kampus. Belakangan ini, Soo Young lebih dekat dengan Yi Fan karena mereka berada di jurusan yang sama. Sementara Lu Han dan Kyu Hyun berada di jurusan yang sama tetapi sedang berlangsung perang dingin di antara mereka. Alasannya mudah saja, Lu Han mendukung Yi Fan yang menyukai Soo Young sementara Kyu Hyun adalah saingannya. Kyu Hyun sudah mengetahui perasaan Yi Fan kepada Soo Young, sebulan setelah belajar di kampus yang sama.

“Youngie-ya!” Soo Young segera menghentikan langkahnya begitu juga Kyu Hyun yang berjalan di sampingnya. Mereka sama-sama menoleh ke ujung lorong, bedanya ada di raut wajah masing-masing di mana Soo Young terlihat senang sementara Kyu Hyun memasang wajah dingin.

“Ada apa, Lu Han?” Lu Han berusaha mengatur napasnya yang naik turun tidak beraturan di hadapan Soo Young dan Kyu Hyun, ia belum terlalu siap untuk menjawab pertanyaan tadi.

“Langsung saja ke intinya, kami ingin pergi ke perpustakaan sekarang,” ucap Kyu Hyun sinis, tetapi Lu Han tidak menanggapinya. Sekarang mereka saling benci dan tidak mungkin untuk saling mendengarkan satu sama lain.

“Yi Fan mencarimu, katanya ada yang ingin disampaikan.”

“Oh, di mana dia sekarang?”

Rahang Kyu Hyun mengeras mendengar pertanyaan yang baru saja dilontarkan oleh Soo Young. Seharusnya Soo Young tidak mempedulikan di mana Yi Fan berada saat ini atau ingin mengetahui apa yang ingin dikatakan olehnya. Kyu Hyun tidak suka hal ini, Soo Young seharusnya lebih memperhatikannya karena mereka sudah bersahabat baik lebih lama dibandingkan dengan Yi Fan maupun Lu Han, itu pikirnya. Lagipula bisa saja Yi Fan menyatakan perasaannya sekarang dan Kyu Hyun hanya akan menjadi seorang pecundang yang bahkan tidak bisa menyatakan perasaan kepada sahabat baiknya sendiri.

“Di taman belakang kampus, Yi Fan memintaku untuk membawamu ke sana.” Lu Han mengakhiri ucapannya dengan melempar pandangan sinis kepada Kyu Hyun.

“Kalau begitu, ayo kita ke…..”

“Jangan, Choi Soo Young!” Teriak Kyu Hyun, frustasi.

Baik Soo Young maupun Lu Han, sama-sama terkejut dan menatap bingung ke arah Kyu Hyun. Kyu Hyun seakan hilang kendali dan tiba-tiba saja emosinya meledak. Mengapa Soo Young tak bisa memahami perasaannya, tanya Kyu Hyun dalam hati.

“Ada apa, Kyu? Kenapa kau tiba-tiba berteriak seperti orang kesetanan begitu?”

Kyu Hyun tidak menjawab sama sekali tetapi terlihat jelas kilatan kemarahan di matanya. Egonya terlalu kuat bahkan di saat seperti ini pun ia masih gengsi untuk mengakui perasaannya terhadap Soo Young.

“Tidak ada yang ingin kau katakan, bukan?” tanya Lu Han, sinis. “Ayo kita pergi, Youngie.”

Dengan perasaan tidak enak, Soo Young pergi bersama Lu Han. Beberapa kali Soo Young menoleh ke belakang hingga akhirnya ia benar-benar tidak bisa melihat Kyu Hyun lagi. Ekspresi Kyu Hyun yang terakhir dilihatnya adalah ekspresi penuh kekecewaan juga sedih.

“Jadi, apa yang sebenarnya Yi Fan ingin katakan kepadaku?” tanya Soo Young sambil berjalan di belakang Lu Han.

“Entahlah, kau harus mencaritahu sendiri. Aku hanya perantara pesan di sini.”

Lu Han sengaja memimpin jalan sesuai instruksi Yi Fan karena sesungguhnya, mereka tidak pergi ke taman belakang melainkan ke fakultas seni di mana Soo Young dan Yi Fan biasa belajar di sana.

“Kenapa kita menuju fakultas seni?” Soo Young menghentikan langkahnya karena bingung.

“Aku sengaja berbohong agar Kyu Hyun tidak mengikuti kita. Sekarang kau sudah tahu tujuannya, pergilah ke sana sendiri. Yi Fan menunggumu di kelas biasa.” Lalu Lu Han pergi begitu saja, meninggalkan Soo Young seorang diri.

Hanya tinggal beberapa langkah lagi untuk sampai di fakultas seni dan Soo Young tiba-tiba merasa bimbang. Ia merasa tidak seharusnya bertemu dengan Yi Fan melainkan menyusul Kyu Hyun yang mungkin sudah berada di perpustakaan, saat ini.

‘Aku ingin meninggalkan, bukan ditinggalkan’

‘Aku ingin menyakiti, bukan disakiti’

Aneh, kata-kata itu terngiang-ngiang dengan jelas di dalam benak Soo Young. Soo Young sadar betul bahwa suara yang mengucapkan kata-kata itu adalah suaranya, tapi di mana dan kapan, Soo Young tidak bisa mengingatnya.

“Sebaiknya aku menemui Yi Fan daripada berpikir yang tidak-tidak.” Gumam Soo Young seraya melangkahkan kakinya, memasuki lingkungan fakultas seni.

Ketika Soo Young sampai di kelas di mana ia biasa belajar, ternyata benar Yi Fan sudah menunggu di sana. Yi Fan menunggunya sambil memeluk sebuket bunga mawar merah kesukaan Soo Young, berdiri di atas meja di mana para dosen biasa mengajar.

Wajah Yi Fan langsung menggambarkan kegembiraan dan kedua pipinya bersemu merah saat Soo Young menghampirinya. Beberapa langkah lagi sebelum Soo Young benar-benar berdiri di hadapannya, Yi Fan melompat turun dari meja lalu berlutut. Soo Young hanya menghampirinya dengan wajah bingung tetapi di dalam hatinya, ia merasakan perasaan aneh antara harus pergi dari hadapan Yi Fan sekarang juga atau tetap diam di sini dan mendengarkan apa yang ingin Yi Fan sampaikan.

“Aku bukan orang yang romantis dan bukan juga orang yang mudah menyanjung orang lain,” ucap Yi Fan, gugup. Ia mengelus tengkuknya sesaat yang entah mengapa terasa sangat pegal.

Soo Young hanya memberikan senyum dipaksakan menanggapi perkataan Yi Fan yang kesannya terlalu menggantung. Sejak daritadi hati dan pikirannya bergelut sendiri, entah mengapa.

“Aku berusaha menjadi yang terbaik, selama ini…. dan ternyata aku tidak bisa. Mungkin aku bukan yang terbaik untuk saat ini, tetapi aku akan mencoba.” Yi Fan terus berputar-putar pada topik yang sama. “Jadi… mungkinkah untuk…”

“Ya?” Desak Soo Young yang sudah tidak sabar lagi dengan kelanjutan ucapan Yi Fan.

“Jadilah gadisku dan aku….. akan menjadi yang terbaik untukmu.” Yi Fan sedikit berbisik di akhir kalimatnya. Dengan malu-malu, Yi Fan menyodorkan buket bunga itu kepda Soo Young.

“Aku…”

‘Aku ingin dicintai, bukan mencintai’

“Aku akan menerimanya. Ya, aku mau menjadi gadismu.” Jawab Soo Young tiba-tiba. Perkataan itu seakan begitu saja terlontar dari mulut Soo Young dengan mudahnya, padahal hatinya bimbang. Sepertinya, kalimat yang tiba-tiba melintas di dalam pikiran Soo Young yang membuatnya bisa tiba-tiba melontarkan kalimat seperti itu.

Yi Fan langsung berdiri mendengar jawaban Soo Young. Dipeluknya Soo Young dengan erat, bahkan buket bunga yang dibawanya sebelumnya, dijatuhkan begitu saja. Yi Fan memeluk Soo Young degnan kedua mata terpejam karena terlalu senang.

Pelukan itu tidak berlangsung lama karean tiba-tiba terdengar suara sepreti ada barang yang terjatuh. Yi fan membuka kedua matanya dan melepas pelukannya. Soo Young langsung berbalik karena penasaran. Keduanya langsung kaget bukan main dengan pemandangan yang  disuguhkan untuk mereka saat ini, Kyu Hyun jatuh tergeletak tak sadarkan diri di lantai. Letak tubuh Kyu Hyun dengan mereka tidak begitu jauh dan Yi Fan segera menghampirinya, berusaha meyadarkannya. Yi fan berteriak kepada Soo Young yang diam mematung untuk segera memanggilkan ambulan.

‘Kyu Hyun membuntutiku dan sekarang ia tahu semuanya, ia mendengar semuanya’ rutuk Soo Young dalam hati.

Hanya Soo Young yang menunggui Kyu Hyun di rumah sakit. Yi Fan sedang menemui keluarga Kyu Hyun untuk segera ke rumah sakit. Cemas bahkan sangat cemas yang dirasakan oleh Soo Young. Sudah 1 jam Kyu Hyun ditangani di dalam UGD.

“Keinginanmu terkabul, bukan?”

Soo Young benar-benar terkejut, ia langsung menegakkan tubuhnya, membuka kedua matanya, dan menoleh ke sebelah kirinya. Di sana, duduk seorang pemuda rupawan yang mengenakan jas lengkap berwarna putih mutiara. Pemuda itu tersenyum ramah kepada Soo Young seakan ia sangat mengenalinya.

“Apa maksudmu?” Senyum di wajah pemuda itu langsung memudar mendengar pertanyaan Soo Young. Sekarang wajahnya justru seperti cemas, aneh sekali.

“Aku lupa akan efek sampingnya. Kau pasti melupakan semuanya,bukan?”

“Hah?” Soo Young semakin bingung, dibuatnya.

Pemuda itu kembali memamerkan senyum manisnya kepada Soo Young. Kejadian berikutnya yang benar-benar membuat mulut Soo Young menganga adalah kedua mata pemuda itu yang tiba-tiba berubah warna menjadi kemerahan, berkilat. Lalu pemuda itu menjentikkan jarinya dan Soo Young menemukan bahwa ia sudah tidak berada di rumah sakit lagi.

Soo Young melihat ke sekelilingnya dan ia yakin benar bahwa ia sedang duduk di sebuah taman yang dirasanya familiar, sekarang. Pemuda ajaib itu tidak berada di sampingnya lagi, melainkan sekarang ada seorang gadis yang mengenakan gaun pengantin, menangis sambil menutupi wajahnya. Soo Young yakin sekali bahwa ia mengenali postur tubuh itu. Ia berusaha menyentuh bahu gadis itu dan ternyata tangannya malah menembus bahu gadis itu. Berarti antara gadis itu yang khayalan atau justru Soo Young yang sudah meninggal.

“Jangan menangis lagi, Choi Soo Young-ssi.”

Merasa ada yang memanggil, Soo Young menoleh ke asal suara begitu juga gadis di sampingnya. Soo Young sangat terkejut begitu sedikit melirik ke sampingnya dan menemukan bahwa gadis yang mengenakan gaun pengatin itu adalah dirinya. Lebih terkejut lagi ketika melihat orang yang memanggilnya ternyata adalah pemuda yang ditemuinya saat di rumah sakit, memberinya mimpi aneh dan buruk. Pakaian pemuda itu juga sama seperti saat di rumah sakit, aneh.

“Kau siapa? Apa aku mengenalmu?” Pemuda itu tidak menjawab dan malah mendekati ‘Soo Young’ dalam balutan gaun pengantin, sambil tersenyum.

“Aku Danielle, malaikat mimpi dan cinta,” ucap pemuda itu, sesaat setelah berdiri di hadapan ‘ Soo Young’.

“Ma-malaikat?” tanya ‘ Soo Young’, gugup.

“Aku malaikat mimpi dan cinta yang sanggup membalikkan keadaan, menghapus semua mimpi burukmu.” Danielle mengucapkannya dengan benar-benar yakin.

“Benarkah?” tanya ‘Soo Young’ tidak yakin. Danielle terdengar seperti orang gila di hadapannya. Jika tidak gila, paling-paling orang ini mabuk atau meracau, pikir ‘Soo Young’.

“Sebutkan saja, aku pasti membantumu.” Bujuk Danielle.

Soo Young berpikir sejenak. Rasa sedihnya menggelapkan pikirannya. Jika saja pemuda ini berkata jujur, maka dirinya akan lebih baik mungkin, pikirnya.

“Aku ingin dicintai, bukan mencintai. Aku ingin meninggalkan, bukan ditinggalkan. Aku ingin melukai, bukan dilukai.”

“Aku akan mengabulkannya, tapi ada syaratnya.”

“Apa?”

“Berikan aku sesuatu yang berharga bahkan sangat berharga jika aku berhasil mengabulkan permintaanmu.” Danielle tersenyum remeh, mengakhiri ucapannya.

“Aku akan membiarkan orang yang mencintaiku dengan tulus, mati.”

Tepat setelah ‘Soo Young’ mengatakan kalimat itu, Soo Young yang lain kembali ke tempat semula. Raut wajahnya benar-benar terkejut, belum bisa begitu menerima kenyataan yang baru dilihatnya.

“Kuberi waktu sampai tengah malam, siapkan dirimu,” ucap Danielle lalu segera bangkit berdiri, merapikan jasnya, dan hilang begitu saja.

Soo Young tidak tahu harus berbuat apa. Pikiran Soo Young hanya bisa dipenuhi akan nasib Kyu Hyun yang jadi seperti ini karena kebodohannya. Sekarang, Soo Young sudah mengingat semuanya dan sangat menyesal. Danielle telah memutar waktu untuknya dan yang ada malah ia mencelakai Kyu Hyun, pria yang sangat mencintainya. Tapi mengapa waktu itu Kyu Hyun meninggalkan dirinya begitu saja jika begitu mencintainya?

Soo Young diam membisu sambil memikirkan nasib Kyu Hyun. Yi Fan dengan setianya duduk di sampingnya, menemaninya sambil menggengam tangan kirinya.

“Ayo kita pergi makan, dari siang kau belum makan apapun, Youngie.” Bujuk Yi Fan. Sudah dari siang semenjak ia sampai di rumah sakit, ia telah membujuk Soo Young untuk pergi makan. Tetapi Soo Young sama sekali tidak bergeming, tetap duduk di depan ruang UGD sambil membisu, pikirannya kacau.

“Youngie… orang tua Kyu Hyun akan menunggunya sadar, ayo kita pergi makan.” Bujuk Yi Fan sekali lagi.

“Choi Soo Young, aku ingin berbicara denganmu.”

Soo Young menoleh ke sebelah kanannya dan menemukan Danielle berdiri di dekatnya, mengenakan setelan jas berwarna hitam. Yi Fan merasa benar-benar bingung dengan keberadaan Danielle. Hei! Ia tidak mengenalnya sama sekali.

Soo Young berdiri begitu juga Yi Fan. Yi Fan merasa tidak percaya dengan kepergian Soo Young bersama seorang pria yang asing di matanya. Aku harus ikut, batin Yi Fan.

“Aku akan pergi sendiri, Yi fan,” ucap Soo Young, datar.

“Tapi…”

“Tenang, Yi Fan. Aku hanya akan meminjamnya sebentar, benar-benar sebentar.” Danielle tersenyum lalu mendahului pergi. Tak selang lama, Soo Young mengekor. Danielle membawa Soo Young ke atap gedung rumah sakit. Pemandangan Seoul tidak pernah tertidur, benar-benar indah dari atas sana.

“Tinggal 1 jam lagi,” ucap Danielle, memulai pembicaraan.

“Kenapa waktu itu Kyu Hyun meninggalkanku?” Pertanyaan itu terlontar begitu saja, bukan karena penasaran tapi lebih karena rasa bersalah.

“Cho Kyu Hyun? Pria itu merasa bersalah waktu itu.”

“Merasa bersalah?”

“Ya, di hari seharusnya kau menikah adalah hari di mana Yi Fan meninggal karena kecelakaan, tabrak lari. Kyu Hyun merasa bersalah karena merebutmu darinya saat kalian kuliah dulu. Ia mendahului Yi Fan, manyatakan perasaan di saat sebenarnya ia tahu bahwa Yi Fan menyukaimu lebih dulu.”

“Bagaimana bisa? Aku kan…”

“Kalian 1 SMA tapi Kyu Hyun baru menyukaimu setelah mengetahui perasaan Yi Fan.” Sela Danielle.

Pembicaraan itu berakhir di sana, meninggalkan lebih banyak bahan pikiran bagi Soo Young. Hati kecilnya berteriak-teriak dipenuhi rasa marah, kecewa, senang, terkejut, bahkan sedih. Ia tidak bisa membiarkan Kyu Hyun dibawa pergi begitu saja, di lain sisi ia juga merasa bersalah kepada Yi Fan. Seharusnya ia lebih peka dulu sehingga semua ini tidak akan terjadi. Sekarang semuanya sudah terlambat dan tak ada jalan keluar lain. Baiklah, saat Danielle menjemput Kyu Hyun nanti, Soo Young akan melarangnya dan meminta untuk membawanya saja.

Tiba-tiba pintu ruang UGD terbuka dan keluar seorang dokter dari sana. Raut wajahnya menunjukkan kelegaan, berarti Kyu Hyun baik-baik saja di dalam sana. Soo Young segera menghampiri dokter itu dan menanyakan keadaan Kyu Hyun. Dari awal pemeriksaan pada tubuh Kyu Hyun, tidak ada penyakit apapun. Kyu Hyun hanya tiba-tiba pingsan dan baru sadar sekarang.

“Terima kasih, dokter.” Lalu dokter itu berbalik hendak pergi dan tiba-tiba terdengar suara jentikkan jari. Dokter itu sekakan membeku begitu juga dengan keadaan sekitar.

Sial! Rutuk Soo Young dalam hati. Danielle pasti datang untuk menjemput Kyu Hyun sekarang.

“Yi Fan? Bagaimana kau?” Soo Young terkejut sendiri sekarang. Bukan Danielle yang manghampirinya, melainkan Yi Fan dalam balutan jas putih. Kenapa Yi Fan terlihat seperti malaikat?

“Aku hanya punya waktu sebentar, jadi tolong dengarkan baik-baik.” Yi Fan menarik tangan Soo Young dan menggenggamnya erat-erat.

“Aku ingin kau hidup bahagia dengan Kyu Hyun, jangan mengingatku ataupun masa lalu. Hanya itu yang kuminta darimu.”

“Kenapa? Kenapa kau mengalah? Apa aku tidak berarti di matamu?” Soo Young mulai meneteskan air mata. Ia kecewa akan keputusan Yi Fan yang begitu tiba-tiba.

“Karena aku mencintaimu, Choi Soo Young. Dari dulu, sekarang, dan selama-lamanya.”

Yi Fan perlahan memudar setelah mengucapkan kata-kata itu. Hanya tersisa sebentuk cincin bertahtahkan batu berlian berbentuk phoenix mungil, di genggaman Soo Young. Kenangan terakhir yang tertinggal di saat Yi Fan memintanya untuk tidak mengingatnya. Dia tetaplah seorang pria bodoh bahkan setelah meninggal.

Kini hidup seorang Choi Soo Young hanya tinggal dengan Cho Kyu Hyun. Cinta yang akhirnya bersatu meski dengan pengorbanan.

_Death Promise With An Angel_

“Aku mendengarkan pembicaraanmu dengan Soo Young di atas. Aku tahu ini gila dan aku sulit untuk percaya, tapi biarlah aku menggatikan posisi Kyu Hyun.”

Danielle berpikir sejenak, tawaran Yi Fan tidak menggiurkan tapi juga tidak salah. Yi fan juga tulus mencintai sorang Choi Soo Young, gadis beruntung.

“Baik, aku akan mengambil nyawamu saja.” Yi Fan tersenyum mendengar persetujuan Danielle.

“Ketulusanmu telah menyelamatkanmu dari api neraka. Kau akan menjadi malaikat mimpi dan cinta sepertiku dan suatu hari nanti kau akan menemukan jodohmu yang sebenarnya.” Danielle hendak pergi, tetapi ia berbalik lagi, tersenyum kepada Yi Fan.

“Jika kau tidak tulus, kau tidak mungkin bisa melihatku.”

“Ya?” tanya Yi Fan, bingung.

 

_The End_

 


[Series] You’re My Love

$
0
0

.You’re My Love.

Author : @Alika_SSters24
Tittle : .You’re My Love.
Cast :
-Cho KyuHyun
-Choi SooYoung

Other Cast :
-Lee Go [OC]
-Seo Joo Hyun
-Cho Family
-Choi Family
-Kim YeSung
-Lee SungMin
-Lee EunHyuk
-Kim HyoYeon
-Kwon YuRi
Rating : +16
Genre : ?
Length : Series
Note: ini ff pertama aut
~***~
Summary :
“Kita tidak bisa merebut hati seseorang dengan uang, dan apa yang kita lakukan dimasa lalu itulah yang akan kita rasakan di masa depan”

Author POV:
Seorang gadis tengah bersiap untuk masuk ke ‘ChungAng University’, kampusnya ia mengambil jurusan seni disana, gadis satu ini sangat berbeda dari gadis lain, ia sangat TOMBOI, bahkan ia sendiri tidak percaya bahwa ia memiliki seorang penggemar rahasia yang selalu mengiriminya surat cinta, faktanya ia tidak pernah jatuh cinta sama sekali seumur hidupnya yang menginjak usia 20th bahkan tidak pernah berciuman dan tidak tertarik dengan pria manapun selama 22th ia hidup.

Pria satu ini menunda kuliahnya selama 2th agar bisa satu tingkat dengan orang yang ia cintai, bahkan ia belajar dengan sangat giat agar bisa masuk di ‘ChungAng University’ kampus dimana gadis itu menuntut ilmu dan ia juga mengambil jurusan seni, tadinya ia berencana untuk menambil jurusan hukum tapi cinta sudah membutakan matanya, dan faktanya ia baru bisa mendapatkan cinta pertama saat berusia 24th bahkan tidak pernah berciuman dan tak tergoda oleh wanita lain kecuali wanita yang ia cintai Choi SooYoung.

Author POV:
#ChungAngUniversity
Para mahasiswa mulai berlarian masuk ke jurusan mereka masing masing agar tidak terlambat, karena seonsangnim disini terkenal akan kegalakannya

KyuHyun POV:
Ishhh… wae yeoja yeoja ini melihatku dengan tatapan seperti itu, aissshh.. teriakan teriakan mereka aigoo…. aku bisa gila kalau begini terus… lihat yeoja yeoja yg sekelas denganku mereka lompat lompat aigoo… gateun michisseoo…
Dan gadis itu Choi SooYoung dia satu kelas denganku ya tuhaann aku sungguh bahagia.. huft.. aku harus segera ke kelasku ‘Art.-2C’

SooYoung POV:
Ada apa sih… apakah ada Jo In Sung idolaku eohh?? Aku benar benar bingung teriakan mereka ‘Cool Boy Cool Boy’ berkali kali nuguna itu I DONT CARE
Hufftt aku adaa di kelass ‘Art.-2C’ tapi aku harus ke ruang guru dulu untuk masuk kelasku karena aku pindahan dari Paris.

Author POV:
#ClassRoom Art.2-C
Gegaduhan dikelas ini dipicu oleh namja namja cool yg sedang melakukan kegiatan mereka masing masing ada yg membaca, teleponan, sibuk didunia maya, bahkan MAIN PSP, kegaduhan terjadi sampai Yang Seonsaengnim datang dengan seorang gadis jangkung..
Sesaat Yang SeongSaengnim berdehem semua langsung tertib..
“Arraseo, Choi SooYoung kenalkan dirimu” kata Seonsaengnim
“Annyeong haseyo, joneun Choi SooYoung imnida, aku pindahan dari Prancis. Mohon bantuannya” kata SooYoung
“Kau bisa duduk di sebelah pria itu, kau siapa namamu eohh” menunjuk KyuHyun
“Naega??” Tanya KyuHyun
“Kau fikir siapaa??” Tanya Seonsaengnim
“KyuHyun, Cho KyuHyun” jawab KyuHyun
“Choi SooYoung kau duduk disamping KyuHyun” perintah Seonsaengnim
“Ne, Seonsaengnim” jawab SooYoung
KyuHyun sendiri terkagum kagum karena pemandangan yg sangat indah berada didepan matanya, sedangkan orang yg sedang dikaguminya memandang KyuHyun dengan tatapan heran

SooYoung POV:
“Mianhae, hajiman.. ada yg salah denganku??” Kataku sambil melambai pada orang didepanku ini
“Eohh.. mian yoboseyo???” Tanyanya
“Selama +15 menit neo memperhatikanku seperti itu, apa ada yg salah denganku eoh??” Tanyaku
“Andwae, hanya saja neo jeongmal yeoppo” katanya
“Aisshh, neo malya ckckck” kataku
“Lihat, neo jeongmal yeoppa jika seperti ini” pujinya lagi
“Sudahlah, palli selesaikan tugasmu waktunya tersisa 5 menit lagi” kataku
“Eohh.. mworago ada tugas, tugas apa??” Tanyanya aisshh namja malya gateun jeongmal michisseo

Author POV:
Bel jam istirahat berdering dan para yeoja yeoja yg narsis terus mendatangi, mengejar, minta foto, minta tanda tangan namja namja cool seperti Cho KyuHyun, Lee EunHyuk, Lee SungMin, Kim YeSung tapi untuk seorang Choi SooYoung ,ia bersumpah takkan melakukan hal hal menjijikan seperti itu ia memilih MAKAN INGAT ITU MAKAN.

KyuHyun POV:
Gateun yeoja yeoja michisseo mau apasih mereka ini sebenarnya aissshhh anehhh selca ,jangan harap aku mau selca dengan yeoja michisseo seperti kalian hufftt SooYoung aku rasa dia tidak ada disini huuhhhh… aisshh lebih baik aku ke kantin membeli Ice Tea, dan tanpa kusadari…. BRUKK

SooYoung POV:
Aissshhh gateun yeoja aneh, saat istirahat bukannya makan isi tenaga, malah membuang tenaga berlari mengejar namja namja yahh bisa dibilang cool sihh tapi itu kan aneh untuk apa coba. Lalu saat aku mulai menyeruput Orange Juice ku aku melihat chinguku KyuHyun namja aneh yg duduk di sebelahku,dia masih terlihat aneh. dia menuju kearahku dan.. BRUKK

TBC.


[Series] Trouble Lover : My Skill, Stop at You, It’s Done Part 3

$
0
0

Title : (Chapter 3) TROUBLE LOVER : My Skill, Stop at You, It’s Done

Author : @dii_aay / Kang Yong Ae

 Main Cast : Cho Kyuhyun and Choi Sooyoung

Support Cast: Lee Jonghyun, Im Yoona, Choi Siwon, Seo Joohyun, Victoria Song and other

Rating: PG 15

Length: Series

Genre: Action, Confict, Romance

Disclaimer: The casts are belong to God and their self. Story and idea are belong to myself. Don’t be SIDER and plagiat or bashing my story. Don’t forget to coment Knight J

 

Teaser   Part 1   Part 2

 

Suasana disebuah gedung lantai 5 yang tidak mencolok ini menjadi sebuah markas instansi yang membanggakan. Mereka bekerja dan menuntaskannya dengan cekatan dan mendapat prestasi yang memuaskan. Seluruh anggota menjalankan tugasnya masing – masing dan mereka menjalankannya dengan penuh tanggung jawab. Mereka berkonsentrasi dan serius dalam mengurusi kasus yang setiap hari semakin rumit. Namun tidak dengan sudut ruangan yang tengah gaduh oleh seorang yeoja.

“Hei apa saja yang kau lakukan disana eoh? Aku kira kau membawa hati ikan yang mahal itu, ternyata kau malah diperintahkan pulang.”

“Oh astaga Nona Yoong kau cerewet sekali? Sudah berapa bulan kau hamil hah?”

Sooyoung memangku dagunya menatap berkas dengan enggan karena suara temannya yang begitu menyebalkan.

“Mwo apa – apaan. Kau mau bilang kalau aku itu seperti ibu hamil yang cerewet.”

“It’s right babe.”

“Cih berhenti memasang wajah menggoda padaku. Aku ini masih normal nona Choi.”

“Dan siapa yang memasang wajah menggoda eoh. Aku ini kesal. Kau harus beli kacamata yang lebih tebal Yoong.”

“Ya akan ku pertimbangkan itu.”

Seorang namja yang meja kerjanya berada dibelakang mereka tengah meletakkan gagang telepon pada tempatnya kemudian berjalan menghampiri Sooyong dan Yoona. Lee Joon hanya menggeleng setiap kali dua yeoja itu membuat ulah. Namanya juga yeoja. Itu alami bukan? Dan merepotkan.

“Hei ladies kalian berisik sekali. Yoong kau dipanggil sajangnim. Beliau menyuruhmu membawa teknologi sadap yang sudah kau selesaikan.” Yoona mengorbitkan matanya menatap Lee Joon malas.

“Cih arraso Joon dan kau Nona Choi urusan kita belum selesai.”

“Ya, akan kutunggu di kantin okay.”

Sooyoung hanya menyahut seperlunya. Yoona berjalan menuju mejanya kemudian mengambil tabletnya dan berjalan cepat menuju lift. Joon yang sekarang tengah memandangi sahabatnya yang tengah memakan coklat itu hanya bisa terkekeh.

“Ccckk dasar dewi makan. Hhhmm menurut gossip yang beredar kau tidak liburan sendirian. Apa itu benar?”

“Mwo gossip apa? Tumben sekali aku terkena gossip.”

“Ah kau tak usah mengelak. Kau juga bermalam bersama pacarmu itu kan. Ah aku jadi iri.”

“YAK sejak kapan kau jadi suka mengurusi hidup orang.”

“Aku memang peduli pada lingkungan sosial. Walau begitu kau jangan sampai hamil Soo karena tugasmu masih panjang menanti. Hahaha aku tidak bisa membayangkan kau akan berlari dengan perut besarmu. Seketika keguguran kau. Hahahaha.”

Sooyoung memutar bola matanya kesal. Kenapa semua temannya menjadi menyebalkan hari ini. Mungkin itu yang dipikirannya. Dia benar – benar mengutuk orang yang telah menyebarkan gossip murahan tentangnya. Walaupun kejadiannya memang benar namun gossip yang beredar benar – benar berlebihan.

“Lee Joon – shi bisakah kau tidak membuat orang lain terganggu.” Lee Joon menoleh kemudian tersenyum ringan.

“Aih Jong kau serius sekali. Hehehe mianhae Jong. Oke Sooyoung mari kita lanjutkan di kantin nanti.”

Joon berjalan kebelakang menuju kursinya dan kembali mengotak – atik laptopnya. Sedangkan Jonghyun kini tengah bersandar pada tembok sembari menatap Sooyoung. Sooyoung yang merasa ditatapi berbalik menatap dan mengerutkan keningnya.

“Kau kenapa oppa? Apa ada masalah? Katakan saja siapa tahu aku bisa membantumu.”

“Anniya, lanjutkan pekerjaanmu.”

“Hhhmm arraso.”

Lain disini lain juga disana. Oke baiklah kita abaikan dulu Sooyoung yang tengah sibuk dengan berkasnya. Kita berpindah ketempat lain, kita bisa lihat seorang namja berpakaian kasual tengah menuju ke resepsionis villa. Dia nampak memandang resepsionis itu dengan tatapan datarnya.

“Jeosonghamnida Tuan apakah ada yang bisa saya bantu?”

“Ah nde aku hanya ingin meminta alamat seseorang yang menyewa villa nomor 13.”

“Jeongmal Jeosonghamnida Tuan kami menjaga kerahasiaan dari tamu yang menyewa villa kami. Kami tidak diperkenankan memberitahu pada sembarang orang.”

Sepertinya resepsionis itu benar – benar mematuhi aturan dan sayangnya Cho Kyuhyun adalah orang yang sangat keras kepala dan kukuh pendiriannya. Hanya ini satu – satu jalan mengetahui dimana Sooyoung berada. Mungkin sekarang otak jenius Kyuhyun tengah bekerja mencari ide dan sepertinya dia mendapatkan ide cemerlang terlihat dari smirk andalannya yang mengembang dengan bebasnya.

“Astaga ini menyangkut masa depan kehidupan seseorang apakah kalian tidak mau memberitahunya?”

Seorang namja yang mungkin adalah pengelola villa itu menghampiri resepsionis yang terdengar berisik berkat Kyuhyun yang menaikkan nada berbicaranya.

“Ada apa ini? Kenapa membuat keributan?” Kyuhyun berkacak pinggang dan menatap pengelola villa dan resepsionis secara bergantian dengan tatapan gusar.

“Ccckk ayolah kalian tidak bisakah membantu kehidupanku. Yeoja itu adalah istriku dan kami tengah dalam masalah besar. Kami akan berpisah jika aku tidak menemukan tempat tinggalnya sekarang. Aku sungguh sangat mencintainya. Aku kasihan kepada anak kami yang selalu menanyakan keberadaan eommanya dan sekarang dia sedang sakit. Ahh mianhae Soo Hyunie appa tidak bisa membawa eomma pulang.”

Oke ini dia ide cemerlangnya. Dengan wajah sedih dan frustasinya Kyuhyun berakting bak aktor musikal ternama. Dia memang sempat mengikuti musikal saat SMA – nya. Namja itu benar – benar mengenaskan dan butuh pertolongan secepatnya, itu yang tengah dipikirkan oleh pengelola villa tersebut. Pengelola villa itu membungkuk dan raut wajahnya ikut sedih setelah mendengar cerita Kyuhyun.

“Jeosonghamnida Tuan. Maafkan kami atas pelayanan yang tidak mengenakkan ini. Tamu villa nomor berapa yang tuan cari.”

“Nomor 13”

“Baiklah. Mohon ditunggu tuan.” Kyuhyun menunggu sang pengelola sembari mengetuk – ngetukkan jarinya pada meja resepsionis.

“Ini tuan alamat yang anda inginkan.”

“Nde gamsahamnida sudah membantu.”

“Kami mendoakan yang terbaik untuk rumah tangga anda Tuan.”

“Ya pasti akan ada hal terbaik. Kalau begitu saya permisi.”

Dan semua itu terjadi dengan begitu mudahnya. Kyuhyun tersenyum penuh kemenangan dan bersiap – siap untuk keberangkatnya menuju Seoul. Sepertinya ide cemerlangnya bisa dia gunakan dilain tempat dan instingnya mengatakan itu dengan penuh keyakinan.

——–

“Jadi kita memulai cerita dari mana?”

“Cerita apa?”

“Oh ayolah semua orang sudah mengetahui gossip tentang dirimu. Apakah kau tidak ingin mengklarifikasinya?”

“Oke siapkan banyak kursi dan panggil berbagai wartawan dari penjuru dunia.”

“Ccckk jangan berulah lagi Choi.”

Sekarang Sooyoung tengah dikerubungi oleh beberapa temannya dan Yoona adalah orang yang sangat bersemangat mengorek informasi dari Sooyoung sedangkan yang lainnya tengah memakan makanannya sembari menunggu jawaban dari Sooyoung.

“Ayolah apa susahnya bercerita sedikit saja, mungkin bagian klimaksnya?”

“Memangnya aku berperang?”

“Ayolah Nona Choi.”

Yoona benar – benar seorang pemaksa dan Sooyoung dengan enggannya harus menghadapi Miss Curious Yoong yang tengah menyedot jus alpukatnya. Oke bahkan jusnya saja dia minium tanpa rasa bersalah. Kepolosan yang aneh.

“Hhhhmm aish arraso aku akan memberitahu kalian.”

Semuanya langsung berhenti beraktifitas. Tubuh mereka dicondongkan hampir bersamaan membuat mereka menatap satu sama lain sedangkan sooyoung masih tetap mengunyah kentang gorengnya.

“Kami tidak sengaja bertemu dan kami tidak ada hubungan apa – apa kecuali karena dia menolongku dari Seung Hyun yang mengamuk didepan villa. Tamat dan aku pergi dulu. Bye!”

Dan semua orang melongo menatap Sooyoung yang beranjak dari tempat duduknya. Setelah mereka sadar dengan aksi ‘mong’ mereka hanya bisa mendengus kesal menatapi yeoja yang tengah tersenyum tanpa dosa. Yoona bangkit dari duduknya dan berkacak pinggang menatap tajam Sooyoung.

“YAK, cerita macam apa itu. Dorawayo. YAKKK.”

Sooyoung hanya melambaikan tangannya meninggalkan kantin. Yoona yang akan menyusulnya ditahan tangannya oleh Nicole.

“Sudahlah Yoong mungkin dia memang butuh privasi.”

“Aish tapi aku penasaran.”

———–

Sooyoung meninggalkkan kantin bukan tanpa alasan tapi tadi saat dia memesan makanan dia mendapat pesan untuk menemui sajangnim diruangannya. Dalam pikirannya seperti biasa, dipastikan seorang Choi Siwon akan mengucapkan selamat dan pujian yang sudah sangat dia hafal dan itu membosankan. Sooyoung mengetuk pintu dengan sopan. Dari dalam terdengar perintah masuk dari sang penghuninya.

“Choi Sooyoung, selamat karena kau telah melakukan tugasmu dengan baik dan cepat. Kominsaris Jendral sangat bangga terhadap hasil kerja instansi kita.”

Dan seperti biasa juga namja itu tidak akan lama – lama membuang waktunya untuk sekedar berbasa – basi dengan bawahannya. Sooyoung hanya memalingkan mukanya kearah jendela di sebelah kanan kemudian mendecih pelan.

“Cih, hasil kerjaku bukan kita.”

“Kau berbicara sesuatu Choi Sooyoung?” Dan satu lagi, pendengaran namja ini sangat sensitif

“Ah tidak ada sajangnim.”

“Baguslah kalau begitu. Minho tengah pergi ke Afrika Selatan karena ada sebuah kasus yang dia selidiki berkaitan dengan warga Korea yang bermasalah disana. Kau akan diberitahu oleh Yuri jika sudah ada yang bisa kau selesaikan.”

“Nde sajangnim. Kalau begitu saya permisi.”

Ya terasa kaku dan tidak bersahabat. Entah karena apa seorang pimpinan instansi ini tidak mengakrabkan dirinya pada anggota yeojanya. Sekretarisnya saja seorang namja. Mungkin perasan gengsi atau ada faktor lain yang membuatnya harus membatasi diri.

——-

DOR DOR DOR DOR DOR

DOR DOR DOR DOR DOR

Sooyoung menembakan pistolnya pada sasaran yang bergerak acak mulai dari pelan, cepat, dan dengan pola lainnya yang membuatnya harus ekstra konsentrasi menentukan timing yang tepat yang dapat menghasilkan hasil tembakan yang tepat sasaran. Yeoja itu terlihat sangat cocok dnegan pakaian hitam mengkilatnya dengan sepatu boot yang senada, membuatnya semakin bergaya dan menjadi sorotan beberapa petugas lapangan indoor pelatihan tembakan.

“Mau sampai kapan kau diam seperti itu oppa. Apa ada yang ingin kau bicarakan denganku?”

“Aku hanya sedang berpikir tentang sesuatu.”

“Jika itu tentangku maka katakan saja.”

Jonghyun menatap Sooyoung yang tengah menatapnya juga sejurus kemudian dia tersenyum sembari melepas penutup telinga dan kacamata pelindung. Sesi latihan memang telah usai tapi sedari tadi Jonghyun hanya menembakkan beberapa kali tembakan saja tidak seperti Sooyoung yang merasa ‘excited’ pada latihan hari ini.

“Hahaha kau sangat percaya diri sekali. Tapi ada satu yang ingin aku tanyakan.”

“Jika itu masalah gossip itu maka jawabannya adalah dia bukan namjacinguku apalagi seseorang yang aku kenal dekat.”

“Kenapa kau tidak mengakuinya?”

“Kau tidak mempercayaiku?”

Jonghyun membuang wajahnya kesamping tidak kuasa bertatapan dengan Sooyoung yang tatapannya seperti mengintimidasi seseorang.

“Eh, bukan begitu maksudku tapi…..”

“Tapi apa? Aish oppa sama menyebalkan dengan yang lainnya.”

Sooyoung melangkahkan kakinya keluar dari gedung itu. Mau tidak mau Jonghyun harus berlari mengejar Sooyoung.

“Mianhae Soo, aku mempercayaimu.”

“Soo?”

“Youngie?” Sooyoung akhirnya berhenti dan berbalik menatap Jonghyun.

“Hei dengarkan aku. Aku mempercayaimu. Dan mari kita lupakan hal ini.”

“Aish kenapa kau sering mengacak – ngacak rambutku.”

Sooyoung hanya bisa merengut saat kebiasaan Jonghyun mulai terealisaiskan. Jonghyun terkekeh dan dalam otaknya muncul sebuah ide.

“Baiklah bagaimana kalau kita nanti makan sesuatu yang pedas . Aku rasa sore ini akan hujan.”

“Hhhmm, asalkan oppa yang membayarnya aku akan ikut.”

“Ccckk baiklah aku yang traktir.”

——–

Seorang namja bersetelan kemeja hijau toska berjalan membawa koper dan ranselnya keluar dari bandara. Nampak wajah lelahnya menandakan dia sedang mengalami jet lag. Namja bernama Kyuhyun ini kemudian memanggil taksi dan kemudian masuk kedalamnya.

“Kita ke apartemen Cheongdam – dong”

“nde tuan.”

Perjalanan yang lumayan lama tersebut berakhir. Namja itu masuk kedalam gedung apartemen menemui resepsionis untuk mengambil kunci apartemen yang dia sudah pesan lewat internet.

“Nomor apartemen tuan 59 dilantai 28.”

“Nde gamsahamnida.”

“Semoga anda nyaman tinggal di apartemen kami.”

Kyuhyun hanya tersenyum tipis sembari mengangguk sedetik kemudian dia kembali menatap resepsionis itu dengan tatapan yang mengisyaratkan kesedihan.

“Tentu saja, tapi ada satu yang menjadi tujuan saya memilih apartemen ini.”

“Ah Apakah itu tuan.” Rupanya resepsionis itu penasaran dengan tujuan dan raut wajah Kyuhyun yang benar – benar lesu.

“Ini sangat penting dan menyangkut masa depan orang lain……” Resepionis itu masih menunggu kalimat menggantung yang Kyuhyun katakan.

“Aku ingin menemui istriku……”

——-

“Kita sudah sampai.”

Jonghyun mengingatkan Sooyoung yang sedari tadi mengotak – atik layar ponselnya. Sooyoung menoleh kemudian tersenyum.

“Gomawoyo oppa sudah mengantarkanku dan terima kasih juga sudah mentraktirku.”

“Ne ceomna. Kau memang pelit dan aku memahaminya.”

“Cckk. Itu karena aku sedang menabung oppa.”

“Tapi kau sudah lama menabung Soo.”

“Lalu apa salahnya kalau aku punya tabungan banyak hhmm.”

“Ah berdebat denganmu hanya membuatku kehabisan nafas. Sudah sana kedalam.”

“Kau lupa caranya bernafas jika berdebat denganku oppa. Omona aku sangat hebat.”

“Ya sangat hebat.”

Sooyoung tertawa renyah sembari membuka pintu mobil kemudian menutupnya. Mulai berjalan meninggalkan mobil Jonghyun.

“Sooyoung”

Baru 6 langkah dan Jonghyun memanggilnya membuat Sooyoung berbalik dan menatap Jonghyun yang berada didalam mobil.

“Ne oppa waeyo?”

“Semoga malammu menyenangkan.”

“You too.”

Sooyoung melambaikan tangannya pada Jonghyun kemudian berbalik dan masuk kedalam gedung apartemen sedangkan Jonghyun masih menunggu Sooyoung hingga tak terlihat dari pandangannya. Sooyoung memasuki lift kemudian menekan angka 29. Setelah sampai Sooyoung membuka pintu dengan kartunya dan berjalan menuju ruang bersantai.

“Bersenang – senang dengan seorang namja Choi.”

Sooyoung terlonjak kaget mendengar suara namja tiba – tiba berada diapartemennya dan lebih terkejut lagi melihat siapa namja itu. Kyuhyun tengah duduk sambil menatap keindahan malam sembari meminum cola.

“NEO? Ke….Kenapa kau bisa ada disini?”

“Aku tinggal disini Choi, tepatnya dilantai yang berbeda denganmu. Ah sebuah kebetulan yang luar biasa saat aku tidak sengaja melihat namamu di daftar peghuni.”

Sooyoung membuang tasnya asal kemudian melangkah mendekati Kyuhyun.

“YA gotjimalyo.”

“Kau tidak percaya padaku. Kau bisa berkunjung ke apartemenku.”

“Kenapa kau bisa masuk kesini? Kau bayar berapa pengelola apartemen ini.”

“Sayang sekali aku tak membayar sepeserpun. Mereka manusia yang memiliki rasa sosial yang tinggi. Ah benar – benar ramah.”

Sooyoung benar – benar tidak percaya dengan apa yang dia dengar dari mulut santai Kyuhyun. Kyuhyun beranjak berdiri kemudian berhadapan dengan Sooyoung yang tengah menahan amarahnya.

“Arraso, kalau kau kesini ingin menuntut hutang jangan lakukan sekarang. Aku sangat lelah dan butuh istirahat.”

“Kau tidak membuatkanku minuman eoh.”

“Kau saja sudah mengambil colaku. Itu sudah termasuk minuman jamuan bagiku. Sekarang pergilah atau aku akan membunuhmu.”

“Kenapa kau suka sekali mengancam eoh? Kau menakutkan.”

Kyuhyun melipat tangannya kedepan dadanya kemudian tatapannya seperti tengah mengamati pemandangan di depannya, tentu saja Sooyoung.

“Ini bukan sekedar ancaman Cho. Dan aku memang benar – benar menyeramkan bagi namja tidak tahu diri dan kurang ajar sepertimu.”

Kyuhyun yang semulanya tengah tersenyum melebarkan matanya, tatapannya mengisyaratkan sesuatu ekspresi yang tidak dapat ditebak. Tangannya sejenak lemas. Menggantung sempurna disamping tubuhnya. Kyuhyun merasa berpikir sejenak dan merasa tersengat atas ucapan Sooyoung. Membuatnya merasakan perih ditiap detakan jantungnya.

“Oke baiklah aku pergi.”

Kyuhyun akhirnya berjalan melewati Sooyoung. Menundukkan kepalanya membuat Sooyoung kebingungan atas sikapnya. Sooyoung menggaruk tengkuknya tanpa sadar. Sedetik kemudian raut wajahnya berusaha dibuat biasa kembali.

“Baguslah.”

Kyuhyun membuka pintu namun sebelum benar – benar keluar Kyuhyun menoleh melirik Sooyoung yang tengah menatapnya.

“Selamat malam.”

Sooyoung hanya terdiam kemudian tersadar akan sikap anehnya.

‘Aku ini kenapa?’

——-

Cho Kyuhyun POV

Berpikir sejenak bagaimana beberapa hari ini aku berbuat yang mungkin ini sudah melebihi batas. Seorang Chao Kyuhyun menjadi seorang Cho Kyuhyun yang dulu hanya karena hal yang sederhana.

‘Karena seorang YEOJA’

Dia bukan siapa – siapa, dia hanya menghampiri bunga tidurmu yang aneh dan harusnya kau bersikap biasa saja. Image yang aku bangun dari sebuah masa lalu yang aku kubur dalam – dalam. Bagaimana mungkin aku menjadi seorang yang begitu berambisi terhadap sesuatu atau lebih tepatnya seseorang. Bagaimana aku tidak memperdulikan pandangan orang lain pada setiap perbuatanku. Haruskah aku berhenti sejenak?

Cho Kyuhyun POV end

——

“Kenapa kau sampai harus bangun telat eoh? Kau merepotkanku.”

“Mianhae Qian, tadi malam aku insomnia.”

Sooyoung dan Victoria bergegas menekan lift kebawah dengan terburu – buru. Sooyoung yang susah dibangunkan akhirnya membuat Victoria dengan terpaksa membangunkannya.

“Aneh sekali padahal kau itu kerbau.”

“Yak kau bicara apa Song!”

Sooyoung dan Victoria berjalan menuju ke depan gedung apartemen sembari tetap berkomentar satu sama lain. Victoria kemudian menatap keramain kecil di depan gedung apartemen sebelah kiri. Sedangkan Sooyoung menatap acuh sambil memakai jasnya.

“Astaga kenapa disana ramai dengan anak kecil.”

“Biarkan saja. Pasti itu hal yang tidak penting.”

“Bilang saja kau ingin cepat masuk mobil dan tidur la….OMONA dia….dia…..”

Tiba – tiba Victoria berlari mendekati kerumunan itu. Sooyoung mendegus kesal dengan kelakuan sahabatnya yang telalu kekanak – kanakkan. Sooyoung kemudian ikut berjalan mendekati kerumunan itu.

“YAK… Apa yang kau lakukan. YAK jangan lari seperti itu.”

Sooyoung memegang lengan Victoria yang tengah berbicara dengan seseorang yang tengah duduk. Karena posisi Sooyoung berada dibelakang Victoria dia harus menerobos untuk berada disamping temannya itu. Dan sekejap matanya melebar sempurna, terkaget kemudian mengembuskan nafasnya kasar sembari memalingkan wajahnya ketika namja yang tengah duduk itu menatap dirinya.

“Oh astaga aku sangat menyukai lukisanmu. Aku juga mengoleksi beberapa lukisanmu. Sungguh luar biasa. Suatu keberuntungan bisa bertemu dengan anda. Apakah anda bisa melukis saya. Anda tinggal disin….”

“Ayo kita berangkat Song.”

“Aish Soo kau menyebalkan.”

“Aish ayolah aku benar – benar terlambat.”

Sooyoung benar – benar tidak merasa nyaman. Rasa jengkelnya menyeruak ketika dengan gampangnya Victoria memuji – muji seorang Cho Kyuhyun. Memangnya Cho Kyuhyun itu aktor atau apa sampai temannya berbinar – binar melihat Kyuhyun yang mengusapkan kuasnya sembari tersenyum merespon pujian Victoria. Sooyoung menarik tangan Victoria yang mau tidak mau Victoria dengan terpaksa bergerak mundur menjauhi kerumunan.

“Arraso Nona Choi. Tuan Cho lain kali kita bertemu lagi. Annyeong.”

“Kenapa kau menarikku Choi. Aku bisa berjalan sendiri.”

“Kau berjalan seperti kura – kura Nona.”

Victoria hanya mengendus kesal dengan tingkah temannya. Kemudian keduanya masuk dalam mobil dan mulai melajukan mobilnya. Keduanya terdiam, Victoria yang berkonsentrasi mengemudi dan Sooyoung yang hanya menatap kedepan seperti tengah memikirkan sesuatu. Sooyoung menoleh kekiri menatap Victoria yang sedang mengemudi.

“Eehhm jadi kau kenal dengan Si Cho itu?”

“Tentu saja aku mengenalnya dia kan begitu terkenal diluar negeri. Dia itu sudah…. Oh astaga kau tahu namanya Choi? Mengherankan. Kau tahu namanya tapi tak tahu siapa dia sebenarnya.”

“Memangnya dia siapa? Perdana Menteri? Pesulap? Atau penjahat?”

“Aish kau mabuk yah. Dia itu pelukis terkenal Choi, 5 lukisan yang ada diapartemenku itu adalah karyanya.”

Sooyoung sedikit terlonjak mendengar perkataan Victoria. Oh ayolah untuk hal seperti ini dia harus kehilangan informasi. Yeoja jangkung ini juga sangat menyukai lukisan dan tidak menyangka jika namja itu adalah seorang pelukis terkenal ah tepatnya sangat terkenal.

“MWO lukisan yang aku selalu memintanya saat berada dirumahmu.”

“Tepat sekali dan lukisan gadis bersurai panjang yang menjadi kadoku untukmu di ulang tahunmu kemarin adalah lukisannya.”

“Astaga yang benar saja? Lukisan yang indah itu dibuat olehnya? Ccckk aku tidak percaya.”

TUK

“Yak, kenapa kau memukulku?”

“Kau jangan meremehkannya Soo. Dia sangat hebat dan di luar negeri sana sudah mengakui kehebatannya.”

“Ya aku tahu itu. Aku hanya tidak percaya bahwa orang itu adalah dia.”

“Memangnya kenapa?”

“Ah aniya.”

Sooyoung kemudian terdiam setelah Victoria hanya menaikkan bahunya tanda tidak peduli. Sooyoung merasa heran saja saat tadi pagi. Kenapa namja itu diam saja ketika mereka saling memandang. Menatap Sooyoung juga hanya sebentar kemudian beralih menatap Victoria yang tengah memujinya. Tatapan yang memancarkan kegembiraan. Sekiranya itu yang ada dipikiran Sooyoung ketika mengingat pertemuan paginya dengan Kyuhyun.

‘Oh astaga apa lagi ini? Kenapa aneh lagi?’ batinnya.

——

“5 hari dari sekarang semua divisi akan merampungkan peyelidikan Kim Min Sung yang berada di Afrika Selatan. Minho – sshi silahkan laporan anda.”

“Nde sajangnim. Langsung saja saya laporkan setelah perjalanan 2 minggu di Afrika Selatan. Mencoba menggali berbagai sumber informasi dan barang bukti dengan beberapa tim menemukan berbagai macam informasi yang telah kami saring dan kami telah siapkan di layar presentasi didepan yang akan dijelaskan oleh Jessica – sshi.”

“Kim Min Sung menetap di Afrika Selatan selama 3 tahun dan menjalankan usaha apotek yang menjual berbagai macam obat dari seluruh penjuru benua. Obat – obatan itu didapat dari berbagai lisensi perusahan obat – obatan yang sah secara berkas – berkasnya namun setelah menginjak bulan kelima dari badan bea cukai tidak mendapatkan laporan pengiriman obat – obatan. Kami menemukan informasi bahwa lebih dari 10 kapal sedang buatan China sudah menjadi patner kerjanya dan mengirim obat – obatan tersebut secara illegal. Disini dapat dilihat beberapa penjelasan yang dapat anda semua baca beserta berkas yang telah kami sebarkan pada anda – anda semua.”

“Jadi i ini mengacu pada sebuah kelompok yang belum diketahui menjalankan aksi yang dibungkus rapi. Beberapa obat mungkin bisa saja mengandung bahan berbahaya yang membuat peristiwa terbunuhnya seluruh anggota partai politik ”

“Ya benar sekali, seharusnya kasus ini sudah selesai namun pelaku menghilang dan susah dilacak keberadaannya.”

“Ini tugas bagian teknologi informasi dan komunikasi untuk mencari keberadaannya dan Yoona – shi diharapkan bisa beerja sama dengan kami.”

“Nde aglesumnida.”

“Baiklah rapat singkat dicukupkan untuk hari ini. Kasus ini menjadi diperpanjang karena sang pelaku kemungkinan mencium kecurigaan pada anggota kita yang menyelidikinya di Afrika. Untuk sementara ini divisi yang belum mendapatkan tugas bisa meliburkan diri namun tetap mengikuti jadwal latihan seperti yang telah dijadwalkan.”

“Nde sajangnim.”

Ya, begitulah rapat singkat yang dilakukan oleh instansi ini. Semua anggotanya kemudian mulai berjalan keluar dari ruang rapat. Sooyoung yang sedari tadi berada dibangku belakang paling pojok tetap menelungkupkan kepalanya tertidur. Sudah dibilang kan tadi malam dia insomnia. Entah karena apa, semalam dia menuju ke bagian resepsionis dan menanyakan sesuatu dan hasilnya adalah dia insomnia hanya karena memikirkan sesuatu yang tidak penting itu.

“Hei Soo bangunlahh.”

Yoona menggoyangkan bahu Sooyoung dan dengan terpaksa Sooyoung mendongakkan kepalanya dengan enggan.

“Euungh nanti saja Yoong aku masih mengantuk.”

“YAK, kau menyebalkan sekali. PALLIWA!!”

“Aish ne ne arraso aku sudah bangun. Ayo pergi.”

Sooyoung berjalan mendahului Yoona yang tengah dongkol karena tingkahnya. Keduanya berjalan menuju meja kerja mereka.

“Jadi hari ini kamu mau kemana Soo?”

“Ah aku mau pulang saja. Tidur pulas dengan tenang.”

“Terserah kau saja sana aku masih ada pekerjaan.”

“Hahaha tentu saja Yoong kau bertanggung jawab mencari si Min sung itu, kekekeke.”

“Cih tertawalah sepuasmu Soo.”

“Ya aku akan tertawa nanti dengan puas. Bye bye.”

“Bye. Hati – hati dijalan Nona Choi.”

Sooyoung hanya mengacungkan jempolnya. Jonghyun yang tidak jauh dari meja Sooyoung hanya tersenyum tipis melihat tingkah yeoja itu.

——

Choi Sooyoung POV

Aku berjalan menuju café dekat apartemen setelah sebelumnya taksi yang kutumpangi sampai didepan gedung apartemenku. Meminum Ice Latte sepertinya cocok untuk siang ini. Aku memasuki café dan segera saja memesan Ice Café untuk dibawa pulang ke apartemen. Aku menatap ke sekeliling memandang pengunjung yang tengah bersantai. Ah mungkin memesan 2 potong cheese cake sangat cocok juga.

“Aku pesan 2 potong Cheese cake untuk dibawa pulang.”

“Nde aggashi. Cheese cakenya baru selesai dibuat sedang diberi topping dan cream, mohon ditunggu sebentar.”

“Ne”

Ice Latte datang dan mau tidak mau aku harus menyeruputnya karena tergoda akan harumnya. Aku duduk di kursi tinggi dekat barista. Jika aku duduk di tempat duduk biasa dipastikan aku tidak akan beranjak dari café nyaman ini. Aku kembali memandang sekekeliling. Tiba – tiba aku terdiam ketika menatap seseotang. Kutajamkan penglihatanku dan tetap sama. Namja bernama Cho Kyuhyun tengah duduk bersama dengan Ice Cappucino dan browniesnya. Dia tengah berkonsentrasi dengan pensil dan buku sketsa yan dia pegeng. Sesekali dia melihat kedepan kemudian menggoreskan kembali dengan cepat. Sesekai dia tersenyum kemudian kepalanya mendongak dan dengan cepat tatapan kami bertemu. Oh astaga Choi Sooyoung kenapa kau malah mengamatinya dan sekarang kau kecolongan olehnya. Sebenarnya aku ingin memalingkan wajahku atau lebih tepatnya mataku dari pandangannya tapi entah kenapa hal semudah itu menjadi sangat susah sekarang. Aku mengerutkan keningku melihat dia yang hanya terdiam tanpa ekspresi tengah melihatku. Tersenyumpun tidak, dia malah memalingkan wajahnya menatap buku sketsa kembali kemudian menggambar lagi. Hei sikapnya aneh lagi. Entah kenapa aku merasa jengah kepadanya sekarang. Bukan bermaksud apa – apa hanya saja berteriak adalah kebiasaanku dan hari ini aku belum berteriak sama sekali, eh tidak, tadi pagi aku sudah sedikit berteriak pada Victoria.

“Ini agasshi pesanan anda.”

“Ah nde.”

Aku membayar pesanku kemudian berjalan menuju pintu café. Sesekali melirik kearah Kyuhyun yang tetap saja menunduk menggambar sesuatu. Aish aku kenapa? Apa aku sudah gila?

Choi Sooyoung POV end

——-

Sore harinya Sooyoung pergi dari apartemennya hendak membeli keperluan masaknya di mini market dekat apartemennya. Dia berjalan sambil sesekali bersenandung. Rambut yang dibiarkan tergerai itu tersibak karena angin yang berhembus mengenai dirinya. Sooyoung tersenyum. Dia suka dengan suasana seperti ini. Sejuk dan masih terasa panas matahari yang menghangatkannya. Setelah sampai dia pun mulai berbelanja kebutuhannya.

“Ah harusnya aku jogging saja sore ini. Dekat sungai Han pasti akan sangat menyenangkan.”

Sooyoung membawa bungkusan belanjaannya kemudian menuju lift yang terlihat akan tertutup.

“Ya changkamman.”

Seseorang yang berada di lift kemudian membuka kembali lift itu. Sooyoung masuk kedalam lift dan terkejut melihat siapa yang berada di dalam lift. Kyuhyun tengah menenteng tas jinjingnya hanya terdiam menatap Sooyoung kemudian memalingkan wajahnya dan menekan nomor 28 di lift.  Keduanya terdiam , Sooyoung yang berada dibelakang Kyuhyun tengah berusaha menampik rasa gugupnya sedangkan Kyuhyun bersikap biasa saja selama lift berjalan. Sooyoung memandang punggung namja itu dari belakang, niatnya untuk mengatakan sesuatu sedang dia pertimbangkan.

TING

Lift telah sampai dilantai 28, Kyuhyun melangkah mulai keluar dari lift.

“Changkamman.”

Sooyoung sedikit berteriak membuat Kyuhyun berhenti melangkah namun tidak membalikkan tubuhnya. Kyuhyun menghembuskan nafasnya kasar. Sooyoung keluar lift kemudian berjalan pelan mendekati Kyuhyun.

“Kyuhyun – shi.”

Kyuhyun akhirnya membalikkan tubuhnya menghadap Sooyoung yang hanya berjarak 3 langkah darinya. Sooyoung memberanikan diri mendongak menatap Kyuhyun. Namja itu masih memasang ekspresi yang sama, datar dan terkesan kaku.

“Eehhmm itu anu…..K…K…kau tidak melukisku?”

“MWO?”

Kyuhyun membulatkan matanya menatap tak percaya pada yeoja dihadapannya. Bukankah itu yang dia inginkan? Harusnya dia senang bukan?

 

TBC

Annyeong knight, sesuai dengan janjiku berusaha tidak terlalu telat posting FF ini. Ya walaupun masih telat karena file yang mau aku kirim kehapus. Aku rada ga minat buat ngulang adegan yang sama dari sudut pandang berbeda karena menurutku itu cuma buang – buang waktu dan terkesan bertele – tele plus membingungkan. Awalnya aku seneng banget – nget – nget gara – gara part 1nya yang komen sampai 120an tapi setelah buat part 2nya yang komen dikit. Mungkin karena aku yang telat posting jadi pada lupa. Atau mungkin karena ceritanya yang garing dan tidak berbobot. Ah aku sedih banget, kecewa sama diri sendiri. Aku bukan berusaha menjadi author terkenal, aku cuma berusaha menjadi author yang dikenal hehehehe. Namaku Diah Ayu Sekar Arum, line 95. Silahkan panggil aku sesuai nama atau tidak ya panggil saja cingu, eonni kalau kamu lebih muda dariku, atau saeng hehehehe. Terimakasih kepada reader yang meluangkan waktunya buat komen dan semoga siders tobat dari kebiasaannya. Keep RCL reader. Ditunggu saja kelanjutannya. Annyeong… Saranghae J


[Teaser] Trilogy – Dauntless

$
0
0

(Teaser) Dauntless

 

Title: [TEASER] Trilogy – Dauntless || Author: eyinzz || Main Cast: SNSD’s Sooyoung & Super Junior’s Kyuhyun || Genre: Romance, Sad, Angst, Tragedy, etc || Rating: Teen || Legth: Drabble-Trilogy || Disclaimer: This is my own story!

.

.

.

Happy Reading! J

.

.

.

~oOo~

 

“Kyu, ajaklah aku pergi bersamamu! Aku muak disini! Aku ingin bersmamu, Jebal.”

“Bukan begitu maksudku, Sooyoungie. Hanya saja..—”

“Kyu, eotteohkae? Apa yang harus kita lakukan?”

[…]

 

.

 

.

 

.

“Sooyoung-ah, kapan kau melupakannya?”

Gwenchana, sudah biasa kita bertengkar.”

“Wakil? Memangnya kemana CEO-nya?”

“Tidak datang. Sayang sekali yang datang hanyalah manager pribadinya serta beberapa direktur dari direksi berbeda dan juga penanam modal saham.”

[…]

 

.

 

.

 

.

Hana…. Dul…. SET!!!”

“Sica-ya, bukankah ini berarti kau harus segera menerima lamaranku?”

“Marilah kita lanjutkan dengan acara selanjutnya! Pengantin diwajibkan mencium satu sama lain!”

“CHO KYUHYUN, SARANGHAE!”

“Ya, Aku berjanji, Cho Kyuhyun.”

[…]

 

.

 

.

 

.

Gimana nih Teasernya? Oh ya, FF ini TRILOGY jadi BUKAN CHAPTER. Beda? Ya, emang beda! Aku tegaskan ya:

 

INI BUKAN CHAPTER. FF INI ADALAH TRILOGI. JADI AKAN DIBAGI MENJADI 3 FF SEDANGKAN SETIAP LANJUTANNYA MEMILIKI JUDUL BERBEDA DAN KISAH MASIH TETAP BERKESINAMBUNGAN. MESKI TIDAK SEDETAIL FF CHAPTER.

 

Tau kan?? Oh ya, nih FF bakal post seminggu sekali tanpa ditunda kecuali kalo mepet atau misalnya aku jadi author freelance karena agak susah ngatur waktunya saat kita bukanlah author tetap di blog itu. Jadi stay tune ya!^^


[Teaser] My Lovely Oppas

$
0
0

my lovely oppas

 

Tittle                : Teaser ~My Lovely Oppas~

Main Cast        :

-          Choi Sooyoung (17 years old)

-          Cho Kyuhyun (31 years old)

-          Song Joongki (31 years old)

Other Cast       : none

Genre              : Family, School,

Length             : TEASER

Rate                 : PG-13

Author            : twitter.com/anggunpea

 

Annyeong…. Author anggunpea datang kali ini. Buakn untuk melanjutkan ff Why Did I LOVE You ? Tapi hadir dengan ff baru. Baru teasernya doang sihh. Semoga sukaaa yaaaaa

 

 

 

“Joongki?”

“Kyuhyun. Cho Kyuhyun?”

“Yak, kau sama sekali tidak berubah.”

 “Kalian saling kenal?”

“Apa yang kau lakukan disini Kyuhyun? Kau kenal dengan adikku?”

 

 

 

“Hey, Ada berita terbaru lohh!”

“Kau tahu kan Kim Seosangnim baru saja pensiun. Dann, kau tahu siapa penggantinya?”

“Ani.. Aku tidak peduli. Siapapun guru yang menggantikannya, tetap saja kau tidak akan mendapatkan nilai A untuk pelajaran Matematika”

“Ish Kau ini. Ini beda, akan kupastikan aku mendapatkan nilai sempurna ketika guru tampan ini yang mengajariku.”

“Cihh”

“Annyeong Haseo”

“Kyuhyun Oppa?”

 

 

 

“Ikut aku pulang sekarang!!”

“TIDAK MAU”

“Hey, apa yang kau lakukan? Dia bilang dia tidak mau pergi denganmu! Dasar Ahjushi tidak tahu malu!”

“Apa urusanmu bocah tengik?”

“Tentu saja ada urusannya denganku, dia adalah yeojaku.”

“Dengarkan aku! Jangan jadi sok pahlawan. Jika kau adalah namjanya, maka aku adalah suaminya. Kau dengar itu!!”

 

 

 

“Aku memintamu untuk menemaninya bukan mengencaninya!!”

“Tapi aku mencintainya…”

“CINTA KAU BILANG? HAH??”

“Oppa, cuukup!”

 

 

 

“Aku membencimu oppa, pergi dari hidupku sekarang!!!”

“Apa kau sungguh sungguh dengan ucapanmu?”

“NDE… PERGI DARI HIDUPKU SEKARANG!!!”

 


Viewing all 1445 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>