Author POV
Kringg…kringgg
Jam weker di atas nakas itu berbunyi saat jarum panjang menunjukkan angka dua belas dan jarum pendek menunjukkan angka lima. Kedua kelopak mata yang awalnya tertutup indah, terbuka perlahan, tubuh tinggi semampai itu langsung bangkit dari tempat tidurnya menuju dapur.
“Akh aku butuh air…” serunya dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. Tangannya mulai menuangkan air ke dalam gelas, lalu meneguk air itu hanya dalam sekali.
Sooyoung POV
Semua ini dimulai ketika keluargaku jatuh miskin dan mereka, kedua orangtuaku meninggal akibat serangan jantung, pertama Appa lalu tak berselang setahun Eomma menyusul. Mereka hanya meninggalkan sebuah kafe di daerah Hongdae untuk anak-anaknya. Bukan berarti aku serakah atau egois tapi yang benar saja apa bangunan kafe ini harus kami bagi tiga? Oh iya aku lupa memperkenalkan kedua saudaraku, anak pertama bernama Choi Soojin, Soojin eonnie sudah menikah dan tinggal di Amerika bersama suami dan anaknya, dia sering mengirimkan uang dan terkadang hanya mengirim uang untuk biaya kuliah dongsaengku saja. Namun aku bisa mengerti mengingat kondisi keluarga Soojin eonnie dan suaminya yang bisa di bilang keluarga sederhana. Lalu yeodongsaeng-ku, namanya Choi Jinri atau dia ingin kita memanggilnya Sulli, terkadang aku berpikir untuk apa Soojin eonnie membiayai kuliahnya, aku yakin 99% dia lebih banyak membolos daripada hadir, tapi aku tidak pernah menyesal mempunyai Sulli, dia sangat rajin jika membantuku di kafe yang aku kelola.
“Oh Choi Sooyoung, apa yang terjadi hingga kau bisa bangun sepagi ini?” dia Yuri, salah seorang teman yang tak akan bisa aku lupakan, dia menawarkan diri secara cuma-cuma untuk membantuku, dia hanya meminta tempat tinggal dan juga makan.
“Benarkah? Ini aneh…” gumamku
“Hari ini tetangga baru kita sudah tiba, bagaimana kalau kita berikan kue sebagai ucapan selamat datang?”
“Aku benci tetangga baru..” ujarku
“Yak wae? Bukankah besok dan seterusnya akan lebih menyenangkan?”
“Bagaimana kau bisa bilang begitu kalau tetangga kita adalah pesaing bisnis kita hah?” ujarku kesal
“Lagipula apa otaknya sudah tidak berfungsi, bagaimana bisa dia membuka restaurant dengan standar seperti itu? Dia ingin menendang kita dari sini?” lanjutku
“Kau selalu saja berpikir negative, ayolah…dia hanya membuka restaurant pasta, itu tidak akan merusak bisnis kita seutuhnya”
“Itu menurutmu Yul… Aku mandi dulu, sepertinya hari ini kafe akan buka lebih pagi dari biasanya” ujarku lalu melangkah pergi meninggalkan dapur
Setelah semua siap, aku mulai mengadakan rapat di pagi hari bersama dengan beberapa karyawan, yang harus kalian ketahui semua karyawan di kafeku haruslah wanita, aku tidak suka adanya pria.Yuri, Seohyun, Suzy, Jessica dan kadang Sulli, mereka bekerja untukku.
Lonceng berbunyi, pelanggan pertama telah datang, aku harus menyambutnya.
“Selamat pagi, anda pelanggan pertama kami hari ini..” ujarku sedikit membungkuk dalam artian hanya ingin menyapanya dengan sopan. Saat ku lihat wajahnya, oh Tuhan inikah malaikat tampan tidak bersayap ciptaanmu?
“Aku ingin memesan Espresso dan mungkin waffle untuk sarapan pagiku” aku tersenyum mencatat pesanannya
“Bailklah anda bisa menunggu, silahkan duduk” ujarku
“Apa disini bisa mengantar pesanan?” tanyanya
“Ne?”
“Aku masih ada pekerjaan, bisakah kalian mengantarkannya? Ini tidak akan menyusahkan kalian” dia bilang tidak akan menyusahkan? Keningku langsung berkerut
“Aku tinggal di depan, kita tetangga mulai sekarang. Namaku Cho Kyuhyun” JLEB
Sial…kutarik lagi semua pujianku terhadapnya, jadi dia tetangga baruku? Lihat saja aku akan menyalakan genderang perang dengannya, dengan adanya restaurant itu, kafeku dalam posisi terancam
“Maaf tuan, silahkan anda pergi, kami tidak melayani pesanan yang di antar” ujarku tegas tak lagi menggunakan nada ramah seperti diawal
“Benarkah? Baiklah kalau begitu aku akan menunggu saja”
“Kebetulan mesin espresso kami sedang rusak dan juga waffle? Maaf untuk hari ini tidak ada waffle dalam menu” jawabku
“Kurasa harusnya ada” dia mulai memperhatikan kue-kue yang terpajang
“Bagaimana kalau sepotong tiramisu?”
“Anda harus membeli semuanya jika mau” jawabku
“Apa kau mencoba mempermainkanku? Kita tetangga harusnya kita hidup dengan rukun bukan begitu?”
“Maka dari itu keluarlah dan jangan pernah injakkan kakimu di kafe milikku..” usirku dengan tangan yang menunjuk pintu keluar
“Ada apa denganmu? Jika ada masalah, kau bisa bicara baik-baik, bukan dengan sifat mengintimidasimu nona” setelah berkata seperti itu dia pun keluar
“Eonnie, yang tadi itu siapa?” tiba-tiba Sulli keluar dari dalam
“Kau sudah mau berangkat?” tanyaku, dan dibalas dengan anggukkan
“Hati-hati di jalan, dan jangan lupa sepulang kuliah pergi ke…”
“Toko buku untuk membeli buku pesananku” lanjutnya memotong ucapanku
“Syukurlah kau ingat, cepat berangkat”
Author POV
DRTTTT
“Yeobeoseyo…”
“Bagaimana? Sudah menyapa tetangga barumu?”
“Eoh Eomma, mereka memelihara satu singa betina yang galak sepertinya”
“Hahaha, dia cantik bukan?”
“Eomma berhenti menggodaku, aku tidak ingin membicarakan tentang hal itu dulu. Dan juga sekarang aku tahu alasan Eomma memberikanku Restaurant di Hongdae”
“Saat aku pulang nanti, aku ingin sekali makan di kafenya lagi. Hei lagi pula aku melakukan itu supaya kau segera menikah, kau sudah dua puluh empat tahun, Kyuhyun”
“Eomma, ngomong-ngomong bagaimana cuaca di sana?”
“Tentu saja dingin, kau juga merasakannya di Seoul kan?”
“Ne, Eomma jaga kesehatan eomma, juga sampaikan salamku untuk Appa, katakan padanya Appa harus sering meminum toniknya”
“Sudah dulu ya, Dokter sepertinya memanggil Eomma. Jaga kesehatanmu baik-baik”
KLIK
Setelah menutup telepon dari Eommanya, namja yang dipanggil Kyuhyun itu mengelus kedua pipinya
‘Mengapa jadi sehangat ini?’ bantinnya
“Hyung, apa pesanan untuk meja nomor lima sudah siap?” Kyuhyun tersadar
“Astaga, aku lupa, aku terlalu asik menelpon dengan Eomma” Kyuhyun segera membuatkan Aglio E Olio
Tigapuluh menit kemudian pesanan yang terlambat itu pun siap untuk dihidangkan.
Siang harinya Kyuhyun menyempatkan diri berdiri dekat jendela yang berhadapan langsung dengan Kafe tetangganya. Bibirnya membentuk sebuah garis lengkung tatkala melihat aksi Sooyoung yang lucu baginya. Bagaimana tidak, yeoja itu berdiri di depan Kafe, membawa papan promosi sambil berbicara menggunakan pengeras suara. Kyuhyun pun berinisiatif mendengar apa saja yang dikatakan Sooyoung dengan membuka sedikit jendelanya agar memberi cela suara Sooyoung masuk.
“Kami akan memberikan Espresso gratis untuk semua pelanggan kami, dan juga Waffle dengan Es Krim yang bisa kalian pilih sendiri rasanya untuk setiap pasangan yang datang mulai pukul Sembilan pagi hingga pukul tujuh malam” Kyuhyun makin tersenyum bahkan tertawa saat melihat Sooyoung mengejar siapa saja yang lewat di depan Kafe miliknya. Saat Sooyoung terlihat seperti akan masuk ke dalam Kafenya, Kyuhyun segera keluar menghampiri Sooyoung
“Tunggu Nona…” ujar Kyuhyun, membuat pergerakkan Sooyoung terhenti, yeoja itu balik menghadap Kyuhyun dengan tatapan bencinya
“Wae?” teriak Sooyoung sedikit kencang
“Tadi pagi kau bilang padaku tidak ada Espresso dan juga Waffle, tapi tadi kudengar kau mempromosikan Espresso gratis untuk semua pelangganmu dan juga Waffle untuk setiap pasangan yang datang ke Kafemu”
“Lalu apa masalahmu hah?” Sooyoung mulai kesal menghadapi Kyuhyun, yeoja itu bahkan melipat kedua tangan didadanya, menatap Kyuhyun dengan tatapan menantang
“Kenapa disaat aku yang memesan kau bilang semua makanan itu tidak ada dengan alasan yang macam-macam?”
“Semua boleh mendapat Espresso dan Waffle dari Kafeku asal bukan dirimu, ingat itu!” Kyuhyun terpanah untuk beberapa waktu, saat marah wajah Sooyoung berubah merah yang membuat Kyuhyun merasakan hal aneh pada jantungnya
“Sialan, kau tidak mendengarkanku? Mati saja kau, cepatlah pergi dari Hongdae, kau ingin membuat Kafeku bangkut hah?” bahkan bentakkan Sooyoung tidak lagi diperdulikan Kyuhyun, namja itu terlalu sibuk memandang wajah Sooyoung
“Hah sudahlah daripada tenggorokkanku sakit memarahi orang sepertimu lebih baik aku masuk, lagi pula udaranya sangat dingin” Kyuhyun akhirnya sadar, ia ingin mencegah Sooyoung tapi Sooyoung terlanjur masuk
“Nona, urusan kita belum selesai…” akhirnya Kyuhyun hanya dapat berteriak seperti itu lalu masuk kembali ke dalam Restaurant-nya.
Sementara itu di dalam Kafe, Sooyoung tidak berkutik melihat para gadis-gadis yang berkerja di Kafenya sedang menikmati Pasta.
“Dari mana kalian dapatkan pasta-pasta itu?” tanya Sooyoung
“Tentu saja kami membelinya di Restaurant seberang” jawab Yuri santai
“Kalian benar-benar…” Sooyoung mengepalkan kedua tangannya
“Kau mau? Kami juga belikan satu untukmu” ujar Jessica
“Kapan kalian membelinya? Apa kalian membelinya tanpa sepengetahuanku?”
“Tidak Eonnie, tadi aku keluar membelinya tapi Eonnie terlalu asik melakukan promosi jadi tidak melihatku” jawab Seohyun sambil memasukkan potongan terakhir lasagna ke dalam mulutnya
“Mulai besok dan seterusnya, kalian di larang keras membawa makanan dari Restaurant seberang ke dalam Kafeku, jika kalian ingin, kalian bisa pergi ke sana, yang terpenting jangan membawa pasta itu ke sini” geram Sooyoung
“Arraseo Eonnie” ujar Suzy membereskan piring-piring makan mereka (read : Yuri, Jessica, Seohyun dan Suzy)
“Yak, kau ini rupanya sangat dendam dengan pria bernama Cho Kyuhyun itu”
“Bukan seperti itu Sica-ah, ini tentang dia sanginganmu atau musuhmu, dan konteks ini dia adalah sainganku. Jika kalian memperlihatkan kepada para pembeli bahwa kalian pekerja Kafeku memakan pasta dari Restaurant seberang, maka bisa dikatakan secara tidak langsung kalian MEMPROMOSIKAN MAKANAN LAIN DI DALAM KAFE KITA…!!!” teriak Sooyoung di akhir. Semua terdiam.
“Aigoo, kau terlalu takut jika Restaurant Pasta itu merebut pelangganmu” Taeyeon hanya menggeleng kepala
“Yak Taeng kau membela Cho Kyuhyun eoh? Gurrae kalian pergilah bersujut meminta pekerjaan padanya”
“Tuan Cho yang tampan juga murah senyum, tolong berikan kami pekerjaan, majikan kami yang lama memecat kami” seru Sooyoung dengan suara memelas yang dibuat-buat
Yuri, Seohyun, Suzy dan Jessica saling menatap satu sama lain, tiba-tiba Yuri pun buka suara
“Choi Sooyoung, tadi kau bilang apa? Cho Kyuhyun yang tampan dan juga murah senyum? Apakah kau mengakui kalau dia itu tampan? Juga murah senyum?” kini semua berbalik, yang tadinya nyali Sooyoung sangat besar untuk menyerang para pekerjanya, kali ini berbalik, dialah yang sekarang diserang
“A..a..aku ti..tidak mengerti apa yang kau katakana, ttt..ta..tam…tampan? Demi apapun, aku tadi hanya memberi contoh” Sooyoung tergagap menjawab pertanyaan Yuri, ditambah sepertinya hasrat Yuri untuk menggodanya sangat besar
“Hei ayolah, dia itu tampan” ujar Jessica mulai ikut-ikutan
“Aku tidak peduli” jawab Sooyoung
“Tubuhnya ideal, Soo” seru Yuri
“Aku tidak peduli” jawaban Sooyoung masih sama
“Eonnie, dia juga sepertinya baik hati” ujar Suzy berkata tepat di telinga Sooyoung
“Aku tidak peduli” jawab Sooyoung
“Eonnie…dia pasti namja kaya”
“…” dan akhirnya Sooyoung tidak bisa menjawab
“Sialan kau Seo Joo Hyun” gumam Sooyoung pelan, akhirnya kelima gadis itu tertawa, mereka sangat tahu kelemahan Sooyoung. Disaat Soojin bermimpi memiliki pasangan yang tampan dan romantis dan juga Sulli yang memimpikan pasangan yang setia dan juga tulus. Sooyoung malah memimpikan namja yang tidak hanya tampan tapi juga wajib namja itu haruslah kaya raya. Dengan begitu bisa mengangkat kembali derajat keluarganya. Tentu kita bisa menyimpulkan Sooyoung adalah wanita matrealistis yang sudah pasti licik dalam mendapatkan apa yang dia inginkan, namun faktanya dia tidak licik bahkan lebih bisa dibilang konyol. Dia selalu berharap dari sekian banyak namja kaya raya di muka bumi, salah satunya akan datang untuk menemuinya, namun sampai sekarang belum ada satupun namja yang sesuai dengan harapannya.
“Apa kau mau kami memasangkan umpan dan kau tinggal menunggu sampai umpannya di makan oleh ‘ikan besar’ itu?”
“Kalian ini, sudahlah cepat bersihkan meja dan kalau perlu singkirkan tumpukkan salju di kaca itu”
“Baiklah, ayo kembali bekerja” seru Jessica sedikit malas untuk bangkit dari kursinya
Sementara itu Kyuhyun kini tengah menyuruh Minho membeli Espresso dan juga Waffle ke Kafe milik Sooyoung.
“Hyung, bagaimana kalau singa betina itu menerkamku juga?” Minho sedikit ketakutan
“Apa yang kau bayangkan hah? Dia bukan benar-benar singa betina, itu hanya julukan”
“Mwo? Astaga aku pikir mereka benar-benar memeliharanya, aku bahkan hampir menghubungi pusat konservasi hewan langka” mata Kyuhyun membulat, ternyata masih ada sisi polos dari seorang Choi Minho.
Lonceng berbunyi, seorang pelanggan telah masuk, buru-buru Yuri menghampirinya.
“Ada yang bisa aku bantu?”
“Aku ingin Espresso dan juga Waffle” jawab Minho
“Itu saja?” Minho mengangguk, saat Yuri membelakangi Minho untuk mengambil Espresso, otak liar Minho mulai berputar, siapa namja yang tidak akan tergoda saat melihat tubuh sexy dan juga ‘menggairahkan’ seperti Yuri
“Ini pesananmu anak muda, karena hari ini Espresso gratis, kau hanya perlu membayar Wafflenya saja” Minho tak hentinya menelan air liurnya, matanya telah menangkap objek yang salah, satu kancing kemeja Yuri telah lepas dan tentu saja kalian bisa tebak pikiran abnormal apa yang Minho sedang bayangkan, suhu tubuhnya menjadi panas dan lebih panas akibat pengaruh mesin penghangat ruangan. Setelah mengambil uang kembalian buru-buru Minho mengambil pesanan Kyuhyun dan segera lari keluar sebelum otaknya makin tidak beres.
Sesampainya di dalam Restaurant, Kyuhyun bingung melihat sikap Minho yang berubah aneh dan juga wajahnya yang sedikit berkeringat
“Kau habis berlari dari apa?”
“Singa betina yang mencoba menggodaku Hyung” Kyuhyun mengerutkan keningnya
“Dia yang menggoda atau kau yang tergoda eoh?” tanya Kyuhyun
“Lebih tepatnya aku yang tergoda Hyung” TAKKK
Pukulan keras di terima Minho di kepalanya
“Dengan memukul kepalamu seperti itu, mungkin pikiran kotormu tidak akan bermain sekarang”
“Bantu aku Hyung, aku tau kau orang yang mampu mengatasi hal ini” seru Minho berharap dengan mengguncang-gucangkan tubuh Kyuhyun
“Hanya satu hal yang perlu kau lakukan, mulai sekarang kau harus mengantongi kacamata hitam, jadi saat berpapasan dengan gadis itu kau harus buru-buru menggunakan kacamata hitam itu, mengerti?” Minho mengangguk pelan
“Aku tau sangat sulit untuk namja seperti kita menahan nafsu yang tidak terbendung, tapi kalau sampai kita tidak bisa menahannya, yeoja akan berpikiran kau namja mesum…ARRASEO?” Minho lagi-lagi mengangguk.
Sementara itu, karena Kafe sedang sepi, Yuri mengutak-atik ponselnya. Tidak menyadari Seohyun sedang berdiri di belakangnya.
“OMO..Eonnie, kau membaca cerita ‘itu’ lagi?” Yuri kaget bukan main hinggal ponselnya hampir saja terlempar
“Yak neo…” pekik Yuri sambil menunjuk lurus ke arah Seohyun
“Tutup mulutmu, arra?” Seohyun mengangguk pelan
“Kau tau, ada suatu kenikmatan tersendiri saat membacanya, entahlah tapi ini mungkin karena dulunya aku gadis bar” ujar Yuri, Seohyun memandang Yuri ngeri
“Hei…jangan memandangku seperti itu, ini wajar untuk Yeoja yang sudah berusia di atas dua puluh tahun” Seohyun mengangguk
“Eonnie, perutku sedikit tidak enak, mungkin karena sarapan pagiku, aku harus ke toilet sepertinya”
“Pergilah, dasar ‘gadis ubi’ ” ujar Yuri tertawa kecil melihat Seohyun berlari menuju toilet dan hampir terjatuh, namun kembali melanjutkan aktivitas tersembunyinya
‘Akan sangat bahaya jika Suzy mengetahuinya, dia pasti akan segera melaporkannya pada Sooyoung, haish anak itu untung saja dia sedang istirahat’ batin Yuri
Sooyoung POV
Aku kini tengah menonton televisi. Akhir-akhir ini Kim Soo Hyun dan juga Lee Min Ho menjadi sorotan, sama halnya dengan boygrup baru yaitu EXO.
‘Astaga mereka tampan-tampan sekali’ batinku kegirangan, benar-benar menyegarkan mata
Aku mengganti channel lain dan mendapati sebuah berita menarik, seorang namja tampan namun bukan seorang idol. Dia..kaya raya tentunya.
“Anak salah seorang pengusaha berpengaruh di Korea mulai Go Public, dia Lee Donghae” seru pembawa berita di televisi itu. Jadi namanya Lee Donghae?
‘Sepertinya aku sering bertemu dengannya’ batin Sooyoung
Author POV
“Bukankah dia namja yang sering membeli Cappucino itu?” teriak Sooyoung dengan syok, Suzy pun terbangun karena teriakkan Sooyoung
“Eonnie…” Suzy menunjuk layar televisi dengan wjaah tercengang
“Bukankah dia cinta pertamamu? Dia dulu pelanggan kita kan? Sampai akhirnya dia tidak pernah datang lagi?” Sooyoung mengangguk menyetujui semua pertanyaan yang Suzy lontarkan. Mungkin sedikit aneh, tapi faktanya Sooyoung baru merasakan cinta pertama di saat dia telah berumur duapuluh empat tahun, di awal tahun ini, lebih tepatnya bulan Maret, Donghae datang dan dianggap berharga karena merupakan pelanggan ke Sembilan ratus Sembilan puluh Sembilan. Setelah hari itu Donghae pun sering datang hingga setelah bulan ke lima kunjungannya, dia tidak pernah datang lagi, tentu saja membuat hati Sooyoung hancur, dia pikir Donghae adalah jodohnya, karena saat itu Donghae muncul dihadapannya (read: Sooyoung) persis seperti namja impiannya, tampan dan juga terlihat kaya, namun saat itu Sooyoung belum mengetahui kebenaran jika Donghae bukan lagi namja kaya melainkan benar benar sangat kaya.
*******
Di mulai dari hari dimana Sooyoung melihat Donghae di televisi, yeoja itu mulai tekun membaca beberapa surat kabar elektronik yang pasti membaca berita tentang Lee Donghae. Bahkan saat membuat kue pun Sooyoung selalu membayangkan wajah Donghae
‘Membayangkan wajahnya akan membuat kue-kue milikku akan terasa manis’ pikir Sooyoung
Hari ini Sooyoung memutuskan berbelanja kebutuhan Kafe-nya. Saat tiba disana wajahnya langsung ditekuk. Tebak siapa yang dijumpainya! C.H.O K.Y.U.H.Y.U.N
Bahkan mereka memiliki toko langganan yang sama.
“Apa yang kau lakukan disini eoh?”
“Aku? Membeli tentu saja berbelanja untuk Restaurant-ku. Bagaimana denganmu?”
“Sama denganmu” jawab Sooyoung malas, mood-nya hancur saat melihat Kyuhyun, padahal saat di jalan tadi dia sempat membayangkan secara tidak sengaja bertemu dengan Donghae
“Nona, ada yang bisa saya bantu?”
“Aku ingin memesan tepung rendah protein”
“Maaf tapi stok yang kami miliki telah di pesan oleh Tuan ini” Sooyoung tertawa tidak percaya
“Bagaimana ini, aku harus membuat pesanan cup cake untuk pesta ulang tahun Seoul National University” ujar Sooyoung
“Kau bisa menggunakan tepung milikku” tibat-tiba Kyuhyun buka suara
“Lupakan, aku akan cari di toko lain saja, permisi” Kyuhyun dengan cepat menahan tangan Sooyoung, dengan kasar Sooyoung menghempaskan tangan Kyuhyun
“Jangan…..Pernah……Menyentuhku” ujar Sooyoung dingin
“Kalau kau tidak suka dengan persaingan kita, kau bisa bicara secara baik-baik Nona Choi, bahkan pelangganmu tidak satupun lari dari Kafemu, mereka hanya mencoba makan pasta di Restaurantku, apa itu salah?”
“Kau… dan Restaurantmu benar-benar menyebalkan” teriak Sooyoung namun suaranya tercekat
“UHUKK..UHUKK” dan akhirnya terbatuk-batuk
“Sudahlah jangan bersikap kekanak-kanakan eoh? Mulai sekarang kita damai, deal?” sebenarnya Sooyoung tidak punya niat membalas uluran tangan Kyuhyun, namun namja itu dengan cepat mengambil tangannya lalu menjabatnya dengan erat
‘Sialan, kalau bukan karena batuk-batuk ini’ batin Sooyoung kesal, batuknya tak kunjung berhenti
“Ajhussi, bisa berikan sebotol air mineral?” ujar Kyuhyun
Setelah semua masalah di toko sembako selesai, dengan tanpa permisi Kyuhyun masuk ke dalam mobil Sooyoung. Dan dengan santainya namja itu berkata
“Tadi aku datang menggunakan bus umum, tak apakan aku menumpang?” Sooyoung hanya menghembuskan nafas kasar
“Ayo jalan, apa lagi yang kau tunggu?” ujar Kyuhyun
“Turun kau” ujar Sooyoung dengan amarah yang tertahankan
“Aish…bukankah kita sudah damai?”
“Ku bilang turun kau dari mobilku namja sinting yang tak tahu malu…” ujar Sooyoung. Karena Kyuhyun tak kunjung turun, Sooyoung akhirnya mengambil tindakkan, dia menyeret Kyuhyun turun dari mobilnya. Sooyoung tak sadar Kyuhyun memang turun namun naik di kursi belakang.
“Neo….” Ujar Sooyoung menatap wajah santai Kyuhyun dari kaca
“Ingin sekali ku cekik kau hari ini juga” lanjut Sooyoung
Di sepanjang jalan, Kyuhyun terus berlagak seperti Bos. Mulai dari mengomentari cuaca yang semakin dingin sampai mengomentari sifat Sooyoung yang tidak sopan karena tidak memperhatikan lawan bicaranya saat sedang berbicara.
“Hei, kau jangan-jangan tidak suka pada laki-laki ya?” CKITTT
Pertanyaan Kyuhyun sontak saja membuat Sooyoung kaget bukan main, baru ada seorang namja bertanya seperti itu padanya
“Kau ini benar-benar, aku tidak yakin kau diajar sopan santun oleh orang tuamu” ujar Sooyoung memberikan tatapan death-glare pada Kyuhyun
“Kau benar-benar yeoja yang sensitive ya? Padahal aku hanya ingin bercanda”
“Tapi bercandamu sangat tidak lucu asal kau tau”
“Kau bukan yeoja yang humoris sepertinya, tapi entah mengapa kau bisa membuat orang tertawa” gumam Kyuhyun pelan, Sooyoung langsung menatapnya tajam
“Aku serius, aku sering memperhatikan tingkah lakumu, apa lagi disaat kau mencoba mengejar orang-orang yang lewat, itu sangat lucu”
“Berhenti bicara padaku, aku sedang berkendara, kau mau tanggung jawab jika terjadi sesuatu?” Kyuhyun akhirnya berhenti berbicara. Sementara Sooyoung terus memperhatikan jalan di depannya. Saat berhenti di lampu merah, mata Sooyoung tertuju pada satu layar televisi raksasa. Itu adalah promosi untuk produk mobil Hyundai
‘Bukankah dia tunangan Tiffany?’ batin Sooyoung, kini dia mulai memanas, dulu Tiffany salah seorang teman SMA yang di bencinya, dia begitu iri dan bertekad akan mengalahkan Tiffany, tapi sekarang tetap saja Tiffany yang menang, bahkan mendapatkan tunangan yang kaya raya.
“Hei, nona Choi, apa yang kau lihat? Lampunya sudah berubah menjadi hijau…” seru Kyuhyun yang menyadarkan lamunan Sooyoung
“Dia Choi Siwon anak tunggal pewaris Hyundai Grup, apa kau mengenalnya?” tanya Kyuhyun, namja itu berhasil menangkap objek yang tadi menjadi pusat perhatian Sooyoung
“Tidak, aku tidak mengenalnya, tapi tunangannya adalah teman SMA-ku”
“Benarkah?”
“Tiffany sangat beruntung, tunangannya sangat kaya” Kyuhyun melihat Sooyoung mengatakan dengan mata penuh harap
“Apa kau juga ingin sepertinya?” tanya Kyuhyun berusaha ‘memancing’
“Tentu saja, hanya yeoja bodoh yang tidak ingin sepertinya. Sayangnya aku mungkin tidak akan pernah bisa” jawab Sooyoung, membuang nafas berat.
“Hei, kenapa pesimis seperti itu”
“Sudahlah, kau seharusnya tidak bertanya seperti itu, ini membuatku makin merasa kalah dengan mereka. Teman-teman yang dulu membuatku iri saat SMA, sekarang sukses mendapat calon suami idaman, sedangkan aku… huftt sudahlah”
*******
Sebelum tidur, Kyuhyun mengecek ponselnya, sebuah pesan multimedia di kirimkan oleh Eommanya. Saat di buka pipi Kyuhyun langsung memerah seperti tomat rebus
“Apa-apaan Eomma ini” serunya sambil menatap gambar pada layar ponselnya
‘Choi Sooyoung, umur 24 tahun, keinginannya adalah mempunyai suami kaya raya’ batin Kyuhyun sambil tertawa
“Bodoh, kenapa Eomma bisa menemukan gadis sepertinya?” gumam Kyuhyun lalu menyimpan foto Sooyoung di file ponselnya
NEXT or KICK?
RCL Please ^^ BE A GOOD READERS
