Quantcast
Channel: Kyuyoung Shipper Indo
Viewing all 1445 articles
Browse latest View live

A ROMANTIC STORY ABOUT SOOYOUNG | 24kyuanzainn24′s Blog


A Game of Power [Third: One Important Clue]

$
0
0

soshinism-139

 A Story of Soshinism

Rating : PG-15

Genre : Romance, Action, a bit Comedy

Cast : Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Jung Yunho, Kwon Yuri, Shim Changmin, etc.

Credit : fearimaway

Previous Chapter

Start Off | Meetings

HAVE A GOOD READ

                    One Important Clue

Lelaki itu terus saja memukulkan tongkat baseball yang ada di tangannya ke sebuah ban yang tak lagi berguna di sebuah lapangan. Tatapannya penuh dengan kemarahan. Lelaki itu bahkan tak memperdulikan tatapan seseorang yang sudah memperhatikannya beraktivitas sejak setengah jam yang lalu.

Stop it now!” bentak seseorang itu. Merasa gerah dengan kelakuan lelaki yang setahun lebih muda darinya itu. Entah berpura-pura atau memang tak mendengar, lelaki itu tak menghentikan pukulannya. Malah semakin keras dan cepat.

Yya! I said stop then stop, Shim Changmin!” Berhenti. Lelaki itu menghentikan pukulannya.

“Apa?” Tanya Changmin pada seseorang yang membentaknya itu.

“Kau tidak perlu hingga seperti ini. Latihan membunuh sampai menjelang malam seperti ini? Kau hanya perlu menculiknya dan menyiksanya hingga dia mati kesakitan. Ahahaha, aku tidak sabar ingin membantumu.”

“Cish. Kukira hal yang lebih penting yang ingin kau katakan,” ujar Changmin sedikit meremehkan.

“Dia bukan seseorang yang mudah percaya pada orang lain kan?” Changmin menatap lelaki yang tingginya tidak lebih darinya itu. Kemudian ia mengangguk mengiyakan pertanyaan lelaki itu. Changmin mendudukkan tubuhnya di tanah kosong di lapangan itu, diikuti lelaki tadi.

“Dari yang kutahu, ya, dia memang seperti itu. Maka dari itu, menculiknya merupakan hal yang cukup sulit untuk kulakukan,” ujar Changmin dengan wajah datarnya.

“Atau kita bertukar tugas? Aku saja yang menculiknya dan kau lakukan tugasku. Tertarik?” Tanya lelaki itu penuh semangat. Changmin kembali memandang serius mata lelaki itu. Ia terlihat berpikir sebentar kemudian mengeluarkan suaranya lagi, “Menurutmu apa Yunho Hyung akan mengijinkan?”

“Jika kau yang bicara padanya, aku yakin dia pasti akan mengijinkan.”

Kemudian, keduanya tersenyum lebar, menandakan sebuah kepuasan melanda mereka saat ini.

***

Kyuhyun mendudukkan tubuhnya di sebuah kursi ruangannya berada. Ia menyangga kepalanya dengan kedua tangan yang disatukan, kemudian ia memejamkan matanya. Mungkin sedang merilekskan diri. Sekitar 2-3 menit setelah itu, Kyuhyun kembali membuka matanya dan menatap kosong ke sebuah foto yang terletak di bagian kanan meja kerjanya.

Entah mengapa pikirannya kembali melayang ke saat-saat dimana atasannya menemuinya.

“Ada yang bisa kubantu, Sajangnim?” Tanya Kyuhyun pada lelaki yang dengan setengah hati harus ia panggil ‘Sajangnim’ itu. Lelaki itu menarik salah satu ujung bibirnya ke atas kemudian ia kembali berbicara.

‘Kyuhyun-ssi, anggap saja kita sedang bermain kartu, kemari.” Ucapannya itu hanya ditanggapi dengan kesunyian. Kyuhyun menghadap lelaki itu, masih di tempatnya. Ia malas sekedar untuk membalas pernyataan atasannya itu.

“Kau hanya akan punya dua kartu, begitu juga aku. Biasanya, Joker tidak dipakai kan? Bagaimana jika sekarang kita memakai Joker? Kedudukannya lebih tinggi dari semua kartu kecuali As, setuju?” dan Kyuhyun tetap diam tak bergeming. Jika saja lelaki itu bukan atasannya, sudah Kyuhyun tinggalkan ia sejak pertama kali lelaki itu masuk.

“Aku ambil diam-mu itu sebagai iya,” tambahnya lagi, ia sama sekali tidak menampakkan raut atau nada bicara yang kesal karena hanya ditanggapi dengan diam oleh Kyuhyun. Sebaliknya, lelaki itu tetap menjaga bibirnya untuk tersenyum.

“Kau tidak mau kemari? Ayolah, temani aku sebentar. 5 menit saja, aku juga hanya ingin meminta pendapatmu” pintanya lagi. Entah sadar atau tidak Kyuhyun melangkahkan kakinya tepat ke hadapan atasannya itu. Kemudian, dengan gerakan lambat, ia menarik kursi yang ada di dekatnya dan duduk di kursi itu. Sementara atasannya hanya memandang Kyuhyun.

Keduanya terdiam untuk waktu yang tak bisa dibilang sebentar. Kyuhyun mengetuk-ngetukkan jemarinya pertanda ia sedikit bosan dengan keadaan ini. Ingin sekali ia mengatakan, “Sajangnim, aku juga punya kerjaan yang harus kuselesaikan secepatnya,” namun ia urungkan niat itu dan tetap diam di tempat. Kyuhyun sedikit merilekskan tubuhnya ketika atasannya itu membuka mulutnya untuk berbicara.

“Jika sedang santai seperti ini, panggil Yunho saja, tidak perlu embel-embel Sajangnim,” balas lelaki itu kemudian. Kedua bola mata Kyuhyun masih dengan setia memandang tajam tiap gerak-gerik yang atasannya lakukan.

“Kyuhyun-ssi, anggap saja aku pemain pertama dan kau kedua. Kau mendapat sebuah Jack Spade dan As, sementara aku Joker dan King Heart. Aku mengeluarkan King Heart-ku pertama kali, nah, jika sudah giliranmu, apa yang akan kau keluarkan lebih dulu?”

Dia bodoh atau apa? Sudah jelas aku akan mengeluarkan Jack terlebih dahulu dan As untuk mematikannya. Sungguh, mengapa dia begitu bodoh?, batin Kyuhyun dalam hati.

“Sudah pasti aku akan mengeluarkan Jack terlebih dulu, Sajang– maksudku, Yunho-ssi.” Yunho tersenyum entah apa namanya.

“Bagus. Kau memilih untuk menang di akhir ya? King dan Jack, aku menang. Lalu aku akan mengeluarkan Joker milikku dan akan kau matikan dengan As yang kau punya. Kyuhyun-ssi, bukankah permainan ini terlalu mudah? Bahkan sepertinya para lansia pun dapat dengan mudah memainkan ini,” ujar Yunho lagi.

Kyuhyun mengerutkan dahinya, bingung. Untuk apa sih dia bicara nonsense seperti itu? Tidak ada artinya, batin Kyuhyun lagi entah untuk yang keberapa kalinya.

“Ya, ini terlalu mudah. Aku menang. Mengalahkanmu, Yunho-ssi.” Kemudian ruangan itu dilanda kesunyian untuk sekitar 5-7 menit. Hening. Senyap. Sama sekali tak ada suara. Sampai Yunho si lelaki yang punya badan lumayan bagus itu kembali mengeluarkan apa yang ada di pikirannya.

“Kyuhyun-ssi, kau tahu rahasia Joker?” Ini seperti bukan sebuah perbincangan. Ini adalah monolog. Yunho adalah si pelaku monolog, dan Kyuhyun seseorang yang menonton acara monolognya.

“Joker memiliki sebuah fungsi. Dan Joker, dengan sangat terpaksa harus menyembunyikan fungsi itu. Sampai saat ini, hanya beberapa orang yang mengetahuinya. Tapi, apa itu artinya masyarakat global tidak akan mengetahui fungsi itu? Tentu saja tidak, kan?”

“Berbicara yang jelas, Yunho-ssi,” ujar Kyuhyun sedikit geram akan ketidakjelasan perkataan atasannya itu. Oh iya, kau tak perlu terkejut bagaimana Kyuhyun bisa berbicara seperti bukan berbicara kepada atasan.

“Baik. Nah, takdir seorang Joker memang sudah ditentukan. Untuk permainan beberapa orang, Joker memang tidak dipakai. Sementara permainan kita kali ini adalah sebaliknya. Tunggu, kau tahu apa itu takdir Joker?”

“Aku tidak tahu, dan hanya sedikit rasa ingin tahuku mengenai takdir itu.” Yunho menghembuskan nafas panjang.

“Peduli atau tidak, aku akan tetap memberitahukan padamu.” Sungguh pemaksa.

“Dalam permainan beberapa orang, dia tak boleh hidup. Dia tak bisa menjadi sebuah kartu yang dimainkan. Dia bukan seperti kartu lainnya. Dia harus tetap mati. Joker tak punya fungsi. Joker, harus selalu mati.” Yunho berhenti sejenak, lelaki itu membenarkan posisi duduknya, kemudian ia menyatukan kesepuluh jarinya hingga sela-sela jari-jari itu tak lagi terlihat.

“Kau tahu aku tidak suka perbedaan kan, Kyuhyun-ssi? Maka dari itu, untuk menyamakan permainan kita dan permainan orang lain, Joker, harus dimatikan, begitu kan?”

“Jika kau ingin menyamakan permainan kita kali ini dengan permainan orang lain, seharusnya dari awal kau tidak membuat aturan Joker bisa dimainkan,” balas Kyuhyun kemudian.

“Di sinilah As berguna. Untuk mematikan Joker, kau punya As. Dan ketika kau mengeluarkan As milikmu, aku kalah,” lanjut Yunho seperti tak mengindahkan perkataan Kyuhyun.

“Kau mengerti apa yang kumaksud, Cho Kyuhyun-ssi?” Kyuhyun bepikir ke sana kemari. Menyabangkan pikirannya kemana-mana. Hasilnya, nihil. Ia masih terlalu bingung akan ucapan Yunho.

“As akan selalu menjadi As. Sementara Joker akan selalu menjadi Joker. As akan selalu menjadi pembunuh, dia pemegang segalanya.” Yunho berdiri. Membenarkan jasnya yang sedikit kusut. Kemudian berjalan keluar dengan santai. Tepat satu langkah sebelum pintu, lelaki itu berhenti.

“Oh iya, Kyuhyun-ssi. Jika kau mendapat Joker, jaga dia baik-baik. Supaya tak mudah dimatikan oleh As. Karena seperti yang sudah kukatakan tadi, Joker memiliki satu fungsi lagi yang bisa membahayakan keberadaan As.”

 

Dan sampai saat ini, lelaki itu belum menemukan apa arti perkataan Yunho. Ia kemudian berusaha menghilangkan pikirannya tentang kata-kata Yunho tadi. Kyuhyun masih menumbukkan pandangannya pada foto seorang wanita di mejanya. Ia tersenyum tipis kemudian menggumam, “Aku merindukanmu.”

“10 menit 23 detik,” ujar seseorang di belakang Kyuhyun. Kyuhyun seketika tersadar dari lamunannya dan ia membalikkan badan. Menatap seseorang yang baru saja berbicara padanya.

“Ha? Apa?”

“Kau memandangi wajah Noona-ku selama 10 menit 23 detik.”

“Lalu kenapa? Dia masih pacarku kok. Aku masih punya hak untuk memandanginya. Mehrong~”

“Dasar kekanakan.” Minho mendengus kesal. Lelaki muda itu melangkahkan kakinya mendekati meja Kyuhyun. Kemudian ia memainkan jemarinya di foto yang sedari tadi Kyuhyun pandangi.

“Dia memang cantik ya,” ujarnya dan menghembuskan nafas sedih setelah itu.

Kyuhyun menarik ujung bibirnya ke atas. Sebuah senyuman kerinduan terulas di wajahnya.

“Bahkan jika Sooyoung bukan Noona-ku, aku juga akan mendekatinya, Hyung.”

“Kau ingat saat dia menjalankan misi di Italia?” Kyuhyun mengambil foto itu dan mendekatkannya ke dadanya.

Nde. Hahaha, aku ingat misinya itu menjadi sebuah legenda di organisasi kita,” jawab Minho. Mendudukkan tubuhnya di pinggiran meja Kyuhyun dengan santai.

“Itu menjadi sebuah awal baginya. Astaga, Minho, Noona-mu itu benar-benar gila ya. Hahahahaha!” Kyuhyun tertawa sedikit keras. Ia kembali memandangi foto itu yang masih berada di tangannya. Tersenyum hampir tertawa ketika ia mengingat peristiwa itu.

FLASHBACK

“Jika sudah bersama makanan saja, aish jinjja!” Kyuhyun menggerutu pada dirinya sendiri melihat Sooyoung makan dengan lahap dan melupakan kehadirannya di kamar hotel itu.

PRANG!                                             

Seketika Kyuhyun menoleh ke sumber suara itu. Sementara Sooyoung tetap melanjutkan makan-memakannya dengan santai dan tak memedulikan suara kaca pecah tersebut.

“MWOYA?! YYA! CHOI SOOYOUNG! MUSUHMU DI SINI!” Kyuhyun berteriak sambil melebarkan matanya ketika ia melihat siapa dalang yang memecahkan kaca hotel itu. Orang itu seharusnya ia bunuh. Kyuhyun semakin terkejut ketika ia melihat Sooyoung masih dengan santai melanjutkan kegiatannya tanpa sedikitpun memedulikan apa yang baru saja terjadi.

“YYA! IGE MWOYA, CHOI SOOYOUNG?!” bentak Kyuhyun lagi. Geram dengan kelakuan Sooyoung. Sementara seseorang yang memecahkan kaca itu perlahan mendekati Sooyoung sambil mengacungkan senjatanya tepat ke pelipis wanita itu.

Tuk.

Senjata itu tepat menempel di pelipis Sooyoung.

“AISH WAEYO?! Kau benar-benar mengganggu kegia– MWOYA?!“ Sooyoung memandang orang yang meletakkan senjatanya di kepalanya kemudian menoleh ke arah Kyuhyun. Kemarahan terlihat di wajah cantik Sooyoung.

Wanita itu berdiri menghadapkan tubuhnya ke arah lelaki itu. Jarak keduanya tak sampai 70 cm. Sooyoung mendengus kesal sambil menusuk satu sosis yang masih utuh di piringnya.

“Kau Hwang Changsung ya?” Tanya Sooyoung. Sambil mengunyah sosis Jerman itu dengan santai. Tak peduli betapa dingin permukaan senjata itu di pelipisnya.

“Aku seharusnya sudah membunuhmu lho,” ujarnya lagi. Sooyoung kemudian beralih menatap Kyuhyun yang diam dengan mulut terbuka lebar dan mata melotot. Seakan tak pernah menyaksikan pemandangan itu langsung di hadapannya.

“Kau gila ya? Kenapa tidak dicegah sih? Dasar lemah!” Sooyoung membentak seseorang bermarga Cho itu tanpa ragu. Tangan kanannya masih dengan aktif menggenggam garpu dan mencari-cari sesuatu yang bisa ia makan. Kemudian kembali memandang lelaki yang menodongkan senjata ke arahnya dengan malas.

“Heh, dengar ya, Penjahat Tanpa Kata. You’ve been distracting my precious dinner, and that’s pissed me off. Kau.. harus menanggung resikonya, Hwang Chansung-ssi.”

Sooyoung menendang perut lelaki bernama Changsung itu. Membuatnya menjatuhkan senjata yang sedari tadi ia genggam. Sooyoung menahan lelaki itu di bawahnya, kemudian mengambil senjata yang terjatuh itu dan menyerahkannya pada Kyuhyun. Kemudian ia kembali menghabisi Chansung hingga lelaki itu berdarah-darah. Setelah puas, Sooyoung berdiri dan membelakangi Chansung yang tengah terkapar. Ia mendekati Kyuhyun dan memandang lelaki itu bosan.

“Kyuhyun-ah, aku tahu kemampuanmu dalam hal seperti ini memang tak terlalu bagus. Tapi setidaknya, kau juga harus bisa untuk mencegah seorang musuh masuk ke wilayah kita dong!” Sooyoung membentak lelaki itu. Tangannya kembali mengambil senjata yang sekarang berada di tangan Kyuhyun saat Kyuhyun menunjuk ke arah belakang wanita itu.

BUGH!

Ia kembali memukul –kebetulan– dada Chansung yang ternyata kembali berdiri dan hendak menyerang Sooyoung. Wanita itu tersenyum meremehkan, kemudian sedikit memutar kepalanya ke belakang.

“Huh! Kau pikir aku tidak tahu kau akan kembali menyerangku?! Dasar makhluk jahannam!”

DOR!

Peluru timah itu berhasil mendarat dengan sempurna di perut Chansung.

Ada yang aneh di raut wajah Sooyoung saat ini. Ia terlihat terkejut dan menutup mulutnya yang terbuka.

“Cho Kyuhyun! Aku lupa ini di hotel!”

FLASHBACK END

“Dia terlalu bersemangat saat itu, sampai tak menyadari dia sudah menghabisi nyawa si Chansung itu di hotel,” tukas Kyuhyun.

“Sooyoung Noona memang benar-benar sulit ditebak. Aah Hyung, itu di mejamu ada banyak tumpukan misi..” Minho menunjukkan senyum sedikit tak ikhlasnya. Masih mencoba mengalihkan pembicaraan yang ia mulai sendiri. Ia sadar akan berakhir seperti apa pembicaraan itu nanti.

“Ah? Oh oke. Omong-omong, kenapa tidak ditangani oleh yang lain saja sih?”

Molla Hyung,” ujar Minho lagi sambil melenggang pergi meninggalkan Kyuhyun.

“Aah jeongmal..” gerutunya pada diri sendiri. Kyuhyun hampir saja membuka tumpukan kertas data-data mengenai target misinya itu jika saja seseorang tidak menepuk bahunya. Ia menoleh hanya untuk mendapati Minho berada di belakangnya. Lagi.

“Ada apa sih?” tanyanya sedikit kesal.

“Kau ditunggu Leeteuk Hyung di ruangannya,” jawab Minho dengan wajah biasanya.

“Oh astaga. Apalagi ini,” gerutunya lagi. Kyuhyun berdiri dan mulai melangkahkan kakinya menuju ruangan atasan divisinya itu.

Tok tok tok.

“Masuk.” Kyuhyun melangkah lebih dalam ke ruangan itu setelah suara persetujuan terdengar.

Leeteuk mendongak dan tersenyum setelah mengetahui siapa yang memasuki ruangannya kali ini. “Kau sudah kembali ya,” ujarnya. Masih menyelesaikan beberapa urusan yang menumpuk di mejanya.

Nde, Hyung. Ada apa memanggilku?”

“Benar-benar tipe yang tidak suka basa-basi,” tukas Leeteuk lagi.

“Cepatlah.”

“Baiklah, baiklah. Kau mendapat misi baru, misi ini langsung dari Yunho Sajangnim. Soal misi yang menumpuk di mejamu itu, sudah ditangani oleh agen yang lain,” ujar Leeteuk tegas. Kali ini ia sudah tidak lagi serius dengan kertas-kertasnya.

Kyuhyun mengerutkan kening. Bingung. “Yunho Sajangnim? Tumben sekali.”

“Uhuh. Kau seharusnya bangga Kyu, kau mendapatkan misi ini langsung darinya.” Kyuhyun tersenyum remeh. Tak begitu menyetujui ucapan Leeteuk.

“Misi apa sebenarnya, Hyung?” Tanya Kyuhyun lagi.

“Membunuh Ahn Gil Kang.” Mata Kyuhyun melebar hingga kedua bola matanya seperti hendak keluar ketika nama itu disebutkan.

“Heuh? Ahn Gil Kang? Yang belum lama diduga sebagai dalang kasus suap pada perdana menteri itu?” Leeteuk mengangguk pasti. Membalas pertanyaan Kyuhyun. Kyuhyun kembali diliputi kebingungan. “Bukankah belum pasti pelakunya dia? Lagipula stastusnya masih diduga. Ah satu lagi, buktinya pun masih belum cukup kuat,” ujar Kyuhyun. Kulit-kulit dahinya mengkerut sejalan dengan kedua alis tebalnya yang seperti menyatu.

“Rupanya kau belum mengerti ya?” Leeteuk bersandar pada kursi hitam besarnya. Kemudian ia memejamkan mata.

“Apalagi yang tidak kumengerti?”

“Ahn Gil Kang meyuruh bawahan-bawahan idiotnya untuk mencari bukti-bukti itu, sebelum kita menemukannya. Dan mereka berhasil. Kau tahu apa artinya?” Leeteuk masih menutup matanya erat.

“Dia terlindungi. Begitu kan?” tukas Kyuhyun lagi dengan cepat. Lelaki itu memang memiliki tingkat respons yang cepat.

Point. That’s what I hate the most, his current status is guarded. Tidak ada cara lain selain membunuhnya. Dengan membunuhnya, kita tak perlu repot-repot lagi untuk menemukan bukti-bukti itu.” Kali ini Leeteuk membuka matanya.

“Aah.. Aku tahu maksud pembicaraanmu. Lalu, siapa partnerku?”

 “Yuri dan Changmin. Kalian kembali bersatu ya, meskipun tanpa Soo– A-ah, untuk detail misinya bisa kau baca sendiri,” ujar Leeteuk lagi sambil melemparkan sebuah data tentang misi Kyuhyun kali ini. Masih berusaha menutupi raut wajahnya yang hampir saja menyebutkan nama seseorang secara tidak sadar.

Berbeda dengan Kyuhyun. Tatapannya berubah sendu kali ini, kemudian ia berkata, “Meskipun tanpa siapa? Sooyoung?”

Leeteuk terhenyak. Menyadari kelalaian mulutnya sampai bisa mengucapkan nama itu di kantor. “Anni, lupakan.”

Kyuhyun mendecak kesal. Dengan langkah ringan ia keluar dari ruangan itu dan menuju mejanya kembali. Tanpa mengucapkan gamsahamnida atau permisi ke atasannya itu.

***

“Heh, kau sedang apa?”

Naega? Aku sedang mengurusi beberapa hal di butik. Sebentar lagi aku pulang.”

“Tidak ada yang bertanya kapan kau pulang.”

“Eyy, jika kau meneleponku hanya untuk mengatakan kalimat-kalimat sarkatismu itu padaku, sebaiknya kau putuskan saja teleponmu ini.”

“Siapa yang sarkatis, Choi? Seharusnya kau menyadari diri sendiri dulu jika kau lebih sarkatis ketimbang a–“

Tut tut tut.

Sambungan terputus.

“Choi Sooyoung nan jeongmal!” Yuri kembali menelepon Sooyoung untuk yang kedua kalinya. Beruntunglah ia Sooyoung mengangkat sambungan itu.

“What, Yul? I’m busy right now.”

Tut tut tut.

Sambungan terputus untuk yang kedua kalinya. Yuri menghela nafas lega. Setidaknya, ia sudah menelepon Sooyoung untuk memastikan keadaan wanita itu hari ini. Yah, sebagai penjaga Sooyoung, ia memiliki tugas untuk tetap mengetahui keadaan Sooyoung setiap hari. Dulu, ia sampai pernah dikatai sebagai lesbian oleh Sooyoung, itu karena ia terus-terusan menelepon Sooyoung setiap hari. Maka dari itu Yuri mulai mengurangi intensitas-menelepon-Sooyoung-nya menjadi tiap 3 hari sekali.

Beep.

Yuri mengambil ponsel khusus kerjanya. Barusan notifier sebuah pesan masuk. Ia membaca pesan itu dengan seksama.

Malin     :     Andromeda. 7 pm.

“Mungkinkah ini sebuah misi baru? Jika iya, ini aneh.” Wanita itu melirik jam tangan di tangan kanannya. 6.51 pm. Dengan kebingungan luar biasa Yuri melangkah keluar dan mulai mengendarai mobilnya ke tempat yang tadi seseorang sebutkan di pesannya. Sudah tak ada waktu. Rumahnya cukup jauh dari tempat itu.

***

What, Yul? I’m busy right now,” ujar Sooyoung dan segera mengakhiri panggilan Yuri untuknya. Dia sedikit tersenyum dan mengatakan ucapan terima kasih dengan pelan ketika salah satu pegawainya memberinya beberapa berkas untuk ditandatangani. Berkas itu biasanya berisi persetujuan untuk memberikan sponsor untuk beberapa artis atau bekerja sama dengan pihak lain.

“Aah.. Hoaaammm..” Sooyoung meregangkan badannya sambil sedikit menguap ketika berkas-berkas yang harus ia tandatangani itu selesai dikerjakan. Hari ini benar-benar hari yang sibuk untuknya. Ia melihat jam dan menyadari waktu masih menunjukkan pukul 7 malam. Setidaknya ini belum terlalu malam. Wanita itu memutuskan untuk mengunjungi coffee shop favoritnya.

Sooyoung menghubungi Yuri dalam perjalanannya menuju coffee shop itu. Ia mendecak kesal ketika hanya suara operator yang terdengar. Sooyoung berpikir untuk beberapa saat. Kemudian senyumnya mengembang.

Ia kembali menghubungi seseorang. Berharap orang itu mengangkat.

Yeoboseyo. Ada apa, Choi? Kau merindukanku?”

Senyumnya kembali mengembang ketika ia mendengar suara berat itu berbicara. Kyuhyun mengangkat teleponnya.

“Kau.. mau menemaniku makan tidak?” tanyanya sedikit ragu. Takut sebuah penolakan yang akan ia dapat.

“Aah.. Mianhaeyo, Soo-ah. Aku ada urusan penting setelah ini.”

Benar kan. Penolakan yang tak langsung.

Gwenchana, Kyu. Eumm.. Baiklah, aku tutup. Maaf mengganggumu. Annyeong–“

Sooyoung-ah!”

Wanita itu sedikit terkejut ketika Kyuhyun memotong perkataannya.

Waeyo?”

“Eumm.. Anniya, tidak jadi. Lupakan.” Ia mendengar sebuah keraguan dari suara berat itu. Tak mau kembali mengganggu Kyuhyun, Sooyoung memutuskan untuk cepat-cepat memutuskan sambungan itu.

“Aah nde. Annyeong, Kyuhyun-ssi.”

Tut tut tut.

“Dasar tidak sopan!” Baru saja ia merubah pandangannya soal Kyuhyun, kini pandangan itu sudah lenyap layaknya ditelan bumi. Sooyoung mengendikkan bahu. Malas memikirkan hal kurang penting seperti itu.

“Sepertinya aku mendapat karma karena memperlakukan Yuri seperti tadi,” gerutunya.

***

Sementara itu, di sebuah tempat yang tak bisa dibilang bersih, ketiga orang telah berkumpul. Ekspresi datar terlihat di wajah ketiga orang itu. Sedetik kemudian, satu di antara ketiga manusia itu bersuara.

“Kita berkumpul lagi.”

 

TBC

Huuaaahhhh akhirnya part 3 keluar! Maaf ya update lama banget, banyak urusan yang harus saya urusi. Oh iya makasi yang udah nungguin J Sejujurnya saya sedikit kecewa karena di part 2 kemarin yang komen cuma 80. Berkurang sekitar 20 dari part pertamanya. Saya bukan tipe author yang kalo komennya ngga segini-segitu nggak akan lanjut, tapi ya tolong dihargai juga ya usaha saya buat ff ini. Meskipun masih banyak kekurangan sana-sini. Kritik dan komen kalian itu sangat membantu saya J Makasi.

Oh iya, ada yang tau yang dimaksud As dan Joker sama Yunho itu siapa? Hihihi maaf ya saya bikin bingung kalian._.


[SERIES] Cupid Couple (Part 7)

$
0
0

cupid couple new

Title                       : Cupid Couple (Part 7)

Author                  : Chuyleez

Main Cast            : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun, Im Yoona

Support Cast      : Kim Suho, Oh Sehun, Xi Luhan

Genre                   : Fantasy, Romance, Comedy (Maybe), Friendship.

Rating                   : 15

Length                  : Series

Annyeong yeorobun… Cupid Couple is comeback. Mian ne post’y kelamaan coz author libur dlu dari dunia per fanfic-an (?) karena lebaran hehehe… Mohon maaf lahir batin yah bila author punya salah baik yang disengaja maupun tidak disengaja.Begitu juga dalam penyajian ff ini mungkin banyak yang kurang berkenan author minta maaf.

Bila ada kesamaan jalan cerita harap mention author di facebook Andria Chuyleez Minoz or twitter @chuyleezluvsuju. Happy Reading All… ^^

 Teaser | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5 | Part 6

***

Satu tahun kemudian….

Kyuhyun sedang duduk di depan pohon dengan memegang pisau di tangan kanannya. Dia menebalkan ukiran tulisan ‘KYU ♥ SOO’ di pohon itu.

“Soo… Aku mau ke Amerika untuk meneruskan kuliahku disana. Mungkin, 4 tahun lagi aku akan kembali ke Korea. Appa, mempercayakanku untuk mengelola bisnisnya kelak karena Jonghyun Hyung tidak mau meneruskan bisnis Appa.”

Tangan Kyuhyun masih dengan lincahnya menebalkan ukiran tulisan yang sebelumnya sempat pudar seiring dengan bergulirnya waktu.

“Bagaimana wujudmu sekarang? Aku harus menunggu berapa tahun untuk bisa bertemu denganmu? Bagaimana keadaanmu sekarang? Kau tinggal dimana sekarang?…” terlalu banyak pertanyaan dalam benak Kyuhyun.

Tiba – tiba Kyuhyun merasakan tetesan salju pada wajahnya. Kepalanya mendongak ke atas. Senyuman terukir di bibir tebalnya.

“Salju pertama Soo… Ini tahun pertama semenjak kau pergi. Aku harus menunggu sampai bertahun – tahun lagi untuk bertemu denganmu.”

Tangan Kyuhyun terulur menadahkan rintikan salju.

“Tapi… satu tahun ini benar – benar terasa berat… Aku akan bertahan Soo, aku sudah berjanji.”

Kyuhyun meraba pelan ukiran tulisan yang telah selesai. Dia membangkitkan tubuhnya dan pergi dari tempat itu.

“Sampai bertemu 4 tahun lagi. Semoga Korea tidak akan pernah berubah selama 4 tahun ini.”

Kyuhyun meninggalkan pohon itu. Dan berjanji akan kembali 4 tahun lagi.

***

Yoona menggoreskan pensil pada selembar kertas. Tangannya dengan lincah menggerakkan batang pensil membentuk sebuah sketsa wajah seorang namja. Donghae, namja yang menjadi cinta sejatinya dan selama satu tahun ini berada dalam fikirannya.

Banyak sketsa wajah Donghae yang terpajang di dinding kamar Yoona. Ommanya heran melihat kelakuan putrinya yang seperti seorang pemuja rahasia. Pernah ditanya mengenai siapa namja itu. Namun Yoona hanya mengatakan namja itu datang dari hatinya. Ommanya hanya diam dan tak menanyakan lagi mengenai namja itu. Hanya bisa memperhatikan hari demi hari lukisan wajah namja itu semakin banyak menempel di dindingnya.

“Yoona~ah, kau sudah menyiapkan barang – barang yang akan dibawa ke Jepang nanti?”

Yoona menghentikan lukisannya karena memang sudah selesai. Kemudian menoleh ke arah Ommanya.

“Sudah.” Ujar Yoona sambil menunjuk ke arah satu koper dan tas jinjing yang dibawanya.

Nyonya Im mendekat ke arah Yoona. Dan memeluknya dari belakang.

“Selama di Jepang nanti, jaga dirimu baik – baik. Kau hidup terasing disana.”

“Ne, Omma.”

“Namja itu…” Nyonya Im melirik ke arah lukisan Yoona.“Semakin tampan.”

Yoona tersenyum tipis.

“Nyatanya dia lebih tampan Omma.”

Yoona mengangkat lukisannya dan ditempel di dinding kamarnya.

“Jangan pernah merapihkan semua lembaran kertas ini. Biarlah mereka disini sampai aku kembali.” Pesannya pada Ommanya.

Nyonya Im menghembuskan nafasnya kasar.“Baiklah.”

Yoona tersenyum.

“Setidaknya di Jepang nanti, aku mulai akan mencari keberadaanmu, Choi Sooyoung.” Batin Yoona dengan tatapan matanya mengisyaratkan dendam yang luar biasa.

Ada yang menarik dari puluhan gambar yang bertengger di dinding kamar Yoona. Ada gambar seorang gadis yang ditusuk dengan panah.Tertulis di lukisan itu ‘I Kill You’. Itu gambar Choi Sooyoung.

***

4 tahun kemudian

Seorang gadis beusia 5 tahun sedang berlari kencang dengan kaki mungilnya. Tiba – tiba dia merasakan ada yang menyenggol bahunya. Seorang namja kecil dengan tinggi sama dengannya. Hingga membuat gadis kecil itu terjatuh.

“YAA!! Oh Sehun!! Kau curang yah?” teriak yeoja kecil itu.

Namja yang dipanggil Sehun itu hanya tertawa.

“Palliwa… Luhan dan Suho sudah di depan. Sampai kapan kau duduk disitu?”

Sehun langsung pergi meninggalkan gadis itu yang masih terjatuh.

“Aisshh, jinjja. Awas kalian semua!!” ucap gadis itu geram.

“Neo, gwenchana?” tanya seorang namja berusia kurang lebih 22 tahun.

Gadis itu menoleh ke arah namja itu.“Ne.” wajahnya masih terlihat kesal.

Namja itu tertegun melihat gadis itu.

“Matanya…. Mirip dengan seseorang.” Batin namja itu memandang dalam mata gadis kecil itu.

Namja itu membantunya berdiri.

“Kejarlah teman – temanmu. Sepertinya kau tertinggal terlalu jauh.”

“Ne. Awas kaliah Oh Sehun, Xi Luhan, Kim Suho!!” ucap gadis itu geram dan berlari mengejar ketiga temannya yang sudah berada jauh darinya.

Namja itu tersenyum kecil. Kemudian langkah kakinya menuju ke sebuah pohon. Dia meraba pohon tersebut dan mencari sesuatu.

“Mana tulisannya?? Apa 4 tahun aku tidak mengukirnya tulisannya hilang?” ucap namja itu.

Rabaan tangannya terhenti ketika merasakan ukiran tulisan yang mulai pudar. Namja itu tersenyum.

“Akhirnya ketemu.”

Namja itu mengeluarkan sebuah pisau kecil dari tasnya. Dia kembali mengukir di pohon itu tulisan ‘KYU ♥ SOO’.

Namja itu merasakan tetesan salju yang dingin di atas kepalanya. Namja itu mendongakkan kepala dan tersenyum.

“Ini tahun kelima semenjak kau pergi, Soo. Aku masih mencarimu kemanapun. Kini, aku bukan namja manja lagi. Aku sudah mendapatkan gelar sarjana dan menjadi seorang namja dewasa. Kau akan bangga padaku saat kita bertemu lagi.” Ujar namja itu.

Namja itu, Kyuhyun. Dia sudah kembali setelah pergi ke Amerika 4 tahun untuk melanjutkan studinya. Dia masih menepati janjinya untuk terus mencari Sooyoung.

Gadis kecil berusia 5 tahun itu masih berlari. Tiga teman namjanya berdiri 100 meter di hadapannya. Mata gadis itu mengisyaratkan kemarahan yang luar biasa.

“Sepertinya dia marah.” Bisik namja salah satu namja itu bernama Luhan.

“Biar saja. Kita hanya perlu menghindar.” Ujar namja bernama Suho

“Tapi aku takut kakiku di tendang lagi.” Ujar namja bernama Sehun itu cemas.

“YAA!! KALIAN!!” teriak gadis itu saat jarak di antara mereka sudah dekat.

“Kita harus menghindar. Satu…”

“Dua…”

“Tiga.”

Tiga namja itu berlari namun salah satu dari mereka terkena tendangan kaki gadis itu hingga dia terjatuh.

Empat belas tahun kemudian…

“Sehun~ah, gwenchana?” tanya Luhan.

“YAA!! CHOI SOOYOUNG!!” teriak Sehun.

Gadis yang dipanggil Sooyoung hanya tertawa terbahak – bahak.

“Larimu sangat lambat Hun~ah. Masa sejak kecil sampai sekarang tidak bisa menghindari tendanganku.” Ujar gadis itu tertawa.

“Kau tahu berapa luka yang sudah kau buat? Disini.. Disini… Disini juga pernah.” ujar Sehun menujuk bagian tubuhnya yang pernah terluka karena tendangan Sooyoung.

“Makanya lain kali jangan buat aku marah.”

“Bukan aku yang membuatmu marah. Tapi mereka.” Tunjuk Sehun pada Luhan dan Suho.“Mereka larinya terlalu cepat.”

“Jangan salahkan aku.” Ujar Suho dan Luhan bersamaan.

“Lain kali kau harus berlatih lari cepat. Masa kau kalah dengan seorang gadis.” Ejek Luhan.

Sebuah tendangan lagi – lagi mendarat di kaki Luhan kini.

“YAA!!” teriak namja itu.

“Jangan mengejekku.Aku gadis, tapi bukan berarti aku lemah.”

“Arrasso. Aku tahu, kau ini kan gadis aneh.” Sahut Sehun.

“Mana ada seorang yeoja yang rela menyamar menjadi namja supaya bisa masuk game center.” Sambung Luhan.

Mata Sooyoung membulat kesal.Semua yang dikatakan temannya memang benar.

“Sudah… Sudah… Ayo kita ke game center sekarang.” Ujar Suho menengahi.

“Suho~ah, kau satu – satunya yang mengerti aku.” Ujar Sooyoung menepuk bahu Suho.

Suho tersenyum.

“Suho terus yang kau puji.” Gerutu Sehun.

“Sudahlah… pakai ini.” Ujar Luhan melempar sebuah wig rambut pendek pada Sooyoung.

Sooyoung menangkapnya.Dia menggulung rambut panjangnya dan memakai wignya.

“Kenapa tidak kau potong saja rambut panjangmu itu? Percuma saja punya rambut panjang tapi kelakuanmu tidak seperti yeoja.”

“Kalau aku memotong rambutku, bisa – bisa aku dihabisi Omma-ku.”

Sooyoung selesai menata rambutnya.

“Kajja… Kita ke game center.” Ujar Sooyoung ceria.

Ketiga sahabatnya hanya bisa geleng – geleng kepala. Sooyoung merangkul bahu Suho dan mengajaknya untuk berjalan di sampingnya. Ini karena dia merasa Suho yang paling baik diantara Sehun dan Luhan. Sehun dan Luhan hanya menggerutu di belakangnya.

***

Kyuhyun mengeratkan jas coklatnya. Dia melihat penampilannya dengan celana dan jas berwarna senada, kemeja krem dengan dasi warna merah hati bergaris putih. Namja itu tersenyum.

Kyuhyun mengambil tas kerjanya dan pergi ke tempat kerjanya. Kini bukan lagi motor sport yang biasa menemani langkahnya ke sekolah. Tetapi sebuah mobil audy warna hitam yang menemani perjalanannya ke kantor.

Sesampainya di kantor, seorang yeoja sudah menunggunya di lobby kantor.

“Tuan Cho, Tuan Hanazawa hendak bertemu jam 1 siang.”

“Tolak saja.Kau tahu aku punya jadwal mengajar.”

“Iya tapi…”

“Sudah kubilang tolak saja.”

“Baiklah.”

Kyuhyun berjalan menuju ruangannya.Yeoja itu, sekretarisnya mengikutinya dari belakang.

“Apa kau sudah mendapat kabar mengenai Sooyoung?”

“Belum ada kabar mengenainya, Sajangnim.”

Kyuhyun menghela nafasnya.Dia sudah menyewa beberapa detektif untuk mencari keberadaan Sooyoung.Namun belum ada yang menemukannya.Gadis itu pintar bersembunyi.

“Jika sekarang kau hidup, usiamu sudah 19 tahun… Usia dimana kita pertama kali bertemu.” Batin Kyuhyun.

***

Yoona merapihkan rambut yang panjang. Dia mengambil kotak kecil berisi kontak lens dan memakaikan kontak lens di mata indahnya. Sembilan belas tahun telah merubah hidup Yoona seiring dengan pertumbuhannya. Gadis itu terlihat lebih cantik dan modis.Sifat acuh dan dinginnya kini sedikit demi sedikit mulai sirna. Dia menjadi orang yang ramah kepada siapapun.

Yoona bekerja di sebuah perusahaan penerbit sebagai editor sekaligus pengarang komik di Jepang. Sudah banyak hasil karyanya yang diterbitkan. Tinggal lama di sebuah Negara yang terkenal dengan anime dan komiknya membuat Yoona mengembangkan bakatnya.

Yoona pulang ke Korea untuk berlibur dan mengunjungi Omma-nya. Dari hasil kerja kerasnya di Jepang, Yoona membangun sebuah restoran untuk dikelola Omma-nya.

“Omma…” ujar Yoona memanggil seorang wanita paruh baya yang sedang mengawasi karyawannya.

“Yoona~ah.” Ujar Nyonya Im memeluk Yoona.“Kau sedang libur?”

“Ne. Omma, restorannya terlihat ramai.”

“Tentu. Ah, sebaiknya kau istirahat. Kau pasti lelah.”

“Ne.” ujar Yoona tersenyum.

Gadis itu masuk ke ruangan Ommanya dan beristirahat disana.

Kehidupan keluarga Yoona berubah drastis selama 19 tahun ini. Sudah tidak ada lagi debt collector yang selalu mengganggu kehidupan mereka.

19 tahun telah berlalu, namun tidak menyurutkan dendam Yoona untuk mencari Sooyoung. Untuk membalaskan dendamnya.Donghae tidak bisa bereinkarnasi dan memilih mati karena Sooyoung.

***

Kyuhyun menggerakkan tangannya untuk mempertegas tulisan ‘KYU ♥ SOO’ pada sebuah pohon. Dia memandang sedih ke arah pohon itu. Sayatan pisau itu merusak sedikit batang pohon itu. Mungkin jika pohon itu bisa bicara, dia akan berteriak kesakitan.

“Soo… Pohon ini semakin tua, namun aku belum menemukanmu. Bagaimana jika dia sudah mati sebelum aku menunjukkannya padamu. Hanya ini satu – satunya tanda bahwa kita pernah bersama di masa lalu.”

Kyuhyun meraba ukirannya yang sudah selesai di rapihkan.

“Tahun ke – 19, namun belum ada hasil. Usiaku terus bertambah, apa benar kau menginginkan aku menjadi seorang perjaka tua Soo?Tiga puluh enam tahun, itu sudah tidak muda lagi.”

Flashback

“Kyu~ah, sampai kapan kau akan terus sendiri?” tanya Omma Kyuhyun.

“Aku belum menemukan apa yang aku cari.”

“Apa yang kau cari?Usiamu sudah tidak muda lagi.Harusnya kau sudah menikah.”

“Aku akan menunggunya, Omma.”

“Kyu…” Omma Kyuhyun menghela nafas sejenak.“Omma punya teman, putrinya berusia 25 tahun, seumuran dengan Min Hyuk. Namanya Baek Suzy. Sepertinya dia tertarik padamu.”

“Aku yang tidak tertarik.”

“Kyu…”

“Berikan saja pada Min Hyuk.Supaya dia tidak terus menjomblo.”

“Min Hyuk masih muda. Tidak seperti kau, Omma juga kan ingin punya cucu Kyu… Omma sudah semakin tua.”

“Kalau begitu…. Suruh saja Min Hyuk menikah.”

“Omma ingin kau yang menikah.”
“Sudahlah Omma, aku pusing. Aku berjanji setelah menemukannya, aku akan menikah dengannya secepatnya.”

Omma Kyuhyun lagi – lagi menghela nafas sudah sekian kalinya Kyuhyun menolak.

Flashback End

Min Hyuk atau lebih lengkapnya Kang Min Hyuk adalah adik Kyuhyun dari pernikahan Ommanya dengan suaminya kini. Usia Min Hyuk kini 25 tahun. Berbeda 11 tahun dengan Kyuhyun. Hubungan Kyuhyun dengan Omma-nya sudah membaik. Begitu juga hubungannya dengan Min Hyuk dan Appa tirinya kini. Kyuhyun sudah bisa menerimanya.

***

“Soo… Lihat, Omma belikan dress baru. Pakai hari pertama kuliahmu yah.” ujar Tiffany, Omma Sooyoung sambil menunjukkan dress berwarna putih dan pink yang manis.

“Mwo??? Omma…”

“Lihat, ini sangat manis kan?”

“Aku tidak mau memakainya!!” ujar Sooyoung menolak.

“Waeyo?? Ayolah Soo…. Tidak mungkin dress ini aku berikan pada Minho.”

“Biar saja Minho yang pakai.”

“NOONA!!” teriak Minho kesal.

Raut wajah Omma Sooyoung terlihat kecewa. Wanita itu menunduk dan meremas sedikit dress itu. Sepertinya tidak ada yang tidak luluh dengan raut wajah sedihnya.

“Arrasso. Aku akan memakainya.” ujar Sooyoung luluh.

“Ah, gomawo Soo~ah.” ujar Tiffany ceria.

Sooyoung tersenyum tipis. Omma-nya memang suka bertindak kekanak – kanakan jika tidak dituruti.

***

Keesokan harinya…

Suho, Sehun dan Luhan sudah menunggu Sooyoung untuk berangkat ke kampus bersama. Mereka memang sahabat sejati meskipun sering bertengkar. Mereka mengambil jurusan dan fakultas yang sama. Dan kini mereka berharap, supaya bisa satu kelas saat kuliah

“Aisshh, kenapa lagi anak itu? Lama sekali.” keluh Luhan.

“Jangan – jangan di dandani lagi oleh Omma-nya.” sahut Sehun.

“Omma… Aku berangkat.” terdengar suara teriakan Sooyoung.

Sooyoung langsung berlari keluar karena tahu teman – temannya menunggunya.

“Soo, tunggu dulu…” ujar Tiffany mengejar Sooyoung.

“Apa lagi Omma?”

“Ada yang tertinggal.”

Tiffany memasang jepitan pita di rambut Sooyoung.

“Cantiknya anak Omma.” Puji Tiffany.

“Omma aku berangkat dulu yah.”

Sooyoung keluar rumah dan menemui ketiga temannya. Benar dugaan Sehun. Sooyoung di dandani oleh Ommanya dan dipakaikan dress. Luhan dan Sehun menahan tawanya. Sedangkan Suho, namja itu terpana karena yeoja itu benar – benar terlihat cantik.

“Suho, Sehun, Luhan…. Sooyoung terlihat cantik kan?” tanya Tiffany pada ketiga teman putrinya.

“Ne, Ahjumma.” ucap ketiganya dengan ekspresi berbeda.

Luhan dan Sehun masih menahan tawanya, sedangkan Suho benar – benar tulus mengatakannya.

“Omma…. Aku berangkat yah.”

“Ne, hati – hati di jalan sayang.”

Sooyoung merengut. Dia tidak begitu suka dimanja Omma-nya. Keempat sekawan ini kemudian berangkat kuliah bersama.

“Diam kalian berdua!!” ujar Sooyoung galak pada Sehun dan Luhan.

Bukannya berhenti, kedua namja itu malah tidak bisa menahan tawanya.

“Hahahaha…. Kau lucu Soo~ah.” tawa Sehun.

Sooyoung tahu mereka berdua tertawa karena melihat penampilannya kini.

“Aisshh, Omma memang menyebalkan.Masa aku di dandani seperti ini?” keluh Sooyoung.

“Kau cantik Soo.” puji Suho.

“Jangan berbohong Suho~ah.Aku tahu ini aneh.”

“Aku tidak berbohong.”

“Ah, ini menyebalkan.”

Tak terasa mereka sampai di halte bus. Bus yang mereka tunggu pun tiba. Mereka bergegas masuk ke dalam bus sebelum kehabisan tempat duduk.

***

Yoona berjalan cepat menuju halte bus.Namun karena kurang hati – hati dia bertabrakan dengan seorang namja yang sedang menelpon.

“Jeosonghamnida.” Ujar Yoona mengambilkan ponsel namja itu yang terjatuh.

“Yoona~Sshi?”

Yoona mengangkat wajahnya dan melihat namja itu.

“Benar kau Yoona?”

“Kyuhyun??”

Kyuhyun dan Yoona kini duduk kursi taman tak jauh dari halte itu. Suasana canggung mengelilingi mereka.

“Bagaimana keadaanmu?” tanya Kyuhyun akhirnya.

“Baik.”

“Dimana kau tinggal selama 19 tahun ini?”

“Aku tinggal di Jepang.Aku mendapatkan beasiswa disana.”

“Ah, Geuraeyo… Kau pintar jadi wajar saja. Aku… Empat tahun di Amerika.Dan setelah itu aku mengelola perusahaan Appaku.”

“Apa hubungannya denganmu sudah baik?”

“Ne.”

“Bagaimana keadaan Jonghyun~Sshi?”

“Dia baik. Caffenya sudah besar sekarang.Dia membuka cabang di seluruh Korea.”

“Benarkah? Dia pasti sibuk sekarang.”

“Kau ingin menemuinya?”

“Nanti saja. Aku takut mengganggu waktunya.”

“Tidak juga. Dia pasti senang bertemu denganmu.”

Yoona tersenyum. Sejenak dia memikirkan apa yang harus dikatakan nanti.

“Kyuhyun~Sshi… Hmm…. Kau sudah bertemu dengan…. Reinkarnasi Sooyoung?” tanya Yoona ragu – ragu.

Kepala Kyuhyun menerawang ke atas langit.

“Belum. Aku tidak tahu dia dimana sekarang. Kau sendiri?”

Yoona meremas sedikit bagian bawah dress yang dia pakai. Dia teringat akan dendamnya. Yoona menggingit bibirnya menahan tangis.

“Donghae Oppa… Dia mati.” Ujar Yoona menitikkan air mata.

“Mwo?” Kyuhyun terkejut dan menoleh ke arah Yoona.

“Dia bunuh diri.”

Kyuhyun terdiam mencerna semua perkataan Yoona yang dia rasa tidak masuk akal.

“Bagaimana bisa?” tanya Kyuhyun.

“Sooyoung menolaknya. Dia memutuskan untuk mengakhiri semua. Tidak bisakah dia menolak ketika sudah bereinkarnasi?? Aku tidak bisa memaafkannya.” Ujar Yoona penuh dendam.

“Mwo?” Kyuhyun terkejut

“Jika aku bertemu dengannya… Aku tidak akan membiarkan dia tenang.”

“Itu bukan salahnya.”Ujar Kyuhyun marah.

“ITU SALAHNYA KYUHYUN~SSHI!!! Jika dia tidak menolaknya mungkin Donghae Oppa masih hidup sampai sekarang. Dia membunuhnya… Dia membunuh Donghae Oppa!!”

“Anniya Yoona~ah!!”

“Kau masih membelanya?? Bagaimana jika dia meninggalkanmu juga?”

“Tidak. Dia tidak mungkin meninggalkanku.”

“Kau terlalu percaya diri. Kau fikir Sooyoung di masa lalu akan sama dengan Sooyoung di masa kini.”

“Dia sudah berjanji padaku.”

“Dia bisa mengingkari janjinya pada Donghae Oppa. Dia pasti juga bisa mengingkari janjinya padamu.”

“Dia tidak begitu!!” bentak Kyuhyun keras.

“Annyeong… Kyuhyun~Sshi.” Ujar Yoona mengakhiri perdebatannya dengan Kyuhyun.

Yoona beranjak berdiri namun Kyuhyun menahan tangannya.

“Jangan sampai kau melakukan sesuatu pada Sooyoung.” Ancam Kyuhyun.

Yoona hanya tersenyum sinis dan menghempaskan tangan Kyuhyun.

“Sebaiknya kau mencarinya lebih giat lagi. Sebelum aku menemukannya dan kau tidak bisa bertemu dengannya lagi.” Ujar Yoona balas mengancam.

Yoona pergi meninggalkan Kyuhyun.Kyuhyun mengepalkan tangannya menahan amarah.

“Aku harus mencarimu kemana lagi Soo?” batin Kyuhyun.

***

Sesampainya di kampus, Sooyoung langsung berlari menuju toilet wanita. Ketiga temannya menunggu di luar.

Sooyoung mengganti dressnya dengan kemeja merah kotak – kotak dan celana jeans panjang. Flat shoes-nya di ganti dengan Sneakers berwarna merah. Jepitan rambutnya di lepas. Dia menggulung rambutnya ke atas kemudian menutupnya dengan wig pendek.

“Begini lebih baik.” ujar Sooyoung tersenyum.

Sooyoung keluar dari toilet. Sehun dan Luhan tersenyum melihat penampilan Sooyoung sekarang. Tetapi berbeda dengan Suho. Namja itu diam dan tak berekspresi.

“Ini baru Sooyoung kita.” ujar Luhan menepuk bahu Sooyoung.

“Seperti ini lebih nyaman.”

Keempat sekawan itu langsung menuju mading kampus untuk melihat pembagian kelas.

“Kita sekelas kan?” tanya Sehun.

“Tentu saja. Lihat ini… Oh Sehun… Xi Luhan. … Kim Suho … dan Choi Sooyoung.” ujar Sooyoung menunjuk nama – nama mereka.

“Kajja… Kita ke kelas.” ujar Suho.

Keempat sekawan itu pergi menuju kelas mereka.

“Apa kita terlambat?” tanya Suho.

“Sepertinya begitu.” sahut Luhan.

“Kau sih, terlambat mengganti pakaianmu.” ujar Sehun menyalahkan Sooyoung.

“Mianhae.” sesal Sooyoung.

Suho mengetuk pintu ruang kelas dan membukanya. Keempat sekawan itu langsung mendapat perhatian dari seluruh penghuni kelas.

“Hari pertama kalian sudah terlambat.” ujar seorang namja berusia kira – kira 30 tahun yang sedang menulis di papan tulis.

“Jeosonghamnida Sonsaengnim.” sesal Suho.

“Masuk kalian.” perintah namja itu.

Suho langsung masuk kelas diikuti dengan ketiga temannya mengekor di belakang.

“Siapa yang menyuruh kalian duduk?” ujar namja itu dingin.

Keempat sekawan itu menghentikan langkahnya menuju kursi masing – masing.

“Berdiri di depan kelas dan perkenalkan diri kalian masing – masing.” ujar namja itu dengan tatapan tajamnya.

Keempat sekawan menurut dan berdiri di depan kelas.

Namja itu memandangi wajah keempat sekawan itu satu per satu. Namun perhatiannya tertuju pada Sooyoung. Tersirat kerinduan yang dalam dari tatapannya kini.

“Choi Sooyoung.” ujar namja itu seperti desisan.

Sooyoung mengangkat kepalanya yang sejak tadi menunduk. “Sonsaengnim mengetahui namaku?” ujar Sooyoung heran.

Mata namja itu membulat sempurna. Matanya memerah menahan sesak yang tiba – tiba muncul di dadanya.

“Kalian boleh duduk.” ujar namja itu lirih.

“Ne?”

Keempat sekawan langsung mengambil tempat duduk masing – masing.

Namja itu menghela nafasnya. Dia ingin sekali memeluk gadis itu sekarang. Namun dia mengingat dimana dia berada kini. Tidak mungkin dia melepas rindunya di depan kelas.

Sooyoung membaca sebuah nama yang tertera di papan tulis. Nama yang dituliskan namja itu.

“Cho Kyuhyun? Apa itu namanya?” tanya Sooyoung.

“Sepertinya begitu.” Jawab Suho yang duduk di sampingnya.

Kyuhyun memandang ke arah Sooyoung. Gadis itu terlihat acuh. Benarkah dia Sooyoungnya??Sooyoung yang sudah bereinkarnasi 19 tahun lalu.

***

Kelas untuk kuliah hari ini telah berakhir. Sooyoung bergegas menuju toilet untuk mengganti pakaiannya.

“Inilah susahnya punya sahabat setengah wanita. Lihat saja dia harus mengganti – ganti pakaiannya seperti ini.” Ujar Luhan.

Sooyoung mengganti kemeja dan celana jeansnya dengan dress yang dia pakai saat berangkat kuliah. Dia mengganti sepatu sneakersnya dengan flat shoes coklatnya. Tak butuh waktu lama Sooyoung sudah keluar dari toilet.

“Aisshh, kau lama sekali!” keluh Sehun.

“Mianhae.”

Luhan membenarkan bagian bawah dress Sooyoung yang sedikit tersingkap. “Dasar… Seharusnya perhatikan dulu bagian bawah dress-mu itu sebelum keluar toilet. Untung aku yang melihatnya kalau Suho yang melihatnya bisa – bisa…” ujar Luhan mengerling nakal ke arah Suho.

Suho memelototkan matanya. Sehun dan Luhan tertawa.

“Apa yang kalian tertawakan sih? Aku juga kan pakai celana pendek. Bukan masalah siapapun yang melihatnya.”Ujar Sooyoung acuh.

“Aissh, yeoja ini…”

“Jepitanmu…” ujar Suho menunjuk ke arah rambut Sooyoung yang belum terpasang jepitan.

“Dimana Jepitanku yah?”

Sooyoung langsung membongkar isi tasnya namun tidak di temukan. Tiba – tiba sesuatu jatuh dari tas Sooyoung. Suho tersenyum menemukan jepitan itu yang terjatuh.

“Ini jepitanmu… Biar aku yang pakaikan.” Ujarnya.

“Ah, ne.”

Suho memakaikan jepitan di rambut panjang Sooyoung. Namja itu tersenyum.

“Yah, Suho~ah kenapa wajahmu memerah?” ujar Sehun menahan tawanya.

Sooyoung langsung beralih menatap Suho.

“Benarkah?Apa kau kepanasan Suho~ah?” ujar Sooyoung panik.

“A… Aniyo. Kajja kita pulang.” Ujar Suho gugup.

Keempat sekawan itu bergegas pulang sebelum suara sendu itu memanggil Sooyoung.

“Sooyoung~ah…” terdengar suara seorang namja lemah.

Keempat sekawan menoleh ke arah namja itu. Namja itu berlari ke arah Sooyoung dan memeluknya erat.

“Aku sudah mencarimu kemana – mana.Ternyata benar ini kau. Sooyoung~ah, jeongmal bogoshippeo…” ujar namja itu menahan isak tangis.

“Sonsaengnim… Aku tidak mengenal Ahjusshi sepertimu.”Ujar Sooyoung polos.

“Aku sudah menunggumu selama 19 tahun. Akhirnya kau kembali.”

“Kyuhyun Sonsaengnim lepaskan dia.” ujar Luhan.

Sehun dan Luhan mencoba memisahkan keduanya. Pelukan mereka terlepas.

“Sonsaengnim kenapa kau memeluk Sooyoung kami?” tanya Sehun.

“Dia Sooyoung-ku!!” bentak Kyuhyun keras.

“Dia Sooyoung kami, Sonsaengnim!!” sahut Suho.

“Sejak 19 tahun lalu sampai beberapa tahun yang akan datang dia tetap milikku. Dia cinta sejatiku.”

“Kau gila Saengnim!!” ejek Sehun.

“Apa kau sudah putus asa menjadi seorang perjaka tua sehingga kau seperti ini? Kau harus ingat umurmu.” Sambung Luhan.

“Sudah Sembilan belas tahun aku menunggunya kembali.”

“Kau aneh!! Kajja kita pulang.” Ujar Suho pada teman – temannya.

Suho langsung menggandeng tangan Sooyoung pergi. Luhan dan Sehun mengikuti di belakang. Sooyoung masih terlihat bingung dengan kejadian tadi. Sooyoung menolehkan kepalanya ke arah Kyuhyun. Di benaknya tersirat banyak tanda tanya besar.

Sejenak bayangan cupid Sooyoung muncul di samping Sooyoung. Wajah mereka sangat mirip. Kyuhyun yakin dia adalah reinkarnasi Sooyoung.

Suho memalingkan wajah Sooyoung agar tidak lagi menoleh ke arah Kyuhyun.

“Sampai kapanpun dia milikku… Sooyoung adalah milikku…” batin Kyuhyun.

Raut wajahnya memerah hingga air mata akhirnya mengalir dari pelupuk matanya.

Suho masih menarik tangan Sooyoung. Sooyoung hanya pasrah. Luhan dan Sehun berlari kecil karena mengikuti langkah Suho yang tergesa – gesa.

“Suho~ah, jangan cepat – cepat…” keluh Sehun.

“Kau mau kemana sih?” ujar Luhan.

“Suho~ah…. Sakit…” keluh Sooyoung pada tangannya.

Suho menghentikan langkahnya dan berbalik memandang Sooyoung. Dia melepaskan pegangan tangannya.

“Mianhae…. Apa aku terlalu kencang menggenggamnya?” tanya Suho penuh sesal.

Sooyoung mengangguk dan memandangi tangannya yang memerah.

“Soo~ah, apa kau mengenal Kyuhyun Sonsaengnim?” tanya Luhan.

Sooyoung menggeleng.“Aku tidak mengenal Ahjusshi seperti dia.”

“Tapi mengapa dia seperti itu tadi? Dia bilang, dia sudah menunggumu selama 19 tahun.”

“Usia kita kan baru 19 tahun…. Mana mungkin dia menunggu Sooyoung sejak dalam kandungan? Kecuali kalau dia gila!!” ucap Sehun.

“Kau benar Hun~ah… Sepertinya dia sudah tidak waras.”

“Mungkin saja… Kyuhyun Sonsaengnim mempunyai masa lalu dengan orang yang mirip dengan Sooyoung.” Ujar Suho mengungkapkan pendapatnya.

“Tapi kenapa namanya bisa sama denganku?” ujar Sooyoung mengerucutkan bibirnya.

“Kau kira yang namanya Choi Sooyoung hanya kau huh? Pabbo!!” jawab Sehun.

PLETAKK!!

Sebuah pukulan mendarat di kepala Sehun.Sooyoung memandangnya sebal. Sehun mengelus – elus kepalanya yang sakit.

“Sudahlah ayo kita pulang sebelum sore. Bukankah kita mau main game di rumahku.” Ujar Sooyoung.

“Akan kubalas nanti kau Soo…” ujar Sehun dengan amarahnya. Sepertinya namja itu kesal karena mendapat pukulan dari Sooyoung.

Sooyoung memeletkan lidahnya. Sehun hendak membalas Sooyoung namun tangannya di pegang Luhan.

“Sudahlah Sehunnie… Kita balas dendamnya nanti saja… Kita buat wajahnya yang jelek itu jadi tambah jelek.” Ujar Luhan.

“Suho~ah… Kita harus kalahkan mereka Othee??” ujar Sooyoung dengan aegyonya.

Suho tersenyum.“Tentu saja.”

“Yeay!!” Sooyoung memeluk lengan Suho.“Memang kau yang paling mengerti aku.”

Jantung Suho berdetak lebih cepat. Namun dia menetralisir dengan berusaha melepaskan tangan Sooyoung yang tengah memeluk lengannya.

“Kajja!!” ajak Sooyoung pada ketiga temannya.

Seorang namja diam – diam mengikuti keempat sekawan itu. Wajahnya benar – benar mengisyaratkan kerinduan yang mendalam. Matanya terus tertuju pada satu – satunya gadis di antara mereka. Seakan tidak pernah membiarkan gadis itu menghilang dari pandangannya.

Keempat sekawan itu menyebrang jalan menuju halte bus. Namja itu tetap mengikutinya namun terhalang mobil – mobil yang melaju. Namja itu kembali mundur dan melihat ke arah keempat sekawan yang sudah sampai di halte.

Namja itu kembali menyebrang jalan menuju halte itu. Namun dia kehilangan jejak mereka. Namja itu terlihat kecewa.

“Soo…. Aku tidak akan melepaskanmu lagi.” Ujar namja itu, Kyuhyun.

***

Keempat sekawan sedang bermain game di rumah Sooyoung. Wajah mereka sudah penuh dengan coretan make up yang asal di berikan. Mata mereka tertuju pada layar LED 43 inch di hadapan mereka.

“Ayo Suho~ah, habisi mereka!!” teriak Sooyoung dengan suara cemprengnya.

Suho menjauhkan sedikit wajahnya karena Sooyoung berteriak tepat di telinganya. Telinganya  sedikit berdengung.

“Gadis ini berisik sekali.” Batin Suho.

“Luhan~ah, jempolku sakit. Gantian yah.” Ujar Sehun.

Sehun meletakkan stick game. Luhan melihat tangan Sehun dan memijat Jempolnya yang sakit.

“Dasar manja!” ujar Sooyoung mencibir Sehun.

Sehun memberikan death glare-nya. Tiba – tiba namja imut itu tertawa keras yang membuat ketiga temannya heran.

“HWAHAHAHAHAHA!!!” tawa Sehun.

“Hun~ah, gwenchana?” tanya Luhan panik. Tentu saja panik, namja itu terlihat seperti orang gila sekarang.

“Soo~ah, wajahmu lucu sekali.” Ujar Sehun.

Sooyoung memandang sebal. “Kalian semua juga punya wajah penuh coretan. Tidak hanya aku.”

“Aku tidak menyangka bahwa aku mencoretkan begitu banyak make up di wajahmu. Itu tandanya kalian sudah sering kalah.”

“Bukannya kalah, lebih tepatnya Suho yang mengalah. Yah kan?”

Suho mengangguk. Luhan hanya diam. Lagi – lagi Sehun dan Sooyoung bertengkar. Dari mereka berempat hanya Sehun dan Sooyoung yang selalu bertengkar. Hampir setiap hari. Tapi bukan berarti mereka bermusuhan. Sehun dan Sooyoung juga saling menyayangi.

“Baiklah, kita istirahat dulu. Tanganku juga sudah sakit.” Ujar Suho.

Suho membaringkan tubuhnya di atas karpet. Sooyoung, Luhan dan Sehun mengikutinya.

“Menurut kalian, Kyuhyun Sonsaengnim itu bagaimana?” tanya Sooyoung tiba – tiba memecah keheningan.

“Jangan bahas itu Soo.” Ujar Luhan.

“Tapi aku merasa ada yang aneh dengannya. Saat dia menatapku, seperti dia sudah mengenalku lama.”

Sooyoung membangkitkan tubuhnya.

“Pelukannya… Terasa aneh. Aku merasa hangat dan nyaman saat dipeluk olehnya tadi.”

“Kalau kau minta peluk, minta aku, Sehun atau Suho saja. Kami akan memberikanmu pelukan lebih hangat dari namja itu.” Ujar Luhan.

Luhan langsung membangkitkan tubuhnya dan memeluk Sooyoung.

“Bukankah lebih nyaman?” tanya Luhan.

Sooyoung terlihat berfikir. Dia sudah sering di peluk ketiga temannya itu.

“Tapi rasanya berbeda.”

Sooyoung melepas pelukannya.

Sehun langsung bangkit dan bergantian memeluk Sooyoung.

“Bagaimana?”

“Tetap berbeda dengan pelukan Kyuhyun Sonsaengnim.”

Sehun melepas pelukannya dan memandang Sooyoung heran.

“Biar Suho yang memelukmu. Kau akan merasakan ada yang lain dengannya.”

“Mwo?” Suho terlihat gugup.

Suho langsung bangkit. Sooyoung langsung memeluknya. Sooyoung menyandarkan kepalanya di bahu Suho. Jantung Suho berdegup kencang. Perlahan Suho membalas pelukan Sooyoung.

“Hun~ah, kau benar. Aku merasakan ada yang lain.” Ujar Sooyoung.

“Apa yang kau rasakan?” tanya Sehun penasaran.

“Jantung Suho berdetak lebih kencang. Aku bisa mendengarnya.”

Suho membulatkan matanya dan langsung melepaskan pelukan Sooyoung. Namja itu terlihat gugup. Sehun dan Luhan menahan tawanya.

“Suho~ah, kau kenapa?” tanya Sooyoung.

“Anniyo… Gwenchana.” Suho meraih gelas orange jus yang tergeletak di atas meja dan meneguknya.

Sehun dan Luhan akhirnya tertawa setelah tidak bisa menahan tawanya. Sooyoung memandang mereka heran.

“Kenapa kalian tertawa?”

“Suho~ah, mengapa jantungmu berdetak kencang?” tanya Luhan.

“Apa kau menyukai Sooyoung?” sambung Sehun.

Ucapan Luhan dan Sehun membuat Suho semakin terpojok. Namja itu kini bingung harus berkata apa.

“Kalian bicara apa sih? Suho~ah, apa kau sakit?” tanya Sooyoung menyentuh keningnya.

“Gwenchana.” Ujar Suho memasang senyum terpaksa.

“Kita ini bersahabat sejak kecil. Tidak mungkin kita saling jatuh cinta. Kalian sudah seperti saudaraku.” Jelas Sooyoung.

Luhan dan Sehun mengangguk mengerti. Suho mengangguk lemah. Luhan memegang pundak Suho. Dia tahu apa yang Suho rasakan. Benar, Suho menyukai Sooyoung.

***

Kyuhyun mengunjungi makam Sooyoung. Dia meletakkan sebuket bunga yang dia bawa di atas makamnya.

“Sooyoung~ah, apa gadis itu adalah kau?” tanya Kyuhyun menyentuh batu nisan itu. “Apa yang harus aku lakukan sekarang?Kau seperti tidak mengenaliku. Apa aku harus memulai semuanya dari awal? Soo, jiwa playboy-ku sudah hilang semenjak 19 tahun lalu. Aku benar – benar bingung harus melakukan apa.”

Tiba – tiba terlintas di dalam fikirannya mengenai perkataan Yoona beberapa hari lalu.

“Sebaiknya kau mencarinya lebih giat lagi.Sebelum aku menemukannya dan kau tidak bisa bertemu dengannya lagi.”

Kyuhyun mengepalkan tangannya dan menggertakkan giginya.

“Aku tahu apa yang harus aku lakukan… Aku harus melindungimu sekarang… Aku tidak akan membiarkan Yoona bertemu denganmu terlebih dahulu.”

Di belakang Kyuhyun, seorang gadis bertopi mengenakan kacamata hitam dan berpakaian serba hitam mendengar semua perkataanya. Senyuman sinis terukir di bibir tipisnya. Gadis itu menyentuh lembut batu nisan di hadapannya.

Kyuhyun melangkah pergi meninggalkan makam. Dia menghentikan sejenak langkahnya melihat seorang gadis berpakaian serba hitam berada di depan makan Donghae. Kyuhyun melanjutkan langkahnya tak memperdulikan gadis itu.

“Jadi kau sudah menemukannya??Ini sangat menarik. Sepertinya rencanaku harus mulai dijalankan sekarang.” Ujar gadis itu.

Gadis itu melepas kaca matanya dan memandang sendu makam itu.

“Donghae Oppa… Aku akan membalaskan dendamku. Kau mati karenanya. Kau tidak bisa merasakan dunia ini karena dia. Aku tidak akan membiarkan dia menghirup udara segar di dunia ini dengan tenang.” Ujar gadis itu, Yoona.Penuh kebencian.

Yoona meraih ponsel di sakunya. Dia menekan beberapa tombol pada layar ponselnya dan kemudian meletakkannya di telingannya.

“Yeobosseo…. Aku minta kau menjalankan tugas itu sekarang… Ikuti Cho Kyuhyun… Maka kau akan tahu mengenai gadis itu… Habisi dia… Jangan biarkan dia hidup…” ujar Yoona pada seseorang.

Yoona menutup telponnya.

“Aku tidak akan membiarkannya hidup, sementara namjaku mati…” ujar Yoona.

Yoona memakai kembali kaca mata hitamnya dan meninggalkan makam Donghae.

***

Sooyoung lagi – lagi di dandani Omma-nya. Tiffany selalu menginginkan anak gadisnya tumbuh seperti anak gadis lainnya yang terlihat cantik jika memakai dress dan make up. Namun justru Sooyoung merasa risih.

Sehun, Luhan dan Suho hanya bisa terheran. Sudah berulang kali mereka melihat Tiffany mendandani Sooyoung dengan cantik, namun Sooyoung akan mengganti penampilannya seperti seorang namja.

Sooyoung memasuki toilet wanita dengan tergesa – gesa. Dia melihat seluruh toilet wanita tertutup.Dia semakin cemas. Dia akan telat masuk kelas.

“Soo… Masuk toilet ini saja. Kami akan menjaganya. Toiletnya kosong.” Ujar Sehun.

Tanpa basa – basi, Sooyoung langsung memasuki toilet namja. Toilet itu terlihat sepi. Sooyoung langsung masuk dan mengganti pakaiannya. Tak lama Sooyoung keluar dari toilet. Dia memandang dirinya di depan kaca wastafel.

Sooyoung mengikat rambutnya dan memasang wig rambut pendek. Dia membasuh wajahnya untuk menghapus make up-nya.

“Padahal kau terlihat cantik saat memakai dress dan rambut panjang itu.” Ujar seorang namja.

Sooyoung terkejut. Dia menjatuhkan tasnya hingga sebagian isinya keluar semua. Sooyoung menoleh cepat dan mendapati seorang namja berdiri di pojokan.

“Sonsaengnim…” ujar Sooyoung terperangah melihat Kyuhyun di sana.

“Kau ceroboh Choi Sooyoung… Mana bisa seorang gadis berganti pakaian di toilet namja?” ujar Kyuhyun perlahan mendekati Sooyoung.

“Mianhae Sonsaengnim… Ku kira toilet ini kosong.” Ujar Sooyoung gemetar.

Kyuhyun masih terus mendekat Sooyoung. Sooyoung tidak bisa menghindar karena di belakangnya ada wastafel.

“Mengapa kau harus memakai wig ini?” ujar Kyuhyun menarik wig Sooyoung hingga rambut panjang Sooyoung terurai. “Aku lebih suka melihat rambut panjangmu.”Kyuhyun meraih rambut Sooyoung dan menghirup wanginya.

Kyuhyun memejamkan mata, seolah menikmati wangi rambut Sooyoung. Sooyoung semakin terlihat gugup.

Sehun melirik jam tangannya. Namja itu mendengus kesal.

“Lama sekali.” Keluhnya.

Suho hendak masuk ke dalam toilet namun Luhan mencegahnya.

“Jangan ke dalam.Dia sedang berganti pakaian.”

“Aku takut terjadi sesuatu padanya.” Ujar Suho melepaskan tangan Luhan yang memegang lengannya.

Suho membuka pintu toilet namja dan mendapati Kyuhyun sedang menghimpit tubuh Sooyoung. Suho terlihat kesal dan menarik tubuh Kyuhyun menjauhi Sooyoung.

“Apa yang kau lakukan, Sonsaengnim?” tanya Suho marah.

Sehun dan Luhan ikut masuk ke dalam Toilet. Mereka terkejut mendapati Kyuhyun ada di sana.

“Sonsaengnim!!”

Sehun dan Luhan langsung mendekat ke arah Sooyoung yang masih terlihat shock. Perlahan mereka menggiring Sooyoung untuk keluar dari toilet.

“Jeongmal mianhae Soo…. Ku kira tadi tidak ada siapa pun di toilet.” Ujar Sehun menyesal.

Sooyoung hanya diam masih shock dengan kejadian tadi.

Suho mengepalkan tangannya. Dia memandang kesal ke arah namja diam yang berusia 19 tahun lebih tua darinya kemudian langsung menyusul ketiga temannya.

“Sepertinya sulit untuk mengejarmu sekarang… Tiga namja itu selalu berada di sekitarmu… Aku harus berusaha lebih keras lagi.” Batin Kyuhyun.

Luhan dan Sehun menghentikan langkahnya, otomatis langkah Sooyoung juga terhenti. Sejak tadi, yeoja ini terus diam.

Luhan mencari ikatan rambut di dalam tas Sooyoung. Dia mengikat rambut Sooyoung dan memasangkan wignya.

“Anggap tidak terjadi apa – apa… Kau jangan seperti ini Soo…” ujar Luhan cemas karena Sooyoung masih bungkam.

Sehun mengelus bahu Sooyoung berusaha menenangkan yeoja yang terlihat tanpa ekspresi itu.

Suho, luhan dan Sehun membawa Sooyoung ke sebuah taman bermain untuk menghiburnya. Mereka sengaja bolos kuliah hari ini. Mereka sedih melihat Sooyoung yang terus diam.

“Soo~ah, aku bawa gulali…” ujar Sehun ceria sambil membawa dua potong gulali besar di tangan kanan dan kirinya.

Sehun memberikan gulali di tangan kanannya pada Sooyoung.

“Gomawo.” Ujar Sooyoung lirih.

“Hwaaa…. Akhirnya kau membuka suara juga. Ku kira suaramu tertinggal di toilet tadi.” Canda Sehun.

Sooyoung kesal dia langsung menendang kaki Sehun.

“KKYAA!!” teriak Sehun kesakitan.

“Karena kau… Aku tertangkap basah di toilet namja oleh seorang namja. Bagaimana jika tadi namja itu melihatku berganti pakaian?? Bagaimana jika tadi namja itu memperkosaku hah?? Aku takut sekali…”

“Mianhae Soo.” sesal Sehun.

“Sudahlah… Yang penting sekarang kau tidak apa – apa.” Ujar Suho menengahi sebelum Sooyoung dan Sehun bertengkar.

“Kami berjanji tidak akan menyuruhmu masuk toilet namja lagi.” Ujar Luhan.

“Huh, aku benar – benar takut saat ketahuan tadi.”

“Tapi namja itu tidak melakukan apa – apa padamu kan?” tanya Suho.

“Dia hanya mencium rambutku.”

“MWO??” ketiga namja itu terkejut.

“Dia berani menyentuhmu??” tanya Suho.

Sooyoung mengangguk.

“Beraninya namja itu.” Umpat Luhan kesal.

“Awas kalau sampai ketemu.” Sambung Sehun.

Sooyoung memakan gulali yang diberikan Sehun tadi.

“Wah… Mashittaa!!” ujar Sooyoung ceria.

“Aku minta.” Ujar Luhan mengambil gulali Sooyoung.

Sooyoung membagi gulalinya untuk Suho dan Luhan. Sedangkan Sehun menghabiskan gulalinya sendiri.

Seorang namja bertopi mengikuti keempat sekawan itu ke taman bermain. Namja itu tak melepaskan pandangan dari gadis yang kini sedang tertawa bersama ketiga teman namjanya. Tiba – tiba perhatian namja itu tertuju pada seorang gadis berpakaian serba hitam yang sedang memegang sebuah pisau lipat. Gadis itu memandang ke arah Sooyoung. Namja itu terkejut.
“Aku mohon Yoona~ah… Jangan lukai Sooyoung.” Batin namja itu, Kyuhyun.

Yoona berjalan mendekat ke arah Sooyoung. Kyuhyun langsung berlari ke arah Yoona. Bagaimanapun caranya dia harus menggagalkan rencana Yoona untuk melukai Sooyoung.

TO BE CONTINUED…

Part 7 selesai. Mianhae yah readers kalau jalan ceritanya jadi begini. Keep RCL yah… Gamsahamnida… ^^


I’M UGLY, SO THAT’S PROBLEM? [Part.5]

$
0
0

image

Title : I’M UGLY, SO THAT’S PROBLEM?

Author : Hwang Mi Ree

Main Cast : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun, Shim Changmin, etc

Genre : Romance, Sad, Angst, Hurt, Humor, Comedy

Lenght : Chapter

Summary : Seorang yeoja buruk rupa yang berubah menjadi cantik, bahkan menjadi seorang primadona. Apakah namja kasar seperti Kyuhyun akan takhluk pada yeoja itu?

Happy Reading!

(Last Episode)

#Changmin POV

Aku membuka pintu mobilku dan langsung menghela nafasku sepanjang mungkin.

Ternyata Sooyoung tidak pindah ke tempat si gendut… tapi mereka tinggal bersama. Jadi si gendut memberitahukan seluruh kejadian di pesta dan Sooyoung jadi bersikap aneh seperti itu.

Sepertinya aku sudah menemukan potongan-potongan yang salah.

Aku takkan membiarkan ini begitu saja! Akan kubunuh musuhku dan mendapatkan wanita yang kucintai!

Kalaupun si gendut tidak menemui wartawan, itu tidak masalah. Asalkan dia menyampaikan ucapanku pada Sooyoung, maka aku bisa meyakinkan hati Sooyoung.

Ya..

Aku cukup puas dengan itu.

#Changmin POV END

.
.

#Sooyoung POV

Keesokan harinya..

Saat ini aku sedang mengantri makanan di kantin sekolah. Sangat penuh sampai antriannya cukup panjang. Haft… perutku sudah sangat lapar.

“kau sudah memikirkannya? Hari ini kau akan bertemu dengan wartawan itu?” tanya Siwon.

Tidak tahu..

Aku sedang memikirkannya.

“aku sudah bilang berulang kali, Shim Changmin itu tidak tulus.. dia hanya berpura-pura. Dia kan artis! Dia hanya berakting dan aku tidak percaya aktor sepertinya.” Jelas Siwon.

Tapi… dia tidak berbohong tentang Vict eonnie.

“kalau seperti itu kau akan mendapat masalah, tau.” Ujar Siwon.

Aku mengerti, kok.

Dua hari berturut-turut kakek benar-benar berisik.

Aku pusing mendengarkan celotehan kakek terus.

“yak! Jangan kurang ajar pada kakekmu!” kesal Siwon.

Tapi… Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan. Kalau aku bertemu dan menjelaskan pada wartawan tentang Cho Kyuhyun yang sebenarnya, orang-orang yang menyukai Cho Kyuhyun akan merasa dikhianati dan marah pada Kyuhyun. Lalu dia pasti akan di hukum Direktur Cho.

Ini tidak melibatkan orang lain dan merupakan cara yang berbeda dengan rencanaku yang ingin membalaskan dendamku sendiri.

Lalu…

Aku selalu menyesal putus dengan Changmin.

Setelah mendengar perkataan itu, rasa penyesalan ku semakin dalam.

Sepertinya hatiku masih-

“Choi Sooyoung!”

Aku menolehkan kepalaku dan melihat Kyuhyun yang berlari kearah ku. Mau apa namja berandalan itu memanggilku?

“ayo ikut denganku, aku belikan makan siang.” ajak Kyuhyun.

“eh? Aku makan makanan disini saja..” tolak ku.

“makanan di sini tidak bisa mengisi perutmu.” Ucapnya sembari menarik tanganku, “aku tidak mau kecewa, jadi ikutlah.” Tambahnya sambil tersenyum mengerikan.

“ba..baiklah..” ucapku takut.

.
.

“kenapa harus begini segala, sih?!” tanyaku.

“karena gerbang sekolah dikunci, jadi kita harus begini.” Jawab Kyuhyun sembari memegang tubuhku. Menyuruhku untuk melompati dinding sekolah ini.

“naiklah ke tembok itu, dibawah sana ada baju bekas. Turunlah dengan menginjak baju bekas itu. Cepat naik!” ujarnya yang sepertinya sedikit kelelahan mengangkat tubuhku.

“yak! Jangan lihat keatas!” teriakku sambi menutupi rok ku.

“iya iya, aku tidak lihat, kok.”

“dasar genit!”

“yak! Cepat naik!” kesal Kyuhyun.

“YAAK! APA-APAAN KALIAN?!” teriak Jung seonsaengnim tepat di belakang kami. Refleks aku langsung naik ke tembok dan jatuh ke tumpukan baju bekas yang dibilang oleh Kyuhyun.

“yak! Cho Kyuhyun! Berhenti!” teriak Jung seonsaengnim sembari berlari kearah Kyuhyun.

Kyuhyun melompati tembok itu dengan mudahnya, “aku hanya pergi makan, kok. Bye seonsaengnim!” ucapnya sambil menjulurkan lidahnya ke Jung seonsaengnim.

.
.

Aku dan Kyuhyun memasuki restoran yang tak jauh dari sekolahan. Begitu masuk, Eunhyuk Donghae dan Kangin memanggil kami. Aku dan Kyuhyun pun berjalan menuju mereka bertiga.

“kenapa terlambat?” tanya Eunhyuk.

“kami ketahuan Jung Seonsaengnim dan aku juga kesulitan gara-gara dia.” ucap Kyuhyun sambil menunjuk ku.

“makanya jangan ajak aku..” ujarku.

“wah.. mereka bahkan tidak ingin melewatkan makan siang ini tanpamu.” ledek Siwon.

Aish… kakek ini!

“nah buka mulutmu.” Ujar Kyuhyun sambil memberikanku sepotong kimbab.

“ah, tidak usah. Aku bisa makan sendiri.” Ucapku dengan wajah yang memerah.

“tidak perlu malu begitu.” Ujar Kyuhyun.

“hihihi, kenapa begitu? Seharusnya buka saja mulutmu.. kau malu , ya? Hahaha” ujar Siwon sambil tertawa kencang.

Jangan berisik, kek!

Sial.. kenapa wajahku memerah.

“oh iya! Anak-anak dari SMA GUKJIN itu sekolah Henry, kan?” tanya Donghae pada Kyuhyun.

“ah, Henry? Apa dia juga anggota mereka juga?” tanya Kyuhyun.

“sepertinya begitu.”

“ngomong-ngomong kenapa kau melepaskan si gendut begitu saja? Padahal kita bisa menangkapnya.” Ujar Kangin.

Eh?

“aku sudah bilang, kan. Yeoja itu tidak bisa pergi kemanapun. Aku sudah meninggalkan tanda di lehernya.” Jelas Kyuhyun.

“cap rokok itu?” tanya Eunhyuk.

“kau pintar juga, Hyuk.” Ujar Kyuhyun.

“kau juga pernah pergi ke apartemen si babi, kan?” tanya Donghae.

“iya, tapi aku tidak menemukannya. Diketuk seperti apapun, dia tidak keluar juga.” Jawab Kyuhyun sambil meminum cola nya.

Apa? Benarkah dia pernah ke apartemenku?? Kapan? Kenapa aku tidak tahu?!

Kyuhyun menatapku, “kau tidak kepanasan? Kenapa tidak diikat saja?” tanya nya sambil memegang rambutku.

Aku pun langsung menepis tangannya kasar.

“kenapa sekasar itu? Dia hanya memegang rambutmu karena sepertinya kau kepanasan.” Ujar Eunhyuk.

“ah.. ma.. maaf… tadi aku sedang berpikir.. aku kaget saat tanganmu mendekat begitu saja, hehe” bohongku.

Akan sangat gawat jika Kyuhyun melihat bekas luka di leherku.

Itu tak boleh terjadi!

Kakek, sepertinya aku sudah memutuskannya!

“memutuskan apa?” tanya Siwon.

Aku akan menemui wartawan itu!

Aku tidak ingin hidup menderita lagi! Aku akan lakukan apapun, asalkan Cho Kyuhyun menghilang!

Sekarang, ditempat dimana tidak ada Cho Kyuhyun…

Aku akan hidup bebas!

.
.

Aku berjalan ke Coffee Shop yang pernah Changmin bilang. Aku melihat alamat itu dan memandang kedepan. Aku sudah berada di depan Coffee Shop itu. Sebelum datang ke Coffee ini, aku meminum obat pengembali sementara agar Changmin tak mencurigaiku.

Oke! Aku sudah siap!

Aku berjalan memasuki Coffee Shop itu.

“apa kau yakin?” tanya Siwon.

“iya, lagipula aku sudah telanjur datang kesini.”

“kau yakin?”

“iya, yakin. Aku yakin.”

“yakin tidak? benar-benar yakin?” tanya Siwon lagi.

Aish.. kakek, kenapa tanya terus, sih? Aku kan sudah bilang aku yakin.

Aku masuk ke Coffee itu dan menemukan Changmin dan salah seorang namja yang cukup tampan di sampingnya. Apakah itu wartawannya?

“itu dia datang. Tidak sulit cari alamatnya, kan?” tanya Changmin begitu melihatku.

“ma… maaf terlambat.” Ucapku.

“tidak apa-apa. Kami juga baru datang, kok.” ujar wartawan itu. “silahkan duduk disini.” Tambahnya sembari mempersilahkan tempat duduk di depannya.

“baik..” ucapku sambil duduk. Kini aku berhadap-hadapan dengan mereka berdua.

“silahkan kau makan saja makanan yang sudah di sediakan di atas meja ini” ujar Changmin sambil tersenyum.

Mwo??? Benarkah?? Makanan sebanyak ini? Aku boleh memakannya??

Tanpa basa basi aku pun langsung melahap makanan itu satu persatu.

“perkenalkan di sampingku ini Shim Yunho, wartawan bagian hiburan. Dia kakak sepupuku juga..” ujar Changmin memperkenalkan Yunho.

Aku hanya terfokus pada makananku, perut ku sangat lapar.

“apa kau sudah dengar?” tanya Changmin sembari melambai-lambaikan tangannya.

Siwon langsung memukul kepalaku pelan, “halo! Kau sadar kan?” tanya Siwon.

Eh?

Aku pun memberhentikan makanku, “apa??! Kakak sepupu?!” tanyaku pada Changmin.

Siwon hanya memijat keningnya pelan, “kenapa reaksimu selambat itu jika bertemu dengan makanan, ckck” ujar Siwon.

Sepupu? Pantas saja sedikit mirip. Aku tidak menyangka jika Changmin mempunyai sepupu seorang wartawan.

“bagaimana kalau kita mulai saja?” tanya Yunho sembari mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya dan menaruh alat itu di meja, tepatnya di depanku. “Nona Choi Sooyoung, bisa sekarang?”

“ya.. ehm, itu..”

“alat perekam, bisa juga sebagai alat bukti. Pakai ini jadi lebih jelas dan nyaman dibanding memo..” ucap Yunho.

“oh, begitu..”

“kita mulai sekarang Nona?” tanya Yunho.

“iya, aku sudah siap.”

Setelah interview, aku tak bisa menarik ucapan ku lagi. Tidak apa-apa! Aku memang tak mau mengubah pikiranku.

Yunho menyalakan alat perekam itu, “baiklah kita mulai. Apa benar kau diperlakukan kasar selama 3 tahun oleh Cho Kyuhyun, anak Direktur perusahaan The Sun itu?”

“iya benar” jawabku lantang.

“apa alasannya?” tanya Yunho.

“karena aku gendut dan jelek.”

Itu… alasan yang sangat menakutkan.

“tolong Nona Choi Sooyoung ceritakan lebih detail lagi semua yang dilakukan Cho Kyuhyun pada anda.”

Haft.. ini pertama kalinya aku menceritakan masa pahitku pada orang lain. Saat yang seperti mimpi buruk, penghinaan, dan… penderitaan.

Aku menarik nafasku panjang, “Ini saat aku menginjak berumur 13 tahun, jadi begini…”

#Sooyoung POV END

#Author POV

(Flashback start)

Hari Minggu cerah ini, semua orang berlalu lalang pergi untuk berlibur. Terkecuali Sooyoung. Ia harus pergi les dikarenakan nilai sekolahnya yang sangat buruk. Yeoja itu berpamitan dengan orang tuanya dan pergi les sembari membawa permen besar di tangannya.

Di jalan, ia terus menjilat permen besar itu sambil menikmati perjalanan menuju ke tempat les nya. Tapi tiba-tiba saja di depannya muncul namja yang mungkin sudah berumur 30 tahun keatas. Atas kemunculan namja itu, membuat kaget Sooyoung dan tak sengaja Sooyoung menjatuhkan permen besarnya itu.

“kau kaget melihatku, ya?” tanya Paman itu.

Sooyoung hanya menatap permen nya yang jatuh ke tanah. Sudah pasti permennya tak bisa dimakannya lagi.

“itu jatuh.. Paman belikan yang baru, ya?” ujar Paman itu.

Sooyoung memandang namja itu dengan pandangan yang berbinar-binar, “sungguh??” tanya Sooyoung.

Namja itu menggandeng tangan Sooyoung, “ayo ikut, Paman akan membelikanmu satu kotak permen!”

Dengan tampang polosnya, Sooyoung tertawa senang karena akan dibelikan permen sebanyak itu.

“uwa! Satu kotak?!” tanya Sooyoung.

“tentu saja” ujar Paman itu yang terus menggandeng Sooyoung.

“aku temukan seorang penjahat!” ucap suara namja kecil yang tiba-tiba saja muncul di samping Paman itu dan Sooyoung.

“jangan bergerak!” teriak namja kecil satunya lagi sambil menodongkan pistol mainannya.
Sebut saja namja kecil itu, Cho Kyuhyun dan Lee Donghae.
Paman itu hanya memandang kesal kearah namja kecil itu, ia takut apabila ia ketahuan ingin menculik bocah gendut yang di gandengnya saat itu.

“penjahat apa maksudmu, hah?” tanya Paman itu.

“yup, karena anda menculik seorang anak! Anda punya hak untuk diam dan memanggil pengacara!” ujar Kyuhyun sok tau.

Paman itu hanya menggigit bibir bawahnya, “sudahlah, jangan pedulikan mereka, kita beli permen saja, yuk?” ajak Paman itu kepada Sooyoung.

“Paman, penjahat?” tanya Sooyoung polos.

“bukan, mana ada penjahat yang membelikan permen..” bohong Paman itu.

“cih kalau begitu kita harus memanggil bantuan..” ujar Kyuhyun. “Detektif Donghae, cepat panggil bantuan!” suruh Kyuhyun pada namja yang ada di sampingnya.

“Ibuuuuuuuuu!” teriak Donghae sambil berlari menuju rumahnya tak tak jauh dari sini.

Paman itu langsung takut begitu namja kecil itu berlari memanggil Ibunya. Ia langsung kabur meninggalkan Sooyoung dan lari begitu saja.

“yaak! Penjahatnya kabur! Aku tembak kau!” teriak Kyuhyun sambil berlari mengejar Paman itu dan menodongkan pistol mainannya.

“uwaaaa! Permenku! hiks” sedih Sooyoung sambil menangis.

Kyuhyun memberhentikan langkahnya, “sial! Dia kabur!” kesal Kyuhyun dan berbalik arah menatap Sooyoung. “gendut! Kau baik-baik saja?” tanya Kyuhyun.

“tenang saja. Sudah aman, penjahatnya sudah pergi. Karena kami perlu bukti, bisa kau ikut kami ke kantor polisi?” tambah Kyuhyun.

Sooyoung hanya menghapus air matanya, ia cukup sedih karena Paman yang akan memberikannya permen, kabur begitu saja. “hiks.. permenku..” ucapnya.

Kyuhyun memutar bola matanya malas dan melihat pakaian Sooyoung yang cukup rapi. Kyuhyun menilai bahwa yeoja gendut di depannya ini ialah orang yang cukup kaya.

“kau punya uang?” tanya Kyuhyun.

Sebelum Sooyoung menjawabnya, Kyuhyun langsung menarik ransel Sooyoung dan mengeluarkan isinya. Kyuhyun melihat amplop putih dan menemukan uang yang sangat banyak di amplop itu.

“wah! Banyak sekali!” ujar Kyuhyun sembari menghitung uang yang ada di amplop putih itu.

“ah! Itu uang les ku! Kembalikan!” ucap Sooyoung.

Kyuhyun menatap Sooyoung sekilas.

‘Pletak!’

Ia memukul kepala Sooyoung dengan tangannya, “sekarang ini jadi milikku, bodoh!” ujarnya. “asik! Bisa main-main nih…” tambah Kyuhyun sambil berlari senang meninggalkan Sooyoung.

“ja.. jangaaaaan!” teriak Sooyoung, tapi tetap saja Kyuhyun tak memberhentikan larinya. “aku takut dimarahi Ibu…” ujar Sooyoung.

(Flashback End)

“…dan itulah pertama kalinya aku bertemu dengan Cho Kyuhyun. Sepulang dari situ, aku langsung dimarahi habis-habisan oleh Ibu maupun Ayah.” Ujar Sooyoung dan langsung mengambil minuman yang ada di depannya karena yeoja itu sedikit haus.

Changmin, Yunho, dan Siwon yang mendengarkan cerita itu sedikit tercengang mendengar ucapan yeoja gendut di depannya.

“pertama bertemu langsung diperas? ckck” tanya Siwon tak percaya sambil memijat pelipisnya pelan.

Sooyoung hanya menghembuskan nafasnya.

“tapi dibanding uang yang hilang, kau masih beruntung karena lepas dari penculik.” Ujar Yunho.

“iya, benar. Tapi… yang lebih menyeramkan di mulai sejak aku masuk SMP.”

(Flashback start)

Hari ini awal masuk sekolah. Semua anak baru pun memperkenalnya dirinya di depan kelas. Termasuk Choi Sooyoung yang sedang berjalan ke depan kelas untuk memperkenalkan dirinya.

“halo, semua. Namaku adalah-“

“babi, kan?” ujar seseorang memotong ucapan Sooyoung dan membuat keributan kelas yang menertawakan Sooyoung.

Siapa lagi kalau bukan Cho Kyuhyun.

“ngok ngok!” ujar Kyuhyun lagi sambil memeragakan suara babi.

Suasana kelas pun menjadi gaduh dan mereka pun ikut-ikutan mengolok Sooyoung. Yang di olok hanya menundukkan kepalanya lantaran malu.

“yak! Cho Kyuhyun! Jangan permainkan temanmu! Semuanya jangan berisik!” teriak Lee Seonsaengnim.

.
.

‘BUAGH!’

Kyuhyun memukul namja yang di ketahui ialah seorang ketua SMP ini dan senior Kyuhyun.

“kalian jangan macam-macam! Mulai sekarang, aku lah ketua SMP ini!” ujar Kyuhyun pada ketua itu sekaligus komplotannya yang di habisi.

Kyuhyun, Donghae, dan Henry berjalan meninggalkan mereka yang sudah babak belur di tangan Kyuhyun.

“hebat! Kau bereskan ketua kelas 3 itu! Berarti sekarang kau ketua?” tanya Donghae.

Kyuhyun menyibak kan rambutnya, “aku menang dari ketua sebelumnya, lalu penampilanku, sepatu, tas, rambutku di cat, minum alkohol, naik motor dan nilai yang sengaja kujelekkan. Semua hampir memenuhi syarat jadi ketua, kan?” tanya Kyuhyun.

“kau memang sudah jadi ketua, Kyu.” Ujar Henry.

“belum, masih ada satu yang kurang.” Ucap Kyuhyun.

“eh? Apa itu?” tanya Donghae bingung.

“mainan ketua” jawab Kyuhyun.

“maksudmu buat mainanmu, Kyu?”

“nah! Itu dia!” ujar Kyuhyun.

“kalau begitu. Pilih saja satu orang yang akan kita kerjai.” Ucap Donghae.

“tidak perlu, aku sudah punya targetnya.” Jelas Kyuhyun.

“oh, ya? Siapa?”

“kelas berapa?”

Kyuhyun hanya tersenyum menyeringai, “hehe.. kalian juga kenal kok. Mainanku adalah… si gendut jelek, Choi Sooyoung.”

Dan dari sinilah…

Di mulai nya penyiksaan Cho Kyuhyun pada Choi Sooyoung.

.
.

Sooyoung tertidur di meja belajarnya. Mungkin ia sedikit kekenyangan sehabis makan siang dengan porsi yang sangat banyak.

“hihi, dia tidur.” Ujar Donghae yang melihat Sooyoung tertidur pulas di mejanya.
Kyuhyun, Donghae, dan Henry menghampiri meja Sooyoung.

“apakah kau punya spidol?” tanya Kyuhyun pada Henry.

Henry pun mengambil tempat pensil yang ada di sampingnya, entah itu punya siapa tetapi ia langsung mengambil spidol yang ada di dalam tempat pensil itu dan memberikannya ke Kyuhyun.

Kyuhyun membuka tutup spidol itu, “baiklah… akan kuperlihat kan betapa jeniusnya aku dalam menggambar.” Ujar Kyuhyun sambil menggambar sesuatu di wajah Sooyoung yang sedang tertidur.

“gambar juga bulu hidungnya..”

“hihi, kacamata juga.”

“sepertinya dia lelah karena terlalu banyak makan.”

“kurang berwarna nih..”

Komplotan Kyuhyun pun tak hanya melihat aksi Kyuhyun, mereka pun juga melakukan apa yang di lakukan Kyuhyun, mencoret wajah Sooyoung.

Jam pelajaran pun dimulai. Semuanya pun kembali pada bangkunya masing-masing.

Karena terlalu nyenyak tertidur, Sooyoung pun tetap tak mendengar bel berbunyi.

“selain babi, dia pun juga mempunyai pendengaran yang jelek, ya” ujar Kyuhyun.

Kim seonsaengnim masuk ke kelas dan mengajar di kelas itu. Tetapi dia sedikit terganggu begitu melihat ada anak muridnya yang tertidur di dalam kelas.

Ia berjalan menuju ke meja Sooyoung dan membangunkan yeoja gendut itu. Sooyoung pun membuka matanya dan mengangkat kepalanya.

Sontak semua murid di kelas langsung tertawa begitu melihat wajah Sooyoung yang sangat berantakan.

“si…siapa kau? Ada apa dengan wajahmu?” tanya Kim seonsaengnim bingung.

“HAHAHAHAHAHAAHA”

Sooyoung hanya bingung melihat reaksi teman-temannya yang tertawa terbahak-bahak. Bahkan sampai ada yang memegangi perutnya.

“diam semuaa!!” teriak Kim seonsasengnim yang juga menahan tawanya.

Di belakang, Kyuhyun hanya tersenyum menyeringai. Ia benar-benar puas mendapatkan mainan seperti Sooyoung.

Keesokan harinya…

Pulang sekolah hari ini, Ia sudah memutuskan untuk membeli beberapa majalah di toko yang jaraknya sedikit jauh dari sekolah. Tak apa, ia rela berjalan sejauh itu. Asalkan ia bisa membeli majalah itu dan mendapatkan poster besar Changmin.

Ia berjalan sambil memakan roti satu-satunya yang sengaja ia sisakan tadi siang.

“Sooyoung!”

Seseorang memanggilnya, ia pun menengokkan kepalanya dan melihat Kyuhyun dan Henry tepat di depannya.

Sepertinya membeli majalah dapat dilakukan besok hari, ia lebih menyayangi nyawanya ketimbang harus berhadapan dengan Kyuhyun.

Ia pun membalikkan badannya. Begitu berbalik ia melihat Donghae sambil melambaikan tangan kepadanya.

Sepertinya hari ini ialah hari yang cukup sial untuknya.

Donghae berjalan menghampiri Sooyoung dan memegang pundak yeoja itu, “ikuti saja apa yang dimau oleh Kyuhyun..” ujarnya.

“jangan menyentuh mainanku, Hae..” ucap Kyuhyun begitu melihat tangan Donghae yang menempel pada bahu Sooyoung.

Sooyoung hanya menelan salivanya. Ia tak tahu akan dibawa kemana ia saat ini.

.
.

“wah lihat! Itu sapi!” heboh Henry begitu melihat sapi di depannya. Henry langsung berlari menghampiri sapi itu.

“dasar bodoh.” Ujar Kyuhyun.

Saat ini mereka berada di peternakan kenalan Kyuhyun. Namja itu sengaja membawa Sooyoung kesini karena…

Ah.. Mungkin kalian tahu karena apa..

“itu babi!” teriak Donghae sambil menunjuk sekumpulan babi yang berkumpul dalam kandangnya.

“senang kan bisa jenguk teman-temanmu? Di antara mereka ada Ibumu? Yang mana? Ayo beri salam.” Ujar Kyuhyun sembari tersenyum pada Sooyoung.

Sooyoung mengamati babi-babi itu, “tidak ada… jangan bercanda..” ujarnya.

“kenapa? Teman-temanmu senang bertemu kau, loh. Aku sengaja mengajakmu kesini karena kau pasti ingin bermain bersama mereka, kan?” ucap Kyuhyun sambil mendorong Sooyoung. Yeoja itu langsung terjungkal kedalam kandang itu.

“hyaaaaaa!” teriak Sooyoung begitu ia terjungkal dan seragamnya kotor di penuhi oleh lumpur. “huwaaaa, aku tidak mau. Hiks… tidak mau…” ucapnya sembari meneteskan air matanya.

“Soo, mainlah sebentar disana. Jangan telat pulang, nanti kehabisan makanan, loh. Hahaha” ujar Kyuhyun dan langsung meninggalkan Sooyoung.

“hahaha! Kau benar-benar gila, Kyu!” ujar Donghae sambil tertawa kencang begitu melihat Sooyoung di dalam kandang itu.

“aku gila? Hmm, mungkin iya..” ujarnya pelan sambil menyeringai.

(Flashback End)

Sooyoung menghapus air matanya begitu mengingat kejadian memalukan itu, “saat itu, aku takut sekali…” ujarnya.

Changmin dan Yunho tak berkedip sedikit pun begitu mendengar cerita nya.

“dia benar-benar nakal..” ujar Changmin.

“tapi, yang kau ceritakan itu baru sebagian, kan? Masih ada perbuatan Cho Kyuhyun lainnya, kan?” tanya Yunho.

Sooyoung menundukkan kepalanya memikirkan sesuatu, “ehm.. tapi tidak semuanya buruk kok!

Dia juga… pernah menolongku. Saat Musim panas kelas 2 SMP..”

(Flasback start)

Sooyoung memulai aktivitasnya untuk jogging pagi. Dia pun rela meninggalkan sarapan paginya agar badannya dapat kurus. Ia melakukan hal itu karena ia tak ingin di ganggu lagi oleh komplotan Kyuhyun.

Akan tetapi… karena belum terbiasa untuk berdiet. Kepalanya sedikit pusing.

Tak terasa ia langsung ambruk di tengah jalan. Ia pingsan.

“kyaaa! Ada yang pingsan!” teriak yeoja yang berpapasan dengan Sooyoung. Yeoja itu melihat kejadian Sooyoung pingsan.

Orang-orang di sekitarnya langsung menghampiri Sooyoung.

“telepon 119!” ujar namja yang menghanpiri Sooyoung.

“angkat dia..”

“bagaimana mengangkatnya?”

Pas sekali saat itu Kyuhyun sedang lewat dan melihat kerumunan orang-orang di tengah jalan. Ia langsung menghampiri kerumunan itu dan melihat Sooyoung yang terkulai lemas.

Kyuhyun mengambil ponselnya dan mencoba untuk memotret Sooyoung, “besok akan kutunjukkan ke anak-anak, hehe” ujarnya tersenyum menyeringai.

Akan tetapi, ia memandang ke arah Sooyoung dan sedikit terdiam. Kemudian ia menaruh ponselnya itu di sakunya. “cih, menyebalkan!” kesalnya.

Ia langsung menghampiri Sooyoung dan mengangkat yeoja bertubuh gemuk itu. Orang-orang di sekitarnya langsung memasang tampang takjub melihat ada seorang namja yang bisa membawa yeoja gendut itu.

Kyuhyun membawa Sooyoung ala bridal style dan langsung berlari menuju ke klinik/rumah sakit terdekat.

(Flashback End)

“hilangkan bagian ini” ujar Changmin begitu mendengar cerita Sooyoung barusan.

“kau yakin?” tanya Yunho sambil mengambil tape recordernya dan mengotak-atiknya.

Siwon hanya menggeleng-gelengkan kepalanya, “dia tidak menghargai kebaikan orang lain..” ujar Siwon.

“selama ini kau pasti sangat sengsara, kan?” tanya Yunho pada Sooyoung.

Sooyoung hanya tersenyum, “em.. sedikit” jawabnya.

“aku tahu ceritamu nyata, tapi apa kau punya sesuatu yang bisa di jadikan bukti?” tanya Changmin. “seperti memar atau bekas luka lainnya..” tambah Changmin.

Luka? Tentu saja Sooyoung mempunyai luka itu. Luka akibat puntung rokok itu..

Sooyoung memegang lehernya, “ada” jawabnya.

“boleh kufoto? Tentu saja wajahmu akan di samarkan.” Ujar Yunho.

“iya, boleh.”

Yunho mengambil kamera yang ada di tas nya dan berjalan kearah Sooyoung. Memotret leher Sooyoung…

#Author POV END

.
.

#Sooyoung POV

Aku, Changmin, dan Yunho keluar dari Coffee Shop itu.

“naiklah, kami antar sampai rumahmu..” ajak Yunho sambil membukakan pintu mobil untukku.

“oh, tidak usah. Aku bisa pulang sendiri” tolak ku.

“ayo, naiklah. Tidak nyaman pulang sendiri, lebih baik naik mobil bersama Yunho hyung” ujar Changmin.

Aku menggaruk tengkuk ku yang tak gatal, “emm, aku ingin jalan kaki sambil menghirup udara yang segar..” ucapku.

Changmin tersenyum kepadaku, “baiklah, kalau itu maumu..” ujarnya.

“terima kasih, ya. Sampai jumpa lain waktu..” ucap Yunho.

Aku membungkuk kan badanku, “selamat jalan..” ujarku.

Sebelum Changmin memasuki mobilnya, aku memanggilnya sebentar.

“Changmin..”

Changmin menolehkan kepalanya kepadaku, “ya?” tanya nya.

“aku…aku… aku mau minta maaf!” ujarku lantang.

Changmin menatapku dan langsung tersenyum, “terima kasih..” ucapnya. “aku pergi dulu..”
tambahnya dan masuk ke dalam mobil.

Aku melambaikan tanganku pada mereka berdua, begitu juga mereka. Mobil itu pun pergi dan meninggalkanku..

Haft..

Melihat Changmin bahagia, aku ikut bahagia.

Banyak orang berkata…

Cinta itu saling memaafkan.

Minta maaf dan minta maaf lagi.

Tanpa henti akan selalu minta maaf…

“apa yang perlu di maafkan?” tanya seseorang di belakangku, Siwon. Ah aku hampir melupakannya.

“heh, idiot! Masih belum sadar juga kalau Changmin itu memperalatmu, hah? Dia benci Cho Kyuhyun, makanya dia memperalatmu untuk menjatuhkan Cho Kyuhyun!” jelas Siwon.

Changmin memang tidak suka Kyuhyun, tapi tidak sampai taraf membunuhnya.

“siapa yang bilang mau membunuhnya? Mengirimnya pergi jauh ke Amerika sama saja membunuhnya..” ujar Siwon.

Aku hanya memutar bola mataku malas…

Malas mendengar celotehan kakek lagi.

“lalu, kau!” ujar Siwon sembari menunjukku.

Aku? Ada apa denganku?

“apakah kau tidak berpikir kalau caramu ini sama saja kau ingin membunuh Kyuhyun?” tanya Siwon.

Aku mengalihkan pandanganku, tak ingin menjawab ataupun menatap wajah kakek. Jika ia sedang serius, kakek cukup menakutkan dimataku.

Lagi pula…

Membunuh Kyuhyun?

Aku tidak ada niatan sama sekali untuk membunuhnya..

Aku hanya takut padanya…

Iya… takut.

#Sooyoung POV END

.
.

#Author POV

Keesokan harinya..

Seorang namja berlari di koridor membuat seluruh penjuru mata menatapnya. Ada yang menatapnya aneh maupun kesal.

“yak! Eunhyuk! Ini masih terlalu pagi untuk berlarian di koridor!” teriak Jung seonsaengnim kesal.

Tapi tetap saja Eunhyuk tak mendengarkan ucapan gurunya itu, ia terus berlari menuju tempat Kyuhyun. Yang terpenting ia harus memberitahukan sesuatu pada Kyuhyun.
Sesuatu apa?

‘braak!!’

Eunhyuk membuka pintu kelas Kyuhyun cukup keras, “Kyuhyun!!” teriak Eunhyuk.
Kyuhyun maupun Donghae langsung menoleh keasal suara itu.

“kau kenapa?” tanya Kyuhyun.

Eunhyuk menghampiri Kyuhyun, “gawat! Cepat lihat ini!” ujar Eunhyuk sambil barang dari dalam tas nya yang sengaja dibawa nya dari rumah.

“apa yang gawat?” tanya Kyuhyun penasaran.

Eunhyuk mengeluarkan koran dan memberikannya ke Kyuhyun, “kau muncul di halaman pertama!” ucap Eunhyuk.

“apa kau bilang?” tanya Kyuhyun mengambil koran itu dan melihat isi artikel utama koran itu.

Artikel yang berisi tentang Kyuhyun, tentang semua yang dilakukan namja itu pada yeoja gendut bernama Sooyoung. Sampai foto leher Sooyoung yang terkena puntung rokok itu pun di perlihatkan. Walaupun wajah Sooyoung tidak diperlihatkan, tapi Kyuhyun tahu kalau itu adalah si gendut Choi Sooyoung.

“yeoja di foto itu si gendut, kan? Bisa-bisa nya dia melapor ke wartawan!” ujar Eunhyuk.

“Kyu… apa yang harus kita lakukan?” tanya Donghae yangs sedikit takut.

Kyuhyun hanya diam sambil menatapi artikel itu terus.

.
.

“Choi Sooyoung!” teriak Yuri yang berlari menuju meja Sooyoung.

“ada apa, sih?” tanya Sooyoung yang sedikit terganggu karena saat ini ia baru saja menghafalkan metode kimia nya.

Yuri mengatur nafasnya, “Cho Kyuhyun dalam masalah besar. Dia di laporkan ke wartawan mengenai ulahnya waktu SMP dulu.” Jelas Yuri sambil duduk di samping Sooyoung, “aku tak sangka anak itu akan melaporkannya. Apa aku juga akan di laporkan? Aku bisa mati kalau Ayahku tahu..” takut Yuri sembari menggigit jarinya.

‘Teng tong~’

“Cho Kyuhyun dan Lee Donghae dari kelas 1 D, Lee Hyuk Jae dari kelas 1 C, dan Kim Young Woon dari kelas 3 E, diminta datang ke Departemen Siswa sekarang. Terima kasih.”

Suara panggilan pada speaker sekolah pun berbunyi untuk menyuruh Kyuhyun dan komplotannya pergi ke Departemen Siswa. Itu sama saja seperti neraka nya bagi murid-murid nakal. Kebanyakan para murid nakal hanya akan sampai di panggil sampai ke Ruang Guru saja. Jika dia sudah di panggil ke Departemen Siswa, kesalahan murid itu benar-benar tak bisa di toleransi dan dapat mengakibatkan di keluarkannya dari sekolah.

Sooyoung yang mendengar itu berusaha untuk tidak mempedulikan semuanya. Lagipula… bukan kah ini setimpal dengan perbuatan Kyuhyun padanya selama 4 tahun?

.
.

‘BUGH!’

‘BUGH!’

Kim seonsaengnim mengarahkan tongkat baseball nya ke bokong Kyuhyun, Donghae, Eunhyuk, dan
Kangin. Mereka berempat mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Kim seonsaengnim.

“Kim Young Woon! Sadarlah! Kau sudah kelas 3! Pikirkan pelajaranmu! Mau terus nakal? Kau tidak mau kuliah, hah?!” teriak Kim seonsaengnim.

‘BUGH!’

“kalian berempat manusia tidak berguna! Mau dengar lagi? Manusia tidak berguna!!” teriak Kim seonsaengnim yang terus memukul bokong mereka. “bukannya jaga nama baik sekolah, malah merusaknya! Bangga punya tampang keren? Bangga karena pintar berkelahi? Tugas kalian itu belajar!! Kalian sampah masyarakat! Sia-sia saja hidup kalian!” tambah Kim seonsaengnim.

Mereka berempat hanya terus diam sambil menahan kesakitan di bokongnya. Jika bukan gurunya, mungkin Kim seonsaengnim akan babak belur di tangan mereka berempat.

Kim seonsaengnim menghentikan pukulannya sebentar, “Cho Kyuhyun, apa benar berita di koran?” tanyanya sambil menatap kearah Kyuhyun.

“oh, bukannya itu urusan polisi dan wartawan?” tanya Kyuhyun tanpa memandang Kim seonsaengnim.

“apa?!” teriak Kim seonsaengnim kesal.

“Pak Guru tidak usah pedulikan itu..” ujar Kyuhyun.

Wajah Kim seonsaengnim merah menahan amarahnya, ia pun mengambil tongkal baseball nya dan berjalan kearah Kyuhyun.

‘BUGH!’

‘BUGH!’

Kini bokong Kyuhyun telah menjadi sasaran empuk dari tongkat baseball itu.

“masih berlagak?! Kau tahu berapa banyak orang tua murid yang telepon ke sekolah sejak tadi pagi, hah?! Bagaimana kami jelaskan ke mereka tentang perbuatanmu?! Dan kau bilang aku tidak usah pedulikan itu?” tanya Kim seonsaengnim yang terus memukuli Kyuhyun. “anak kurang ajar! Mencoreng nama sekolah, kau seharusnya dikeluarkan dari sekolah ini!” tambah Kim seonsaengnim.

Kyuhyun hanya menggigit bibir bawahnya menerima pukulan yang cukup menyakitkan itu.

#Author POV END

.
.

#Sooyoung POV

Bel sekolah pun berbunyi, aku langsung mengambil tasku dan keluar dari kelas.
“sampai besok, Soo..” ujar Yuri.

“sampai jumpa, hati-hati di jalan Yuri..” ujarku sembari melambaikan tanganku.

“cucuku, dia datang..” ucap Siwon sambil menunjuk seseorang yang berjalan kearahku.

Cho Kyuhyun?

Tumben sekali dia berjalan sendirian. Biasanya dia ditempeli oleh Donghae, Eunhyuk, dan Kangin. Kemana mereka?

“halo..” sapaku pada Kyuhyun sambil tersenyum. Tapi namja itu hanya melewatiku tanpa membalas sapaanku.

“bisa-bisanya kau menyapanya. Apa kau tidak sadar bahwa kau telah kejam padanya?” tanya Siwon.

Siapa yang kejam? Yang kejam itu Sooyoung yang gendut, bukan yang cantik saat ini.

“kalian itu sama… hanya wujud kalian yang berbeda.” Ujar Siwon kesal. “jujur saja. Kau merasa bersalah, kan?” tanya Siwon.

Mana mungkin aku merasa bersalah. Aku senang kok..

Lagipula ini belum seberapa…

Ini semua belum sebanding dengan apa yang kurasakan waktu dulu..

.
.

Saat ini aku berada di kantor The Sun. Tadi siang, Direktur Cho menelponku untuk segera datang ke kantornya setelah pulang sekolah.

Haft… ini semua pasti gara-gara nilai sekolahku. Jangankan masuk 50 besar, 10 orang saja tidak ada di bawahku. Bagaimana kalau kontrakku di hentikan?

“aku mau ke toilet..” ujar Siwon sembari memegangi perutnya dan pergi meninggalkanku.

Aku hanya menatap nya dengan pandangan yang datar. Memangnya hantu juga perlu buang air ya?

Aneh sekali.

Aku berjalan ke kantor Direktur dan di depan pintu kantor Direktur Cho terdapat Changmin yang berdiri disana.

Apa Changmin di panggil juga?

Lagipula kenapa dia tidak langsung masuk saja keruangan itu? Apakah ada orang lain selain Direktur Cho di dalam?

‘PLAAAAAK!’

Aku membelalakkan mataku begitu mendengar suara dari dalam pintu itu.

Itu… suara tamparan?

“kau anakku satu-satunya, seharusnya kau menjaga nama baik keluarga!! Aku tahu kau nakal, tapi tak kukira akan sampai separah ini!” teriak seseorang dari dalam ruangan itu. Sudah pasti itu Direktur Cho, apakah di dalam ada Kyuhyun?

“lalu foto ini! Benar kau yang lakukan? Darimana kau pelajari kelakuan jelekmu, hah?! Dan kau sebagai ketua gengnya? Apa setelah lulus kau mau jadi anggota mafia, hah?! Dasar tak berguna! Aku tidak mau melihat wajahmu lagi! Cepat keluar!!” teriak Tuan Cho dari dalam pintu.

Aku dan Changmin hanya saling berpandang-pandangan.

‘ceklek’

Pintu ruangan itu terbuka dan menampakkan seorang namja yang sangat kukenal, Cho Kyuhyun.

Ia keluar dari ruangan itu dengan pipi yang sangat merah.

Itu pasti sakit sekali..

Kyuhyun menatapku sekilas dan langsung pergi meninggalkanku.

Kenapa aku merasa sangat bersalah?

Seharusnya Cho Kyuhyun lah yang harus merasa bersalah!

Aku kan tidak salah. Yang salah itu Cho Kyuhyun karena dia telah membuatku sengsara…

Aku dan Changmin masuk keruangan itu dan melihat Direktur Cho yang duduk di tempatnya sembari memijat pelipisnya. Ia pun mengangkat wajahnya begitu melihat kedatangan kami berdua.

“Soo..” ujar Direktur Cho

Apa dia benar-benar kecewa pada anaknya?

“Sooyoung.” Ucap Direktur Cho dengan suara yang sedikit keras.

“ah! Iya?” tanyaku kaget.

“apa yang sedang kau pikirkan?” tanya Direktur Cho.

“ti…tidak..” jawabku.

Ekspresinya serius sekali… pasti ia ingin membicarakan tentang nilai sekolahku.

“nilaimu sudah bagus, tapi turun lagi. Aku lebih suka tak memperingatkanmu…” ujar Direktur Cho.

“lain kali akan kuperbaiki..

Direktur Cho mengambil rokok yang ada di di depannya, “sudahlah, masalah pelajaran sekolah biar kau yang mengurusnya sendiri..” ujarnya.

Eh??

“jadi aku tidak di pecat??” tanyaku tak percaya.

“tidak mungkin aku memecat kau. Oh iya, ada tawaran menjadi model video klip Boyband Shinee. Lakukan lah dengan baik, ini kesempatan untukmu karena pendatang baru seperti kau sangatlah diincar oleh Entertainment manapun. Kau bisa, kan?” ujar Direktur Cho.

Aku menganggukkan kepalaku, “aku akan melakukannya, aku pasti lakukan dengan baik..” ucapku.

Direktur Cho tersenyum kepadaku, “sudah seharusnya begitu.” Ujarnya sambil mengambil rokoknya lagi, “ngomong-ngomong ada kabar juga untukmu Changmin. Kontrak kita dengan ‘Dark Hunter’ di perpanjang. Ini kesempatan langka. Aku tahu kau tertarik meneruskannya.” Tambah Direktur Cho.

Changmin sedikit membelalakkan matanya tak percaya, “mu…mustahil! Bukannya kontraknya sudah selesai?!” tanya Changmin.

Direktur Cho menggaruk kepalanya bingung, “kalian berdua ini kenapa, sih? Ada apa dengan kontrak? Tidak mau kerja?” tanya nya.

Aku dan Changmin hanya terdiam sambil menatap Direktur Cho bingung.

Direktur Cho menghembuskan nafasnya panjang, “sudahlah. Sudah sana, kalian keluar saja dari ruangan ini..” ujarnya.

Aku dan Changmin pun membungkukkan badan secara bersamaan dan kami pun keluar dari ruangan ini.

#Sooyoung POV END

.
.

#Changmin POV

Aku menutup pintu ruangan Direktur Cho dan berjalan menuju kearah lift.

Kupikir kontrak dengan Dark Hunter tidak akan di perpanjang. Tapi… kenapa begini?

Jika diteruskan berarti aku menerima pertolongan putri Direktur Dark Hunter.

Vict nuna…

Bagaimana ini? Aku sudah memperalatnya… apa dia akan memaafkanku?

Tangan ku bergerak ingin menyentuh tombol lift, di saat itu juga tangan seseorang melakukan hal itu sama seperti ku, Sooyoung.

Ah iya… aku lupa kalau sedari tadi aku bersamanya.

Pintu lift itu terbuka, aku dan Sooyoung pun masuk ke lift itu. Di lift itu tak ada siapapun, kosong. Pastinya hanya ada aku dan Sooyoung disini.

Sial… keadaannya sunyi sekali.

Aku merasa canggung. Dia pun juga tidak berbicara sepatah katapun padaku.

Apa aku harus memulai percakapan terlebih dahulu?

Aku pura-pura membatukkan diriku, “ehem, lama tidak bertemu, bagaimana keadaanmu?” tanyaku. sembari menatapnya.

Dia menatapku sekilas dan menundukkan wajahnya, “ba..baik, kau?” tanya nya.

Sepertinya dia masih sungkan untuk bertemu denganku.

“sama…” jawabku. “ingat tidak? Kejadian saat aku menyatakan cinta padamu di lift ini, saat itu juga hanya kita berdua di lift ini. Kau tahu apa yang kurasakan saat itu? Dadaku serasa mau meledak. Bagaimana kalau aku aku ditolak.. apa kau akan melihatku aneh? Apa kau akan merasa terbebani? Aku sangat khawatir… sekarang pun juga sama..” jelasku sembari memegang tangannya dan memberikan cincin yang pernah dia kembalikan padaku.

“maukah… kau pakai lagi? Tempat yang cocok untuk cincin itu hanya jarimu.” Ujarku.

Dia menatap cincin itu cukup lama, “maaf…”

Apa? Dia bilang apa?

“maaf, aku tidak bisa menerimanya. Aku masih suka padamu, tapi aku tidak pernah berpikir akan kembali seperti dulu. Aku ingin lebih berhati-hati..” ujarnya sambil memberikan cincin itu kepadaku lagi. “bagaimana kalau kita awali dengan berteman?” tanyanya.

“a..apa? Teman?” tanyaku.

“iya, teman…”

Bukan itu yang kumau…

Tapi…

Aku menggenggam kedua tangannya, “baiklah, terserah kau. Kapan pun hatimu berubah, beritahu aku. Saat itu, akan kunyatakan cintaku lagi. Sejujurnya aku lebih suka menjadi pacarmu daripada menjadi temanmu..” ujarku.

Aku benar-benar ingin kau tetap di sampingku, Soo.

Sooyoung menatapku intens, “ne… kalau hatiku berubah.. akan segera kukatakan padamu..” ucapnya.

Pintu lift pun terbuka dan ia langsung meninggalkanku..

#Changmin POV END

.
.

#Author POV

Kyuhyun duduk di mejanya sembari menulis sesuatu. Setelah menemui Ayahnya sebentar, sekolah memanggilnya untuk kembali ke sekolahan. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 5 sore. Tapi ia masih tinggal di sekolah.

Kenapa?

Tentu saja ini hukuman dari sekolah untuknya. Ia disuruh menulis seribu kata permohonan maaf agar tidak mengganggu atau memukuli anak lain.

Sudah berjam-jam ia di tempat itu. Mungkin ini sudah lembar ke 45.

Ia terdiam sebentar dan langsung merobek kertas yang di tulisnya tadi. Sepertinya ia sudah benar-benar muak dengan ini semua.

“sialan kau gendut! Kau pasti mati!” kesalnya sambil menggenggam pulpennya dengan kencang. Kyuhyun pun berdiri dari tempat duduknya dan pergi begitu saja.

.
.

“sudah 3 episode kau tonton.. apa kau masih ingin menonton lagi?” tanya Siwon mengamati tingkah laku Sooyoung yang sedang menyetel video pengetahuan untuk menjadi seorang model video klip.

“tapi, masih banyak sisanya. Aku harus mempelajari video-video ini sampai 2 hari kedepan.” Ujar Sooyoung.

Siwon yang bermain puzzle nya hanya mengangkat bahunya tak peduli, “terserah kau lah. Ngomong-ngomong kenapa kau lebih memilih berteman dengan Changmin? Bukankah kau menyukainya?” tanya Siwon.

“aku takut akan berpisah lagi..”

“apa?”

Sooyoung menarik nafasnya, “terluka, sedih, menangis, benci, lalu kesepian… aku tidak mau merasakan semua itu lagi, kek. Aku tidak mau dikuasai perasaan lagi. Biasanya yang membuat sukses itu logika, bukan perasaan..” jelas Sooyoung. “aku tidak akan sesali pilihanku. Lagipula Changmin sudah janji. Kapan pun hatiku berubah, dia pasti menerimaku.” Tambah Sooyoung.

Siwon melipat tangannya di dada. Menurut analisi Siwon, kemungkinan mereka berdua pasti akan pacaran lagi dalam sebulan, ckck.

‘TOCK! TOCK! TOCK!’

Sooyoung dan Siwon sontak terkaget begitu mendengar kentukan pintu yang cukup keras.

“siapa itu?” tanya Sooyoung pada Siwon.

“Gendut!! Cepat buka pintunya!!” teriak seseorang dari luar pintu itu.

Suara ini? Suara Cho Kyuhyun!

Sooyoung hafal betul suara ini..

Jantung Sooyoung kini berdetak sangat cepat. Dia sangat ketajutan saat ini. Pasti Kyuhyun marah padanya karena berita di koran.

“buka pintunya!! Yeoja brengsek! Aku tahu kau di dalam, cepat keluar!!” teriak Kyuhyun sambil terus mengetuk bahkan menendang pintu itu.

Sooyoung tak tahu apa yang akan terjadi jika dia keluar. Yeoja itu tak mau jika identitasnya sebagai Sooyoung cantik juga terbongkar.

“Buka pintu!! Sial!” teriak Kyuhyun lagi yang menendang pintu itu.

“Cho.. Kyuhyun?” tanya seseorang lagi dari luar pintu itu.

Sooyoung membelalakkan matanya begitu mendengar suara yang ia kenal juga. Ini suara Changmin..!!

“apa yang kau lakukan disini?” tanya Changmin lagi kepada Kyuhyun.

Sooyoung tetap diam di dalam dan tetap tak membukakan pintunya. Ia terlalu takut dengan apa yang dia rasakan saat ini.

Bagaimana Changmin juga datang disaat seperti ini?

“Changmin datang!” ujar Siwon.

“lalu… bagaimana jika Cho Kyuhyun tahu Sooyoung cantik tinggal di sini? Dia tidak mudah dibohongi..” ucap Sooyoung dengan suara yang sedikit bergetar.

“kau cuma bisa berdoa agar Changmin tidak mengatakannya..” ujar Siwon.

Sooyoung benar-benar takut. Cho Kyuhyun sangat mengenal Sooyoung gendut. Sedikit saja ada hal yang mencurigakan, dia akan segera tahu bahwa Sooyoung yang cantik adalah Sooyoung yang gendut juga.

Cho Kyuhyun tidak boleh tahu akan hal ini…

“memangnya apa urusanmu dengan apa yang ku lakukan disini?” tanya Kyuhyun sinis pada Changmin.

“kau datang karena artikel di koran? Mau balas dendam?” tanya Changmin, “kau benar-benar dalam masalah besar ya..” tambahnya.

“tutup mulutmu! Kau sendiri, mau apa disini?” tanya Kyuhyun kesal.

“aku? Aku juga mau ke rumah ini..”

“menemui gendut?” tanya Kyuhyun.

“bukan… bukan Sooyoung yang itu. Kau tidak tahu, ya?”

Sooyoung yang mendengar percakapan itu langsung mengambil obat pengembali sementaranya. Ia pun langsung berubah menjadi gendut dan segera menuju ke pintu dimana Changmin dan Kyuhyun berada.

“model Sooyoung kan juga tinggal-“

‘braak!’

Sooyoung membuka pintunya keras, “Cho Kyuhyun!” teriak Sooyoung yang memotong ucapan Changmin barusan.

Kyuhyun menatap murka kearah Sooyoung, “akhirnya kau keluar…” ujarnya.

Sooyoung langsung memegang tangan Kyuhyun, “kita bicara di tempat lain!” ujarnya dan menyeret Kyuhyun pergi dari situ.

Intinya, Sooyoung harus menjauhkan Kyuhyun dari Changmin. Akan sangat gawat jika Kyuhyun mengetahui rahasia terbesarnya.

Changmin menggaruk kepalanya bingung, “mereka pergi. Bagaimana nasib si gendut sekarang? Mungkin dia tambah jelek. Ah tapi muka seperti itu mana mungkin bisa tambah jelek lagi..” ujarnya sambil berjalan menuju pintu, “Sooyoung tidak kelihatan, apa aku tunggu di dalam saja ya..” tambahnya.

Tetapi pintu apartemen itu yang tadinya terbuka langsung tertutup begitu saja.

Changmin sontak kaget dengan apa yang di lihatnya, “tertutup?” tanya nya bingung.

Ia pun membuka pintu itu tetapi tak bisa, karena pintu itu dikunci.

“hah? Dikunci? Bagaimana bisa?” tanya nya tak percaya. Ia pun membalikkan badannya meninggalkan pintu itu. Sepertinya ia sedikit merinding dengan apa yang di alaminya tadi.

Siwon yang berada tepat di pintu apartemen Sooyoung hanya menyeringai melihat kepergian Changmin.

Tentu saja ini ulahnya… hihihi.

#Author POV END

.
.

#Sooyoung POV

Aku terus menarik Kyuhyun hingga keluar dari apartemen ini. Yang terpenting, aku harus memisahkannya dengan Changmin..

“yak!!” teriak Kyuhyun.

Tapi aku tidak mempedulikan teriakannya dan terus menarik tangannya hingga menjauhi apartemenku.

Kyuhyun langsung mendorongku ke tembok, “kau tidak dengar omonganku, hah?!” teriaknya kesal. “kau senang melihat keaadaanku sekarang, kan?! Apa aku terlihat menyedihkan, hah?” tambahnya.

Dia terus mencekram bahuku dan menyudutkanku ke tembok jalanan.

“nyalimu besar sekali sampai membongkarnya ke wartawan…” ucap Kyuhyun.

Aku hanya terus menundukkan wajahku. Dia benar-benar menyeramkan..

“kenapa? Mau lapor lagi? Lapor saja sana, aku tak peduli!” ujarnya sambil menyekikku.

Arghh…

Reaksi Cho Kyuhyun lebih menakutkan dari yang kuperkirakan. Kalau saja Changmin tidak datang. Aku bisa berpura-pura tidak tahu kedatangan Kyuhyun. Tapi… kenapa malah jadi begini..

Aku masih ingin hidup..

Kyuhyun terus mencekik ku. Dan aku pun mendorongnya sekuat tenaga ku.

Kyuhyun pun terdorong kebelakang, “akh..”

Kekuatanku..

Saat menjadi gendut, kekuatanku jauh lebih besar..

“ja…jangan mendekat. Biarkan aku pergi..” ujarku.

“jangan mimpi kau!” ucap Kyuhyun.

Bagaimana ini.. dia tak mungkin melepaskanku begitu saja.

Kalau begini caranya aku harus lari dari sini..

Aku pun langsung berlari meninggalkan Kyuhyun, tapi bodohnya aku tak melihat kalau di depanku saat ini ada jalan raya.

‘Tiiiiiiiin!’

Klakson?

Aku menengokkan kepalaku dan melihat mobil yang melaju kencang kearahku. Aku pasti akan tertabrak!

Aku memejamkan mataku dan menerima kenyataan bahwa aku akan mati…

Hidupku sudah berakhir!

‘Bruaaaaaak!!’

Seseorang mendorongku begitu saja. Aku dan orang itu pun terpental ke aspal.

“apa-apaan kau, bodoh?!!” teriak orang yang menyelamatkanku itu.

Cho Kyuhyun?

Kenapa dia menyelamatkan ku?

Kyuhyun menarik kerahku kasar, “kau gila?! Berlari ke jalan raya dan tak menghindar?!! Mau bunuh diri, hah?!” teriaknya.

“ti…tidak… aku kaget sekali, tak bisa bergerak…” ujarku yang masih shock atas insiden tadi.

“dasar gila… aku sangat membencimu… aku ingin sekali membunuhmu..” ucap Kyuhyun sambil menatapku. Kemudian ia melepaskan kerah baju ku dan berdiri.

Apa?

Kau ingin membunuhku?

“lalu… kenapa kau selamatkan aku?” tanyaku, “lebih baik tadi kau biarkan aku tertabrak dan kita akan sama-sama senang!! Kau bilang ingin membunuhku! Tapi kenapa menyelamatkanku?!!” teriak ku.

Kyuhyun menghembuskan nafasnya, “tutup mulutmu. Aku juga menyesal..” ujarnya tanpa menatapku, ia pun langsung berjalan meninggalkanku.

Air mataku langsung menetes deras. Aku menangis di tengah jalan seperti ini. Biarlah orang menganggapku orang gila. Itu terserah…

Tapi..

Kenapa…?

Kenapa kau selamatkan aku? Kenapa?

Aku benar-benar tak mengerti..

.
.

Keesokan harinya…

Saat ini adalah jam pelajaran olahraga. Tapi aku hanya berdiam diri, tidur-tiduran di kelas atau memainkan ponselku.

Untuk yang perempuan pasti tahu alasannya kenapa aku tak bisa ikut jam olahraga..

Kelas ini sangat sunyi… tentu saja sunyi karena hanya ada aku saja yang ada di kelas, sedangkan yang lain pergi ke lapangan.

Aku menyenderkan kepalaku ke meja..

Jika sunyi seperti ini.. aku jadi cepat mengantuk..

Oh iya… kejadian semalam aku hanya menganggapnya itu sebagai mimpi buruk saja.

Tapi kenapa dia menyelamatkanku?

Hmm.. entahlah.

Aku ingin ke toilet.

Aku berdiri dari tempat duduk ku dan keluar dari kelas menuju toilet. Untung saja jarak toilet dengan kelas ku cukup dekat.

Selesai dari toilet, aku kembali ke kelasku lagi. Aku pun membuka pintu kelasku.

“hei”

Spontan aku langsung terkaget begitu mendengar suara itu.

“kenapa kau sekaget itu?” tanya orang itu. Aku menengokkan kepalaku dan melihat Kyuhyun yang duduk tepat di samping pintu.

Mau apa namja itu ada di sini?

“kenapa kau ada disini?” tanyaku.

“aku tidak boleh masuk kelas karena sering bolos, Jung seonsaengnim menyuruhku ke ruang
Departemen Siswa…” jawab Kyuhyun.

“kalau begitu seharusnya kau ada di ruang itu, kan!” ucapku.

“kau ini bawel sekali, aku sudah 3 jam disana, tapi aku bosan, lagipula diperhatikan penjaga terus.” Ucapnya, “kau kenapa sendirian? Bukankah kelas ini sedang berada di lapangan untuk olahraga?” tanya nya.

“ehm… aku tidak bisa..”

“kenapa?” tanya Kyuhyun.

“ng, anu…. Itu..”

“kenapa gagap? Bilang saja sedang haid” ucapnya frontal.

“yak! Pura-pura tidak tahu saja, bodoh!” ucapku kesal.

Dia hanya memandangiku sambil tersenyum, “kau kan yeoja, jadi tidak perlu malu..” ledeknya.

Jusru karena aku ini yeoja, bodoh.

Tanganku bergerak untuk memukul kepalanya, tapi sialnya Kyuhyun langsung menghindar dengan cepat. Karena oleng, aku langsung terjatuh dan menindih tubuhnya.

“hahahahaha” tawa Kyuhyun keras.

Kenapa dia tertawa? Memangnya ada yang lucu?

Tapi kenapa bagian bokongku seperti ada angin yang masuk. Aku melihat kearah rok ku dan langsung membelalakkan mataku begitu melihat rok ku yang terbuka dengan lebarnya dan memperlihatkan celana dalamku yang bergambar Doraemon.

Dengan cepat aku langsung membetulkan rokku. Sial… pantas saja dia tertawa. Dia melihat celana dalamku..

“hahahahhaa!” ia masih saja terus tertawa menertawai kebodohanku.

“yak! Jangan tertawa!” malu ku.

“kau lucu sekali. Gambar apa itu? Kau anak tk? haha”

“terserah aku, dong!”

“hahaha! Kau memang masih anak-anak!” ujarnya sembari mengetuk kepalaku pelan, “aku sudah mendapatkan hadiah perpisahan darimu…” tambahnya.

Eh? Apa?

Barusan dia bilang apa?

Hadiah perpisahan?

“tugasku jadi bodyguard palsumu juga sudah selesai. Aku akan sekolah di luar negeri. Kalau semua berpikir aku melarikan diri, ya apa boleh buat. Memang itulah kenyataannya..” jelasnya sambil tersenyum kepadaku. ”jika aku keluar, orang tua murid tidak akan protes lagi karena anak-anaknya tidak lagi satu sekolah denganku. Tapi tentu akan ada beberapa orang yang sedih.” Tambahnya.

Cih… pede sekali dia..

“tapi… bukankah lebih baik begitu. Aku juga sudah bosan mempermainkan Guru-Guru disini..” ucapnya lagi.

Akhirnya…

Jadi dia akan benar-benar pergi…?

“mau pergi bersama?” tanya Kyuhyun, “kita sekolah di luar negeri..” tambahnya.

Apa? Kau bicara apa?

Mengajakku ikut serta bersamamu?

“kau harus ikut..” ucap Kyuhyun.

“eh? Ta..tapi…”

“bercanda, kok. Ekspresimu seperti orang bodoh, haha. Memangnya tidak ada yeoja lain sampai aku harus membawamu?” ujarnya sambil menertawaiku untuk kesekian kalinya.

Sialan… namja ini benar-benar membuatku kesal.

“kapan kau pergi?” tanyaku.

“belum pasti. Paling lambat sebulan lagi..”

“begitu, ya…” aku menarik nafasku, “kau marah… pada yeoja yang melaporkanmu itu?” tanyaku.

Hening.

Kyuhyun memijat pelipisnya, “aku yakin sekali… si babi itu pasti merasa bersalah padaku.” Ujarnya.

Ucapannya seperti menusuk kan pedang ke tubuhku. Dalam sekali… Dasar, dia memang manusia yang jahat..

“waktu bertemu lagi dengannya. Kukira dia hanya yeoja bodoh…. Ternyata tidak juga..” ujar Kyuhyun sembari tersenyum.

Benar…

Menjadi Sooyoung gendut, membuatku kuat.

Dan,

Menjadi si cantik Sooyoung, membuatku lemah…

.
.

“kau tidak beli apa-apa?” tanya Yuri.

Pulang sekolah, aku dan Yuri memang berencana untuk pergi membeli beberapa perlengkapan seperti baju ataupun hal lainnya. Tapi aku sedang tak ingin membeli apa-apa.

“aku tidak perlu apapun” jawabku.

“bohong, pasti mau menghemat uangmu, kan? Kalau aku jadi kau, tiap hari aku pasti beli baju, tas dan kosmetik yang kuinginkan. Terlebih kau adalah seorang artis..” ujar Yuri.

Aku hanya tersenyum sembari menikmati pemandangan jalan di Seoul.

“eh? Supermarket!” teriak Yuri begitu melihat Supermarket yang jaraknya tak jauh dari kami,
“tunggu disini sebentar, ya. Nanti aku akan membelikanmu permen..” ujar Yuri dan langsung berlari menuju supermarket itu.

“dia benar-benar boros..” ujar seseorang yang tiba-tiba saja muncul di sampingku.

Kakek?

“kau benar… gunakan uang seperlunya saja..” ujar Siwon.

Tentu saja… aku harus bisa menghemat uangku.

“kalau begitu belikan 2 buah puzzle untukku, dong.” Mohonnya.

Kakek ini…

Bukankah kau yang bilang jika harus menggunakan uang seperlunya saja, tapi kenapa kau malah memintaku membelikan 2 buah puzzle untukmu? Lagipula seminggu yang lalu aku sudah belikan puzzle untukmu.

“itu sudah kuselesaikan… sekarang yang 1000 potong.. Ya? Ya? Ya?” bujuk Siwon.

Haft…

Tapi uang itu akan lebih baik jika ki-

♫“Donghun buang air besar~ tralala tralili”

Eh? Suara apa itu? Aku menengokkan kepalaku dan melihat ada 3 orang anak yang sedang berkumpul. 2 orang anak yang sedang mengolok 1 orang anak yang lain.

“hihihi, anak itu buang air besar” ujar Siwon.

“karena kau menghilang, aku yang bersihkan kotoranmu, tahu!” kesal 1 orang anak menendang anak yang di ejeknya tadi, “bau banget! Aku sampai tidak bisa makan siang!” tambahnya sembari memukul si kecil Donghun itu.

2 lawan 1?? Pengecut!

“yak! Henti-“

Ucapanku terhenti begitu anak yang di ejek itu membalas pukulan anak yang menendangnya tadi.

“iya, aku memang buang air besar! Lalu apa masalahmu?!” kesal Donghun sembari menonjok temannya.

“kau tidak perlu turun tangan…” ucap Siwon sambil tersenyum.

Hebat! Anak itu bertahan dulu, lalu keberaniannya muncul!

Kalau aku mungkin tidak bisa seperti itu…

Teman yang satu lagi menolong temannya yang di pukuli oleh Donghun. Aku segera berlari kearah mereka, “hentikan!” teriakku.

Kedua anak yang mengolok-olok Donghun langsung lari begitu saja.

“yak! Mau kemana kalian??!” teriakku.

Aku pun menatap kearah Donghun, “kau tidak apa-apa?” tanyaku pada anak kecil yang bernama Donghun itu. “bibirmu berdarah? Sini kulihat..” tambahku sembari ingin menyentuh bibirnya.

Tapi ia langsung menepis tanganku dan langsung berlari meninggalkanku.

“anak itu kelihatan sangat lelah.” Ujar Siwon.

Aku hanya diam..

“kau kenapa?” tanya Siwon padaku.

Aku…

Aku merasa sangat malu.

Aku di ejek, di kasari, dipukuli tapi hanya bisa menerimanya. Sedangkan anak itu tidak. Aku tak punya keberanian sepertinya. Aku memang bodoh, kek…

“Sooyoung!” Yuri memanggilku dan aku langsung berlari kearahnya.

“bodoh.. menurutku kau jauh lebih kuat daripada saat pertama kita bertemu…” ucap Siwon sembari tersenyum.

.
.

“sekarang kita kemana, ya?” tanya Yuri sambil melihat-lihat sekelilingnya.

Eh? Sudah 5 jam kita berbelanja.. kenapa tidak pulang saja..

“jangan hanya berkata dalam hati, katakan langsung padanya!” teriak Siwon kesal.

Aku tak bisa mengatakannya, kek…

“wow! Ada tempat meramal!!” takjub Yuri sambil menunjuk kios ramal yang jaraknya tak jauh dari tempat kita.

Yuri menarik tanganku, “ayo kita kesana! Aku penasaran dengan masa depanmu, hihi” ujar Yuri.

Eh? Mau apa kesana? Aku tidak mau…

Lagipula untuk apa kau penasaran dengan masa depanku?

“katakan saja Choi Sooyoung…” pasrah Siwon sambil menepuk keningnya.

.
.

“uhuk, uhuk, penasaran dengan masa depanmu?” tanya peramal yang duduk tepat di depanku dan Yuri.

Peramal itu terus terbatuk. Di depan kami ada sebuah meja yang terdapat bola. Entahlah bola apa. Tapi yang pasti, bola itu berwarna. Ah, aku tak mengerti hal-hal yang berbau mistis seperti ini.

“iya, kami penasaran dengan masa depan kami. Rezeki, percintaan, ujian, kesehatan! Aku penasaran semuanya!” ujar Yuri

ah… aku tidak tuh.

“hmm, tidak kelihatan ada hawa gaib. Sepertinya dia dukun palsu. Apa dia penipu?” tanya Siwon padaku.

Dia bukan dukun… tapi dia peramal.

“uhuk, uhuk, nona cantik, tolong kau katakan pada temanmu kalau aku benar bisa meramal.” Ujar peramal itu.

Hah? Apa??

“teman? Apa maksudnya?” tanya Yuri tak mengerti.

“eh? Dia bisa melihat/mendengarku?” tanya Siwon sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.

Jaga bicaramu, kek..

“uhuk, uhuk, bagaimana kalau kita mulai dari nona cantik ini dulu?” tanya peramal itu sambil menatapku.

“eh? i..iya..”

Kenapa aku sedikit merinding ya..

“uhuk, uhuk, kita lihat masa depanmu..” ucap peramal itu sembari memutari tangannya ke bola berwarna yang ada di hadapan kami.

Batuk terus.. apa dia baik-baik saja?

“ehm.. ramalan mu muncul..” ujar peramal itu dengan wajah serius sambil terus melihati bola aneh itu. “nona, tahun ini kau harus memilih. Lalu selanjutnya akan terus seperti itu. Kabut akan menyelimuti hatimu dan kau akan rindukan sinar bulan, badai akan segera datang dan ombak pun datang menghadang…” jelas peramal itu.

Apa?

Memilih?

Ombak?

Apa maksudnya? Aku tak mengerti.

‘Bruuuuk!’

Tiba-tiba saja peramal itu pingsan begitu saja di depanku. Aku dan Yuri sontak langsung terkaget begitu saja melihatnya.

“nenek!!!” teriakku dan Yuri takut.

.
.

Ambulance pun datang. Para medis segera menggotong peramal itu memasuki mobil ambulance.

“toko… toko…” ujar peramal itu.

“Sooyoung, kau jaga tokonya! Aku akan ikut ke rumah sakit!” jelas Yuri sembari masuk ke mobil ambulance itu.

“ah.. iya. Baiklah!” ujarku.

Mobil itu pun langsung pergi dengan cepat.

Haft… apakah peramal itu baik-baik saja?

“kalau masih ingat tokonya, tentu dia akan baik-baik saja. Serahkan saja padaku..” ucap Siwon.

Eh? Apa maksud kakek?

“bisa dapat untung, nih…” ujarnya dengan mata yang berbinar-binar.

Aku masuk ke dalam toko itu dan menuju ke private roomnya, “jangan berpikir macam-macam. Aku hanya menjaga saja, tidak mau menggantikannya. Lagipula ini bukan berdagang, tapi meramal. Aku tak bisa berbohong.” Ujarku.

“makanya kubilang serahkan padaku. Aku ini hantu yang bisa sihir, jangan lupakan itu” ucapnya pede.

“pokoknya tidak boleh” larangku.

Siwon hanya memajukan bibirnya kesal.

Di depanku, terdapat mantel putih yang cukup panjang. Aku mengambil mantel itu, “unik.. mungkin punya peramal itu..” ujarku.

“hei, jangan sentuh sembarangan” ucap Siwon.

“coba sebentar tidak apa-apa, kan”

“cucu nakal..”

Aku berjalan menuju kaca besar yang tak jauh dari tempatku berada, aku mengenakan mantel itu dan menutup kepalaku dengan tudung yang ada di mantel itu.

“wah… jadi terasa aura mistisnya..” ucap Siwon begitu melihatku yang mengenakan mantel putih itu.

Benarkah? Aku pun juga berpikiran begitu.

“permisi..”

eh? Siapa itu?

Aku pun keluar dari private room ini dan terdapat seorang namja yang sudah duduk di depan meja peramal.

“aku mau tanya tentang pekerjaan..” ujar namja itu.

eh? Bagaimana ini?

Aku kan bukan peramal..

“ehm.. anu…” ujarku gagap.

“cobalah, aku bisa kok.” ucap Siwon menenangkanku.

Kakek yakin?

“tentu saja!” ucapnya percaya diri.

Hmm.. walaupun kakek sama sekali tak berguna sewaktu ujian kemarin. Mungkin ia memang bisa melihat masa depan orang.

Tapi… apakah namja ini tak mengenali wajahku? Wajah Choi Sooyoung yang cantik ini?

“tenang saja… wajahmu tak terlihat. Terlebih penerangan di ruangan ini cukup gelap.” Ujar Siwon.

Hmm…

Baiklah kalau begitu.

“kau ingin bertanya apa?” tanyaku pada pelanggan yang ada di depanku.

“sudah setengah tahun aku lulus tapi belum bisa putuskan untuk bekerja di bidang apa. Kira-kira pekerjaan apa yang bisa membuatku sukses?” tanya namja itu.

Siwon menatap wajah pelanggan itu dengan intens, “coba kita lihat. Pekerjaan yang diinginkan ada 3 jenis. 2 jenis keinginan orang tua, satu lagi keinginannya sendiri. Orang tuanya mempunyai harapan yang besar kepadanya” jelas Siwon.

Apakah kakek benar-benar bisa membaca takdir orang itu?

Ah terserahlah..

“pekerjaan yang kau ingin kan ada 3 jenis. 2 jenis keinginan orang tuamu, satu lagi keinginan mu sendiri. Orang tuamu mempunyai harapan yang besar kepadamu..” ujarku yang mengikuti ucapan Siwon.

Namja itu menatapku bingung, “orang tuaku sama sekali tak menaruh harapan besar terhadapku..” ucapnya.

Eh?

Yak! Kakek! Kenapa jadi begini?

“hmm pokoknya dia akan jadi sukses kalau bekerja di bidang seni, misalnya jadi penata rambut. Laporan selesai!” ujar Siwon.

Apa? Laporan selesai? Yang benar saja, kek?!

Aku menelan salivaku, “ehm… anda akan sukses jika bekerja di bidang seni…” ucapku

Raut wajah namja itu berbeda dari sebelumnya, seperti ada daya ketertarikan dari ucapanku barusan. “sungguh??” tanyanya.

Wah, sepertinya ucapan kakek benar.

“iya, misalnya jadi penata rambut.” Ujarku.

Raut wajah namja itu kembali datar, “kok, begitu? Padahal aku berminat di dunia acting..” ucapnya sedikit kecewa.

Eh? Salah ya? Aish… kakek!

“yasudahlah, biar aku pikirkan sendiri saja” ujar namja itu sembari memberikan uang dan langsung pergi dari toko ini.

Aish… aku benar-benar tak bisa mempercayai kakek lagi.

“tolong lihat jodoh kami..”

Aku menengokkan kepalaku dan melihat seorang yeoja dan namja yang datang ke toko ini. Wah! Rupanya pasangan!

“tidak baik! Tidak baik! Kalau berhubungan, mereka akan bermasalah!” ujar Siwon sembari mengamati 2 orang itu.

Kakek tega sekali…

Mereka terlihat serasi, kok.

“sangat bagus! 100% berjodoh!” ucapku sambil tepuk tangan.

“yak! Kau mengabaikan omonganku?!” kesal Siwon.

Pelanggan yeoja itu tersenyum senang, “benarkah? Uwaaaa, hebat!” ujarnya.

Aku berpura-pura melihat bola berwarna yang ada di depanku dan tangan ku memutari bola itu seperti peramal yang pingsan tadi, “di masa depan anda, hanya terlihat cerahnya sinar mentari, tak ada malam gelap. Pertama kali dalam hidupku melihat pasangan serasi seperti kalian..” ujarku.

Yeoja itu memiringkan kepalanya lantaran bingung, “eh? Siapa yang sedang kau bicarakan?” tanya nya.

Eh? Kenapa ekspresinya tiba-tiba berubah?

“tentu saja pasangan sempurna di hadapanku, kalian berdua..” jawabku.

Begitu mendengar jawabanku, yeoja maupun namja yang ada di depanku langsung tercengang.

“kami ini kakak adik! Aku tanya jodohku dengan pacarku..” ucap yeoja itu.

“jadi, kakak ku adalah jodohku?” tanya namja itu shock.

Mwo??? Mereka kakak beradik??

“bodoh!” sahut Siwon.

Namja dan yeoja yang kesal itu langsung berdiri dan meninggalkan toko ini. “dia peramal gadungan!” ucap mereka berdua.

Aku menyenderkan kepalaku pada meja.

Haft… ini semua benar-benar membuatku frustasi.

Makanya aku tidak mau melakukan hal ini…

“kenapa tidak dengarkan aku?! Jelas-jelas kubilang mereka tidak cocok!” ujar Siwon sembari
menjitak kepalaku.

Aku kan tidak tahu…

#Sooyoung POV END

.
.

#Author POV

“kau yakin akan ke luar negeri? Jangan pergi, ya..” ujar Eunhyuk sambil mengikuti arah jalan Kyuhyun.

“benar, kekacauan ini pasti reda dalam sebulan. Kau tidak perlu sampai meninggalkan Negara ini.” Bujuk Kangin.

Kyuhyun terus berjalan sambil mengacak rambutnya kasar, “kalian ini… mulai lagi, kan” ujarnya kesal.

Sudah kesekian kalinya mereka membujuk Kyuhyun untuk tetap tinggal disini, tapi tetap saja namja itu sudah berjanji pada Ayahnya untuk segera pergi ke Amerika. Mau bagaimana lagi?

Donghae yang berjalan tepat di samping Kyuhyun memberhentikan jalannya.

Kyuhyun pun ikut memberhentikan jalannya begitu melihat sahabatnya itu berhenti.

“jangan pergi, jangan melarikan diri..” ucap Donghae.

Kyuhyun memutar bola matanya malas, “kau juga ikut-ikutan? Tidak mau jalan?!” kesal Kyuhyun.

Donghae, Kangin, dan Eunhyuk menatap Kyuhyun sedih. Tentu saja mereka sedih jika mereka kehilangan ketua yang di cintainya.

Kangin menyipitkan matanya begitu melihat toko yang sedikit aneh di depannya. Sebuah toko meramal.

“kita tanya peramal saja..” ujar Kangin sambil menunjuk toko ramal itu.

Ucapan Kangin membuat Kyuhyun, Eunhyuk, dan Donghae menolehkan pada apa yang ditunjuk oleh Kangin barusan.

“kalau dia bilang pergi, kau boleh pergi. Tapi kalau dia bilang tidak, maka kau tidak boleh pergi. Serahkan keputusannya pada peramal.” ucap Kangin lagi.

“gila! Pokoknya aku tetap pergi!” ujar Kyuhyun.

“jangan begitu! Karena kami tak bisa melepaskanmu, jadi serahkan keputusannya pada peramal. Kalau tidak, kau takkan pernah kami izin kan untuk pergi” jelas Eunhyuk.

“aku setuju!” sahut Donghae dan Kangin bersamaan.

“aish… kalian ini..” kesal Kyuhyun sembari menggigit bibir bawahnya.

.
.

“ah, pokoknya aku tak mau melakukannya lagi!” ucap Sooyoung sambil membuka tudung kepalanya.

“yang penting dapat uang, kan? Hehe” ujar Siwon sambil mengitung beberapa uang yang di perolehnya dari pelanggan-pelanggan tadi. “aku akan membeli puzzle” tambahnya.

Sooyoung membenarkan rambutnya yang sedikit kusut, “sejak kapan hantu suka puzzle? Aneh” ucapnya.

“yak! Aku ini kakekmu.. enak saja kau mengataiku aneh..” kesal Siwon.

‘ceklek’

“kalau hasilnya keluar, kalian jangan ngoceh lagi. Aku tidak mau mendengarnya.” Ujar seseorang yang membuka pintu itu.

“pemiliknya sedang tidak a-“

Sooyoung langsung memberhentikan ucapannya begitu melihat Cho Kyuhyun beserta komplotannya memasuki ruangan ini. Langsung saja ia memasang tudung di mantel putihnya agar wajahnya tak terlihat oleh komplotan itu.

“berapa biayanya?” tanya Kyuhyun pada Sooyoung.

“li…lima ribu won!” ujar Sooyoung yang terus menundukkan wajahnya agar tak terlihat.
Kyuhyun langsung duduk dihadapan Sooyoung, “aku cuma mau tanya, apa aku harus belajar di luar negeri atau tidak.” tanya Kyuhyun santai.

“tanya baik-baik, sepenuh hati… ini masalah yang menyangkut seumur hidupmu..” ujar Kangin.

“tolong beri dia petunjuk, Bu Dukun…” mohon Eunhyuk pada Sooyoung.

“kalian bisa diam tidak, sih?” kesal Kyuhyun.

Siwon hanya melipat kedua tangannya, “kau mau meramalnya?” tanya Siwon.

Sooyoung menggigit bibir bawahnya, “aku bingung…” sahut Sooyoung dalam hati.

Kyuhyun menatap wajah yeoja yang ada didepannya, “cepat jawab! Tidak ada waktu lagi!” ujar Kyuhyun.

Sooyoung langsung memutar bola berwarna itu secara bohong-bohongan, “jadi itu…”

Bukankah dengan jawaban Sooyoung akan menentukan nasib Kyuhyun akan pergi atau tidaknya?

“katakan sejujurnya, suruh dia pergi. Kalau dia terus disini, kau akan sengsara. Kalau dia pergi, akan baik untuk kalian berdua..” ucap Siwon.

Sooyoung menatap bola berwarna itu.

Baik untuk Sooyoung? Tentu saja.

Dengan perginya Cho Kyuhyun dari sini, takkan ada lagi ketakutan bagi Sooyoung gendut. Dia akan bebas, tidak lagi khawatir. Dan dia bisa menghapus kenangan buruk selama 3 tahun itu dan dia akan memulai hidup yang baru…

Cepat kirim dia pergi, Choi Sooyoung! Bukankah kau memang menginginkannya untuk segera pergi dari Negara ini?

“hasilnya sudah keluar..” ucap Sooyoung berpura-pura melihat bola berwarna itu.
Eunhyuk, Donghae, dan Kangin langsung heboh dan sedikit berdebar ingin cepat-cepat mendengar jawaban dari peramal(Sooyoung) itu.

“oh! Apa katanya? Apa?” tanya Kangin.

“tidak usah pergi, kan? Ya, kan?” tanya Donghae antusias.

“yak! Kalian berisik!” teriak Kyuhyun.

Sooyoung berdeham pelan, “hanya ada satu jalan menuju kebahagiaan masa depanmu. Dan itu adalah….”

Sooyoung memberhentikan ucapannya. Ada apa dengannya?

Sepertinya dia sedikit kesusahan untuk megeluarkan kata ‘pergi’

Padahal cukup menyuruh Kyuhyun untuk pergi, maka semua akan selesai…. Tapi kenapa ia tak bisa mengucapkannya?

Katakan, Choi Sooyoung!

Cepat katakan!

Katakan dia harus pergi!

To Be Continue..

Ampuni saya karena membawa ff yang amat sangat ngaret ini hehe. Tapi saya janji kok, part berikutnya bakalan panjang dan mungkin dibanyakin Kyuyoung moment nya. Keep comment ya^^ siders~ segeralah kau bertobat nak (?) kalau banyak yang comment, aku banyakin moment Kyuyoung nya deh hoho.

for:

iyank3, Summer~, Hani_ifah, nadigoolucky_D, LOVEKyuSooFOREVER, Wheny rositha, novianti sitoruspartyallthetimeByunSosterELFTomorukaMisakianggifebrianap15firasterjulyDkvcherylknight111, Husnulk, leevytha vytha, Meichan27, CrisSoo, dhezyMsl, sudari, Chatrinknight everytimeYufasababysoo, Miaknight, elissonenrfaa, din, alyakhairundz, tanti, SHYughni Azizahdika99kyuyoungYughni Azizah, anita sy, rhemanggia, ivania viocha, Arvina ELFishy, sparkyuyoungster, andini syoo, gracepakpahanFia Me Meheeunhani, 25KY, epanda, puputsite, nazha, diahsoobyun, kang minrin, kyuyoung, Mesty Cantika, choisooyeon12, ndah, Linda, Falah irtikharah, Hanna~정한나 ^^, Saranghae KyuYoung, WindaSONELF, hanum, han hye ri, Rikei♥ 한 성아 ♥, deafika, arummustika, nafisyoung, Kelly, Utari_lee, ky cho, Lisa Evilmaknae, Kyu~, KyuAditya, L_kyuyoung, Unyong_cho, gita, nhiRahma Siti Aisiah, Dini, sabrinaaDebora Neomu Yeppeociskyu97dinaalifaariyantiretnoSparKYu_lia88, lili amalia, Ajel, met, blackjackelfsone, Rhiena Knight, Fifi Dylla, maria, meilasari, kyoungie~`, knight210, Suci Putri, sooyoungsters, depennRainnie SparKyuyoungkychacha, song eun, july, TiaSeunghyun, SooSONEthanks God (@azaldia971128), reginamegavinliya, dhyan057, Vhiee09, imel, Ikkha Yang, shin, joice@Choi_SongAh_CkCs_Zee Anggitadaraandini05, HyenaLee, saidah, liaaaa, Kartika Widya Kirana, lee, restu deotariieta, meetha, devinakyuyoung, barbeuque, dindadey, soo eonni daebak, dian, Choi_Reni407, fanytastic, icha, dewi lestari sparkyuyoungster knight, rifqoh wafiyyah, nadyachabi08, echa sooyoungster, mingmimil, 이태라, Rikeigemgyupil, mutiara dian, nanda, lilalia, shifa3424, yustisia2613, eslysoo, EdraRybelvi, youngienamdinda818, aulia safira putri, Sistasookyu, Hyun Park, srimurdhaningsih, anins cho, raidha, dewayu, _0824, kanissa, Putri Fitrianiah rin, jungfanny, ayuuk, Amelinda Amda, sitis, dewantialica, that xx, yolyulknightmithaaa, NDR, ariqah azizah, pnr18_, putmayEvi chimboloneasih putri sorayaOnlyme, choi hana, knightspagehaeyaiya, shanty, andita0724, dian istiana, adrianachole77, Rosse, seftira, tama, aichantastic, cinoCHOKYUlatnur_elfina, Ersyah.O.shin hyun young, Any roestamadjiFebruary soo, DianAyuni, siscalovekyuyoungyohanaysDIKA (@Dinaradika),  Dina Radika OktaviantiAreta SparkSter Foreversz, sariana (@Sariana_n26), Eun sung kyu, vermouthshikshin, ysa, cha2iruka, Jihan Khairunnisa, Erika, Winny, Noyaa, Indahjoo, Yunia shari, Park eun ri, fanight, cutepanda, suma, kyusoowon, ius, Ola, Tieeww caiiankk, Cho Windy Octavia, Meirossa, rani, shaefly2415,marsties01, icha, soohyun, SoohyunBiased, soneggaddict, 24kyuanzainn24ineztifany28Dian Fitri Magfiroh (@dianfitriM), SCATTY77, ree, Fira@@, Nurull, KyuYoung Shipper a.k.a Fantasia (Anita), diva s, faufau, risqi s.f.a, usagi, NaeunKwon, sooyungster1, denSil ONE, christaniabella, Ita lina, FauziahNM, fiyah,Salsabellakhaa, BellaPM, puput, Zzzsparkyu, Park HyeRin, keytu, heeki349, karinadewi, Mincie, Jung Hyura, Karin SonElf, sendy vionufashaa, delfi, mawasyiff, stersomnia, aryati, kyuyoung evil, steff, Nure’ soomappiasse, sung rin, choanha, Yessy, Istiqomah, oxaviarury, Nadhiia, Hanna~정한나 ^^, Laila Sootaeny, yunkyung, tata2791, usagi, chiien, alyssa honeydew, Cho melinda hwang, kimsangrin, wiwied_chan, kyungie, kholiqoo, amala01, sparkster, Dayang, elKnight, haekyu, Ayu ssi kyuyoungAudreySooyoungsterKnight, Ovin, VitieGoh, dije thiko, ucuphCho, viliaputriMrs.Epilbellakim98, Puti F.D., Kang Yong Ah, ilda nurul, sika, irasdiva, Evilmore, chominhyunkiky, Annisa , Ayu, kyuusoo , tweenies saranghae oppadeul sj, Eun Hee, Pengikutnya Kyupil a.k.a Snail Evil, silvisshi, sherinsprinklecatherineeyangfujifm, sooyoungie, Niken Knight, kyurang, Arahayuu, siyoung, Sharyoungie149, Iyang Baconie, Jihan_SONEXOtic, canae, hyokwang, chosooyoung91, moon knight, Yamashita Yumivinachoisy, chaerunnisa, Vanessa Putri, NandilaKnight, Youngienovidaeluphkwonji, nadirah, Hyumi Knight Aegyo Kingdom, Kyuyoung baekhyun, eunhae, Choi Jira, Goldenfishy, asrimirnawati, eka, Cien96, putri.


Terima kasih udah comment di part sebelumnya. Jika ada nama yang belum tercantum diatas, maafkan author yang mungkin matanya rada seliwer(?) but thanks atas commentnya^^

Thank You.


That Classic Love Story

$
0
0

A Story of Soshinism

—–

Genre: Romance

Rating: PG 17

Length: Oneshot

Cast: Cho Kyuhyun, Choi Sooyoung, Jung Jessica

—–

HAVE A GOOD READ

—–

Hari-hariku berjalan dengan normal seperti biasa. Kuliah di jurusan arsitektur, membantu orang tuaku mengurus toko kue kami –maaf, jangan anggap keluargaku tidak berkecukupan, toko kue milik keluarga kami itu hanya sekedar penyalur hobi yang menghasilkan–, kemudian berkencan dengan Kyuhyun di akhir pekan, dan hal-hal lain yang biasa orang awam lakukan.

Sampai suatu saat aku merasakan ada yang salah dengan tubuhku. Sesuatu bekerja dengan tidak tepat. Dan jika kalian ingin tahu, mual menjadi kebiasaanku sejak sebulan yang lalu.

Hingga aku tersadar, jadwal bulananku sangat terlambat. Aku tidak mengalami siklus biasa tiap wanita itu sejak sebulan yang lalu.

Aku tidak ingin menjadi orang munafik di hadapan keluargaku sendiri. Eomma dan Appa sudah mengetahui hal ini. Mengetahui bahwa aku, anak gadis –bahkan sudah tidak bisa dikatakan gadis– satu-satunya yang mereka miliki tengah mengandung satu bulan.

Aku bahkan bisa melihat kemarahan di mata orang tuaku ketika aku mengatakan hal itu. Bersyukurlah karena Appa dan Eomma tidak menghujaniku dengan kata-kata mengerikan seperti ‘dasar anak tidak tahu tata krama!’ atau lebih parahnya ‘kau bukan anak kami lagi!’ Tidak, mereka tidak pernah seperti itu. Hanya memendam amarahnya dan menasihatiku tentang betapa-indahnya-jika-kau-melakukan-hubungan-seks-dengan-suamimu.

Aku tidak akan mengatakan ‘aku tidak begitu ingat kapan aku melakukannya bersama Kyuhyun’. Salah jika aku mengatakan kata-kata itu, kenyataanya, aku mengingat dengan baik kapan aku melalukan hubungan suami-istri itu dengannya. Aku salah, aku tahu.

Saat itu aku sedang berada di apartemennya. Kyuhyun memang sudah bekerja, kalian tahu lah, menjadi penerus ayahnya, seorang direktur sebuah perusahaan ternama. Kyuhyun memang jenius. Dia bekerja sambil kuliah.

Saat aku memasuki apartemennya, aku menemukan seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Kyuhyun, sedang terduduk di pinggir kasurnya dengan kepala menunduk. Aku bisa menebak pasti dia sedang mengalami suatu masalah.

Ia melihatku dan langsung berjalan ke arahku. Tanpa aba-aba Kyuhyun langsung menangkup wajahku kemudian mencium bibirku penuh nafsu. Aku berusaha meronta melepaskan tubuhku yang juga didekapnya ketika kurasakan paru-paruku mulai kehabisan oksigen. Kyuhyun tersadar kemudian melepas ciumannya dan berkata, “Maaf…” Kyuhyun menghapus beberapa air mataku yang jatuh tanpa perintah, aku tahu dia sangat merasa bersalah.

Gwenchana, Oppa…” Aku bahkan tidak tahu mengapa aku menjawab pertanyaannya dengan kata-kata itu dan tidak memukulnya atau menamparnya seperti wanita kebanyakan jika diperlakukan seperti itu oleh seorang lelaki, meskipun lelaki itu pacarnya sendiri, adakah wanita yang mau dicium oleh kekasihnya hanya berdasar nafsu? Tidak ada.

Setelah itu, ia kembali menciumku, tidak dengan nafsu kali ini. Semakin lama aku semakin menyukai permainannya, tangan kanannya yang mulai bermain di area sekitar pengait braku, tangan kirinya yang juga dengan nakal mengelus pahaku, dan ciumannya yang perlahan turun ke arah leherku. Aku tidak tahu aku kenapa saat itu, yang jelas, saat Kyuhyun mulai melucuti satu persatu pakaianku, aku hanya bisa pasrah dan menerima semua service yang Kyuhyun berikan.

Awalnya aku sempat berpikir bahwa Kyuhyun melakukan hal ini sebagai pelampiasannya karena dia sedang banyak masalah –soal sedang mengalami suatu masalah itu, ternyata aku benar– namun tidak, aku salah. Saat hendak memasukkan miliknya ke dalam milikku ia berkata, “Sooyoung-ah… Ini pertama kalinya bagimu, hm?” Aku hanya menjawabnya dengan anggukan. Kemudian Kyuhyun berkata lagi, “Kau percaya padaku kan? Sayang, dengarkan… Aku mencintaimu.” Dan kata-katanya itu benar-benar menghipnotisku.

Dan yah, saat itu aku tidak terpikirkan tentang resiko kedepannya. Aku benar-benar sudah kalah oleh permainannya saat itu.

***

Sepanjang waktu tidak senggang keesokan harinya, aku duduk di salah satu bangku di taman kampusku. Sesekali mataku berubah arah dari beberapa pasangan yang sedang bermesraan ke sebuah benda bernama laptop yang ada di pangkuanku. Kenyataan bahwa perutku belum terlalu membesar itu sangat melegakan namun masih saja aku menggunakan baju-baju yang terlihat besar dan tidak melekat di tubuh untuk menutupi perutku.

Jauh di satu sisi taman, Kyuhyun dan pacar keduanya –sebut saja namanya Shim Changmin– sedang bermesraan seperti mie instan dan bumbunya, tidak mungkin kan memakan mie instan tanpa bumbu? Seperti biasa keduanya sedang bertanding memainkan PSP.

Mataku membulat saat Kyuhyun menatap ke arahku dan menggerakkan tangannya, menyapaku maksudnya. Aku bukannya membalas sapaannya malah bersegera mematikan laptopku dan berlari ke arah rooftop tempatku menimba ilmu serta bersembunyi di salah satu tempat yang menurutku tidak dapat terlihat. Dan Kyuhyun ternyata menyusulku, mungkin ia heran akan perubahan sikapku. Mungkin.

Aku bisa mendengarnya menghela nafas dan bergumam, “Kemana anak itu?” Dan aku tau yang ia maksud ‘anak itu’ adalah aku. Ketika akhirnya Kyuhyun tidak bisa menemukan keberadaanku, ia berbalik dan kembali mungkin menuju tempatnya bersama Changmin tadi.

Aku masih setia berdiam di tempatku bersembunyi tadi, mengatur nafas yang tak karuan karena berlari menghindari seseorang yang notabene masih pacarku. Aku malu bertemu dengannya.

Cho Kyuhyun bukan tipe pacar yang akan bertanya ‘Sayang, apa kau sakit? Kau tidak melakukan aktivitas yang berat kan hari ini? Kau belum makan?’ atau semacamnya, lelaki itu hanya akan mengejarku seperti tadi kemudian bertanya, “Apa ada yang salah?” Dan setelah aku menjawab, ia hanya akan diam, menggenggam tanganku seolah-olah aku ini anak kecil yang akan hilang dengan sendirinya ketika tidak bersama orang tuanya, kemudian melakukan hal yang ia mau. Kyuhyun tidak akan repot-repot menjadi pacar yang so cheesy seperti itu.

Aku memegang gagang pintu rooftop dan hampir membukanya. Aku hampir membuka pintu itu kembali dan memanggilnya. Aku hampir berkata padanya, “Maafkan aku, aku hamil karena perbuatan kita waktu itu.” Hampir. Tapi, tidak. Aku tidak melakukannya.

Jadi, kuputuskan juga untuk tidak memberitahukan tentang kehamilanku ini sampai waktunya tepat.

Sesaat kemudian, aku memutuskan untuk membolos kelas Kim Songsaenim dan tidur di rooftop untuk sementara waktu.

***

Aku terbangun saat tangan seseorang mendarat dengan mulus di hidungku, lebih mudahnya, mencubit hidungku. Saat aku membuka mata, sosok Kyuhyun ada di atasku sambil tersenyum dengan lebar, seperti kuda. Ia kemudian mengecup dahiku dan menarikku untuk duduk.

“Apakah hanya aku yang bisa membangunkanmu?” tanyanya setelah beberapa lama kami diam. Langit ternyata sudah lumayan gelap, maklum saja ini sudah pukul 5 sore. Ya Tuhan, aku tertidur selama 3 jam.

Eomma bisa melakukannya. Bahkan lebih baik darimu. Jadi, itu artinya tidak hanya kau yang bisa membangunkanku,” jawabku sekenanya. Jujur saja saat ini jantungku berdegup kencang, setiap berdekatan dengan Kyuhyun hal itu pasti terjadi, tapi tidak sekencang kali ini. Kyuhyun hanya tertawa sebagai balasannya.

Kajja kita pulang, hari sudah semakin sore,” ujarya kemudian.

Nde.” Aku mengangguk dan mengikuti langkah besar khas Kyuhyun, menuju ke parkiran kampus ini. Kami masih saja diam jika saja Kyuhyun tidak mengatakan sesuatu yang, jujur saja, membuatku sangat terkejut.

“Kau sakit? Wajahmu sedikit pucat. Kau juga tidak banyak bicara hari ini, apa perlu aku menciummu?” Katanya sambil tersenyum jahil. Aku langsung membulatkan mata saat mendengar kata mencium keluar dari bibirnya, jujur saja aku jadi memiliki sebuah ketakutan sendiri ketika mendengar hal-hal intim seperti itu diucapkan oleh Kyuhyun.

A-aniya… Aku hanya sedikit kecapekan akhir-akhir ini, tugasku banyak, aku juga sedang mengerjakan skripsi, jadi kupikir… karena itulah aku sedikit pucat, maksudku, sedikit tidak enak badan,” jawabku dengan nada yang bisa dibilang tidak seperti biasanya. Aku takut ia menyadari keanehanku. Kyuhyun berhenti kemudian memandangku lekat, dan menyentuh keningku setelahnya.

“Kau benar, keningmu sedikit panas,” ujarya. Aku hanya tersenyum tipis kemudian melanjutkan langkahku yang terhenti, begitu pula dengan dirinya. Sesaat setelah kami sampai di dekat mobilnya, Kyuhyun melepas tanganku yang ada di genggamannya kemudian masuk ke mobil. Sudah kubilang dia tidak perlu repot-repot menjadi pria romantis dengan membukakan pintu mobil untuk wanitanya.

Hanya alunan musik klasik milik Chopin yang berani mengeluarkan suaranya. Aku dan Kyuhyun diam dan tidak melakukan apa-apa. Seperti biasa Kyuhyun mengemudi dengan tenang, dan sepertinya ia memang tidak ada niatan untuk berbicara padaku. Aku memandangnya sejenak kemudian berkata, “Bangunkan aku jika sudah sampai.” Kemudian tersenyum tipis.

“Oh? Kau baru saja tidur dan sekarang ingin tidur lagi?” tanyanya. Dia terlihat kaget. Aku baru sadar jika akhir-akhir ini aku lebih sering tidur. Bahkan ketika Songsaenim botak –atau yang dengan terpaksa kupanggil Yoo Songsaenim agar terdengar lebih sopan– mengajar aku tidak segan-segan untuk menelungkupkan kepalaku dan tidur. Great, semakin banyak keanehanku yang terlihat. Dan pertanyaan Kyuhyun tadi hanya kujawab dengan anggukan.

Then lower your seat before sleeping, Sooyoung-ah,” ujarnya dengan pengucapan bahasa Inggris yang tidak terlalu bagus kemudian. Ini hanya aku atau memang ia lebih perhatian padaku hari ini?

“Tumben sekali kau perhatian padaku, Oppa.”

Kyuhyun tersenyum dan dengan ceria menjawab, “Tentu saja aku perhatian!” Yah, setidaknya perlakuannya itu membuatku senang.

Oppa, jangan lupa bangunkan aku ji–“

Algesseo algesseo, Sooyoung-ah. Jangan banyak bicara, tidurlah,” ujar Kyuhyun memotong ucapanku. Dan setelahnya, aku benar-benar tertidur.

***

“Sooyoung-ah ireona… Sudah sampai.”

Ireona, Soo-ah…” Aku lagi-lagi terbangun karena sentuhannya pada perutku. Oh tidak, apa aku bilang perut tadi? Ya Tuhan –semoga saja tidak, dan kumohon tidak– bagaimana jika Kyuhyun menyadari ada yang aneh dengan perutku?

Dan untungnya –terima kasih Tuhan– Kyuhyun tidak menyadari hal aneh dalam perutku.

“Sepertinya Jessica ke rumahmu lagi,” ujar Kyuhyun sambil terus memperhatikan rumahku. Dan yah, sepertinya ucapannya benar. Suara tertawa khas dua wanita atau lebih jika sedang bersama dapat kudengar. Tidak jelas sih sebenarnya.

“Ah Oppa, aku keluar jika begitu. Annyeong,” ujarku kemudian, tersadar jika aku masih berada di dalam mobil Kyuhyun. Aku hampir saja membuka pintu jika tangan besar Kyuhyun tidak menahanku dan bibirnya tidak mendarat sempurna di pipi kiriku. Kyuhyun hanya tersenyum setelahnya. Sudah kubilang ia sedikit aneh hari ini.

Dan oh, lebih baik Kyuhyun mengucapkan Annyeong, Sayonara, Sampai jumpa lagi, atau bahkan Hasta la vista, Baby padaku ketimbang ia menciumku seperti itu.

Aku membuka pintu rumah dan menemukan hal-yang-tadi-Kyuhyun-katakan memang benar. Jessica sedang di ruang tamu, duduk dengan anggun sambil meminum teh malam favorit keluargaku dan di sampingnya ada Eomma sedang tersenyum sambil memegang dadanya, menahan diri untuk tertawa mungkin.

Atmosfer bahagia itu hancur seketika saat mereka melihatku. Apa aku sebegitu menyeramkan? Eomma menghampiriku kemudian membisikkan sesuatu, “Masuklah, Jessica ingin berbicara sesuatu padamu,” ujarnya. Aku bisa menebak apa yang akan Jessica ungkapkan padaku. Bersiaplah mati, Choi Sooyoung.

Kemudian, aku dan Jessica masuk ke kamarku yang berada di lantai dua rumah ini. Ia duluan kemudian aku. Jessica duduk di pinggir kasurku dan menungguku untuk membereskan diri sebentar. Aku menuju ke arahnya dan menanyakan hal yang menurutku lumayan retoris, “Ada apa?” Jessica hanya menatapku datar seolah menghipnotisku untuk langsung menceritakan apa yang ingin ia dengar.

“Kau belum memberitahukan hal ini padanya kan?” ujar Jessica setengah berbisik. Ucapannya terdengar tidak bernada, dingin. Aku tahu, Eomma pasti memberitahu Jessica tentang kehamilanku dan segala hal yang berhubungan dengan itu. Jessica memandangku tajam dan menambahkan, “Are you stupid or something, Soo?!”

Aku hanya menghela nafas berat kemudian memandang matanya sendu. Seseorang yang sangat memungkinkan –dan memang– masuk kategori sebagai sahabatku itu tidak pernah semarah ini. Aku memegang tangannya kemudian tersenyum lemah, “Aku takut Kyuhyun akan menjauhiku jika dia tahu hal ini.” Jessica mengernyitkan dahinya pertanda ia sedikit bingung akan ucapanku. Sepertinya butuh sedetak-dua detak jantung baginya untuk mencerna kata-kataku.

Kemudian Jessica tertawa lebar seolah-olah apa yang baru saja kuucapkan itu adalah lelucon terlucu sepanjang sejarah ia hidup. “Aku tidak mengenalnya dua hari yang lalu, sweetheart. Aku mengenalnya sejak umurku 1 tahun, dan aku tahu Kyuhyun bukan lelaki yang dengan mudah meninggalkan apa yang menjadi tanggung jawabnya begitu saja,” ujar Jessica setelah ia puas tertawa. Penekanan pada kata tanggung jawab-nya kentara sekali.

***

Aku hampir saja terlelap saat bunyi notifier dari ponselku berdering untuk yang ketujuh kalinya. Dengan malas aku membuka ponselku hanya untuk menemukan 4 pesan dari Kyuhyun dan sisanya dari Jessica serta 2 missed call dari Kyuhyun. Dan semuanya belum kujawab.

From: Cho Kyuhyun

Sooyoungie, apa kau sudah tidur?

 

From: Cho Kyuhyun

Sooyoungie nan gwenchana?

Aku benar-benar mengkhawatirkanmu

Kau sedikit err… aneh tadi, wegurae, hm?

 

From: Jung Soo Yeon

Hei, bodoh. Jika kau tidak cepat-cepat

memberitahukan Kyuhyun tentang

kehamilanmu, aku yang akan bertindak :p

Jangan egois, Soo-ah. Pikirkan Eommonim…

 

Jalja, Sooyoung-ah –untuk yang ada

di perutmu juga :*

 

From: Cho Kyuhyun

Choi. Kenapa tidak membalas pesan

dan panggilanku untukmu?!

Kau kemana?!

 

From: Cho Kyuhyun

Sepertinya kau sudah tidur, mianhae.

Mianhae, Sooyoung-ah aku mengganggu tidurmu.

Jaljayo, Chagi.

Aku tidak melakukan apa yang seharusnya kulakukan –membalas pesan atau panggilan yang masuk. Aku juga tidak terlalu mengerti kenapa aku melakukannya. Dosaku bertambah banyak pada dua orang itu. Mianhaeyo, Jessica, Kyuhyun.

***

Di sinilah aku sekarang. Bersama dua orang lain menyesap minuman pesanan kami masing-masing. Sikapku pada Kyuhyun sudah sedikit berubah, setidaknya aku harus bersikap seperti biasanya di hadapannya. Supaya tidak mengundang kecurigaan. Tanganku bergetar dan keringat dingin mulai bercucuran dengan deras di tubuhku ketika Jessica menanyakan suatu hal yang sangat mengejutkan pada Kyuhyun.

“Apakah setelah lulus kau akan langsung menikahi Sooyoung?” tanya Jessica disertai senyum tulusnya. Jessica memandangku yang sedang menganga lebar karena terkejut. Kyuhyun juga sedikit tersentak mendengar pertanyaan itu namun dengan cepat ia berhasil menguasai keadaan dan menjawab pertanyaan Jessica itu dengan tenang.

“Sudah pasti. Aku sudah memiliki pekerjaan, aku sudah mapan. Oh ya, dan juga, agar anak nakal ini–“ Kyuhyun berhenti sebentar kemudian memandangku sebagai isyarat bahwa yang ia maksud ‘anak nakal ini’ adalah aku. Kemudian ia melanjutkan, “–tidak pergi kemana-mana. Harus selalu di sampingku,” ujarnya dengan penuh rasa percaya diri. Aku hanya bisa memandang lantai seolah-olah lantai itu lebih berharga untuk dilihat ketimbang Kyuhyun maupun Jessica. Kemudian kedua orang di hadapanku itu tertawa bahagia. Mengacuhkanku seperti aku adalah pelayan yang sedang menunggu pengunjung untuk memesan makanan. Apa sudah siap pesanannya, Tuan?

“Oh astaga! Aku lupa setelah ini ada kelas! Jess, sampai jumpa!” Terima kasih Tuhan makhluk mengerikan itu akhirnya akan pergi. Kyuhyun mendekatkan kepalanya ke telinga kananku kemudian berbisik, “Dan kau, anak nakal, jangan pernah berani untuk tidak membalas pesanku lagi,” ujarnya disertai seringaian jahil yang hanya dimiliki olehnya. Dan aku hanya mengangguk sebagai balasannya. Kalian tahu, aku seperti anjing yang terus menuruti majikannya jika bersama Kyuhyun.

Pandanganku beralih pada wanita berambut pirang yang berada di hadapanku setelah Kyuhyun menghilang. Tak disangka ternyata Jessica juga sedang menatapku. Sepertinya ia akan menceramahiku lagi kali ini. Sepertinya.

“Nanti– atau besok… aku akan memberitahukannya pada Kyuhyun,” ujarku dengan suara seperti cicitan tikus. Aku tau maksud pandangannya.

“Terserah kau saja lah, aku tidak peduli.” Nadanya terdengar dingin. Kenapa dengan Jessica? Kemudian ia meninggalkanku sendirian setelah menepuk bahuku seakan memberikan semangat. Sungguh aku tidak mengerti maksud perlakuannya itu.

***

3 days later…

Sudah 3 hari aku tidak bertemu Kyuhyun. Sejak di café kemarin ia sama sekali tidak menemuiku. Hanya mengirimi pesan dan meneleponku. Mungkin Kyuhyun sedang mengerjakan tugasnya, mungkin juga ia sibuk. Aku tak tahu. Aku melangkahkan kaki masuk ke ruang kelas, yah kali ini Yoo Songsaenim yang akan mengajar. Saat menunggu jam dimulai, Jessica masuk dengan membawa map tebal dan dua buku teks di dada serta sebuah senyum ceria menghias wajahnya. Jessica berlari ke arahku kemudian langsung mendudukkan tubuhnya di sebelahku.

Aku memandangnya heran dan bertanya, “Kau kenapa?” Dan Jessica hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya seolah berkata, “Anni, tidak ada apa-apa.” Tapi ia tidak mengatakan kalimat itu dan hanya diam.

Kami hanya diam sambil menunggu Songsaenim botak itu masuk. Jessica masih dengan cerianya mengutak-atik ponsel miliknya, kurasa sahabatku ini sedang berkirim pesan dengan Donghae, pacarnya.

Aku tidak tahu ini hanya telingaku atau memang benar namun samar-samar aku mendengar Jessica bergumam, “Aku bahagia akhirnya Kyuhyun mengetahui hal yang sebenarnya.” Dan entah kenapa aku merasa ia mengatakan itu untukku. Sedetik sebelum Yoo Songsaenim datang, ponselku berdering. Ternyata pesan dari Kyuhyun.

From: Cho Kyuhyun

Kutunggu di rooftop jam 2 siang.

Jangan telat atau kucium kau.

 

To: Cho Kyuhyun

Arasseo, Oppa.

 

Jujur saja aku penasaran mengapa Kyuhyun menungguku di rooftop.

***

“Aku ikut senang jika kau juga senang, Sooyoung-ah,” ujar Jessica dan ia meninggalkanku setelahnya. Otakku masih mencerna perkataannya, aku tidak mengerti. Ada apa sih sebenarnya? Mungkinkah ia hanya terlalu senang karena Donghae mengajaknya pulang bersama hari ini? –maklumlah, Donghae itu terkenal dengan kesibukannya di kampus. Aku mengendikkan bahu kemudian membereskan barang-barangku. Dengan segera melangkahkan kaki meninggalkan ruangan yang kutempati saat ini dan menuju rooftop untuk menemui Kyuhyun.

Butuh beberapa mili keringat sebelum aku benar-benar membuka pintu rooftop yang hanya tinggal 5 cm di hadapanku. Tidak tahu kenapa tapi yang pasti aku sangat gugup. Kyuhyun seperti akan membunuhku. Konyol.

Aku masuk dan menemukan Kyuhyun sedang berdiri membelakangiku. Aku sempat ragu ketika hendak menyapanya, jadi ya kuputuskan untuk tetap diam. Dan sepertinya ia juga belum mengetahui kedatanganku. Aku melihat tangannya yang mengepal seakan ingin menghabisi seorang mangsa saat itu juga. Kudengar Kyuhyun menghela nafas dan kemudian berbicara. “Kenapa kau tidak pernah memberitahuku?” tanyanya dingin. Aku melihat ke sekeliling untuk memastikan bahwa Kyuhyun memang sedang berbicara padaku. Dan benar saja, tidak ada orang lain selain aku dan Kyuhyun di rooftop.

Ucapannya terdengar dingin dan tak bernada. Bahkan seperti tidak bertanya padaku. Jujur saja aku sangat takut jika Kyuhyun sudah mengetahui kenyataan bahwa aku mengandung anaknya dan anakku juga. Kyuhyun membalikkan badannya dan menatapku geram. Matanya yang tajam menatapku seolah-olah aku adalah kriminal paling dicari saat ini.

Kemudian aku tersadar, Kyuhyun marah.

Dan sekali lagi ia bertanya, “Kenapa kau tidak pernah memberitahukan hal ini padaku?!” Kali ini lebih keras dan penuh penekanan. Benar dugaanku, ia sudah mengetahuinya. Dari Jessica.

Aku hanya menatapnya sendu dan tak berani mengucapkan sepatah kata pun. Aku benar-benar merasa bersalah padanya. Kyuhyun-ah, jeongmal mianhaeyo

Kyuhyun mendekat ke arahku dan meletakkan tangannya di bahuku dengan erat. Masih dengan pandangan tajamnya yang kuakui mampu menusuk mataku ia kembali berkata hal yang sama seperti sebelumnya. “KENAPA KAU TIDAK PERNAH MEMBERITAHUKAN KEPADAKU JIKA KAU HAMIL ANAKKU, CHOI SOOYOUNG?!” tanyanya sambil mengguncang keras bahuku. Tepat saat itu juga air mataku mengalir.

Mianhaeyo, OppaMianhae…” ujarku sambil terisak. Aku memang sungguh lemah. Kurasakan Kyuhyun mendekapku dengan erat. Mungkin ia tersadar bahwa aku sangat takut ketika mendengarnya berteriak seperti itu kepadaku. Aku memang terlalu lemah.

“Sstt… Uljima, Sooyoung-ahUljimaMianhae Oppa membentakmu…” ujar Kyuhyun sambil membelai rambutku. Kyuhyun benar-benar mengerti diriku, mengapa aku sangat bodoh dengan tidak memberitahukannya perihal kehamilanku?

“Kau seharusnya mengatakan hal ini padaku… Kau seharusnya jujur padaku, Sayang…” ujar Kyuhyun lagi. Ia terus saja mengatakan kalimat itu sembari mengelus rambutku dan menciumi puncak kepalaku. Ia kemudian melepas pelukannya padaku dan menatapku sejenak.

“Katakan padaku sekarang, kenapa kau tidak memberitahukan kehamilanmu padaku?” tanya Kyuhyun sambil menghapus sisa-sisa air mataku. Kyuhyun merapikan beberapa helai rambutku yang berantakan setelahnya. Tangannya benar-benar hangat. Dan aku sangat menyukai kehangatan yang Kyuhyun berikan.

“Sooyoung– chagi…” ujarnya lagi setelah lelah menungguku bicara. Rasanya aku seperti orang bisu.

Mianhae, Oppa… Aku takut Oppa akan meninggalkanku jika aku mengatakannya pada Oppa. Mungkin Oppa akan merasa jijik padaku… Karena itu aku tidak memberitahukannya pada Oppa, mianhaeyo Oppa, aku juga tidak ingin Oppa menanggung malu nan–“ Ucapanku terpotong karena kurasakan sebuah benda kenyal melumat bibirku. Oh Tuhan. Kyuhyun menciumku.

O-oppa… N-nafas…” Ujarku sedikit dengan usaha karena dia tampaknya tidak memberikan barang semenit untukku bernafas. Dan benar saja, Kyuhyun tidak melepas ciumannya padaku dan tetap dengan kegiatannya, melumat bibirku dengan posesif.

Kyuhyun melepas pagutannya padaku setelah ia puas. Ia tersenyum dan mengatakan sesuatu yang membuat hatiku menaikkan level rasa bersalahnya sekaligus tertegun karena Kyuhyun mampu berkata-kata seperti itu.

“Banyak hal yang harus kau ketahui, Sayang. Pertama, aku tidak akan pernah jijik padamu. Kedua, jangan pernah menganggapku akan meninggalkanmu atas apa yang telah kuperbuat padamu, itu semua tanggung jawabku. Ketiga, aku, Cho Kyuhyun, tidak akan pernah bisa meninggalkan seorang wanita bernama Choi Sooyoung, apalagi dia sedang mengandung anakku. Keempat, apa aku harus malu untuk mengakui bahwa yang ada di dalam perutmu itu anakku sendiri, hm? Dan kelima… aku akan segera menikahimu,” ujarnya dan kembali melumat bibirku tanpa memberikan kesempatan padaku untuk membalas ucapannya.

Setidaknya aku bisa membuat beberapa orang senang karena ini. Orang tuaku, Jessica, dan Kyuhyun.

“Satu lagi Sooyoung-ah, maafkan aku karena melakukan hal itu padamu sebelum kita menikah…”

***

“Kyu– Oppa?”

“Hm?”

Oppa sudah tidur?”

“Jika aku masih bisa menjawab pertanyaanmu apa itu artinya aku sudah tidur?”

“Aaa, ndeMianhae.”

Wae? Ada sesuatu yang ingin kau bicarakan?”

A-aniya… Hanya saja…”

“Hanya saja?”

“Jangan bernafas di tengkukku seperti itu…”

“Kenapa? Aku suamimu sekarang, jadi aku berhak melakukan apa saja padamu. Termasuk menyiksamu.”

Arra…” Aku diam untuk beberapa saat sampai aku memanggilnya kembali, “O-oppa…”

 “Aish waeyo?!”

“Jika kau m-mau tidur… J-jangan menyentuh bagian itu… S-sakit…”

Wae? Asshh diamlah. Biarkan tanganku berada di sini. Aku tidak bisa tidur nye–”

“Aaaa Oppa-Oppa, sakit!!!”

YYA?! WAEYO?! Ini karena kau yang terus bergerak gelisah, paboya!” Aku hanya diam menerima perlakuannya. Kyuhyun memelukku dari belakang dan meletakkan tangannya di bagian atas dada kiriku.

“K-kenapa harus Oppa s-sentuh?”

“Supaya tidak sakit lagi, diamlah.” Setelah itu aku benar-benar diam. Membiarkan tangannya yang sesuka hati bermain di tubuhku. Jangan berpikiran kotor, Kyuhyun sudah bilang kan tadi? Dia melakukan itu supaya lebamku tidak berkepanjangan. Aku terpeleset di kamar mandi beberapa hari yang lalu, dan sialnya bagian atas dadaku terkena pinggiran bathub.

TOK TOK TOK

Aku hampir saja terlelap ketika suara ketukan pintu terdengar. Kyuhyun segera berdiri dan memakai sandal rumahnya kemudian berjalan menuju pintu. Aku di belakangnya juga mengikuti apa yang baru saja Kyuhyun lakukan. Salah satu yang menjadi favoritku dari semua sifat Kyuhyun, dia rela bangun tengah malam seperti ini hanya untuk menerima tatapan Appa-aku-tidak-bisa-tidur dari anak kami.

Dan benar saja, Soohyun sudah berada di depan pintu kamar kami.

Aigoo aigoo… Anak Eomma kenapa? Ingin susu?” Dan lelaki kecil hasil hubunganku dengan Kyuhyun itu hanya mengangguk lucu sebagai balasannya. Kyuhyun kemudian menggendongnya dan membawanya ke kamar –tentunya bukan kamarku dan Kyuhyun– untuk menenangkannya sembari menungguku membuatkan susu formula untuknya.

Aku memasuki kamar Soohyun yang didominasi mainan khas lelaki kecil itu dan menemukan Kyuhyun sedang membacakan dongeng untuk Soohyun. Segera saja aku menghampiri keduanya dan memberikan susu vanila kesukaan Soohyun itu untuknya.

“Soohyun-ah… Minumlah, Sayang,” ujarku setelahnya. Ia hanya mengangguk dan dengan cepat meminum susu itu hingga habis. Aku dan Kyuhyun hanya bisa tersenyum memandangnya.

Kyuhyun mencium pipi tembam Soohyun kemudian bersiap meninggalkan ruangan itu. Begitu pula denganku, setelah melakukan hal yang sama dengan Kyuhyun, aku mematikan lampu kamar itu dan menutup pintunya pelan.

“Sooyoung-ah, kajja. Aku sangat lelah.” Aku hanya mengangguk membalas perkataannya. Kyuhyun mendahuluiku masuk ke kamar besar itu dan langsung merebahkan diri tanpa sedikitpun memandangku yang baru akan melepas sandal. Aku merebahkan tubuhku di sampingnya kemudian membelakanginya.

Sudah sekitar setengah jam sejak aku mencoba memejamkan mataku namun tetap saja aku tidak bisa tidur. Kyuhyun tetap dalam posisinya –punggung kami bersentuhan. Aku mendudukkan tubuhku, melihat Kyuhyun yang masih terpejam dengan damai, kemudian kembali tidur, maksudku, berbaring.

Aku menatap punggung Kyuhyun yang sedikit melengkung, mungkin dia melakukannya supaya tidak kedinginan. Kemudian kuselimuti tubuhnya serta tubuhku juga, sekali lagi mencoba untuk tidur. Dan, gagal lagi. Jari-jariku dengan nakal bermain di punggung Kyuhyun, menulis sebuah kata dalam huruf hangul yang jika dibaca akan berbunyi, saranghaeyo. Kyuhyun menggeliat kecil ketika aku melakukan itu, mungkin sedikit kegelian.

OppaJalja…” Dan setelah itu aku benar-benar terlelap.

KYUHYUN POV

Aku berbaring dan memejamkan mata seolah-olah aku benar-benar tidur. Sooyoung terdengar sedang melepas sandal rumahnya kemudian ia juga berbaring di sampingku. Aku membalikkan tubuhku, membelakanginya. Kurasa Sooyoung juga melakukan hal yang sama denganku.

Dan aku tahu, saat ini Sooyoung sedang gelisah, tidak bisa tidur. Aku benar-benar ingin berbalik menghadapnya kemudian mengatakan, “Tidurlah, aku akan memelukmu jika kau tidak bisa tidur dengan tenang.” Tapi, aku enggan mengatakannya. Hitung-hitung upaya balas dendamku karena perlakuannya yang seolah-olah jijik kepadaku itu. Anni, sebenarnya bukan jijik, hanya saja dia terlalu malu. Kau kena, Sayang.

Sooyoung duduk kemudian ia berbaring lagi. Dengan tangan kecil dan lembutnya ia menyelimutiku, kemudian jari-jarinya berubah haluan ke punggungku. Ia seperti menuliskan sesuatu di sana. Sa… rang? Saranghaeyo? Ahh jinjja, wanita ini benar-benar. Sooyoung menghentikan aksinya kemudian berkata dengan suara sangat kecil, “OppaJalja…” Beberapa menit setelah itu, aku membalikkan tubuh menghadapnya.

Sooyoung memang benar-benar cantik. Hanya terlelap saja ia bisa membuat jantungku berdetak tak karuan seperti ini. Sooyoung menggeliat kemudian dengan sigap aku memeluknya. Membawanya ke dalam dekapanku. Hembusan nafasnya terasa sangat hangat, membuatku tidak tahan saja. “Dasar, wanita merepotkan,” ujarku dengan pelan. Aku mengusap rambutnya kemudian mencium dahi Sooyoung.

Jaljayo, Sooyoung-ah. Saranghaeyo.”

 

—–

END

FF ini udah kependem di laptop saya sekitar 2 bulan hehehe. Soalnya sempet ragu mau ngepost ini takut dikit yang komen. Karena ceritanya too common dan so classic. Yah seperti judulnya, That Classic Love Story. Tapi entah kenapa saya tetep buat FF ini hehe. Oh iya, ini cuma karangan, okay? Now, can you imagine it? Sooyoung preggy di luar nikah? Oh God, BIG NO NO FOR IT. Yah you know lah it’s just a fiction. Nothing real here xD

Oh ya, menurut kalian karakter Sooyoung di sini gimana? Aku sendiri rada kurang suka malahan-_-v


[SERIES] EVIL VS EVIL PART 5

$
0
0

knight YOUNG

AUTHOR : @gyun_ah
TITLE : EVIL VS EVIL
CAST : STILL KYUYOUNG
OTHERC CAST : LEE DONGHAE
IM YOONA
LEE HYUKJAE
KWON YURI
LEE SUNGMIN
SEO JOO HYUN
SHIM CHANGMIN
SONG QIAN
# AND MANY MORE #
RATING : (Gak tahu mau berapa,rating yang cocok di buat *tentuin ndiri*)
GENRE : COMADY, ROMANCE (?), HUMOR, FRIENDSHIP, DLL
AUTHOR NOTE:
Okay eperibadeh ^_^ back again with me, author teraneh, tergaje, tapi tetap menjadi anaenya Yesung Oppa, tetap yang nomor satu bagi nae nampyeon Yeye *dikroyokcloud* dan eomma setia bagi ddangko *etdah..paandeh :3 Ada yang kangen cama aku gak? *gakkkkk!!!* kejam amat ( _ _ “) XD
Ya udah deh, pada kagak ada yang kangen ama ane T,T Udah ntu kayaknya pada gak mau dengar cuap-cuapnya Ayu, langsung ajah deh……………………………..C…..E….K…..I……D……O…….T…………………….. ^_^

^^^^^^^^^^^^^^^^^^ HAPPY READING ^^^^^^^^^^^^^^^^^

*SEBELUMNYA*

“yak! Apa yang kau lakukan cepat bangkit…”
“SHIRREO…” Ucapnya dengan penuh penekanan
“ayo cepat bangun…”
“kau tahu Choi Sooyoung, cukup sabar aku kau buat, hem?” ucapnya tepat ditelingaku. Ya ampun posisi kami sedang tidak wajar saat ini, namja ini gila atau apa?
“yak! sekali lagi aku katakan cepat bangkit dasar mesummmm”
“mesum? Padahal aku tidak ada berpikiran mesum, tapi barusan sepertinya kau menginginkannya”
“aku hitung sampai 3 jika tak bangkit juga aku akan memukul mu…”
“ yakin kau berani memukulku?”
“hana….”
“hem?”
“dul…” sialan, malah OMO…menantang balik?
“se….”
“KYAAAAAA…..Apa yang kalian lakukan malam-malam begini?” Siapa itu? Sekilas aku melihat ke arah sumber suara tersebut. omo?! Mampus aku, kenapa mereka bisa ada di sini? Mati kau Choi Sooyoung pasti mereka akan salah paham…

EVIL VS EVIL ( Part 5 )

“Ehem, jadi… bisakah kau jelaskan ini semua nona Choi, dan Tuan Cho?” Tanya Yuri yang kini sudah berlagak sebagai polisi dan sedang mengintrogasi Kyuyoung layaknya seorang kriminal tingkat tinggi. duduk manis diatas sofa, menaikan satu kakinya dipaha dan memulai untuk memandang kyuyoung dengan tajam.
“jangan katakan kalau Kyuhyun Oppa tidak sengaja datang bertamu kerumahmu malam-malam begini, itu alasan yang tak masuk akal, kecuali kalau kalian punya hubungan yang khusus, atau mungkin kalau kalian tinggal satu rumah” kini salah satu sahabat Sooyoung, YoonA juga telah melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Yuri. Hei, atas dasar apa juga kalian berlagak seperti itu?
“terus dimana anjing galak berpenyakit rabies yang terus kau katakan itu nona Choi, karena sedari aku tak melihat adanya tanda-tanda seekor peliharaan yang kau maksud” kini Seohyun pun juga mulai angkat bicara
“hah? I-itu…hehehehe…” kini Sooyoung akhirnya mengeluarkan suaranya juga walau hanya berupa cengiran aneh. “ck, kalian tak tahu saja, padahal anjingnya tepat ada disampingku, dihadapan kalian semua” umpat Sooyoung lagi namun dengan pelan. Sepelan apapun itu tak memungkin kan juga untuk orang yang kini tepat ada disampingnya tak mendengar gumaman Sooyoung, tak heran juga kalau Sooyoung jadi meringis kesakitan sekarang karena telah mendapatkan oleh-oleh pada kaki Sooyoung yang berupa, pijakan?
“terus, oppa yang kejam, yang galak, dan gak suka cewek centil itu dimana?” sinis Victoria
“oppa? Kalau yang kau maksud itu Siwon Hyung dia ada di Amerika, tinggal menetap disana sejak kecil dan belum pernah datang kesini”
“Siwon Hyung? Amerika? Yak! berarti kau telah membohongi kami Youngie”
“hah? I-itu..hehehehe…”setelah cengiran itu keluar dari bibir Choi Sooyoung, kini tatapan membunuhpun ia tampakan pada sang namja yang bersok-sok berpolos-ria sedari tadinya.’setan sialan, awas saja kau’
“jadi, bisakah sekarang kalian menjelaskan yang sebenarnya terjadi pada kami, hem?” ujar Victoria dan diikuti oleh anggukan oleh tiga yeoja lainnya.

*Lima menit kemudian*

“MWO??!! DIJODOHKAN? DARI KECIL? SATU RUMAH?” Serempak empat yeoja tesebut dan dibalas dengan lemparan bantal dari Sooyoung
“bisa tidak kalian itu keep calm? Just enjoy guys” ucap Sooyoung
“hah? Just enjoy kata mu? Berarti kau menerima perjodohan itu, begitu?” tanya Yuri
“MWO?! Menerima? ANDWEYO…!!!” ucap Kyuyoung serempak
“dengan setan gaib seperti dia? Andweyo, jeongmal andweyo bisa-bisa gila aku kalau sempat itu terjadi” umpat Sooyoung
“kau pikir aku juga mau apa? Yeoja tolol, tengik, dan jelek sepertimu kau pikir aku mau dengan mu apa? ” jawab Kyuhyun tak mau kalah
“mwo? Aish, dari pada kau, namja sok cool, padahal aslinya messummmm, pabbo… arrgghh… pokoknya kalau ada yang mengatakan kau itu perfect, aku pastikan itu semua adalah orang yang kewarasannya sudah hilang”
“kehilangan kewarasnnya? Jadi maksud mu aku gila? Gitu Youngie, yakk… kau mengajak berkelahi nih” ucap Seohyun dengan amarah yang cukup, meluap? Oh no, sepertinya kau dalam masalah besar Sooyoungie kau mengatai namja setan itu tepat didepan para fans fanatiknya? Lihatlah, kini Seo Joo Hyun yang terkenal polos tengah menaikan lengan baju nya dengan maksud ingin meghajarmu? Bagaimana mungkin seorang angel bisa-bisanya jadi berubah karakter begini secara drastis ketika sang pujaan hatinya dikatain dengan kata-kata yang berlebihan, (menurutnya)?
“mwo? Aish.. aku lupa kalau ada Kyuhyuners-sterss disini. Arghh.. terserah apa kata kalianlah” ucap Sooyoung pada akhirnya menyerah. Ide bagus, lagian kau lawan pun empat orang Yeoja itu kau tak akan menang Sooyoung karena bagaimana pun 4 : 1 itu tetap yang kalah adalah 1 dan itu kau.
“tunggu, mau kemana kau, Soo?” tanya YoonA ketika melihat Sooyoung yang mulai bangkit dari atas sofa
“tentu saja tidur, wae?”
“masih ada yang belum kau jelaskan, tadi itu… ehm… apa yang sedang kalian lakukan?” tanya YoonA yang kemudian menimbulkan kerutan pada dahi Sooyoung dikarankan ketidak mengertiannya atas pertannyaan dari sahabatnya yang satu ini.
“ehm.. diatas lantai saat kami datang tadi… ehm… kalian, ehmmm… kissing, ne???” tanya YoonA lagi dengan ragu sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tak gatal. Dan sedetik kemudian…
“oh.. itu, tanyakan saja pada setan gaib stress plus mesum yang kalian puja ini. Hah… lagian kami juga sudah sering melakukannya…” ucap Sooyoung asal yang pada akhirnya sukses membuat ke lima mulut yang baru saja mendengar jawaban dari seorang Choi Sooyoung itu menganga. “
“MWO?!”
“Aish.. sudahlah aku muak mendengar ocehan kalian, aku mau tidur, sebaiknya kalian pulang saja aku sedang tak mood bertemu kalian” sambung Sooyoung lagi lalu pada akhirnya menghilang di balik sebuah pintu meninggalkan kelima (Kyuhyun, Yuri, YoonA, Seohyun, Victoria) makhluk ciptaan Tuhan itu dengan raut wajah yang sangat Sulit diartikan
‘Kyuhyun oppa dan Sooyoungie…??? omo…andwe… andwe…!!!’ batin Victoria
‘Youngie? Bukannya katanya ia menolak perjodohannya? Kalau memang benar terus kenapa mereka ber…aish…hua…hiks…hiks… ini menyakitkan hati tapi aku harus cari tahu lebih tentang mereka’ batin YoonA
‘OMO…!!! hua… sepertinya aku harus mencari yang baru nih, hiks… hiks… good bye nae sarang.. hiks… walau menyakitkan hati tapi aku… hua…’ batin Yuri
‘ini tidak benar, Kyuhyun oppa? Andweyo… aku tak terima, Kyuhyun oppa… aishhh’ batin Seohyun. Dan sejurus kemudian empat pasang manik mata dari keempat yeoja itu pun kini tengah memberikan tatapan deathglare pada satu makhluk ciptaan Tuhan yang diberi cap SETAN GAIB oleh seorang Choi Sooyoung. ‘Choi Sooyoung, mati kau habis ini lihat saja nanti. Akan ku pastikan kau akan mati habis ini ditangannku’

>>>>>>>>> @ SCHOOL <<<<<<<<<<<<

*Sooyoung POV*

Alat make up sudah fix… pakaian juga sudah siap, ehm dandan juga sudah oke. Baiklah camping aku datang. Yap, benar sekali hari ini adalah hari dimana kami akan mengadakan camping. Hua hari yang benar-benar sangat aku nantikan kehadirannya.
“baik, agar acara api unggun ini semakin menarik, bapak sudah menyiapkan permainan yang tentunya akan membuat acara ini semakin seru dan tidak membosankan. Ya, berhubung ini masih siang bapak ingin membuat permainan ‘pencarian petunjuk’ nama nya memang agak sedikt aneh tapi permainannya dijamin seru” ucap Park Seongsangnim, sedikit aneh? Apanya? Itu sangat aneh, bukan sedikit lagi seongsangnim, aish.
“baiklah jadi begini cara mainnya, kalian akan menelusuri hutan dan mengumpulkan stempel pada kertas petunjuk yang kalian nantinya akan bawa, pada setiap arena bapak sudah menyiapakam tanda panah yang akan menuntun perjalannan kalian nantinya. Baikalah kalau begitu bapak akan mulai saja, dan tentunya masing-masing kelompok terdiri dari dua orang, dan ini kupon berwarna penentu pasangan kalian, silahkan dipilih” ucap park seongsangnim lagi.
“semoga saja kita bisa satu kelompok ya, my barbie” ucap Eunhyuk tiba-tiba yang entah dari mana datangnya dan kini telah merangkul bahuku dari belakang, aish inilah yang aku benci dari orang ini. Dasar AB-NORMAL. Baik sekarang saat nya giliranku untuk mengambil kertas itu, huh… aku dapat warna…. biru? semoga aku tidak dengan… omo, apa ini? Baru saja aku berdoa agar tidak dipasangkan dengan dia tapi mengapa…..
“cish, lagi-lagi denganmu, aish.. kenapa aku malah satu team denganmu? memuakan” ucapnya, cish lihatlah tampang sok coolnya itu, hei Cho Kyuhyun apa kau tahu saat ini, aku ingin sekali melempar mu kedasar jurang sana, apa kau tahu itu?
“kau pikir aku tak muak apa melihat wajah tengil mu itu? Aish jinjja, dunia ternyata sudah benar-benar gila, hah…” balasku
“Kyaaa… YoonA, kita sama aku dapat merah” samar-samar aku melihat teman-temanku yang telah mendapat pasangannya YoonA dan Seohyun? Enak sekali mereka, Yuri dan Eunhyuk? Hah, paling tidak aku punya teman yang senasib, Victoria dengan Amber? Makhluk yang tak jelas gendernnya ckckckckck *digampar//mianhae/\bow*
“baik karena semua sudah punya pasangan nya masing-masing maka permainan ini resmi dimulai” ucap sang kepala sekolah yang tua dan tengik itu yang sedari tadi hanya diam saja kini sudah mulai angkat bicara, cish. Oh My God, kenapa aku harus dengan setan ini sih? Aish…

@@@@@@@@@@@@@

“a~ha.. listen guys.. this is my story.. with crazy boy, with pabbo boy, and i hate him.. ah.. ah.. let’s go…” hahaha.. reader tahu tidak itu lirik lagu apa? Tentu saja itu lirik lagu GB terkemuka di Seoul, ani didunia mungkin, SNSD-GEE. Hahahaha… aku sengaja mengganti liriknya tentu saja aku sedang merasa bosan saat ini. Mencari stempel ditengah hutan, dan hanya dibantu dengan tanda panah? Yak, ini sangat memuakkan apa lagi jika bersama namja setan ini. “jerawatnya sungguh banyak, dan dia sok merasa keren, ~PABBO~ dasar kau setan gaib…”
“mwo apa kau bilang?” ucapnya namun tak ku pedulikan, karena aku saat ini sedang asik bersenandung dengan lirik ciptaanku sendiri. Hahaha.. Youngie, kau memang sangat berbakat dalam mengaransemen lagu XD
“ Aku sangat~sangat benci dengan mu, neo..neo..neo..neo..neo.. sok merasa keren, sok perfecf.. NO..NO..NO..NO..NO.. Tidak waras, banyak jerawat itu, neo..neo..neo..neo..neo.. michisarram.. oh yeach.. setan gaib.. oh yeach.. eh.. eh..”
“yak! hentikan lagu konyolmu itu. Kau tahu suaramu itu tidak enak, mana fals lagi.” Oke, berbicaralah sesuka hatimu Evil, toh aku tak peduli tuh XD
“oh neomu.. neomu.. michy, and you are very crazy, you’re so bad and so perfert too… gee.. gee..gee..gee.. evil.. evil..evil.. gee.. gee..gee..gee..evil..evil..evil. dan semua orang pasti tak waras.. yang menganggap kau sungguh perfect ? gee..gee..gee..gee.. crazy..crazy..crazy.. gee..gee..gee..gee… crazy..crazy..crazy..”
“sekali lagi aku peringatkan kau, Choi Sooyoung untuk mengunci rapat mulutmu, arratchi?”
“(mesumm)~ itu lah Cho Kyuhyun (bad boy)~ and Cho Kyuhyun too (molla..molla..molla).. molla molla molla wae~gurae Evil like this.. never..never unknow this…why you so look like this… ~PERFERT… and you must know I HATE YOU…!!!! I HATE YOU… I HATE YOU..!!! I HATE YOU CHO KYUHYUN.. VERRY VERRY HATE YOU CHO KYU…..”

CHU….

M-mwo? Ige mwoya? Kiss? Lagi.. sialan kau Cho Kyuhyun.

“aku kan sudah peringatkan kau tadi. Masih mau bernyanyi lagi, eoh? Cungkringgg..!”

“…” bangsat, apa? Apa yang bisa aku katakan selain diam? Yah tentu, aku hanya bisa diam saat ini, tentu saja aku masih shock dengan ciuman tiba-tiba dari si gaib Cho itu, bangsattt.
“kau tahu Soo, aku bisa saja melakukan yang lebih dari itu saat ini juga. Apa kau sadar, ini ditengah hutan dan hanya ada kau dan aku disini” blukkk.. pabbo.
“kau lihat dibawah itu jurang, huh? Bagaimana kalau hem.. aku ‘melakukannya’ sekarang denganmu dan huah.. sangat gawat kalau aku bisa ketahuan dan dimasukan kepenjara, itu takkan terjadi kalau saat setelah kita melakukan ‘itu’ kau mungkin aku bunuh saja, lalu mayatmu aku buang kejurang. Hahaha.. ide yang bagus.. ayo, mendekatlah sayang kau tahu hasrat jiwaku semakin memuncak saat melihat wajahmu yang sangat cantik itu, ayo… penuhi hasrat ku yang semakin tak terkendali ini”
“m..m..mwo? Y..YAK! M-MICHISEO..!!!” Teriakku Shock, tentu saja. Sejak kapan makhluk evil itu jadi makhluk yang mesum? ani dia memang mesum, tapi maksud ku kenapa bisa ia jadi semesum ini? Terlebih lagi, d-dia berkata sambil mendesah? Omo.. aku .. ya Tuhan, kenapa kau menciptakan orang segila ini? Aku lebih baik lompat kejurang dan mati saat ini juga dari pada melihatnya yang sekarang ini tengah bejalan mendekatiku dengan tatapan perfertnya.
“y..y-ya..! Cho Kyuhyun, YAK!! SADARLAH CHO KYUHYUN!!!”
“Aku sadar Youngie, sangat-sangat sadar. Aku sangat sadar kalau aku semakin tergila-gila denganmu. Saranghae.” Desahnya tepat ditelingaku yang membuatku tentunya sangat geli sekaligus ketakutan. Tunggu, sejak kapan ia sudah ada di depanku sekarang? Dan entah persiapan dari mana kini aku tengah mengambil ancang-ancang untuk kabur 3….2….
“m..mwo? MWO?! KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA…… HUA.. EOMMA.. APPA.. KYAAAAAA… CHO KYUHYUN SUDAH GILA…. KYAAAAAAAAAAA…….. TOLONG EOMMA……. CHO KYUHYUN MAU MEMPERKOSAKU……… KYAAAAAAAAAAAAAA………..” Teriakku histeris dan segera berlari kabur terbirit(?) aku tidak tahu jalan, arah atau apalah yang ada saat ini dipikiranku aku harus segera menjauh dari si Setan Cho.
“YOUNGIE..!! KAU MAU KEMANA? YAK! TUNGGU AKU CHAGIE, CHANGKAMAN NAE SARANG-YYA!”
“ANDWE..!! KAU GILA.. KAU ORANG GILA.. MENJAUH DARI KU!!!”

TAKKKK

“A-YYA…!! APPO.. AKH.. ADUH KAKIKU.. AKH EOMMA.. APPO-YYA..” Kayu sialan. Kenapa aku malah kesandung kayu begini, akh.. mwo? Dia? Kenapa dia mengikutiku sampai sini?
“gwenchana?”
“akh.. yak! pergi kau mesum!! akh.. aduh.. pergi..!! GA!!“ Teriakku padanya. Dan apa ini? Dia? Dia sekarang tengah menyentuh kaki ku? Jangan-jangan dia mau kesempatan dalam kesempitan?
“akh.. C-Cho Kyuhyun-ssi.. hiks.. kumohon.. hiks.. jangan.. hiks.. jangan lakukan itu padaku.. hiks.. jangan.. hiks.. kumohon.. hiks” dan entah darimana kini mataku telah mengekuarkan cairan bening yang tentunya terasa sangat memanas dimataku. Tuhan… jangan biarkan si setan itu merebut keperawananku, jebbal. Hiks.. hiks… andwe.. hiks… andwe..!!!!!!

CUUUUUUUUTTTTTTTTTTTTT

Eeng.. Iiinggg.. Eennng….. *PLAKKKK
Okeh.. okeh.. okeh.. epili badeh….. open tabok(?) Ayu lagi buka open tabok, jitak, or bakar. Hemeh :3 cerita yang makin ngaur, ancur (pastinya) abal binngiiitt… GAJE.. (sama kyk authornya) okelah, silahkan mau diapain Ayu juga Ayu bakalan pasrah, dikawininsama Yeyejuga gpapa *nahloh
Aahhhh, gak tau ah, pokoknya walaupun ancur berat, tapi plissssssssss ninggalin jejak ne, si yu ollllll XD *cipoksatusatu :3


Secret Service #19.5

$
0
0

19.5

Title                     : Secret Service

Main cast          : Cho Kyuhyun – Super Junior

Choi Sooyoung – SNSD

Other Cast         : Im Yoona – SNSD

Stephanie Hwang – SNSD

Choi Siwon – Super Junior

Lee Donghae – Super Junior

Shim Changmin – DBSK

Yunho – DBSK

Cho Ahra as Kyuhyun’s sister

Mr. Hwang as Tiffany’s dad (OC)

Kim Eun Hyun as Kyuhyun’s mom (OC)

Disclaimer           :           Cerita ini hanya fiksi belaka. Mohon maaf jika kurang berkenan dengan beberapa penggunaan kata yang terkesan kasar dan adegan kekerasan yang kurang baik. Beberapa istilah yang digunakan dalam fanfic ini hanyalah karangan author semata.

BIG THANKS for ALL READER who leave comments and like this story <3

HAPPY READING!!

—————-

3-8-5-9

Cklek!

Perlahan Donghae masuk ke dalam ruangan itu.

Debu dan bau pengap menyambutnya di ambang pintu. Sedikit terbatuk dan mengibas-ngibas tangannya berharap debu akan menyingkir dari radius penciumannya, Donghae melanjutkan langkahnya memasuki ruangan itu.

Hanya ada seberkas cahaya yang menerangi ruangan itu remang-remang menyorot ke sebuah kotak yang terletak diatas meja kecil setinggi pinggang manusia di tengah ruangan 5 x 5 m itu. Donghae menyalakan senter dari jam tangannya untuk mendapatkan penerangan lebih.

Apa aku harus membukanya sekarang? batin Donghae ragu.

Ia tak langsung membuka kotak itu. Dilihat dari tampak luar kotak itu pun, ia tak bisa menebak apa isinya. Tapi ia tahu pasti bahwa apapun yang ada di dalam kotak itu adalah penyelesaian masalah mereka saat ini.

Tangannya menyentuh ujung penutup kotak itu. Tapi lagi-lagi ia berhenti.

Tidak heran kalau Donghae masih berpikir lagi. Bagaimanapun ia masuk ke dalam ruangan ini tanpa sepengetahuan siapapun. Sepeninggal Kyuhyun yang pergi mencari Sooyoung, ia sudah mempertimbangkan berkali-kali apa ia harus masuk ke ruangan itu dengan kode yang telah dipecahkan Kyuhyun. Secarik kertas berisi deretan 4 huruf itu tertinggal di meja kerja Donghae karena Kyuhyun buru-buru pergi tadi. Hingga ia berakhir di ruangan ini, tidak ada satupun orang yang mengetahuinya. Ia hanya ingin cepat-cepat menemukan penyelesaian masalah mereka saat ini karena ia tahu dengan Kyuhyun berusaha menemui Sooyoung saat ini jelas tidak akan membawa penyelesaian. Kemungkinan besar malah memperumit masalah dan melibatkan perasaan lebih jauh.

Donghae menggeram kesal menghadapi keraguannya itu. Akhirnya ia memutuskan mengaktifkan ponselnya dan menelpon seseorang.

Yobosseo. Oppa, neo eodiya? Siwon-ssi sudah kembali dan dia mencarimu karena ia tidak bertemu Kyuhyun di Jamsil. Kenapa ponselmu tidak bisa dihubungi daritadi, eoh?” serobot orang itu.

“Yoona-ah, aku di ruangan rahasia itu.”

Mwo?!?! Jinjja? Bagaimana kau bisa-ah, chakkam-…”

Donghae menahan nafasnya beberapa saat karena tiba-tiba ia merasa cemas.

“…yobosseo? Kau mendengarku? Tadi aku di koridor, banyak staff, sekarang aku sudah aman di ruang kerjaku. Oppa, kau benar-benar di ruang itu? Kau tidak menunggu Kyuhyun kembali? Sekarang Siwon panik mencari Kyuhyun. Bagaimana ini?” cerocos Yoona.

“Yoona, aku butuh jawabanmu.”

“Eh? Maksudmu?”

“Di ruang rahasia ini, hanya ada sebuah kotak. Entah apa isinya. Yang jelas, isi kotak ini akan membantu kita. Apa aku berhak membukanya?”

“…”

“Waktumu sepuluh detik untuk bilang iya atau tidak. 10…9…”

“Bukalah, oppa. Kita sudah tidak punya waktu.”

Klek!

Donghae membuka kotak itu. Cahaya remang itu menimpa permukaan benda di dalam kotak itu menimbulkan kilauan.

“Yoona-ah…

Oppa, apa isinya? Neo gwenchana? Oppa?? YA!”

Donghae menggeleng tak percaya menyadari apa isi kotak itu. Kemudian ponselnya terjatuh hingga tergeletak di sisi sepatunya.

***

Kim Eun-Hyun membeku di ambang pintu apartemennya.

Setengah berharap hanya ilusinya karena kelelahan mencari kabar dimana Kyuhyun yang tidak pulang setelah menginap di rumah temannya, Eun-Hyun memaki dalam hatinya.

“Simpan dulu amarahmu. Ada hal yang lebih penting yang harus kita bicarakan.” ujar si tamu yang kini sudah duduk di ruang tamu apartemen itu.

Firasat tidak baik. Eun-Hyun merasakan jantungnya bertalu-talu dan tubuhnya terasa dingin. Ada apa ini?

Perlahan Eun-Hyun menutup pintu apartemennya. Berusaha menjaga ekspresinya tetap tenang, Eun-Hyun duduk di sofa yang bersebrangan dengan tamu itu.

“Kyuhyun…ingatannya sudah kembali…”

Jika ada pilihan antara disambar petir tujuh belas kali berturut-turut atau mendengar berita ini, Eun-Hyun tanpa ragu memilih disambar petir. Baginya, mati akan lebih baik daripada ingatan Kyuhyun kembali. Belasan tahun ia berjuang melindungi Kyuhyun dan semuanya terasa mentah kembali dalam waktu sepersekian detik.

“Dimana dia?”

“Tidak tahu. Dia pergi begitu ingatannya kembali dan-“

“Kenapa kau kembali ke Seoul?”

“Apa kau kira kembalinya ingatan Kyuhyun adalah karenaku?”

“Hanya kau dan aku yang tahu semua masa lalunya. Jika tidak ada hal yang memancing, ingatannya tidak akan pernah kembali.”

“Jadi ini ibu yang telah melahirkanku ya? Tidak punya perasaan dan egois.”

Eun-Hyun mulai tak sabar. Pikirannya kalut dan sekarang ia harus bertengkar dengan anak perempuan satu-satunya setelah bertahun-tahun tidak bertemu. “IYA! INILAH AKU! KAU MAU APA? MEMANGNYA KAU MASIH MENGANGGAP AKU IBUMU???”

Cho Ahra menatap lirih ibunya. “Eomma…”

Rasanya begitu rindu. Bertahun-tahun ia berusaha tegar melepas anaknya pergi sejauh mungkin dari Korea, membiarkan semua amarah tertuju padanya bahkan benci. Ia nyaris tak pernah bermimpi bertemu dengan Ahra apalagi Ahra masih menganggap dirinya sebagai seorang ibu setelah semua yang dia perbuat. Sekarang, Ahra di hadapannya dan memanggilnya, Eun-Hyun tanpa sadar meneteskan air mata.

Ahra beringsut memeluk wanita itu tanpa ragu.

Dengan sesenggukkan, Eun-Hyun mulai berkata,”Aku tidak ingin kalian terjerumus ke dunia yang sama dengan ayah kalian. Sudah cukup, aku kehilangan ayah kalian. Tapi…mereka terus mencari dan Kyuhyun harus menggantikanmu. Aku-“

“Ssshhhttt…aku mengerti eomma. Maafkan aku.”

“Ahra…” Tangisan Eun-Hyun tak bisa dihentikan. Semuanya meluap kemudian tumpah menjadi airmata yang tak mampu dikendalikan lagi.

“Kyuhyun…dia harus tahu yang sebenarnya. Ini adalah takdir yang harus ia jalani. Hoot…begitu pula, Sooyoung…”

Eun-Hyun mendadak teringat sesuatu. Jika ingatan Kyuhyun memang sudah kembali, berarti ia sudah tahu tentang Sooyoung yang sebenarnya. Apa mungkin-

Buru-buru Eun-Hyun melepaskan pelukan Ahra dan mencengkram bahu Ahra dengan cemas lalu bertanya,”Apa Sooyoung sudah tahu kalau ayah-“

“Sepertinya sudah. Tapi sayangnya bukan dari mulut Kyuhyun.”

“Maksudmu?”

“Sooyoung berada di pihak Falcon sekarang. Changmin…dialah yang mengatakan semuanya pada Sooyoung tentang pembunuhan orang tuanya.”

“Ya Tuhan…”

***

Sooyoung menghela nafas lelah sambil berbaring di sofa panjang. Ia memandang kearah langit-langit apartemen barunya kemudian beralih ke tumpukan kardus yang belum dibongkar sejak datang kemarin siang.

Ia tahu seharusnya ia secepatnya membongkar barang-barang itu dan menatanya tapi entahlah, hatinya belum tergerak. Energinya serasa terkuras meskipun seharian ini yang ia lakukan hanyalah marah.

Sekilas pikirannya melayang kembali ke saat Changmin menciumnya. Kekecewaan itu terasa semakin nyata.

“Kau tidak punya siapapun lagi, Sooyoung-ssi…tidak satu orang pun…kau…aku…adalah bentuk tunggal…”

Benar. Dia sendirian dan tidak punya siapapun. Harusnya ia berterimakasih pada Changmin yang telah membuka matanya tentang keadaannya ini. Cepat atau lambat ia memang harus tahu kebenarannya. Benar kata pepatah, sometimes truth does hurt.

Terlalu menyakitkan karena hatinya belum tertata sepenuhnya. Dia kira badai pertama dan terakhir yang akan ia lalui hanyalah saat ia tahu Kyuhyun sebenarnya pewaris kekuasaan Hoot. Tentu saja salah. Belum tuntas sakit hatinya dibohongi oleh Siwon terkait Kyuhyun, ia harus menerima kebohongan lainnya yang lebih menyakitkan.

Tuan Cho, ayah Kyuhyun, adalah penyebab kematian orang tua Sooyoung.

Selama ini ia berpikir pengabdiannya pada Hoot adalah satu-satunya cara untuk mengabdi pada almarhumah orangtuanya tapi mengetahui kenyataan ini. Sia-sia.

Pikiran Sooyoung kini meloncat mundur ke belakang. Kembali ke pertemuan pertamanya dengan Changmin yang ia kira hanya karena pria itu ingin membunuhnya untuk membalaskan dendamnya rupanya malah seperti pertemuan dua orang korban keegoisan generasi terdahulu.

FLASHBACK

 

“Aku Changmin. Shim Changmin. Ketua Falcon.”

Sooyoung yakin betul ia tidak salah mendengar perkataan pria yang memanggilnya itu. Tapi bagaimana mungkin pria itu adalah ketua Falcon?

Tiba-tiba Sooyoung merasa dirinya dalam bahaya besar dan usianya mungkin akan usai detik ini juga. Dia mulai berhalusinasi suara desingan peluru diantara keramaian orang-orang yang berlalu lalang menyebrangi zebra cross itu.

“Apa kau ada waktu untuk bicara denganku?”

Meski hatinya gentar, Sooyoung berusaha terlihat tenang. Ia melirik jam tangannya. Mutlak terlambat. Tapi apa sebenarnya hal yang ingin Changmin bicarakan?

“Kau tidak akan  menyesal memilih bicara denganku saat ini, Sooyoung-ssi.”

“Baiklah, kita bicara di coffee shop itu.”

Dua orang itu kemudian masuk ke dalam coffee shop itu, duduk di kursi dekat jendela kaca setelah memesan dua Americano.

Changmin memandang datar kearah Sooyoung kemudian berujar tanpa ekspresi,”Ayah Cho Kyuhyun adalah penyebab kematian kedua orangtuamu.”

“Apa maksudmu?” Sooyoung terkejut setengah mati.

“Siwon menutupi fakta ini agar kau tetap mau menjalankan tugasmu untuk melindungi Kyuhyun.” lanjut Changmin.

Sooyoung merasa badannya limbung. Diteguknya Americano itu berharap rasa pahit kopi itu menyadarkannya dari mimpi buruk ini. Tidak berhasil tentu saja.

“Kau mau mengadu domba aku dengan Siwon?”

“Tidak perlu aku lakukan. Toh, memang ini kenyataannya.”

“Pembohong besar. Pantas saja Tiffany meninggalkanmu.” Sooyoung berusaha defensif.

Rahang Changmin sedikit mengeras menyadari Sooyoung tahu kisah masa lalunya dengan Tiffany. Tapi ia buru-buru mengendalikan diri karena untuk mendapatkan waktu yang tepat untuk bicara dengan Sooyoung adalah kesempatan langka karena Siwon selalu mengawasi yeoja itu kemana-mana.

Well, Tiffany memang meninggalkanku. Tapi kenyataannya Siwonmu yang kau kira melindungimu itu justru menjerumuskanmu. Kau tidak percaya?”

“Menurutmu?”

“Kau selidiki sendiri saja. Menurutmu, apa alasannya kau dipilih menjadi pelindung Kyuhyun? Kenapa dari awal Siwon tidak bilang padamu siapa Kyuhyun?”

Sooyoung terkesiap. Semua kejadian tiba-tiba masuk ke ingatannya dan terputar secara marathon menyadarkannya tentang satu hal. Siapa Cho Kyuhyun?

“Bukankah tidak masalah jika sejak awal Siwon cerita saja padamu bahwa Kyuhyun memang calon ketua Hoot dan bagaimana sejarah keluarga Cho sebagai pemimpin Hoot dari dulu? Kau akan tetap menjalankan tugas itu kan? Tapi kenapa Siwon memilih tidak menjelaskan siapa Kyuhyun sebenarnya dari awal kau diberi tugas?”

Sooyoung merasakan badannya menggigil.

“Satu-satunya alasan kenapa Siwon tidak mengungkapkan siapa Kyuhyun dari awal adalah karena ia takut kau tahu bahwa ayah Kyuhyun adalah penyebab kematian orang tuamu.”

Changmin mendengus senang melihat pemandangan di depannya. Apalagi kalau bukan Sooyoung. Yeoja itu menatap nyalang dengan bahu gemetar dan wajah yang perlahan semakin pucat.

“Apa kau tidak heran dengan staff Hoot yang kebanyakan masih muda padahal organisasi itu sudah berdiri sejak sebelum Korea Utara dan Selatan berpisah? Paling hanya kepala divisi dan dewan utama saja yang cukup berumur. Iya kan?”

Sooyoung mengangguk pelan.

“Semua staff Hoot yang mengetahui kejadian pembunuhan orangtuamu sudah dicuci otak dan dikeluarkan dari Hoot. Setelah itu, Hoot melakukan rekrut besar-besaran karena keluarga Choi dan Hwang mengambil alih kepemimpinan Hoot. Karena tak lama setelah orangtuamu tewas dibunuh, ayah Kyuhyun tewas dalam kecelakaan pesawat.”

Perlahan Changmin seakan menghubungkan semua benang merah di Hoot yang seakan terpisah-pisah. Pria itu nyaris seperti membuat memori yang sudah remuk jadi abu kembali utuh.

“Jika kau ingin balas dendam, bukan dengan Falcon. Tapi dengan Hoot.” tukas Changmin menusuk pendengaran Sooyoung.

Changmin mendesis senang kemudian berkata lagi,”Jika kau masih belum percaya, periksa saja database Hoot sepuluh tahun yang lalu. Aku jamin tidak ada. Karena sepuluh tahun yang lalu, orangtuamu meninggal.”

Sooyoung merasakan nafasnya memburu. “K-ke-kenapa? Kenapa kau menceritakannya padaku?”

Kali ini Changmin mendengus kesal. “Karena aku ingin balas dendam pada Siwon.”

“K-kau-“

“Ayahnya adalah penyebab kematian ayahku.”

Kepalanya kini terasa semakin nyeri mendengar perkataan Changmin. Apalagi ini?

Changmin melirik sambil tersenyum culas kearah Sooyoung. “Ku bilang juga apa. Kau tidak akan menyesal memilih bicara denganku, Sooyoung-ssi…”

 

FLASHBACK END

 

Sooyoung menghela nafas lagi. Semua kejadian ini begitu cepat menghantamnya. Semua ini membuatnya mempertanyakan kembali identitas dirinya dan mengakhiri pertanyaan pada dirinya sendiri itu dengan jawaban bahwa dia adalah Choi Sooyoung yang hidup sebatang kara.

Perlahan ia mengumpulkan sisa-sisa energi yang ada di tubuhnya, kemudian membuka kardus-kardus itu satu per satu. Bagaimanapun, hidupnya harus terus berlanjut.

Pada kardus ketiga yang ia buka, ia menemukan sesuatu yang ia kira sudah hilang lenyap entah kemana.

Yin dan yang.

Jepit rambut pemberian Kyuhyun.

Sooyoung tertawa kecut menyadari makna simbol hiasan jepit itu. Yin dan yang adalah dua kekuatan yang berlawanan yang tidak hanya sekedar saling menggantikan, namun menjadi satu melalui aliran konstan alam semesta.

Omong kosong. batin Sooyoung.

Yang kuatlah yang mengendalikan segalanya.

“Sooyoung-ssi,” Suara Changmin menyadarkan Sooyoung.

Tiba-tiba tablet berlayar 10 inch itu tersodor ke hadapan Sooyoung.

PEDANG PUSAKA KERAJAAN KOREA YANG HILANG TELAH DITEMUKAN. BENARKAH HUKUMAN MATI SHIM HYUNG JOON ADALAH KESALAHAN?

Sooyoung membeku.

“Perang segera dimulai, Sooyoung-ssi.”

***

Tiffany Hwang yakin sepenuhnya dia tidak punya kemampuan untuk lari sekencang ini. Apalagi dengan sepatu heels setinggi sepuluh senti yang ia gunakan saat ini, ia berlari menaiki tangga darurat karena tidak sabar menunggu lift menuju lantai tempat Siwon berada dengan cepat.

BRAKK!!

Tiffany mendorong pintu tangga darurat itu, menyusuri koridor, dan membuka pintu ruangan ketua Hoot itu tanpa ketuk pintu dahulu. Ia seratus persen yakin Siwon berada di dalam ruangan itu. Tapi entahlah jika ada Kyuhyun di dalamnya.

Dan tidak ada, ternyata.

“Fany-ah?” Siwon berseru kaget melihat Tiffany dengan nafas memburu menghampirinya.

Siwon kemudian bergerak mendekat kearah Tiffany. “Kau baik-baik saja?”

“Pe-hhh-d-hhh-aaang-hhh…hhh…be-hhh-rrrri-taa-hhh…hhh…”

“Tenang dulu, chagi, aku tidak mengerti apa yang kau katakan.”

Tiffany meraih ponsel di saku blazer yang ia kenakan. Lalu menunjuk-nunjuk layar ponselnya berkali-kali.

Siwon kemudian melihat kearah layar ponsel Tiffany dan melihat deretan huruf di layar digital itu.

PEDANG PUSAKA KERAJAAN KOREA YANG HILANG TELAH DITEMUKAN. BENARKAH HUKUMAN MATI SHIM HYUNG JOON ADALAH KESALAHAN?

Rahang Siwon mengeras.

“Berita ini sudah menyebar dan aku-“

BRAKK!!

Pintu ruangan itu terbuka lagi namun lebih keras membuat perkataan Tiffany terpotong dan mereka berdua menoleh kearah pintu.

Lee Donghae.

“Kemana saja kau? Ponselmu tidak aktif dan-“

“Siwon-ssi, kau harus melihat ini…”potong Donghae mengabaikan teguran Siwon.

Donghae menaruh sebuah kotak tua di meja kerja yang ada di ruangan itu.

“Apa ini?”

“Maaf sebelumnya. Aku lancang masuk ke ruang rahasia itu. Kotak ini aku temukan di ruangan itu.”

Siwon menatap tak percaya. “Kau tahu kodenya?”

“Kyuhyun meninggalkan kertas kodenya di ruanganku tadi.” jelas Donghae sekilas kemudian membuka kotak itu.

“Donghae-ssi…itu kan…” Tiffany tak mampu menyelesaikan perkataannya. Wajah cantiknya menunjukkan ekspresi kaget luar biasa.

“Pedang pusaka yang hilang.”

Maldo andwae…” desis Siwon.

Oh My God, this can’t be happening. Something’s going wrong here.”

Donghae menoleh heran kearah Tiffany. Something’s going wrong? Bukankah ini akan membenarkan segalanya?

Tiffany terduduk lemah di sofa yang ada di dekatnya. Diangsurkannya ponselnya kearah Donghae agar pria itu membaca berita yang membuat penemuannya di ruang rahasia menjadi abu-abu.

“Bagaimana mungkin?” Donghae terperangah menyadari isi berita itu.

“Itu juga pertanyaanku, Hae. Bagaimana mungkin…pedang ini ada di ruang rahasia sementara pedang ini harusnya sudah ditemukan di luar sana?”

***

“Apa kau bilang?”

“Menteri Pertahanan Korea sedang menunggu Anda di ruang rapat besar di lantai 3, Tuan.”

“Aku akan segera kesana.” putus Mr. Hwang kemudian menaruh gagang telepon itu.

Alisnya bertaut heran. Ada masalah apa sampai Menteri Pertahanan ingin menemuinya? Sebegitu mendesaknya kah hal yang harus mereka bicarakan sampai beliau langsung mengunjunginya di Hwang Building? Hanya ada satu hal yang mungkin menjadi topic pembicaraan antara Mr. Hwang dan Menteri Pertahanan yaitu, hal terkait Hoot. Memang bukan rahasia umum jika sebenarnya Menteri Pertahanan mengenali semua kelompok mafia yang ada di Korea Selatan. Meski kelompok mafia kebanyakan cenderung melakukan tindakan kriminal, keberadaan mereka secara tidak langsung menyokong kekuatan pertahanan negara sehingga kelompok mafia ini justru dalam naungan negara untuk mendukung negara jika dibutuhkan. Terlepas dari hal pertahanan negara, setiap kelompok mafia harus mampu bertahan dengan caranya masing-masing sehingga hukum rimba itu masih berlaku di dunia mafia itu.

Mr. Hwang masuk ke dalam ruangan rapat itu dengan segera dan benar saja Lee Do Jin, sang menteri, sedang duduk di salah satu kursi dan memandang kearahnya.

“Menteri Lee, anyeonghasseo. Aku tidak menyangka Anda berkunjung siang ini.”

“Hwang Tae Hyun, aku butuh penjelasanmu saat ini juga.” tukas Menteri Lee tanpa basa-basi.

Mr. Hwang mengerutkan keningnya heran. Kemudian ajudan Menteri Lee mengangsurkan tab ke Mr. Hwang.

PEDANG PUSAKA KERAJAAN KOREA YANG HILANG TELAH DITEMUKAN. BENARKAH HUKUMAN MATI SHIM HYUNG JOON ADALAH KESALAHAN?

“Apa yang sedang terjadi sebenarnya?” desis Mr. Hwang terkejut.

Menteri Lee mendecak kesal. “Harusnya aku yang bertanya padamu.”

“Menteri Lee, aku-“

“Berita ini sudah menyebar. Cepat atau lambat, pihak kepresidenan harus mengadakan konferensi pers untuk menjelaskan semua ini. Aku harap kau cepat menemukan penjelasan atas masalah ini atau keamanan negara akan terancam.”

Mr. Hwang terduduk lemas. Ia tidak menyangka masalah macam ini akan datang.

“Jika pedang itu telah dikonfirmasi keasliannya, hukuman mati itu akan jadi boomerang bagi pemerintah.”

Sekali lagi, Mr. Hwang tubuhnya melemas.

***

Cho Kyuhyun menatap jauh ke seberang sana.

Jalanan Seoul yang tak pernah lengang. Orang-orang hilir mudik. Terpaan angin di jembatan itu kemudian menyentuh kulit Kyuhyun. Dingin.

“Mati saja…”

Dia mencintai gadis yang salah.

Begitu pikirnya.

Sepersekian detik kemudian pikiran itu berubah.

Dia tak pantas mencintai gadis itu. Dia lah penyebab duka lara gadis itu. Sepanjang hidupnya, gadis itu menderita karenanya bahkan selalu berkorban untuknya yang tak sanggup memberikan secuil kebahagiaan pun padanya.

“Mati saja…”

Jika dia tiada, pertengkaran itu akan usai. Balas dendam akan berakhir. Hoot akan berakhir juga. Semua orang akan mendapatkan hidup normal mereka kembali.

“Mati saja…”

Dari atas jembatan, air sungai mengalir tenang.

“Mati saja…”

Kyuhyun merasakan ada buih-buih air melekati sisi tubuhnya.

“Mati saja…”

TBC

Visit my blog for more ff : Cocoa Telling Story

(Updated) Short Story Project : Moment Bends & Love Sick

^^


[Oneshot] I Think..


I’m Not Pretty Cause You are

$
0
0

Title: I’m Not Pretty Cause You are

Author: EdraRybelvi

Length: Oneshot

Cast: Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun

Genre: Romance, Humor

Disclaimer: It’s my pure idea and if you found this story same like yours, I just wanna say sorry and maybe we have same thought.

__________

Mungkin ini kisah biasa menurut kalian. Akan tetapi, kisah ini sangat menarik untuk dikenang. Bukan untuk kalian, bukan untuk orang banyak, tetapi untukku dan Pria malangku. Bolehkah aku membaginya?

Aku  juga mencintaimu Pria malangku -CS-

__________

 

Pagi ini aku merasa bahwa kecepatanku dalam bergerak melebihi kecepatan jet tempur milik Amerika. Saat alarm sialan itu menyerah dengan terlalu cepat dan berhenti untuk menjalankan tugasnya membuatku bangkit dalam kematian sementara dan sadar bahwa aku harus kembali menghadapi dunia untuk entah kesekian kalinya.

Aku berlari kesana-kemari. Mengumpulkan semua hal yang kubutuhkan untuk hari ini dalam satu kelompok dan melemparnya pada ranjang yang bahkan tidak sempat kubereskan.

“Bu, apa kau melihat jeans biru ku?” Dan entah keberapa kalinya aku bertanya tentang semua kebutuhan yang kupunya pada ibuku pada pagi ini. Semua yang sudah berhasil kutumpuk di ranjangku, itu adalah berkat kehebatan ibu dalam berkata, sehingga aku mudah menemukannya hanya dengan satu kali instruksi.

“Bukankah kau baru memakainya kemarin?” Aku berhenti. Ibu berbicara dengan nada dan kata-kata yang berbeda sekarang. Aku sudah memakainya? Oh hell! Terburu-buru memang mengakibatkan amnesia jangka pendek.

Aku berjalan mencari cadangan jeans lain pada lemariku. Setelah mendapatkannya kembali kutumpuk benda itu di atas ranjangku dan aku meluncur untuk membersihkan diri.

“Sudah berapa kali ku bilang, jangan tidur larut malam. Ini akibat yang kau terima. Terlambat dan semua berantakan.” Sambil mengoles selai pada rotiku, ibu tetap mengoceh dan mengomentari insiden mundurnya alarmku sebagai alarm setia pada majikan.

“Aku mengerti bu. Maafkan aku.” Hanya itu yang bisa kulakukan untuk menyampaikan rasa bersalahku, dan mungkin juga sedikit muak dengan ocehan ibu.

“Aku berangkat. Sampai jumpa.” Putusku setelah menghabiskan satu lembar roti dan dengan secepat kilat bangkit. Mencium pipi ibuku dan berlari dengan converse buntut yang nyaman dikakiku.

—–

“Kau telat hari ini?” Oh ayolah manusia. Aku hanya butuh ketenangan dari kata-kata yang mengusikku dan membuatku semakin mengutuk beker sialan itu.

“Aku hanya tidur telat dua jam dari biasanya dan kuharap kau tidak melanjutkan ocehan ibu yang kutunda karena aku sudah ketinggalan bus ku pagi ini.” Sebelum ini berlanjut, mari kita putuskan ikatan batin antara ibu dengan pria ini. Oh Tuhan, apa saat ini manusia sudah berhasil mengirim data dari otak nya melalui hati?

“Ah-oh-baiklah.” Ia hanya merespon pendek dan..sedikit takut. Wait! Let me see!

Aku memutar kepalaku, berusaha membaca ekspresinya.Oh gosh! Pria malang ini!

“Hei, apa aku membuatmu takut?” Tanpa sadar kedua tangan ini telah menangkup wajah mendung dihadapanku.

“Ti-tidak, aku..hanya merasa gugup.” Pria-ku yang malang. Memilih untuk menggenggam tangannya kemudian bersandar pada bahunya. Aku merasa ada sedikit penolakan dari geraknya, namun tak menyurutkan ia untuk membuang kepalaku jauh yang kini tengah bersandar di bahunya.

“Aku tidak sempat mencari pakaian santaiku karena terburu-buru. Kupikir aku cukup terlihat mengerikan saat ini karena aku lupa menyisir rambutku.”

Mari kita tanya, apakah kalian sudah mulai berminat dengan cerita ini? Jika benar, bolehkah aku bercerita?

Caligynephobia atau dikalangan muda lebih dikenal dengan Venustraphobia adalah sebuah phobia langka dan menurutku aneh di dunia ini. Ketakutan seseorang akan wanita cantik. Hell yeah! Phobia macam apa itu? Begitu menyiksa si penderita. Kasihan mereka, seumur hidup akan selalu ketakutan dengan mahkluk Tuhan paling seksi. (Catat! Keseksian itu dimulai dari wanita.)Pria-ku ini adalah salah satu dari pengidap phobia itu.

Kami sudah berjalan kurang lebih dua tahun, dan aku bersyukur Tuhan memberiku lebih dari kasus ini. Pria-ku, Cho Kyuhyun-ku, memilih untuk mencoba membuang rasa takutnya dan memberanikan diri untuk menyatakan rasanya padaku.

Flashback

Ini bermula saat kami dipertemukan pada mata kuliah yang sama. Pada waktu itu, aku menjatuhkan bokong indahku tepat pada kursi yang berada di sampingnya. Awalnya aku tak begitu peduli. Pria tampan dengan buku di kampus itu sudah menjadi hal biasa buatku.

Seperti biasa, bibirku akan terasa gatal jika tidak membuat kegaduhan. Aku suka suasana ramai, dan begitu membenci kesunyian. Toh, dosen yang mengajar juga belum menampakkan batang hidungnya. Memilih untuk bergosip ria mengenai mahasiswa kaya nan tampan dari fakultas ekonomi, dan itu berhasil mengundang tawaku.

Seketika tawaku di interupsi saat sebuah benda menyentuh bahuku dan terasa seperti mengetuk-ngetuknya. Aku berbalik dan menemukan Pria itu tengah menunduk dan kuperhatikan, ternyata sebuah pensil-lah yang mengetuk bahuku.

“Apa?” Kedengaran sedikit garang memang. Tapi ini semua merupakan bentuk protesku akibat ketukan pensilnya pada bahuku dan mengganggu kosentrasiku dalam tertawa. Hei, tertawa itu juga butuh kosentrasi. Jika salah sedikit saja dalam intonasi, orang-orang akan menangkap lain dari maksud tawa itu. Eiiir, kupikir otakku mulai oleng lagi.

“A-aku hanya butuh sedikit ketenangan.” Dia berbicara dengan kepala menunduk dan adidas nya mengetuk-ngetuk lantai dengan irama beraturan.

Tunggu, dia bilang apa? Butuh ketenangan? Jadi maksudnya aku mengganggu?

“Butuh ketenangan? Kurasa kau bisa mencarinya di luar kelas karena di kelas ini tidak ada yang butuh ketenangan sekarang.” Oh Choi Sooyoung, mengapa bisa kau meluncurkan mulut panasmu dengan cepat pada seorang Pria tampan dengan buku, kemudian pensil mengetuk bahumu dan adidas yang berbunyi beraturan?

Dia seketika mengangkat wajahnya dan Oh Tuhan, bagaimana bisa kau menciptakan makhluk seperti dewa Yunani dihadapanku? Oke, ini berlebihan. Kita ulangi. Oh Tuhan, bagaimana bisa kau menciptakan manusia dengan rupa seperti ini? Hahahaha ini baru benar!

Ketika mata kami bertemu, dia memalingkan wajahnya dan segera beranjak dari kursi. Aku melongo. Kaget, dan mungkin juga takjub. Entah apa yang membuatku berteriak dengan senang hati untuk mengingatkannya. “YYA! Dosennya belum datang!”

Hingga saat itu, aku begitu penasaran pada Pria ini, sampai-sampai aku pernah berfikiran, dia memiliki kemampuan seperti Spongebob yang bisa memasuki mimpi Gary, Sandy, Pattrick, Mr. Krab, Plankton, oh Squidward dan kalau tidak salah putri Mr. Krab -Pearl.

Ia selalu datang mengacau di mimpiku. Mengacau dalam artian, mengacaukan penampilanku dalam mimpiku. Disaat aku selalu memulai tidurku dengan membayangkan kekuranganku pada hari ini dan berusaha menjadi lebih baik di mimpiku, dan dia datang. Datang dengan seenaknya dan pergi jika matahari sudah datang. Bayangkan saja, ia bersamaku lebih dari lima jam tiap harinya (di dalam mimpi. Karena aku tidur enam jam setiap harinya).

Aku diliputi rasa penasaran yang cukup tinggi, dan membuatku menaikkan level pandanganku padanya, dari sekedar penasaran menjadi obsesi, dan itu semua terbayar. Ia mengaku juga merasakan hal yang sama, akan tetapi terbayar maksudku adalah, terbayar dengan sebuah penolakan.

“Aku memang tertarik padamu Sooyoung-ssi, tetapi maaf, aku tak bisa menerima perempuan cantik selain keluargaku.” Kata-kata itu membuatku melongo dan langsung jatuh tersungkur (dalam fikiranku).

Sebenarnya hatiku menjerit, bersorak senang bahkan melakukan selebrasi dengan gila-gilaan. Seorang Pria tampan yang konon kata hatiku mirip dewa Yunani mengatakan bahwa aku cantik. Bahkan aku tak pernah bisa membayangkan betapa lebarnya mulut kakak sulungku ketika menganga jika aku menceritakan kejadian ini.

Akan tetapi, itu semua berlangsung sementara dalam artian sedetik saja. Tidak bisa menerimaku karena aku cantik? Penolakan macam apa itu? Apa dia minder dengan dirinya sendiri? Hei Cho Kyu,- kau tampan, bahkan sangat tampan dari personil boyband negara ini yang katanya perwakilan tampan pria korea.

Aku tersudut dan kemudian menatap bangga pada otakku. Disaat hatiku tercabik, otakku masih bisa memerintahkan kakiku untuk melangkah maju, meninggalkan kepahitan dibelakangku kala melihat wajah dewa Yunani atau mungkin dewa Hades? (Hades ‘kan juga termasuk dewa Yunani).

Kami tidak lagi bertegur sapa untuk beberapa waktu dan itu membuatku sakit. Akan tetapi harga diri nomor satu man! Kau tak mungkin mengorbankan harga dirimu bukan hanya karena ditolak pria tampan?

“Maafkan aku.” Itu adalah kata pertama yang ia ucapkan saat kami kembali bertemu di mata kuliah bersama dan tentu saja waktu nya juga sama.

Dengan perasaan yang membuncah senang dan ingin meledak, aku menolehkan kepalaku dan memandangnya datar. “Maaf untuk apa?” See? Betapa berbakatnya aku. Ku kira aktris Choi Sooyoung akan memenangkan penghargaan lagi kali ini.

“Caligynephobia.” A-apa?

“Caligynephobia. Kau bisa mencari informasi ini pada diperpustakaan bagian psikologi, dan mungkin kau bisa bertanya pada otak dunia maya.” Ucapnya dan meninggalkanku.

Aku menganga. Dewa Hades itu kembali berhasil membuatku terlihat seperti orang bodoh. Ia pergi begitu saja dengan meninggalkan sebuah clue-yang aku saja tidak tahu bagaimana cara membaca atau menulisnya.“YYA! Tulisannya bagaimana?”

Pada akhirnya aku berusaha menggunakan otak berkaratku yang sudah lama tak kugunakan. Memutar semua kejadian dan perkataan dari Cho Kyu. Oh, aku lebih suka memanggilnya Cho Kyu, karena itu terdengar simple dan membuatnya merasa dekat denganku. Memanggilnya dengan marga sekaligus panggilan akrabnya. Ahh, My Cho Kyu.

‘Aku memang tertarik padamu Sooyoung-ssi, tetapi maaf, aku tak bisa menerima perempuan cantik selain keluargaku’. Tiba-tiba saja kata-kata itu terlintas dikepalaku. Tidak tertarik pada perempuan cantik? Sepertinya itu bisa menjadi clue buatku sendiri.

Flashback End

Dan disinilah aku. Berada di sini, disampingnya. Menjadi Choi Sooyoung dan Cho Kyuhyun dalam satu waktu jika orang lain bertemu dengan kami dan menyapa kami.

Au berhasil menemukan penyebab ia menghindariku. Disini memang lain ceritanya. Aku jujur mengakui, bahwa aku berusaha mengejar dia. Mengejar Cho Kyu-ku, Pria malang-ku.

Phobia itu berawal dari kesenangannya dengan tetangganya saat kecil dulu. Mereka begitu akrab, hingga pada akhirnya, hubungan mereka yang semula abu-abu menjadi putih untuk mereka dan hitam untuk aku yang mendengarkan kala itu. Wanita mana yang tidak cemburu ketika dewa Yunaninya menceritakan masa-masa indahnya dengan mantan pacarnya yang membuatnya seperti ini?

Cho Kyu-ku mengalami depresi berat kala itu. Hyejin (nama mantannya itu) meninggal dunia saat ia akan berangkat ke pesta kelulusan bersama dengannya. Kecelakaan itu tak dapat dihindari karena itu murni kesalahan mereka. Pria malangku dengan rasa berat hati bercerita bahwa kala itu ia tidak berkosentrasi dalam mengemudi karena selalu memandang wajah Hyejin yang terlihat cantik saat itu. Ia menangis dengan bahu bergetar. Meng-klaim dirinya pembunuh dan menutup diri dari orang banyak.

Beruntung ia mau mengikuti terapi dan didorong dengan bantuan dari keluarga Hyejin yang ternyata telah memaafkannya. Cho Kyu-ku bangkit dan menjadi seperti saat ini. Akan tetapi, trauma dari insiden berat yang merenggut nyawa seseorang tentu saja tidak akan begitu saja pergi tanpa meninggalkan bekas. Cho Kyu-ku, Pria-ku menjadi sensitif dan takut berdekatan dengan perempuan cantik kecuali keluarganya. Karena ia merasa akan membunuh mereka.

Oh Tuhan, saat itu aku bercucuran air mata. Dia benar-benar sudah mengalami pahit kehidupan di usia belia, dan aku disini terlihat seperti memaksanya untuk menerima ketakutannya.

Sempat berfikir untuk berhenti dan memilih untuk mundur, namun dia melarangku. Melarangku untuk menjauhinya. Ia bilang bahwa ia membutuhkanku. Membutuhkanku untuk melawan ketakutannya.

Aku kembali bersemangat. Tanpa pikir panjang, kembali kami melangkah bersama. Ia menjemputku ke belakang dan kembali membawaku untuk menatap hari esok.

“Tidak apa-apa, kau terlihat sama seperti biasanya.” Ia kembali berkomentar. Ku eratkan pagutan tanganku pada lengannya.

“Sebenarnya inilah aku, Si Jelek Choi Sooyoung.” Aku sedikit tertawa, memberikan efek yang berguna untuk membuat suasana ini tidak begitu romantis. Yeha, aku sedikit kurang menyukai hal romantis, walaupun aku menginginkannya.

“Tidak, kau tidak jelek,-” Tentu saja Cho Kyu. Dewa Yunani tercipta untuk Dewi Yunani, hahahaha.

“Hanya saja kau rela menjadi jelek untuk Pria tak tau di,-“ Aku meletakkan jariku pada bibirnya.

“Jangan teruskan, atau aku akan membencimu.” Ia terdiam. Aku benci kala ia berkata merendah dihadapanku.

“Jangan, jangan membenciku Soo, aku,-“ Ia terlihat mengambil napas dalam. “Aku tak tahu bagaimana jadinya aku jika kau pergi.” Ia melanjutkan ucapannya. Senyum tercetak dibibirku, siapa penerbitnya? Tentu saja, Cho Kyu!

“Maka dari itu, jangan pernah merendahkan dirimu dihadapanku. Karena aku benci itu dan kau tahu efeknya padaku.” Ia tersenyum menggoda. Ku kira senyum ini berhasil kukembalikan lagi padanya.

“Apa?” Benarkan, dia berusaha menggodaku.

“Aku akan meninggalkanmu.” Ia terlihat murung seketika. Apa aku terlalu kasar? Apa aku menyakitinya?

Ia kembali tersenyum dan kini memandangku cerah. “Dan aku tidak akan berusaha untuk memulainya.” Good boy.

“Apa aku boleh memunculkan sisi romantis saat ini?” Aku tertawa. Bahkan tingkat pengertiannya akan diriku sangat tinggi.

‘Tidak, kau tidak boleh.” Balasku.

“Aku tak tahu Choi Soo,- seberapa beratnya dirimu berjuang demi ku, mengalah demiku untuk terlihat biasa saja menurutmu. Tapi sejujurnya, kau tak bisa menghindar Soo, kalau kau tetaplah wanita cantik, dan itu tak mungkin bisa kau ubah, kecuali kau memutuskan untuk menabrakan diri dalam sebuah kecelakaan mobil bersamaku,-“ Oh Tuhan, bahkan sekarang ia sudah bisa menjadikan pelik kehidupannya sebagai sebuah lelucon.

“Tapi aku memiliki perasaan padamu. Kau tahu, pria dan wanita bersama. Menatap dalam dan kini tengah berpelukan. Kurasa kau tau maksud perasaan itu, karena saat ini Choi Soo-ku sedang tidak dalam mood yang baik untuk mendengar ucapan romance.” Sekali lagi aku tertawa.

“Aku juga memiliki perasaan padamu. Dan aku memutuskan untuk mengubah mood ku, dari benci dengan suasana romantic, beralih mengingkinkan suasana itu.” Mataku menatap matanya dalam. Aku sempat melihat keterkejutan dalam dirinya dan aku juga dapat membaca niatnya untuk mengalihkan pandangannya dariku. Aku memeluk pinggangnya erat dengan mata menatapnya dengan pandangan ‘Jangan, aku membutuhkan ini.’

Ia menyerah dan kini dengan berani menyentuh daguku dan mendaratkan ciuman lembut pada bibirku. “Aku mencintaimu. Sungguh.” Terkadang suasana romantis itu tidak terlalu buruk jika kau dan pasanganmu pintar dalam mengaturnya.

“Aku juga mencintaimu Pria malang-ku”.

 __________

FIN

 

 

Halloha!!!!

FF apa ini???

Aneh??

Atau bagaimana??

Ini ide berawal dari sebuah fakta yang aku baca di TL tweet kala seseorang dengan senang hati me- RT nya, dan karena aku lagi mood, otakku langsung menangkap ide itu XD

Kuharap kalian memberikan comment nya yaa ^^


CAN WE'RE REALLY IN LOVE ? { PART 1 }

$
0
0

Reblogged from GyuYoungieBABY:

TITLE : CAN WE"RE REALLY IN LOVE

CAST : CHO KYUHYUN, CHOI SOOYOUNG, Shim Changmin, LEE DONGHAE, IM YOONA

OTHER CAST : FIND IT BY YOUR SELF

GENRE : ROMANCE, COMEDY, DLL

RATING : TENTUIN SENDIRI ^_<

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~ ^_^

Eiyo, Guys......

Holla...holla. I’m Ayu, new author at here.....

Ini ff pertama Ayu disini... Mian kalau jelek.

So, walau pun jelek, walau pun bosanin, tapi...

Read more… 1,644 more words

Sbnarnya ini ff pertma Ayu.. Mian y jka jelek hsilny.. Dn kbtulan hmpr stu mggu Ayu lhat KSI sunyi, jd.. Ayu share dh nie ff (tp, series *plak) mian updatenya ntar lma :3 :-) ok happy reading XD

Because, are You!

$
0
0

Title       : Because, are You!

Rating : 13+

Genre : Romance

Autor : Iyank3

Lenght : oneshot

Cast : Cho Kyuhyun

Choi Sooyoung

Lee hyuk jae

Note : hai lama pisan saya tidak update ff karena lg KKN yah ini ajah saya curi-curi waktu dan pasti hasilnya ancur karena gugup. Huhu… semoga suka

<<Happy Reading>>

 

Setiap orang memiliki keinginan untuk bisa bahagia, begitupun juga denganku seorang wanita yang tidak mampu melakukan aktivitas apapun, semenjak kecelakaan 2 Tahun yang lalu, harapanku untuk bahagia rasanya sia-sia belaka. Dia memutuskanku hanya karena aku pincang. Gaun pernikahan putih gading yang indah itu seakan mengoyak pertahananku untuk tetap kuat dan bertahan. Benarkah dia pergi meninggalkanku?  Aku tak lagi bisa bertahan untuk hidup, Lee hyuk Jae kenapa kau begitu tega memutuskan semua. Orangtuaku semakin gencar menghinanya, hatiku makin sakit. Ini sama saja membunuhku secara perlahan. Aku dan dia tak bisa bersatu.

“Sudah ku bilang lupakan pria itu, apa bagusnya mempertahankannya” Ucap seseorang dengan nada membentakku. Eommaku yang selalu aku hormati sejak dulu namun sejak aku mempunyai hubungan dengan Eunhyuk, sikapnya yang ramah menjadi galak terhadapku. Tak ada lagi rasa sayang. Aku memang wanita tak berguna.

“Kenapa buburnya tidak kau makan?” Tanya Eomma lagi, aku tetap diam, entahlah apa yang sedang aku pikirkan, hanya dia! Pria yang selalu kuharapkan untuk mendampingi hidupku.

“Dengar! sudah ku bilang dia hanya pria hidung belang, dia memanfaatkanmu dan sekarang Tuhan sudah memberimu petunjuk agar kau bisa jauh darinya, Sejak kau kecelakaan dia tidak pernah sekalipun menjengukmu. Menanyakan kabarmu saja tidak pernah.. dia justru asik dengan wanita-wanita  murahan” Eomma sudah mengatakan hal ini puluhan kali. Aku termenung meratapi nasibku.

“hiks” Tangis yang selalu kuhindari untuk dilihat olehnya akhirnya pecah, aku meruntuk dalam hati betapa lemahnya aku saat jauh dengan pria yang kusayang.

“Bodoh!” Bentaknya lagi membuat tangisku makin menganak sungai. Mataku terpejam mengiringi kepahitan romansa cintaku. Aku tidak percaya ucapan Eomma. Aku mencintainya, sampai kapanpun akan tetap mencintainya. Oppa datanglah, katakan kau mencintaiku. Dan kita lanjutkan impian kita untuk bahagia bersama.

“Hah!” Aku memukul pergelangan kaki bodoh ini. Wae? Kenapa kau tidak bisa digerakkan. Aku ingin bertemu kekasihku. “Hiks”

Dapat Kulihat wajah Eomma yang tampak prustasi. Dan dia menahanku untuk menyiksa tubuh ini. “Sooyoung, jangan seperti ini!” Ucapnya sembari menangis tertahan. “Aku tidak pernah menyuruhmu atau memaksamu untuk berjodoh dengan siapapun, tapi lihatlah… Jangan bodoh sayang, carilah orang yang bisa menerimamu apa adanya. Kumohon nak!”

Aku menggeleng lemah. Aku rasa Eomma memang kejam, jika dia sayang padaku seharusnya dia membawa priaku kemari. Aku tidak percaya dengan gosip murahan yang beredar. Aku rapuh, sangat rapuh… sampai kulihat seseorang yang masuk dalam kamarku. Cho Kyuhyun, Dokter muda itu tersenyum kearahku, wajahku spontan tertunduk aku malas melihatnya. Aku tahu dia baik, tapi kebaikan sikapnya membuatku makin menyedihkan.

“Anyeong” Ucapnya ramah pada Eomma, Kurasa Eomma menyukainya…

“Ah Kyuhyun-ah kau datang, silahkan.. apa hari ini anakku benar-benar akan melakukan terapi? Kau yakin dia bisa” Tanya Eomma bertubi, aku mengulas senyum bahagia. Apa maksudnya perkataan Eomma.

“Jika tidak pernah dicoba, mana tahu hasilnya seperti apa?” kulihat Dokter itu menatapku, tatapan yang tidak pernah aku mengerti, sudah sejak lama dia menatapku dengan cara seperti itu, saat dia menatapku seperti itu, terasa ada banyak magnet aneh di rongga dadaku. Semenjak dia menanganiku untuk rutin terapi kaki rasanya ada yang lain.

“Dokter, aku tinggal kalian, aku percayakan sepenuhnya kesehatan putriku padamu” Eomma melangkah pergi tidak lupa dia mengelus puncak kepalaku. Sekilas aku menatapnya yang sudah hilang dibalik pintu itu. Keadaan sepi dan sunyi .Sekarang hanya ada aku dan Kyuhyun.

“Aku merindukanmu!” Telingaku merangsang pendengaran yang tidak pernah peka. Memang dua minggu ini kami tidak bertemu. Aku menelan salivaku dalam, saat dia tlah terduduk disampingku. Aku membuang arah pandangku asal. Detak jantung ini makin genjar memukul nadi-nadi yang ada didalamnya… mengapa detakannya makin kencang? Tidak aku hanya mencintainya. Pria itu saja, Oppa ada pria lain yang menyentuhku, apa kau tidak cemburu.

“Gwechana?”  Tanyanya pelan. Aku terdiam menatap senyum ramahnya, Aku juga tidak  menepis tangannya  yang sudah menyentuh pipiku. Kenapa Pria didepanku seperti melakukan perbuatan kurang ajar dan bodohnya aku aku tidak marah padanya. Padahal dulu aku ini terkenal sebagai wanita yang galak dan posesif.

‘Blush’… aku tidak tahu apa yang sedang terjadi yang jelas suhu tubuhku meningkat drastis saat kedua tangannya menangkup pipiku. “Apa kakimu masih sakit?” Perlahan bibirku terangkat untuk tersenyum sedetik kemudian aku mulai menyadari bahwa ini salah. Aku menepis kedua tangannya kasar.

“Ah mian.. Emm.. begini aku ingin mengajakmu keluar, kau perlu…”

“Tidak perlu! Yang aku perlukan saat ini adalah pacarku, dan aku perlu kaki yang kuat untuk mencarinya” Tolakku memotong perkataannya. Sepertinya  ucapanku tadi sedikit berlebihan aku juga tidak tahu aku tidak ingin mengatakannya aku juga tidak ingin bicara galak padanya. Tapi tetap saja, seperti inilah aku. Sepertinya aku memang sudah memberinya kesempatan untuk bisa dekat denganku sebagai sahabatnya. Yah ini lebih baik dibanding menjadi sahabat Eomma.

Aku menatap bingung wajahnya yang tiba-tiba terlihat mendung, itu menyedihkan sekali. ”Kau kenapa?” tanyaku penasaran pada pria didepanku. Dokter itu benar-benar membuatmu prustasi, sebenarnya ada apa? Raut wajahnya masih begitu, sedikit kaget saat dia menggenggam tanganku.

“Dengar kau ini wanita yang kuat! Tanpa pria itu kau juga bisa aku yakin kau bisa Soo-ah. Ada aku, yah masih ada aku yang akan menerimamu… aku sudah mengenalmu sejak lama bahkan sebelum kau bersamanya”  aku menyerngitkan keningku, Bukankah kita baru bertemu… 5 bulan ini, dia mengenalku? Lalu apa aku juga mengenalnya?

“Aku tidak pernah yakin bisa mendekatimu saat itu, karena ku pikir kau tidak akan pernah menyukaiku.bahkan untuk memandang pria sepertiku mungkin kau akan muak, Kau juga terlihat menyukai Eunhyuk, jujur saja aku sangat kecewa karena kau memilih pria yang tidak tahu malu sepertinya. Hatiku juga hancur saat mendengar kau akan menikah dengannya, walau kedengarannya aku jahat tapi memang harus aku akui aku sangat senang mendengar dia memutuskanmu” Mwo? Apa yang baru saja dia katakan? Orang ini benar-benar membuatku marah kenapa ada orang yang senang melihatku menderita. Aku tidak tahu siapa dia sebenarnya. Jadi inikah alasannya dia bersikap baik padaku. Parahnya aku seperti tertipu, aku juga sedikit menyukai sikapnya dan semua kebaikannya padaku. Disaat aku terpuruk Kyuhyun selalu menyemangatiku. Tapi aku sedih mendengar semua penuturan pria yang masih ku anggap asing ini.

“Kau siapa?” Tanyaku spontan. Tapi dia hanya diam dan menatapku dengan cara yang sangat aneh, aku seperti merasa terluka melihatnya yang menatapku dengan pandangan sedih seperti itu.

“Mianhe…”

“Minta maaf untuk apa?”

“Aku tidak bisa membantumu memulihkan kesehatanmu!” Aku tidak percaya pada ucapannya bukankah dia bilang aku bisa sehat, itu artinya aku bisa berjalan lagi. Dan akan kubuktikan pada Eomma semua perkataan dan bukti-bukti palsunya yang menyudutkan kekasihku sebagai pihak tersalah. Aku benci keadaan seperti ini.

“Kau ini bicara apa? Aku tidak mengerti” Aku ragu pada kenyataan bahwa aku bisa berjalan dengan normal lagi, aku tahu aku tidak berdaya menyanggah kakiku kelantai saja aku tidak bisa, aku benar-benar buruk!

“Soo-ah, aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkanmu! Tapi mustahil untuk membuatmu bisa berjalan normal lagi, ada yang retak didalam tulang tengkorakmu. Kakimu terbentur aspal dengan sangat kuat, jadi…”

“Cukup! Kau bohong kan? Kau bilang aku bisa sembuh, kau bilang akan menyembuhkanku, bukankah kau sahabatku, kenapa kau berbohong. Lalu bagaimana bisa aku mencari Eunhyuk Oppa sekarang?” aku kesaal dengannya. Dia jahat, orang yang kuanggap baik ternyata seperti ini, dia mengenalku? Sebagai apa? Inikah kelakuan orang yang sudah mengenalku dengan sangat baik.

“Kau masih mengharapkan pria itu?” Ucap pria itu tak terima.

“Nde, aku sudah lama berpacaran dengannya 6 Tahun, kau bisa bayangkan sudah sangat lama aku dan dia…”

“Lalu kemana dia? Apa hanya kau yang mencintainya? Dimana pria yang kau suka itu? Dia pergi?”  aku tertunduk lesu. Yah, aku juga bingung kenapa dia begitu jahat, kenapa dia tidak pernah mau menemuiku. Siapa yang salah, aku hanya ingin memastikan.

“kadar cinta tidak bisa diukur dengan berapa lama kau menjalin hubungan, tapi bagaimana arah hatimu saat ini” Hatiku, yah aku sangat kecewa padanya. Tapi aku begitu merindukannya.

“Kau hanya takut pada kenyataan kalau takdirmu bukanlah dirinya. Kenapa kau begitu mencintainya itu membuatku sakit! Jika kau ingin tahu aku mencintaimu sejak 9 Tahun yang lalu, dan sampai sekarang perasaan itu tidak pernah berubah sampai kapanpun!”  Tidak! Itu tidak mungkin, siapa Dokter ini sebenarnya.

“Apa kau masih ingat saat SMP, kau benar-benar keren. Kau menyelamatkanku dari siswa-siswa nakal yang akan merampas uangku dulu” dia tersenyum menceritakan masa lalunya. Aku memang galak, bahkan sejak kecil semua orang juga tahu itu, tapi apa benar aku pernah menyelamatkannya. Dia memberiku foto yang diambil dari tas hitam miliknya. Siapa ini?

“Masih tidak mengenalnya? Itu aku Cho kyuhyun yang  culun dan berkaca mata tebal itu. Kau bahkan selalu bilang pada preman-preman sekolah itu ‘Siapa yang mengganggu Kyuhyun lagi kalian akan mati ditanganku’ Aku tidak hanya mengagumimu saat itu bahkan dengan umur sekecil itu aku sudah tahu kalau aku memang menyukaimu. Ada banyak hal yang membuatku menyukaimu”  sepertinya aku mengenal bocah ini, dia kan bocah yang selalu memberiku coklat tanpa bicara apapun. Dia lucu dan semenjak lulus SMP aku tidak tahu lagi dia dimana? Padahal aku ingin dekat dengannya karena dia sangat pintar. Arkh aku menekan pelipis wajahku. Benarkah dia Kyuhyun yang ini.

“Jinja?” Tanyaku ragu, aku tidak ingin menunjukan padanya bahwa aku senang. Dia berubah sangat drastis. Dia sangat tampan sekarang.  Tidak, aku sudah punya pacar sekarang aku hanya ingin bersama kekasihku.

“Selamanya aku memang tidak akan pernah bisa mendapatkan hatimu” Kenapa dia bicara seperti itu.

“Kau ingin aku bahagia kan?” Tanyaku dan dia mengangguk. “Aku ingin bertemu Eunhyuk Oppa, apapun yang terjadi aku akan menerimanya. Kumohon bantu aku untuk bertemu dengannya.

YYYYY

Aku memasuki Club malam yang tidak asing, aku juga pernah datang kemari . Kyuhyun bilang dia sering memergoki Eunhyuk datang kesini bersama wanita lain. Aku harus memastikannya sendiri.  Dengan sabar Dokter ini mendorong kursi rodaku memasuki tempat ini. Banyak tatapan aneh menatapku dengan pandangan mencibir yah, mana mungkin ada orang pincang yang diijinkan masuk ketempat seperti ini.

“Apapun yang terjadi kau tidak boleh lemah, ada aku disini” Entahlah aku memang harus menanggung semuanya. Rasanya munafik jika aku tidak senang dengan ucapan Dokter itu. Belum lama kami melangkah mataku sudah menangkap sosok pria yang kurindukan. Dengan santainya dia berciuman dengan wanita lain didepan mataku.  Tidak ada rasa kesal, sedih dan kecewa yang seharusnya aku rasa. Bahkan niatan untuk menamparnya yang jelas-jelas berselingkuhpun tak aku hiraukan. Sampai aku merasa ada sesuatu yang meremas bahuku pelan. Kyuhyun? yah, aku tahu dia sedang menguatkanku. Aku tersenyum menatapnya.

“Eunhyuk Oppa!” Teriakku memanggil pria yang kusebut, dia menatapku kaget.

“So..Soo..Sooyoung kau, kenapa kau ada disini”  Aku tersenyum kearahnya. Aku ingin mengujinya.

“Oppa kau mengenal gadis berkusi roda ini?” Tanya wanita yang ada disampingnya.

“Tidak, aku tidak mengenalnya” Jawab Eunhyuk yang membuat hatiku semakin lega, yah… Tuntaslah sudah semua rasa cemasku. Marah tentu saja tidak, aku menjabat tanganku kearahnya.

“Gomawo untuk semua berkatmu aku jadi semakin menyayangi Eomma dan karenamu aku-“ aku menggantungkan kalimatku, aku ingin bilang bahwa aku sangat senang bertemu dengan cinta masa laluku, kurasa waktu itu aku juga menyukai Kyuhyun kecil waktu itu.

“Dokter kita pergi!”  

YYYYYY

Aku terdiam ditaman luas ini, angin yang berhembus membuatku semakin kuat untuk bertahan aku sudah menemukan kebahagiaanku, tapi.

“Soo-ah, kau baik-baik saja?” Tanyanya khawatir Dokter itu terus menggenggam tanganku.

“Nde, kau tidak perlu khawatir”

“Aku tidak yakin kau baik-baik saja” Dia terduduk dihadapanku dan menggenggam erat jemariku.

“Ada aku, masih ada aku yang mencintaimu!” Sesak, Sakit, Sedih semua perasaan paling menyedihkan itu bercampur menjadi satu. Apa aku pantas bersamanya? Ini tidak adil untuknya. Aku benar-benar menyedihkan.

“Carilah seseorang yang pantas bersamamu, aku hanya wanita cacat.. aku tidak pantas bersama orang sepertimu”

“Sehina itukah kau menilaiku? Aku tidak pernah mempermasalahkan semua yang terjadi padamu Kau seperti ini karena takdir. Aku tetap menyukaimu, Kau tetaplah Choi Sooyouing yang kubanggakan, dan Ku cinta, aku selalu mencintaimu”

“Hiks…” aku menangis sejadi-jadinya.

“Tapi aku…”

“Kau hanya perlu katakan kau mau bersamaku, Walaupun kau tidak mencintaiku aku akan berusaha untuk membuatmu suk-“ Aku menghentikan perkataannya dengan menciumnya.

“Saranghae” Ucapku yang sudah terisak.

“Jinja?” Dia tidak percaya. “Aku juga mencintaimu sejak kecil, tapi kenapa kau hilang begitu saja? Hiks…”

“Apa aku salah dengar?”

“Tidak, aku mencintaimu… tapi lihatlah aku yang sekarang aku tidak pantas…”

“sstsss.. “ Dia menutup mulutku dengan jarinya “Aku merasa sangat istimewa bisa mendapatkan hatimu saat ini Soo-ah. Gomawo” Aku mengangguk mendengarnya.

“Saranghae” Ucapku lagi, dia membenarkan rambutku yang menutup sebagian wajahku karena desiran angin yang cukup kuat, setelahnya aku terdiam mataku mulai terpejam melihat wajahnya yang semakin mendekat.  Kami berciuman dengan tenang 

“Nado Sarangheyo” Ucapnya disela-sela ciuman ini. Tuhan terimakasih telah memberiku kebahagiaan yang sesungguhnya.

END

Jangan lupa dikoment, Keep RCL

makasih


[SERIES] EVIL VS EVIL PART 6

$
0
0

AUTHOR : @gyun_ah
TITLE : EVIL VS EVIL
CAST : STILL KYUYOUNG
OTHERC CAST : LEE DONGHAE
IM YOONA
LEE HYUKJAE
KWON YURI
LEE SUNGMIN
SEO JOO HYUN
SHIM CHANGMIN
SONG QIAN
# AND MANY MORE #
RATING : (*tentuin ndiri*) XD
GENRE : COMADY, ROMANCE (?), HUMOR, FRIENDSHIP, DLL
AUTHOR NOTE : A~yOuuu… What’s Up Bebbbbb…. :* (hemeh) :3 oKAy bebebseu.. Ayu baelikis lagiks nih.. adea yeang kangean ma Ayu enDaksss? *lebay+@alayModeOn* #plakkksss -_-. Hahaha… okay dah Ayu mau ngecurcol dikit dulu ne (banyak bacot lue thor) :3 mian, tapi sebenarnya nie part seharusnya pengen Ayu PROTECT, tolong digaris bawahi kata SEHARUSNYA_melihat SIDERS itu yang jumlah populasinya yang sungguh sangat tinggi melebihi menara pissa, atau yang banyaknya melebihi jerawat Author *appandeh ==” alasan itulah yang membuat Ayu pengen melakuin tindakan PROTECT, hemeh tapi berhubung Ayu itu author yang baik, caem, cantik, lembut hati dan tidak sombong *narsiskumat XD jadilah Author membumi hanguskan tindakan PROTECT dan mengupdate nie part dengan kewajiban dan pelaksanaan yang seharusnya dilaksanakan dengan baik dan semestinya *berbelitlouthor* :3 Okay deh, sebenarnya banyak lagi yang pengen Ayu ungkapin, tapi berhubung nae naempyeon udah nunggu gua di badroom *lirikYeye* jadi, Ayu gak bakalan memperpanjang waktu dengan CURCOLan gaje Ayu, malahan Ayu bakalan ngambil gunting buat memotong waktu biar waktunya jadi pendek en singkat *apaandeh XD Udah ah….

>>>>>>>>>>>>>>>>>>>>> HAPPY READING <<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<

# SEBELUMNYA ^^

“y..y-ya..! Cho Kyuhyun, YAK!! SADARLAH CHO KYUHYUN!!!”
“Aku sadar Youngie, sangat-sangat sadar. Aku sangat sadar kalau aku semakin tergila-gila denganmu. Saranghae.” Desahnya tepat ditelingaku yang membuatku tentunya sangat geli sekaligus ketakutan. Tunggu, sejak kapan ia sudah ada di depanku sekarang?
“m..mwo? MWO?! KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA…… HUA.. EOMMA.. APPA.. KYAAAAAA… CHO KYUHYUN SUDAH GILA…. KYAAAAAAAAAAA…….. TOLONG EOMMA……. CHO KYUHYUN MAU MEMPERKOSAKU……… KYAAAAAAAAAAAAAA………..” Teriakku histeris dan segera berlari kabur terbirit(?) aku tidak tahu jalan, arah atau apalah yang ada saat ini dipikiranku aku harus segera menjauh dari si Setan Cho.
“YOUNGIE..!! KAU MAU KEMANA? YAK! TUNGGU AKU CHAGIE, CHANGKAMAN NAE SARANG-YYA!”
“ANDWE..!! KAU GILA.. KAU ORANG GILA.. MENJAUH DARI KU!!!”

TAKKKK

“A-YYA…!! APPO.. AKH.. ADUH KAKIKU.. AKH EOMMA.. APPO-YYA..” Kayu sialan. Kenapa aku malah kesandung kayu begini, akh.. mwo? Dia? Kenapa dia mengikutiku sampai sini?
“gwenchana?”
“akh.. yak! pergi kau mesum!! akh.. aduh.. pergi..!! GA!!“ Teriakku padanya. Dan apa ini? Dia? Dia sekarang tengah menyentuh kaki ku? Jangan-jangan dia mau kesempatan dalam kesempitan?
“akh.. C-Cho Kyuhyun-ssi.. hiks.. kumohon.. hiks.. jangan.. hiks.. jangan lakukan itu padaku.. hiks.. jangan.. hiks.. kumohon.. hiks” dan entah darimana kini mataku telah mengekuarkan cairan bening yang tentunya terasa sangat memanas dimataku. Tuhan… jangan biarkan si setan itu merebut keperawananku, jebbal. Hiks.. hiks… andwe.. hiks… andwe..!!!!!!

EVIL VERSUS EVIL [PART 6]

SREKKKKKK
Apa ini? Dia? Dia kenapa tiba-tiba dia malah mengangkat tubuhku ala bridal style? Ige mwoya? Apa dia memang tidak waras? Jangan-jangan benar kalau dia ingin…
“Kyaaaa…. lepaskan.. lepaskan YAAAKKKK!!!!!! NEO, MICHISARRAM-JEONGMAL!!! LEPASKAN” Teriakku sambil meronta dalam gendongannya, namun dia tak merespon sama sekali dan sekarang ia malah melangkahkan kakinya dan segera membawaku entah kemana. namun sebelum ia semakin membawaku jauh, masih dalam gendongannya tak henti-hentinya aku melakukan rontaan dari mulai menjambak rambutnya dan memukuli dadanya.
“YAKKK!! LEPASKAN!!” Rontaku lagi, namun…

TAKKKKK…

“Kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa…”

DUNGGG…
.
.
.
.
.
“Akh… akh… appo-yya. Akh… ” ige mwoya? Apa yang terjadi? Dimana aku? Omo.. akh.. kakiku…
“sudah bangun, nona TROUBLE MAKER?”
“e-eoh..?”
“dasar pembawa masalah, kau lihat masalah apa lagi yang kini timbul, eoh? Kenapa kau tak pernah sekali saja tidak membawakan masalah, eoh?”
“m-mwo? Maksudmu? Ki..kita sekarang ada dimana?” tanyakku polos padanya, wajar saja aku tak mengerti maksud pembicaraannya dan terkebih lagi ini, aku tidak tahu dimana tepatnya tempat kami saat ini berada.
“bagus, jadi sekarang kau amnesia nona trouble?”
“…..”
“kita sekarang ada didasar jurang. Kau tahu DASAR?! Hah.. bagus sekali, terjatuh kedasar jurang dan lebih parahnya bersama yeoja tolol dan tengik sepertimu, puas sekarang kau Choi Sooyoung?! Arghhh…”
“mwo? Aku?! Jadi kau menyalahkan ku?!”
“geurre, menurutmu siapa lagi?”
“mwo?! Yak! kalau saja tingkat kemesumanamu itu bisa kau kurangi atau lebih baik kau hilangkan aku takkan meronta seperti tadi, kau tahu itu? Dasar mesum.”
“mwo? Mesum? bukankah kau yang terlalu kepede-an? Kau tahu saat kau jatuh tadi, aku tulus ingin menolongmu. Tapi apa? Kau malah terlalu narsis dan melakukan tindakan aneh… dan kau tahu bukan hanya tindakan mu yang aneh, kau juga ANEH, dasar orang aneh..!”
“m-mwo? Yak! kau yang aneh.. apa itu tadi? Kau tahu aku sangat merasa mual saat melihat wajah perfertmu itu, aku bahkan sangat jijik untuk menatapmu saat ini” ucapkku yang tentunya tidak terima atas tuduhannya yang terlalu menyudutkan ku tadi. “a…atau… jangan-jangan kau? Sewaktu aku pingsan tadi… ” ucapaku ragu lalu memulai memasang wajah selidik padanya. Andwe.. andwe… andwe… jangan-jangan dia kesempatan dalam kesempitan saat aku pingsan tadi. Mwo? Baju ku? Bajukku kenapa bisa sobek begini? Jangan-jangan benar kalau dia…
“wae?”
“k-kau.. sewaktu aku pingsan tadi.. kau…”
“apa? Kau berpikir aku sudah menyentuhmu, begitu? Cish… inilah yang aku benci darimu Choi Sooyoung, kau terlalu narsis. Sekarang coba katakan pada ku mana bagian dari tubuhmu yang menurutmu kau anggap dapat membuatku tergoda?”
“mwo?”
“kau tahu? Tubuhmu itu sangat tidak mengundang selera. Apa itu ? dada rata, pantat rata, kulit hitam, sikap narsis, mata besar, pipi gendut, makan tidak teratur kau tahu tata cara makan mu persis seperti binatang. Akh satu lagi, dan terlebih kau ini adalah yeoja TOLOL, kau tahu aku sangat benci dengan yeoja tolol sepertimu! ”

DEG…

“oh iya, dan satu lagi… kau.. Choi Sooyoung, kau yeoja murahan yang pernah aku temui dimuka bumi ini, yeoja bodoh yang selalu saja mau untuk memberikan bibirnya. Katakan selain padaku sudah berapa namja yang telah kau berikan untuk mencicipi bibir mu i..”

PLAKKKKKKKK

“Neo.. ???!!!” yeoja murahan?! Aku?! Geurre, mungkin kau benar. Nde, murahan.. itu aku. Kau tahu Cho Kyuhyun aku memang mungkin dapat terima kata-kata mu barusan yang mengatakankku murahan, tapi aku sangat tidak bisa terima saat kau mempertanyakan kemurahaanku ini, saat mempertanyakan ‘kepada siapa saja aku telah memberikan bibirku ini’. Aku sangat benci kau saat ini Cho Kyuhyun. Kau tahu sejak awal kaulah yang pertama kali telah mencicipi bibirku dan sampai sekarangpun kaulah orangnnya, hanya kau.

% %% % % % % %

SEOHYUN POV
“Sebenarnya dari kecil itu saat umur kami 12 tahun kami sudah dijodohkan, dan sebenarnya kami sudah menolak perjodohan itu, tapi yang kami dapat malah kami diberi sebuah rumah yang dikhususkan untuk kami tempati, hanya kami berdua”

“ehm.. diatas lantai saat kami datang tadi… ehm… kalian, ehmmm… kissing, ne???”
“oh.. itu, hah… tanyakan saja pada setan gaib stress plus mesum yang kalian puja ini. Arghh… lagian kami juga sudah sering melakukannya…”
Hah.. sialan kenapa kata-kata itu masih saja terngiang diotakku? Dijodohkan sejak kecil? Tinggal berdua? Sejak kecil? Sering melakukan,.. Ki.. argh.. bahkan menyebutkannya saja aku ta sanggup. Aku tak terima, sangat tidak terima. Kyuhyun oppa hanya mlikku, not to Choi Sooyoung, titik. Tapi… arghhh…

“ketemu.. kyaaa, Seo.. itu stempelnya. Kyaaaa… akhirnya 4 stempel ketemu juga, tinggal mencari satu lagi dan kita akan menjadi pemenangnya”
“aku tidak boleh membiarkan mereka bersatu, Kyuhyun oppa hanya untukku. Tapi, lagiankan mereka bilang kalau mereka menolak perjodohan itu, iyakan? Terus apa yang harus aku khawatirkan? Aku pasti bisa membuat Kyuhyun oppa memandangku, ya harussss”
“Seo? Kau bicara sama siapa?” eoh, bodohnya kau Seo Joohyun, seharusnya kau cukup mengatakannya dalam hatimu saja, pabbo lihatlah sekarang YoonA jadi memandangmu aneh begitu.
“eoh? Ah.. aniyo.. aku tidak bicara apa-apa kok, Yoong.kau mungkin salah dengar, hehehe” dan sekarang dia malah menatap ku curiga begitu. Pabbo Seo, akhhh
“ah.. ayo kita cari lagi stempelnya. Bukannya tinggal satu lagi Yoong, dan kita akan keluar sebagai peme nang iyakan? Ayo..” mengalihkan pembicaraan, ide yang bagus Seo Joohyun, hahahaha.. semoga YoonA tidak curiga lagi

# # # # # #

AUTHOR POV

TAKKK

“Hah..nyamuk sialan.. bisakah kau pergi dariku, eoh? Arrrggghhh…”

TAAAKKK… TAAAKKKK.. TAAAK… TAKKKK… TTAAAKKK

“hahaha.. kena kau.. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, …”
“banyak sekali nyamuk yang kau dapat, kenapa kau mengumpulkannya begitu? Hah, aku tahu kau ingin memakannya, ya?”
“…”
“hei, nona pemburu, apa kau benar-benar ingin memakannya, ya”
“Yak, Cho Kyuhyun, sebaiknya kau diam saja dan jangan banyak bicara atau kau juga akan ku bunuh sama seperti nyamuk-nyamuk ini, arraseo?!”
“kau sama sekali tidak menakutkan”
“yah, aku tahu karena yang menakutkan itu kau..”
“nde, kau benar”
“hemmm…. nde, bagaimana mungkin nyamuk-nyamuk ini sama sekali tidak menyerangmu. Apa lagi coba alsannya kalau bukan karena dirimu yang terlanjur setengah setan itu memiliki wajah yang seram sehingga nyamuk pun sangat takut padamu” ucap Sooyoung dengan nada datarnya, oke mungkin nada datar ini diperoleh semenjak insiden barusan tadi, ternyata yeoja ini masih sakit hati sehingga memiliki intonasi datar sekarang apa lagi saat berbicara dengan makhluk setengah setan seperti sebutnya barusan.
“itu karena mereka menyukai makhluk berkulit hitam dan memiliki tampang jelek sepertimu, mangkanya mereka lebih memilih untuk mendekatimu”
‘persetan dengan mu Cho. Ya berkatalah sepuasmu, berkatalah selagi kau masih bisa mengucapkan kata-kata sebelum pada akhirnya kau memiliki nasib yang sama dengan nyamuk-nyamuk ini, cish..’

% % % % % % %

TTTAAAK..
“MISSION COMPLEAT, YEACH…” Ucap dua orang yang berbeda gender tersebut dengan sangat girangnya. Ya pasalnya kedua makhluk Tuhan tersebut_ sebut saja Kwon Yuri dan Lee Hyukjae_ tengah berhasil melaksanakan misi yang mereka sebut dengan “Mission for Botak’s regret” tersebut tengah berjalan dengan sangat mulusnya. Tungu-tunggu, bagaimana mungkin kedua insan ini bisa melaksanakan aksi mereka disaat mereka kini seharusnya tengah dalam sebuah permainan dalam acara camping mereka saat ini? Oke jangan ambil pusing, karena apa? Ya tentu saja jawabannya adalah KABUR. Dasar, disaat mereka seharusnya tengah berada dalam sebuah permainan, mereka malah melarikan diri dan lebih memilih melakukan aksi mereka disaat para guru dan terlebih lagi wakasek botak itu tengah lengahnya, ani maksudnya tengah dalam keadaan bersantai ria. Hem.. jadi begitu, inilah susunan aksi dua makhluk yang barusan melakukan aksinya itu, dimulai dari ;
1. saat siang hari, ya tentu saja saat jam makan siang tadi mereka _Yuri dan Eunhyuk_ dengan akal bulus mereka mencampurkan obat sakit perut sekaligus obat tidur kedalam makanan sibotak tua bangka tersebut. Yah, tentu saja setelah memakan makannya dengan lahap, si botak itu pun pastinya akan dilanda sakit pada perutnya yang bisa dibilang sangat WOW dikarenakan obat yang diberikan sungguh sangat kelewatan batas pengguna, oke setelahnnya akan dipastikan juga disaat yang bersamaan sibotak itu juga akan dilanda rasa kantuk yang amat mendalam. Jadi intinya sibotak yang bermargakan KIM itu akan membuang air tepat disaat yang bersamaan yaitu sambil tidur. Nah bagaimana jadinya? Kalian sungguh sadis Kwon Yuri dan Lee Hyukjae.
2. Tak cukup sampai disitu, ternyata kedua makhluk Tuhan ini sungguh sangat diberikan tingkat ilmu pengetahuan yang cukup tinggi juga. Seperti memang sangat sudah direncanakan, bahkan tempat yang pastinya akan dikunjungi Si Botak Kim itu untuk membuang air(?) tersebut mereka tahu. Tepat sebelum si botak Kim itu datang untuk berkunjung ketoilet sebagai tempat pembuangannya itu, ternyata Yuri dan Eunhyuk sudah mempersiapkan sesuatu didalamnya. Yah, apa lagi kalau bukan ; pada bagian atas tempat dudukan toilet (jamban *aishh sungguh aneh bahasanya#abaikan) tersebut mereka telah mengoleskan, lem? Aigo kalian sangat pintar YulHyuk-ssi XD bahkan bukan hanya pada bagian dudukan toilet tersebut, pada lantai tempat bagian kaki tersebut dipijakan pun telah meraka oleskan lem. Oh, jadi begitu intinya? Membuat si botak bau tanah Kim itu terperangkap dalam toilet berposekan “mengeluarkan sambil tidur” ditambah lagi pastinya si botak Kim itu pasti akan terperangkap cukup lama didalam dikarenakan, ya tentu saja ia tdak bisa bergerak karena lem yang pastinya cukup kuat tersebut tengah memaksanya untuk tetap berada didalamnya. Oke, takkan selamanya juga ia akan terperangkap didalam sana jika saja situa bangka tersebut memiliki otak yang jenius ; melepaskan sepatunya dan celananya. Ya, kurasa itu akan membantunya untuk bisa keluar dari toilet tersebut. Hahahaha… kalian sungguh sangat jenius dalam melaksanakan aksi balas dendam, Yuri and Eunhyuk “ NICE JOB, GUYS” XD

@ @ @ @ @ @ @

“Soo, ini sudah malam. Apa kau tak merasa lapar? Tumben sekali kau tak merasa lapar?”
“tidak.. aku sudah kenyang, sangat sangat sangat kenyang. ”
“jinjja?”
“yah, aku sudah kenyang memakan puluhan ani ratusan nyamuk-nyamuk tadi”
“yak, kau serius memakan nyamuk tadi?!”
“…”
“hoah.. syukurlah, kalau begitu aku tidak perlu sungkan lagi untuk memakan buah-buah ini”
“…”

KRIYUKKKK

‘memuakan, ini sangat menjijikan.. hyaaa.. aku lapar sangat-sangat lapar…’ Batin Sooyoung lalu segera beranjak dan mengambil ancang-ancang tentunya untuk segera pergi.
“kau mau kemana?”
“yang pastinya bukan kehatimu” mwo? Jawaban apa itu, Choi Sooyoung? Yah beginilah Sooyoung, Choi Sooyoung jika ia sudah merasa kesal atau jika ia sudah merasa lapar ia akan bicara semengelantur mungkin dan pastinya segaring keadaan perutnya saat ini.
“cish.. dari pada ke hatiku aku lebih suka kau masuk ke jantungku, Choi Sooyoung” oke, kenapa tiba-tiba kau juga ikut bicara tak karuan layaknya Sooyoung saat ini, Cho Kyuhyun?
“tapi sepertinya aku tidak minat masuk kejantungmu karena aku lebih minat masuk matamu”
“dan aku lebih suka jika kau singgah kepikiranku sebelum kau masuk kemataku ”
‘hah.. pembicaraan yang apa-apaan ini. sialan‘
“kenapa diam?”
“karena aku… keluh mendengar suaramu”

PLAKKKK

‘mulut sialan, apa-apaan ini. Ya! Tak bisakah kau bicara sewaras mungkin? Kau membuatku malu. Mulut babbo’
“dan aku kaku mendengar detak jantungmu”
“MWO?!”
“Wae?…” ucap Kyuhyun santai dan kini ia tengah beranjak dan mulai mendekat kearah Sooyoung saat ini berada “Kau, Choi Sooyoung.. kau tahu saat melihatmu entah kenapa mataku tak pernah melakukan kedipan. Saat mendengar suara cempreng mu yang khas itu, entah kenapa juga jantungku tak hentinya untuk berdetak dengan normal”
“m-mwo?”
“Choi Sooyoung… saranghae, jeongmal saranghaeo..” bisik Kyuhyun tepat disaat yang bersamaan

CHU…

Kecupan yang sungguh amat lembut pun kini telah menghampiri bibir seorang Choi Sooyoung, kecupan yang aamat dalam dan yang pastinya sungguh sangat lembut, itulah yang kini tengah dirasakan Sooyoung sehingga membuatnya tak urung untuk membuatnya tidak membalas tautan dari bibir dari seorang Cho Kyuhyun, lembut ani sangat lembut sehingga mungkin dapat menghilangkan rasa lapar yang tadinya sangat menggema diperut Sooyoung. Oh dear demi apapun apa kau lupa, kalian adalah MUSUH ingat itu, dan seorang musuh akan tetap jadi musuh, tapi apa ini? Kau menerima tautan bibir yang diberikan musuhmu sendiri dan yang lebih parahnya kau sungguh sangat menikmatinya, seakan kau sangat terhipnotis dengan ciuman yang amat dalam ini. Seakan dapat menggantikan porsi makanan yang seharusnya memenuhi isi perutmu. Oke, mungkin kupikir kau sungguh salah untuk saat ini Choi Sooyoung, dan berhentilah untuk menikmatinya karena mungkin kau akan segera sadar disaat seorang Cho Kyuhyun kini tengah menarik sebuah smirk yang cukup lebar dan seraya berbisik padamu “pabbo..” dan seketika itu pun ciuman tadi pun kini tengah terlepas dengan sontaknya.
“hem… betulkan apa yang aku bilang? Kau murahan Choi Sooyoung. Yak, bagaimana mungkin kau bisa bertahan dengan status ‘yeoja perawan’ jika ternyata aslinya kau sangat bodoh, eoh? ”
“m-mwo???”
“kau bodoh.. kau, tidak seharusnya kau dengan begitu mudahnya mau meberikan bibirmu pada namja terlebih namja itu adalah musuhmu. Terus apakah salah jika saat ini aku mengataimu dengan yeoja murahan?”
“M-wo?”
“jangan-jangan.. kau sudah tidak…”

PLAKKK

“hah.. sudah puas untuk meghinaku tuan sempurna?! Hah..”
“belum dan takkan pernah selesai sampai kau menyadari kebodohanmu” ucap Kyuhyun lagi yang kini telah mengambil nada yang serius. “aku sungguh sangat kasihan melihat mu Choi Sooyoung. Sebenarnya kau ini yeoja polos atau bodoh?! Dimana letak harga dirimu Choi Sooyoung?! Kau lupa, kita adalah musuh.. ingat itu ! bukannya jika kau sudah dirayu seperti tadi kau malah jadi luluh dan melupakan segalanya, bahkan harga dirimu pun tak kau perhitungkan, babbo”
“ne, aku memang yeoja tolol seperti yang kau katakan, puas ?!”
“nde, itulah kau.. ”
“ hah.. bicaralah semaumu tuan sempurna, persetan denganmu membuatku gila.”
“kaulah sumber kegilaanya”
“hah?! Ya..ya..ya.. bicaralah..”
“pabbo…”
“itu memang aku, puas?! Dan lagi, menurutku yang gila dalam masalah ini adalah kau! Dasar mesum, kau sudah tahu kalau aku ini yeoja tolol, bodoh atau apapun itu, tapi kau malah kesempatan dan selalu curi-curi kesempatan untuk menciumku, dasar perfert. Aku heran, kenapa eomma dan appa malah menjodohkanku dengan orang gila seperti mu, argghh.. dunia memang sungguh sudah gila!!”
“seperti kataku tadi, kaulah sumber kegilaannya”
“yah, aku gila, kau gila, kita gila… dan dunia GILAAAAAAAAAAA!!!!! Akhh, bicara denganmu takan pernah ada habisnnya, yak orang gila, kalau kau itu namja sebaiknya kau membuktikan nya dengan cara mencari jalan keluar agar kita bisa selamat dari kegilaan ini, bukannya malah mengasah sifat kegilaan serta keperfertan mu itu, akh..”
“kau pikir apa yang bisa aku lakukan, nona gila? Ini sudah malam. Dan sepertinya keadaan ini memang mengharuskan kita untuk menginap disini”
“mwo? Andweyo!! Hah, betulkan kau ini memang gila.. bagaimana mungkin kita akan menginap ditempat seperti ini? Hanya beralaskan daun begini? dasar Orang gila”
“dan satu detik lagi jika kau tak bisa mengunci rapat bibirmu itu. Akan kupastikan kau akan tenggelam dalam kegilaanku malam ini Choi Sooyoung, kau tahukan kita hanya berdua disini, ditengah hutan.”
“m..mwo? y-yak, jangan mulai lagi. Dasar namja gila.”
“dan kau lebih dari gila lagi karena kau lah sumbernya, Soo.”

TO BE CONTINUED

Fiuh… *nelenkeringat* :3 eotthe? Lumayan panjang lah dari part-part sebelumnya, right? Hahahahaha….. wait bebebseu, sebelum saya dikroyok masal oleh bebebdeul sekalian, izinkan saya sembunyi dulu ne di dada bidang nan berototnya nae nampyeon *pelukYesung* XD sampai kepart ini cerinya makin aneh bungut.. gaje, and pastinya cukup membuat muntah seketika -_- mianhae jika part ini semakin mengundang ESMOSI yang pada akhirnya membuat bebebdeul sekalian ingin ngecivoxxx (?) ddangkomma dikarenakan kegajean ff ini. \bow/
Okay deh, gak banyak bacot lage nie gua cukup hanya mau bilang selamat ber RCL ria and jadi readers setia yang selalu ninggalin jejaknya pada setia ff gaje Ayu. Akhir kata JEONGMAL GOMAWOYO bebebdeul XD


[PROLOG] I Hate You Sajangnim

$
0
0

image

Title: I Hate You Sajangnim (Prolog)
Author: Hae’s Wife
Poster: Hae’s Wife
Main Cast: Choi Sooyoung (SNSD), Cho Kyuhyun (Super Junior)
Other Cast: Find by yourself!
Genre: Romance, Comedy
Rating: PG+15, Teens
Lenght : Threeshoot
Disclaimer: Posted at cindyctamarin29.wordpress.com before! Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun, and the other casts are belong to God and theirself. Story, poster, and idea are belong to myself. Don’t plagiat & bashing about my storyline and artwork! NO SIDERS too, just don’t read it if you hate it! Knight and good readers enjoy here~ And, don’t forget to comment ♥

***
Author POV

“Aaargh, eomma! Kenapa kau tidak membangunkanku sih? Kau tau sekarang aku ada wawancara kerja di Perusahaan Cho! Kau tidak tau betapa berharganya hari ini, betapa susah melamar kerja disana dan lamanya menunggu panggilan dari mereka? Aisssh!” Seorang yeoja tergesa-gesa keluar dari kamarnya sambil mengancingi blazer hitamnya. Betapa repotnya ia sekarang karena jam sudah menunjukkan pukul 08.40 sedangkan ia harus melakukan wawancara pekerjaan pada pukul 09.00 ini.

“Ya! Neo pabboya! Tidak sopan sekali kau pada orang tuamu sendiri. Siapa suruh kemarin malam kau banyak minum soju karena merayakan bahwa kau mendapat panggilan untuk wawancara kerja di Perusahaan Cho itu. Tadi sudah kubangunkan kau tapi kau malah kembali teridur!” Balas seorang yeoja lainnya yg lebih tua sambil menyiapkan roti untuk sarapan anaknya yg saat ini sedang mengucir rambut hitam panjang miliknya. Bisa kalian bayangkan betapa ricuhnya suasana rumah mereka saat ini.

“Arrasseo, tapi kau kan bisa mengusahakan segala macam cara untuk membangunkanku. Eomma tidak senang apa anakmu akan menjadi calon pegawai di Perusahaan terbesar di Korea? Seharusnya kau yang memiliki semangat lebih besar dariku dan antusiasi sendiri menyiapkan kebutuhanku.”

“Kau tidak liat sendiri hah? Aku sudah menyiapkan semua ini, kau pikir aku tidak semangat? Seharusnya kau berterima kasih karena bisa lebih cepat dan kau terima beres. Cih seharusnya aku tidak perlu capek seperti ini untuk menyiapkan kebutuhanmu. Sia-sia saja!”

“Aigoo, nae yeppo eomma ngambek ya? Jangan begitu, nanti kau akan cepat keriput. Ne, jeongmal gomawo eomma. Mianhae, ini semua karena kebodohanku.” Gadis yang sedari tadi kerepotan mulai merasa bersalah. Karena emosi, ia tidak menyadari perjuangan eommanya dalam membantu ia baik hari ini maupun sebelumnya. Gadis ini pun memeluk eommanya dari belakang seraya menopang dagunya pada pundak wanita paruh baya ini.

“Aissh, gwenchana. Eomma sudah memaafkanmu kok. Sudahlah, dari pada kau bermanja-manja seperti ini lebih baik kau pergunakan waktu untuk secepatnya menuju kantor perusahaan Cho. Jangan sampai kau terlambat dan menyia-nyiakan perjuang eomma sampai sekarang ini.”

“Eomma … Jangan ngomong seperti itu, aku jadi merasa bersalah. Arra, yasudah ya eomma. Aku pergi dulu. Doakan aku ya supaya aku berhasil diterima disana. Saranghaeyo eomma, annyeong.” Gadis itu pun segera mengambil sarapannya dan segera berlari keluar rumah setelah memakai sepatu high heels 3cmnya karena ia termasuk yeoja yg tinggi. Segera ia melesat menuju taksi di depan pagar rumah yg sudah dipesan eommanya.

“Jam 08.45, berarti ada waktu 15 menit lagi. Mungkin masih sempat untuk kesana dulu. Ahjussi, tolong antarkan ke kafe daerah distrik Gangnam lalu setelah itu langsung ke kantor perusahaan Cho. Saya mohon agar anda bisa mengendarainya dengan secepat mungkin.” Kata gadis itu kepada supir taksi tersebut.

“Baiklah agassi.” Balas supir taksi tersebut sambil menekan gasnya dan membuat gadis itu tersentak karena taksi yg ia naiki sekarang ini benar-benar melesat di jalan dengan cepat.

* Other Side *

“Tuan muda, ini sudah waktunya anda bangun. Segeralah bersiap ke kantor.” Seorang lelaki paruh baya berulang kali mengetok pintu kamar yg dia panggil tuan muda tersebut.

“Eunghhh … Siapa yg berani sekali menggangku tidur hah?!” Seorang yg dipanggil tuan muda itu merasa risih dengan ketokan di pintu kamarnya dan mencoba mengumpulkan kesadarannya.

“Permisi, saya mohon maaf tuan muda. Tapi saya harus membangunkan anda bagaimana pun caranya karena anda sudah terlambat. Sudahkah anda melihat jam sekarang ini? Apakah anda lupa sekarang ada seleksi wawancara pegawai baru dikantor?” Lelaki paruh baya itu masuk kedalam kamar tuan mudanya secara sopan.

“Tapi semua itu sudah ada yg mengurusnya, mengapa saya harus repot? Sudahlah, saya masih sangat mengantuk karena pesta direktur perusahaan Han tadi malam!” Tuan muda itu mulai berbaring dan menyelimuti dirinya kemudian mencoba memasuki dunia mimpi yg sempat terusik.

“Walau begitu anda harus tetap kerja, tuan muda. Jadi lebih baik anda bersiap sekarang juga karena anda harus memberi panutan pada bawahan anda supaya tidak terlambat kerja. Tapi, apabila anda keras kepala, mau tidak mau saya akan melaporkan pada kakek anda.” Dengan santainya pelayan tersebut mengancam dengan kartu mati tuan mudanya. Namun, hanya itu pilihannya supaya tuan mudanya yg manja ini mau menurut. Well, semua ini demi kebaikan tuannya sendiri bukan?

“Aaargh!!! Anda benar-benar menyebalkan sekali pelayan Kim! Arraseo! Sekarang, tolong keluar dari kamar dan siapkan sarapan dan mobil.” Namja yg dipanggil tuan muda ini segera bangkit dari tempat tidur sambil mengacak-acat rambut golden brownnya frustasi. Segera dia masuk kedalam kamar mandi pribadinya yg mewah untuk membersihkan diri.

Dia memang tidak punya pilihan lain, apabila dia tidak menurut maka sama saja dia membunuh dirinya sendiri. Bagaimana tidak? Kakeknya tidak akan segan untuk memecatnya dan membuang dirinya. Sifat keras kepala, serius, pekerja keras, judes dan cepat emosi yg dimiliki kakeknya ini membuat dia kesusahan. Namun, dia tetap mencintai kakeknya yg sudah membesarkan dirinya selama 15 tahun ini semenjak dirinya kehilangan kedua orang tuanya akibat kecelakaan pesawat.

Tak lebih dari 15 menit si tuan muda ini sudah siap dan hendak berangkat ke kantor. Dia melihat jam tangan buatan Swiss miliknya.

‘Jam 08.45, masih ada waktu 15 menit lagi.’ Batinnya. Segera ia masuk kedalam mobil dan menyuruh supir pribadinya untuk singgah kesuatu tempat terlebih dahulu sebelum mereka ke kantor.

TBC

***
Character Definision

Choi Sooyoung
Perempuan berusia 23 tahun yang baru saja lulus sarjana dan ingin melamar kerja di salah satu perusahaan ternama di Korea Selatan, Perusahaan Cho. Ia adalah salah satu lulusan terbaik di tempat kuliahnya dan terkenal dengan tubuh ala modelnya. Tak heran orang berpikir ia sosok gadis yang sempurna, ditambah dengan karakternya yang hangat, baik dan ramah. Tetapi tidak dengan sifat buruknya, ia cepat mudah emosi, pemarah, manja, dan ceroboh. Terobsesi dengan karakter pangeran berkuda putih dalam dongeng.

Cho Kyuhyun
Direktur di Perusahaan Cho, anak dari pemilik resmi perusahaan tersebut. Lelaki berusia 25 tahun ini sudah gelar master di bidang management bisnis karena memiliki IQ diatas normal. Terkenal sebagai bos yang dingin, tegas, keras kepala dan perfeksionis. Namun, tak ada yang menyadari bahwa sifat dia yang sebenarnya sangat kekanak-kanakan dan berotak jail. Tipe orang yang tidak bisa melepas begitu saja ‘sesuatu’ yang menarik dan menghiburnya.

Other cast menyusul dan langsung terlisan pada cerita.

***

Akhirnya di post juga! Mohon maaf ya klo banyak kesalahan dan terlihat pasaran, maklum selama ini semua FF saya ngebangke di laptop dan ide saya sudah terdahului, waks. Bagaimana nih? Lumayankah? Kepokah? Lanjutkah? Nah, ini gunanya comment dari kalian. Aku butuh kritik & saran kalian supaya aku bisa menulis lebih baik lagi ☺ Semua tergantung kalian, klo kalian suka bakal aku lanjutin kok~ Thanks for reading ^^


A Romantic Story About Sooyoung Part 2

$
0
0

Cast :
Choi Sooyoung
Cho Kyuhyun
Lee Sungmin
Yoo Hwan Woo
Lee Hyukjae.

Gentre : sad, romance, drama.

Author : Kyuanzainn (@kyuanzain1)

Note:

Annyeong. Aku kembali lage.
Semoga part ini ga mengecewakan reader aja deh.
Happy

Author POV

Hwan woo menatap tak percaya ke arah Kyuhyun.

oppa, kau sadar?” tanya Hwan Woo seraya bangkit dari hadapan Sungmin
Dengan langkah tertatih, Kyuhyun berjalan menghampiri Hwan Woo.

“Sooyoung eodiga?” tanya Kyuhyun. Matanya nyalang menatap ke semua sudut apartemen.

Apartemen?

Yah, apartemen Sooyoung.

“Choi Sooyoung!!!”teriak Kyuhyun seraya menerjang sebuah kamar yang tepat berada di hadapannya.

oppa…Sooyoungie tidak ada.” jawab hwan woo.

Kyuhyun menatap Hwan Woo dengan kening berkerut. Tangannya terkepal. Wajahnya mendadak kemerahan dengan keringat yang bercucuran.

“oppa….!!!”

Kyuhyun tersungkur jatuh di depan kamar apartemen tesbut seraya memegang dadanya.

“Panggil ambulans!!” teriak Sungmin menyadarkan Hwan Woo dari keterkejutannya atas reaksi Kyuhyun dengan wajah kesakitannya.

Author’s POV END

Sooyoung’s POV

Aku berjalan menuju apartemenku. Rasanya aneh menyadari tubuhku yang akhir-akhir ini terasa jauh lebih berat. Sesekali ku pegang perutku.

“ahh, telur goreng itu tampak lezat.”

Aku berhenti di sebuah stan makanan dan memesan telur goreng yang entah mengapa begitu terlihat sangat menggiurkan.

Beberapa saat kemudian….

“Enyak….”

Aku melap pinggiran bibirku yang belepotan sambal. Entah kenapa akhir-akhir ini aku sangat menyukai sambal pedas. Mengingatkanku pada namja arrogantku.

“Kyuhyun-ah, bogoshipo…”

Aku merentangkan tanganku keudara membayangkan pelukan hangat namja arrogantku.

Suara sirene ambulan membuyarkan lamunanku akan Cho Kyuhyun.

“Tuhan, selamatkanlah orang yang berada dalam ambulans itu…”

Aku kembali melanjutkan perjalananku menuju apartemenku. Sungmin oppa dan Hwan Woo eonni pasti sudah lama menunggu.

Kutengok jam yang melingkari pergelangan tanganku. Masih ada beberapa jam lagi.

“akan ku ingat semua kenangan manis yang pernah kita ciptakan bersama, oppa…

Kembali air mataku menetes kala mengingat saat-saat kebersamaan kami yang justru lebih didominasi oleh suara teriakannya yang menggelegar kala aku tak mengikuti setiap instruksi yang dia berikan.

Flash back…

“aku bilang jangan pake sayuran. Kenapa kau malah membuat makananku justru lebih banyak sayurnya? Kau ingin membunuhku?”

“tapi, oppa tidak akan mati hanya karena memakan sayur. Lagian, aku tidak suka dengan namja gendut.”

“aku tidak gendut!!”

“aku bisa merasakanny, oppa.”

“jeongmal?”

“maksudku….yak! Aku masih mau makan. Turunkan aku!”

“diam atau kau tidak akan pernah bisa turun dari tempat tidur lagi. Sekarang, waktunya olahraga malam. Kau tidak suka namja dengan perut yang gendut kan? So, mari bantu aku mewujudkan harapanmu itu.”

Flashback End

“Lupakan dia, Choi Sooyoung. Dia masa lalu. Dia sudah menyakitimu terlalu banyak. Masih banyak hal yang perlu kau benahi. Masih ada perasaan yang masih harus kau lanjutkan.”

Aku mengepalkan kedua tanganku dan kembali melangkah menuju apartemen yang tinggal beberapa meter lagi ke depan.

Aku membuka pintu apartemenku dengan pelan. Takut mengganggu Sungmin oppa yang sedang beristirahat. Namun, dugaanku salah. Karena yang kudapati adalah Sungmin oppa tengah memunggungiku menatap ke arah langit senja tepat di balkon.

“kau pulang.” serunya.

Aku mengerutkan keningku tanda tak mengerti dengan seruannya. Terasa ada yang ganjil di sini.

ne. Aku pulang, oppa. Aku sudah selesai berpamitan pada temanku. Sekarang kita bisa berangkat dengan tenang. Apa oppa sudah mempersiapkan se…”

“Apa kau masih mencintaiku?”

Sebuah pertanyaan yang di lontarkan Sungmin oppa padaku, seketika membuatku merinding.

Jika pertanyaan ini dipertanyakan beberapa bulan yang lalu, tentu dengan sangat yakin aku akan mengiyakan pertanyaan tersebut.

Sungmin membalikkan tubuhnya guna menatapku.

“Apa kau masih mencintaiku? Apa semuanya masih sama seperti kemarin? Masihkan namaku terukir di hatimu?”

Kakiku goyah demi mendengar pertanyaan bertubi yang dilontarkan Sungmin oppa padaku.

“Apa maksud oppa? Tentu saja aku mencintai oppa.”

Aku berjalan menghampirinya dan memeluknya.

“Kita lanjutkan mimpi kita yang sempat tertunda, oppa. Saranghae.”

Setitik air mata jatuh. Dengan gerakan pelan, kuhapus buliran air mataku dan lantas menatap namja yang ada di hadapanku ini. Namja yang akan menjadi masa depanku.

“Hwan Woo eonni eodiga?” tanyaku seraya bangkit dan berjalan menuju kamarku.

“Mengantar Kyuhyun-ssi ke Rumah sakit.”

Langkahku seketika terhenti.

Kyuhyun?

“Tadi dia datang dan menanyakan keberadaanmu. Apa kau begitu akrab dengan bos mu?”

“Ah, dia terlihat tinggi dan menawan. Tapi sayang, dia pucat dan tampak tidak sehat. Bahkan dia harus kembali dilarikan ke Rumah sakit karena dia kembali drop.”

Sungmin oppa masih terus berceloteh.

“Aku juga baru tahu ternyata dia kabur dari RS hanya karena ingin menemuimu.”

“Syoo, apa mungkin bos mu itu  menyukaimu?”

Sebuah tamparan keras bagiku kala mendengar ucapan Sungmin oppa.

“Kondisinya tampak parah. Melihat darah yang tib-tiba keluar dari hidungnya…”

Brakkk

Aku jatuh tersungkur. Aku tidak sanggup mendengar semua ucapan Sungmin Oppa.

“Dia mencintai tunanganku….”

Itulah ucapan terakhir Sungmin oppa yang kudengar sebelum kesadaranku menghilang.

TBC

Aduh, mianhe reader.

Aku akhir-akhir ini begitu sibuk dengan tugasku. Apalage ini tahun ajaran baru, siswaku makin bertambah…

Mian kalaw hasil part 2 nya kacau atau malah masih pendek. Hehehe laptopku rusak…

Oke, jangan lupa ninggalin komentnya yah? Semua kritik n saran q tampung kok. Asal jangan di bash aja.


A ROMANTIC STORY ABOUT SOOYOUNG PART 3

$
0
0

Cast:
Choi Sooyoung
Cho Kyuhyun
Lee Sungmin
Yoo Hwan Woo
Lee Hyukjae

Genre : Sad, Romance, Drama.

Author: Kyuanzain

Note:
Anyeong, aku

datang lage tidak dengan membawa lanjutan ff nistaku.
Seneng bgt dengan reaksi dan antusiasme reader atas ff ini.
Yah, aku sadari. Ff nya selalu kependekan. Dikarenakan sesuatu dan lain hal.

Ada satu hal yang mengganjal dalam benakku ketika membaca salah satu komen dari reader.

Gue mau muntah bacanya.

Apakah segitu buruknyakah ff ini? :’(

Makanya aku muncul dgn postingan ini, untuk mengatakan pada semuanya.

DI SINI, AKU HANYA INGIN HAVE FUN AJA. MENCARI TAW JATI DIRI KU SENDIRI AKAN ASAKU YANG KANDAS. GW COCOK GA BUAT NULIS?”

Dan gw udah nemu akan jawabannya.

Ini bukan bidang ku. Menulis hanya akan menyakit.iku lebih jauh lage.

Big thanks buat reader yg udah nyadarin aku akan keterbatasanku dalam hal ini. Juga buat reader-reader yang lain. Terimakasih atas semuanya.

Dan buat Admin KSI, aku ucapin Gomawo udah bersedia menerima aku sebagai bagian dari KSI.

Dan maaf atas postingan ga jelas ini.



[SERIES] Cupid Couple (Part 8)

$
0
0

cupid couple new

Title                       : Cupid Couple (Part 7)

Author                  : Chuyleez

Main Cast            : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun, Im Yoona

Support Cast      : Kim Suho, Oh Sehun, Xi Luhan

Genre                   : Fantasy, Romance, Comedy (Maybe), Friendship.

Rating                   : 15

Length                  : Series

Annyeong yeorobun… Cupid Couple is comeback. Dilihat dari komentar readers kemarin banyak yang bilang kalau umurnya Kyu disini ketuaan -_-‘. Tapi mau gimana lagi itu yang ada di otak author. Anggap aja si Kyu ini keturunan Edward Cullen yah J jadi awet muda. Biar kalian ga bingung, author udah cari foto di mbah google dan inilah hasilnya….

kyu

yoona

soo

Bila ada kesamaan jalan cerita harap mention author di facebook Andria Chuyleez Minoz or twitter @chuyleezluvsuju. Happy Reading All… ^^

  Teaser | Part 1 | Part 2 | Part 3 | Part 4 | Part 5

Part 6 | Part 7

***

 

Seorang namja bertopi mengikuti keempat sekawan itu ke taman bermain. Namja itu tak melepaskan pandangan dari gadis yang kini sedang tertawa bersama ketiga teman namjanya.Tiba – tiba perhatian namja itu tertuju pada seorang gadis berpakaian serba hitam yang sedang memegang sebuah pisau lipat.Gadis itu memandang ke arah Sooyoung. Namja itu terkejut.
“Aku mohon Yoona~ah… Jangan lukai Sooyoung.” Batin namja itu, Kyuhyun.

Yoona berjalan mendekat ke arah Sooyoung.Kyuhyun langsung berlari ke arah Yoona. Bagaimanapun caranya dia harus menggagalkan rencana Yoona untuk melukai Sooyoung.

 

***

 

Kyuhyun meraih tubuh Yoona dan membawa Yoona menjauhi Sooyoung. Yoona meronta – ronta minta dilepaskan.

“Lepaskan aku Kyu!!”bentak Yoona.

“Aku tidak akan membiarkan kau melukai Sooyoung.”

Sreeett!!

Yoona melukai lengan kanan Kyuhyun dengan pisau lipatnya hingga membuat sayatan yang cukup panjang.

“Akh!” rintih Kyuhyun.

Yoona langsung kabur kala Kyuhyun melepaskannya. Darah terus mengucur dari lengan Kyuhyun. Kyuhyun menutup lukanya dengan telapak tangan kirinya. Pandangannya beralih ke arah Sooyoung yang masih tertawa bersama dengan ketiga temannya.

“Syukurlah kau selamat Soo.” Ujar Kyuhyun tersenyum pahit.

Kyuhyun melangkah pergi dari taman bermain untuk mengobati lukanya. Dia rasa cukup aman karena Yoona sudah pergi.

Yoona terus berlari. Nafasnya terengah – engah. Dia menghentikan langkahnya dan meraih ponselnya.

“Jalankan rencana selanjutnya besok. Aku tidak mau gagal kali ini. Arrasso.” Ujar Yoona dalam telponnya.

Yoona menutup teleponnya dan tersenyum sinis.

 

***

 

Keesokan harinya….

Di dalam kelas, Kyuhyun sedang menerangkan materi kuliah. Sesekali matanya melirik ke arah Sooyoung yang melamun. Suho menyadari tatapan mata Kyuhyun. Dia menutup wajah Sooyoung dengan buku. Kyuhyun tersenyum melihat tingkah over protective Suho.

“Baiklah… Cukup sekian pertemuan kita hari ini. Kita bertemu lagi minggu depan. Kumpulkan tugas yang tadi kalian kerjakan.” Ujar Kyuhyun pada para mahasiswanya.

Para mahasiswa satu persatu mengumpulkan buku tugas mereka dan pergi keluar kelas.

“Choi Sooyoung.” Panggil Kyuhyun.

Sooyoung menoleh.

“Ne, Sonsaengnim.”

“Bantu aku bawakan buku – buku ini ke ruanganku.”

“Ne?” Sooyoung melirik ke arah lengan Kyuhyun yang diperban.

“Biar kami saja Sonsaengnim.” Tawar Suho, Sehun dan Luhan.

“Aku menyuruh Sooyoung.” Ujar Kyuhyun dingin.

Suho, Sehun dan Luhan diam menurut.

“Aku tunggu kau di kantin.” Ujar Luhan pada Sooyoung.

Sooyoung mengangguk.

Suho, Sehun dan Luhan pergi meninggalkan kelas. Sooyoung menata buku – buku tugas mahasiswa di meja Kyuhyun. Kyuhyun tersenyum.

“Aku harus bawa buku – buku ini kemana, Sonsaengnim?”

“Ikut aku.”

Sooyoung mengikuti langkah Kyuhyun. Sooyoung sedikit mengeryitkan dahinya karena Kyuhyun tidak membawanya ke ruang dosen melainkan ke sebuah ruang musik yang sepi. Sooyoung menghentikan langkahnya di depan ruang musik

“Sonsaengnim, kenapa kau membawaku kesini?”

“Masuklah.”

Sooyoung tak bergeming. Masih berdiam diri di depan ruang musik.

“Aku tidak akan melakukan apapun padamu. Masuklah.” Ujar Kyuhyun dingin.

Perlahan Sooyoung mulai melangkahkan kakinya memasuki ruang musik.

“Letakkan bukunya di atas meja itu.” Ujar Kyuhyun menunjuk sebuah meja.

Sooyoung menurut dan meletakkan buku di atas meja yang ditunjuk Kyuhyun.

“Permisi, Sonsaengnim.” Pamit Sooyoung pergi.

“Aku belum menyuruhmu pergi.”

Sooyoung menghentikan langkahnya dan berbalik. Dengan gerak cepat Kyuhyun menutup pintu ruang musik dan menguncinya.

“Sonsaengnim!!” bentak Sooyoung.

Sooyoung mendekat ke arah pintu dan mencoba untuk mendobrak pintu. Namun kekuatannya tak sebanding.

“Buka pintunya Sonsaengnim!!” ujar Sooyoung keras.

Kyuhyun mendekat ke arah Sooyoung dan meletakkan kedua tangannya di sisi kanan dan kiri kepala Sooyoung.

“Apa… yang akan kau lakukan Sonsaengnim?” tanya Sooyoung terbata – bata.

Sooyoung menunduk tak berani menatap mata tajam Kyuhyun.

“Aku merindukanmu Soo~ah.” Ujar Kyuhyun lembut.

Sooyoung mengangkat wajahnya dan meneliti wajah namja di hadapannya. Namja berkulit putih halus seakan tak termakan usia. Harus Sooyoung akui. Namja di hadapannya sangat tampan. Matanya yang kecokelatan mulai berair mengisyaratkan kerinduan yang mendalam. Hidung mancungnya yang kokoh menambah ketampanan namja ini. Bibir merahnya yang mulai bergetar seperti menahan tangis.

“Sonsaengnim…”

“Jeongmal… Bogoshippeo.”

Kyuhyun menempelkan dahinya ke dahi Sooyoung. Sooyoung memejamkan mata. Hidung Kyuhyun menyentuh hidungnya hingga Sooyoung dapat merasakan deru nafas Kyuhyun.

Sooyoung membuka matanya kala merasakan tetesan air mata di pipinya. Dilihatnya namja itu masih dalam jarak yang cukup dekat dengannya. Namja itu masih memejamkan matanya dan terisak.

“Sonsaengnim…”

“Jangan pergi lagi Soo… Sudah cukup lama aku menunggumu.”

Sooyoung hanya bisa diam dan ikut memejamkan matanya. Merasakan sedikit kekalutan yang dirasakan namja itu meskipun dia tidak tahu apa – apa.

Perlahan tangan Kyuhyun bergerak menyentuh wajah Sooyoung. Dia membelai pelan merasakan halus kulit Sooyoung.

“Kau masih tetap sama Soo.”

Sooyoung semakin tidak mengerti dengan ucapan Kyuhyun. Perlahan dia mendorong tubuh Kyuhyun.

“Sonsaengnim, aku tidak mengerti dengan ucapanmu.”

Kyuhyun diam sejenak. “Di masa lalu, kau adalah milikku. Sembilan belas tahun lalu.”

Sooyoung mengerutkan keningnya. “Usiaku baru 19 tahun. Tidak mungkin aku adalah milikmu.”

“Kau… Adalah reinkarnasi dari Choi Sooyoung, yeojachinguku.”

Sooyoung semakin tidak mengerti dengan ucapan Kyuhyun.

Suho melirik ke arah jam tangannya. Jari – jari tangan kanannya tak hentinya mengetuk meja untuk menyamarkan kecemasan hatinya.

“Kenapa dia belum datang juga?” tanya Sehun.

Suho langsung bergerak pergi mencari Sooyoung. Sehun dan Luhan mengikutinya.

Suho mendatangi ruang dosen. Seorang dosen keluar dari ruangan itu.

“Sonsaengnim, Kyuhyun Sonsaeng ada di dalam?” tanya Suho

“Dia sudah pulang 10 menit yang lalu.”

“Ne?”

Kyuhyun membawa Sooyoung ke suatu tempat. Sooyoung hanya menundukkan kepalanya dan memainkan jarinya.

“Kau mau membawaku kemana?” tanya Sooyoung.

“Ke tempat kenangan terakhir aku dan Sooyoung. Tenang saja aku tidak akan menculikmu.”

Sooyoung hanya mengangguk pasrah

Sehun, Luhan dan Suho mencari Sooyoung ke seluruh kampus. Namun tidak menemukannya. Berulang kali Luhan menghubungi Sooyoung namun tidak di angkat.

Sooyoung memandangi ponselnya yang bergetar. Sudah kesekian kalinya ponsel itu bergetar. Nama Luhan, Suho dan Sehun muncul bergantian. Ingin sekali Sooyoung mengangkat panggilan teman – temannya. Namun Kyuhyun mengancamnya.

“Jangan kau angkat panggilan mereka. Atau aku tidak akan membawamu pulang hari ini.”

Sooyoung hanya bisa memandang sedih ke arah ponselnya. Teman – temannya pasti mencemaskannya.

Kyuhyun dan Sooyoung tiba di tempat yang mereka tuju. Sebuah pohon dimana ada tulisan ‘KYU ♥ SOO’. Kenangan lama Kyuhyun dengan Cupid Sooyoung. Sooyoung terdiam melihat tulisan itu.

“Sembilan belas tahun lalu, aku bertemu dengan seorang cupid bernama Choi Sooyoung. Dia ditugaskan untuk mencarikanku cinta sejati selama 100 hari agar bisa kembali hidup. Dulu aku hanya seorang namja playboy berusia tujuh belas tahun. Aku kesepian, orang tuaku tidak mempedulikanku. Namun dia selalu ada di sampingku. Hingga membuat aku jatuh cinta padanya dan menyatakan cinta padanya. Anehnya, ternyata dia adalah cinta sejatiku. Kalung yang kupakai menyala… Dia akan bereinkarnasi. Dia berjanji akan datang menemuiku. Kita akan bertemu lagi, karena kita adalah cinta sejati. Aku yakin kau adalah reinkarnasi dari Sooyoung. Choi Sooyoung-ku.”

Sooyoung mendekat ke arah ukiran tulisan itu. Dia meraba pelan sambil berusaha mencerna ucapan Kyuhyun.

Tiba – tiba Kyuhyun mendekat dan memeluknya dari belakang. Sooyoung tersentak. Kyuhyun meraih tangan Sooyoung dan meraba ukiran itu bersama – sama.

“Sembilan belas tahun lalu, kita bersama mengukirkan tulisan ini pada pohon ini.”

“Aku tidak yakin, Sonsaengnim.” Sooyoung akhirnya membuka suaranya. “Masa lalu dan masa sekarang berbeda.”

Kyuhyun melepas pelukannya dan membalik tubuh Sooyoung menghadapnya.

“Mungkin di masa lalu, aku adalah cinta sejatimu. Tapi belum tentu di masa kini.”

“Anniya. Kau tetap cinta sejatiku.”

“Terlalu sulit untuk kita jika bersama, Sonsaengnim.”

“Aku tidak peduli itu. Apapun akan aku lakukan. Asal kita bersama. Aku tahu kau pasti malu jika bersamaku, usia kita terlampau cukup jauh. Aku akan menua. Rambutku memutih, wajahku akan memiliki banyak kerutan. Menjadi seorang namja yang memiliki banyak penyakit di karenakan usianya.”

“Sonsaengnim…”

“Aku tahu kau malu Soo.” Kyuhyun menunduk sedih.

“Ini terlalu cepat untukku. Aku butuh waktu untuk mencerna ini semua.”

“Tapi sampai kapan?”

“Aku tidak tahu. Sonsaengnim, lebih baik kau mencari gadis lain. Aku tidak bisa bersamamu.”

“Aku menunggu sembilan belas tahun untuk bersamamu Soo…”

“Aku mohon lupakan aku Sonsaengnim. Ini terlalu sulit untuk kita bersama. Jeosonghamnida, Sonsaengnim.”

Sooyoung melangkahkan kakinya meninggalkan Kyuhyun. Kyuhyun hanya diam di tempatnya. Tak terasa air matanya mengalir.

“Hiks…” Kyuhyun tidak bisa lagi menahan tangisnya.

Kyuhyun menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan menangis. Melampiaskan semua rasa sesak di dadanya.

Sooyoung terus berjalan menjauh. Dia melihat langit yang mulai mendung. Tanda akan turun hujan.

“Sepertinya akan turun hujan. Sebaiknya aku menghubungi Suho agar mereka menjemputku disini.”

Sooyoung langsung meraih ponselnya. Dia mengetikkan sebuah pesan untuk teman – temannya mengenai keberadaannya.

Di lain tempat Suho, Sehun dan Luhan masih mencari keberadaan Sooyoung. Mereka mendatangi tempat yang biasa mereka kunjungi. Game Center. Tak lama terdengar dering dari ponsel Suho.

“Sooyoung mengirimkan pesan.” Ujar Suho tersenyum senang. “Dia di taman bermain sekarang.” Ujarnya setelah membaca pesan di ponselnya.

“Aisshh, anak itu. Kenapa pergi kesana tanpa pamit.” Keluh Sehun.

“Sudahlah sebaiknya kita kesana. Dia pasti sudah menunggu.” Ujar Luhan.

Suho, Sehun dan Luhan pergi ke taman bermain seperti yang dikatakan Sooyoung.

Hujan turun dengan derasnya. Kyuhyun tetap tak bergeming dari tempatnya berada. Seakan tak mempedulikan hujan yang terus mengguyur. Kyuhyun bergerak mendekati pohon dan meraba tulisannya. Matanya terpejam kala air hujan menyentuh matanya.

Sooyoung mencari tempat berteduh kala rintikan hujan mulai membasahi tubuhnya. Namun belum sampai di tempat berteduh, seseorang menarik tubuhnya ke belakang dan membekap mulutnya. Sooyoung memberontak hingga ponselnya terjatuh.

“Hmmppp… mpp…” Sooyoung berusaha memberontak, namun kemudian tak sadarkan diri karena efek obat bius.

Suho, Sehun dan Luhan sedang berteduh di halte bus. Hujan cukup deras.

“Hujannya cukup deras. Kita tunggu sampai reda dulu.” Ujar Luhan

“Sooyoung pasti lama menunggu.” Sahut Suho

“Biarlah, dia pasti sedang berteduh juga.” Ujar Sehun sambil menadahkan tangannya menyentuh air hujan.

“Sepertinya belum ada tanda – tanda berhenti.”

Suho, Sehun dan Luhan menghela nafas bersamaan. Menanti hujan berhenti.

 

***

 

Suho, Sehun dan Luhan mulai mencari keberadaan Sooyoung di taman bermain.

“Dimana Sooyoung berada?” tanya Luhan.

“Aku menghubunginya tapi tidak di angkat.” Ujar Suho sambil meletakkan ponsel di telinganya menghubungi Sooyoung.

“Masa kita harus mengelilingi seluruh taman bermain ini.”

“Soo… Ayo angkat ponselmu… Kau dimana sekarang?” tanya Suho cemas.

Kyuhyun bangkit dari duduknya. Hujan sudah berhenti turun. Pakaiannya basah kuyup. Rambutnya tak beraturan. Dalam langkahnya dia terlihat lemah.

Suho, Sehun dan Luhan masih terus mencari keberadaan Sooyoung.

“Sonsaengnim…” ujar Sehun saat melihat Kyuhyun.

Pandangan Suho dan Luhan beralih pada Kyuhyun yang berantakan dan basah kuyup.

B-bring the boys out

Girls generation make you feel the heat

And we’re do it we can’t be beat

(B-Bring the boys Out)

 

“Seperti suara ponsel Sooyoung.” Ujar Luhan.

“Sooyoung~ah!!” teriak Sehun memanggil Sooyoung.

“Chakkaman.” Ujar Suho saat menemukan sesuatu di rerumputan.

Suho mengambil sesuatu yang membuatnya penasaran. Tangannya masih bergerak lincah untuk terus menghubungi Sooyoung.

B-bring the boys out

Girls generation make you feel the heat

And we’re do it we can’t be beat

(B-Bring the boys Out)

Terdengar bunyi dari sesuatu yang dilihat Suho. Ponsel Sooyoung.

“Itu kan ponsel Sooyoung.” Ujar Sehun.

“Kenapa bisa disini? Sooyoung dimana?”

Suho terlihat berfikir. Kyuhyun yang mendengar semua percakapan ketiga mahasiswanya itu mulai membulatkan matanya.

“Tidak mungkin.” Desis Kyuhyun.

Serempak Suho, Sehun dan Luhan menoleh ke arah Kyuhyun.

“Kau tahu sesuatu Sonsaengnim?” tanya Luhan.

Kyuhyun tidak menjawab. Dia mulai menggerakkan ponselnya menghubungi seseorang.

“Cari tahu informasi mengenai Im Yoona sekarang juga. Beri aku nomor ponselnya. Dimana keberadaannya sekarang.” Ujar Kyuhyun pada orang suruhannya.

Kyuhyun segera menutup teleponnya dan berlari pergi meninggalkan ketiga mahasiswanya yang masih bingung.

“Apa kau fikir Kyuhyun Sonsaengnim tahu sesuatu?” tanya Luhan.

Sehun dan Suho mengangguk.

“Sebaiknya kita ikuti dia,” ujar Suho.

Suho, Sehun, dan Luhan langsung bergerak mengikuti Kyuhyun. Mereka melihat Kyuhyun masuk ke dalam mobilnya.

“Dia bawa mobil. Terus kita bagaimana?” tanya Sehun.

Suho melihat ke arah mobil taxi yang baru terparkir.

“Keluarkan isi dompet kalian.” Ujar Suho.

“Ne?”

Luhan dan Sehun akhirnya mengeluarkan uang yang ada di dompetnya.

“Ya Tuhan, aku ikhlas supaya Sooyoungie cepat ditemukan.” Ujar Sehun sambil menyerahkan semua uangnya pada Suho.

“Ayo kita naik taksi.” Ajak Suho.

Sehun dan Luhan hanya bisa menurut. Suho memang terlihat paling dewasa diantara mereka. Mereka yakin Suho pasti melakukan yang terbaik.

“Ikuti mobil itu.” Perintah Suho pada supir taksi sambil menunjuk mobil Kyuhyun yang baru keluar tempat parkir.

“Ne.” ujar supir taksi.

Supir taksi langsung menggerakkan mobilnya mengikuti mobil Kyuhyun.

 

***

 

Kyuhyun tiba di sebuah rumah. Dia memandangi rumah itu dengan seksama berusaha mengingat – ingat kembali memori 19 tahun lalu.

“Apa benar ini rumah Yoona? Sudah banyak perubahan.” Ujar Kyuhyun saat melihat tidak ada lagi kedai kecil di depan rumah.

Sexy Free and Single I’m ready to bingo!

Ponsel Kyuhyun berdering. Kyuhyun langsung mengangkat panggilannya.

“Bagaimana?” tanya Kyuhyun pada seseorang yang menghubunginya.

“Orang tua Yoona bilang dia tidak pulang sejak dua hari lalu. Orang tuanya tidak tahu dia dimana sekarang. Untuk nomor ponselnya aku berhasil mendapatkannya. Nanti aku kirimkan lewat pesan.”

“Baiklah. Gomawo sudah membantuku hari ini.”

“Ne. Sajangnim.”

Kyuhyun memutus sambungan teleponnya. Tak lama sebuah pesan muncul di layar ponselnya. No ponsel Yoona. Tanpa berfikir panjang Kyuhyun langsung menghubungi Yoona. Dengan raut wajah cemas, Kyuhyun berharap Sooyoung baik – baik saja.

“Akhirnya kau menghubungiku, Kyuhyun~Sshi.” Ujar seorang wanita di telpon, Yoona.

“Dimana Sooyoung?” tanya Kyuhyun geram.

“Kau merindukannya?”

“Cepat jawab aku dimana Sooyoung??!!” bentak Kyuhyun.

“Dia bersamaku sekarang.”

“Aku mohon Yoong, jangan lukai Sooyoung.”

“Aku tidak janji akan hal itu.”

“Ne?”

“Kau tahu, sudah bertahun – tahun aku menunggunya. Aku menunggu saat aku akan menghancurkannya.”

“Yoona yaa dimana kau sekarang?”

“Ah, mungkin kau mau bertemu dengannya untuk yang terakhir kalinya?”

“Cepat katakan dimana kau berada sekarang??” bentak Kyuhyun tidak sabar karena Yoona terus mengulur – ulur waktunya.

“Santailah sedikit Kyuhyun~ah, kau tahu cupidmu ini sedang tertidur dengan santai.” Ujar Yoona sambil membelai pipi Sooyoung yang masih tak sadarkan diri.

“Jangan kau lukai dia walau seujung jari pun!” ancam Kyuhyun.

“Ah, bagaimana yah?” Yoona tertawa. “Aku akan memberimu kesempatan untuk menemuinya. Bukankah aku baik hati?”

“Diam kau!! Katakan dimana aku bisa bertemu dengannya?”

“Aku tunggu kau besok sebelum matahari terbenam di puncak gunung tertinggi. Jika kau memang cinta sejatinya, gunakan mata batin kalian untuk bisa bertemu. Sampai bertemu lagi Kyuhyun~ah.” Ujar Yoona langsung menutup ponselnya.

“Yeobosseo… Chakkaman Yoong,,.” Ujar Kyuhyun mendesak. “Aisshh…. Sial!” umpat Kyuhyun kesal.

Kyuhyun langsung memutar balikkan mobilnya menuju tempat yang dikatakan Yoona. Kakinya spontan menginjak rem kala melihat tiga mahasiswa itu berdiri di depannya layaknya seorang gangster.

“Minggir kalian dari sana.” Ujar Kyuhyun.

“Sonsaengnim. Kau tahu dimana Sooyoung kan?” tanya Sehun dengan tatapan tajamnya.

Kyuhyun diam. Luhan langsung memberi kode kepada kedua temannya untuk masuk ke mobil Kyuhyun.

“Yak, apa yang kalian lakukan di dalam mobilku??”

“Sonsaengnim, kau tahu. Uang saku kami sudah habis untuk bayar taksi. Untuk itu kami menumpang di mobilmu.” Ujar Sehun.

“Lagipula kau pasti tahu dimana Sooyoung. Apa kau mau mencarinya sendiri? Banyak orang bukankah lebih baik?” ujar Luhan.

“Aisshh, merepotkan!” umpat Kyuhyun semakin kesal.

“Cepat jalankan mobilnya. Kita harus menyelamatkan Sooyoung jika benar dia di culik.” Ujar Suho.

Kyuhyun langsung menlajukan mobilnya. Terpaksa dia membawa tiga bocah ini.

 

***

 

Sooyoung mengerjap – erjapkan matanya. Matanya memandang sekelilingnya. Remang – remang. Kurangnya cahaya membatasi penglihatannya. Tangan dan kakinya terasa sakit karena terikat. Sooyoung tersadar sesuatu. Dia diculik.

“Hmmmppp….!!” Sooyoung mencoba untuk berteriak namun mulutnya tertutup lakban.

“Kau sudah bangun gadis manis?” ujar seorang wanita cantik dan bertubuh layaknya model.

Sooyoung memandang ngeri. Apakah wanita ini menculiknya? Kenapa? Dia tidak merasa mengenal wanita ini.

Wanita itu menyeringai.

“Choi Sooyoung.” Wanita itu melepas lakban yang menutup mulut Sooyoung.

“Nuguseyo?”

“Kau tidak ingat aku? Padahal di masa lalu kau sangat mengingatku.”

“Apa yang kau katakan hah?” bentak Sooyoung.

“Cho Kyuhyun benar – benar kasihan. Bagaimana dia bisa begitu yakin bahwa Sooyoung akan mengingatnya di masa kini.”

“Cho Kyuhyun?”

“Ne. Dosenmu yang tampan itu.”

“Apa hubungannya?? Aku tidak mengerti.”

“Kau telah membunuh.”

“Ne?”

“Di masa lalu kau telah membunuh cinta pertamaku Donghae Oppa. Kau telah membunuhnya hingga kau kembali hidup sendiri. Kau sungguh kejam Sooyoung~Sshi.”

“Apa maksudnya ini semua?? Kalian benar – benar membuatku pusing. Apa itu masa lalu? Masa kini?” teriak Sooyoung.

PLAKK!!

Sooyoung terdiam kala merasakan panas di pipi kirinya akibat tamparan Yoona.

“Tutup mulutmu. Aku hanya ingin balas dendam.” Ujar Yoona dingin.

“Kenapa harus aku?” ujar Sooyoung lirih. Gadis itu kini mulai menangis.

“Karena kau yang membuatnya mati. Seandainya kau menerimanya dia pasti masih hidup. Tapi kau menolaknya. Dia bunuh diri. Cinta pertamaku bunuh diri karena kau Sooyoung~Sshi.”

Sooyoung menggelengkan kepalanya. Yoona menjambak rambut panjangnya.

“ARGH!” teriak Sooyoung kesakitan.

“Kau harus bertanggung jawab. Aku akan mengirimmu ke neraka. Kau tidak pantas hidup, sedangkan cinta sejatiku mati.”

Yoona menghempaskan kepala Sooyoung.

“Tolong lepaskan aku.” Pintanya memelas.

Yoona mendekatkan wajahnya ke arah Sooyoung.

“Kau tidak akan bisa lepas dari sini gadis manis. Kecuali jika dia datang menolongmu. Ini hutan lebat. Kemungkinan selamat atau tidak 50 : 50. Kau tahu, disini banyak jurang yang dalam dan binatang buas. Kau bisa mati karenannya.” Ujar Yoona berbisik yang membuat Sooyoung merinding.

Yoona menjauhkan wajahnya dan pergi meninggalkan Sooyoung di ruangan gelap itu.

“Awasi dia baik – baik.” Perintah Yoona pada penjaganya.

Sooyoung menundukkan kepalanya ketakutan. Kini dia hanya bisa berharap ada seseorang yang bisa menolongnya dari penculikan ini.

 

***

 

Kyuhyun dan Suho cs mulai memasuki area hutan. Suho cs memandangi hutan itu ngeri. Tidak menyangka sahabatnya dibawa ke tempat menyeramkan seperti ini. Apalagi langit mulai berubah gelap kehitaman.

“Apa benar dia disini, Sonsaengnim?”

“Dia dibawa ke puncak gunung. Kita diberi waktu sampai besok sore untuk menemuinya kalau tidak…” Kyuhyun menggantungkan kalimatnya.

“Kalau tidak kenapa?” tanya Luhan panik. “Katakan sesuatu…” desaknya.

“Mereka akan membunuh Sooyoung.”

“MWO??” ketiganya terkejut.

“YAA!! Kenapa bisa begitu?? Sooyoungie tidak punya musuh siapa pun.” Sahut Sehun disusul dengan anggukan Suho dan Luhan.

“Apa ini ada hubungannya denganmu, Sonsaengnim? Kau mengenal penculiknya kan?” tanya Suho penuh selidik.

“Mianhanta… Dia teman SMA-ku.”

“Tapi kenapa Sooyoungie yang di culik. Padahal dia punya dendam padamu.”

“Karena wajahnya mirip dengan Sooyoung, orang yang dicintai Donghae cinta pertama Yoona hingga akhir hayatnya.”

“Siapa itu Donghae, Yoona dan… apa ada Sooyoung yang lain??” tanya Suho.

Kyuhyun memutar bola matanya mencari cara bagaimana menjelaskannya pada ketiga pemuda itu. Namun tiba – tiba mobilnya terhenti seperti terhalang batu. Kyuhyun menekan kuat pijakan gas supaya mobil bisa melaju. Ban mobil hanya terus berputar di tempat.

“Sepertinya disini banyak bebatuan. Tidak aman jika membawa mobil.”

“Jadi maksudmu kita harus jalan kaki sampai puncak gunung?” tanya Sehun.

“Mau tidak mau.”

Kyuhyun dan Suho cs keluar dari mobil dan melanjutkan perjalanan mereka dengan berjalan kaki.

“Untung saja aku bawa ini.” Ujar Sehun mengambil sesuatu dari dalam tasnya. Senter.

“Wah, kau hebat Sehunnie.”

“Aku selalu siap sedia bawa senter. Kau tahu kan aku takut kegelapan.”

Kyuhyun berjalan di depan. Ketiga pemuda itu mengikutinya dari belakang.

“Kau tahu jalannya Sonsaengnim?”

“Dulu aku pernah ikut wisata alam di sini. Aku masih hafal jalannya.”

“Sonsaengnim, kau belum menjawab pertanyaanku tadi.” Ujar Suho dengan rasa penasaran yang tinggi.

Kyuhyun menghentikan langkahnya sejenak, kemudian menghembuskan nafas kasar. Berusaha membuka memori sembilan belas tahun lalu.

“Sembilan belas tahun lalu aku bertemu dengan sepasang sahabat Sooyoung dan Donghae, mereka adalah sepasang cupid…”

“Mwo?? Cupid??” celetuk Sehun.

Kyuhyun memandang Sehun tajam karena memotong perkataannya.

“Diamlah Sehunnie…” nasihat Luhan.

“Mianhae…” sesal Sehun.

“Mereka ditugaskan untuk mencarikan aku dan Yoona cinta sejati selama seratus hari supaya bisa bereinkarnasi kembali. Seiring waktu berjalan, rasa itu muncul. Aku dan Yoona mencintai cupid kami masing – masing. Aku adalah cinta sejati untuk Sooyoung dan Yoona adalah cinta sejati untuk Donghae. Kemudian tak lama setelah itu… Sooyoung pergi untuk bereinkarnasi.”

“Lalu, bagaimana dengan Donghae?”

“Donghae sangat mencintai Sooyoung. Sooyoung memilih untuk bersamaku di kehidupan kedua nanti. Donghe tidak bisa menerima ini semua dan memilih mengakhiri. Dia tidak bereinkarnasi. Kalian tahu, Sooyoung telah bereinkarnasi menjadi Choi Sooyoung, sahabat kalian.”

“Jadi Sooyoungie pernah di hidup di masa lalu?? Kalau begitu kita harus memanggilnya Ahjumma Choi.” Canda Sehun yang disambut tatapan tajam dari Luhan, Suho dan Kyuhyun.

Sehun terlihat kikuk. Sepertinya candaannya tidak berlaku saat ini.

“Jadi kalian harus mengerti. Sudah sembilan belas tahun aku mencari reinkarnasi Sooyoung. Aku ingin bisa bersama dengannya.”

“Lalu mengapa Yoona ingin menculik Sooyoung?”

“Karena Sooyoung menolak cinta Donghae, sehingga Donghae bunuh diri dan tidak bereinkarnasi. Yoona sedih karena Donghae tidak bisa kembali hidup. Dia menganggap Sooyoung adalah penyebab bunuh dirinya Donghae. Sembilan belas tahun juga… Yoona mencari Sooyoung untuk…. Membunuhnya.”

“MWO??” ketiganya terkejut.

“Kita harus melindungi Sooyoung.” Ujar Luhan.

Sehun, dan Suho mengangguk. Mereka kembali melanjutkan perjalanan menelusuri hutan untuk bisa sampai di puncak gunung.

 

***

 

Yoona memandang kosong jalanan di hadapannya. Seorang gadis yang sedang menyetir hanya bisa memandangnya cemas.

“Onnie, kau yakin dengan keputusanmu? Gadis itu tidak bersalah.” Ujar gadis yang sedang menyetir itu.

“Aku tidak tahu.” Yoona akhirnya menunduk. “Aku merasa menjadi orang terkejam di dunia yang punya dendam.” Ujar Yoona sedikit terisak.

“Lalu apa kau tetap akan membunuhnya?”

“Dia adalah penyebab kematian Donghae Oppa. Aku tidak bisa membiarkannya hidup juga, Krystal~ah.” Ujar Yoona sedikit berteriak. Air mata mulai membanjiri wajahnya. “Aku tidak mau menjadi pembunuh…. Aku tidak mau. Tapi aku tidak bisa membiarkan dia hidup tenang sementara hatiku sakit.”

Krystal hanya memandang Yoona sedih. Dia sudah menganggap Yoona seperti Onnie-nya sendiri. Krystal tahu semuanya karena dia turut andil pada saat penculikan Sooyoung.

“Sudah sembilan belas tahun Onnie… Kau begitu cinta mati pada Donghae Oppa.”

“Sampai akhir aku tetap mencintainya… Hanya Donghae Oppa.”

Krystal mengelus bahu Yoona untuk menenangkannya. Dia merasa sedih dengan apa yang terjadi saat ini.

 

***

 

Kyuhyun dan Suho cs masih menelusuri hutan. Malam sudah semakin larut. Suara jangkrik mulai terdengar bersahut – sahutan.

Sehun terlihat sibuk sendiri membongkar tasnya mencari sesuatu sambil berjalan.

“Kau cari apa?” tanya Luhan.

“Tarraaa!! Aku bawa ini…” ujar Sehun menunjukkan permen coklat dari dalam tasnya.

“Kau bawa coklat?” tanya Luhan.

“Iya. Tadinya aku mau membaginya saat kita main game di rumah Sooyoung.”

“Kebetulan aku sedang lapar. Cepat buka.”

Sehun langsung membuka kotak bekalnya. Luhan langsung menyerbu permen coklatnya.

“Wah, masshitta…!! Suho~ah, kau mau?” tawar Luhan.

Suho melihat sejenak kemudian ikut mengambil permen coklat.

“Sonsaengnim, ambillah. Aku tahu kau pasti lapar.” Ujar Luhan.

“Tidak. Terima kasih. Aku ingin cepat – cepat bertemu dengan Sooyoung.”

Suho menghentikan acara makannya. Di dalam benaknya masih ada banyak pertanyaan.

“Sonsaengnim, apa kau yakin di kehidupan sekarang Sooyoung adalah cinta sejatimu?” tanya Suho hati – hati.

Luhan dan Sehun langsung memandang ke arah Suho.

“Aku yakin. Dia sudah berjanji padaku. Kita dipertemukan kembali, itu tandanya dia memang takdirku.”

Suho menundukkan kepalanya. Sehun dan Luhan memandangnya iba.

“Sonsaengnim, aku mengantuk.” Celetuk Sehun mencairkan suasana yang menyedihkan itu.

“Ini di tengah hutan. Kau mau tidur dimana?” tanya Kyuhyun.

“Disana ada gubuk. Kita bisa beristirahat sampai pagi datang.” Ujar Sehun menunjuk sebuah gubuk di tengah hutan. “Percuma saja kita mencarinya di tengah malam. Sooyoung juga pasti sedang tidur.”

“Mana bisa kau berfikiran Sooyoung sedang tidur? Dia pasti sedang ketakutan sekarang.” Sahut Luhan.

Sehun memperlihatkan cengiran lebarnya.

Kyuhyun dan Suho cs langsung berjalan menuju gubuk untuk beristirahat. Mereka terlihat sangat lelah.

“Tapi sepertinya gubuk ini ada pemiliknya. Tidak terlihat usang.” Ujar Luhan.

“Permisi…” panggil Suho pada seseorang yang mungkin ada di dalam gubuk itu.

“Sepertinya tidak ada orang. Tapi pintunya terkunci. Sepertinya kita harus beristirahat di teras rumah.” Ujar Luhan

“Tidak apa – apa yang penting kita bisa duduk. Kaki-ku bisa pendek kalau terlalu lama berjalan.” Sahut Sehun.

Kyuhyun dan Suho cs langsung duduk di atas lantai berkeramik yang mulai pecah itu. Udara malam ini cukup dingin terlebih lagi di puncak gunung. Beruntunglah mereka memakai mantel tebal.

Sehun melipat kedua kakinya mendekati dadanya dan menyandarkan kepalanya di bahu Luhan. Perlahan namja imut itu menutup matanya dan tertidur. Terlihat sekali lelah di raut wajahnya.

“Kalian juga harus beristirahat. Besok kita butuh waktu ekstra untuk mencari Sooyoung.” Ujar Kyuhyun.

“Ne.” jawab Suho dan Luhan.

Kyuhyun menyandarkan kepalanya pada dinding lalu memejamkan matanya. Luhan melihat ke arah Kyuhyun yang sudah tertidur pulas.

“Suho~ah, gwenchana?” tanya Luhan.

“Nan molla.”

“Apa yang akan kau lakukan setelah ini?”

“Bagaimana jika benar Kyuhyun Sonsaengnim adalah cinta sejati Sooyoung? Aku tidak akan bisa melakukan apapun.”

“Lalu kau akan menyerah?”

“Aku tidak tahu. Aku sangat mencintainya.”

Luhan merasa iba melihat Suho. Namja itu terlihat rapuh dan putus asa.

“Sebaiknya kita tidur. Kita fikirkan lagi nanti saat kita sudah menemukan Sooyoung.”

Suho mengangguk.

“Luhannie, kau sudah menghubungi orang tua Sooyoung?” tanya Suho.

Luhan membulatkan matanya teringat akan hal itu.

“Ah, aku lupa. Kita harus menghubungi mereka.”

Luhan langsung meraih ponselnya. Ada 19 panggilan tak terjawab dari Ahjumma Choi dan 10 pesan singkat dari kontak yang sama.

“Mereka pasti panik.” Ujar Luhan.

Di lain tempat, di kediaman keluarga Choi. Tuan dan Nyonya Choi masih terlihat panik. Mereka duduk dekat dengan telepon rumah berharap  telepon berdering dan memberikan kabar mengenai anak perempuan mereka satu – satunya. Choi Minho, adik Sooyoung sampai tertidur di sofa. Dia ikut cemas mengetahui Noona-nya belum pulang.

“Kemana anak – anak nakal itu?? Kenapa belum pulang juga??” tanya Nyonya Choi, Tiffany harap – harap cemas.

Kring…. Kring… Kring…

Tuan dan Nyonya Choi berebutan untuk mengangkat telepon. Tuan Choi memelototkan matanya, akhirnya Nyonya Choi mengalah. Namun dia mendekatkan telinganya ke arah telepon.

“Yeobosseo??” ujar Tuan Choi, Siwon.

“Ahjussi…”

“Luhan, kau dimana??”

“Kami di hutan Ahjussi. Sooyoung di culik. Kami ingin mencarinya.”

“MWO?? Bagaimana bisa??”

“Kami juga tidak tahu. Ahjussi, tolong cari bantuan disana. Kita harus menemukan Sooyoung besok sebelum matahari terbenam. Kalau tidak mereka akan membunuh Sooyoung.”

“MWO?? ANDWAE!!” teriak Siwon dan Tiffany histeris.

“Baik aku akan menghubungi polisi setelah ini. Luhan tolong cari Sooyoung. Temukan dia dan selamatkan dia.” Mohon Siwon.

“Tentu Ahjussi.”

Luhan memutuskan teleponnya. Siwon langsung bergerak menelpon detektif dan kantor polisi untuk mencari Sooyoung.

Luhan menghembuskan nafasnya lega karena telah mengabari kedua orang tua Sooyoung. Kemudian pandangannya beralih pada dua orang namja bertubuh besar yang hendak masuk ke gubuk.

“Sedang apa kalian disini?” tanya salah satu namja itu.

“Ahjussi, apa gubuk ini milikmu? Kami sedang mencari teman kami yang hilang.” tanya Luhan.

“Iya ini milikku. Tapi temanmu tidak ada disini.”

“Kalau begitu izinkan kami beristirahat disini.”

Namja itu memandang temannya kemudian mengangguk.
“Baiklah, tapi jangan buat keributan.”

“Ne. Gamsahamnida.”

Dua namja itu langsung masuk ke dalam gubuk dan menguncinya.

“Ku kira di orang jahat. Penampilannya menyeramkan.” Ujar Luhan.

“Jangan pandang seseorang dari luarnya.” Sahut Suho.

“Sudahlah, ayo kita tidur.” Ajak Luhan.

Suho langsung menyenderkan kepalanya dan tertidur. Luhan juga berlaku serupa. Keempat namja itu kini mulai terlelap.

Dua namja itu bergerak menuju sebuah kamar. Di dalam kamar itu terdapat seorang gadis yang terikat.

“Malang sekali nasibmu gadis manis. Kau harus berakhir seperti ini. Ampuni dosaku.” Ujar salah satu namja itu.

Namja itu meninggalkan kamar itu. Gadis itu mengangkat wajahnya. Sooyoung, dialah gadis yang terikat itu. Sooyoung terus menggerak – gerakkan tangannya agar ikatan tangannya terlepas. Tubuhnya terus meronta – meronta.

“Hmmpp… hmmppp….” Keluh Sooyoung.

Srekkk!

Ikatan terlepas. Sooyoung langsung melepas ikatan kakinya dan bekapan mulutnya. Dia melihat sekelilingnya, perhatiannya tertuju pada sebuah jendela. Sooyoung melihat ke arah jendela. Gelap dan menyeramkan.

“Sebaiknya aku pergi besok pagi. Di luar sangat gelap.”

Sooyoung kembali duduk di kursinya dan memasang tali dengan ikatan longgar. Berpura – pura masih terikat. Kemudian memejamkan matanya dan tertidur.

 

***

 

Yoona dan Krystal melangkahkan kakinya menuju gubuk. Yoona membulatkan matanya melihat Kyuhyun di depan gubuknya. Kyuhyun mengerjap – erjapkan matanya dan membulatkan matanya melihat Yoona di hadapannya.Yoona hendak melarikan diri.

“DIMANA SOOYOUNG??” bentak Kyuhyun kasar. Tangan namja itu terulur mencengkeram leher Yoona.

“Aku tidak menyangka kau mencarinya sampai disini.” Ujar Yoona menantang.

Kyuhyun melemahkan cengkeraman tangannya dan melepaskan Yoona. Kyuhyun jatuh berlutut.

“Aku mohon lepaskan Sooyoung.” Ujar Kyuhyun penuh harap.

Suho, Sehun dan Luhan mengerjap – erjapkan matanya mendengar keributan. Dilihatnya Kyuhyun sedang berlutut di hadapan seorang gadis.

“Bukan salahnya… Itu bukan salah Sooyoung.” lanjut Kyuhyun.

“Dia yang sudah menyebabkan Donghae Oppa mati. Aku tidak bisa membiarkan dia hidup.” Ujar Yoona.

“Mwo?? Jadi kau yang sudah menculik Sooyoungie??” ujar Luhan mendekat ke arah Kyuhyun dan Yoona.

Yoona menoleh ke arah tiga namja yang baru bangun tidur itu.

“Jadi kau membawa pasukan kesini, Kyuhyun~ah. Semoga berhasil. Permainan mencari Sooyoung kita mulai dari sekarang.” Ujar Yoona tersenyum sinis.

PRANGG!!

Terdengar suara pecahan kaca.

Yoona dan Krystal bergegas masuk ke dalam gubuk. Kyuhyun dan Suho cs mengikutinya.

Yoona melihat dua bodyguardnya sudah terkapar di lantai dalam keadaan pingsan di samping balok kayu. Dia melihat kamar yang ditempati Sooyoung sudah kosong dan jendela kamar pecah.

“Sial dia kabur.” Umpat Yoona kesal. “Sekarang kalian kejar dia.” Ujar Yoona pada orang suruhannya.

Beberapa namja suruhan Yoona langsung berlari mengejar Sooyoung.

“Jadi kau menyembunyikannya disini?” tanya Kyuhyun sedikit terperangah.

Yoona diam dan memandang Kyuhyun tajam. Kyuhyun membulatkan matanya, tak menyangka ternyata Sooyoung yang dia cari berada dekat dengan mereka. Ekspresi yang sama juga dirasakan oleh Suho cs.

“Kita harus kejar mereka.” Ujar Luhan.

Kyuhyun dan Suho cs langsung bergerak mengejar Sooyoung.

“Onnie, ottokhe?” tanya Krystal cemas.

“Dia pasti tertangkap kembali. Sebaiknya kita ikuti mereka.” Ujar Yoona dingin.

Krystal mengangguk. Yoona dan Krystal ikut mengejar Sooyoung.

Sooyoung berlari tergesa – gesa berulang kali dia terjatuh karena tersandung bebatuan. Keringat mengucur deras dari pelipisnya hingga dia menghentikan laju kakinya kala melihat pandangan di depannya. Sebuah jurang yang cukup dalam. Sooyoung meneguk ludahnya pahit kemudian membalikkan badannya.

“Sudah cukup lari paginya, Nona Choi Sooyoung?”  ujar Yoona tersenyum sinis.

Sooyoung terlihat ketakutan. Yoona terus melangkahkan kakinya mendekat ke arah Sooyoung. Sooyoung hanya diam di tempat. Tidak bisa menghindar. Yoona mencengkeram tangan Sooyoung.

“Akh!” ringis Sooyoung kesakitan.

“Sepertinya aku harus dengan cepat mengakhirnya sekarang juga.”

“Tolong jangan sakiti aku.” Ujar Sooyoung memelas.

Sooyoung mulai menangis.

“Jangan menangis Sooyoungie… Apa kau punya kata – kata terakhir yang akan kau harus kau sampaikan? Nanti aku akan menyampaikannya pada kedua orang tuamu.”

“Tolong lepaskan aku.” Pinta Sooyoung memohon.

“Mianhae… Sooyoung~ah. Aku tidak bisa mengabulkan permintaanmu.”

Kyuhyun dan Suho cs tiba di pinggir jurang. Mereka membulatkan matanya melihat Yoona mencengkeram lengan Sooyoung.

“Aku mohon Yoong jangan lakukan itu.” Pinta Kyuhyun memelas.

“Ah, kalian sudah datang. Mau mengatakan sesuatu sebelum Sooyoungie meninggalkan kalian?”

“Yoong…”

“Nenek sihir, lepaskan dia!!” bentak Sehun.

Yoona menggerak – gerakkan tangannya hendak menjatuhkan Sooyoung. Sooyoung berteriak.

“Arghh!! jangan lakukan itu!!” seru Sooyoung ketakutan.

Yoona terus menggerak – gerakkan tangannya. Sooyoung mencoba meraih tubuh Yoona sebagai pegangan.

Sebuah batu bergerak menggelincir sepasang kaki hingga sepasang kaki itu jatuh terpeleset.

“AAARRRRGGGHHH!!!” gadis itu jatuh ke dalam jurang yang dalam.

Kyuhyun hanya bisa terpana melihat seseorang yang pernah menjadi bagian masa lalunya itu jatuh ke jurang. Matanya mulai memerah. Suho cs membulatkan matanya melihat kejadian itu.

“Tidak mungkin.” Ujar Luhan

“Semuanya berakhir.” Ujar Sehun.

Kyuhyun menjatuhkan tubuhnya. Pandangannya kosong. Air matanya mulai mengalir deras.

“Mianhae….” batin Kyuhyun.

 

TO BE CONTINUED….

 

Part 8 selesai. Gimana readers?? Makin gaje yah… Mungkin ini tinggal beberapa part lagi. Keep RCL yah… tinggalkan jejak kalian. Hargai hasil karya author. Gamsahamnida… ^^


Grab! Actually Its Yours (Part 4)

$
0
0

Grab! Actually its yours(part 4)

Main Cast: Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun
Support cast: Choi Siwon, and snsd member
Genre: Romance
Length: 15+
Author:dvsafina
Disclaimer: Cerita ini asli milik saya! Cast dan support milik tuhan dan orang tua mereka.

-Happy reading-

Taeyeon menyambutku dengan senyum lebar. Aku menatapnya aneh. Tak seperti biasanya ia seperti ini, di lanjutkan dengan kedatangan ke-7 member di belakang Taeyeon. Aku sudah yakin, situasi seperti ini biasanya tidak bagus. Misalnya; taeyeon pasti akan meminta sesuatu, atau meminta mengatakan sesuatu.

…mengatakan sesuatu? Tunggu!, jangan bilang kalau dia ingin menanyakan kejadian tadi. Ya tuhan-

“Sooyoung ah

Tuhkan mereka mulai!, lihat saja mereka sudah berjalan pelan kesini; kearahku. Astaga, aku jadi semakin takut. Bagaimana jika tebakanku benar? Mereka akan menanyakan tentang kejadian tadi? Bisa hancur reputasi ku.

“Bagaimana kencamu?” Aku terdiam.

Bagaimana ini?

Mereka menatapku penasaran. “Eung, b-baik kok” Kataku sambil menggigit bibir bawahku. Gugup? Tentu saja. Tadi aku sudah mengatakan kalau aku mengatakan tentang kejadian tadi, bisa-bisa reputasi ku rusak.

“Ceritakan pada kami” Kata Hyoyeon. Aku menatap mereka dengan mata yang hampir keluar. Ceritakan pada mereka? Shireo!!

Eoh, eonnideul, Seohyun, Yoona aku ceritakan kapan-kapan saja eotte? Malam ini aku terlalu lelah. Eotte?

Geure-

Aku mengeluarkan nafas lega. Akhirnya mereka percaya juga dengan akal-akalanku. Tapi sebenarnya tentang aku akan meceritakan pada mereka kapan kapan itu hanya janji. Aku tak mau reputasi ku sebagai yeoja cute/? Ter-injak injak hanya karna kejadian tadi.

“Tunggu Sooyoung ah

“Kami tak melihat ada guratan lelah di wajahmu. Kau berbohong ya?”

“Eh, tidak! Aku sama sekali tidak berbohong kok” Elakku.

“Sudahlah eonni, kau sama sekali tak pandai berbohong. Lebih baik kau ceritakan kencanmu itu pada kami” Ucap Yoona. Ke-8 member hanya mengangguk. Sedangkan aku? Berdiri dengan tubuh gemetaran, serta keringat dingin sebiji jagung mulai keluar dari pelipisku.

“Tapi, aku benar-benar lelah” Ucapku berdusta.

Mereka menatapku sebentar. Dan dengan kekuatan yang luar biasa, mereka menarikku menuju ruang tengah; ruang dimana kami biasanya berbagi cerita. Mereka mendudukanku di tengah-tengah, sedangkat mereka duduk mengelilingiku.

“Nah, silahkan mulai” Ucap Taeyeon dengan senyum mengejeknya.

Flashback

Pelayan itu menaruh nampan yang berisi segudang makananku dan sebagian kecil makanan alien itu-Kyuhyun. Aku langsung mengambil semua makanan yang sudah ku pesan dengan cepat. Memakannya tanpa memperdulikan Kyuhyun yang mungkin sedang menatapku dengan pandangan anehnya.

Aku mengambil bibimbap yang tersedia di depan Kyuhyun. Mengambilnya tanpa mengalihkan pandangan dari makanan itu serta tak melihat Kyuhyun.
Aku juga memakan bibimbap itu dengan lahap.

Ya! Ya! Kurus, makan pelan-pelan saja” Ketus Kyuhyun. Aku masih tak peduli. Yang kupedulikan sekarang hanyalah makanan. Food is everything, right?

Aigoo, hey kurus! Kau keras kepala sekali. Tak mendengarkan apa yang aku katakan”

“Aku mendengarkanmu kok”

“Kau lihat! Akibat kau makan jadi seperti ini-“

Aku berhenti memakan bibimbapku. Kyuhyun menatapku dengan pandangan sendunya. Lalu ia mendekat kepadaku dan..

TAK!

Ya! Kenapa kau menjitakku hah?! Dasar alien sialan, itu sakit bodoh!”

TAK!

Ya! Alien geuman-

TAK!

“Sekali kau berbicara jitakan akan terus melayang dikepalamu”

Flashback End

“Dan aku hanya diam setelah itu. Pertama aku mengira bahwa ia akan menciumku”

Aku menyelesaikan ceritaku, setelah itu menarik nafas panjang dan menghembuskannya pelan. Para member hanya menatapku cengo.
sedetik kemudian mereka tertawa terbahak-bahak. Tanpa henti. Sampai-samapi Taeyeon dan Hyoyeon sudah terjungkal/?

Huft.. benarkan? Inilah yang aku bayangkan dari tadi. Mereka akan tertawa terbahak bahak seperti ini setelah mendengar ceritaku. Dan tentu saja reputasiku rusak. Huft.. tak adil sekali.

Ya! Ya! Sudah ketawanya tak ada yang lucu” Ucapku sambil cemberut.

“Kau berbohong Young, ceritamu sangat lucu haha..”

“Yaya terserah”

—-

“Sooyoung eonni! ppalli kita akan berangkat sekarang”

“Ya tuhan. Kau gila apa? Aku membawa barang sebanyak ini kau suruh cepat?”

Eonni salah sendiri, itu hukuman buat yang bangun paling telat. Dan kebetulan atau disengaja aku tak tau, yang bangun paling telat itu kan eonni

“Tapi tadi malam kalian sudah menertawakan aku. Seharusnya kalian yang aku hukum” Ucapku sambil memonyongkan bibirku. Seohyun hanya tersenyum tidak jelas. Huh, dua hari ini aku terus dibekali kesialan. Sudah tadi malam ditertawakan, sekarang bangun telat dan hukumannya harus membawa barang-barang member snsd sebanyak ini? Bisa-bisa aku yang kurus bisa remuk.

“Sebenarnya kita akan kemana?” Tanyaku sambil memasuki bag kebagasi bus pribadi yang kami pesan.

“Kita akan pergi Camping ke hutan paling mengerikan dengan Super junior oppadeul” Ucap Yuri.

Akan pergi camping ke hutan paling mengerikan dengan super junior oppadeul…?
Tunggu! Jika ada Super Junior, berarti alien buncit itu akan ikut kan? Hah sesange-

“Taeyeon ah, apakah alien buncit juga ikut?”

“Siapa alien buncit Soo?”

“Tentu saja dia, Kyuhyun”

“Tumben kau menanyakn Kyuhyun oppa?”

“Sudaah jawab saja!”

“Iya dia ikut”

Dan kesialanku dimulai lagi pasti!.

Aku menduduki kursi penumoang paling depan bersama Jessica. Jessica tak henti-hentinya mengeluarkan senyum manisnya sambil bernyanyi nyanyi kecil. Sangat bikin iri. Dia sangat senang, dan aku mungkin akan menjadi bahan jahil Kyuhyun nanti disana, atau aku akan menjadi bahan tertawa ia setelah kami sampai disana.

“Oh iya aku lupa. Eonnideul tadi siwon oppa menelfon- katanya mereka menyuruh kita untuk mampir ke dorm mereka menggunakan bus ini. Katanya bus yang mereka pesan ban nya bocor, jadi kita akan berbagi tempat dengan mereka di bus ini” Ucap Seohyun.

Ke-7 member mengangguk senang, keanehan mungkin terjadi. Jessica yang mengangguk paling senang serta senyumnya tak pernah lepas dari bibir mungkilnya itu. Ada apa ya?

Tunggu! Tapi jika kami harus berbagi tempat di bus ini dengan Super Junior berarti alien buncit akan satu bus denganku kan? Berarti aku harus bertemu dia? Ya tuhan, lebih baik aku naik bus umum saja.

—-

“Kyuhyun ayo cepat”

“Yaya! Tunggu saja susah sekali”

“YA! Maknae kurang aja, sopan sedikit dengan hyungmu”

Aku menutup mulutku menahan tawa. Mendengar teriakan Siwon oppa yang memarahi Kyuhyun karena kurang aja padanya.

Mereka; Kyuhyun dan Siwon oppa naik kedalam bus. Aku sempat tersenyum kepada Siwon oppa sebelum mereka berjalan kebelakang.

Hyung, kita harus duduk dimana? Kursinya penuh semua” Ucap Kyuhyun.

“Siwon oppa!! Duduk disebelahku saja, disini kosong kok” Ucapku. Siwon oppa terliaht ragu setelah mendapat tatapan tajam dari Kyuhyun.

“Ehm, Siwon oppa duduk disebelahku saja, di sebelahku juga kosong” Sela Tiffany. Siwon oppa mengangguk lalu berjalan menuju kursi dibelakangku yaitu kursi Tiffany dan duduk disebelahnya.

“Jadi aku akan duduk dimana?” Tanya Kyuhyun.

Yang lain hanya tertawa misterius. “Tentu saja duduk disebelah Sooyoungie” Ucap mereka semua serempak.

“Mwo?! Duduk di sebelah dia?” Teriak kami serempak sambil menunjuk satu sama lain. Semua member Snsd dan Super Junior mengangguk sambil tersenyum mengejek.

Kyuhyun menatap kearahku sambil berkacak pinggang lalu mengeluarkan lidahnya. Aku membalasnya. Lalu ia berjalan kesini dan mendudukan pantatnya tepat disebelahku. Ia mengambil earphonenya lalu memasangnya tanpa memperdulikan aku yang menatapnya sambil mengerutkan jidatku.

T B C

Note: annyeonghaseyo saya kembali dengan bawa ff ini. Gimana hihihi? Jelek kan? Sebenarnya aku sedikit ga ngerti sama jalan ceritanya :3 jadi wajar aja kalo kalian nanti komennya aneh. Maaf juga, karena saya jarang sekali- ah lebih tepatnya malas lanjutin ff. mungkin makanya jadinya aneh gini yak? Terus aku gabisa buat kata-katanya biar srek gimana gitu. Mungkin karena udah kebisasaan main rp ya? Nah, intinya semoga kalian suka sama part yang ini, oh ya part selanjutnya adalah part terakhir dan mungkin moment Kyuyoungnya bakalan banyaaaaak banget, mungkin ya. Soalnya saya kan udah pernah bilang kalo aku gabisa buat ff yang romance gimana gitu’-‘)9. Satu lagi, biar aku semangan komen part ini dibatasin ya, minimal 80an lah. Kalo ga sampe mungkin part terakhir bakalan di protect. Gapapa kan? Dan juga yang mau lebih dekat bisa follow @dvsafina. Jangan sungkan-sungkan mention atau apalah, saya gak marah kok :3 udah ah cukup. Sekian-

 

 

 

 


Protected: [PART 10] My Sadness

$
0
0

This post is password protected. You must visit the website and enter the password to continue reading.


Teaser [PART 10] My Sadness

$
0
0

My Sadness

my-sadness

Author : rahmafrb

Genre : Romance, Sad, Family, Friendship

Length : Sequel

Rating : PG + 15

Poster by unnikna

Main Cast :

  • Choi Sooyoung
  • Cho Kyuhyun

Other Cast :

  • Choi Family
  • Cho Family
  • SM Family

Disclaimer :

FF ini benar imajinasiku, jika ada kesamaan dengan FF kalian. Harap kasih tahu aku ke acc twitterku : @rahmaFRB

—————

Prolog Part 1 Part 2 Part 3 Part 4 Part 5 Part 6 Part 7 Part 8 Part 9

Kyuhyun mencium punggung tangan Sooyoung dengan lembut diikuti setetes cairan bening yang jatuh dari pelupuk matanya, ‘Aku pikir kau sudah bahagia denganku. Tapi ternyata, kesedihan masih menghampirimu setelah kita memulai semuanya dari awal.’

*

“Eomeoni, aku yang menyuruhnya mengambil tugas keluar kota itu.” selanya dengan senyuman penuh kepalsuan.

*

“Aku tak akan merasakan rasa sakit seperti ini jika kau tak pernah ada. Perubahan ini tak akan terjadi jika kau tak ada diantara kami. Kau seharusnya tak ada di kehidupanku dan Kyuhyun, Sooyoung-ssi.” ujar perempuan itu bertubi-tubi dengan airmata yang mengalir dari pelupuk matanya.

*

Tuhan, aku ingin menghilang saja. Aku tak mampu memikul rasa sakit ini lagi. Aku tak mampu berdiri dengan semua hal yang telah terjadi dalam hidup ini.

*

Lelaki itu langsung menarik tubuh Sooyoung ke dalam dekapannya, “Biarkan aku memelukmu. Aku merindukanmu. Sangat merindukanmu.”

—————————-

Mau tahu selengkapnya? Klik ini

Tanya ke line : rahmafrb, atau ke twitter aku yang tertera di disclaimer. Aku pasti kasih kok, aku tunggu yaa :)


I Love My Songsaengnim (Part 3)

$
0
0

Title/Judul  : I Love My Songsaengnim (Part 3)

Length : Series

Rating : G

Genre : Romance, Humor (maybe)

Author : Chosooyoung91(Agisna)

Cast/Pemain  :

  • Choi Sooyoung
  • Cho  Kyuhyun
  • Kwon Yuri
  • Kim JongWoon/Yesung

Other Cast : Find by yourself

Note dari author : Be good readers!!

H.U.L.I [Hope You Like It]

Happy Reading ;) Enjoy it.

~~~

Sooyoung P.O.V

Kenapa Yuri jadi marah-marah kepadaku. Aku kan hanya membantunya agar tidak kepedasan lagi, buktinya lihat dia tidak kepedasan lagikan, dan tadi apa yang dia bilang tugasnya aku yang mengerjakan. Apakah dia gila mengerjakan tugasku yang 8 lembar saja hampir membuat otakku berasap apalagi mengerjakan tugasnya yang 10 lembar. Uhh Lebih baik aku tidur saja besok aku harus sekolah.

-

Sinar Pagi Matahari memasuki celah-celah jendela kamarku.

“eoh Sudah pagi”ucapku, lalu aku bergegas memasuki kamar mandi Kalian pasti tau mengapa aku kekamar mandikan?pastinya untuk mandi. Setelah 15 menit aku keluar kamar mandi untuk memakai seragam berwarna Biru Telor Asin ku setelah itu aku mengambil Tasku dan turun kebawah. Saat aku sedang menuruni tangga ada yang mengetuk pintu rumahku dan aku langsung menuju pintu,ternyata yang datang adalah Ahra Eonni.

“Annyeong” Sapa Ahra eonni.

“Annyeong” balasku.

“Kau akan berangkat sekolah?” Tanya Ahra Eonni.

“Ne” balasku sambil tersenyum.

“Sudah Sarapan belum?” tanyanya lagi.

“Hmmm… Belum” balasku.

“Ini Ada nasi goreng kimchi, tadi Eonni memasak terlalu banyak” Ucap Ahra Eonni sambil menyodorkan Kotak makan.

“Tidak usah repot-repot Eonni, aku sarapan disekolah saja” balasku sambil tersenyum.

“Tidak apa-apa, masih ada waktu untuk Sarapan” ucap Ahra eonni.

“Hmm… Apa tidak merepotkan?” tanyaku malu-malu.

“Anio…” ucap Ahra eonni.

“Gumawo Eonni”ucapku dan dibalas anggukan oleh Ahra Eonni dan dia langsung berlalu, Setelah Ahra Eonni tidak terlihat aku langsung masuk kedalam rumah dan memakannya. Ternyata Ahra eonni pintar memasak ya, masakannya enak sekali. Setelah selesai makan aku langsung Berangkat sekolah.

Sooyoung P.O.V end

-

“Kenapa hujannya tidak reda-reda?” ucap seorang yeoja yang bernama Sooyoung itu. Sekarang Kota Seoul sedang diguyur hujan deras termasuk sekolah Sooyoung Seoul SHS (Senior High School), dan Yeoja yang bernama Sooyoung itu sedang memikirkan bagaimana caranya ia pulang kerumahnya.

Sooyoung P.O.V

Huh! Bagaimana ini hujannya semakin deras. Jika aku pulangnya hujan-hujanan aku takut kejadian saat aku Sekolah Dasar terulang lagi dan aku juga tidak bisa bertahan dalam keadaan kedinginan…

FlashBack

Hari itu Seoul Elementary School sedang diguyur hujan.Aku sedang berdiri Melihat Hujan yang deras itu.

“Sooyoung-ah kau tidak pulang?” Tanya temanku yang bernama Sunny itu yang tiba-tiba sudah ada disebelahku.

“Eh, Sunny… belum” balasku.

“Kau sedang menunggu ada yang jemput?” tanyanya lagi.

“Ne, aku menunggu Eommaku mungkin dia sedang menjemput eonniku dulu” balasku.

“Kenapa tidak pulang sendiri saja, Rumahmu kan dekat tinggal jalan saja” ucap Sunny.

“Ayo pulang bersama, kita hujan-hujanan. Hujan-hujanan itu seru sekali. Apakah kau sudah pernah hujan-hujanan sebelumnya?” Tanya Sunny.

“Hujan-hujanan itu apa?” Tanyaku polos.

“Kau tidak tahu…?” Tanya sunny, aku menggeleng dan sedetik kemudian Sunny tertawa.

“Hahahahaha….”tawa Sunny. Sebenarnya apa yang ia tertawakan.

“Jinjja, kau tidak tahu?” Tanya Sunny lagi Sambil tertawa kecil.

“Ne” ucapku benar-benar tidak tahu.

Baiklah. Hujan-hujanan itu hmm…apa ya?” ucap Sunny sambil berfikir.

“Hujan-hujanan itu hmmm…basah-basahan iya basah-basahan” ucapnya.

“Kajja kau mau pulang bersama tidak” Tanyanya, aku pun mengangguk.’Sepertinya hujan-hujanan itu menarik’

“Siap…” Ucapnya.

Itungan ke-3 kita berlari bersama-sama” ucapnya lagi.

“Hanah…”

“Dul…”

“Set”

“Kajja”

Kamipun berlari, ternyata yang Sunny bilang itu benar hujan-hujan itu menyenangkan.Tapi mengapa lama-kelamaan Kepalaku pusing dan tubuhku lemas ya? Aku terjatuh.

“Sooyoung-ah gwenchana?” Ucap Sunny yang terakhir kali kudengar dan setelah itu aku tak sadar.

-

Aku mebuka mataku dan aku melihat Eomma disampingku.

“Eomma…” ucapku.

“Kau sudah sadar?” Tanya eommaku.

Memangnya apa yang terjadi dan aku ada dimana?”

“Kau, jangan pernah Hujan-hujanan lagi ya.Tubuhmu akan lemah jika kau dalam keadaan dingin jadi kau tidak boleh kedinginan dan kau ada di rumah sakit” jelas eommaku.

“Lalu temanku Sunny kemana?” tanyaku yang ingat bahwa terakhir kalinya aku bersamanya.

“Eomma tidak tahu dia tiba-tiba menghilang begitu saja” ucap eommaku.

Dan esoknya aku sudah boleh pulang dan menjalankan aktivitasku seperti biasa. Tetapi disekolah aku tak pernah bertemu Sunny lagi banyak yang bilang keluarga Sunny pindah ke Jepang.

FlashBack off

Ya Ampun Hujannya belum reda-reda juga. Apa aku nekat saja untuk hujan-hujanan tapikan Rumahku jauh sekali dari sini. Tiba-tiba ada sebuah mobil Hyundai NF sonata Hitam yang berhenti didepanku dan pemiliknya membuka kaca mobilnya. OMO!! Ternyata pemilik mobil itu adalah Cho Songsaengnim atau nama lengkapnya Cho Kyuhyun.

“Kau sedang apa?” tanyanya dengan datar.

“Aku sedang menunggu hujan reda” balasku.

“Aku dengar hujannya tidak akan berhenti sampai nanti malam”ucapnya.” semoga dia mau menawarkan tumpangan untukku”aku berharap dalam hati.

“Naiklah, aku akan mengantarmu pulang” ucapnya, apa? Aku tidak salah dengar, dia mau meberiku tumpangan.

“Tadi kau bilang apa??” Ucapku pura-pura tak mendengar.

“Cepat mau naik tidak?” Ucapnya.

“Ne”

Didalam mobil keadannya sangat hening hanya ada suara Hujan jatuh ketanah dari luar,

“Kyu…Hyun oppa” ucapku ragu.

“Wae?” tanyanya sambil menatapku sekilas.

“Anio…apa aku boleh memanggilmu seperti itu?” tanyaku.

“Ne, terserah kau saja” ucapnya, sedangkan aku hanya tersenyum.Mengapa aku Senang sekali?dan dadaku kenapa jadi berdebar-debar lagi? Molla.

Baby Baby Baby Baby Baby [From U - Superjunior]

Tenyata itu suara handphonenya yang bordering ada panggilan masuk dan dia langsung masangkan Headset ketelinganya lalu mulai berbicara.

“Yeobseo” ucapnya berbicara kepada seseorang yang berada disebrang sana.

“…”

“Memang kau ada kelas hari ini?” tanyanya.

“…”

“Baiklah, tunggu disitu” ucapnya langsung melepaskan headsetnya dan memutar balik mobilnya.

“Kita mau kemana?” tanyaku.

“Kekampusku, menjemput Yesung” ucapnya datar(-_-)

“Oh” ucapku.

-

“Kau ingin ikut atau tunggu disini saja?” Tanya Kyuhyun saat kami sudah sampai dihalaman kampusnya.

“Ikut saja”ucapku, dan dia langsung mengambil payung hitamnya di jok belakang lalu ia langsung memberikannya padaku.

“Pakailah” ucapnya.

“Lalu oppa bagaimana?” tanyaku.

“Gwencahana”balasnya dan kami turun dari mobil lalu aku segera berlari kearah kyuhyun dan memayunginya, dia langsung menatapku dan dibalas senyuman olehku.

“Satu payung untuk berdua tidak masalahkan?” ucapku sambil tertawa kecil dan sedetik kemudian dia tersenyum Ya Tuhan betapa manisnya senyumanya itu, OMO!! Mengapa jantungku semakin berdebar-debar? Semakin lama kenapa kepalaku pusing dan tubuhku lemas? Apa jangan-jangan aku sakit lagi? Memang sih Udaranya sangat dingin apa lagi sekarang Hujan deras disertai Angin, aku hampir terjatuh tetapi aku langsung memegang tangan Kyuhyun dan Kyuhyun pun menatap kearahku.

“Gwenchana?” tanyanya, aku hanya mengagguk lemah.

“Wajahmu Pucat, apa kau yakin tidak apa-apa?” tanyanya cemas.

“Gwenchana”ucapku lemah, dia langsung merapatkan tubuhnya dengan tubuhku dan memegang bahuku

“Aku tahu kau pasti kedinginan”ucapnya aku membalas pelukannya.

“Darimana kau tahu?” tanyaku disela-sela pelukan kami.

“Hanya menebak” balasnya.

Kenapa Jantungku semakin berdebar-debar? Aku takut dia mendengar suara jantungku yang berdebar-debar ini jika dia sampai mendengarnya bagaimana? itu sangat memalukan sekali.

Sooyoung P.O.V end

-

“Ah…Hujan tidak berhenti-berhenti”ucap seorang Namja bernama Yesung.Sekarang Yesung, kyuhyun, danSooyoung sedang berada didalam mobil setelah tadi kyuhyun dan sooyoung menjemput Yesung di kampusnya

“Lalu kau ingin kemana?”Tanya kyuhyun kepada Yesung

“Hujan-hujan begini bagaimana jika kita ke kedai Ramen Pedas”ucap yesung semangat

“Bagaimana, kau mau tidak?”Tanya Kyuhyun kepada Sooyoung dan hanya dibalas anggukan oleh Sooyoung

Kyuhyun melajukan mobilnya ke Kedai Ramen Pedas

-

Mereka telah sampai di Kedai Ramen Pedas

“Selamat Datang di kedai Ramen Pedas”Ucap seorang pelayan Kedai itu

“Kalian ingin Ramen Level berapa?”Ucap Pelayan Kedai

“Aku 10”ucap Yesung

“Aku 15”Ucap Kyuhyun tak mau kalah dari Yesung

“Aku 18”Ucap Yesung lagi

“Aku 20”ucap Kyuhyun lagi

“Yang benar Level berapa?”Tanya Pelayan Kedai itu bingung

“Aku 7 saja”ucap Yesung

“Aku 8 Saja”ucap Kyuhyun

“Aku Level 2 saja”ucap Sooyoung sambil tersenyum lebar menunjukkan gigi putihnya itu

“Ne?” ucap Yesung dan Kyuhyun tak percaya

“Hahahaha Kau pasti tidak beranikan?”Ledek Yesung sambil tertawa

“Hahahaha…aku kira kau yeoja pemberani”Tambah Kyuhyun sambil tertawa juga

“Kalian tidak usah tertawa lihat saja nanti aku yakin kalian berdua akan menangis dan Teriak karena Kepedesan”Ucap Sooyoung Kesal

“Oh ya biar lebih seru bagaimana jika kita taruhan. Orang yang kepedesan harus meneraktir makan ramen ini?” Usul Kyuhyun.

“Oke!!” ucap Sooyoung.

“Oke!!!” ucap Yesung.

“Ini pesanannya Level 10, 15, dan 3”ucap pelayan kedai yang datang dengan psanan mereka

“Selamat Kepedesan”ucap Sooyoung sambil terkikik dan memulai acara makannya dengan tenang (yaiyalah sooyoungkan pesen Level 3-__-#abaikan)

“Selamat Menangis” ucap Kyuhyun lalu memulai acara memakannya.

“Selamat Makan” Ucap Yesung lalu mulai memakan Ramennya.

2 Menit Kemudian…

“Kau menangis?” Tanya Sooyoung kepada Yesung saat melihat mata Yesung yang berair.

“Menangislah sepuasnya Yesung-ah tetapi kau harus siap-siap uang jajanmu akan habis untuk meneraktir kita” ucap Kyuhyun sambil tertawa.

“Huaa!!!Eomma Air….Air mana?” Teriak Yesung.

“Ajusshi aku minta air” teriak yesung kepada pelayan kedai.

“Mianhae kami sedang kehabisan air karena dari tadi banyak orang yang meminta air lebih dari 5 gelas.Sekali lagi Kami Minta Maaf” ucap pelayan kedai.

“Mwo?!!!” ucap yesung tidak percaya Airnya Habis??

“Hahahahahahahahahahhaahhhaaa…Kau sama saja dengan Yuri” Ucap Sooyoung sambil tertawa terbahak-bahak.

“Hahahahahaha”Kyuhyun tertawa terbahak-bahak juga

“Lihat wajahmu merah dan mengeluarkan air mata”Ucap Kyuhyun tambah tertawa

“Huh!kau pesan Level 15kan?mengapa kau tidak kepedesan?”Tanya Yesung

“Molla mungkin kokinya salah memasukan bubuk cabe?”jawab kyuhyun asal

“Huuu…Huuu…”tangis Yesung (seperti apa sih pedasnya oppa?#abaikan)

“Haaaahhahahhahahahahahahaaaahahaha”Tawa Sooyoung lagi sambil memegangi perutnya

“Aduh!!perutku sakit aku tidak kuat melihat expressimu yang tambah Parah hahaha”Ucap Sooyoung.Saat Sooyoung sedang tertawa terbahak-bahak dengan mulut terbuka lebar Yesung langsung memasukan Ramennya kedalam mulut sooyoung

Hening.

“Huaaaaaaaa…..”Teriak Sooyoung.ternyata Ramennya Yesung berhasil membuat Sooyoung berteriak kepedesan

“Hhahahahahaha….Rasakan betapa pedasnya ramenku”ucap Yesung senang smbil tertawa

“Hahahaha…Muka putihmu berubah menjadi merah hahahaha”ucap Kyuhyun tambah tertawa terbahak-bahak

“Huaaaa…sepertinya kokinnya salah memasukkan bubuk cabe mengapa pedas sekali Ramen kau(Yesung)”ucap Sooyoung sambil mengipas-ngipaskan lidahnya

“Huh!payah kau baru makan satu sendok saja sudah berteriak”ucap Yesung

“Berarti kalian berdua harus meneraktirku makan ramen Asikkk!!Uang jajanku masih utuh “Ucap Kyuhyun Senang

“Aku penasran dengan Ramenmu sepertinya ramenmu tidak dimasukkan bubuk cabe ya?”ucap Sooyoung kepada kyuhyun

“Molla.Coba kau rasakan saja sendiri”ucap Kyuhyun

Sooyoung mulai memakan Ramen Kyuhyun

“Tidak Pedas”ucap Sooyoung

“Benarkah?!!coba aku ingin mencoba”ucap Yesung

“Kena kalian!Haahahaha aku yakin ramenku SANGAT PEDAS, lihat saja nanti reaksi kalian.Memang diawal tidak pedas tapi saat ramenya sudah masuk kedalam perut pedasnya Luar Biasa”ucap Kyuhun dalam hati

Yesung mulai memakan Ramen Kyuhyun

“Benar tidak pedas, kau curang kyu.Ramenmu tidak-“ucapan Yesung terpotong karena Sooyoung tiba-tiba berteriak

“Huuuuuuuuaaaaaaaa Pedas Sekali.Aku sudah tidak kuat, aku ingin mengakhiri acara makan ramen pedas ini”ucap Sooyoung

“Huuuuuuaaaaa kau benar sooyoung-ah ramennya pedas sekali mlebihi ramenku.aku juga ingin mengakhirinya akku tidak kuat dan aku ingin AIR”ucap Yesung

“hahahahahaahhahahaa…jadi kalian berdua menyerah?yeeee uang jajanku utuh hahaha”ucap kyuhyun sambil tertawa

Kyuhyun P.O.V

Akhirnya uang jajanku Utuh haahahaha*EviLaugh.kalian ingin tahu tidak rahasiaku?pasti ingin dong.Jadi sebenarnya aku hanya berpura-pura memakan ramennya dan saat mereka tidak melihat aku langsung membuang ramenya ke kolong meja kedai hahahahahahaha tapi aku tidak membuang semua ramennya hanya setengahnya saja yang ku buang.itu jawabanku jika kalian bertanya -kenapa kyuhyun tidak kepedesan?- dan ingat Jangan Memberitahu Sooyoung dan Yesung Oke.

“Eh ini apa?”Tanya Sooyoung saat dia melihat kekolong meja kedai

“Ramen?”lanjut Sooyoung

“Ini Ramen siapa?”lanjutnya lagi. GAWAT Sooyoung menemukan ramen yang kubuang di kolong meja kedai

“Iya itu Ramen siapa?”ucap Yesung, tiba-tiba Yesung dan Sooyoung menatap tajam kearahku

“Oh Jadi ini Rahasia mu agar tidak kepedasan?”ucap Yesung

“Ani itu bukn Ramenku….mmm….Ramenku sudah ku makan iya sudah kumakan”ucapku gugup dan takut

“Lalu mengapa Ramen ini tepat berada didekatmu dan mengapa kau tidak kepedesan padahal kau memakannya?”Tanya Sooyoung Curiga

“Aku tidak tahu mungkin itu ramen orang lain”Jawabku penuh Kebohongan

“Dari tadi yang berada disinikan kau”Ucap sooyoung

“Aku tidak Tahu”ucapku masih tidak mau mengaku

“Baik jika kau tidak mau mengaku aku akan bilang kepada Ahra noona agar menhanguskan Barang-barang kesayanganmu seperti PSP,Video Game, dan barang lainnya”Ucap Yesung.Mengahnguskan barang-barang kesayanganku?tidak itu tidak boleh terjadi karena rata-rata barang – barang kesayanganku itu LIMITED EDITION #KyuppaPamer#.Baiklah aku mengaku saja

“Ne itu ramenku”ucapku sedih(?)

“Akhirnya kau mengaku juga”ucap Yesung

“Karena kau sudah membuang ramenmu itu artinya kau berbuat Curang karena kau berbuat Curang kau yang harus meneraktir kita”ucap Yesung semangat

“Ne?!tapikan aku tidak kepedesan”ucapku

“Iya aku tahu tapi kau telah berbuat Curang pokokya Harus meneraktir Kita”Ucap Sooyoung

“Hmmm…Jika seperti ini apa boleh buat Baiklah”ucapku pasrah

“Sooyoung-ah Kita tidak jadi kehilagan uang jajan kita yeeee”Ucap yesung kepada Sooyoung

“Ne Oppa”ucap Sooyoung

 “Ya sudah makannya sudah selesaikan?”Tanyaku

“Ne”jawab yesung dan Sooyoung

“Kalian tunggu dimobil saja aku kekasir dulu”ucapku.

Kyuhyun P.O.V end

………………….

“Sekarang kita mau kemana lagi?”Tanya Kyuhyun di dalam mobil

“Ke Mall saja, aku ingin beli es krim”usul SooYoung

“Beli es krim saja harus ke mall?”ucap Kyuhyun

“Tidak apa-apa sekalian kita jalan-jalan”ucap Yesung

“Baiklah”

@Mall

“Kyuhyun Oppa,Yesung Oppa kajja kita beli  es krim”ajak Sooyoung kepada KyuSung

“Ahjumma es krim Strawberry satu”ucap Sooyoung kepada ahjumma penjual es krim

“Coklat satu”ucap Kyuhyun

“Vanilla satu”ucap Yesung

Ahjumma langsung memberikan es krimnya

“Ini Strawberry, coklat,Vanilla”ucap Ahjumma

“Gumawo”ucap mereka ber-3 kepada Ahjumma penjual es krim

“Oppa kita duduk disitu saja”ucap sooyoung sambil menunjuk bangku kosong

“Ne”Ucap KyuSung-KYUhyun yeSUNG-

Mereka menuju bangku lalu duduk

Mereka sibuk dengan es krim masing – masing

“Sudah Habis”ucap Sooyoung saat es krimnya sudah habis

“Cepat sekali”ucap Kyuhyun

“Iya, kau menggunakan ilmu apa agar es krimnya cepat habis?”Tanya Yesung

“Ihh!!!kalian itu”ucap Sooyoung cemberut

“Akukan hanya bercanda”ucap Yesung

“Kyuhyun!”Teriak seorang Yeoja.Kyuhyun yang merasa dipanggil nama-nya-pun menoleh kearah yeoja yang memanggilnya tadi dan beberapa saat matanya membulat lebar tak percaya

“Victoria Noona, bogoshippoyo”ucap Yesung kepada yeoja yang memanggil nama Kyuhyun itu,ternyata namanya Victoria

“Kyuhyun,ternyata kau benar kyuhyun”ucap Victoria dan tak memperdulikan Yesung

“Aku tak menyangka bisa bertemumu lagi Kyuhyun”ucap Victoria lagi

Hening…tak ada yang menaggapi ucapan Victoria termasuk Kyuhyun karena kyuhyun masih asik memakan es krimnya bersama yesung  sedangkan Sooyoung bingung tak mengerti apa-apa tentang wanita yang bernama Victoria itu

“Hey!aku tak menjual Kacang”ucap Victoria Kesal karena dikacangi

“Memang aku memesan Kacang ya pada Noona?”ucap Yesung

“Ihh!kau itu Stupid atau Ppabo?”Tanya Victoria sambil menunjuk Yesung

“Setauku ya Noona, Stupid dan Ppabo itu artinya sama”ucap Yesung Polos

“Hmmm…Terserahmulah”ucap Victoria kepada Yesung

“Mengapa kau diam saja Kyu-ah kau tak kangen denganku?”Tanya Victoria kepada Kyuhyun karena dari tadi kyuhyun hanya diam sedetik kemudian kyuhyun tersenyum

“Aku kangen sekali dengan Noona mengapa noona meninggalkan kami(Kyuhyun dan Yesung)”ucap Kyuhyun sambil memeluk Victoria

“Aku ingin di peluk juga noona”ucap Yesung setelah kyuhyun melepaskan pelukannya bersama Victoria

“Ne”Ucap Victoria kepada Yesung,Yesung segera Memeluk Victoria dan setelah itu langsung melepaskan pelukannya

“Huh!!Sepertinya menjual Obat nyamuk tidak laku lebih baik aku jual kacang saja”Ucap Sooyoung merasa tidak dianggap disitu

“OH…mianhae Sooyoung-ah”ucap Kyuhyun

“Oh iya Noona kenalkan dia Choi Sooyoung temanku dan teman kyuhyun”Ucap Yesung

“Annyeong Song Victoria imnida kau bisa memanggilku Victoria”ucap Victoria sambil mengulurkan tanganya kepada Sooyoung

“Annyeong Choi Sooyoung imnida kau bisa memanggilku Sooyoung”ucap Sooyoung sambil membalas uluran tangan Victoria

“Acara perkenalannya sudahkan bagaimana jika kita sekarang jalan-jalan”ucap Yesung

“Mian aku tak bisa ikut kalian jalan-jalan”ucap Victoria

“Siapa juga yang mengajak Noona :P ”ucap Yesung sambil menjulurkan lidahnya kepada Victoria

“Kau itu selalu saja mengesalkan”ucap Victoria kesal

“Noona akukan hanya bercanda”ucap yesung

“Memangnya kenapa Noona tak bisa ikut?”Tanya Kyuhyun kepada Victoria

“Apakah kalian tidak tahu aku suadah memutari Mall ini dari 1 jam yang lalu dan kalian mengajakku memutari mall ini lagi kau tak lihat aku memakai hak tinggi”ucap Victoria sambil meperlihatkan kakinya yang memakai hak tinggi yang sekitar 8cm tingginya

“Waw tinggi sekali Noona, apakah kau tidak terselandung memakai hak tinggi seperti itu”ucap Yesung meremehkan,

“Kau Meremehkanku Yesung-ah?”Tanya Victoria sambil menatap tajam Yesung

“Anio”ucap Yesung takut saat melihat mata tajam Victoria

“Ya sudah kalian selamat berjalan-jalan aku pergi dulu”ucap Victoria

“Noona…kapan kau kembali? mengapa meninggalkanku dan Yesung ?”Tanya Kyuhyun sambil mencegah Victoria pergi

“Benar, Noona kemana selama 5 tahun ini menghilang seperti di telan bumi”ucap Yesung

“Aku…Aku…Aku harus pergi dulu”ucap Victoria gugup

“Noona…apa karena perasaanku padamu waktu itu?”Tanya Kyuyun kepada Victoria

“…”Victoria diam

“Perasaan apa kyu?”Tanya Yesung kepada Kyuhyun

“Anio hanya perasaan biasa”ucap kyuhyun sambil tersenyum kecut

“Ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya…Byee..”ucap Victoria sambil melambaikan tangan

“NOONA Kau tidak akan meninggalkanku dan Kyuhyun lagikan?”Tanya Yesung sedikit berteriak karena Victoria sudah agak jauh dari hadapanya

“Ne…Jika ingin bertemu denganku datang saja kerumahku, kalian masih ingat rumahkukan?”Jawab Victoria Sedikit berteriak Juga sedangkan Yesung hanya mengacungkan 2 jempolnya megisyaratkan Siip lalu Victoria tidak terlihat lagi

“Kajja Kita jalan-jalan”Ucap Kyuhyun

“Kajja”ucap Sooyoung

Meereka mengunjungi banyak toko seperti Toko Aksessoris,Toko Jam,Toko Baju, dan toko lainnya Mereka juga membeli banyak barang kembar seperti Gantungan Handphone Kembar, jam tangan Kembar, baju kembar, dan juga  mereka membeli Boneka minion.Mereka atau lebih tepatnya Kyuhyun tak lupa untuk mengunjungi Game centre.Tanpa mereka sadar hari telah berganti Malam.Akhirnya mereka kelelahan karena berjalan kesana-kemari untuk mengelilingi Mall itu.Mereka berhenti di sebuah Restaurant yang berada di Mall itu

“Aku tak menyangka sekarang sudah malam”ucap Yesung yang sadar jika hari telah berganti malam

“Aku tak menyangka perutku sangat Lapar ”ucap Sooyoung

“Aku tak pernah menyangka kita membeli barang seabanyak ini”ucap Kyuhyun yang kelelahan membawa PaperBag itu.Apa kalian tidak tau semua belanjaan yang mereka beli dibawa oleh Kyuhyun sedangkan Yesung dan Sooyoung tangan mereka kosong tak membawa apa-apa #PoorKyuPpa

“Dan juga aku tak pernah menyangka kaki,tangan, dan pungguku pegal-pegal”Lanjut Kyuhyun

Tak berselang pesanan mereka detang (mian Author ga ngejelasin kapan mereka pesen makannyanya :D ) Lalu mereka semua memakannya, keadaan hening hanya ada suara garpu dan sendok yang sedang beradu dengan piring….Dan tak berapa lama ShikShin Sooyoung sudah selesai makan

“Akhirnya perutku sudah tidak berteriak meminta makan lagi”ucap sooyoung setelah piring dan gelasnya bersih tak tersisa sedik makanan ataupun air sedangkan Kyuhyun dan Yesung hanya melihat dengan tatapan tidak percaya….Tak menunggu lama Kyuhyun dan Yesungpun sudah selesai makan

“Ayo Keluarkan uang kalian”ucap Kyuhyun

“Untuk?”Tanya Sooyoung bingung

“Yah untuk membayar makanan ini”Jawab Kyuhyun

“Bukankah kau akan membayar semua ini”ucap Sooyoung

“Ne?!Membayar semua ini?kau lihat kau yang paling banyak memesan aku hanya memesan 1 porsi Bulgogi dan kau memesan 3 porsi Bulgogi”ucap Kyuhyun

“Kau itu pelit sekali”ucap Sooyoung sambil mengeluarkan uang dari dalam dompetnya

“Akhirnya kau mau mengeluarkan uang mu juga hahaha”Ucap Kyuhyun dengan Evil Laughnya

“Yesung cepat mana uangmu”ucap Kyuhyun kepada Yesung

“Aku tak membawa uang”ucap Yesung

“Kau pikir aku tidak tahu apa?Cepat keluarkan uangmu sebelum aku mengambil paksa dompetmu”Ucap Kyuhyun

“Aku tidak membawa uang”ucap Yesung

“Kau masih tidak ingin mengeluarkan uangmu juga, baiklah jika seperti itu”ucap Kyuhyun lalu kyuhyun langsung mengambil dompet yesung yang berada disaku celana saat membuka dompetnya yesung benar tidak ada uangnya

“See,uangnya tidak ada”ucap Yesung

“Hmm…aku hampir lupa tadikan kau membeli barang-barang kau menggunakan kartu ATM-kan?”Ucap Kyuhyun sambil menunjukan Evil smilenya dan langsung mengambil kartu ATM yesung #KyuOppaHebat

“Okelah aku mengaku kalah dengan Cho Kyuhyun yang mempunyai IQ di atas rata-rata”Ucap Yesung pasrah

“OK aku Menang hahaha”ucap kyuhyun dengan Evil Laughnya, kyuhyun pun menuju kasir dan membayar semua makanan yang tadi Mereka pesan,Setelah itu Mereka langsung pulang pertama-tama Kyuhyun mengantarkan Yesung kerumahnya dulu.Sekarang didalam mobil hanya ada Sooyoung dan Kyuhyun,Suasananya Hening.Dan lagi-agi Sooyoung yang mencairkan suasananya,

“Kyuhyun Oppa”ucap Sooyoung

“Hmm..”respon Kyuhyun

“Aku ingin bertanya pada oppa”ucap Sooyoung

“Bertanya apa?”Tanya  Kyuhyun

“…”Sooyoung diam tak menjawab

“Hmm…Tidak jadi”ucap Sooyoung

“Oh”

“Hoaamm…Oppa aku mengantuk sekali, jika sudah sampai bengunkan akau ya oppa”ucap Sooyoung lalu tertidur

Kyuhyun hanya fokus menyetir dan sesekali ia melihat sooyoung yang sedang tertidur dengan nyenyaknya

Tak berapa lama Kyuhyun memberhentikan mobilnya didepan rumah Sooyoung.

“Sooyoung-ah…”ucap Kyuhyun sambil menoel pipi sooyoung dengan telunjuknya bermaksud untuk membangunkan

“Sooyoung-ah…Choi Sooyoung…”ucap Kyuhyun tetapi tidak direspon apa-apa oleh Sooyoung

“Hey!! Choi Sooyoung”ucap Kyuhyun sedikit berteriak tepi hasilnya sama saja tidak di respo

“Jika seperti ini apa yang harus aku lakukan?”ucap Kyuhyun

“Apa aku bawa kerumah saja”ucap kyuhyun lagi

“Iya, aku bawa kerumah saja”ucap Kyuhyun lalu menjalankan mobilnya menuju rumahnya.untuk sampai menuju rumah Kyuhyun tidak memakan waktu lama mungkin kira-kira 1 menit yah kalian pasti taukan mengapa bisa secepat itu karena rumah Kyuhyun yang berada disebelah rumah Sooyoung.Kyuhyun langsung memarkirkan mobilnya menuju garasi rumahnya lalu turun dari mobilnya dan dia langsung menggendong Sooyoung ala Bridal Style gitu

“OH!!sudah pulang kau Kyu…”ucap Ahra saat keluar dari kamarnya dan menemukan kyuhyun yang sedang menggendong Sooyoung

“Oh Sooyoung!!”ucap Ahra kaget

“ Sooyoung kenapa kyu?”Tanya Ahra pada Kyuhyun

“Tertidur”Ucap Kyuhyun dan Ahra hanya mengagguk.Kyuhyun menaiki tangga untuk menuju kamarnya, kyuhyun memeperhatikan Sooyoung dan berhenti pada bibirnya atau lebih tepatnya mulutnya Sooyoung

“Aww!!kau mengeluarkan cairan dari mulutmu”ucap Kyuhyun jijik, kalian pasti taukan apa maksud dari Kyuhyun maksudnya adalah Sooyoung ngiler *MianEonni

“Memang kau tidak seperti Sooyoung Kyu,Saat kau tidur Kau mengeluarkan Cairan juga dari mulutmu atau lebih singkatnya Kau NGILER”ucap Ahra sambil menekan kata ngiler dan tertawa *KyuppaMalu

“Noona!”ucap Kyuhyun

“Dan juga kau MENDENGKUR hahaha”ucap Ahra sambil menekan kata Mendengkur dan Tertawa lagi

“Noona!!”ucap Kyuhyun malu, jika sudah membahas tetang Sleeping Habitsnya dia benar-benar SANGAT MALU

“Tenang Sooyoung sedang tertidur jadi tidak mendengarnya”ucap Ahra sambil terkikik, kyuhyun diam tak menanggapi perkataan Ahra

Kyuhyun membaringkan Sooyoung ditempat tidurnya saat Kyuhyun sudah masuk kedalam Kamarnya

“Noona tolong noona gantikan baju sooyoung dengan baju tidur noona”ucap Kyuhyun kepada Ahra yang berada di pintu kamarnya

“Ne”ucap Ahra berlalu untuk mengambil baju tidur lalu beberapa saat kemudian Ahra datang dengan baju tidur di tangannya

“Kau tidak keluar”ucap Ahra saat kyuhyun masih diam ditempat padahal Ahra mau menggantikan baju Sooyoung

“Tidak aku ingin melihat”ucap Kyuhyun polos

“Ingin melihat apa?”Tanya Ahra

“Melihat Noona menggantikan Baju Sooyoung”ucap Kyuhyun polos

“Jika kau ingin melihat Aku menggantikan baju Sooyoung kau harus mengubah dirimu menjadi Yeoja”ucap Ahra

“Sudah sana cepat Keluar”ucap Ahra sambil mendorong Kyuhyun keluar

Cklek…pintu Tertutup

5menit kemudian…

Cklek…Pintu Terbuka

“Sudah Selesai?”Tanya Kyuhyun kepada Ahra Ahra hanya mengangguk

“Kau ingin tidur dimana?”Tanya Ahra

“Dikamarku lah Noona”ucap Kyuhyun

“1 Ranjang bersama Sooyoung?”Tanya Ahra

“Yaa tentu tidak aku tidur dibawah menggunakan kasur lipat”ucap Kyuhyun

“Oh… Yasudah Noona tidur dulu ya”ucap Ahra pergi meninggalkan Kyuhyun menuju kamarnya

Kyuhyun masuk kedalam kamarnya lalu membaringkan tubuhnya diatas Kasur Lipat.

5 menit kemudian…

“AWW”rintih Kyuhyun kesakitan

Kira-kira apa ya yang terjadi sama kyuppa??

TBC

Gimana tambah Gaje? atau bingung?hahaha aku juga yang bikinnya bingung :)

Mau lanjut or stop? Comment please

Gumawo yang udah comment dan baca

Dan maaf Kalo Lama banget di postnya :)

Dan kalo aku punya salah mohon dimaafkan Ne^^

“Minal Aidzin Walfaidzin” Mohon Maaf Lahir dan Batin

(Mian telat ngucapi nya)

Banyak Typo

Untuk Part selanjut bakalan Lama di Post

Bye…See You Next Part :)


Viewing all 1445 articles
Browse latest View live


<script src="https://jsc.adskeeper.com/r/s/rssing.com.1596347.js" async> </script>